Disusun Oleh
Fitri Sri Rezeky (0307172055)
Radilah Ayunda Rambe (0307172069)
Dwi Skaryani (0307172078)
Mega Siregar (0307172080)
Dosen Pengampu
Eni Listiati, M.Pd
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
BAB I ........................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
BAB II .......................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3
BAB III....................................................................................................................... 14
PENUTUP .................................................................................................................. 14
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 14
B. Saran ................................................................................................................ 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan luar sekolah sebenarnya bukanlah hal baru dalam budaya dan
peradaban manusia. Pendidikan luar sekolah telah hidup dan menyatu dalam
kehidupan setiap masyarakat jauh sebelum muncul dan memasyarakatnya sistem
persekolahan. Pendidikan luar sekolah mempunyai bentuk dan pelaksanaan yang
berbeda dengan sistem yang sudah ada di pendidikan persekolahan. Pendidikan
luar sekolah muncul dari konsep seumur hidup dimana kebutuhan akan
pendidikan tidak hanya pada pendidikan persekolahan/pendidikan formal saja.
Pendidikan luar sekolah pelaksanaannya telah ditekankan kepada pemberian
keahlian dan keterampilan dalam suatu bidang tertentu.
Oleh karena itu, dalam makalah kali ini penulis membuat makalah
tentang konsep dan ruang lingkup pendidikan luar sekolah yang merupakan
bagian dari pendidikan non formal.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tiga Jenis Pendidikan
1. Pendidikan Formal
1
Ramayulis. Pengantar Ilmu Pendidikan, Padang: The Minangkabau Foudation Press, 2004
3
oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar
nasional pendidikan.
3. Pendidikan Informal
4
ciri dapat diartikan sebagai tanda-tanda khas yang membedakan sesuatu dari
yang lain. 2
2
Joesoef Soelaiman, Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008
3
Kamil Mustofa, Model Pendidikan dan Pelatihan (Konsep dan Aplikasi). Bandung:
Alfabeta.2010
5
b. Menekankan pada kebutuhan masa sekarang dan masa depan terutama
untuk memenuhi kebutuhan terasa peserta didik guna bagi kehidupan
peserta didik dan lingkungannya.
c. Mengutamakan aplikasi dengan penekanan kurikulum yang lebih
mengarah kepada keterampilan yang bernila guna bagi kehidupan peserta
didik dan lingkungannya.
d. Persyaratan masuk ditetapkan bersama peserta diidik . Persyaratan untuk
mengikuti program adalah kebutuhan, minat, dan kesempatan peserta
didik.
e. Program diarahkkan untuk memenuhi kebutuhan dan untuk
mengembangkan potensi peserta didik.
4. Karakteristik segi proses belajar dan pembelajaran
a. Dipusatkan di lingkungan masyarakat danb lembaga. Kegiatan belajar
dan pembelajaran di berbagai lingkungan (mnasyarakat, tempat bekerja),
atau di satuan pendidikan luar sekolah lainnya.
b. Berkaitan denga kehidupan peserta didik dan masyarakat . pada saat
mengikuti program pendidikan, peserta didik berada dalam dunia
kehidupan dan pekerjaannya. Lingkungan dihubungkan secara
fungsional dengan kegiatan belajar.
c. Struktur program pembelajaran lebih fleksibel dan beraneka ragam
dalam jenis dan urutannya, sehingga pengembangan program dapat
dilaksanakan pada waktu program sedang berjalan.
d. Berpusat pada peserta didik dengan menggunakan sumber belajar dari
berbagai keahlian. Peserta didik juga biasa menjadi sumber belajar
dengan lebih menekankan pada kegiatan membelajarkan.
e. Penghematan sumber-sumber dengan memanfaatkan tenaga danb sarana
yang tersedia di masyarakat dan di lingkungan kerja.
5. Pengendalian program
a. Dilakukan oleh pelaksana program dan peserta didik
b. Menggunakan pendekatan yang lebih bersifat demokrasi.
6
Sementara menurut Soelaiman Joesoef ditinjau dari sejarah pertumbuhan
dan banyaknya aktivitas yang dilaksanakan, pendidikan luar sekolah mempunyai
cirri-ciri sebagai berikut:
7
12. Karena secara digunakan, pendidikan luar sekolah membuat lengkapkanya
pembangunan nasional. Peranannya mencakup pengetahuan, keterampilan,
dan pengaruh pada nilai-nilai program.
4
D Sudjana, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah Untuk Pendidikan Nonformal dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014
8
a. Kurikulum atau program pembelajaran : mencakup tujuan pembelajaran,
materi (bahan) pembelajaran, metode-teknik dan media pembelajaran,
serta alat evaluasi hasil belajar.
b. Tenaga kependidikan: Pendidik, sebagai unsur tenaga kependidikan
memiliki kemampuan (kompetensi) dalam pembelajaran yang mencakup
kemampuan dasar, akademik, personal, sosial dan profesional. Pendidik
juga memiliki kemahiran dalam memanajemen pembelajaran. Pendidik
dapat terdiri atas tutor, pamong belajar, pelatih/widyaiswara/instruktur,
penyuluh, pengampu, dan sebagainya.
c. Sarana dan prasarana serta biaya: sarana dan prasarana pembelajaran
terdiri atas lokasi pembelajaran, panti pembelajaran, gedung dan
perlengkapan pembelajaran (termasuk didlamnya adalah meja, kursi, dan
mebeler), laboratorium, tempat kerja (workshop), dan alat-alat bantu
pembelajaran seperti papan tulis, alat tulis, buku, OHP.
Masukan mentah (raw input) ialah peserta didik yang terdiri atas
warga belajar, peserta pelatihan, peserta penyuluhan, pemagang, jama’ah
majlis taklim santri dan sebagainya. Peserta didik mempunyai karakteristik
internal dan ekstenal.
4. Proses
5. Keluaran (output)
9
Masukan lain adalah sumber-sumber atau daya dukung yang
memungkinkan lulusan dapat menerapkan hasil belajar (keluaran) dalam
kehidupannya. Masukan lain dapat digolongkan kedalam berbagai bidang
diantaranya:
7. Pengaruh (outcome)
5
Kurdie Syuaeb, Pendidikan Luar Sekolah (Cirebon: CV. Alawiyah, 2002)
10
1. Lebih murah dari pendidikan formal (sekolah), karena adanya program-
program pendidikan yang dilakukan dalam waktu singkat untuk kebutuhan
khusus seperti ujian paket A,B,C dan sebagainya, bisa juga dikurangi biaya
dengan menggunakan fasilitas sebaik mungkin, membuat alat-alat belajar
dengan memanfaatkan bahan sekitar dan harga yang murah, membuat
kegiatan berusaha dan dapat menggukan dana pendidikan yang diambil dari
hasil pemasaran produksi. Itu bisa membuat pengeluaran menjadi hemat
bahkan bisa memberikan pemasukan.
2. Program-program pendidikan luar sekolah itu lebih berkaitan dengan
kebutuhan masyarakat, bukan mengutamakan kebutuhan penyelenggara,
karena program pendidikan itu harus mementingkan kebutuhan masyarakat
atau peserta didik, dan isi dari program pendidikan itu hatus berhubungan
erat dengan dunia kerja atau kegiatan usaha yang ada di masyarakat. Dengan
adanya kecocokan antara pendidikan dan dunia kerja maka Pendidikan Luar
Sekolah dapat memberikan hasil balik yang relatif lebih cepat kepada peserta
didik dan lulusannya.
3. Program pendidikan luar sekolah itu bersifat fleksibel, dan fleksibel itu
ditandai dengan:
a. Beragam macam program menjadi tanggung jawab banyak pihak seperti
pemerintahan, perorangan, dan swasta.
b. Pengawasan yang terpusat dilakukan sesederhana mungkin
c. Otonomi dikembangkan pada tingkat pelaksana program dan daerah
sehingga memacu perkembangan program yang ragam sesuai dengan
kebutuhan dan perbedaan daerah.
d. Perubahan dan perkembangan program disesuaikan dengan perubahan
kebutuhan peserta didik dan perkembangan lingkungan. Agar program
pendidikan yang sudah tidak sesuai dengan peserta didik dapat diubah
atau diakhiri secepatnya.
11
Kelemahan Pendidikan luar sekolah ialah sebagai berikut:6
1. Kurangnya kordinasi
6
Faisal Sanapiah, Pendidikan Luar Sekolah, (Surabaya: CV. Usaha Nasional, 1981).
12
Kurangnya motivasi itu berkaitan dengan:
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
14
Kelemahan Pendidikan luar sekolah ialah sebagai berikut:
1. Kurangnya kordinasi
2. Kurangnya tenaga pendidik atau sumber pengajar profesional
3. Kurangnya motivasi belajar peserta didik.
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Faisal Sanapiah. 1981. Pendidikan Luar Sekolah. Surabaya: CV. Usaha Nasional.
Joesoef Soelaiman. 2008. Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Mustofa Kamil. 2010. Model Pendidikan dan Pelatihan (Konsep dan Aplikasi).
Bandung: Alfabeta.
Soelaiman Joesoef. 2008. Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
16