Anda di halaman 1dari 5

C.

PENGENDALIAN HUMAS

Pengendalian menurut George R. Terry berarti merangsang anggota-anggota kelompok


melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan kemauan yang baik. Actuating artinya
menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara
bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif.

Kegiatan komunikasi sangat di butuhkan dalam pengendalian humas . Komunikasi dapat


diartikan sebagai suatu proses penyampaian berita dari satu sumber berita kepada orang lain.
komunikasi merupakan segala bentuk perilaku seseorang baik verbal maupun nonverbal yang
ditanggapi oleh orang lain. Berbagai jenis perilaku dapat dikatakan sebagai kegiatan komunikasi
apabila melibatkan dua orang atau lebih. Komunikasi terjadi jika setidaknya suatu sumber
membangkitkan respons pada penerima melalui penyampaian suatu pesan dalam bentuk tanda
atau simbol, baik bentuk verbal (kata-kata) atau bentuk nonverbal (non kata-kata), tanpa harus
memastikan terlebih dahulu bahwa kedua belah pihak yang berkomunikasi punya suatu simbol
yang sama.36

Komunikasi sebagai proses penyampaian berita dari seorang kepada orang lain itu sendiri
melibatkan beberapa unsur yang saling berkaitan didalamnya. Seperti yang dikatakan Suharsimi
Arikunto, bahwa didalam kegiatan komunikasi terdapat berbagai unsur antara lain:1

a. Sumber (Source) atau sumber berita. Merupakan tempat yang menunjuk pada asal
diperolehnya suatu gagasan atau ide.Sumber ini harus jelas dan mudah dipahami.

b. Pengirim berita. Pengirim pesan atau ide disebut sebagai komunikator atau coder.

c. Berita atau pesan (Message). Berita yang disampaikan biasanya berbentuk simbol-simbol
yang mengandung arti. Pesan tersebut dapat berupa :

a) Gerak : lambaian tangan, anggukan kepala, kerlingan mata.

b) Suara : Dentuman meriam, klakson, dering, bahasa, ucapan.

1
Deddy Mulyana,Komunikasi Efektif : Suatu PendekatanLintas Budaya,(Bandung : PT Remaja
Rosdakarya,2008),hlm 3
c) Benda : tanda, tulisan, bendera.

d. Media atau saran penyampaian berita adalah benda yang digunakan untuk menyampaikan
berita misalnya : surat kabar (untuk berita tertulis), bahasa bermakna, televisi (berita
gambar dan suara), seorang penyanyi dan sebagainya.

e. Penerima berita (komunikan) adalah orang yang diberi berita atau orang yang menjadikan
sasaran untuk dipengaruhi oleh pengirim berita.

f. Tujuan komunikasi. Seseorang yang mengirim berita tentunya memiliki tujuan untuk
mempengaruhi penerima pesan atau berita tersebut.

Sedangkan M. Soebry Sutikno mengungkapkan beberapa unsur yang terlibat


dalam proses komunikasi yaitu :

a. Unsur pertama dan yang paling utama adalah adanya seorang komunikator,

b. Adanya suatu tujuan yang hendak dicapai yang dibutuhkan kerjasama.

c. Adanya suatu gagasan/ide yang perlu disebarkan sebagai media dalam mempengaruhi
orang lain, sehingga orang tersebut dapat merespon dengan positif

d. Tersedianya salurun yang dapat menghubungkan sumber informasi dengan penerima


informasi, sehingga terjadi hubungan timbal balik antara komunikator dengan
komunikan.

e. Adanya feedback dari penerima berita

f. Adanya noises atau gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi
sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang
disampaikan oleh komunikator kepadanya
B. KEPEMIMPINAN HUMAS

Fungsi pemimpin adalah memudahkan pencapaian tujuan secara komperatif di antara


para pengikut dan pada saat yang sama menyediakan kesempatan bagi pertumbuhan an
perkembangan pribadi mereka. Menurut Assumpta (2001), kepemimpinan adalah suatu konsep
manajemen dalam kehidupan organisasi, mempunyai kedudukan strategis dan merupakan gejala
sosial yang selalu diperlukan dalam kehidupan kelompok.2

Kepemimpinan dalam sebuah lembaga juga merupakan sentral dari semua kegiatan.
Seorang pemimpin merupankan pengendali utama dan pengarah untuk mencapai suatu tujuan
yang telah direncanakan.

Ada 4 (empat) jenjang prinsip-prinsip kepemimpinan yang efektif dalam melakukan hubungan
dengan manusia menurut Covey (1997), yakni :

a. Pribadi, yaitu hubungan pribadi sesorang itu sendiri.

b. Hubungan antar pribadi yakni hubungan interaksi antara seseorang dengan orang lain.

c. Manajerial, merupakan tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan bersama dengan


orang lain.

d. Organisasional, yaitu kebutuhan seseorang dalam mengorganisir lembaga pendidikan.

Dalam hal ini Covey mencoba memaparkan mengenai jenjang atau tingkatan dasar
kepemimpinan yang efektif dalam melakukan hubungan dengan manusia. Yang pertama yaitu
pribadi, yang dimaksud adalah bahwa seorang pemimpin itu mampu berkomunikasi dengan
dirinya sendiri, menggerakan dirinya sendiri, mempengaruhi dirinya sendiri dan memotivasi
dirinya sendiri. Dalam ranah ini individu tersebut sebelum mampu menggerakan orang lain dia
harus bisa menggerakan dirinya sendiri untuk maju. Kedua, hubungan antara pribadi satu dengan
pribadi yang lain merupakan tahapan yang lebih rumit. Hubungan dengan orang lain merupakan
sebuah pembentukan jalinan komunikasi dengan individu yang baru. Keharusan untuk
berkomunikasi dengan pribadi/individu yang lain juga salah satu dasar dari sebuah
2
Zulkarnain Nasution,2010,Manajemen Humas Di Lembaga Pendidikan,(Malang : UMM Press),hlm 12
kepemimpinan, karena selain terjalinya sebuah komunikasi pemimpin juga harus mengetahui
kepribadian dari orang lain. Ketiga, manajerial yaitu mempunyai makna merencanakan,
mengatur, mengontrol dan mengevaluasi. Dalam ranah ini seorang pemimpin haruslah
mempunyai kemampuan dalam bidan manajerial. Kemampuan manajerial ini bukanlah hanya
memerintahkan orang lain untuk meyelesaikan tanggung jawabnya, akan tetapi bersama sama
dengan orang lain untuk menyelesaikan tanggung jawab, maupun pekerjaannya. Keempat,
organisasional merupakan tahapan tertinggi dalam sebuah kepemimpinan. Tahapan ini
merupakan implementasi dari ketiga jenjeng prinsip kepempinan, karena seorang individu
apabila berhasil melampau ketiga jenjang tersebut dia mempunyai kepribadian yang matang dan
mempunyai kemampuan dalam berkomunikasi dan manajerial. Hal ini merupakan calon seorang
pemimpin yang ideal dan merupakan sebuah kebutuhan dari sebuah organisasi pendidikan.

Dengan demikian kepemimpinan dilembaga pendidikan tidak terlepas dari prinsip-prinsip


komunikasi yang efektif dan hubungan masyarakat, sehingga pemimpin harus memahami kedua
prinsip tersebut antar lain3 :

1. Prinsip human releations dlam komunikasi dengan sesama manusia. Manusia dalam
kehidupan sehari-harinya tidak terlepas dari interaksi dengan manusia lainya melalui
kegiatan berkomunikasi. Khususnya dalam organisasi lembaga pendidikan, prinsip-
prinsip hubungan sesama manusia mengandung nilai pendidikan.

2. Prinsip komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal yang diciptakan bersifat dua


arah dan dialogis. Komunikasi tersebut merupakan salah satu prinsip humas dalam
membentuk pribadi manusia sebagai makhluk sosial dari perkembangan kehidupan
sehari-hari terutama dalam menjalankan peran kepemimpinan di lembaga pendidikan.

3. Prinsip gaya partisipatif dilakukan untuk menggali aspirasi, berdasarkan saran dari guru,
karyawan, siswa, orang tua siswa, dan masyarakat. Khususnya dalam mengambil dan
menentukan kebijakan dibutuhkan masukan aspirasi dan saran sehingga kebijakan dapat
dijalankan dsengan lancar dan efektif.

4. Prinsip persuasif. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan pempengaruhi orang


lain. Untuk mempersuasif orang lain pemimpin harus bisa dipercayai, karena kejujuran,
3
objektivitas, lebih memikirkan pihak lain, lebih memberi dan memperhatikan pelayanan,
menunjukan profesionalitas, luas pandangan dan supel, sehingga menyebabkan pemimpin
tersebut berpengaruh terhadap bawahan maupun teman kerja.

5. Prinsip informatif. Seorang pemimpin dilembaga pendidikan harus mempunyai


kemampuan mengelola dan menyampaikan informasi yang strategis kepada public
internal dan publik eksternal.

6. Prinsip membina hubungan. Dalam hal ini pemimpin harus memiliki kreatifitas dan
inovatif membina hubungan dengan guru, karyawan, siswa dalam memberikan dorongan
dan motivasi. Sedangkan kepada orang tua dan institusi luar dengan membina kerjasama
yang saling menguntungkan, seperti menggalang beasiswa, bantuan bangunan, dan
pemberian sarana, fasilitas, dan alat – alat untuk proses kegiatan belajar mengajar.

Anda mungkin juga menyukai