Pendahuluan
Latar Belakang
Efektivitas organisasi terletak pada efektivitas komunikasi, sebab komunikasi itu penting
untuk menghasilkan pemahaman yang sama antara pengirim informasi dengan penerima
informasi pada semua tingkatan/level dalam organisasi. Kelancaran semua kegiatan organisasi
akan dapat terganggu jika terdapat suatu masalah yang menyangkut komunikasi, dan apabila
terjadi masalah dalam komunikasi maka dikhawatirkan akan memberikan dampak yang buruk
bagi organisasi tersebut.
Komunikasi ibarat sistem yang menghubungkan antar 1 orang, antar bagian dalam
organisasi, atau sebagai aliran yang mampu membangkitkan kinerja orang-orang yang terlibat di
dalam organisasi tersebut. Menurut Everett M. Rogers (dalam Suranto AW, 2005 : 15)
memberikan definisi bahwa : Komunikasi ialah proses yang didalamnya terdapat sesuatu
gagasan yang dikirimkan dari sumber kepada penerima dengan tujuan untuk mengubah
perilakunya. Peranan komunikasi tidak saja sebagai sarana atau alat bagi pimpinan untuk
menyampaikan informasi, misalnya tentang suatu kebijakan, melainkan juga sebagai sarana
untuk menciptakan hubungan yang baik diantara pimpinan dengan pengawainya. Suatu
organisasi tidak dapat melaksanakan fungsinya tanpa adanya komunikasi dan bahkan lebih dari
itu organisai tidak dapat berdiri tanpa komunikasi. Oleh karena itu komunikasi memiliki peranan
yang sangat penting dalam organisasi.
Sebagai pusat kekuatan dan dinamisator bagi porganisasi (perusahaan, kesatuan, jawatan
dan lain-lain) pemimpin harus selalu berkomunikasi dengan semua pihak, bai melalui hubungan
formal maupun informal. Suksesnya pelaksanaan tugas pemimppin itu sebagian besar ditentukan
oleh kemahirannya menjalin komunikasi yang tepat dengan semua pihak, secara horizontal
maupun secara vertikal, keatas dan kebawah
1
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan
Mempelajari dan memahami cara komunikasi pemimpin yang tepat dalam organisasi
Manfaat Penulisan
2
BAB 2
Pembahasan
Pengertian Pimpinan
Dilihat dari sisi bahasa indonesia “pemimpin” sering disebut penghulu, pemuka, pelopor,
pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua dan
sebagainya. Sedangkan istilalh memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran
seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara.
(organisasi, 2013)
Istilah pemimpin dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang yang sama
yaitu “pimpin”, dan berikut dikemukakan beberapa pengertian pemimpin :
Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu: karenanya seseorang dalam
peran formal belum tentu memiliki keterampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu
memimpin,
Pemimpin adalah seseorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya
kecakapan/kelebihan disuatu bidang sehinggadia mampu memengaruhi orang-orang lain
utnuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau
beberapa tujuan.
Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya
kecakapan/kekhususan dalam satu bidang, sehingga ia mampu mempengaruhi orang lain
3
untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu
beberapa tujuan (Kartini Kartono, 1994)
Menjadi pemimpin adalah amanah yang harus dilaksanakan dan dijalankan dan
dijalankan dengan baik oleh pemimpin tersebut, jika pemimpin dilhat dari sisi bahsa inggris
menjadi “LEADER”, yang mempunyai tugas untuk me-LEAD anggota disekitarnya. Sedangkan
makna LEAD adalah :
Loyality, seorang pemimpinn harus mampu membangkitkan loyalitas rekan kerjanya dan
memeberikan loyalitasnya dalam kebaikan.
Brown (1936) berpendapat bahwa pemimpin tidak dapat dipisahkan dari kelompok, akan
tetapi boleh dipandang sebagai suatu posisi dengan potensi tinggi di lapangan. Dalam hal sama,
Krech dan Crutchfield memandang bahwa dengan kebaikan dari posisinya yang khusus dalam
kelompok ia berperan sebagai agen primer untuk penentuan struktur kelompok, suasana
kelompok, tujuan kelompok, ideologi kelompok, dan aktivitas kelompok. Dan dalam kajian teori
kelompok 3 menyebutkan Schneider, Donaghy dan Newman memberikan penegasan sebagai
berikut:“pemimpin didefinisikan sebagai seseorang yang secara formal diberi status tertentu
melalui pemilihan, pengangkatan, keturunan, revolusi atau cara-cara lain. Kepemimpinan
mengacu kepada perilaku yang ditunjukkan seseorang atau lebih individu dalam kelompok yang
membantu kelompok mencapai tujuannya.”
4
Menurut Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu
menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin
yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima kepercayaan etnis
dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak
ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan. (Daswati, 2012)
Fungsi Kepemimpinan
Fungsi kepemimpinana yang dipaparkan dalam kajian teori kelompok 3 antara lain
sebagai eksekutif, penengah, penganjur, ahli dan sebagai pemimpin diskusi.
pemimpin bertindak sebagai penengah, yang setiap keputusannya dilaksanakan dengan taat.
Penganjur adalah sejenis pemimnpin yang memberi inspirasi kepada orang lain. Seringkali ia
merupakan orang yang pandai bergaul dan fasih berkomunikasi.
Lebih terpelajar dari pada orang-orang lainnya.Kepemimpinannya hanya berdasar fakta, dan
hanya pada bidang dimana terdapat fakta.Bahwa fungsinya yang penting ialah memberi
penerangan kepada kelompoknya. Alasan utama bagi eksistensinya ialah, bahwa “ia tahu dan
orang lain tidak tahu” dan ia mempunyai wewenang.
5. Pemimpin Diskusi
5
Pengertian Komunikasi
Teori komunikasi adalah cabang psikologi yang membvahas komunikasi dalam segala
fasesnya, yaitu manusiawi, mekains, institusional atau kelembagaan. Disiplin ilmu psikologi,
neurologidan elektronika yang ada kaitannya, dimasukkan didalamnya, karena diterapkan dalam
komunikasi, banyak ditekankan masalah pengembangan model-model komunikasi manusiawi
dengan komunikasi lewat mesin-mesin.
C.P. Chaplin dalam bukunya Kamus Lengkap Psikologi, 1975, 1989) mendefinisikan
komunikasi sebagai :
Komunikasi ialah arus informasi dan emosi-emosi yang terdapat dalam masyarakat yang
berlangsung secara vertikal ( atas bawah, vice-versa ) maupun secara horisontal. Dapat berarti
pula perhubungan atau persambungan wahana/sarana-sarana
6
Teknik komunikasi ialah tata cara hubungan yang efisien baik melalui penggunaan alat-
alat komunikasi maupun tidak dengan semua unsur yang saling melibatkan diri dalam satu unit
sosial.
Menghubungkan semua unsur yang melakukan interelasi pada semua lapisan, sehingga
menimbulkan rasa kesetiakawanan, dan loyalitas antar sesama
Meningkatkan rasa tanggung jawab semua anggota, dan melibatkan mereka pada
kepentingan organisasi. Kemudian muncullah rasa keterlibatan atau sense of envolvement
dan rasa ikut memiliki ( melu handarbeni), serta sense of belonging atau rasa “ menjadi
bagian” dari satu kelompok,
Arus komunikasi ialah penyaluran segenap informasi, emosi, dan keinginan yang menyangkut
semua unsur, tugas pekerjaan, dan relasi-relasi pribadi atau personal. Arus informasi ditujukan
oleh:
Vertikal
Horisontal
7
Kualitas arus dapat dibagi pula atas :
Pemimpin menghargai kelebihan orang lain dan memahami serta memaafkan kelemahan
masing-masing orang.
8
Dalam berkomunikasi diperlukan syarat-syarat tertentu dalam penggunaannya. Syarat-syarat
komunikasi adalah sebagai berikut.
Source (sumber) : Source adalah dasar dalam penyampaian pesan dalam rangka
memperkuat pesan itu sendiri. Sumber komunikasi adalah orang, lembaga, buku dan lain-
lain.
Komunikator : komunikator adalah pelaku penyampain pesan yang berupa individu yang
sedang berbicara atau penulis, dapat juga berupa kelompok orang, organisasi komunikasi
seperti televisi, radio, film, surat kabar, dan sebagainya.
Pesan : pesan adalah keseluruhan yang disampaikan oleh komunikator. Pesan mempunyai
tema utama sebagai pengarah dalam usaha mengubah sikap dan tingkah laku orang lain.
Komunikan : komunikan adalah penerima pesan dalam komunikasi yang berupa individu,
kelompok dan massa
Effect (hasil) : effek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi dengan bentuk terjadinya
perubahan sikap dan perilaku komunikan. Perubahan itu bisa sesuai keinginan atau tidak
sesuai dengan keinginan komunikator.
Dalam suasana yang bebas, gembira, tanpa tekanan-tekanan tertentu, pemimpin menerima
individu lain tanpa prasangka dan dengan lapang dada. Pemimpin menghargai kelebihan orang
lain dan memahami serta memaafkan kelemahan masing-masing orang. Ia bersedia mendengar
pendapat orang lain tanpa penilaian dan prasangka-prasangka tertentu dan mampu ikut
merasakan kehidupan orang lain.
9
Tipe Atau Bentuk Komunikasi
Komunikasi satu arah Komunikasi (Simplex). Dalam komunikasi satu arah (Simplex)
pengirim dan penerima informasi tidak dapat menjalin komunikasi yang
berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh :Pager, televisi, dan radio
Komunikasi dua arah (Duplex). Dalam komunikasi dua arah (Duplex) pengirim dan
penerima informasi dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media
yang sama. Contoh : Telepon dan VOIP.
Komunikasi dari atas kebawah, komunikasi bawah yaitu suatu penyampaian informasi
baik lisan maupun tulisan, secara langsung maupun tak langsung, berupa perintah atau
penjelasan umum dari atasan kepada bawahannya. Hal ini senada dengan apa yang
disampaikan Robbin yang menjelaskan sebagai berikut: Komunikasi yang berlangsung
dari tingkat tertentu dalam satu kelompok atau organisasi ke tingkat yang lebih rendah.
Komunikasi ke atas yaitu suatu penyampaian informasi yang mengalir atau berasal dari
bawahan kepada pimpinan/atasan. Prinsip-prinsip komunikasi ke
10
A. Penyebaran informasi bisa menjadi lebih cepat ketimbang bentuk komunikasi
tradisional.
Tipe komunikasi menurut Leonard R. Sales dan George Strauss, dalam bukunya “Human
Behaviour in organization” mengemukakan beberapa tipe komunikasi sebagai berikut (Kartono,
1983) :
Tipe Lingkaran setiap orang hanya dapat berkomunikasi dengan dua orang disamping kiri
dan kanannya. Dengan perkataan lain, disini tidak ada pemimpin.
Tipe Rantai satu anggota hanya dapat berkomunikasi dengan satu anggota lain lalu
anggota lain tersebut dapat menyampaikan pesan tersebut pada anggota lainnya lagi
begitu seterusnya. Sebagai contoh, si A dapat berkomunikasi dengan B, B dengan C, C
dengan D, dan begitu seterusnya.
Tipe Y tiga orang anggota dapat berhubungan dengan orang-orang disampingnya seperti
pada pola rantai, tetapi ada dua orang yang hanya dapat berkomunikasi dengan seseorang
disampingnya.
Tipe Roda , ada seorang pemimpin yang menjadi fokus perhatian. Ia dapat berhubungan
dengan seluruh anggota kelompok, tetapi setiap anggota kelompok hanya dapat
berhubungan dengan pemimpinnya. Jadi, pemimpin sebagai komunikator dan anggota
kelompok sebagai komunikan yang dapat melakukan feedback pada pemimpinnya namun
tidak dapat berinteraksi dengan sesama anggota kelompoknya karena yang menjadi fokus
hanya pemimpin tersebut
Tipe bintang jaringan ini disebut juga jaringan komunikasi semua saluran/all channel
sehingga setiap anggota dapat berkomunikasi dan melakukan timbal balik dengan semua
anggota kelompok yang lain. (Rahmanto, 2004)
11
Pengambilan Keputusan
Dalam kondisi ketidakpastian dengan banyak perubahan yang mendadak, maka aktivitas
pengambilan keputusan merupakan unsur yang paling sulit dalam manajemen, namun juga
merupakan usaha yang paling penting bagi pimpinan. Dalam pengambilan keputusan tersebut
tercakup kemahiran menyeleksi dan menentukan keputusan yang paling tepat dari sekian banyak
alternatif jawaban atau pemecahan masalah. Selanjutnya karena dibebani oleh tanggung jawab
etis, maka mrupakan tugas yang cukup berat untuk memastikan satu keputusan ditengah situasi
yang tidak menentu, yang belum dikenal sebelumnya, atau yang sering muncul dngan mendadak.
Stoner (dalam Hasan, 2004) mengartikan pengambilan keputusan sebagai proses yang
digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara penyelesaian masalah. Selain itu, Siagian
(1998) mengartikan pengambilan keputusan sebagai suatu pendekatan yang sistematis terhadap
hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan
tindakan yang paling tepat. Proses tersebut dimaksud untuk menemukan dan menyelesaikan
masalah organisasi . pernyataan tersebut menegaskan bahwa pengambilan keputusan
memerlukan satu seri tindakan dan membutuhkan beberapa langkah pengambilan keputusan
harus tepat dan rasional. Karena itu, informasi yang lengkap, terpercaya dan actual, sangat
diperlukan dalam pengambilan keputusan
Posisi orang yang berwenang, berwajib, dan atau bertanggung jawab untuk mengambil
keputusan,
Problem atau masalah yang dihadapi dan harus ditangani atau dipecahkan,
12
Kondisi si pengambil keputusan, kekuatan dan kemampuannya untuk menghadapi
problem tersebut.
Intuisi
Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan memiliki subjektif. ‘inner
feeling’ yang bersifat subjektif ini mudah terkena pengaruh, pilih kasih, dan faktor kejiwaan
lainnya. Sifat subjektif dari keputusan yang berdasarkan intuitif memiliki kelebihan, yaitu: (1)
yang memutuskan hanya seorang, sehingga waktu yang digunakan relative lebih pendek, (2)
kalau pengambilan keputusan memiliki olah rasa yang cukup tinggi, maka keputusan banyak
yang tepat dan memberikan kepuasan pada umumnya, dan (3) lebih tepat untuk memutuskan
masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan.
Rasional
Orientasi tujuan: kesatuan pengertian tujuan sesuai dengan visi dan misi yang ingin
dicapai.
13
Hasil maksimal: pemilihan alternatif terbaik berdasarkan atas daya guna yang maksimal.
Fakta
Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan itu didukung oleh
sejumlah fakta yang cukup memadai. Hanya saja istilah fakta itu sendiri berkaitan dengan istilah
data dan informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara sistematis dinamakan
data. Sedangkan, data-data itu harus diolah terlebih dahulu menjadi informasi, kemudian
informasi inilah yang dijadikan dasar pengambilan keputusan.
Keputusan yang berdasarkan sejumlah fakta, data atau informasi yang cukup, memang
merupakan keputusan yang dapat dikatakan baik, namun untuk mendapatkan informasi yang
cukup, itu pun sering sulit diperoleh. Informasi yang terpercaya itu datanya lebih dahulu harus
diolah secara cermat. Pengolahan data secara cermat dilakukan melalui diagnosis,
pengelompokan, dan interpretasi. Untuk keperluan ini, dibutuhkan tenaga yang terampil yang
mampu mengolah data menjadi informasi yang baik, sehat dan solid.
Pengalaman
Suatu pengalaman dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan agar keputusan
yang akan diambil itu tidak salah. Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat
sebagai pengetahuan praktis dalam menyelesaikan masalah. Apalagi jika pemimpin yang akan
mengambil keputusan itu telah banyak memiliki pengalaman dalam penyelesaian masalah yang
timbul dalam organisasi yang dipimpinnya. Ia sudah dapat memilih alternatif yang terbaik dari
beberapa alternatif dalam penyelesaian masalah.
Wewenang
Banyak sekali keputusan yang diambil berdasarkan wewenang atau ‘authority’ yang
dimiliki orang seorang pemimpin. Setiap orang yang menjadi pemimpin organisasi mempunyai
tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi
tercapainya tujuan organisasi secara efisien dan efektif.
14
permasalahan yang seharusnya diselesaikan, akibatnya dapat mengaburkan pokok masalah atau
memunculkan masalah baru.
Simon dalam bukunya Administrative bhaviour 1947, mengemukakan tiga proses dalam
pngambilan keputusan, yaitu:
Intelegence activity, yaitu pross penelitian situasi dan kondisi dengan wawasan yang
inteligent.
Choice activity, yaitu memilih salah satu tindakan dari sekian banyak alternatif atau
kemungkinan pemecahan.
Teori yang dikemukakan oleh Stuart Chase dalam bukunya The Propers Study of Mankind
(1956) mengemukakan untuk sampai pada satu keputusan, manusia menggunakan enam cara,
yaitu:
Keterampilan Berdiskusi
15
Kemampuan berdiskusi dengan baik merupakan salah satu persyaratan yang mutlak perlu
bagi setiap unsur pimpinan. Sebab, diskusi merupakan salah satu cara berkomunikasi dengan
atasan, semua kolga, dan bawahan, untuk memecahkan permasalahan.
Manfaat diskusi ialah: Karena luasnya materi dan persoalan yang harus dihadapi, diskusi
dapat memperluas dan memperdalam pengetahuan, perincian masalah, memperlebar sudut
pandang dan ruang lingkup permasalahn serta memperluas cakrawala kemungkinan-
kemungkinan pemecahan.
Pembentukan kepribadian menjadi lebih kaya dan lebih matang. Tujuan berdiskusi ialah:
Untuk memikirkan beberapa alternatif kemungkinan pemecahan yang diperlukan dalam
pengambilan keputusan. Untuk mendapatkan informasi dan data selengkap mungkin dan
memikirkan cara penyelesaian masalah seefisien mungkin. Sehubungan dengan semua itu,
pelaksanaan diskusi harus berlangsung dengan tertib, teratur, cermat, disertai kebersamaan dan
partisipasi berpikir, untuk memprjelas dan memecahkan masalah.
16
BAB 3
Penutup
Kesimpulan
Sebagai pusat kekuatan dan dinamisator dalam organisasi, pemimpin harus selalu
berkomunikasi dengan semua pihak, melalui hubungan formal maupun informal. Karena
suksesnya pelaksanaan tugas dan wewenang kepemimpinan sebagian besar ditentukan oleh
keteerampilannya dalam menjalin komunikasi dengan semua pihak yang ada kaitannya dengan
kegiatan organisasi. Manfaat komunikasi bagi kelompok atau organisasi antara lain :
Berguna bagi peningkatan rasa tanggung jawab serta semangat bekerja/berjuang, demi
kemajuan organisasi
Saran
17
Sebagai manusia yang tidak sempurna kami pun memiliki kekurangan. Begitupun dalam
pembuatan makalah ini, masih sangat banyak kekurangan dalam penyusunannya. Oleh
karenanya, dengan sadar kami sangat membutuhkan saran dan kritikan dari pembaca agar apa
yang menjadi kekurangan dapat diperbaiki.
Daftar Pustaka
organisasi, p. d. (2013). pro. Dr. H. Veithzal Rivai, S.E., M.M., MBA, Mayor Jenderal TNI
Bachtiar, S.IP. Brigadir Jenderal Pol. Drs. Boy Rafli Amar. depok: PT RAJAGRAFINDO
PERSADA.
18