PENDAHULUAN
1. Pengertian Pemimpin
Setiap orang pasti pernah merasakan menjadi seorang pemimpin, entah itu
di lingkungan sekolah, tempat kerja, pertemanan, keluarga, atau untuk dirinya
sendiri. Momen tersebut akan membantu memunculkan kualitas dan gaya
kepemimpinan dalam diri Anda.
Suradinata (1997) berpendapat bahwa pemimpin adalah orang yang
memimpin kelompok dua orang atau lebih, baik organisasi maupun keluarga.
Makna pemimpin itu adalah:
a) Loyality, seorang pemimpin harus mampu membangkitkan loyalitas rekan
kerjanya dan memberikan loyalitasnya dalam kebaikan.
b) Educate, seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya
dan mewariskan pada rekan-rekannya.
c) Advice, memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada.
d) Discipline, memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan
kedisiplinan dalam setiap aktivitasnya.
Pemimpin bukan sekadar memerintah orang di bawahnya. Sosok pemimpin
membantu diri mereka sendiri dan orang lain untuk melakukan hal yang benar.
Mereka menetapkan arah, membangun visi yang menginspirasi, dan menciptakan
sesuatu yang baru. Ketika seorang pemimpin menetapkan tujuan, mereka juga
harus menggunakan keterampilan manajemen mereka untuk membimbing orang-
orang mereka ke tujuan yang tepat, dengan cara yang efektif dan efisien.
a. Fungsi Instruktif
Pemimpin berfungsi sebagai komunikator untuk menentukan semua aspek
di dalam sebuah organisasi. Cara mengerjakan perintah, melaksanakan dan
melaporkan hasil, dan tempat mengerjakan perintah harus diperhatikan agar
setiap keputusan dapat berjalan efektif.
b. Fungsi Konsultatif
Pemimpin menggunakan fungsi konsultatif sebagai komunikasi dua arah.
Komunikasi ini digunakan saat pemimpin hendak menetapkan kebijakan atau
keputusan dan memerlukan pertimbangan dari kelompok yang dipimpinnya.
Dengan begitu, keputusan pun dapat diambil secara efektif dan maksimal.
c. Fungsi Partisipasi
Fungsi partisipasi melibatkan anggota untuk ikut serta dalam setiap
pengambilan kebijakan. Ini perlu dan bagus dilakukan agar orang yang
dipimpinnya memiliki kesempatan untuk berpartisipasi menentukan apa yang
akan dilaksanakan nantinya.
d. Fungsi Delegasi
Dalam fungsi delegasi, pemimpin harus bisa mempercayakan seseorang
yang dipimpinnya, seperti pelimpahan wewenang dan turut andil dalam penentuan
keputusan. Hal ini akan sangat membantu pekerjaan pemimpin dalam mencapai
tujuan. Oleh karena itu, kerja sama antara pemimpin dan anggota sangat
diperlukan.
e. Fungsi Pengendalian
Pemimpin harus mampu mengatur aktivitas dari para anggota agar tetap
terarah. Pemimpin harus bisa memberi arahan, bimbingan, serta contoh yang baik
terhadap anggota. Untuk mewujudkannya, seorang pemimpin perlu mengadakan
kegiatan bimbingan, koordinasi, dan pengawasan.
a. Pentingnya Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah bagian penting dari manajemen yang membantu
memaksimalkan efisiensi dan untuk mencapai tujuan. Dikutip dari
managementstudyguide.com, poin-poin berikut menunjukkan pentingnya
kepemimpinan dalam suatu organisasi:
b. Memulai Inisiasi
Pemimpin adalah orang yang memulai pekerjaan dengan
mengkomunikasikan kebijakan dan rencana kepada bawahan dari mana pekerjaan
sebenarnya dimulai.
c. Memberikan Bimbingan
Seorang pemimpin tidak hanya mengawasi tetapi juga memainkan peran
untuk membimbing bawahannya. Bimbingan di sini berarti menginstruksikan
pada bawahan bagaimana cara mereka harus melakukan pekerjaan mereka secara
efektif dan efisien.
d. Menciptakan Kepercayaan
Percaya diri merupakan faktor penting yang dapat dicapai melalui apresiasi
upaya kerja bawahan, menjelaskan peran mereka dengan jelas dan memberi
mereka pedoman untuk mencapai tujuan secara efektif.
e. Membangun Moral
Moral menunjukkan kesediaan karyawan terhadap pekerjaan mereka dan
membuat mereka percaya diri sekaligus untuk memenangkan kepercayaan
mereka. Seorang pemimpin dapat menjadi pendorong moral dengan mencapai
kerjasama penuh sehingga mereka tampil dengan kemampuan terbaik saat
bekerja.
g. Koordinasi
Koordinasi dapat dicapai melalui rekonsiliasi kepentingan pribadi dengan
tujuan organisasi. Sinkronisasi ini dapat dicapai melalui koordinasi yang tepat dan
efektif yang seharusnya menjadi motif utama seorang pemimpin.
1. Mitos Pemimpin
Sangat penting bagi siapapun juga, profesional yang sedang meniti karier di
level apapun, untuk dapat memahami dan menerapkan kepemimpinan yang baik.
Sayangnya, banyak mitos yang salah tentang leadership. Apa saja mitos tersebut?
D. ATRIBUT-ATRIBUT KEPEMIMPINAN
Memimpin orang lain membawa tuntutan baru terhadap individu dan
mengharuskan mereka memiliki atau mengembangkan kompetensi dan atribut
baru. Biasanya orang dipromosikan di sebuah pos dimana mereka harus
memimpin yang lain karena mereka memiliki kinerja yang tinggi dalam hal
melakukan tugas yang berorientasi pada pekerjaan. Namun memimpin orang lain
memerlukan ketrampilan lain dibandingkan melakukan sesuatu untuk diri Anda.
Jadi apa saja atribut penting untuk memimpin orang lain? Menurut Taba
Aris Nurjaman (2021) atribut pemimpinan ideal adalah: (1) personalitas, (2)
integritas, (3) orientasi, (4) kapabilitas, (5) asertisivitas, (6) produktivitas, dan (7)
intelektualitas.
Menurut Duncan Brodie (...) sedikitnya ada lima atribut ideal dari seorang
pemimpin, yaitu: (1) memberi feedback, (2) mendengarkan dan terlibat langsung,
(3) menjaga keseimbangan dengan baik, (4) menetapkan tujuan, (5) pelatihan dan
pengembangan.
1. Memberikan Feedback
Atribut pertama adalah belajar bagaimana memberikan feedback. Orang
didalam organisasi mencari feedback, dipuji dan dihargai atas apa yang sudah
mereka lakukan untuk Anda agar mendapatkan hasil. Proporsi besar dalam
kehidupan kita dihabiskan di tempat kerja dan kita ingin merasa dihargai. Jika
Anda harus menilai diri Anda sendiri pada skala 1-10 dalam hal memberikan
feedback (10 yang paling baik ) berapa skor yang akan Anda berikan untuk diri
sendiri ? Memberikan feedback memerlukan sedikit waktu atau tidak sama sekali,
tidak ada beban apapun dan merupakan kontribusi terbesar bagi karyawan dan
staf untuk merasa senang.
4. Menetapkan Tujuan
Dalam memimpin, sangat penting untuk menentukan tujuan yang jelas.
Terkadang pemimpin terjebak dalam keyakinan bahwa pekerjaan yang panjang
adalah dengan banyak detil apa yang harus dikerjakan karyawan merupakan
tujuan. Sebagai tambahan, buatlah sekitar 6 tujuan penting bagi masing-masing
orang. Tujuan ini harus spesifik, terukur, bisa dicapai, dan berorientasi pada hasil
dan dibatasi waktu.
2. Intelegensi
Kepandaian seseorang harus mencakup kemampuannya untuk
menggabungkan data yang sulit, kompleks, dan data yang dipertanyakan dengan
prakiraan-prakiraan intuitif untuk tiba pada pembuktian bahwa data itu benar. Ia
juga harus memiliki kemampuan untuk menghargai teman sekerjanya, bahkan
juga mereka yang menentang kebijaksanaannya.
4. Kompetensi Penugasan
Mengetahui seluruh sistem dalam organisasinya, untuk mencegah
kemungkinan Seorang pemimpin harus mampu melaksanakan apa yang
ditugaskan kepadanya. Semua jenis pekerjaan, walaupun bukan ia yang
mengerjakan, perlu diketahui seluk beluknya, situasinya, dan lingkungan tempat
pekerjaan itu dilaksanakan. Pendeknya, ia perlu putusnya komunikasi dan mata
rantai perintah. Juga dimaksudkan untuk mencegah adanya pihak yang ingin
mengelabui pemmpin dengan memberikan informasi yang keliru.
7. Ingin Berhasil
Pemimpin harus mau memperoleh hasil yang baik. Ia harus tahu apa yang
hendak dicapai dan berkeinginan untuk mengejar sasaran itu. kalau ia hanya mau
memimpin tatapi tidak tertarik akan hasil usaha yang dikejar, maka ia tidak tepat
disebut sebagai pemimpin.
8. Kemampuan Memotivasi
Memberikan motivasi terhadap bawahan dan orang sekitar merupakan
syarat bagi seorang pemimpin. Akan tatapi yang perlu ditekankan disini adalah
bahwa ia harus memiliki kemampuan untuk itu. ia mengetahui syarat itu, tetapi
tidak mampu melakukannya, maka kepemimpinannya menjadi kurang bermakna.
Jadi, ia perlu mengetahui bagaimana menggerakkan orang, memperkuat
keyakinan dari bawahan atau pengikutnya, dan berbagai hal lain.
1. Gaya Pemimpin
Ketika Anda masuk ke sebuah organisasi baru, tentu Anda akan banyak
bertemu orang baru. Beberapa statusnya sama dengan Anda, namun tidak sedikit
yang statusnya sudah menjadi pegawai lama. Sebagai orang baru, Anda dituntut
untuk dapat beradaptasi dengan banyak orang, tak terkecuali kepada pimpinan.
Memberi kesan yang baik kepada pimpinan sangat berguna untuk memperlancar
pekerjaan. Oleh karena itu, ada lima gaya pemimpin yang wajib Anda ketahui,
yaitu: (a) gaya Otokratris, (b) gaya militeristik, (c) gaya paternalistik, (d) gaya
karismatik, dan (e) gaya demokrartis.
a. Gaya Otokratis
Gaya pemimpin yang seperti menganggap bahwa organisasi adalah milik
pribadi. Dengan menganggap bahwa dia adalah segalanya dalam organisasi
tersebut, pemimpin jenis ini sering memperlakukan bawahan sebagai alat saja.
Tidak heran jika kemudian dalam menggerakkan bawahan sering memaksa dan
mengancam. Untuk menghadapi orang seperti ini, Anda dituntut untuk dapat
bersikap sabar. Coba lakukan pekerjaanmu sedetail mungkin untuk mengurangi
kesalahan. Agar mental Anda tidak turun, jangan didengar seutuhnya apa yang
diucapkannya karena bisa jadi apa yang keluar dari mulutnya menyakitkan buat
Anda. Jangan lupa untuk sering-sering berbagi cerita kepada rekan seperjuangan.
b. Gaya Militeristik
Pemimpin yang bergaya militeristik senang dengan formalitas. Mereka
sering menuntut kedisiplinan yang tinggi dari bawahan untuk mencapai tujuan.
Kadang, pemimpin militeristik tidak suka menerima kritikan dan menyukai
upacara-upacara simbolis. Ketika menghadapi pimpinan yang seperti ini, jalani
saja dengan suka hati. Kedisiplinan memang diperlukan untuk mencapai target.
Apalagi jika target organisasi Anda sangat tinggi. Gaya pemimpin yang seperti ini
bisa mengarahkan fokus pekerjaan yang Anda lakukan sesuai dengan koridor
target yang hendak dicapai.
c. Gaya Paternalistis
Orang jenis ini memiliki gaya kebapakan. Gaya menggerakkan bawahan
seperti bapak yang mengarahkan anak-anaknya. Seringkali pemimpin bergaya ini
terlalu melindungi bawahan dan jarang memberi kesempatan kepada bawahan
untuk mengambil keputusan. Karena merasa dituakan, gaya paternalistis kurang
memberi ruang inisiatif dan menganggap dirinya lebih tahu dari semua orang.
Dalam beberapa waktu barangkali Anda akan merasa nyaman karena merasa
diarahkan oleh orang terdekat. Namun jangan sampai terlena. Bisa jadi arahan-
arahan sang “Bapak” itu tidak membuatmu berkembang.
d. Gaya Karismatik
Pemimpin yang masuk dalam kategori ini mempunyai daya tarik yang amat
besar bagi bawahannya. Entah itu karena keramahannya, kecerdasannya, atau
karena ia dapat “memanusiakan” para bawahannya. Pemimpin yang seperti ini
dekat dengan bawahan dan karenanya banyak yang menyukainya. Buat Anda
yang menemukan tipe pemimpin yang seperti ini, dekatilah untuk saling berbagi
saran tentang pekerjaan. Syukur-syukur daya kharismanya bisa menular ke Anda.
e. Gaya Demokratis
Gaya pemimpin yang seperti ini mampu bawahannya bekerja dalam tim.
Pemimpin yang demokratis adalah orang yang terbuka terhadap kritik dan
masukan dari siapapun, selama sesuai dengan tujuan dan kemaslahatan bersama.
Tidak heran jika pemimpin demokratis selalu mendahulukan kepentingan
kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu. Sebagai seorang bawahan,
Anda patut bersyukur mendapatkan pimpinan yang seperti ini. Berbuatlah sebaik
mungkin agar dapat memberikan kontribusi yang banyak untuk kelompok Anda.
Kebebasan berinovasi perlu dimanfaatkan untuk mengembangkan kualitas Anda
ke depannya.
Demikian lima gaya pemimpin yang sering ditemui banyak orang di suatu
organisasi atau lembaga. Gaya pemimpin di atas juga dapat menjadi bahan
evaluasi, Silahkan rasakan sendiri Anda masuk dalam kategori pemimpin yang
mana?
2. Tipe Kepemimpinan
Tipe kepemimpinan yang dikemukakan oleh W.J. Reddin dalam What Kind
of Manager yang disunting oleh Wajosumidjo (Dept. P & K, Pusat Pendidikan dan
Latihan Pegawai, 1982), yaitu: berorientasikan tugas (task orientation),
berorientasikan hubungan kerja (relationship orientation), dan berorientasikan
hasil yang efektif (effective orientation).
Berdasarkan ketiga orientasi tipe pemimpin tersebut maka terdapat delapan
tipe kepemimpinan, yaitu:
a. Tipe Deserter (Pembelot)
Tipe kepemimpinan deseler memiliki sifatnya: bermoral rendah, tidak
memiliki rasa keterlibatan, tanpa pengabdian, tanpa loyalitas dan kekuatan,
sukar diramalkan.
b. Tipe Birokrat
c. Tipe kepmimpinan birokrat memiliki sifatnya: correct, kaku, patuh pada
peraturan dan norma-norma; ia adalah manusia organisasi yang tepat,
cermat, berdisiplin, dan keras.
d. Tipe Misionaris (Missionary)
Tipe kepemimpinan misionaris memiliki sifatnya: terbuka, penolong, lembut
hati, ramah tamah.
e. Tipe Developer (Pembangun)
Tipe kepemimpinan developer memiliki sifatnya: kreatif, dinamis, inovatif,
memberikan/melimpahkan wewenang dengan baik, menaruh kepercayaan
pada bawahan.
f. Tipe Otokrat
Tipe kepemimpinan otokrat memiliki sifatnya: keras, diktatoris, mau
menang sendiri, keras kepala, sombong. Bandel.
g. Benevolent Autocrat (otokrat yang bijak)
Tipe kepemimpinan autokrat memiliki sifatnya: lancar, tertib, ahli dalam
mengorganisir, besar rasa keterlibatan diri.
h. Tipe Compromiser (kompromis)
Tipe kepemimpinan compromiser memiliki sifatnya: plintat plintut, selalu
mengikuti angin tanpa pendirian, tidak mempunyai keputusan,
berpandangan pendek dan sempit.
i. Tipe Eksekutif
Tipe kepemimpinan eksekutif memiliki sifatnya: bermutu tinggi, dapat
memberikan motivasi yang baik, berpandangan jauh, tekun.
Lantas dari sekian banyak gaya pemimpin dan tipe kepemimpinan di atas,
gaya dan tipe manakah yang paling ideal diterapkan dalam sebuah organisasi
pendidikan? Termasuk di gaya pemimpinan dan tipe kepemimpinan manakah
Anda berada? “Sebaik-baik pemimpin diantara kalian ialah pemimpin yang kalian
cintai dan mencintai kalian, kalian mendo’akannya dan merekapun mendo’akan
kalian, dan seburuk buruknya pemimpin diantara kalian ialah pemimpin yang
kalian benci dan membenci kalian, kalian melaknatnya dan mereka pun melaknat
kalian”(HR Muslim dari ‘Auf bin Malik).
DAFTAR PUSTAKA
Taba Aris Nurjaman (2021). Atribut Pemimpin Ideal dan Keputusan Partisipasi:
Study Ulayat dan Analisis Pohon Keputusan. Jurnal Psikologi Ulayat:
Indonesian Journal of Indegenous Psychologi (2021) 8(1) 43-58.
Duncan Bridie (...). Lima Atribut Pentng dalam Kepemimpinan. Artikel.
https://pengusahamuslim.com.
Khairul. (2016). Lima Tipe Kepemimpinan dan Cara Bersikap Kepadanya. Artikel.
https://alumni.ugm.ac.id.
Arep, Ishak dan Hendri Tanjung. (2003). Manajemen Motivasi. Jakarta: Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Kartono, Kartini. (1998). Pemimpin dan Kepemimpinan: Apakah Pemimpinan
Abnormal Itu? Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Suradinata, Ermaya. (1995). Psikologi Kepegawaian dan Peranan Pimpinan Dalam
Motivasi Kerja. Bandung: Ramadan.