Anda di halaman 1dari 16

Tema: Pengaruh kepemimpinan terhadap kualitas kinerja

Judul: peran kepemimpinan dalam pengembangan organisasi dan kualitas kinerja

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Di abad 21, organisasi adalah organisasi yang komit terhadap kualitas sumber
daya manusia (SDM) dan kualitas produk/jasa serta organisasi yang mampu menjadi
organisasi belajar bagi seluruh individu dalam organisasi tersebut. Organisasi belajar
adalah tempat orang secara terus menerus memperluas kemampuan atau kapasitas
guna menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, dimana pola-pola berpikir
baru dipupuk dan dikeembangkan, aspirasi kelompok diberi kebebasan, dan dimana
anggota-anggotanya secara terus menerus belajar mempelajari (learning to learn)
sesuatu secara bersama (Senge: 1996).
Pada abad ini, organisasi akan tergantung pada 3 pilar utama yaitu (1)
kepemimpinan, (2) proses, dan (3) organisasi (Chowdhury: 2005). Salah satu
diantaranya yaitu Pilar pertama adalah kepemimpinan. Abad 21 menuntut paradigma
baru tentang kepemimpinan yaitu pemimpin yang mampu membuat inovasi,
melakukan terobosan pengembangan, memberikan inspirasi dan memperluas
pandangan ke depan, giat bertanya dan menantang sehingga mereka sungguh-sungguh
melakukan hal-hal yang benar. Tugas pemimpin tidak lagi hanya sebatas merumuskan
visi, membuat keputusan strategis, serta mengarahkan semua sumber daya untuk
mewujudkan visi itu atau memberikan perintah lalu mengawasinya.Urgensi
kepemimpinan menganut prinsip baru dalam organisasi dengan menyatakan bahwa
kepemimpinan perlu meluas dan mendalam
pada setiap fungsi serta diterapkan di seluruh lini organisasi (Humphrey dalam
Shelton: 1997). Apabila ingin berkembang dan mampu bersaing, organisasi
hendaknya memberikan kepercayaan pada kepemimpinan personal yang dimiliki
setiap individu di setiap lini. Dengan perkataan lain bahwa orgaisasi belajar
membelajarkan setiap orang menjadi pemimpin dirinya sendiri dan pada waktunya
nanti siap memimpin orang lain dan organisasi menghindari kepemimpinan berpusat
kepada sesorang atau kelompok tertentu dalam organisasi. Dilansir dari buku Teori-
Teori Manajemen Sumber Daya Manusia (2018) karya Muhammad
Busro, kepemimpinan adalah suatu proses memengaruhi orang lain sehingga orang
lain tersebut dengan sukarela mau melaksanakan kegiatan bersama dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Pencarian karakteristik atau sifat pemimpin terus berlanjut selama berabad-
abad. Tulisan-tulisan filosofis dari Republik Plato hingga Kehidupan Plutarch telah
mengeksplorasi pertanyaan "Kualitas apa yang membedakan seorang individu sebagai
seorang pemimpin?" Yang mendasari pencarian ini adalah pengakuan awal akan
pentingnya kepemimpinan. Literatur para spesialis saling beradu pandangan,
membandingkan antara pendekatan Timur dan Barat dalam kepemimpinan, dan juga
(di Barat sendiri) antara pendekatan Amerika Serikat dengan Eropa. Civitas
akademika di A.S. mengartikan kepemimpinan sebagai sebuah proses pengaruh sosial
yang di dalamnya seseorang dapat melibatkan bantuan dan dukungan selainnya dalam
usaha mencapai suatu tugas bersama. telah menghasilkan berbagai teori yang meliputi
sifat-sifat, interaksi situasional, fungsi, perilaku, kekuasaan, visi dan misi, nilai-
nilai, kharisma, dan kecerdasan, di antaranya. Cara alamiah mempelajari
kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti
pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini
sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Kepemimpinan dalam organisasi mencakup tentang keberanian, pengabdian,
dan bermimpi untuk mewujudkan harapan atau tujuan. Setiap tindakan dan cara
berpikir seorang pemimpin mesti mampu meyakinkan orang lain dalam organisasi
akan kemampuan yang dimiliki sang pemimpin. Makalah ini ingin mendeskripsikan
tentang peran kepemimpinan dalam pengembangan organisasi dengan uraian yang
difokuskan mengenai pengertian dan peran kepemimpinan, peran kepemimpinan
dalam organisasi dan kaitannya dengan pengembangan organisasi yang bersumber
dari berbagai rangkuman literatur yang relevan.

B. Rumusan masalah
Dari latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas pada makalah ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa pengertian dan peran kepemimpinan?
2. Apa pengertian, tujuan dan manfaat pengembangan organisasi?
3. Bagaimana peran kepemimpinan dalam pengembangan organisasi dan kualitas
kinerja?
4. Bagaimana kaitan kepemimpinan dengan pengembangan organisasi dan
kualitas kinerja?
5. Mengapa kepemimpinan penting dalam pengembangan organisasi dan kualitas
kinerja?
6. Apa akibat jika tidak ada pemimpin dalam organisasi?

C. Tujuan
Adapun tujuan yang dapat dicapai, sesuai permasalahan di atas, yaitu:
1. Untuk mengetahui arti dan peran kepemimpinan
2. Untuk mengetahui peran kepemimpinan dalam organisasi
3. Untuk mengetahui kaitan kepemimpinan dengan pengembangan organisasi
dan seberapa penting kepemimpinan dalam pengembangan organisasi dan
kualitas kinerja.
4. Untuk mengetahui akibat jika tidak terdapat pemimpin dalam organisasi
5. Sebagai pembelajaran serta penambahan wawasan mengenai peran
kepemimpinan dalam pengembangan organisasi
6. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah perilaku organisasi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan peran kepemimpinan

Pengertian Kepemimpinan secara umum adalah sebuah kemampuan yang terdapat di dalam diri
seseorang untuk bisa memengaruhi orang lain atau memandu pihak tertentu untuk mencapai
tujuan.

1. Menurut Stoner -> Kepemimpinan adalah Sebuah proses dalam mengarahkan atau


memengaruhi kegiatan terkait sebuah organisasi atau kelompok demi mencapai
tujuan tertentu.

2. Menurut Wahjosumidjo -> Kepemimpinan merupakan kemampuan dalam diri


seseorang dan mencakup sifat-sifat, seperti kepribadian, kemampuan, dan
kesanggupan. Kepemimpinan tidak dapat dipisahkan dari gaya, perilaku, dan
kedudukan pemimpin bersangkutan dan interaksinya dengan para pengikut serta
situasi.

3. Menurut Sondang P. Siagian -> Kepemimpinan dapat diartikan sebagai


kemampuan seseorang saat menjabat sebagai pimpinan organisasi tertentu dalam
memengaruhi orang lain, khususnya bawahannya. Ini dilakukan supaya mereka
mampu bertindak dan berpikir sesuai dengan arahan tertentu supaya tujuan dapat
tercapai dengan mudah.

Tiap organisasi yang memerlukan kerjasama antar manusia dan menyadari bahwa masalah
manusia yang utama adalah masalah kepemimpinan. Kita melihat perkembangan dari
kepemimpinan pra ilmiah kepada kepemimpinan yang ilmiah. Dalam tingkatan ilmiah
kepemimpinan itu disandarkan kepada pengalaman intuisi, dan kecakapan praktis.
Kepemimpinan itu dipandang sebagai pembawaan seseorang sebagai anugerah Tuhan.
Karena itu dicarilah orang yang mempunyai sifat-sifat istimewa yang dipandang sebagai
syarat suksesnya seorang pemimpin. Dalam tingkatan ilmiyah kepemimpinan dipandang
sebagai suatu fungsi, bukan sebagai kedudukan atau pembawaan pribadi seseorang. Maka
diadakanlah suatu analisis tentan gunsur-unsur dan fungsi yang dapat menjelaskan kepada
kita, syarat-syarat apa yang diperlukan agar pemimpin dapat bekerja secara efektif dalam
situasi yang berbeda-beda. Pandangan baru ini membawa pembahasan besar. Cara bekerja
dan sikap seorang pemimpin yang dipelajari. Konsepsi baru tentang kepemimpinan
melahirkan peranan baru yang harus dimainkan oleh seorang pemimpin. Titik berat
beralihkan dari pemimpin sebagai orang yang membuat rencana, berpikir dan mengambil
tanggung jawab untuk kelompok serta memberikan arah kepada orang-orang lain. Kepada
anggapan, bahwa pemimpin itu pada tingkatan pertama adalah pelatih dan koordinator bagi
kelompoknya. Fungsi yang utama adalah membantu kelompok untuk belajar memutuskan
dan bekerja secara lebih efisien dalam peranannya sebagai pelatih seorang pemimpin dapat
memberikan bantuan-bantuan yang khas. Yaitu:

1. Pemimpin membantu akan terciptanya suatu iklim sosial yang baik.


2. Pemimpin membantu kelompok dalam menetapkan prosedur-prosedur kerja.
3. Pemimpim membantu kelompok untuk mengorganisasi diri.
4. Pemimpin bertanggung jawab dalam mengambil keputusan sama dengan kelompok.
5. Pemimpin memberi kesempatan kepada kelompok untuk belajar dari pengalaman.

Menurut Burt Nanus yang dikutip lembaga Pendidikan dan


Pengembangan Manajemen Jakarta . Seorang pemimpin diharapkan dapat berperan
sebagai berikut (Komang dkk, 2009):
1. Pemberi arah
Seorang pemimpin diharapkan mampu memberi pengarahan sehingga dapat
diketahui sampai sejauh mana efektifitas maupun efisiensi pelaksanaan dalam
upaya pencapaian tujuan.
2. Agen Perubahan
Seorang pemimpin sebagai katalisator perubahan pada lingkungan eksternal.
Untuk itu, pemimpin harus mampu mengantisipasi perkembangan dunia luar,
serta menganalisis implikasinya terhadap organisasi, menetapkan visi yang tepat
untuk menjawab hal yang utama dan prioritas atas perubahan tersebut,
mempromosikan penelitian, serta memberdayakan karyawan menciptakan
perubahan-perubahan yang penting.
3. Pembicara
Pemimpin sebagai pembicara ahli, pendengar yang baik, dan
penentu visi organisasi merupakan penasihat negosiator organisasi dari pihak
luar, agar memperoleh informasi dukungan, ide dan sumberdaya yang
bermanfaat bagi perkembangan organisasi.
4. Pembina
Pemimpin adalah pembina tim yang memberdayakan individuindividu dalam
organisasinya dan mengarahkan prilaku mereka sesuai visi yang telah
dirumuskan. Dengan kata lain ia berperan sebagai mentor, yang menjadikan visi
menjadi realitas.
Berdasarkan berbagai pendapat dari pakar kepemimpinan , maka peran pemimpin
dijelaskan sebagai berikut :
1. Peran Pengambilan Keputusan, yaitu pemimpin birokrasi sebagai
top manager khususnya, memiliki kewenangan mengambil keputusan.
Pengambilan keputusan merupakan pekerjaan manajerial yang berarti
memutuskan apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, siapa yang
melakukannya, dan kapan akan dilakukan. Dalam hal ini menetapkan sasaran,
prioritas, strategi, struktur formal, alokasi sumber-sumber daya, pertunjukan
tanggungjawab dan pengaturan kegiatan-kegiatan. Tujaunnya adalah untuk
memastikan pengorganisasian unit kerja yang
efisien, koordinasi kegiatankegiatan, penggunaan sumber-sumber yang berubah-
ubah. Aspek yang paling penting dari kebanyakan bentuk pengambilan
keputusan adalah memutuskan berbagai kegiatan sesuai dengan kepentingan
relatifnya (resource allocation), termasuk perencanaan pengambangan prosedur-
prosedur unttuk menghindari masalahmasalah (potential problem analysis) dan
pengembangan prosedur untuk melakukan tanggapan secara cepat dan efektif
terhadap masalah-masalah krisis-krisis yanga tidak dapat
dihindari (contigencyplanning).
2. Peran mempengaruhi, yaitu pemimpin birokrasi harus dapat memberikan
pengaruh kepada bawahannya, sehingga mau bekerjasama dalam
merealisasikan suatu program kerja. Pemimpin birokrasi dapat mengembangkan
berbagai teknik mempengaruhi bawahan, dan ini sebenarnya mudah bagi
pemimpin birokrasi public karena kewenangan atasan sangat tinggi. Tetapi kalau
hanya mengandalkan kewenangan semata-mata, juga tidak akan memberikan
efek yang berarti terhadap bawahan. Pemimpin birokrasi dapat memodifikasi
kewenangan dan keunggulan-keunggulan sifat yang dimiliki oleh seorang
pemimpin birokrasi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar peran
mempengaruhi bawahan yang efektif, yaitu
A. menjadikan seorang pemimpin birokrasi yang jujur, adil, terhadap semua
bawahan tanpa pilih kasih
B. berusaha memberikan contoh dalam bekerja dan bertindak,
C. bersikap arif dan bijaksana terhadap bawahan yang melakukan
pelanggaran,
D. senantiasa melibatkan bawahan dalam berbagai kegiatan
E. tumbuhkan rasa percaya diri pada bawahan, bahwa mereka memiliki
kemampuan dan etos kerja yang tinggi, dan
F. usahakan bawahan tetap merasa dihargai, dengan menjadi mereka
sebagai partner atau tim kerja.
3. Peran memotivasi, yaitu berkaitan dengan pemberian dorongan kepada pegawai
untuk bekerja lebih giat. Hubungan pengaruh dan motivasi adalah kalau peran
mempengaruhi efektif, maka peran motivasi akan lebih mudah dilakukan.
Sebaliknya jika pemimpin tidak mampu menanamkan pengaruh terhadap
bawahannya, maka sulit baginya untuk memahami benar-
benar karakter bawahannya.
4. Peran antar pribadi, yaitu peran stratejik pada peran antar pribadi dalam
kaitannya dengan kedudukannya sebagai pemimpin birokrasi, adalah sebagai
figur atau tokoh yang cukup dihargai. Pemimpin harus
menampilkan perilaku yang baik dan benar, seperti etos kerja yang tinggi,
disiplin, dan sikap positif lainnya, pemimpin birokrasi harus menempatkan diri
sebagai penuntun, pemberdaya, dan pendorong bagi bawahannya.
5. Peran informasional, yaitu peran informasional yang dimiliki seorang
pemimpin birokrasi sangat strategis, mengingat pemimpin birokrasi adalah
pemegang kunci, khususnya informasi tentang birokrasi yang dipimpinya.
Kemampuan komunikasi sangatlah diperlukan oleh seorang pemimpin agar
dapat menjadi komunikator yang efektif. Peran informasional adalah menjelaskan
kepada bawahan menyangkut rencana-rencana kebijakan-kebijakan,
serta harapan peran, dan instruksi tentang cara pekerjaan harus dilakukan
tanggungjawab bagi para bawahan atau anggota lain, dan tujuan,
tujuan kinerja dan otoritas rencana tindakan untuk mencapainya

B. Pengertian, tujuan dan manfaat pengembangan organisasi

Pengembangan organisasi adalah proses dari perubahan yang sudah direncanakan


terhadap orang yang ada dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Dalam organization development, orang-orang di dalam organisasi atau
perusahaan tersebut yang menjadi fokus dalam penilaian pembenahan yang ingin
dikembangkan.
Dilakukan analisis terhadap kinerja tiap individunya, kerjasama dalam satu tim,
flow kerja dalam satu tim dan pemikiran jika akan dirotasi.
tujuan dari pengembangan organisasi:
1. Meningkatkan keharmonisan hubungan kerja antara pimpinan dengan
karyawan
2. Meningkatkan kemampuan dalam problem solving
3. Semakin terbuka dalam berkomunikasi
4. Semangat kerja para anggotanya semakin meningkat
5. Merubah pandangan terhadap perusahaan dan semakin memperluas
wawasan
6. Mampu beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan teknologi
7. Semakin mengasah keterampilan baik, secara teknis maupun non-teknis
8. Meningkatkan produktivitas dan pelayanan yang berkualitas

Manfaat yang diberikan dengan proses pengembangan organisasi yaitu


1. Meningkatkan Komunikasi Internal
Dengan menerapkan pengembangan organisasi, diharapkan semakin terjalin jalan
komunikasi internal yang baik sehingga tidak ada miss communication antar satu
sama lain. Selarasnya jalan komunikasi dan jalan pikiran seluruh karyawan,
membuat workflow antar karyawan juga baik dan karyawan dapat bekerja secara
efektif dan efisien.
2. Membentuk Karyawan Unggulan
Hal ini dapat menjadi jalan untuk mengembangkan karyawan menjadi karyawan
unggul. Kebutuhan karyawan akan ajaran dan model selama bekerja membuat
pimpinan harus memikirkan jalan yang lebih efektif untuk mengembangkan
perusahaan.
Dengan penerapan ini, seharusnya karyawan semakin gigih dan giat untuk sama-
sama membuat perusahaan menjadi lebih sukses.
3. Meningkatkan Mutu Produk dan Layanan
Pengembangan organisasi ini juga berdampak pada produk dan  layanan yang
ditawarkan oleh perusahaan. SDM yang baik menciptakan produk dan layanan
yang baik pula.
Client pun juga akan senang apabila mutu yang diberikan semakin baik dari
sebelumnya. Peningkatan mutu produk dan layanan juga memberi efek domino
bagi perusahaan.
4. Meningkatkan Profitabilitas Perusahaan
Efek domino yang paling terasa adalah peningkatan profit perusahaan. Hal ini akan
berdampak dengan sendirinya. Tanpa perlu adanya usaha keras dalam menjual
produk, dengan terkenalnya perusahaan Anda karena etos kerja yang baik serta
kualitas yang diberikan terjaga, membuat client akan kembali menggunakan jasa
atau produk Anda.

https://www.google.com/amp/s/www.linovhr.com/pengembangan-organisasi/

C. Peran kepemimpinan dalam pengembangan organisasi dan kualitas kinerja


Seorang pemimpin atau leader memiliki peranan dan fungsi
kepemimpinan dalam organisasi. Adapun peran dan fungsi yang dimaksud
adalah sebagai berikut :

Peran Kepemimpinan Dalam Organisasi

1. Bersikap adil (Arbitrating) Dalam kehidupan organisasi


apapun, rasa kebersamaan diantara para anggotanya adalah
mutlak. Sebab rasa kebersamaan pada hakikatnya merupakan
pencerminan dari kesepakatan antar sesama bawahan, maupun
antar pemimpin dengan bawahan, dalam mencapai tujuan
organisasi.Tetapi dalam hal-hal tertentu mungkin akan terjadi
ketidaksesuaian/timbul persoalan dalm hubungan diantara para
bawahan. Apabila diantara mereka tidak biasa memecahkan
persoalan tersebut, pemimpin perlu turun tangan untuk segera
menyelesaikan. Dalam hal ini memecahkan persoalan hubungan
diantara bawahan, pemimpin harus bertindak adil dan tidak
memihak.

2. Memberikan sugesti (Suggesting) Sugesti bisa disebut sarana


atau anjuran. Dalam rangka kepemimpinan, sugesti merupakan
kewibawaan atau pengaruh yang seharusnya mampu menggerakan
hati orang lain. Sugesti mempunyai peranan yang sangat penting
dalam memilihara dan membina rasa pengabdian, partisipasi dan
harga diri, serta rasa kebersamaan diantara para bawahan.

3. Mendukung tercapainya tujuan (Supplying


Objectives) Tercapainya tujuan organisasi tidak terjadi secara
otomatis, melainkan harus didukung oleh berbagai sumber. Oleh
sebab itu, agar setiap organisasi dapat efektif dalam arti mencapai
tujuan yang telah ditetapkan, serta pendayagunaan sumberdaya
manusianya secara optimal, perlu disiapkan sumber pendukungnya
yang memadai seperti : mekanisme dan tata kerja, sarana, serta
sumber yang lain.

4. Pemimpin Adalah Katalisator (Catalyzing) Secara kimiawi,


arti kata “Katalis” atau “Katalisator” ialah saat yang tidak ikut
bereaksi, tetapi mempercepat reaksi (kimia). Dalam dunia
kepemimpinan, seorang pemimpin dikatakan berperan sebagai
seorang katalisator apabila pemimpin tersebut berperan selalu
meningkatkan penggunaan segala sumberdaya manusia yang ada,
berusaha memberikan reaksi yang memberikan semangat dan daya
kerja cepat dan semaksimal mungkin, serta selalu tampil sebagai
pelopor dan  pembawa perubahan.
5. Menciptakan rasa aman (Providing Security) Setiap
pemimpin berkewajiban menciptakan rasa aman bagi para
bawahannya. Fungsi ini hanya dapat dilaksanakan apabila setiap
pemimpin selalu mampu memilihara hal-hal yang positif, sikap
optimisme dalam menghadapi setiap permasalahan, sehingga
dengan demikian dalam melaksanakan tugas-tugasnya, bawahan
merasa aman, bebas dari segala perasaan gelisah, kekhawatiran,
dan merasa memperoleh jaminan keamanan dari pimpinan.

6. Sebagai wakil organisasi (Representing) Setiap bawahan


yang bekerja pada unit organisasi apapun selalu memandang
atasan atau pemimpinnya mempunyai peranan dalam segala
bidang kegiatan, lebih-lebih kepemimpnan yang menganut prinsip
“keteladanan atau panutan”. Seorang pemimpin adalah segala-
segalanya, oleh karenanya segala perilaku, perbuatan dan kata-
katanya akan selalu memberikan kesan tertentu terhadap
organisasinya. Penampilan dan kesan-kesan positif seorang
pemimpin akan memberikan gambaran yang positif pula terhadap
organisasi yang dipimpinnya. Dengan demikian setiap pemimpin
tidak lain juga diakui sebagai tokoh yang mewakili dalam segala hal
dari organisasi yang dipimpinnya.

7. Sumber inspirasi (Inspiring) Seorang pemimpin pada


hakekatnya adalah sumber semangat bagi para bawahannya. Oleh
karena itu setiap pemimpin harus selalu dapat membangkitkan
semangat para bawahan, sehingga para bawahan menerima dan
memahami tujuan organisasi secara antusias, dan bekerja secara
efektif kea rah tercapainya tujuan organisasi.

8. Bersikap Menghargai (Praising) Setiap orang pada dasarnya


menghendaki adanya pengakuan dan penghargaan dari orang lain.
Demikian pula setiap bawahan dalam suatu organisasi
memerlukan adanya pengakuan dan penghargaan dari atasannya.
Oleh karena itu, menjadi kewjiban pemimpin harus mau
memberikan penghargaan atau pengakuan dalam bentuk apapun
kepada bawahannya.

Organisasi merupakan perkumpulan dari beberapa orang yang mempunyai tujuan yang sama. Untuk
mencapai tujuan tersebut diperlukan seorang pemimpin untuk mengatur prosesnya. 

Tanpa adanya seorang pemimpin maka setiap masalah yang muncul dalam berjalannya
organisasi tersebut akan sulit untuk diselesaikan secara cepat dan efisien, yang
mengakibatkan tujuan adanya organisasi tersebut terhambat dan kepuasan dari tercapainya
tujuan tersebut persentasenya sangatlah rendah. Oleh karena itu, peran seorang pemimpin
dalam suatu organisasi sangatlah penting.
Pemimpin merupakan seseorang yang berani dalam mengambil sebuah keputusan dan
mempunyai jiwa yang bijaksana serta dapat memimpin untuk mencapai tujuan
organisasinya. 

Tugas seorang pemimpin adalah dapat memahami dan menangani situasi anggotanya dan
dapat memotivasi atau mendorong anggotanya untuk bekerja lebih keras. Pemimpin harus
dapat mengatasi konflik-konflik yang ada, pemimpin dapat memberikan kesempatan kepada
semua anggotanya untuk mengemukakan pendapatnya tentang kondisi - kondisi penting yang
diinginkan dan menurut persepsi masing - masing yang harus dipenuhi dengan pemanfaatan
berbagai sumber daya yang tersedia dalam organisasi tersebut. 

Menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah, dan untuk mencari seorang pemimpin tidaklah
mudah. Karena dalam sebuah organisasi harus mempunyai pemimpin yang efektif untuk
mengatur jalannya sebuah organisasi. 

Seorang pemimpin yang efektif mempunyai kecakapan pribadi yang memungkinkan dia
untuk dapat dicontoh, menginspirasi dan juga memotivasi para pengikutnya

Pemimpin yang efektif terlihat dari organisasi  yang terlihat produktif. Produktivitas
organisasi tersebut tentunya mengarah pada pencapaian visi dan misi organisasinya.
Pemimpin yang efektif juga dapat dilihat dari organisasi yang sistemnya terstruktur dengan
baik dan efisien. 

Oleh karena itu, pemimpin efektif mempunyai peran yang sangat penting dalam suatu
organisasi karena pemimpin yang efektif sangatlah berpengaruh terhadap jalannya suatu
organisasi untuk mencapai tujuan

D. Kaitan kepemimpinan dengan pengembangan organisasi dan kualitas kinerja

E. Pentingkah kepemimpinan dalam pengembangan organisasi

Pada umumnya kepemimpinan dipandang sebagai suatu kegiatan yang berkelanjutan,


ditujukan untuk menimbulkan pengaruh pada perilaku orang lain dan pada akhirnya ditujukan

pada upaya untuk tujuan organisasi. Selain itu, penekanan pada peran serta dari pengaruh

mengimplikasikan bahwa kepemimpinan dapat dipandang sebagai jalan dua arah. Walaupun

pemimpin nyatanya benar-benar mempengaruhi bawahan dengan berbagai cara, para

pemimpin juga dipengaruhi oleh bawahan mereka. Dalam kenyataannya, dapat dikemukakan

bahwa kepemimpinan ada hanya dalam hubungan dengan pengikut. Jadi seseorang tak dapat

memimpin tanpa pengikut. Beberapa pendapat mengenai kepemimpinan :

1. Kepemimpinan merupakan titik pusat dari perubahan

2. Kepemimpinan ialah suatu kepribadian yang memiliki dampak

3. Kepemimpinan ialah seni untuk menjadikan kesesuaian dan kesepakatan

4. Kepemimpinan ialah pelaksanaan pengaruh

5. Kepemimpinan ialah tindakan atau perilaku

6. Kepemimpinan ialah bentuk ajakan

7. Kepemimpinan ialah kaitan kekuatan

8. Kepemimpinan ialah sarana pencapaian tujuan

9. Kepemimpinan ialah suatu hasil dari hubungan

10. Kepemimpinan ialah peranan yang dipilahkan

Kepemimpinan dapat di konseptualisasikan sebagai suatu interaksi antara seseorang

dan suatu kelompok. Setiap individu dalam interaksi dapat memainkan peran dan beberapa

cara peranan-peranan ini harus dipilahkan satu dengan yang lain. Dasar pemilihan itu adalah

pengaruh yaitu seseorang dalam hal ini si pemimpin yang mempengaruhi, sedangkan orang

lain menjawab. Pemimpin bisa disebut sebagai motor penggerak.

Kepemimpinan pada organisasi adalah sesuatu yang diharuskan dalam kehidupan

supaya kehidupan menjadi teratur dan keadilan bisa diterapkan. Seorang pemimpin memiliki
tugas yaitu memberikan pemahaman dan menangani kondisi pengikut dari pemimpin dan

memotivasi mereka untuk bekerja dengan lebih keras lagi. Kepemimpinan pada organisasi

sangatlah penting dikarenakan dalam keterampilan kepemimpinan yang baik dan efektif

ditujukan untuk membangun, mendorong dan mengenalkan budaya pada perusahaan yang
kuat

sehingga dapat memperoleh kesuksesan. Kepemimpinan yang efektif membutuhkan

produktivitas, kepuasaan kerja, kerjasama kelompok, semangat karyawan dan koordinasi


yang

baik demi memperoleh tujuan organisasi. Mengembangkan keyakinan pada kepemimpinan

merupakan tugas dan tanggung jawab pemimpin.

Dalam kepemimpinan tersebut terdapat komponen yang mendukung di antaranya

adanya pemimpin, kemampuan pemimpin untuk mendorong pencapaian tujuan organisasi,

pengikut yaitu orang di bawah otoritas pemimpin, terdapat arah yang ingin diperoleh, dan

terdapat organisasi tempat dimana kepemimpinan tersebut ada.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Suatu organisasi pastilah mempunyai seorang pemimpin. Tanpa ada seorang

pemimpin dalam organisasi tidak akan dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya sebab

tidak ada yang memimpin dan mengarahkan organisasi tersebut. Pemimpin merupakan
seorang

yang positif dan penuh percaya diri yang memiliki visi, misi dan nilai etika yang tinggi,
dengan

kemampuan menyampaikan gagasan dan mampu dalam rangka mendorong dan berhubungan

baik dengan orang lainSehingga keahlian seseorang sangat diperlukan dalam memimpin
suatu

organisasi, namun apabila keahlian seseorang tidak dapat memenuhi kategori untuk menjadi

pemimpin maka orang tersebut harus dapat mengembangkan dirinya agar mampu berlatih
dan

belajar untuk menjadi pemimpin. Kepemimpinan akan menjadi faktor penentu keberhasilan

dalam suatu organisasi. Hal ini dikarenakan kepemimpinan menjadi titik pusat adanya

perubahan signifikan dalam organisasi, kepemimpinan ialah menjadi suatu kepribadian yang

memiliki pengaruh dan kepemimpinan adalah seni dalam menciptakan kesesuaian dan

kestabilan organisasi.

Peran seorang pimpinan pada organisasi itu begitu sangat penting dikarenakan

adanya pimpinan dapat menjadi salah satu ujung tombak dari kesuksesan pada organisasi.

Peran pimpinan diantaranya ialah dapat mengatur konflik pada organisasi yang dipimpinnya

sehingga konflik tersebut dapat diselesaikan dengan baik dan tidak ada yang dirugikan.

Pimpinan merupakan seseorang yang bekerja lewat orang lain dengan koordinasi pada
aktivitas

mereka untuk memperoleh tujuan organisasi.


B. Saran
Penulis menyadari akan hal kekeliruan atau ketidak sempurnaan
makalah. Maka dari itu penulis mengharap kritik dan saran sebagai koreksi
makalah untuk lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Chemers, M. (1997). An integrative theory of leadership. Lawrence Erlbaum Associates,


Publishers. 

Chin, Roger (2015). "Examining teamwork and leadership in the fields of public
administration, leadership, and management". Team Performance Management. 21 (3/4):
199–216.

Network, Jules Evans for the Guardian Professional (2012-05-04). "What can business
leaders learn from ancient philosophers?". the Guardian (dalam bahasa Inggris). Diakses
tanggal 2021-03-22.

Ambarwati, Arie (April 2018). Perilaku dan Teori Organisasi (PDF). Malang: Media Nusa
Creative. hlm. 

https://salamadian.com/pengertian-kepemimpinan/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan

https://www.dictio.id/t/apa-saja-peran-kepemimpinan/121480

https://www.kompasiana.com/taniaprtw/5b3633bbf133446a1b69f732/pentingnya-peran-
pemimpin-efektif-dalam-suatu-organisasi?page=all

https://www.google.com/amp/s/thopilusaisnak.wordpress.com/2016/12/02/peran-
kepemimpinan-dalam-organisasi/amp/

https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/PIUOK/article/view/4722

Anda mungkin juga menyukai