Anda di halaman 1dari 27

*Konsep Pemimpin dan Kepemimpinan

*Teori – teori kepemimpinan


*Isi-isu baru dalam kepemimpinan

Kelompok 3

Sabron 1502165931
Abdul Hakim 1402168665
Misco Valensi Nainggolan 1402168973
Hot Kristian 1402168688
Konsep Pemimpin dan
Kepemimpinan
(Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin
kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah
mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik
seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam
hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan
pengajaran/instruksi.
Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif
mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma,
pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas. Dan memang, apabila kita
berpikir tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln,
Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita harus mengakui
bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah mereka
manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.
Peranan Kepemimpinan
Tiap organisasi yang memerlukan kerjasama antar
manusia dan menyadari bahwa masalah manusia yang
utama adalah masalah kepemimpinan. Kita melihat
perkembangan dari kepemimpinan pra ilmiah kepada
kepemimpinan yang ilmiah. Dalam tingkatan ilmiah
kepemimpinan itu disandarkan kepada pengalaman intuisi,
dan kecakapan praktis. Kepemimpinan itu dipandang
sebagai pembawaan seseorang sebagai anugerah Tuhan.
Karena itu dicarilah orang yang mempunyai sifat-sifat
istimewa yang dipandang sebagai syarat suksesnya
seoran gpemimpin. Dalam tingkatan ilmiyah
kepemimpinan dipandang sebagai suatu fungsi, bukan
sebagai kedudukan atau pembawaan pribadi seseorang.
...Sambungan
Maka diadakanlah suatu analisa tentang unsur-unsur dan
fungsi yang dapat menjelaskan kepada kita, syarat-syarat
apa yang diperlukan agar pemimpin dapat bekerja secara
efektif dalam situasi yang berbeda-beda. Pandangan baru
ini membawa pembahasan besar. Cara bekerja dan sikap
seorang pemimpin yang dipelajari. Konsepsi baru tentang
kepemimpinan melahirkan peranan baru yang harus
dimainkan oleh seorang pemimpin. Titik berat beralihkan
dari pemimpin sebagai orang yang membuat rencana,
berfikir dan mengambil tanggung jawab untuk kelompok
serta memberikan arah kepada orang-orang lain. Kepada
anggapan, bahwa pemimpin itu pada tingkatan pertama
adalah pelatih dan koordinator bagi kelompoknya.
...Sambungan
Fungsi yang utama adalah membantu kelompok untuk belajar
memutuskan dan bekerja secara lebih efisien dalam peranannya
sebagai pelatih seorang pemimpin dapat memberikan bantuan-
bantuan yang khas. Yaitu :
 Pemimpin membantu akan terciptanya suatu iklim sosial yang baik.
 Pemimpin membantu kelompok dalam menetapkan prosedur-
prosedur kerja.
 Pemimpim membantu kelompok untuk mengorganisasi diri.
 Pemimpin bertanggung jawab dalam mengambil keputusan sama
dengan kelompok.
 Pemimpin memberi kesempatan kepada kelompok untuk belajar dari
pengalaman.
Pengertian Pemimpin
menurut para ahli
1. Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah
seseorang dengan wewenang kepemimpinannya
mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan
sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
2. Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang
menggunakan wewenang formal untuk
mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para
bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua
bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan
perusahaan.
….Sambungan
3. Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang
mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang
terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk
masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima
kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara
kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan
gaib dan ide ketuhanan yang berlainan.
4. Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu
mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak
lagi memerlukan pemimpinnya itu.
5. Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki
suatu posisi manajemen atau seseorang yang melakukan suatu
pekerjaan memimpin.
Sedangkan Pengertian Kepemimpinan
Menurut Beberapa Ahli
1. Menurut Kartono, 2003, Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni
mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada
kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai
tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
2. Menurut Kartono, 2003, Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari
atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang
lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh
kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang
khusus.
3. Menurut Moejiono (2002), Memandang bahwa leadership tersebut
sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin
memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan
pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist)
cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan
pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk
kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin.
...Sambungan
4. George R. Terry (yang dikutip dari Sutarto, 1998 : 17),
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri
seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain
untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
5. Ordway Tead (1929), Kepemimpinan sebagai
perpaduan perangai yang memungkinkan seseorang
mampu mendorong pihak lain menyelesaikan
tugasnya.
6. Rauch & Behling (1984), Kepemimpinan adalah
proses mempengaruhi aktifitas-aktifitas sebuah
kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian
tujuan.
Theory-Theory
Kepemimpinan
Tiga teori yang menjelaskan munculnya pemimpin adalah
sebagai berikut (Kartono, 1998:29) :

Teori Genetis menyatakan sebagai berikut : 1) Pemimpin
itu tidak dibuat, akan tetapi lahir jadi pemimpin oleh
bakatbakat alami yang luar biasa sejak lahirnya. 2) Dia
ditakdirkan lahir menjadi pemimpin dalam situasi dan
kondisi yang bagaimanapun juga, yang khusus. 3) Secara
filsafat, teori tersebut menganut pandangan deterministis.

Teori Sosial (lawan Teori Genetis) menyatakan sebagai
berikut : 1) Pemimpin itu harus disiapkan, dididik, dan
dibentuk, tidak terlahirkan begitu saja. 2) Setiap orang bisa
menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan
pendidikan serta didorong oleh kemauan sendiri.
...Sambungan
 Teori Ekologis atau Sintetis (muncul
sebagai reaksi dari kedua teori tersebut
lebih dahulu), menyatakan sebagai
berikut : Seseorang akan sukses
menjadi pemimpin bila sejak lahirnya dia
telah memiliki bakat-bakat
kepemimpinan, dan bakat-bakat ini
sempat dikembangkan melalui
pengalaman dan usaha pendidikan; juga
sesuai dengan tuntutan
lingkungan/ekologisnya.
Kepemimpinan yang
Efektif
 Pandangan pesimistis tentang keahlian-
keahlian kepemimpinan ini telah menyebabkan
munculnya ratusan buku yang membahas
kepemimpinan.Terdapat nasihat tentang siapa
yang harus ditiru (Attila the Hun), apa yang
harus diraih (kedamaian jiwa), apa yang harus
dipelajari (kegagalan), apa yang harus
diperjuangkan (karisma), perlu tidaknya
pendelegasian (kadang-kadang), perlu tidaknya
berkolaborasi (mungkin), pemimpin-pemimpin
rahasia Amerika (wanita), kualitas-kualitas
pribadi dari kepemimpinan (integritas).
...Sambungan
 Bagaimana meraih kredibilitas (bisa dipercaya),
bagaimana menjadi pemimipin yang otentik (temukan
pemimpin dalam diri anda), dan sembilan hukum alam
kepemimpinan (jangan tanya).Terdapat lebih dari
3000 buku yang judulnya mengandung kata pemimipin
(leader).Bagaimana menjadi pemimpin yang efektif
tidak perlu diulas oleh sebuah buku.Guru manajeman
terkenal, Peter Drucker, menjawabnya hanya dengan
beberapa kalimat: "pondasi dari kepemimpinan yang
efektif adalah berpikir berdasar misi organisasi,
mendefinisikannya dan menegakkannya, secara jelas
dan nyata.
Teory Perilaku

Behavioral theories, atau teori perilaku kepemimpinan
tumbuh sebagai hasil dari ketidak puasan terhadapTrait
theories atau teori sifat karena dinilai tidak dapat
menjelaskan efektivitas kepemimpinan dan gerakan
hubungan antara manusia. Adapun lima gaya
kepemimpinan untuk mempengaruhi orang lain dengan
efektif.
1.Ohio State Studies

Studi ini mengidentifikasi adanya dua dimensi perilaku
pemimpin yang dinamakan Initiating Sturcture dan
Consideration. Initiating Structure merupakan tingkat
keadaan dimana seorang pemimpin mungkin
mendefinisikan dan menstrukturkan dan bawahannya
dalam usaha pencapaian tujuan. Pemimpin dengan
...Sambungan
 initiating structure, tinggi adalah seseorang yang
menugaskan anggota kelompok pada tugas tertentu,
mengharapkan pekerja memelihara standar kerja yang
pasti, dan menekankan pencapaian
 deadline. Consideration dideskripsikan sebagai
tingkatan dimna seseorang mungkin mempunyai
hubungan kerja yang di tandai saling percaya,
menghargai gagasan pekerja, dan menghargai
perasaan mereka. Pemimpin dengan
 Consideration. tinggi adalah seorang yang membantu
pekerja yang mempunyai masalah personal,
bersahabat dan mudah di dekati, dan
memeperlakukan sama semua pekerja.
Teory Perilaku Menurut
Universisty of Michigan
Studies

Menurut pandangan teori ini, perilaku pemimpin juga
mempunyai dua dimensi yaitu:

employee – oriented dan production – oriented

.Pemimpin yang employee – oriented, menekankan pada
hubungan interpersonal, mereka memperhatikan
kepentingan personal dalam kebutuhan pekerja mereka
dan menerima perbedaan individual di antara anggota.
Pemimpin dengan

production – oriented, cenderung menekankan pada
aspek teknis atau tugas pekerjaan, kepentingan utama
mereka adalah dalam penyelesain tugas kelompok
mereka,dan anggota kelompok adalah sarana Menuju
Akhir
Teory Perilaku Menurut The
Managarial Grid
 Managerial Grid sering juga dinamakan
Leadership Grid merupakan jaringan manajerial
dengan matriks 9 x 9 menggambarkan 81 gaya
kepemimpinan yang berbeda . Managarial Grid
berdasarkan gaya “concern for people”dan
“concern for production”,yang pada dasarnya
mencerminkan dimensi the Ohio
Stateconsideration dan initiating structure atau
dimensi The Michigan tentang employee –
oriented dan production – oriented
Theory Contigency
 Contingency theory atau situational theory
menganjurkan bahwa efektifitas gaya
perilaku pemimpin tertentu tergantung
pada situasi. Apabila situasi berubah
diperlukan gaya kepemimpinan yang
berbeda. Gaya kepemimpinan perlu
disesuaikan dengan perubahan situasi.
Teori ini secara langsung menentang
gagasan bahwa hanya ada satu gaya
kepemimpinan terbaik
Fiedler Model: Contigency Leadership Model

 Fiedler berkeyakinan bahwa


pemimpin mempunyai satu gaya
kepemimpinan dominan atau
alamiah. Dalam model Fiedler, gaya
kepemimpinan dipengaruhi oleh
lingkungan atau situasi. Kontrol
terhadap situasi merupakan
kontinum dari rendah sampai tinggi.
Kontrol terhadap situasi dibedakan menjadi
tiga dimensi sebagai berikut:

A. Leader- Member Relation. Mencerminkan


tingkatan dimana pemimpin mempunyai
dukungan, loyalitas dan kepercayaan terhadap
kelompok kerja.
B. Task- Structure. Menunjukkan jumlah
struktur diisi dalam tugas yang dilakukan oleh
kelompok kerja,
C. Position Power. Menunjukkan tingkatan
keadaan dimana pemimpin mempunyai
kekuasaan formal untuk memberikan
penghargaan, menghukum, atau sebaliknya
memperoleh pemenuhan dari pekerja.
Isu-isu Terbaru dalam
Kepemimpinan:
Kepemimpinan yang
Karismatik
 Max Weber, seorang sosiolog, adalah ilmuan pertama
yang membahas kepemimpinan karismatik.Lebih dari
seabad yang lalu, ia mendefinisikan karisma (yang
berasal dari bahasa Yunani yang berarti "anugerah")
sebagai "suatu sifat tertentu dari seseorang, yang
membedakan mereka dari orang kebanyakan dan
biasanya dipandang sebagai kemampuan atau
kualitas supernatural, manusia super, atau paling tidak
daya-daya istimewa.Kemampuan-kemampuan ini
tidak dimiliki oleh orang biasa, tetapi dianggap sebagai
kekuatan yang bersumber dari yang Ilahi, dan
berdasarkan hal ini seseorang kemudian dianggap
sebagai seorang pemimpin.
Kepemimpinan
Transformasional
Kepemimpinan merupakan proses dimana seorang
individu mempengaruhi sekelompok individu untuk
mencapai suatu tujuan. Untuk menjadi seorang
pemimpin yang efektif, seorang kepala sekolah harus
dapat mempengaruhi seluruh warga sekolah yang
dipimpinnya melalui cara-cara yang positif untuk
mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Secara
sederhana kepemimpinan transformasional dapat
diartikan sebagai proses untuk mengubah dan
mentransformasikan individu agar mau berubah dan
meningkatkan dirinya, yang didalamnya melibatkan
motif dan pemenuhan kebutuhan serta penghargaan
terhadap para bawahan, Northouse (2001).
...Sambungan

Terdapat empat faktor untuk menuju


kepemimpinan tranformasional, yang dikenal
sebutan 4 I, yaitu : idealized influence,
inspirational motivation, intellectual stimulation,
dan individual consideration.
 Idealized influence: kepala sekolah merupakan
sosok ideal yang dapat dijadikan sebagai
panutan bagi guru dan karyawannya,
dipercaya, dihormati dan mampu mengambil
keputusan yang terbaik untuk kepentingan
sekolah.
 Inspirational motivation: kepala sekolah dapat memotivasi
seluruh guru dan karyawannnya untuk memiliki komitmen
terhadap visi organisasi dan mendukung semangat team dalam
mencapai tujuan-tujuan pendidikan di sekolah.
 Intellectual Stimulation: kepala sekolah dapat menumbuhkan
kreativitas dan inovasi di kalangan guru dan stafnya dengan
mengembangkan pemikiran kritis dan pemecahan masalah
untuk menjadikan sekolah ke arah yang lebih baik.
 Berdasarkan hasil kajian literatur yang dilakukan, Northouse
(2001) menyimpulkan bahwa seseorang yang dapat
menampilkan kepemimpinan transformasional ternyata dapat
lebih menunjukkan sebagai seorang pemimpin yang efektif
dengan hasil kerja yang lebih baik. Oleh karena itu, merupakan
hal yang amat menguntungkan jika para kepala sekolah dapat
menerapkan kepemimpinan transformasional di sekolahnya.
Northouse (2001) memberikan beberapa tips untuk menerapkan
kepemimpinan transformasional, yakni sebagai berikut:
 Berdayakan seluruh bawahan untuk melakukan hal yang terbaik
untuk organisasi
 Berusaha menjadi pemimpin yang bisa diteladani yang didasari nilai
yang tinggi
 Dengarkan semua pemikiran bawahan untuk mengembangkan
semangat kerja sama
 Ciptakan visi yang dapat diyakini oleh semua orang dalam organisasi
 Bertindak sebagai agen perubahan dalam organisasi dengan
memberikan contoh bagaimana menggagas dan melaksanakan
suatu perubahan.
Transformational leadership menurut Bass,
Bernard M mempunyai karakteristik sebagai
berikut
A. Contigent Reward; Kontrak atas pertukaran
reward atas usaha, menjanjikan reward atas
kinerja baik serta mengenal penyelesaian.
B. Management by exception (Active);
Mengamati dan mencari deviasi dari aturan dan
standard, serta melakukan tindakan korektif
C. Management by exception (Passive);
Campur tangan hanya dilakukan apabila
standar tidak dicapai
D. Laissez-Faire; Melepaskan tangung jawab,
menghindari terbuatnya keputusan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai