Anda di halaman 1dari 6

1. pengertian kepemimpinan menurut para ahli.

1. KEPEMIMPINAN MENURUT WAHJOSUMIDJO (1987:11)

Kepemimpinan pada hakikatnya adalah suatu hal yang melekat pada seorang pemimpin yang memiliki
sifat tertentu, seperti kepribadian, kemampuan, dan kesanggupan.

Kepemimpinan dapat dikategorikan juga sebagai rangkaian kegiatan pemimpin yang tidak dapat
dipisahkan dengan kedudukan setrta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri.

2. KEPEMIMPINAN MENURUT MOEJIONO (2002)

Kepemimpinan merupakan pengaruh satu arah, karena pemimpin bisa saja memiliki kualitas-kualitas
tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya

Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang kepemimpinan sebagai
pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sarana membentuk suatu kelompok
yang sesuai dengan keinginan pemimpinnya.

3. KEPEMIMPINAN MENURUT FIEDLER

Kepemimpinan merupakan pola hubungan antara individu-individu yang menggunakan wewenang dan
pengaruhnya terhadap kelompok orang agar bekerja bersama demi tercapainya tujuan organisasi.

4. KEPEMIMPINAN MENURUT SONDANG P. SIAGIAN

Kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam menjabat suatu posisi sebagai
pimpinan organisasi atau perusahaan tertentu dalam mempengaruhi orang lain, khususnya bawahan
atau tim kerja lainnya demi tercapainya tujuan dengan mudah.

2. Cara mengananlisis kepemimpinan

A. Analisis kepemimpinan berdasarkan teori perilaku


Dalam penelitian mengenai perilaku pemimpin telah didominasi oleh suatu fokus pada sejumlah kecil
aspek dari perilaku. Kebanyakan studi mengenai perilaku kepemimpinan selama periode tersebut
menggunakan kuesioner untuk mengukur perilaku yang berorientasi pada tugas dan yang berorientasi
pada hubungan. Beberapa studi telah dilakukan untuk melihat bagaimana perilaku tersebut
dihubungkan dengan kriteria tentang efektivitas kepemimpinan seperti kepuasan dan kinerja bawahan.
Peneliti-peneliti lainnya menggunakan eksperimen laboratorium atau lapangan untuk menyelidiki
bagaimana perilaku pemimpin mempengaruhi kepuasan dan kinerja bawahan.

Teori perilaku kepemimpinan (behavioral theory of leadership) ini didasari pada keyakinan bahwa
pemimpin yang hebat merupakan hasil bentukan atau dapat dibentuk, bukan dilahirkan (leader
aremade, nor born). Berakar pada teori behaviorisme,teori kepemimpinan ini berfokus pada tindakan
pemimpin, bukan pada kualitas mental atau internal. Menurut teori ini, orang bisa belajar untuk menjadi
pemimpin, misalnya, melalui pelatihan atau observasi.

B. Analisis kepemimpinan berdasarkan teori penerimaan

Pendekatan kepemimpinan berdasarkan penerimaan menganggap bahwa kepemimpinan merupakan


kemampuan mempengaruhi perilaku para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau dan mampu
dan bahkan menyenangi bertindak sesuai dengan keinginan dan harapan pimpinan dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi.[8] Agar pimpinan mampu mempengaruhi perilaku para bawahannya, ia
perlu mengenali karakteristik, kepentingan, kebutuhan, kecenderungan perilaku dan kemampuan
mereka. Melakukan hal tersebut jelas sulit.

Dewasa ini telah umum diterima sebagai kebenaran ilmiah bahwa manusia adalah makhluk sangat
kompleks. Karena kali ini sengaja dilakukan pembatasan dari materi yaitu hanya pada berbagai
kepentingan dan kebutuhan manusia dikaitkan dengan kepemimpinan. Kepentingan tersebut terbagi
atas kepentingan politik, kepentingan ekonomi, dan kepentingan social

Kegiatan manusia secara bersama-sama selalu membutuhkan kepemimpinan. Untuk berbagai usaha dan
kegiatannya diperlukan upaya yang terencana dan sistematis dalam melatih dan mempersiapkan
pemimpin baru. Oleh karena itu, banyak studi dan penelitian dilakukan orang untuk mempelajari
masalah pemimpin dan kepemimpinan yang menghasilkan berbagai teori tentang kepemimpinan. Teori
kepemimpinan merupakan penggeneralisasian suatu seri perilaku pemimpin dan konsep-konsep
kepemimpinannya, dengan menonjolkan latar belakang historis, sebab-sebab timbulnya kepemimpinan,
persyaratan pemimpin, sifat utama pemimpin, tugas pokok dan fungsinya serta etika profesi
kepemimpinan.

3. Perbedaan pemimpin dan kepemimpinan adalah


Suradinata (1997:11) berpendapat bahwa pemimpin adalah orang yang memimpin kelompok dua
orang atau lebih, baik organisasi maupun keluarga. Sedangkan kepemimpinan adalah kemampuan
seorang pemimpin untuk mengendalikan, memimpin, mempengaruhi fikiran, perasaan atau tingkah laku
orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Sedangkan kepemimpinan adalah merupakan suatu kemampuan yang melekat pada diri seorang yang
memimpin yang tergantung dari macam-macam faktor, baik faktor intern maupun faktor ekstern.
Pemimpin jika dialihbahasakan ke bahasa Inggris menjadi "LEADER", yang mempunyai tugas untuk LEAD
anggota di sekitarnya. Sedangkan makna LEAD adalah:

1. Loyality, seorang pemimpin harus mampu membangkitkan loyalitas rekan kerjanya dan memberikan
loyalitasnya dalam kebaikan..

2. Educate, seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya dan mewariskan pada rekan-
rekannya.

3. Advice, memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada.

4. Discipline, memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan dalam setiap
aktivitasnya.

Teori Kepemimpinan

Tiga teori yang menjelaskan munculnya pemimpin adalah sebagai berikut (Kartono, 1998:29) :

1. Teori Genetis menyatakan sebagai berikut :

Pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi lahir jadi pemimpin oleh bakat-bakat alami yang luar biasa sejak
lahirnya.

Dia ditakdirkan lahir menjadi pemimpin dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun juga, yang khusus.

Secara filsafat, teori tersebut menganut pandangan deterministis.

2. Teori Sosial (lawan Teori Genetis) menyatakan sebagai berikut :

Pemimpin itu harus disiapkan, dididik, dan dibentuk, tidak terlahirkan begitu saja.
Setiap orang bisa menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan pendidikan serta didorong oleh
kemauan sendiri.

3. Teori Ekologis atau Sintetis (muncul sebagai reaksi dari kedua teori tersebut lebih dahulu)
menyatakan sebagai berikut: Seseorang akan sukses menjadi pemimpin bila sejak lahirnya dia telah
memiliki bakat-bakat kepemimpinan, dan bakat-bakat ini sempat dikembangkan melalui pengalaman
dan usaha pendidikan; juga sesuai dengan tuntutan lingkungan/ekologisnya.

Kelebihan Pemimpin

Menurut Stogdill dalam Lee (1989), menyatakan bahwa pemimpin itu harus memiliki beberapa
kelebihan, yaitu :

1. Kapasitas: kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan berbicara atau verbal facility, keaslian,


kemampuan menilai.

2. Prestasi (Achievement) : gelar kesarjanaan, ilmu pengetahuan, perolehan dalam olah raga, dan atletik,
dan sebagainya.

3. Tanggung Jawab : mandiri, berinisiatif, tekun, ulet, percaya diri, agresif, dan punya hasrat untuk
unggul.

4. Partisipasi : aktif, memiliki sosiabilitas tinggi, mampu bergaul, kooperatif atau suka bekerjasama,
mudah menyesuaikan diri, punya rasa humor.

5. Status : meliputi kedudukan sosial ekonomi yang cukup tinggi, populer, tenar.

Kemudian, dalam Islam seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki sekurang-
kurangnya 4 (empat) sifat dalam menjalankan kepemimpinannya, yakni;

1. Siddiq (jujur) sehingga ia dapat dipercaya;

2. Tabligh (penyampai) atau kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi;

3. Amanah (bertanggung jawab) dalam menjalankan tugasnya;

4. Fathanah (cerdas) dalam membuat perencanaan, visi, misi, strategi dan mengimplementasikannya.

Gaya Kepemimpinan

Selanjutnya Ishak Arep dan Tanjung (2003:23) menyatakan bahwa dalam mencapai tujuan sebagaimana
telah dikemukakan diatas, yakni untuk dapat menguasai atau mempengaruhi serta memotivasi orang
lain, maka dalam penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia lazimnya digunakan 4 (empat) macam
gaya kepemimpinan, yaitu :

1. Democratic Leadership adalah suatau gaya kepemimpinan yang menitikberatkan kepada kemampuan
untuk menciptakan moral dan kemampuan untuk menciptakan kepercayaan

2. Dictatorial atau Autocratic Leadership, yakni suatu gaya leadership yang menityikberatkan kepada
kesanggupan untuk memaksakan keinginannya yang mampu mengumpulkan pengikut-pengikutnya
untuk kepentingan pribadinya dan/atau golongannya dengan kesediaan untuk menerima segala resiko
apapun.

3. Paternalistic Leadership, yakni bentuk antara gaya pertama (democratic) dan kedua (dictatorial) di
atas. Yang pada dasarnya kehendak pemimpin juga harus berlaku, namun dengan jalan atau melalui
unsur-unsur demokratis. Sistem dapat diibaratkan diktator yang berselimutkan demokratis.

4. Free Rein Leadership, yakni salah satu gaya kepemimpinan yang 100% menyerahkan sepenuhnya
seluruh kebijakan pengoperasian Manajemen Sumber Daya Manusia kepada bawahannya dengan hanya
berpegang kepada ketentuan-ketentuan pokok yang ditetapkan oleh atasan mereka.

Tipe Kepemimpinan

Tipe pemimpin yang dikemukakan oleh W.J. Reddin dalam What Kind of Manager yang disunting oleh
Wajosumidjo (Dept. P & K, Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai, 1982), yaitu:

1. Berorientasikan tugas (task orientation)

2. Berorientasikan hubungan kerja (relationship orientation)

3. Berorientasikan hasil yang efektif (effective orientation)

Berdasarkan ketiga orientasi tipe pemimpin tersebut maka terdapat delapan tipe kepemimpinan,yaitu :

1. Tipe Deserter (Pembelot) Sifatnya : bermoral rendah, tidak memiliki rasa keterlibatan, tanpa
pengabdian, tanpa loyalitas dan kekuatan, sukar diramalkan.

2. Tipe Birokrat Sifatnya : correct, kaku, patuh pada peraturan dan norma-norma; ia adalah manusia
organisasi yang tepat, cermat, berdisiplin, dan keras.

3. Tipe Misionaris (Missionary) Sifatnya : terbuka, penolong, lembut hati, ramah tamah.

4. Tipe Developer (Pembangun) Sifatnya : kreatif, dinamis, inovatif, memberikan/melimpahkan


wewenang dengan baik, menaruh kepercayaan pada bawahan.

5. Tipe Otokrat Sifatnya : keras, diktatoris, mau menang sendiri, keras kepala, sombong. Bandel.
6. Benevolent Autocrat (otokrat yang bijak) Sifatnya : lancar, tertib, ahli dalam mengorganisir, besar rasa
keterlibatan diri.

7. Tipe Compromiser (kompromis) Sifatnya : plintat plintut, selalu mengikuti angin tanpa pendirian, tidak
mempunyai keputusan, berpandangan pendek dan sempit.

8. Tipe Eksekutif Sifatnya : bermutu tinggi, dapat memberikan motivasi yang baik, berpandangan jauh,
tekun.

Lantas dari sekian banyak tipe dan gaya kepemimpinan di atas, tipe dan gaya manakah yang paling ideal
diterapkan dalam sebuah organisasi? Termasuk manakah Anda?

“Sebaik-baik pemimpin diantara kalian ialah pemimpin yang kalian cintai dan mencintai kalian, kalian
mendo’akannya dan merekapun mendo’akan kalian, dan seburuk buruknya pemimpin diantara kalian
ialah pemimpin yang kalian benci dan membenci kalian, kalian melaknatnya dan mereka pun melaknat
kalian”.(HR Muslim dari ‘Auf bin Malik)

Anda mungkin juga menyukai