Food Advisor/Pramuniaga
Kualifikasi :
Benefit :
Persiapkan Dokumen:
1. Surat lamaran/CV
5. SKCK (Aktif)
https://pasardana.id/news/2019/8/23/tingkatkan-pelayanan-pt-kai-siapkan-pembelian-tiket-
kereta-lokal-secara-online/
Dilansir dalam laman Pasardana. Id, PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengumumkan
bahwa mulai keberangkatan 1 September 2019, pelayanan reservasi tiket KA Lokal hanya
bisa dilakukan secara online melalui aplikasi KAI Access. Aplikasi KAI Access sendiri bisa
diunduh melalui Google Play dan App Store. Bagi calon penumpang yang sudah memiliki
KAI Access tetapi tidak bisa melakukan reservasi tiket KA Lokal, diharapkan untuk segera
mengupdate KAI Access versi terbaru. Sementara untuk reservasi tiket KA Lokal via KAI
Access, calon penumpang dianjurkan harus mengupdate aplikasi KAI Access-nya menjadi
versi terbaru. Dengan cara ini, nantinya penumpang yang telah membeli tiket KA Lokal via
KAI Access, tidak perlu lagi mencetak boarding pass di stasiun. Para calon penumpang
cukup menunjukkan E-Boarding Pass yang ada di aplikasi KAI Access disertai kartu identitas
asli saat boarding. PT KAI juga mengungkapkan bahwa kebijakan tersebut dikeluarkan untuk
meningkatkan pelayanan kepada pengguna. Dengan kemudahan ini, calon penumpang bisa
memesan tiket dari mana pun dan kapan pun tanpa perlu mengantre di stasiun.
https://m.liputan6.com/surabaya/read/4446502/kai-daop-8-surabaya-tak-layani-penjualan-
tiket-di-23-stasiun-mulai-1-januari-2021?page=2
Dengan penutupan loket penjualan tiket di 23 stasiun tersebut dapat mengurangi risiko
kerumuman penumpang. Di sisi lain PT KAI juga menerapkan aturan maksimal 70 persen
penumpang pada kereta api jarak jauh maupun kereta api lokal. Daftar 23 stasiun yang tidak
melayani loket penjualan tersebut di antaranya: Gedangan, Tanggulangin, Porong, Sepanjang,
Tarik, Tulangan, Krian, Lawang, Singosari, limbing, Ngebruk, Sumberpucung, Pohgajih,
Kesamben, Tandes, Kandangan, Benowo, Cerme, Duduk, Pucuk, Bowerno, Sumberejo,
Kapas.
https://travel.tribunnews.com/amp/2019/09/03/ini-alasan-pemesanan-tiket-kereta-api-online-
alami-gangguan?page=2
Pemesanan tiket kereta api secara online melalui aplikasi KAI Access, Web KAI, serta
channel penjualan resmi KAI lainnya pada hari Senin (2/9/2019) lalu mengalami gangguan.
Akibat dari gangguan tersebut, pemesanan tiket kereta api secara onlinepun tidak bisa
dilakukan, sehingga mendapatkan sorotan dari warganet yang hendak memesan tiket kereta.
Beberapa orang juga mengeluhkan gangguan sistem pemesanan tiket kereta api ini dengan
me-mention akun resmi Twitter PT @KAI121.
Atas gangguan dari pemesanan tiket kereta api secara online itupun, melalui akun Twitternya
KAI meminta maaf dan menjelaskan alasan terjadinya gangguan tersebut. Gangguan
sistem pemesanan tiket kereta api secara online tersebut dikarenakan tingginya traffic yang
masuk ke database dari Rail Ticketing System. Sehingga terjadi hambatan pemesanan tiket
kereta api baik pemesanan yang dilakukan di stasiun maupun secara online.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kereta_Api_Indonesia_Access
Pada 13 Mei 2020, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menegur PT KAI terkait
dengan penggunaan metode pembayaran tunggal LinkAja! pada aplikasi KAI Access. KPPU
meminta kepada Didiek Hartantyo selaku Dirut KAI untuk memberikan pelaku usaha swasta
untuk bekerja sama dengan KAI. Hal ini mengingat adanya perbedaan yang jauh antara
pemesanan tiket KA Lokal dan KA Antarkota. Berbeda dengan pembayaran tiket KA
Antarkota yang dapat melewati kanal eksternal pihak ketiga, KA Lokal hanya bisa dipesan
melalui LinkAja! sejak 1 September 2019.
E-Ticketing merupakan cara untuk mendokumentasikan proses penjualan dari suatu aktifitas
perjalanan tanpa harus mengeluarkan dokumen secara fisik. E-Ticketing mengurangi biaya
proses tiket, menghilangkan formulir kertas dan meningkatkan fleksibilitas penumpang dan
agen perjalanan dalam membuat perubahan-perubahan dalam jadwal perjalanan. Terdapat
banyak keuntungan yang bisa diperoleh penumpang kereta api yang menggunakan fasilitas E-
Ticketing, diantaranya
adalah :
1. Pengguna sistem E-Ticketing diuntungkan dengan tidak dibatasi oleh waktu dan tenaga
dalam hal pemesanan tiket.
5. Terhindar dari resiko kesalahan input yang dilakukan oleh travel agent atau petugas loket
pembelian tiket.
E-Ticketing (Lee & Wan, 2010) atau electronic ticketing adalah bentuk inovasi teknologi
dalam bidang e-commerce dimana proses penjualan dari aktifitas perjalanan pelanggan dapat
di proses tanpa harus mengeluarkan paper ticket. Semua informasi mengenai electronic
ticketing disimpan secara digital dalam sistem komputer. E-ticketing dapat mengurangi biaya
proses tiket, menghilangkan fomulir kertas dan meningkatkan fleksibilitas penumpang.
Mengurangi biaya yang terkait dengan pencetakan dan mailing tiket ke pembeli.
Pengiriman tiket biasanya akan segera dikirimkan setelah proses pembelian selesai
dilakukan.
Prosedur yang mudah sehingga memudahkan penggunanya dalam proses transaksi yang
akan dilakukan.
1. Perceived Usefulness (David, 1989) dan (Adams, Nelson, & Todd, 1992) mendefinisikan
persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) merupakan tingkatan kepercayaan seseorang
terhadap penggunaan suatu subyek tertentu yang dapat memberikan manfaat bagi orang yang
menggunakannya. (Chin & Todd, 1995), kemanfaatan dapat terbagi menjadi dua kategori,
yaitu:
Bermanfaat (Usefull)
Kemanfaatan:
Efektifitas:
1. Mengurangi antrian panjang saat pembelian tiket di stasiun, sehingga dapat meningkatkan
kenyamanan dari calon penumpang.
3. Mempersingkat waktu dari calon penumpang, khususnya bagi calon penumpang yang
sibuk dengan pekerjaannya dan tidak memiliki banyak waktu.
4. Dari segi biaya, online booking dapat membantu mengurangi biaya proses pembelian tiket
karena penumpang tidak perlu datang ketempatnya langsung.
1. Masih banyak masyarakat yang belum bisa mengoperasikan internet. Dengan kata lain,
pengetahuan tentang bagaimana cara melakukan pemesanan tiket secara online pun tidak
dapat diketahui oleh semua orang.
2. Saat ini untuk pemesanan tiket secara online baru dapat dilakukan sampai dengan
pemesanan berupa konfirmasi e-ticket melalui email, calon penumpang masih harus tetap
mengantri di stasiun untuk mencetak tiket di mesin Cetak Tiket Mandiri.
3. Dalam penggunaan aplikasi KAI Access kadang terjadi eror jika digunakan di smartphone
saat banyak pengguna yang memakai aplikasi tersebut khususnya pada Android.
4. Menu pembelian tiket pulang pergi belum dapat digunakan secara optimal. Karena calon
penumpang masih tetap harus melakukan pemesanan untuk sekali jalan dulu, setelah selesai
diulang lagi untuk memesan tiket pulang.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kereta_Api_Indonesia_Access
Ide mengenai peluncuran aplikasi seluler telah muncul sejak masa-masa awal Ignasius
Jonan menjabat sebagai Direktur Utama PT KAI. Dalam rangka memberikan kemudahan
calon penumpang dalam memesan tiket serta mencari informasi tentang jadwal perjalanan,
PT KAI bekerja sama dengan Indosat meluncurkan sebuah aplikasi seluler. Aplikasi seluler
ini diberi nama Kereta Api Indonesia Mobile Application (Kabila) dan diluncurkan pada 18
Juli 2010.
Kabila diproyeksikan sebagai sebuah aplikasi serba guna yang diharapkan akan memberikan
kemudahan bagi setiap pengguna jasa kereta api. Kabila memiliki fitur-fitur seperti jadwal
dan tarif kereta api, penawaran khusus, ruang obrolan, menu restoran KA, serta program
loyalitas dengan millage reward. Kabila saat itu masih menggunakan pemesanan tiket
berbasis SMS, sesuai dengan teknologi yang berkembang kala itu. Pada tahun 2013, aplikasi
ini berkembang dengan dimasukkannya pemesanan tiket secara daring. Nama aplikasi ini pun
berubah menjadi "Kereta Api Indonesia Official Mobile Application". Namun, aplikasi ini
hanya berjalan pada ponsel cerdas BlackBerry serta ponsel berbasis Java.
Dalam rangka memberikan kesempatan yang luas untuk lebih banyak platform ponsel cerdas
seperti iOS, Windows Phone, dan Android, PT KAI kemudian meluncurkan aplikasi baru
yang menggantikan KAI Mobile Application. Aplikasi ini bernama KAI Access, diluncurkan
pada 4 September 2014. Dikembangkan dari aplikasi sebelumnya, aplikasi ini memiliki
delapan fitur utama, yaitu Profil, Berita, Pesan Tiket, Jadwal, Cek Booking, Riwayat, Peta
Lokasi, dan Tentang. Dalam versi pertama KAI Access, fitur Jadwal dapat langsung
terhubung ke Pesan Tiket jika pengguna berencana untuk naik kereta api. Tampilan versi
pertama KAI Access memiliki latar belakang biru.
Jonan dan Direktur Komersial, Bambang Eko Martono meresmikan aplikasi ini dalam
konferensi pers di Stasiun Gambir. Dengan jargon "beli tiket semudah update status", Jonan
menyebut bahwa dengan hadirnya KAI Access, penggunaannya oleh penumpang dapat "...
(meng)hemat waktu bertransaksi, (hemat bagi) biaya operasi, dan (hemat) biaya bagi
pelanggan." Meskipun demikian, Jonan menyebut bahwa pemesanan di agen, minimarket,
ataupun stasiun masih tetap dibutuhkan bagi pengguna jasa yang gagap teknologi.
Tampilan versi kedua dihadirkan pada September 2016 seiring banyaknya pengguna ponsel
Android. Tampilan versi kedua memiliki latar belakang putih.
Dalam rangka memperingati Hari Kereta Api Nasional ke-72, PT KAI meluncurkan All
New KAI Access pada 28 September 2017. Peluncuran aplikasi ini juga berbarengan dengan
peluncuran situs web resmi dengan tampilan baru, yang juga menggunakan URL baru
(www.kai.id) yang sudah dicoba sebelumnya. Berbeda dengan tampilan sebelumnya, KAI
Access versi ketiga menampilkan gambar-gambar kereta api yang dapat otomatis bergeser. Di
versi ketiga ini ada fitur baru seperti e-Moda, Porter, dan Meals, serta Chat with Loko, dan
juga e-Magazine (Majalah Rel dan OnTrack). Pada 2 Oktober 2017, fasilitas boarding
pass elektronik mulai diimplementasikan pada versi ketiga KAI Access. Dalam rangka
memperingati Hari Kereta Api Nasional ke-73, fitur pembatalan, pengubahan jadwal, KA
Lokal (dirintis pertama kali untuk KA Lokal Bandung Raya), dan dompet elektronik
ditambahkan dalam KAI Access.
Sejak 1 Maret 2019, semua KA Lokal bisa dipesan melalui KAI Access. Sebelumnya, kereta
api Prambanan Ekspres juga sudah dapat dipesan tiketnya melalui KAI Access sejak 1
Februari 2019. Sehingga, revisi pada menu utama adalah Intercity Train, Local Train, Airport
Train, dan Food on Train. Fitur-fitur lainnya yang juga mendukung fitur-fitur utama ini
adalah pembatalan, pengubahan nomor kursi, pengubahan waktu
keberangkatan, serta boarding pass elektronik yang hanya dapat diunduh dua jam sebelum
keberangkatan KA.
Pada 1 Juli 2019, KAI Access diambil alih operasionalnya oleh unit IT KAI selaku
pengembang utama. Dampaknya, pemesanan tiket KAI hanya bisa dilakukan hingga H-30
saja, tidak lagi H-90. Pemesanan tiket KA lokal juga hanya dapat dilayani di KAI Access
sejak 1 September 2019.
Pada versi keempat, tampilan menggunakan latar belakang putih, dan langsung diarahkan ke
pemesanan tiket, sehingga calon penumpang dapat langsung memilih KA Antarkota atau KA
Lokal. Dalam rangka memperingati Hari Kereta Api Nasional ke-75, PT KAI menghidupkan
kembali program loyalitas dengan nama RailPoint serta pembayaran menggunakan Kode QR
Standar Indonesia (QRIS). Sebelumnya, pada 17 September, KAI bekerja sama dengan
jaringan taksi Blue Bird untuk melayani penumpang sampai ke rumah.
Kereta Api Indonesia Access (KAI Access) adalah aplikasi pemesanan tiket kereta api yang
dikembangkan dan diterbitkan oleh PT Kereta Api Indonesia sejak 2014. KAI Access adalah
aplikasi yang resmi dari PT KAI, dan dirilis untuk memenuhi kebutuhan penumpang baik
kereta api jarak jauh, menengah, maupun lokal/komuter. Diluncurkan pada tanggal 4
September 2014, KAI Access mulanya hanya menawarkan fitur pemesanan tiket kereta api
baik jarak jauh maupun menengah, tetapi saat ini KAI Access sudah merambah ke
pemesanan tiket kereta api lokal, pembatalan, pengubahan nomor kursi, dan pengubahan
waktu keberangkatan
https://pasardana.id/news/2019/8/23/tingkatkan-pelayanan-pt-kai-siapkan-pembelian-tiket-
kereta-lokal-secara-online/
https://m.liputan6.com/surabaya/read/4446502/kai-daop-8-surabaya-tak-layani-penjualan-
tiket-di-23-stasiun-mulai-1-januari-2021?page=2
https://travel.tribunnews.com/amp/2019/09/03/ini-alasan-pemesanan-tiket-kereta-api-online-
alami-gangguan?page=2
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kereta_Api_Indonesia_Access