Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN DALAM MENCAPAI TUJUAN

ORGANISASI

Agni Pauji Salim


agnifauzisalim@gmail.com
Nasyaayaa al atqiyaa
nasyaayaaalatqiyaa@gmail.com

ABSTRAK
Manajemen kepemimpinan sanagat diperlukan oleh suatu organisasi.
Manajemen kepemimpinan adalah suatu ilmu yang mengkaji secara komprehensif
bagaimana seseorang melaksanakan kepemimpinan dengan mempergunakan
seluruh sumberdaya yang dimiliki serta dengan selalau mengedepankan konsep dan
aturan yang berlaku dalam ilmu manajemen. Dalam melaksanakan manajemen
kepemimpinan ini suatu organisasi harus memiliki pemimpin dan mempunyai
karakter kepemimpinan yang kuat dalam menjalankan tugasnya dalam organisasi.
Dengan manajemen kepemimpinan yang baik semoga tujuan organisasi akan dapat
tercapai dengan lebih baik.
Kata kunci: organisasi, manajemen kepemimpinan, karakter kepemimpinan

PENDAHULUAN
Kepemimpinan adalah salah satu kekuatan atau kunci penggerak organisasi
yang mampu membangun sesuatu yang baru sesuai dengan perubahan.
Kepemimpinan juga berkaitan erat dengan keberhasilan suatu organisasi. Pemimpin
di suatu organisasi mempunyai posisi sentral dalam menentukan sukses atau
tidaknya organisasi tersebut. Kinerja yang dihasilkan oleh organiasi merupakan
gambaran kinerja yang diberikan oleh pemimpin dalam mengelola organisasi
tersebut. Pemimpin yang baik dapat mengarahkan dan mempengaruhi orang lain
untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah sehingga dapat mewujudkan
tercapainya tujuan organisasi.
Organisasi terdiri dari sekelompok orang sehingga untuk dapat berhasil
diperlukan manajemen yang tepat. Dalam jurnal pramudyo mengutip kata Stoner
dkk (1996) yang menyatakan bahwa manajemen adalah proses merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi
dan menggunakan sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Peran pemimpin sangat besar dalam menjalankan fungsi manajemen
yang lain seperti dalam perencanaan, pengrganisasian dan pengendalian organisasi.
Pemimpin adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap organisasi dalam
mencapai tujuannya.
Organisasi terdiri dari sekumpulan orang yang mempunyai keinginan dan
kebutuhan yang berbeda-beda. Dalam mencapai berbagai keinginan dan kebutuhan
anggota maka peran pemimpin sangat diperlukan. Pemimpin juga bertanggung
jawab dalam mengintegrasikan antara kebutuhan dan dan keinginan dari anggota
organisasi dengan kebutuhan-kebutuhan organisasi. Dengan demikian akan terjadi
hubungan menguntungkan anatara kedua belah pihak dalam Upaya memenuhi
kebutuhan dan mencapai tujuan organisasi dan individu-individu dalam organisasi.
METODOLOGI
Metode yang digunakan dalam Menyusun artikel ini adalah studi Pustaka.
Menurut mestika zed (2003), studi Pustaka atau kepustakaan dapat diartikan
sebagai serangkaian kegiatan pengumpulan data Pustaka, membaca dan mencatat
serta mengolah bahan penelitian. Data yang diambil dari buku, ebook, jurnal,
artikel, dan sumber lainnya dengan cara memilah, menganalisis dan menyaring
informasi sehingga menghasilkan data yang relevan untuk menunjang topik
bahasan yang diasajikan.
PEMBAHASAN
PEMIMPIN, KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KEPEMIMPINAN
Pemimpin adalah orang yang mampu menggerakan anggotanya untuk
bekerja bersama untuk mencapai tujuan. Menurut Jack Welch dalam Slater yang
dikutip dalam jurnal Pramudyo (2013) menyatakan bahwa pemimpin adalah orang
yang memberikan inspirasi dengan visi yang jelas mengenai bagaimana sesuatu
dapat dikerjakan dengan cara yang lebih baik.
Pemimpin dan kepemimpinan adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan
karena merupakan suatu kesatuan. Seorang pemimpin harus mempunyai jiwa
kepemimpinan. Jiwa kepemimpinan ini dapat terbentuk dari proses dari waktu ke
waktu sehingga akhirnya akan terbentuk dalam bentuk karakterisktik
kepemimpinan. Seseorang yang mempunyai jiwa kepemimpinan dengan usaha
yang gigih dapat membantu lahirnya penegasan sikap kepemimpinan pada dirinya.
Menurut robbins kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi
suatu kelompok kearah tercapainya tujuan. Sementara Stoner menyatakan bahwa
kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktifitas yang
berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok. Dari definisi ini terdapat empat
implikasi penting yaitu:
1. Kepemimpinan melibatkan orang lain. Kesediaan mereka untuk
menerima arahan dari pemimpin akan membantu dalam menentukan
status atau kedudukan pemimpin dan membuat proses kepemimpinan
dapat berjalan. Tanpa orang lain, semua mutu atau kualitas
kepemimpinan dari seorang manaer menjadi tidak relevan.
2. Kepemimpinan melibatkan distribusi kekuasaan yang tidak merata
antara pemimpin dan anggotanya. Pemimpin mempunyai kekuasaan
yang lebih besar dan mempunyai wewenang untuk mengarahkan
berbagai kegiatan dari anggota organisasi.
3. Kepemimpinan adalah kemampuan menggunakan berbagai bentuk
kekuasaan untuk mempengaruhi tingkah laku pengikut dengan berbagai
cara. Pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawaha, tetapi juga harus
dapat mempengaruhi bagaimana bawahan akan melaksanakan
perintahnya.
4. Kepemimpinan mengenai nilai seorang pemimpin harus memperhatikan
komponen moral dalam melaksanakan kepemimpinannya. Pemimpin
harus dapat menjadi contoh dan panutan bagi para bawahan atau
pengikutnya.
Dalam melaksanakan fungsi kepemimpinan, ilmu manajemen
kepemimpinan sangat diperlukan dalam suatu organisasi. Ilmu manajemen juga
dapat mendukung pemimpin dalam melaksanakan konsep “the right man in the
right place” secara tepat. Konsep ini berarti bahwa dalam menempatkan seseorang
dalam tugas pekerjaan disesuaikan dengan kampuan dan kompetensinya. Dengan
begitu manajemen kepemimpinan jelas akan dapat mendukung terlaksananya
pekerjaan secara tepat sehingga pencapaian tujuan organisasi akan dapat
dilaksanakan secara lebih baik..
KARAKTER-KARAKTER KEPEMIMPINAN

Dalam setiap perjalanan organisasi, seorang pemimpin harus mempunyai


karakteristik diri pribadi untuk mengantarkan laju organisasi yang ia pimpin ingin
seperti apa. Itu semua tergantung pilihan dari Tindakan dan tipe seperti apa yang
diambil oleh pemimpin itu sendiri, dan tipe tersebut yang akan menjadi
kesuksesannya dalam memimpin nantinya dan itulah ciri yang akan dia ambil untuk
memimpin organisasinya.
Menurut Atmadja (2012: 18) karakter dari seorang pemimpin adalah nilai
dari kualitas seorang pemimpin itu, yang membentuk dari keseluruhan akumulasi
Tindakan yang akan mengacu kepada niali-nilai dari moral dan etika seorang
pemimpin nantinya. Dan karakter yang dibuat tidak cukup hanya sekedar keluar
dari ucapan saja, tetapi itu semua bisa dibuat dari pikiran dan Tindakan yang
diambil, sikap seorang pemimpin yang memiliki karakter baik, sopan serta
mengikuti dari nilai-nilai universal, seperti kejujuran, kepercayaan terhadap
anggota, tanggung jawab serta kepedulian terhadap anggota dan lembaganya.
Ciri khas dan keunikan yang diambil oleh seorang pemimpin menjadi
dimensi yang sangat penting. Mengapa demikian karena hal itu menjadi ciri yang
menbedakan kepemimpinan ia dengan yang lain, dan Tindakan dari seorang
pemimpin yang akan membuatnya serta membentuk identitasnya di mata para
pengikutnya. Serta sebuah konsistensi yang diambil olehnya aka menjadi dirinya
dianggap baik oleh orang lain, karena bisa mengambil Tindakan dalam situasi
apapun dan dengan siapa ia hadapi, dengan selalu mempraktikan nilai-nilai yang
selalu ia yakini.
Sumber terbentuknya karakter kepemimpinan dalam suatu organisasi adalah
pemimpin itu sendiri yaitu meliputi karakter personal (personal character)
pemimpin yang tercermin dalam berbagai keputusan yang dia ambil dalam
Tindakan-tindakannya, karakter personal tersebut apabila diterapkan di kalangan
anak buah secara meluas akan membentuk karakter bersama (common character)
yang dimiliki dan berlaku di seluruh organisasi. Selanjutnya melalui proses
kulturisasi (culturing) selama bertahun-tahun karakter kepemimpinan itu
terelaborasi dari personal menjadi organisasional. Karakter kepemimpinan dari
pemimpin kemudian menjadi karakter kepemimpinan organisasi.
Menurut Atmadja (2012: 26) ada lima karakter kepemimpinan yang
kemudian dikelompokan dalam tiga tingkatan sebagai berikut:
a. Ikhlas dan kejujuran
b. Menghargai dan memahami
c. Sikap mental untuk mencapai hasil yang terbaik.
1. Ikhlas
Pemimpin yang hebat tidak egois dan tidak mengarahkan tindak tunduknya
untuk kepentingan pribadi. Misi seorang pemimpin adalah melayani orang-orang
yang dipimpinnya dan menjadikan mereka lebih baik. Pemimpin juga harus tulus
dan Ikhlas mengontribusikan kepemimpinannya murni untuk kepentingan para
anak buah dan organisasi yang dipimpinnya.
2. Kejujuran
Kejujuran (mengatakan sesuatu sesuai dengan kenyataan) merupakan sumber
seluruh kebaikan dari sebuah kepemimpinan, sumber terwujudnya kepercayaan
dalam sebuah organisasi, sumber terbentuknya standar moral dan etika yang kokoh,
mrupakan akar kesuksesan dari kepemimpinan dan merupakan karakter yang utama
dan pripurna dari kepemimpinan. Ketika masing-masing pemimpin, masing-
masing anggota organisasi bersikap jujur, maka tidak ada saling curiga, saling jegal,
saling menajtuhkan, saling memfitnah dan sebagainya, sehingga akan tercipta
komunikasi yang transparan dan terbuka yang akan membentuk iklim saling
percaya dan harmonis dalam organisasi. Kejujuran akan menghasilkan kerja yang
positif sehingga organisasi akan dapat mencapai hasil yang luar biasa positif.
3. Menghargai hak-hak kemanusiaan
Manusia mempunyai berbagai kelemahan, kelebihan, maupun potensi masing-
masing. Potensi manusia dapat diwujudkan apabila pendekatan-pendekatan yang
digunakan untuk mengelola dan mengembangkan mereka adalah pendekatan-
pendekatan kemanusiaan. Untuk itu pemimpin harus mempunyai karakter respect
to people (menghargai harkat martabat manusia) dalam bentuk memberikan
perhatian yang utuh kepada anak buah. Pemimpin juga harus berperilaku santun,
tidak boleh kasar, menghina, membeda-bedakan anak buah bagaimanapun latar
belakangnya, mereka berhak mendapatkan perlakuan yang sama
4. Emphaty (empati/memahami)
Empati adalah kemampuan seorang pemimpin dalam memahami dan
merasakan emosi orang-orang yang dipimpinnya. Kemampuan berempati seorang
pemimpin juga dapat digunakan untuk membangun pengertian (understanding),
menciptakan koneksi (connection), dan merekatkan hubungan saling percaya (bond
of trust) dengan anak buahnya untuk menciptakan cohesiveness. Dengan rasa
empati, pemimpin akan terus mengasah ketajaman dalam membangun hubungan
dan mengelola orang.
Untuk berempati, kemampuan pertama yang harus dimiliki pemimpin adalah
mendengarkan, yaitu mendengarkan kata-kata, Bahasa tubuh, tekanan suara, atau
emosi-emosi tersembunyi di balik ucapan-ucapan anak buah melalui telinga, mata,
dan yang terpenting mendengarkan dengan hati. Kedua pemimpin harus bisa hadir
di Tengah-tengah anak buah, turun kelapangan Bersama mereka. Mereka ingin
didengarkan, dilihat, berinteraksi dan merasakan langsung kepemimpinan anda.
Ketiga pemimpin harus memiliki perhatian serius terhadap isu-isu dan persoalan-
persoalan personal dari anak buahnya.
5. Pursuit of excellence (sikap mental untuk mencapai hasil yang terbaik)
Karakter ini memberi bekal bagi pemimpin dalam mengelola anak buahnya
untuk mencapai kinerja luar biasa dalam mewujudkan misi dan tujuan Perusahaan.
Untuk dapat mencapai hasil terbaik, pemimpin harus mempunyai standar kinerja
tertinggi yang diterapkan kepada dirinya maupun kepada anak bauhnya, baik dari
sisi proses maupun dari sisi hasil yang dicapai. Standar kinerja tertinggi ini sebagai
mekanisme untuk memberikan tantangan dan dorongan agar anak buahnya tidak
terjebak dalam zona kenyamanan.
Karakter ini juga mendorong pemimpin untuk berpikir keras menciptakan
peluang-peluang pertumbuhan dan mewujudkannya. Karakter ini memberikan
energi yang tak pernah habis bagi pemimpin unruk terus belajar, terus memperbaiki
diri, dan adaptif dalam menghadapi berbagai perubahan.
KESIMPULAN
Kepemimpinan sangat diperlukan oleh suatu organisasi. Berhasil atau
tidaknya organisasi untuk mencapai tujuannya tergantung pada pemimpinnya.
Kepemimpinan yaitu proses mengarahkan dan mempengaruhi aktifitas yang
berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok. Pemimpin sangat bertanggung
jawab dalam mengintegrasikan antara kebutuhan dan keinginan dari anggota
organisasi dengan kebutuhan-kebutuhan organisasi. Jadi sangat penting dalam
organisasi untuk melaksanakan manajemen kepemimpinan yang akan mendukung
organisasi dalam mencapai tujuannya.
DAFTAR PUSTAKA
Atmadja, Stanley S. (2012). Inside the Giant Leap : How Abundance Mind Creates
Performing Climate to Achieve Extraordinary Result. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.
Fahmi, Irham ( 2012). Manajemen Kepemimpinan : Teori & Aplikasi. Cetakan
Kesatu. Bandung : Alfabeta.
Stoner, James A.F., R. Edward Freeman, dan Daniel R. Gilbert Jr. (1996),
Manajemen, Jilid II, Jakarta : Prenhallindo.
Pramudyo, Anung (2013). Implementasi Manajemen Kepemimpinan dalam
Pencapaian Tujuan Organisasi.

Anda mungkin juga menyukai