Anda di halaman 1dari 9

KARAKTERISTIK SIFAT INDIKATOR KEPEMIMPINAN

M. Arizal Nur Rochman, Violina Laili Rahayu Mawardi, Mohamad Ulil Albab, Mohammad
Erik Al Farisi, Amailia Dhiaul Haq, Daniel Dwiagung Bagus N, Naufal Ali Afif

Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

ABSTRAK

Pemimpin itu mempunyai sifat, kebiasaan, temperamen, watak dan kepribadian sendiri
yang unik dan khas sehingga tingkah laku dan gayanya yang membedakan dirinya dari
orang lain. Gaya atau style hidupnya pasti akan mewarnai perilaku dan tipe
kepemimpinannya. Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan semangat,
dan kekuatan moral yang kreatif yang mampu memperngaruhi para anggota untuk
mengubah sikap, sehingga mereka searah dengan kemauan dan aspirasi pemimpin.
Padahal semestinya pemimpin merupakan sosok yang menjadi teladan panutan bagi
dipimpinnya. Indikator kepemimpinan adalah ia mampu membina kerja sama dan
hubungan baik dengan bawahan pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawab masing
– masing. Percaya atau tidak, banyak pemimpin tim meminimalkan peluang sukses
dengan menciptakan lingkungan kerja yang salah.

Kata kunci: kepemimpinan, kepribadian, tingkah laku, watak, indikator kepemimpinan,


tanggung jawab.

Pendahuluan

Menurut Kartono (2010)Pemimpin itu mempunyai sifat, kebiasaan, temperamen, watak


dan kepribadian sendiri yang unik dan khas sehingga tingkah laku dan gayanya yang
membedakan dirinya dari orang lain. Gaya atau style hidupnya pasti akan mewarnai perilaku
dan tipe kepemimpinannya. Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan
semangat, dan kekuatan moral yang kreatif yang mampu memperngaruhi para anggota untuk
mengubah sikap, sehingga mereka searah dengan kemauan dan aspirasi pemimpin. Padahal
semestinya pemimpin merupakan sosok yang menjadi teladan panutan bagi dipimpinnya.

Kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan memperngaruhi aktivitas – aktivitas


tugas dari orang – orang dalam kelompok. Kepemimpinan berarti melibatkan orang lain,
yaitu bawahan atau karyawan yang dipimpin (Sunarto, 2005).

Indikator adalah metrik yang bermakna, sederhana, dan dapat dikuantifikasi yang
digunakan untuk menilai kemajuan menuju pencapaian target (Suter, 2015). Bagaimanakah
mengevaluasi bahwa tujuan telah tercapai? Indikator yang dibuat dengan benar dapat
memberikan jawaban yang benar (Network, 2015). Indikator kepemimpinan pendidikan
efektif dalam pada artikel ini diartikan sebagai ciri-ciri atau parameter atau ukuran yang
digunakan peneliti untuk mengukur keefektifan atau kinerja dari sebuah kepemimpinan
dalam lembaga pendidikan.

Beberapa ciri kepemimpinan pendidikan efektif adalah pemimpin sekolah mampu


menyesuaikan program pengajaran dengan kebutuhan sekolah, mempromosikan kerja tim di
antara guru, dan terlibat dalam pemantauan, evaluasi dan pengembangan profesional guru
(Andreas Schleicher, 2013). Kepemimpinan pendidikan yang efektif adalah pemimpin yang
melakukan hubungan personal dalam mengarahkan, mengorganisir, mengkoordinir dan
mengawasi bawahan untuk mencapai tujuan bersama (Muhammad Saqib Khan & Irfanullah
Khan, Qamar Afaq Qureshi, Hafiz Muhammad Ismail, Hamid Rauf, Muhammad Tahir,
2015). Kepemimpinan pendidikan yang efektif yaitu mampu memberikan visi ke depan
(visionary), memiliki gairah dan semangat yang tinggi (passionate), kreatif, fleksibel,
menginspirasi, inovatif, berani, dan mengeksperimen imajinasi untuk memulai perubahan
(Amanchukwu, Stanley, & Ololube, 2015). Kepala sekolah yang efektif memiliki
kemampuan sebagai berikut: Rational, Consulting Persistent, Problem solving Tough-
minded, Analytical Structured Deliberate, Authoritative Stabilising (Amanchukwu et al.,
2015).
Menurut Mangkunegara (2013) yang dikemukakan dalam teori sifat bahwa seseorang
telah memiliki sifat kepemimpinan akan tetapi tergantung bagaimana seseorang tersebut
dapat mengelolanya. Adapun sifat – sifat tersebut dapat tumbuh dengan adanya tingkat
pencapaian melalui pendidikan dan pelatihan. Beberapa sifat yang dimiliki seseorang
pimpinan antara lain taqwa, sehat, cakap, jujur, sabar, tegas, setia, cerdik, berani, disiplin,
berwawasan luas, komunikatif, berkemauan keras, tanggung jawab dan sifat positif lainnya.

Menurut Tjihardjadi (2007) bakat kepemimpinan adalah seorang pemimpin harus


memiliki sifat kerendahan hati dan integritas. Dalam kepemimpinan, diri sendiri itulah yang
akan terlihat bagaimana seseorang dianggap mampu memimpin orang lain. Intropeksi
merupakan jalan yang tepat untuk mengetahui apakah seseorang tersebut memiiliki bakat
kepemimpinan dan bisa memimpin orang lain. Dengan instropeksi, seseorang tidak akan
mudah menyalahkan orang lain, dan bakat itulah yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
Dengan bakat kerendahan hati seorang pemimpin diharapkan para pengikutnya menyadari
bahwa mereka memang bertugas sebagai suruhan pemimpin tersebut tanpa harus
menggunakan paksaan untuk menggerakkan mereka.

Menurut Karim (2010) pemimpin yang berkomitmen tinggi adalah pemimpin yang
banyak berkorban untuk terwujudnya sebuah visi misi. Pengorbanan itu dilakukan karena
para pemimpin itu mencintai visi dan misi organisasi. Selain dua perilaku di atas, terdapat
juga perilaku yang lain seperti bervisi jelas, tekun, pekerja keras, konsisten dalam ucapannya,
menanamkan rasa hormat kepada karyawannya, membangkitkan kebanggaan, serta
menumbuhkan 18 kepercayaan pada para pengikutnya. Selain itu pola pikir seorang
pemimpin seharusnya lebih memiliki sifat keterbukaan atau transparan, terutama dalam
memandang posisi sumber daya manusia yang ada. Berdasarkan penjelasan menurut
Mangkunegara (2013),
Tjihardjaji (2007) dan karim (2010) mengenai sifat-sifat kepemimpin, maka dalam
penelitian ini mengadopsi indikator kepimpinan yang disesuaikan dengan kepemimpinan
sebenarnya adalah:

a) Kerendahan hati

b) Kejujuran, Keadilan dan dapat dipercaya

c) Berkomitmen

d) Kesabaran

e) Transparan

Menurut wahjosumidjo (1991:154) secara garis besar indikator kepemimpinan


adalah sebagai berikut :
1. Bersifat adil
Dalam kegiatan suatu organisasi, rasa kebersamaan diantara para anggota adalah
mutlak, sebab rasa kebersamaan pada hakikatnya merupakan pencerminan daripada
kesepakatan antara para bawahan maupun antara pemimpin dengan bawahan
mencapai tujuan organisasi.
2. Memberi sugesti
Sugesti biasanya disebut sebagai saran atau anjuran. Dalam rangka kepemimpinan,
sugesti merupakan pengaruh dan sebagainya, yang mampu menggerakan hati orang
lain dan sugesti mempunyai peranan yang sangat penting di dalam memelihara dan
membina harga diri serta rasa pengabdian, pertisipasi, dan rasa kebersamaan diantara
para bawahan.
3. Mendukung tercapainya tujuan
Tercapainya tujuan organisasi tidak secara otomatis terbentuk, melainkan harus
didukung oleh adanya kepemimpinan. Oleh karena itu, agar setiap organisasi dapat
efektif dalam arti mampu mencapai tujuan yang telah di tetapkan, maka setiap tujuan
yang ingin dicapai perlu disesuaikan dengan keadaan organisasi serta memungkinkan
para bawahan untuk bekerja sama.
4. Sebagai katalisor
Seorang pemimpin dikatakan berperan sebagai katalisator, apabila pemimpin itu
selalu dapat meningkatkan segala sumber daya manusia yang ada, berusaha
memberikan reaksi yang menimbulkan semangat dan daya kerja cepat semaksimal
mungkin.
5. Menciptakan rasa aman
Setiap pemimpin berkewajiban menciptakan rasa aman bagi para bawahannya. Dan
ini hanya dapat dilaksanakan apabila setiap pemimpin mampu memelihara hal-hal
yang positif, sikap optimisme di dalam menghadapi segala permasalahan, sehingga
dalam melaksanakan tugastugasnya, bawahan merasa aman, bebas dari segala
perasaan gelisah, kekhawatiran, merasa memperoleh jaminan keamanan dari
pimpinan.
6. Sebagai wakil organisasi
Setiap bawahan yang bekerja pada unit organisasi apapun, selalu memandang atasan
atau pimpinannya mempunyai peranan dalam segala bidang kegiatan, lebih yang
menganut prinsip – prinsip keteladanan atau panutan-panutan. Seorang pemimpin
adalah segala – segalanya, oleh karena itu segala perilaku, perbuatan, dan kata-
katanya akan selalu memberikan kesan tertentu terhadap organisasinya.
7. Sumber inspirasi
Seorang pemimpin pada hakikatnya adalah sumber semangat bagi para bawahannya.
Oleh karena itu, setiap pemimpin harus selalu dapat membangkitkan semangat para
bawahan sehingga bawahan menerima dan memahami tujuan organisasi dengan
antusias dan bekerja secara efektif ke arah tercapainya tujuan organisasi.
8. Bersikap menghargai
Setiap orang pada dasarnya menghendaki adanya pengakuan dan penghargaan diri
pada orang lain. Demikian pula setiap bawahan dalam organisasi memerlukan adanya
pengakuan dan penghargaan dari atasan. Oleh karena itu, menjadi suatu kewajiban
bagi pemimpin untuk mau memberikan penghargaan atau pengakuan dalam bentuk
apapun kepada bawahannya.

Metode penelitian

Metode artikel ini menggunakan metode literatur referensi dari media internet.
Berbagai jenis artikel penelitian dan penelitian yang berkaitan dengan topik yang
dipertanyakan dalam penulisan. Literatur yang ditinjau merupakan artikel – artikel yang
berkaitan dengan topik tulisan. Untuk memperkaya evaluasi juga disertakan tinjauan.

Pembahasan

Indikator kepemimpinan adalah ia mampu membina kerja sama dan hubungan baik
dengan bawahan pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawab masing – masing. Percaya
atau tidak, banyak pemimpin tim meminimalkan peluang sukses dengan menciptakan
lingkungan kerja yang salah.

Pemimpin yang efektif digerakkan oleh tujuan – tujuan jangka panjang dan ia
memiliki cita-cita yang tinggi jika dibandingkan dengan orang – orang disekitarnya.
Kepemimpinan banyak berpengaruh terhadap keberhasilan seseorang dalam pemimpin dan
mempengaruhi perilaku pengikut – pengikutnya (karyawan). Begitu juga dengan
kepemimpinan saat ini di perusahaan akan sangat berperan penting baik terhadap lingkungan
maupun kinerja karyawannya.

Fungsi Indikator Kepemimpinan

Di dalam perusahaan, tidak hanya karyawan saja yang harus dievaluasi. Pemimpin
pun harus dievaluasi. Memimpin bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Kepemimpinan
ataupun leadership adalah salah satu hal yang penting untuk membangun tingkat kesuksesan
dan mempertahankan keberlangsungan suatu organisasi. Untuk itu, pemimpin perusahaan
pun perlu memperoleh feedback. Berbagai kritik, saran, dan juga penilaian ini akan menjadi
suatu bahan pertimbangan terkait tipe pemimpin yang tepat untuk lingkungan perusahaan.
Enam Nilai Indikator Kepemimpinan

1. Kemampuan analisis dan mengambil keputusan


Keterampilan dalam melakukan analisis dan membuat keputusan sangat penting untuk
bisa dimiliki oleh setiap pemimpin. Bisa dibilang hal ini menjadi salah satu indikator
kepemimpinan yang paling utama dilihat saat melakukan evaluasi. Pengambilan
keputusan adalah salah satu strategi sistematis untuk bisa mempertimbangkan seluruh
alternatif yang dihadapi dalam mengambil tindakan yang tepat dan juga berdasarkan
dengan perhitungan.
2. Kemampuan motivasi
kemampuan dalam memberikan motivasi adalah suatu prioritas yang penting bagi
seseorang yang ingin menjadi seorang pemimpin hebat. Seorang pemimpin yang baik
mampu memberikan motivasi dan memberdayakan orang lain dalam mengembangkan
dan memanfaatkan kapasitas mereka secara lebih maksimal. Indikator kepemimpinan
yang baik adalah mereka yang bisa melakukan kerjasama dan juga hubungan yang
baik dengan bawahannya dalam melaksanakan tugas yang sudah menjadi tanggung
jawab masing – masing.
3. Kemampuan Komunikasi dan Mendengarkan
Seorang pemimpin tentu memiliki pengalaman, ide, dan juga keahliannya sendiri. Hal
yang menjadi indikator kepemimpinan efektif dalam hal ini adalah apakah pemimpin
tersebut mampu menyampaikan gagasan, pesan atau pikirannya pada orang lain agar
mereka bisa memahami maksud sebenarnya atau tidak. Hal tersebut bisa disampaikan
secara langsung ataupun tidak langsung.
4. Kemampuan Menciptakan Lingkungan Kerja yang Sehat
Bagaimanapun juga, sikap, interaksi, dan cara bicara dari seorang pemimpin mampu
mempengaruhi suasana dan iklim bekerja di perusahaan. Setiap pemimpin memang
harus mempunyai kemampuan dalam membuat orang lain mau mengikuti
keinginannya. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan kekuatan pribadi ataupun
otoritas jabatan. Contohnya, bos di kantor yang mungkin saja akan menegur Anda
dengan nada menyindir, meminta atau tegas seakan-akan menyuruh Anda.

Tujuannya adalah agar tugas Anda bisa selesai dengan baik dan menjaga kepentingan
perusahaan dalam jangka waktu yang panjang. Tapi, cara ini harus tetap dilakukan
secara efektif dan tepat sesuai tempatnya. Selain itu, indikator kepemimpinan yang
baik pun bisa dilihat dari bagaimana cara menyelesaikan ataupun menangani suatu
konflik. Konflik dari dalam tim ataupun perusahaan adalah suatu hal yang wajar dan
bisa terjadi kapan saja.
5. Kemampuan Mendelegasikan Tugas atau Wewenang
Kepercayaan adalah indikator kepemimpinan lainnya yang tidak memiliki bentuk.
Kepercayaan di dalam tim pun akan cenderung sulit sekali untuk di bangun dan bisa
cepat hancur. Seorang pemimpin yang baik harus mengetahui dan mengenali setiap
anggota timnya.

Namun, bukan mengetahui nama dan tempat tinggalnya saja. Pemimpin harus
memahami keinginan, keahlian, keterampilan, kemampuan, sampai wawasan nyata
terkait apa yang bisa mereka tawarkan untuk perusahaan.
6. Tanggung Jawab

Bekerja pasti akan ada momen naik atau turun. Indikator kepemimpinan yang baik
dalam hal ini adalah pemimpin harus mengenal, bertanggung jawab, serta belajar dari
kegagalan dan keberhasilan yang sudah diraih. Seorang pemimpin yang baik harus
bisa bertanggung jawab pada setiap anggota tim. Tanggung jawab dalam hal ini bisa
diartikan sebagai kewajiban dalam menyelesaikan pekerjaan yang sudah menjadi
tanggung jawabnya secara tepat waktu.

Selain itu, bisa juga diartikan sebagai hadir tepat waktu, dan memastikan setiap tim
bisa menyelesaikan kewajibannya masing – masing.

Veitzhal Rivai (2012:53) mengemukan bahwa seorang pemimpin dalam


mengimplementasikan kepemimpinannya harus mampu secara dewasa melaksanakan
kedewasaan terhadap instansi atau organisasinya, kepemimpinan dibagi kedalam lima
dimensi dan sembilan indikator, yaitu :

1. Kemampuan untuk membina kerjasama dan hubungan yang baik

a. Membina kerjasama dan hubungan baik dengan bawahan dalam pelaksanaan


tugas yang menjadi tanggung jawab masing – masing.

b. Kemampuan seorang pemimpin dalam memotivasi bawahannya

2. Kemampuan yang efektivitas

a. Mampu menyelesikan tugas diluar kemampuan

b. Menyelesaikan tugas tepat waktu

c. Hadir tepat waktu dan tidak terlambat

3. Kepemimpinan yang partisipatif

a. Pengambilan keputusan secara musyawarah

b. Dapat menyelesaikan masalah secara tepat 30

c. Mampu dalam meniliti masalah yang terjadi pada pekerjaan

4. Kemampuan dalam mendelegasikan tugas atau waktu

a. Bersedia untuk membawa kepentingan pribadi dan organisasi kepada


kepentingan yang lebih luas, yaitu kepentingan organisasi menggunakan waktu sisa
untuk keperluan pribadi

b. Mampu dalam menyelesaikan tugas sesuai dengan target

5. Kemampuan dalam mendelegasikan tugas atau wewenang


a. Tanggung jawab seorang pemimpin dalam menyelesaikan tugas mana yang
harus ditangani sendiri dan mana yang harus ditangani secara kelompok.

b. Memberikan bimbingan dan pelatihan dalam pengambilan keputusan.

Kesimpulan

Indikator kepemimpinan adalah mampu membina kerja sama dan hubungan baik
dengan bawahan pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawab masing – masing.
Pemimpin itu mempunyai sifat, kebiasaan, temperamen, watak dan kepribadian sendiri yang
unik dan khas sehingga tingkah laku dan gayanya yang membedakan dirinya dari orang lain.
Indikator kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, dan kekuatan
moral yang kreatif yang mampu memperngaruhi para anggota untuk mengubah sikap,
sehingga mereka searah dengan kemauan dan aspirasi pemimpin.
Daftar Pustaka

Wahjosumidjo. 1991. Kepemimpinan yang Efektif. Yogyakarta: Balai Pustaka.

Winardi, J. 1990. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Rineka Cipta.

Kartono Kartini Dr. 2010. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Perkasa.

Sunarto. (2005). Manajemen Karyawan. Yogyakarta: AMUS

Kartono, Kartini. 2008. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Raja Grafindo


Persada.

Bush, T. 2007. Educational leadership and management : theory , policy , and


practice. South African Journal of Education, 27(3), 391–406.

Connelly, G. 2013. Leadership Matters: What the Research Says About the
Importance of Principal Leadership. National Association of Elementary School
Principals.

Cronin, P., Ryan, F., & Coughlan, M. 2008. Undertaking a literatur review : a step-
by-step approach. British Journal of Nursing, 17(1), 38–43.

Deki Wibowo, M. 2014. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan


Motivasi Berprestasi Guru Terhadap Layanan Pendidikan di Sekolah Menengah Atas.
Jurnal Pendidikan Dasar, 2(2), 120–130.

AA. Anwar Prabu Mangkunegara, 2013, Manajemen Sumber Daya Manusia


Perusahaan, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Rivai, Veithzal., Darmansyah D, Muliaman., Ramly, Mansyur. 2014. Kepemimpinan


dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Tjiharjadi, Semuil. 2007. To Be A Great Leader. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Karim, Mohammad. 2010. Pemimpin Transformasional di Lembaga Pendidikan Islam


. Malang: UIN-MALIKI PRESS

Anda mungkin juga menyukai