K N D I D I K A
P E N
Kelompok 9
G O T A K E L O M P
A N G O K
1. Tipe Otokratik, yaitu seseorang yang sangat egois. Egonya yang sangat besar
menumbuhkan dan mengembangkan persepsinya bahwa tujuan organisasi identik dengan
tujuan pribadinya.
2. Tipe Paternalistik, yaitu pemimpin yang bersifat kebapakan dan dapat
dijadikan sebagai tempat bertanya untuk memperoleh petunjuk.
3. Tipe Kharismatik, yaitu seorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para
pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tertentu itu
dikagumi.
4. Tipe Laissez faire, yaitu seorang pemimpin yang melihat peranannya sebagai "polisi
lalulintas", dan cenderung memilih peranan yang pasif serta membiarkan organisasi berjalan
menurut temponya sendiri.
5. Tipe Demokratik, yaitu pemimpin yang memandang peranannya selaku koordi6dan
integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi sehingga bergerak sebagai suatu
totalitas
Syarat-Syarat Kepemimpinan
persyaratan-persyaratan kepribadian dari seorang pemimpin yang baik.
Persyaratan-persyaratan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Rendah hati dan sederhana
b. Bersifat suka menolong
c. Sabar dan memiliki kestabilan emosi
d. Percaya kepada diri sendiri
e. Jujur, adil dan dapat dipercaya
f. Keahlian dalam jabatan
Keterampilan Yang Harus
Dimiliki Pemimpin
a. Keterampilan dalam memimpin b. keterampilan dalam hubungan insani
b. Fungsi Anggaran
menurut Deddy Nordiawan (2006:48-49) fungsi anggaran dalam sektor
manajemen organisasi ialah sebagai alat perencanaan, alat pengendalian,
alat kebijakan, alat politik, alat koordinasi dan komunikasi, alat penilaian
kinerja serta alat motivasi.
Prinsip - Prinsip Anggaran
Adapun prinsip anggaran sebagai alat perencanaan dan
pengendalian sebagai berikut : (Nanang Fattah (2009:49))
Otoritas oleh
legislatif Periodik
komprehensi/ Akurat
menyeluruh Jelas
keutuhan Transparansi
Nondiscretionary
/Aapropiasi
Prosedur Penyusunan Anggaran
1. Mengindentifikasi kegiatan yang akang dilakukan
2. Mengidentifikasi sumber mana saja yang dinyatakan dalam
bentuk uang, jasa, dan barang.
3. Semua sumber dinyatakan uang karena anggaran pada dasarnya
pernyataan finansial.
4. Memformulasikan anggaran dalam bentuk format yang telah
disetujui dan dipergunakan oleh instansi tertentu.
5. Menyusun ususlan anggaran untuk memperoleh persetujuan
dan pihak yang berwenang.
6. Melakukan revisi usulan anggaran.
7. Persetujuan revisi usulan anggaran.
8. Pengesahan anggaran.
Bentuk - Bentuk
Anggaran
1. Anggaran Butir-Per Butir (Line Intem Budget)
Berbentuk konvensional, simpel dan paling banyak
digunakan. karena setiap pengeluaran
dikelompokkan berdasarkan kategori - kategori atau
jenis butir, seperti gaji, upah, honor menjadi satu
kategori/butir.
2. Anggaran Program (Program Budget System)
merupakan program yang dibentuk untuk
mengidentifikasi biaya setiap program. misalnya,
Gaji guru program IPA mencakup beberapa
komponen seperti gaji, alai ipa, bahan - bahan kimia.
Bentuk - Bentuk
Anggaran
Anggaran Berdasarkan Kinerja (Performence-Base Budget)
Bentuk ini lebih menekankan pada kinerja dan buka pada
keterperincian dari suatu alokasi anggaran. Dimana pekerjaan
dalam suatu program dipecah dalam bentuk beban kerja dan
unit hasil yang dapat diukur. Hasil pengukuran inilah yang
digunakan untuk menghitung dana dan tenaga yang
digunakan untuk mencapai tujuan program.
PPBS/SP4 (Planning Budgetting System/Sisitem Perencanaan dan
Program dan Penganggaran) kerangka kerja dalam perencanaan
dengan mengorganisir kan informasi dan menganalisis secara
sistematis. sehingga suatu program dinyatakan dengan jelas, baik
jangka pendek maupun panjang.
Bentuk - Bentuk
Anggaran
Anggaran Berbasis Nol (Zero Based Budget/ZZB) bentuk
proram ini dibuat berdasarkan hasil evaluasi dari program -
program tahun sebelumnya. Dimana menentukan apakah
aktivitas tersebut memberikan kontribusi pada tujuan
organisasi pada tahun ini. Yang mana prosesnya sebagai
berikut :
1. Membagi semua operasi dari organisasi ke dalam unit - unit keputusan.
2. Dasar untuk pembagian adalah aktivitas secara spesifik, jasa spesifik, sub
unit organisasi atau aktivitas alternatif untuk mencapai tujuan.
3. Menilih cara yang terbaiik untuk menyediakan jasa (Pertimbangan politis)
4. Menentukan beberapa unit organisasi sehingga dapat menyesuaikan jasa
yang dibutuhkan/disediakan.
Akuntansi
Arens & Loebbecke (1996:3)
Akuntansi merupakan proses pencatatan, pengelompokan
dan pengikhtisaran kejadian-kejadian ekonomi dalam
bentuk yang teratur dan logis dengan tujuan menyajikan
informasi keuangan yang dibutuhkan untuk pengambilan
keputusan.
Bagian perkiraan
Bagian perkiraan adalah daftar masing-masing item, pencatatannya dibagi sesuai kategori, yaitu aktiva,
hutang, aktiva bersih, pendapatan, belanja.
Buku besar
Buku besar mengklasifikasikan informasi pencatatan, di mana bagan perkiraan atau akun bertindak sebagai
daftar isi buku besar.
Jurnal
Jurnal digunakan untuk mencatat semua transaksi akuntansi sebelum diklarifikasikan ke dalam buku besar.
Jurnal mengatur informasi secara kronologis dan sesuai dengan jenis transaksi.
Buku cek
Buku cek menyajikan kombinasi jurnal dan buku besar. sebagian besar transaksi keuangan akan dicatat
melalui buku cek.
Auditing
Auditing adalah proses pengumpulan dan
pengevaluasian bahan bukti tentang informasi
yang dapat diukur mengenai suatu entitas
ekonomi yang dilakukan seseorang yang
kompeten independen untuk dapat
menentukan dan melaporkan kesesuaian
informasi yang dimaksud dengan kriteria yang
telah ditetapkan.
Jenis-jenis audit
PENGAWASAN DAN
PENILAIAN SATUAN
PENDIDIKAN
MATA KULIAH PENGELOLAAAN PENDIDIKAN
ANGGOTA KELOMPOK
1 2 3
1 2 3
Oteng Sutisna (1986) meringkasnya menjadi tiga Dalam petunjuk umum pelaksanaan
langkah besar: pengawasan sekolah di lingkungan Kanwil
menyelidiki apa yang sedang dilakukan Depdikbud Profinsi Jawa Barat (1985)
membandingkan hasil-hasil dengan harapan dikemukakan bahwa secara garis besar prosedur
menyetujui hasil-hasil itu atau tidak tahap pengumpulan data dan informasi
menyetujuinya, dalam hal yang terakhir tahap pembuatan pertimbangan
perbaikan yang hendaknya diambil. tahap pengambilan keputusan.
Karakteristik Pengawasan yang efektif
Menurut Oteng Sutisna, 1986 :
dalam GBHN dan UU No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, penilaian dapat diarahkan
kepada dua hal sebagai berikut :
PENGELOLAAN
HUBUNGAN SEKOLAH
DENGAN
MASYARAKAT
Kelompok 8 3B - PGSD
ANGGOTA KELOMPOK
https://www.hubungansekolahdenganmasyarakat.co.id.
Open House
https://www.hubungansekolahdenganmasyarakat.co.id.
3. Partisipasi 4.
1. Partisipasi buah 2. Partisipasi
keahlian/ketera Partisipasi
pikiran/ide tenaga
mpilan harta benda
Ada beberapa prasyarat untuk dapat menciptakan partisipasi, yaitu:
Kedua Keempat
Membagi Perhatian Memberikan arahan
yang jelas
Made Pidarta
Kelima
Menegur
Keenam
Memberi Penguatan
Prinsip - Prinsip
Mengelola Kelas
Pertama Kedua Ketiga
Hangat dan Meningkatkan
Kegairahan Belajar Bervariasi
Antusias Peserta Didik
Keempat Kelima
Luwes Pemberian
Penekanan
Pendekatan
Pengelolaan Kelas
Pendekatan Perubahan Pendekatan Penciptaan
Tingkah Laku Iklim Sosio-Emosional
Menurut pendekatan ini, untuk Pendekatan ini dibangun atas dasar
membina suatu tingkah laku anak bahwa pembelajaran yang efektif
yang dikehendaki maka guru tergantung hubungan yang positif
dituntut untuk memberikan: (1) antara sesama peserta didik maupun
penguatan positif atau positive guru dengan peserta didik. Oleh karena
reinforcement, (2) hukuman, (3) itu, disini tugas pokok guru adalah
penghapusan, dan (4) penguatan membangun hubungan antar pribadi
negatif atau negative yang positif dan meningkatkan iklim
reinforcement. sosio-emosional yang positif pula.
Pendekatan Proses Kelompok
Dalam pendekatan ini, guru diharuskan untuk selalu mengutamakan
kegiatan kelompok yang dapat mengikutsertakan seluruh personal di
kelas, dan menciptakan momentum yang dapat mendorong kelompok
tersebut agar menjadi kelompok yang efektif dan produktif.
Pendekatan Eklektik
Pendekatan ini menunjukkan suatu penggunaan kombinasi dari
beberapa pendekatan ketimbang menggunakan satu pendekatan
secara utuh. Jadi dalam prakteknya, guru dapat menggabungkan semua
aspek terbaik dari pendekatan-pendekatan yang digunakannya yang
secara filosofis, teoritis dan psikologis dibenarkan.
Hambatan dalam
Pengelolaan
Kelas
Permasalahan Individual
Attention Getting
Revenge Seeking
Behaviors Behaviors
menjadi sangat menyakiti orang lain
aktif atau sangat dengan mencaci, memukul,
pasif untuk mencari menggigit dan sebagainya
perhatian orang
lain
1 Mengetahui Penyebab
2 Mengetahui Gejala-gejala
3 Memberikan tindakan
Preventif
Korektif
Daftar Pustaka
Drs. H. Johar Permana, M. (2001). PENGELOLAAN KELAS DALAM RANGKA PROSES BELAJAR
MENGAJAR. 7-6.
Nurmalasadi, N. (2019). Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas. Jurnal Pendidikan Islam Al-
Ilmi, 2 (1), 7-10. https://doi.org/10.32529/al-ilmi.v2i1.260
Permana, Johar. (2001). Pengelolaan Kelas dalam Rangka Proses Belajar Mengajar.
Rachman, M. (1999). Manajemen Kelas. Jakarta: Depdikbud. Ditjen. Dikti., Proyek Pendidikan
Guru Sekolah Dasar.
Apakah ada pertanyaan?
Terima kasih
Pengelolaan
Kurikulum
KELOMPOK 3
Anggota Kelompok 3
NEXT
PENGERTIAN PENGELOLAAN
Pengertian
Pengelolaan PENGERTIAN KURIKULUM
Kurikulum dan
Pembelajaran
PENGERTIAN PENGELOLAAN
KURIKULUM
Ruang Lingkup
PERENCANAAN KURIKULUM
Pengelolaan
Kurikulum dan
Pembelajaran Perencanaan kesempatan belajar yang dimaksudkan untuk
membina siswa ke arah perubahan tingkah laku yang diingjnkan.
PEMBAHASAN SATU
Ruang Lingkup
PELAKSANAAN KURIKULUM
Pengelolaan
Kurikulum dan
Pembelajaran Penerapan program kurikulum yang telah dikembangkan. Bertujuan
supaya kurikulum dapat terlaksana dengan baik.
Ruang Lingkup
Proses pembuatan pertimbangan.
Pengelolaan
Kurikulum dan Prinsip-prinsip penilaian kegiatan kurikulum, yaitu
1. Tujuan tertentu
Pembelajaran 2. Bersifat objektif
3. Bersifat komprehensif
4. Kooperatif dan bertanggung jawab dalam perencanaan
5. Efektif
6. Berkesinambungan
MELIPUTI PERENCANAAN, PELAKSANAAN,
DAN PENILAIAN KEGIATAN KURIKULUM
Pemantauan kurikulum bertujuan untuk mengumpulkan seluruh
informasi. Pemantauan kurikulum memuat beberapa aspek, yaitu
1. Peserta didik
2. Tenaga pengajar
PEMBAHASAN TIGA 3. Media pengajaran
4. Prosedur penilaian
5. Jumlah lulusan
Menurut Mulyasa implementasi adalah “proses
penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam
suatu tindak praktis sehingga memberikan dampak
Implementasi baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan,
Pengelolaan maupun nilai dan sikap”.
Kurikulum
dan Miller dan Seller mengemukakan bahwa “implementasi
kurikulum merupakan suatu penerapan konsep, ide,
Pembelajaran program, atau tatanan kurikulum ke dalam praktek
pembelajaran atau aktivitas-aktivitas baru, sehingga
terjadi perubahan pada sekelompok orang yang
diharapkan berubah”.
Beauchamp menegaskan bahwa
tugas pertama guru dalam
Implementasi implementasi kurikulum adalah
“Mempersiapkan lingkungan
Pengelolaan
pembelajaran dengan berbagai
Kurikulum cara sehingga kurikulum yang
dan bersangkutan dapat
Pembelajaran diimplementasikan melalui
pengembangan strategi-strategi
pembelajaran”.
Dunkin dan Biddle menyatakan bahwa
proses pembelajaran akan
Implementasi
berlangsung dengan baik jika
Pengelolaan pendidik mempunyai dua kompetensi
Kurikulum utama yaitu: “Kompetensi subtansi
dan materi pembelajaran atau
Pembelajaran penguasaan materi pelajaran, dan
kompetensi metodologi
pembelajaran.”
Sistem kurikulum itu sendiri yang menjadi tantangan, sistem dan formatnya selalu berubah
sehingga membingungkan para guru dan menyulitkan guru ketika harus mengubah pola
Tantangan pembelajaran yang disesuaikan dengan perubahan sistem dan aturan kurikulum yang ada,
Format yang satu belum dipahami sepenuhnya, sudah diganti dengan format yang lain.
Pengelolaan
Kurikulum dan
Diperlukan guru yang memiliki kompetensi di dalam mengajar. Memahami dan
mengembangkan kurikulum yang digunakan, diperlukan seorang guru yang mampu menyusun
dan mengembangkan kurikulum sesuai dengan kondisi dankebutuhan siswa,
Kegiatan
Pembelajaran di Imlementasinya tidak sesuai dengan rumuskan yang ditetapkan,
SD
Sumber daya manusianya masih rendah dan bahkan ada sebagian guru mengajar tidak sesuai
dengan latar belakang pendidikannya,akibatnya adalah akibatnya penguasaan materi yang
diajarkan kurang maksimal, metode pengajarannya tidak variatif, monoton,menjenuhkan,
kurang menarik perhatian siswa dan tidak maksimal.
Kemampuan guru dalam mengembangkannya,terutama guru harus mengajar sesuai dengan
bidangnya, karenake terbatasan guru, maka ada beberapa guru yang mengajar tidaksesuai
Tantangan dengan bidangnya, Akibatnya kurang maksimal dalam pembelajaran terutama yang bukan
berlatar belakang pendidikandan kurang menguasai materi pelajaran secara optimal.
Pengelolaan
Kurikulum dan Persoalan dalam proses implementasi kurikulum sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan,
sikap dan keterampilanguru yang beragam, termasuk faktor kualifikasi, latar belakang
Kegiatan
pendidikan, pengalaman pelatihan serta pembinaan yangditerima guru selama ini
Pembelajaran di Lebih terfokus pada pengayaan pengetahuan dan minim pembentukansikap serta pembiasaan.
SD
Kendala lain adalah kurangnya keikutsertaan guru dalam memberi motivasi kepada peserta
didik untuk mempraktekkan nilai-nilai baik dalam pembelajaran di kehidupan sehari-hari.,
minimnya berbagaisarana pelatihan dan pengembangan, serta rendahnya peran serta orang
tua peserta didik.
Umumnya terdapat ketidaksesuaian kebijakandengan apa yang ada di atas kertas dengan apa
yang ada dilapangan dikarenakan tidak adanya kebijakan pendukung.Misalnya seperti
Tantangan penerapan kebijakan dalam menjalankan standar pengelolaan pendidikan dalam bidang
kurikulum dan proses pembelajaran yang mengamanatkan agar sekolah melaksanakan proses
Pengelolaan pembelajaran yang terencana dibuktikan dengan adanya para guru yang membuat silabus dan
RPP.
Kurikulum dan
Kebijakan pendukung seperti pengadaan pelatihan pembuatan silabus dan RPP yang merata,
Kegiatan bantuan dana serta teknologi informasi dan komunikasi yang berkaitan dengan hal tersebut
Pembelajaran di
SD
Terima kasih!
Ada pertanyaan?
Resource
Gratis
Gunakan ikon dan ilustrasi
gratis yang dapat diwarnai
ulang ini dalam desain
Canva Anda
Resource
Gratis
Gunakan ikon dan ilustrasi
gratis yang dapat diwarnai
ulang ini dalam desain
Canva Anda
Resource
Gratis
Gunakan ikon dan ilustrasi
gratis yang dapat diwarnai
ulang ini dalam desain
Canva Anda
Pengelolaan Pendidikan
PENGELOLAAN
PESERTA DIDIK
Kelompok 4
ANGGOTA KELOMPOK
RUANG LINGKUP
Analisis kebutuhan merupakan proses
mendapatkan infomasi tentang
Tujuan Ekstrakurikuler:
Harus dapat meningkatkan kemampuan siswa (kognitif, afektif, dan psikomotor).
Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju
pembinaan manusia seutuhnya yang positif.
Dapat mengetahui dan mengenal serta membedakan antara hubungan satu
pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.
PENGELOLAAN SARANA
DAN PRASARANA
Anggia Dwi N Ina Mutmainah Putri Nurul H Trinanda Suvy K
(NIM) 2103765 (2102090037) (2102214)
Manajemen Sarana & Prasarana
Sarana mencakup semua peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan
menunjang dalam pendidikan, sedangkan prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung
menunjang jalannya proses pendidikan
Pengelolaan sarana dan prasarana dapat diartikan sebagai kegiatan menata, mulai dari
merencanakan kebutuhan, pengadaan, inventarisasi, penyimpanan, pemeliharaan, penggunaan
dan penghapusan serta penataan lahan, bangunan, perlengkapan, dan perabot sekolah secara
tepat guna dan tepat sasaran
Prinsip-prinsip Dasar Sarana dan
Prasarana Pendidikan
1 Pemilihan dan Pemilikan Tanah/Lahan
Kebaikan dan manfaat pemilihan dan pemilikan tanah dengan perencanaan
yang matang dengan banyak pertimbangan
Prasarana pendidikan meliputi tanah, halaman, pagar, gedung, jaringan jalan, air, listrik,
telepon, internet serta mebel dan bangunan infrastruktur Infrastruktur merupakan prasarana
lingkungan pendidikan untuk melengkapi bangunan sekolah agar lingkungan sekolah aman,
nyaman dan sehat.
Standar Sarana dan Prasarana
Pendidikan
Standar Umum
1. Segi pembuatan dan pembiayaan
2. Konstruksi kuat dan mudah dilaksanakan
3. Biaya relatif terjangkau oleh dana yang tersedia dan disediakan
4. Penggunaan Enak dan menyenangkan
5. Mudah diatur dan dipindah pindahkan
6. Dapat menjamin kesehatan dan keamanan
Sarana dan prasarana satuan pendidikan mempunyai kekhususan atau spesifikasi yang
berbeda dengan yang bukan digunakan untuk kegiatan belajar mengajar Hal ini
tampak dari kekhususan arsitektur konstruksi, ventilasi penyinaran, macam dan
bentuk bangunan maupun ruangan, dll.
Standar Sarana dan Prasarana
Standar Sarana dan Prasarana berdasarkan Permendiknas No. 24 tahun
2007, Secara khusus standar sarana dan prasarana sekolah yang dijadikan
pedoman dalam peningkatan mutu sekolah dari BSNP
Semua barang atau sarana dan prasarana pendidikan yang ada hendaknya
diinventarisir, dimana melalui inventarisasi, lebih memungkinkan dapat diketahui
jumlah, jenis barang, kualitas, tahun pembuatan, merek/ukuran, serta harga sarana
dan prasarana secara mendetail dan terstruktur.
Kegiatan inventarisasi yang harus dilakukan adalah mencatat semua barang
inventaris di dalam buku inventaris, memberi koding pada barang-barang yang
diinventariskan, membuat laporan triwulan tentang mutasi barang, membuat
format inventaris, serta membuat daftar rekapitulasi tahunan (Wahyu, 2007, hlm.
95-97).
PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA
Ketika barang rusak dan tidak bisa dipergunakan lagi, maka barang-barang
tersebut harus segera dihapus, artinya menghapus barang-barang inventaris itu
(milik negara) dari daftar inventaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dengan adanya penghapusan ini, maka barang tersebut dibebaskan dari biaya
perbaikan/pemeliharaan, meringankan beban kerja inventaris, dan membebaskan
tanggung jawab sekolah terhadap barang-barang tersebut.
PENGENDALIAN SARANA DAN
PRASARANA
PAGE 1
Kelompok 1
AILSA
SALSABILA RAISYATUN TRINGKE
DIVANIA FAJRIYAH NUSWAH ALEDA
2103757 2102486 2109601
PAGE 2
Konsep Pengelolaan Pendidikan
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1, satuan pendidikan adalah
kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal
pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Pengelolaan
satuan pendidikan atau pengelolaan sekolah merupakan
pengelolaan pendidikan yang berada pada unit paling
bawah untuk merencanakan program pendidikan dan
membuat keputusan yang berada pada tindakan-tindakan
nyata yang dilakukan secara komprehensif untuk meng-
cover seluruh kebutuhan-kebutuhan sekolah, visi,
misi, dan tujuan pendidikan sekolah (Diding Nurdin
dan Imam Sibaweh, 2015: 45).
PAGE 3
Konsep Pengelolaan Pendidikan
Pimpinan sekolah merancang secara cermat
dan komprehensif keseluruhan proses
pendidikan, mengkoordinasikan,
mensinkronisasikan, dan menyeimbangkan
serta mengarahkan keseluruhan unsur utama
yang berinteraksi dan berfungsi secara
spesifik dalam satu kesatuan proses
pendidikan yang membentuk satu keutuhan
untuk mewujudkan tingkat perkembangan dan
pertumbuhan peserta didik secara sempurna.
PAGE 4
Landasan Hukum
1 3
PAGE 5
Fungsi Pengelolaan Sekolah
Fungsi pengelolaan sekolah untuk mencapai efisiensi serta
efektivitas dalam manajemen,maka segala tindakan dan
kegiatan sebaiknya dilaksanakan dengan pertimbangan atau
perhitungan yang rasional. Pada Umumnya Fungsi Manajemen
Sekolah yang digunakan yakni :
1 2 3 4
PAGE 5
Unsur-Unsur Penting dalam Pengelolaan Pendidikan
#1 #2 #3
#2
Mengkoordinasi
Human Resources Money Material
wewenang dan
tanggung jawab
#1#4 #5
Machines Metode
PAGE 8
PENGELOLAAN SEKOLAH YANG BERSIFAT FISIK
PAGE 7
Prinsip - Prinsip Pengelolaan Sekolah
#1 #2 #3
#2
Memprioritaskan Memberi tanggung
tujuan diatas Mengkoordinasi jawab pada personil
kepentingan pribadi Mengkoordinasi
wewenang dan sekolah yang sesuai
dan kepentingan wewenangjawab
tanggung dan
dengan sifat-sifat
mekanisme kerja tanggung jawab
dan kemampuannya
#1
#4 #5
Mengenal secara
Relatifitas nilai-
baik faktor-faktor
nilai
psikologis manusia
PAGE 8
Komponen-komponen Pengelolaan Pendidikan
1.Manajemen pengembangan kurikulum dan proses pembelajaran di sekolah
5. Manajemen TIK
Proses pembelajaran menggunakan ICT pada 10 tahun terakhir sangat
mendominasi sehingga memiliki akses informasi yang luas untuk siswa and
guru melalui jaringan internet. Dengan dukungan ICT, manajemen sekolah
data mengelola informasi sekolah dalam sebuah bentuk sistem informasi.
6. Manajemen Pembiayaan
Dalam pendidikan bagi bangsa Indonesia perlu adanya dana untuk
terlaksana sistem pendidikan yang sesuai dengan UUD, sehingga
membutuhkan dana APBN sebesar 20% seperti yang tercantum dalam
amandemen konstitusi 1945 secara merata pada setiap sekolah.
PAGE 6
Thank
Sesi Tanya Jawab
You
PAGE 12
PENGELOLAAN TENAGA
KEPENDIDIKAN/TATA
USAHA
KELOMP
OK 5
Our Team
1. Definisi Manajemen
Tujuan umum
Memberikan pelayanan secara konperhensiff kepada tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan dalam kedudukannya sebagai pegawai dari mulai diterima menjadi
pegawai, setelah ditetapkan menjadi pegawai sampai dengan pemberhentian
masa pensiun.
Tujuan khusus
Tenaga pendidik disebut dengan tenaga profesional denagan sertifikasi pendidik
sebagai atribut yang melekat dan syarat kompetensi yang diharuskan
sebagaimana UU Guru dan Dosen No.14 Tahun 2005 yang meliputi kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
4. Tugas dan fungsi tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan
Sistem Rekruitmen
8. Penempatan
Penempatan pegawai merupakan salah satu program kegiatan
yang dilakukan untuk memenuhi kekurangan pegawai atau
tambahan formasi terhadap instansi atau lembaga yang
memerlukan sekaligus memenuhi kebutuhan untuk ketercapaian
tujuan organisasi, sehingga tidak mengalami kendala layanan dan
penurunan produktivitas suatu lembaga yang diakibatkan dari
kekurangan pegawai baik itu pendidik maupun tenaga
kependidikan.
Pengertian Manfaat
Suatu kondisi yang Memberikan manfaat
memnunjukan adanya terhadap peningkatan
peningkatan status kinerja pendidik dan
seseorang dalam suatu tenaga kependidikan serta
organisasi dalam jalur kualitas pendidikan itu
yang telah ditetapkan. sendiri.
Salah satu pengembangan karir guru adalah kenaikan pangkat dan
jabatan guru, sebagaimana contoh:
Guru
Utama
Guru
Madya
Evaluasi kinerja adalah capaian kinerja yang telah dilakukan oleh seseorang
pendidik sesuai tugas dan fungsinya dalam kurun waktu tertentu (satu
tahun).
Evaluasi dilakukan oleh atasan langsung dari masing masing tenaga
pendidik, baik dosen, guru, instruktur, konselor, widyaiswara, dan pamong
belajar langsung dalam proses pendidikan.
Hasil kerja yang telah dicapai bagi guru adalah data dan informasi yang
digunakan sebagai sebagai keputusan hasil belajar, keberhasilan peserta
didik dalam ujian sekolah atau ujian nasional.
Sistem
Informasi
Pendidikan
Kelompok 11
Anggota Kelompok
NATALINE
ANISA BANOWATI SESARIA
TRI DISMAATI HALIMATUSADIAH CARMENETTE
2103755 2103242 2103836
Pengertian sistem
menurut beberapa ahli
•(Jogiyanto, 1993, hal. 1) : Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-
prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran
tertentu.
•(McLeod, 1998, hal. 11) : Selain itu sistem adalah sekelompok elemen yang
terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
•(Widyohartono, 1999, hal. 68) : Davis dalam Widyohartono mengungkapkan
bahwa sebuah sistem terdiri dari bagian- bagian yang saling berkaitan yang
beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.
A NG
EN-ELEMEN
SUATU SISTEM.
KESELURUHAN. SUATU EM SECARA
(5) MEMPUNYAI HUBUNGAN YANG SISTEM DAPAT MEMPU
NYAI SUATU
YANG LEBIH BESAR YA
DINAMIS DENGAN BERBAGAI KOMPONEN NG DISEBUT DENGAN
SUPRASISTEM.
TERKAIT, MISALNYA SUATU SA
TUAN PENDIDIKAN, M
(6) MEMPUNYAI KESEIMBANGAN DENGAN SEKOLAH DASAR (SD)
DAPAT DISEBUT SUATU
ISALNYA
PROSES UMPAN BALIKAN, DAN DINAS PENDIDIKAN KA SISTEM DAN
B/KOTA MERUPAKAN
SISTEM YANG
(7) MEMPUNYAI KESATUAN PROGRESIF. LEBIH BESAR YANG DI
SEBUT SUPRA SISTEM
.
Batas Sistem Lingkungan Luar Sistem
E R A H
Masukan Sistem
M ER U P A K A N D A LINGKUNGAN LUAR DARI SISTEM
SI ADALAH APAPUN DI LUAR BATAS ENERGI YANG DI
YANG MEMBATA DARI SISTEM YANG
IS T E M D E N G A N MEMPENGARUHI OPERASI SISTEM. MASUKAN KE DALAM
S UA T U S
CONTOH LINGKUNGAN LUAR DARI
L A IN N Y A A T A U SISTEM. MASUKAN
SISTEM SISTEM SATUAN PENDIDIKAN
G A N L A IN N Y A . ADALAH SISTEM PEREKONOMIAN, DAPAT BERUPA
LINGKUN SISTEM POLITIK, SISTEM
MASUKAN PERAWAT
KEAMANAN, SISTEM AN
TRANSFORMASI, SISTEM PASAR DAN MASUKAN SINYA
DAN LAIN SEBAGAINYA L.
Keluaran Sistem Pengolah Sistem
HA S IL E N E I
R G I Y A N GD
PENGOLAH AKAN MERUBAH Sasaran sistem
OL A H D A N D I MASUKAN MENJADI KELUARAN. SASARAN DARI SISTE
SUATU SISTEM PENDIDIKAN AKAN M
KLASIFIKASIKAN, MERUBAH MASUKAN BERUPA MENENTUKAN SEKAL
U A R AN I
M E N J A D I K E L PESERTA DIDIK SEBAGAI RAW INPUT
MASUKAN YANG DI
DAN INSTRUMENTAL INPUT YANG
G B E R G U N A D A N
YAN LAIN MENJADI KELUARAN BERUPA BUTUHKAN SISTEM DA
B U A N G A N . LULUSAN. N
SISA P E M KELUARAN YANG DI
HASILKAN SISTEM.
Model Sistem
MODEL SISTEM YANG DIPAHAMI
SEBAGAI BENTUK TIRUAN SEBUAH
SISTEM YANG DIGAMBARKAN
DALAM BENTUK BAGAN ALUR,
SEHINGGA TERDESKRIPSIKAN
BENTUK PROSES DARI SELURUH
KOMPONEN SISTEM DARI AWAL
MASUKKNYA INPUT, GAMBARAN
PROSES HINGGA MENGHASILKAN
LUARAN ATAU OUTPUT.
Pengendalian
Sistem SUATU SISTEM TIDAK ADA YANG
TERTUTUP, SUPAYA SISTEM DAPAT
TERUS MELANGSUNGKAN
HIDUPNYA, MAKA SISTEM HARUS
MEMPUNYAI DAYA MEMBELA DIRI
ATAU SISTEM HARUS MEMPUNYAI
SISTEM PENGENDALIAN.
PENGENDALIAN DARI SUATU SISTEM
DAPAT BERUPA PENGENDALIAN
UMPAN BALIK (FEEDBACK CONTROL
SYSTEM), PENGENDALIAN UMPAN
MAJU (FEED FORWARD CONTROL
SYSTEM) DAN PENGENDALIAN
PENCEGAHAN (PREVENTIVE
CONTROL SYSTEM).
Informasi Dan Sistem
Informasi Manajemen
PENGERTIAN INFORMASI
HASIL PENGOLAHAN DATA YANG DI
GUNAKAN UNTUK SUATU
KEPERLUAN, SEHINGGA
PENERIMANYA AKAN MENDAPAT
RANGSANGAN UNTUK MELAKUKAN
TINDAKAN.
SISTEM INFORMASI
KUMPULAN DARI SUB SISTEM APAPUN BAIK FISIK MAUPUN NON
FISIK YANG SALING BERHUBUNGAN SATU SAMA LAIN DAN
BEKERJA SAMA SECARA HARMONIS UNTUK MENCAPAI SUATU
TUJUAN YAITU MENGOLAH DATA MENJADI INFORMASI YANG
BERARTI DAN BERGUNA.
Supervisi
Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. Deni Kadarsah,M.Pd
Kelompok 1o
Perilaku Supervisi
Hasil Belajar
Gambar 1.1
Hubungan antara perilaku supervisi, perilaku mengajar, perilaku belajar
dan hasil belajar
2. Sasaran Supervisi
2. Menganalisis masalah
Penilaian dan Tindak Lanjut kelemahan yang ditemukan dalam proses belajar
mengajar di kelas, pengawas dapat menyusun
langkah-langkah kebijaksanaan selanjutnya hal-
hal yang positif perlu disampaikan terlebih
dahulu kepada guru agar bisa dikembangkan lebih
lanjut. Untuk menghimpun hasil-hasil pembinaan
yang telah dicapai sebaiknya dibuat suatu
sistem pendataan yang merupakan sumber
informasi yang bermanfaat bagi perbaikan
program pengajaran di sekolah.
Thank You!
Do you have any questions for
me before we go?