Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH KEPEMIMPINAN UNTUK MENCIPTAKAN KINERJA

KARYAWAN DALAM ORGANISASI

Luthfia Sabrina
Universitas Negeri Padang
Indonesia

Email : sabrinarinaluthfia@gmail.com

Abstrak- Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan pengaruh


kepemimpinan untuk menciptakan kinerja karyawan dalam organisasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam
organisasi, dibutuhkan seorang pemimpin yang mampu membawa organisasi
mengarah pada tujuan. Pimpinan yang sukses adalah apabila pemimpin tersebut
mampu menjadi pencipta dan pendorong bagi bawahannya dengan menciptakan
kinerja organisasi yang dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan organisasinya.
Pemimpin tersebut memiliki kemampuan memiliki kemampuan untuk memberikan
pengaruh positif bagi pegawainya untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan yang
diarahkan dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan. Dalam rangka
meningkatkan kinerja organisasi perlu peran aktif dari pimpinan untuk memberikan
dorongan atau motivasi dengan cara memberikan pemenuhan kebutuhan baik fisik
maupun psikologis pada batas-batas kelayakan.

Kata Kunci: Pengaruh Kepemimpinan, Kinerja Karyawan Dalam Organisasi

I. PENDAHULUAN posisi jabatan administratif. Sebagian


besar defenisi kepemimpinan
Kepemimpinan/ leadership mencerminkan asumsi bahwa
merupakan topik yang menerik kepemimpinan berkaitan dengan proses
perhatian banyak orang dan yang dilakukan oleh seseorang untuk
didefenisikan dengan banyak cara. mempengaruhi orang lai, membimbing,
Kepemimpinan dapat didefenisikan membuat struktur, memfasilitasi
berdasarkan ciri-ciri, perilaku, pengaruh, aktivitas, dan hubungan di dalam suatu
pola interaksi, hubungan peran, dan kelompok maupun organisasi. Yukl

1
(2007) dalam Danang Suryanto dan pertumbuhan dan perkembangan
Burhanuddin (2011:85). organisasinya. Pemimpin tersebut
Dalam organisasi apapaun memiliki kemampuan memiliki
bentuknya, kepemimpinan merupakan kemampuan untuk memberikan
faktor yang turut menentukan pengaruh positif bagi pegawainya untuk
tercapainya tujuan organisasi secara melakukan pekerjaan sesuai dengan
lebih efektif dan efisien. Pemimpin yang diarahkan dalam rangka mencapai
merupakan simbol, panutan, pendorong, tujuan yang ditetapkan. Kepemimpinan
sekaligus sumber daya organisasi guna yang efektif harus menggunakan gaya
mencapai tujuannya. kepemimpinan yang berbeda dalam
Gaya kepemimpinan merupakan situasi yang berbeda, tidak bergantung
norma perilaku yang digunakan oleh pada satu pendekatan untuk semua
seorang pemimpin pada saat memimpin situasi, menentukan gaya yang sesuai
tersebut mencoba untuk mempengaruhi untuk situasi tertentu serta mampu
orang lain. Dalam teori kepemimpinan menggunakannya dengan benar.
ada beberapa gaya kepemimpinan yang
dapat digunakan. Kemampuan seorang II. METODE PENELITIAN
pemimpin dalam mempengaruhi
pengikutnya merupakan faktor dominan Artikel ilmiah hendaknya disusun
yang menentukan keberhasilan suatu dengan metode dan langkah-langkah
organisasi, karena kepemimpinan yang sistematis untuk memudahkan
memiliki peran sebagai koorddinator, melakukan penelitian. Pada artikel ini,
motivator, dan katalis yang akan peneliti menggunakan metode studi
membawa organisasi pada puncak literatur dengan cara mengumpulkan
keberhasilan. literatur (bahan-bahan materi) yang
Dalam rangka meningkatkan kinerja bersumber dari buku, jurnal, dan sumber
kinerja karyawan dalam organisasi, lainnya terkait ilmu tentang
dibutuhkan seorang pemimpin yang Kepemimpinan.
mampu membawa organisasi mengarah
pada tujuan. Pimpinan yang sukses III. PEMBAHASAN
adalah apabila pemimpin tersebut
mampu menjadi pencipta dan pendorong A. Pengertian Kepemimpinan
bagi bawahannya dengan menciptakan Pimpinan menjadi salah satu faktor
kinerja organisasi yang dapat memacu penentu keberhasilan suatu organisasi.

2
Pendapat ini di dukung oleh (Tia Ayu suka berusaha mencapai tujuan-tujuan
Ningrum, 2014) citra organisasi dapat kelompok. George R.Terry dalam
terbentuk dari adanya persepsi yang Kartini Kartono (2005:57).
berkembang dibenak publik terhadap Hasibuan (2003:170) juga
realitas. Pimpinan merupakan seorang mengemukakan “Kepemimpinan adalah
yang mengarahkan suatu aktivitas yang cara seorang pemimpin mempengaruhi
ada di organisasi dan mempunyai perilaku bawahan agar mau bekerja
tanggung jawab yang besar atas sama dan bekerja secara efektif dan
bawahan dan sumber daya organisasi efisien untuk mencapai tujuan
lainnya untuk mencapai tujuan bersama. organisasi.
Selain itu, seorang pimpinan Indikator kepemimpinan menurut
merupakan orang yang harus mampu wahjosumidjo (1991:154) diantaranya
dan memiliki keberanian dalam adalah:
mengambil keputusan terhadap 1) Bersifat adil
masalah-masalah yang dihadapi oleh Dalam kegiatan suatu organisasi,
organisasi. rasa keberrasamaan diantara para
Kepemimpinan/ leadership anggota adalah mutlak, sebab rasa
merupakan topik yang menarik kebersamaan pada hakikatnya
perhatian banyak orang dan merupakan pencerminan dari pada
didefenisikan dengan banyak cara. kesepakatan antara para bawahan
Kepemimpinan dapat didefenisikan maupun antara pemimpin dengan
berdasarkan ciri-ciri, perilaku, pengaruh, bawahan dalam mencapai tujuan
pola interaksi, hubungan peran, dan organisasi.
posisi jabatan administratif. Sebagian 2) Memberi sugesti
besar defenisi kepemimpinan Sugesti biasanya disebut sebagai
mencerminkan asumsi bahwa saran atau anjuran. Dalam rangka
kepemimpinan berkaitan dengan proses kepemimpinan, sugesti merupakan
yang dilakukan oleh seseorang untuk pengaruh dan sebaginya, yang
mempengaruhi orang lai, membimbing, mampu menggerakkan hati orang
membuat struktur, memfasilitasi lain dan sugesti mempunyai peranan
aktivitas, dan hubungan di dalam suatu yang sangat penting di dalam
kelompok maupun organisasi. memelihara dan membina harga diri
Kepemimpinan adalah kegiatan serta rasa pengabdian, partisipasi,
mempengaruhi orang-orang agar mereka

3
dan rasa kebersamaan diantara para Setiap bawahan yang bekerja pada
bawahan. unit organisasi apapun, selalu
3) Mendukung tujuan memandang atasan atau
Tercapainya tujuan organisasi pimpinannya mempunyai peranan
terbentuk, melainkan harus dalam segala bidang kegiatan,
didukung oleh adanya lebih-lebih yang menganut
kepemimpinan. Oleh karena itu, prinsip-prinsip keteladanan atau
agar setiap organisasi dapat efektif panutan-panutan.
dalam arti mampu mencapai tujuan 7) Sumber inspirasi
yang telah ditetapkan, maka setiap Seorang pemimpin pada hakikatnya
tujuan yang ingin dicapai perlu adalah sumber semangat bagi para
disesuaikan dengan keadaan bawahannya. Oleh karena itu, setiap
organisasi serta memungkinkan para pemimpin harus selalu dapat
bawahan untuk bekerja sama. membangkitkan semangat para
4) Katalisator bawahan sehingga bawahan
Seorang pemimpin dikatakan menerima dan memahami tujuan
berperan sebagai katalisator, apabila organisasi dengan antusias dan
pemimpin itu selalu dapat bekerja secara efektif ke arah
meningkatkan segala sumber daya tercapainya tujuan organisasi.
manusia yang ada, berusaha 8) Bersikap menghargai
memberikan reaksi yang Setiap orang pada dasarnya
menimbulkan semangat dan daya menghendaki adanya pengakuan dan
kerja cepat semaksimal mungkin. penghargaan diri pada orang lain.
5) Menciptakan rasa aman Demikian pula setiap bawahan
Setiap pemimpin berkewajiban dalam organisasi memerlukan
menciptakan rasa aman bagi para adanya pengakuan dan penghargaan
bawahannya. Dan ini hanya dapat dari atasan. Oleh karena itu, menjadi
dilaksanakan apabila setipa suatu kewajiban bagi pemimpin
pemimpin mampu memelihara untuk mau memberikanpenghargaan
hal-hal yang positif, sikap untuk mau memberikan
optimisme di dalam mengahadapi penghargaan atau pengakuan dalam
segala permasalahan. bentuk apapun kepada bawahannya.
6) Sebagai wakil organisasi Jadi, kepemimpinan adalah proses
dimana seseorang atau pemimpin

4
mempengaruhi pengikutnya dengan membutuhkan kriteria yang jelas, karena
cara-cara yang tidak memaksa untuk masing-masing jenis pekerjaan tentunya
mencapai satu tujuan. mempunyai standar yang berbeda-beda
tentang pencapaian hasilnya. Makin
B. Kinerja Organisasi rumit jenis pekerjaan, maka standard
Kinerja merupakan suatu sikap dan operating procedure yang ditetapkan
perilaku pegawai dalam organisasi akan menjadi syarat mutlak yang harus
terhadap peraturan-peraturan dan dipatuhi.
standar-standar yang telah ditetapkan Mangkunegara (2006) menyatakan
oleh organisasi yang telah diwujudkan kinerja organisasi dapat didefenisikan
baik dalam bentuk tingkah laku maupun sebagai hasil kerja secara kualitas dan
perbuatan. Secara umum kinerja kuantitas yang dapat dicapai oleh
diartikan sebagai hubungan antara hasil seseorang pegawai dalam melaksanakan
nyata maupun fisik , misalnya ukuran tugas sesuai tanggungjawab yang
efisiensi produksi yaitu suatu diberikan kepadanya. Evaluasi kinerja
perbandingan antara hasil keluar dan adalah penilaian yang dilakukan secara
masuk. sistematis untuk mengetahui hasil
Kinerja adalah kondisi dari sebuah pekerjaan karyawan dan kinerja
kelompok di mana ada tujuan yang jelas organisasi.
dan tetap yang diraskan menjadi penting Dalam rangka meningkatkan kinerja
dan terpadu dengan tujuan individu organisasi perlu peran aktif dari
(Panggabean, 2004). Menurut Nitisemito pimpinan untuk memberikan dorongan
(2003), kinerja adalah melakukan atau motivasi dengan cara memberikan
pekerjaan secara lebih giat, sehingga pemenuhan kebutuhan baik fisik
dengan demikian pekerjaan akan maupun psikologis pada batas-batas
diharapkan lebih cepat dan lebih baik. kelayakan. Dengan demikian, kepuasan
Seseorang akan selalu kerja pegawai juga akan dapat tercapai.
mendambakan penghargaan terhadap Di sisi lain nilai usaha pegawai akan
hasil pekerjaannya dan mengharapkan semakin ditingkatkan, karena didorong
imbalan yang adil. Penilaian kinerja oleh munculnya harapan-harapan baru.
perlu dilakukan subyektif mungkin Sementara itu untuk mengimbangi
karena akan memotivasi karyawan usahanya dalam bekerja pegawai akan
dalam melakukan kegiatannya. Berbagai meningkatkan kemampuan yang
macam jenis karyawan tentunya

5
sepadan, sehingga mampu mencapai meningkat, apabila bawahan dalam
kinerja yang maksimal. suatu organisasi dapat bekerja sama dan
Disamping itu, pimpinan hendaknya menghasilkan hasil yang baik.
mampu menyampaikan dan
mengkomunikasikan tujuan organisasi IV. KESIMPULAN DAN SARAN
secara jelas, tujuan kinerja yang jelas,
serta membuka peluang lebar untuk A. Kesimpulan
memaksimalkan usaha dari kinerja Dari pembahasan tersebut maka
pegawai. dapat disimpulkan bahwa untuk
meningkatkan kinerja organisasi,
C. Pengaruh Kepemimpinan Untuk dibutuhkan seorang pemimpin yang
Menciptakan Kinerja Organisasi mampu membawa organisasi mengarah
Hubungan kepemimpinan dengan pada tujuan. Pimpinan yang sukses
kinerja organisasi fungsi kepemimpinan adalah apabila pemimpin tersebut
yang paling penting adalah memberikan mampu menjadi pencipta dan pendorong
motivasi kepada bawahannya, bagi bawahannya dengan menciptakan
kepemimpinan diyakini memiliki kinerja organisasi yang dapat memacu
pengaruh terhadap kinerja bawahan dari pertumbuhan dan perkembangan
suatu organisasi. Pemimpin memotivasi organisasinya. Pemimpin tersebut
pengikutnya untuk melakukan sesuatu memiliki kemampuan memiliki
(kinerja) diluar dugaan melalui kemampuan untuk memberikan
transformasi pemikiran dan sikap pengaruh positif bagi pegawainya untuk
mereka untuk mencapai kinerja diluar melakukan pekerjaan sesuai dengan
dugaan tersebut, pemimpin yang diarahkan dalam rangka mencapai
menunjukkan berbagai perilaku yaitu : tujuan yang ditetapkan.
pengaruh idealisme, motivasi Dalam rangka meningkatkan kinerja
insporasional, stimulasi intelektual dan organisasi perlu peran aktif dari
konsiderasi individual. Ttidak hanya itu pimpinan untuk memberikan dorongan
pengalaman masa lalu juga dapat atau motivasi dengan cara memberikan
mempengaruhi kinerja. Dengan adanya pemenuhan kebutuhan baik fisik
motivasi, maka terjadilah kemauan maupun psikologis pada batas-batas
untuk bekerja sama dengan adanya kerja kelayakan. Dengan demikian, kepuasan
sama, maka kinerja suatu organisasi kerja pegawai juga akan dapat tercapai.
akan meningkat. Kinerja organisasi akan Di sisi lain nilai usaha pegawai akan

6
semakin ditingkatkan, karena didorong mengkomunikasikan tujuan organisasi
oleh munculnya harapan-harapan baru. secara jelas, tujuan kinerja yang jelas,
Sementara itu untuk mengimbangi serta membuka peluang lebar untuk
usahanya dalam bekerja pegawai akan memaksimalkan usaha dari kinerja
meningkatkan kemampuan yang pegawai.
sepadan, sehingga mampu mencapai
kinerja yang maksimal.

B. Saran
Seorang peimpinan hendaknya
mampu menyampaikan dan

Daftar Pustaka

Tia Ayu Ningrum. Peningkatan


Efektivitas Komunikasi Publik
Untuk Membangun Citra Di
Sekolah Menengah Kejuruan
Nusatama Padang (2014).
Kartono, Kartini, 2004. Pemimpin Dan
Kepemimpinan Abnormal Itu.
Jakarta : Rajawali Press.
Mangkunegara, 2006. Evaluasi Kinerja
Sumber Daya Manusia . Bandung :
PT. Refika Aditama.
Hasibuan, M. 2003. Organisasi dan
Motivasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Panggabean, S, Mutiara. 2004.
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Wahjosumidjo. 1991. Kepemimpinan
yang Efektif. Yogyakarta: Balai
Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai