Kinerja Karyawan
Annisa Yulianti
annisayulianti500@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahi bagaimana proses pelatihan sumber daya
manusia dalam meningkatkan kinerja karyawan, bagaimana proses pendidikan sumber daya
manusia dalam meningkatkan kinerja karyawan, bagaimana proses pengembangan karir yang
dilakukan dalam upaya meningkatkan kualitas kinerja karyawan. Dari 15 Metode penelitian yang
digunakan diantaranya sebagian menggunakan metode deskriptif, kualitatif, sumber data baik
primer dan sekunder, regresi Sederhana, pengumpulan data, dan penelitian ex-post facto.
Berdasarkan penelitiannya didapatkan bahwa kinerja karyawan dipengaruhi diantaranya oleh
gaya kepemimpinan, pendidikan pelatihan, sumber daya manusia, rekrutmen, kepemimpinan
transformasional, komitmen organisasi, kompetensi dan kompensasi dan motivasi kerja
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Sumber daya manusia (SDM) merupakan Jurnal yang digunakan dalam literature
penentu bagi keefektifan dan kemajuan review didapatkan melalui database
organisasi. Agar keefektifan dan kemajuan garuda.kemdikbud. Penulis membuka
organisasi dapat berjalan dengan baik maka website https://garuda.kemdikbud.go.id/.
diperlukan pegawai yang memiliki Peneliti menuliskan kata kunci sesuai yang
pengetahuan dan keterampilan tinggi. berkaitan dengan SDM yaitu “Meningkatkan
Sebaliknya organisasi harus dikelola secara Sumber Daya Manusia. Muncul 246 temuan.
optimal sehingga kinerja pegawai Dan dipilihlah 15 jurnal yang dirasa
meningkat. berkaitan dengan cara meningkatkan sumber
daya manusia.
Banyak usaha yang dilakukan untuk
meningkatkan kinerja Sumber Daya HASIL
Manusia (SDM), diantaranya melalui 1. Peranan pemimpin mempengaruhi
kegiatan pelatihan, peranan pemimpin, kinerja karyawan
motivasi dan mainnya. Kegiatan pelatihan
merupakan proses memberikan atau Peranan atasan atau pimpinan sangatlah
meningkatkan kemampuan dan keterampilan besar bagi keberhasilan instansi atau
serta menanamkan sikap kepada karyawan organisasi dalam mencapai tujuan. Dari
dimana proses tersebut akan sangat merekalah muncul gagasan-gagasan baru
membantu karyawan dalam mengkoreksi dan inovatif dalam pengembangan instansi
kekurangan-kekurangan kerjanya di masa atau organisasi. Namun demikian, bawahan
silam sehingga karyawan tersebut dapat juga memiliki peranan yang tidak kalah
meningkatkan kinerjanya dalam bekerja. penting, karena bawahan inilah yang akan
Peranan atasan atau pimpinan sangatlah menjalankan dan melaksanakan gagasan
besar bagi keberhasilan instansi atau pimpinan yang tertuang dalam setiap
organisasi dalam mencapai tujuan. Dari keputusan. Baik tidaknya bawahan
merekalah muncul gagasan-gagasan baru melaksanakan tugas, tergantung dari
dan inovatif dalam pengembangan instansi pimpinan itu sendiri. Bagaimana seorang
atau organisasi. Motivasi adalah usaha untuk pemimpin memberikan dorongan dan
mempengaruhi perilaku seseorang agar motivasi untuk mempengaruhi para
mengarah pada tercapainya tujuan organisasi bawahnya melakukan berbagi tindakan
yang telah ditentukan. Motivasi terbentuk sesuai dengan yangdiharapkan.
dari sikap (attitude) pegawai dalam Kepemimpinan adalah kegiatan untuk
menghadapi situasi kerja di organisasi. memengaruhi perilaku orang lain, atau seni
Motivasi merupakan kondisi atau energi memengaruhi perilaku manusia baik
perorangan maupun kelompok (Thoha, memberi bimbingan khusus
2013). mengenai bagaimana
menyelesaikan tugas.
Gaya kepemimpinan adalah cara yang b) Kepemimpinan yang
digunakan oleh pemimpin untuk mendukung, Kepemimpinan
mempengaruhi bawahannya agar bekerja ini bersifatramah dan
sesuai tujuan. Gaya kepemimpinan akan menunjukkan kepedulian
sangat berpengaruh terhadap baik buruknya akan kebutuhan bawahan.
organisasi yang dipimpinnya. Tidak ada c) Kepemimpinan partisipatif,
gaya kepemimpinan yang buruk maupun Kepemimpinan ini
gaya kepemimpinan yang baik. Semua berkonsultasi dengan
tergantung kepada bagaimana keadaan dan bawahan dan menggunakan
bagaimana pula kondisi bawahan yang saran mereka sebelum
sedang dibimbing dan diarahkan. Seorang mengambil keputusan.
pemimpinharus mengetahui tingkat d) Kepemimpinan Berorientasi
kemampuan dan kemauan pengikutnya pada Prestasi, Kepemimpinan
sehingga kemudian dapat menerapkan gaya ini menetapkan tujuan yang
kepemimpinan yang sesuai dengan kondisi- menantang dan
kondisi tersebut. mengharapkan bawahan
Dalam melakukan kegiatan menggerakkan untuk berprestasi pada tingkat
atau memberikan motivasi kepada tertinggi mereka.
bawahannya, berbagai cara dapat dilakukan 2) Menurut Hasibuan (2011), terdapat
oleh seorang pemimpin, yakni dengan tiga gaya kepemimpinan, yaitu:
melakukan tindakantindakan yang selalu a) Kepemimpinan otoriter,
terarah pada pencapaian tujuan organisasi. adalah jika kekuasaan atau
Berbagai tipe dan gaya kepemimpinan wewenang sebagian besar
tersebut banyak dijumpai dalam kehidupan mutlak tetap berada pada
sehari-hari. Berikut ini akan diuraikan pimpinan atau kalau
beberapa definisi dari gaya kepemimpinan pimpinan itu menganut
dari para ahli tersebut, diantaranya: sistem sentralisasi wewenang.
Pengambilan keputusan dari
1) Menurut House Robbins yang kebijaksanaan hanya
dikutip oleh Donni dan Suwatno ditetapkan sendiri oleh
(2011:158), gaya kepemimpinan pimpinan, bawahan tidak
dapat dibagi menjadi empat yaitu: diikutsertakan untuk
a) Kepemimpinan direktif, memberikan saran, ide dan
kepemimpinan ini membuat pertimbangan dalam proses
bawahan tahu apa yang pengambilan keputusan.
diharapkan pimpinan dari b) Kepemimpinan partisipatif,
mereka, menjadwalkan kerja adalah apabila dalam
untuk dilakukan, dan
kepemimpinannya dilakukan juga untuk menutup kesenjangan antara
dengan cara persuasif, kemampuan kerja karyawan dengan tuntutan
menciptakan kerjasama yang pekerjaan. Sehingga dengan demikian akan
serasi, menumbuhkan tercapai suatu kondisi yang saling
loyalitas dan partisipasi para menguntungkan baik bagi perusahaan
bawahan. Pimpinan maupun bagi karyawan. Pelatihan bagi
memotivasi bawahan agar karyawan sangat penting untuk diterapkan
merasa ikut memiliki instansi dalam suatu perusahaan. Dengan adanya
atau organisasi. pelatihan diharapkan karyawan akan dapat
c) Kepemimpinan delegatif, bekerja secara lebih efektif dan efisien
adalah seorang pemimpin terutama untuk menghadapi
mendelegasikan wewenang perubahanperubahan yang terjadi seperti
kepada bawahan dengan agak perubahan teknologi, perubahan metode
lengkap, dengan demikian kerja, menuntut pula perubahan sikap,
bawahan dapat mengambil tingkah laku, ketrampilan dan pengetahuan.
keputusan dan kebijaksanaan Oleh karena itulah perusahaan yang ingin
dengan bebas atau leluasa berkembang, maju dan bersaing maka
dalam melaksanakan pelatihan bagi karyawannya harus
pekerjaannya. Pemimpin mendapatkan perhatian. Dari analisis
tidak peduli cara bawahan tersebut maka hipotesis penelitian H1
mengambil keputusan dan diterima.
mengerjakan pekerjaannya,
sepenuhnya diserahkan PEMBAHASAN
kepada sbawahan. 1)Analisis terhadap persamaan dan
2. Pelatihan mempengaruhi kinerja perbedaan dari setiap penelitian
Berdasarkan salah satu jurnal yang saya Sumber daya manusia (SDM) adalah salah
teliti menyatakan pengaruh variabel satu faktor yang sangat penting bahkan tidak
Pelatihan terhadap Semangat Kerja dapat dilepaskan dari sebuah organisasi,
Karyawan, Besarnya pengaruh pelatihan baik institusi maupun perusahaan.Pada
terhadap semangat kerja karyawan sebesar hakikatnya, SDM berupa manusia yang
0,533 atau 53,3%. Hal ini berarti secara dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai
signifikan pelatihan dapat mempengaruhi se- penggerak, pemikir dan perencana untuk
mangat kerja karyawan. Dengan demikian mencapai tujuan organisasi itu. Dan banyak
dapat dikatakan bahwa tujuan pelatihan sekali hal yang bisa meningkatkan sumber
adalah untuk mengembangkan pengetahuan, daya manusia.
sikap, keterampilan kerja dan moral
karyawan dalam usahanya untuk Salah satunya untuk meningkatkan sumber
meningkatkan daya kerja atau produktivitas daya manusia adalah gaya kepemimpinan
kerja karyawan sehingga menghasilkan seperti dikatakan para ahli di salah satu
produk yang berkualitas. Di samping itu jurnal yang diteliti yaitu menurut Thoha
(2010, h.42), mengungkapkan bahwa dengan Siagian (2001) menyebutkan istilah
mempergunakan kepemimpinan maka pengembangan (development) berbeda
pemimpin akan mempengaruhi persepsi pengertiannya dengan pelatihan (training).
bawahan dan memotivasinya, dengan cara Pengertian ini menekankan bahwa
mengarahkan karyawan pada kejelasan pengembangan merupakan suatu proses
tugas, pencapaian tujuan, kepuasan kerja, pendidikan jangka panjang bagi para
dan pelaksanaan kerja yang efektif. Hal ini karyawan manajerial untuk memperoleh
dipertegas oleh Robbins (2007, h.432) yang penguasaan konsep-konsep abstrak dan
mengungkapkan bahwa kepemimpinan teoritis secara sistematis. Sedangkan
sebagai kemampuan untuk mempengaruhi pelatihan adalah suatu proses pendidikan
suatu kelompok menuju pencapaian sasaran. jangka pendek bagi para karyawan
Kemampuan karyawan untuk mencapai operasional untuk memperoleh keterampilan
sasaran dan tujuan organisasi tersebut tehnis operasional secara sistematis. Dengan
merupakan pencerminan dari kinerja kata lain, dalam pengembangan diperlukan
karyawan. Cunningham dan Cordeiro banyak conceptual skills dari pada technical
(2003:140-141), bahwa gaya kepemimpinan skills sedangkan dalam pelatihan lebih
mempengaruhi perilaku bawahannya, diperlukan technical skills dari pada
terutama perilaku bawahan yang mendukung conceptual skills Pelatihan tidak hanya
penggunaan gaya yang disukai (leadership membawa pengaruh bagi peningkatan
style may in fact, influence the behavior of efisiensi dan efektifitas kerja, namun
subordinates in such a away that the pelatihan yang dilaksanakan perusahaan
subordinates behavior actually supportsthe diharapkan dapat memberikan manfaat
use of the leader’s preferred style, becoming dalam meningkatkan semangat kerja
a selffulfilling prophecy). karyawan.
Hal ini menunjukkan bahwa gaya Menurut Handoko (2000) semangat kerja
kepemimpinan akan berpengaruh terhadap karyawan akan tercermin dari karyawan
kepercayaan pegawai, terutama penggunaan yang selalu menunjukkan sikap dan tingkah
gaya kepemimpinan yang disukai laku mau bekerja dengan sungguh-sungguh,
pegawainya.Sehingga dapat disimpulkan adanya kesenangan yang mendalam dalam
jika gaya kepemimpinan memiliki peran melakukan pekerjaan, adanya kemauan
yang besar dalam meningkatkan kinerja untuk bekerjasama dan merasa puas dalam
pegawai. melaksanakan tugas yang diberikan
kepadanya. Semangat kerja karyawan
Dan dari jurnal laiinya menyatakan bahwa tersebut merupakan suatu sikap mental
salah satu upaya yang perlu dilakukan karyawan untuk bekerjasama dengan lebih
adalah meningkatkan kemampuan dan giat dan konsekwen, yang harus diwujudkan
ketrampilan karyawan mela-lui dalam bentuk disiplin sehingga dapat
pengembangan sumber daya manusia. tercapai hasil kerja yang maksimal.
no Penulis Judul Desain Responded Prosedur Penilaian Hasil