Anda di halaman 1dari 18

Jurnal JISIPOL

Ilmu Pemerintahan Universitas Bale Bandung


Volume 5, Nomor 3, November 2021 (109-126)
(P-ISSN 2087-4742)

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA DINAS DALAM


MENINGKATKAN DISIPLIN PEGAWAI DI DINAS
PENDIDIKAN KABUPATEN BANDUNG BARAT

Nunung Munawaroh1, Daryana2


1Fakultas Manajemen Pemerintahan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)
Sumedang, Jawa Barat, Indonesia
nunungmunawaroh@gmail.com
2Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Bale Bandung, Bandung, Jawa Barat,
Indonesia.

Received: 2 November 2021; Revised: 10 November 2021; Accepted: 13 November 2021; Published: 15 November 2021; Available
online: November 2021.

ABSTRAK

Dalam suatu organisasi gaya kepemimpinan memegang peranan penting untuk


menggerakan organisasi dalam mencapai tujuan. Untuk mencapai suatu tujuan
organisasi pemimpin dituntut untuk bisa memantau pegawainya agar dapat
mengembangkan kemampuan yang dimilkinya. Kedisiplinan adalah kunci
keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan seorang pemimpin perlu menegakan
disiplin dalam suatu organisasi, karena peraturan kedisiplinan sangat diperlukan
untuk memberikan bimbingan kepada para pegawai dalam menciptakan tata tertib
yang baik kepada pegawai. Kepemimpinan dan kedisiplinan kerja sangat erat
kaitannya, kedisiplinan merupakan suatu hal yang menjadi tolok ukur untuk
mengetahui apakah peran manajer atau pimpinan secara keseluruhan dapat
dilaksanakan dengan baik atau tidak. Penelitian ini bertujuan untu mengetahui gaya
keopemimpinan kepala Dinas dalam meningkatkan disiplin pegawai. Metode
penelitian ini pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriftif yaitu
data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka- angka. Hal itu
disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Yang menjadi objek penelitian
adalah Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung. Peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data dengan observasi dan wawancara dengan informan. Kemudian
menganalisis data dengan deskriftif kualitatif berdasarkan data yang diperoleh. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Kepala
Dinas adalah gaya kepemimpinan demokratis dalam hal ini peran pemimpin sangat
baik dimana pemimpin bertindak tegas. Dalam kepemimpinannya pemimpin selalu
memberi arahan kepada semua pegawai, berkoordinasi, serta pemimpin bagian dari
kelompok. Dalam hal penegakan disiplin pegawai selalu ada hambatan yang di alami
oleh pemimpin. di dinas pendidikan Kabupaten Bandung Barat pimpinan mendapati

109
Jurnal JISIPOL Volume 5. No. 3

hambatan dalam menegakan disiplin yaitu kurangnya kesadaran diri pegawai dan
kurangnya tanggungjawab yang dimilki pegawai, dan upaya yang dilakukan kepal
dinas dalam meningkatkan disiplin pegawai yaitu dengan diberikannya pembinaan-
pembinaan, pelatihan-pelatihan serta memberikan sanksi dan mengajukan pegawai
untuk diberikan penghargaan.
Kata Kunci : Gaya Kepemimpinan, Disiplin Pegawai, Birokrasi

PENDAHULUAN kepemimpinan, syarat–syarat


pemimpin yang baik.
Kepemimpinan merupakan suatu
hal yang sangat penting dalam Suatu organisasi akan berhasil atau
manajemen lembaga pendidikan, bahkan gagal sebagian besar
dari lembaga inilah akan ditentukan oleh kepemimpinan.
diciptakan sumber daya manusia Dimana suatu ungkapan mulia
yang siap dan mampu yang mengatakan bahwa
berkompetensi dengan situasi pemimpinlah yang bertanggung
lokal maupun global yaitu melalui jawab atas kegagalan pelaksanaan
pendidikan di dalamnya. suatu pekerjaan, hal ini
Pemimpin pendidikan dalam hal merupakan ungkapan yang
ini Kepala Dinas, pemegang mendudukan posisi pemimpin
kebijakan inilah nasib lembaga dalam suatu organisasi pada posisi
tersebut dipertaruhkan. Dalam yang terpenting.
kepemimpinan terdapat Kesuksesan atau kegagalan suatu
hubungan antar manusia yaitu, organisasi ditentukan oleh banyak
hubungan mempengaruhi dari hal, salah satunya adalah
pemimpin dan hubungan kepemimpinan yang dibangun di
kepatuhan-kepatuhan para dalam organisasi tersebut. Toha
pengikut karena dipengaruhi oleh (2015:8) menyatakan
kewibawaan pemimpin. Para kepemimpinan (Leadership) dapat
pengikut terkena pengaruh dikatakan sebagai dari seorang
kekuatan dari pemimpin nya, dan pemimpin (Leader) dalam
bangkitlah secara spontan rasa mengarahkan, mendorong, dan
kekuatan pada pemimpin. mengatur seluruh unsur-unsur
Persoalan kepemimpinan selalu dalam kelompok atau organisasi
memberikan kesan yang menarik, untuk dapat mencapai tujuan.
ini senantiasa memberikan daya Seorang pemimpin harus dapat
tarik yang kuat pada setiap orang. menenukan dan menerapkan gaya
Literature-literature tentang kepemimpinan yang sesuai
kepemimpinan senantiasa dengan organisasi bawahan yang
memberikan penjelasan dipimpinnya.
bagaimana menjadi pemimpin Pemimpin dan kepemimpinan
yang baik sikap dan gaya yang dibutuhkan oleh manusia karena
sesuai dengan situasi adanya kelebihan dan kekurangan

110
Nunung Munawaroh & Daryana, Gaya Kepemimpinan Kepala Dinas dalam
Meningkatkan Disiplin Pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat

yang dimiliki oleh masing-masing perilaku seorang pemimpin dalam


manusia. Hal ini berarti bahwa ada menjalankan tugasnya.
manusia yang memiliki Bagaimanapun gaya
kemampuan untuk memimpin kepemimpinan seseorang
tetapi dilain pihak ada manusia tentunya akan diarahkan untuk
yang tidak memilki kemampuan kepentingan bersama, yaitu
untuk memimpin. Menurut kepentingan pegawai dan instansi.
Adiwilaga dalam konsepsi Kepemimpinan seseorang dapat
pemimpin dan kepemimpinan ada mencerminkan karakter
beberapa hal yang harus pribadinya, di samping itu
diperhatikan: dampak kepemimpinannya akan
mempengaruhi terhadap
1. Kekuasaan, Yaitu
keberhasilan instansi. Gaya
kewenangan untuk bertindak
kepemimpinan adalah suatu cara
bagi seorang pemimpin untuk
yang digunakan pemimpin dalam
menggerakan para
berinteraksi dengan bawahannya
bawahannya agar mau dan
definisi ini menjelaskan bahwa
senang hati mengikuti
memahami dan menyetujui
kehendaknya dalam mencapai
tentang apa yang perlu dilakukan
tujuan yang telah ditetukan
dan bagaimana melakukannya,
sebelumnya.
proses memfasilitasi usaha
2. Kewibawaan, Yaitu berbagai
individu usaha bersama untuk
keunggulan yang dimiliki
mencapai tujuan bersama, Gaya
seorang pemimpin sehingga
kepemimpinan seseorang adalah
membedakannya dengan
pola perilaku yang diperlihatkan
yang dipimpinnya. Sejatinya
orang itu pada saat mempengaruhi
dengan keunggulan tersebut
aktivitas orang lain seperti yang
pada prosesnya kemudian
dipersepsikan orang lain tersebut.
membuat orang lain patuh
Dengan kata lain gaya
dan bersedia melakukan
kepemimpinan merupakan gaya
kegiatan–kegiatan yang
atau cara-cara kepemimpinan
dikehendakinya.
yang ditunjukkan oleh seorang
3. Kemampuan, Yaitu
pemimpin untuk membimbing,
keseluruhan daya baik berupa
melaksanakan, mengarahkan,
keterampilan teknis yang
mendorong bawahan untuk
melebihi oang lain.
mencapai tujuan dan
Pada sisi lain, instansi tidak mendayagunakan segala
mungkin dapat mengoperasikan kemampuan secara optimal
kegitannya tanpa adanya dengan mengkombinasikan situasi
pemimpin. Berbagai gaya yang ada berkenaan dengan
kepemimpinan akan mewarnai
111
Jurnal JISIPOL Volume 5. No. 3

perilaku pemimpin dan tujuan organisasi yang harus


bawahannya. Untuk dapat segera dibangun dan ditegakkan
mengelola bawahan dan bekerja adalah kedisiplinan pegawainya.
sama dengan baik harus Jadi, kedisiplinan merupakan
menggunakan gaya kunci keberhasilan suatu
kepemimpinan yang tepat yaitu organisasi dalam mencapai tujuan.
gaya kepemimpinan yang sesuai Pada instansi pemerintah disiplin
dengan kondisi, keadaan, situasi, kerja merupakan modal yang
waktu dan tempat karyawan, penting yang harus dimiliki oleh
karena itulah tercipta teori tentang Aparatur Sipil Negara (ASN),
gaya kepemimpinan sebab menyangkut pemberian
pelayanan publik. ASN
Kepemimpinan dan kedisiplinan
merupakan unsur utama sumber
kerja sangat erat kaitannya,
daya manusia aparatur negara
kedisiplinan merupakan suatu hal
yang mempunyai peranan dalam
yang menjadi tolok ukur untuk
menentukan keberhasilan
mengetahui apakah peran manajer
penyelenggaraan pemerintahan
atau pimpinan secara keseluruhan
dan pembangunan.
dapat dilaksanakan dengan baik
atau tidak. Disiplin juga Dalam meningkatkan kedisiplinan
merupakan bentuk pengendalian Pegawai Negeri Sipil, Pemerintah
diri pegawai dan pelaksanaan telah memberikan suatu kebijakan
yang teratur menunjukkan tingkat dengan di keluarkannya PP No. 53
kesungguhan tim kerja dalam tahun 2010 tentang Disiplin
sebuah organisasi, tindakan Pegawai Negeri Sipil. Pegawai
disiplin menuntut adanya Negeri Sipil sebagai aparatur
hukuman terhadap karyawan pemerintah dan abdi masyarakat
yang gagal memenuhi standard diharapkan selalu siap sedia
yang ditentukan. Oleh karena itu melaksanakan tugas yang telah
tindakan disiplin tidak diterapkan diamanatkan kepadanya dengan
secara sembarangan, melainkan sebaik mungkin, akan tetapi tidak
memerlukan pertimbangan serta dipungkiri sering juga di dalam
keputusan yang sangat bijak. suatu instansi pemerintah,
pegawainya melakukan
Disiplin sangat diperlukan dalam
pelanggaran disiplin seperti
mendukung lancarnya
terlambat datang, pulang sebelum
pelaksanaan pekerjaan pada suatu
waktunya, dan penyimpangan lain
organisasi. Disiplin yang baik
yang menimbulkan kurang
mencerminkan besarnya
efektifnya pegawai yang
tanggungjawab seseorang
bersangkutan. Dengan berlakunya
terhadap tugas-tugas yang
hukuman bagi Pegawai Negeri
diberikan kepadanya. Hal ini
Sipil yang kurang disiplin tersebut,
mendorong gairah kerja, semangat
diharapkan dapat terciptanya
kerja, dan terwujudnya tujuan
organisasi. Guna mewujudkan

112
Nunung Munawaroh & Daryana, Gaya Kepemimpinan Kepala Dinas dalam
Meningkatkan Disiplin Pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat

pemerintahan yang efektif dan Barat berkomitmen untuk


efisien. mewujudkan jargon KBB lumpat
yang dimulai dari apel pagi
Kedisiplinan haruslah ditegakkan
bersama setiap jam 7.30 WIB
dalam suatu instansi. Tanpa sikap
pegawai Dinas Pendidikan baik
disiplin yang baik dari Pegawai
ASN maupun PTT untuk
Negeri Sipil, sulit pemerintah
melaksanakan apel pagi kecuali
untuk mewujudkan tujuannya.
pegawai yang sedang dinas keluar.
Dinas Pendidikan Kabupaten
Apel pagi juga merupakan ajang
Bandung Barat telah ikut serta
pengecekan kehadiran jumlah
dalam mengimplementasikan
pegawai, pimpinan akan
peraturan disiplin Pegawai Negeri
mengetahui jumlah pegawai yang
Sipil, tetapi tidak menutup
hadir dan tidaknya dari tiap
kemungkinan Pegawai Negeri
bagian. Apel pagi juga sebagai
Sipil di Dinas Pendidikan
bentuk pembinaan dan
Kabupaten Bandung Barat untuk
pemeliharaan disiplin pegawai
melakukan hal-hal yang
dengan hadir tepat waktu pada
melanggar peraturan tersebut.
saat jam apel pagi, akan
Hal yang menjadi faktor dalam menanamkan disiplin diri yang
memperbaiki kinerja pegawai tinggi, menghargai waktu, serta
adalah dengan upaya memunculkan disiplin kerja yang
pendisiplinan pegawai yang baik.tapi masih ada pegawai yang
dirasakan sangat perlu dilakukan tidak melaksanakan apel pagi
saat ini. Mengingat hal tersebut dengan alasan tempat tinggal yang
berpengaruh langsung terhadap jauh, macet diperjalanan dan
kinerja pegawai dan citra bagi alasan lain sebagainya, walaupun
intansi terkait, secara umum itu sudah mendapat teguran dari
pendisiplinan merupakan usaha- pimpinan tetapi karena sanksi
usaha untuk menanamkan nilai yang diberikan pimpinan hanya
ataupun pemaksaan agar pegawai sebatas teguran masih ada
memilki kemampuan untuk untuk pegawai yang datang terlambat
menaati sebuah peraturan. dengan alasan tersebut.

Dinas Pendidikan Kabupaten Menurut M. Suparno (1992:85),


Bandung Barat telah berupaya Peraturan Disiplin ASN adalah
meningkatkan pendisiplinan peraturan yang mengatur
pegawai, untuk mewujudkan kewajiban, larangan, dan sanksi
pegawai yang profesional, handal, apabila kewajiban–kewajiban
jujur, bersih, dan tidak ditaati atau dilanggar oleh
bertanggungjawab. Dinas ASN. Dengan maksud untuk
Pendidikan Kabupaten Bandung
113
Jurnal JISIPOL Volume 5. No. 3

mendidik dan membina ASN, bagi yang dilakukan oleh perilaku


mereka yang melakukan pimpinan. Sebaliknya perilaku
pelanggaran atas kewajiban dan disiplin seorang pegawai yang
larangan dikenakan sanksi berupa timbul merupakan cerminan dari
hukuman disiplin. persepsi positif terhadap kontrol
atasan atau pimpinan. Dalam
Namun dalam kenyataannya,
masalah disiplin ASN, sangat
peraturan yang telah diterbitkan
dituntut sekali ketegasan,
pemerintah diatas tidak dapat
kecakapan, bimbingan dan
menekan pelanggaran disiplin
keteladanan pimpinan puncak
yang dilakukan ASN. Masih
untuk dapat memberikan contoh
banyak ditemukan ASN yang
disiplin pada para pegawainya.
tidak disiplin dalam bekerja,
Karena selama ini terbentuk suatu
kurangnya kesadaran untuk
pemikiran dikalangan ASN bahwa
menyelesaian tugas, serta
disiplin atau tidak disiplinpun
kurangnya rasa tanggung jawab
dalam bekerja akan sama saja,
terhadap pekerjaannya. Hal ini
tidak ada penghargaaan yang
dikarenakan tidak ada kepedulian
diterima karena disiplin, tetapi gaji
dalam rangka pelaksanaan tugas,
tetap terus diterima di awal bulan
pokok dan fungsinya, sehingga
tanpa potongan karena tidak
secara tidak langsung
disiplin. Pemikiran seperti inilah
menimbulkan kegiatan pada
yang harus dihilangkan oleh
instansi tersebut tidak berjalan
seorang pimpinan terhadap
dengan baik. Masalah kedisiplinan
bawahannya.
inilah yang menuntut pemerintah
untuk bertindak tegas, arif dan Ada dua tindakan yang dapat
bijaksana dalam mengambil suatu dilakukan seorang pimpinan
keputusan hukuman atau sanksi dalam mengatasi
mengenai pelanggaran disiplin ketidakdisiplinan pegawainya.
yang dilakukan oleh ASN. Tindakan pertama bisa dilakukan
Ketegasan sangat diharapkan dengan sindiran dan teguran
dalam memberikan sanksi secara halus namun mengena
terhadap Pegawai Negeri Sipil tanpa adanya pemberian sanksi.
yang indisipliner, baik sebagai Jika hal ini tak membuat kesadaran
sebuah pembelajaran maupun pegawai berubah maka tindakan
sebagai upaya dalam mewujudkan kedua adalah bertindak tegas
ASN yang berkualitas, dengan cara pemberian sanksi
bermartabat, bermoral Pancasila, yang tegas pula agar pegawai
serta memiliki dedikasi yang tinggi takut untuk mengulanginya,
terhadap tanggung jawabnya sehingga timbul kesadaran dari
sebagai abdi masyarakat. diri sendiri untuk lebih disiplin
lagi dalam tugas.
Perilaku tidak disiplin yang timbul
merupakan cerminan dari persepsi Posisi Aparatur Sipil Negara,
negative pegawai terhadap kontrol sebagai mesin birokrasi dituntut

114
Nunung Munawaroh & Daryana, Gaya Kepemimpinan Kepala Dinas dalam
Meningkatkan Disiplin Pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat

untuk bekerja secara efektif dan dengan pekerjaannya dan


efisien dalam rangka hanya menitipkan pesan jika
memaksimalkan fungsi organisasi ada pekerjaan untuk disimpan
pemerintah. Selain tuntutan di atas di mejanya saja.
tanggungjawab yang lain adalah 3. Masih adanya pegawai yang
menjaga serta memperbaiki citra mangkir di saat jam kerja atau
para pegawai di mata masyarakat, pulang kerja sebelum
karena sering dianggap sebagai waktunya. Misalnya, ada
pegawai yang tidak memiliki sebagian pegawai yang keluar
inovasi kerja yang tinggi sehingga tanpa keterangan di waktu jam
tingkat kedisiplinannya dinilai kerja dan pulang lebih awal dari
kurang optimal. Kondisi yang ada waktu normal pulang kerja.
di Dinas Pendidikan Kabupaten 4. Sanksi yang diberikan
Bandung Barat harus berusaha pimpinan kepada pegawai yang
meningkatkan Disiplin indisipliner hanya sebatas
pegawainya agar tujuan organisasi teguran kepada pegawai yang
dapat dicapai dengan efektif dan melanggar peraturan. Sehingga
efisien, akan tetapi berdasarkan menimbulkan kurangnya
pengamatan sementara di kesadaran dan kemauan dari
lapangan bahwa masih ada pegawai untuk mentaati
pegawai yang masih rendah dalam peraturan yang ada.
tingkat kedisiplinannya sehingga 5. Tingkat disiplin pegawai yang
belum optimal dalam untuk kurang dalam bekerja
memenuhi standar kinerjanya.Hal keterlambatan pegawai dalam
ini terlihat dari beberapa indikasi mengikuti apel kerja masih ada
seperti di bawah ini : pegawai yang hanya
melaksanakan absen saja, dan
1. Masih adanya pegawai yang
masih ada pegawai yang selalu
tidak melaksanakan Apel pagi
memanfaatkan keberadaan
kecuali yang sedang dinas
tenaga honorer.
keluar, dengan berbagai alasan.
2. Adanya pegawai yang kurang Hal-hal yang menggambarkan
bertanggung jawab dalam tindakan ketidakdisiplinan ini
pekerjaan dan lebih tentunya sangat diperlukan
mementingkan kepentingan pengawasan dan perhatian dari
diri sendiri. Misalnya, jika ada pimpinan. Tetapi kebanyakan saat
suatu kepentingan pribadi yang ini di lembaga pemerintahan,
tidak begitu penting, maka malahan pimpinan itu sendiri
pegawai lebih memilih untuk yang menjadi pemicu pegawainya
pergi menyelesaikan untuk tidak disiplin dalam bekerja.
kepentingannya di bandingkan

115
Jurnal JISIPOL Volume 5. No. 3

Namun, tidak semua pemimpin Berikut ini dikemukakan


seperti hal itu. Pemimpin yang pendekatan yang digunakan
baik dan pandai seharusnya dalam penelitian ini untuk
mengetahui latar belakang memahami Gaya kepemimpinan
pendidikan, tingkah laku, watak, Kepala Dinas Pendidikan dalam
kebiasaan, kemauan dan suasana meningkatkan disiplin pegawai.
kerja pegawainya tujuannya agar Untuk kepentingan penelitian ini,
pimpinan dapat lebih mudah Disiplin pegawai dipandang
mengidentifikasi hal apa yang sebagai hasil kerja yang dapat
menyebabkan pegawainya dicapai seseorang atau
bertindak tidak disiplin dan sekelompok orang dalam suatu
bagaimana trik dan cara organisasi sesuai wewenang dan
mengendalikannya secara tanggung jawabnya untuk
berangsur tapi pasti. mencapai tujuan organisasi.
Kedisiplinan pegawai selain
KERANGKA PEMIKIRAN
dipengaruhi oleh gaya
Gaya kepemimpinan merupakan kepemimpinan yang diterapkan
suatu cara yang dimiliki oleh oleh pemimpinnya Kepala Dinas
seseorang dalam mempengaruhi Pendidikan, juga dipengaruhi oleh
sekelompok orang atau bawahan karakteristik pegawai yang
untuk bekerja sama dan berdaya bersangkutan serta situasi yang
upaya dengan penuh semangat terdapat pada lingkup organisasi
dan keyakinan untuk mencapai Gaya kepemimpinan seseorang
tujuan yang telah ditetapkan. akan efektif jika pemilihan gaya
Artinya, gaya kepemimpinan kepemimpinan yang digunakan
dapat menentukan pegawai untuk disesuaikan dengan tingkat
bekerja lebih giat, lebih baik, lebih kematangan pegawai yang akan
jujur dan bertanggung jawab dipimpinnya. Hal ini sangat
penuh atas tugas yang penting dilakukan karena akan
diembannya sehingga meraih berdampak pada keseluruhan
pekerjaan dapat diselesaikan proses kegiatan yang bermuara
dengan baik. pada kinerja seluruh pegawai.

Gaya kepemimpinan merupakan Untuk meningkatkan disiplin


norma perilaku yang digunakan dibutuhkan pemimpin yang dapat
oleh sesorang pada saat orang bekerja lebih baik sesuai dengan
tersebut mencoba mempengaruhi sasaran yang telah ditetapkan
perilaku orang lain. Dalam hal ini banyak faktor yang bisa
usaha menyelaraskan persepsi dipertimbangkan dan salah
diantara orang yang akan satunya adalah masalah gaya
mempengaruhi perilaku dengan kepemimpinan. Semakin sesuai
orang lain yang perilakunya akan denga gaya kepemimpinan yang
dipengaruhi menjadi amat penting dikumpulkan oleh seseorang,
kedudukannya. maka bawahan akan merasa puas

116
Nunung Munawaroh & Daryana, Gaya Kepemimpinan Kepala Dinas dalam
Meningkatkan Disiplin Pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat

jika seorang pemimpin internal maupun eksternal secara


mengetahui bawahannya merasa berkala untuk meyakinkan bahwa
puas dengan gaya strategi, tujuan, sistem dan lainnya
kepemimpinannya, maka masih sesuai atau tidak dengan
pemimpin akan mengulangi gaya yang direncanakan sejak awal.
kepemimpinan yang ditampilkan Kepala Dinas Pendidikan
pada bawahannya mereka akan Kabupaten Bandung Barat dalam
semakin giat dan semangat menjalankan tugas
sehingga disiplin kerja akan kepemimpinannya harus mampu
semakin tinggi. melakukan komunikasi secara
efektif terhadap bawahannya
Peraturan Pemerintah No. 53
tertutama bagi pimpinan unit atau
tahun 2010 memuat tentang
kepala bidang dan seksi-seksi pada
kewajiban pegawai negeri, hal-hal
Dinas Pendidikan Kabupaten
apa saja yang dilarang untuk
Bandung Barat dan mampu
dilakukan, dan berisi sanksi atau
mengkomunikasikan program-
hukuman apabila terjadi
program kerja Dinas Pendidikan
pelanggaran atas peraturan
Kabupaten Bandung Barat yang
tersebut. Peraturan Pemerintah
akan dilaksanakan para
No. 53 tahun 2010 mengemukakan
bawahannya. Sebagai pemimpin
bahwa disiplin Pegawai Negeri
Kepala Dinas Pendidikan harus
Sipil adalah kesanggupan Pegawai
menciptakan budaya kerja yang
Negeri Sipil untuk menaati
kondusif, saling mendukung satu
kewajiban dan menghindari
sama lain.
larangan yang ditentukan dalam
peraturan perundangan dan/atau Dari pemaparan di atas akan di
peraturan kedinasan yang apabila lihat Gaya Kepemimipinan Kepala
tidak ditaati dan dilanggar maka Dinas Pendidikan Kabupaten
akan dijatuhi hukuman disiplin. Bandung Barat dalam
Untuk mengetahui tingkat meningkatkan disiplin pegawai
disiplin, peneliti merasa perlu
1. Gaya kepemimpinan
melakukan analisa dari
otokratis atau yang sering disebut
wawancara agar hasil tentang
diktator, kepemimpinan otokratis
tingkat disiplin yang diperoleh
diperlukan agar para bawahan,
valid. Setelah itu diharapkan akan
segan dan takut sehingga semua
mampu meningkatkan disiplin
aturan atau perintah yang
kerja pegawai.
diberikan dapat dilaksanakan.
Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kepemimpinan otokratis ini
Bandung Barat kondisi lingkungan biasanya menganggap bahwa
kerja yang selalu berkembang dan
berubah harus dipantau baik
117
Jurnal JISIPOL Volume 5. No. 3

organisasi yang dipimpinnya meningkatkan kedisiplinan dalam


sebagai milik pribadi, dimana gaya bekerja.
kepemimpinan ini yang
3. Gaya kepemimpinan
menggunakan kekuatan jabatan
Laissez Faire, yaitu memberikan
dan kekuatan pribadi secara
kekuasaan penuh pada
otoriter, melakukan sendiri semua
bawahannya pemimpin bersifat
perencanaan tujuan dan
pasif. Pemimpin akan
pembuatan keputusan dan
berpartisipasi jika diminta oleh
memotivasi bawahan dengan cara
bawahan. Kepemimpinan ini
paksaan, sanjungan, kesalahan dan
dapat menjadikan pegawai
penghargaan untuk mencapai
menjadi kreatif karena pegawai
tujuan yang telah ditetapkan.
dituntut untuk dapat bekerja
Seperti orang yang tidak taat dan
sendiri dengan sedikit arahan yang
tidak percaya kepada pemimpin
diberikan oleh pimpinan. Hal ini
maka orang-orang seperti itu
baik bagi pegawai yang senang
diancam dengan hukuman,
bekerja tidak dibawah tekanan,
dipindahkan atau bahkan
tetapi akan berpengaruh buruk
mungkin dipecat. Sebaliknya jika
bagi pegawai yang bekerja harus
bawahan patuh dan
menggunakan komando dari
menyenangkan pribadinya
pimpinannya.
menjadi anak mas dan mungkin
bahkan diberi penghargaan.
2. Gaya kepemimpinan Penelitian ini dilakukan untuk bisa
Demokratis, yaitu dimana gaya mengetahui bagaimana gaya
kepemimpinan ini sangat kepemimpinan Kepala Dinas
berpengaruh positif dan Pendidikan dalam meningkatkan
signipikan terhadap disiplin Disiplin pegawai di lingkungan
pegawai karena pemimpin dan Dinas Pendidikan Kabupaten
bawahan sama terlibat dalam Bandung Barat. Adapun kerangka
pengambilan keputusan dalam pemikiran yang peneliti buat yaitu
pemecahan masalah, hubungan peneliti awali dengan mengamati
antara pemimpin dan bawahan kondisi kepemimpinan yang
terjalin dengan baik pemimpin terjadi pada lokasi penelitian.
memberikan tanggungjawab dan Adapun bagan kerangka berpikir
wewenang kepada semua pihak dapat di lihat pada gambar
sehingga ikut terlibat aktif, dibawah ini:
bawahan di beri kesempatan
untuk memberikan usul dan kritik
demi kemajuan organisasi,
sehingga diharapkan semua
bawahan lebih bertanggungjawab
dalam melaksanakan tugas dan

118
Nunung Munawaroh & Daryana, Gaya Kepemimpinan Kepala Dinas dalam
Meningkatkan Disiplin Pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat

Bagan 1: Alur Berpikir situasi dan kondisi organisasi


tersebut.
Gaya Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat Gaya kepemimpinan merupakan
dalam Meningkatkan Disiplin Pegawai
suatu cara pemimpin untuk
memengaruhi bawahannya yang
dinyatakan dalam bentuk pola
Gaya Kepemimpinan tingkah laku atau kepribadian.
1. Otokratis
2. Demokratis Terdapat beberapa gaya
3. Laissez Faire
kepemimpinan yang baik
Lippit dan White (dalam
Adiwilaga 2018:64) digunakan untuk menjalankan
suatu organisasi diantaranya
adalah gaya kepemimpinan
otokrasi, Gaya Kepemimpinan
Meningkatnya Disipilin Pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten
Bandung Barat Demokratis, dan Gaya
Kepemimpinan Laissez Faire.
Gaya kepemimpinan seseorang
HASIL PENELITIAN DAN akan efektif jika pemilihan gaya
PEMBAHASAN kepemimpinan yang digunakan
disesuaikan dengan tingkat
Gaya Kepemimpinan Kepala kematangan pegawai yang akan
Dinas dalam Meningkatkan dipimpinnya. Hal ini sangat
Disiplin Pegawai di Dinas
penting dilakukan karena akan
Pendidikan Kabupaten Bandung
berdampak pada keseluruhan
Barat.
proses kegiatan yang bermuara
Faktor keberhasilan seorang pada kinerja seluruh pegawai.
pemimpin salah satunya
Dalam setiap kegiatan suatu
tergantung dengan teknik
lembaga atau perusahaan baik
kepemimpinan yang dilakukan
yang dikelola pemerintah atau
dalam menciptakan situasi
swasta, selalu berorientasi pada
sehingga menyebabkan orang
suatu tujuan yang telah ditetapkan
yang dipimpinnya timbul
sebelumnya. Untuk mencapai
kesadarannya untuk
secara efektif dan efisien serta kerja
melaksanakan apa yang
sama yang produktif dalam suatu
dikehendaki. Dengan kata lain,
organisasi. Untuk itu, dituntut juga
efektif atau tidaknya seorang
kedisiplinan tiap pegawai dalam
pemimpin tergantung dari
bekerja. Gaya kepemimpinan yang
bagaimana kemampuannya dalam
sesuai dengan keinginan instansi
mengelola dan menerapkan pola
pemerintahan dan keinginan
kepemimpinannya sesuai dengan

119
Jurnal JISIPOL Volume 5. No. 3

bawahan akan mendorong Bagaimana gaya kepemimpinan


peningkatan disiplin kerja bagi kepala Dinas Pendidikan dalam
pegawai, karena disiplin yang baik meningkatkan disiplin pegawai
akan dapat menunjang pencapaian dilingkungan Dinas Pendidikan
sasaran dan tujuan instansi Kabupaten Bandung barat, dalam
pemerintahan. Namun seringkali setiap keputusan ditentukan
banyak didapat bahwa pimpinan sendiri tanpa ada koordinasi
gagal untuk mempengaruhi dengan bawahan, dan tanpa ada
bawahannya agar dapat mencapai arahan-arahan kepada pegawai?
keberhasilan tujuan sebuah
Berdasarkan hasil wawancara
organisasi. Untuk mengetahui
dengan Kepala Bagian Sub
Gaya Kepemimpinan Kepala
Kepegawaian dan umum Bapak
Dinas Pendidikan Kabupaten
Drs.Wawan Kamal. M.Si. (Rabu 12
Bandung Barat dalam
Agustus 2020) Mengungkapkan
meningkatkan disiplin pegawai,
bahwa:
maka peneliti menggunakan
wawancara dengan tiga macam “Beliau orangnya tegas dan
gaya dalam teori Lippit dan White memang seorang pemimpin perlu
yaitu: Otokratis, Demokratis dan ketegasan dalam arti tetap
Laissez Faire memegang aturan-aturan yang
berlaku, dan ini beliau lakukan
Gaya Otokratis dalam gaya ini
ketika semua pegawai harus
pemimpin otokratis biasanya
melaksanakan apel pagi kecuali
merasa bahwa mereka mengetahui
bagi pegawai yang sedang dinas
apa yang mereka inginkan dan
keluar, dan bagi pegawai yang
cenderung mengekspresikan
tidak melaksanakan apel pasti
kebutuhan-kebutuhan tersebut
akan mendapat teguran. Beliau
dalam bentuk perintah-perintah
selalu memberikan arahan kepada
langsung kepada bawahan. Dalam
pegawai bagaimana disiplin kerja
kelompok ini, anggota kelompok
yang baik dan bekerja dengan
sangat bergantung pada
penuh rasa tanggung jawab sesuai
pemimpin dan harus diperintah
dengan tupoksinya. Dan itu
karena ketiadaan inisiatif. Ciri-ciri
dilakukan setiap apel pagi
dari kepemipinan ini diantaranya:
sewaktu belum covid. Dan dimasa
semua kebijakan ditentukan oleh
covid pun beliau selalu
pemimpin; tidak ada kepastian
memberikan arahan kepada
langkah-langkah kegiatan;
kepada pegawai melalui staf-
pemimpin memberikan intruksi
stafnya, kabid, kasi kasubag untuk
tugas-tugas; serta adanya
tetap bekerja dengan penuh rasa
kecenderungan dari pemimpin
tanggung jawab”
dalam mencela atau memuji
bawahanya secara personal dan
jauh dari kelompok.

120
Nunung Munawaroh & Daryana, Gaya Kepemimpinan Kepala Dinas dalam
Meningkatkan Disiplin Pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat

Hal yang sama diungkapkan oleh, stafnya dan selalu meminta


Bapak Toto Selaku Bendahara masukan dari para bawahannya.
Disdik (Rabu 12 Agustus 2020) Beliau selalu bersikap tegas jika
ada pegawai yang membuat
“Gaya kepemimpinan Kepala
kesalahan beliau selalu menegur
Dinas dalam meningkatkan
karena memang sudah tugas
disiplin pegawai dilingkungan
beliau untuk menegur atau
Dinas Pendidikan sangat baik,
meluruskan pegawai yang
dalam seminggu sekali selalu
melakukan pelanggaran.”
mengumpulkan para pegawai
untuk diberikan arahan, sewaktu Hal senada juga diungkapkan oleh
belum adanya covid dalam setiap firman selaku pegawai dinas
apel pagi beliau selalu meberikan pendidikan subbag kepegawaian
pembinaan kepada pegawai,
“yang saya tau Kepala Dinas satu
disiplin dalam bekerja, disiplin
sosok pemimpin yang tegas dan
waktu beliau tidak pernah
berwibawa serta disiplin. Saya
memaksakan kehendak sendiri
juga menghormati beliau dengan
beliau orangnya tegas dan dalam
cara menjalankan tugas sehari-hari
setiap pengambilan keputusan
denga baik serta disiplin dalam
beliau selalu mengadakan rapat
menjalankan tugas. Selain itu sqya
dengan para stafnya”.
jug yakin bahwa beliau dapat
Hal senada juga diungkapkan oleh membawa instansi ini lebih maju
Drs. H. Dadang A. Sapardan, MPd, dan berkembang karena bukti
selaku Kepala Bidang di Dinas kepemimpinannya secara tegas
Pendidikan (Rabu 12 Agustus menyampaikan kepada
2020) bawahannya untuk selalu disiplin
dalam jam kerja memakai atribut
“Beliau selalu memberi pembinaan
dinas memberi arahan serta
kepada pegawai, mendorong dan
menegur bagi yang tidak
mengarahkan pegawai untuk lebih
menjalankannya,”
disiplin, dan saling membantu dan
saling peduli antar sesama Berdasarkan hasil wawancara
pegawai lain dan bersikap peneliti dengan informan di kantor
bijaksana dalam mengatasi segala Dinas Pendidikan Kabupaten
hal. Dan beliau selalu tegas pada Bandung Barat gaya
setiap pegawai tidak ada bedanya kepemimpinan Kepala Dinas tidak
antara pegawai satu dengan yang memakai gaya otokratis, dimana
lainnya, dalam setiap mengambil Kepala Dinas selalu memberikan
keputusan beliau selalu arahan kepada pegawai, membina
melibatkankan pegawai, beliau dan tidak membeda-bedakan
selalu berkoordinasi dengan para
121
Jurnal JISIPOL Volume 5. No. 3

antara pegawai satu dengan yang pemimpin memberikan pujian


lainnya. Gaya Kepemimpinan atau kritikan berdasarkan fakta.
otokratis meletakkan pemimpin
Bentuk gaya kepemimpinan ini
sebagai sumber kebijakan.
menyajikan ruang kesetaraan
Pemimpin merupakan segalanya.
dalam pendapat, sehingga
Pegawai dipandang sebagai
pemimpin dan pegawai memiliki
pelaksana perintah pemimpin.
hak yang sama untuk
Oleh karenanya, pegawai hanya
berkontribusi dalam tanggung-
menerima instruksi dan tidak
jawab yang diemban. Gaya
diperkenankan membantah atau
kepemimpinan ini memandang
mengeluarkan ide. Posisi itu tidak
pegawai sebagai bagian dari
memungkinkan pemimpin
keseluruhan organisasi publik
melibatkan pegawai dalam
sehingga mendapat tempat sesuai
persoalan keorganisasian. Tipe
harkat dan martabat sebagai
kepemimpinan otokratis
manusia. Pemimpin mempunyai
memandang segala sesuatu
tanggung-jawab untuk
ditentukan pemimpin sehingga
mengarahkan, mengontrol, dan
keberhasilan organisasi publik
mengevaluasi, serta
terletak pada pemimpin.
mengkoordinasi berbagai
Gaya Demokratis, menurut pekerjaan pegawai.
Sudriamunawar (2006:24)
Bagaimana kepala Dinas dalam
menjelakan bahwa gaya
memimpin selalu berkoordinasi
demokratis yaitu gaya
dulu dengan para bawahan
kepemimpinan yang dikenal pula
memberikan pembinaan kepada
sebagai gaya partisipatif. Gaya ini
para bawahan dan selalu
berasumsi bahwa para anggota
mengadakan rapat-rapat untuk
yang ambil bagian secara pribadi
menentukan suatu keputusan
dalam proses pengambilan
demi kemajuan organisasi?
keputusan akan lebih
memungkinkan sebagai suatu Dari hasil wawancara dengan
akibat mempunyai komitmen bapak toto selaku bendahara
yang jauh lebih besar pada sasaran keuangan dinas pendidikan di
dan tujuan organisasi. Dalam gaya dapatkan
ini suasana dalam kelompok lebih
akrab dan saling menghormati. “bahwa setiap pekerjaan yang di
Hubungan dengan pemimpin beri pimpinan ke pegawai selalu
lebih bersahabat dan berlandaskan diberikan pembinaan terlebih
hubungan kedinasan. Ciri-ciri dahulu, dalam hal pemberian
gaya demokratis antara lain: tugas selalu ditentukan ditentukan
Kebijakan dibahas bersama; secara bersama sehingga kita
gambaran kegiatan diperoleh sebagai pegawai bisa
melalui pembahsan; pembagian melaksanakan tugas dengan baik
tugas ditentukan bersama; serta sesuai arahan pimpinan, beliau
selalu memberi motivasi kepada

122
Nunung Munawaroh & Daryana, Gaya Kepemimpinan Kepala Dinas dalam
Meningkatkan Disiplin Pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat

seluruh pegawai, memberikan sebuah tujuan yang ingin dicapai


dorongan dalam bentuk cerita sebagai sebuah topik yang akan
bagaimana asal muasal menjadi dilakukan dalam rapat untuk
pimpinan yang sebelumnya selalu mendapat hasil keputusan yang
semangat dalam bekerja sampai tepat dan selalu mementingkan
kahirnya diangkat sebagai tugas dan tanggung jawab
pimpinan intinya memberi pegawainya untuk kepentingan
semangat atau wejangan bahwa bersama. Beliau selalu bekerja
bekerja harus ikhlas” (wawancara sama dan mengatur kegiatan yang
tanggal 19 Agustus 2020.). telah direncanakan sesuai dengan
keputusan bersama beliau selalu
Hal senada diungkapkan oleh
duduk bersama dalam setiap
salah seorang staf pegawai subag
pengambilan keputusan”.
kepegawaian yang berada di
kantor Dinas Pendidikan, (19 Hal senada diungkapkan oleh
Agustus 2020) Kasubag Umum dan Kepegawaian
menyatakan bahwa: (19 Agustus
“Dalam peningkatan disiplin
2020)
pegawai sangat baik diterapkan
kepada para bawahannya, beliau “Kepala Dinas Selalu mengadakan
selalu memberikan pembinaan rapat-rapat untuk menyelesaikan
kepada pegawai, dan dalam setiap sebuah masalah dan selalu
mengambil keputusan selalu berkoordinasi dengan para stafnya
mengadakan rapat dan duduk untuk menentukan suatu tujuan,
bersama dengan para bawahannya Beliau dalam kepemimpinannya
dan belaiu selalu melakukan selalu memandang bawahan
pembinaan secara personal kepada sebagai rekan, tidak memaksakan
pegawai, dan beliau selalu kehendak, menganggap pegawai
berkoordinasi, dalam menetapkan sebagai tim kerja, memberikan
suatu tujuan yang ingin dicapai kepercayaan pada bawahan,
untuk dibahas dalam rapat untuk menerima kritik demi kemajuan
mendapatkan hasil keputusan bersama, memberikan kebebasan
yang tepat. untuk berkreativitas kepada
bawahan, membangun gairah
Menurut Drs. H. Dadang A.
kerja, beliau juga berkomunikasi
Sapardan, MPd, selaku Kepala
sangat baik dengan para
Bidang (wawancara,19 Agustus
bawahannya dimana kedekatan
2020)
beliau dengan para bawahan
“Kepala Dinas Pendidikan dalam cukup baik”.
berkoordinasi dengan para
bawahan selalu menetapkan

123
Jurnal JISIPOL Volume 5. No. 3

Hal senada diungkapkan oleh staf Gaya kepemimpinan Laissez Faire


dinas pendidikan bagian dalam metode ini memberikan
keuangan suatu kebebasan mutlak
kepercayaan kepada semua
Dari hasil pengamatan peneliti
pegawai yang dipimpinnya.
bahwa Kepala Dinas Pendidikan
Seluruh keputusan yang diberikan
Kabupaten Bandung Barat,
dalam melaksanakan tugas dan
menerapkan gaya kepemimpinan
pekerjaan diserahkan sepenuhnya
demokratis yang dilihat dari
kepada para pegawainya sesuai
beberapa keputusan yang dibuat
peran mereka dalam suatu
selalu melalui musyawarah
organisasi. Kepemimpinan ini
pemimpin selalu memberi arahan
hanya memiliki suatu peran
menganggap bawahan sebagai
bersifat pasif sehingga cenderung
rekan kerja dan selalu
tidak mampu memberikan
berkoordinasi dan selalu
keteladanan bagi
mengikutsertakan bawahan dalam
kepemimpinannya.
setiap pengambilan keputusan.
Pimpinan selalu memberikan Bagaimana kepemimpinan kepala
arahan ataupun perintah dengan Dinas dalam melaksanakan
cara yang bisa diikuti oleh tugasnya selalu memberikan
bawahannya. kebebasan bekerja kepada
bawahannya tanpa ada arahan
Gaya Laissez Faire, yaitu gaya
atau pembinaan dan partisifasi
kepemimpinan dengan kendali
dari pemimpin?
bebas. Gaya ini berasumsi bahwa
suatu tugas disajikan kepada Berdasarkan wawancara peneliti
kelompok yang biasanya dengan Kasubag Umum dan
menentukan teknik-teknik mereka Kepegawaian menyatakan bahwa:
sendiri guna mencapai tujuan (9 September 2020)
tersebut dalam rangka mencapai
“Dalam menjalankan
sasaran dan kebijakan organisasi.
kepemimpinannya beliau selalu
Dampak negatif dari gaya ini
memberikan arahan sebagaimana
memprihatinkan di mana para
mestinya bukan kebebasan dalam
pegawai menunjukan tidak ada
melaksanakan kegiatan dan juga
rasa tanggung jawab dengan ciri-
dalam kegiatan yang dilakukan di
ciri dari gaya ini adalsanda ah:
Kantor Dinas Pendidikan tentunya
adanya kebebasan dalam
beliau selalu ikut berpartisipasi,
menentukan kebijakan tanpa
dimana kedekatan beliau dengan
campur tangan pemimpin;
stafnya cukup baik beliau sering
pemimpin tidak aktif dalam
sering dengan para bawahannya
pembahasan; tidak ada partisipasi
tentang suatu pekerjaan juga suka
pemimpin; serta tidak ada
menerima kritik dan saran.”
penilaian terhadap organisasi.

124
Nunung Munawaroh & Daryana, Gaya Kepemimpinan Kepala Dinas dalam
Meningkatkan Disiplin Pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat

Hal serupa yang diungkapkan meningkatkan disiplin pegawai


oleh Kepala Bidang, adalah telah terlaksana dengan baik
sebagai berikut: melalui pembinaan-pembinaan,
seperti memberikan pelatihan-
“Beliau memberikan kebebasan
pelatihan, bimbingan teknik,
kepada bawahannya untuk bekerja
workshop seminar, memberikan
sesuai dengan tupoksinya, tapi
arahan-arahan, selalu
bukan berarti bebas dalam arti
berkoordinasi untuk menentukan
seenaknya tetapi harus tetap
suatu tujuan yang ingin dicapai,
bekerja sesuai dengan peraturan
menganggap bawahan sebagai
yang ada pegawai sudah memiliki
rekan kerja dan selalu
tugas dan fungsinya masing-
mengikutsertakan bawahan dalam
masing dan beliau selalu meminta
setiap pengambilan keputusan.
laporan-laporan dari hasil
selalu mengadakan rapat-rapat
pekerjaan para pegawai beliau
menerima kritik dan saran. Untuk
tidak membiarkan para pegawai
kemajuan organisasi sesuai
untuk berjalan sendiri-sendiri
dengan visi dan misi yang ingin
tetapi beliau selalu mengontrol
dicapai.
kepada para bawahannya, dan
beliau membuat grup wa untuk Hambatan-hambatan Kepala
selalu berkomunikasi dan beliau Dinas dalam mendisiplinkan
selalu ikut andil dalam setiap pegawai yaitu rendahnya
kegiatan yang di laksanakan Dinas kesadaran pegawai yang masih
Pendididikan”. kurang akan pentingnya
kedisiplinan serta watak pegawai
Berdasarkan wawancara
yang berbeda-beda karena tingkat
sebagaimana diungkapkan di atas
pola dan fikir pegawai yang
bahwa gaya kepemimpinan kepala
berbeda-beda antara pegawai yang
Dinas Pendidikan Kabupaten
satu dengan yang lainnya.
Bandung Barat yaitu, selalu
memberikan arahan, Upaya Kepala Dinas dalam
berkomunikasi dengan para meningkatkan disiplin pegawai
bawahan selalu mengontrol akan dengan diberikanya pengarahan,
setiap pekerjaan. Dan jelas gaya memberikan sanksi yang tegas
kepemimpinan ini bukanlah gaya bagi yang melakukan pelanggaran,
kepemimpian Laissez Faire atau memberikan pelatihan-pelatihan,
gaya kendali bebas. bimbingan teknik, serta pemimpin
selalu mengajukan pegawai yang
PENUTUP
sudah bekerja selama sepuluh
Gaya kepemimpinan kepala Dinas tahun dan dua puluh tahun untuk
Kabupaten Bandung Barat dalam

125
Jurnal JISIPOL Volume 5. No. 3

diajukan kepada pemerintah


Kabupaten Bandung Barat untuk
Pamudji, Suptanar. 1982. Interior
mendapatkan penghargaan.
Design Kepemimpinan. Jakarta:
REFERENSI Usakti
Buku Sudriamunawar, Haryono. 2006.
Kepemimpinan, Peran Serta Dan
A.F. Stoner James, DKK, 1996,
Produktivitas. Mandar Maju.
Manajemen, Edisi Indonesia,
Bandung.
Penerbit PT. Prenhallindo,
Jakarta Supriatna, Tjahya, dan Sukiasa
Arjono. 2010. Sistem
Adiwilaga, Rendy. 2018.
Pemerintahan Desa. CV. Indra
Kepemimpinan Pemerintahan
Prahasta, Bandung.
Indonesia: teori dan Prakteknya.
Yogyakarta: Deepublish. Tead, Ordway, The Art of
Leadership, McGraw Hill Book
Gary Yukl, 1994. Kepemimpinan
Company, Inc., New York,
Dalam Organisasi. PT.
1935.
Prenhallindo, Jakarta Griffin,
2002. Manajemen, PT. Peraturan Perundang-undangan
Erlangga, Jakarta
Peraturan Pemerintah Nomor 53
Harbani, Pasolong. 2013. tahun 2010, tentang Peraturan
Kepemimpinan Birokrasi. disiplin Pegawai Negeri Sipil
Bandung : CV.Alfabeta.
Peraturan Daerah no 9 tahun 2006
Kartono, Kartini. 2005. tentang, Pembentukan dan
Kepemimpinan dalam Susunan Perangkat Daerah
Manajemen. Jakarta: PT Kabupaten Bandung Barat
Rajagrafindo Persada
Peraturan Bupati Kabupaten
Komarudin, 1994, Ensiklopedia Bandung Barat Nomor 28
Manajemen, Jakarta, Bumi Tahun 2017 Tentang Tugas,
Aksara. Fungsi Dan Rincian Tugas
Dinas Pendidikan
Kouzes JM, Posner BZ. 2004. The
Leadership Challenge, Edisi
Terjemahan. Jakarta (ID):
Erlangga.
Kouzes, James & Posner. (2004).
The Leadership Challenge. San
Francisco: Jossey-Bass.
Moleong, Lexy. 2017. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung :
PT Remaja Rosdakarya

126

Anda mungkin juga menyukai