Leadership Skills
Oleh :
ASVI MASCHUROH 19062020021
REJEKI NURHIDAYATI
R. ADHI SATRIA H 19062020028
ARDRA
LUTFI
Magister Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur
2019
BAB I
LATAR BELAKANG
Organisasi dalam menjalankan fungsinya membutuhkan seorang pemimpin.
Kehadiran seorang pemimpin menjadi penentu arah kemana organisasi itu akan
berjalan. Disisi lain keberhasilan seorang pemimpin juga sangat tergantung dari
kemampuannya untuk membangun orang-orangnya karena keberhasilan sebuah
organisasi sangat tergantung pada potensi sumber daya manusia dalam organisasi
tersebut (Rivai, Bachtiar, dan Amar, 2013: 1).
LITERATURE REVIEW
Banyak ahli yang mengidentifikasi arti dari seorang pemimpin. Gibson, dkk
(2012:314) menyebutkan “Leader is agents of change , person who acts affect other
people more than other people’s act affect them”. Dari pendapat Gibson tersebut
dapat kita ketahui bahwa pemimpin adalah agen perubahan, orang yang bertindak
mempengaruhi orang lain lebih dari tindakan orang lain mempengaruhi mereka.
Pendapat lain tentang pemimpin dikemukakan oleh Rivai, Bachtiar, dan Amar (2013:
2) menyebutkan dari segi bahasa inggris pemimpin disebut sebagai “leader” yang
mempunyai tugas untuk me-LEAD anggota di sekitarnya dan bermakna:
“Not all leaders are managers, nor are all managers leaders.” (Suzanne, et.al – 2015)
(Tidak semua pemimpin adalah manajer, juga tidak semua pemimpin manajer.)
Manajer adalah Orang yang pengaruhnya terhadap orang lain terbatas pada
otoritas manajerial yang ditunjuk dari posisi mereka untuk memberi hadiah dan
menghukum. Sedangkan, Pemimpin adalah Orang dengan kekuatan manajerial dan
pribadi yang dapat memengaruhi orang lain untuk melakukan tindakan di luar
tindakan yang dapat ditentukan oleh otoritas formal (posisi) orang-orang itu saja.
Setiap perusahaan diwakili oleh orang-orang yang memiliki kualitas manajemen
atau kepemimpinan. Kepemimpinan tidak ditentukan oleh level dalam hierarki
organisasi, namun bos / manajer / adalah seseorang yang dirujuk sebagai struktur
otoritas. Pemimpin adalah seseorang dengan kemampuan untuk membuat orang
percaya dan mengikutinya dalam pendekatannya. Meskipun, konsepnya sama sekali
berbeda tetapi keterampilan kepemimpinan dan manajerial sama pentingnya bagi
manajemen organisasi yang sukses.
Ada sejumlah karakteristik untuk seorang pemimpin dan manajer yang berjalan
seiring. Pemimpin penuh dengan ide, inovasi dan membawa organisasi menuju masa
depan dan kemajuan. Sedangkan, manajer mengawasi kinerja dan memastikan
produktivitas. Pemimpin mendefinisikan visi dan manajer bertanggung jawab atas
misi untuk mendekati visi itu. Pemimpin memberikan solusi sementara manajer
menerapkan strategi untuk itu.
b. Teori Jalur-Tujuan
Teori jalur-tujuan pada mulanya dikembangkan oleh Robert House.
Pada prinsipnya teori ini berpendapat bahwa merupakan tugas si pemimpin
untuk membantu pengikutnya dalam mencapai tujuan mereka dan untuk
memberikan pengarahan dan dukungan agar dapat dipastikan tujuan mereka
sesuai dengan sasaran secara keseluruhan dari suatu kelompok atau
organisasi.
Perilaku Kepemimpinan
e. Teori Path-Goal
Berkaitan dengan perilaku pemimpin yang spesifik dan bagaimana
mereka dapat mempengaruhi kepuasan karyawan. Sebuah teori yang
menyatakan bahwa itu adalah tugas pemimpin untuk membantu pengikut
dalam mencapai tujuan dan untuk mereka memberikan arahan yang
diperlukan dan / atau mendukung untuk memastikan bahwa tujuan mereka
kompatibel dengan tujuan keseluruhan grup atau organisasi
Path-Goal Theory diterjemahkan sebagai Teori Sarana-Tujuan, yaitu teori
yang menjelaskan bagaimana pemimpin memotivasi bawahan untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan oleh organisasi. Teori ini memberikan pilihan gaya
kepemimpinan terbaik yang dibutuhkan oleh para pemimpin untuk memimpin
bawahan dan pekerjanya (Iensufiie, 2010).
Teori ini mirip dengan Pendekatan Situasional dan Teori Kontingensi,
meskipun ketiganya memiliki perbedaan masing-masing. Ada beberapa
pendekatan gaya di dalam Teori Sarana-Tujuan, yaitu:
1. Directive Leadership – Gaya Direktif
Gaya ini diberlakukan pada situasi di mana pengikut bersifat turut dan
patuh, dimana tugas-tugas terasa membingungkan dan aturan organisasi
dan prosedur juga tidak jelas bagi mereka. Pemimpin memberikan instruksi
yang jelas tentang tugasnya, serta apa yang diharapkan untuk dikerjakan
oleh pengikut.
2. Supportive Leadership – Gaya Suportif
Pemimpin menerapkan gaya kepemimpinan yang bersahabat dan
merangkul. Pemimpin menganggap pengikut sebagai pribadi yang setara
dan dihargai sebagai rekan kerja.
3. Partisipative Leadership - Gaya Partisipatif
Gaya ini diterapkan pada situasi di mana terdapat sebuah tugas yang
membingungkan. Pemimpin mengajak pengikut untuk memberikan
partisipasi, ide, dan opini tentang bagaimana menggunakan sarana untuk
mencapai tujuan.
4. Achievement-Oriented Leadership – Kepemimpinan yang Berorientasi
Pada Hasil
Pada gaya kepemimpinan ini, pemimpin memberi tantangan kepada
pengikut dengan standar pekerja yang tinggi, serta melakukan perbaikan
terus-menerus (continuous improvement).
BAB III
PEMBAHASAN
FIGUR
Tentang Ruangguru
Adamas Belva Syah Devara, anak pertama dari tiga bersaudara, lahir di Jakarta pada
tanggal 30 Mei 1990. Walaupun bukan dari keluarga dengan tingkat ekonomi tinggi,
kedua orang tua Belva yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil, selalu berusaha
memberikan pendidikan terbaik sejak kecil. Nilai-nilai yang ditanamkan mengenai
pentingnya pendidikan ini adalah dasar dari keyakinan Belva untuk memperjuangkan
hak yang sama untuk semua anak Indonesia mendapatkan pendidikan yang
berkualitas.
Pendidikan
Pembahasan kasus
Adamas merupakan salah satu tipe pemimpin yang kharismatik karena melihat
beberapa ciri-ciri yang dimilikinya. Menurut Robbins (2006) Gaya kepemimpinan
karismatik adalah tipe yang memiliki daya tarik, dan pembawaan yang luar biasa
untuk mempengaruhi orang lain sehingga ia mempunyai bawahan yang bisa
dipercaya serta pengikut yang setia dan jumlahnya besar. Para pengikut terpacu
kemampuan kepemimpinan yang luar biasa ketika mereka mengamati perilaku-
perilaku tertentu pemimpin mereka. Terdapat lima karakteristik pokok pemimpin
kharismatik:
a. Visi dan artikulasi. Dia memiliki visi ditujukan dengan sasaran ideal yang berharap
masa depan lebih baik dari pada status quo, dan mampu mengklarifikasi pentingnya
visi yang dapat dipahami orang lain.
b. Rasio personal. Pemimpin kharismatik bersedia menempuh risiko personal tinggi,
menanggung biaya besar, dan terlibat ke dalam pengorbanan diri untuk meraih visi.
c. Peka terhadap lingkungan. Mereka mampu menilai secara realistis kendala
lingkungan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk membuat perubahan.
d. Kepekaan terhadap kebutuhan pengikut. Pemimpin kharismatik perseptif(sangat
pengertian) terhadap kemampuan orang lain dan responsif terhadap kebutuhan dan
perasaan mereka.
e. Perilaku tidak konvensional. Pemimpin kharismatik terlibat dalam perilaku yang
dianggap baru dan berlawanan dengan norma.
d. Kemampuan (Ability)
Kemampuan interpersonal
Kemampuan kognitif
Ketrampilan teknis
e. Kepribadian (Personality)
Tingkat energi
Toleransi stres
Percaya diri
Kematangan emosi
Integritas
f. Motivasi (Motivation)
Orientasi kekuasaan yang disosialisasikan
Kebutuhan yang kuat untuk pencapaian
Memulai sendiri
Persuasif
a. kemampuan
Jika dilihat dari figur seorang Adamas belvara jelas sekali bahwa dari segi
kemampuan kognitifnya sangatlah tinggi, dengan kecerdasan yang dimilikinya dia
memperoleh berbagai beasiswa selama dia menempuh pendidikan di luar negeri. Rasa
percaya diri yang tinggi dan usaha yang gila dia berhasil mendapat gelar ganda di dua
universitas yaitu Harvard dan Stanford.
b. kepribadian
Dari segi integritas sudah tidak bisa diragukan lagi, semenjak menempuh pendidikan
dan menjalankan pekerjaan ia sangat memegang teguh tentang kejujuran tidak ada
toleransi untuk korupsi meskipun itu hanya korupsi waktu karena menurut dia ketika
pelanggaran tersebut dilakukan berulang maka akan menjadi kebiasaan buruk yang
pada akhirnya membuat impian kita tidak tercapai. Pada saat menjadi pimpinan di
ruangguru pun dia menerapkan intergitas yang tinggi dalam hal pelayanan kepada
pengguna ruangguru tepatnya pada saat rekuitment pengajar di ruangguru dia
memiliki standar yang tinggi dan tidak asal-asalan memilih pengajar karena menurut
dia didalam proses belajar mengajar ada interaksi anatar guru dan siswa dan guru
harus benar-benar bisa memberikan apa yang siswa butuhkan.
c. motivasi
Adamas selalu memberikan motivasi kepada anak-anak Indonesia untuk dapat maju,
salah satu kalimat motivasinya yaitu“kita bisa belajar bahwa untuk bisa mencapai
kesuksesan, kita harus mampu mengatur waktu dengan baik dan memanfaatkan setiap
kesempatan dan potensi yang ada”.
Hubungan figur dengan nilai nilai bela negara
Bela negara menjadi kewajiban bagi seluruh rakyat Indonesia seperti yanag btelah
diamanatkan di dalam Amandemen UUD ’45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3.
Bagi seorang pemimpin sudah seharusnya memiliki wawasan bela negara dan
menerapkan nilai-nilai bela negara dalam kehidupannya.
Dengan indikator memberi kontribusi dan kemajuan terhadap bangsa dan negara
Indonesia
Setiap pemuda mempunyai potensi dasar untuk dapat berkontribusi bagi bangsa dan
negara. generasi muda harus berinovasi dalam menciptakan ide-ide baru yang kreatif
dan mau bergerak dalam tindakan nyata demi membuat Indonesia lebih maju dalam
hal teknologi maupun perekonomian. Apa yang dilakukan oleh Belva dengan
mengunakan tehnologi untuk turut serta memajukan pendidikan di Indonesia melalui
ruangguru. Dimana ruangguru ini ini telah berkolaborasi dengan pemerintah mulai
tahun 2017 Ruangguru berhasil bekerja sama dengan 32 (dari 34) pemerintah provinsi
dan lebih dari 326 pemerintah kota dan kabupaten di Indonesia. Ruangguru
berkomitmen untuk menjadi mitra bagi pemerintah daerah demi memberikan
pendidikan berkualitas melalui Sistem Manajemen Belajar (LMS).
Dengan indicator berpikir, bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara
Indonesia
Apa yang dipikirkan dan dicita-citakan oleh Belva yaitu ingin memajukan pendidikan
Indonesia dimana semua anak berhak Indonesia berhak mendapat pendidikan yang
sama rata dimanapun mereka berada jelas sikap yang seperti ini akan sangat
membantu terhadap kemajuan bangsa terutama dalam dunia pendidikan. Ruangguru
sendiri telah terlibat langsung dengan program GNOTA dimana biaya dari satu jam
siswa yang belajar diruang guru dialokasikan untuk membantu siswa-siswa yang
tidak mampu.
Dengan indicator bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk kemajuan
bangsa dan Negara
Pemimpin yang rela berkorban untuk bangsa dan negara senantiasa akan
mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya untuk kemajuan bangsa. Hal inilah yang
telah dilakukan oleh adamas dimana dia telah mendedikasikan hidupnya untuk
kemajuan pendidikan indonesia melalalui ruangguru. Perjuangan panjang dan berat
telah dilalui pada awal berdirinya ruangguru tersebut.
Kesimpulan
Seorang pemimpin pasti memiliki suatu hal yang istimewa dibandingkan dengan
anggota yang lain yang ada pada organisasi itu. Kelebihan-kelebihan inilah yang
kemudian menjadi suatu penilaian dari para anggotanya. Tidak semua orang memiliki
kelebihan-kelehihan itu karena ia tidak dapat dibeli melainkan dari pendidikan dan
pengalamam.