Anda di halaman 1dari 5

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI

KELAS : PIAUD 1
NAMA : R.A AMELIA ( 2020210055 )
DOSEN : Bpk.FAHMI,M.pd.i.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FALKUTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
“KEPEMIMPINAN DALAM ADMINISTRASI PENDIDIKAN “

1.KONSEP KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan dipahami sebagai segala daya dan upaya bersama untuk menggerakkan
semua sumber dan alat (resources) yang tersedia dalam suatu organisasi. Untuk itu dapat
dikatakan bahwa sukses tidaknya suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sengat tergantung atas kemampuan pempinannya untuk menumbuhkan iklim kerja
sama agar dengan mudah dapat menggerakkan sumber daya tersebut, sehingga dapat
mendayagunakannya dan dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Dalam pengertian luas kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai berikut:

1.Seseorangyang mempengaruhi anggota-anggota kelompok.

2.Seseorang yang mempengaruhi anggota-anggota organisasi dalam banyak kegiatan.

3.Seseorang yang mempengaruhi anggota-anggota kelompok untuk ikut dengan


permintaannya dengan rela atau tidak rela.

4.Kemampuan seni/art/teknik untuk membuat sekelompok orang dengan segala aktivitasnya


mengikuti dan mentaati segala keinginannya dalam mencapai tujuannya yang telah di
tetapkan.

Di dalam lingkungan organisasi, kepemimpinan terjadi melalui dua bentuk, yaitu:


kepemimpinan formal (formal leadership) dan kepemimpinan informal (informal leadership).
Kepemimpinan formal terjadi apabila di lingkungan organisasi jabatan otoritas formal dalam
organisasi tersebut diisi oleh orang-orang yang ditunjuk atau dipilih melalui proses seleksi.
Sedangkan kepemimpinan informal terjadi, dimana kedudukan pemimpin dalam suatu
organisasi diisi oleh orang-orang yang muncul dan berpengaruh terhadap orang lain karena
kecakapan khusus atau berbagai sumber yang dimilikinya dirasakan mampu memecahkan
persoalan organisasi serta memenuhi kebutuhan dari anggota organisasi yang bersangkutan.

Kepemimpinan yang efektif dapat ditunjukkan dengan kemampuan seseorang dalam


membaca situasi dan kondisi yang berkaitan dengan iklim kerja dalam sebuah organisasi
yang ditunjukkan, misalnya dengan tinggi-rendahnya angka ketidakhadiran bawahan dalam
bekerja, banyak-sedikitnya pengawai yang minta berhenti, rendahnya kedisiplinan kerja
pegawai, tinggi-rendahnya produktivitas kerja pegawai dan banyak-sedikitnya keluhan
pengawai, baik yabg disampaikan secara terang-terangan maupun secara sembunyi-
sembunyi. Seorang pemimpin harus mampu memberikan dorongan kepada anggota
kelompoknya untuk bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab serta dapat bekerjasama
untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

 Pengertian Kepemimpinan Pendidikan

Istilah kepemimpinan pendidikan mengandung dua pengertian, dimana kata pendidikan


menerangkan di lapangan apa dan di mana kepemimpinan itu berlangsung, dan sekalaigus
menjelaskan pula sifat dan ciri-ciri kepemimpinan, yaitu bersifat mendidik dan membimbing.
Sebagaimana kata pendidikan yang menunjukkan arti yang dapat dilihat dari dua segi, yaitu:

1. pendidikan sebagai usaha atau proses pendidik dan mengajar seperti yang dikenal
sehari-hari
2. pendidikan sebagai ilmu pengetahuan yang membahas berbagai masalah tentang
hakikat dan kegiatan mendidik mengajar dari zaman ke zaman atau yang membahas
prinsip-prinsip dan pratik-praktik mendidika dan mengajar dengan segala cabang-
cabangnya yang telah berkembang begitu luas dan mendalam.

Kepemimpinan dalam lembaga pendidikan sangat berperan penting dalam mengembangkan


seluruh sumber daya yang ada termasuk sumber daya manusia (SDM), oleh karena itu, para
pakar pendidikan mencoba mengartikan kepemimpinan pendidikan, yaitu:

Nawawi (1994:82), mengatakan bahwa kepemimpinan pendidikan adalah proses


menggerakkan, mempengaruhi, memberikan motivasi, dan mengarahkan orang-
orang di dalam organisasi atau lembaga pendidikan tertentu untuk mencapai
tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. Untuk mewujudkan tugas terebut,
setiap pimpinan pendidikan harus mampu bekerja sama dengan orang-orang yang
dipimpinnya untuk memberikan motivasi agar melakukan pekerjaannya secara
ikhlas. Dengan demikian, seorang pemimpin pendidikan harus memiliki jiwa
kepemimpinan dalam mengembangkan sumber daya manusia lembaga
pendidikan.
Fachrudi (1983: 33), mengatakan bahwa kepemimpinan pendidikan adalah suatu
Sedangkan Assosiation of Supervision and curiculum Development(ASCD),
menyatakan bahwa kepemimpinan pendidikan adalah tindakan atau tingkah laku
di antara individu-individu dan kelompok-kelompok yang menyebabkan mereka
bergerak kea rah tercapainya tujuan-tujuan pendidikan yang menambahkan
penerimaan bersama bagi mereka.

Dari beberapa pendapat tersebut di atas, tentang pengertian kepemimpinan pendidikan, maka
dapat p simpulkan bahwa yang dimaksud dengan kepemimpinan pendidikan adalah
kemampuan seseorang dalam mempengaruhi, mengkoordinir, menggerakkan, memberikan
motivasi dan mengarahkan orang-orang dalam lembaga pendidikan agar pelaksanaan
pendidikan dapat lebih efisien dan efektif dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang
telah dirumuskan.

Pemimpin pada hakikatnya adalah seseorang yang mempunyai kemampuan untuk


mempengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan.
Kekuasaaan adalah kemampuan untuk mengarahkan dan mempengaruhi bawahan
sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakannya. Semakin banyak jumlah sumber
kekuasaan yang tersedia bagi pemimpin, maka makin besar potensi kepemimpinan yang
efektif.[9]Dengan demikian, penulis beranggapan bawah makin efektifnya kepemimpinan
seseorang, maka kesuksesan dalam mencapai cita-cita semakin terbuka lebar. Dalam hal ini,
seorang pemimpin benar-benar mampu mempengaruhi bawahnnya dalam melaksanakan
tugas-tugasnya.

 Pendekatan Dalam Kepemimipinan


Menurut kodrat serta irodatnya bahwa manusia dilahirkan untuk menjadi pemimpin. Sejak
Adam diciptakan sebagai manusia pertama dan diturunkan ke bumi, ia ditugasi sebagai
khalifah Allah di muka bumi ini.

Sebagai pemimpin di muka bumi, berdasarkan firman Allah tersebut, manusia harus memliki
kemampuan dalam kepemimpinannya. Ada beberapa pendekatan dalam mengkaji
kepemimpinan, yaitu:

1. Pendekatan Sifat-Sifat Kepemimpinan

Usaha yang pertama kali dilakukan oleh psikolog dan peneliti untuk memahmi
kepemimpinan yaitu mengenali karakteristik atau ciri-ciri para pemimpin yang berhasil.
Penelitian masa itu ditunjukan untuk mengetahui sifat-sifat pemimpin yang mencaku:
intelektualitas, hubungan sosial, kemampuan emosional, keadaan fisik, imajinasi, kekuatan
jasmani, kesabaran, kemampuan berkorban, dan kemampuan bekerja keras. Ciri-ciri tersebut
harus dimiliki oleh seorang pemimpin.[10]

1. Pendekatan Perilaku

Pendekatan perilaku memandang bahwa kepemimpinan dapat dipelajari dari pola tingkah
laku, dan bukan dari sifat-sifat (traits) pemimpin. Alasannya sifat seseorang relatif sukar
untuk diidentifikasi. Beberapa pandangan ahli, antara lain James Owen (1973) berkeyakinan
bahwa perilaku dapat dipelajari, hal ini berarti bahwa orang yang dilatih dalam perilaku
kepemimpinan yang tepat akan dapat memimpin secara efektif. Namun demikian hasil
penelitian telah membuktikan bahwa perilaku kemimpinan yang cocok dalam satu situasi
belum tentu sesuai dengan situasi yang lain.[11]

2.Pendekatan Situasional

Pendekatan situasional berpandangan bahwa keefektifan kepemimpinan bergantung pada


kecocokan antara pribadi, tugas, kekuasaan, sikap dan persepsi. Pendekatan ini berusaha
mengenali faktor-faktro yang paling penting dalam seperangkat situasi tertentu, dan
meramalkan gaya kepemimpinan yang paling efektif dalam situasi seperti itu.[12]

(https://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/MPDR5301-M1.pdf)

2.GAYA KEPEMIMPINAN
 PENGERTIAN GAYA KEPEMIMPINAN
beberapa pengertian gaya kepemimpinan menurut para hali, diantaranya yaitu:

1. Menurut Rivai dalam bukunya "Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk


Perusahaan", gaya kepemimpinan didefinisikan sebagai pola menyeluruh dari
tindakan seorang pemimpin, baik yang tampak maupun yang tidak tampak oleh
bawahannya.
2. Menurut Miftah Thoha dalam bukunya "Kepemimpinan Dalam Manajemen"
menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan
oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain
seperti yang ia lihat.
3. Menurut Hasibuan dalam bukunya "Manajemen Sumber Daya Manusia"  menyatakan
gaya kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya,
agar mereka mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan
organisasi.
4. Luthans dalam bukunya " Organizational Behavior" mendefinisikan gaya
kepemimpinan merupakan cara pimpinan untuk mempengaruhi anggota/bawahannya
sedemikian rupa sehingga orang tersebut mau melakukan kehendaknya untuk
mencapai tujuan organisasi meskipun secara pribadi hal tersebut mungkin tidak
disenangi. 
5. Menurut Kartono dalam bukunya "Pemimpin dan Kepemimpinan" memberikan
definisi gaya kepemimpinan sebagai sifat, kebiasaan, tempramen, watak dan
kepribadian yang membedakan seorang pemimpin dalam berinteraksi dengan orang
lain.
6. Mulyadi dan Rivai dalam bukunya "Manajemen Sumber Daya Manusia"
menerangkan bahwa gaya kepemimpinan merupakan pola perilaku dan strategi yang
disukaidan sering diterapkan oleh seorang pemimpin dalam rangka mencapai sasaran
organisasi. 

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya gaya kepemimpinan
merupakan  strategi yang diterapkan oleh seorang pemimpin dalam mengarahkan para
bawahannya guna menyatukan tujuan organisasi dengan karyawan demi mencapai tujuan
bersama.

Anda mungkin juga menyukai