BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kepemimpinan
1. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan berasal dari kata “pimpin” yang berarti tuntun, bina atau
bimbing, dapat pula berarti menunjukan jalan yang baik atau benar, tetapi dapat
pencapaian tujuan”.3
pemuka, penuntun (pemberi contoh ) atau penunjuk jalan. Jadi secara fisik
seseorang dapat menjadi pemimpin dalam memberikan pimpinan. Hal ini sesuai
dengan ungkapan Kihajar Dewantoro yang terkenal “ing ngarso sung tuloda, ing
madyo mangun karso, tut wuri handayani” artinya, jika ada didedapan memberikan
1
Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta : PN
Balai Pustaka, 1990),h.684
2
Rivai, Kepemimpinan Pendidikan, (Jakarta: Cahaya Ilmu, 2003),h. 3
3
Stephen P. Robbins, Esentials of Organizational Behavior, ( Prentice-Hall, 1983),h 112
9
etimologis, leadership bersal dari kata “to lead” (bahasa inggris) yang artinya
sebagaimana.5
dalam usaha mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan untuk mencapai hal yang
kepada apa yang dilakukan oleh para peimpin, yaitu proses dimana para pemimpin
harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Oleh karen itu, pemimpin dapat
4
Soehardjono, Kepemimpinan: Suatu Tinjauan singkat tentang Pemimpin dan
Kepemimpinan serta Usaha-usaha Pengembangannya,(Malang:APDN Malang Jawa Timur,1998),
h.127
5
Anoraga, Pendekatan Kepemimpinan Lembaga Pendidikan, (Surabaya:Usaha Nasional,
1990), h.349
6
Anoraga, Op Cit, h.2
10
teori kepemimpinan dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara efektif dan
kepemimpinan.
yang dipimpin, hal ini menempatkan posisi pemimpin yang sangat penting dalam
suatu organisasi atau pada lembaga tertentu. Sementara itu nawawi mendefinisikan
kegiatan yang harus dilakukan.8 Menurut Yukl dalam Husaini Usman, beberapa
devinisi tentang kepemimpinan yang dianggap cukup mewakili selama ini adalah
sebagai berikut :
7
Baharudin dan Umiarso, Kepemimpinan Pendidikan Islam Antara Teori dan Praktik,
(Jogjakarta:AR-RUZZ MEDIA,2012), h.48
8
Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Haji Mas Agung, 1987), h. 81
11
organisasi.
mengandung kesamaan asumsi yang bersifat umum seperti : (1) didalam satu
fenomena kelompok melibatkan interaksi antara dua orang atau lebih (2) didalam
9
Usman Husaini, Op.Cit.,h. 279.
12
unsur kunci kepemimpinan adalah pengaruh yang dimiliki seseorang dan pada
giliranya akibat pengaruh itu bagi orang yang hendak di pengaruhi. Peranan
memberikan arahan petunjuk yang lebih baik dalam mencapai tujuan yang telah
pemimpin harus mampu untuk meningkatkan peran strategis dan teknis dalam
keislaman.
10
Wirawan, Op.Cit.,h. 135
13
mempengaruhi orang untuk memahami dan setuju dengan apa yang perlu
dilakukan secara efektif serta proses untuk memfasilitasi individu dan kolektif
lain yang ada hubungan dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan
1. Tujuan kepemimpinan
dipimpin.
dipimpin)
peran tempat pada suatu posisi administratif, serta posisi oranglain mengenai dari
mempengaruhi orang lain untuk berfikir dan berprilaku dalam rangka perumusan
kecerdasan sejumlah orang (dua orang atau lebih) agar bekerjasama dalam
manusia yang dimiliki oleh organisasi guna mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.
kepada individu atau kelompok lain yang tergabung dalam wadah tertentu untuk
13
Wahjosumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi,( Jakarta : Ghalia Indonesia 1994.) hal.26
14
Nawawi, Hadari dan Martini Hadari., Kepemimpinan yang Efektif. (Yogyakarta :
Gajahmada University Press, 1995),h.9
15
Danim,Sudarwan Menjadi Komunitas Pembelajaran, Kepemimpinan Transformasional
dalam Komunitas Organisasi Pembelajaran,(Jakarta:Bumi Aksara, 2003), h.9
15
menyatakan “leadership is the proces of directing and influencing the task related
dan mempengaruhi para anggota dalam berbagai aktivitas yang harus dilakukan.
pelaksanaan organisasi atau lembaga yang dipimpin, hal ini menempatkan posisi
pemimpin yang sangat penting dalam suatu organisasi atau pada lembaga tertentu.
memberikan arahan petunjuk yang lebih baik dalam mencapai tujuan yang telah
pemimpin harus mampu untuk meningkatkan peran strategis dan teknis dalam
16
Usman Husaini, Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,
2009), h.218
17
Hadari Nawawi, Op.Cit, h.81
16
melaksanakan tugas selalu setelah itu selesai dan tidak menyisakan dampak
(atsar) bagi yang di pimpin melainkan lebih dari itu, yang dimaksud tanggung
jawab disini adalah lebih berarti upaya seorang pemimpin untuk mewujudkan
sendiri, atau dengan kata lain seseorang mesti bertanggung jawab untuk dirinya
sendiri, tanpa menggantungkan hidupnya kepad orang lain dalam islam karen
harus ada dalam tangan seorang pemimpin yang beriman. Firman Allah SWT
َٰ
ظا َ ٞۡ ََ ۡفعَ ۡوارَ ِى َلافَيَِٝاا َٗ ٍَِاٍِِْٞ ُُٗا ۡٱى َُ ۡؤِ َب ٓ َءا ٍِِادَِٞااأ َ ۡٗ ِىَٝز َ ِخزِا ۡٱى َُ ۡؤ ٍَُُِْ٘اا ۡٱى َٰ َن ِف ِشّٝلا
َا
ٗۗ
َ ٱّللُ اّ َۡف
ا َِاَٚغ ۗٗٔاۥُ ا َٗإِى
ٱّللا ُ َحزّ ُِس ُم ٌُ ا َاٝٗا ِ ّْل اأَُ ارَزَقُ٘ا
َ اٍ ْۡ ُٖ ٌۡ ارُقَ َٰىخ ٓ َ ِءٍ اإَٜۡ اشِٜٱّللِ اف ٍَِِ ا َا
ٕا ا٢شاٞ ص ُا ِ ََ ۡٱى
Artinya : Jangan orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali
niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri
dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap
diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali(mu) (Q.S. Ali Imron;28).18
Dalam ajaran Islam baik ayat maupun hadits banyak yang menjelaskan
Nahl ayat 36 yang menjelaskan tentang hakikat diutusnya para rosul kepada
yang benar.
18
Prof. H. Mahmud Yunus, Tarjamah, Al-Qur”anul Karim. ( Bandung:PT.Al-Ma‟arif,
2000), h. 108
18
antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan adapula
saling berkaitan yaitu unsur manusia sarana dan tujuan untuk dapat
melaksanakan kepemimpinanya.
secara teori atau dari pengalamanya dalam pratek selama menjadi pemimpin.
kepemimpinan adalah masalah sosial yang didalam terjadi interaksi antar pihak
yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai tujuan bersama,
Dari sini dapat dipahami bahwa tugas utama seorang pemimpin dalam
melaksanakan program-program saja, tetapi lebih dari itu yaitu pemimpin harus
19
Prof. H. Mahmud Yunus, Op.Cit, h.244
19
untuk ikut berperan aktif sehingga mereka mampu memberikan kontribusi yang
inspirator, partisipator dan motivator kepada guru, siswa, dan karyawan untuk
2. Azas-Azas Kepemimpinan :
1. Kemanusiaan
2. Efisien
sumber, materi dan jumlah manusia; atas prinsip penghematan, adanya nilai-nilai
20
Mulyadi, Peran Kepemimpian Kepala Madrasah Dalam Mengembangkan Budaya
Madrasah, (Malang:el-Hikmah, 2010), h.44
21
Kartini Kartono, Op.Cit. h. 94
20
3. Teori Kepemimpinan
beberapa hal penting yang harus dimiliki kepala sekolah sebagai pemimpin yaitu
seorang inisiator, inspirator, partisipator dan motivator kepada guru, siswa, dan
22
Rasminto, Kepemimpinan Kepala Sekolah Berwawasan Visioner-Transformatif Dalam
Otonomi Pendidikan, (Malang: Jurnal el-Harakah,2003), h.17
23
Rasminto, Op.Cit. h.17
24
Ibrahim Bafadal, Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar, dari Sentralisasi
Menunju Desentralisasi, (Jakarta:PT.Bumi Askara,2006),h.44
21
untuk membangun budaya organisasi yang sehat.25 Ada beberapa teori tentang
a. Teori Genetis
bukan dibuat (leader are born, and not made).26 Penganut teori ini Ini mengatakan
untuk itu. Artinya takdir telah menetapkan ia menjadi pemimpin. Mitos ini
pantas menjadi pemimpin adalah orang yang memang dari sananya dilahirkan
b. Teori Sosial
bentuk, jika teori genetis mengatakan bahwa “leaders are born and not made”,
and not born”. Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa setiap orang akan
dapat menjadi pemimpin apabila di beri pendoidikan dan kesempatan untuk itu.
c. Teori Ekologis
25
Mulyadi, Ibid. h. 44
26
Sudarwan Danim, Kepemimpinan Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.7
22
Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan teori
sosial. Penganut penganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat
menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-
menegmbangkan lebih lanjut bakat bakat yang memang telah dimilikinya itu.27
d. Teori Kontigensi
Selain ketiga teori tersebut, muncul pula teori keempat yaitu teori
Kontigensi atau teori tiga dimensi. Penganut teori ini berpendapat bahwa, ada tiga
pemimpin atau tidak, yaitu: (1) Bakat kepemimpinanan yang dimiliki. (2)
Teori ini disebut dengan teori serba kemungkinan dan bukan sesuatu yang pasti,
artinya seseorang dapat menjdai pemimpin jika memiliki bakat, motivasi dan
Membentuk diri sendiri (self constituted leader). (2) Dipilih oleh golongan,
27
Kartini Kartono, Op.Cit. h.33
23
keberaniannya dan sebagainya terhadap organisasi. (3) Ditunjuk dari atas, artinya
4. Model-model Kepemimpinan
rasa hormat, dan kehangatan dalam hubungan antara pemimpin dengan anggota
partisipatif.
28
Imam Mujiono, Kepemimpinan dan Keorganisasian, (Yogyakarta: UII Press, 2002), h.18
29
Baharuddin dan Umiarso, Kepemimpinan Pendidikan Islam Antara Teori dan Praktik,
(Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2012), h.58
24
pelayanan staf, efisiensi kerja, dan jumlah pengeluaran serta memerhatikan anak
kepala sekolah yang sukses dalam memegang amanat terhadap perubahan dalam
6. Kepemimpinan Situasional
pribadi ini, dan membantu pimpinan dengan garis pedoman perilaku yang
Intisari dari model ini terletak pada pemikiran bahwa kepemimpinan dengan
kombinasi perilaku hubungan dan perilaku tugas dapat saja sama, namun hal
banyak hal yang tidak pasti, sama halnya dalam organisasi yang juga tidak
5. Prinsip-Prinsip Kepemimpinan
1. Jujur (Amanah)
2. Adil
3. Musyawarah (Syura
30
Ibid.h.69
26
mereka.31
kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati
mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu
6. Tipe-Tipe Kepemimpinan
1. Tipe Otokratik
31
Ibid.h.93
32
Ibid.h.84
33
Baharudin & Umiarso, Op.Cit.h.84
27
sajalah yang harus berlangsung dan kurang mau memperhatikan kritik dari
bawahannya. Oleh sebab itu, biasanya ia tertutup terhadap kritik, saran dan
yang paling benar, karena itu harus dilaksanakan dan dipatuhi secara mutlak.34
2. Tipe Paternalistik
daya kreasi, inisiatif dan mengambil keputusan dalam bidang tugas yang
biasanya jika figurnya wafat, maka organisasi akan menjadi stagnan, mundur atau
3. Tipe Kharismatik
34
Sondang P.Siagian,Tipe-Tipe Kepemimpinan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009),
h.63
35
Sondang P.Siagian, Ibid, h.64
28
5. Tipe Demokrasi
dengan kepentingan dan tujuan orang yang di pimpinya. Pemimpin model ini
36
Kartini Kartono, Op Cit, h.65
37
Kartini Kartono, Op.Cit, h.67
38
Kartini kartono, Ibid, h.67
29
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
oleh gaya kepemimpinan terhadap para bawahan (guru dan Karyawan). Hersey
patterns that use when they are working with and trhough other people as
prilaku para pemimpin yang konsisten mereka gunakan ketika mereka bekerja
dengan dan melalui orang lain seperti yang dipersepsi orang-orang itu.40
39
Prof. H.Mahmud Yunus, Op.Cit. h. 120
40
Sugeng P, Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan SDM,
(Malang:PPS UIN Malang,2005),h. 39
30
tinggi.
7. Kepemimpinan Efektif
yang tepat terlaksana melalui orangyang tepat, pada saat dan tempat yang tepat.
Kepemimpinan yang efektif dinilai melalui apa yang dihasilkanya. Untuk menjadi
31
satu tugas pemimpin yang paling menantang adalah menempatkan orang yang
tepat untuk
tugas yang tepat dan memotivasi untuk melakukan dengan baik setelah
menentukan apa yang tepat dalam bentuk hal yang harus dilaksanakan dan orang
masalah saat yang tepat. Pemimpin yang efektif adalah seorang yang membuat
rencana dengan hati-hati dan menggunakan waktu dengan baik untuk mencapai
menguntungka.41
prinsip organisasi yang ada “. Adalah penting sekali bahwa orangp-orang yang
ingin memimpin secara efektif, menjadi teladan baik yang mewakili citra
merekrut orang tertentu mereka tidak asal mengundang orang melakukan tugas.
41
Goodwin, Theoris of Leadership, (New Jersey : Mc Graw Hill Company, 1996),
h.11-13
42
Ibid, h.25
43
Ibid, h.27
32
dan sumber daya lainya untuk memenuhi kebutuhan tertentu yang telah
diketahui.44
Fiedrer dan charmer dalam kata pengantar yang berjudul leadership and
yang dibagi kedalam tiga masalah pokok, yaitu ; (1) bagaimana seorang dapat
menjdai seorang pemimpin, (2) Bagaimana para pemimpin itu berprilaku, dan (3)
sumber daya dan sejumlah kewibawaan yang ada pada para pemimpin, dan
power : bawahan mengerjakan sesuatu agar dapat terhindar dari hukuman yang
dimiliki oleh pemimpin, (3) Reward Power : bawahan mengerjakan sesuatu agar
dan mau berperilaku pula seperti pemimpin, dan (5) Expert power :bawahan
47
Ibid, hal.21
34
dan memberikan hukuman, pembina terhadap guru akan lebih baik mudah
pemimpin ditandai oleh daya kecakapan luar biasa yang dimiliki oleh pemimpin,
seperti tidak dikenal lelah, intuisi yang ajam, wawasan masa depan yang luas dan
yang dibawa sejak lahir, bukan karena dibuat atau dilatih. Seperti dikatakan oleh
Theirauf dalam Purwanto; “ The heredity approach states that leaders are born
and note made-that leaders do not acquire the ability to lead, but inherit it” yang
artinya pemimpin adalah dilahirkan bukan dibuat bahwa pemimpin tidak dapat
Stogdil yang dikutip oleh Sutisna, mengemukakan bahwa sesorang tidak menjadi
48
M.Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1987), h.31
35
Hal ini sejalan dengan pendapat Yukl yang menyatakan bahwa sifat-sifat pribadi
pemimpin.51
dalam hal : bagaimana cara memberi perintah, memberi tugas dan wewenang,
bimbingan dan pengawasan, cara membina disiplin kerja, dan cara mengambil
keputusan.52
yang dilakukan oleh para pemimpin dari sifat pribadi atau sumber kewibawaan
yang dimilikinya. Oleh sebab itu pendekatan perilaku itu menggunakan acuan
49
Sutisna, Op.cit.,h. 258
50
Wahjosumidjo, Op.Cit. h. 20-21
51
Yukl,Op.Cit.,h. 70
52
Ngalim Purwanto,Op.Cit.,h.32.
36
dipengaruhi oleh perilaku dan sifat-sifat pemimpin saja. Tiap organisasi atau
lembaga memiliki ciri-ciri khusus dan unik. Bahkan organisasi atau lembaga yang
berbeda. Semangat, watak dan situasi yang berbeda beda ini harus dihadapi
yang berusaha mencari jalan tengan antara pandangan yang mengatakan adanya
azas-azas organisasi dan manajemen yang bersifat universal, dan pandangan yang
berpendapat bahwa setiap organisasi adalah unik dan memiliki situasi yang
53
Wahjosumidjo,Op.Cit.,h. 29
37
oleh unit pimpinan, sifat lingkungan eksternal, dan karakteristik para pengikut.55
oleh unit pimpinan , sifat lingkinagn eksternal dan karakteristik para pengikut.56
54
Ibid, h.29
55
Sutisna, Op.cit.,h.260
56
Yukl,Op.cit.,h. 260
57
Nanang F, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung:Remaja Rosdakarya,2001),h.
9
58
Usman husaini , Manajemen Teori Penerapanya, (Bandung:sinar baru, 1989),h. 293
38
bersama. Kunci keberhasilan suatu sekolah pada hakikatnya terletak pada efisiensi
kualitas kepemimpinan yang kuat, sebab keberhasilan sekolah hanya dapat dicapai
kemampuan dasar, yaitu sekelompok kemampuan yang harus dimiliki oleh tingkat
pemimpin apapun, yang mencakup : conceptual skills, human sikll dan technical
yang spesifik.
59
Willian R Tracey, Managing training an Development System, (USA:
AMACOM,1974,h.53-55.
39
seorang pemimpin yang efektif dikelompokkan menjadi dua sifat penting, yaitu
antara lain :
c. Refleksi dan kontemplasi mengenai hakikat hidup dan tujuan hidup bangsa
tertera pada uraian hasthabrata (delapan tangan, atau laku wolung atau delapan
a) Bagaikan Surya :
kehidupan
60
Sudarwan Danim, Kepemimpinan Pendidikan : Kepemimpinan Jenius (IQ+EQ), etika,
Perilaku Motivasional, dan Mitos (Bandung:Alfabeta, 2010),h. 21
61
Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, (Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada,2014),h.319
40
sentosa.
kecemerlangan
menimbulkan ketaatan.
e) Bagaikan Bumi :
bathin)
pahala
tengah masyarakat.
B. Kepala Madrasah
Kepala Madrasah adalah jabatan pemimpin yang tidak bisa diisi oleh orang-
organisasi jabatan otoritas formal dalam organisasi tersebut diisi oleh orang-orang
62
Kartini Kartono, Op Cit. h. 323
42
informal terjadi dimana kedudukan pemimpin dalam suatu organisasi diisi oleh
orang-orang yang muncul dan berpengaruh terhadap orang lain karena kecakapan
bersangkutan.63
kompleks. Hal ini didorong oleh tuntutan siswa, orang tua, masyarakat dan dunia
usaha pengguna jasa hasil sebuah lembaga pendidikan agar sebuah lembaga
pendidikan out putnya bermutu, maka yang harus ditingkatkan adalah kualitas
program organisasi perlu didukung oleh kepemimpinan yang kreatif yang dapat
menggerakkan partisipasi aktif dari sumber daya manusia yang ada. Juga peranan
evaluating. 64
tugas dan pekerjaanya , maka kepala madrasah yang berkualitas harus mampu
sanksi, serta membina dalam rangka mencapai kinerja sekolah secara efektif dan
63
Wahjosumidjo, Op.Cit. h.84
64
Wuradji, The Educational Leadership: Kepemimpinan Transformasional, (Yogyakarta:
Gama Media, 2008),h.20
43
kewajibanya, di harapkan prestasi kerja guru dapat mencapai hasil yang optimal.65
Selain peningkatan kinerja guru, karyawan dan siswa serta stake holder lainya
sarana dan prasarana yang menunjang dan memadai serta kurikulum yang relevan
ada beberapa karakter yang harus dimiliki kepala madrasah sebagai leader yaitu
madrasah sebagai pemimpin (leader) akan tercermin dalam sifat-sifatnya (1) Jujur,
(2) percaya diri,(3) tanggung jawab, (4) berani mengambil resiko dan keputusan
,(5) berjiwa besar, (6) emosi yang stabil, dan (7) teladan.67
produktif, mandiri, dan akuntabel. Jadi untuk mewujudkan hal tersebut maka ada
65
M. Ngalim Purwanto, Op.Cit. h.41
66
Wahjosumidjo, Op Cit, h.110
67
E.Mulyasa, Op.Cit, h.115
44
yang seharusny dari suatu organisasi ketika ia berjalan dengan baik. Visi juga
self efficacy). Morrysei mengemukakan bahwa visi adalah presentasi dari apa
Jadi kesimpulan dari pengertian visi diatas adalah bahwa visi merupakan
merupakan daya pikir, yang abstrak, yang memiliki kekuatan amat dahsyat dan
Karakteristik kepala sekolah yang memiliki visi yang utuh dapat di identifikasi
sebagai berikut:
68
H.E. Mulyasa, Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara,
2015), h. 22-45
69
Ibid,h 23
45
panggilan jiwa
madrasah.
Visi madrasah yang utuh, harus dapat direalisaskikan dalam kehidupan yang
nyata, bukan hanya khayalan tetapi bisa dilaksanakan dan diwujudkan menjadi
kenyataan, Hal ini penting, agar dalam perwujudan visi tersebut mendapat
sehingga mereka memiliki tanggung jawab dan rasa memiliki terhadap madrasah.
2. Tanggung jawab
yang harus dipikul melekat kepada kepala madrasah. Memikul tanggung jawab
Tanggung jawab seorang pemimpin harus dibuktikan bahwa kapan saja dia harus
warga madrasah agar mau dan mampu melakukan upaya-upaya untuk mencapai
tujuan madrasah.
3. Keteladanan
masalah keteladanan ini selalu diingatkan. Satu kata dengan perbuatan adalah
madrasah yang selalu menjadi contoh yang baik bagi bawahanya akan menjadi
salah satu modal utama bagi terlaksananya manajemen madrasah yang efektif.
menghargai bawahan. Merasa bahwa guru dan staf dihargai pendapatnya, dia juga
akan menghargai pihak seperti peserta didik Sifat yang harus dimiliki kepala
seperti demokrasi atau kompromiser, tetapi juga haryus dibarengi dengan sifat-
sifat seperti mau memperhatikan etika. Etika berkaitan dengan nila-nilai dan
4. Memberdayakan staf
Tiga hal yang dapat dulakukan dalam memberdayakan staf dan membuat
a. Apresiasi (appreciation)
Mungkin hal paling sederhana untuk membuat orang lain merasa nyaman
dengna dirinya adalah ekpresi kita yang berkesinambungan atas segala hal yang
yang mengalir dengan tulus dan ikhlas dalam seluruh interaksi dengan orang lain,
maka akan sangat terkejut dengan kenyataan mengenai betapa populernya kita dan
b. Pendekatan (approach)
diri mereka, dan memberikan merek arasa kekuatan dan berenergi adalah dengan
banyak menggunakan pujian dan pendekatan. Jika kita memberikan pujian dan
pendekatan yang jujur dan tulus kepada orang lain atas prestasi mereka, besar
maupun kecil, maka akan dikejutkan dengan kenyataan tentang banyaknya orang
yang menyukai dan betapa banyaknya orang yang dengan suka rela mau
membantu kita mencapai tujuan. Jika kita mencari setiap kesempatan untuk
melakukan dan mengatakan sesuatu yang membuat orang lain merasa nyaman
tentang diri mereka, maka akan heran dengan tidak hanya bagaimana senangnya
perasaan kita tetapi juuga heran dengan hal-hal menabjubkan yang mulai terjadi di
sekitar kita.
c. Perhatian (antention)
ketka berbicara. Sebagian orang sangat disibukkan dengan usaha untuk didengar.
Yang membuat merek jadi tidak sabar saat orang lain berbicara. Ingatlah satu
kegiatan yang paling penting yang harus dilakukan dari waktu kewaktu adalah
atau mengekpresikan diri. Dalam hal ini juga kepala sekolah juga harus mampu
teratur. Kepala sekolah juga hrus memperhatikan kenaikan pangkat dan jabatanya.
madrasah untuk bisa memiliki pengaruh terhadap guru dan warga kepala
bekal yang lebih baik untuk memberdayakan warga madrasah sehingga tujuan
yang diharapkan dapat tercapai. Ada beberapa alasan mengapa kepala madrasah
a. Membangun kepercayaan
pada yang banyak bicara dan mengbrol, kepercayaan merupakan pelumaas bagi
b. Kredibilitas
49
yang hebat adalah orang-orang yang mampu menjadi pendengar yang baik, yang
c. Dukungan
dukungan bila didengar, khusunya ketika mereka marah atau gelisah. dengan
didengar mereka merasa dihargai dan dipahami, jadi jika kita mau mendengar
Kepala madrasah mencapai tujuan Karena orang yang didengar akan mau
e. Informasi
berguna,baik untuk saat ini maupun masa yang akan datang. Dengan memiliki
f. Pertukaran
50
akan mendengarkan kita . Sesiau dengan prisip pertukaran, dukunga kita terhadap
orang lain akan membuat Mereka juga mendukung kita kepada orang lain
orang, bergantung pada kesukaan dan tujuannya, keempat gaya tersebut sebagai
berikut :
berikut :
c. Sikap ramah dan layanan yang cepat dari para tenaga kependidikan
yang berprestasi
70
E.Mulyasa, Op.Cit.h. 35
51
pelanggaran
tambahan belajar
lainya.
7. Mengembangkan orang
tenaga pendidik yang ada, baik guru maupun tenaga administrasi, dapat
dampak terhadap mutu layanan yang diberikan yang pada akhirnya akan dapat
mengembangkan bawahanya, antara lain dengan memberi tugas tugas yang cocok
dalam bekerjasama.
8. Memberdayakan Madrasah
yang terbaik dari staf atau pihak yang dibina. Cara memberdayakan madrasah
yaitu bentuk pemberdayaan yang disarankan adalah kerja sama. Secara tradisional
budaya organisasi itu dapat berjalan menurut empat budaya yaitu budaya
kekuasaan, budaya peran, budaya tugas dan budaya perorangan. Kepala Madrasah
bahwa peserta didik harus belajar secara optimal. Perhatian terhadap peserta didik
BP. Proses belajar harus menjadi perhatian utama kepala madrasah dan segala
fasilitas yang ada harus diarahkan pada kegiatan belajar peserta didik, karena
melalui proses belajar yang optimal palingtidak peserta didik sudah dapat diberi
layanan prima. Layanan peserta didik harus juga diarahkan pada tersedianya
sarana dan prasarana yang diperlukan oleh peserta didik , seperti buku, alat tulis,
gagasan tersebut dalam tindakan nyata. Praktik adalah indakan nyata seorang
hanya pandai berteori tetapi harus melakukan berbagai tindakan nyata yang dapat
menghasilkan sesuatu. Untuk itu kepala madrasah harus memiliki sifat yang
a. Konstruktif
b. Kreatif
c. Delegatif
d. Integratif
e. Pragmatis
menyesuaikan gaya kepemipinanya, dalam hal ini, kepala madrasah harus mampu
bertindak sesuai dengan situasi dan kondisi guru. Tenaga kependidikan dan warga
71
E.Mulyasa, Op.Cit,h. 45
54
upaya upaya khusus seseorang , dan (n) Memberi imbalan, memberi atau
proses dan prosedur yang didasarkan atas peraturan yang berlaku. Secara sistem
jabatan kepala Madrasah sebagai pejabat atau pemimpin formal dapat diuraikan
teori H.Mintberg.73
sumber daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan uraian tersebut, seorang manajer atau seorang kepala madrasah pada
72
E.Mulyasa, Op.Cit.h 47
73
E.Mulyasa, Op.Cit.h 85
55
memimpin, dan mengendalikan agar organisasi dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.74
1. Kepala madrasah harus bertindak arif, bijaksana, adil, tidak ada pihak
dan siswa baik berupa dana, peralatan, waktu bahkan suasana yang
mendukug.
madrasah.
74
E.Mulyasa, Op.Cit,h. 96
56
apapun.
8. Kepala madrasah harus dapat menghargai apa pun yang dihasilkan oleh
a. Pola pikir
b. Asas
d. Dua belas sifat kepemimpinan, takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, ing
ngarsa sung tulodo, ing madia mangun karsa, tut wuri handayani, waspada,
purba wisesa, ambeg paramarta, prasaja, satia, hemat, terbuka, legawa dan
kesatria.
e. Sikap dan perilaku, sikap konsisten dan perilaku yang selalu berorientasi
75
Wahjosumidjo, Op.Cit.h.109
76
Wahjosumidjo, Op.Cit.h.121
57
1. Mental, hal-hal yang berkaitan dengan sikap batin dan watak manusia.
perbuatan, sikap dan kewajiban atau moral yang diartikan sebagai akhlak.
dan keindahan.77
organisasi yang lebih luas atau diluar madrasah berada dibawah kepemimpinan
pejabat lain, baik langsung maupun tidak langsung (subordinated), yang berperan
sebagai atasan kepala madrasah. Oleh sebab itu sebagai bawahan, seorang kepala
pejabat formal ini dikaitkan dengan teori Harry Mintzberg yang secara jelas
77
Wahjosumidjo, Op.Cit.h.124
78
Wahjosumidjo, Op.Cit.h.130
58
Tabel : II.1
Decisional Role:
Interpersonal Entrepreneur ,
Informasional
Roles: Disturbance
Role: Monitor,
Figurehead,leader handleer,
Dissaminator,
,leasion Resourcesallocator,
spokesman
Negosiator
Ada tiga macam peranan pemimpin dilihat dari otoritas dan status formal seorang
sebagai berikut :
1. Figurehead
2. Kepemimpinan (leadership)
3. Penghubung (leasion)
79
Wahjosumidjo, Op.Cit.h.89
59
tugas rutin yang sama saja dari hari ke hari berikutnya. Semua sudah ditentukan
standarnya, dan kalau kinerja sudah sesuai standar maka bereslah segalanya.
Kepala madrasah memerlukan kinerja, tetapi bedanya standar ini bersifat dinamis
mutu secara berkelanjutan. Ciri-ciri khusus kepala madrasah yang ideal sebagai
berikut :
b. Melimpahkan wewenang
c. Merangsang kreativitas
80
Wahjosumidjo,Op.Cit, h.92
60
h. Membeicarakan persaingan
i. Membangun karakter
Bagi atasan kepala madrasah dianggap sebagai teman kerja atau patner kerja yang
81
E.Mulyasa. Op.Cit.h.54
82
E.Mulyasa. Op.Cit.h.56
61
Manusiawi.83
yang terukur dalam rangka membantu tercapainya tujuan kelompok dalam suatu
unit kerja. Pendapat lain mengatakan bahwa penampilan adalah prestasi atau hasil
83
E.Mulyasa. Op.Cit.hal.57
62
Tabel : II.2
Msisi
Ukuran Penampilan
Organisasi
( Performance)
Tanggung jawab kunci
Input Output x
(Key Responsibility)
............................. .................................
............................. .................................
Berdasarkan model penampilan organisasi di atas ada empat bagian yang penting
............................. ..............................
yang saling berkaitan, yaitu :
b. tujuan atau sasaran utama yang dapat diukur dari penampilan (kinerja);
d. input;
.................................
Indikator kepala sekolah efektif secara umum dapat diamati dari tiga hal
84
Wahjosumidjo, Op.Cit.h.430
63
secara keseluruhan.85
4. Melaksanakan setiap tugas dan kegiatan dengan penuh tanggung jawab, dan
selalu jelas makna (value) dari setiap kegiatan dalam kaitannya dengan
85
H.E.Mulyasa, Op.Cit.h.19
64
7. Menjadi leader yang komunikatif dan motivator bagi stafnya untuk lebih
berprestasi, serta tidak bersikap bossy (pejabat yang hanya mau di hormati
dan dipatuhi).
8. Memiliki kepekaan dan merasa ikut bersalah terhadap sesuatu yang kurang
di laksanakan agar seorang kepala sekolah betul-betul bisa menjadi figur dan suri
C.KECERDASAN SPIRITUAL
Spiritual adalah semangat kejiwaan/ rohani, maksudnya jiwa atau rohani itu
memiliki semangat atau dorongan yang sangat kuat, melalui tatanan moral
yang benar-benar luhur dan agung, dasar bagi tumbuhnya harga diri, nilai-nilai,
dan arti bagi kehidupan kita tentang kepercayaan mengenai adanya kekuatan non
fisik yang lebih besar dari pada kekuatan diri kita; Suatu kesadaran yang
86
H.E.Mulyasa, Op.Cit.h.59
87
Munandir, Ensiklopedia Pendidikan, (Malang: UM Press, 2001), h.122
88
Mimi Doe & Marsha Walch,10 prinsip spiritual parenting : Bagaimana Menumbuhkan
Dan Merawat Sukma Anak Anda. (Bandung: Kaifa, 2001), h.20
65
nilai bahwa tindakan dan jalan hidup seseorang lebih bermakna/ bermanfaat
material kita atau jiwa manusia. Ia menyebutnya sebagai intan yang belum
terasah dan dimiliki oleh setiap insan. Kita harus mengenali seperti
dalam hidup dan memberikan makna yang lebih luas dan kaya.
Sabda Nabi Muhammad SAW : “Ingatlah bahwa dalam jasad ada sekerat
89
Danah Zohar dkk, Memanfaatkan Kecerdasan Spritual Dalam Berfikir Integralistik Dan
Holistik Untuk Memaknai Kehidupan. (Bandung: Mizan, 2001), h.4
90
Sukidi, Rahasia Sukses Hidup Bahagia, Mengapa SQ Lebih Penting Dari Pada IQ
Dan EQ. (Jakarta: Gramedia, 2004), h.77
91
Tony Buzan, Head First, 10 Cara Memanfaatkan 99% Dari Kehebatan Otak Anda Yang
Selama Ini Belum Pernah Anda Gunakan,(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003), h:80
66
daging, jika ia baik maka baiklah seluruh jasadnya dan jika ia rusak maka
manjadi sempurna lahir batin maka harus menjaga hati dari tantangan dan
belenggu hawa nafsu agar sehat dan berenergi. Untuk mencapai energi harus
selalu beribadah dan dekat pada Allah melalui dzikir. Hati sangat menentukan
baik buruk manusia, raja bagi jasad dan jasad sebagai tentara pelaksana perintah
berikut yang mendukung teori tersebut. Menurut penelitian yang mutakhir kali
hidup dan memberi makna dalam kehidupan seperti kesadaran diri, kesabaran,
kecerdasan spiritual oleh Danah Zohar dan Ian Marshall dari ilmuwan Barat
yang menemukan God Spot (titik Tuhan) didalam otak manusia yang disebut
untuk memaknai hidupnya melalui jalan mengenali diri dan Tuhannya, sebab
manusia yang lahir sudah dibekali spiritual God spot untuk mengakses sesuatu
yang paling fundamental dalam hidupnya. Kapasitas otak yang terdapat titik God
Spot (titik Tuhan) diakses dan disambungkan pada Tuhan dalam bahasa
92
HR. Al-Bukhori Dan Muslim Dari Abu Tholhah Al-Anshori Dalam Shohihul Jami’
No.7262
93
Amirullah Syarbini, 9 Ibadah Super Ajaib (Jakarta: As Prima Pustaka, 2012),hal. 186
67
mengambil manfaat dari kesadaran akan adanya tujuan hidup yang lebih
panjang, dan perannya selalu mencari makna, nilai, tujuan, strategi bertindak.94
berkaitan dengan makna bagi kehidupan dengan hati nurani yang disandarkan
antara jiwa manusia dengan yang maha kuasa untuk mencapai kesuksesan dan
kebahagiaan yang haqiqi yaitu dunia sampai diakhirat nanti. Kekuatan hati yang
kita secara utuh karena kita memiliki potensi. SQ dapat dijadikan pedoman saat
kita berada diujung masalah eksistensial yang paling menantang dalam hidup
berada diluar yang diharapkan dan dikenal, di luar aturan-aturan yang telah
sendiri dan orang lain dan kita menggunakan kecerdasan spiritual saat:
terpuruk, khawatir, dan masalah masa lalu akibat penyakit dan kesedihan.
94
Suharsono, Melejitkan IQ, EQ , SQ, (Jakarta : Ummah Publishing, 2009), h.240
68
perjuangan hidup.95
melalui hubungan dengan yang Maha kuasa, sehingga jelas bahwa anak juga
menjadi manusia sempurna. Selain itu anak juga dianugerahi akal, agar mampu
95
Danah Zohar, Ian Marshal, Op. cit,.h .12
69
Ilahi.96
hal berikut:
(berpandangan holistik)
i. Menjadi apa yang disebut psikolog sebagai bidang mandiri yaitu memiliki
96
Triantoro Safari, Spiritual Intelegence, (Yogyakarta, Graha Ilmu, 2007) ,h.25
97
Danah Zohar, Ian Marshal, Loc. Cit.h. 14
70
berikut :
lain
tujuan hidup.98
شا اىَ ٌُٖ ا ِ ٍّ ْۡ ُٖ ٌُ اٱ ۡى َُ ۡؤ ٍَُُِْ٘ا ا َٗأ َ ۡمثَ ُش ُٕ ٌُاَٞۡ ت اىَ َنبَُ اخ
ّللِ ا َٗىَ ۡ٘ ا َءا ٍََِ اأ َ ٕۡ ُو اٱ ۡى ِن َٰز َ ِا
َٗر ُ ۡؤ ٍَُُِْ٘ اِاثٱ َۗٗا
ٱ ۡى َٰفَ ِغقَُُ٘اآٔٔا ا
Artinya : Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma´ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman
kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka,
di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang
anak ayam dari telur, dan telur dari ayam. dan dapat juga diartikan bahwa
nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam
konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa
yang lain. Kecerdasan yang menfasilitasi suatu dialog antara akal dan emosi,
antara pikiran dan tubuh, menyediakan titik tumpu bagi pertumbuhan dan
perubahan, menyediakan pusat pemberi makna yang aktif dan menyatu terhadap
diri sendiri.
yang dalam, berhubungan dengan kearifan di luar ego atau pikiran sadar. SQ
adalah kecerdasan yang dengannya kita tidak hanya mengakui nilai-nilai yang
ada, tetapi juga secara kreatif menemukan nilai-nilai baru. SQ adalah pemahaman
kita, yang mendalam dan intuitif akan makna dan nilai. SQ adalah hati nurani
100
Depatemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (CV.Samara Mandiri, Jakarta, 1999),
h.94
72
kita, yang mampu membuat kita menjadi lebih cerdas secara spiritual dalam
beragama. “apabila anda memilki kecerdasan spiritual, anda menjadi lebih sadar
secara spiritual memiliki kemampuan untuk memberi makna sakral atau ilahi
tujuan.
101
Tony Buzan, Head First 10 Cara Memanfaatkan 99% Dari Kehebatan Otak Anda
Yang Selama Ini Belum Pernah Anda Gunakan, (Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Utama, 2003),
h.102
73
kepada Allah hai orang-orang yang mempunyai akal; (yaitu) orang-orang yang
10. Banyak berdzikir pada Allah, dimanapun dan kapanpun dijelaskan pada
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.
(191) yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau
dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan
102
Davis Robert Emmon, The Mind Of God The Scientific Basic For Rational World Ny,
(A:Touch Stone Book, 1992)
74
bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan
sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka 103
11. Senantiasa berdoa kepada Allah dan mengharap rahmat-Nya dijelaskan QS.
َزَزَ َم َشاأ ُ ْٗىُ٘اْا ۡٱۡل َ ۡى َٰ َج ِاَٞ ِز ِأۦا َٗ ِىَٰٝ ذَث َُش ٓٗاْا َءاَٞ ّك ِاىٞ َلا ٍُ َٰ َج َشٞۡ َِم َٰز َتااأَّضَ ۡى ََُْٰٔا ِإى
ٕا ا١تا
Artinya : Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan
13. Mendirikan Sholat dan banyak beribadah pada malam hari dijelaskan dalam
QS. Ar-ra`d : 22
mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada
103
Departemen Agama RI, Op.Cit. h.109
104
Ibid.h.110
105
Ibid. h.736
75
14. Mendirikan Sholat dan banyak beribadah pada malam hari dijelaskan dalam
َ َاس ۡح ََخ
اس ِثّ ۗٗ ِٔاۦا َ ْ ۡش ُج٘اَٝ َٗ ۡحزَ ُس ا ۡٱۡل ٓ ِخ َشاح َ اَٝ ااٗقَب ٓ ِئَبا
َ بجذ ِ ع
َ وا ِاٞۡ َِ إُ َ٘ ا َٰقَ ِْذ ا َءاَّب ٓ َء اٱى
أ َ ٍَ ۡا
ا ا١تا َزَزَ َم ُشاأ ُ ْٗىُ٘اْا ۡٱۡل َ ۡى َٰ َج ِاَُٝ٘ ا ِإَّ ََبا
ٗۗ َُ َعۡ يَٝ َِاا َّلاِٝاٗٱىَز
َعۡ يَ ََُُ٘ َاَِٝااِٝاٱىَزِٛ٘ َ ۡغزَٝ قُ ۡوإ َۡوا
Artinya : (Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah
اٛ ار َ ۡج ِشِٜل اٱىَز بس ا َاٗٱ ۡىفُ ۡي ِا ض ا َاٗٱ ۡخزِ َٰيَ ِا
ِاٞۡ َف اٱى
و ا َاٗٱىَْ َٖ ِا د ا َاٗٱ ۡۡل َ ۡس ِ ا
غ َٰ ََ َٰ َ٘ ِا ِ اخ َۡيُِٜ اف
َ ق اٱى ِإ َا
َب ا ِث ِٔاٞغ ََب ٓ ِاء ا ٍِِ ا ٍَب ٓ ٖء افَأ َ ۡح َ ّللُ ا ٍَِِ اٱى بط ا َٗ ٍَب ٓ اأَّضَ َه اٱ َاَْفَ ُع اٱىَْ َاٝ اٱ ۡىجَ ۡح ِاش ا ِث ََب اِٜف
ةا
غ َحب ِا َ اَٰٝ ىش
َ حِ ا َاٗٱى ّ ِ ف اٱٝ َ اٍِ ا ُم ِّو ادَآث َٖخ
ِ اٗر َصۡ ِش ِ َٖبِٞث اف َ َاٗث َ ض اثَعۡ ذَ ا َاٍ ۡ٘رِ َٖب ٱ ۡۡل َ ۡس َا
ٔا اٙٗعۡ ِقيَُُ٘ اَٝ ذ ِاىّقَ ۡ٘ ًٖا غ ََب ٓ ِاءا َاٗٱ ۡۡل َ ۡس ِ ا
ٖ َٝ َٰ ٓ ضا َۡل َ َُ ٱ ۡى
َ َِ اٱىٞۡ غ َخ ِاشا َث
Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih
apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit
berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-
nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran
106
Ibid. h.372
107
Ibid. h.747
76
angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh
memikirkan.108
٘ا ا٢َعۡ ِقيَُُ٘ اًٝ َاّلاٞ ٘ۡ َااٗىَ ِعجبا َٰارَ ِى َلاثِأََّ ُٖ ٌۡاق
َ ٗصيَ َٰ٘احِاٱر َ َخزَُٕٗبا ُٕ ُض
َ اٱىَٚز ُ ٌۡاإِىٝۡ ََٗإِرَااَّبد
mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah
sebelum turun wahyu yang mereka saksikan menjadi saksi kebenaran al-Quran
untuk merenung dan berfikir agar kamu mengetahui bahwa sesungguhnya al-
Qur‟an yang mengandung mu‟jizat ini adalah dari Allah.111 Orang-orang kafir
108
Ibid.h.40
109
Ibid. h.170
110
Departemen Agama RI, Op.Cit. h.308
111
Qurais Syihab, Membumikan Al-Qur’an.h. 63
77
tidak pernah berguru, kemudian setelah umur 40 tahun turun al-Qur‟an yang
ilmu akhlak, cerita-cerita masa lalu, cendikiawan dan ahli bahasa tidak mampu
menandinginya, maka setiap orang yang memiliki akal yang sehat pasti
mengtahui bahwa kitab al-Qur‟an seperti itu pasti wahyu dari Allah.
sering diartikan rajin sholat, rajin beribadah, rajin ke masjid, pokoknya yang
sebagai kemampuan untuk tetap bahagia dalam situasi apapun tanpa tergantung
kepada situasinya.
membuat terapi baru. Dulu kalau ada orang depresi diobati dengan obat anti
depresi seperti prozak, sekarang cukup disuruh beramal, menolong orang lain,
ternyata terjadi perbaikan. Dengan menolong dan beramal, dia menemukan bahwa
hidupnya bermakna, dan itu namanya kecerdasan spiritual, jadi orang yang cerdas
spiritual itu bukan yang paling rajin sholatnya, tapi yang senang membantu orang
Zohar, tapi ada juga yang tidak saya kritik yaitu kata- kata Danah Zohar bahwa
bisa saja seorang ateis malah memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi. Banyak
orang menjadi Atheis itu bukan karena argumentasi rasional tapi karena tingkah
laku para pemeluk agama yang mengecewakan mereka, misalnya melihat orang-
orang beragama yang tidak bisa menghargai perbedaan pendapat, merasa dirinya
paling benar, dan suka menghakimi orang lain. “Jadi ada orang yang tidak
mempersoalkan Tuhan, yang penting bisa berbuat baik kepada orang banyak. Ini
ciri orang yang cerdas spiritual juga. Sekarang baru terbukti secara psikologis
(a) Sombong; (b) Ujub; (c) Iri dan dengki; (d) Marah; (e) Prasangka buruk; (f)
Munafik dan (g) Riya‟. Ketujuh faktor diatas berpengaruh terhadap kejernihan
a. Inner value (nilai-nilai spiritual dari dalam) yang berasal dari dalam diri
social wareness.
112
Jallaludin Rakhmad, Psycology Komunikasi, (Bandung: Remaja Rusyda Karya,
1991),h.97
113
Kholid Abu Syadi, Periksalah Hati Anda, (Surakarta : Insan Kamil, 2008), h.64
79
kebahagiaan.
ayat berikut :
Sebagai seorang rosul, Muhammad SAW diberikan amanah oleh Allah SWT
umatnya.114
a. Shiddiq
Semua rosul yang diutus oleh Allah SWT mempunyai sifat shiddiq yang
berarti benar atau terpuji. Muhammad SAW dikenal sebagai orang yang jujur dan
perbuatannya selalu dijaga oleh Allah SWT, apapun perkataan dan perbuatan
kemauannya sendiri. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT berikut ini :
اٗ ۡا
اٗا اَٰٚ ُ٘ َحٝاٜٞ ح ْط ُقا َع ِِا ۡٱى َٖ َ٘ َٰ ٓا
َ اٖااإِ ُۡا ُٕ َ٘اإِ َّلٙ ِ ََٝٗ ٍَبا
Artinya : (3) dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan
hawa nafsunya. (4) Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan
(kepadanya).115
114
Ridwan Abdullah sani, Muhammad Kadri, Pendidikan Karakter, (Jakarta: Bumi Aksara,
2016), h.19
115
Ridwan Abdullah Sani, Muhammad Kadri, Op Cit, h 50
80
b. Amanah
rosul adalah utusan Allah SWT, yang diberikan amanah untuk menuntun umatnya
Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak
(QS.Al-Maidah : 67).
ا اٙ٢ِاٍِٞ َ َبصحاأ
ِ ّاٗأََّبااىَ ُن ٌۡاٜ َٰ َ َٰ أُثَ ِيّغُ ُن ۡاٌاس
َ عيَذ
َ ِّاس ِث ِ
Artinya : Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku
c. Tabligh
diwahyukan Allah SWT kepadanya. Sifat tabligh ini dinyatakan dalam ayat
berikut :
عبىَزَٔۥاُا
َ اس
ِ ذَ اٗإُِاىَ ٌۡ ار َ ۡفعَ ۡو افَ ََباثَيَ ۡغ
َ ِاس ِثّ َل
َ ٍا ِ ُ ه اثَ ِيّ ۡغ ا ٍَب ٓ اأ
ِ َلٞۡ َّض َه اإِى ع٘ ُا َ ُّ َٖباََٝأٝٓ َٰ
ُ ٱىش
ا اٙ٢َِااٝا ۡٱىقَ ۡ٘ َاًا ۡٱى َٰ َن ِف ِشِٖٛۡ ذَٝ ٱّللَا َّلا اٍَِ اٱىَْ ِ ۗٗا
بطا ِإ َُا َا ِ ص َُ َل َاٗ َا
ِ ۡعَٝ ٱّللُا
Artinya: Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu.
Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak
116
Ridwan Abdullah Sani, Muhammad Kadri, Op Cit, h 54
81
Tabligh mengandung arti bahwa semua risalah Allah SWT yang ditujukan
kepada manusia harus disampaikan oleh Rasulullah SAW. Tidak ada yang boleh
rasulullah SAW.Tugas pokok Rasulullah SAW sebagai utusan Allah SWT adalah
kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak
ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan
mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang
d. Fathanah
Seorang rosul harus memiliki sifat fathanah yang berarti cerdas atau
memiliki intelektual yang tinggi. Sikap cerdas dapat terdiri dari beberapa aspek
pada saat ini terdiri : Intelligent Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ), dan
117
Ridwan Abdullah sani, Muhammad Kadri, Op Cit, h.61
82
intelektual yang luar biasa, hal ini sesuai dengan firman Allah SWT berikut :
dan tidak pula keliru, 3. dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut
kemauan hawa nafsunya, 4. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang
kuat, 6. yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri
e. Lemah Lembut
Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT sebagai rahmat bagi semesta
alam. Rahmat terkait dengan manfaat bagi orang lain, hal ini sesuai dengan ayat
berikut ini :
f. Pemaaf
Madinah kaum musyrikin menawarkan 100 ekaor unta kepada siapapun yang
dapat membunuh Rasulullah SAW. Suraqah bin Malik bin Jus‟ham yang
mengejarnya dari belakang, namun kudanya tersungkur sampai dua kali dan
terjerembab ke tanah. Suraqah tersungkur tiga kali dan minta tolong kepada
118
Ridwan Abdullah Sani, Muhammad Kadri, Op.Cit.h.64
83
sahabat menolaknya.
g. Sifat Penyayang
h. Sifat Penyabar
i. Sifat Tawadu‟
j. Sifat Jujur
berikut ini :
ُ ِحتُّ اٝٱّللَ ا َّل ا َ اَٰٚ َ ِٖ ٌۡ ا َعيٞۡ َبَّخ افَا ۢٱّ ِج ۡاز ا ِإىَٞ اخ
ع َ٘آءٍ ا ِإ َُ ا َا ِ ًٍ ٘ۡ َاٍِ اق
ِ َِ ََٗ ِإ ٍَب ارَخَبف
٘ا ا٢َِااِِْٞۡٱى َخبٓئ
Artinya : Dan jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu
golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang
Anfal:58).
mengindikasikan bahwa beliau adalah orang yang mempunyai akhlak yang sangat
mulia. Karakter tersebut diperlukan sebagai teladan dalam mengajarkan orang lain
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
84
Tabel :II.3
Menjalin silaturrohmi
Berikut ini penulis paparkan beberapa ajaran para Wali Songo yang
menyebarkan ajaran agama islam khususnya di pulau Jawa. Berikut ini penulis
119
Ridwan Abdullah sani, Muhammad Kadri, Op.Cit.h.76
120
Ridwan Abdullah sani, Muhammad Kadri, Op.Cit.h.77
85
a. Arep sarta ing ati kalawan ing tutuk, lawan tanjaa angangen-angen dunya, (
Hendaknya tidak berbeda antara mulut dan hati harus sejalan, jangan terlalu
b. Arep amarahi becik ing wong, arep anyegah ing wong alaku ala, (hendaknya
c. Arep kukuh ing ujar, satya ing lampah, lawan paripolah abecik, (hendaknya
menepati janji, terpercaya dalam tingkah laku, dan selalu bertindak dalam
kebaikan).121
2. Sunan Ampel
Adapun ajaran Sunan Ampel yang puritan adalah falsafah Moh Limo atau
d. Moh Madat atau tidak mau menghisap candu, ganja dan lain-lain.
e. Moh Madon atau tidak mau berzina atau main perempuan bukan isterinya.122
3. Sunan Drajat
Adapun ajaran yang diduga sebagai ajaran Sunan Drajat antara lain :
a. Menehono teken marang wong wuto, (Berilah tongkat pada orang yang buta)
b. Menehono mangan marang wong kang luwe, (Berilah makan kepada orang
yang kelaparan)
c. Menehono busono marang wong kang wudo, (Berilah pakaian kepada orang
121
Zainal Abidin bin Samsudin, Fakta Baru Wali Songo,(Munjul, Cipayung Jakarta Timur :
Pustaka Imam Bonjol, 2016), h.139
122
Ibid.h.153
86
yang telanjang)
Adapun maksud dari ajaran diatas adalah sebagai berikut : Berilah petunjuk
kepada orang yang buta, Santunilah orang-orang miskin, ajarkanlah budi pekerti
kepada orang yang tidak tau malu atau belum punya peradaban tinggi, Berilah
Memang sengaja penulis tidak menukil secara keseluruhan ajaran dari Walisongo
tersebut, cukuplah sebagian saja untuk menjadi landasan pijak bagi para pemimpin
sebagai pemimpin umat, penyebar syari‟at dan pembina akhlak, bisa di teladani
khusunya bagi para pemimpin baik sebagai pemimpin bangsa, ataupun pemimpin
lembaga seperti sekolah ataupun madrasah yang berada di sekitar kita ini.
123
Zainal Abidin bin Syamsuddin, Op.Cit.h.224