1
Kepemimpinan Pendidikan, Padang 2020
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan- Kepemimpinan pendidikan adalah kemampuan untuk
kegiatan kelompok yang diorganisir menuju kepada penentuan menggerakkan pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan
dan pencapaian tujuan (Ralp M.Stogdill). Kepemimpinan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif
dalam organisasi berarti penggunaan kekuasaan dan dan efisien.
pembuatan keputusan-keputusan. (Robert Dubin).
B. Fungsi Kepemimpinan Pendidikan
Kepemimpinan adalah individu di dalam kelompok yang
memberikan tugas pengarahan dan pengorganisasian yang Menurut (Kepemimpinan Dan Supervisi Pendidikan, 1988)
relevan dengan kegiatan-kegiatan kelompok (Fred (dalam Prasetyo, 2014:2-3) ada dua fungsi kepemimpinan
E.Fiedler). Leadership is any contribution to the establishment pendidikan berhubungan dengan tujuan yang hendak dicapai
and attainment of group purpose (Kimball Wiles). Dua definisi antara lain:
dari Carter V. Good : The ability and readiness to inspire,
1. Fungsi kepemimpinan pendidikan yang berhubungan
guide, direct, or manage other dan The role of interpreter of
dengan tujuan yang hendak dicapai antara lain:
interest and objectives of group, to grow up recognizing and
accepting the interpreter as spokesman. Sehingga dapat (a) Memikir, merumuskan dengan teliti tujuan
disimpulkan bahwa kepemimpinan pendidikan merupakan kelompok serta menjelaskan supaya anggota-
kemampuan untuk menggerakkan pelaksanaan pendidikan, anggota selalu dapat menyadari dalam bekerja sama
sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat mencapai tujuan itu,
tercapai secara efektif dan efisien.
(b) memberi dorongan kepada para anggota kelompok
serta menjelaskan situasi dengan maksud untuk
Beberapa definisi kepemimpinan yang dikutip dari
dapat ditemukan rencana-rencana kegiatan
(Ngaling. Purwanto 2008)adalah:
kepemimpinan yang dapat memberi harapan baik,
1. Kepemimpinan adalah kekuatan (power) yang
(c) membantu para anggota kelompok dalam
didasarkan atas tabiat atau watak yang memiliki
mengumpulkan keterangan-keterangan yang perlu
kekuasaan lebih, biasanya bersifat normatif
supaya dapat mengadakan pertimbangan-
(Etzoni),
pertimbangan yang sehat,
2. Pemimpin adalah individu di alam kelompok yang
(d) menggunakan kesanggupan-kesanggupan dan minat
memberikan tugas- tugas pengarahan dan
khusus dari anggota kelompok,
pengkoordinasian yang relevan dengan kegiatan-
kegiatan kelompok (Fiedler), (e) memberi dorongan kepada setiap anggota untuk
melahirkan peranan, pikiran, dan memilih buah
3. Kepemimpinan dalam organisasi-organisasi
pikiran yang baik dan berguna dalam pemecahan
berarti penggunaan kekuasaan dan pembuatan
masalah yang dihadapi oleh kelompok,
keputusan-keputusan (Dubin),
(f) memberi kepercayaan dan menyerahkan tanggung
4. Hakikat kepemimpinan organisasi adalah
jawab kepada anggota dalam melaksanakan
penambahan pengaruh terhadap dan di atas
tugasnya sesuai dengan kemampuan masing-masing
pelaksanaan mekanis pengarahan-pengarahan
demi kepentingan bersama.
rutin dari suatu organisasi (Ketz dan Kahn),
5. Kepemimpinan terjadi di dalam kelompok dua
orang yang lebih, dan pada umumnya melibatkan 2. Fungsi kepemimpinan pendidikan yang berhubungan
pemberian pengaruh terhadap tingkah laku dengan penciptaan suasana pekerjaan yang sehat, antara
anggota kelompok dalam hubungannya dengan lain:
pencapaian tujuan-tujuan kelompok (House dam
Baetz). (a) Memupuk dan memelihara kesediaan kerjasama di
dalam kelompok demi tercapainya tujuan bersama,
Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian (b) menanamkan dan memupuk perasaan pada anggota
kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk di dalamnya masing-masing melalui penghargaan terhadap usaha-
kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka usahanya,
meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat (c) mengusahakan suatu tempat pekerjaan yang
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. menyenangkan baik ruangan, baik fasilitas maupun
Hakikat dan arti kepemimpinan dapat didasarkan atas tiga situasi,
komponen yaitu (1) ciri atau sifat lembaga atau jabatan, (2) (d) menggunakan kelebihan-kelebihan yang terdapat
tabiat atau watak seseorang, dan (3) kategori tingkah laku pada pimpinan untuk memberi sumbangan dalam
aktual. Katz dan Kahn (Purwanto. 2011)). kelompok menuju pencapaian tujuan bersama.
2
Kepemimpinan Pendidikan, Padang 2020
C. Tipe-Tipe Kepemimpinan Pendidikan bersifat demikian akan selalu menghargai pendapat
anggota/guru-guru yang ada dibawanya dalam rangka
Konsep seorang pemimpin pendidikan tentang
membina sekolahnya.
kepemimpinan dan kekuasaan yang memproyeksikan diri
dalam bentuk sikap kepemimpinan, sifat dan kegiatan yang Sifat kepemimpinan yang demokratis pada waktu
dikembangkan dalam lembaga pendidikan yang akan sekarang terdapat lebih dari 500 hasil research tentang
dipimpinnya sehingga akan mempengaruhi kualitas hasil kerja kepemimpinan, jika bahan itu dimanfaatkan dengan baik
yang akan dicapai oleh lembaga pendidikan tersebut. maka kita akan dapat mempergunakan sikap
kepemimpinan yang baik pula.
Bentuk-bentuk kepemimpinan sering kita jumpai dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari. Tetapi di sekolah pun Dalam hasil research itu menunjukkan bahwa untuk
terdapat berbagai macam tipe kepemimpinan ini. Sebagai mencapai kepemimpinan yang demokratis, aktivitas
pemimpin pendidikan yang officiate leader, yang cara kerja pemimpin harus:
dan cara bergaul nya dapat dipertanggungjawabkan dan bisa
a. Meningkatkan interaksi kelompok dan perencanaan
menggerakkan orang lain untuk turut serta mengerjakan
kooperatif.
sesuatu yang berguna bagi kehidupannya. Berdasarkan sifat
dan konsep kepemimpinan maka ada tiga tipe pokok b. Menciptakan iklim yang sehat untuk perkembangan
kepemimpinan yaitu: individual dan memecahkan pemimpin-pemimpin yang
potensial.
1. Tipe otoriter (the autocratic style of leadership)
Hasil ini dapat dicapai apabila ada partisipasi yang
Pada kepemimpinan yang otoriter, semua kebijakan
aktif dari semua anggota kelompok yang berkesempatan
atau “policy” dasar ditetapkan oleh pemimpin sendiri
untuk secara demokratis memberi kekuasaan dan
dan pelaksanaan selanjutnya ditugaskan kepada
tanggungjawab.
bawahannya. Semua perintah, pemberian tugas
dilakukan tanpa mengadakan konsultasi sebelumnya Pemimpin demokratis tidak melaksanakan tugasnya
dengan orang-orang yang dipimpinnya. Pemimpin sendiri. Ia bersifat bijaksana di dalam pembagian
otoriter berasumsi bahwa maju mundurnya organisasi pekerjaan dan tanggung jawab. Dapat dikatakan bahwa
hanya tergantung pada dirinya. Dia bekerja sungguh- tanggung jawab terletak pada pundak dewan guru
sungguh, belajar keras, tertib dan tidak boleh dibantah. seluruhnya, termasuk pemimpin sekolah. Ia bersifat
ramah dan selalu bersedia menolong bawahannya dengan
2.Tipe Laissez faire (laissez-faire style of leadership)
nasehat serta petunjuk jika dibutuhkan.
Pada tipe “laissez faire” ini, pemimpin memberikan
kebebasan yang seluas-luasnya kepada setiap anggota
staf di dalam tata prosedur dan apa yang akan dikerjakan D. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah
untuk pelaksanaan tugas-tugas jabatan mereka. Mereka
Seorang pemimpin dapat melakukan berbagai cara dalam
mengambil keputusan dengan siapa ia hendak
kegiatan mempengaruhi atau memberi motivasi orang lain
bekerjasama. Dalam penetapan nya menjadi hak
untuk mampu melakukan berbagai tindakan yang selalu
sepenuhnya dari anggota kelompok atau staf lembaga
terarah terhadap pencapaian tujuan bersama (organisasi). Cara
pendidikan itu.
ini mencerminkan sikap dan pandangan pemimpin terhadap
Pemimpin ingin turun tangan bilamana diminta oleh orang yang dipimpinnya, dan hal itu merupakan gambaran
staf, apabila mereka meminta pendapat-pendapat gaya kepemimpinan. Kepala sekolah sebagai seorang yang
pemimpin tentang hal-hal yang bersifat teknis, maka diberi tugas untuk memimpin sekolah, bertanggungjawab atas
barulah ia mengemukakan pendapat-pendapatnya. Tetapi tercapainya tujuan, peran, dan mutu pendidikan di sekolahnya.
apa yang dikatakannya sama sekali tidak mengikat Dengan demikian agar tujuan sekolah dapat tercapai, maka
anggota. Mereka boleh menerima atau mengolah kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya dan fungsinya
pendapat tersebut. memerlukan suatu gaya dalam memimpin, dan hal tersebut
dikenal dengan gaya kepemimpinan kepala sekolah.
Apabila hal ini kita jumpai di sekolah, maka dalam
hal ini bila akan menyelenggarakan rapat guru biasanya Menurut (Ngalim. Purwanto 2012) gaya kepemimpinan
dilaksanakan tanpa kontak pimpinan (Kepala Sekolah), adalah suatu cara atau teknik seseorang dalam menjalankan
tetapi bisa dilakukan tanpa acara. Rapat bisa dilakukan suatu kepemimpinan. Gaya kepemimpinan dapat pula
selagi anggota/guru-guru dalam sekolah tersebut diartikan sebagai norma perilaku yang digunakan seseorang
menghendakinya. saat mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang
ia lihat. Dalam hal ini usaha menyelaraskan persepsi diantara
3. Tipe demokratis (democratic style of leadership)
orang yang akan mempengaruhi perilaku dengan yang akan
Dalam tipe kepemimpinan ini seorang pemimpin dipengaruhi menjadi amat penting kedudukannya.
selalu mengikut sertakan seluruh anggota kelompoknya
dalam mengambil keputusan, kepala sekolah yang
3
Kepemimpinan Pendidikan, Padang 2020
Kepala sekolah di dalam melakukan tugasnya mempunyai d. Perilaku delegative adalah pemimpin mendiskusikan
karakteristik dan gaya kepemimpinan untuk mencapai tujuan masalah yang dihadapinya dengan bawahan dan
yang diharapkannya. Kepala sekolah mempunyai sifat, selanjutnya mendelegasikan pengambilan keputusan
kebiasaan, temperamen, watak, dan kebiasaan sendiri yang seluruhnya kepada bawahan, bawahan diberi hak
khas sehingga dapat membedakannya dengan pemimpin yang menentukan langkah-langkah bagaiman keputusan
lain. dilaksanakan, dan bawahan diberikan wewenang
untuk menyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan
Menurut (Wahjosumidjo. 2003) ada empat pola
keputusan sendiri.
perilaku kepemimpinan yang lazim disebut gaya
kepemimpinan yaitu perilaku instruktif, konsultatif, IV. KESIMPULAN
partisipatif, dan delegative.
Sebagai seorang pemimpin kependidikan seharusnya
a. Perilaku instruktif adalah komunikasi satu arah, mengetahui dan memahami apa itu kepemimpinan, bagaimana
pimpinan membatasi peranan bawahan, pemecahan cara menjadi seorang pemimpin dan juga memahami tipe-tipe
masalah dan pengambilan keputusan menjadi kepemimpinan yang telah dipaparkan sebelumnya.
tanggung jawab pemimpin pelaksanaan pekerjaan
diawasi dengan ketat. Daftar Pustaka
b. Perilaku konsultatif adalah pemimpin yang masih Afandi, R. 2013. “Efektifitas Kepemimpinan Transformasi
memberikan instruksi yang cukup besar serta Pesantren Bagi Peningkatan Mutu Lembaga Pendidikan
menentukan keputusan, diharapkan komunikasi dua Islam.” Jurnal Kependidikan, 101.
arah dan memberikan suportif terhadap bawahan, Hade Afriansyah. 2019. “Kepemimpinan Pendidikan.”
pemimpin mau mendengar keluhan dan perasaan
bawahan dalam mengambil keputusan, bantuan Kepemimpinan Dan Supervisi Pendidikan,. 1988. Soetopo,
terhadap bawahan ditingkatkan tetapi pelaksanaan Hendyat, Dan Wasti Sumanto,. Jakarta: Bina Aksara.
keputusan tetap pada pemimpin.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka
c. Perilaku partisipatif adalah control atas pemecahan Pelajar.
masalah dan pengambilan keputusan antar pimpinan
Purwanto, Ngalim. 2012. Administrasi Dan Supervisi
dan bawahan yang seimbang, pemimpin dan bawahan
Pendidikan. Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya.
juga sama-sama terlibat dalam pemecahan masalah
dan pengambilan keputusan, komunikasi dua arah Purwanto, Ngaling. 2008. Administrasi Dan Supervisi
makin meningkat, pemimpin mendengarkan secara Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
intensif keluhan bawahannya, keikutsertaan bersama
Wahjosumidjo. 2003. Kepemimpinan Dan Motivasi. Edited by
dalam pemecahan dan pengambilan keputusan makin
Galia Indonesia. Jakarta.
bertambah.
4
Kepemimpinan Pendidikan, Padang 2020