Anda di halaman 1dari 6

Nama: Putri khusnul afifah

Prodi : PAI VI

Nim : 201920010101917

A. Perngertian kepemimpinan pendidikan

Pendidikan adalah proses pengembangan individu secara utuh yang mencakup aspek kognisi, afeksi, dan
psikomotor sehingga terbentuk pribadi yang berpengetahuan, berkarakter, dan terampil.
Kepemimpinan menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) adalah kegiatan atau seni
mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut
untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.

Kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dan proses mempengaruhi, membimbing,


mengkoordinir dan menggerakkan orang lain yang ada hubungannya dengan pengembangan ilmu
pendidikan dan pelaksanaan pendidikan agar kegiatan yang dijalankan dapat lebih efektif didalam
pencapaian tujuan – tujuan pendidikan dan pengajaran.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang konsep dasar kepemimpinan pendidikan maka pada makalah kali
ini saya akan membahas Konsep Dasar Kepemimpinan Pendidikan.

Pengertian kepemimpinan

Pengertian kepemimpinan menurut Tead Terry Hoyt (dalam Kartono, 2003) adalah kegiatan atau seni
mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang lain dalam
mencapai tujuan – tujuan yang di inginkan kelompok. Kepemimpinan menurut Young (dalam Kartono,
2003) lebih terarah dan terperinci dari definisi sebelumnya. Menurutnya, kepemimpinan adalah bentuk
dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain
untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya dan memiliki keahlian khusus
yang tepat bagi situasi yang khusus.

Moejiono (2002) mengangap bahwa kepemimpinan tersebut sebernya sebagai akibat pengaruh satu
arah karena pemimpin mungkin memiliki kualitas – kualitas tertentu yang membedakan dirinya dan
pengikutnyakana. Para ahli teori sukarela (dalam Moejiono 2002) mengangap bahwa kepemimpinan
sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk
membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin.
Menurut Atmosudirdjo (dalam Purwanto, 1990: 25), Kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai suatu
kepribadian seseorang yang mendatangkan keinginan pada kelompok orang-orang untuk mencontohnya
atau mengikutinya, atau yang memancarkan suatu pengaruh yang tertentu, suatu kekuatan yang
sedemikian rupa sehingga membuat sekelompok orang-orang mau melakukan apa yang dikehendakinya.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan
mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, memiliki keahlian khusus dalam bidang yang khusus
untuk mencapai tujuan organisasi atau suatu kelompok.

Sedangkan kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dan proses mempengaruhi,


membimbing, mengkoordinir, dan menggerakkan orang lain yang ada hubungannya dengan
pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, agar kegiatan-kegiatan
yang dijalankan dapat lebih efisien dan efektif di dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan serta
pengajaran.

Pemimpin mempunyai kekuasaan untuk mengatur anggotanya tetapi kekuasaan yang diberikan harus
digunakan secara bertanggung jawab. Bertanggung jawab maksudnya adalah tidak menggunakan
kekuasaan yang telah diberikan untuk kepentingan dirinya sendiri atau individu, tidak otoriter atau
semua keputusan harus berdasarkan keputusannya tetapi bukan hasil musyawarah anggotanya.

B. Teori Teori Kepemimpinan

Mengetahui teori – teori kepemimpinan sangat besar kegunaanya untuk menganalisa sampai sejauh
mana kepemimpinan dalam sebuah organisasi dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Beberapa teori mengenai kepemimpinan antara lain:

1. Teori kepemimpinan sifat

Dalam perkembangannya teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang
mempunyai pandangan bahwa sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan atau yang biasanya
dikenal dengan bakat atau potensi. Tetapi bisa juga diraih melalui pendidikan, pelatihan dan
pengalaman. Sifat – sifat itu antara lain: fisik, mental dan kepribadian.
Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan suatu kepemimpinan
organisasi, antara lain:

Kecerdasan

Berdasarkan sebuah hasil penelitian, pemimpin yang memiliki kecerdasan rata – rata dari anggotanya
akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih tinggi juga. Karena pemimpin pada umumnya memiliki
tingkat kecerdasan lebih tinggi dibandingkan dengan anggotanya yang lain.

Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial

Pada umumnya didalam melakukan interaksi socsal dengan lingkungan internal ataupun eksternal,
seorang pemimpin yang akan berhasil yaitu pemimpin yang mempunyai emosi matang dan stabil. Hal ini
membuat pemimpin tidak mudah panik dan teguh pendirian dalam mepertahankan keputusan yang
diyakini kebenarannya.

Motivasi diri dan dorongan berprestasi

Seorang pemimpin yang berhasil pada umumnya memiliki motivasi yang tinggi untuk anggotanya
maupun dirinya sendiri. Selain itu ia selalu terdorong untuk mmenjadi seseorang yang berprestasi.
Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada hasil kerja yang maksimal, efektif serta efisien.

Sikap hubungan kemanusiaan

Seorang pemimpin hendaknya memngakui terhadap harga diri dan kehormatan para anggotannya.
Sehingga para pengikutnya mampu berpihak kepada dirinya.

2. Teori kepemimpinan perilaku dan situasi

Berdasarkan hasil penelitian perilaku seorang pemmpin yang mendasari teori ini mempunyai
kecenderungan kearah 2 hal yaitu:

Pertama yang disebut Konsiderasi, yaitu kecenderungan seorang pemimpin yang menunjukkan sikap
akrab dengan bawahan. Misalnya, sorang pemimpin yang memberi masukan kepada bawahannya serta
bersedia berkonsultasi dengan bawahannya.

Kedua yang disebut dengan Struktur Inisiasi, yaitu kecenderungan seorang pemimoin yang memberikan
batasan antara pemimpin dan bawahannya. Misalnya, pemimpin tersebut selalu memandang
bawahannya tidak mampu untuk melakukan sesuatu sehingga dia akan memberikan instruksi terus –
menerus kepada bawahannya

Kesimpulannya, berdasarkan teori ini seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memberikan
perhatian besar kepada bawahan dan memberikan kepercayaan bahwa bawahannya tersebut juga
mampu mengerjakan tugasnya dengan baik.
3. Teori kewibawaan pemimpin

Kewibawaan atau karisma merupakan faktor penting dalam hal kepemimpinan,sebab dengan faktor ini
seorang pemimpin akan dipercaya oleh bawahannya bahwa pemimpin mereka mempunyai kemampuan
luar biasa dan mempercayai bahwa pemimpin mereka mampu melindungi dirinya dari bahaya yang
mengancam. Selain itu mereka juga beranggapan bahwa pemimpin mereka akan membawa keluar
mereka sebagai pemenang di bawah kepemimpinannya.Di dalam kependidikan dimungkinkan bahwa di
bawah kepemimpinan seseorang tersebut akan memajukan sekolah mereka menjadi lebih baik dan
berkualitas.

4.Teori kepemimpinan situasi

Seorang pemimpin harus mampu mendiagnosa yang baik serta harus bersifat fleksibel, sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kedewasaan bawahan atau pengikut. Misalnya, gaya direktif cocok
diterapkan pada bawahan dengan tingkat pengetahuan yang masih relatif rendah.

5. Teori kelompok

Agar tujuan kelompok (organisasi) bisa tercapai maka harus ada pertukaran yang positif antara
pemimpin dan pengikutnya. Karena keberhasilan suatu kelompok atau organisasi tidak mungkin tercapai
jika tidak ada kerjasama yang baik antara pemimpin dengan bawahannya atau pengikutnya.

C. Syarat – syarat seorang pemimpin dalam organisasi

Untuk menjadi seorang pemimpin maka harus ada syarat – syarat khusus. Sehingga seseorang yang akan
menjadi pemimpin adalah seseorang yang benar – benar pantas dan dapat melakukan tanggung jawab
nya secara eoptimal dan efisien.

Terdapat 3 hal penting dalam kosep kepemimpinan atara lain:

Kekuasaan

Kekuasaan adalah otoritas dan legalitas yang memberikan wewenang kepada pemimpin untuk
memberikan pengaruh serta menggerakkan bawahan atau pengikutnya berbuat sesuatu pada rangka
penyelesaian tugas tertentu terkait dengan organisasi.

Kewibawaan

Kewibawaan merupakan anugerah atau takdir Tuhan. Kemampuan ini merupakan sebuah keunggulan
dan kelebihan. Sehingga dengan kewibawaan seorang pemimpin mampu menyuruh bawahannya atau
pengikutnya untuk mengikuti semua yang dikatakannya dan mematuhinya.

Kemampuan
Kemampuan adalah sumber daya kekuatan, kesanggupan dan kecakapan secara teknis maupun sosial
yang dimiliki seorang pemimpin melebihi dari anggota biasa.

Sementara itu Stodgill yang dikutip James A. Lee mengatakan pemimpin harus mempunyai kelebihan
sebagai persyaatan, antara lain:

Kepastian, kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan berbicara, kemampuan menilai.

Prestasi, gelar kerjasama, ilmu pengetahuan dalam bidang tertentu.

Tanggung jawab, berani, tekun, mandiri, kreatif, ulet, percaya diri, agresif.

Partisipasi aktif, memiliki stabilitas tingi, kooperatif, mampu bergaul.

Status, kedudukan sosial ekonomi cukup tinggi dan benar.

Seorang pemimpin khususnya di bidang kependidikan dikatakan berhasil apabila memenuhi kriteria
keberhasilan lembaga pendidikan sebagai berikut:

Input, yaitu tingkat ketersediaan dan pendayagunaan masukan instrumental dan lingkungan.

Proses, yaitu tingkat efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pembelajaran.

Output, yaitu tingkat pencapaian lembaga dan hasil belajar.

Outcome, yaitu dampak langsung dan tidak langsung

Tipe kepemimpinan

Setiap pemimpin pasti mempunyai gaya yang berbeda semua itu tergantung selera dan karakter masing
– masing pemimpin tersebut.

D. Tipe – tipe kepemimpinan pendidikan

Kepemimpinan “otokratis”

Seorang pemimpin yang otokratis akan memperlihatkan kekuasaan dan tanggung jawabnya sehingga
maju mundurnya sekolah tergantung pada kepemimpinannya. Oleh karena itu, ia akan melakukan
pengawasan yang ketat terhadap bawahannya. Dikarenakan ia terlalu khawatir jika pekerjaan
bawahannya tidak sesuai dengan apa yang didinginkannya.

Kepemimpinan “pseudo – demokratis”

Pemimpin dengan tipe seperti ini akan memperlihatkan kesan demokratis di dalam memimpin padahal
sebenarnya ia bersifat otokratis. Pemimpin memberi hak kepada guru untuk menentukan memutuskan
sesuatu, tetapi sebenarnya ia bekerja dengan perhitungan, ia bersiasat supaya keinginanya juga yang
tercapai.

Kepemimpinan “laissez – faire”

Pemimpin dengan tipe seperti ini akan menghendaki supaya bawahannya di berikan kebebasan untuk
melakukan segala sesuatu yang mereka anggap benar. Seorang pemimpin akan membiarkan
bawahannya bekaeja tanpa ada pengawasan sedikitpun serta tanpa perencanaan. Sehingga situasi di
sekolah secara keseluruhan akan menjadi kacau dan tidak teatur.

Kepemimpinan “demokratis”

Pemimpin dengan tipe seperti ini menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya, yang secara
bersama – sama dengan kelompoknya atau anggotanya akan berusaha dan bertanggung jawab untuk
tercaoainya tujuan bersama. Para guru bekerja dengan suka rela untuk memajukan program – program
kerja disekolah. Semua proram sekolah di lakukan sesuai dengan rencana yang telah disusun dan
disepakati bersama. Akhirnya tercapailah suasana kekeluargaan yang harmonis dan menyenangkan
dalam lingkungan kerja.

Anda mungkin juga menyukai