Anda di halaman 1dari 10

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BACA TULIS QUR’AN UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DI TPQ BAITUR RAHMAN


DESA JABON MOJOKERTO

Abstrak : Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui implementasi model pembelajaran
baca tulis Al-Quran sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak di TPQ Baitur Rahman
Desa Jabon Mojokerto. Artikel ini disusun dengan memaparkan makna pembelajaran baca tulis Al-Quran,
urgensi baca tulis Al-Quran, Ruang lingkup baca tulis Al-Quran, serta kemampuan kognitif sebagai
tujuannya. Pada tema Kuliah Kerja Nyata (KKN) yaitu pengembangan inovasi TPQ menuju santri yang
berakhlakul karimah yang dilaksanakan di TPQ Baitur Rahman Desa Jabon Mojokerto ini diketahui bahwa
para guru nya telah mengimplementasikan pembelajaran baca tulis Al-Quran dengan baik sehingga dapat
meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam konteks pembelajaran baca tulis Al-Quran yaitu Dapat
membaca Al-Quran dengan benar, sesuai makhorijul huruf dan dengan kaidah-kaidah ilmu tajwid, dapat
menulis huruf Al-Quran dengan benar dan Rapi, Hafal beberapa surat pendek, ayat pilihan, dan doa
sehari-hari, sehingga mampu melakukan bacaan sholat dengan baik dan terbiasa hidup dalam suasana
islami.

Kata kunci : Baca Tulis Al-Quran, Kemampuan Kognitif.

Abstract : This research was conducted with the aim of knowing the implementation of the read and write
Al-Quran learning model as effort to improve the cognitive abilities of children in TPQ Baitur Rahman
Jabon Mojokerto. This article was compiled by explaining the meaning of learning to read and write Al-
Quran, the urgency of read and write Al-Quran, the scope of read and write Al-Quran, as well as cognitive
abilities as a goal. On the theme of Real Work Lecture (KKN), namely the development of TPQ innovation
towards students who have good morals which was carried out at TPQ Baitur Rahman Jabon Mojokerto
it’s known that the teachers have implemented learning to read and write Al-Quran well so that it can
improve chindren’s cognitive abilities in the context of learning to read and write Al-Quran, namely being
able to read Al-Quran correctly, according to the makhorijul huruf and with the rules of the science of
recitation, being able to write the Al-Quran correctly and neatly, memorizing several short surah, selected
verses, and daily prayers, so that they are able to read prayers well and are accustomed to living at
Islamic atmosphere.

Key words : Read and Write Al-Quran, Cognitive Abilities.

PENDAHULUAN

Seiring dengan perkembangan zaman banyak anak yang mempunyai


keterbatasan ilmu pengetahuan baik umum maupun ilmu agama. Melihat hal tersebut,
Kaitannya dengan ilmu agama karena sumber hukum agama yang paling dominan
adalah Al-Quran, anak harus diberikan pengetahuan mengenai Al-Quran yang cukup.
Langkah pertama yang harus dipersiapkan oleh orang tua untuk anak-anaknya adalah
membaca dan menulis Al-Quran.
Al-Quran merupakan kitab suci yang diturunkan oleh Allah kepada nabi
Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi umat manusia. Isi dalam Al-Quran yaitu
kumpulan wahyu Ilahi yang menjadi petunjuk, pedoman dan pelajaran bagi siapa saja
yang mempercayainya dan mengamalkannya. Al-Quran merupakan kitab suci yang
paling sempurna, yang isinya mencakup berbagai pokok-pokok syari’at yang terdapat
dalam kitab-kitab sebelumnya. Oleh karenanya setiap orang yang mempercayai Al-
Quran akan bertambah cinta kepadanya, cinta untuk membaca, untuk mempelajari dan
mengamalkan isi yang ada di dalamnya.

Berkembangnya zaman maka berkembanglah pula ilmu pengetahuan kita,


begitu juga dengan berkembangnya ilmu pengetahuan kita tentang Baca Tulis Al-
Quran. Tak bisa dipungkiri sebagian orang memilih untuk belajar lebih dalam lagi dan
sebagian orang memilih untuk tak peduli. Sekarang generasi Qurani menjadi target
yang sangat digemari masyarakat dalam era globalisasi saat ini. Dengan banyaknya
masyarakat yang berminat untuk mendaftarkan putra-putri mereka pada lembaga
pendidikan yang mempunyai visi mencetak generasi Qurani. Sekarang telah
berkembang lembaga pendidikan yang tidak hanya menawarkan generasi cinta Al-
Quran tetapi juga menawarkan program tahfidz Al-Quran. Pembelajaran Baca Tulis
Quran ini sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak mengenai
membaca dan menulis Quran.

Kecakapan dalam membaca Al-Quran merupakan keterampilan dasar yang


harus dimiliki oleh setiap umat islam. Mengingat Al-Quran sebagai kitab suci umat
islam sekaligus sebagai pedoman hidup menuju jalan kebenaran. Dengan hal ini yang
perlu diperhatikan meliputi ketepatan dalam melafadzkan bacaan Al-Quran sesuai
dengan tajwid dan makhraj secara benar. Maka setiap muslim harus belajar kepada
orang yang ahli dalam bidang tersebut. Kemudian dalam keterampilan menulis Al-
Quran seseorang mampu mengenali huruf-huruf Al-Quran serta mengetahui kaidah
penulisan yang benar. Sehingga keterampilan menulis Al-Quran ini akan membantu
seseorang untuk mengenali makna per kata dari Al-Quran. Jika ditemukan suatu
kesalahan dalam penulisan ia mampu mengoreksi dan memberikan jawaban yang
benar atas kesalahan tersebut. Karena salah penulisan kata dalam Al-Quran dapat
merubah makna yang dikandung di dalamnya.1

1
Syarifuddin, A. Mendidik Anak Membaca, Menulis dan Mencintai Al-Quran, (Jakarta: Gema Insani,
2004) hlm. 39.
Baca tulis Al-Quran merupakan suatu pelajaran yang mempelajari bagaimana
cara kita membaca dan menulis Al-Quran dengan baik dan benar sesuai dengan
kaidah-kaidahnya. Baca tulis Al-Quran juga merupakan suatu kumpulan untuk
membaca dan menuliskan kitab suci Al-Quran yang ditekankan pada upaya untuk
memahami informasi yaitu pada tahap menghafalkan (menuliskan) lambang-lambang
dan melakukan pembiasaan dalam melafadzkan serta bagaimana cara
menuliskannya.2

Lembaga pendidikan islam adalah tempat atau organisasi yang


menyelenggarakan pendidikan islam, yang mempunyai struktur yang jelas, dan
bertanggung jawab atas terlaksananya pendidikan islam. Oleh karena itu lembaga
pendidikan islam tersebut harus dapat menciptakan suasana yang memungkinkan
terlaksananya pendidikan dengan baik, menurut tugas yang diberikan padanya.3

Pondok pesantren, majelis ta’lim, TKQ/TPQ adalah beberapa bentuk dari


banyaknya lembaga pendidikan keagamaan islam yang hidup subur ditengah-tengah
masyarakat. Perkembangan lembaga pendidikan Al-Quran yang pesat menandakan
makin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kemampuan baca tulis
Al-Quran dan keberadaanya di muka bumi ini. Keberadaan pendidikan Al-Quran
membawa misi yang sangat mendasar terkait dengan pentingnya memperkenalkan
dan menanamkan nilai-nilai Al-Quran sejak usia dini.

Keberadaan TKA/TKQ dan TPA/TPQ mempunyai potensi dan pengaruh yang


sangat besar dalam pertumbuhan pendidikan keagamaan,karena TKQ dan TPQ
berperan besar dalam membangun akhlak dan moral calon generasi penerus bangsa. 4
Kini lembaga pendidikan Al-Quran berupa TKQ/TPQ atau sejenisnya telah cukup
eksis. Dengan disahkannya PP No. 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan agama dan
pendidikan keagamaan, makin memperkokoh keberadaan lembaga pendidikan Al-
Quran ini, sehingga menuntut penyelenggaraannya untuk lebih professional.5

Taman pendidikan Al-Quran (TPQ) adalah suatu lembaga yang bergerak di


bidang kegiatan-kegiatan agamis, begitupun seyogyanya Taman pendidikan Al-Quran
(TPQ) Baitur Rahman yang ada di kelurahan Jabon Mojokerto yang seharusnya

2
Al-Qaththan M.S. Pengantar Studi Ilmu Al-Qura, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2006), hlm 3.
3
Bukhari Umar. Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Amzah, 2017), hlm 150.
4
Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pndidikan Islam Kemenag RI.
Pedoman Penyelenggaraan TKA/TKQ dan TPA/TPQ, (Jakarta, 2013), hlm 1.
5
Tim Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren. Pedoman Pembinaan TKQ/TPQ, (Jakarta:
Tim Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, 2009), hlm 1.
merupakan lembaga yang sangat tepat untuk mengembangkan syi’ar islam dalam hal
pendalaman membaca dan menulis Al-Quran dengan baik dan benar agar dapat
meningkatkan kemampuan kognitif anak mengenai membaca dan menulis Al-Quran,
serta kegiatan agama lainnya sesuai dengan visi, misi dan tujuan dari Taman
Pendidikan Al-Quran tersebut. Oleh karenanya dalam kegiatan observasi pada Kuliah
Kerja Nyata (KKN) ini peneliti menulis artikel dengan tema “IMPLEMENTASI MODEL
PEMBELAJARAN BACA TULIS QUR’AN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
KOGNITIF ANAK”

PEMBAHASAN

Pembelajaran Baca Tulis Al-Quran

Pengertian baca tulis yaitu baca berarti membaca, yakni melihat tulisan dan
mengerti atau melisankan apa yang tertulis itu dan tulis adalah membuat huruf (angka
dan sebagainya dengan menggunakan pena, pensil, kapur dan sebagainya). Dalam
kamus besar Bahasa Indonesia juga diartikan dengan kata “baca” sama dengan “eja”
merupakan kata dasar dari membaca yang memiliki pengertian melihat dan memahami
isi dari pada yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati) atau pengertian
lainnya yaitu mengeja/melafalkan apa yang tertulis. Sedangkan kata “tulis” merupakan
kata dasar dari menulis mempunyai arti membuat huruf (angka atau sebagainya)
dengan menggunakan pena, pensil, kapur, dan sebagainya.

Adapun pengertian dari Al-Quran adalah kalam Allah SWT yang merupakan
mukjizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada nabi Muhammad SAW yang ditulis di
mushaf dan diriwayatkan dengan mutawatir dan membacanya adalah ibadah.

Pembelajaran pada hakikatnya sangat terkait dengan membangun interaksi


yang baik antara dua komponen yaitu guru dan anak didik. Interaksi yang baik dapat
digambarkan dengan suatu keadaan dimana guru dapat membuat anak didik belajar
dengan mudah terdorong oleh kemauannya sendiri untuk mempelajari apa yang ada
dalam kurikulum sebagai kebutuhan mereka. Ahmad Munjin Nasib dan Lilik Nur
Kholidah menyatakan “dalam proses pembelajaran, termasuk pembelajaran
pendidikan agama Islam setidaknya terdapat tiga komponen utama yang saling
berpengaruh. Ketiga komponen tersebut adalah : 1) kondisi pembelajaran, 2) metode
pembelajaran, 3) hasil pembelajaran. Untuk mencapai sutu tujuan dalam pembelajaran
hendaknya memperhatikan ketiga komponen tersebut.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran baca tulis Al-Quran merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru dan siswa dengan tujuan agar seseorang mampu dalam
membaca dan menulis Al-Quran, dimana seseorang tersebut dapat melihat, membaca,
melafalkan serta memahami dan juga membuat huruf-huruf dari tulisan-tulisan yang
tertera dalam kitab suci Al-Quran.

Urgensi Pembelajaran Baca Tulis Al-Quran

Dalam urgensi baca tulis Al-Quran yakni salah satu pelajaran yang masuk
dalam kurikulum muatan local, dimana baca tulis Al-Quran merupakan usaha secara
sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam membaca dan menulis permulaan huruf-
huruf hijaiyah, memahami dan mengamalkan Al-Quran sebagai kitab suci agamanya.
Kemampuan membaca dan menulis Al-Quran ini telah dijelaskan dalam ayat Al-Quran
yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yaitu Q.S. al-alaq ayat 1-
5.

Membaca Al-Quran yang baik dan benar telah menjadi persoalan yang wajib
bagi setiap umat islam, karena kesalahan dalam membaca Al-Quran dapat merubah
makna Al-Quran, dalam artian memperbaiki tata cara dalam membaca Al-Quran dapat
menyelamatkan pembaca dari perbuatan yang diharamkan, namun jika hal ini
diabaikan, maka dapat menjerumuskan pembaca pada perbuatan yang haram dan
dimakruhkan.

Begitu pentingnya membaca Al-Quran dengan baik dan benar, sehingga


membaca Al-Quran dengan baik menjadi salah satu syarat menjadi seorang imam
shalat yakni tidak salah ucap dalam membaca Al-Quran sehingga tiak merusak makna
pada saat membacanya. Berikut beberapa alasan pembelajaran baca tulis Al-Quran itu
penting.6

1. Sebagai tuntutan wajib dalam memahami Al-Quran.


2. Menjaga kemurnian Al-Quran dari perubahan lafadz dan maknanya.
3. Sebagai motivasi kepada peserta didik untuk mencintai kitab sucinya,
mempelajari dan mempraktikkan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam
Al-Quran sebagai sumber utama ajaran islam dan sekaligus menjadi pegangan
dan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari.

6
Ahmad Hasyim Fauzan, Pola Pembinaan Baca Tulis Al-Quran (BTQ) Sebagai Upaya Peningakatan
Kemampuan Membaca Al-Quran. Jurnal Ar-Risalah, Vol.XIII No. 1.
4. Modal utama bagi siswa. dengan adanya kemampuan baca tulis, siswa dapat
mempelajari ilmu lain, dapat mengkomunikasikan gagasannya dan dapat
mengekspresikan dirinya.
5. Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek kognitif, afektif maupun
psikomotor.

Dalam pembelajaran baca tulis Al-Quran pada setiap lemabaga pendidikan


memiliki metode dan konsep dasar yang berbeda-beda meskipun ada beberapa
lembaga pendidikan menerapkan konsep atau metode yang sama dalam proses
pengajarannya. Disetiap lembaga pendidikan melakukan program pembelajarannya
tentu mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu tujuan dari pembinaan atau
pembelajaran baca tulis Al-Quran secara umum adalah :7

1. Dapat membaca Al-Quran dengan benar, sesuai makhorijul huruf dan dengan
kaidah-kaidah ilmu tajwid.
2. Dapat menulis huruf Al-Quran dengan benar dan rapi.
3. Hafal beberapa surat pendek, ayat pilihan, dan doa sehari-hari, sehingga
mampu melakukan bacaan sholat dengan baik dan terbiasa hidup dalam
suasana islami.

Ruang Lingkup Baca Tulis Al-Quran

Baca Tulis Al-Quran adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa, guru ataupun
masyarakat lainnya. Dalam pembelajaran baca tulis Al-Quran, membaca dan menulis
merupakan sebuah pengetahuan yang didapat pada setiap manusia ketika dia mau
untuk mempelajarinya dan membiasakan membaca Al-Quran sejak dini. Adapun ruang
lingkup dari baca tulis Al-Quran meliputi :8

1. Fungsi dan Tujuan Baca Tulis Al-Quran.


Dalam kurikulum baca tulis Al-Quran yang pada dasarnya diharapkan agar
siswa-siswi dapat menerapkan dan menghidupkannya kembali di kalangan
masyarakat, kurikulum tidak hanya harus diterapkan di kalangan instansi atau
sekolah saja namun dapat menerapkannya dimana saja.
Selanjutnya tujuan baca tulis Al-Quran sesuai dengan kurikulum, yaitu :

7
Ali Muhsin. Peran Guru Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Baca Tulis Al-Quran di TPQ Miftahul Ulum
Nglele Sumobito Jombang. Dalam Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Yudharta
Pasuruan. Vol.2 No. 2 tahun 2017.
8
Departemen Agama Wilayah Propinsi Jawa Tengah. Garis-garis Besar Program Pengajaran Baca Tulis
Al-Quran Sekolah Dasar Jawa Tengah, (Semarang: Departemen Agama Wilayah Propinsi Jawa
Tengah, 2002), hlm 78.
1) Membiasakan peserta didik ataupun masyarakat untuk mengenal membaca
dan menulis Al-Quran.
2) Meningkatkan peserta didik dan masyarakat dalam memperdalam ilmu
mempelajari baca tulis Al-Quran.
3) Menjadikan motivasi terhadap peserta didik atau masyarakat untuk
memperdalam bacaan Al-Qurannya.

Tujuan utama membaca Al-Quran adalam memperoleh, mengambil isi


informasi, kandungan dan memahami dalam Al-Quran. Membaca merupakan
cara untuk mendapatkan ilmu pengetahuan untuk setiap orang, dengan
membaca Al-Quran dapat meningkatkan pengetahuan menjadi lebih luas,
dengan pemikiran yang kritis kita dapat mengetahui fakta, kebenaran, sehingga
benar dan salah dapat dibedakan antara keduanya.

2. Metode Baca Tulis Al-Quran


Upaya peningkatan kualitas baca tulis Alqur’an, diperlukan metode sebagai
faktor pendukung untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan tersebut
diharapkan agar peserta didik lebih kreatif, aktif, serta inovatif. Dalam upaya
peningkatan kualitas baca tulis quran, diperlukan metode pendidikan dan
pengajaran yang tepat agar peserta didik dapat memahami dan
mempelajarinya dengan baik. Adapun Metode yang dapat digunakan adalah :9
a) Memberi contoh: maksudnya adalah pengajaran dalam bentuk pemberian
contoh yang diberikan oleh guru terhadap peserta didik agar menjadi contoh
yang baik serta suri tauladan sebagai pendidik.
b) Menghapal: metode ini dilakukan dengan cara hafalan yang dilakukan oleh
peserta didik, biasanya metode ini digunakan dalam konteks menghafal
surah pendek, metode ini memiliki hubungan yang erat dengan metode
yang pertama, karena untuk menghafal yang baik, maka siswa juga perlu
melihat contoh yang baik pula.
c) Membiasakan: metode ini digunakan pendidik untuk membiasakan diri
dengan hal-hal yang baik bagi peserta didik. Pembiasaan yang baik
bertujuan agar siswa selalu terbiasa dalam mengerjakan tugas-tugasnya
dengan baik.

9
Hernowo. Quantum Reading, (Bandung: MLC, 2005), hlm 27.
d) Tanya jawab: metode ini dilakukan oleh pendidik kepada siswa untuk
mengetahui pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, serta apa saja hal yang
tidak dipahami oleh siswa.

Adapula metode-metode pembelajaran baca tulis Al-Quran antara lain :

a. Metode Qira’ati: menurut Imam Murjito artinya adalah “bacaanku” yang


bermakna baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Metode qira’ati
merupakan menyampaikan pelajaran terhadap anak didik dengan cara tidak
mengejanya, tetapi langsung dengan membaca bunyi huruf yang terdapat
dalam Alqur’an.
b. Metode Iqra’: metode ini ditemukan oleh KH. As’ad Human dari Yogyakarta,
pengajaran model ini mengutamakan penguasaan secara individu.
Pengajaran ini tidak terpatok pada waktu tertentu, peserta didik diharapkan
untuk menyelesaikan dengan cepat dan meningkatkan pemahaman yang
baik. Dan anak didik tinggal kelas ketika dianggap bahwa siswa tersebut
belum mampu. Tahap metode ini peserta didik membaca tahap demi tahap,
dan guru hanya menerangkan pokok pelajaran saja, namun setiap
pembelajaran selesai dilaksakan, guru akan mencatat hasil belajar yang
telah dilaksanakan tadi.

Kemampuan Kognitif Anak

Kognitif adalah kemampuan yang menyangkut pengetahuan. Kognitif


menyangkut kemampuan intelektual dengan implikasi sebagai berikut : 1) kemampuan
mengingat kembali, 2) kemampuan menyerap pengertian, 3) penerapan adalah
kemampuan menerapkan hal-hal yang telah dipelajari, 4) analisis kemampuan
mengurai atau menjabarkan sesuatu yang telah dipelajari menjadi bagian-bagian
sehingga mudah untuk dipahami, 5) sintesis adalah kemampuan memadukan kembali
bagian-bagian menjadi kesimpulan yang mengandung arti, dan 6) evaluasi atau
penilaian adalah kemampuan memberikan harga terhadap sesuatu berdasarkan
kriteria internal, kelompok atau kriteria eksternal.10

Dengan kata lain kemampuan kognitif anak adalah kemampuan intelektual


yang menyangkut pengetahuan seorang anak terhadap suatu hal yang dipelajari.
Dalam hal ini guru sangat berperan penting terhadap peningkatan kemampuan kognitif

10
Endang Poerwati dan Nur Widodo. Perkembangan Peserta Didik, (Cet. 1, Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang Press, 2002), hlm 40.
peserta didik. Guru dapat mendorong peserta didik untuk meningkatkan kemampuan
kognitif dalam pembelajaran.

Oleh karenanya dalam konteks penelitian ini TPQ Baitur Rahman memegang peranan
penting dalam meningkatkan kemampuan kognitif santrinya dalam memahami cara
membaca dan menulis Al-Quran yang baik dan benar melalui implementasi
pembelajaran baca tulis Al-Quran agar TPQ Baitur Rahman dapat menghasilkan
lulusan yang baik sebagai insan Qurani.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwasaanya


pembelajaran baca tulis Al-Quran merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru dan siswa dengan tujuan agar seseorang mampu dalam
membaca dan menulis Al-Quran, dimana seseorang tersebut dapat melihat, membaca,
melafalkan serta memahami dan juga membuat huruf-huruf dari tulisan-tulisan yang
tertera dalam kitab suci Al-Quran. Implementasi pembelajaran baca tulis Al-Quran
tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak sebagaimana dalam
konteks baca tulis Al-Quran yaitu Dapat membaca Al-Quran dengan benar, sesuai
makhorijul huruf dan dengan kaidah-kaidah ilmu tajwid, dapat menulis huruf Al-Quran
dengan benar dan Rapi, Hafal beberapa surat pendek, ayat pilihan, dan doa sehari-
hari, sehingga mampu melakukan bacaan sholat dengan baik dan terbiasa hidup
dalam suasana islami.

Dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tema pengembangan inovasi
TPQ menuju santri yang berakhlakul karimah yang dilaksanakan di TPQ Baitur
Rahman ini bertujuan untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan kognitif anak melalui implementasi pembelajaran baca tulis Al-Quran.
Dalam penelitian yang dilakukan ini juga bertujuan untuk mengajarkan siswa dalam
baca tulis Al-Quran yang baik dan benar agar sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.

Daftar Pustaka

Ahmad Hasyim Fauzan. Pola Pembinaan Baca Tulis Al-Quran (BTQ) Sebagai Upaya
Peningakatan Kemampuan Membaca Al-Quran. Jurnal Ar-Risalah, Vol.XIII No.
1.
Ali Muhsin. Peran Guru Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Baca Tulis Al-Quran di
TPQ Miftahul Ulum Nglele Sumobito Jombang. Dalam Program Studi
Pendidikan Agama Islam Universitas Yudharta Pasuruan. Vol.2 No. 2 tahun
2017.
Al-Qaththan M.S. 2006. Pengantar Studi Ilmu Al-Quran. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Bukhari Umar. 2017. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Amzah.
Departemen Agama Wilayah Propinsi Jawa Tengah.2002. Garis-garis Besar Program
Pengajaran Baca Tulis Al-Quran Sekolah Dasar Jawa Tengah. Semarang:
Departemen Agama Wilayah Propinsi Jawa Tengah.
Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pndidikan
Islam Kemenag RI. 2013. Pedoman Penyelenggaraan TKA/TKQ dan
TPA/TPQ. Jakarta : Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren.
Endang Poerwati dan Nur Widodo. 2002 Perkembangan Peserta Didik. Cet. 1. Malang:
Universitas Muhammadiyah Malang Press.
Herlina. Pembelajaran Baca Tulis Al-Quran (BTA) Untuk Meningkatkan Akhlak dan
Moral Pada Anak Usia Dini. Prosding seminar nasional 20 program
pascasarjana Universitas PGRI Palembang 25 november 2017.
Hernowo. 2005. Quantum Reading. Bandung: MLC.
Puspita Ningrum, ayu. Dkk. Mengenal Pembelajaran Baca Tulis Al-Quran. Jurnal Al-
Arabiyah: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab.
Syarifuddin, A. 2004. Mendidik Anak Membaca, Menulis dan Mencintai Al-Quran.
Jakarta: Gema Insani.
Tim Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren. 2009. Pedoman Pembinaan
TKQ/TPQ. Jakarta: Tim Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren.

Anda mungkin juga menyukai