PENDAHULUAN
Al-Qur’an adalah kitab Allah yang Maha Bijaksana dan petunjuk jalan-
Nya yang diturunkan-Nya kepada Nabi-Nya sebagai jalan hidup yang lurus,
saw, melalui Malaikat Jibril sebagai mukjizat dan berfungsi sebagai hidayah atau
petunjuk bagi manusia yang belajar dan mengamalkan isi kandungannya. Setiap
muslim memiliki tanggung jawab yang besar dan berkewajiban untuk belajar dan
merupakan petunjuk dan pedoman hidup seluruh umat muslim yang ada di dunia
ini. Sebagaimana Firman Allah dalam Surah Al-Qomar ayat 17 sebagai berikut:
ولَقَ ۡد يَس َّۡرنَا ۡالقُ ۡر ٰانَ لِل ِّذ ۡك ِر فَهَ ۡل ِم ۡن ُّم َّد ِك ٍر
Artinya: Dan sungguh telah kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, maka
adakah orang yang mengambil pelajaran?2
1
Mahmud Muhammad Al-Jauhari dkk, Membangun Keluarga Qur’ani Panduan Untuk
Wanita Muslim, (Jakarta: Amzah, 2005), hlm. 362.
2
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qu’ran dan Terjemahannya, (Jakarta: CV
Pustaka Jaya Ilmu, 2014), hlm. 529.
direnungkan, bagi siapa yang ingin memahami dan mengambil pelajaran. Adakah
orang yang mengambil pelajaran? Dalam ayat ini dan ayat-ayat lain yang serupa
mengajarkannya.3
Jadi, dalam ayat ini menjelaskan bahwa Al-Qur’an wajib hukumnya untuk
memudahkannya untuk dihafal dan diingat. Oleh karena itu, ambilah nasihat dari
setiap isi kandungan yang ada di dalam Al-Qur’an dengan baik dan benar.
Qur’an sebagai sumber petunjuk dan pedoman umat Islam yang mutlak
kebenarannya.4
adalah fardhu ‘ain.5 Bagi setiap umat islam yang membaca Al-Qur’an hendaklah
terkandung dalam isi Al-Qur’an. Sesuai dalam firman Allah SWT dalam Q.S Al-
3
Shalih Bin Muhammad Alu Asy-Syaikh, Tafsir Muyassar, Jilid 2, (Jakarta: Darul Haq,
2018), hal. 717.
4
Muzakkir, “Keutamaan Belajar dan Mengajarkan Al-Qur’an Metode Maudhu’i Dalam
Perspektif Islam”. Jurnal, Vol. 18, No 1, (Makassar: UIN Alauddin Makassar, 2015), hal. 109.
5
Ahmad Munir dkk, Ilmu Tajwid dan Seni Baca Al-Qur’an, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
1994), hlm. 9
6
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qu’ran dan Terjemahannya, (Jakarta: CV
Pustaka Jaya Ilmu, 2014), hlm. 574.
Berdasarkan Tafsir Al- Munir makna dari ayat tersebut menjelaskan
Qur’an itu dengan jelas dalam shalatmu dengan bacaan yang menyebutkan semua
berharga.8
Dalam hal ini sudah sangat jelas bahwasanya ada tanggung jawab besar
Remaja sebagai generasi muda yang diharapkan Bangsa dan Negara sebagai
penopang Negeri dimasa yang akan datang. Untuk itu harapan besar kepada
remaja marilah membangun generesi Qur’ani yang disinari dengan nilai-nilai Al-
Qur’an.
Namun berbicara tentang remaja saat ini, dibenak masyarakat remaja lebih
banyak cenderung kepada perbuatan negatif. Era globalisasi yang ditandai dengan
yang terlibat dalam persaingan yang tidak berpedoman dalam kitab suci Al-
Qur’an.
remaja yang belum bisa membaca Al-Qur’an, bahkan buta huruf Al-Qur’an,
mempelajari kitab suci Al-Qur’an sebagai pedoman hidup bagi umat Islam. Tidak
seksual atau seks pra nikah,bahkan menghabiskan waktunya hanya untuk bermain
game online. Kalau perbuatan ini terus menerus dilakukan oleh remaja maka
belajar. Menghabiskan waktunya di cafe-cafe, pub dan diskotik dari pada bekerja
keras, suka mengkonsumsi minum-minuman keras, dan tindakan moral seperti ini
sangat meresahkan.9
manusia dan kehidupan ini menjadi teratur. Al-Qur’an bisa menjadi sahabat,
dipaparkan di atas pernah terjadi di Kabupaten Batubara, akan tetapi tiga tahun
berturut-turut adanya perubahan mengarah kepada yang lebih baik dan itu
Batubara.
minim dan kurang minat dalam bidang keagamaan seperti ikut belajar tilawah Al-
9
Winarsih, Pendidikan Karekter Bangsa, (Tanggerang: Loka Aksara, 2019), hlm. 10.
Merasa kegiatan Agama itu hanya terkhusus untuk anak-anak di kalangan
pesantren.
Indikator yang dapat peneliti lihat antara lain, aktifnya para remaja dan
masyarakat untuk ikut mensyiarkan Agama pada ajang perlombaan MTQ yang
dibuat oleh pemerintah Kabupaten. Oleh karena itu, remaja-remaja Batubara ikut
LPTQ seperti ini dapat mendorong dan mempengaruhi khususnya para remaja-
B. Rumusan Masalah
Kabupaten Batubara?
C. Batasan Istilah
menafsirkan judul skripsi ini, maka perlu diadakan batasan istilah. Adapun yang
seorang komunikan.
10
Istarani, 58 Model Pembelajaran Inovatif, (Medan: Media Persada, 2011), hlm. 2.
11
H. Rochajat Harun, Komunikasi Pembangunan dan Perubahan Sosial, (Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 2012), hlm. 20.
2. Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an atau di singkat LPTQ
yang dibuat oleh pemerintah kabupaten dan kota. Di samping itu jelas
D. Tujuan Penelitian
12
Pedoman Pengembangan Tilawatil Qur’an, (Jakarta: Lembaga Pengembangan
Tilawatil Qur’an Tingkat Nasional, 1992), hlm. 25.
13
Bisri Hasan, Pembangunan Masyarakat, (Jakarta: Bina Aksara, 1987), hlm. 102.
14
Muhsin Salim, Ilmu Nagham Al- Qur’an (Jakarta: PT. Kebayoran Widya Ripta, 2004),
hlm. 7.
1. Untuk mengetahui bentuk teknik komunikasi Lembaga
E. Manfaat Penelitian
komunikasi.
tilawah Al-Qur’an.
F. Sistematika Penulisan
Penulisan.
dan Pendekatan Penelitian, Subjek dan Objek Penelitian, Tempat dan Waktu