Anda di halaman 1dari 18

1

A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang merupakan kumpulan

firman-firman Allah yang turun kepada Nabi Muhammad Saw. Tujuan utama

di turunkan Alquran adalah untuk menjadikan pedoman manusia dalam menata

kehidupan supaya memperoleh kebahagian di dunia dan di akherat. Agar

tujuan itu dapat direalisasikan oleh manusia, maka Al-Qur’an datang dengan

petunjuk-petunjuk, keterangan-keterangan dan konsep-konsep, baik yang

bersifat global maupun yang bersifat terinci, yang tersurat maupun tersirat

dalam berbagai persoalan dan bidang kehidupan1

Menurut Ahsin Sakho Muhammad dalam bukunya Keberkahan Al-

Qur`an menjelaskan bahwa: ‘Al-Qur`an adalah ‘kalamullah” atau perkataan

Allah Swt. yang penuh dengan kesucian, sakralitas yang tinggi. Ia berisi

pesan-pesan kehidupan untuk umat manusia sebagai refleksi sifat-Nya yang

“Rahman dan Rahim” cinta kasihnya kepada makhluknya yang tak terhingga”2

Kajian Al-Qur’an memiliki wilayah yang sangat luas, sehingga tidak

berlebihan jika Al-Qur’an diibaratkan sebagai lautan ilmu yang tak bertepi.

Berbagai macam ilmu telah muncul berkat kehadiran Al-Qur’an, mulai dari

Asbâb Al-Nuzûl, Nasikh Mansukh, Muhkam Mutasyabbih hingga Makki

Madani dan begitu seterusnya. Al-Qur’an memang memiliki daya magnet yang

luar biasa, tidak saja bagi orang muslim (insider), tetapi juga bagi non muslim

atau orientalis (outsider).

1
Nurdin, menelusuri konsep masyarakat ideal dalam Al-Qur'an (Jakarta, Erlangga, 2016) h.1
2
Ahsin Sakho Muhammad, Keberkahan Al-Qur`an, (Jakarta : PT. Qaf Media Kreativa, 2017) h.13
2

Isi kandungan Al-Qur`an terdiri atas akidah, ibadah, muamalat, akhlak,

hukum, sejarah, kisah-kisah, dan dasar-dasar sains, yakni ilmu pengetahuan.

Namun dari semua isi kandungan tersebut, penulis fokus pada dasar-dasar sains

(ilmu pendidikaan). Al-Qur`an merupakan induk dan pusat ilmu pendidikan,

dimana semua ilmu baik ilmu umum atau ilmu agama sumbernya ada pada Al-

Qur`an, mulai dari ilmu ketuhanan (Aqidah), ilmu pembentukan manusia

(IPA), ilmu tentang bumi (Geografi), dan lain sebagainya. 3 Maka dari itu

mempelajari Al-Qur`an merupakan kewajiban mutlak bagi setiap umat islam,

sebab semua ajaran islam bersumber pada Al-Qur`an.

Mempelajari Al-Qur’an laksana meneguk air laut, semakin banyak

meneguknya maka semakin pula terasa haus dan dahaga. Begitu pula belajar

memperdalam Al-Qur’an, maka semakin dalam memahaminya semakin terasa

jelas dan nyata pula miskinnya ilmu seseorang. Pada setiap sisinya, Al-Qur’an

memancarkan Nûr (cahaya) Ilahiyyah (ketuhanan). Karena itu disepanjang

masa pembahasan mengenai Al-Qur’an dan segala aspeknya tidak akan pernah

sirna. Dalam konteks ini, adalah sebuah keniscayaan bagi para generasi muslim

untuk selalu mempelajari dan memperdalam Al-Qur’an serta menambah

khazanah keilmuannya demi eksistensi Islam yang landasan paripurnanya

adalah Al-Qur’an Al-Karim.4

Berdasarkan pandangan di atas Al-Qur’an merupakan kitab suci umat

islam yang di perlukan pedoman hidup dalam keberjalanan sosial umat muslim

di dunia, selain itu juga diagungkan dalam islam. Sehingga apapun bentuk
3
Yusuf Qardhawi. Fiqih Kontemporer: Studi Tentang Al-Qur'an dan Hadits Sebagai Sumber
Hukum Islam. (Jakarta: Gema Insani Press, 2007)
4
Kholil, M. Metode Pembelajaran Al-Qur'an ( Jurnal Al-Tadzkiyyah,2017) 8(2), h.247-262.
3

aktifitas yang berhubungan dengan Al-Qur’an mempunyai peraturan yang telah

di tentukan. Kebanyakan dari pada umat islam membaca Al-Qur’an untuk

meraih pahala dan amal perbuatan yang baik hal tersebut sesuai dengan firman

Allah Swt dalam (QS: Al-Isra:9) yang berbunyi:

‫ِاَّن ٰهَذ ا اْلُقْر ٰا َن َيْهِد ْي ِلَّلِتْي ِهَي َاْقَو ُم َو ُيَبِّش ُر اْلُم ْؤ ِمِنْيَن اَّلِذ ْيَن َيْع َم ُلْو َن الّٰص ِلٰح ِت َاَّن َلُهْم‬

‫َاْج ًرا َك ِبْيًرا‬

Artinya:

Sungguh, Al-Qur'an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan
memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan
kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar.

Al-Qur'an merupakan kitab suci bagi umat Islam yang memuat

pedoman hidup dan tuntunan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Oleh karena itu, mempelajari Al-Qur'an dan mengamalkannya merupakan

suatu keharusan bagi setiap muslim. Namun, dalam mempelajari dan

mengamalkan Al-Qur'an, diperlukan adab-adab atau tata cara yang benar agar

dapat meraih manfaat maksimal dari kitab suci tersebut.

Al-Qur'an sebagai sumber hukum Islam yang tertinggi dan sebagai

pedoman hidup umat Islam memegang peran yang sangat penting dalam

kehidupan manusia. Namun, dalam pembelajarannya, terkadang adab dalam

membaca, memahami, dan mengamalkan isi Al-Qur'an kurang diperhatikan.

Padahal, adab dalam berinteraksi dengan Al-Qur'an merupakan salah satu

faktor penting dalam membentuk karakter insan Qur'ani yang berakhlakul

karimah.
4

Adabuttilawah atau tata cara membaca dan mengamalkan Al-Qur'an

dengan baik merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan. Adabuttilawah

dapat membantu seseorang dalam memahami isi Al-Qur'an dengan lebih baik

dan mengamalkannya secara tepat. Oleh karena itu, pengajaran adabuttilawah

dalam kitab-kitab Islam sangatlah penting, termasuk dalam kitab at-Tibyan fii

Adabi Hamalatil Qur'an.5

Pondok Pesantren Al-Muawanah merupakan salah satu lembaga

pendidikan Islam yang berada di Kp. Cibungur, Rt 03/04, Desa Sukaluyu,

Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Lembaga ini memiliki

misi untuk menghasilkan santri yang berakhlak mulia, berpengetahuan luas,

dan siap berkontribusi untuk kemajuan masyarakat dan bangsa. Oleh karena

itu, pengajaran Al-Qur'an dan pembentukan karakter insan Qur'ani menjadi

salah satu fokus utama dalam pendidikan di pondok pesantren ini.

Namun, dalam pengajaran Al-Qur'an dan pembentukan karakter insan

Qur'ani, masih terdapat beberapa permasalahan yang perlu diatasi. Salah

satunya adalah kurangnya pemahaman dan pengamalan adabuttilawah atau tata

cara membaca dan mengamalkan Al-Qur'an dengan benar. Kurangnya

pemahaman dan pengamalan adabuttilawah dapat mempengaruhi pembentukan

karakter insan Qur'ani yang baik dan sesuai dengan ajaran Islam.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Implementasi Adabuttilawah Dalam Kitab At-Tibyan Fii Adabi Hamalatil

Qur'an Sebagai Upaya Membentuk Karakter Insan Qur'ani Di Pondok

5
Mahrus, A. Adab Membaca Al-Qur'an dan Penerapannya dalam Pembentukan Karakter Insan
Qur'ani. (Tadrib: Jurnal Pendidikan Islam,2017) 2(1), h.1-19.
5

Pesantren Al-Muawanah. Dengan demikian, diharapkan penelitian ini dapat

memberikan kontribusi dalam meningkatkan pengajaran Al-Qur'an dan

pembentukan karakter insan Qur'ani yang sesuai dengan ajaran Islam di

pondok pesantren tersebut.

B. Identifikasi Dan Pembatasan Masalah

1. Identifikas Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, masalah-

masalah yang terkait dengan hal tersebut dapat diidentifikasi sebagai

berikut :

a. Adabuttilawah tidak selalu diperhatikan dalam pembelajaran Al-Qur'an

di Pondok Pesantren Al-Muawanah, sehingga perlu dikaji lebih lanjut

tentang implementasi adabuttilawah dalam kitab at-Tibyan fii Adabi

Hamalatil Qur'an di Pondok Pesantren Al-Muawanah.

b. Pembentukan karakter insan Qur'ani yang baik merupakan tujuan

utama Pondok Pesantren Al-Muawanah, namun masih perlu dikaji

lebih lanjut bagaimana pengaruh implementasi adabuttilawah dalam

kitab at-Tibyan fii Adabi Hamalatil Qur'an terhadap pembentukan

karakter insan Qur'ani tersebut.

c. Perlu dikaji hubungan antara adabuttilawah dengan karakter insan

Qur'ani di Pondok Pesantren Al-Muawanah, sehingga dapat diketahui

sejauh mana adabuttilawah dapat membentuk karakter insan Qur'ani

yang baik.
6

d. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

bahan referensi bagi lembaga pendidikan Islam dalam

mengembangkan kurikulum pembelajaran Al-Qur'an yang lebih baik,

serta sebagai sumber informasi bagi para peneliti dan akademisi yang

tertarik dalam studi keislaman tentang adabuttilawah dan karakter

insan Qur'ani.

2. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis perlu

membatasi masalah yang akan diteliti yaitu berfokus pada :

a. Penelitian ini hanya difokuskan pada implementasi adabuttilawah

dalam kitab at-Tibyan fii Adabi Hamalatil Qur'an di Pondok Pesantren

Al-Muawanah.

b. Penelitian ini hanya membahas tentang pengaruh adabuttilawah

terhadap pembentukan karakter insan Qur'ani di Pondok Pesantren Al-

Muawanah.

c. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Pondok Pesantren Al-

Muawanah yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, dengan usia

antara 15 hingga 25 tahun.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas,

rumusan masalah yang pada kajian penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana implementasi adabuttilawah dalam kitab at-Tibyan fii Adabi

Hamalatil Qur'an dilakukan di Pondok Pesantren Al-Muawanah?


7

2. Bagaimana pengaruh adabuttilawah terhadap pembentukan karakter insan

Qur'ani di Pondok Pesantren Al-Muawanah?

3. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi

adabuttilawah dalam kitab at-Tibyan fii Adabi Hamalatil Qur'an sebagai

upaya membentuk karakter insan Qur'ani di Pondok Pesantren Al-

Muawanah?

4. Bagaimana strategi yang tepat untuk meningkatkan implementasi

adabuttilawah dalam kitab at-Tibyan fii Adabi Hamalatil Qur'an sebagai

upaya membentuk karakter insan Qur'ani di Pondok Pesantren Al-

Muawanah?

D. Tujun Penelitian

a. Untuk mengetahui implementasi adabuttilawah dalam kitab at-Tibyan fii

Adabi Hamalatil Qur'an dilakukan di Pondok Pesantren Al-Muawanah?

b. Untuk mengetahui pengaruh adabuttilawah terhadap pembentukan

karakter insan Qur'ani di Pondok Pesantren Al-Muawanah?

c. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi

adabuttilawah dalam kitab at-Tibyan fii Adabi Hamalatil Qur'an sebagai

upaya membentuk karakter insan Qur'ani di Pondok Pesantren Al-

Muawanah?

d. Untuk mengetahui strategi yang tepat untuk meningkatkan implementasi

adabuttilawah dalam kitab at-Tibyan fii Adabi Hamalatil Qur'an sebagai

upaya membentuk karakter insan Qur'ani di Pondok Pesantren Al-

Muawanah?
8

E. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat dalam bidang akademis dan non

akademis, baik secara teoritis ataupun praktis.

1. Keguaan Teoritis

Secara Teoritis, hasil dari penelitian ini akan ditemukan bagaimana

Adabuttilawah menurut Muhyiddin Abu Zakariya Yahya Bin Syaraf An-

Nawawi dalam kitab At-Tibyan Fii Adabi Hamalatil Qur’an sehingga

dapat menambah cakrawala dan khazanah pengetahuan dalam

meningkatkan kualitas pemahaman terhadap Al-Qur’an.

2. Kegunaan Praktis

terkait Adab Terhadap Al-Qur’an, baik bahan kajian untuk jurnal,

skripsi , ataupun sebagai bahan penyususnan Hipotesis bagi peneliti

selanjutnya. serta Secara Praktis, Penelitian ini bisa dijadikan sebagai

bahan kajian bagi yang akan meneliti sebagai Pendorong semangat bagi

pembaca dan yang mempelajari Al-Qur’an, serta bagi lembaga-lembaga

pendidikan islam baik formal,informal maupun nonformal, untuk sama-

sama meningkatkan kualitas pemahaman terhadap Al-Qur’an dan dalam

upaya menjaga keberkahan dari membaca Al-Qur’an itu sendiri.

F. Kerangka Pemikiran/Teoritik

Sebagai bentuk acuan penulis berikut ini disajika kerangka pemikiran

penelitian:

x Y
AD AD
9

Variabel X adalah Adabuttilawah Dalam Kitab At-Tibyan Fii Adabi

Hamalatil Qur’an sebagai variable bebas, sedangakan untuk Variable Y

Membentuk Karakter Insan Qurani.

1. Adabutilawah

Secara etimologi adab berasal dari bahasa Arab yaitu addaba-

ya’dubu yang berarti melatih untuk berperilaku yang baik dan sopan

santun. Kata addaba sebagai bentuk kata kerja tadib mengandung

pengertian mendidik, melatih, memperbaiki, mendisiplin dan memberikan

tindakan.Ta’dib bentuk masdar dari kata kerja addaba-yuaddibu-ta’diban

diterjemahkan menjadi pendidikan sopan santun atau adab. Dari sisi

etimologi ini, menurut para Ulama, Adab menurut Syekh Muhammad An-

Naquib Al-Attas adalah ilmu tentang tujuan mencari pengetahuan,

sedangkan tujuan mencari pengetahuan dalam Islam ialah menanamkan

kebaikan dalam diri manusia sebagai manusia dan sebagai pribadi.6

Adabuttilawah adalah sebuah konsep dalam Islam yang mengacu

pada etika atau tata krama dalam membaca, memahami, dan mempelajari

Al-Qur'an. Konsep adabuttilawah ini berkaitan dengan pentingnya

menghormati, memuliakan, dan merendahkan diri di hadapan Al-Qur'an.

Beberapa aspek adabuttilawah yang penting antara lain:

a. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan saat membaca Al-Qur'an

b. Menghormati Al-Qur'an dengan cara yang sesuai, seperti tidak

memasukkan Al-Qur'an ke dalam tas atau benda yang tidak layak

6
Hasan Langgulung. Adabuttilawah: Menggali Kearifan Lokal dalam Pembelajaran Al-Qur'an
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014)
10

c. Memahami dan merenungkan makna ayat-ayat Al-Qur'an

d. Menghafal ayat-ayat Al-Qur'an dengan benar dan membaca dengan

tartil

e. Tidak menutup-nutupi atau mengubah makna ayat-ayat Al-Qur'an7.

2. Karakter Insan Qur’ani

Karakter insan Qur'ani merupakan konsep yang menggambarkan

seseorang yang memiliki kepribadian yang terbentuk dari ajaran-ajaran

Islam dan nilai-nilai moral yang terkandung dalam Al-Qur'an. Beberapa

teori tentang karakter insan Qur'ani antara lain:

Dalam bukunya, M. Quraish Shihab menjelaskan bahwa karakter

insan Qur'ani terbentuk dari sikap dan perilaku yang selaras dengan ajaran

Islam. Karakter insan Qur'ani harus mampu mengembangkan kesadaran

akan keberadaan Tuhan, memiliki akhlak yang baik, berpegang teguh

pada prinsip kejujuran, dan menghargai hak-hak sesama manusia.8

Hasan Langgulung menjelaskan bahwa karakter insan Qur'ani

dapat terbentuk melalui pembelajaran Al-Qur'an yang mengedepankan

adab-adab dalam membaca, memahami, dan mengamalkan ajaran Al-

Qur'an. Adab membaca Al-Qur'an yang baik dan benar, seperti

memperhatikan tajwid, menghormati Al-Qur'an sebagai kitab suci, dan

merenungkan makna ayat-ayatnya, dapat membentuk karakter insan

Qur'ani.9
7
Al-Kalabadhi, A. Kitab ta'arruf li-madhhab ahl al-tasawwuf. Beirut: Dar al-kutub al-`ilmiyah.
(2018) h.156
8
M. Quraish Shihab. Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur'an. (Jakarta:
Lentera Hati, 2007). h.76
9
Hasan Langgulung. Adabuttilawah: Menggali Kearifan Lokal dalam Pembelajaran Al-Qur'an
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014)
11

dan Syaikh Muhammad Al-Ghazali menyatakan bahwa karakter

insan Qur'ani dapat terbentuk melalui pembentukan sifat-sifat yang

terpuji, seperti sifat sabar, tawakal, ikhlas, dan taqwa. Sifat-sifat tersebut

harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari untuk membentuk karakter

insan Qur'ani yang sejati.10

Sedangkan Dalam novel Negeri 5 Menara, M. Arifin Ilham

menggambarkan karakter insan Qur'ani sebagai seseorang yang memiliki

semangat juang yang tinggi dalam mencapai cita-citanya, selalu berusaha

untuk meningkatkan diri dan mengembangkan potensi yang dimilikinya,

serta memiliki sikap toleransi dan empati terhadap orang lain.11

Pendidikan karakter Qur’ani mampu dibangun di dalam

pesantren karena pesantren merupan lembaga pendidikan yang

menjunjung tinggi nilai keagamaan, dan akhlakul karimah. Selain

pendidikan formal di dalam pesantren juga terdapat pendidikan di

madrasah yang terfokus pada pembelajaran al- Qur’an, fiqih, tasawuf

dan pendidikan keagamaan lainnya. Selain di madrasah, santri juga

belajar tentang keagamaan di dalam pesantren seperti mengaji, baca

kitab kuning dan lain sebagainya.12

Tujuan dari pembentukan Karakter Insan Qur’ani adalah untuk

menghasilkan manusia yang bertaqwa, mengamalkan nilai-nilai Islam

dalam kehidupan sehari-hari, dan memiliki kesadaran akan tanggung

10
Syaikh Muhammad Al-Ghazali. Karakteristik Pribadi Muslim. (Jakarta: Gema Insani Press,
2000)
11
M. Arifin Ilham. Negeri 5 Menara. (Bandung: Pustaka Hidayah, 2009)
12
Subhan, Membentuk Karakter Qur’ani di Era Modern (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2021)
12

jawab sosial dan lingkungan. Tujuan ini sejalan dengan ajaran Islam yang

menekankan pentingnya keselarasan antara akhlak dan amal.13

3. Kitab at-Tibyan fii Adabi Hamalatil Qur'an

Kitab at-Tibyan fii Adabi Hamalatil Qur'an adalah sebuah kitab

karya Syekh Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakr al-

Maqdisi al-Hanbali yang membahas tentang adab membawa dan

menyimpan mushaf al-Qur'an. Kitab ini terdiri dari 60 bab yang berisi

tentang berbagai adab yang harus diperhatikan ketika membawa,

menyimpan, dan membaca mushaf al-Qur'an. Kitab ini akan digunakan

sebagai acuan utama dalam penelitian untuk memahami implementasi

adabuttilawah dalam membentuk karakter insan Qur'ani.14

4. Implementasi adabuttilawah dalam pembentukan karakter insan Qur'ani

Implementasi adabuttilawah dalam pembentukan karakter insan

Qur'ani dapat dilakukan dengan mengamalkan adab-adab dalam

membaca, menghafal, dan memahami Al-Qur'an. Adabuttilawah yang

baik akan membantu seseorang untuk memperoleh pemahaman yang

lebih dalam tentang ajaran Islam yang terkandung dalam Al-Qur'an, dan

pada gilirannya dapat membentuk karakter insan Qur'ani yang baik.15

Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

a. Menghormati dan memperlakukan Al-Qur'an dengan baik

13
Ahmad Tafsir, Pendidikan Karakter Insan Qur'ani: Teori dan Praktik (Jakarta: Kencana 2014)
h.211
14
Al-Maqdisi, Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakr. (n.d.). Kitab at-Tibyan fii
Adabi Hamalatil Qur'an. Cairo: Darul Kitab Al-Arabi.
15
Al-Mubarakpuri, S. R. The Sealed Nectar. (Darussalam Publishers 2015)
13

Hal ini dapat dilakukan dengan cara membersihkan diri sebelum

membaca Al-Qur'an, memegang mushaf dengan tangan yang bersih,

serta menjauhkan Al-Qur'an dari hal-hal yang najis.

b. Membaca Al-Qur'an dengan tajwid yang benar

Membaca Al-Qur'an dengan tajwid yang benar adalah suatu

bentuk penghormatan terhadap Al-Qur'an dan menunjukkan

kesungguhan dalam mempelajari kitab suci ini.

c. Menerapkan ajaran-ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari

Menerapkan ajaran-ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan

sehari-hari adalah suatu bentuk penghormatan terhadap Al-Qur'an

dan juga dapat membantu dalam membentuk karakter insan

Qur'ani.16

5. Pondok Pesantren Al-Muawanah

Pondok pesantren ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena

memiliki program pendidikan yang mengutamakan pembentukan karakter

insan Qur'ani melalui pembelajaran adabuttilawah.

Dengan kerangka pemikiran yang telah disebutkan, diharapkan dapat

memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang implementasi

adabuttilawah dalam kitab at-Tibyan fii Adabi Hamalatil Qur'an sebagai

upaya membentuk karakter insan Qur'ani di Pondok Pesantren Al-Muawanah.

G. Telaah Pustaka

16
Kurniawan, A. Membangun Karakter Insan Qur'ani dalam Pembelajaran Al-Qur'an. (Jurnal
Pendidikan Agama Islam,2018) 16(1), h.1-14.
14

1. Sholihah, R. (2019). Implementasi Pembelajaran Baca Tulis Al-Quran

(BTQ) pada Kelas Bilingual dan Kelas Reguler (studi kasus kelas V MIN

1 Kota Tangerang Selatan).

2. Azizah, N. (2021). Implementasi Nagham Bagi Qari'Qari'ah Terhadap

Maqra'Dalam Kegiatan Tilawah Di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an

Al-Hasan Babadan Ponorogo (Doctoral dissertation, IAIN Ponorogo).

3. Sumarni, Y. (2022). Adab Berinteraksi Dengan Alquran Di Pondok

Pesantren Sulaimaniyah Kabupaten Aceh Besar (Doctoral dissertation,

UIN Ar-Raniry Fakultas Ushuluddin dan Filsafat).

H. Methodologi Penelitian

1. Pendekatan Dan Metode Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif dengan

tujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang fenomena

implementasi adabuttilawah dalam kitab at-Tibyan fii Adabi Hamalatil

Qur'an sebagai upaya membentuk karakter insan Qur'ani di Pondok

Pesantren Al-Muawanah. Penelitian ini juga akan menggunakan

pendekatan studi kasus dengan fokus pada Pondok Pesantren Al-

Muawanah sebagai lokasi penelitian. Kemudian dipadukan dengan

beberapa persepsi teori atau gagasan dari tokoh-tokoh sebelumnya yang

relevan dengan pokok-pokok pembahasan penelitian.

2. Teknik Pengumpulan Data

Data akan dikumpulkan melalui observasi partisipan, wawancara

mendalam dengan informan kunci, dan studi dokumentasi. yang kemudian


15

dipadukan dengan mengumpulkan data literatur, yaitu penggalian bahan-

bahan pustaka yang koheren dengan pemikiran uhyiddin Abu Zakariya

Yahya Bin Syaraf An-Nawawi. Sedangkan sumber primer yang menjadi

rujukan penelitian ini ialah kitab At-Tibyan Fii Adabi Hamalatil Qur’an.

Sedangkan sumber sekunder yang dijadikan rujukan tambahan

dalam penelitian ini adalah data-data dari perpustakaan atau pengumpulan

data pustaka dari buku-buku yang digunakan sebagai acuan dan

relevansinya dalam masalah yang sedang penyusun teliti.

3. Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis secara induktif

melalui tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan.

4. Validitas Data

Validitas data akan dilakukan melalui triangulasi data, yaitu dengan

membandingkan data yang diperoleh dari sumber yang berbeda untuk

memastikan keakuratan dan keabsahan data.

5. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah para santri Pondok Pesantren Al-

Muawanah yang sedang menempuh pendidikan di sana.

6. Alat Pembantu Penelitian

Alat bantu penelitian yang akan digunakan adalah rekaman audio,

kamera, dan catatan lapangan.

I. Sistematika Penulisan
16

BAB I : Latar belakang masalah yang melatar belakangi penelitian ini,

dilanjutkan dengan rumusan masalah sebagai batasan pembahasan

penelitian, tujuan dan kegunaan penelitian mulai tujuan akademis

maupun praktis, lalu telaah pustaka sebagai tolak ukur untuk

mengetahui kedudukan penelitian di antara penelitian yang telah,

lalu kerangka teoritik sebagai frame atau bingkai pemikiran bagi

peneliti, dilanjutkan pembahasan tentang metode penelitian sebagai

pisau bedah dalam penelitian, dan terakhir memuat sistematika

pembahasan Studi. Kepustakaan, memuat uraian tentang analisis

teoritik.

BAB II : Studi Kepustakaan memuat uraian tentang analisis teoritik

adabuttilawah dalam kitab at-tibyan fii adabi hamalatil qur’an

sebagai upaya membentuk karakter insan qurani.

BAB III : Pembahasan memuat hasil analisis dari tema penelitian

BAB IV : Penutu memuat simpulan dari hasil penelitian dan saran


17

J. Rencana Agenda Penelitian

Waktu Pelaksanaan Jenis Kegiatan

1 9-14 Januari 2023 Pengajuan Judul

2 13-25 Januari 2023 Pembuatan Proposal Judul Skripsi

3 Januari April 2023 Rencana Penelitian

4 April-Juli 2023 Penulisan Skripsi

5 Agustus 2023 Sidang Munaqosyah


18

DAFTAR PUSTAKA

Ahsin, Sakho Muhammad, Keberkahan Al-Qur`an, Jakarta : PT. Qaf Media


Kreativa, 2017

Al-Ghazali, Syaikh Muhammad, Karakteristik Pribadi Muslim, Jakarta: Gema


Insani Press, 2000

Al-Kalabadhi, A. Kitab ta'arruf li-madhhab ahl al-tasawwuf. Beirut: Dar al-kutub


al-`ilmiyah.2018

Al-Maqdisi, Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakr. (n.d.). Kitab at-
Tibyan fii Adabi Hamalatil Qur'an. Cairo: Darul Kitab Al-Arabi.

Al-Mubarakpuri, S. R. The Sealed Nectar. Darussalam Publishers 2015

Ilham, M. Arifin, Negeri 5 Menara, Bandung: Pustaka Hidayah, 2009

Kholil, M. Metode Pembelajaran Al-Qur'an, Jurnal Al-Tadzkiyyah,2017

Kurniawan, A. Membangun Karakter Insan Qur'ani dalam Pembelajaran Al-


Qur'an, Jurnal Pendidikan Agama Islam,2018.

Langgulung, Hasan, Adabuttilawah: Menggali Kearifan Lokal dalam


Pembelajaran Al-Qur'an, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014

Langgulung, Hasan, Adabuttilawah: Menggali Kearifan Lokal dalam


Pembelajaran Al-Qur'an, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014

Mahrus, A. Adab Membaca Al-Qur'an dan Penerapannya dalam Pembentukan


Karakter Insan Qur'ani. Tadrib: Jurnal Pendidikan Islam,2017

Nurdin, menelusuri konsep masyarakat ideal dalam Al-Qur'an, Jakarta, Erlangga,


2016

Qardhawi, Yusuf, Fiqih Kontemporer: Studi Tentang Al-Qur'an dan Hadits


Sebagai Sumber Hukum Islam, Jakarta: Gema Insani Press, 2007

Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur'an,


Jakarta: Lentera Hati, 2007

Subhan, Membentuk Karakter Qur’ani di Era Modern, Yogyakarta: Pustaka


Pelajar, 2021

Tafsir,Ahmad, Pendidikan Karakter Insan Qur'ani: Teori dan Praktik, Jakarta:


Kencana 2014

Anda mungkin juga menyukai