Anda di halaman 1dari 10

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika

Untuk memahami etika komunikasi organisasi, maka pertama-tama harus dipahami


terlebih dahulu apa itu yang dimaksud dengan etika. Istilah etika berasal dari bahasa Yunani,
“ethos” yang berarti watak atau kebiasaan. Pada umumnya orang-orang sering menyebutnya
dengan etiket yang berarti cara bergaul atau berperilaku yang baik di tengah lingkungan
sekitar. Setelah itu, istilah etika banyak dikembangkan sebagai sebuah bentuk paduan
berperilaku dalam berbagai hal, termasuk dalam sebuah organisasi. Etika staff, etika
karyawan, etika kedokteran dan lain sebagainya merupakan salah satu contoh bentuk etika
yang telah lama hadir di tengah masyarakat kita.

Istilah etika berkaitan erat dengan pemahaman baik-buruk atau benar-salah dalam
sebuah perilaku. Dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar, manusia memiliki potensi
untuk menunjukkan perilaku yang nantinya akan dinilai sebagai perilaku yang baik atau
buruk dan benar atau salah. Pada masyarakat mana pun, etika akan selalu menyertai mereka.
Walaupun terjadi potensi bentuk-bentuk etika yang berbeda, akan tetapi bukan berarti mereka
bersifat relatif karena senantiasa mengikuti perubahan kondisi yang melingkupi mereka.

A. Etika dalam Komunikasi Organisasi

Berikut ini adalah beberapa etika komunikasi organisasi yang pada umumnya
dilakukan oleh anggota organisasi tertentu saat menghadapi lingkungan sekitarnya.

1. Tidak menggunakan perkataan yang menyerang kepribadian atau pribadi individu.


2. Menggunakan bahasa-bahasa yang lazim atau dimengerti bersama oleh para peserta
komunikasi.
3. Singkat, jelas, dan mudah dipahami terutama untuk komunikasi-komunikasi yang
bersifat mendesak.
4. Tidak menyudutkan pemimpin dan menyebarkan informasi yang tidak benar
mengenai pemimpin.
5. Menyampaikan informasi atau berita sesuai dengan jalur yang seharusnya.
6. Tidak menyampaikan pesan dengan muatan sexual harassment yang dapat membuat
anggota organisasi tidak nyaman.
7. Tidak menipu komunikan dengan menyampaikan sesuatu yang tidak sebenarnya.
8. Tidak seluruh informasi perlu disampaikan apabila hal tersebut membahayakan
eksistensi organisasi.
9. Kebohongan dapat dilakukan pada kondisi khusus yang mengancam eksistensi
organisasi, misalnya penduduk Indonesia membohongi penjajah mengenai lokasi
persembunyian tentara atau organisasi yang ingin memerdekakan Indonesia.
10. Menyampaikan keburukan personal yang tidak berhubungan dengan kinerja orang
tersebut untuk menjatuhkan kedudukannya dalam organisasi.1

1
Muhammad Djakfar, Etika Bisnis, Jakarta: Penerbit Penebar Plus+ imprint dari Penebar Swadaya, 2012, 52

1
B. Jenis-jenis Etika dalam Dunia Organisasi atau Dunia Kerja

Ada banyak etika yang ada di dalam sebuah perusahaan atau organisasi tertentu.
Misalnya adalah etika komunikasi dalam tempat kerja yang mencangkup tatanan nilai moral
dan standar-standar komunikasi yang harus dihadapi dalam berinteraksi dengan anggota
perusahaan atau organisasi yang lainnya. Walaupun sulit untuk menentukan apa yang etis
atau tidak dilakukan oleh sebuah anggota perusahaan dalam berkomunikasi, akan tetapi setiap
organisasi pasti memiliki etika komunikasi yang wajib diikuti oleh setiap anggota perusahaan
tersebut.

Selain etika komunikasi, terdapat pula etika kerja atau lebih dikenal dengan etika
profesi. Etika kerja merupakan aturan normatif yang mengandung sistem nilai dan prinsip
moral yang merupakan pedoman bagi seseorang yang memiliki profesi tertentu di dalam
melaksanakan tugasnya. Etika profesi sangat penting untuk dimiliki dan diikuti oleh setiap
profesi karena apabila tidak, kemungkinan besar akan terjadi masalah-masalah lain akibat
pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja tersebut tidak sesuai dengan apa yang seharusnya
dilakukan.

Etika tidak hanya diterapkan untuk jenis-jenis profesi atau orang tertentu saja. Setiap
orang atau badan yang memiliki hubungan dengan sosial, baik dalam lingkungan kerja atau
dalam hubungan yang lainnya selalu terikat dengan norma-norma sosial yang menentukan
apakah perilaku mereka bernilai baik atau buruk. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap
orang untuk mengetahui dan berperilaku sesuai dengan etika yang mengikat mereka. Itulah
beberapa etika komunikasi organisasi yang dapat kamu ketahui. Semoga etika di atas dapat
bermanfaat buatmu ya.

a. Etika Filosofis

Merupakan etika yang dilihat dari sudut ilmu filsafati. Etika ini memberikan
gambaran tentang pokok-pokok etika ataupun moral. Menurut pandangan dari cabang
ilmu filsafat, baik itu baik-buruk, masalah hak-kewajiban, dan juga termaksud
masalah nilai-nilai moral yang paling mendasar.

Dalam etika filosofis ini, akan ditinjau pulau adanya suatu hubungan antara
moral dengan kemanusiaan menggunakan rasio yang dijadikan dasar untuk
mealkukan analisa.

b. Etika Teologis

Merupakan etika yang mengajarkan hal baik dan juga mana hal yang buruk
berdasarkan agama dan kepercayaan. Orang yang beragama, tentunya mempunyai
keyakinan bahwa tidak mungkin ada moral yang dibangun tanpa adanya peran serta
dari agama. Sumber pengetahuan dan kebenaran dari etika teologis adalah kibat suci
dari masing-masing agama kepercayaan.

c. Etika Sosiologis

Merupakan etika yang berkaitan erat dengan keselamatan dan kesejahteraan hidup.
Etika ini lebih fokus pada pembicaraan mengenai bagaimana seharusnya seseorang
menjalankan hidupnya dalam bermasyarakat.

2
d. Etika Deskriptif

Etika jenis ini mengajarkan sudut pandangan untuk melihat sesuatu secara
rasional (kritis) terhadap perilaku manusia serta apa yang dikejar oleh manusia dalam
kehidupan sehari-hari, supaya kehidupannya lebih bernilai. Etika ini hanya berupa
pemaparan, karenanya dikatakan bersifat deskriptif.

e. Etika Normatif

Etika normatif mengajarkan kita untuk menetapkan pada perilaku (sikap) yang
ideal dan seharusnya dimiliki / dilakukan oleh setiap manusia. Jadi, etika ini
membahas tentang norma-norma atauran yang tidak tertulis tetapi diakui sebagai
hukum disuatu tempat. Etika jenis ini sangat penting karena mengatur hubungan
manusia dengan manusia lain dalam hidup bermasyarakat.

f. Etika Deontologis

Etika ini mengajarkan dan menetapkan kewajiban-kewajiban yang harus


dilakukan oleh manusia untuk hidup yang lebih baik. Dasar pemikiran ini adalah
sebuah tindakan baik dinilai jika tindakan itu baik pada dirinya sendiri atau tidak
dinilai dari akibat / tujuannya.

g. Etika Teleologis

Berbeda dengan etika deontologis. Etika teleologis lebih memandang bahwa tujuan /
dampak / efeknya yang diukur baik buruknya sebuah tindakan. Artinya sebuah
tindakan dinilai baik. Jika tujuannya baik.2

C. Manfaat EtikaManfaat Etika

Keberadaan etika yang dijunjung tinggi dan juga dihormati tentunya mempunyai
suatu alasan penting yang perlu diperhatikan. Terdapat beberapa manfaat etika mengapa hal
ini harus ada dalam suatu profesi yang terdapat dalam sebuah perusahaan ataupun
organisasi, yaitu :

1. Memberi rasa tanggung jawab.


2. Dapat dijadikan pedoman.
3. Meningkatkan kredibilitas perusahaan ataupun organisasi.
4. Menciptakan ketertiban dan keteraturan dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
5. Dapat digunakan sebagai kontrol sosial.
6. Dapat meningkatkan kesejahteraan anggota.
7. Dapat mencegah campur tangan dari pihak luar.
8. Dapat melindungi hak-hak anggota dan pekerja, serta
9. Dapat digunakan sebagai rujukan dalam penyelesaian berbagai masalah, baik itu
masalah internal maupun eksternal.

2
Setiadi, etika dan macam-macamnya dalam duniabaca, hal 131

3
D. Fungsi Etika

Fungsi pentingnya sebuah etika dalam profesi ataupun berperilaku adalah :

1. Dijadikan tempat untuk memperoleh orientasi kritis yang berkaitan dengan berbagai
macam moralitas.
2. Menunjukkan adanya suatu keterampilan intelektual berupa kemampuan
berargumentasi secara kritis dan rasional.
3. Digunakan untuk pengambilan suatu keputusan dan juga sikap yang wajar dalam
keadaan pluralitas yang tinggi.
4. Digunakan untuk menolong sebuah pendirian.
5. Digunakan untuk membedakan mana yang boleh dirubah dan mana yang tidak dapat
dirubah.
6. Digunakan untuk menyelesaikan masalah moralitas maupun masalah sosial lainnya
dengan suatu bentuk pemikiran yang kritis dan sistematis.
7. Menggunakan nalar untuk dijadikan pijakan, bukan menggunakan suatu perasaan
yang dapat merugikan banyak orang.
8. Menyelidiki suatu permasalahan sampai ke akarnya.

E. Sejarah Dan Tokoh Etika

Secara historis, etika mulai lahir dan ada dalam kehidupan di masyarakat berawal dari
mulai runtuhnya tatanan moral di lingkungan Yunani. Hal ini dikarenakan terdapat
pandangan lama tentang baik dan buruk yang tidak dipercaya lagi.

Para filsuf akhirnya mempertanyakan kembali tentang norma-norma dasar manusia


dalam berperilaku. Jejak pertama tentang etika muncul dikalangan murid Phytagoras dengan
ditemukannya sebuah tradisi yang terus dijalankan selama ratusan tahun.

Seratus tahun kemudian, Demokritos mengajarkan bahwa segala apa dapat dijelaskan
dengan atom. Menurutnya, nilai tertinggi adalah apa yang enak, maka dari itu muncul anjuran
hidup baik berhubungan dengan suatu pengertian hedonistik.

Setelah itu, muncul Sokrates yang tidak meninggalkan tulisan sama sekali karena
ajarannya memang tidak mudah untuk direkonstruksi. Menurut Sokrates, manusia akan
diantar pada sebuah kesadaran tentang apa yang sebenarnya baik dan juga bermanfaat guna
memperoleh arti kebijaksanaan yang sebetulnya.

Lalu, muncul Plato yang tidak banyak menulis tentang etika namun tetap berperan
penting dalam perkembangan ilmu tentang etika. Adapun, buku etika yang pertama kali
ditulis adalah milik Aristoteles. Kemudian muncul Epikuros yang mempunyai ciri khas ajaran
tentang adanya penarikan diri dari sebuah hidup di keramaian dimana semboyannya yang
terkenal adalah “hidup dalam kesembunyian”. Etika dari seorang ahli bernama Epikuros ini
bersifat privastik dan mencari kebahagiaan pribadi.3

3
De Vos, H, Pengantar Etika, Yogyakarta 2002

4
Contoh Etika di Masyarakat

Untuk lebih memahami tentang etika, berikut ini beberapa contoh etika baik dan etika
buruk yang ada dalam masyarakat :

Etika Baik

1. Mengucapkan salam ketika bertemu orang lain.


2. Mencium tangan orangtua sebelum melakukan aktifitas apapun.
3. Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan yaitu tempat sampah.
4. Meminta maaf saat melakukan sebuah kesalahan dan secara gentle mengakuinya.
5. Makan menggunakan tangan kanan.

Etika Buruk

1. Tidur dikelas saat kuliah sedang berlangsung.


2. Parkir motor di trotoar, padahal fungsi trotoar adalah untuk pejalan kaki.
3. Melawan arah saat mengendarai sepeda motor.

F. Prinsip Etika Profesi Atau Pekerjaan

Etika memegang peranan yang sangat penting dalam hidup/bertingkah laku salah
satunya saat melakukan pekerjaan alias bekerja.

Salah satu kunci sukses dalam karir adalah memiliki etika yang baik, karena
kedudukan etika itu berada paling tinggi diatas skill maupun kecerdasan. Berikut ini adalah
etika-etika yang harus dimiliki jika ingin sukses dalam karir :

1. Tanggung jawab, dalam menjalankan pekerjaan harus tanggung jawab terhadap apa
yang diembannya.
2. Menjaga integritas, integritas ini berhubungan dengan kepercayaan, kepercayaan
berhubungan dengan tanggung jawab. Semakin banyak tanggung jawab yang diemban
dan diselesaikan maka integritas / tingkat kepercayaan orang terhadap kita akan
semakin tinggi.
3. Obyektifitas, dalam melakukan pekerjaan kita harus profesional dan objektif supaya
hasil yang didapat itu maksimal.
4. Kerahasiaan, setiap pekerjaan pasti punya rahasia yang tidak boleh publik/orang lain
tahu. karena itulah kita harus bisa menjaga kerahasiaan kantor dengan baik.

5
B. Pengertian Karir

Karir adalahsebuah kata dari bahasa Belanda carriere adalah perkembangan dari
kemajuan dalam pekerjaan seseorang. Ini juga bisa berarti jenjang dalam sebuah pekerjaan
tertentu.

Karir merupakan istilah yang didefenisikan oleh KBBI sebagai perkembangan dan
kemajuan baik pada kehidupan, pekerjaan atau jabatan seseorang. Karie biasanya pekerjaan
yang dimaksud adalah pekerjaan yang mendapatkan imbalan berupa gaji maupun uang.

Karir yaitu kondisi yang dapat menunjukan adanya peningkatan status kepegawaian
seseorang individu dalam organisasi sesuai dengan pekerjaan yang sudah ditentukan oleh
organisasi tersebut.

A. Perencanaan Karir

Perencanaan karir adalah proses dimana seseorang individu dapat mengidentifikasi


maupun mengambil langkah-langkah dalam mencapai tujuan karirnya. Melalui perencaan
karir ini nantinya setiap individu dapat mengevaluasi kemampuan maupun minat yang
dimilikinya, lalu supayan dapat mempertimbangkan karir pilihannya, memilih karir alternatif,
menyusun tujuan karirnya dan lain-lain.

Perencanaan sebuah karir juga merupakan perencaan mengenai kemungkinan seorang


pegawai, anggota organisasi maupun seorang individu untuk meniti proses kenaikan pangkat
atau jabatan sesuai dengan syarat-syarat jabatan tersebut dengan kemampuan. Saat
keterlibatan organisasi pada perencanaan sebuah karir semakin kesini semakin bertambah.
Bahkan saat ini banyak sekali calon pegawai pada suatu organisasi khususnya calon yang
pendidikannya tinggi mereka menginginkan sebuah karir bukan hanya sebuah jabatan saja,
akan tetapi banyak yang ingin lebih.

B. Alasan Perencaan itu Penting

Beberapa alasan perencanaan karir itu penting sebagai berikut :

a. untuk mencapai suatu yang dianggap akan membuat bahagia atau senang.
b. Untuk mencapai sesuatu yang memang dianggap berharga.
c. Untuk mempelajri hal-hal baru.
d. Dan tentunya mengembangakan dan melatih kemampuan.

C. Manfaat Perencanaan Karir

Adapun beberapa manfaat perencanan karis sebagai berikut :

a. Untuk mengembangakan pegawai yang nantinya dapat dipromosikan untuk naik


jabatan.
b. Untuk melihat potensi yang dimiliki oleh pegawai.
c. Untuk memuaskan perputaran pegawai (keadilan dalam suatu organisasi / perusahaan)
d. Dan untuk membantu melaksanakan rencana kegiatan organisasi / perusahaan.4

4
Ayu, Irrine. “Manajemen Karir: Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Proses Manajemen karir Bogor, hal 657

6
D. Pengembangan Karir

Pengembangan karir adalah suatu pendekatan yang diambil oleh organisasi untuk
memastikan bahwa orang-orang dengan kualifikasi dan pengalaman yang tepat tersedia pada
saat dibutuhkan, karena dapat menguntungkan individu dan organisasi. Pengembangan
sumberdaya manusia perlu dilakukan, karena untuk mengurangi ketergantungan perusahaan
dalam pengangkatan karyawan baru, Pengembangan karir yang efektif akan menghasilkan
suatu lingkungan yang saling mempercayai, pemberdayaan yang efektif dan komitmen
terhadap visi, misi serta tujuan strategis.Selain itu pengembangan karier adalah salah satu
upaya yang harus dilakukan agar rencana yang sudah ada dapat menghasilkan prestasi kerja
yang memuaskan.

E. Faktor yang dapat Mempengaruhi Perkembangan Karir


1. Faktor Sosial
a. Faktor kelompok primer, yang diantaranya ;
 Jenis penghasilan dan pekerjaan yang dimiliki oleh orang tua.
 Pendidikan yang dimiliki oleh orang tua.
 Tempat tinggal dan keadaan lingkungan sekitarnya.
 Jenis pekerjaan yang diinginkan orang tua.
 Nilai maupun norma yang dimiliki, dan lain-lain.

b. Faktor kelompok sekunder, yang diataranya ;


 Kelompok politik, ahli, serikat kerja, dan lain-lain.

2. Faktor Individu
a) Kemampuan Intelejesi
Setiap orang memiliki kemampuan intelejesi yang berbeda-beda. Prang yang
memiliki intelejesi yang baik atau tinggi akan lebih cepat dalam memecahkan
masalah dari pada orang yang memiliki intelejesi yang tidak tinggi.

b) Minat
Minat merupakan perangkat mental yang dimiliki oleh seseorang seperti
prasangka dan perasaan. Minat dapat mengarahkan seseorang kepada hal-hal
tertentu yang dia inginkan

c) Bakat
Bakat merupakan kualitas kemampuan yang dimiliki seseorang individu, bakat
dapat berkembang dan memungkinkan individu yang memiliki bakat dapat lebih
cepat memecahkan masalah. Akan tetapi bukan berati orang yang tidak memiliki
bakat tidak bisa lebih baik dari orang yang berbakat.

7
d) Kepribadian
Merupakan cara seseorang individu dalam berinteraksi maupun bereaksi
terhadap individu lainnya.

e) Sikap
Merupakan perilaku yang dimiliki sesorang individu untuk melakukan
tindakan tertentu.

f) Nilai
Merupakan sifat ataupun hal-hal yang dianggap sangat penting bagi dirinya.

g) Hobi
Merupakan kebiasaan atau kegemaran untuk melakukan sesuatu dengan tujuan
untuk mendapatkan kesenangan.

Itulah beberapa faktor dari seorang individu itu sendiri yang dapat
mempengaruhi pada perkembangan karirnya, sebenarnya masih banyak faktor-
faktor yang mempengaruhi perkembangan dari karir, misalnya seperti;
pengalaman kerja, pengetahuan yang dimiliki, keterampilan dan lain-lain.

8
PENUTUP

KESIMPULAN

Perubahan dunia menuju persaingan global yang ketat sefta perubahan lingkungan
organisasi menuntut organisasi untuk dapat beradaptasi dengan cepat dan tepat. Perubahan
struktur organisasi membawa dampak pada perubahan bagi setiap individu anggota
organisasi, sehingga organisasiperlu menentukan sikap untuk mempertahankan
profesionalisme di masa mendatang. Berbagi peran dengan tepat akan akan membawa
organisasi dapat tumbuh berkembang dan bertahan dalam jangka panjang. Ha! ini menjadi
tugas bagi seluruh komponen dalam organisasi, yang harus bekerjasarna secara terkoordinasi
rangka mencapai tujuan organisasi. Tugas yang dapat dilaksanakan antara lain organisasi
harus dapat mencapai efektivitas kerja dalam berbagi peran kepada individu-individu anggota
organisasi, yaitu dengan memperbaiki manajemen karir dan komunikasi dalam organisasi.
Hal ini menjadi sangat penting karena organisasi didirikan tidak hanya untuk mencapai tujuan
jangka pendek tetapi ia dihanpkan oleh berbagai pihak untuk bisa tetap eksis dalam jangka
panjang walaupun dalam persaingan yang sangat ketat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Djakfar Muhammad. Etika Bisnis. Jakarta: Penerbit Penebar Plus+ imprint dari Penebar Swadaya.
2012.
Setiadi, Etika dan Macam-Macamnya dalam duniabaca. 2008
De Vos, H, Pengantar Etika, Yogyakarta 2002
Ayu, Irrine. “Manajemen Karir: Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Proses Manajemen karir Bogor.

10

Anda mungkin juga menyukai