Anda di halaman 1dari 2

8Etika adalah sebuah istilah yang memiliki arti cukup luas.

Dalam artikel kali ini,


Rumahweb Indonesia akan membahas tentang etika artinya apa, fungsi, manfaat,
hingga contoh etika yang perlu diketahui. Mari simak! Pengertian Etika  Kata ‘etika’
berasal dari bahasa Yunani ‘ethos’ yang berarti ‘tampak dari suatu kebiasaan’. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), etika artinya adalah ilmu tentang apa yang baik
dan buruk, mengenai hak dan kewajiban moral, kumpulan asas atau nilai yang
berhubungan dengan akhlak, dan nilai benar atau salah yang dianut dalam
masyarakat.  Dapat dikatakan bahwa etika artinya hal yang berkaitan dengan konsep
benar dan salah, dan bagaimana orang seharusnya berperilaku dalam hubungan satu
sama lain. Etika dapat membantu untuk memahami apa yang baik dan buruk, sehingga
etika dapat dijadikan landasan atau pertimbangan dalam membuat keputusan yang
mencerminkan nilai dan keyakinan berdasarkan kodrat manusia. Fungsi Etika Etika
termasuk cabang ilmu yang membahas mengenai nilai dan norma dalam kehidupan.
Karena itulah, etika memiliki beberapa fungsi, di antaranya: Memberi panduan dan
pedoman pengambilan keputusan serta tindakan moral. Memahami apa yang dianggap
benar dan salah, dan bagaimana seharusnya bertingkah laku terhadap orang lain.
Mengevaluasi tindakan dan dampaknya terhadap orang lain, serta memahami
bagaimana tindakan tersebut dapat memengaruhi kehidupan orang lain dan
masyarakat secara keseluruhan. Memahami dan mempertahankan nilai-nilai yang
dianggap penting dalam kehidupan, seperti kejujuran, keadilan, dan kemanusiaan.
Membentuk karakter dan membantu untuk hidup dengan cara yang benar dan baik
sesuai norma di masyarakat. Manfaat Etika Etika adalah suatu hal yang sudah begitu
melekat dalam diri manusia. Meski begitu, ada sejumlah manfaat etika bagi kehidupan,
seperti: 1. Pembeda Baik dan Buruk Manfaat paling menonjol dari sebuah etika adalah
dapat digunakan sebagai pembeda antara yang baik dan buruk. Etika akan melekat
dalam diri seseorang, sehingga seiring dengan pertumbuhannya, etika juga akan
semakin berkembang. Semakin nilai dan moral tertanam dalam dirinya, semakin ia
mampu membedakan yang baik dan buruk, sesuai dengan etika yang berlaku di
lingkungannya.

2. Menumbuhkan Sikap Kritis Etika dapat menumbuhkan sikap kritis dalam diri seorang
individu. Etika yang sudah tertanam dalam diri, akan membuat seseorang bersikap
kritis ketika menghadapi suatu kondisi tertentu. Ia tidak akan pasrah begitu saja pada
keadaan dan tidak mudah terpengaruh, karena etika yang diyakini. 3. Meneguhkan
Pendirian dan Prinsip Orang beretika akan cenderung setia pada prinsip dan
pendiriannya. Individu yang memahami etika dengan benar akan cenderung
berperilaku sesuai aturan yang berlaku tanpa merasa terpaksa. Ia juga jadi memiliki
pedoman dalam bertindak atau ketika menghadapi sesuatu hal. Pemahamannya
mengenai etika akan meneguhkan pendirian dan prinsip-prinsip hidupnya. 4.
Membangun Masyarakat yang Adil dan Sejahtera Manfaat lain dari etika adalah dapat
membantu membangun masyarakat yang adil dan sejahtera. Etika yang berlaku di
masyarakat dapat dijadikan pedoman dalam bertindak. Semua keputusan dalam setiap
tindakan didasarkan pada nilai dan norma yang dianut. Contoh Etika yang Perlu
Diketahui Secara umum, etika adalah segala hal yang berkaitan dengan benar salah dan
baik buruk. Namun, etika juga bisa berarti sesuatu yang spesifik. Berikut contoh etika
dalam bidang-bidang khusus: 1. Etika Bisnis Etika bisnis adalah prinsip-prinsip yang
mengatur tingkah laku individu atau perusahaan dalam menjalankan bisnis. Selain itu,
Etika bisnis mencakup standar moral dan nilai-nilai yang harus diikuti dalam melakukan
kegiatan bisnis, seperti kejujuran, keadilan, transparansi, tanggung jawab sosial, dan
kepedulian terhadap lingkungan. Etika bisnis bertujuan untuk membangun
kepercayaan dan kemitraan yang sehat antara perusahaan dengan stakeholder, seperti
pemegang saham, karyawan, pelanggan, dan masyarakat. Selain itu, etika bisnis juga
membantu perusahaan membangun reputasi yang baik dan mempertahankan
keberlangsungan bisnisnya dalam jangka panjang. 2. Etika Profesi Etika profesi adalah
suatu prinsip yang mengatur tingkah laku individu dalam melakukan pekerjaan atau
profesi tertentu. Lebih lanjut, Etika profesi mengatur nilai-nilai yang harus diikuti dalam
melakukan kegiatan profesi, seperti kejujuran, integritas, profesionalisme, tanggung
jawab, dan rasa kepedulian terhadap klien atau masyarakat.

Tujuan etika profesi adalah untuk membangun kepercayaan dan kemitraan yang sehat
antara individu dengan pihak lain yang bersangkutan, seperti klien, rekan kerja, dan
masyarakat.
Beberapa contoh profesi yang memiliki etika adalah dokter, advokat, akuntan, dan
insinyur.

3. Etika Bersosial Media Dalam bermedia sosial, kita juga butuh etika agar kehidupan
virtual dapat berjalan dengan baik. Etika media sosial adalah prinsip-prinsip yang
mengatur tingkah laku individu dalam menggunakan media sosial, di antaranya seperti
kejujuran, keadilan, respon terhadap komentar dan pertanyaan, tanggung jawab sosial,
dan kepedulian terhadap hak privasi orang lain. Etika bermedia sosial memiliki tujuan
untuk membangun hubungan yang sehat antara individu dengan teman, keluarga, dan
masyarakat secara virtual. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bermedia sosial
misalnya, tidak mengunggah konten yang tidak sesuai, informasi yang tidak benar, dan
tidak menggunakan media sosial untuk menyakiti perasaan orang lain.

Kesimpulan Etika adalah cabang filsafat yang membantu Anda memahami apa yang
dianggap benar dan salah, dan bagaimana seharusnya bertingkah laku terhadap orang
lain. Etika adalah hal yang berperan penting dalam membentuk karakter dan
membantu Anda hidup dengan benar menurut masyarakat. Dengan memahami prinsip
etika artinya Anda dapat membangun hubungan yang sehat dan saling menghargai
dengan orang lain, serta membangun masyarakat yang adil dan sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai