2. Menumbuhkan Sikap Kritis Etika dapat menumbuhkan sikap kritis dalam diri seorang
individu. Etika yang sudah tertanam dalam diri, akan membuat seseorang bersikap
kritis ketika menghadapi suatu kondisi tertentu. Ia tidak akan pasrah begitu saja pada
keadaan dan tidak mudah terpengaruh, karena etika yang diyakini. 3. Meneguhkan
Pendirian dan Prinsip Orang beretika akan cenderung setia pada prinsip dan
pendiriannya. Individu yang memahami etika dengan benar akan cenderung
berperilaku sesuai aturan yang berlaku tanpa merasa terpaksa. Ia juga jadi memiliki
pedoman dalam bertindak atau ketika menghadapi sesuatu hal. Pemahamannya
mengenai etika akan meneguhkan pendirian dan prinsip-prinsip hidupnya. 4.
Membangun Masyarakat yang Adil dan Sejahtera Manfaat lain dari etika adalah dapat
membantu membangun masyarakat yang adil dan sejahtera. Etika yang berlaku di
masyarakat dapat dijadikan pedoman dalam bertindak. Semua keputusan dalam setiap
tindakan didasarkan pada nilai dan norma yang dianut. Contoh Etika yang Perlu
Diketahui Secara umum, etika adalah segala hal yang berkaitan dengan benar salah dan
baik buruk. Namun, etika juga bisa berarti sesuatu yang spesifik. Berikut contoh etika
dalam bidang-bidang khusus: 1. Etika Bisnis Etika bisnis adalah prinsip-prinsip yang
mengatur tingkah laku individu atau perusahaan dalam menjalankan bisnis. Selain itu,
Etika bisnis mencakup standar moral dan nilai-nilai yang harus diikuti dalam melakukan
kegiatan bisnis, seperti kejujuran, keadilan, transparansi, tanggung jawab sosial, dan
kepedulian terhadap lingkungan. Etika bisnis bertujuan untuk membangun
kepercayaan dan kemitraan yang sehat antara perusahaan dengan stakeholder, seperti
pemegang saham, karyawan, pelanggan, dan masyarakat. Selain itu, etika bisnis juga
membantu perusahaan membangun reputasi yang baik dan mempertahankan
keberlangsungan bisnisnya dalam jangka panjang. 2. Etika Profesi Etika profesi adalah
suatu prinsip yang mengatur tingkah laku individu dalam melakukan pekerjaan atau
profesi tertentu. Lebih lanjut, Etika profesi mengatur nilai-nilai yang harus diikuti dalam
melakukan kegiatan profesi, seperti kejujuran, integritas, profesionalisme, tanggung
jawab, dan rasa kepedulian terhadap klien atau masyarakat.
Tujuan etika profesi adalah untuk membangun kepercayaan dan kemitraan yang sehat
antara individu dengan pihak lain yang bersangkutan, seperti klien, rekan kerja, dan
masyarakat.
Beberapa contoh profesi yang memiliki etika adalah dokter, advokat, akuntan, dan
insinyur.
3. Etika Bersosial Media Dalam bermedia sosial, kita juga butuh etika agar kehidupan
virtual dapat berjalan dengan baik. Etika media sosial adalah prinsip-prinsip yang
mengatur tingkah laku individu dalam menggunakan media sosial, di antaranya seperti
kejujuran, keadilan, respon terhadap komentar dan pertanyaan, tanggung jawab sosial,
dan kepedulian terhadap hak privasi orang lain. Etika bermedia sosial memiliki tujuan
untuk membangun hubungan yang sehat antara individu dengan teman, keluarga, dan
masyarakat secara virtual. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bermedia sosial
misalnya, tidak mengunggah konten yang tidak sesuai, informasi yang tidak benar, dan
tidak menggunakan media sosial untuk menyakiti perasaan orang lain.
Kesimpulan Etika adalah cabang filsafat yang membantu Anda memahami apa yang
dianggap benar dan salah, dan bagaimana seharusnya bertingkah laku terhadap orang
lain. Etika adalah hal yang berperan penting dalam membentuk karakter dan
membantu Anda hidup dengan benar menurut masyarakat. Dengan memahami prinsip
etika artinya Anda dapat membangun hubungan yang sehat dan saling menghargai
dengan orang lain, serta membangun masyarakat yang adil dan sejahtera.