Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MACAM-MACAM ETIKA BERORGANISASI DAN PELAKSANAANNYA


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya dan karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah singkat tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah singkat ini
adalah “MACAM-MACAM ETIKA BERORGANISASI DAN PELAKSANAANNYA”.

Pada kesempatan kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah
manajemen perusahaan yang telah membimbing saya untuk menyelesaikan makalah singkat
ini. Selain itu, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu saya dalam menyelesaikan makalah singkat ini.

Penulis menyadari bahwa dalam menulis makalah singkat ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat membuat makalah
singkat ini menjadi lebih baik serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

, 18 Juli 2023

Penulis
ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………….……………….. i

Daftar Isi …………………………………………….………………………………………ii


BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………..…………………………….1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………......1
C. Tujuan Masalah ……………………………………………………….………………….2
D. Manfaat Masalah ……………………………………………………………. ………….2
BAB II. PEMBAHASAN
A Pengertian Etika …………………………………………..………………………………3
B. Hubungan Etika dalam Organisasi ……………………………………………………….4
C. Macam-Macam Etika dalam Berorganisasi ..…..………………………………………...5
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………....7
B. Saran …………………………………………………….…………………………..…...7
DAFTAR PUSTAKA ………………………………...…….…………………………........8
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jadi, berdasarkan etika moral masyarakat Indonesia, kita harus mencari mana
yang baik dan mana yang buruk. Dan dengan perkembangan zaman saat ini, beberapa
remaja dan anak muda terkadang terus mengikuti pergaulan yang bergerak di bidang
mayoritas atau ketenaran. Pesatnya perkembangan teknologi merupakan faktor penting
dalam mengubah bahasa, sikap dan kepribadian. Disini saya melihat sebagai penulis
bahwa faktor perubahan teknologi tidak selalu bersifat positif, melainkan negatif bagi
anak muda saat ini. Dalam beberapa kebudayaan tercantum nilai-nilai luhur dan nilai-
nilai budaya. Nyatanya, perkembangan zaman juga bisa dipandang negatif, karena
masyarakat setidaknya lebih tenang dan menggunakan teknologi yang tahan lama,
sehingga tidak peduli dengan masyarakat. Dalam hal ini, perkembangan teknologi
membuat anak muda mencari uang bukan untuk menabung untuk masa depan atau
untuk membantu orang lain, tetapi mereka mempertimbangkan untuk membeli
teknologi yang lebih canggih seperti laptop, handphone, dll.
Dan pada dasarnya atmosfir budaya Indonesia yang mempengaruhi teknologi
dan hubungan interpersonal mengarah pada atmosfir yang negatif. Oleh karena itu,
pendidikan etika sangat penting dan harus dipelajari oleh generasi muda saat ini.
Pernahkah kita melihat di TV bahwa ada lebih banyak aspek positif dari film atau
cerita yang ditampilkan di sana? Oleh karena itu, sebagai penulis, saya menjelaskan
etika negara ini, yang meliputi masyarakat dan organisasi. Juga di sekolah, pengadilan
dan masyarakat. Kita harus meniru yang baik dan menjauhi yang buruk
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, masalah yang akan
diteliti pada penelitian ini adalah
1. Bagaimana Pengertian Etika ?
2. Bagaimana Hubungan Etika dalam Organisasi?
3. Bagaimana Macam-Macam Etika dalam Berorganisasi ?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Etika
2. Untuk Mengetahui Hubungan Etika dalam Organisasi
3. Untuk Mengetahui Macam-Macam Etika dalam Berorganisasi
D. Manfaat
1. Mengetahui Pengertian Etika
2. Mengetahui Hubungan Etika dalam Organisasi
3. Mengetahui Macam-Macam Etika dalam Berorganisasi
2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika
Etika adalah studi tentang standar moral sosial. Oleh karena itu, kita memiliki
kewajiban untuk menjunjung tinggi dan menerapkan standar moral dalam masyarakat. Kita
juga memiliki tugas untuk melihat dan mengevaluasi sikap dan perilaku manusia dalam
masyarakat untuk mengetahui sikap mana yang baik atau buruk. Moral dan perilaku
seseorang membentuk opini tentang etika. Menurutnya, karena setiap tempat dan tata cara
etika berbeda, moralitas dalam masyarakat berbeda-beda tergantung di mana seseorang
berada. Indonesia memiliki berbagai suku, ras, bahasa dan cara memahami perbedaan
tersebut. Suku dan budaya Indonesia memiliki pendapat yang berbeda, sehingga setiap
suku memiliki etika yang berbeda tergantung pada budaya suku tersebut.

Pengertian etika dibahas sebagai berikut:


1) Pada dasarnya moralitas berkaitan dengan masalah yang kita hadapi, namun semua itu
sangat merugikan generasi muda Indonesia dan juga dapat bermanfaat.
2) Moral rakyat Indonesia bergantung pada perkembangan teknologi negara, yang tidak
ditentukan oleh otoritas tertentu.
Moralitas ditentukan oleh kosa kata dan emosi yang digunakan, yang dapat mengubah
sikap dan perilaku seseorang.
3) Standar moral adalah pertimbangan yang sebenarnya dianggap tidak memihak atau
tidak memihak.
4) Moralitas dan etika sebenarnya harus diperhatikan karena, pertama, moralitas dan etika
seseorang melebihi kepentingan diri sendiri.

Banyak juga konsep etika yang menurut berbagai ahli menegaskan bahwa semuanya
bertujuan untuk hal yang sama. Berikut adalah beberapa definisi etika menurut para ahli:
Menurut K. Bertens, etika adalah nilai dan standar moral yang menjadi pedoman bagi
seseorang atau kelompok untuk mengatur tingkah lakunya. Menurut W.J.S.
Poerwadarminto, etika adalah ilmu tentang prinsip-prinsip moral. Prof. Dr. Franz Magnis

Suseno, etika adalah ilmu yang mencari arah atau pengetahuan yang memberi arah dan
mendukung tindakan manusia. Menurut Ramal dan Pamuncak, etika adalah pengetahuan
tentang tingkah laku yang benar dalam suatu profesi. Menurut H.A. Mustafa, etika adalah
ilmu yang mempelajari apa yang baik dan apa yang buruk dengan melihat perbuatan
manusia sejauh yang dapat dipahami akal.

B. Hubungan Etika dalam Organisasi

Etika adalah sikap dan perilaku yang menunjukkan kemauan dan kemampuan seseorang
untuk secara sadar mengikuti aturan dan norma kehidupan yang berlaku dalam suatu
komunitas atau organisasi. Etika organisasi menekankan perlunya nilai-nilai yang
diterapkan oleh setiap anggota. Nilai-nilai tersebut terkait dengan pengaturan perilaku dan
perilaku yang tepat, seperti rasa hormat, kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab.
Beberapa alasan mengapa standar moral dan etika diperlukan dalam organisasi adalah:

1) Karena etika berkaitan dengan perilaku manusia. Ini menyangkut penerapan nilai-
nilai luhur dalam tindakan penghidupan individu dan organisasi dan mencakup
berbagai prinsip yang menjadi dasar bagi perwujudan nilai-nilai tersebut dalam
berbagai hubungan manusia-lingkungan.
2) Untuk menjalani kehidupan sosial yang tertib, seseorang membutuhkan konsensus,
pemahaman, prinsip, dan aturan perilaku lainnya. Etika memberikan prinsip-prinsip
perilaku yang sehat untuk membuat hidup dalam organisasi lebih bermakna. Setiap
bentuk kerjasama didasarkan pada kesepakatan bersama.
3) Karena dinamika manusia dengan segala konsekuensinya baik bersifat norma moral
maupun etika perlu dianalisa dan dikaji ulang, hal ini dimaksudkan agar tetap
relevan dalam memperkaya makna kehidupan seseorang, kelompok, organisasi dan
masyarakat luas yang pada gilirannya memperlancar interaksi antar manusia.
4) Pentingnya etika dalam era modern sekarang ini lebih jelas terlihat bila diingat
bahwa etika menunjukkan kepada manusia nilai hakiki dari kehidupan sesuai
dengan keyakinan agama, pandangan hidup dan sosial. Dapat dikata kan bahwa
etika berkaitan langsung dengan sistem nilai manusia, etika mendorong tumbuhnya
naluri moralitas, nilai-nilai hidup yang hakiki dan memberi inspirasi kepada
manusia untuk secara bersama-sama menemukan dan menerapkan nilai-nilai
tersebut bagi kesejahteraan dan kedamaian umat manusia.
4

Etika adalah cara bergaul atau berperilaku benar. Nilai-nilai etika organisasi diatur
dalam aturan dan peraturan hukum tertulis dan tidak tertulis. Aturan ini mengatur
bagaimana seseorang bersikap atau bertingkah laku dalam berhubungan dengan orang
lain di negara dan di dalam organisasi.

a) Birokrasi: Teori menempatkan setiap organisasi di bawah hierarki struktural yang jelas,
setiap pekerjaan harus dilakukan sesuai dengan metode dan aturan kerja yang
ditetapkan, dan setiap orang terikat dengan ketat oleh aturan tersebut. Pola perilaku
yang berkembang dalam model organisasi ini sangat kaku dan formal.
b) Prinsip manajemen organisasi. Kebijakan ini sebagian besar ditetapkan oleh para
pemimpin organisasi. Prinsip-prinsip tersebut meliputi pembagian kerja, kewenangan,
disiplin, kesatuan manajemen (komando), koordinasi, pengutamaan kepentingan
organisasi, sentralisasi versus desentralisasi, prakarsa dan loyalitas kelompok.
c) Pembagian kerja, pembagian kerja menurut kemampuan seseorang memperluas kerja,
menjadikan kerja lebih produktif.
d) Kewenangan Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, setiap anggota harus
diberi wewenang secara seimbang. Etika adalah cara bergaul atau berperilaku baik.
Nilai-nilai etika organisasi diatur dalam aturan dan peraturan hukum tertulis dan tidak
tertulis. Aturan ini mengatur bagaimana seseorang bersikap atau bertingkah laku dalam
berhubungan dengan orang lain di negara dan di dalam organisasi.

C. Macam-Macam Etika dalam Berorganisasi

1. Etika umum

Jenis etika yang pertama adalah etika umum. Etika umum adalah etika yang merujuk pada
syarat-syarat dasar etis perilaku manusia. Etika secara umum juga mengacu pada cara
orang membuat keputusan etis, teori etika dan prinsip moral dasar yang memandu perilaku
manusia.

2. Etika khusus
Etika khusus adalah bentuk etika yang menerapkan moralitas konvensional pada situasi
kehidupan tertentu. Etika khusus dapat dibagi menjadi dua jenis:

 Etika pribadi, etika yang menyangkut tugas dan sikap seseorang terhadap dirinya
sendiri.
 Etika Sosial. Etika, yang menitikberatkan pada tugas, sikap dan perilaku manusia
sebagai anggota masyarakat.

3. Etika Deskriptif

Etika deskriptif adalah berbagai kategori yang membahas secara kritis dan rasional
perilaku dan tindakan manusia, dan keinginan manusia dari kehidupan, yang seharusnya
dapat diterapkan dalam kehidupan.

4. Etika normatif

Jenis etika selanjutnya adalah etika normatif. Etika normatif adalah jenis etika yang
bertujuan untuk mendefinisikan berbagai pola perilaku dan perilaku baik yang harus
dimiliki orang dalam kehidupan sebagai nilai moral yang harus diperhatikan dalam
kelompok sosial.

5. kehormatan profesional

Etika profesional adalah jenis etika yang Anda ikuti sebagai karyawan atau anggota
profesional suatu perusahaan. Misalnya wartawan, dokter, pengacara, dll.

Etika tersebut dapat diikuti jika Anda adalah bagian dari lingkungan profesional atau
dididik atau dilatih untuk bekerja dalam profesi tertentu. Kegagalan untuk mematuhi etika
profesi dapat merusak reputasi profesional mereka yang tidak mematuhinya.
6

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Etika pada hakekatnya mengarah pada adanya suatu aturan yang erat kaitannya dengan
keberadaan moral dan tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai budaya yang melingkupinya.
Etika organisasi didefinisikan sebagai model sikap dan perilaku yang diharapkan dari
setiap individu dan kelompok dalam organisasi, yang pada akhirnya membentuk budaya
organisasi yang sesuai dengan visi, misi dan tujuan organisasi. Nilai-nilai etik dan moral
harus ditetapkan sebagai landasan atau landasan pertimbangan bagi segala kegiatan ilmiah.
Pemikir mengidentifikasi setidaknya ratusan gagasan/gagasan baik dalam enam prinsip
etika, yaitu keindahan, kesetaraan, kebaikan, keadilan, kebebasan, dan kebenaran.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah di atas banyak mengandung kesalahan dan tidak
lengkap. Penulis menyempurnakan karya dengan mengacu pada banyak sumber yang dapat
dijelaskan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran terkait perlakuan artikel
sehubungan dengan kesimpulan di atas.
7

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, Abdurrozzaq. Etika Profesi Profesionalisme Kerja. Medan: UISU


Press. Cet.ke-1. 2017.
Sunarno. Etika Kepemimipinan Aparatur: Modul Pendidikan dan Peltihan
Kepemimpinan Tingkat IV. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Cet.ke-1. 2018.
Tampubulon, Manahan P. Perilaku Keorganisasian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Cet.ke-1. 2019.
Warowuntu, Bob. Perilaku Organisasi: Beberapa Model dan Submodel.
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Ed.ke-1. 2019.
8

Anda mungkin juga menyukai