Disusun Oleh :
Mhd Syarifuddin (0105181159 )
ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
T. A. 2021
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penciptaan etika yang baik berawal dari budaya yang kuat dan baik dari
perusahaan tersebut. Inti dari kehidupan organisasi ditemukan di dalam
budayanya. Dalam hal ini, budaya tidak mengacu pada keanekaragaman ras, etnis,
dan latar belakang individu. Melainkan budaya adalah suatu cara hidup di dalam
sebuah organisasi. Budaya organisasi mencakup iklim atau atmosfer emosional
dan psikologis.
Budaya merupakan cara kita melakukan sesuatu di sekitar kita. Budaya
perusahaan diartikan sebagai sejumlah asumsi penting yang dipegang oleh
anggota-anggota perusahaan, yaitu berupa suatu sistem dari nilai-nilai yang
dipegang bersama tentang apa yang penting, serta kayakinan tentang bagaimana
dunia itu berjala.
Budaya perusahaan juga dapat diartikan sebagai representasi tentang
interaksi danharapan suatu kelompok. Budaya perusahaan dapat dikatakan sebagai
kombinasi ide, adat istiadat, praktek tradisional, nilai-nilai perusahaan, yang
mendefinisikan perilaku normal bagi setiap orang yang bekerja di suatu
perusahaan. Budaya perusahaan mencakup semua kebijakan, prosedur, tujuan,
strategi, dan tindakan manajemen.
Faktor penting budaya perusahaan mencakup norma, keyakinan, nilai-nilai
standar, ritual, struktur, penghargaan, iklim, dan jenis interaksi yang dapat
diharapkan dalam sebuah perusahaan. Budaya perusahaan dapat mempengaruhi
nilai-nilai dan karakter pribadi. Nilai-nilai pribadi dan karakter moral mempunyai
peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja etis suatu perusahaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan etika?
2. Apa yang dimaksud dengan budaya perusahaan?
3. Bagaimana fungsi budaya perusahaan?
4. Bagaimana pengaruh etika terhadap budaya perusahaan?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi etika.
2. Untuk mengetahui definisi budaya perusahaan.
3. Untuk mengetahui fungsi budaya perusahaan.
4. Untuk mengetahui pengaruh etika terhadap budaya perusahaan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika
Secara etimologi kata “etika” berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari
dua kata yaitu Ethos dan ethikos. Ethos berarti sifat, watak kebiasaan, tempat
yang biasa. Ethikos berarti susila, keadaban, kelakuan dan perbuatan yang baik. 1
Istilah moral berasal dari kata latin yaitu mores, yang merupakan bentuk jama‟
dari mos, yang berarti adat istiadat atau kebiasaan watak, kelakuan, tabiat, dan
cara hidup. Sedangkan dalam bahasa Arab kata etika dikenal dengan istilah akhlak,
artinya budi pekerti. Sedangkan dalam bahasa Indonesia disebut tata susila. 2
K Bertens dalam buku etikanya menjelaskan lebih jelas lagi. Etika berasal
dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani ethos dalam bentuk tunggal mempunyai
banyak arti: tempat tinggal yang biasa; padang rumput; kandang; kebiasaan, adat;
akhlak, watak; perasaan, sikap, cara berpikir. Dalam bentuk jamak artinya adalah
adat kebiasaan.
Dalam arti ini, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara
hidup yang baik, baik pada diri seseorang atau kepada masyarakat. Kebiasaan hidup
yang baik ini dianut dan diwariskan dari satu generasi ke generasi lain. Kebiasaan
hidup yang baik ini lalu dibekukan dalam bentuk kaidah, aturan atau norma yang
di sebarluaskan, dikenal, dipahami, dan diajarkan secara lisan dalam masyarakat.
Kaidah, norma atau aturan ini pada dasarnya, menyangkut baik-buruk perilaku
manusia. Atau, etika dipahami sebagai ajaran yang berisikan perintah dan larangan
tentang baik-buruknya perilaku manusia, yaitu perintah yang harus dipatuhi dan
larangan yang harus dihindari. 3
Menurut hukum etika, suatu perbuatan itu dinilai dari 3 tingkat, yaitu :
1. Tingkat pertama: semasa belum lahir menjadi perbuatan, yakni berupa
rencana dalam hati atau niat.
2. Tingkat kedua: perbuatan nyata atau pekerti.
1
Lorens Bagus, Kamus Filsafat, Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2000, hal. 217.
2
Hasbullah Bakry, Sistematika Filsafat, Jakarta: Wijaya, 1978, hal. 9.
3
Keraf. A. Sonny, Etika Lingkungan, Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2002, hal. 2.
3
3. Tingkat ketiga: akibat atau hasil dari perbuatannya itu = baik atau buruk.4
Dengan demikian, pandangan baik dan buruk, dan hakikat nilai dalam
kehidupan manusia sangat tergantung pada tiga hal mendasar yaitu:
1. Cara berpikir yang melandasi manusia dalam berperilaku.
2. Cara berbudaya yang menjadi sendi berlakunya norma sosial.
3. Cara merujuk kepada sumber-sumber nilai yang menjadi tujuan pokok
dalam bertindak
4
Burhanuddin Salam, Etika Individual, Jakarta: Asdi Mahastva, 2000, hal. 45.
4
anggota dengan nilai budaya organisasi. Praktik tersebut dapat dilakukan melalui
induksi atau sosialisasi, yaitu melalui transformasi budaya organisasi. Sosialisasi
organisasi merupakan serangkaian aktivitas yang secara substantif berdampak
kepada penyesuaian aktivitas individual dan keberhasilan organisasi, antara lain
komitmen, kepuasan dan kinerja. 5
5
John P. Kotter, James L. Heskett, Dampak Budaya Perusahaan Terhadap Kinerja,
Jakarta: PT Prenhallindo, 1992, hal. 3-4.
6
Edy Sutrisno, Budaya Organisasi, Jakarta: Kencana Prenadamedia, 2011, hal. 2-3.
5
D. Pengaruh Etika Terhadap Budaya Perusahaan
Etika seseorang dan etika bisnis adalah satu kesatuan yang terintegrasi
sehingga tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, keduanya saling
melengkapi dalam mempengaruhi perilaku antar individu maupun kelompok,
yang kemudian menjadi perilaku organisasi yang akan berpengaruh terhadap
budaya perusahaan.
Jika etika menjadi nilai dan keyakinan yang terinternalisasi dalam budaya
perusahaan, maka akan berpotensi menjadi dasar kekuatan perusahaan dan
akhirnya akan berpotensi menjadi stimulus dalam peningkatan kinerja.
Kemampuan seorang profesional untuk dapat mengerti dan peka akan
adanya masalah etika dalam profesinya sangat dipengaruhi oleh lingkungan,
budaya, atau masyarakat dimana profesi itu berada, lingkungan profesi,
lingkungan organisasi atau tempat ia bekerja, serta pengalaman pribadinya.
Budaya perusahaan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap prilaku etis.
Perusahaan akan menjadi lebih baik jika mereka membudayakan etika dalam
lingkungan perusahaanya.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika secara umum adalah aturan, norma, kaidah, ataupun tata cara yang
biasa digunakan sebagai pedoman atau asas suatu individu dalam melakukan
perbuatan dan tingkah laku. Penerapan norma ini sangat erat kaitannya dengan
sifat baik dan buruknya individu di dalam bermasyarakat.
Budaya perusahaan merupakan suatu kekuatan sosial yang tidak tampak,
yang dapat menggerakkan orang-orang dalam suatu perusahaan untuk melakukan
aktivitas kerja. Secara tidak sadar tiap-tiap orang di dalam suatu perusahaan
mempelajari budaya yang berlaku di dalam perusahaannya.
Budaya perusahaan tidak muncul dengan sendirinya di kalangan anggota
organisasi, tetapi perlu dibentuk dan dipelajari karena pada dasarnya budaya
perusahaan adalah sekumpulan nilai dan pola perilaku yang dipelajari, dimiliki
bersama, oleh semua anggota organisasi dan diwariskan dari satu generasi ke
generasi berikutnya.
Budaya perusahaan sangat penting peranannya dalam mendukung
terciptanya suatu organisasi atau perusahaan yang efektif. Secara lebih spesifik,
budaya perusahaan dapat berperan dalam menciptakan jati diri, mengembangkan
keikut sertaan pribadi dengan perusahaan dan menyajikan pedoman perilaku
kerja.
B. Saran
Saya banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada makalah saya agar lebih baik dikesempatan-kesempatan
berikutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi memahami
bagaimana praktik etika berdasarkan budaya perusahaan.
7
DAFTAR PUSTAKA