Disusun oleh ;
136710652138
Latar Belakang.
Konsep budaya organisasi telah memperoleh penerimaan luas sebagai cara untuk
memahami sistem manusia. Dari sistem tersebut terbuka "perspektif", setiap aspek
budaya organisasi dapat dilihat sebagai kondisi lingkungan yang penting yang
mempengaruhi sistem dan subsistem tersebut. Pemeriksaan budaya organisasi juga
merupakan alat analisis yang berharga dalam dirinya sendiri.
Budaya merupakan pola yang terintegrasi dari perilaku manusia, yang terdiri dari
pikiran, bahasa, perbuatan dan hasil-hasil budaya lainnya. Dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya yang diciptakan. Ikatan budaya
tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi, bisnis
maupun bangsa. Budaya membedakan masyarakat satu dengan yang lain dalam cara
berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu pekerjaan. Budaya mengikat anggota
kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan pandangan yang menciptakan
keseragaman berperilaku atau bertindak. Seiring dengan bergulirnya waktu, budaya
pasti terbentuk dalam organisasi dan dapat pula dirasakan manfaatnya dalam memberi
kontribusi bagi efektivitas organisasi secara keseluruhan.
Berikut ini dikemukakan beberapa pengertian budaya organisasi menurut beberapa
ahli :
1. .Menurut Schein (1992:12), budaya organisasi adalah pola dasar yang diterima oleh
organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah, membentuk karyawan yang
mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota
organisasi. Untuk itu harus diajarkan kepada anggota termasuk anggota yang baru
sebagai suatu cara yang benar dalam mengkaji, berpikir dan merasakan masalah
yang dihadapi.
2. Menurut Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001:391), budaya
organisasi adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh
organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri
3. Menurut Tosi, Rizzo, Carroll seperti yang dikutip oleh Munandar (2001:263),
budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi
berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada
bagian-bagian organisasi.
4. Menurut Cushway dan Lodge (GE : 2000), budaya organisasi merupakan
sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan
cara para karyawan berperilaku.
Terdapat tiga asumsi yang mengarahkan pada teori budaya organisasi yaitu:
1. Artefak
Pada tingkat ini budaya bersifat kasat mata tetapi seringkali tidak dapat diartikan,
misalnya lingkungan fisik organisasi, teknologi, dan cara berpakaian. Analisis pada
tingkat ini cukup rumit karena mudah diperoleh tetapi sulit ditafsirkan.
2. Nilai
Nilai memiliki tingkat kesadaran yang lebih tinggi daripada artefak.
3. Asumsi dasar
Merupakan bagian penting dari budaya organisasi. Pada tingkat ini budaya diterima
begitu saja, tidak kasat mata dan tidak disadari. Asumsi ini merupakan reaksi yang
bermula dari nilai-nilai yang didukung. Bila asumsi telah diterima maka kesadaran
akan menjadi tersisih. Dengan kata lain perbedaan antara asumsi dengan nilai artefak
terletak pada apakah nilai-nilai tersebut masih diperdebatkan dan diterima apa adanya
atau tidak.
1. Menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
2. Membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
3. Mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada
kepentingan diri individual seseorang.
4. Merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan
memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
5. Sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk
sikap serta perilaku karyawan
Proses Pembentukan Budaya Organisasi
1. pendiri organisasi.
2. pemilik organisasi.
3. sumber daya manusia asing.
4. luar organisasi.
5. orang yang berkepentingan dengan organisasi (stake holder).
6. masyarakat.
1. Kepemimpinan
Kepemimpinan dalam suatu organisasi menjadi pelaku utama dalam penciptaan
mentalitas etos kerja, serta budaya organisasi. Dalam hal ini pemimpin yang baik
adalah pemimpin yang mampu menggunakan seluruh sumber daya yang ada, serta
mampu mengarahkan kegiatan karyawan yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan
perusahaan.
2. Perilaku Organisasi
Struktur organisasi mencerminkan garis komando dan tuntutan pelaksanaan tugas.
Adanya garis komando yang menuntut kepatuhan bawahan dapat menciptakan
budaya organisasi yang kaku dan dikaitkan dengan tuntutan pelayanan yang baik.
Mula-mula kita harus membedakan budaya yang kuat dari yang lemah. Budaya
yang kuat dicirikan oleh nilai inti organisasi yang dianut dengan kuat diatur dengan baik
dan dirasakan bersama secara luas. Makin banyak anggota yang menerima nilai inti
dan menyetujui tingkat kepentingannya serta merasa sangat terikat kepadanya, maka
makin kuat budaya tersebut. Budaya yang kuat akan memperlihatkan perilaku yang
konsisten. Budaya itu menyampaikan kepada karyawan tentang bagaimana perilaku
mereka yang seharusnya.
Macbook, perangkat pemutar lagu iPod, dan telepon genggam iPhone. Beberapa
perangkat lunak ciptaanya pun mampu bersaing di bidang kreatif seperti penyunting
video Final Cut Pro, penyunting suara Logic Pro dan pemutar lagu iTunes yang
sekaligus berfungsi sebagai toko lagu online.
Steve Jobs dan Steve Wozniak sudah berteman sejak lama. Bertemu pertama kali
pada tahun 1971 ketika seorang teman memperkenalkan Wozniak yang saat itu
berumur 21 tahun kepada Jobs yang saat itu baru berumur 16 tahun. Jobs berhasil
membujuk Wozniak untuk membuat komputer dan menjualnya. Jobs mendekati sebuat
toko komputer lokal The Byte Shop yang tertarik untuk membeli komputer tetapi hanya
komputer yang sudah terpaket lengkap, pemilik toko tersebut Paul Terrell mengatakan
ia siap membeli 50 unit seharga $US 500 satunya.
Akhirnya dengan paksaan Paul Terrell Wozniak juga mendisain sebuah mekanisme
kaset untuk membuka dan menyimpan program dengan kecepatan 1,200 bits/detik,
sebuah kecepatan yang cukup tinggi pada saat itu. Walaupun komputer tersebut cukup
sederhana disainnya adalah sebuah masterpiece, menggunakan jumlah komponen
yang jauh lebih sedikit dengan komputer-komputer sejenisnya dan berhasil memberi
reputasi kepada Wozniak sebagai seorang master designer dengan cepat.
Dibantu oleh satu orang lagi teman Ronald Wayne, bertiga mereka mulai
memproduksi komputer tersebut. Dengan menggunakan berbagai cara termasuk
meminjam ruangan dari teman dan keluarga, menjual bermacam harta pribadi (seperti
kalkulator dan sebuah mobil VW Combi), memulung dan sedikit menipu.
Organisasi Apple melalui hari demi hari dengan banyak aktivitas. Banyak cara telah
digunakan oleh organisasi ini untuk mencapai tujuan. Mulai dengan berjalan normal,
merangkak sampai jungkir balik pun dilakukan. Steve Jobs, pemimpin karismatik Apple
Computer, menginvestasi perusahaan dengan cara menemukan pangsa pasar yang
baru untuk alat music digital iPod.
Visi Jobs adalah menciptakan alat pemutar musik yang bisa Steve Jobs, pemimpin
karismatikApple Computer , menginvestasi perusahaan dengan cara menemukan
pangsa pasar yang baru untuk alat music digital iPod. Visi Jobs adalah menciptakan
alat pemutar musik yang bisa dibawa kemana pun dan dapat Pengambil jalan tengah
mencoba untuk tampil baik dalam semua dimensi strategis, tetapi karena berbagai
dimensi strategis memerlukan cara pengelolaan perusahaan yang berbeda dan kadang
kala tidak konsisten, perusahaan-perusahaan ini akhirnya atau dua perusahaan
bersama-sama memasarkan produk mereka yang saling melengkapi atau suatu produk
baru, Sebagai contoh, Apple bekerja sama dengan Digital Vax untuk bersama
merancang, memproduksi, dan memasarkan suatu produk baru.
Apakah bias Apple merumuskan budaya organisasi dari praktek keseharian para
karyawannya, terlebih lagi kalau keadaan dan kinerja organisasi tengah menurun?
Dalam keadaan seburuk apapun, selalu ada faktor yang membuat organisasi dapat
bertahan hidup. Apa yang membuat karyawan Apple tetap bertahan bekerja di
perusahaannya? Apa yang membuat karyawan Apple tetap menjalankan pekerjaan?
Apa yang membuat pelanggan Apple tetap setia pada perusahaannya?
Apple melakukan forum dialog dan valuation untuk sharing dan apresiasi terhadap
setiap keberhasilan.Dengan komitmen penuh dari , penciptaan budaya baru telah dapat
dilihat dalam waktu 6 bulan sejak langkah awal dilakukan. Hal tersebutlah yang
dilakukan oleh Apple sehingga dapat mencapai kesuksesan sampai pada saat ini.
Kotter. John. P. 1990. A Force for Change: How Leadership Differs from Management.
Free
Press. New York.
Hatch. Mary. Jo. 1997. Organization Theory: Modern, Symbolic, and Postmodern
Perspectives.
Oxford University Press. New York.
Kanter. Rosabeth. M. 1983. The Change Masters. New York: Simon and Schuster.
Wheelen. T.L. and Hunger. J.D. 1986. Strategic Management and Business Policy. 2nd
ed. Reading. MA: Addison-Wesley.
Robbins, S. 1996. Perilaku Organisasi- Kontroversi- Aplikasi. Jilid II. Edisi Bahasa
Indonesia. Jakarta: Prehallindo
West, R dan Turner, L. H. 2009. Pengantar Teori Komunikasi Analisis danAplikasi. Buku
1 Edisi 3. Jakarta: Salemba Humanik
http://novalya-qrizhteen.blogspot.co.id/2010/06/budaya-organisasi-apple.html