Anda di halaman 1dari 10

FHISIP Tugas : 2

TUGAS MATA KULIAH


ADMINISTRASI PERKANTORAN

Judul:

Pengaruh Sistem Perkantoran Indonesia Terhadap Budaya Organisasi

Oleh:

Agnes Oktofina Sumampow


NIM: 024631605

ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UPBJJ - UNIVERSITAS TERBUKA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap organisasi dibentuk baik berskala kecil atau besar tentu mempunyai tujuan
yang akan dicapai. Suatu organisasi akan maju dan berkembang ditentukan oleh kinerja
organisasi yang sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun internal organisasi.
Proses ini juga termasukbagaimana meningkatkan kualitas kinerja organisasi dan
sekaligusmeningkatkan produktivitas (anggota) organisasi
Dalam kehidupan sosial atau bermasyarakat, seseorang harus dapat melakukan
interakasi dengan orang lain. Baik itu dalam suatu kelompok atau dalam peranannya
dalam sebuah organisasi. Organisasi merupakan suatu sistem yang mapan dari mereka
yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan, dan
pembagian tugas. Dalam melakukan kerjasama untuk mencapai tujuan sebuah organisasi
dibutuhkan adanya rasa percaya baik antar karyawan ataupun antara atasan dengan para
karyawan. Organisasi butuh adanya kebiasaan atau tata tertib agar dapat membentuk
suatu budaya dalam organisasi tersebut.
Budaya organisasi dapat mempengaruhi cara orang dalam berperilaku dan
menjadi patokan dalam setiap program pengembangan organisasi dan kebijakan yang
diambil. Ini terkait dengan bagaimana suatu budaya dapat mempengaruhi organisasi dan
bagaimana suatu budaya dapat dikelola oleh suatu organisasi. Budaya organisasi akan
memberikan suatu pengaruh terhadap kinerja karyawan. Bagaimana suatu budaya
organisasi akan memberikan sebuah motivasi yang akan berdampak pada semangat kerja
karyawan. Selain itu budaya organisasi juga dapat dipengaruhi oleh budaya nasional.
Pada dasarnya pengembangan organisasi berbeda dengan berbagai upaya
perubahan organisasi yang dilakukan secara terencana, seperti perubahan dengan
menyusun sebuah kebijakan baru dalam organisasi, melakukan pembelian peralatan baru,
ataupun merancang ulang sebuah desain. Hal ini karena fokus kajian pengembangan
organisasi itu terletak pada peningkatan kemampuan organisasi untuk dapat mengetahui
dan memecahkan berbagai masalah yang dihadapi organisasi itu sendiri.
Setiap orang mempunyai latar belakang budaya yang berbeda dengan orang
lainnya. Budaya tidak bisa disebut baik atau buruk. Kesan baik dan buruk timbul ketika
seseorang berinteraksi (berkomunikasi) dengan orang lain dengan menggunakan
budayanya sendiri (encoder) tanpa memperhatikan dan menyesuaikan dirinya dengan
budaya orang lain (decoder). Berbagai perbedaan dari diri seseorang, seperti usia, jenis
kelamin, masa kerja, kepribadian, sistem nilai, sikap, kemampuan, pengetahuan,
keterampilan, bakat dan minat, hal inilah yang akan menimbulkan masalah pada
organisasi, karena didalam organisasi banyak orang (karyawan) yang berkumpul pada
suatu lingkup organisasi atau perusahaan. Masalah yang sering timbul didalam organisasi
adalah kurangnya saling menghargai. Dan kurangnya sikap saling menghargai antar
sesama karyawan akan menggagalkan proses budaya organisasi. Untuk itu perlu adanya
suatu sistem perkantoran yang baik dalam mengatur permasalahan mengenai proses
budaya organisasi tersebut.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas penulis
merumuskan pokok permasalahan yang akan dibahas antara lain :
1. Bagaimana proses budaya organisasi ?
2. Bagaimana pengaruh sistem perkantoran terhadap budaya organisasi ?

BAB II

PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1. Sistem Perkantoran
Sistem perkantoran adalah segenap rangkaian prosedur yang telah menjadi pola
kebulatan, tata kerja, dan tata tertib dalam penyelesaian sesuatu bidang kerja atau
fungsi pokok dalam suatu organisasi.
Menurut J.C. Denyer sistem perkantoran adalah urutan baku operasi-operasi
dalam suatu kegiatan perusahaan khusus (pembayaran upah, pembuatan faktur
penjualan, dan sebagainya) yang berkenaan dengan bagaimana operasi-operasi itu
dilaksanakan (metode) maupun dimana dan bilamana dilaksanakan).
Prosedur perkantoran adalah segenap rangkaian metode kantor yang telah menjadi
langkah-langkah tetap dalam penyelesaian sesuatu pekerjaan di bidang tata usaha
biasanya oleh lebih dari satu petugas. Misalnya prosedur penerimaan dan penjawaban
surat-surat yang masuk.
Metode perkantoran adalah suatu cara yang pasti dan menjadi pola karena
ketepatannya untuk melaksanakan sesuatu operasi ketatausahaan dalam pekerjaan
perkantoran.
2. Budaya Organisasi
Menurut Kusdi dalam bukunya yang berjudul Budaya Organisasi Teori,
Penelitian, dan Praktik mengutip beberapa definisi dari beberapa ahli mengenai
budaya organisasi. Dari semua pendapat para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa
budaya organisasi merupakan suatu pola perilaku, sikap, nilai, dan asumsi-asumsi
yang dimiliki oleh para anggota sebuah organisasi. Kemudian disosialisasikan kepada
anggota baru , dan sedikit banyak bersifat stabil terhadap waktu. Kultur bekerja
sebagai sebuah mekanisme yang membentuk perilaku dan mempengaruhi kinerja
organisasi.
Menurut Robbins “Budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut
oleh anggota-anggota organisasi itu”.

Sedangkan menurut pandangan Davis “Budaya organisasi merupakan pola


keyakinan dan nilai-nilai organisasional yang dipahami, dijiwai dan dipraktikkan oleh
organisasional sehingga pola tersebut memberikan arti tersendiri dan menjadi dasar
berperilaku dalam organisasional”.
Adapun pendapat lain yakni menurut pandangan Schein “Budaya organisasi
sebagai suatu pola dari asumsi-asumsi dasar yang ditemukan, diciptakan atau
dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu dengan maksud agar organisasi belajar
mengatasi atau menanggulangi masalah-masalahyang timbul sebagai akubat adaptasi
eksternal dan integrasi internal yang sudah berjalan cukup baik. Sehingga perlu
diajarkan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang benar untuk memahami,
memikirkan dan merasakan berkenaan dengan masalah-masalah tersebut”.
Brown mengembangkan unsur-unsur dasar budaya organisasi berdasarkan
kerangka yang dikembangkan oleh Schein pada tahun 1985. Unsur-unsur budaya
organisasi menurut Brown adalah sebagai berikut: Pertama adalah artifacts (unsur
dasar organisasi yang paling mudah dikenali karena ia dapat dilihat, didengar, dan
dirasakan). Artifacts biasanya berbentuk cerita, mitos, lelucon, metafora, upacara dan
tatacara, perayaan, pahlawan, dan simbol-simbol. Ada juga beberapa hal yang bersifat
subkategori untuk artifacts, yaitu: hal-hal yang bersifat material, tampilan fisik,
teknologi, bahasa, pola perilaku, system, prosedur dan program.Unsur kedua adalah
keyakinan, nilai-nilai, dan sikap yang berlaku di dalam organisasi. Nilai ini lebih
mengarah pada kode moral dan etika yang menjadi penentu apa yang sebaiknya di
lakukan. Misalnya, sebuah perusahaan punya nilai-nilai kejujuran, keterbukaan dan
integritas dalam menjalankan aktifitas bisnisnya. Maka penerapan untuk bagian
keuangan, misalnya adalah meyusun laporan keuangan secara transparandan jujur,
maksudnya tidak melakukan penipuan agar organisasi tersebut lebih menarik minat
investor tertentu.Unsur ketiga adalah asumsi-asumsi dasar mau tidak mau harus
diterima sebagai solusi bila terjadi suatu masalah.

B. Analisis Permasalahan
1. Proses Budaya Organisasi
Proses pembentukan budaya organisasi pada umumnya dimulai dari sumbernya,
yaitu filosofi pendiri. Mudah membayangkan filosofi seseorang dipengaruhi oleh
banyak faktor, seperti orientasi hidupnya, latar belakang sosialnya, lingkungan
dimana ia dibesarkan serta jenis dan tingkat pendidikan formal yang pernah
ditempuhnya. Ketika yang bersangkutan memutuskan untuk mendirikan suatu
organisasi, misalnya suatu organisasi niaga filsafat hidupnya itu sudah tentu dibawa
ke dalam organisasi dan filsafat itu pulalah yang menjadi acuan bagi penentuan
budaya organisasi seperti apa yang seharusnya dijalankan dalam organisasi. Dapat
pula yang ditanamkan oleh pendiri organisasi, atau pengalaman yang dibawa oleh
para pemimpin berikutnya, maupun sumber daya manusia lain yang dibawa masuk ke
dalam organisasi. Filosofi dasar ini sangat mempengaruhi kriteria yang dipergunakan
dalam merekrut dan menyeleksi sumber daya manusia. Dengan sumber daya manusia
dimaksud semua tenaga kerja yang terdapat dalam organisasi pada berbagai tingkat
kedudukannya, baik pada tingkat pimpinan tingkat atas, menengah, bawah maupun
para pekerja. Antar budaya organisasi dengan sumber daya manusia terdapat
hubungan yang bersifat saling mempengaruhi. Budaya organisasi dibentuk oleh
pendiri dan pemimpin organisasi dan pada gilirannya budaya organisasi akan
mempengaruhi sumber daya manusia yang masuk ke dalamnya. Proses pembentukan
budaya terdiri dari sejumlah subproses yang saling terjalin, antara lain:
a. Sosialisasi budaya
Tahapan yang penting dalam proses pembentukan budaya adalah proses
sosialisasi kepada segenap sumber daya manusia dalam organisasi. Sosialisasi
merupakan suatu proses menyesuaikan pekerjaan pada budaya organisasi.
Sosialisasi budaya dapat dilakukan melalui program pengajaran dan pelatihan
yang diadakan di dalam organisasi, hal ini ditujukan agar karyawan lebih
mengenal organisasi yang ditempatinya.
b. Kedewasaan budaya organisasi
Budaya organisasi merupakan arena untuk perilaku dan pengalaman
manusia. Apa yang dilakukan orang menunjukkan kepada kita tentang bidang
budaya. Seperti halnya kenyataan saintifik\ ditunjukkan oleh observasi
eksternal dan pengukuran fisik, sedang kenyataan budaya ditunjukkan oleh
perilaku dan pengalaman manusia. Pengalaman kita merupakan data yang
besar pada budaya organisasi kita. Pengalaman kita merupakan campuran dari
pemikiran, harapan, ketakutan, dan kesenangan dan tindakan (apa yang kita
katakan dan lakukan), membentuk siapa kita sebenarnya. Apabila karyawan
melihat perilaku orang hanya sebagai masalah, maka karyawan kehilangan
apa yang mereka katakan kepada kita tentang situasi, dari informasi tentang
budaya organisasi dan kepemimpinan. Apabila orang merasa terikat dan
bertanggung jawab maka hal tersebut karena mereka mendapat kesempatan
dari budaya kerja. Budaya kerja berkembang dan menjadi dewasa dengan cara
yanag sama seperti orang, setiap langkah menambah pengalaman dan dimensi
baru.
c. Perilaku dalam budaya organisasi
Perilaku dalam organisasi mendasari dan menjadi kontributor utama pada
budayanya. Perilaku individu mendorong perilaku organisasi dan akhirnya
mempengaruhi kinerja organisasi. Perilaku organisasi dicerminkan dalam cara
dimana pekerja, pelanggan, atasan, bawahan dan pemasok saling berinteraksi.
Tujuan, sasaran dan kebijakan organisasi memengaruhi bagaimana orang
berperilaku di dalam organisasi.
Membangun budaya organisasi baru dimungkinkan apabila terdapat sumber-
sumber yang dapat menjadi faktor pendorong bagi budaya organisasi. Dengan adanya
faktor pendorong tersebut terjadilah proses pembentukan budaya organisasi.
Selanjutnya budaya organisasi yang terbentuk perlu dipelihara dan dengan
menggunakan berbagai cara disampaikan kepada semua anggota organisasi. Budaya
organisasi hanya akan mempunyai arti apabila diikuti oleh segenap sumber daya
manusia dalam organisasi.
Secara garis besar proses budaya organisasi merupakan suatu langkah awal
pembentukan organisasi yang dimulai dari sumbernya, yaitu filosofi pendiri
organisasi yang memiliki sistem dan nilai serta keyakinan sebagai pembentukkan
budaya organisasi di dalam sebuah perusahaan/ organisasi.
2. Pengaruh Sistem Perkantoran Terhadap Budaya Organisasi
Pengaruh sistem perkantoran terhadap budaya organisasi pada umumnya
merupakan segenap rangkaian prosedur yang telah menjadi pola kebulatan, tata kerja,
dan tata tertib dalam penyelesaian sesuatu bidang kerja atau fungsi pokok dalam suatu
organisasi.
Prosedur perkantoran adalah segenap rangkaian metode kantor yang telah menjadi
langkah-langkah tetap dalam penyelesaian sesuatu pekerjaan di bidang tata usaha
biasanya oleh lebih dari satu petugas. Misalnya prosedur penerimaan dan penjawaban
surat-surat yang masuk dan lain sebagainya.
Terdapat beberapa peran penting sistem perkantoran terhadap budaya organisasi
yaitu :
a. Pentingnya suatu sistem perkantoran yang direncanakan secara baik karena
berbagai manfaat untuk melaksanakan sesuatu operasi ketatausahaan dalam
satu organisasi.
b. Sistem perkantoran yang baik mempunyai suatu arus kerja yang lancar tanpa
terjadi hambatan-hambatan dalam menjalakan kinerja dari sebua organisasi
c. Tanpa sistem keterangan perkantoran yang baik pimpinan organisasi sulit
memperoleh berbagai keterangan dalam bentuk yang tepat, di tempat yang
diperlukan, dan pada waktu yang singkat, seperti lalu lintas keterangan yang
simpang siur, kekembaran keterangan yang banyak, pembiayaan keterangan
yang boros, kehilangan keterangan yang merugikan organisasi
d. Kebutuhan dalam suatu organisasi menjadi lebih terstruktur dan terorganisir
dengan sistem perkantoran dimana menjadi langkah kongkrit dalam
penyelesaian suatu pekerjaan maupun dapat membentuk sumber daya manusia
yang memadai.

BAB III
SIMPULAN

A. Kesimpulan
1. Proses budaya organisasi merupakan suatu langkah awal pembentukan organisasi
yang dimulai dari sumbernya, yaitu filosofi pendiri organisasi yang memiliki sistem
dan nilai serta keyakinan sebagai pembentukkan budaya organisasi di dalam sebuah
perusahaan atau organisasi.
2. Pengaruh sistem perkantoran terhadap budaya organisasi dalam dilihat dari
pentingnya suatu sistem perkantoran yang direncanakan secara baik karena berbagai
manfaat untuk melaksanakan sesuatu operasi ketatausahaan dalam satu organisasi,
Sistem perkantoran yang baik mempunyai suatu arus kerja yang lancar tanpa terjadi
hambatan-hambatan dalam menjalakan kinerja dari sebua organisasi. Pengaruh yang
sangat utama dari sistem perkantoran terhadap budaya organisasi ialah kebutuhan
dalam suatu organisasi menjadi lebih terstruktur dan terorganisir dengan sistem
perkantoran dimana menjadi langkah kongkrit dalam penyelesaian suatu pekerjaan
maupun dapat membentuk sumber daya manusia yang memadai.

DAFTAR PUSTAKA
http://Ebookbrowsee.net diunduh tanggal 03 Juni 2020

http://www.stialanbandung.ac.id diunduh tanggal 03 Juni 2020

http://id.wikipedia.org/wiki/budaya diunduh tanggal 03 Juni 2020

http://seputarpengertian.blogspot.com diunduh tanggal 03 Juni 2020

https://dodiandresia.wordpress.com/sistem-perkantoran/ diunduh tanggal 03 Juni 2020

http://official-management.blogspot.com/makalah-sistem-perkantoran diunduh tanggal 03 Juni


2020

Anda mungkin juga menyukai