YOGYAKARTA
2022
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Budaya perusahaan itu bisa dirasakan keberadaannya melalui perilaku anggota karyawan
di dalam organisasi itu sendiri. Kebudayaan tersebut memberikan pola, cara-cara berfikir, merasa
menanggapi dan menuntun para anggota dalam organisasi. Oleh karena itu, budaya perusahaan
akan berpengaruh juga terhadap efektif atau tidaknya suatu organisasi.
Dalam rangka mewujudkan budaya perusahaan yang cocok diterapkan pada sebuah
organisasi, maka diperlukan adanya dukungan dan partisipasi dari semua anggota yang ada
dalam lingkup organisasi tersebut. Para karyawan membentuk persepsi keseluruhan berdasarkan
karakteristik budaya perusahaan yang antara lain meliputi inovasi, kemantapan, kepedulian,
orientasi hasil, perilaku pemimpin dan orientasi tim, karakteristik tersebut terdapat dalam sebuah
organisasi atau perusahaan mereka. Persepsi karyawan mengenai kenyataan terhadap budaya
organisasinya menjadi dasar karyawan berperilaku. Dari persepsi tersebut memunculkan suatu
tanggapan berupa dukungan pada karakteristik organisasi yang selanjutnya mempengaruhi
kinerja karyawan.
Selanjutnya, budaya perusahaan merupakan elemen penting dalam bidang perilaku
organisasi. Hal ini sesuatu yang benar apabila kita ingin lebih memahami konteks dari sebuah
organisasi dan orang-orang yang menjalankannya. Artinya, budaya perusahaan dapat
mempengaruhi keberhasilan pencapaian tujuan suatu organisasi. Namun, harus dipastikan bahwa
komitmen orang-orang di dalam suatu organisasi juga merupakan hal yang sangat penting untuk
memastikan bahwa keberhasilan kebijakan dan rencana organisasi dapat tercapai. Selain dari
membentuk nilai dan budaya yang tepat dan penting bagi organisasi, perencanaan organisasi
merupakan hal yang penting untuk memastikan bahwa komitmen yang diperlukan dari karyawan
maupun manajer untuk mencapai keberhasilan ketika menerapkan strategi dan rencana aksi
organisasi.
Untuk objek penelitian kali ini, kami akan meneliti bagaimana budaya perusahaan yang
ada pada koperasi “Permata Pati” serta bagaimana efeknya terhadap kinerja dari perusahaan
secara garis besar maupun kinerja dari para karyawannya serta efeknya terhadap strategi dari
organisasi tersebut.
B. Rumusan masalah
1. Apa saja budaya yang berkembang di perusahaan “koperasi permata pati”?
2. Bagaimana elemen-elemen budaya perusahaan yang ada di “koperasi permata pati”?
3. Bagaimana budaya perusahaan dapat mempengaruhi strategi “koperasi permata pati”?
4. Bagaimana implikasi dari budaya perusahaan terhadap kinerja perusahaan “koperasi
permata pati”?
5. Seperti apa lingkungan kerja yang ada di organisasi “koperasi permata pati”
6. Seperti apa hubungan antara para karyawan maupun karyawan dengan pimpinan di
“koperasi permata pati”?
C. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui budaya apa saja yang berkembang di “koperasi permata pati”
2. Untuk mengetahui elemen-elemen budaya perusahaan pada “koperasi permata pati”
3. Untuk mengetahui strategi pada “koperasi permata pati”
4. Untuk mengetahui kinerja karyawan pada “koperasi permata pati”
5. Untuk mengetahui seperti apa lingkungan kerja yang ada di “koperasi permata pati”
6. Untuk mengetahui seperti apa hubungan yang ada antara sesama karyawan maupun antara
karyawan dengan pimpinan di “koperasi permata pati”
D. Manfaat penelitian
1. Bagi Organisasi
Manfaat penelitian ini bagi perusahaan adalah diharapkan dapat memberikan insight bagi
para manajer/pimpinan perusahaan mengenai seperti apa budaya yang terdapat di organisasi
lain dan bagaimana implikasinya terhadap kinerja organisasi serta dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
2. Bagi Peneliti
Manfaat dari penelitian ini bagi peneliti adalah diharapkan dapat memberikan
pengetahuan serta wawasan mengenai seperti apa budaya yang ada di dalam suatu
organisasi serta bagaimana budaya tersebut dapat mempengaruhi kinerja dari organisasi
tersebut.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian terdahulu
Fleury (1987) Mengemukakan bahwa ada hubungan antara budaya dan variabel
organisasi lainnya, yang dengan demikian memprediksi keberhasilan organisasi, di mana budaya
dipandang sebagai seperangkat nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh para anggotanya.
Wisna, (2015); Inah, Tapang dan Uket, (2014); Okpara, (2014); Denison, (2000)
Mengemukakan bahwa budaya organisasi merupakan parameter penting bagi kelangsungan dan
pertumbuhan bisnis. Manajemen yang efektif harus memperhitungkan tidak hanya data
keuangan, seperti yang disajikan dalam laporan keuangan tahunan bisnis, tetapi juga cara budaya
mempengaruhi variabel organisasi kuantitatif dan kualitatif.
Schwartz dan Davis, (1981); Scholz, (1987); Choe, (1993); Rashid dan
Anantharaman, (1997) Mengemukakan bahwa budaya perusahaan terkait dengan strategi
organisasi, khususnya dalam penerapan strategi yang dipilih dalam suatu organisasi
Deal dan Kennedy, (1982); Quinn, (1988) Mengemukakan bahwa budaya perusahaan
juga merupakan nilai-nilai dominan yang dianut oleh suatu organisasi atau seperangkat nilai dan
asumsi yang mendasari pernyataan: “inilah cara kita melakukan sesuatu di sekitar sini”.
B. Landasan teori
1. Definisi Budaya Organisasi
Konsep budaya organisasi bisa dikatakan masih relatif baru karena konsep
negosiasi mulai berkembang pada awal tahun 1980. Konsep tersebut diakui oleh para
pelaku teoritisi organisasi dan diambil dari konsep budaya yang telah lebih dulu
berkembang pada disiplin antropologi. Secara umum konsep budaya organisasi dibagi
menjadi dua mazhab yaitu ideational dan adaptationist school. Mazhab Ideational akan
lebih melihat budaya organisasi dari apa yang dipahami oleh anggota organisasi tersebut.
sedangkan mazhab adaptationist school akan lebih melihat budaya dari apa yang dapat
dilakukan observasi pada bangunan organisasi seperti lokasi bangunan tempat organisasi
dan pola perilaku anggota organisasi ketika sedang berkomunikasi.
Menurut Schein (1992), budaya organisasi adalah sebuah pola dari berbagai
asumsi dasar yang ditemukan, diciptakan atau dikembangkan oleh sebuah kelompok.
Tujuannya, organisasi bisa belajar mengatasi dan menanggulangi masalah-masalah yang
timbul akibat adaptasi eksternal dan integrasi internal yang sudah berjalan dengan baik.
Maka, semua anggota harus mengenal budaya organisasi sebagai cara untuk memahami,
memikirkan, dan merasakan masalah-masalah yang sedang dihadapi.
Jadi, budaya organisasi adalah sebuah norma dan nilai yang akan membentuk
perilaku anggota organisasi tersebut. Adanya budaya organisasi ini juga bertindak sebagai
kode etik bagi para anggotanya ketika berperilaku di luar lingkungan organisasinya.
BAB 3
HASIL TEMUAN
BAB 4
KESIMPULAN
Daftar Pustaka
Fleury, M.T.L. (1987), “Estorias, mitos, herois – cultura organizacional e relações de trabalho”,
Revista de Administração de Empresas, Vol. 27 Nomor 4.
Weber, R. and Camerer, C. (2003), "Cultural conflict and merger failure: An experimental
approach", Management Science, Vol. 49 No 4, pp. 400-415.
Inah, E.U., Tapang, A.T. and Uket, E.E. (2014), “Organizational culture and financial reporting
practices in Nigeria”, Research Journal of Finance and Accounting, Vol. 5 No. 13
Okpara, J.O. (2014), “The effects of national culture on managers’ attitudes toward business
ethics: implications for organizational change”, Journal of Accounting and Organizational
Change, Vol. 10 No. 2, pp. 174-189.
Denison, D.R. (2000), “Organizational culture: can it be a key lever for driving organizational
change?”, in Cooper, C.L., Cartwright, S. and Earley, P.C. (Eds), The International Handbook of
Organizational Culture and Climate, John Wiley and Sons, Chichester, pp. 347-372.
Schwartz, H. and Davis, S.M. (1981), “Matching corporate culture and business strategy”,
Organisational Dynamics, Winter, pp. 30-48.
Scholz, C. (1987), “Corporate culture and strategy: the problem of strategic fit”, Long Range
Planning, Vol. 20 No. 4, pp. 78-87.
Choe, M.K. (1993), “An empirical study of corporate strategy and culture in Korea”, Quarterly
Review of Economics and Business, Vol. 21 No. 2, pp. 73-92.
Rashid, Md.Z.A. and Anantharaman, R.N. (1997), “A study of corporate culture strategy and
culture”, Malaysian Management Review, Vol. 32 September, pp. 25-9.
Deal, T.E. and Kennedy, A.A. (1982), Corporate Cultures, Addison-Wesley, Reading, MA.
Quinn, R.E. and Rohrbaugh, J. (1983), “A spatial model of effectiveness criteria: towards a
competing values approach to organisational analysis”, Management Science, Vol. 29 No. 3, pp.
363-79.
LAMPIRAN
Foto/Screenshot Interview