Anda di halaman 1dari 4

KLIPING

P5 Gaya Hidup Berkelanjutan


Di
S
U
S
U
N
Oleh

Nama : M Farhan Zaini


Kelas : X TJKT
NIS : 0066363385

SMK TEHNIK MUHAMMADIYAH PLUS CIANJUR


2023
P5 adalah upaya untuk mewujudkan pelajar Pancasila
yang mampu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila.

P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) merupakan pembelajaran


berbasis proyek dalam IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka).
Perancangan kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan karakter dan
kompetensi siswa sesuai P3 (Profil Pelajar Pancasila). Semua itu dikemas
rapi dalam alur proyek P5.
P5 sendiri terdiri dari beberapa tema yang telah ditetapkan oleh
Kemendibudristek. Salah satunya adalah Gaya Hidup Berkelanjutan. Tema
ini merupakan bentuk upaya dalam membangun kesadaran untuk menjaga
pola hidup yang baik. Pola hidup tersebut melibatkan lingkungan beserta
aksi nyata dalam keseharian.
Pengenalan merupakan tahap awal yang mana guru berperan aktif untuk
mengenalkan program P5 secara singkat. Setelah itu, guru atau tim P5
memberikan pengayaan terkait topik proyek. Misalnya, pengenalan tentang
sampah, jenis, serta dampaknya.
Pada tahap perkenalan, guru tidak harus berbicara panjang lebar. Ada
banyak strategi yang bisa guru pakai, seperti menampilkan video tentang
sampah. Dalam waktu yang bersamaan, guru juga menjelaskan poin-poin
yang tertera dalam media visual tersebut.

Di akhir kegiatan ini, terdapat asesmen berupa refleksi. Guru dapat


mengatur sitem penilaian sesuai proyek yang dilaksanakan. Misalnya, di
tahap ini, siswa mengisi lembar observasi terkait pengetahuannya tentang
sampah.

Kontekstualisasi mengarahkan siswa untuk lebih dekat dengan alam (objek


proyek yang sedang dijalankan). Setelah kenal, tim P5 perlu mengarahkan
anak agar memahami objek yang dijadikan acuan proyek. Cobtohnya,
siswa mengacu pada lingkungan sekitar. Tugas mereka adalah mengamati
dan melakukan riset. Setelahnya, mereka merencanakan proyek yang
berhubungan dengan tema, yaitu pengelolaan sampah.

Aksi merupakan tindakan nyata dari perencanaan sebelumnya. Inilah


puncak dari alur proyek P5, yaitu menghasilkan dan menjalankan sesuatu
yang dianggao sebagai solusi. Misalnya, dalam topik recycle (daur ulang
sampah), peserta didik menciptakan produk berbahan dasar sampah
plastik. Selain itu, peserta didik juga bisa membuat poster atau video dan
mengampanyekan di lingkungan sekolah.
Dengan tindakan semacam ini, siswa akan sadar bahwa sampah bukan
sekadar masalah. Sebaliknya, mereka mampu mengubahnya menjadi
sebuah solusi untuk mengiringi perkembangan gaya hidup.
Setelah proyek selesai, siswa tidak serta merta terbebas dari tugas.
Dengan arahan guru/fasilitator P5, siswa melakukan refleksi. Refleksi ini
berfokus pada semua tahapan, mulai dari perencanaan hingga produk
proyek. Di sini, siswa bisa merancang upaya tindak lanjut ketika
menemukan permasalahan selama proyek.

Yang terakhir adalah asesmen atau penilaian. Asesmen ini sangat penting
karena terdapat rapor khusus pembelajaran P5 berbasis proyek. Untuk
pelaksanannya, guru dan siswa yang memiliki wewenang untuk
menentukannya. Pastinya, semua ini sudah ada dalam perencanaan awal
sebelum proyek berlangsung.
Penilaian ditujukan pada aksi nyata P5. Guru harus betul-betul
mempertimbangkan aspek apa saja yang dinilai. Misalnya, dalam penilaian
produk olahan sampah, guru tidak sebatas menilai tampilannya. Namun,
guru juga menilai proses pembuatan, kekompakan kelompok, serta
presentasi siswa. Contoh lain, dalam penilaian poster, guru menilai
beberapa aspek, seperti elemen, tipografi, desain, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai