Anda di halaman 1dari 7

Klinik

Pendidikan MIPA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan Umum dan Agama adalah sarana yang akan membuat kehidupan manusia lebih layak dan
baik. Pendidikan umum dan Agama dapat diibaratkan sebagai dua sisi mata uang yang tak terpisahkan, dua
hal tersebut bertujuan untuk membina manusia menjadi umat lebih sejahtera dan bermoral. Klinik
Pendidikan MIPA

(KPM)

adalah Lembaga pendidikan yang menerapkan pembelajaran dengan

menitikberatkan pada Akhlak dan penggunaan Nalar dalam memahami materi.


KPM memiliki ciri khas dalam mengajarkan matematika, yaitu Matematika Nalaria Realistik (MNR).
MNR lebih menekankan penggunaan nalar dalam memahami matematika, sehingga pembelajaran ini
berbeda dengan pembelajaran matematika di sekolah. Dengan MNR, siswa diajarkan untuk menganalisis
masalah, menarik kesimpulan, dan menyelesaikan masalah dengan berbagai metode pemecahan masalah
yang berlogika.
KPM pun menggunakan Sistem Metode Seikhlasnya dalam sistem biaya belajar, sebagai salah satu
bentuk penerapannya adalah pada saat belajar di KPM siswa membayar dengan memasukan uang sesuai
kemampuan ke dalam keropak/ kotak yang telah disediakan. Selain materi pelajaran yang diajarkan, ada
tambahan materi agama seperti tadarus Al Quran sebelum memulai pelajaran, materi akhlak dan kartu sholat.
Klinik Pendidikan MIPA membuka program Klub Matematika Seikhlasnya (KMS) dalam menyebarkan
Sistem Metode Seikhlasnya dan Matematika Nalaria Realistik ke berbagai kalangan dan wilayah agar
manfaat KPM dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat.
B. Pengertian
Klub Matematika Seikhlasnya (KMS) merupakan program belajar Matematika Nalaria Realistik yang
bertempat di berbagai sekolah. KMS didirikan dalam rangka menyebarkan Sistem Metode Seikhlasnya dan
Matematika Nalaria Realistik ke berbagai kalangan yang tidak bisa menjangkau dan tidak bisa di jangkau
oleh KPM baik di pusat maupun di cabang. Tidak bisa menjangkau ini bisa disebabkan oleh masalah jarak,
waktu dan ekonomi. Sehingga kecenderungannya siswa KMS adalah siswa siswi sekolah yang
menyelenggarakan KMS. Selain itu KMS mempermudah siswa siswi sekolah belajar Matematika Nalaria
Realistik yang banyak manfaatnya .
Yang mengajarkan Matematika Nalaria Realistik di KMS adalah guru yang di rekomendasikan Kepala
Sekolah dan telah mengikuti Pelatihan Guru Klub Matematika Seikhlasnya dan mendapat sertifikat dari
Klinik Pendidikan MIPA. Sistem dan aturan belajar di KMS sama dengan sistem dan aturan yang berlaku

pada KPM yaitu menggunakan buku Pintar MNR dan menggunakan Sistem Metode Seikhlasnya sehingga
siswa membayar les sesuai kemampuan. Pembayaran dilakukan dengan memasukkan ke dalam keropak yang
disediakan sekolah.
C. Tujuan
Tujuan pelaksanaan Klub Matematika Seikhlasnya adalah sebagai berikut:
1. Menyebarkan Sistem Metode Seikhlasnya dan Matematika Nalaria Realistik.
2. Menyebarkan Visi & Misi KPM.
3. Menyediakan sarana bagi siswa yang ingin belajar Matematika Nalaria Realistik.
4. Mendidik siswa agar lebih taat beribadah serta berakhlak baik.
5. Membuat seluruh masyarakat agar dapat merasakan manfaat KPM.
D. Hasil yang diharapkan
Hasil pelaksanaan Klub Matematika Seikhlasnya yang diharapkan yaitu:
1.
2.
3.
4.

Siswa bisa lebih mudah memahami matematika.


Penalaran siswa terasah sehingga siswa mudah dalam memahami pelajaran lain.
Siswa dapat percaya diri dalam menghadapi berbagai kompetisi.
Siswa KMS memiliki ciri khas berakhlak baik seperti berbakti kepada orangtua, menghormati guru,
menghargai teman dan memiliki sopan santun yang baik.

E. Keunggulan Sekolah membuka KMS


Beberapa keunggulan mengadakan KMS di Sekolah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.

Siswa siswi yang ikut KMS di sekolah, diakui sebagai siswa siswi KPM.
Siswa KMS mendapat prioritas mengikuti kegiatan - kegiatan KPM sesuai aturan yang berlaku.
Siswa lebih mudah untuk belajar Matematika Nalaria Realistik.
Sekolah memiliki guru yang bisa mengajarkan Matematika Nalaria Realistik.
Sekolah memiliki guru guru yang bertambah kemampuan dalam mengajar karena guru KMS mendapat
pembinaan dari KPM.

BAB II
Teknis Pelaksanaan
A. Penanggung Jawab Klub Matematika Seikhlasnya (KMS)
Penanggung jawab KMS adalah Kepala Sekolah, namun kepala sekolah boleh mengutus guru di sekolah
untuk menjadi koordinator antar sekolah dengan KPM. Kepala Sekolah boleh mengirimkan maksimal 4 guru
sekolah untuk mengikuti pelatihan guru Klub Matematika Seikhlasnya yang diadakan oleh Klinik Pendidikan
MIPA. Penanggung jawab KMS menandatangani Surat Perjanjian Kerjasama dengan KPM.
B. Tempat KMS
Klub Matematika Seikhlasnya berjalan di sekolah dengan menggunakan fasilitas kelas di sekolah untuk
dijadikan tempat belajar KMS.
C. Pengajar KMS
1. Pengajar KMS adalah Guru Sekolah yang mendapat rekomendasi Kepala Sekolah untuk mengikuti
Pelatihan Guru KMS yang diadakan KPM.
2. Guru yang telah mengikuti Pelatihan Guru KMS dan mendapat izin dari KPM.
3. Pengajar KMS seorang muslim dan untuk wanita wajib menggunakan kerudung dan untuk laki laki
wajib tidak merokok serta berakhlak baik.
4. Mengajar sesuai aturan KPM.
5. Membantu menjaring siswa berpotensi yang akan dibina.
6. Membantu menyebarkan program KPM di sekolahnya.
7. Aktif menambah wawasan ilmu matematika.
8. Menerapkan sistem belajar dan mengajar seperti di kelas reguler KPM.
D. Siswa KMS
Siswa siswi yang terdaftar sebagai siswa sekolah penyelenggara KMS
E. Sistem Belajar
1. Materi yang diajarkan adalah materi reguler untuk membantu siswa memahami matematika dengan
metode Matematika Nalaria Realistik sesuai buku Pintar MNR yang dibuat KPM dan sesuai aturan cara
mengajar KPM.
2. Belajar akan dimulai apabila sudah ada 4 siswa yang terdaftar setiap kelasnya.
3. Lama belajar 1,5 jam (90 menit) per pertemuan.

4.
5.
6.
7.

Seminggu hanya 1 kali pertemuan.


Setiap pertemuan membahas 1 sub bab materi.
Proses belajar sesuai dengan juklak mengajar guru KPM.
Siswa membayar biaya belajar seikhlasnya sesuai kemampuan dengan memasukan uang ke dalam amplop

lalu dimasukkan kedalam keropak atau kotak yang disediakan sekolah.


8. Target siswa diharapkan dapat memahami buku Pintar MNR minimal hingga Penalaran dan Komunikasi
untuk setiap sub pokok bahasan. Tapi bukan berarti meninggalkan bagian berikutnya.

BAB III
Penutup
Dengan terlaksananya Klub Matematika Seikhlasnya sesuai aturan Klinik Pendidikan MIPA diberbagai
sekolah, maka akan cepat menyebarluaskan Sistem Metode Seikhlasnya dan Matematika Nalaria Realistik
sehingga semakin banyak siswa, orangtua dan masyarakat yang akan terpengaruh dengan sistem KPM ini. Efek
dari pengaruh tersebut siswa, orangtua dan masyarakat akan berakhlak baik, beriman dan berilmu.

PERATURAN KLUB MATEMATIKA SEIKHLASNYA


1.
2.

Kelas akan dibuka apabila sudah membentuk kelompok belajar minimal 4 orang.
Peserta membayar biaya pendaftaran dan belajar seikhlasnya (sesuai dengan kemampuan) dimasukan ke
kotak/keropak yang telah disediakan sekolah.

3.

Siswa harus membeli buku yang digunakan untuk belajar di kelas (Pintar MNR atau modul KPM dan
Materi Akhlak).

4.

Siswa memakai pakaian yang sopan dan rapih saat belajar di kelas, bagi yang beragama muslim siswa
perempuan Wajib menggunakan kerudung.

5.

Siswa wajib memberi hormat pada guru dan orang tua siswa/i lainnya pada saat bertemu. Salah satu
bentuknya adalah mencium tangan (sesuai syariat).

6.

Siswa dilarang berkata yang tidak baik, berteriak-teriak dan berperilaku yang tidak sopan yang melanggar
norma masyarakat dan agama.

7.

Siswa dilarang merusak/mencorat-coret peralatan belajar di kelas.

8.

Siswa wajib mengisi kartu sholat (siswa muslim), PR akhlak dan PR lainnya dan mengumpulkan ke guru
pada setiap pertemuan.

9.

Siswa muslim wajib mengikuti program target hapalan Al-Quran dan melaksanakan 1 dari 7 sunah nabi
Muhammad SAW.

10. Apabila Adzan berkumandang disaat belajar berlangsung, maka proses belajar dihentikan sejenak untuk
melakukan sholat berjamaah.
11. Membaca Al Quran sebelum belajar di kelas dimulai.
12. Siswa dilarang merokok (Siswa yang terbukti merokok baik di kelas maupun diluar kelas akan
dikeluarkan sebagai siswa KPM).

Anda mungkin juga menyukai