Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah


Mata Kuliah
Kapita Selekta Pendidikan 2

Oleh :
Riski Puji Astutik
Zuhrotul Maghfiroh
Iwan Agus P.
Pembimbing :
Drs. Suroto M. Pd

FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT HASYIM ASYARI
TEBUIRENG JOMBANG
2012

BAB I
PENDAHULUAN

BAB II
Pembahasan
1.

Pengertian Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah


Menurut Edmond (dalam Suryosubroto, 2004:208) Manajemen Peningkatan mutu

berbasis sekolah merupakan alternatif baru dalam pengelolaan pendidikan yang lebih
menekankan kepada kemandirian dan kreatifitas sekolah.
Aldwell dan Spink (1988) dalam Teguh Winarno memandang MBS sebagai a self
managing school yakni suatu sekolah yang telah mengadopsi desentralisasi yang berarti dan
konsisten sehingga sekolah tersebut mempunyai wewenang untuk mengambil keputusankeputusan yang berhubungan dengan alokasi sumber-sumber yang meliputi pengetahuan,
teknologi, wewenang, material, orang, waktu dan keuangan (dikutip oleh CampbellEvans
dalam Dimmock (ed),1993: 93 dalam Teguh Winarno). Hal ini berarti bahwa sekolah yang
menggunakan MBS memperoleh hak otonomi untuk mengelola sumber-sumber daya
pedidikan yang dimilikinya.
2.

Tujuan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah


Manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah bertujuan untuk memandirikan atau

memberdayakan sekolah melalui pemberian kewenangan atau otonomi kepada sekolah dan
mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif. Lebih
rincinya, Manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah bertujuan untuk :

Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah

dalam megelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.


Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat

penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama.


Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat, dan
pemerintah tentang mutu sekolahnya.

dalam

Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan


yang

3.

akan

dicapai.

(Depdiknas,

2001:

4)

Konsep dasar Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah


Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) dapat didefinisikan sebagai

model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong
sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif untuk memenuhi
kebutuhan mutu sekolah atau untuk mencapai tujuan mutu sekolah dalam kerangka
pendidikan nasional.
Oleh karena itu, esensi MPMBS adalah otonomi sekolah dan pengambilan keputusan
partisipasif untuk mencapai sasaran mutu sekolah.
Pengambilan keputusan partisipatif adalah suatu cara untuk mengambil keputusan
melalui penciptaan lingkungan yang terbuka dan demokratik, dimana warga sekolah (guru,
siswa, karyawan, orangtua siswa, masyarakat) didorong untuk terlibat secara langsung dalam
proses pengambilan keputusan yang dapat berkontribusi terhadap pencapaian tujuan sekolah.
Sekolah memiliki kewenangan (kemandirian) lebih besar dalam mengelola sekolahnya
(menetapkan sasaran peningkatan mutu, menyusun rencana peningkatan mutu, melaksanakan
rencana peningkatan mutu, dan melakukan evaluasi pelaksanaan peningkatan mutu) dan
partisipasi kelompok-kelompok yang berkepentingan dengan sekolah merupakan ciri khas
Manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Aldwell dan Spink (1988) dalam Teguh Winarno memandang MBS sebagai a
self managing school yakni suatu sekolah yang telah mengadopsi desentralisasi
yang berarti dan konsisten sehingga sekolah tersebut mempunyai wewenang
untuk mengambil keputusan-keputusan yang berhubungan dengan alokasi
sumber-sumber yang meliputi pengetahuan, teknologi, wewenang, material,

orang, waktu dan keuangan.


Manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah bertujuan untuk memandirikan
atau memberdayakan sekolah melalui pemberian kewenangan atau otonomi
kepada sekolah dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan
keputusan secara partisipatif.

Anda mungkin juga menyukai