PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi.
4. Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2008 tentang Guru.
5. Peraturan Menteri (Permen) RI No. 19 Th 2005, tentang Standar Nasional
Pendidikan.
6. Peraturan Menteri (Permen) RI No. 8 Th 2009, tentang Program Pendidikan
Profesi Guru Pra Jabatan.
7. Pedoman Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang Perguruan Tinggi
Muhammadiyah.
8. Surat Keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto Nomor
A11.II/127-S.Kep/UMP/V/2014.
Pada dasarnya program magang ini lebih memfokuskan pada bidang
manajerial dan pembelajaran di sekolah. Selain itu dalam rangka menyiapkan
calon guru yang profesional perlu dilakukan upaya pengembangan yaitu
dilakukan melalui program magang ke sekolah mitra. Program magang ke
sekolah mitra perlu diapresiasi oleh semua pihak, agar upaya mendidik calon
guru dapat dicapai secara optimal. Oleh karena itu, FKIP Universitas
Muhammadiyah Purwokerto mengharapkan peserta program magang memiliki
sikap, pemahaman, penghayatan, motivasi, dan keterampilan sebagai calon
pendidik yang pada saatnya memiliki sikap sebagai pendidik yang profesional,
yang memiliki kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian dan sosial.
B. Tujuan
Program magang yang berlangsung selama dua pekan bertujuan untuk:
1. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang pembelajaran di
kelas dan pengelolaan (manajerial) di lembaga pendidikan, dalam rangka
melatih dan meningkatkan kompetensi kependidikan.
2. Membangun landasan jatidiri mahasiswa sebagai calon pendidik.
3. Memantapkan kompetensi akademik melalui:
a. Pengamatan langsung kultur sekolah;
b. Pengamatan untuk membangun kompetensi dasar, pedagogik, kepribadian
dan sosial;
2
c. Pengamatan untuk memperkuat pemahaman peserta didik;
d. Pengamatan langsung proses pembelajaran;
e. Refleksi hasil pengamatan proses pembelajaran.
C. Manfaat
Diharapkan program magang ini bermanfaat bagi Mahasiswa, sekolah, dan
FKIP Universitas Muhammadiyah. Berikut akan diuraikan manfaat program
magang sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
a. Manambah pemahaman dan penghayatan tentang proses pendidikan dan
pembelajaran di sekolah.
b. Memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja secara
interdisipliner, sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu yang
diperoleh dalam perkuliahan dengan kondisi nyata di sekolah.
c. Mengingkatkan penalaran dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan
pemecahan masalah pendidikan yang ada di sekolah.
d. Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan
pembelajaran dan kegiatan manajerial di sekolah.
2. Bagi Sekolah
a. Memperoleh kesempatan untuk ikut dalam menyiapkan calon guru yang
profesional.
b. Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam
merencanakan serta melaksanakan pengembangan sekolah.
3. Bagi FKIP Universitas Muhammdiyah Purwokerto
a. Memperoleh umpan balik dari pelaksanaan Program Magang di sekolah
guna pengembangan kurikulum Perguruan Tinggi yang disesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat.
b. Memperoleh berbagai sumber belajar dan menemukan berbagai
permasalahan untuk pengembangan penelitian dan pendidikan.
c. Terjalin kerjasama yang baik dengan sekolah, pemerintah daerah, dan
instasi terkait untuk pengembangan tridarma Perguruan Tinggi.
3
BAB II
HASIL
4
dengan Kecamatan Sokaraja yang merupakan pintu masuk ke kota Purwokerto
sebagai ibukota Kabupaten Banyumas.
a. Visi Misi SMP Negeri 3 Kalibagor
Visi
Misi
5
lingkungan dan dapat merencanakan masa depan yang lebih baik dan
mandiri. Misi ketiga ini terwujud dalam bentuk kegiatan ekstrakulikuler.
Misi keempat yaitu membentuk sikap dan kepribadian luhur yang
berpedoman pada nilai-nilai budaya bangsa yang terwujud dalam bentuk
kegiatan upacara bendera yang dilaksanakaan setiap hari senin dan
memperingati hari bersejarah. Dan misi kelima yaitu menumbuhkan
semangat belajar dan bekerja secara intensif kepada seluruh warga
sekolah untuk berprestasi yang terwujud dalam prestasi-prestasi yang
diraih oleh siswa seperti prestasi dibidang akademik yaitu juara olimpiade
IPS tingkat Kabupaten, juara 2 OSN tingkat Nasional.
6
pembagian tugas KBM dan tuga tambahan, penyusunan jadwal pelajaran,
perbaikan, dan pengayaan, membuat dan melaksanakan kurikulum
berdasarkan 8 dokumen muatan Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan
(KTSP), membuat dan melaksanakan program pengembangan diri dalam
bentuk kegiatan ekstrakulikuler. Untuk data selengkapnya terdapat di lampiran
13 sampai lampiran 18.
4. Prestasi Sekolah
Sekolah yang baik dan bekualitas tidak hanya memiliki keunggulan
dari segi fasilitas namun dari segi prestasi sekolah juga perlu
diperhitunggkan karena sebagai cerminan pendidikan yang sudah
dilaksanakan dalan sekolah tersebut dalam mengelola sumber dayanya demi
menjadi sekolah yang unggul dari sekolah yang lain. Walaupun jauh dari
kota bukan halangan bagi SMP Negeri 3 Kalibagor bersaing dengan sekolah-
sekolah favorit lainnya. SMP Negeri 3 Kalibagor adalah SMP yang
mempunyai cukup banyak prestasi akademik maupun non akademik
diantaranya di bidang akademik yaitu Peringkat 10 besar nilai UN 2016
dengan peringkat satu Fitria Apriliani kelas 9C dengan jumlah 309.0,
peringkat dua Fitria Adiningsih kelas 9F dengan jumlah 301.0, peringkat 3
Hanifa Hijrianti kelas 9D dengan jumlah 297.0, peringkat empat Sulis
Wahyuni kelas 9A dengan jumlah 292.5, peringkat lima Afrinda Kurniat
kelas 9F dengan jumlah 283.0, peringkat enam Elfa Juniar Felicia kelas 9E
dengan jumlah 282.0, peringkat tujuh Lusianan Dewi kelas 9A denagn
jumlah 277.5, peringkat delapan Anisa Tri Asih Yuli I kelas 9B dengan
7
jumlah 270.0, peringkat sembilan Aminah kelas 9C dengan jumlah 263.5,
dan peringkat sepuluh Farhan Adam Dery R kelas 9C dengan jumlah 261.0.
Untuk nilai selengkapnya terdapat di lampiran 3.
Di bidang non akademik SMP Negeri 3 Kalibagor juga meraih banyak
juara diantaranya ada juara 1 lomba Gerak Jalan tingkat Kecamatan
Kalibagor tahun 2016, juara 1 Senam Pramuka Tingkat Kecmatan Kalibagor
tahun 2016, dan sebagainya. Untuk selengkapnya terdapat di lampiran 3.
Di SMP Negeri 3 Kalibagor terdapat ekstrakurikuler yang diantaranya
menunjang prestasi non akademik siswa diantaranya, Pramuka, Palang Merah
Remaja(PMR), Karate, Ketrampilan dan kewirausahaan, Permainan dan
Olahraga, Bina Vokalia, Seni Karawitan, Seni Tari, Seni Musik, BTA dan
Seni Islami, Majalah Dinding.
6. Networking Sekolah
SMP Negeri 3 Kalibagor memiliki networking atau jaringan yang baik
di daerah Banyumas. Networking Smp Negeri 3 Kalibagor diantaranya yaitu
pada bidang komite ada Perencanaan program, Pengawasan, Pembiayaan,
Konsultasi. Adapun Instasi yang terkait yaitu Kecamatan, POLSEK,
KORAMIL, UPK, Puskesmas, Desa Petir, Kalicupak Lor, Kalicupak Kidul,
D, SMP, dan Mts di sekitarnya. Untuk bank atau koperasi diantaranya BRI,
BPD, BKK. Pada bidang MGMP atau MKKS yaitu MGMP Komda dan
8
Kabupaten, MKKS Komda dan Kabupaten. Dan untuk sektor lain
diantaranya KONI, Penerbit, PMI, Kwartir Ranting.
9
ilmu kepada siswanya dan diluar kelas guru juga memilki kepribadian yang
ramah tamah kepada orang disekelilingnya tak terkecuali muridnya sendiri.
Kompetensi sosial yang dimilki guru SMP Negeri 3 Kalibagor sangat tinggi
dengan warga sekolah yang lain karena sama-sama memiliki rasa yang sama
yaitu cinta lingkungan sehingga antara guru, siswa dan warga sekolah lainya
sangat rukun dan saling memberikan masukan, motivasi, solusi agar satu
tujuannya tercapai. Dalam berkomunikasi secara lisan warga sekolah sering
memakai bahasa indonesia disaat mengajar dalam kelas maupun diluar kelas.
Dalam berkomunikasi lisan maupun tulisan warga sekolah selalu memakai
bahasa Indonesia karena bahasa ini merupakan bahasa persatuan kita. Hanya saja
jika siswa dengan siswa berkomunikasi kebanyakan menggunakan bahasa khas
( bahasa daerah) karena sekaligus membudayakan bahasa daerah dan dirasa
bahwa siswa akan lebih mengerti karena lebih sering anak-anak menggunakan
bahasa daerahnya untuk berbicara dilingkungan rumah atau di tempat lingkungan
bermainnya.
10
4. Keterlibatan Guru dalam organisasi profesi
Guru di SMP Negeri 3 Kalibagor hampir semua guru terlibat dalam
organisasi MGMP dan organisasi profesi lainnya seperti PGRI. Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP) setiap guru tergabung sesuai dengan bidang
studinya masing-masing. Dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) juga
semua ikut di dalamnya. Untuk data ini selengkapnya terlampir di lampiran 6.
11
3 × Nilai harian+ UTS+UAS
Nilai Rapor ( NR )=
5
12
Kesebangunan dang Kekongkruenan Bidang Datar. Dengan tujuan agar siswa
mampu Mengidentifikasi bangun-bangun datar yang sebangun dan kongruen.
Adapun petunjuk atau indikatornya yaitu menentukan syarat 2 bidang datar
yang sebangun, lalu membuktikan 2 bidang datar yang sebangun.
3. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan saat pembelajaran matematika tentang
kesebangunan dan kekongkruenan bidang datar adalah metode ceramah,
diskusi, tanya jawab dan pemberian tugas. Sedangkan model pembelajaran
yang digunakan adalah pembelajaran kooperatif STAD.
13
b. Alat dan Sumber Materi Pembelajaran
1) Alat
Spidol, penggaris dan kertas yang sudah dibentuk menjadi persegi
panjang.
2) Sumber Acuan Belajar Anak
Buku BSE Belajar Matematika Aktif dan Menyenangkan kelas IX,
Jakarta, 2008, Wahyudin Djumanta, Dwi Susanti, Kesebangunan dan
Kekongruenan, hal 1-30.
3) Sumber Acuan Belajar Guru
a) Buku BSE Belajar Matematika Aktif dan Menyenangkan Kelas
IX, Jakarta, 2008, Wahyudin Djumanta, Dwi Susanti.
b) Buku Kurikulum KTSP Matematika Target kelas IX, semester 1.
c) Buku Panduan Pendidik Matematika kelas IX.
d) Buku KTSP 2006 Seribu Pena Matematika kelas IX, Penerbit
Erlangga.
14
belajar maka setiap memasuki pelajaran Matematika guru memulai dengan
salam, setelah itu guru mengecek kehadiran siswa dan guru juga mengecek
kelengkapan siswa seperti dasi, buku cetak, buka tugas. Mengecek
kelengkapan siswa tersebut bertujuan agar siswa selalu menerapkan
kedisiplinan.
Pada awal guuru menjelaskan materi siswa masih fokus, tetapi masih ada
yang mengalihkan perhatian siswa lain dengan bercerita. Sehingga dapat
mengganggu kosentrasi siswa lain yang sedang fokus pada pembelajaran.
Disinilah pedagogik guru berperan namun pada intinya siswa memperhatikan
karena mereka bisa menerima instruksi tugas yang diberikan oleh guru. Hanya
saja masing-masing siswa berbeda dalam menerimanya, ada yang diam dan
memperhatikan penjelasan-penjelasan guru, tetapi ada juga yang berinteraksi
dengan siswa lain.
Kemampuan siswa dalam menjawab soal-soal cukup baik, karena setiap
siswa mampu mengerjakan soal tersebut dengan baik walaupun masih ada
siswa yang melihat hasil dari siswa yang lain. Tetapi ada siswa yang berani
berpendapat dalam mengerjakan soal tersebut yaitu dengan mengerjakan di
papan tulis. Ini berarti siswa mempunyai keberanian untuk menjawab soal
yang diberikan oleh guru tersebut.
Untuk mencegah siswa bosan dengan cara belajar yang kaku secara
individu, guru sesekali memvariasi model pembelajaran secara berkelompok.
Dengan cara berkelompok tersebut siswa sangat aktif dan dapat bekerja sama
dengan baik. Tidak hanya itu kerjasama tim pada siswa SMP Negeri 3
Kalibagor juga terlihat sangat baik pada kegiatan non akademik seperti dalam
organisasi OSIS, Pramuka, maupun kegiatan ekstrkulikuler. Walaupun mereka
bukan berasal dari satu kelas ataupun satu angkatan, tetapi mereka dapat
berberbaur dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
15
mencapai keberhasilan kegiatan akademik dibutuhkan waktu belajar dan
berfikir yang efektif dan kontinu. Kunci dari keberhasilan KBM bisa dimulai
dari kesiapan siswa mengikuti proses KBM. Kunci keberhasilan KBM juga
berbeda-beda tiap kelas, seperti pada kelas 9A yang seluruhnya sudah siap
untuk mengikuti pelajaran mulai dari kelengkapan alat tulis dan buku.
Namun secara fisik belum semuanya siap karena saat pembelajaran
Matematika masih ada siswa yang tidak membawa buku cetak ataupun buku
tugas. Tetapi itu semua tidak mengganggu minat belajar siswa, merek tetap
antusias mengikuti pelajaran dan instruksi dari guru meskipun sebagian kecil
dari mereka tidak membawa kelengkapan yang menujang proses KBM.
Untuk kunci keberhasilan KBM pada kelas 9 B juga tidak jauh dari
kelas 9 A seperti dari kelengkapan alat tulis dan buku tugasnya. Namun
secara fisik di kelas 9 B ini sudah merasa lelah, karena pembelajaran
Matematika ini dilakukan pada jam terakhir yaitu sekitar pukul 12.40 sampai
14.00 WIB. sehingga minat belajar siswa mulai berkurang, walaupun masih
ada siswa yang masih bersemangat untuk pembelajaran Matematika.
Lalu kunci keberhasilan KBM di kelas 9D juga tidak jauh dari kelas 9A
maupun 9B seperti kelengkapan alat tulis maupun buku. Secara fisik di kelas
9B ini sangat antusias dan bersemangat dalam pembelajaran Matematika ini.
Ini juga dipengaruhi oleh waktu karena kelas 9D ini pembelajaran
Matematikanya dilakukan pada jam pelajaran pertama sekitar pukul 07.00
sampai 09.00 WIB. Sehingga siswa masih merasa segar dan bersemangat.
Pada mata pelajaran yang saya amati dari kelas 9A, 9B, dan 9D sejauh
yang saya amati siswa cukup paham apa yang dijelaskan oleh guru terkait
materi yang sedang dibahas. Walaupun mereka kurang paham itu bukan
karena mereka sama sekali tidak tahu tapi terkadang karena perhatian mereka
di kelas terpecah -pecah. Tolak ukur pemahaman siswa juga bisa dilihat dari
antar kelas seperti misalnya antara kelas 9A, 9B, dan 9D. Kelas 9d lebih
mudah memahami apa yang diinstruksikan oleh guru karena memang
siswanya mudah dikondisikan. Sedangkan kelas 9 A dan 9B lebih lambat
dalam memahami materi maupun instruksi dari guru karena kelas 9A dan 9B
ini siswanya sangat aktif, tetapi aktifnya tidak untuk pembelajaran melainkan
16
suka mengajak siswa lainnya berbicara ataupun bermain dama pembelajaran
berlangsung. Tetapi pada tingkat pemahaman semua siswa dari setiap kelas
paham pada materi yang dibahas hanya prosesnya yang berbeda.
Keaktifan siswa di kelas juga membawa dampak positif yaitu mereka
menjadi tidak ragu untuk bertanya ketika mereka menemukan kesulitan
dalam pembelajaran, karena memang situasi belajar di kelas didesain secara
santai namun serius.
17
dan berjabat tangan. Didalam kelaspun guru sangat baik dalam menyampaikan
materi. Dengan demikian siswa begitu antusias dalam pembelajaran. Guru juga
mengajarkan siswa untuk percaya diri ketika berada didepan kelas.
Penulis juga mengamati siswa - siswi SMP Negeri 3 Kalibagor mengenai
kegiatan sehari - hari yang dilakukan oleh siswa – siswi. Siswa - siswi SMP
Negeri 3 Kalibagor masuk tepat waktu yaitu pada pukul 07.00 WIB, walaupun
ketika sudah melewati jam tersebut masih ada satu dua anak yang terlambat.
Ketika siswa mengikuti pembelajaran sebagian besar siswa sudah memperhatikan
tetapi terkadang masih ada siswa yang kurang memperhatikan dan sibuk dengan
aktivitasnya sendiri seperti ngobrol dengan teman sebangku, maupun
mengerjakan tugas lain yang tidak ada di dalam materi dalam pembelajaran.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama sepuluh hari di SMP Negeri 3
Kalibagor yaitu bahwa kegiatan akademik dan nonakademik di SMP Negeri 3
Kalibagor sangatlah baik. Karena dilihat dari prestasi-prestasi yang pernah
diperoleh di SMP Negeri 3 Kalibagor dalam kegiatan akademik maupun non
akademiknya. Selain itu jug adapat dilihat dari pengamatan kultur sekolah,
pengamatan kompetensi guru, pengamatan pemahaman pesetra didiknya,
pengamatan proses belajar siswa, dan refleksi hasil pengamatan proses
pembelajaran.
Dengan pengamatan kultur sekolah secara langsung penulis dapat
mengetahui kondisi sekolah secara nyata. Penerapan kultur sekolah yang baik
dibuktikan dengan adanya pembiasaan 5S, tata tertib, kegiatan berdoa,
menyanyikan lagu Indonesia Raya dan kegiatan nonakademik. Guru di SMP
Negeri 3 Kalibagor juga telah memenuhi 4 kompetensi guru yaitu kompetensi
pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi
sosial guru. Dari keempat kompetensi tersebut dibuktikan dalam keseharian guru
dalam pembelajaran di kelas mapun di luar pembelajaran. Di sekolah tersebut juga
setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda, namun mereka miliki
potensi untuk bisa asalkan terus dilatih dan didik. Dan pada saat proses
pembelajaran suasana di SMP Negeri 3 Kalibagor belum bisa berjalan dengan
kondusif.
B. Saran
Setelah Pelaksanaan Kegiatan Program Magang 1 ini, penulis telah
mengamati dan ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan akademik maupun non
akademik di SMP Negeri 3 Kalibagor. Berdasarkan hal tersebut, ada beberapa
saran yang ingin penulis ajukan diantaranya adalah :
19
1. Bagi pihak sekolah
Untuk terus berupaya meningkatkan prestasi baik di bidang akademik
maupun nonakademik, menumbuhkan budaya gemar membaca kepada
siswanya, budaya bersih kepada siswanya dan apabila siswa melakukan
kesalahan/ melanggar peraturan sekolah dapat memberi sanksi atau hukuman
yang mendidik untuk siswa tersebut.
2. Bagi guru
Untuk memvariasikan model pembelajaran matematika, menggunakan
media pembelajaran yang ada secara optimal, dan terus memotivasi siswa
untuk belajar.
3. Bagi siswa
Untuk senantiasa melaksanakan tata tertib, menerapkan pengetahuan dan
kebiasaan baik yang telah diajarkan di sekolah, selalu memperhatikan ketika
guru mengajar, dan aktif dalam kegiatan nonakademik atau ekstrakulikuler.
20