Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah


Purwokerto yang berkedudukan sebagai Lembaga Penyelenggara Tenaga
Kependidikan (LPTK) memiliki 9 Program Studi yang terdiri dari: (1) Pendidikan
Geografi; (2) Pendidikan Sejarah; (3) Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan; (4) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia; (5) Pendidikan
Bahasa Inggris; (6) Pendidikan Matematika; (7) Pendidikan Biologi; (8)
Pendidikan Guru Sekolah Dasar; (9) Pendidikan Guru Anak Usia Dini. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammdiyah Purwokerto dalam
membentuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional mahasiswa sebagai
calon pendidik, menyajikan berbagai strategi salah satunya adalah program
magang untuk mahasiswa semester 2, 4, dan 6. Program magang terdiri atas
magang 1, magang 2, dan magang 3. Program magang adalah bagian penting dan
merupakan prakondisi dari sistem penyiapan guru yang profesional. Program ini
merupakan kegiatan yang memberikan pengalaman awal kegiatan untuk
membangun jati diri pendidik, memantapkan kompetensi akademik kependidikan
dan bidang studi. Selain itu program magang merupakan satu program realisasi
yang dikelola oleh fakultas keguruan dan ilmu pendidikan yang didalamnya
merupakan kegiatan akademis dan praktis yang diharapkan dapat
mengembangkan kreativitas mahasiswa dalam bidang akademik dan profesi.

Program magang merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa Fakultas


Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Purwokerto
(UMP) yang terdiri atas mata kuliah Magang 1 yang harus ditempuh peserta
setiap tahapannya berdasarkan :

1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen.

1
3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi.
4. Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2008 tentang Guru.
5. Peraturan Menteri (Permen) RI No. 19 Th 2005, tentang Standar Nasional
Pendidikan.
6. Peraturan Menteri (Permen) RI No. 8 Th 2009, tentang Program Pendidikan
Profesi Guru Pra Jabatan.
7. Pedoman Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang Perguruan Tinggi
Muhammadiyah.
8. Surat Keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto Nomor
A11.II/127-S.Kep/UMP/V/2014.
Pada dasarnya program magang ini lebih memfokuskan pada bidang
manajerial dan pembelajaran di sekolah. Selain itu dalam rangka menyiapkan
calon guru yang profesional perlu dilakukan upaya pengembangan yaitu
dilakukan melalui program magang ke sekolah mitra. Program magang ke
sekolah mitra perlu diapresiasi oleh semua pihak, agar upaya mendidik calon
guru dapat dicapai secara optimal. Oleh karena itu, FKIP Universitas
Muhammadiyah Purwokerto mengharapkan peserta program magang memiliki
sikap, pemahaman, penghayatan, motivasi, dan keterampilan sebagai calon
pendidik yang pada saatnya memiliki sikap sebagai pendidik yang profesional,
yang memiliki kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian dan sosial.

B. Tujuan
Program magang yang berlangsung selama dua pekan bertujuan untuk:
1. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang pembelajaran di
kelas dan pengelolaan (manajerial) di lembaga pendidikan, dalam rangka
melatih dan meningkatkan kompetensi kependidikan.
2. Membangun landasan jatidiri mahasiswa sebagai calon pendidik.
3. Memantapkan kompetensi akademik melalui:
a. Pengamatan langsung kultur sekolah;
b. Pengamatan untuk membangun kompetensi dasar, pedagogik, kepribadian
dan sosial;

2
c. Pengamatan untuk memperkuat pemahaman peserta didik;
d. Pengamatan langsung proses pembelajaran;
e. Refleksi hasil pengamatan proses pembelajaran.
C. Manfaat
Diharapkan program magang ini bermanfaat bagi Mahasiswa, sekolah, dan
FKIP Universitas Muhammadiyah. Berikut akan diuraikan manfaat program
magang sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
a. Manambah pemahaman dan penghayatan tentang proses pendidikan dan
pembelajaran di sekolah.
b. Memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja secara
interdisipliner, sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu yang
diperoleh dalam perkuliahan dengan kondisi nyata di sekolah.
c. Mengingkatkan penalaran dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan
pemecahan masalah pendidikan yang ada di sekolah.
d. Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan
pembelajaran dan kegiatan manajerial di sekolah.
2. Bagi Sekolah
a. Memperoleh kesempatan untuk ikut dalam menyiapkan calon guru yang
profesional.
b. Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam
merencanakan serta melaksanakan pengembangan sekolah.
3. Bagi FKIP Universitas Muhammdiyah Purwokerto
a. Memperoleh umpan balik dari pelaksanaan Program Magang di sekolah
guna pengembangan kurikulum Perguruan Tinggi yang disesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat.
b. Memperoleh berbagai sumber belajar dan menemukan berbagai
permasalahan untuk pengembangan penelitian dan pendidikan.
c. Terjalin kerjasama yang baik dengan sekolah, pemerintah daerah, dan
instasi terkait untuk pengembangan tridarma Perguruan Tinggi.

3
BAB II
HASIL

A. Deskripsi Pengamatan Langsung Kultur Sekolah


SMP Negeri 3 Kalibagor memiliki kultur sekolah yang berlandaskan budi
pekerti, terlihat dalam kebiasaan muridnya untuk selalu menerapkan budaya 5S
yaitu senyum, salam, sapa, santun, simpatik. Budaya 5S tersebut diterapkan dalam
hal kebiasaan muridnya seperti berjabat tangan dengan guru di depan pintu
gerbang pada pagi hari, sebelum masuk kelas siswa membiasakan berjabat tangan
di pintu kelas dengan guru pengajar sebelum mengikuti pelajaran, lalu juga
sebelum pelajaran dimulai para siswa memberikan salam kepada guru ketika guru
masuk kelas, selain itu setelah berdoa para siswa menyanyikan lagu Indonesia
Raya secara bersamaan, perilaku tersebut apabila dilakukan secara terus menerus
dapat memupuk rasa saling menghormati dan menghargai dengan orang lain..
Para siswa juga berangkat tepat waktu sebelum pukul 07.00 WIB. Sebelum
pukul 14.00 WIB kegiatan belajar mengajar juga sudah selesai, dan setelah itu
dilanjutkan kegiatan co-kulikuler, ekstrakulikuler, kegiatan keagamaan, dan
budaya lingkungan secara terjadwal sampai pukul 15.00 WIB. Selain itu para
siswa juga melakukan kebiasaan sholat dzuhur, sholat dhuha, dan sholat jum’at di
sekolah untuk memupuk rasa keimanan terhadap Allah SWT.
1. Profil Sekolah
SMP Negeri 3 Kalibagor merupakan sekolah yang beroperasi sejak
tahun 1994, dengan SK pendirian tertanggal 26 November 1995. Angka tahun
1995 inilah yang dijadikan sengkalan sebagai motto SMP Negeri 3
Kalibagor yaitu “Sampurnaning Driya Rhajaning Bangsa” yang berarti
kesempurnaan inderawi yang diasah melalui pendidikan merupakan jalan
menuju bangsa yang Raharja (Adil Makmur).
SMP Negeri 3 Kalibagor memiliki luas lahan 9800 meter persegi terletak
di Desa Petir, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas. Wilayah sekolah
ini merupakan bagian kalibagor belahan uatara yang dikelilingi Desa Petir,
Kecupak lor, Kalicupak kidul dan Kalisogra. Di sebelah utara berbatasan

4
dengan Kecamatan Sokaraja yang merupakan pintu masuk ke kota Purwokerto
sebagai ibukota Kabupaten Banyumas.
a. Visi Misi SMP Negeri 3 Kalibagor
Visi

“Unggulan Layanan Mutu Akademik-Non Akademik, Perilaku Terdidik


Berdasarkan Iman, Rasional dan Rasa (ULAMA PETIR)”

Misi

1) Menumbuhkan nilai – nilai keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan


Yang Maha Esa agar terbentuk generasi penerus yang berakhlak
mulia.
2) Proses pembelajaran, bimbingan dan kepelatihan secara efektif dan
efisien.
3) Mendorong dan membantu siswa untuk mengenal potensi diri,
memahami lingkungan dan dapat merencanakan masa depan yang
lebih baik dan mandiri.
4) Membentuk sikap dan kepribadian luhur yang berpedoman pada nilai
– nilai budaya bangsa
5) Menumbuhkan semangat belajar dan bekerja secara intensif kepada
seluruh warga sekolah untuk berprestasi.

Misi yang pertama yaitu menumbuhkan nilai nilai keimanan dan


ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa agar terbentuk generasi
penerus yang berakhlak mulia. Misi ini terwujud dalam bentuk kegiatan
siswa melaksanakan sholat dhuhur berjamaah dan untuk laki-laki
melaksanakan sholat jum’at di sekolahan. Untuk misi yang kedua yaitu
berkaitan dengan proses pembelajaran, bimbingan dan kepelatihan secara
efektif dan efisien terwujud dalam bentuk tambahan jam pelajaran bagi
kelas 9 setiap hari jum’at, lalu juga kepelatihan secara efektif dan efisien
bagi siswa yang akan mengikuti lomba seperti lomba Pasukan Baris
Berbaris (PBB), lomba olimpiade Sains. Misi yang ketiga yaitu
mendorong dan membantu siswa untuk mengenal potensi diri, memahami

5
lingkungan dan dapat merencanakan masa depan yang lebih baik dan
mandiri. Misi ketiga ini terwujud dalam bentuk kegiatan ekstrakulikuler.
Misi keempat yaitu membentuk sikap dan kepribadian luhur yang
berpedoman pada nilai-nilai budaya bangsa yang terwujud dalam bentuk
kegiatan upacara bendera yang dilaksanakaan setiap hari senin dan
memperingati hari bersejarah. Dan misi kelima yaitu menumbuhkan
semangat belajar dan bekerja secara intensif kepada seluruh warga
sekolah untuk berprestasi yang terwujud dalam prestasi-prestasi yang
diraih oleh siswa seperti prestasi dibidang akademik yaitu juara olimpiade
IPS tingkat Kabupaten, juara 2 OSN tingkat Nasional.

2. Rencana Strategis (Renstra) Sekolah


Menurut hasil pengamatan penulis bahwa Rencana Strategis (Renstra)
SMP Negeri 3 Kalibagor dalam jangka pendek diantaranya terbagi menjadi 8
standar. Yang pertama bidang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yaitu
penyusunan program kerja Standar Kompetensi Lulusan, penyusunan KKM,
memastikan siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menunjukkan
kemampuan berfikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan
keputusan, memastikan siswa memperoleh pengalaman belajar yang mampu
memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab, dan
sebagainya. Untuk bidang standar pembiayaan diantaranya menyusun rencana
kerja dan anggaran sekolah, menetapkan biaya investasi dan operasional,
mengelola pemasukan dan pengeluaran jumlah dana yang dikelola, dan
sebagainya. Bidang standar Sapras yaitu memastikan lahan sekolah memenuhi
ketentuan luas minimal, memastikan lantai sekolah memenuhi ketenyuan luas
minimal, memastikan sekolah memiliki prasarana yang luas, dan sebagainya.
Selanjutnya yaitu standar penilaian diantaranya memastikan guru
menggunakan berbagai teknik penilaian, memastikan guru memanfaatkan
hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran, menyelenggarakan Ulangan
Tengan Semester gasal, dan sebagainya. Standar pendidik dan tenaga
kependidikan diantaranya pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan,
kelapa tenaga administrasi, dan sebagainya. Dan pada standar isi yaitu

6
pembagian tugas KBM dan tuga tambahan, penyusunan jadwal pelajaran,
perbaikan, dan pengayaan, membuat dan melaksanakan kurikulum
berdasarkan 8 dokumen muatan Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan
(KTSP), membuat dan melaksanakan program pengembangan diri dalam
bentuk kegiatan ekstrakulikuler. Untuk data selengkapnya terdapat di lampiran
13 sampai lampiran 18.

3. Tata Tertib SMP Negeri 3 Kalibagor


Tata tertib dan peraturan sekolah merupakan segala aturan yang
mengikat bagi seluruh warga sekolah yang bertujuan untuk mengatur dan
menata sikap dan perilaku para warganya sehingga tercipta lingkungan
masyarakat yang kondusif dan tertib. SMP Negeri 3 Kalibagor mempunyai
beberapa peraturan dan tata tertib terutama bagi peserta didiknya. Untuk data
tata tertib selengkapnya terlampir di lampiran 2.

4. Prestasi Sekolah
Sekolah yang baik dan bekualitas tidak hanya memiliki keunggulan
dari segi fasilitas namun dari segi prestasi sekolah juga perlu
diperhitunggkan karena sebagai cerminan pendidikan yang sudah
dilaksanakan dalan sekolah tersebut dalam mengelola sumber dayanya demi
menjadi sekolah yang unggul dari sekolah yang lain. Walaupun jauh dari
kota bukan halangan bagi SMP Negeri 3 Kalibagor bersaing dengan sekolah-
sekolah favorit lainnya. SMP Negeri 3 Kalibagor adalah SMP yang
mempunyai cukup banyak prestasi akademik maupun non akademik
diantaranya di bidang akademik yaitu Peringkat 10 besar nilai UN 2016
dengan peringkat satu Fitria Apriliani kelas 9C dengan jumlah 309.0,
peringkat dua Fitria Adiningsih kelas 9F dengan jumlah 301.0, peringkat 3
Hanifa Hijrianti kelas 9D dengan jumlah 297.0, peringkat empat Sulis
Wahyuni kelas 9A dengan jumlah 292.5, peringkat lima Afrinda Kurniat
kelas 9F dengan jumlah 283.0, peringkat enam Elfa Juniar Felicia kelas 9E
dengan jumlah 282.0, peringkat tujuh Lusianan Dewi kelas 9A denagn
jumlah 277.5, peringkat delapan Anisa Tri Asih Yuli I kelas 9B dengan

7
jumlah 270.0, peringkat sembilan Aminah kelas 9C dengan jumlah 263.5,
dan peringkat sepuluh Farhan Adam Dery R kelas 9C dengan jumlah 261.0.
Untuk nilai selengkapnya terdapat di lampiran 3.
Di bidang non akademik SMP Negeri 3 Kalibagor juga meraih banyak
juara diantaranya ada juara 1 lomba Gerak Jalan tingkat Kecamatan
Kalibagor tahun 2016, juara 1 Senam Pramuka Tingkat Kecmatan Kalibagor
tahun 2016, dan sebagainya. Untuk selengkapnya terdapat di lampiran 3.
Di SMP Negeri 3 Kalibagor terdapat ekstrakurikuler yang diantaranya
menunjang prestasi non akademik siswa diantaranya, Pramuka, Palang Merah
Remaja(PMR), Karate, Ketrampilan dan kewirausahaan, Permainan dan
Olahraga, Bina Vokalia, Seni Karawitan, Seni Tari, Seni Musik, BTA dan
Seni Islami, Majalah Dinding.

5. Data Jam Belajar


Setelah penulis melakukan observasi dalam beberapa hari di SMP
Negeri 3 Kalibagor, jam belajar dimulai pukul 07.00 WIB. Karena di SMP
Negeri 3 Kalibagor menggunakan Kurikulum 2013 (K13) sehingga
menerapkan 5 hari kerja yang sudah diterapkan oleh sekolah-sekolah yang
lain. Sehingga di SMP Negeri 3 Kalibagor waktu efektif yang digunakan
dalam KBM mulai dari pukul 07.00 sampai 14.00 WIB, dilanjutkan pukul
14.00 sampai 15.00 WIB dengan kegiatan budaya lingkungan, keagamaan,
kokulikuler dengan jadwal yang sudah ditentukan untuk setiiap kelas 7, 8, dan
9. Untuk jadwal pelajaran tiap kelas terdapat di lampiran 10.

6. Networking Sekolah
SMP Negeri 3 Kalibagor memiliki networking atau jaringan yang baik
di daerah Banyumas. Networking Smp Negeri 3 Kalibagor diantaranya yaitu
pada bidang komite ada Perencanaan program, Pengawasan, Pembiayaan,
Konsultasi. Adapun Instasi yang terkait yaitu Kecamatan, POLSEK,
KORAMIL, UPK, Puskesmas, Desa Petir, Kalicupak Lor, Kalicupak Kidul,
D, SMP, dan Mts di sekitarnya. Untuk bank atau koperasi diantaranya BRI,
BPD, BKK. Pada bidang MGMP atau MKKS yaitu MGMP Komda dan

8
Kabupaten, MKKS Komda dan Kabupaten. Dan untuk sektor lain
diantaranya KONI, Penerbit, PMI, Kwartir Ranting.

7. Hubungan SMP Negeri 3 Kalibagor dengan Orang Tua Siswa


Hubungan SMP Negeri 3 Kalibagor dengnan orang tua siswa sangat
baik. SMP Negeri 3 Kalibagor selalu memberikan layanan yang baik sreta
memberikan informasi yang berkaitan dengan sekolah maupun kesiswaan
kepada orang tua siswa. SMP Negeri 3 Kalibagor biasanya mengadakan rapat,
seperti rapat pleno, rapat awal tahun, dan rapat akhir tahun. Selain itu, SMP
Negeri 3 Kalibagor juga menyediakan layanan konsultasi permasalahan siswa.
Siswa yang bermasalah dapat diberikan layanan berupa bimbingan konseling
oleh guru pembimbing BK. SMP Negeri 3 Kalibagor juga mengadapan
kunjungan ke masing-masing rumah siswa (home visit). Hal ini bertujuan
untuk mempererat hubungan sekolah dengan orang tua siswa.

B. Deskripsi Pengamatan terhadap Unsur Pembangunan Kompetensi Dasar


Pedagogik, Kepribadian, dan Sosial
Berhubungan dengan kompetensi pedagogik yang pengertianya adalah
keterampilan atau kemampuan yang harus dikuasai oleh seorang guru dalam
melihat karakteristik siswa dari berbagai aspek kehidupan, baik itu moral,
emosional, maupun intelektualnya. Semua guru kenal betul kepada para siswa
dan siswinya karena mayoritas semua warga sekolah SMP Negeri 3 Kalibagor
adalah yang bertempat tinggal tidak jauh dari sekolah sehingga kebanyakan
murid dikenal baik oleh gurunya bahkan hingga rumahnya dan orang tuanya.
Dalam kelaspun juga begitu karena mengenal murid-muridnya yang terlihat guru
dapat memahami karakteristik antara siswa yang satu dengan yang lainya
sehingga guru memilki penanganan yang berbeda-beda dengan murid yang satu
dengan yang lainya.. Semua hal tersebut di atas juga ditunjang dengan
kepribadian guru yang baik pula karena guru harus sabar dalam mendidik dan
selalu memberikan tauladan yang baik bagi siswa-siswinya. Aspek tersebut
dimilki guru SMP Negeri 3 Kalibagor yang sabar dan telaten untuk memberikan

9
ilmu kepada siswanya dan diluar kelas guru juga memilki kepribadian yang
ramah tamah kepada orang disekelilingnya tak terkecuali muridnya sendiri.
Kompetensi sosial yang dimilki guru SMP Negeri 3 Kalibagor sangat tinggi
dengan warga sekolah yang lain karena sama-sama memiliki rasa yang sama
yaitu cinta lingkungan sehingga antara guru, siswa dan warga sekolah lainya
sangat rukun dan saling memberikan masukan, motivasi, solusi agar satu
tujuannya tercapai. Dalam berkomunikasi secara lisan warga sekolah sering
memakai  bahasa indonesia disaat mengajar dalam kelas maupun diluar kelas.
Dalam berkomunikasi lisan maupun tulisan warga sekolah selalu memakai
bahasa Indonesia karena bahasa ini merupakan bahasa persatuan kita. Hanya saja
jika siswa dengan siswa berkomunikasi kebanyakan menggunakan bahasa khas
( bahasa daerah) karena sekaligus membudayakan bahasa daerah dan dirasa
bahwa siswa akan lebih mengerti karena lebih sering anak-anak menggunakan
bahasa daerahnya untuk berbicara dilingkungan rumah atau di tempat lingkungan
bermainnya.

1. Jumlah Guru SMP Negeri 3 Kalibagor sesuai bidang studi


SMP Negeri 3 Kalibagor mempunyai 27 guru yang bertugas dalam
kegiatan belajar mengajar. Selain itu ada juga 2 guru yang bertugas sebagai
guru bimbingan dan konseling. Untuk data guru sesuai bidang studi terdapat di
lampiran 4.

2. Jumlah jam mengajar Guru SMP Negeri 3 Kalibagor


Guru dalam mengajar dan memberikan materi memiliki alokasi waktu
masing – masing agar tugas guru dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar
tanpa memberatkan aktivitas guru dalam bekerja dan jumlah jam mengajar
setiap guru berbeda-beda. Untuk data ini selengkapnya terdapat di lampiran 4.

3. Jumlah Guru SMP Negeri 3 Kalibagor yang tersertifikasi


Guru di SMP Negeri 3 Kalibagor ini juga sudah tersertifikasi. Untuk data
selengkapnya terdapat di lampiran 5.

10
4. Keterlibatan Guru dalam organisasi profesi
Guru di SMP Negeri 3 Kalibagor hampir semua guru terlibat dalam
organisasi MGMP dan organisasi profesi lainnya seperti PGRI. Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP) setiap guru tergabung sesuai dengan bidang
studinya masing-masing. Dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) juga
semua ikut di dalamnya. Untuk data ini selengkapnya terlampir di lampiran 6.

C. Deskripsi Pengamatan terhadap Unsur Pemerkuat Pemahaman Peserta


Didik
1. Jumlah Siswa dalam Satu Rombongan Belajar Tahun 2017/2018
Di SMP Negeri 3 Kalibagor terdapat tiga tingkatan yaitu kelas VII, VIII,
dan IX. Tiap tingkatan mulai tahun pelajaran 2011/2012 rata- rata terdapat 6
rombel, sehingga seluruh kelas mencapai 18. Jumlah seluruh siswa di SMP N
3 Kalibagor setiap tahunnya sangat fluktuatif. Pada tahun pelajaran 2011/2012
jumlah seluruh siswa 535 yang dibagi menjadi 18 rombel. Pada tahun
pelajaran 2012/2013 jumlah seluruh siswa 537 yang dibagi menjadi 18 rombel.
Pada tahun pelajaran 2013/2014 jumlah seluruh siswa 560 yang dibagi
menjadi 18 rombel. Pada tahun pelajaran 2014/2015 jumlah seluruh siswa 556
yang dibagi menjadi 27 rombel. Pada tahun pelajaran 2015/2016 jumlah
seluruh siswa 570 yang dibagi menjadi 28 rombel. Pada tahun peljaran
2016/2017 jumlah seluruh siswa 585 yang dibagi menjadi 28 rombel. Dan
pada tahun pelajaran 2017/2018 jumlah seluruh siswa 593 yang dibagi
menjadi 28 rombel. Untuk data selengkapnya terdapat di lampiran 6.

2. Aspek Penilaian Proses dan Hasil Belajar Siswa dalam Rapor


Aspek dalam pengolahan nilai proses adalah nilai ulangan harian, nilai
tugas, nilai UTS, dan nilai UAS. Untuk kelas 9 dan 8 karena masih
menggunakan Kurikulum Tingkat Satua Pendidikan (KTSP) sehingga
penilaian sebagai berikut :
rata 2ulangan harian+rata 2 tugas
Nilai Harian ( NH )=
2

11
3 × Nilai harian+ UTS+UAS
Nilai Rapor ( NR )=
5

Tetapi untuk kelas 7 yang sudah menggunakan Kurikulum 2013 aspek


penilaiannya yaitu penilaian spiritual, sikap, produk, dan pengetahuan.
Penilaian spiritual yaitu tentang sisi keagamaan dari siswa. Penilaian sikap
yaitu dilihat dari sisi sosial dan kebiasaan siswa dalam berperilaku. Sedangkan
penilaian produk dilihat dari sisi kreativitas siswa dalam menciptakan sesuatu
misalnya puisi, ataupun dalam bentuk barang.

3. Permasalahan yang dihadapi siswa dan penanganannya


Dalam ketertiban pasti ada siswa yang melanggar peraturan seperti
tidak menggunakan hasduk saat hari jum’at dan sabtu, tidak memakai sabuk,
tidak membawa buku tugas, tidak memakai dasi saat hari senin dan selasa,
siswa masuk terlambat. Untuk cara penanganannya biasanya pertama guru
memberi teguran kepada siswaa yang melanggar, setelah memberi teguran dan
siswa tersebut tetap melanggarnya, guru akan mencatat nama siswa tersebut
dan dituliskan pada catatan khusus siswa.
Adapun bentuk permasalahan siswa dalam proses pembelajaran lainnya
yaitu diantaranya tidak membawa buku paket matematika, masuk terlambat
pada saat proses pembelajaran, tidak membawa buku paket, tidak membawa
penggarisan saat pelajaran matematika, tidak memakai hasduk dan sabuk.
Penanganannya berupa diperingatkan untuk lebih dipersiapkan lagi,
diperingatkan untuk lebih tepat waktu dan diperingatkan untuk
melengkapi perlengkapan seragam.

D. Deskripsi Pengamatan terhadap Proses Pembelajaran Langsung di Kelas


1. Identitas mata pelajaran yang diamati
Penulis mengamati proses pembelajaran secara langsung di kelas IX A,
IX B, dan IX D mata pelajaran Matematika yang diampu oleh Ibu Pudji
Suwarni, S.Pd. Untuk kali ini kelas IX A, IX B, IX D membahas tentang

12
Kesebangunan dang Kekongkruenan Bidang Datar. Dengan tujuan agar siswa
mampu Mengidentifikasi bangun-bangun datar yang sebangun dan kongruen.
Adapun petunjuk atau indikatornya yaitu menentukan syarat 2 bidang datar
yang sebangun, lalu membuktikan 2 bidang datar yang sebangun.

2. Data Guru Pengampu mata pelajaran yang diamati


Guru Pengampu pelajaran matematika yang penulis observasi adalah ibu
Pudji Suwarni, S.Pd. Beliau mengajar di kelas 9 dari kelas 9 A sampai 9F.
Untuk data guru pengampu selengkapnya terdapat di lampiran 7.

3. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan saat pembelajaran matematika tentang
kesebangunan dan kekongkruenan bidang datar adalah metode ceramah,
diskusi, tanya jawab dan pemberian tugas. Sedangkan model pembelajaran
yang digunakan adalah pembelajaran kooperatif STAD.

4. Kegiatan Belajar Siswa


a. Proses Pembelajaran
1) Guru memberikan salam dilanjutkan berdoa.
2) Jika pelajaran matematika dilakukan pada jam pertama, maka
menyanyikan Indonesia Raya
3) Setelah itu guru mengecek kehadiran siswa.
4) Guru mengulas kembali materi sebelumnya yaitu skala dilanjutkan
menanyakan ada kesulitan atau tidak mengenai PR yang sudah
diberikan.
5) Guru menyampaikan cakupan materi meliputi kesebangunan bidang
datar dikaitkan dengan benda-benda datar disekitar seperti buku
6) Guru memberikan latihan soal kepada siswa
7) Guru menyuruh siswa mengumpulkan buku tugas
8) Kegiatan pembelajaran ditutup dengan siswa memberikan salam.

13
b. Alat dan Sumber Materi Pembelajaran
1) Alat
Spidol, penggaris dan kertas yang sudah dibentuk menjadi persegi
panjang.
2) Sumber Acuan Belajar Anak
Buku BSE Belajar Matematika Aktif dan Menyenangkan kelas IX,
Jakarta, 2008, Wahyudin Djumanta, Dwi Susanti, Kesebangunan dan
Kekongruenan, hal 1-30.
3) Sumber Acuan Belajar Guru
a) Buku BSE Belajar Matematika Aktif dan Menyenangkan Kelas
IX, Jakarta, 2008, Wahyudin Djumanta, Dwi Susanti.
b) Buku Kurikulum KTSP Matematika Target kelas IX, semester 1.
c) Buku Panduan Pendidik Matematika kelas IX.
d) Buku KTSP 2006 Seribu Pena Matematika kelas IX, Penerbit
Erlangga.

5. Permasalahan yang terjadi saat proses pembelajaran


a. Ada siswa yang tidak membawa buku paket matematika, penggaris
b. Ada siswa yang tidak memakai dasi
c. Ada siswa yang berbicara sendiri saat guru menjelaskan materi
d. Ada siswa yang susah diatur saat proses pembelajaran
e. Ada siswa yang tidur di kelas saat proses pembelajaran berlangsung.

6. Pengamatan pemahaman peserta didik


Dalam satu kelas yaitu kelas 9A terdapat 32 anak, kelas 9B terdapat 32
anak, dan kelas 9C terdapat 32 anak. Itu berarti dalam tiap anak mempunyai
karakter yang berbeda-beda, ada yang dasarnya mau berusaha dan ada juga
yang masih malas-malasan. Sebenarnya tiap anak mempunyai potensi untuk
berprestasi, tetapi ini semua tenggantung dari pola perilaku atau kebiasaan
siswanya masing-masing. Karakter yang berbeda-beda ini nampaknya
mempengaruhi kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
matematika ini. Oleh karena itu untuk membuat siswa lebih siap untuk

14
belajar maka setiap memasuki pelajaran Matematika guru memulai dengan
salam, setelah itu guru mengecek kehadiran siswa dan guru juga mengecek
kelengkapan siswa seperti dasi, buku cetak, buka tugas. Mengecek
kelengkapan siswa tersebut bertujuan agar siswa selalu menerapkan
kedisiplinan.
Pada awal guuru menjelaskan materi siswa masih fokus, tetapi masih ada
yang mengalihkan perhatian siswa lain dengan bercerita. Sehingga dapat
mengganggu kosentrasi siswa lain yang sedang fokus pada pembelajaran.
Disinilah pedagogik guru berperan namun pada intinya siswa memperhatikan
karena mereka bisa menerima instruksi tugas yang diberikan oleh guru. Hanya
saja masing-masing siswa berbeda dalam menerimanya, ada yang diam dan
memperhatikan penjelasan-penjelasan guru, tetapi ada juga yang berinteraksi
dengan siswa lain.
Kemampuan siswa dalam menjawab soal-soal cukup baik, karena setiap
siswa mampu mengerjakan soal tersebut dengan baik walaupun masih ada
siswa yang melihat hasil dari siswa yang lain. Tetapi ada siswa yang berani
berpendapat dalam mengerjakan soal tersebut yaitu dengan mengerjakan di
papan tulis. Ini berarti siswa mempunyai keberanian untuk menjawab soal
yang diberikan oleh guru tersebut.
Untuk mencegah siswa bosan dengan cara belajar yang kaku secara
individu, guru sesekali memvariasi model pembelajaran secara berkelompok.
Dengan cara berkelompok tersebut siswa sangat aktif dan dapat bekerja sama
dengan baik. Tidak hanya itu kerjasama tim pada siswa SMP Negeri 3
Kalibagor juga terlihat sangat baik pada kegiatan non akademik seperti dalam
organisasi OSIS, Pramuka, maupun kegiatan ekstrkulikuler. Walaupun mereka
bukan berasal dari satu kelas ataupun satu angkatan, tetapi mereka dapat
berberbaur dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

8. Pengamatan Proses Belajar Siswa


Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) adalah inti semua aspek kegiatan di
sekolah, meskipun aspek non akademik juga menunjang prestasi siswa tetapi
aspek akademiklah yang mempunyai perhatian khusus karena untuk

15
mencapai keberhasilan kegiatan akademik dibutuhkan waktu belajar dan
berfikir yang efektif dan kontinu. Kunci dari keberhasilan KBM bisa dimulai
dari kesiapan siswa mengikuti proses KBM. Kunci keberhasilan KBM juga
berbeda-beda tiap kelas, seperti pada kelas 9A yang seluruhnya sudah siap
untuk mengikuti pelajaran mulai dari kelengkapan alat tulis dan buku.
Namun secara fisik belum semuanya siap karena saat pembelajaran
Matematika masih ada siswa yang tidak membawa buku cetak ataupun buku
tugas. Tetapi itu semua tidak mengganggu minat belajar siswa, merek tetap
antusias mengikuti pelajaran dan instruksi dari guru meskipun sebagian kecil
dari mereka tidak membawa kelengkapan yang menujang proses KBM.
Untuk kunci keberhasilan KBM pada kelas 9 B juga tidak jauh dari
kelas 9 A seperti dari kelengkapan alat tulis dan buku tugasnya. Namun
secara fisik di kelas 9 B ini sudah merasa lelah, karena pembelajaran
Matematika ini dilakukan pada jam terakhir yaitu sekitar pukul 12.40 sampai
14.00 WIB. sehingga minat belajar siswa mulai berkurang, walaupun masih
ada siswa yang masih bersemangat untuk pembelajaran Matematika.
Lalu kunci keberhasilan KBM di kelas 9D juga tidak jauh dari kelas 9A
maupun 9B seperti kelengkapan alat tulis maupun buku. Secara fisik di kelas
9B ini sangat antusias dan bersemangat dalam pembelajaran Matematika ini.
Ini juga dipengaruhi oleh waktu karena kelas 9D ini pembelajaran
Matematikanya dilakukan pada jam pelajaran pertama sekitar pukul 07.00
sampai 09.00 WIB. Sehingga siswa masih merasa segar dan bersemangat.
Pada mata pelajaran yang saya amati dari kelas 9A, 9B, dan 9D sejauh
yang saya amati siswa cukup paham apa yang dijelaskan oleh guru terkait
materi yang sedang dibahas. Walaupun mereka kurang paham itu bukan
karena mereka sama sekali tidak tahu tapi terkadang karena perhatian mereka
di kelas terpecah -pecah. Tolak ukur pemahaman siswa juga bisa dilihat dari
antar kelas seperti misalnya antara kelas 9A, 9B, dan 9D. Kelas 9d lebih
mudah memahami apa yang diinstruksikan oleh guru karena memang
siswanya mudah dikondisikan. Sedangkan kelas 9 A dan 9B lebih lambat
dalam memahami materi maupun instruksi dari guru karena kelas 9A dan 9B
ini siswanya sangat aktif, tetapi aktifnya tidak untuk pembelajaran melainkan

16
suka mengajak siswa lainnya berbicara ataupun bermain dama pembelajaran
berlangsung. Tetapi pada tingkat pemahaman semua siswa dari setiap kelas
paham pada materi yang dibahas hanya prosesnya yang berbeda.
Keaktifan siswa di kelas juga membawa dampak positif yaitu mereka
menjadi tidak ragu untuk bertanya ketika mereka menemukan kesulitan
dalam pembelajaran, karena memang situasi belajar di kelas didesain secara
santai namun serius.

E. Deskripsi Pengamatan terhadap Pelaksanaaan Refleksi Pembelajaran


SMP Negeri 3 Kalibagor merupakan salah satu Sekolah Menengah Pertama
yang ada di Kecamatan Kalibagor. Selama sepuluh hari penulis melakukan
pengamatan di SMP Negeri 3 Kalibagor, penulis melihat dan mengamati berbagai
kegiatan akademik dan kegiatan non akademik yang ada disana. Penulis
melakukan observasi di dalam kelas sebanyak tiga kali. Menurut penulis, guru di
SMP Negeri 3 Kalibagor sudah bagus dalam mengajar. Guru yang ada di SMP
Negeri 3 Kalibagor sudah menguasai bahan ajar karenanya siswa dapat dengan
mudah mengerti apa yang disampaikan guru, memberikan contoh soal yang dapat
dengan mudah dicerna oleh siswa, mengulas materi pada pembelajarn
sebelumnya dengan demikian siswa mengingat kembali materi yang telah
dijelaskan, memberikan pertanyaan kepada siswa untuk memantapkan
pemahaman siswa, jika siswa sudah memahami materi guru melanjutkan ke
materi yang selanjutnya.
Setiap guru di SMP Negeri 3 Kalibagor memiliki metode yang berbeda saat
menyampaikan materi pembelajaran, hal ini bertujuan agar siswa tertarik dalam
pembelajaran dengan demikian materi yang dijelaskan akan lebih mudah
dimengerti oleh siswa, dan tercipta suasana harmonis antara guru dan siswanya.
Di dalam pembelajaran guru di SMP Negeri 3 kalibagor dilengkapi dengan buku
paket pinjaman dari perpustakaan.
Guru di SMP Negeri 3 Kalibagor sudah memiliki kepribadian yang baik dan
ramah. Hubungan guru dengan guru saling bekerjasama dan bertanggung jawab
dengan tugasnya masing-masing. Hubungan guru dengan siswa sudah baik
terlihat ketika setiap siswa berpapasan dengan guru maka akan senyum, menyapa,

17
dan berjabat tangan. Didalam kelaspun guru sangat baik dalam menyampaikan
materi. Dengan demikian siswa begitu antusias dalam pembelajaran. Guru juga
mengajarkan siswa untuk percaya diri ketika berada didepan kelas.
Penulis juga mengamati siswa - siswi SMP Negeri 3 Kalibagor mengenai
kegiatan sehari - hari yang dilakukan oleh siswa – siswi. Siswa - siswi SMP
Negeri 3 Kalibagor masuk tepat waktu yaitu pada pukul 07.00 WIB, walaupun
ketika sudah melewati jam tersebut masih ada satu dua anak yang terlambat.
Ketika siswa mengikuti pembelajaran sebagian besar siswa sudah memperhatikan
tetapi terkadang masih ada siswa yang kurang memperhatikan dan sibuk dengan
aktivitasnya sendiri seperti ngobrol dengan teman sebangku, maupun
mengerjakan tugas lain yang tidak ada di dalam materi dalam pembelajaran.

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama sepuluh hari di SMP Negeri 3
Kalibagor yaitu bahwa kegiatan akademik dan nonakademik di SMP Negeri 3
Kalibagor sangatlah baik. Karena dilihat dari prestasi-prestasi yang pernah
diperoleh di SMP Negeri 3 Kalibagor dalam kegiatan akademik maupun non
akademiknya. Selain itu jug adapat dilihat dari pengamatan kultur sekolah,
pengamatan kompetensi guru, pengamatan pemahaman pesetra didiknya,
pengamatan proses belajar siswa, dan refleksi hasil pengamatan proses
pembelajaran.
Dengan pengamatan kultur sekolah secara langsung penulis dapat
mengetahui kondisi sekolah secara nyata. Penerapan kultur sekolah yang baik
dibuktikan dengan adanya pembiasaan 5S, tata tertib, kegiatan berdoa,
menyanyikan lagu Indonesia Raya dan kegiatan nonakademik. Guru di SMP
Negeri 3 Kalibagor juga telah memenuhi 4 kompetensi guru yaitu kompetensi
pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi
sosial guru. Dari keempat kompetensi tersebut dibuktikan dalam keseharian guru
dalam pembelajaran di kelas mapun di luar pembelajaran. Di sekolah tersebut juga
setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda, namun mereka miliki
potensi untuk bisa asalkan terus dilatih dan didik. Dan pada saat proses
pembelajaran suasana di SMP Negeri 3 Kalibagor belum bisa berjalan dengan
kondusif.

B. Saran
Setelah Pelaksanaan Kegiatan Program Magang 1 ini, penulis telah
mengamati dan ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan akademik maupun non
akademik di SMP Negeri 3 Kalibagor. Berdasarkan hal tersebut, ada beberapa
saran yang ingin penulis ajukan diantaranya adalah :

19
1. Bagi pihak sekolah
Untuk terus berupaya meningkatkan prestasi baik di bidang akademik
maupun nonakademik, menumbuhkan budaya gemar membaca kepada
siswanya, budaya bersih kepada siswanya dan apabila siswa melakukan
kesalahan/ melanggar peraturan sekolah dapat memberi sanksi atau hukuman
yang mendidik untuk siswa tersebut.
2. Bagi guru
Untuk memvariasikan model pembelajaran matematika, menggunakan
media pembelajaran yang ada secara optimal, dan terus memotivasi siswa
untuk belajar.
3. Bagi siswa
Untuk senantiasa melaksanakan tata tertib, menerapkan pengetahuan dan
kebiasaan baik yang telah diajarkan di sekolah, selalu memperhatikan ketika
guru mengajar, dan aktif dalam kegiatan nonakademik atau ekstrakulikuler.

20

Anda mungkin juga menyukai