Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KEGIATAN MAGANG 1

Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan


Pelaksanaan Program Magang 1

Oleh
DEWI KAMARATIH
1701070030

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2018
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat
menyelesaikan “Laporan Pelaksanaan Kegiatan Magang 1 di SMA
Muhammadiyah Sokaraja” dengan lancar. Tidak lupa sholawat serta salam
semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi suri
teladan bagi kita dalam menjalani hidup

Tersusunnya laporan ini tidak lepas dari bantuan, dorongan, bimbingan,


saran, serta masukan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. H. Syamsuhadi Irsyad, S.H., M.H. selaku Rektor Universitas


Muhammadiyah Purwokerto
2. Drs. Pudiyono, M. Hum. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang telah menyetujui
penulisan laporan ini
3. Listika Yusi Risnani, M.pd selaku Dosen Pembimbing
4. Eko Kuswanto, S.Ag selaku Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Sokaraja
5. Alip Andriyani, S.Pd selaku Guru Pamong Magang SMA Muhammadiyah
Sokaraja
6.Rekan-rekan Magang 1 di SMA Muhammadiyah Sokaraja
7.Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam


penyusunan laporan ini dan jauh dari kata sempurna. Sehingga penulis
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sehingga untuk ke depannya
penulis dapat memperbaiki isi maupun penulisan laporan kegiatan ini. Semoga
Laporan Kegiatan Pelaksanaan Program Magang 1 ini dapat bermanfaat dan
menambah ilmu bagi kita semua. Aamiin

Purwokerto, Agustus 2018

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ...........................................................................................................


i

Kata Pengantar...........................................................................................................
ii

Daftar Isi.....................................................................................................................
iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

A. Latar Belakang.............................................................................................4

B. Tujuan..........................................................................................................5

C. Manfaat .......................................................................................................6

BAB II HASIL..........................................................................................................

A. Pengamatan Langsung Kultur Sekolah........................................................8

B. Pengamatan terhadap Unsur Pembangun Kompetensi Dasar

Pedagogik, Kepribadian, dan Sosial........................................................ 14

C. Pengamatan terhadap Unsur Pemerkuat Pemahaman Peserta


Didik....................................................................................................... 17

D. Pengamatan terhadap Proses Pembelajaran Langsung di Kelas……......20

E. Pengamatan terhadap Pelaksanaan Refleksi Pembelajaran......................23

BAB III PENUTUP..................................................................................................

A. Kesimpulan ............................................................................................26

B. Saran .......................................................................................................26

Lampiran

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) sebagai Lembaga


Pendidikan Tinggi memiliki visi, yaitu: Unggul, Modern dan Islami. Dalam
mewujudkan visi tersebut, UMP secara terus menerus berbenah diri meningkatkan
kualitas dan semakin intens berperan serta di kalangan masyarakat khususnya di
daerah Jawa Tengah bagian barat daya. Selain itu, UMP senantiasa berkomitmen
untuk dapat menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas dalam
mengembangkan misi tridarma Perguruan Tinggi. Salah satu ujung tombak
kegiatan tridarma Pergururuan Tinggi adalah melaksanakan pendidikan kepada
mahasiswa.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebagai satu unit dari
Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang berkedudukan sebagai Lembaga
Penyelenggara Tenaga Kependidikan (LPTK) bertujuan untuk mempersiapkan
calon guru yang memiliki tingkat profesionalisme yang tinggi. FKIP memiliki 9
Program Studi yang terdiri dari: (1) Pendidikan Geografi; (2) Pendidikan Sejarah;
(3) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan; (4) Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia; (5) Pendidikan Bahasa Inggris; (6) Pendidikan Matematika; (7)
Pendidikan Biologi; (8) Pendidikan Guru Sekolah Dasar; serta (9) Pendidikan
Guru Anak Usia Dini.

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005


mengamanatkan bahwa guru wajib memiliki kompetensi profesional, pedagogik,
kepribadian, dan sosial sesuai dengan bidang studi dan keilmuan yang terkait.
Dalam rangka menyiapkan calon guru yang memiliki kompetensi tersebut perlu

iv
dilakukan upaya peningkatan, antara lain: peningkatan kompetensi guru,
pengembangan isi kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaraan, penilaian hasil
belajar siswa, penyediaan bahan ajar yang memadai, dan penyediaan sarana
belajar. Dari semua cara tersebut, peningkatan kualitas pembelajaran melalui
peningkatan kualitas pendidik cukup penting dan berdampak positif. Dampak
positif tersebut berupa: (1) peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan
masalah pendidikan dan masalah pembelajaran yang dihadapi secara nyata; (2)
peningkatan kualitas masukan, proses dan hasil belajar; dan (3) peningkatan
profesionalisme pendidik.

Salah satu upaya dalam program pengembangan tersebut dilakukan


melalui Program Magang ke sekolah mitra. Program Magang dilakukan dengan
tujuan: (1) membangun landasan jati diri pendidik; (2) memantapkan kompetensi
akademik kependidikan yang berkaitan dengan kompetensi akademik bidang
studi; dan (3) merasakan langsung proses pembelajaran. Program Magang ke
sekolah mitra perlu diapresiasi oleh semua pihak, agar upaya untuk mendidik
calon guru dapat dicapai secara optimal. Oleh karena itu, FKIP UMP
mengimplementasikan Program Magang secara bertahap yang dilaksanakan untuk
mahasiswa semester II, IV, dan VI. Melalui kegiatan ini, diharapkan peserta
Program Magang memiliki sikap, pemahaman, penghayatan, motivasi, dan
ketrampilan sebagai calon guru yang pada saatnya memiliki sikap sebagai guru
yang profesional yang memiliki kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian,
dan sosial.

B. Tujuan Program Magang 1

Secara umum, Program Magang bertujuan untuk membentuk pengetahuan,


ketrampilan, dan sikap profesional mahasiswa sebagai calon pendidik. Adapun
tujuan khususnya adalah sebagai berikut:

Magang 1 bertujuan membangun landasan jati diri pendidik dan


memantapkan kompetensi akademik kependidikan melalui:

v
a. pengamatan langsung kultur sekolah;
b. pengamatan untuk membangun kompetensi dasar, pedagogik, kepribadian
dan sosial;
c. pengamatan untuk memperkuat pemahaman peserta didik;
d. pengamatan langsung proses pembelajaran di kelas; dan
e. refleksi hasil pengamatan proses pembelajaran.

C. Manfaat Program Magang 1

Program Magang diharapkan bermanfaat bagi peserta, sekolah, dan FKIP UMP,
yang dijabarkan sebagai berikut:

1. Bagi Peserta

a. Menambah pemahaman dan penghayatan tentang proses pendidikan dan


pembelajaran di sekolah.
b. Memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja secara
interdisipliner, sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu yang
diperoleh dalam perkuliahan dengan kondisi nyata di sekolah.
c. Meningkatkan penalaran dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan
pemecahan masalah pendidikan yang ada di sekolah.
d. Memperoleh pengalaman dan ketrampilan untuk melaksanakan
pembelajaran dan kegiatan manajerial di sekolah.

2. Bagi Sekolah

a. Memperoleh kesempatan untuk ikut dalam menyiapkan calon guru yang


profesional.
b. Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam
merencanakan serta melaksanakan pengembangan sekolah.

3. Bagi FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto

vi
a. Memperoleh umpan balik dari pelaksanaan Program Magang di sekolah
guna pengembangan kurikulum Perguruan Tinggi yang disesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat.
b. Memperoleh berbagai sumber belajar dan menemukan berbagai
permasalahan untuk pengembangan penelitian dan pendidikan.
c. Terjalin kerjasama yang baik dengan sekolah, pemerintah daerah, dan
instansi terkait untuk pengembangan tridarma Perguruan Tinggi.

vii
BAB II
HASIL

A. Pengamatan Langsung Kultur Sekolah

1. Visi dan Misi Sekolah Mitra

VISI

Unggul dalam ilmu, Amaliyah dan Kemandirian

MISI

a. Menyediakan dan menyelenggarakan wahana pembinaan keagamaan dan


kemasyarakatan secara terencana dan berkesinambungan
b. Mengefektifkan dan mengoptimalkan pelaksanaan KBM dan
meningkatkan pemberian belajar siswa
c. Menyediakan dan menyelenggarakan wahana pembinaan ketrampilan dan
teknologi secara terencana dan berkesinambungan

2. Rencana Strategis Sekolah

SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja memiliki rencana strategis sekolah


(renstra) jangka panjang untuk 10 tahun kedepan. Untuk 10 tahun kedepan, SMA
Muhammadiyah 1 Sokaraja secara kuantitas diharapkan terus terjadi peningkatan
setiap tahunnya dari segi jumlah siswa, sehingga SMA Muhammadiyah 1
Sokaraja memiliki minimal 200 siswa setiap angkatan agar dapat dikategorikan
menjadi sekolah sehat. Dari segi kualitas SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja
mentargetkan menjadi sekolah unggulan di Kabupaten Banyumas dengan program
unggulan yaitu pendidikan karakter, keunggulan life skill, dan mampu
meningkatkan jumlah presentase siswa yang melanjutkan sekolah ke jenjang
perguruan tinggi (kuliah) minimal sebanyak 20 persen.

viii
Langkah strategis yang diterapkan SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja
dianataranya adalah program Muhammadiyah Bourding School (mengasramakan
siswa) yang berlokasi di daerah Pejaten Sokaraja Barat. Untuk tahun ini telah
dibangun masjid dan 1 lokal asrama dan masih terus melakukan pembangunan.
Kedepannya juga akan di bangun LAB IPA di asrama tersebut.

3. Tata Tertib dan Peraturan Sekolah

Untuk menjaga kelancaran dan ketertiban jalannya proses KBM di SMA


Muhammadiyah 1 Sokaraja, maka kepada seluruh siswa/siswi agar
memperhatikan dan melaksanakan seluruh ketentuan yang telah ditetapkan.

A. Hak Peserta Didik

1. Mendapakan pelayanan administrasi yang ramah dan memuaskan dari


karyawan dan guru berkaitan dengan pendidikan di sekolah.
2. Mendapatkan pengajaran dalam proses belajar mengajar di kelas dan
bimbingan konseling selama menjadi peserta didik di SMA
Muhammadiyah 1 Sokaraja.
3. Mendapatkan perlindungan keamanan terhadap bahaya dari luar maupun
dari dalam selama peserta didik tersebut berada di lingkungan SMA
Muhammadiyah 1 Sokaraja dan mematuhi tata tertib yang sudah
ditentukan.
4. Mendapatkan penghargaan bagi peserta didik yang mempunyai prestasi
baik yang bersifat akademik maupun non-akademik sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja.
5. Mendapatkan kesempatan untuk menggunakan fasilitas pembelajaran
maupun fasilitas menunjang lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
di SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja.

B. Kewajiban Peserta Didik

1. Keberadaan peserta didik di sekolah:

ix
a. Masuk sekolah setiap hari mulai pukul 07.00 dan berakhir pukul
14.30 WIB
b. Peserta didik diharapkan sudah berada di sekolah 15 (lima belas)
menit sebelum Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dimulai.
c. Pintu gerbang ditutup pada pukul 07.00 WIB. Siswa yang
terlambat akan diproses.
2. Hari Jum’at peserta didik wajib mengikuti sholat Jum’at. Untuk peserta
didik putri akan diadakan kegiatan Keputrian.
3. Mengenakan seragam sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Mengikuti upacara setiap hari Senin pada minggu ke 1 dan ke 3, serta hari-
hari besar Nasional lainnya. Hari Senin minggu ke 2 dan ke 4 diadakan
pembinaan oleh wali kelas masing-masing.
5. Melaksanakan program 8K yaitu: Keagamaan, Keamanan, Ketertiban,
Keindahan, Kebersihan, Kesehatan, Kekeluargaan, Kerindangan di
lingkungan sekolah.
6. Menjaga dan menggunakan fasilitas sekolah dengan baik.
7. Menjaga nama baik sekolah/almamater.
8. Hanya membawa barang-barang yang berkaitan dengan KBM.
9. Peserta didik wajib mengikuti kegiatan keagamaan sesuai dengan
agamanya masing-masing.
10. Peserta didik kelas X dan kelas XII wajib mengikuti salah satu kegiatan
ekstrakurikuler yang diselenggarakan SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja.
11. Membantu pembiayaan kegiatan sekolah yang mandiri dan tidak mengikat
berdasarkan kesepakatan.

C. Ketentuan Seragam Sekolah

1. Hari Senin dan hari besar nasional mengenakan baju putih dan lengan
pendek (kecuali yang putri) model standar (tidak junkis/ketat) ‘berbage
OSIS’, rok panjang/celana putih (seragam upacara), topi, dasi berlogo
SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja.

x
2. Hari Rabu dan Kamis mengenakan seragam identitas, untuk perempuan
mengenakan rok panjang hitam, laki-laki celana panjang hitam.
3. Setiap hari mengenakan sepatu warna hitam bentuk sneaker panjang, kaos
kaki warna putih dan ikat pinggang warna hitam.
4. Seragam untuk celana panjang model standar (tidak cutbray/model pencil).
5. Setiap kemeja yang dikenakan (tidak junkis/ketat) dan bernama yang
dijahit.
6. Rok panjang model rimple.
7. Peserta didik dilarang mengenakan jaket di dalam ruang lingkungan
sekolah.

4. Prestasi Sekolah

SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja memiliki siswa yang berprestasi dalam


hal akademik dan non-akademik. Bukan hanya satu atau dua kali dalam satu
tahun, namun terdapat banyak prestasi yang terjadi beberapa tahun
terakhir.Tentunya prestasi ini sangat membanggakan sekolah dan orang tua siswa.
Dari data yang diperoleh, banyak prestasi yang didapatkan oleh siswa SMA
Muhammadiyah 1 Sokaraja. Dan daftar prestasi yang diperoleh sebagai berikut:

N Jenis Perlombaan Tingkat/Tahun Prestasi


O

1. POPDA Sepak Bola Kab. Banyumas/2017 Juara 3

2. Kejurnas Pencak Silat Nasional/2016 Juara 1


Championship 1 (Putra)

3. Kejurnas Pencak Silat Nasional/2016 Juara 2


Championship 1 (Putra)

4. Kejurnas Pencak Silat Nasional/2016 Juara 2


Championship 1 (Putri)

xi
5. Kejurnas Pencak Silat Nasional/2016 Juara 3
Championship 1 (Putra)

6. Olimpiade Matematika Sekolah Kab. Banyumas/2016 Juara 1


Muhammadiyah

7. Lomba Pencak Silat Sekolah Kab. Banyumas/2016 Juara 3


Muhammadiyah

8. Lomba Cipta Puisi FLS2N SMA Kab. Banyumas/2015 Juara 3

9. Lomba Film Pendek FLS2N Kab. Banyumas/2015 Juara 3


SMA

10. Olimpiade Fisika Sekolah Kab. Banyumas/2014 Juara 1


Muhammadiyah

5. Jam Belajar Sekolah

SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja memiliki jam belajar yang efektif.


Dilihat dari jam pertama masuk sekolah yaitu dari jam 07.00 yang sangat efektif
bagi para siswa untuk memulai KBM di sekolah. Tidak luput jam pulang sekolah
yang tidak terlalu membebankan siswa tehadap KBM sekolah juga merupakan hal
penting bagi pembentukan sikap positif siswa. Berikut data jam belajar siswa
selama 5 hari kerja:

HARI KELAS JAM BELAJAR


X IPA
X IPS
XI IPA
SENIN XI IPS 1 10 JAM
XI IPS 2
XII IPA
XII IPS

xii
X IPA
X IPS
XI IPA
SELASA XI IPS 1 10 JAM
XI IPS 2
XII IPA
XII IPS
X IPA
X IPS
XI IPA
RABU XI IPS 1 9 JAM
XI IPS 2
XII IPA
XII IPS
X IPA
X IPS
XI IPA
KAMIS XI IPS 1 10 JAM
XI IPS 2
XII IPA
XII IPS
X IPA 10 JAM
X IPS
XI IPA 9 JAM
JUMAT XI IPS 1
XI IPS 2 8 JAM
XII IPA
XII IPS

6. Hubungan Kerjasama Sekolah dengan Institusi Lain dan Orang Tua

SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja cukup banyak menjalin hubungan


kerjasama dengan institusi lain khususnya institusi pendidikan tinggi seperti
Universitas Muhammadiyah Purwokerto, STIE Muhammadiyah Cilacap, dan BSI
Purwokerto. Hubungan kerjasama antara SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja
dengan institusi pendidikan tinggi sangat berguna bagi sekolah sebagai ajang
untuk promosi sekolah. Hubungan kerjasama antara SMA Muhammadiyah 1
Sokaraja dengan institusi pendidikan tinggi juga sangat bermanfaat bagi siswa
karena bisa memudahkan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
perguruan tinggi. SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja juga menjalin hubungan yang

xiii
baik dengan akademi maritim. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya siswa yang
diterima di akademi maritim melalui jalur prestasi tanpa dipungut biaya sama
sekali.

SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja juga menjalin hubungan yang sangat


baik dengan orang tua siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan pihak sekolah yang
selalu melibatkan orang tua siswa dalam setiap kebijakan yang diterapkan
sekolah, misalnya program pendidikan karakter SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja
menghimbau kepada orang tua untuk membimbing anaknya di rumah dengan cara
memberikan form kendali anak kepada orang tua yang berisi point-point yang
harus diisi sesuai dengan kegiatan yang dilakukan siswa dirumah seperti
mengikuti solat berjamaah atau tidak, membantu orang tua atau tidak, peduli
dengan lingkungan atau tidak. Kemudian form tersebut dijadikan bahan masukan
untuk sekolah.

Berikut kerjasama yang dilakukan guna menjalin hubungan yang baik


antara sekolah dengan orang tua siswa: rapat komite, sosialisasi visi misi sekolah
dan program sekolah, melakukan kegiatan Home Visit dengan cara berkunjung
langsung ke rumah siswa, dan pemberitahuan beasiswa kepada orang tua dari
pemerintah atau donatur.

B. Pengamatan terhadap Unsur Pembangun Kompetensi Dasar Pedagogik,


Kepribadian, dan Sosial

1. Beban Mengajar Guru

SMA Muhammadiyah Sokaraja dikenal memiliki guru yang kompeten dan


profesional dibidangnya masing-masing. Dalam hal mengajar, setiap guru
memiliki beban mengajar yang berbeda-beda sesuai dengan ketentuan jam
pelajaran yang diampu. Berikut merupakan data beban mengajar guru di SMA
Muhammadiyah 1 Sokaraja berdasarkan mata pelajaran yang diampu dalam satu
minggu:

xiv
No. Nama Pendidik/ Guru Mata Pelajaran Beban
Mengajar/
Minggu
1 Eko Kuswanto S.Ag. PAI (Kemuhammadiyahan, Tarikh) 14 jam
2 Safitri Pramei Hastuti, S.P. Geografi 14 jam
3 Didik Pamungkas, S.E, S.Pd. Penjasorkes 12 jam
Kewirausahaan
4 Rusmiyati, S.E. Ekonomi 17 jam
5 Dra. Sri Aslichah Biologi 11 jam
6 Drs. Suhartadi Akuntansi -
7 Dwi Aryani Rahayu, S.Pd. Matematika IPS 20 jam
8 Eulis Aryani, S.PdI. Bimbingan Konseling 14 jam
PAI (Akhlaq)
9 Burhanul Ma’arif, S.H.I. PAI (Al Qur’an, Ibadah, Aqidah) 36 jam
Bahasa Arab
10 Purwanti Ekasari, S.Pd. Matematika IPA 17 jam
11 Endah Kartika Sari, S.Pd. Bahasa Inggris 26 jam
12 Indra Kukuh Subekti, S.Pd. Bahasa Indonesia 32 jam
Kesenian XI
13 Dini Dwi Yunianti, M.Pd. Sejarah 15 jam
14 Triani Yulianti, S.Pd. PKn 8 jam
Kesenian XII
15 Sunardi MT Bahasa Jawa 18 jam
Kesenian X
16 Nurhayati Hasnah, S.Pd. Sosiologi X, XI 9 jam
17 Darmin Sutrisno, S.Sos. Sosiologi XII 3 jam
18 Suryanti, S.Pd. Kimia XII 4 jam
19 Gustiyani Eka S, S.Pd. Kimia X, XI 22 jam
Fisika
20 Setyo Hantoro, S.Pd. TIK 10 jam

xv
2. Keterlibatan Guru dalam Organisasi Profesi

SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja sangat mendukung agar guru-guru di


SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja aktif dalam kegiatan MGMP untuk menunjang
dan meningkatkan keprofesionalismean. SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja sangat
mendukung kegiatan guru dalam MGMP baik itu secara administrasi maupun
secara kualitas dengan cara mengutus guru agar aktif mengikuti kegiatan MGMP.
Berikut merupakan data guru SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja yang mengikuti
kegiatan MGMP:

No. Nama Mapel


1 Indra Kukuh Subekti, S.Pd Bahasa Indonesia
2 Endah Kartika Sari, S.Pd Bahasa Inggris
3 Dini Dwi Yunianti, M.Pd Bahasa Jawa
Sejarah
4 Safitri Pramei Hastuti, S.P Geografi
5 Dwi Aryani Rahayu, S.Pd Matematika
7 Purwanti Ekasari, S.Pd
8 Eko Kuswanto S.Ag PAI
9 Burhanul Ma’arif, S.H.I
10 Dra. Sri Aslichah Biologi
11 Rusmiyati, S.E Ekonomi

3. Keterlibatan Guru dalam Kegiatan Ilmiah

SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja sangat mendukung guru-guru untuk


terlibat dalam kegiatan ilmiah. Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah SMA
Muhammadiyah 1 Sokaraja mengadakan pelatihan IT, pelatihan pembuatan media
pembelajaran, dan mendatangkan langsung dosen Universitas Muhammadiyah
Purwokerto untuk ikut serta mendukung dan meningkatkan profesionalisme guru.
SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja juga mendukung guru untuk aktif dalam
penulisan karya ilmiah agar guru memiliki semangat untuk menulis dan semangat

xvi
untuk berkarya. SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja juga berharap agar guru terlibat
aktif dalam lomba-lomba karya tulis ilmiah ditingkat kabupaten, namun hanya
sekitar satu atau dua guru yang sudah aktif dalam kegiatan penulisan karya ilmiah,
antara lain guru Bahasa Indonesia dan guru Geografi. Berikut merupakan
kegiatan ilmiah yang diikuti oleh guru SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja:

1. Workshop guru Mapel Ujian Nasional IPA dari UMP

2. Seminar Nasional Kurikulum PAI dari UMP

3. Pelatihan Instruktur Nasional Mapel Pembelajaran Geografi

4. Workshop masing-masing guru mapel

5. Forum MGMP

6. Pelatihan Kurikulum 2013

7. Bedah SKL

8. Penulisan buku oleh guru Bahasa Indonesia

C. Pengamatan terhadap Unsur Pemerkuat Pemahaman Peserta Didik

1. Jumlah dan Karakteristik Siswa

SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja selalu mengalami peningkatan jumlah


siswa setiap tahunnya, untuk saat ini SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja memiliki
jumlah siswa sebanyak 152 siswa dengan jumlah siswa kelas X sebanyak 40 siswa
yang terbagi menjadi dua kelas yaitu kelas X IPA sebanyak 18 siswa dan kelas X
IPS sebanyak 22 siswa. Kemudian untuk kelas XI terdiri dari 63 siswa yang
terbagi menjadi tiga kelas yaitu kelas XI IPA sebanyak 20 siswa, kelas XI IPS 1
sebanyak 20 siswa, dan kelas XI IPS 2 sebanyak 23 siswa. Untuk kelas XII terdiri
dari 49 siswa yang terbagi menjadi dua kelas yaitu kelas XII IPA sebanyak 12
siswa dan kelas XII IPS sebanyak 37 siswa.

xvii
Karakteristik siswa di SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja secara
keseluruhan sudah cukup baik, namun masih banyak siswa yang memerlukan
bimbingan guru untuk dapat bersikap lebih baik khususnya dalam hal tata karma
kepada orang yang lebih tua. Dalam hal umur, siswa di SMA Muhammadiyah 1
Sokaraja dapat dikatakan masih berada pada masa remaja. Masa ini merupakan
masa dimana seorang siswa masih mencari jati diri, mudah terbawa pergaulan
teman, dan cenderung ingin tahu mengenai hal-hal baru. Pada masa ini siswa
cenderung melakukan pemberontakan-pemberontakan kecil seperti melanggar
peraturan sekolah, misalnya telat datang ke sekolah. Namun dari semua
pelanggaran yang dilakukan oleh siswa, sekolah tidak begitu saja membiarkannya
melainkan menindak lanjuti siswa tersebut agar menimbulkan efek jera.

2. Aspek Penilaian dan Hasil Belajar Siswa

A. Aspek Penilaian

1. Penilaian karakter, aspek ini mengacu kepada tingkah laku siswa berkaitan
dengan tata krama yang baik di sekolah, sopan santun baik itu kepada guru
maupun kepada orang yang lebih tua, dan budi pekerti yang luhur.
2. Keaktifan di kelas dan di sekolah, aspek ini mengacu kepada keaktifan
siswa baik itu di kelas maupun di lingkungan sekolah seperti mengikuti
kegiatan ektrakurikuler dan kegiatan organisasi.
3. Ketertiban, aspek ini mengacu kepada ketaatan siswa dalam menjalankan
peraturan yang ada di sekolah seperti datang ke sekolah tepat waktu,
berpakaian sesuai dengan peraturan, dan menaati peraturan-peraturan yang
lain.
4. Penilaian pengetahuan, aspek ini mengacu kepada hasil belajar siswa
melalui ujian tertulis seperti Ujian Sekolah, UTS, UAS, dan UN.

B. Hasil Belajar Siswa

Untuk hasil belajar siswa biasa dihitung disetiap akhir semester dan
hasilnya akan disampaikan kepada orang tua siswa sebagai tolak ukur pencapaian
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas selama satu semester. Hasil

xviii
belajar tersebut nantinya akan dijadikan sebuah buku yang disebut sebagai buku
raport. Disetiap akhir semester genap juga akan diadakan Ulangan Akhir Semester
yang nilainya sangat menentukan untuk kenaikan kelas. Selain aspek pengetahuan
seperti nilai UAS dan nilai UTS, nilai kepribadian serta akhlak juga menjadi
syarat untuk kenaikan kelas. Apabila ketiga aspek tersebut tidak terpenuhi maka
siswa dinyatakan tidak naik kelas. Sekolah juga memberikan nilai tambahan bagi
siswa yang aktif mengikuti kegiatan di sekolah seperti mengikuti ekstrakurikuler
dan kegiatan organisasi. Selain itu bagi siswa yang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler otomotif dengan aktif akan mendapatkan sertifikat.

3. Permasalahan yang Dihadapi Siswa dan Penanganannya

Dari pengamatan atau observasi yang dilakukan selama 2 minggu, banyak


permasalahan yang dijumpai.Namun dari permasalahan tersebut juga terdapat
penanganan yang dilakukan oleh pihak sekolah terutama oleh BK atau guru yang
sedang piket. Salah satu permasalahan yang sering dijumpai di sekolah yaitu,
banyak siswa yang terlambat masuk sekolah pada jam pertama. Banyak alasan
yang dikeluarkan oleh siswa namun jika alasan tersebut tidak logis maka akan
segera ditindak lanjut. Tindakan pertama yang dilakukan oleh guru adalah
menasehati dan memberikan hukuman yaitu menghafal surat pendek dan
menyanyikan lagu wajib nasional.
Penanganan yang sering dilakukan adalah dibawa ke BK. Selanjutnya jika
terdapat permasalahan yang lebih serius diberikan hukuman yang cukup dan
sesuai tata tertib untuk memberi efek jera. Pihak sekolah juga memberlakukan
poin bagi setiap pelanggaran yang dilakukan oleh siswa. Peserta didik yang
melanggar tata tertib sekolah akan dikenakan sanksi dalam bentuk poin (berkisar
antara 5 – 100) sesuai jenis pelanggarannya. Apabila peserta didik melakukan
pelanggaran dengan bobot mencapai 100 poin, maka peserta didik tersebut akan
diproses untuk dikembalikan kepada orang tua (dikeluarkan dari sekolah). Bobot
100 poin tersebut berlaku selama 1 tahun sedangkan pernyataan/peringatan
peserta didik akan berlaku selama peserta didik tersebut belajar di SMA
Muhammadiyah 1 Sokaraja. Bobot poin pelanggaran ini juga menjadi salah satu

xix
kriteria atau prasyarat untuk menentukan kenaikan ataupun kelulusan ujian
sekolah. Adapun sanksi yang berlaku sesuai bobot poin pelanggaran adalah
sebagai berikut:
a. Pemanggilan orang tua siswa dan membuat pernyataan tertulis bila
mencapai pelanggaran dengan bobot poin 31 – 40.
b. Peringatan/Pernyataan 1 bila mencapai bobot poin 41 – 60.
c. Peringatan/Pernyataan 2 bila mencapai bobot poin 61 – 85, serta membuat
pernyataan diatas materai Rp. 6000, apabila mencapai pelanggaran dengan
bobot poin 85
d. Peringatan/Pernyataan 3, skorsing 2 hari, bila mencapai bobot poin 86 –
100.
e. Dikembalikan kepada orang tua apabila bobot poin pelanggaran mencapai
100 atau lebih. Untuk mengembalikan siswa kepada orang tua atau
mengeluarkan peserta akan diadakan rapat luar biasa yang melibatkan wali
kelas, guru BK, wakil/staf kesiswaan, dan kepala sekolah.

D. Pengamatan terhadap Proses Pembelajaran Langsung di Kelas

1. Identitas Mata Pelajaran yang Diamati

Nama Mata Pelajaran : Biologi


Satuan Pendidikan : SMA
Nama Sekolah : SMA Muhammadiyah Sokaraja
Kelas : XII IPA
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Nama Guru Pengampu : Alip Andriyani, S.Pd
Materi : Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan
Perkembangan

xx
2. Data Guru Pengampu Mata Pelajaran yang Diamati

Nama : Alip Andriyani, S.Pd


Tempat, Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : WNI
Alamat :
No HP :

3. Kompetensi Dasar dan Indikator

Program : Ilmu Pengetahuan Alam


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII/1
Standar Kompetensi : 1. Mengalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa
Negara-negara Tradisional

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


1.1 Menganalisis Pengaruh  Mendeskripsikan lahir dan
Perkembangan Agama dan Kebudayaan berkemabangnya agama dan
Hindu Budha terhadap Masyarakat di Kebudayaan Hindhu Budha di
Berbagai Daerah di Indonesia India

4. Model Pembelajaran yang Digunakan

Model pembelajaran yang digunakan oleh guru adalah menerangkan


dengan menampilkan materi menggunakan LCD. Kemudian guru juga
menggunakan metode tanya jawab agar siswa tidak bosan dan aktif dalam
mengikuti pelajaran. Metode ini sangat baik diterapkan karena membuat siswa
menjadi lebih paham mengenai materi yang sedang disampaikan oleh guru.

xxi
Selain itu, guru juga menggunakan metode diskusi dengan cara menyuruh
siswa untuk membentuk kelompok yang beranggotakan 4 sampai 5 orang.
Kemudian guru tersebut akan membagikan soal kepada setiap kelompok untuk di
diskusikan. Metode ini juga sangat efektif digunakan karena bisa melatih siswa
untuk bekerjasama dengan teman sebayanya dalam menjawab soal.

5. Kegiatan Belajar Siswa

Pertama siswa mendengarkan penjelasan materi dari guru dan menulis


poin-poin penting yang disampaikan oleh guru tersebut. Setelah mendengarkan
penjelasan dari guru, siswa diajak untuk melakukan tanya jawab dengan guru dan
bagi yang bisa menjawab tentunya akan mendapat tambahan nilai dari guru
tersebut. Setelah guru selesai menyampaikan materi, siswa dibagi kedalam
beberapa kelompok untuk melakukan diskusi guna menjawab soal-soal yang
diberikan oleh guru tersebut. Setelah selesai, setiap kelompok mengirimkan
perwakilannya untuk menuliskan jawaban dipapan tulis. Kemudian guru tersebut
mengkoreksi jawaban-jawaban yang dituliskan siswanya.Untuk mengasah
kemampuan siswa terhadap materi yang telah diterangkan,siswa diberikan tugas
tambahan (PR).

6. Permasalahan yang Dijumpai dalam Pembelajaran

Permasalahan yang sering dijumpai dalam proses pembelajaran adalah


sarana dan prasarana yang masih minim. Hal ini dapat dilihat dari masih
terbatasnya jumlah buku pelajaran yang digunakan oleh siswa dan masih
terbatasnya ruang kelas untuk digunakan sebagai tempat belajar siswa. Selain itu,
masih terbatasnya buku-buku yang ada di perpustakan juga menjadi kendala bagi
siswa dalam mencari referensi atau sumber bacaan lain. Keterbatasan sarana dan
prasarana juga dapat dilihat dari masih terbatasnya ketersediaan LCD yang
digunakan guru mata pelajaran untuk menerangkan materi.

Dari hasil observasi, permasalahan dalam proses pembelajaran tidak hanya


dari segi sarana dan prasarana saja, tetapi juga dari segi siswa. Dari segi siswa,
masih banyak dari mereka yang kurang serius dalam mengikuti kegiatan belajar

xxii
mengajar antara lain tidak memperhatikan guru ketika menerangkan materi, masih
ada siswa yang asik ngobrol ketika guru sedang menerangkan materi, dan masih
ada siswa yang bermain HP ketika pelajaran sedang berlangsung. Permasalahan
lain yang sering dijumpai dalam proses pembelajaran adalah masih banyak siswa
yang kurang paham apabila guru hanya menjelaskan meteri sebanyak satu atau
dua kali. Selain itu, siswa juga masih terlihat bingung apabila mendapatkan
konsep yang baru sehingga guru harus menjelaskannya secara urut.

Selain itu, masih rendahnya tingkat keaktifan siswa dalam mengikuti


kegiatan tanya jawab dengan guru juga menjadi kendala dalam proses
pembelajaran, hal ini dapat dilihat ketika guru memberikan suatu pertanyaan
tetapi hanya satu atau dua orang yang menjawab dan yang lain hanya diam.

E. Pengamatan terhadap Pelaksanaan Refleksi Pembelajaran

1. Guru mempersiapkan siswa untuk belajar

Sebelum memulai pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa


terlebih dahulu, selanjutnya guru mengajak siswa untuk mempersiapkan media
pembelajaran seperti buku dan alat tulis. Kemudian tidak lupa guru juga selalu
memotivasi para siswa untuk fokus dan bersungguh-sungguh dalam mengikuti
pembelajaran.

2. Mengaitkan materi baru dengan materi yang sudah dipelajari

Guru selalu menjelaskan kepada siswa tentang tujuan materi yang baru
dengan materi yang sudah di pelajari, karena pada dasarnya setiap materi yang
sudah di pelajari memiliki kesamaan dan tidak lepas dari tujuan akhir yang
merupakan tujuan dari seluruh materi yang mereka pelajari. Guru juga selalu
menanyakan apakah masih ada siswa yang kurang paham mengenai materi yang
sudah diajarkan sebelumnya. Jika ada, maka guru akan sedikit mengulas kembali
beberapa materi yang sudah dibahas sebelumnya. Dikarenakan materi selanjutnya
masih perpegang pada konsep sebelumnya.

xxiii
3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut

Guru dalam mengajarkan materi kepada para siswanya selalu berjalan


sesuai dengan RPP agar para siswa tidak kebingungan dan mudah untuk
memahami. Di dalam RPP juga terdapat standar kompetensi untuk pembelajaran.
Di dalam RPP telah tersusun tujuan, aspek-aspek, indikator pencapaian untuk
mempermudah guru dan siswanya dalam belajar.

4. Melakukan pembelajaran secara konstekstual

Guru selain menggunakan media pembelajaran secara konstekstual juga


mampu menggunakan media secara audio visual dan visual.

5. Memanfaatkan sumber belajar dalam pembelajaran

Guru dalam menyampaikan pembelajaran selalu berpedoman kepada RPP


dan buku pelajaran sebagai materi yang akan di ajarkan agar para siswa pun dapat
mengerti tujuan dan manfaat dari pembelajaran yang akan mereka dapatkan. Hal
ini tentunya akan mempermudah pemahaman siswa dan guru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran.

6. Melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran

Guru dalam mengajar selalu memberikan pertanyaan kepada para siswa


untuk di jawab oleh siswa dan para siswa sebagian mampu untuk menjawab
pertanyaan tersebut. Hal ini merupakan bukti bahwa siswa terlibat dalam
pembelajaran.Bukan hanya pertanyaan, tapi juga latihan soal yang berguna untuk
menambah pemahaman siswa dalam belajar. Selama siswa sedang mengerjakan
latihan soal, guru berkeliling untuk melihat dan mengamati apakah masih ada
yang belum paham, dan jika ada maka guru akan membantu dalam pemecahan
soal tersebut.

7. Menggunakan bahasa lisan jelas dan lancar

Guru dalam menyampaikan materi cukup lancar dan dapat dimengerti oleh
para siswa. Guru juga menggunakan bahasa yang dapat dipahami oleh siswa

xxiv
seperti bahasa Indonesia dan bahasa Banyumasan yang tentunya sudah tidak asing
bagi para siswa. Hal ini sangat baik dilakukan karena terbukti saat guru sedang
menyampaikan materi dan melakukan tanya jawab, para siswa dapat langsung
merespon pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh guru.

8. Memberikan tes lisan atau tulisan

Guru saat mengajar tidak lupa untuk selalu memberikan sedikit


pertannyaan kepada para siswa yang berkaitan dengan materi yang sedang di
pelajari, karena dari pertanyaan yang guru berikan siswa dapat lebih fokus dan
mengerti tentang materi yang mereka dapatkan. Guru juga memberikan tes tertulis
kepada siswa baik dalam bentuk tugas maupun kuis. Hal ini sangat berguna untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa mengenai materi yang sedang dipelajari.

9. Membuat rangkuman dengan melibatkan para siswa

Setiap pelajaran akan berakhir guru selalu mengajak siswa untuk membuat
kesimpulan tentang materi yang baru di pelajari agar para siswa pun bisa benar-
benar memperoleh arti dan tujuan dari apa yang telah mereka pelajari. Hal ini juga
sangat berguna bagi guru untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa mengenai
materi yang telah dipelajari.

10. Menutup pembelajaran dengan refleksi dan memberi motifasi kepada siswa
untuk belajar

Saat pembelajaran akan berakhir guru selalu memberi kesempatan kepada


siswa untuk menanyakan kembali apakah ada materi yang belum jelas dan apabila
ada, akan dijelaskan kembali namun apabila tidak akan ditutup dengan salam.

xxv
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari kegiatan Magang 1 yang di laksanakan di SMA Muhammadiyah 1


Sokaraja selama dua minggu atau empat belas hari, dapat saya simpulkan bahwa
proses belajar mengajar cukup baik. Kepala sekolah dan guru sangat antusias
dalam menjalankan tugasnya masing-masing. Kelengkapan administrasi sekolah
juga di atur dengan baik. Setelah melaksanakan kegiatan Magang 1 ini, saya
mendapatkan pengetahuan yang lebih mengenai situasi dan kondisi lingkungan
Sekolah Menengah Atas. Maka dari itu, saya berharap semoga hasil dari kegiatan
Magang 1 ini dapat berguna bagi saya dan teman-teman ketika berada di
lingkungan sekolah nantinya.

B.Saran

1. Sebaiknya sisa-sisa material pembangunan yang ada di SMA


Muhammadiyah Sokaraja dipindahkan agar tidak menganggu
pemandangan.

2. Lebih meningkatkan prestasi baik dibidang akademik maupun non


akademik

3. Lebih mendisiplinkan siswa untuk berangkat tepat waktu,tidak


terlambat

4. Perpustakaan sudah memiliki banyak buku , sebaiknya diadakan


perluasan ruangan di perpustakaan supaya para pengunjung merasa
lebih nyaman.

xxvi
LAMPIRAN

Bagian depan SMA Muhammadiyah Sokaraja

xxvii
Perustakaan SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja

Visi dan misi SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja

xxviii
Kegiatan Fortasi di SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja

Kegiatan menyambut siswa di gerbang sekolah

xxix
Pengamatan proses belajar di kelas

Kegiatan Keputrian di SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja

xxx
Kegiatan ektrakurikuler pramuka

Kegiatan membersihkan masjid

xxxi
Kegiatan tadarus Al Qur’an

xxxii

Anda mungkin juga menyukai