Oleh
DEWI KAMARATIH
1701070030
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................
ii
Daftar Isi.....................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Latar Belakang.............................................................................................4
B. Tujuan..........................................................................................................5
C. Manfaat .......................................................................................................6
BAB II HASIL..........................................................................................................
A. Kesimpulan ............................................................................................26
B. Saran .......................................................................................................26
Lampiran
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebagai satu unit dari
Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang berkedudukan sebagai Lembaga
Penyelenggara Tenaga Kependidikan (LPTK) bertujuan untuk mempersiapkan
calon guru yang memiliki tingkat profesionalisme yang tinggi. FKIP memiliki 9
Program Studi yang terdiri dari: (1) Pendidikan Geografi; (2) Pendidikan Sejarah;
(3) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan; (4) Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia; (5) Pendidikan Bahasa Inggris; (6) Pendidikan Matematika; (7)
Pendidikan Biologi; (8) Pendidikan Guru Sekolah Dasar; serta (9) Pendidikan
Guru Anak Usia Dini.
iv
dilakukan upaya peningkatan, antara lain: peningkatan kompetensi guru,
pengembangan isi kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaraan, penilaian hasil
belajar siswa, penyediaan bahan ajar yang memadai, dan penyediaan sarana
belajar. Dari semua cara tersebut, peningkatan kualitas pembelajaran melalui
peningkatan kualitas pendidik cukup penting dan berdampak positif. Dampak
positif tersebut berupa: (1) peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan
masalah pendidikan dan masalah pembelajaran yang dihadapi secara nyata; (2)
peningkatan kualitas masukan, proses dan hasil belajar; dan (3) peningkatan
profesionalisme pendidik.
v
a. pengamatan langsung kultur sekolah;
b. pengamatan untuk membangun kompetensi dasar, pedagogik, kepribadian
dan sosial;
c. pengamatan untuk memperkuat pemahaman peserta didik;
d. pengamatan langsung proses pembelajaran di kelas; dan
e. refleksi hasil pengamatan proses pembelajaran.
Program Magang diharapkan bermanfaat bagi peserta, sekolah, dan FKIP UMP,
yang dijabarkan sebagai berikut:
1. Bagi Peserta
2. Bagi Sekolah
vi
a. Memperoleh umpan balik dari pelaksanaan Program Magang di sekolah
guna pengembangan kurikulum Perguruan Tinggi yang disesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat.
b. Memperoleh berbagai sumber belajar dan menemukan berbagai
permasalahan untuk pengembangan penelitian dan pendidikan.
c. Terjalin kerjasama yang baik dengan sekolah, pemerintah daerah, dan
instansi terkait untuk pengembangan tridarma Perguruan Tinggi.
vii
BAB II
HASIL
VISI
MISI
viii
Langkah strategis yang diterapkan SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja
dianataranya adalah program Muhammadiyah Bourding School (mengasramakan
siswa) yang berlokasi di daerah Pejaten Sokaraja Barat. Untuk tahun ini telah
dibangun masjid dan 1 lokal asrama dan masih terus melakukan pembangunan.
Kedepannya juga akan di bangun LAB IPA di asrama tersebut.
ix
a. Masuk sekolah setiap hari mulai pukul 07.00 dan berakhir pukul
14.30 WIB
b. Peserta didik diharapkan sudah berada di sekolah 15 (lima belas)
menit sebelum Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dimulai.
c. Pintu gerbang ditutup pada pukul 07.00 WIB. Siswa yang
terlambat akan diproses.
2. Hari Jum’at peserta didik wajib mengikuti sholat Jum’at. Untuk peserta
didik putri akan diadakan kegiatan Keputrian.
3. Mengenakan seragam sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Mengikuti upacara setiap hari Senin pada minggu ke 1 dan ke 3, serta hari-
hari besar Nasional lainnya. Hari Senin minggu ke 2 dan ke 4 diadakan
pembinaan oleh wali kelas masing-masing.
5. Melaksanakan program 8K yaitu: Keagamaan, Keamanan, Ketertiban,
Keindahan, Kebersihan, Kesehatan, Kekeluargaan, Kerindangan di
lingkungan sekolah.
6. Menjaga dan menggunakan fasilitas sekolah dengan baik.
7. Menjaga nama baik sekolah/almamater.
8. Hanya membawa barang-barang yang berkaitan dengan KBM.
9. Peserta didik wajib mengikuti kegiatan keagamaan sesuai dengan
agamanya masing-masing.
10. Peserta didik kelas X dan kelas XII wajib mengikuti salah satu kegiatan
ekstrakurikuler yang diselenggarakan SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja.
11. Membantu pembiayaan kegiatan sekolah yang mandiri dan tidak mengikat
berdasarkan kesepakatan.
1. Hari Senin dan hari besar nasional mengenakan baju putih dan lengan
pendek (kecuali yang putri) model standar (tidak junkis/ketat) ‘berbage
OSIS’, rok panjang/celana putih (seragam upacara), topi, dasi berlogo
SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja.
x
2. Hari Rabu dan Kamis mengenakan seragam identitas, untuk perempuan
mengenakan rok panjang hitam, laki-laki celana panjang hitam.
3. Setiap hari mengenakan sepatu warna hitam bentuk sneaker panjang, kaos
kaki warna putih dan ikat pinggang warna hitam.
4. Seragam untuk celana panjang model standar (tidak cutbray/model pencil).
5. Setiap kemeja yang dikenakan (tidak junkis/ketat) dan bernama yang
dijahit.
6. Rok panjang model rimple.
7. Peserta didik dilarang mengenakan jaket di dalam ruang lingkungan
sekolah.
4. Prestasi Sekolah
xi
5. Kejurnas Pencak Silat Nasional/2016 Juara 3
Championship 1 (Putra)
xii
X IPA
X IPS
XI IPA
SELASA XI IPS 1 10 JAM
XI IPS 2
XII IPA
XII IPS
X IPA
X IPS
XI IPA
RABU XI IPS 1 9 JAM
XI IPS 2
XII IPA
XII IPS
X IPA
X IPS
XI IPA
KAMIS XI IPS 1 10 JAM
XI IPS 2
XII IPA
XII IPS
X IPA 10 JAM
X IPS
XI IPA 9 JAM
JUMAT XI IPS 1
XI IPS 2 8 JAM
XII IPA
XII IPS
xiii
baik dengan akademi maritim. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya siswa yang
diterima di akademi maritim melalui jalur prestasi tanpa dipungut biaya sama
sekali.
xiv
No. Nama Pendidik/ Guru Mata Pelajaran Beban
Mengajar/
Minggu
1 Eko Kuswanto S.Ag. PAI (Kemuhammadiyahan, Tarikh) 14 jam
2 Safitri Pramei Hastuti, S.P. Geografi 14 jam
3 Didik Pamungkas, S.E, S.Pd. Penjasorkes 12 jam
Kewirausahaan
4 Rusmiyati, S.E. Ekonomi 17 jam
5 Dra. Sri Aslichah Biologi 11 jam
6 Drs. Suhartadi Akuntansi -
7 Dwi Aryani Rahayu, S.Pd. Matematika IPS 20 jam
8 Eulis Aryani, S.PdI. Bimbingan Konseling 14 jam
PAI (Akhlaq)
9 Burhanul Ma’arif, S.H.I. PAI (Al Qur’an, Ibadah, Aqidah) 36 jam
Bahasa Arab
10 Purwanti Ekasari, S.Pd. Matematika IPA 17 jam
11 Endah Kartika Sari, S.Pd. Bahasa Inggris 26 jam
12 Indra Kukuh Subekti, S.Pd. Bahasa Indonesia 32 jam
Kesenian XI
13 Dini Dwi Yunianti, M.Pd. Sejarah 15 jam
14 Triani Yulianti, S.Pd. PKn 8 jam
Kesenian XII
15 Sunardi MT Bahasa Jawa 18 jam
Kesenian X
16 Nurhayati Hasnah, S.Pd. Sosiologi X, XI 9 jam
17 Darmin Sutrisno, S.Sos. Sosiologi XII 3 jam
18 Suryanti, S.Pd. Kimia XII 4 jam
19 Gustiyani Eka S, S.Pd. Kimia X, XI 22 jam
Fisika
20 Setyo Hantoro, S.Pd. TIK 10 jam
xv
2. Keterlibatan Guru dalam Organisasi Profesi
xvi
untuk berkarya. SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja juga berharap agar guru terlibat
aktif dalam lomba-lomba karya tulis ilmiah ditingkat kabupaten, namun hanya
sekitar satu atau dua guru yang sudah aktif dalam kegiatan penulisan karya ilmiah,
antara lain guru Bahasa Indonesia dan guru Geografi. Berikut merupakan
kegiatan ilmiah yang diikuti oleh guru SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja:
5. Forum MGMP
7. Bedah SKL
xvii
Karakteristik siswa di SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja secara
keseluruhan sudah cukup baik, namun masih banyak siswa yang memerlukan
bimbingan guru untuk dapat bersikap lebih baik khususnya dalam hal tata karma
kepada orang yang lebih tua. Dalam hal umur, siswa di SMA Muhammadiyah 1
Sokaraja dapat dikatakan masih berada pada masa remaja. Masa ini merupakan
masa dimana seorang siswa masih mencari jati diri, mudah terbawa pergaulan
teman, dan cenderung ingin tahu mengenai hal-hal baru. Pada masa ini siswa
cenderung melakukan pemberontakan-pemberontakan kecil seperti melanggar
peraturan sekolah, misalnya telat datang ke sekolah. Namun dari semua
pelanggaran yang dilakukan oleh siswa, sekolah tidak begitu saja membiarkannya
melainkan menindak lanjuti siswa tersebut agar menimbulkan efek jera.
A. Aspek Penilaian
1. Penilaian karakter, aspek ini mengacu kepada tingkah laku siswa berkaitan
dengan tata krama yang baik di sekolah, sopan santun baik itu kepada guru
maupun kepada orang yang lebih tua, dan budi pekerti yang luhur.
2. Keaktifan di kelas dan di sekolah, aspek ini mengacu kepada keaktifan
siswa baik itu di kelas maupun di lingkungan sekolah seperti mengikuti
kegiatan ektrakurikuler dan kegiatan organisasi.
3. Ketertiban, aspek ini mengacu kepada ketaatan siswa dalam menjalankan
peraturan yang ada di sekolah seperti datang ke sekolah tepat waktu,
berpakaian sesuai dengan peraturan, dan menaati peraturan-peraturan yang
lain.
4. Penilaian pengetahuan, aspek ini mengacu kepada hasil belajar siswa
melalui ujian tertulis seperti Ujian Sekolah, UTS, UAS, dan UN.
Untuk hasil belajar siswa biasa dihitung disetiap akhir semester dan
hasilnya akan disampaikan kepada orang tua siswa sebagai tolak ukur pencapaian
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas selama satu semester. Hasil
xviii
belajar tersebut nantinya akan dijadikan sebuah buku yang disebut sebagai buku
raport. Disetiap akhir semester genap juga akan diadakan Ulangan Akhir Semester
yang nilainya sangat menentukan untuk kenaikan kelas. Selain aspek pengetahuan
seperti nilai UAS dan nilai UTS, nilai kepribadian serta akhlak juga menjadi
syarat untuk kenaikan kelas. Apabila ketiga aspek tersebut tidak terpenuhi maka
siswa dinyatakan tidak naik kelas. Sekolah juga memberikan nilai tambahan bagi
siswa yang aktif mengikuti kegiatan di sekolah seperti mengikuti ekstrakurikuler
dan kegiatan organisasi. Selain itu bagi siswa yang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler otomotif dengan aktif akan mendapatkan sertifikat.
xix
kriteria atau prasyarat untuk menentukan kenaikan ataupun kelulusan ujian
sekolah. Adapun sanksi yang berlaku sesuai bobot poin pelanggaran adalah
sebagai berikut:
a. Pemanggilan orang tua siswa dan membuat pernyataan tertulis bila
mencapai pelanggaran dengan bobot poin 31 – 40.
b. Peringatan/Pernyataan 1 bila mencapai bobot poin 41 – 60.
c. Peringatan/Pernyataan 2 bila mencapai bobot poin 61 – 85, serta membuat
pernyataan diatas materai Rp. 6000, apabila mencapai pelanggaran dengan
bobot poin 85
d. Peringatan/Pernyataan 3, skorsing 2 hari, bila mencapai bobot poin 86 –
100.
e. Dikembalikan kepada orang tua apabila bobot poin pelanggaran mencapai
100 atau lebih. Untuk mengembalikan siswa kepada orang tua atau
mengeluarkan peserta akan diadakan rapat luar biasa yang melibatkan wali
kelas, guru BK, wakil/staf kesiswaan, dan kepala sekolah.
xx
2. Data Guru Pengampu Mata Pelajaran yang Diamati
xxi
Selain itu, guru juga menggunakan metode diskusi dengan cara menyuruh
siswa untuk membentuk kelompok yang beranggotakan 4 sampai 5 orang.
Kemudian guru tersebut akan membagikan soal kepada setiap kelompok untuk di
diskusikan. Metode ini juga sangat efektif digunakan karena bisa melatih siswa
untuk bekerjasama dengan teman sebayanya dalam menjawab soal.
xxii
mengajar antara lain tidak memperhatikan guru ketika menerangkan materi, masih
ada siswa yang asik ngobrol ketika guru sedang menerangkan materi, dan masih
ada siswa yang bermain HP ketika pelajaran sedang berlangsung. Permasalahan
lain yang sering dijumpai dalam proses pembelajaran adalah masih banyak siswa
yang kurang paham apabila guru hanya menjelaskan meteri sebanyak satu atau
dua kali. Selain itu, siswa juga masih terlihat bingung apabila mendapatkan
konsep yang baru sehingga guru harus menjelaskannya secara urut.
Guru selalu menjelaskan kepada siswa tentang tujuan materi yang baru
dengan materi yang sudah di pelajari, karena pada dasarnya setiap materi yang
sudah di pelajari memiliki kesamaan dan tidak lepas dari tujuan akhir yang
merupakan tujuan dari seluruh materi yang mereka pelajari. Guru juga selalu
menanyakan apakah masih ada siswa yang kurang paham mengenai materi yang
sudah diajarkan sebelumnya. Jika ada, maka guru akan sedikit mengulas kembali
beberapa materi yang sudah dibahas sebelumnya. Dikarenakan materi selanjutnya
masih perpegang pada konsep sebelumnya.
xxiii
3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut
Guru dalam menyampaikan materi cukup lancar dan dapat dimengerti oleh
para siswa. Guru juga menggunakan bahasa yang dapat dipahami oleh siswa
xxiv
seperti bahasa Indonesia dan bahasa Banyumasan yang tentunya sudah tidak asing
bagi para siswa. Hal ini sangat baik dilakukan karena terbukti saat guru sedang
menyampaikan materi dan melakukan tanya jawab, para siswa dapat langsung
merespon pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh guru.
Setiap pelajaran akan berakhir guru selalu mengajak siswa untuk membuat
kesimpulan tentang materi yang baru di pelajari agar para siswa pun bisa benar-
benar memperoleh arti dan tujuan dari apa yang telah mereka pelajari. Hal ini juga
sangat berguna bagi guru untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa mengenai
materi yang telah dipelajari.
10. Menutup pembelajaran dengan refleksi dan memberi motifasi kepada siswa
untuk belajar
xxv
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B.Saran
xxvi
LAMPIRAN
xxvii
Perustakaan SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja
xxviii
Kegiatan Fortasi di SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja
xxix
Pengamatan proses belajar di kelas
xxx
Kegiatan ektrakurikuler pramuka
xxxi
Kegiatan tadarus Al Qur’an
xxxii