(RPP)
4.1 Menggambar flora, fauna dan 4.1.1 Membuat gambar flora, fauna dan alam
benda alam benda
B. Tujuan Pelajaran
Pertemuan -1
1. Peserta didik dapat memahami pengertian menggambar
2. Peserta didik dapat mengetahui objek-objek gambar
3. Peserta didik dapat mengetahui komposisi menggambar
Pertemuan -2
1. Peserta didik dapat mengetahui teknik menggambar flora, fauna dan alam benda
2. Peserta didik dapat mengetahui media dalam menggambar flora, fauna dan alam
benda
Pertemuan -3
Peserta didik dapat membuat gambar flora, fauna dan alam benda yang ada di lingkungan
rumah masing-masing dengan baik.
C. Materi Pembelajaran
Terlampir
B. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan Uraian Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan a. Guru membuka salam dan mengarahkan peserta didik 15
Menit
berdoa.
b. Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan peserta didik
c. Guru mengarahkan peserta didik untuk membersihkan
lingkungan kelas, membuang sampah pada tempatnya,
cuci tangan dan menggunakan masker.
d. Mengecek Pemahaman Peserta didik tentang materi yang akan
dipelajari “Menggambar Flora, Fauna dan Alam Benda”
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
f. Guru menggali pengetahuan awal dan pengalaman peserta
didik dalam menggambar dengan tanya jawab tentang contoh
karya macam-macam flora, fauna di Indonesia
g. Peserta didik menyimak informasi guru menyampaikan
cakupan materi pembelajaran untuk pertemuan pertama.
Teknik penilaian
1. Teknik Penilaian Pengetahuan
a. Teknik Penilaian: Tes soal uraian
b. Instrumen Penilaian dan Penskoran
Instrumen Penilaian
Soal Terlampir
Penskoran
Jumlah Soal Uraian : 10 soal
Skor benar setiap nomor : 5
Nilai yang diperoleh peserta didik: Jumlah Betul x 2
Skor
1 Ide/gagasan
2 Komposisi
3 Kreativitas
4 Kerapihan dan Kebersihan
*) Aspek yang dinilai tergantung dari produk yang dibuat
Pengertian Menggambar
Menggambar adalah salah satu kegiatan seni rupa yang menyertakan aktivitas cipta, rasa, dan
karsa yang diwujudkan dalam bentuk karya dua dimensional. Menggambar lebih
menekankan pada cara untuk mewujudkan kembali objek gambar yang kita lihat atau kita
bayangkan secara tepat. Gambar adalah bahasa yang universal yang dikenal jauh sebelum
manusia mengenal tulisan. Secara fisik, menggambar merupakan aktifitas mengguratkan alat
gambar untuk mengekspresikan imajinasi atau gagasan yang ada di dalam pikiran manusia,
baik itu meniru alam ataupun imajinasi murni.
Pengertian menggambar adalah aktivitas kreatif dalam membentuk gambar sebagai wujud
ekspresi untuk menyampaikan ide, gagasan, serta simbol melalui berbagai teknik guratan
menggunakan alat gambar yang beraneka ragam. Menggambar tidak hanya melibatkan
aktivitas fisik semata, tetapi juga mental. Aktivitas fisik dalam menggambar berhubungan
dengan keterampilan menggunakan peralatan menggambar, sedangkan aktivitas mental
berhubungan dengan cipta, rasa, daya dan karsa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam melakukan aktivitas menggambar, manusia membutuhkan media, alat, serta bahan
yang senantiasa berubah sesuai perkembangan zaman. Jika pada zaman dahulu manusia
menggambar menggunakan bahan yang tersedia di alam, saat ini banyak sekali peralatan
menggambar yang telah diproduksi oleh pabrik sebagai komoditas ekonomi.
Banyak yang mengartikan kegiatan menggambar dengan melukis itu sama, namun
sebenarnya terdapat perbedaan diantara keduanya. Perbedaan mendasar antara
menggambar dan melukis antara lain sebagai berikut;
a) Menggambar
b) Melukis
1. Alat dan bahan yang digunakan biasanya berupa kuas, cat dan sejenisnya
2. Lebih mengutamakan pengolahan warna
3. Bentuk maupun bidang lukisnya terwujud dari sapuan warna
4. Garis yang dihasilkan bersifat semu, terbentuk dari pertemuan dua atau lebih warna
yang berbeda
5. Tidak mengutamakan kemiripan objek, meskipun ada juga yang dibuat mirip
6. Kebebasan ekspresi adalah hal utama
Objek Menggambar
Alam kita menyajikan beraneka macam objek sebagai sumber belajar yang tidak pernah habis
untuk digali. Keanekaragaman flora, fauna dan benda-benda yang terdapat di sekitar kita
dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi dalam menggambar. Keanekaragaman budaya di
Indonesia serta kekayaan alam, flora dan fauna yang cukup beragam merupakan perpaduan
yang lengkap dalam mendukung perkembangan seni dan budaya di Nusantara. Objek-objek
yang dapat digambar sangatlah beragam. Jika disimpulkan terdapat lima macam objek
menggambar seperti objek flora (tumbuhan), fauna (hewan), alam benda, figuratif (manusia),
dan imajinatif (khayalan). Namun, pada pembahasan ini akan kita fokuskan pada pembahasan
objek menggambar flora, fauna dan alam benda.
a. Menggambar Flora
Beraneka macam flora yang tumbuh subur di negara kita ini sering dijadikan sebagai objek
gambar yang cukup menarik. Menggambar jenis flora atau tanaman dikelompokkan ke dalam
beberapa jenis. Seperti, menggambar bunga; melati, mawar, anggrek, dan lain-lain,
menggambar pohon; beringin, bambu, kelapa, dan lain-lain, menggambar rumput, semak, dan
lain sebagainya.
b. Menggambar Fauna
Selain keanekaragaman flora negara kita juga kaya akan keanekaragaman jenis fauna yang
juga dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi dalam menggambar. Dalam menggambar fauna
atau binatang dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis. Antara lain seperti menggambar
jenis binatang ternak, menggambar binatang berkaki empat, menggambar binatang berkaki
dua, menggambar jenis burung, menggambar binatang yang hidup di air; seperti menggambar
ikan, katak, buaya, dan lain sebagainya.
Objek lain yang dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi dalam menggambar yaitu alam
benda. Alam benda sangat beragam jenisnya. Ada yang berukuran kecil, sedang, hingga yang
berukuran besar. Beberapa jenis objek alam benda tersebut antara lain yaitu menggambar
peralatan dapur untuk memasak, seperti; kompor, wajan, panci, dan lain-lain, menggambar
peralatan minum, seperti; gelas, porong, cangkir, termos, kendi, dan lain-lain, Menggambar
alat tulis, seperti; buku, pensil, penggaris, dan lain-lain, serta masih banyak lagi jenis-jenis
objek alam benda yang dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi dalam menggambar.
Komposisi Menggambar
Suatu karya seni rupa dikatakan memiliki nilai seni atau nilai estetika karena beberapa unsur
yang dimilikinya. Unsur-unsur seni rupa adalah titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna,
tekstur, dan gelap terang. Pada proses menggambar, untuk menghasilkan karya gambar yang
baik dan artistik diperlukan beberapa prinsip yang sebaiknya dikuasai. Prinsip/ asas seni rupa
(khususnya prinsip perancangan gambar atau desain) adalah cara penyusunan, pengaturan
unsur-unsur seni rupa. Salah satu prinsip yang paling penting adalah komposisi, namun
sebelum membahas komposisi, perlu dipahami beberapa prinsip seni rupa yang lain.
1. Kesatuan (unity)
Kesatuan adalah prinsip yang menunjang unsur-unsur dalam seni rupa saling berpadu satu
sama lain sehingga melengkapi sebuah komposisi yang menarik dan indah. Di antara prinsip-
prinsip seni rupa yang Iain, kesatuan adalah modal awal yang harus ditunjang oleh prinsip
lainnya sehingga dapat menjadikan sebuah karya seni bernilai estetis.
2. Kaselarasan (harmony)
Keselarasan adalah kaitan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk, pencahayaan
maupun warna dalam menciptakan suatu keindahan.
3. Penekanan (contrast)
Penekanan adalah prinsip yang mendasari kesan perbedaan dari beberapa unsur yang
berlawanan dan saling berdekatan. Penekanan akan membuat sebuah karya seni tidak bersifat
monoton. Dengan memberikan perbedaan yang mencolok pada bentuk, warna, dan ukuran
sebuah karya seni akan terlihat lebih menarik.
4. Irama (rythm)
Irama adalah prinsip yang mendasari pengulangan satu atau lebih unsur secara teratur.
Pengulangan unsur-unsur seni rupa yang diatur bisa berupa garis, bentuk, atau variasi warna.
Pengulangan yang sama akan terasa statis, sedangkan pengulangan yang dilakukan secara
bervariasi akan menghasilkan irama harmonis yang dapat meningkatkan nilai estetika dari
karya seni yang dibuat.
5. Gradasi
Gradasi adalah susunan warna yang didasari pada tingkatan tertentu. Di antara prinsip prinsip
seni rupa, gradasi merupakan prinsip yang paling sering diterapkan dalam pembuatan
mozaik, karikatur, lukisan, dan seni rupa 2 dimensi lainnya. Gradasi akan membuat sebuah
karya menjadi lebih hidup.
Proporsi adalah prinsip seni rupa yang mengacu pada keteraturan dan penyesuaian dari wujud
karya seni rupa yang diciptakan. Sebagai contoh, ketika hendak membuat lukisan manusia,
pelukis harus pandai menyesuaikan ukuran antara mata, hidung, mulut, alis, dagu dan bagian
tubuh lainnya agar selaras.
7. Keseimbangan (balance)
Keseimbangan adalah prinsip yang bertanggung jawab pada kesan kesamaan bobot/ukuran
dari suatu susunan unsur-unsur seni rupa. Unsur-unsur seni rupa yang diatur sedemikian rupa
melalui prinsip keseimbangan akan menjadi daya tarik bagi para penikmat karya seni.
8. Komposisi (susunan)
Di antara prinsip prinsip seni rupa yang lain. komposisi menjadi prinsip yang paling penting
dalam mendasari keindahan dari sebuah karya seni. Komposisi sendiri merupakan organisasi
dari unsur-unsur seni rupa yang disusun menjadi teratur, serasi, dan menarik.
Terdapat beberapa jenis komposisi, antara lain komposisi simetris, asimetris, sentral,
diagonal, dan segitiga. Namun secara umum terdapat dua jenis komposisi, yaitu komposisi
simetris dan komposisi asimetris.
Teknik Menggambar
2. Teknik Blok
Teknik blok merupakan cara menggambar dengan menutup objek gambar menggunakan satu
warna, sehingga hanya tampak bentuk globalnya (siluet).
3. Teknik Arsir
Teknik arsir merupakan cara menggambar dengan garis-garis sejajar atau menyilang untuk
menentukan gelap terang objek gambar sehingga tampak seperti tiga dimensi.
4. Teknik Dusel
Teknik dusel merupakan cara menggambar yang penentuan gelap terang objek gambar
menggunakan bantuan alat penggosok, misalnya jari, kapas, atau kertas untuk menghasilkan
pewarnaan yang halus dan merata.
5. Teknik Pointilis
Teknik pointilis merupakan cara menggambar yang dalam menentukan gelap terang objek
gambar menggunakan pensil atau pena gambar dengan dititik-titikkan.
macam-macam-teknik-menggambar
Pengetahuan tentang alat dan bahan menggambar sangat penting untuk diketahui. Setiap jenis
alat dan bahan memiliki fungsi dan karakter yang berbeda-beda. Dengan mengetahui dan
memahami setiap alat dan bahan gambar akan memudahkan perupa menuangkan ide dan
gagasannya dalam bentuk gambar.
Alat menggambar sebenarnya tidak terbatas apa yang sudah dipergunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Semua alat tulis bisa digunakan untuk menggambar. Namun perupa bebas
mencari dan menemukan alat dan bahan gambar yang akan menjadikan sebuah karya
memiliki nilai seni yang tinggi. Pengetahuan alat gambar mengenai karakteristiknya adalah
dasar untuk melakukan percobaan.
1. Pensil
Pensil mulai berkembang pada abad ke 26 ketika ditemukan bahan grafit. Untuk keperIuan
menggambar dianjurkan menggunakan pensil hitam yang lunak, namun bagi perupa pemula
untuk selalu
mencoba menggunakan berbagai jenis pensil. Dengan mencoba akan didapat pengetahuan
bagaimana ketepatan penggunaan pensil untuk keperIuan berbagai jenis gambar. H artinya
Hard atau keras, HB = Halfblack, B artinya black.
Jenis pensil berdasarkan kekerasaannya dapat di bagi menjadi tiga, yaitu:
1) Pensil Lunak, dengan tanda B, pensil ini biasanya berseri 2B, 3B, 4B, 5B, 6B, 7B,
8B, EB
2) Pensil Sedang dengan tanda HB, H, 2H, 3H
3) Pensil Keras berupa, 4H, 5H, 6H, 7H, 8H, 9H
Pensil biasanya diberi tanda kode dengan huruf B (Blackness) untuk menyatakan
kehitamannya. Semakin besar angka pada huruf B maka semakin tinggi intensitas
kehitaman. Dari jenis pensil H, B, 2B, 3B, 4B, 5B, 6B, 7B, 8B dan jenis EB, pensil H
merupakan pensil dengan kehitaman paling rendah dan jenis pensil EB memiliki
intensitas kehitaman paling tinggi. Pensil jenis HB dan 2B biasanya digunakan untuk
membuat perencanaan dan sketsa, pensil 3B, 4B, 5B digunakan untuk outline dan
arsiran. Pensil 6B, 7B, den 8B diperuntukan untuk menggambar berbagai karakter
tertentu seperti kaca, air, dan Iain sebagainya.
3. Pensil Warna
Pensil warna bentuknya seperti pensil biasa, namun isinya yang berbeda. Jika pensil biasa
merupakan campuran grafit dan tanah liat, pensil warna berisi leads. Leads pada pensil
warna merupakan campuran antara pigment, kaolin, carboxy methyl cellulose, wax dan
serfactant.
3. Krayon
Bentuk krayon ada dua jenis yaitu pensil dan batangan. Kedua jenis bentuk krayon ada
yang berbahan lunak dan ada yang berbahan keras. Krayon dengan bahan lunak tidak
banyak mengandung minyak sehingga dapat dibalurkan dengan menggunakan tangan dan
umumnya disebut dengan istilah pastel. Kesan warna yang dihasilkan dari kedua jenis
krayon ini dapat menimbulkan kesan lembut maupun cerah.
4. Spidol
Spidol sering juga digunakan untuk menggambar. Spidol memiliki ujung yang lunak.
Spidol memiliki tinta khusus yang disimpan dalam busa. yang dapat menguap jika
terpapar udara terus menerus. Istilah spidol untuk merujuk kepada pena yang berujung
tebal nampaknya hanya dipakai oleh orang Indonesia saja, bahkan orang Malaysia dan
Singapura tidak menggunakan istilah spidol. Istilah Inggris disebut dengan Marker. Spidol
biasanya dijual dengan beragam warna yang jika dioleskan ke kertas memiliki
kecemerlangan yang tinggi.
5. Kertas
Menggambar pada dasarnya membutuhkan kertas berwarna netral (putih, abu-abu, atau
coklat) dan dapat menyerap atau mengikat bahan pewarna. Kertas gambar yang dapat
digunakan dengan berbagai alat gambar misalnya kertas padalarang. Pastel khususnya
memerlukan kertas dengan permukaan agak kasar, misalnya kertas karton.
Langkah-langkah secara umum dalam kegiatan menggambar flora, fauna dan alam
benda di atas antara lain:
3. Penentuan teknik
Teknik yang akan digunakan misalnya linier, arsir, dusel, atau penggabungan ketiganya
4. Pembuatan sketsa
Pada tahap ini adalah pembuatan rancangan dasar gambar menggunakan garis-garis
bantu yang tipis dengan memperhatikan proporsi, keseimbangan dan terutama komposisi
5. Pewarnaan
Pewarnaan dapat memilih berbagai macam teknik misalnya arsir, dusel, atau pointilis
untuk menghasilkan gelap terang baik pada bagian objek utama maupun latar belakang
6. Finishing
Tahap terakhir dalam menggambar objek flora, fauna dan alam benda yaitu tahap finishing.
Maksimalkan hasil akhir dari kegiatan menggambar yang kalian lakukan, misalnya
pemberian gradasi warna, isian garis, maupun detail-detai gambar lainnya.