Anda di halaman 1dari 142

MODUL AJAR

PROJEK ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL


KELAS X
SMK BINA PATRIA 2 SUKOHARJO
Tahun Pelajaran 2022/2023

A. INFORMASI UMUM

Bidang Keahlian Teknologi Informasi


Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
Judul Elemen Makhluk hidup dan lingkungannya
Deskripsi
Aspek ini meliputi keterkaitan antara makhluk hidup yang
terdiri dari manusia, tumbuhan, dan hewan yang saling
bergantung satu dengan yang lain dan terhadap
lingkungannya baik berupa tanah, air, energi.

Capaian Pembelajaran 1. Peserta didik diharapkan dapat memahami pengetahuan


ilmiah dan menerapkannya; atau membuat prediksi
sederhana disertai dengan pembuktiannya.
2. Peserta didik dapat menjelaskan fenomena-fenomena
yang terjadi di lingkungan sekitarnya dilihat dari aspek
makhluk hidup dan lingkungannya.
3. Peserta didik juga dapat mengaitkan fenomena-
fenomena tersebut dengan keterampilan teknis pada
bidang keahliannya
Kompetensi Awal Sebelum melakukan pembelajaran tentang materi
Makhluk hidup dan Lingkungannya, peserta didik
diharapkan telah mengetahui informasi terkait macam
makhluk hidup, ciri – ciri
Kelas X
Alokasi Waktu 1080 menit
Jumlah Pertemuan 1-4
Fase Capaian E
Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Profil Pelajar Pancasila dan berakhlak Mulia, Bergotong Royong, Bernalar
Kritis
Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan
Target Peserta Didik
dalam mencerna dan memahami materi ajar.
Model Pembelajaran Project Based Learning
Moda Pembelajaran Daring / Kombinasi
Metode Pembelajaran Diskusi , demonstrasi dan kunjungan industri
Bentuk Penilaian Asesmen Non Kognitif dan Kognitif
Sumbar Pembelajaran Buku Paket, Modul, Internet dan Lainnya
Alat Praktik Pembelajaran Alat –alat praktik pembuatan poster sesuai pemanfaatan
makhluk hidup dan lingkungannya di konsentrasi program
Media Pembelajaran PPT, Video Pembelajaran, Internet

B. KOMPETENSI INTI
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke 1
a. Peserta didik mampu mengidentifikasi tingkatan keanekaragaman hayati.
b. Peserta didik mampu mendeskripsikan keanekaragaman hayati Indonesia.
c. Peserta didik mampu mendeskripsikan manfaat keanekaragaman hayati.
d. Peserta didik mampu merumuskan upaya pelestarian keanekaragaman hayati.
Pertemuan ke 2
a. Peserta didik mampu mengelompokkan makhluk hidup.
b. Peserta didik mampu mendeskripsikan kingdom monera, protista, fungi, plantae dan
animalia.
Pertemuan ke 3
a. Peserta didik mampu mendeskripsikan konsep ekosistem.
b. Peserta didik mampu menyusun rantai makanan dan jarring-jaring makanan.
c. Peserta didik mampu menganalisis interaksi makhluk hidup dalam ekosistemnya.
d. Peserta didik mampu mendeskripsikan aliran energi.
e. Peserta didik mampu menyusun piramida energi.
Pertemuan ke 4
a. Peserta didik mampu menjelaskan perubahan Lingkungan
b. Peserta didik mampu membuat Solusi bagaimana caranya supaya semua spesies
dimanfaatkan secara bijak sehingga keseimbangan ekosistem tetap terjaga.
c. Peserta didik mampu mengkampanyekan hasil Proyek

2. PEMAHAMAN BERMAKNA
a. Peserta didik dapat memecahkan suatu permasalahan dengan cara diskusi dan studi
literasi
b. Menganalisis penyebab terjadinya suatu peristiwa
c. Memahami pemanfaatan media pembelajaran
3. PERTANYAAN PEMANTIK
Pertemuan ke 1
Cobalah Kalian memperhatikan tanaman di taman. Amati bentuk daun, bentuk bunga,
warna bunga, bentuk batang tanaman yang Kalian lihat. Apa yang Kalian temukan? Apakah
semua tanaman yang Kalian lihat memiliki ciri-ciri yang sama? Mengapa ada
keanekaragaman pada tumbuhan?
Pertemuaan ke 2
Cobalah Kalian lihat bahan-bahan yang dijadikan bumbu masakan oleh ibumu. Catatlah
jenis tanaman yang dijadikan bumbu dapur. Cobalah kalian kelompokkan bumbu dapur
tersebut. Setelah melakukan pengelompokan, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut
a. Bagaimanakah hasil pengelompokan yang Kalian buat?
b. Apa dasar pengelompokan yang Kalian buat?
c. Bagaimana Kalian mengelompokkan bumbu dapur tersebut?
d. Bandingkanlah hasil pengelompokan Kalian dengan teman yang lain ?

e. Apa Saja Pengelompokan Mahkluk Hidup dan Peranannya?…


Pertemuan ke 3
Cobalah Kalian perhatikan lingkungan di sekitar Kalian. Kalian akan menemukan bahwa
satu jenis spesies akan tergantung pada spesies lainnya.
1. Bagaimana lebah berinteraksi dengan bunga?
2. Bagaimana mahkluk hidup harus berinteraksi dengan mahkluk hidup lainnya dan juga
dengan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup?
3. Apa itu ekosistem?
4. Seperti apa interaksi yang terjadi?
Pertemuan ke 4
Coba perhatikan hal – hal yang terjadi di lingkungan untuk menjawab pertanyaan berikut ini
1. Bagaimana proses terjadinya hujan ?
2. Apa yang terjadi jika pohon dihutan ditebang sembarangan?
3. Apa efek yang ditimbulkan dengan adanya industri untuk memenuhi kebutuhan
manusia?
4. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke 1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru dan Peserta didik
Waktu

Pendahuluan a. Mengawali pembelajaran dengan berdoa dan


memberi salam

(Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan


Berakhlak mulia)

b. Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk


memulai proses KBM (Laptop, jaringan internet,
aplikasi yang digunakan) (Mandiri)

c. Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta


didik lewat zoom meeting/ class room

d. Tanya jawab dengan siswa berkaitan dengan materi


sebelumnya

e. Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan


semangat dalam mengikuti pembelajaran.

f. Menginformasikan capaian pembelajaran dan tujuan


pembelajaran yang akan dicapai.

g. Menyampaikan cakupan materi secara garis besar.

Inti ’
a. Guru mengajak peserta didik mengidentifikasi
tingkatan keanekaragaman hayati di lingkungan
rumah
b. Peserta didik mengidentifikasi jenis-jenis makhluk
hidup di lingkungan sekitar rumah
c. Peserta didik mendeskripsikan manfaat
keanekaragaman hayati di sekitar rumah
d. Peserta didik merumuskan upaya pelestarian
keanekaragaman hayati.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru dan Peserta didik
Waktu

Penutup a. Peserta didik melakukan refleksi tentang apa yang


sudah dipelajari

b. guru memberikan penguatan.

c. Mengarahkan dan mengajak Peserta didik berdo’a

d. Menutup pertemuan dan memberikan salam

Pertemuan ke 2

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru dan Peserta didik
Waktu

Pendahuluan a. Mengawali pembelajaran dengan berdoa dan


memberi salam
(Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan
Berakhlak mulia)
b. Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk
memulai proses KBM (Laptop, jaringan internet,
aplikasi yang digunakan) (Mandiri)
c. Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta
didik lewat zoom meeting/ class room
d. Tanya jawab dengan siswa berkaitan dengan
materi sebelumnya
e. Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan
semangat dalam mengikuti pembelajaran.
f. Menginformasikan capaian pembelajaran dan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
g. Menyampaikan cakupan materi secara garis besar.

Inti a. Guru mengajak peserta didik mengelompokkan ’


makhluk hidup.
b. Peserta didik mendeskripsikan kingdom monera,
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru dan Peserta didik
Waktu

protista, fungi, plantae dan animalia

Penutup a. Peserta didik melakukan refleksi tentang apa yang


sudah dipelajari

b. guru memberikan penguatan.

c. Mengarahkan dan mengajak Peserta didik berdo’a

d. Menutup pertemuan dan memberikan salam

Pertemuan ke 3

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru dan Peserta didik
Waktu

Pendahuluan a. Mengawali pembelajaran dengan berdoa dan


memberi salam

(Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan


Berakhlak mulia)

b. Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk


memulai proses KBM (Laptop, jaringan internet,
aplikasi yang digunakan) (Mandiri)

c. Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta


didik lewat zoom meeting/ class room

d. Tanya jawab dengan siswa berkaitan dengan materi


sebelumnya

e. Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan


semangat dalam mengikuti pembelajaran.
f. Menginformasikan capaian pembelajaran dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.

g. Menyampaikan cakupan materi secara garis besar.

Inti a. Guru mengajak peserta didik mendeskripsikan ’


konsep ekosistem.
b. Peserta didik menyusun rantai makanan dan jarring-
jaring makanan.
c. Peserta didik menganalisis interaksi makhluk hidup
dalam ekosistemnya.
d. Peserta didik mendeskripsikan aliran energi.
e. Peserta didik menyusun piramida energi.

Penutup a. Peserta didik melakukan refleksi tentang apa yang


sudah dipelajari

b. guru memberikan penguatan.

c. Mengarahkan dan mengajak Peserta didik berdo’a

d. Menutup pertemuan dan memberikan salam


Pertemuan ke 4

Pendahuluan a. Mengawali pembelajaran dengan berdoa dan


memberi salam

(Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan


Berakhlak mulia)

b. Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk


memulai proses KBM (Laptop, jaringan internet,
aplikasi yang digunakan) (Mandiri)

c. Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta


didik lewat zoom meeting/ class room

d. Tanya jawab dengan siswa berkaitan dengan materi


sebelumnya

e. Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan


semangat dalam mengikuti pembelajaran.

f. Menginformasikan capaian pembelajaran dan tujuan


pembelajaran yang akan dicapai.

g. Menyampaikan cakupan materi secara garis besar.

Inti a. Guru mengajak peserta didik berdasarkan literasi ’


untuk menjelaskan perubahan Lingkungan
b. Peserta didik membuat Solusi bagaimana caranya
supaya semua spesies dimanfaatkan secara bijak
sehingga keseimbangan ekosistem tetap terjaga.
c. Peserta didik mengkampanyekan hasil Proyek

Penutup a. Peserta didik melakukan refleksi tentang apa yang


sudah dipelajari

b. guru memberikan penguatan.

c. Mengarahkan dan mengajak Peserta didik berdo’a

d. Menutup pertemuan dan memberikan salam


5. ASESMAN
Jenis

a. Asesmen diagnostik (sebelum pembelajaran)

Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan

Aktivitas peserta didik selama belajar di 1. Apa saja kegiatanmu sepanjang hari di
rumah rumah?
2. Apakah memiliki waktu
cukup untuk belajar?
3. Sebutkan 5 hal dari yang paling
menyenangkan sampai yang paling tidak
menyenangkan ketika sedang belajar.
4. Apa harapan dan mimpi kalian?

Aktivitas di rumah mendukung minat dan 1. Apakah kegemaranmu?


bakat peserta didik 2. Apakah kegemaranmu berkaitan dengan
program keahlian yang kamu pilih?

b. Asesmen formatif (selama pembelajaran)


Pertemuan ke 1
Proyek Tahap 1. Mengidentifikasi Keanekaragaman Hayati
Lakukanlah observasi di sekitar tempat Kalian secara berkelompok.
Buatlah daftar spesies tumbuhan yang bermanfaat yang ada di daerah Kalian. Untuk
menambah informasi Kalian bisa melakukan wawancara dengan tokoh setempat tentang
spesies yang ada di daerah Kalian dan melakukan telaah artikel di surat kabar atau media
elektronik yang terpercaya.
Pertemuan ke 2
ProyekTahap 2. Mengidentifikasi Kelompok
Setelah Kalian selesai mengidentifikasi spesies mahkluk hidup pada kegiatan Proyek Tahap 1,
maka pilihlah satu saja spesies yang menarik untuk Kalian pelajari. Indentifikasilah kelompok
spesies tersebut dalam sistem klasifikasi 5 Kingdom dan ciri-ciri spesies tersebut. Kalian juga
bisa melakukan kajian literatur tentang spesies tersebut.
Pertemuan ke 3
Proyek Tahap 3 Makhluk Hidup Dalam Ekosistem
Setelah Kalian selesai mengidentiikasi spesies mahkluk hidup pada kegiatan Proyek Tahap 1,
dan memilih salah satu spesies yang menarik untuk Kalian pelajari. mengidentifikasi
kelompok spesies tersebut dalam sistem klasiikasi 5 Kingdom dan ciri-ciri spesies tersebut
dan melakukan kajian literatur tentang spesies tersebut di tahap
Pertemuan ke 4
Setelah Kalian menemukan kelompok dan karakteristik dari spesies pilihan Kalian pada
Proyek Tahap 3, lakukanlah kajian literatur tentang peranan spesies tersebut bagi kehidupan
manusia (secara sosial, lingkungan dan ekonomi). Setelah itu buatlah solusi bagaimana
caranya supaya spesies ini dimanfaatkan secara bijak sehingga keseimbangan ekosistem tetap
terjaga. Laporkan dan kampanyekan hasil proyek Kalian dalam bentuk poster.

c. Asesmen sumatif (di akhir pembelajaran)

1. Dalam suatu ekosistem yang baik atau setimbang akan terdapat komponen – komponen
antara lain berdasarkan jenis makanannya yaitu produsen dan konsumen. Satu perbedaan
antara produsen dan konsumen adalah ....
A. konsumen bisa berfotosintesis, produsen tidak
B. produsen terdiri atas beberapa tingkat, konsumen tidak
C. konsumen biasanya tumbuhan,produsen biasanya serangga dan plankton
D. produsen mampu membuat makanan sendiri, konsumen tidak
E. Konsumen dapat mencari makanan sendiri, produsen tidak

2. Ani mendapat tugas dari guru IPA untuk mengamati tanaman dalam 3 pot selama satu
minggu dengan ketentuan berikut:
Pot A = setiap hari disiram dan diberi pupuk
Pot B = tidak pernah disiram dan diberi pupuk
Pot C= disiram , dipupuk dan ada cacing tanahnya
Setelah melakukan dan mengamati Ani mengambil kesimpulan....
A. Tanaman yang subur adalah pada pot A
B. Tanaman yang subur adalah pada pot B
C. Tanaman yang subur adalah pada pot C
D. Tanaman yang subur adalah pada pot A dan pot B
E. Tanaman yang subur adalah pada pot A dan pot C
3. Perhatikan gambar sederhana rantai makanan berikut:

Berdasarkan gambar, yang berfungsi sebagai konsumen tingkat 1 adalah....


A. Tumbuhan
B. Tikus
C. Ular
D. Burung elang
E. Bakteri

4. Jika di kebun terdapat 1 kambing, 10 ayam, 6 ekor katak, udara dan ada sinar matahari,
maka yang disebut individu adalah . . . .
A. 1 ekor kambing
B. 15 ekor belalang
C. 6 ekor katak
D. sinar matahari
E. udara
5. Anisa mengadakan pengamatan di kebun sekolah dengan data komponen abiotik dan biotik
sebagai berikut:
(1) Tanah (6) Bekicot
(2) Kayu (7) Batu
(3) Belalang (8) Semut
(4) Rumput teki (9) Alang-alang
(5) Bunga sepatu (10) Kupu-kupu
Komponen abiotik yang dijumpai pada ekosistem di kebun sekolah adalah … .
A. (1), (2) dan (7)
B. (2), (4) dan (7)
C. (3), (5), dan (6)
D. (1), (3) dan (7)
E. (4), (7) dan (9)
6. Perhatikan gambar tanaman jagung berikut:

Berdasarkan komponen ekosistem, sekumpulan makhluk hidup ( tanaman jagung) pada


sebuah sawah/ suatu lingkungan disebut....
A. Komunitas
B. Biosfer
C. Habitat
D. Populasi
E. Individu

7. Jenis tanaman sekarang mengalami perkembangan yang sangat baik dengan adanya
perkembangan teknologi holtikultura. Dengan kemajuan teknologi akan banyak terbentuk
adanya jenis- jenis varitas baru. Contoh hasil teknologi itu antara lain banyak kita temukan
adanya tomat yang tidak berbiji, besar dan rasanya enak , manis . Keberadaan tumbuhan
sejenis yang ber- aneka ragam dapat digunakan untuk ….
A. menghasilkan bibit unggul
B. memilih jenis yang akan dimusnahkan
C. menciptakan ekosistem baru
D. menjaga rantai makanan
E. meningkatkan hasil produksi

8. Tiga peserta didik bernama Tania, Ari, dan Santi mendapat tugas dari guru IPA untuk
melakukan percobaan untuk mengetahui apakah terjadi saling ketergantungan antara
komponen biotik dan abiotik. Mereka menyediakan 4 pot diisi tanaman yang sama jenis dan
tingginya dengan diberi label A,B,C dan D. Dari keempat pot tersebut diperlakukan berbeda
sebagai berikut:
1). Pot A hanya disiram seminggu sekali
2). Pot B setiap hari disiram selama seminggu
3). Pot C setiap hari diberi pupuk tanpa disiram seminggu
4). Pot D setiap hari disiram, media diberi cacing dan dipupuk
Setelah pengamatan selama satu minggu, maka pengaruh adanya saling ketergantungan
antara komponen biotik dan abiotik paling terlihat pada ...
A. Pot A dan B
B. Pot B dan C
C. Pot A dan C
D. pot B dan D
E. pot C dan D

9. Kesetimbangan alam akan terganggu bila salah satu komponen musna atau dimusnakan.
Dalam rantai makanan di sawah adanya burung hantu sangat membantu para petani padi.
Meningkatnya populasi burung hantu akan menguntungkan petani karena burung hantu
adalah hewan pemangsa …
A. Daun
B. Padi
C. Tikus
D. Ular
E. Belalang

10. Upin melakukan pengamatan pada dua buah kolam lele. Kolam yang satu terbuat dari
kolam plastik dan yang kedua kolam tanah ( sawah ) biasa berlumpur. Besar bibit lele yang
dimasukkan sama besar. Perlakuan yang dilakukan Upin sama yaitu memberi makan setiap
pagi dan sore. Setelah pengamatan selama satu bulan, ternyata lele kolam disawah lebih
besar dibandingkan lele di kolam plastik. Hal ini menunjukkan adanya....

A. Dalam suatu ekosistem, komponen abiotik tidak selalu berpengaruh pada lingkungannya,
namun komponen biotik selalu berpengaruh pada komponen abiotik.
B. Dalam suatu ekosistem, komponen abiotik selalu berpengaruh pada lingkungannya,
namun komponen biotik tidak selalu berpengaruh pada komponen abiotik
C. Dalam suatu ekosistem, komponen abiotik sangat berpengaruh pada komponen biotik,
namun komponen biotik tidak berpengaruh pada komponen abiotik.
D. Dalam suatu ekosistem, komponen abiotik sangat berpengaruh pada komponen biotik,
sebaliknya komponen biotik pun sangat berpengaruh pada komponen abiotik.
E. Dalam suatu ekosistem, komponen abiotik tidak berpengaruh pada komponen biotik dan
komponen biotik pun juga tidak berpengaruh pada komponen abiotik, karena keduanya
tidak ada ketergantungan
6. BENTUK

a. Sikap (profil pelajar pancasila): (observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya)
b. Perfoma : (presentasi,, pameran hasil karya, jurnal dsb)
c. Tertulis : (Pilihan ganda, esay, isian singkat, benar salah)

7. PENGAYAAN DAN REMEDIAL

a. Pengayaan : Untuk siswa yang mendapat nilai di atas rata-rata


b. Remidial : Untuk siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata

8. REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU

a. Apakah ada kendala selama pembelajaran?


b. Apakah semua peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran?
c. Apa saja kesulitan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran?
d. Apakah peserta didik dapat mengatasi kesuliatan dalam pembelajaran?
e. Apa level peserta didik dalam mencapai capaian pembelajaran?
f. Apakah peserta didik bisa dianggap tuntas?
g. Apa strategi agar seluruh peserta didik dapat menuntaskan capaian pembelajaran?

9. REFLEKSI

1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?


2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?

Sukoharjo, Juni 2022


Ka.G.MapelUmum/Ka.Kons.Keahlian Guru Mata Pelajaran

Rizal Herdiansyah, S.Si. Setiya Ningsih, S.Si.


NIP. - NIP. –

Mengetahui,
KepalaSekolah, WKS. Kurikulum

Drs.Suryanto Nur Hidayat, S.Sn.


NIP. - NIP. –
LAMPIRAN

1. BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

A. KEANEKARAGAMAN HAYATI
Pengertian Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati berarti keberagaman yang ada pada mahkluk hidup. Keberagaman dapat
ditemukan pada tingkatan gen, spesies dan ekosistem. Keanekaragaman pada mahkluk hidup ini
terjadi akibat adanya faktor genetik atau keturunan dan perbedaan faktor lingkungan.

a. Tingkatan Keanekaragaman Hayati


1. Keanekaragaman hayati tingkat gen Masih ingatkah Kalian buah sejenis? Mungkin diantara
Kalian menemukan bahwa ada banyak varietas pisang yang Kalian lihat, seperti pisang susu
dan pisang tanduk. Meskipun sama-sama merupakan pisang, tetapi bentuk, ukuran dan rasa
pisang-pisang tersebut beranekaragam. Inilah yang disebut dengan keanekaragaman hayati
tingkat gen. Keanekaragaman hayati tingkat gen adalah keanekaragaman yang ada dalam satu
spesies.

2. Keanekaragaman hayati tingkat jenis Sebelumnya Kalian telah menemukan bahwa buah
pisang dalam satu spesies dapat beranekaragam karena adanya variasi gen. Buah pisang pun
sesungguhnya memiliki keanekaragaman tingkat jenis. Keanekaragaman hayati tingkat jenis
adalah keanekaragaman hayati yang terjadi antar spesies. Coba Kalian perhatikan pisang
klutuk, pisang mas, dan pisang raja. Meskipun ketiga-tiganya merupakan tanaman pisang,
akan tetapi mereka berasal dari spesies yang berbeda. Masing-masing spesies pisang tersebut

memiliki perbedaan bentuk buah, ukuran buah dan rasa buah.


3. Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem Indonesia dengan bentang alamnya yang luas,
memiliki beberapa ekosistem, seperti hutan hujan tropis, hutan bakau dan sabana. Hutan hujan
tropis dihuni oleh tumbuhan yang beranekaragam mulai dari yang berukuran kecil hingga
pohon besar. Selain itu di hutan hujan tropis juga hidup beranekaragam hewan. Hutan bakau
terletak di rawa atau pinggir pantai dan hanya ditumbuhi oleh tanaman mangrove. Hewan
yang biasanya hidup di hutan mangrove ini adalah ikan dan burung laut. Sedangkan sabana
adalah wilayah yang didominasi oleh tanaman jenis rumput. Hewan yang hidup di dalamnya
juga cenderung mamalia kecil dan burung.

Ketiga ekosistem tersebut memiliki perbedaan yang dapat dilihat dari jenis tanaman, jenis
binatang, keadaan tanah, intensitas cahaya matahari dan curah hujan pada ketiga hutan tersebut.
Perbedaan yang terjadi pada ketiga daerah ini disebut dengan keanekaragaman hayati tingkat
ekosistem. Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem adalah keanekaragaman hayati yang
terjadi antar ekosistem.

b. Keanekaragaman Hayati Indonesia


Tahukah Kalian bahwa Indonesia termasuk negara yang memiliki keanekaragaman hayati
tertinggi kedua setelah Brazil. Indonesia secara astronomis terletak 60 LU sampai 110 LS dan
95o BT sampai 141o BT sehingga Indonesia memiliki iklim tropis. Wilayah Indonesia memiliki
curah hujan yang tinggi dan cahaya matahari sepanjang tahun. Keadaan inilah yang mendukung
untuk hidupnya berbagai organisme, sehingga Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang
tinggi.
Fauna Indonesia dapat dibagi menjadi 3 wilayah, wilayah barat (Sumatra, Kalimantan,
Jawa dan pulau kecil di sekitarnya), wilayah tengah (Sulawesi dan Nusa Tenggara) dan wilayah
timur (Papua dan pulau di sekitarnya). Hewan wilayah barat memiliki ciri-ciri yang sama dengan
hewan yang ada di benua Asia sehingga disebut dengan hewan asiatis. Hewan asiatis biasanya

berupa mamalia berukuran besar dan sedikit burung berbulu indah, contohnya gajah, badak dan
orang utan. Hewan wilayah timur memiliki ciri-ciri seperti hewan di benua Australia sehingga
disebut dengan hewan australis. Hewan australis biasanya berupa hewan mamalia berukuran
kecil, hewan berkantong dan burung berbulu indah seperti kuskus dan cendrawasih. Berbeda
halnya dengan hewan di wilayah tengah, hewan ini memiliki ciri-ciri peralihan antara hewan
asiatis dengan hewan australis. Contoh hewan peralihan adalah Komodo, Anoa dan Maleo.
Indonesia juga kaya akan keanekaragaman tumbuhan, mulai dari lumut, paku hingga
tumbuhan berbiji. Beberapa tumbuhan di Indonesia merupakan tumbuhan endemik yang tidak
ditemukan di manapun di dunia. Dengan bentang alam Indonesia yang luas mungkin saja
masih ada spesies tanaman yang belum teridentiikasi. Di antara tumbuhan yang sudah
diidentiikasi baru sebagian kecil yang diketahui manfaatnya.
Berdasarkan data Badan Informasi Geospasial (BIG), Indonesia memiliki luas daratan
1.890.739 km2 dan luas lautan 6.315.222 km2 . Dengan demikian wilayah Indonesia terdiri dari
76,96% lautan. Laut Indonesia juga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Biota laut
yang dimiliki beranekaragam, baik itu protista, tumbuhan ataupun hewannya. Masih banyak
kekayaan laut Indonesia yang belum dieksplorasi dan bahkan belum dimanfaatkan.
Sungguh luar biasa kekayaan alam Indonesia bukan? Sungguh beruntung kita menjadi
warga negara Indonesia. Kita harus bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena lahir di
negeri yang kaya akan keanekaragaman hayati. Berikut adalah gambaran kecil betapa Tuhan
memberkahi Indonesia dengan keanekaragaman lora dan fauna, baik di daratan maupun di
lautan.
c. Manfaat Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati bukan hanya memberikan manfaat langsung kepada manusia namun juga
sangat penting dalam mempertahankan keberlangsungan ekosistem. Sebagai contoh hutan hujan
tropis dengan
keanekaragaman hayatinya yang tinggi, lebih mendukung untuk kelestarian ekosistem dibandingkan
dengan ekosistem pertanian yang monokultur
Seringkali kita mendengar bahwa ada hama tertentu yang menyerang padi misalnya wereng. Hal
ini terjadi karena hanya ada satu jenis tanaman di sana yaitu padi. Ketiadaan predator alami wereng
menyebabkan terjadinya ledakan populasi wereng sehingga populasi wereng meningkat tinggi. Selain
itu, petani juga harus menambahkan pupuk pada lahan agar tanaman padi dapat tumbuh dengan
subur. Berbeda dengan hutan hujan tropis, dengan adanya tanaman dan hewan yang beranekaragam
maka kesempatan satu jenis hewan untuk meningkat populasinya dengan cepat menjadi berkurang.
Begitu pula dengan daur materi yang berjalan secara alami tanpa campur tangan manusia. Daun,
ranting yang telah mati akan jatuh ke tanah kemudian diurai oleh jamur dan mikroorganisme lain
yang ada di dalam tanah, sehingga tidak perlu dilakukan pemupukan pada lahan hutan hujan tropis.

Selain berfungsi menjaga keseimbangan ekosistem, keanekaragaman hayati memiliki banyak


manfaat lain bagi manusia. Keanekaragaman hayati merupakan sumber pangan, sandang, papan,
obat-obatan, bahan
kecantikan dan ekonomi bagi manusia. Selain itu juga sebagai sumber ilmu pengetahuan dan plasma
nutfah dalam pengembangan varietas unggul dari sebuah spesies, seperti varietas unggul padi
Indragiri yang berasal dari varietas lokal Barumun dan Rojolele.
d. Pelestarian Keanekaragaman Hayati Indonesia
Keanekaragaman hayati dapat mengalami penurunan baik karena factor alam maupun akibat aktivitas
manusia. Bencana alam, misalnya kebakaran hutan, merupakan salah satu faktor alam yang
mengakibatkan kerusakan ekosistem yang dapat mengancam berkurangnya keanekaragaman hayati.
Secara umum aktivitas manusia memiliki andil besar terhadap berkurangnya keanekaragaman hayati
Indonesia.
Seringkali aktivitas manusia yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian malah
mengancam keanekaragam hayati, misalnya alih fungsi lahan hutan hujan tropis menjadi perkebunan,
pertanian, dan keperluan lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut mengakibatkan berkurangnya habitat
beberapa mahkluk hidup yang hidup di hutan hujan tropis dan juga berakibat pada musnahnya
spesies tertentu.
Contoh lain tentang kegiatan manusia yang mengancam berkurangnya keanekaragaman adalah
penangkapan satwa untuk diperjualbelikan. Trenggiling adalah salah satu hewan yang diburu untuk
obat tradisional. Kegiatan manusia ini tentulah mengancam populasi trenggiling ini bukan? Selain
itu, masih banyak aktivitas manusia yang dapat menurunkan keaneakaragaman hayati seperti
penyeragaman varietas tanaman dan ras hewan budidaya, penebangan hutan dan penggunaan
pestisida.
Berbagai upaya dapat dilakukan untuk tetap menjaga kelestarian keanekaragaman hayati seperti
hutan lindung, cagar alam dan taman nasional. Untuk mengatasi kelangkaan tanaman dapat dilakukan
perbanya -kan dengan kultur jaringan sedangkan untuk mengatasi kelangkaan hewan dapat dilakukan
dengan engguna kan teknologi cloning.

B. KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP


Ketika Kalian pergi ke pasar atau supermarket, Kalian tentunya akan menuju bagian tertentu untuk
menemukan barang yang akan Kalian beli.Coba Kalian bayangkan seandainya barang-barang di
pasar atau supermarket tidak dikelompokkan. Tentu Kalian akan kesulitan menemukannya. Seperti
itulah fungsi pengelompokan mahkluk hidup.
1. Bagaimana Ahli Mengelompokkan Mahkluk Hidup?
Dalam sejarah pengelompokan mahkluk hidup, pada mulanya para ahli menggunakan dua
skema dalam pengelompokan mahkluk hidup, yaitu klasiikasi buatan dan alami. Kedua klasiikasi
ini sama-sama menggunakan ciri-ciri yang menonjol sebagai dasar klasiikasi tetapi berbeda dalam
cara penetapan ciri-ciri tersebut. Pada klasiikasi buatan, dilakukan dengan cara memilih dengan
bebas ciri-ciri pemersatu terlebih dahulu baru kemudian mengelompokkan organisme yang sesuai.
Contohnya ketika melakukan pengelompokan dengan ciri pemersatu ada tidaknya sirip, maka paus
akan dikelompokkan dengan ikan. Kelebihan dari klasiikasi ini adalah mudah untuk
dikembangkan dan tidak mudah berubah, namun kelemahannya pengelompokannya tidak
menunjukkan hubungan evolusioner.
Berbeda halnya dengan klasiikasi buatan, klasiikiasi alami pengelompokan organisme
dilakukan berdasarkan kemiripan terlebih dahulu dan baru kemudian mengidentiikasi ciri-ciri
yang dimiliki satu sama lain. Kelemahan klasiikasi ini adalah pengelompokannya berubah jika
ditemukan informasi yang baru. Seperti pengelompokan gorilla, orang utan dan simpanse yang
sebelumnya digolongkan pada famili pongidae
tetapi sekarang digolongkan ke dalam famili hominidae. Begitupula alga, yang sebelumnya
dikelompokkan dalam kingdom plantae, namun sekarang dikelompokkan pada kingdom protista.
Dalam perkembangannya muncul klasiikasi ilogenetik. Klasiikasi ini digunakan untuk
mengelompokkan organisme berdasarkan pada hubungan kekerabatan yang ditunjukkan pada
materi genetis suatu organisme.Organisme yang memiliki tingkat persamaan yang lebih tinggi
dalam urutan DNA atau asam nukleatnya dinilai memiliki hubungan yang lebih dekat.
2. Apa Saja Pengelompokan Mahkluk Hidup dan
Peranannya?
Mari kita belajar lebih dalam lagi tentang pengelompokan mahkluk hidup, namun sebelum itu,
lakukan terlebih dahulu kegiatan berikut ini (Praktik yang dilakukan di sekolah)
C. MAKHLUK HIDUP DAN EKOSISTEM
Cobalah Kalian perhatikan lingkungan di sekitar Kalian. Kalian akan menemukan bahwa satu jenis
spesies akan tergantung pada spesies lainnya.Contohnya, lebah mengisap nektar bunga untuk
dijadikan madu, sedangkan tanaman memerlukan lebah untuk membantu proses penyerbukan
sehingga tanaman dapat memperbanyak diri melalui biji. Seperti itulah mahkluk
hidup dalam ekosistemnya. Mahkluk hidup harus berinteraksi dengan mahkluk hidup lainnya dan
juga dengan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Apa itu ekosistem? Seperti apa interaksi
yang terjadi?
1. Apa Itu Ekosistem?
Istilah “Ekosistem” pertama kali digunakan oleh Tansley, seorang ahli botani Inggris, pada
tahun 1935. Ekosistem adalah unit struktural dan fungsional ekologi dimana organisme hidup
berinteraksi satu sama lainnya dan dengan lingkungan sekitarnya. Setiap ekosistem memiliki ciri
khas karena adanya perbedaan komponen biotik (mahkluk hidup) dan abiotic (tak hidup).
2. Interaksi Antar Komponen Ekosistem
Dalam Ekosistem, komponen biotik (mahkluk hidup) dan abiotik (komponen tak hidup)
saling berhubungan melalui siklus materi dan aliran energi. Siklus materi adalah perputaran
materi yang terjadi diantara komponen ekosistem. Materi yang dimaksud adalah senyawa kimia
penyusun tubuh mahkluk hidup seperti air, karbon, oksigen, nitrogen dan sulfur. Senyawa
kimia tersebut berpindah dari komponen biotik ke abiotik dan kembali lagi ke komponen biotik.
Berbeda halnya dengan energi. Di ekosistem energi mengalir dan tidak kembali. Energi
matahari ditangkap oleh tumbuhan, kemudian energy tumbuhan digunakan oleh konsumen
tingkat pertama, konsumen tingkat kedua, dan begitu seterusnya. Dari satu tingkat tropik ke
tingkat tropic berikutnya, energi yang berpindah hanya sekitar 10% dari sumber energi
yang diperoleh karena sisanya terbuang dalam bentuk panas. Berdasarkan hukum kekekalan
energi, energi hanya berubah bentuk, tidak dapat dimusnahkan dan tidak dapat diciptakan. Di
ekosistem energi panas tidak dapat dimanfaatkan kembali oleh produsen sehingga energi tidak
kembali lagi ke ekosistem.
Pada eksosistem terjadi peristiwa makan dan dimakan yang disebut dengan rantai
makanan. Rantai makanan ini saling berkaitan sehingga membentuk jaring-jaring makanan .

Piramida makanan adalah diagram yang menampilkan susunan tingkat tropik satu dengan
tingkat tropik berikutnya berdasarkan jumlah atau masa atau jumlah energi pada setiap
tropiknya. Tingkat tropik adalah posisi organisme dalam rantai makanan atau jaring makanan.
Tingkat tropik I adalah produsen seperti tumbuhan, tingkat tropik II adalah konsumen I yang
memakan produsen sedangkan tingkat tropik III adalah konsumen II yang memakan konsumen I.
Berikut adalah contoh piramida energi. Pada piramida energi, ukuran setiap blok (tropik I,
II dst.) menunjukkan energi yang dimiliki olehtingkatan tropik tersebut. Dengan demikian dapat
diketahui bahwa tingkat tropik I memiliki jumlah energi yang lebih besar dari tingkat tropik II,
begitu pula selanjutnya.
Interaksi antar mahluk hidup yang dapat terjadi dalam sebuah ekosistem dapat
dikelompokkansebagai berikut.
1. Predasi yaitu hubungan antara predator dengan mangsanya. Hubungan antara tikus dan ular
adalah contoh predasi.
2. Kompetisi yaitu hubungan persaingan, seperti hubungan antara pohon dan rumput yang
bersaing mendapatkan unsur hara dan air di dalam tanah.
3. Netral yaitu hubungan tidak saling mengganggu. Contohnya adalah interaksi pohon dengan
ular.
4. Simbiosis yaitu interaksi dua jenis mahkluk hidup yang hidup bersama. Interaksi simbiosis ini
ada yang interaksinya saling menguntungkan (simbiosis mutualisme), ada yang dalam
interaksinya satu organisme mengalami kerugian sedangkan yang lainnya mengalami
keuntungan (simbiosis parasitisme) dan ada yang dalam interaksinya satu organisme
mengalami keuntungan sedangkan yang lainnya tidak mengalami kerugian ataupun
keuntungan (simbiosis komensalisme).
5. Antibiosis yaitu interaksi dua jenis mahkluk hidup dimana salah satu mahkluk hidup tersebut
mengeluarkan racun untuk membunuh mahkluk hidup lainnya. Seperti interaksi antara jamur
Penicillium dengan bakteri, dimana jamur ini mengeluarkan antibiotik yang dapat
membunuh bakteri.
Dalam ekosistem, interaksi bukan hanya antar komponen biotik namun juga interaksi
antara komponen biotik dan abiotik misalnya hubungan antara tanah dan pohon. Pohon
memperoleh unsur hara yang diperlukan untuk tumbuh dari dalam tanah. Disisi lain daun,
ranting pohon yang telah kering dan dibusukkan dapat menambah unsur hara yang ada di dalam
tanah.

Jika interaksi-interaksi ini terjadi secara dinamis maka ekosistem berada dalam
keseimbangan. Keseimbangan ekosistem ini perlu dipertahankan untuk keberlangsungan hidup
mahkluk hidup didalamnya. Gangguan pada keseimbangan ekosistem akan memberikan dampak
yang buruk.Coba Kalian perhatikan rantai makanan pada Gambar 7.17, jika belalang
kita musnahkan dalam ekosistem itu, maka predatornya yaitu katak akan mengalami penurunan
jumlah sedangkan tanaman padi akan meningkat jumlahnya karena organisme yang
memakannya berkurang jumlahnya.

2. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


PROJEK 1 : Lakukan observasi disekitar tempat kalian sekitar rumah/pengalaman yang pernah
dilakukan. Buatlah daftar species tumbuhan yabg bermanfaat yang ada didaerah kalian!

No Jenis tumbuhan Manfaat


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

RUBRIK ASESMEN HASILOBSERVASI

Aspek Belum kompeten Cukup kompeten Kompeten Sangat kompeten (9-10)


( 0- 5) ( 6-7) ( 7-8 )
Proses Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik sudah
pengamatan tidak mengamati hanya mengamati sudah mengamati lima jenis
satu jenis saja mengamati tiga
jenis
Proses Peserta didik Peserta didik Peserta didk Peserta didik dapat
presentasi tidak presentasi presentasi tidak presentasi presentasi dengan data
hasil baik dengan data dan bahasa yang baik
tidak lengkap

3. GLOSARIUM
Abiotik : Lingkungan yang terdiri atas mahluk tak hidup
Abisal : Daerah palung laut yang keadaannya gelap
Batial : Daerah lereng benua dengan kedalaman 200-2.500 m.
Bentik : Daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa organisme mati.
Bentos : Hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos dapat
sessil (melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis.
Biodiversitas : Variasi organisme hidup pada berbagai tingkatan
Biotik : Lingkungan yang terdiri dari mahluk hidup

Bioma : Ekosistem darat yang khas pada wilayah tertentu dan dicirikan oleh jenis vegetasi
yang dominan di wilayah tersebut.
Biogeokimia : Siklus yang melibatkan senyawa kimia yang berpindah tempat melalui organisme
sebagi perantara kemudian senyawa ini kembali ke lingkungan fisik.
Biomassa : Massa kering organisme.
Ekosistem : Hubungan timbal balik antara organisme dengan lingkungan abiotik

Endemik : Spesies lokal yang unik dan hanya ada pada daerah tertentu dan tidak ditemukan di
daerah lain
Fenotif : Ciri fisik dan fisiologis pada suatu organisme
Gen : Bagian dari kromosom yang berfungsi sebagai pembawa sifat
Genotif : Kandungan genetic suatu organisme
Habitat : Tempat suatu organisme hidup, mengalami pertumbuhan dan perkembangan serta
bereproduksi
Hadal : Bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman lebih dari 6.000 meter.
Heterotorf : Organisme yang memanfaatkan senyawa organik dari makhluk hidup lain.
Individu : Mahluk hidup tunggal

Komensalisme: Hubunganantara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan
bersama untuk berbagi sumber makanan, salah satu spesies diuntungkan dan
spesies lainnya tidak dirugikan.
Kompetisi : Interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentinganyang sama sehingga
terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan.
Komunitas : Organisasi mahluk hidup terdiri dari populasi-populasi.
Konsumen : Organisme yang memperoleh bahan organik dari organisme lain.
Konservasi : Usaha yang dilakukan untuk melestarikan keanekaragaman hayati
Spesies : Suatu mahluk hidup apabila melakukan perkawinan menghasilkan keturunan yang
fertil
Takson : Nama umum tingkat-tingkat satuan taksonomi tanpa melihat Peringkatnya
Variasi : Perbedaan-perbedaan sifat yang terdapat pada makhluk hidup
4. DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A, & Reece, Jane B. 2008. Biologi Ed. 9. Jakarta: Erlangga.
Faidah Rahmawati, Nurul Urifah, Ari Wijayati. 2009. "Biologi untuk SMA/MA Kelas XI
Program MIPA. Jakarta .CV.Ricardo.
Irningtyas, 2018, Biologi SMA kelas X, Jakarta: Erlangga.
Nurhayati, Nunung dan Resti Wijayanti, 2017, Biologi SMA kelas X, Bandung:
YRama Yudha.
Pustaka Gama, Tim, Kamus Lengkap Biologi.
Diah Aryulina, dkk. 2007. Biologi 1 SMA. Jakarta: Esis.
Irnaningtyas. 2010. Buku teks Biologi SMA/MA kelas XI. Jakarta : Erlangga
Ririn Safitri, Bowo Siarto. 2013. Biologi X SMA. Surakarta: Mediatama.
Rumiyati. 2016. Biologi X semester 2. Klaten: Intan Pariwara
Ernawati dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam modul 3. Jakarta: Penerbit Erlangga
MODUL AJAR
PROJEK ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
KELAS X
SMK BINA PATRIA 2 SUKOHARJO
Tahun Pelajaran 2022/2023

A. INFORMASI UMUM

Bidang Keahlian Teknologi Informasi


Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
Judul Elemen Zat dan Perubahannya

Deskripsi Aspek ini meliputi dasar-dasar besaran dan pengukuran, sifat zat
yang dibedakan secara kimia dan fisika, ciri-ciri dari perubahan zat
secara fisika dan kimia, serta penggolongan zatbmenjadinunsur,
senyawa, campuran
yang bermanfaat secara ekonomi
Capaian Pembelajaran Menjelaskan fenomena secara ilmiah
Mendesain dan mengevaluasi penyelidikan ilmiah Menerjemahkan
data dan bukti bukti secara ilmiah
Kompetensi Awal Materi dan perubahannya

Kelas X

Alokasi Waktu 1080 menit

Jumlah Pertemuan 3 x 45 menit

Fase Capaian E

Profil Pelajar Pancasila Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak
Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, dan Kreatif

Target Peserta Didik Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna
dan memahami materi ajar.
Model Pembelajaran Discovery Learning

Moda Pembelajaran Daring / Kombinasi

Metode Pembelajaran
Diskusi, presentasi, eksperimen, simulasi praktik
Bentuk Penilaian Asesmen Non Kognitif dan Kognitif
Sumbar Pembelajaran Buku Paket, Modul, Internet dan Lainnya

Alat Praktik
Pembelajaran
Media Pembelajaran PPT, Video Pembelajaran, Internet
B. KOMPETENSI INTI
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Menjelaskan besaran dan melakukan pengukuran
1) Peserta didik mampu menjelaskan pengertian besaran dengan menggunakan
bahasa sendiri
2) Peserta didik mampu menjelaskan pengertian dimensi dengan bahsa sendiri.
3) Peserta didik mampu menerapkan notasi ilmiah dengan menggunakan
bahasa sendiri
4) Peserta didik mampu menerapkan konversi satuan.
5) Peserta didik mampu menerapkan angka penting dalam pengukuran
6) Peserta didik mampu melakukan pengukuran yang digunakan di jurusan
masing-masing
b. Mendeskripsikan materi dan pengelompokannya
1) Peserta didik mampu menjelaskan pengertian materi dengan menggunakan
bahasa
2) sendiri
3) Peserta didik mampu mengelompokan materi berdasarkan sifatnya dengan
benar
c. Menjelaskan jenis-jenis perubahan materi
1) Peserta didik mampu mendeskripsikan pengertian perubahan materi dengan
bahasa sendiri
2) Peserta didik mampu mengamati perubahan fisika yang ditunjukkan oleh
perubahan
3) wujud tanpa terjadi perubahan komposisi atau identitas zat dan dapat diukur
4) Peserta didik mampu mengamati perubahan kimia yang ditunjukkan oleh
perubahan
5) komposisi ( perubahan warna, terbentuknya endapan atau gas )
6) Peserta didik mampu mengelompokan materi menjadi unsur, senyawa,
campuran dengan benar
d. Menerapkan cara pemisahan campuran
1) Peserta didik mampu mengenal cara pemisahan campuran dengan teliti
2) Peserta didik mampu mengaplikasikan cara memisahkan campuran dalam
kehidupan
3) sehari-hari
2. PEMAHAMAN BERMAKNA
a. Peserta didik dapat memecahkan suatu permasalahan dengan cara diskusi dan
praktikum
b. Peserta didik dapat menganalisis penyebab terjadinya suatu peristiwa
c. Peserta didik dapat memahami pemanfaatan media pembelajaran

3. PERTANYAAN PEMANTIK
Pertemuan 1
a. Apakah anda mengenal istilah besaran dan pengukuran?
b. Dengan melihat kehidupan sehari-hari, apa saja jenis-jenis besaran yang kamu
ketahui?
c. Dengan melihat keadaan suatu benda, jenis besaran apa yang dimiliki?
d. Dengan melihat fenomena kehidupan sehari-hari apakah kamu dapat menggunakan
alat ukur?
Pertemuan 2
a. Apakah anda mengenal materi?
b. Dengan melihat keadaan materi, jelaskan sifat-sifat materi tersebut!
c. Bagaimana cara materi mengalami perubahan?
Pertemuan 3
a. Dalam kehidupan sehari-hari apakah kamu mengenal jenis-jenis perubahan materi?
b. Jelaskan perbedaan perubahan fisika dan perubahan kimia!
c. Apakah yang dimaksud unsur, senyawa, campuran?
Pertemuan 4
a. Apakah anda mengenal cara pemisahan campuran?
b. Mengapa campuran perlu dipisahakan?
c. Bagaimana cara menerapkan pemisahan campuran dalam kehidupan sehari-hari?
Pertemuan 5
Ulangan

4. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru dan Peserta didik
Waktu
Pendahuluan a. Mengawali pembelajaran dengan berdoa dan
memberi salam
(Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan
Berakhlak mulia)
b. Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk
memulai proses KBM (Laptop, jaringan internet,
aplikasi yang digunakan) (Mandiri)
c. Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta
didik lewat zoom meeting/ class room
d. Tanya jawab dengan siswa berkaitan dengan materi
sebelumnya
e. Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan
semangat dalam mengikuti pembelajaran.
f. Menginformasikan capaian pembelajaran dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
g. Menyampaikan cakupan materi secara garis besar.
Inti a. Peserta didik membaca dan mencermati: ’
1). Besaran
2). Angka penting
3). Pengukuran.
b. Tanya jawab guru dan peserta didik
Materi yang berkaitan dengan pengertian besaran,
angka penting, dan pengukuran.
c. Peserta didik berkolaborasi dalam hal :
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru dan Peserta didik
Waktu
(Bergotong royong)
1). Menentukan pengertian besaran dan pengukuran
2).Menjelaskan yang dimaksud angka penting
(Kreatif)
3).Menjelaskan jenis-jenis pengukuran dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
(Bernalar kritis)
d. Peserta didik mempresentasikan dan menanggapi:
1). Mempresentasikan hasil tulisan/teks informasi
yang dibuat secara kelompok.
2). Menanggapi presentasi teman/kelompok lain
secara santun.

Penutup a. Peserta didik melakukan refleksi tentang apa yang


sudah dipelajari
b. guru memberikan penguatan.
c. Mengarahkan dan mengajak Peserta didik berdo’a
d. Menutup pertemuan dan memberikan salam

Pertemuan ke 2

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru dan Peserta didik
Waktu
Pendahuluan a. Mengawali pembelajaran dengan berdoa dan
memberi salam
(Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan
Berakhlak mulia)
b. Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk
memulai proses KBM (Laptop, jaringan internet,
aplikasi yang digunakan) (Mandiri)
c. Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta
didik lewat zoom meeting/ class room
d. Tanya jawab dengan siswa berkaitan dengan materi
sebelumnya
e. Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan
semangat dalam mengikuti pembelajaran.
f. Menginformasikan capaian pembelajaran dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
g. Menyampaikan cakupan materi secara garis besar.
Inti a. Peserta didik membaca dan mencermati: ’
1). Materi
2). Sifat materi
3). Perubahan materi
b. Tanya jawab guru dan peserta didik
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru dan Peserta didik
Waktu
Materi yang berkaitan dengan hubungan materi, sifat-
sifat materi dan perubahannya.
c. Peserta didik berkolaborasi dalam hal :
(Bergotong royong)
1). Menentukan hubungan materi, sifat-sifat materi
dan perubahannya
2). Menentukan sifat fisika (Kreatif)
3). Menentukan sifat kimia (Kreatif )
d. Peserta didik mempresentasikan dan menanggapi:
1). Mempresentasikan hasil tulisan/teks informasi
yang dibuat secara kelompok.
2). Menanggapi presentasi teman/kelompok lain
secara santun.

Penutup 1. Peserta didik melakukan refleksi tentang apa yang


sudah dipelajari
2. Guru memberikan penguatan.
3. Mengarahkan dan mengajak Peserta didik berdo’a
4. Menutup pertemuan dan memberikan salam

Pertemuan ke 3

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru dan Peserta didik
Waktu
Pendahuluan a. Mengawali pembelajaran dengan berdoa dan
memberi salam
(Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan
Berakhlak mulia)
b. Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk
memulai proses KBM (Laptop, jaringan
internet,aplikasi yang digunakan) (Mandiri)
c. Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta
didik lewat zoom meeting/ class room
d. Tanya jawab dengan siswa berkaitan dengan materi
sebelumnya
e. Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan
semangat dalam mengikuti pembelajaran.
f. Menginformasikan capaian pembelajaran dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
g. Menyampaikan cakupan materi secara garis besar.
Inti a. Peserta didik membaca dan mencermati: ’
1). Jenis-jenis perubahan materi
2). Perubahan fisika dan perubahan kimia
3). Unsur, senyawa, campuran
b. Tanya jawab guru dan peserta didik
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru dan Peserta didik
Waktu
Materi yang berkaitan dengan perubahan materi dan
unsur, senyawa, campuran
c.Peserta didik berkolaborasi dalam hal :
(Bergotong royong)
1). Menentukan perubahan energi ( bernalar kritis)
2). Menjelaskan sumber energy terbarukan (Kreatif)
d. Peserta didik mempresentasikan dan menanggapi:
1). Mempresentasikan hasil tulisan/teks informasi
yang dibuat secara kelompok.
2).Menanggapi presentasi teman/kelompok lain
secara santun.

Penutup a. Peserta didik melakukan refleksi tentang apa yang


sudah dipelajari
b. guru memberikan penguatan.
c. Mengarahkan dan mengajak Peserta didik berdo’a
d. Menutup pertemuan dan memberikan salam

Pertemuan ke 4

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru dan Peserta didik
Waktu
Pendahuluan h. Mengawali pembelajaran dengan berdoa dan
memberi salam
(Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan
Berakhlak mulia)
i. Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk
memulai proses KBM (Laptop, jaringan internet,
aplikasi yang digunakan) (Mandiri)
j. Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta
didik lewat zoom meeting/ class room
k. Tanya jawab dengan siswa berkaitan dengan materi
sebelumnya
l. Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan
semangat dalam mengikuti pembelajaran.
m. Menginformasikan capaian pembelajaran dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
n. Menyampaikan cakupan materi secara garis besar.
Inti e. Peserta didik membaca dan mencermati: ’
1). Cara pemisahan campuran
2). Aplikasi cara pemisahan campuran
f. Tanya jawab guru dan peserta didik
Materi yang berkaitan dengan cara memisahkan
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru dan Peserta didik
Waktu
campuran dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-
hari.
g. Peserta didik berkolaborasi dalam hal :
(Bergotong royong)
1). Menentukan macam-macam cara memisahkan
campuran
2).Menjelaskan alasan campuran perlu dipisahkan
(Kreatif)
3).Menjelaskan aplikasi pemisahan campuran dalam
kehidupan sehari-hari. (Bernalar kritis)
h. Peserta didik mempresentasikan dan menanggapi:
1). Mempresentasikan hasil tulisan/teks informasi
yang dibuat secara kelompok.
2). Menanggapi presentasi teman/kelompok lain
secara santun.

Penutup e. Peserta didik melakukan refleksi tentang apa yang


sudah dipelajari
f. guru memberikan penguatan.
g. Mengarahkan dan mengajak Peserta didik berdo’a
h. Menutup pertemuan dan memberikan salam

Pertemuan ke 5

Ulangan

5. ASESMEN
Jenis
a. Asesmen diagnostik (sebelum pembelajaran)

Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan
Aktivitas peserta didik selama belajar di 1. Apa saja kegiatanmu
rumah sepanjang hari di
rumah?
2. Apakah memiliki
waktu cukup untuk
belajar?
3. Sebutkan 5 hal dari yang paling
menyenangkan sampai yang paling
tidak menyenangkan ketika sedang
belajar.
4. Apa harapan dan mimpi kalian?
Aktivitas di rumah mendukung minat dan 1. Apakah kegemaranmu?
bakat peserta didik 2. Apakah kegemaranmu berkaitan dengan
program keahlian yang kamu pilih?
Pertemuan 1
1. Gambar dan jelaskan cara menggunakan salah satu alat ukur (sesuaikan dengan jurusan anak-
anak)

Pertemuan 2
1. Apa yang dimaksud materi?
2. Jelaskan sifat-sifat materi!
3. Bagaimana materi mengalami perubahan?

Pertemuan ke 3
1. Jelaskan jenis-jenis perubahan materi!
2. Jelaskan perbedaan perubahan fisika dan perubahan kimia
3. Apa yang dimaksud unsur, senyawa, campuran?

Pertemuan ke 4
1. Mengamati peristiwa di sekitar mu, lalu kelompokan yang termasuk perubahan fisika dan
perubahan kimia!

Pertemuan 5
Ulangan

b. Asesmen sumatif (di akhir pembelajaran)


1. Usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya adalah….
a. hasil kali gaya dan perpindahannya
b. perubahan arah
c. perubahan massa
d. perubahan dimensi
e. pergeseran massa
2. Balok bermassa 2 kg didorong dengan gaya 2 N sehingga berpindah sejauh 2 m. Usaha yang telah
dilakukan untuk memindahkan balok sebesar . . .
A. 2 J
B. 4 J
C. 6 J
D. 8 J
E. 10 J
3. Benda bermassa 500 gr didorong oleh gaya 16 N dengan sudut 60o sehingga berpindah sejauh 2, 5
m. Usaha yang dilakukan oleh gaya 16 N adalah . . .

A. 20 J
B. 25 J
C. 32 J
D. 40 J
E. 48 J
4. Berikut ini yang bukan merupakan sifat fisika adalah ….
A. Titik didih
B. Kekerasan
C. Warna
D. Kereaktifan
E. Massa jenis
5. Diantara peristiwa berikut, yang bukan merupakan perubahan fisika adalah ….
A. Lilin meleleh
B. Es mencair
C. Emas melebur
D. Petasan meledak
E. Besi memuai
6. Berikut ini yang merupakan sifat kimia adalah ….
A. Daya hantar
B. Berkarat
C. Bau
D. Rasa
E. Kelarutan
7. Dari pernyataan berikut :
1. Besi memuai
2. Bensin terbakar
3. Kapur barus menyublim
4. Singkong menjadi tape
8. Makanan membusuk
Yang tergolong perubahan kimia adalah ….
A. 1, 3, 5
B. 1, 2, 4
C. 2, 3, 4
D. 2, 3, 5
E. 2, 4, 5
9. Sifat materi yang bergantung pada jumlah dan ukuran zat disebut ….
A. Sifat kimia
B. Sifat fisika
C. Sifat Ekstensif
D. Sifat intensif
E. Sifat kognitif
10. Diantara sifat berikut, yang bukan merupakan sifat intensif adalah ….
A. Kalor jenis
B. Titik didih
C. Titik lebur
D. Suhu
E. Entalpi
11. Berikut ini yang merupakan sifat kimia adalah ….
A. Daya hantar
B. Berkarat
C. Bau
D. Rasa
E. Kelarutan
12. Berikut adalah ciri – ciri menandai terjadinya reaksi kimia, kecuali ….
A. Menghasilkan gas
B. Membentuk endapan
C. Terjadi perubahan suhu
D. Terjadi perubahan warna
E. Perubahan berat zat
13. Pemisahan dua campuran zat cair yang berbeda titik didihnya dapat dilakukan dengan cara ....
A. Penyubliman.
B. Penyaringan.
C. Kromatografi
D.Penyulingan.
E. Pengkristalan
14. Cara pemisahan campuran yang dilakukan pada zat pewarna tekstil adalah ....
A. Filtrasi.
B. Kristalisasi.
C. Kromatografi.
D. Sublimasi.
E. Distilasi.
15. Zat yang dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana melalui reaksi kimia disebut
....
A. Unsur.
B. Senyawa.
C. Larutan.
D. Campuran.
E. Zat tunggal.
16. Air sungai yang tercemar air raksa sebanyak 2 kg, setelah dianalisis di laboratorium ternyata
mengandung 12 mg air raksa, maka kadar air raksa yang terkandung dalam air sungai adalah
......
A. 8 bpj
B. 5 bpj
C. 6 bpj
D. 4 bpj
E. 2 bpj

BENTUK PENILAIAN
a. Sikap (profil pelajar pancasila): (observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya)
b. Perfoma : (presentasi, pameran hasil karya, jurnal dsb)
c. Tertulis : (Pilihan ganda, esay)

5. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


a. Pengayaan : Untuk siswa yang mendapat nilai di atas rata-rata
b. Remidial : Untuk siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata
6. REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU
a. Apakah ada kendala selama pembelajaran?
b. Apakah semua peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran?
c. Apa saja kesulitan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran?
d. Apakah peserta didik dapat mengatasi kesuliatan dalam pembelajaran?
e. Apa level peserta didik dalam mencapai capaian pembelajaran?
f. Apakah peserta didik bisa dianggap tuntas?
g. Apa strategi agar seluruh peserta didik dapat menuntaskan capaian pembelajaran?

7. REFLEKSI
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?

Sukoharjo, Juni 2022


Ka.G.MapelUmum/Ka.Kons.Keahlian Guru Mata Pelajaran

Rizal Herdiansyah, S.Si. Setiya Ningsih, S.Si.


NIP. - NIP. –

Mengetahui,
KepalaSekolah, WKS. Kurikulum

Drs.Suryanto Nur Hidayat, S.Sn.


NIP. - NIP. –
LAMPIRAN
1. BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
BESARAN DAN PENGUKURAN
1). Besaran pokok
Besaran pokok adalah besaran yang memerlukan definisi yang jelas
Ada 7 besaran pokok, yaitu :

Nama besaran Satuan Lambang satuan


1. panjang meter m
2. massa Kilogram Kg
3. waktu sekon s
4. suhu kelvin K
5. kuat arus listrik Ampere A
6. intensitas candela cd
cahaya
7. jumlah zat mol mol

2). Besaran turunan


Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari satuan besaran pokok.
Contoh : Volume. Kecepatan, gaya, energi dll
3), Dimensi
Dimensi adalah penulisan suatu besaran dari besaran pokok

Nama besaran Satuan Lambang Dimensi


1. panjang Meter ( m ) L
2. massa Kilogram ( kg) M
3. waktu Sekon(s) T
4. suhu Kelvin ( K ) 
5. kuat arus listrik Ampere ( A ) I
6. intensitas Candela ( Cd ) J
cahaya
7. jumlah zat mol N

4). Notasi Ilmiah


Notasi ilmiah adalah cara penulisan nomor yang mengakomodasi nilai- nilai terlalu besar
atau kecil jika ditulis dalam notasi desimal standar.
dirumuskan :

a,...x10n

a adalah bilangan asli yang memenuhi 1⩽a<10.

n disebut eksponen dan merupakan bilangan 10 n menunjukkan orde


Contoh soal
Tulislah dalam bentuk notasi ilmiah:

a. 0,00000067 ditulis 6,7 . 10 7


b. 75000 ditulis 7,5 .10 4
5). Konversi satuan
Konversi satuan adalah penyetaraan dari suatu satuan ke satuan yang lain dalam besaran
yang sama
Awalan satuan adalah sesuatu yang mengawali satuan.
a). Awalan satuan yang lebih besar dari satu.

Awalan Nilai Simbol


Eksa 18 E
10
Peta 15 P
10
Tera 12 T
10
Giga 10 9 G
Mega 10 6 M
Kilo 10 3 K
hekto 10 2 H
deka 10 1 da

b). Awalan satuan yang kurang dari satu

Awalan Nilai Simbol


atto 18 a
10
femto 15 f
10
piko p
12
nano 10 n
9
mikro 10 
6
mili 10 m
desi 3 d
10
centi 10
2 c
1
10

Contoh soal

3.10 5 m = Mm = m
Jawab :

3.10 5 m = 3. 10 1 Mm = 3. 10 11 m
6). Angka penting
Angka penting adalah angka hasil pengukuran
Ketentuananya :
1) Semua angka bukan nol adalah angka penting
2) Angka nol diantara angka bukan nol adalah angka penting
3) Angka nol dibelakang angka bukan nol adalah bukan angka penting
4) Angka nol disebelah kanan koma adalah angka penting
5) Angka nol disebelah kiri angka bukan nol adalah bukan angka penting
Operasi angka penting
a. Penjumlahan dan pengurangan
Operasi penjumlahan dan pengurangan angka penting ditentukan oleh angka di
belakang koma paling sedikit
b. Pembagian dan perkalian
Operasi pembagian dan perkalian ditentukan oleh bilangan yang memiliki angka
penting paling sedikit
7). Pengukuran
Pengukuran adalah membandingkan sesuatu ketika kita mengukur panjang meja dengan
penggaris, misalnya didapat panjang meja 100 cm, maka panjang meja merupakan besaran,
100 merupakan hasil dari pengukuran sedangkan cm adalah satuannya.
Dibawah ini adalah pengukuran suatu besaran yaitu :
a). Pengukuran Panjang
Pengukuran adalah aktivitas membandingkan kuantitas yang diukur dengan alat ukur yang
digunakan sebagai satu unit. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang benda
haruslah sesuai dengan ukuran benda. Sebagai contoh, untuk mengukur lebar buku kita
gunakan pengaris, sedangkan untuk mengukur lebar jalan raya lebih mudah menggunakan
meteran kelos.
( 1 ). Pengukuran Panjang dengan Mistar
Penggaris atau mistar berbagai macam jenisnya, seperti penggaris yang berbentuk
lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari plastik atau logam, mistar tukang kayu,
dan penggaris berbentuk pita (meteran pita). Mistar mempunyai batas ukur sampai 1
meter, sedangkan meteran pita dapat mengukur panjang sampai 3 meter. Mistar
memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm.

Posisi mata harus melihat tegak lurus terhadap skala ketika membaca skala mistar.
Hal ini untuk menghindari kesalahan pembacaan hasil pengukuran akibat beda sudut
kemiringan dalam melihat atau disebut dengan kesalahan paralaks.

Pembacaan Skala
( 2). Pengukuran Panjang dengan Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10
cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong juga dapat digunakan
untuk mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam sebuah pipa. Bagian-
bagian penting jangka sorong yaitu:
1. rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm
2. rahang geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan nonius mempunyai
selisih 1 mm.
Jangka Sorong

( 3 ). Pengukuran Panjang dengan Mikrometer Sekrup


Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup
dapat digunakan untuk mengukur benda yang mempunyai ukuran kecil dan tipis,
seperti mengukur ketebalan plat, diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang
berukuran kecil.
Bagian-bagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala utama, skala putar, dan
silinder bergerigi. Skala terkecil dari skala utama bernilai 0,1 mm, sedangkan skala
terkecil untuk skala putar sebesar 0,01 mm. Berikut ini gambar bagian-bagian dari
mikrometer.

Mikrometer Sekrup
( 2 ). Pengukuran Massa Benda
Timbangan digunakan untuk mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah
keseimbangan kedua lengan, yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur
dengan anak timbangan yang digunakan. Dalam dunia pendidikan sering digunakan
neraca O’Hauss tiga lengan atau dua lengan. Perhatikan beberapa alat ukur berat berikut
ini.
Bagian-bagian dari neraca O’Hauss tiga lengan adalah sebagai berikut:
• Lengan depan memiliki skala 0-10 g, dengan tiap skala bernilai 1 g.
• Lengan tengah berskala mulai 0-500 g, tiap skala sebesar 100 g.
• Lengan belakang dengan skala bernilai 10 sampai 100 g, tiap skala 10 g.

Neraca
( 3 ). Pengukuran Besaran Waktu
Berbagai jenis alat ukur waktu misalnya: jam analog, jam digital, jam dinding, jam atom,
jam matahari, dan stopwatch. Dari alat-alat tersebut, stopwatch termasuk alat ukur yang
memiliki ketelitian cukup baik, yaitu sampai 0,1 s.
Alat Ukur Waktu
b). Ketidakpastian Pengukuran
1). Kesalahan Umum
Kesalahan umum adalah kesalahan yang disebabkan keterbatasan pada pengamat saat
melakukan pengukuran. Kesalahan ini dapat disebabkan karena kesalahan membaca
skala kecil, dan kekurangterampilan dalam menyusun dan memakai alat, terutama untuk
alat yang melibatkan banyak komponen.
2). Kesalahan Sistematik
Kesalahan sistematik merupakan kesalahan yang disebabkan oleh alat yang digunakan
dan atau lingkungan di sekitar alat yang memengaruhi kinerja alat. Misalnya, kesalahan
kalibrasi, kesalahan titik nol, kesalahan komponen alat atau kerusakan alat, kesalahan
paralaks, perubahan suhu, dan kelembaban.
(a). Kesalahan Kalibrasi
Kesalahan kalibrasi terjadi karena pemberian nilai skala pada saat pembuatan atau
kalibrasi (standarisasi) tidak tepat. Hal ini mengakibatkan pembacaan hasil
pengukuran menjadi lebih besar atau lebih kecil dari nilai sebenarnya. Kesalahan
ini dapat diatasi dengan mengkalibrasi ulang alat menggunakan alat yang telah
terstandarisasi.
(b). Kesalahan Titik Nol
Kesalahan titik nol terjadi karena titik nol skala pada alat yang digunakan tidak tepat
berhimpit dengan jarum penunjuk atau jarum penunjuk yang tidak bisa kembali
tepat pada skala nol. Akibatnya, hasil pengukuran dapat mengalami penambahan
atau pengurangan sesuai dengan selisih dari skala nol semestinya. Kesalahan titik
nol dapat diatasi dengan melakukan koreksi pada penulisan hasil pengukuran.
(c). Kesalahan Komponen Alat
Kerusakan pada alat jelas sangat berpengaruh pada pembacaan alat ukur.
Misalnya, pada neraca pegas. Jika pegas yang digunakan sudah lama dan aus,
maka akan berpengaruh pada pengurangan konstanta pegas. Hal ini menjadikan
jarum atau skala penunjuk tidak tepat pada angka nol yang membuat skala
berikutnya bergeser.
(d). Kesalahan Paralaks
Kesalahan paralaks terjadi bila ada jarak antara jarum penunjuk dengan garis-garis
skala dan posisi mata pengamat tidak tegak lurus dengan jarum.
.

TUGAS : Gambar dan jelaskan cara menggunkan salah satu alat ukur ( Sesuaikan
dengan jurusan anak-anak)
MATERI DAN PERUBAHANNYA
A. MATERI DAN SIFAT – SIFATNYA.
1. Pengertian Materi
Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang. Contoh : udara,
makanan, kapur, kertas, besi, kayu, dll. Materi yang terdapat di alam dapat berwujud padat, cair, dan
gas. Materi sering juga disebut zat atau bahan. Kita dapat membedakan dan mengenali suatu zat
berdasarkan ciri khasnya misalnya : dengan cara mencicipi, membedakan berdasarkan baunya,
berdasarkan warnanya, berdasarkan bentuknya, dll. Misalkan membedakan air dengan minyak tanah
dapat dibedakan berdasarkan baunya dan juga mudah tidaknya terbakar. Oleh karena itu materi dapat
dibedakan berdasarkan sifatnya yaitu :
a. Sifat Fisika
Sifat fisika adalah sifat materi yang ada hubungannya dengan kesanggupan materi secara fisis.
Oleh karena itu sifat fisika ini dapat diamati langsung oleh panca indra. Sifat – sifat fisis suatu zat
antara lain : rasa, wujud, warna, bau, massa jenis, daya hantar listrik, titik didih, titik leleh, indeks
bias, kekerasan, dan kelarutan.
b. Sifat Kimia
Sifat kimia adalah sifat materi yang ada hubungannya dengan kesanggupan materi untuk bereaksi
kimia. Oleh karena itu sifat kimia ini hanya dapat diamati apabila materi tersebut telah mengalami
perubahan reaksi. Sifat kimia suatu zat antara lain berkarat, membusuk, beracun, terbakar,
mengendap, dll.
Berdasarkan ukuran dan jumlahnya sifat – sifat materi dapat dibedakan menjadi 2 sifat yaitu :
a. Sifat Ekstensif
Sifat ekstensif adalah sifat materi yang bergantung pada jumlah dan ukuran zat. Contoh : massa,
volume, panjang, kelarutan, kandungan energi (entalpi).
b. Sifat Intensif
Sifat intensif adalah sifat materi yang tidak dipengaruhi oleh ukuran dan jumlah zat. Contoh : warna,
bau, rasa, massa jenis, kalor jenis, titik didih, titik lebur, daya hantar listrik, indeks bias, dan suhu.

B. PERUBAHAN MATERI
Dalam kehidupan sehari – hari banyak fenomena yang kita temukan yang ada hubungannya
dengan perubahan suatu materi. Pada waktu kita memasak air ada fenomena air mendidih, ada
sebagian air yang berubah menjadi uap air, pada pembakaran kayu maka akan terbentuk arang, pada
besi berkarat, lilin meleleh, dll. Dari fenomena – fenomena yang ada maka berdasarkan perubahan
sifat dan strukturnya perubahan materi dikelompokkan menjadi 2, yaitu :

1. Perubahan Fisika
Pada waktu kita melihat lilin meleleh disana terjadi suatu perubahan. Lilin yang semula
berbentuk padat pada waktu meleleh lilin menjadi cair tetapi pada akhirnya akan kembali ke padat
lagi. Lilin ini masih memiliki sifat kimia yang sama hanya terjadi perubahan wujud saja.
Berdasarkan contoh yang ada dapat didefinisikan, perubahan fisika yaitu perubahan materi yang
tidak disertai dengan terbentuknya zat baru. Pada umumnya materi yang mengalami perubahan
fisika akan dapat kembali ke keadaan atau sifat semula.
Contoh lain :
a. Perubahan fisika karena perubahan bentuk.
Contoh : 1. Kain menjadi baju.
2. Kayu menjadi kursi.
3. Kulit menjadi sepatu.
4. Singkong menjadi tepung.
b. Perubahan fisika karena perubahan wujud.
Contoh : 1. Air menjadi es.
2. Bensin menguap.
3. Kapur barus menyublim.
4. Mentega mencair.
c. Perubahan fisika karena proses pelarutan atau pengeringan.
Contoh : 1. Nasi menjadi bubur.
2. Air laut menjadi garam.
2. Perubahan Kimia
Kalau kita melihat pembuatan nata de coco. Air kelapa yang berbentuk cair setelah
mengalami fermentasi akan mengalami perubahan bentuk menjadi padat dan dapat dikonsumsi
oleh manusia. Nata yang sudah jadi tidak akan bisa kembali lagi ke bentuk asal. Air kelapa dan
nata mempunyai sifat fisika dan sifat kimia yang berbeda.
Dengan demikian, dapat didefinisikan perubahan kimia adalah perubahan materi yang
disertai terbentuknya zat baru. Perubahan kimia dinamakan juga reaksi kimia. Contoh lain :
a. Perubahan kimia karena proses pembakaran.
Pembakaran sempurna akan menghasilkan CO 2 dan H2O. Sehingga pada proses pembakaran
dihasilkan zat baru yaitu karbon dioksida, uap air, asap dan arang.
Contoh : 1. Kayu terbakar.
2. Bom meledak.
3. Bensin terbakar pada mesin mobil.
4. Kertas terbakar.
b. Perubahan kimia karena proses peragian / fermentasi.
Proses peragian merupakan proses perubahan karbohidart / zat tepung menjadi zat lain
dengan bantuan mikroorganisme (ragi / bakteri)
Contoh : 1. Pembuatan tempe kedelai.
2. Pembuatan tape dari singkong.
3. Pembuatan kecap dari kedelai.
4. Pembuatan keju.
c. Perubahan kimia karena proses perusakan.
Proses perusakan yaitu kerusakan yang terjadi karena aktivitas mikroba, enzim / reaksi kimia.
Contoh : 1. Besi berkarat.
2. Makanan membusuk.
3. Minyak menjadi tengik.
4. Sampah organik membusuk.
d. Perubahan kimia karena proses mahkluk hidup.
Proses mahkluk hidup yaitu suatu proses yang terjadi pada mahkluk hidup.
Contoh : 1. Proses pencernaan makanan.
2. Proses pernafasan.
3. Proses fotosintesis.
Pada reaksi kimia (perubahan kimia) sering kali ditandai dengan tanda – tanda zat
terbentuknya zat baru yang dapat diamati. Adapun ciri – ciri terjadinya reaksi kimia yaitu :
a. Reaksi yang menghasilkan gas.
Contoh : 1. Karbit dimasukkan ke dalam air, akan membentuk gas asetilen dan biasanya
digunakan untuk mengelas.
2. Pualam yang dimasukkan ke dalam air keras (HCl), akan menghasilkan gas karbon
dioksida (CO2).
b. Reaksi menghasilkan endapan.
Contoh : 1. Larutan perak nitrat, jika dicampurkan dengan larutan natrium klorida akan terbentuk
endapan putih.
2. Larutan timbal (II) asetat, jika dicampurkan dengan larutan kalium Iodida akan
terbentuk endapan berwarna kuning.
c. Reaksi menghasilkan perubahan warna.
Contoh : 1. Besi yang berkarat, berubah warnanya menjadi coklat kemerahan.
2. Larutan Kalium kromat yang berwarna kuning, akan berubah menjadi jingga jika
ditetesi dengan larutan asam sulfat.
d. Reaksi menghasilkan perubahan suhu.
Contoh :1. Kapur tohor, apabila dimasukkan ke dalam air akan menimbulkan kenaikan suhu.
2. Reaksi antara barium hidroksida dan ammonium klorida, akan menimbulkan
perubahan suhu.
TUGAS 1.1
A. Tugas Kelompok
Tujuan :
1. Mengamati dan mengelompokkan perubahan materi.
2. Mengamati ciri – ciri terjadinya reaksi kimia.
Alat dan Bahan
17. Tabung reaksi.
18. Penangas air.
19. Bunsen.
20. Kaki tiga.
21. Pipet tetes.
1. Perubahan Materi
a. Pelelehan lilin.
No Langkah Kerja Pengamatan Kesimpulan
1. Potonglah lilin kecil - kecil …………………… …………………
2. Masukkan ke dalam tabung reaksi …………………… …………………
3. Panaskan tabung tersebut dalam …………………… …………………
penangas air
4. Dinginkan ……………………. …………………
5. Apakah terbentuk zat baru ……………………. …………………

b. Reaksi Pualam dengan HCl


No Langkah Kerja Pengamatan Kesimpulan
1. Masukkan pualam yang kecil ke …………………… ………………….
dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan larutan HCl …………………… ………………….

c. Amatilah lingkungan sekitarmu! Kemudian sebutkan contoh – contoh perubahan materi dan
kelompokkan berdasarkan jenis perubahannya!
No Contoh Perubahan Materi Perubahan Kimia Perubahan Fisika
1.
2.
3.
4.
5.

2. Mengamati gejala – gejala yang menyertai reaksi kimia.


a. Reaksi antara besi (Fe) dengan larutan HCl
No Langkah Kerja Pengamatan Kesimpulan
1. Letakkan paku besi ke dalam ……………………… ……………………
tabung reaksi.
2. Masukkan 10 mL larutan HCl ……………………… ……………………
b. Masukkan kira – kira 5 mL larutan timbal nitrat 0,1 M ke dalam tabung reaksi. Lalu tambahkan 5
mL larutan Kalium Iodida 0,1 M. Amati apa yang terjadi?
No Langkah Kerja Pengamatan Kesimpulan
1. Masukkan 3 mL larutan timbal ……………………… ……………………
nitrat.
2. Masukkan 5 mL larutan Kalium ……………………… ……………………
Iodida 0,1 M
c. Reaksi antara kapur tohor dengan H2O.
No Langkah Kerja Pengamatan Kesimpulan
1. Siapkan kapur tohor sebesar ……………………… ……………………
biji jagung.
2. Masukkan kapur tohor ke ……………………… ……………………
tabung reaksi.
3. Tambahkan air 10 mL. ……………………… ……………………
4. Pegang dan rasakan tabung ……………………… ……………………
reaksi.

B. TUGAS MANDIRI
Masukkan kira – kira 3 mL larutan K2CrO4 0,1 M ke dalam tabung reaksi, lalu tambahkan beberapa
tetes larutan H2SO4 2 M. Apakah terjadi perubahan?
No Langkah Kerja Pengamatan Kesimpulan
1. Masukkan 3 mL larutan K2CrO4 ……………………… ……………………
0,1 M
2. Masukkan beberapa tetes ……………………… ……………………
larutan H2SO4 2 M

UJI KOMPETENSI 1.1


A. PILIHAN GANDA.
1. Berikut ini yang bukan merupakan sifat fisika adalah ….
A. Titik didih
B. Kekerasan
C. Warna
D. Kereaktifan
E. Massa jenis
2. Diantara peristiwa berikut, yang bukan merupakan perubahan fisika adalah ….
A. Lilin meleleh
B. Es mencair
C. Emas melebur
D. Petasan meledak
E. Besi memuai

3. Berikut ini yang merupakan sifat kimia adalah ….


A. Daya hantar
B. Berkarat
C. Bau
D. Rasa
E. Kelarutan
4. Dari pernyataan berikut :
i. Besi memuai
ii. Bensin terbakar
iii. Kapur barus menyublim
iv. Singkong menjadi tape
v. Makanan membusuk
Yang tergolong perubahan kimia adalah ….
A. 1, 3, 5
B. 1, 2, 4
C. 2, 3, 4
D. 2, 3, 5
E. 2, 4, 5
5. Sifat materi yang bergantung pada jumlah dan ukuran zat disebut ….
A. Sifat kimia
B. Sifat fisika
C. Sifat Ekstensif
D. Sifat intensif
E. Sifat kognitif
6. Diantara sifat berikut, yang bukan merupakan sifat intensif adalah ….
A. Kalor jenis
B. Titik didih
C. Titik lebur
D. Suhu
E. Entalpi
7. Berikut adalah peristiwa perubahan fisika karena perubahan wujud, kecuali ….
A. Kain menjadi baju
B. Air menjadi es
C. Bensin menguap
D. Kapur barus menyublim
E. Mentega mencair
8. Berikut adalah peristiwa perubahan kimia karena proses peragian, kecuali ….
A. Pembuatan tempe kedelai
B. Pembuatan keju
C. Pembuatan minyak goreng
D. Pembuatan kecap dari kedelai
E Pembuatan tape dari singkong

9. Berikut adalah ciri – ciri menandai terjadinya reaksi kimia, kecuali ….


A. Menghasilkan gas
B. Membentuk endapan
C. Terjadi perubahan suhu
D. Terjadi perubahan warna
E. Terjadi perubahan bentuk
10. Larutan perak nitrat jika dicampurkan dengan larutan natrium klorida akan terbentuk suatu endapan
berwarna ….
A. Merah bata
B. Putih
C. Kuning
D. Hijau
E. Emas

B. ISILAH TITIK – TITIK DI BAWAH INI DENGAN BENAR!


1. Segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruangan disebut ………………..
2. Sifat materi yang bisa langsung dilihat oleh panca indra disebut …………………………….
3. Materi dapat beracun, maka materi itu mempunyai sifat ………………………………………
4. Sifat materi yang tidak bergantung pada ukuran dan jumlah materi disebut sifat ………….
5. Mentega mencair, merupakan salah satu dari contoh perubahan materi secara …………..
6. Minyak menjadi tengik merupakan salah satu contoh dari perubahn materi secara ……….
7. Bom meledak merupakan salah satu contoh dari perubahan materi secara kimia karena prosesnya
…………………………………………………………………………………………..
8. Salah satu ciri dari adanya reaksi kimia adalah menghasilkan gas, karbit dimasukkan dalam air akan
membentuk gas ………………………………………………………………….

9. Larutan Kalium Kromat yang berwarna kuning, akan berubah menjadi.......................Jika ditetesi dengan
larutan asam sulfat.
10. Reaksi antara barium hidroksida dan ammonium klorida, akan menimbulkan perubahan
………………………………………………………………………………………………………..
C. URAIAN
1. Jelaskan dua sifat materi berdasarkan sifatnya? Berikan masing – masing 3 contoh ?
Jawab :
……………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………….
2. Diantara perubahan berikut :
1. Kulit menjadi sepatu
2. Pembuatan kecap dari kedelai
3. Singkong menjadi tepung
4. Lilin meleleh
5. Besi berkarat
6. Emas melebur
7. Bensin terbakar
8. Iodium menyublim
9. Sampah organik membusuk
10.Pembuatan keju
Jawab :
……………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………..
3. Sebutkan ciri – ciri terjadinya reaksi kimia?
Jawab :
……………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………..
4. Jelaskan reaksi kimia apa yang terjadi apabila larutan Timbal (II) asetat dicampur dengan larutan
Kalium Iodida?
Jawab :
……………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………..

5. Salah satu reaksi kimia terjadi karena proses fermentasi. Jelaskan yang dimaksud dengan fermentasi?
Berikan contohnya?
Jawab :
……………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………..
C. KLASIFIKASI MATERI
Materi yang kita jumpai di alam semesta ini sangat beragam jenisnya. Yang berdiri sendiri atau
biasanya disebut zat tunggal dan campuran. Untuk mempermudah mempelajarinya, para ahli kimia
mengelompokkan materi tersebut menjadi beberapa kelompok seperti yang terdapat pada gambar
berikut :
Materi

Zat tunggal Campuran

Unsur Senyawa Campuran Campuran


Homogen heterogen

Logam Non logam

Gambar 1.1. Klasifikasi Materi

Seperti tampak pada gambar 1.1. materi mula – mula dapat dibedakan menjadi dua golongan
besar yaitu : zat tunggal dan campuran.
1. Zat tunggal / zat murni
Yaitu materi yang seluruh bagiannya memiliki sifat dan susunan yang sama. Contoh : besi, air, gula,
garam, dll.
Selanjutnya, zat tunggal dibedakan lagi menjadi 2 yaitu :
a. Unsur
adalah zat yang paling sederhana yang tidak dapat diuraikan melalui reaksi kimia biasa menjadi zat
lain yang lebih sederhana.
Contoh : oksigen, emas, belerang, hydrogen, besi, tembaga, dll.
Saat ini dikenal 116 unsur, 92 diantaranya merupakan unsur buatan manusia. Unsur berdasarkan
sifat kelogamannya dapat digolongkan menjadi dua yaitu : unsur logam dan unsur non logam.
Perbandingan sifat antara unsur logam dan non logam secara singkat dapat dilihat pada tabel
berikut ini.

Tabel 1.1. Perbandingan sifat antara logam dan non logam.


No Sifat Logam Non - Logam
1. Permukaan Mengkilap Tidak mengkilap
2. Wujud pada suhu Padat, kecuali raksa yang Padat, cair, dan gas
kamar (25 C)
o
berbentuk cair
3. Keadaan fisik Mudah ditempa (malleable) Rapuh, sehingga tidak
dan dapat direnggangkan dapat ditempa dan
(ductile) direnggangkan.
4. Daya hantar listrik Penghantar listrik Bukan penghantar listrik
(konduktor) kecuali karbon (isolator)
5. Daya hantar panas Penghantar panas Bukan penghantar panas
Selain unsur logam dan non logam, terdapat beberapa unsur yang merupakan peralihan dari logam
ke non logam serta mempunyai sifat keduanya, baik logam maupun non logam, golongan unsur ini
disebut golongan metalloid. Contoh silikon, boron, dan arsen. Selain ketiga unsur di atas, unsure –
unsure yang ada di alam ada yang berupa mono atomic dan poliatomik. Monoatomik terdiri dari
satu atom saja. Contoh : besi, karbon, emas, dll. Sedangkan poliatomik terdiri dari lebih dari satu
atom. Contoh : belerang, fosfor, hydrogen, dll.
b. Senyawa
adalah zat tunggal yang dapat diuraikan lagi secara kimia menjadi unsur – unsur
pembentuknya atau zat hasil persenyawaan dua atau lebih unsur.
Contoh : air, garam (natrium klorida) dan gula.
 Natrium klorida (garam dapur) biasanya digunakan sebagai bumbu masak, memiliki sifat yang
sama sekali berbeda dengan unsur pembentuknya. Senyawa natrium klorida merupakan zat
padat berwarna putih dan berasa asin sedangkan unsur pembentuknya yaitu natrium yang
merupakan logam yang reaktif serta dapat meledak dan gas klorin yang merupakan unsur non
logam yang sangat reaktif, berbau dan beracun (berwarna kuning hijau pucat).
Dengan mengalirkan arus listrik ke dalam leburan natrium klorida, senyawa itu akan terurai
menjadi unsur – unsur pembentuknya kembali. Reaksi :

NaCl r eaks i kim ia



    Na+ + Cl
-

Senyawa unsur unsur


 Gula adalah senyawa yang memiliki cirri padat, berwarna putih dan berasa manis. Berbeda
sekali dengan unsur – unsur pembentuknya yaitu karbon, gas hydrogen dan gas oksigen.
Karbon (arang) memiliki ciri berwarna hitam dan padat, gas hydrogen memiliki ciri mudah
terbakar, sedangkan gas oksigen diperlukan untuk proses pernafasan dan untuk pembakaran.

 Air dapat diuraikan lagi menjadi unsur – unsur pembentuknya yaitu hydrogen dan oksigen
dengan cara elektrolisis. Senyawa air memiliki ciri berbentuk cairan, sedangkan air terdiri dari
gas hydrogen yang mudah terbakar dan gas oksigen yang keduanya digunakan dalam proses
pembakaran.
Dari uraian contoh di atas maka dapat disimpulkan sifat – sifat senyawa sebagai berikut :
1. Tergolong zat tunggal
2. Dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana
3. Memiliki sifat yang berbeda dengan unsur pembentuknya.
Senyawa dapat dianalisis untuk menetukan unsur - unsur pembentuknya yaitu dengan cara analisis
kualitatif. Sedangkan untuk mengetahui jumlah unsur masing – masing dapat dianalisis secara
kuantitatif.
2. Campuran
Campuran adalah gabungan dari dua zat atau lebih, dapat bersifat homogen ataupun
heterogen. Berdasarkan sifatnya larutan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a. Campuran homogen
yaitu campuran yang memiliki komposisi / bagian sama. Karena memiliki komposisi atau bagian
yang serba sama maka campuran homogen ini disebut juga larutan , pada dasarnya larutan dapat
berupa larutan padat, larutan cair dan larutan gas. Contoh :
1) Larutan Padat
Larutan padat sebagian didominasi oleh campuran logam (aliase) antara lain kuningan
merupakan campuran dari tembaga dan seng, perunggu merupakan campuran dari tembaga
dan timah, stainless stell yang merupakan campuran dari nikel, krom dan besi.
Gambar .Kuningan, perunggu, stainless stell
2) Larutan Cair
Contoh : air garam, air gula, air soda

Air + garam air + gula CO2 dalam air


3) Larutan gas
Contoh : udara, dan gas alam
Campuran homogen pembentuk campuran tidak dapat dibedakan.
b. Campuran Heterogen
Yaitu campuran yang memiliki komposisi atau bagian yang tidak sama. Campuran heterogen zat –
zat pembentuk campuran masih dapat dibedakan dan dipisahkan.
Contoh : - Campuran pasir dengan tanah.
- Campuran air lumpur, dll.

Pada dasarnya campuran memiliki sifat yang sangat berbeda dengan senyawa, oleh karena itu ada
beberapa poin ynag membedakan antara senyawa dan campuran, seperti yang terlihat pada tabel berikut
ini :
Tabel 1. 2. Perbedaan Senyawa dan Campuran.
No Faktor Perbedaan Senyawa Campuran
1. Sifat Tidak memiliki sifat asal Memiliki sifat asal
2. Proses pembentukan Cara kimia Cara fisika
3. Perbandingan Tentu dan tetap Tidak tentu dan tidak tetap
4. Cara pemisahan Cara kimia Cara fisika

3. Setelah kita mengetahui ciri – ciri dari campuran kita dapat mengetahui cara – cara pemisahan
campuran. Campurandapat dipisahkan kembali menjadi zat – zat penyusunnya melalui cara – cara
fisika berdasarkan perbedaan ukuran partikel, titik didih atau titik leleh, kelarutan, dll. Cara – cara
pemisahan campuran tersebut antara lain :
a. Filtrasi (penyaringan)
filtrasi (penyaringan) adalah pemisahan campuran yang berdasarkan pada perbedaan ukuran
partikel zat yang bercampur (penyaringan) biasanya dilakukan pada campuran antara zat padat
dengan zat cair , hal ini dikarenakan ukuran partikel zat padat lebih besar dari pada partikel zat cair.
Contoh :
1) Menyaring air teh.
2) Menyaring air kopi.
3) Mengayak pasir.
4) Menyaring air kapur.
Proses penyaringan menggunakan saringan yang berpori. Pada proses penyaringan akan
diperoleh residu (sisa / ampas) dan filtrat (hasil). Misal pada proses menyaring air teh. Teh
merupakan residu dan air merupakan filtrat.

Gambar 1.2. Proses penyaringan sederhana.

b. Kristalisasi
Kristalisasi (pengkristalan) adalah sifat materi yang ada hubungannya dengan kesanggupan materi
secara fisis.
Pada proses kristalisasi akan di peroleh zat padat yang lebih murni, karena komponen larutan lainnya yang
kadarnya lebih kecil akan ikut mengkristal. Contoh proses pengkristalan :
1) Memisahkan garam dari air laut.
2) Memisahkan gula tebu dari air tebu.

Gambar 1.3. Proses pemisahan garam dari larutan garam dengan cara kristalisasi.
c. Ekstraksi
Ekstraksi adalah cara memisahkan autu campurannya dengan cara melarutkan zat itu pada pelarut
yang sesuai. Contoh :
1) Pengambilan kafein dari kopi.
2) Pengambilan ekstrak bunga – bunga, dll.

Gambar 1.4. Proses ekstraksi


d. Distilasi (penyulingan)
Distilasi adalah pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih zat – zat
yang saling bercampur.

Contoh pemisahan dengan cara distilasi, antara lain :


1) Memisahkan campuran air dengan alkohol.
2) Pengolahan air tawar dari air laut.

Gambar 1.5. Proses diatilasi


e. Sublimasi (Penyubliman)
Sublimasi adalah pemisahan campuran yang didasarkan pada sifat zat yang bercampur, yaitu zat
yang satu dapat menyublim dan danzat yang lian tidak mengalami penyubliman. Contoh :
1) Proses pembuatan kapur barus.
2) Proses pemurnian yodium kotor.
Gambar 1.6. Proses Sublimasi
f. Adsorpsi
Adsorpsi adalah penarikan suatu zat terhadap zat lain secara kuat sehingga zat tersebut dapat
menempel pada permukaannya. Contoh :
1) Proses penjernihan air.
2) Pemurnian gula.
3) Pewarnaan pada industri tekstil.

j. Kromatografi
Kromatografi adalah proses pemisahan campuran perambatan (koefisien difgusi) dari pelarut. Pada
proses kromatografi ini zat – zat terlarut akan bergerak bersama – sama dengan penyerap. Contoh
yang paling sederhana adalah kromatografi dengan menggunakan kertas saring yang biasa disebut
kromatogarfi kertas. Kromatografi kertas biasanya digunakan untuk memisahkan zat warna dalam
tinta. Hasil dari kromatografi disebut kromatogram.

Gambar 1.7. Pemisahan zat warna dengan teknik kromatografi.


Proses :
1) Teteskan tinta pada kertas saring.
2) Kertas saring dipasang tegak pada sebuah gelas yang berisi air.
3) Noda tinta akan terbawa oleh air yang merembes naik pada kertas saring.
4) Keluarkan kertas saring tersebut, kemudian beri tanda batas pelarut merambat.
5) Perhatikan noda – noda zat warna tinta.
6) Biarkan kertas saring menjadi kering.
7) Hitung harga Rfnya.
jarak sampel tinta
Rf nya =
jarak pelarut (eluen)
4. Perhitungan kadar zat dalam campuran.
Susunan zat – zat dalam suatu campuran dapat dinyatakan dalam kadar dari zat – zat yang
membentuk campuran itu. Jumlah zat dalam campuran dapat dinyatakan dalam perseratus bagian
(persen) dan bagan perjuta (bpj) atau part per million (ppm). Persen (%) digunakan untuk zat penyusun
campuran sedangkan bpj (ppm) digunakan untuk zat penyusun campuran yang jumlahnya kecil.
Sebelum menghitung kadar suatu zat dalam campuran terlebih dahulu kita mempelajari definisi dari
larutan. Larutan adalah campuran homogen dari dua zat atau lebih yaitu antara zat pelarut dan zat
terlarut. Zat pelarut (solvent) biasanya mempunyai massa lebih besar daripada zat terlarut (solute).
Contoh :
1) Larutan garam (campuran garam dengan air).
2) Larutan gula (campuran gula dengan air).
3) Cuka dapur.
4) Alkohol 70%, dll.

Pelarutan suatu zat dalam pelarut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
1) Suhu.
2) Luas permukaan.
3) Pengadukan.
4) Sifat zat.
Rumus – rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
1) Persen massa.
Persen massa menjelaskan jumlah gram suatu zat dakam 100 gram campuran. Misalnya : larutan
garam 40% mengandung 40 gram garam dalam setiap 100 gram larutan. Persen massa
dirumuskan :

% massa = massa zat


x 100 %
massa campuran
2) Persen volume
Persen volume menjelaskan jumlah ml suatu zat dalam 100 ml campuran. Misalnya volume gas
karbon dioksida dalam udara adalah 25%, berarti dalam 100 mL udara pada suhu dan tekanan
tertentu terdapat 25 mL karbondioksida.
Persen volume dirumuskan :
volume zat
% volume = x 100 %
volume campuran
3) Bpj (ppm) massa.
Bpj (ppm) massa menyatakan jumlah gram suatu zat dalam sejuta bagian campuran bpj massa
dirumuskan :

Bpj massa = massa zat


x 106 bpj
massa campuran
4) Bpj (ppm) volume
Bpj (ppm) volume menyatakan jumlah mL suatu zat dalam sejuta bagian campuran bpj volume
dirumuskan :

Bpj volume = volume zat


x 106 bpj
volume campuran
Contoh Soal :
1. Dalam 100 gram paduan logam stainless steel terdapat 25 gram unsur kromium. Berapa persen
kadar kromium dalam paduan logam tersebut?
Jawab :
massa kromium
% massa kromium = x 100 %
massa campuran
25
= x 100 %  25 %
100
2. Bila 10 kg air sungai yang tercampur mengandung 50 mg raksa, maka hitunglah kadar raksa dalam
air sungai tersebut dalam satuan :
A. Berapa % massa raksa dalam air sungai.
B. Bpj massa raksa dalam iar sungai.
Jawab :

a. % massa raksa = massa kromium


x 100 %
massa air
sungai
50
= x 100 %
10 x 106
= 5 x 10-4 %
= 0,0005 %
massa raksa
b. Bpj massa raksa =
massa ai x 10
6

sungai
6

50
=
10 x x 10
106
= 5 bpj
3. Dalam 50 mL bensin terdapat air sebanyak 5 mL. Hitunglah :
a. Berapa % volume air dalam bensin?
b. Berapa bpj volume air dalam bensin?
Jawab :

a. % volume air = 5
x 100 %
50
= 10 %
5
b. Bpj volume air = x 106
50
= 1 x 105 Bpj.
5. Pengenceran Larutan.
Dalam suatu larutan apabila zat pelarut atau zat terlarut ditambahkan, maka kadar zat tersebut akan
berubah. Apabila zat terlarut yang ditambahkan maka kadar zat akan bertambah dan jika zat pelarut
yang ditambahkan maka kadar zat akan berkurang. Berkurangnya kadar zat terjadi karena adanya
peristiwa pengenceran. Proses pengenceran larutan dirumuskan sebagai berikut :
M1 . V1 = M2 . V2
Keterangan :
V1 = volume / massa larutan sebelum mengalami pengenceran.
M1 = kadar larutan sebelum mengalami pengenceran.
V2 = volume / massa larutan setelah mengalami pengenceran.
M2 = kadar larutan setelah mengalami pengenceran.
Contoh soal :
Ke dalam 100 mL larutan alkohol 85% ditambahkan 750 mL air. Berapa persen kadar alkohol setelah
diencerkan?
Diketahui :
V1 = 100 mL
V2 = 100 + 750 = 850 mL
M1 = 85%
Ditanya : M2..........?
Jawab:
M1 . V1 = M2 . V2
100 . 85% = 850 . M2
100  85%
M2 = 10%
85
0
Jadi kadar alkohol setelah diencerkan menjadi 10%
TUGAS 1.2
A. TUGAS MANDIRI
1) Pemisahan campuran zat warna dengan teknik kromatografi.
Alat dan Bahan.
a. Spidol warna merah.
b. Spidol warna Biru.
c. Spidol warna Hijau.
d. Gela beker.
e. Kertas saring.
f. Air.
Langkah kerja :
a. Siapkan kertas saring berukuran panjang 10 cm dan lebar 4 cm.
b. Buatlah garis setinggi 2 cm dari dasar dengan menggunakan pensil.
c. Teteskan tinta pada kertas saring pada garis yang sudahada.
d. Kertas saring dipasang tegakpad gelas beker yang berisi air (noda tinta jangan tercelup)
e. Biarkan noda tinta naik bersama dengan pelarut sampai terbentuk beberapa warna.
f. Keluarkan kertas saring dan keringkan.
g. Perhatikan noda – noda zat warna tinta dan hitung harga Rfnya.
Pertanyaan :
1. Warna apa sajakah yang terurai dari warna spidol merah? Hitunglah Rfnya!
2. Warna apa sajakah yang terurai dari warna spidol biru? Hitunglah Rfnya!
3. Warna apa sajakah yang terurai dari warna spidol hijau? Hitunglah Rfnya!
2) Klasifikasi Materi.
Setelah mengetahui bebrapa klasifikasi materi. Carilah bebrapa materi yang ada di sekitar Anda,
kemudian klasifikasikan materi tersebut ke dalam unsur, senyawa dan campuran. Buatlah laporan
hasil kerja Anda!

UJI KOMPETENSI 1.2.


A. PILIHAN GANDA
1. Tiga zat berikut ini yang tergolong unsur adalah ....
A. Emas, kapur, gula.
B. Karbon, zink, tembaga.
C. Gula, tewas, timah.
D. Kapur, belerang, emas.
E. Terasi, garam, kapur.
2. Diantara zat berikut ini yang tergolong senyawa adalah ....
A. Air murni.
B. Air jeruk.
C. Air klor.
D. Air raksa.
E. Air gula.

3. Diantara zat berikut ini yang merupakan campuran adalah ....


A. Besi.
B. Emas.
C. Perak.
D. Perunggu.
E. Tembaga.
4. Zat yang dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana melalui reaksi kimia disebut ....
A. Unsur.
B. Senyawa.
C. Larutan.
D. Campuran.
E. Zat tunggal.
5. Campuran memiliki sifat – sifat berikut, kecuali ....
A. Terdiri dari dua macam zat atau lebih.
B. Perbandingan jumlah masing – masing zat dalam suatu campuran bervariasi.
C. Sifat – sifat khas yang dicampur tidak tampak dalam campuran.
D. Zat – zat penyusun dapat dipisahkan secara fisik.
E. Dapat heterogen atau homogen.
6. Pemisahan dua campuran zat cair yang berbeda titik didihnya dapat dilakukan dengan cara ....
A. Penyubliman.
B. Penyaringan.
C. Kromatografi.
D. Penyulingan.
E. Pengkristalan.
7. Cara pemisahan campuran yang dilakukan pada zat pewarna tekstil adalah ....
A. Filtrasi.
B. Kristalisasi.
C. Kromatografi.
D. Sublimasi.
E. Distilasi.
8. Air sungai yang tercemar air raksa sebanyak 2 kg, setelah dianalisis di laboratorium ternyata
mengandung 12 mg air raksa, maka kadar air raksa yang terkandung dalam air sungai adalah ......
A. 8 bpj
B. 5 bpj
C. 6 bpj
D. 4 bpj
E. 2 bpj
9. Label yang tertera pada botol cuka perdagangan menunjukkan bahwa cuka tersebut
mengandung 40 % asam asetat, artinya ......
A. Dalam 100 gram air terdapat 40 gram asam asetat.
B. Dalam 60 gram air terdapat 40 gram asam asetat.
C. Dalam 60 gram cuka terdapat 40 gram asam asetat.
D. Dalam 100 gram cuka perdagangan terdapat 40 gram asam asetat.
E. Dalam 40 gram cuka perdagangan terdapat 40 gram air.
10. Apabila dalam 0,5 liter bensin terdapat solar sebanyak 0,5 mL, maka kadar volume solar dalam bensin
adalah ....
A. 0,1 %
B. 0,01 %
C. 0,001 %
D. 1 %
E. 10 %

B. ISILAH TITIK – TITIK DI BAWAH INI DENGAN BENAR!


1. Zat yang paling sederhana yang tidak dapat diuraikan melalui reaksi kimia biasa menjadi zat lain yang
lebih sederhana disebut .................................................................................
2. Konduktor adalah salah satu sifat unsur .............................................................................
3. Campuran yang memiliki komposisi atau bagian yang tidak sama disebut .........................
4. Senyawa dapat dipisahkan menjadi unsur – unsur pembentuknya dengan cara ................
5. Pemisahan campuran yang didasarkan pada terbentuknya larutan yang jenuh, kemudian didinginkan
sampai membentuk kristal disebut ...................................................................
6. Zat pelarut disebut .........................., sedangkan zat terlarut disebut ..................................
7. Kuningan dan perunggu merupakan contoh dari .................................................................
8. 0,0075 persen sama dengan ...............................................................................................
9. Dalam air laut mengandung garam 50% berarti ..................................................................
10. Untuk memperoleh air tawar dari air laut yang asin dilakukan dengan ...............................

C. URAIAN
1. Sebutkan perbedaan antara sifat logam dan bukan logam, jelaskan dengan contoh – contohnya!
Jawab :
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................

2. Perhatikan data berikut ini :


a. Kayu k. Kuningan
b. Air laut l. Tembaga
c. Udara m. Lisptik
d. Nikel n. Gula tebu
e. Susu o. Bensin
f. Tinta p. Madu
g. Raksa q. Kapur tohor
h. Air suling r. Emas 22 karat
i. Detergen s. Pasta gigi
j. Aseton t. Karbon dioksida
Dari data di atas golongkan ke dalam unsur, senyawa dan campuran.
Jawab :
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
3. Dari hasil analisis terhadap air sungai diketahui bahwa 8 kg air sungai terdapat 800 mg oksigen.
Berapa bpj kadar oksigen yang terdapat dalam air sungai tersebut?
Jawab :
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................
4. Kandungan gas butana dan gas metana dalam 600 L minyak bumi, masing – msing adalah 1800
bpj dan 1200 bpj, volume butana dan metana yang terdapat pada minyak bumi adalah ?
Jawab :
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
5. Bila 100 mL larutan 20 % diencerkan dengan air sampai volume larutan menjadi 500 mL, berapa
persen kadar larutan yang baru?
Jawab :
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
RUBRIK ASESMEN HASIL EKSPERIMEN

Aspek Belum kompeten Cukup kompeten Kompeten Sangat kompeten (9-


( 0- 5) ( 6-7) ( 7-8 ) 10)
Proses Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik sudah
eksperimen belum hanya sudah bereksperimen lima
bereksperimen bereksperimen satu bereksperimen kali
kali saja 3 jenis
Proses Peserta didik Peserta didik Peserta didk Peserta didik dapat
presentasi tidak presentasi presentasi tidak presentasi presentasi dengan
hasil baik dengan data data dan bahasa yang
tidak lengkap baik

Kunci : Hasil tergantung massa anak yang bersangkutan


GLOSARIUM
Istilah Keterangan
Materi Sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang.
Sifat Kimia Sifat materi yang ada hubungannya dengan kesanggupan
materi secara fisis.
Sifat Kimia Sifat materi yang ada hubungannya dengan kesanggupan
materi secara kimia.
Sifat Ekstensif Sifat materi yang bergantung pada jumlah dan ukuran zat.
Perubahan Kimia Perubahan materi yang disertai terbentuknya zat baru.
Sifat Intensif Perubahan materi yang tidak dipengaruhi oleh ukuran dan
jumlah zat.
Perubahan Fisika Perubahan materi yang tidak disertai dengan terbentuknya zat
baru.
Zat Tunggal Materi yang seluruh bagiannya memiliki sifat dan susunan yang
sama.
Unsur Zat yang paling sederhana yang tidak dapat diuraikan melalui
reaksi kimia biasa menjadi zat lain yang lebih sederhana.
Senyawa Zat tunggal yang dapat diuraikan lagi secara kimia menjadi
unsur – unsur pembentuknya atau zat hasil persenyawaan dua
atau lebih unsur.
Campuran heterogen Campuran yang memiliki komposisi atau bagian yang tidak
sama
Campuran Gabungan dari dua zat atau lebih dapat bersifat homogan
ataupun heterogen.
Campuran Homogen Campuran yang memiliki komposisi atau bagian yang serba
sama.
Filtrasi Pemisahan campuran yang berdasarkan pada perbedaan
ukuran partikel zat yang bercampur.
Ekstraksi Cara memisahkan suatu campuran dengan cara melarutkan zat
itu pada pelarut yang sesuai.
Kristalisasi Pemisahn campuran yang didasarkan pada terbentuknya
larutan yang jenuh, kemudian didinginkan sampai membentuk
kristal.
Distilasi Pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan titik
didih zat – zat yang saling bercampur.

Sublimasi Pemisahan campuran yang didasarkan pada sifat zat yang


bercampur, yaitu zat yang satu dapat menyublim dan dan zat
yang lain tidak mengalami penyubliman.
Adsorpsi Penarikan suatu zat terhadap zat lain secara kuat sehingga zat
tersebut dapat menempel pada permukaannya
Kristalisasi Pemisahn campuran yang didasarkan pada terbentuknya
larutan yang jenuh, kemudian didinginkan sampai membentuk
kristal.
Distilasi Pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan titik
didih zat – zat yang saling bercampur
Sublimasi Pemisahan campuran yang didasarkan pada sifat zat yang
bercampur, yaitu zat yang satu dapat menyublim dan dan zat
yang lain tidak mengalami penyubliman.
Adsorpsi Penarikan suatu zat terhadap zat lain secara kuat sehingga zat
tersebut dapat menempel pada permukaannya
Kromatografi Proses pemisahan campuran perambatan (koefisien difgusi)
dari pelarut.
Persen Perseratus
bpj Bagian perjuta
ppm Part per million
Solvent Zat pelarut
Solute Zat terlarut

DAFTAR PUSTAKA
Irvan Permana. 2009. Memahami Kimia SMA / MA untuk kelas X, semester 1 dan 2. Jakarta :
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional .(Putra Nugraha).
Michael Purba. 2007. Kimia Untuk SMA Kela X semester 1. Jakarta : Erlangga.
Ucu Cahyana, dkk. 2008. Kimia Untuk SMA dan Ma kelas X : Piranti.
Priscilla Retnowati. 2004. Seribu Pena Kimia SMA untuk kelas X. Semarang : Erlangga.
Sentot Budi Rahardjo. 2008. Platinum Kimia Berbasisi Eksperimen 1 untuk kelas X SMA / MA. Solo : Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
MODUL AJAR
PROJEK ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
KELAS X
SMK BINA PATRIA 2 SUKOHARJO
Tahun Pelajaran 2022/2023

A. INFORMASI UMUM

Bidang Keahlian Teknologi Informasi


Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
Judul Elemen Energi dan perubahannya

Deskripsi Aspek Energi dan Perubahannya mencakup segala


sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan sebuah
benda untuk melakukan usaha. Energi dan perubahannya
meliputi perubahan energi kimia, listrik, kalor dan mekanik
serta energi terbarukan.
Capaian Pembelajaran Menjelaskan fenomena secara ilmiah
Mendesain dan mengevaluasi penyelidikan ilmiah
Menerjemahkan data dan bukti bukti secara ilmiah
Kompetensi Awal Materi dan perubahannya

Kelas X

Alokasi Waktu 1080 menit ( 4 X 6 X 45 “)

Jumlah Pertemuan 10 - 13

Fase Capaian E

Profil Pelajar Pancasila Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, dan Kreatif

Target Peserta Didik Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam
mencerna dan memahami materi ajar.
Model Pembelajaran Discovery Learning

Moda Pembelajaran Daring / Kombinasi

Metode Pembelajaran
Diskusi, presentasi, eksperimen, simulasi praktik
Bentuk Penilaian Asesmen Non Kognitif dan Kognitif
Sumbar Pembelajaran Buku Paket, Modul, Internet dan Lainnya

Alat Praktik Pembelajaran Stopwatch,tangga


Media Pembelajaran PPT, Video Pembelajaran, Internet
A. KOMPETENSI INTI
1. TUJUAN PEMBELAJARAN

a. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian usaha dengan menggunakan bahasa


sendiri
b. Peserta didik mampu menghitung salah satu besaran dengan menggunakan rumus
usaha dengan teliti
c. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian energi dengan menggunakan bahasa
sendiri
d. Peserta didik mampu mengkategorikan jenis-jenis energi berdasarkan fenomena
kehidupan sehari-hari
b. Peserta didik mampu menjabarkan energi potensial berdasarkan ketinggian suatu benda
c. Peserta didik mampu menghitung salah satu besaran dengan menggunakan rumus
energi potensial dengan teliti
d. Peserta didik mampu menjabarkan energi kinetik dengan menggunakan bahasa sendiri
e. Peserta didik mampu menghitung salah satu besaran dengan menggunakan rumus
energi kinetik dengan teliti
f. Peserta didik mampu menjabarkan pengertian energi mekanik berdasarkan keadan suatu
benda
g. Peserta didik mampu menghitung salah satu besaran dengan menggunakan rumus
energi mekanik dengan teliti
h. Peserta didik mampu menjelaskan hukum kekekalan energi mekanik dari pengalaman
sendiri
i. Peserta didik mampu menghitung salah satu besaran dengan menggunakan energi
mekanik dengan teliti
j. Peserta didik mampu merinci hubungan usaha dengan energi kinetik dari penurunan
rumus usaha dan energi
k. Peserta didik mampu menghitung salah satu besaran dengan menggunakan rumus
hubungan usaha dengan energi kinetik dengan teliti
l. Peserta didik mampu menjabarkan pengertian daya dengan menggunakan bahasa
sendiri
m. Peserta didik mampu menghitung daya dteliti
n. Peserta didik mampu menentukan efisiensi siatu mesin dengan teliti
o. Peserta didik dapat menjelaskan prinsip alat berdasarkan perubahan energy dari
fenomena kehidupan sehari-hari

p. Peserta didik dapat menjelaskan sumber energi terbarukan dengan memanfaatkan dari
sumber alam

2. PEMAHAMAN BERMAKNA
a. Peserta didik dapat memecahkan suatu permasalahan dengan cara diskusi dan
praktikum
b. Peserta didik dapat menganalisis penyebab terjadinya suatu peristiwa
c. Peserta didik dapat memahami pemanfaatan media pembelajaran

3. PERTANYAAN PEMANTIK
Pertemuan 1
a. Mengapa makhluk hidup atau mesin bisa melakukan usaha?
b. Dengan melihat kehidupan sehari-hari, apa saja jenis-jenis energi yang kamu ketahui?
c. Dengan melihat keadaan suatu benda, jenis energi apa yang dimiliki?
d. Dengan melihat fenomena kehidupan sehari-hari apakah energi itu kekal?
Pertemuan 2
a. Adakah hubungan antar usaha dan energi kinetik?
b. Mengapa kita bisa menaiki tangga pada gedung yang bertingkat?
c. Bagaimana cara menghitung daya suatu mesin?
Pertemuan 3
a. Dalam kehidupan sehari-hari apakah kamu tahu tentang perubahan energi?
b. Dari alat-alat yang digunakan dalam membantu aktivitas kehidupan, jelaskan
perubahan energy yang terjadi!
c. Karena sumber energi selalu dimanfaatkan , adakah sumber energi terbarukan di alam
yang bias dimanfaatkan?

4. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru dan Peserta didik
Waktu
Pendahuluan a. Mengawali pembelajaran dengan berdoa dan
memberi salam
(Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan
Berakhlak mulia)
b. Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk
memulai proses KBM (Laptop, jaringan internet,
aplikasi yang digunakan) (Mandiri)
c. Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta
didik lewat zoom meeting/ class room
d. Tanya jawab dengan siswa berkaitan dengan materi
sebelumnya
e. Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan
semangat dalam mengikuti pembelajaran.
f. Menginformasikan capaian pembelajaran dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
g. Menyampaikan cakupan materi secara garis besar.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru dan Peserta didik
Waktu
Inti a. Peserta didik membaca dan mencermati: ’
1). Usaha
2). Energi
3). Hukum kekekalan energi.
b. Tanya jawab guru dan peserta didik
Materi yang berkaitan dengan pengertian usaha, jenis
energi dan bunyi hukum kekekalan energi.
c. Peserta didik berkolaborasi dalam hal :
(Bergotong royong)
1). Menentukan pengerian usaha
2). Menjelaskan jenis-jenis energi (Kreatif)
3).Menjelaskan hukum kekekalan energy dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
(Bernalar kritis)
d. Peserta didik mempresentasikan dan menanggapi:
1). Mempresentasikan hasil tulisan/teks informasi
yang dibuat secara kelompok.
2). Menanggapi presentasi teman/kelompok lain
secara santun.

Penutup a. Peserta didik melakukan refleksi tentang apa yang


sudah dipelajari
b. guru memberikan penguatan.
c. Mengarahkan dan mengajak Peserta didik berdo’a
d. Menutup pertemuan dan memberikan salam

Pertemuan ke 2

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru dan Peserta didik
Waktu
Pendahuluan a. Mengawali pembelajaran dengan berdoa dan
memberi salam
(Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan
Berakhlak mulia)
b. Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk
memulai proses KBM (Laptop, jaringan internet,
aplikasi yang digunakan) (Mandiri)
c. Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta
didik lewat zoom meeting/ class room
d. Tanya jawab dengan siswa berkaitan dengan materi
sebelumnya
e. Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan
semangat dalam mengikuti pembelajaran.
f. Menginformasikan capaian pembelajaran dan tujuan
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru dan Peserta didik
Waktu
pembelajaran yang akan dicapai.
g. Menyampaikan cakupan materi secara garis besar.
Inti a. Peserta didik membaca dan mencermati: ’
1). Hubungan usaha dan energi kinetik
2). Daya
3). Efisiensi
b. Tanya jawab guru dan peserta didik
Materi yang berkaitan dengan hubungan usaha dan
energy kinetic,menentukan daya dan efisiensi sebuah
mesin.
c. Peserta didik berkolaborasi dalam hal :
(Bergotong royong)
1). Menentukan hubungan usaha dengan energi
kinetik
2). Menentukan daya (Kreatif)
3). Menentukan efisiensi. (Kreatif )
d. Peserta didik mempresentasikan dan menanggapi:
1). Mempresentasikan hasil tulisan/teks informasi
yang dibuat secara kelompok.
2). Menanggapi presentasi teman/kelompok lain
secara santun.

Penutup 1. Peserta didik melakukan refleksi tentang apa yang


sudah dipelajari
2. Guru memberikan penguatan.
3. Mengarahkan dan mengajak Peserta didik berdo’a
4. Menutup pertemuan dan memberikan salam

Pertemuan ke 3

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru dan Peserta didik
Waktu
Pendahuluan a. Mengawali pembelajaran dengan berdoa dan
memberi salam
(Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan
Berakhlak mulia)
b. Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk
memulai proses KBM (Laptop, jaringan
internet,aplikasi yang digunakan) (Mandiri)
c. Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta
didik lewat zoom meeting/ class room
d. Tanya jawab dengan siswa berkaitan dengan materi
sebelumnya
e. Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan
f. semangat dalam mengikuti pembelajaran.
Menginformasikan capaian pembelajaran dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
g. Menyampaikan cakupan materi secara garis besar.

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru dan Peserta didik
Waktu
Inti a. Peserta didik membaca dan mencermati: ’
1). Perubahan energi
2). Sumber energy terbarukan
b. Tanya jawab guru dan peserta didik
Materi yang berkaitan dengan perubahan energy dan
sumber energi terbarukan
c.Peserta didik berkolaborasi dalam hal :
(Bergotong royong)
1). Menentukan perubahan energi ( bernalar kritis)
2). Menjelaskan sumber energy terbarukan (Kreatif)
d. Peserta didik mempresentasikan dan menanggapi:
1). Mempresentasikan hasil tulisan/teks informasi
yang dibuat secara kelompok.
2).Menanggapi presentasi teman/kelompok lain
secara santun.

Penutup a. Peserta didik melakukan refleksi tentang apa yang


sudah dipelajari
b. guru memberikan penguatan.
c. Mengarahkan dan mengajak Peserta didik berdo’a
d. Menutup pertemuan dan memberikan salam

Pertemuan ke 4

Ulangan

5. ASESMEN
Jenis
a. Asesmen diagnostik (sebelum pembelajaran)

Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan

Aktivitas peserta didik selama belajar di 1. Apa saja kegiatanmu


rumah sepanjang hari di
rumah?
2. Apakah memiliki waktu
cukup untuk belajar?

Sebutkan 5 hal dari yang paling


menyenangkan sampai yang paling tidak
menyenangkan ketika sedang belajar.
3. Apa harapan dan mimpi kalian?

Aktivitas di rumah mendukung minat dan 1. Apakah kegemaranmu?


bakat peserta didik 2. Apakah kegemaranmu berkaitan dengan
program keahlian yang kamu pilih?

b. Asesmen formatif (selama pembelajaran)


Pertemuan 1
1. Pada suatu benda bekerja dua gaya yang saling berlawanan , yaitu F 1 = 327 N dan F 2 =
212 N dan mengakibatkan perpindahan sejauh 7 m . Hitunglah usahanya dan kemana
arahnya!
2. Massa benda A adalah 2 kali massa benda B. kecepatan benda A sepertiga kali kecepatan
benda B. Hitung perbandingan energi kinetiknya!
3. Sebuah benda jatuh dari ketinggian 4 m dari permukaan bumi. Hitunglah energy
potensialnya!
4. Suatu roller coaster bergerak dari titik A tanpa kecepatan awal.Abaikan gesekan selama
gerakan. Hitung kecepatan roller coaster di titik B!

A
15m C
10m

Pertemuan 2
1. Jelaskan hubungan usaha dan energy kinetik
2. Sebuah benda yang bermassa 2 kg bergerak dengan kecepatan 6 m/s setelah diberi gaya 12
N benda tersebut bergerak dengan kecepatan 10m/s. Hitunglah perpindahannya!
3. Suatu mesin yang digerakkan motor listrik mempunyai daya 2 hp. Mesin ini akan menaikkan
beban 200 kg ke tempat yang tingginya 12 m.hitung berapa lama waktu yang dibutuhkan
untuk hal ini!
4. Suatu mesin memiliki efisiensi 70 %. Jika daya yang diberikan ke mesin itu adalah 400 watt.
Hitung daya keluarannya!

Pertemuan ke 3
Membuat makalah sumber energy terbarukan.

c. Asesmen sumatif (di akhir pembelajaran)


1. Usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya adalah….
A. hasil kali gaya dan perpindahannya
B. perubahan arah
C. perubahan massa
D. perubahan dimensi
E. pergeseran massa
2. Balok bermassa 2 kg didorong dengan gaya 2 N sehingga berpindah sejauh 2 m.
Usaha yang telah dilakukan untuk memindahkan balok sebesar . . .
A. 2 J
B. 4 J
C. 6 J
D. 8 J
E. 10 J

3. Benda bermassa 500 gr didorong oleh gaya 16 N dengan sudut 60o sehingga
berpindah sejauh 2,5 m.
Usaha yang dilakukan oleh gaya 16 N adalah . . .

A. 20 J
B. 25 J
C. 32 J
D. 40 J
E. 48 J
4. Buah kelapa bermassa 200 g berada pada ketinggian 10 m di atas tanah. Energi
potensial yang dimiliki buah kelapa tersebut adalah ….
A. 10 J
B. 15 J
C. 20 J
D. 25 J
E. 30 J
5. Kelereng bermassa 20 g bergerak dengan kecepatan 3,6 km/ jam. Besar energi
kinetik yang dimiliki oleh kelereng tersebut adalah . . .

A. 10-2 J
B. 10-1 J
B. 100 J
C. 101 J
D. 102 J

1. Suatu bola dengan massa 0,6 kg didorong dari permukaan meja yang tingginya 4
meter dari tanah. Jika kecepatan bola pada saat lepas dari bibir meja 20 m/s,
maka energy mekanik bola pada saat ketinggian 2 meter dari tanah adalah….

A. 80 J
B. 98 J
C. 112 J
D. 125 J
E. e. 132 J

2. Pernyataan yang benar mengenai hukum kekekalan energi adalah . . .


A. Hukum kekekalan energi terjadi pada sistem non konservatif
B. Hukum kekekalan energi menunjukkan bahwa energi kinetik sistem kekal
C. Hukum kekekalan energi menunjukkan bahwa energi potensial sistem kekal
D. Hukum kekekalan energi menunjukkan bahwa energi mekanik sistem kekal
E. Hukum kekekalan energi menunjukkan bahwa perubahan energi internal sistem
sama dengan energi kinetiknya
3. Jika pada suatu sistem tidak ada gaya luar yang bekerja maka jumlah energy
potensial dan energy kinetic system adalah kekal merupakan pernyataan hukum
….
A. Pascal
B. Archimedes
C. HUH
D. Black
E. Kekekalan Energi mekanik
4. Sebuah benda jatuh dari ketinggian 20m diatas permukaan tanah, maka kecepatan
benda saat 15 m diatas permukaan tanah adalah ….
A. 5 m/s
B. 10 m/s
C. 15 m/s
D. 20 m/s
E. 25 m/s
5. Sebuah kendaraan bergerak dengan kecepatan 30 m/s diperlambat dengan
perlambatan 4m/s 2 . Jika massa kendaraan tersebut 100 kg maka usaha yang
dilakukan rem untuk menghentikan kendaraan tersebut adalah ….
A. – 55.000 J
B. – 50.000 J
C. – 45.000 J
D. 20.0000
E. 45.000 J
6. Sebuah mobil dan penumpang 200 kg bergerak dengan kecepatan 36 km/jam,
suatu saat mobil direm dengan gaya rem 500 N. Daya yang dilakukan mobil
tersebut adalah …..
A. 5 watt
B. 50 watt
C. 500 watt
D. 5000 watt
E. 50000 watt

7. Sebuah mesin yang mempunyai massa 500 kg bergerak sejauh 30 meter selama
2.5 menit jika mesin mempunyai daya keluaran 250 watt maka efisiensi mesin
tersebut adalah ….
A. 20 %
B. 25 %
C. 30 %
D. 35 %
E. 40 %
8. Alat listrik yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi kalor adalah …..
A. Lampu neon dan Solder listrik
B. Kipas angin dan TV
C. Setrika dan solder listrik
D. Bor listrik dan kipas angin
E. TV dan Rice cooker

9. Salah satu sumber energy terbarukan adalah sinar matahari yang digunakan
untuk tenaga listrik menggunakan panel Surya yang terbuat dari ….
A. Alumunium
B. Zeng
C. Kalium
D. silicon
E. Germanium
10. Pernyataan dibawah ini yang merukan manfaat sumber energy terbarukan
adalah ……
A. Biayanya mahal
B. Sumber energy terbatas
C. Memaksimalkan pemanasan global
D. Mempersempit lapangan pekerjaan
E. meningkatkan kesehatan masyarakat

BENTUK PENILAIAN
a. Sikap (profil pelajar pancasila): (observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya)
b. Perfoma : (presentasi, pameran hasil karya, jurnal dsb)
c. Tertulis : (Pilihan ganda, esay)

5. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


a. Pengayaan : Untuk siswa yang mendapat nilai di atas rata-rata
b. Remidial : Untuk siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata

6. REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU


a. Apakah ada kendala selama pembelajaran?
b. Apakah semua peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran?
c. Apa saja kesulitan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran?
d. Apakah peserta didik dapat mengatasi kesuliatan dalam pembelajaran?
e. Apa level peserta didik dalam mencapai capaian pembelajaran?
f. Apakah peserta didik bisa dianggap tuntas?
g. Apa strategi agar seluruh peserta didik dapat menuntaskan capaian pembelajaran?

7. REFLEKSI
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?

Sukoharjo, Juni 2022


Ka.G.MapelUmum/Ka.Kons.Keahlian Guru Mata Pelajaran

Rizal Herdiansyah, S.Si. Setiya Ningsih, S.Si.


NIP. - NIP. –

Mengetahui,
KepalaSekolah, WKS. Kurikulum

Drs.Suryanto Nur Hidayat, S.Sn.


NIP. - NIP. –
LAMPIRAN
1. BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Energi dan Perubahannya

1. Usaha adalah sebagai hasil perkalian antara perpindahan titik tangkapnya


dengan komponen gaya pada arah perpindahan tersebut.

Dirumuskan :

W=F.s

Dimana :
W = Usaha ( Joule )
F = gaya ( N )
S = perpindahan (m)
Usaha pada gaya yang membentuk sudut tertentu :

Dirumuskan :

W= Fcos α. S

Dimana :
W = Usaha ( Joule )
F = gaya ( N )
S = perpindahan (m)
 = sudut yang dibentuk antara F dan s
Satuan usaha dalam system :
MKS adalah W=Joule ( N.m )
CGS adalah W= dyne.cm atau erg
Dengan 1 Newton =105 dyne
1 Newton meter = 107 dyne.cm
1 Joule = 107 erg
2. Energi
Adalah kemampuan untuk melakukan usaha
a. Energi potensial

adalah energi yang tersimpan dalam sebuah benda atau dalam suatu keadaan.

Dirumuskan :

Ep =m.g.h

m = massa benda (kg)


g = percepatan gravitasi ( m/s2 )
h = ketinggian ( m )
Ep = Energi potensial ( joule )
b). Energi kinetik
adalah energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak.

Dirumuskan :

Ek = ½ mv2
Dimana :
Ek = Energi kinetic ( Joule)
m = massa ( kg)
v = kecepatan (m/s)
c. Energi mekanik
Energi yang dimiliki oleh benda yang berada pada keadaanya / ketinggiannya dan
benda tersebut bergerak.

EM=Ep+Ek

1
E m g h mv 2
M
2

3. Hukum Kekekalan energy mekanik


Hukum Kekekalan Energi Mekanik berbunyi : “ Jika pada suatu sistem tidak ada
gaya luar yang bekerja pada system maka energi mekanik adalah kekal “
Artinya : energi mekanik sistem pada posisi akhir sama dengan energi mekanik
system pada posisi awal

Dapat diilustrasikaan sebagai berikut :

(Em)A = (Em)B

EpA + EkA = EpB + EkB

Ep + Ek = tetap
m . g . hA + ½ m . VA2 = m . g . hB + ½ m . VB2

4. Hubungan Usaha dan Enerki kinetic

Besarnya usaha yang dilakukan benda merupakan perubahan energi kinetik


pada benda.
W = Ek2 – Ek1
1 1
F.s= mv 2  mv 2
2 1
2 2
Keterangan:
W = usaha yang dilakukan oleh benda (J)
Ek1 = energi kinetik awal benda (J)
Ek2 = energi kinetik akhir benda (J)
5. Daya
Daya didefinisikan sebagai laju usaha yang dilakukan atau besar usaha persatuan
waktu.
usaha W
Daya  P
waktu t

Karena usaha = gaya x perpindahan (W = F∆x), maka persamaan di atas dapat


kita tulis :
Fx  x 
P  F 
t  t 
Karena perpindahan (∆x) dibagi selang waktu (t) sama dengan kecepatan rata-

rata ( v ), maka kita peroleh :

P  Fv

6. Efisiensi
Adalah Perbandingan daya keluaran dengan daya masukan.
Pout
 x 100%
Pin
Dimana : P out = daya keluaran ( watt )

P in = daya masukan ( watt )

7. Perubahan energi
Berdasarkan hukum kekekalan energy dinyatakan bahwa energy adalah
kekall artinya tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan hanya bias
berubah dari bentuk satu ke bentu yang lain./ Perubahan energy adalah
perubahan energy dari bentuk satu ke bentuk yang lain.
a. Perubahan Energi Kimia menjadi Energi Cahaya
Energi kimia bisa diubah menjadi energi cahaya.
Misalnya pemanfaatan energi kimia menjadi energi cahaya ini terlihat pada
penggunaan baterai di lampu senter.
Energi kimia pada baterai diubah menjadi cahaya pada lampu senter.
Contoh lain perubahan energi kimia menjadi energi cahaya ini adalah
penggunaan baterai pada ponsel.
b. Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Cahaya
Energi listrik bisa diubah menjadi energi cahaya, misalnya pada lampu,
televisi, dan komputer.

Pada lampu, energi listrik mengalir melewati bohlam dan menyala.

Melalui perubahan energi listrik menjadi energi cahaya ini, kita jadi bisa
menggunakan lampu sebagai alat penerangan, baik di dalam ruangan
maupun di luar ruangan.
c. Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Panas
Energi listrik bisa diubah menjadi energi panas pada peralatan elektronik.
Misalnya, setrika listrik yang dialiri arus listrik akan memanaskan elemen
pemanas setrika. Sehingga setrika bisa mengalirkan panas pada pakaian
dan membuat pakaian menjadi rapi.
Selain setrika, perubahan energi listrik menjadi energi panas juga
dimanfaatkan pada penanak nasi, kompor listrik, solder, oven listrik, air
fryer, dan yang lainnya.
d. Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Gerak
Ada juga peralatan elektronik yang memanfaatkan perubahan energi listrik
menjadi energi gerak.
Misalnya, arus listrik mengalir melewati motor penggerak pada kipas angin,
motor berputar dan menggerakkan bilah-bilah kipas angin. Dengan begitu,
udara di sekitarnya jadi bergerak dan ruangan menjadi lebih sejuk.
Selain itu, kipas angin juga digunakan untuk mendinginkan mesin komputer.
Selain kipas angin, perubahan energi listrik menjadi energi gerak juga
dimanfaatkan pada gergaji listrik, pompa air, dan bor listrik.

8. Energi terbarukan

Energi terbarukan merupakan sumber energi yang berasal dari sumber daya
alam dan tidak akan habis karena terbentuk dari proses alam yang berkelanjutan.
Contoh dari energi terbarukan adalah seperti sinar matahari, ombak, angin, dan
air.
Jenis- jenis energy terbarukan
Penggunaan sumber energi yang semakin meningkat membuat manusia untuk
menemukan opsi lainnya dari sumber energi yang ada sekarang ini. Adapun jenis-
jenis energi terbarukan yaitu sebagai berikut :
a. Tenaga surya
Jenis energi yang satu ini berasal dari proses penangkapan energi radiasi
tenaga surya atau sinar matahari, kemudian mengubahnya menjadi listrik,
panas, atau air panas.
Untuk mendapatkan aliran listrik, panas matahari akan diserap menggunakan
solar panel (panel surya) kemudian mengubahnya menjadi tenaga listrik.
b. Energi angin
Angin merupakan udara bergerak. Sudah sejak lama angin digunakan
sebagai sumber energi. Contohnya di Belanda, angin dimanfaatkan untuk
menggerakan kincir. Kincir ini yang berfungsi sebagai sumber alat pengolah biji-
bijian.
Sekarang ini, listrik juga mampu menghasilkan tenaga listrik dengan
memanfaatkan turbin. T urbin ini yang berguna untuk menggerakan generator
yang membangkitkan listrik.
c. Energi pasang surut
Energi ini diperoleh dari hasil pasang surut air laut. Diketahui, energi jenis ini
juga dimanfaatkan di pantai timur Amerika dan Eropa. Turbin yang dipasang tepi
laut membantu mengubah energi dari pasang surut air laut menjadi energi
mekanik untuk menggiling gandum.
d. Energi Ombak
Energi jenis ini digunakan untuk membangkitkan listrik. Hanya saja, untuk
mengembangkan energi ombak ini membutuhkan infrastruktur dengan jumlah
biaya yang relatif mahal.
e. Energi panas laut
Air laut memiliki perbedaan temperatur yang mana bagian dalam air laut terasa
dingin dan bagian permukaan air laut terasa panas karena terkena sinar
matahari.
Perbedaan temperatur ini yang dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik
dengan menggunakan teknologi canggih
Manfaat energi terbarukan :
Penggunaan energi terbarukan mampu menyerap sumber daya serta
investasi yang mana manfaatnya bisa dirasakan hingga di masa
mendatang. Berikut ini beberapa manfaat energi terbarukan yaitu :

 Meminimalisir efek pemanasan global

 Sumber energi tak terbatas

 Meningkatkan kesehatan masyarakat

 Hemat sumber daya serta uang

 Menciptakan lapangan kerja dan peluang

2. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


1). Kunci jawaban formatif 1

1. Diket : F 1 = 327 N
F 2 = 212 N
s=7m
Ditanya : W =….?
Dijawab :

W=F.s
Karena gayanya berlawanan maka kita selisihkan
W=F.s
= ( 327-212 ) . 7
= 115 . 7
= 805 Joule
2. Diketahui h = 4 m
g = 10 m/s 2

Ditanya Ep = ….. ?
Dijawab :
Ep =m.g.h
= m . 10 . 4
= 40 m Joule
3. Diketahui : m A = 2 m B
1
v A=
vB
3
EPA
Ditanya : ..........?
EPB
1
mv 2
EKA
 2
A

EKB 1 2
2 mv
B

1 2
2 mB .( 3 vB )
E 
KA

EKB mB v 2 B
1
2..
EKA 9
EKB  1

EKA 1
=
EKB 9
4. Diketahui : vA 0 m / s
hA 15 m

hC = 10 cm

Ditanta vC = …….?
Dijawab :

m . g . hA + ½ m . VA2 = m . g . hc + ½ m . Vc2
1 2 1 2
1 . 10. 15 + .1.0
2 = 1 . 10 . 10 + .1. vc
2
1 2

150 + 0 = 100 + . vc
2
1 2

50 = . vc
2
v c2 = 100

vc = 10 m/s

Rubrik Penilaian Pengetahuan

Soal no 1,2,3,4
1) Jika jawaban runtut diketahui,ditanya,dijawab benar skor 5
2) Jika jawaban runtut diketahui,ditanya ,dijawab benar tidak ada satuan skor 4
3) Jika jawaban runtut diketahui,ditanya dijawab tapi jawaban salah skor 3
4) Jika jawaban diketahui,ditanya , ditulis rumus skor 2
5) Jika jawaban diketahui saja skor 1

Kunci soal formatif 2

1. Usaha adalah selisih energi kinetik artinya besarnya usaha yang dilakukan adalah
besarnya energy kinetik akhir dikurangi energy kinetic awal.

2. Diketahui : m = 2 Kg
v1 = 6 m/s
F = 12 N
v2 = 10 m/s
Ditanya : s =
……?
Jawab :
W = Ek2 – Ek1

1 1
F.s= mv 2  mv 2
2 1
2 2
1 1
12. s = .2.10  2.62
2

2 2
12. s = 100 – 36
12. s = 64
S = 5,3 m
3. Diketahui : P = 2 HP = 2 . 746 watt = 1492 watt
m = 200 kg
h = 12 m
Ditanya t = ……?

Dijawab : mg
P h
t
1492 =
200.10.12
t
24000
t  16s
1492
4. Diketahui :  70%

Pin  400watt

Pout
 x 100%
Pin
Pout
70 % = .100%
400
28000 = 100 Pout

P out = 280 watt

Rubrik Penilaian formatif 1


Soal no 1
1). Jika sesuai jawaban skor 5
2). Jika setengah jawaban sesuai skor 3-4
3). Jika kurang sesuai skor 2
4). Jika jawaban salah skor 1
Soal no 1.3.4.6.7.8 dan 10
1) Jika jawaban runtut diketahui,ditanya,dijawab benar skor 5
2) Jika jawaban runtut diketahui,ditanya ,dijawab benar tidak ada satuan skor 4
3) Jika jawaban runtut diketahui,ditanya dijawab tapi jawaban salah skor 3
4) Jika jawaban diketahui,ditanya , ditulis rumus skor 2
5) Jika jawaban diketahui saja skor 1

Percobaan daya

Tujuan : memahami konsep daya

Alat dan Bahan :


Stopwatch
Tangga
2 orang siswa
Prosedur Percobaan
1. Menimbang massa masing – masing siswa
2. Mengukur tinggi tangga
3. Salah satu siswa menaiki tangga sebanyak sepuluh kali , siswa lain mencatat
waktunya dengan stopwatch
4.Siswa yang lain mengulangi menaiki tangga yang sama dan dicatat waktunya
Lakukan 5 x carilah rata-ratanya.
Apakah kedua siswa tersebut mempunyai waktu yang sama? Jelaskan!
Jawab: ......................................................................................................................
Ilustrasi diatas menggambarkan daya.
Tuliskan dalam Tabel!

W
Nama Massa ( kg ) Berat (W = m.g) Waktu 10 kali naik turun Waktu 1 naik P
t

RUBRIK ASESMEN HASIL EKSPERIMEN

Aspek Belum kompeten Cukup kompeten Kompeten Sangat kompeten (9-


( 0- 5) ( 6-7) ( 7-8 ) 10)
Proses Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik sudah
eksperimen belum hanya sudah bereksperimen lima
bereksperimen bereksperimen bereksperimen kali
satu kali saja 3 jenis
Proses Peserta didik Peserta didik Peserta didk Peserta didik dapat
presentasi tidak presentasi presentasi tidak presentasi presentasi dengan
hasil baik dengan data data dan bahasa
tidak lengkap yang baik

Kunci : Hasil tergantung massa anak yang bersangkutan

3. GLOSARIUM
Usaha : Hasil kali gaya dan perpindahan
Energi : kemampuan melakukan usaha
Energi Potensial : Energi yang dimuliki benda karena kedudukannya
Energi kinetik : Energi yang dimiliki oleh benda karena bergerak
Energi mekank : energi yang dimiliki benda karena kedudukannya dan bergerak
Kekal : tetap
Daya : usaha atau energi persatuan waktu
Efisensi : dayaguna
4. DAFTAR PUSTAKA
Sudirman. 2014 . Fisika .Jakarta. Erlangga
Supriyanto. 2005. Fisika.Jakarta. Erlangga
Yohanes Surya. 2003. Fisika Itu Mudah. Jakarta. PT bina sumber daya MIPA
Giancoli. C . Douglas,2001. Fisika 1 (Terjemahan). Jakarta . Erlangga
Sutrisno. 1985.Seri fisika dasar, Bandung. ITB
Sutarmo. 1975. Fisika. Widya Duta

Sukoharjo, Juni 2022


Ka.G.MapelUmum/Ka.Kons.Keahlian Guru Mata Pelajaran

Rizal Herdiansyah, S.Si. Setiya Ningsih, S.Si.


NIP. - NIP. –

Mengetahui,
KepalaSekolah, WKS. Kurikulum

Drs.Suryanto Nur Hidayat, S.Sn.


NIP. - NIP. –
MODUL AJAR
PROJEK ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
KELAS X
SMK BINA PATRIA 2 SUKOHARJO
Tahun Pelajaran 2022/2023

A. INFORMASI UMUM

Bidang Keahlian Teknologi Informasi


Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
Judul Elemen Bumi dan Antariksa
Deskripsi Aspek bumi dan antariksa berkaitan dengan materi gravitasi
universal dan hukum-hukum gravitasi yang berlaku. Struktur
bumi yang terdiri dari interior bumi, litosfer, lempeng tektonik,
dan gempa bumi. Struktur bumi meliputi hidrosfer, atmosfer,
dan medan magnet bumi. Materi ini juga mencakup iklim, cuaca,
musim, perubahan iklim serta mitigasi bencana.
Capaian Pembelajaran 1. Peserta didik diharapkan dapat memahami pengetahuan
ilmiah dan menerapkannya; atau membuat prediksi
sederhana disertai dengan pembuktiannya.
2. Peserta didik dapat menjelaskan fenomena-fenomena yang
terjadi di lingkungan sekitarnya dilihat dari aspek bumi
antariksa.
3. Peserta didik juga dapat mengaitkan fenomena-fenomena
tersebut dengan keterampilan teknis pada bidang
keahliannya
Kompetensi Awal Sebelum melakukan pembelajaran tentang materi bumi dan
antariksa, peserta didik diharapkan telah mengetahui informasi
terkait dengan proses-proses pada litosfer dan atmosfer bumi.
Kelas X
Alokasi Waktu 1350 menit
Jumlah Pertemuan 14 - 18
Fase Capaian E
Profil Pelajar Pancasila Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak Mulia, Bergotong Royong, Bernalar Kritis, dan
Kreatif
Target Peserta Didik Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam
mencerna dan memahami materi ajar.
Model Pembelajaran Descovery Learning dan inquiri
Moda Pembelajaran Daring / Kombinasi
Metode Pembelajaran Diskusi , demonstrasi dan praktik laboratorium
Bentuk Penilaian Asesmen Non Kognitif dan Kognitif
Sumbar Pembelajaran Buku Paket, Modul, Internet dan Lainnya
Alat Praktik Pembelajaran Alat – alat praktik untuk menentukan besarnya percepatan
gravitasi bumi di konsentrasi program keahlian masing-masing.

Media Pembelajaran PPT, Video Pembelajaran, Internet

A. KOMPETENSI INTI
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke 14
Mendeskripsikan hukum medan gravitasi dan hukum kepler
a. Peserta didik mampu menjelaskan tentang medan Newton dengan menggunakan
bahasa sendiri
b. Peserta didik mampu menjelaskan gaya gravitasi Newton dengan bahasa sendiri
c. Peserta didik mampu menghitung medan gravitasi dengan rumus medan gravitasi
dengan teliti
d. Peserta didik mampu menghitung gaya gavitasi dengan rumus gaya gravitasi dengan
teliti
e. Peserta didik mampu menjelaskan tentang hukum kepler dengan menggunakan
bahasa sendiri
f. Peserta didik mampu menghitung kecepatan orbit satelit dengan hukum kepler dengan
teliti

Pertemuan ke 15
Mendeskripsikan struktur bumi
a. Peserta didik mampu menjelaskan struktur lapisan bumi dari hasil kegiatan literasi.
b. Peserta didik mampu menjelaskan lapisan atmosfer dari hasil kegiatan literasi.
c. Peserta didik mampu menjelaskan hidrosfer dari kegiatan literasi
d. Peserta didik mampu menjelaskan litosfer dari kegitan literasi
e. Peserta didik mampu menjelaskan biosfer dari kegiatan literasi
f. Peserta didik mampu menjelaskan gempa bumi dengan bahasa sendiri
g. Peserta didik mampu mengklasifikasikan jenis gempa dari data gempa yang terjadi.

Pertemuan ke 16
Mendeskripsikan iklim dan cuaca
a. Peserta didik mampu membedakan tentang cuaca dan iklim dengan bahasa sendiri
b. Peserta didik mampu menyebutkan unsur-unsur yang terdapat dalam cuaca dan iklim
dari hasil kegiatan literasi.
c. Peserta didik mampu menganalisis peranan cuaca dan iklim dalam kehidupan sehari-
hari.

Pertemuan ke 17
Menjelaskan mitigasi bencana
a. Peserta didik mampu menjelaskan tujuan mitigasi bencana dengan bahasa sendiri
b. Peserta didik mampu membedakan jenis-jenis mitigasi bencana dari kegiatan literasi
c. Peserta didik mampu menerapkan mitigasi bencana dalam kehidupan sehari-hari
d. Peserta didik mampu menemukan besarnya percepatan gravitasi bumi dengan
percobaan sederhana

Pertemuan ke 18
a. Peserta didik mampu menemukan besarnya percepatan gravitasi bumi.

2. PEMAHAMAN BERMAKNA
a. Peserta didik dapat memecahkan suatu permasalahan dengan cara diskusi, praktik
laboratorium dan studi literasi.
b. Menganalisis penyebab terjadinya suatu peristiwa
c. Memahami pemanfaatan media pembelajaran

3. PERTANYAAN PEMANTIK
Pertemuan ke 14
Cobalah Kalian memperhatikan 2 benda yang berdekatan.

a. Apa benda tersebut memiliki massa yang sama ?


b. Apa material yang terkandung dalam benda tersebut?
c. Bagaimana struktur molekul benda tersebut?
d. Apa benda tersebut memiliki ukuran yang berbeda?
e. Berapa jarak antara benda tersebut?
f. Apakah benda tersebut memiliki interaksi?

Pertemuaan ke 15
Cobalah Kalian amati buah semangka yang dibelah menjadi 4 bagian:
a. Bagaimana tekstur buah semangka tersebut?
b. Apakah mempunyai tekstur berbeda-beda?
c. Bagaimana tingkat kepadatan teksturnya?
Pertemuan ke 16
Pada siang hari, cobalah Kalian pergi keluar rumah. Perhatikan lingkungan di sekitar
Kalian.
1. Apa dilingkungan kalian terasa sejuk atau panas?
2. Kalian merasakan kondisi sejuk atau panas tersebut dalam kurun waktu yang lama atau
sebentar?
Pertemuan ke 17
Coba perhatikan hal – hal yang terjadi di lingkungan Kalian:
1. Bagaimana proses terjadinya hujan ?
2. Apa yang terjadi jika hujan yang terjadi deras sekali dan disertai dengan angin ribut?
3. Setelah kejadian tersebut apa yang Kalian lihat?
Pertemuan ke 18
Cobalah ikat sebuat benda dengan tali kemudian kalian ikat tali tersebut dengan statif.
1. Amati tali akan dalam kondisi tegang atau kendor ?
2. Berilah simpangan pada benda tersebut kemudian lepaskan. Apa yang kalian lihat?
3. Lakukan hal tersebut dengan mengurangi panjang talinya. Amati perbedaan yang terjadi?

4. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke 14
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru dan Peserta didik
Waktu

Pendahuluan a. Mengawali pembelajaran dengan berdoa dan


memberi salam

(Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan


Berakhlak mulia)

b. Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk


memulai proses KBM (Laptop, jaringan internet,
aplikasi yang digunakan) (Mandiri)

c. Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta


didik lewat zoom meeting/ class room

d. Tanya jawab dengan siswa berkaitan dengan materi


Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru dan Peserta didik
Waktu
sebelumnya

e. Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan


semangat dalam mengikuti pembelajaran.

f. Menginformasikan capaian pembelajaran dan tujuan


pembelajaran yang akan dicapai.

g. Menyampaikan cakupan materi secara garis besar.

Inti ’
a. Guru mengajak peserta didik mengamati 2 benda
berbentuk bola yang berdekatan
b. Berdasarkan kajian teori peserta didik
mengidentifikasi besaran-besaran pada dua benda
tersebut
c. Peserta didik menyebutkan besaran-besaran yang
ada pada dua benda tersebut
d. Peserta didik berdiskusi tentang adanya interaksi
besaran-besaran yang terdapat pada dua benda
tersebut.
e. Peserta didik merumuskan hukum gravitasi Newton
dan Hukum Kepler.

Penutup a. Peserta didik melakukan refleksi tentang apa yang


sudah dipelajari

b. guru memberikan penguatan.

c. Mengarahkan dan mengajak Peserta didik berdo’a

d. Menutup pertemuan dan memberikan salam


Pertemuan ke 15

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru dan Peserta didik
Waktu

Pendahuluan a. Mengawali pembelajaran dengan berdoa dan


memberi salam
(Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan
Berakhlak mulia)
b. Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk
memulai proses KBM (Laptop, jaringan internet,
aplikasi yang digunakan) (Mandiri)
c. Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta
didik lewat zoom meeting/ class room
d. Tanya jawab dengan siswa berkaitan dengan
materi sebelumnya
e. Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan
semangat dalam mengikuti pembelajaran.
f. Menginformasikan capaian pembelajaran dan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
g. Menyampaikan cakupan materi secara garis besar.

Inti a. Guru mengajak peserta didik membaca literasi ’


tentang struktur bumi
b. Peserta didik mendeskripsikan struktur bumi yang
terdiri dari kerak bumi, mantel dan inti bumi.
c. Peserta didik mendeskripsikan struktur bumi
berdasarkan susunan kimia yang terdiri dari
atmosfer, hidrosfer, litosfer dan biosfer.

Penutup a. Peserta didik melakukan refleksi tentang apa yang


sudah dipelajari

b. guru memberikan penguatan.

c. Mengarahkan dan mengajak Peserta didik berdo’a


Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru dan Peserta didik
Waktu

d. Menutup pertemuan dan memberikan salam

Pertemuan ke 16

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru dan Peserta didik
Waktu

Pendahuluan a. Mengawali pembelajaran dengan berdoa dan


memberi salam

(Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan


Berakhlak mulia)

b. Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk


memulai proses KBM (Laptop, jaringan internet,
aplikasi yang digunakan) (Mandiri)

c. Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta


didik lewat zoom meeting/ class room

d. Tanya jawab dengan siswa berkaitan dengan materi


sebelumnya

e. Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan


semangat dalam mengikuti pembelajaran.

f. Menginformasikan capaian pembelajaran dan tujuan


pembelajaran yang akan dicapai.

g. Menyampaikan cakupan materi secara garis besar.


Inti a. Guru mengajak peserta didik mendeskripsikan ’
tentang cuaca dan iklim.
b. Peserta didik menyebutkan faktor-faktor tentang
cuaca dan iklim
c. Peserta didik menganalisis perbedaan tentang cuaca
dan iklim.
d. Peserta didik mendeskripsikan peranan cuaca dan
iklim dalam kehidupan sehari-hari.

Penutup a. Peserta didik melakukan refleksi tentang apa yang


sudah dipelajari

b. guru memberikan penguatan.

c. Mengarahkan dan mengajak Peserta didik berdo’a

d. Menutup pertemuan dan memberikan salam

Pertemuan ke 17

Pendahuluan a. Mengawali pembelajaran dengan berdoa dan


memberi salam

(Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan


Berakhlak mulia)

b. Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk


memulai proses KBM (Laptop, jaringan internet,
aplikasi yang digunakan) (Mandiri)

c. Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta


didik lewat zoom meeting/ class room

d. Tanya jawab dengan siswa berkaitan dengan materi


sebelumnya

e. Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan


semangat dalam mengikuti pembelajaran.

f. Menginformasikan capaian pembelajaran dan tujuan


pembelajaran yang akan dicapai.
g. Menyampaikan cakupan materi secara garis besar.
Inti a. Guru mengajak peserta didik membaca literasi ’
tentang bencana alam yang terjadi di Indonesia
b. Peserta didik menyebutkan bencana alam yang
terjadi di Indonesia.
c. Peserta didik menganalisis kenapa bencana alm
terjadi.
d. Peserta didik membuat strategi untuk mengatasi
masalah-masalah jika terjadi bencana alam.

Penutup a. Peserta didik melakukan refleksi tentang apa yang


sudah dipelajari
b. guru memberikan penguatan.
c. Mengarahkan dan mengajak Peserta didik berdo’a
d. Menutup pertemuan dan memberikan salam

Pertemuan ke 18

Pendahuluan a. Mengawali pembelajaran dengan berdoa dan


memberi salam
b. (Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan
Berakhlak mulia)
c. Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk
memulai proses KBM (Laptop, jaringan internet,
aplikasi yang digunakan) (Mandiri)
d. Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta
didik lewat zoom meeting/ class room
e. Tanya jawab dengan siswa berkaitan dengan materi
sebelumnya
f. Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan
semangat dalam mengikuti pembelajaran.
g. Menginformasikan capaian pembelajaran dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
h. Menyampaikan cakupan materi secara garis besar.
Inti a. Guru mendomostrasikan percobaan ayunan ’
matematis.
b. Guru mengajak peserta didik mendeskripsikan
besran-besaran apa saja yang ada pada ayunan
matematis tersebut.
c. Guru membuat kelompok kerja untuk melakukan
percobaan ayunan matematis
d. Peserta didik berbagi tugas untuk melaksanakan
intruksi kerja percobaan ayunan matematis dengan
cermat, teliti dan hati-hati.
e. Peserta didik mencatat hasil percobaan ayunan
matematis.
f. Peserta didik mengolah hasil percobaan sesuai tabel
pengamatan dan membuat makalahnya.
g. Peserta didik mempresentasikan hasil percobaan
ayunan matematis.
Penutup a. Peserta didik melakukan refleksi tentang apa yang
sudah dipelajari
b. guru memberikan penguatan.
c. Mengarahkan dan mengajak Peserta didik berdo’a
d. Menutup pertemuan dan memberikan salam

5. ASESMAN
Jenis
a. Asesmen diagnostik (sebelum pembelajaran)

Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan

Aktivitas peserta didik selama belajar di 1. Apa saja kegiatanmu sepanjang hari di
rumah rumah?
2. Apakah memiliki waktu
cukup untuk belajar?
3. Sebutkan 5 hal dari yang paling
menyenangkan sampai yang paling tidak
menyenangkan ketika sedang belajar.
4. Apa harapan dan mimpi kalian?

Aktivitas di rumah mendukung minat dan 1. Apakah kegemaranmu?


bakat peserta didik 2. Apakah kegemaranmu berkaitan dengan
program keahlian yang kamu pilih?

b. Asesmen formatif (selama pembelajaran)


Pertemuan ke 14
Proyek Tahap 14. Menjelaskan Hukum Gravitasi Newton dan Hukum Kepler
Lakukanlah pengamatan pada dua benda berbentuk bola yang didekatan. Sebutkan besaran-
besaran yang terlibat dalam interaksi benda tersebut. Buatlah daftar variabel dari besaran-
besaran tersebut. Lakukan kajian pustaka untuk merumuskan Hukum Gravitasi Newton dan
Hukum Kepler.

Pertemuan ke 15
Proyek Tahap 15. Menyebutkan struktur lapisan yang terdapat dalam bumi
Setelah Kalian dapat merumuskan Hukum Gravitasi Newton pada kegiatan Proyek Tahap 14,
kemudian Kalian lakukan kajian pustaka tentang struktur lapisan bumi yang terdiri dari kerak
bumi, mantel dan inti bumi. Selanjutnya tentang struktur lapisan bumi berdasarkan susunan
kimia yang terdiri dari atmosfer, litosfer, hidrosfer dan biosfer.

Pertemuan ke 16
Proyek Tahap 16. Membedakan cuaca dan iklim serta peranannya dalam kehidupan
sehari-hari
Setelah Kalian dapat menyebutkan strutur lapisan bumi pada kegiatan Proyek 15, kemudian
pada siang hari coba Kalian amati lingkungan sekitar rumah. Kalian sering merasakan sejuk
atau panas atau hanya sesekali saja Kalian merasakan suasana yang sejuk atau panas tersebut.
Kemudian lakukanlah kajian pustaka tentang cuaca dan iklim serta peranannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Pertemuan ke 17
Proyek Tahap 17 Melaksanakan mitigasi bencana alam
Setelah Kalian dapat membedakan antera cuaca dan iklim serta dapat menyebutkan
peranannya dalam kehidupan sehari-hari pada Proyek 16, kemudian Kalian amati peristiwa-
peristiwa yang sering terjadi jika terjadi cuaca yang berubah-ubah. Atau Kalian sebutkan
peristiwa-peristiwa yang terjadi secara ekstrim pada perubahan cuaca tersebut. Selanjutnya
Kalian lakukan kajian pustaka tentang mitigasi bencana alam yang sering terjadi.

Pertemuan ke 18
Proyek Tahap 18 Menentukan percepatan gravitasi bumi
Setelah Kalian mengetahui tentang adanya Hukum Gravitasi Newton, Hukum Kepler, struktur
lapisan bumi, cuaca, iklim dan mitigasi bencana alam. Ternyata bumi kita memiliki banyak
sekali informasi yang perlu Kalian ketahui. Termasuk kenapa bumi kita dapat berotasi pada
sumbunya. Termasuk kenapa bumi kita berevolosi terhadap matahari. Juga kenapa jika kita
melemparkan sesuatu keatas, pasti sesuatu tersebut jatuh lagi ke tanah. Kenapa semua itu
dapat terjadi karena bumi kita memiliki gravitasi bumi. Selanjutnya dengan panduan langkah-
langkah kerja pada percobaan ayunan matematis Kalian dapat menemukan besarnya
percepatan gravitasi bumi. Lakukan langkah-langkah percobaan ayunan matematis dengan
cermat, teliti dan hati-hati supaya mendapatkan hasil pengukuran yang akurat. Selanjutnya
lengkapi data-data hasil percobaan Kalian dan buatlah analisa hasil percobaan Kalian.
Selanjutnya buatlah laporan praktiknya dengan lengkap.

c. Asesmen sumatif (di akhir pembelajaran)


Pertemuan 14

1. Dua buah planet X dan Y terpisah sejauh R meter. Massa planet X sama dengan massa
planet Y sebesar M kg. Jika nilai tetapan gravitasi universal G, maka tentukanlah besar
gaya gravitasi planet X terhadap Y?
2. Jika dua buah planet memiliki massa 2 x 1020 kg dan 4 x 1020 kg. Jarak antar dua planet
adalah 2.105 km. Tentukanlah gaya gravitasi antar 2 planet!
3. Di titik A dan C sebuah bujur sangkar ditempatkan benda bermassa 1 dan 0,5 kg. Bila gaya
tarik menarik antar benda sebesar 0,5 G. Tentukanlah panjang sisi bujur sangkar tersebut!
4. Sebuah benda diukur beratnya di permukaan bumi 2500 N, jika benda berada pada
ketinggian 2 kali jari-jari bumi dari permukaan bumi, maka tentukanlah berat benda pada
ketinggian tersebut!
5. Sebuah benda berada pada permukaan bumi, massa benda itu adalah 320 kg. Bila benda
tersebut dibawa pada ketinggian 3 R dari permukaan bumi. Tentukanlah:
a. Massa benda pada ketinggian tersebut
b. Besar percepatan gravitasi pada ketinggian tersebut
c. Berat benda pada ketinggian tersebut
6. Dua buah benda berada pada bidang yang sejajar. Masing-masing benda memiliki massa
yang berbeda. Massa benda pertama adalah 2500 kg dan 900 kg. Ke dua benda ini terpisah
sejauh 10 m. Tentukanlah letak benda ke 3 yang bermassa 4500 kg harus diletakkan agar
gaya gravitasi yang dialaminya nol!
7. Jarak rata-rata planet bumi ke matahari adalah 149,6 x 106 km dan periode revolusi bumi
adalah 1 tahun. Berapa konstanta perbandingan kuadrat periode terhadap pangkat tiga jarak
rata-rata bumi ke matahari ?
8. Jarak rata-rata planet bumi ke matahari adalah 149,6 x 10 6 km dan jarak rata-rata planet
merkurius 57,9 x 106 km. Periode revolusi bumi adalah 1 tahun, berapa periode revolusi
planet merkurius ?

Pertemuan 15

1. Jelaskan secara singkat tentang lapisan troposfer?


2. Apakah yang dimaksud dengan litosfer?
3. Sebutkan gempa Bumi berdasarkan sumbernya!
4. Bagaimana radiasi material dapat membentuk lapisan kulit Bumi yang pertama?
5. Bagaimana proses pembentukan mineral dapat berlangsung cepat?
6. Sebutkan tiga macam siklus hidrologi!
7. Jelaskan perbedaan antara laut teritorial dengan ZEE!
8. Bagaimana karakteristik DAS yang berbentuk kipas?
9. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi salinitas air laut!
10. Jelaskan usaha-usaha penanggulangan banjir!
Pertemuan 16

1. atmosfer memiliki beberapa karakteristik, salah satunya berperan pada siklus, hidrologi.
fungsi atmosfer dalam siklus hidrologi yaitu ....
2. Dilapisan eksosfer terdapat fenomena cahaya redup. cahaya redup yang terdapat dilpaisan
eksosfer adalah ....
3. Setiap lapisan atmosfer memiliki fungsi masing-masing. berikut ini yang merupakan
fungsi lapisan stratosfer adalah ....
4. Wilayah A memiliki karakteristik sebagai berikut!
1) Ketinggian < 100 m dpl
2) Suhu udara sekira 32-20'C
3) Tumbuhan dominan adalah padi dan kelapa
Menurut Klasifikasi iklim junghun, Wilayah A memiliki Iklim ....
5. Gejala cuaca yang terjadi akibat pengaruh hukum gardien vertikal temperatur vertikal
(Lapse Rate) di daerah pegunungan adalah ....
6. Menurut klasifikasi iklim junghuhn, pada ketinggian 1.500-2.500 m dpl terdapat iklim
dan vegetasi yaitu ....
7. Wilayah B merupakan dataran yang didominasi padang rumput dipenuhi semak dan
rumput pendek tidak ada pohon. menurut klasifikasi iklim koppen, wilayah B termasuk
....
8. Menjelang sore hari daerah puncak gunung tampak berkabut. Gejala ini dipengaruhi oleh
....
9. Faktor yang mepengaruhi perubahan cuaca disuatu wilayah adalah ....
10. Angin dapat dimanfaatkan nelayan tradisional untuk menggerakkan perahu ke laut.
Penyebab terjadinya angin darat adalah ....

Pertemuan 17

1. Bencana alam yang tidak terdapat di Indonesia ….


2. Tindakan mitigasi saat terjadi erupsi gunung berapi adalah ….
3. Mitigasi bencana gempa bumi yang dilakukan pada saat berada di dalam kelas adalah ….
4. Mitigasi bencana tsunami apabila kapal berada di tengah laut ….
5. Tindakan mitigasi bencana yang dilakukan setelah terjadi bencana seperti gambar di
bawah ini adalah ….
6. Tindakan mitigasi bencana yang dilakukan pada saat bencana kekeringan seperti gambar
di bawah ini adalah ….

7. Tindakan mitigasi bencana yang dilakukan sebelum peristiwa bencana seperti gambar di
bawah ini adalah …

8. Tindakan mitigasi bencana yang dilakukan ketika terjadi peristiwa seperti gambar di
bawah ini adalah ….
9. Lempeng tektonik yang memanjang dan saling bertemu di dekat Kepulauan Indonesia
menyebabkan wilayah Indonesia rawan gempa. tumbukan lempeng Pasifik dan lempeng
Eurasia menyebabkan gempa di wilayah ….
10. Wilayah yang tidak rawan gunung meletus di Indonesia adalah ….
11. Lembaga ini memberikan informasi terkini tentang kejadian gempa melalui media sosial.
Lembaga yang dimaksud adalah ….
12. Wabah Corona di Indonesia termasuk bencana ….
13. Mitigasi bencana yang kurang tepat untuk mencegah penyebaran virus Corona adalah ….
14. Peristiwa di bawah ini termasuk bencana ….

15. Konflik yang terjadi di Papua termasuk jenis bencana ….


16. Gempa dapat terjadi di berbagai tempat dan kondisi.Contoh mitigasi gempa saat
mengendarai mobil adalah ….
17. Tsunami dapat disebabkan oleh beberapa peristiwa, salah satu peristiwa penyebab
tsunami adalah ….
18. Fenomena angin puting beliung tidak terjadi secara tiba tiba. Terdapat tanda tandajika
akan terjadi angin puting beliung. Salah satu tandanya adalah ….
19. Longsor merupakan salah satu bencana yang rawan terjadi di Indonesia. Upaya mengatasi
bencana tersebut adalah ….
20. Bencana hidrometeorologi dapat terjadi di Indonesia. Bencana hidrometeorologi yang
sering terjadi di wilayah Sumatera adalah ….
Pertemuan 18
PROJEK IPAS
Tujuan :
Menentukan besarnya percepatan gravitasi bumi
Perumusan Masalah :
1. Apakah yang mempengaruruhi periode ayunan sederhana ?
2. Apakah sudut simpangan mempengaruhi periode ayunan sederhana ?
3. Berapakah besarnya percepatan grafitasi yang dapat diukur dengan ayunan sederhana ?

Prosedur Percobaan :
1. Gantungkan bola ayunan dengan benang pada statif.
2. Ukurlah panjang tali sampai titik pusat bola.
3. Berilah simpangan sudut kecil pada benang kira-kira sebesar 100 – 150.
4. Lepaskan bola dan catat waktu untuk berayun 10 ayunan.
5. Ulangi percobaan sebanyak 8 kali dengan panjang tali yang dirubah (80-150 cm).
6. Catat hasil pengamatan yang ada.
7. Buatlah laporannya.
Skematika Laporan :
I. Identitas
II. Permasalahan
III. Tujuan
IV. Tempat dan Waktu
V. Kajian Teori
VI. Alat dan Bahan
VII. Prosedur Percobaan
VIII. Data Pengamatan
IX. Analisa Data
X. Pembahasan Masalah
XI. Kesimpulan
XII. Saran
XIII. Daftar Pustaka
XIV. Lampiran
Tes Sumatif : Bumi dan Antariksa
1. Benda ketika berada diatas permukaan Bumi memiliki berat 900 N. Beratnya ketika berada sejauh ½
jari-jari bumi diukur dari permukaan bumi adalah .....
A. 400 N
B. 500 N
C. 600 N
D. 700 N
E. 800 N
2. Perbandingan jari-jari Planet A dan jari-jari Bumi adalah 2 : 1. Sedangkan, perbandingan massa
kedua planet adalah 10 : 1. Jika berat Gading di Bumi adalah 80 N, maka berat Gading di Planet A
adalah . . .
A. 60 N
B. 100 N
C. 150 N
D. 200 N
E. 250 N
3. Jika jari-jari bumi adalah R dan berat benda di permukaan bumi adalah W, maka berat benda tersebut
pada ketinggian (1/2) R dari permukaan bumi adalah . . .
A. 2W/3
B. 3W/2
C. W
D. 4W/9
E. 9W/4
4. Dua planet A dan B mengorbit matahari. Perbandingan jarak antara planet A dan planet B ke
matahari RA : RB = 1: 4. Apabila periode planet A mengelilingi matahari adalah 88 hari, maka
periode planet B adalah .....
A. 500 hari
B. 704 hari
C. 724 hari
D. 825 hari
E. 850 hari
5. Dua planet A dan B mengorbit matahari. Perbandingan antara periode revolusi planet A dan B
mengitari matahari adalah 8 : 1. Apabila jarak planet B ke matahari 1,5 SA (SA = Satuan
Astronomi), maka jarak planet A ke matahari adalah .....
A. 3,0 SA
B. 4,5 SA
C. 5,0 SA
D. 5,6 SA
E. 6,0 SA
6. Letusan Gunung Krakatau yang terjadi pada tahun 1883 termasuk pada tipe letusan …
A. perret
B. pelle
C. vulkano
D. merapi
E. semi vulkano
7. Gunung Bromo di Jawa Timur dapat dikelompokkan ke dalam tipe gunung api …
A. perisai
B. strato
C. kerucut
D. merapi
E. maar
8. Getaran gempa bumi terasa pertama kali pada pukul 2.28.25. Getaran selanjutnya terasa pada pukul
2.30.40. Jarak episentrum gempaadalah .....
A. 2000 km
B. 1500 km
C. 1250 km
D. 1000 km
E. 750 km
9. Turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur (Kepulauan Maluku dari pulau-pulau barat daya
sampai ke Pulau Banda) mengindikasikan di daerah tersebut terjadi proses …
A. patahan
B. orogenetik positif
C. orogenetik negatif
D. epirogenetik positif
E. epirogenetik negatif
10. Pada tanggal 5 Maret 2012 di daerah Maluku terjadi gempa dengan magnitude 5,4 SR dan
kedalaman hiposentrum 205 km. Berdasarkan kedalaman hiposentrum, gempa ini termasuk …..
A. tinggi
B. dalam
C. rendah
D. dangkal
E. menengah
11. Pulau di Indonesia yang aman dari letusan gunung berapi dan gempa bumi yaitu …
A. Papua dan Bangka
B. Kalimantan dan Bali
C. Kalimantan dan Bangka
D. Sumatera dan Kalimantan
E. Kalimantan dan Nusa Tenggara
12. Dilapisan eksosfer terdapat fenomena cahaya redup. cahaya redup yang terdapat dilpaisan eksosfer
adalah....
A. Pantulan cahaya Matahari ke bulan yang menembus hingga eksosfer
B. Cahaya Matahari yang diserap oleh gas-gas penyusun atmosfer
C. Cahaya dari tabrakan bintang yang berada pada lapisan eksosfer
D. Cahaya bintang yang tertutup oleh gas nitrogen dan helium
E. Refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik
13. Gejala cuaca yang terjadi akibat pengaruh hukum gardien vertikal temperatur vertikal (Lapse Rate)
di daerah pegunungan adalah ....
A. hujan zenithal
B. hujan frontal
C. hujan orografis
D. angin puting beliung
E. angin font
14. Wilayah B merupakan dataran yang didominasi padang rumput dipenuhi semak dan rumput pendek
tidak ada pohon. menurut klasifikasi iklim koppen, wilayah B termasuk ....
A. iklim A
B. iklim B
C. iklim C
D. iklim D
E. iklim E
15. Faktor yang mepengaruhi perubahan cuaca disuatu wilayah adalah ....
A. tekanan udara dan pencahayaan
B. kelembaban udara dan waktu
C. suhu udara dan arah angin
D. awan dan curah hujan
E. angin dan arus laut
16. Angin dapat dimanfaatkan nelayan tradisional untuk menggerakkan perahu ke laut. Penyebab
terjadinya angin darat adalah ....
A. pada siang hari suhu dilautan lebih tinggi daripada di daratan
B. pada malam hari suhu daratan lebih dingin daripada lautan
C. pada malam hari tekanan udara didaratan lebih rendah daripada lautan
D. pada siang hari tekanan udara didaratan lebih tinggi daripada lautan
E. pada siang hari memanaskan daratan lebih cepat daripada lautan
17. Tindakan mitigasi saat terjadi erupsi gunung berapi adalah ….
A. mewaspadai luncuran lava
B. mewaspadai awan panas
C. mewaspadai hujan abu
D. meninggalkan rumah di zona bahaya
E. mengenakan kacamata dan masker saat hujan abu
17. Mitigasi bencana tsunami apabila kapal berada di tengah laut …
A. arahkan kapal ke tepi pantai
B. arahkan kapal ke tengah laut
C. menuju ke tempat yang lebih tinggi
D. segera turun ke daerah yang rendah
E. segera mendekat ke pantai
18. Lempeng tektonik yang memanjang dan saling bertemu di dekat Kepulauan Indonesia menyebabkan
wilayah Indonesia rawan gempa. tumbukan lempeng Pasifik dan lempeng Eurasia menyebabkan
gempa di wilayah ….
A. Papua, Sulawesi, dan Maluku
B. Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara
C. Papua, Maluku Utara, dan Aceh
D. Jawa, Bali, dan Nusatenggara
E. Aceh, Bengkulu, dan Lampung
19. Lembaga ini memberikan informasi terkini tentang kejadian gempa melalui media sosial. Lembaga
yang dimaksud adalah …
A. SAR
B. BNPB
C. BPBD
D. BMKG
E. BASARNAS
20. Gempa dapat terjadi di berbagai tempat dan kondisi.Contoh mitigasi gempa saat mengendarai mobil
adalah ….
A. hindari berhenti di atas jembatan
B. berlindung di bawah pohon besar
C. diam di tempat hingga gempa berakhir
D. berlindung di dalam atau kolong mobil
E. berteriak meminta tolong dengan kencang

6. BENTUK PENILAIAN

a. Sikap (profil pelajar pancasila): (observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya)
b. Perfoma : (presentasi, pameran hasil karya, jurnal dsb)
c. Tertulis : ( esay dan isian singkat)

7. PENGAYAAN DAN REMEDIAL

a. Pengayaan : Untuk siswa yang mendapat nilai di atas rata-rata


b. Remidial : Untuk siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata

8. REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU


a. Apakah ada kendala selama pembelajaran?
b. Apakah semua peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran?
c. Apa saja kesulitan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran?
d. Apakah peserta didik dapat mengatasi kesuliatan dalam pembelajaran?
e. Apa level peserta didik dalam mencapai capaian pembelajaran?
f. Apakah peserta didik bisa dianggap tuntas?
g. Apa strategi agar seluruh peserta didik dapat menuntaskan capaian pembelajaran?

9. REFLEKSI

1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?


2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?

Sukoharjo, Juni 2022


Ka.G.MapelUmum/Ka.Kons.Keahlian Guru Mata Pelajaran

Rizal Herdiansyah, S.Si. Setiya Ningsih, S.Si.


NIP. - NIP. –

Mengetahui,
KepalaSekolah, WKS. Kurikulum

Drs.Suryanto Nur Hidayat, S.Sn.


NIP. - NIP. –
LAMPIRAN
1. BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

BUMI DAN ANTARIKSA

A. HUKUM NEWTON GRAVITASI DAN HUKUM KEPLER


2. Hukum Newton Gravitasi
a. Medan Gravitasi
- Medan gravitasi merupakan sesuatu yang berperan sebagai agen (perantara) dalam gaya
tarik menarik (gaya gravitasi) antar dua benda.
- Medan gravitasi divisualisasikan dengan garis-garis medan berupa garis-garis lurus yang
mengarah pada pusat massa benda.
- Setiap benda menghasilkan medan gravitasi yang tersebar di sekitarnya.

r
M

- Kuat medan gravitasi yang dihasilkan benda bermassa M di suatu titik berjarak r dari pusat
adalah 𝑔⃗
𝐺𝑀
= 𝑟2

- Medan sebanding dengan massa sumber dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
antara pusat benda dan titik uji.
- Medan gravitasi dimodelkan dengan garis-garis medan.
- Jika di suatu posisi dalam daerah medan gravitasi oleh benda m tersebut ditempatkan suatu

benda, maka benda tersebut mendapatkan gaya (𝐹⃗g ) sebesar 𝐹⃗g = 𝑚 𝑔⃗

- Kuat medan gravitasi juga merupakan percepatan akibat gaya yang dihasilkan medan
gravitasi (percepatan gravitasi).
- Medan gravitasi juga merupakan besaran vektor.
- Jika suatu benda dipengaruhi dua atau lebih medan gravitasi gravitasi, maka medan
gravitasi resultan yang dialami benda dihitung berdasarkan penjumlahan vektor seperti
pada gaya gravitasi.
b. Gaya Gravitasi
- Gaya merupakan tarikan dan dorongan
- Gaya dibagi menjadi dua yaitu gaya sentuh dan gaya tak sentuh
- Gaya sentuh atau gaya kontak adalah gaya yang bekerja antara dua benda yang
bersentuhan atau bersinggungan
- Gaya tak sentuh adalah gaya yang bekerja pada dua benda tanpa bersentuhan secara
langsung.
- Gaya gravitasi merupakan salah satu contoh gaya tak sentuh
- Gaya gravitasi pertama kali dijelaskan oleh Issac Newton.
- Pada tahun 1687, Newton mempublikasikan hukum gravitasi umum Newton pada buku
Mathematical Principle of Natural Philosophy yaitu setiap partikel di alam semesta tarik
menarik dengan gaya yang sebanding dengan massanya dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jaraknya
- Gaya gravitasi (𝐹⃗g ) antara dua benda bermassa m1 dan m2 dan berjarak r antar keduanya
dinyatakan dengan persamaan
𝑚1𝑚2
𝐹⃗g =𝐺 𝑟2

- 𝐺 merupakan konstanta gravitasi universal yang telah diukur melalui eksperimen yang
dilakukan oleh Henry Cavendish.
- Cavendish menggunakan neraca torsi yang disebut neraca Cavendish.
- Dari hasil penyelidikan Cavendish, nilai G yang telah disepakati adalah
6,67 𝑥 10−11 Nm2/kg2.

r
m
M 𝑔𝑚 𝑔𝑀
- Gaya gravitasi dapat dijelaskan dengan medan gravitasi
- Dari gambar di atas, Benda bermassa M menghasilkan medan gravitasi gM hingga benda m.
- Benda m menghasilkan gaya gravitasi sebesar
𝐹 = 𝑚𝑔 𝐺𝑀 𝐺𝑀𝑚
= 𝑚 = , arahnya menuju benda M merupakan gaya yang
(𝐹
𝑀𝑚 𝑀 𝑀𝑚
𝑟2 𝑟2

diberikan oleh benda M kepada benda m)


- Benda m menghasilkan medan gravitasi gm hingga ke benda M.
- Benda M menghasilkan gaya sebesar
𝐹 = 𝑀𝑔 𝐺𝑚 𝐺𝑀𝑚
=𝑀 = , arahnya menuju benda m(𝐹 merupakan gaya yang
𝑚𝑀 𝑚 𝑚𝑀
𝑟2 𝑟2

diberikan oleh benda m kepada benda M)


- Gaya gravitasi antar dua benda merupakan gaya aksi reaksi (Hukum III Newton). Kedua
benda memiliki gaya yang besarnya sama namun arahnya berbeda.
- Gaya gravitasi merupakan besaran vektor.
- Jika suatu benda dipengaruhi oleh dua buah gaya atau lebih maka resultan gaya gravitasi
yang bekerja pada benda dihitung berdasarkan penjumlahan vektor.

-
- Gaya yang bekerja pada benda 2 adalah 𝐹⃗12 (gaya yang diberikan benda 1 kepada benda

2) dan 𝐹⃗32 (gaya yang diberikan benda 3 kepada benda dua)


- Resultan gaya yang dialami oleh benda 2 adalah

𝐹𝑅 = √𝐹122 + 𝐹322 + 2𝐹12𝐹32 cos 𝜃

Jika 𝜃 = 900, maka resultan gayanya menjadi


2 2
𝐹𝑅 = √𝐹12 + 𝐹32

-
-
-
-
- Jika posisi benda seperti pada gambar di diatas, maka resultan gaya yang dialami oleh
benda 2 adalah
𝐹𝑅 = 𝐹32 − 𝐹12

c. Hukum Kepler
- Hukum Kepler berawal dari adanya penelitian tentang gerak planet yang dilakukan oleh
Tycho Brahe.
- Johanes Kepler menggunakan data astronomi yang dimiliki gurunya tersebut untuk
menciptakan model matematika dalam menjelaskan pergerakan planet-planet.
- Kepler menjelaskan temuannya terkait pergererakan planet ke dalam tiga hukum,
- Hukum I Kepler menjelaskan bahwa lintasan planet selama bergerak mengelilingi matahari
berbentuk elips dan matahari berada pada salah satu titik fokusnya.
- Lintasan elips tidak hanya berlaku bagi planet tetapi juga untuk satelit, asteroid, komet
yang terikat pada pusat gaya gravitasi.
- Hukum II Kepler menjelaskan bahwa garis hubung antara planet dan matahari dalam
waktu yang sama menyapu luasan daerah yang sama pula.
- Saat di titik dekat matahari (perihelium), planet bergerak lebih cepat dari pada saat di titik
jauh dari matahari (apelium).
- Kecepatan gerak planet pada suatu titik dianalisis dari sudut yang terbentuk antara
kecepatan dan gaya gravitasi pada planet
- Luasan yang dibentuk antara planet dengan matahari pada waktu yang sama dianalisi s
melalui hubungan kecepatan dan jari-jari orbit planet.
- Hukum III Kepler menjelaskan bahwa perbandingan dari kuadrat periode planet dan
pangkat tiga dari jarak rata-rata planet ke matahari merupakan bilangan konstan.
- Hukum III Kepler memodelkan lintasan berbentuk lingkaran untuk menjelaskan gaya-gaya
yang bekerja pada planet saat bergerak mengelilingi matahari
- Gaya yang bekerja pada planet adalah gaya sentripetal yang besar dan arahnya sama
dengan gaya gravitasi planet menuju matahari
𝐹⃗g = 𝐹⃗𝑠
𝑀𝑝𝑀𝑠 𝑣⃗ 2
𝐺 = 𝑀𝑝 𝑟
𝑟2
Keterangan : ⃗𝐹⃗⃗g⃗ = gaya gravitasi (N)

𝐹⃗𝑠 = gaya sentripetal (N)


𝐺 = tetapan gravitasi umum 6,67 𝑥 10−11 𝑁𝑚2/𝑘𝑔2)
𝑀𝑝 = massa planet (kg)
𝑀𝑠 = massa matahari (kg)
𝑣 = kecepatan (m/s)
𝑟 = jarak rata-rata planet ke matahari (m)
2
4𝜋2
- Jika 𝑣⃗ = 2𝜋𝑟/𝑇, maka 𝑇
=
𝑟3 𝐺𝑀𝑠
2
4𝜋
- Nilai bernilai konstan yaitu 2,97 𝑥 10−19 s2/m3.
𝐺𝑀𝑠

- Analisis hukum III Kepler dapat diaplikasian dalam merumuskan kecepatan orbit satelit.
Kecepatan rata-rata bulan yang bermassa m saat mengelilingi Bumi yang bermassa M
adalah

𝐺𝑀
𝑣=√
𝑟

Keterangan :
𝑣 = kecepatan orbit planet (m/s)
𝐺 = tetapan gravitasi umum 6,67 𝑥 10−11 𝑁𝑚2/𝑘𝑔2)
𝑀 = Massa Bumi (kg)
𝑟 = jarak rata-rata Bulan ke Bumi (m)

B. STRUKTUR BUMI

Struktur bumi adalah susunan / lapisan pembentuk bumi. Struktur bumi terdiri dari banyak jenis
material. Struktur Bumi bagian dalam terbagi dalam beberapa lapisan, seperti halnya sebuah
bawang. Bumi secara umum terdiri dari beberapa lapisan yaitu bagian paling atas disebut litosfer
atau crust, lapisan di bawahnya adalah astenosfer atau mantel dan yang paling bawah adalah inti
bumi.
Bagian dalam dari bumi dapat diketahui dengan mempelajari sifat-sifat fisika bumi yaitu dengan
metode geofisika, terutama dari kecepatan rambatan getaran atau gelombang seismik, sifat
kemagnetannya dan gaya berat serta data panas bumi. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa
bagian dalam bumi tersusun dari material yang berbeda-beda mulai dari permukaan bumi sampai ke
inti bumi.
Dengan metode geofisika tersebut juga diketahui bahwa berat jenis bumi keseluruhan adalah
sekitar 5,52. Kerak bumi sendiri yang merupakan lapisan terluar dan disusun oleh batu-batuan
mempunyai berat jenis antara 2,5 sampai 3,0. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa material yang
menyusun bagian dalam bumi merupakan material yang lebih berat dengan berat jenis yang lebih
besar daripada batuan yang menyusun kerak bumi.

1. Struktur Lapisan Bumi

a. Kerak Bumi
Kerak Bumi adalah lapisan terluar bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu kerak
samudra dan kerak benua.
Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5–10 km sedangkan kerak benua mempunyai
ketebalan sekitar 20–70 km. Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan basalt,
sedangkan batuan penyusun kerak benua yang utama adalah granit, yang tidak sepadat batuan
basalt.
Kerak Bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total
kurang lebih 80 km. Temperatur kerak meningkat seiring kedalamannya. Pada batas
terbawahnya temperatur kerak menyentuh angka 1.100 C. Kerak dan bagian mantel yang
relatif padat membentuk lapisan litosfer. Karena konveksi pada mantel bagian atas dan
astenosfer, litosfer dipecah menjadi lempeng tektonik yang bergerak.
Temperatur meningkat 30 0C setiap km, namun gradien panas bumi akan semakin rendah
pada lapisan kerak yang lebih dalam.

Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi adalah:

1) Oksigen (O) (46,6%),


2) Silikon (Si) (27,7%),
3) Aluminium (Al) (8,1%),
4) Besi (Fe) (5,0%),
5) Kalsium (Ca) (3,6%),
6) Natrium (Na) (2,8%),
7) Kalium (K) (2,6%),
8) Magnesium (Mg) (2,1%).

b. Mantel

Selubung bumi atau yang biasa disebut mantel bumi ini merupakan lapisan yang
menyelubungi inti bumi dan merupakan bagian terbesar dari bagian bumi sekitar 83.2 persen
dari volume dan 67.8 persen dari keseluruhan masa bumi.

Terdiri dari material yang berfasa cair,sering pula selubung bumi disebut sebagai lapisan
astenosfer. Pada lapisan ini tempat terjadinya pergerakan-pergerakan lempeng-lempeng yang
disebabkan oleh gaya konveksi atau energi dari panas bumi.

Pergerakan tersebut sangat mempengaruhi bentuk muka bumi. ketebalan selubung ini berkisar
2.883 km. Densitasnya berkisar dari 5.7 gr/cc dekat dengan inti dan 3.3 gr/cc di dekat kerak
bumi. Pada wilayah selubung bagian atas akan mulai terbentuk intrusi magma yang
diakibatkan oleh batuan yang menyusup dan meleleh.

c. Inti

Inti bumi terletak mulai kedalaman sekitar 2900 km dari dasar kerak bumi sampai ke pusat
bumi.
Inti bumi dapat dipisahkan menjadi inti bumi bagian luar dan inti bumi bagian dalam. Batas
antara selubung bumi dan inti bumi ditandai dengan penurunan kecepatan gelombang P secara
drastis dan gelombang S yang tidak diteruskan.

Keadaan ini disebabkan karena meningkatnya berat jenis material penyusun inti bumi dan
perubahan sifat materialnya dari yang bersifat padat menjadi bersifat cair. Meningkatnya berat
jenis disebabkan karena perubahan dari material silikat yang menyusun selubung bumi
menjadi material campuran logam yang kaya akan besi (Fe) di inti bumi.

Perubahan sifat material menjadi cairan disebabkan karena turunnya titik lebur material yang
mengandung besi dibandingkan material yang kaya silikat. Itulah sebabnya material yang
menyusun inti bumi bagian luar berupa cairan yang kaya logam Fe.

Sebaliknya semakin bertambahnya tekanan ke bagian yang semakin dalam akan


mengakibatkan kan naiknya titik lebur material logam. Hal ini menyebabkan material yang
menyusun inti bumi bagian dalam merupakan material logam yang bersifat padat.

Komposisi material penyusun inti bumi diketahui dengan perkiraan bahwa unsur besi
merupakan unsur yang banyak dijumpai pada kerak batuan penyusun kerak bumi. Dengan
meningkatnya berat jenis pada batuan yang makin dalam letaknya, maka kadar besi juga akan
semakin meningkat, sehingga pada selubung bumi mempunyai kemungkinan mengandung
kadar besi yang lebih besar daripada kerak bumi.

Berat jenis inti bumi bagian luar yang disusun oleh material kaya besi yang cair sama dengan
berat jenis berat jenis besi dalam keadaan cair. Karena inti bumi bagian dalam disusun oleh
material kaya besi yang padat, maka batas antara inti bumi bagian luar dengan inti bumi
bagian dalam mempunyai temperatur sama dengan titik lebur besi pada tekanan di tempat
tersebut.

Selain itu, komposisi penyusun inti bumi juga diketahui dengan mendasarkan pada komposisi
meteorit yang dijumpai mengandung logam besi dan nikel sebanyak sekitar 7% sampai 8%.
Sehingga diperkirakan material logam penyusun inti bumi adalah unsur besi dan nikel.
3. Struktur Lapisan Bumi Berdasarkan Susunan Kimia

Kemajuan teknologi kini membuat orang bisa belajar banyak tentang Bumi, serta mengetahui
lapisan yang menyusunnya. Situs phys.org menggambarkan cara untuk melihat inti bumi yaitu
dengan membayangkan seolah Anda membelahnya. Anda akan melihat Bumi terdiri dari
beberapa lapisan, persis seperti kue. Setiap lapisan ternyata memiliki banyak perbedaan yang
sangat jelas.

Misalnya saja, sifat, komposisi, dan karakteristiknya yang memengaruhi banyak proses utama
pembentukan Bumi. Pemahaman ilmiah tentang struktur interior Bumi didasarkan pada
kesimpulan yang dibuat dengan bantuan pemantauan seismik.

Hal itu berarti melibatkan pengukuran gelombang suara yang dihasilkan oleh gempa bumi, dan
memeriksa bagaimana gelombang suara melewati berbagai lapisan bumi. Perubahan kecepatan
seismik menyebabkan refraksi yang dihitung (sesuai dengan Hukum Snell) untuk menentukan
perbedaan massa jenis. Juga diperlukan eksperimen dengan padatan kristal pada tekanan dan
karakteristik suhu interior dalam bumi.

Hasilnya, dapat diketahui perbedaan suhu dan tekanan disebabkan oleh sisa panas dari
pembentukan awal planet, hingga peluruhan unsur radioaktif.
Selain lapisan-lapisan yang disebut di atas, Bumi juga terdiri dari empat susunan kimia, yaitu :
atmosfer,hidrosfer,litosfer, dan biosfer.

a. Atmosfer

Lapisan atmosfer adalah lapisan udara yang membungkus planet ini dengan ketebalan lebih
dari 650 kilometer.

Lapisan ini disusun dari nitrogen sebesar 78 persen dan oksigen sebesar 21 persen. Atmosfer
juga dibagi menjadi lima lapisan, yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan
eksosfer. Troposfer adalah lapisan yang paling dekat dengan permukaan Bumi. Jaraknya
sekitar 0 hingga 15 kilometer.

Fenomena cuaca seperti hujan dan petir terjadi di troposfer. Di lapisan selanjutnya ada
stratosfer yang berada di atas troposfer. Jaraknya sekitar 15 sampai 40 kilometer dari
permukaan Bumi. Lapisan ini berfungsi untuk menyerap dan menyebarkan radiasi ultraviolet
dari Matahari.

Di atas stratosfer terdapat mesosfer pada ketinggian 40 sampai 70 kilometer di atas


permukaan Bumi. Kemudian ada termosfer yang berjarak 70 sampai 400 kilometer dari
permukaan Bumi. Termosfer juga disebut sebagai ionosfer karena terjadi proses ionisasi pada
atom-atom dan molekul yang berinteraksi dengan plasma Matahari.

Terakhir, ada eksosfer sebagai pelindung dan lapisan terluar yang menyelimuti planet ini. Ini
terletak 800 sampai 3.260 kilometer dari permukaan Bumi. Satelit yang mengitari Bumi
terdapat di eksosfer.

b. Hidrosfer

Seperti namanya, hidrosfer merujuk kepada lapisan air yang berada di permukaan Bumi.
Artinya, lapisan hidrosfer meliputi samudera, lautan, danau, sungai, air tanah, serta uap air.

Hidrosfer dari kata hydrosphere dalam Bahasa Inggris. Kata hydro berasal dari Yunani Kuno
yang artinya air. Hidrologi adalah ilmu atau studi tentang air dan cara air digunakan dan
diedarkan di seluruh planet bumi.
Bisa dikatakan, hidrosfer adalah komponen air bumi.

Dikutip dari National Geographic Society, hidrosfer adalah jumlah total air di sebuah
planet. Hidrosfer mencakup air di permukaan planet, di bawah tanah dan di udara. Hidrosfer
sebuah planet dapat berupa bentuk cair, uap dan es.

Hidrosfer adalah jumlah semua air di bumi dan siklus air yang mendistribusikannya ke
seluruh planet. Di bumi, air cair (liquid water) ada di permukaan bumi dalam bentuk lautan,
danau dan sungai. Ada pula air di bawah tanah seperti air tanah, di sumur dan akuifer. Air
dalam hidrosfer juga ada yang berbentuk uap dan terlihat sebagai awan atau kabut. Bagian
beku dari hidrosfer bumi terdiri dari es meliputi gletser, tutup es (ice caps) dan gunung es.

Air dalam bentuk gas (uap air) lebih tepat disebut bagian dari atmosfer. Bagian beku dari
hidrosfer bumi tersebut mempunyai nama tersendiri yaitu cryosfer (cryosphere). Hidrosfer
selalu bergerak Gerakan sungai dan aliran air dapat terlihat, tetapi gerakan air di kolam dan
danau memang kurang terlihat jelas.

Gerakan laut dan samudera dapat dilihat dengan mudah dengan gerakan skala besar yang
mengalirkan air dengan jarak yang sangat jauh seperti kutub dan tropis atau antarbenua.
Gerakan semacam ini adalah dalam bentuk arus yang menggerakkan air hangat di daerah
tropis ke arah kutub dan air dingin dari kutub ke arah daerah tropis. Arus ini hadir di
permukaan laut dan pada kedalaman lautan.

Air bergerak melalui hidrosfer dalam siklus. Air terkumpul di awan kemudian jatuh ke bumi
dalam bentuk hujan atau salju. Air ini terkumpul di sungai, danau dan lautan. Kemudian air
menguap ke atmosfer untuk memulai siklus dari awal lagi. Perputaran ini disebut siklus air
(water cycle).

c. Litosfer

Litosfer adalah lapisan kerak paling luar yang terdiri dari batuan. Litosfer adalah lempeng
yang bergerak, sehingga dapat menimbulkan pergeseran benua.

Litosfer berasal dari kata Yunani, lithos (λίθος) yang berarti berbatu, dan sphere (σφαῖρα)
yang berarti padat. Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan.
Secara harfiah litosfer adalah lapisan Bumi yang paling luar atau biasa disebut dengan kulit
Bumi.

Kata litosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya
lapisan. Litosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan
ketebalan rata-rata 1200 km. Litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling atas yang terdiri
dari batuan, umumnya lapisan ini terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan SO2.

Itulah sebabnya lapisan litosfer seringkali dinamakan lapisan silikat. Menurut Klarke dan
Washington, batuan atau litosfer di permukaan bumi ini hampir 75% terdiri dari silikon
oksida dan aluminium oksida. Penyusun utama lapisan litosfer adalah batuan yang terdiri dari
campuran antara mineral sejenis atau tidak sejenis yang saling terikat secara gembur atau
padat. Induk batuan pembentuk litosfer adalah magma, yaitu batuan cair pijar yang bersuhu
sangat tinggi dan terdapat di bawah kerak bumi. Magma akan mengalami beberapa proses
perubahan sampai menjadi batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.

Litosfer memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan. Tanah terbentuk apabila
batu-batuan di permukaan litosfer mengalami degradasi, erosi maupun proses fisika lainnya
menjadi batuan kecil sampai pasir. Selanjutnya bagian ini bercampur dengan hasil pemasukan
komponen organis makhluk hidup yang kemudian membentuk tanah yang dapat digunakan
sebagai tempat hidup organisme. Tanah merupakan sumber berbagai jenis mineral bagi
mahluk hidup.

Dalam wujud aslinya, mineral-mineral ini berupa batu-batuan yang treletak berlapis di
permukaan bumi. Melalui proses erosi mineral-mineral yang menjadi sumber makanan
mahluk hidup ini seringkali terbawa oleh aliran sungai ke laut dan terdeposit di dasar laut.

Itulah sebabnya mengapa lapisan litosfer sering sekali dinamakan dengan lapisan silikat
dengan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas 2 bagian yaitu :

1) Litosfer atas merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian.
2) Litosfer bawah merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian.
Litosfer Bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel Bumi yang mengakibatkan
kerasnya lapisan terluar dari planet Bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer yang dalam hal
ini merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas dan lebih dalam dari mantel.

d. Biosfer

Biosfer memiliki arti ‘lapisan hidup,’ yang merujuk kepada lapisan yang dapat dihuni oleh
makhluk hidup. Biosfer mencakup daratan, air, udara, dan interaksi antara makhluk hidup
dengan lingkungannya.

Biosfer adalah sistem kehidupan yang paling besar karena terdiri atas gabungan ekosistem
yang ada di planet bumi.

Biosfer dapat diartikan juga sebagai bagian luar muka bumi yang mencakup udara, daratan,
dan air dan memungkinkan kehidupan serta proses biotic berlangsung. Biosfer dapat diartikan
juga sebagai keseluruhan ekosistem di bumi, meliputi semua bagian bumi yang mengandung
kehidupan ( terdiri dari komponen biotic yang berinteraksi dengan lingkungan abiotik yang
merupakan bagian dari atmosfer, hidrosfer, dan litosfer).

Jadi, biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup. Biosfer merupakan sistem
kehidupan yang paling besar karena terdiri atas gabungan ekosistem yang ada di planet bumi.
Secara etimologi, kata biosfer terdiri atas 2 kata yaitu bio yang berarti hidup dan sphere yang
berarti lapisan.Pengertian Biosfer dalam arti sempit adalah lapisan atau bagian di bumi yang
menjadi tempat makhluk hidup.Pengertian biosfer dalam arti luas memiliki makna makhluk
hidup serta lapisan pada permukaan bumi yang cocok bagi kehidupan.

Pengertian biosfer dalam arti luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global
yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antarmereka, termasuk interaksinya
dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi. Biosfer Menurut
Para Ahli Selain pengertian baku biosfer, terdapat pula definisi yang disampaikan oleh para
ahli mengenai biosfer, antara lain:

1) Menurut Vladimir Wanouich Veinadsku, biosfer adalah sebuah sistem terbuka dan
berkembang sejak dimulainya sejarah kehidupan makhluk di bumi.
2) Menurut John Wiley, yaitu sebuah zona dari planet bumi dimana terdapat kehidupan yang
terbentuk secara alami pada lapisan bumi dengan lapisan atmosfer yang lebih rendah.
3) Menurut M. Allaby, biosfer merupakan salah satu bagian habitat organisme yang
membentuk sistem kelompok stabil dan efektif untuk keseluruhan ekosistem planet bumi.
C. PERUBAHAN CUACA DAN IKLIM SERTA PERANANNYA

1. Cuaca dan Iklim

Gerak Bumi menyebabkan terjadinya musim, iklim, dan cuaca yang berbeda di berbagai wilayah
di Bumi. Perubahan atmosfer di Bumi sangat berkaitan dengan musim, iklim, dan cuaca. Meski
saling berkaitan, ketiganya memiliki perbedaan yang berguna untuk Bumi.

a. Cuaca dan Iklim

Musim Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, musim diartikan waktu tertentu yang
bertalian dengan keadaan iklim. Sedangkan dilansir dari National Geographic, musim adalah
periode dalam setahun yang dibedakan oleh kondisi iklim khusus.
Musim juga bisa diartikan sebagai keadaan cuaca yang paling sering terjadi dalam jangka
waktu tertentu. Misalnya musim kemarau tentu cuacanya akan cenderung panas. Terdapat
empat musim di dunia, yaitu musim semi, gugur, panas, dan dingin yang mengikuti satu sama
lain secara tertaur. Masing-masing musim memiliki pola cahaya, suhu, dan cuaca yang
berulang setiap tahunnya. Musim biasanya diamati dalam hitungan bulan.

Cuaca adalah kondisi atau keadaan udara yang terjadi di suatu daerah atau wilayah dalam
periode waktu tertentu.

Cuaca dapat berubah-ubah dalam waktu singkat yaitu hanya beberapa jam saja dan ditandai
dengan perbedaan siang dan malam.

Cuaca terjadi karena perbedaan suhu dan kelembaban udara yang terjadi antara suatu tempat
dengan tempat lainnya. Ilmu yang digunakan untuk mempelajari tentang cuaca adalah
meteorologi. Di Indonesia terdapat lembaga yang khusus mengamati cuaca yaitu Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang berpusat di Jakarta.
BMKG bertugas untu mencatat dan mengamati aktifitas udara, meliputi suhu dan tekanan
udara, curah hujan, angin serta aktifitas awan. Selain berpusat di Jakarta, BMKG juga memiliki
stasiun-stasiun pemantau cuaca yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Iklim adalah kondisi atau keadaan rata-rata cuaca pada suatu daerah yang luas. Iklim sendiri
ditentukan berdasarkan perhitungan waktu yang biasanya mencapai 11 tahun hingga 30 tahun.

Iklim pada suatu daerah dipengaruhi oleh letak geografis dan topografi wilayah tersebut, yang
artinya perbedaan iklim pada suatu daerah dipengaruhi oleh posisi relatif matahari terhadap
daerah tersebut di planet bumi.

Matahari adalah sumber energi sekaligus pengendali iklim bagi bumi, sehingga posisi relatif
matahari bisa menimbulkan gerak udara dan arus laut.

Ilmu yang mempelajari tentang iklim adalah klimatologi.

b. Contoh Cuaca dan Iklim Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Contoh cuaca dalam kehidupan sehari-hari: Cuaca pagi hari di Yogyakarta hujan dan cuaca
pada sore hari diperkirakan cerah Cuaca siang hari di Jakarta mendung, tetapi tiba-tiba cuaca
menjadi panas

Contoh iklim dalam kehidupan sehari-hari: Adanya perbedaan iklim tropis dan subtropis
Indonesia dan negara yang berada di garis lintang khatulistiwa memiliki iklim tropis. Negara
dengan iklim subtropis seperti Jepang dan Korea Selatan terdapat musim salju Nah, itulah
pembahasan mengenai perbedaan cuaca dan iklim beserta penjelasan dan contohnya. Semoga
artikel ini bermanfaat.

c. Perbedaan Cuaca dan Iklim

Cuaca dan iklim mempunyai perbedaan yang mendasar, yaitu luas wilayah cakupan dan waktu
pengamatan. Dari dua perbedaan mendasar tersebut dapat disimpulkan Perbedaan cuaca dan
iklim, sebagai berikut:
1) Cakupan wilayah dan pengamatan tentang cuaca lebih sempit dan terbatas, sedangkan
cakupan wilayah dan pengamatan iklim lebih luas.
2) Waktu pengamatan terhadap cuaca di suatu daerah dapat dilakukan selama 24 jam,
sedangkan waktu pengamatan iklim dilakukan selama kurun waktu 11-30 tahun.
3) Cuaca mempunyai sifat yang cepat berubah dan tidak stabil, sedangkan iklim mempunyai
sifat yang stabil dan sulit berubah.
4) Prediksi mengenai cuaca mudah dilakukan, sedangkan prakiraan iklim sulit dilakukan.

d. Unsur Iklim dan Cuaca

Setelah mengetahui pengertian dan perbedaan antara cuaca dan iklim, alangkah lebih baiknya
kita juga mengetahui unsur-unsur cuaca dan iklim. Cuaca dan iklim mempunyai unsur-unsur
yang sama, yaitu : sinar matahari, suhu, kelembaban udara, tekanan udara, angin,c urah hujan
dan awan.

Pengetahuan mengenai unsur-unsur cuaca dan iklim sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-
hari, seperti pertanian, komunikasi, penerbangan, pelayaran dan perdagangan. Berikut ini
adalah penjelasan mengenai unsur-unsur cuaca dan iklim:

1). Sinar Matahari

Unsur cuaca dan iklim yang pertama adalah sinar matahari. Matahari merupakan pusat
dalam sistem tata surya, dimana seluruh planet-planet di tata surya mengelilingi matahari.
Proses planet bumi berputar pada porosnya disebut rotasi, sedangkan proses bumi beredar
mengelilingi matahari dikenal dengan istilah revolusi. Kedua hal ini, baik rotasi maupun
revolusi bumi berpengaruh bagi perubahan cuaca dan iklim. Matahari akan memancarkan
sinarnya ke segala sudut bumi dengan dibantu proses rotasi dan revolusi, sehingga
berpengaruh bagi cuaca dan iklim.

2). Suhu

Suhu atau temperatur udara adalah derajat panas dari aktivitas molekul dalam atmosfer atau
udara yang timbul karena adanya radiasi panas matahari yang diterima bumi. Tingkat
penerimaan panas oleh bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
a) Sudut datang sinar matahari, yaitu sudut yang dibentuk oleh permukaan bumi dengan
arah datangnya sinar matahari.
b) Makin kecil sudut datang sinar matahari, semakin sedikit panas yang diterima oleh bumi
dibandingkan sudut yang datangnya tegak lurus.
c) Lama waktu penyinaran matahari, makin lama matahari bersinar, semakin banyak panas
yang diterima bumi.
d) Keadaan muka bumi (daratan dan lautan), daratan cepat menerima panas dan cepat pula
melepaskannya, sedangkan sifat lautan kebalikan dari sifat daratan. Banyak sedikitnya
awan, ketebalan awan mempengaruhi panas yang diterima bumi.
e) Makin banyak atau makin tebal awan, semakin sedikit panas yang diterima bumi.
Persebaran suhu atau temperatur udara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu persebaran
horizontal dan vertikal.

3). Angin

Unsur cuaca dan iklim selanjutnya adalah angin. Angin adalah udara yang bergerak yang
disebabkan adanya perbedaan suhu pada suatu wilayah. Perbedaan suhu di bumi
mengakibatkan perubahan tekanan udara dan menyebabkan terjadinya angin. Tekanan udara
di suatu daerah akan naik jika suhunya rendah, dan sebaliknya.

4). Awan

Unsur cuaca dan iklim selanjutnya adalah awan. Awan adalah titik- titik air atau kristal-
kristal es halus di atmosfer yang berkumpul menjadi satu. Udara dari permukaan bumi yang
naik akan menjadi dingin, sehingga menambah kelembapan udara. Udara akan mencapai
titik jenuh dengan air da menjadi awan ketika mencapai ketinggian tertentu. Jumlah awan
sangat dipengaruhi oleh perbedaan musim, misalnya musim kemarau jumlah awan hanya
sedikit, dan sebaliknya musim penghujan jumlah awan akan meningkat.

5). Kelembapan udara

Kelembapan udara merupakan unsur cuaca dan iklim selanjutnya. Kelembapan udara adalah
jumlah uap air yang terdapat di udara. Kelembapan udara berpengaruh bagi pengendapan air
di dalam udara yang bisa berbentuk awan, kabut, embun serta hujan. Kelembapan udara
terdiri dari dua macam, yaitu kelembapan relatif dan kelembapan absolut. Kelembapan
udara pada suatu wilayah dapat diukur dengan menggunakan suatu alat yang disebut
hidrografi.

6). Curah hujan

Unsur cuaca dan iklim yang terakhir adalah curah hujan. Curah hujan merupakan tingkat
intensitas hujan pada suatu daerah. Proses terjadinya hujan diawali dengan penguapan air di
sumber-sumber air, yaitu sungai, danau, laut dan samudera. Uap air tersebut naik ke udara
dan semakin meninggi terbawa angin dan berubah menjadi awan. Lalu awan akan
melepaskan kandungan airnya ketika mencapai titik jenuh. Arah hujan di suatu tempat
diukur dengan alat yang disebut obrometer.

2. Peranan Cuaca dan Iklim

Perlu diketahui bahwa cuaca dan iklim merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi
kehidupan manusia. Karena iklim mempunyai peranan yang besar terhadap kehidupan seperti
dalam bidang pertanian, transportasi atau perhubungan, telekomunikasi, dan pariwisata.

a. Di Bidang Pertanian

Di Indonesia yang sebagian besar penduduknya masyarakat agraris yang bergerak di sektor
pertanian, sifat-sifat iklim seperti suhu, curah hujan, dan musim sangat berpengaruh terhadap
kehidupannya. Faktor-faktor iklim seperti cuaca dan iklim benar-benar dipertimbangkan dalam
mengembangkan pertanian.

Kondisi suhu, curah hujan dan pola musim sangat menentukan kecocokan dan optimalisasi
pembudidayaan tanaman pertanian. Begitu pula di bidang perikanan atau kelautan, faktor iklim
seperti cuaca, suhu, dan musim sangat berpengaruh, baik terhadap para nelayan maupun ikan
yang akan di tangkap. Pada umumnya para nelayan mengerti benar tentang keadaan cuaca,
terutama yang behubungan dengan angin dan musim.

Dengan pengetahuan yang dimiliki mereka tahu kapan datangnya angin musim barat dan angin
musim timur. Pada saat berhembus angin barat mereka sangat berhati-hati dalam menangkap
ikan di laut. Karena musim angin barat sering menimbulkan gelombang besar yang
membahayakan mereka.

Dan mereka juga tahu mengenai tanda-tanda alam seperti akan datangnya badai yang besar,
sehingga mereka tidak akan turun ke laut untuk menangkap ikan.

b. Di Bidang Transportasi

Faktor-faktor cuaca dan iklim mempunyai peranan yang besar tehadap bidang transportasi.
Seperti cuaca, suhu, arah dan kecepatan angin, awan, dan kabut sangat mempengaruhi
kelancaran jalur penerbangan.

Selain berpengaruh terhadap penerbangan, faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap
transportasi laut. Seperti arah dan kecepatan angin, tinggi gelombang, badai dan lain-lain.

c. Di Bidang Telekomunikasi

Faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap bidang telekomunikasi. Seperti arus angin
dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar daerah dengan menggunakan telepon angin.
Tentunya Anda sudah mengetahui pula bahwa cuaca dan iklim merupakan akibat dari proses-
proses yang terjadi di atmosfer atau lapisan udara.

Lapisan udara yang menyelebungi bumi terdiri dari beberapa lapisan, di antaranya terdapat
lapisan ionosfer. Lapisan ini mengandung partikel-partikel yang mengalami ionisasi sehingga
bermuatan listrik. Dengan adanya lapisan ionosfer ini, maka siaran radio dan televisi dapat di
dengar dan dilihat dimana-mana.

d. Di Bidang Pariwisata

Faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap bidang pariwisata. Seperti cuaca cerah,
banyak cahaya matahari, kecepatan angin, udara sejuk, kering, panas, dan sebagainya sangat
mempengarui terhadap pelaksanaan wisata, baik wisata darat maupun laut. Dengan kondisi
seperti yang telah disebutkan, maka pelaksanaan wisata akan semakin dinikmati.
D. MITIGASI BENCANA
Bencana bisa terjadi kapan saja dan dapat menimbulkan risiko atau dampak. Dalam hal ini bencana
yang dimaksud bisa timbul karena fenomena alam atau karena tindakan manusia. Mitigasi bencana
perlu dilakukan sebagai upaya mengurangi dampak risiko bencana. Mitigasi bencana harus
diperhitungkan dan dilakukan secara matang. Pengertian mitigasi bencana Menurut Pasal 1 ayat 6
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana,
mitigasi diartikan sebagai serangkaian upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko bencana, baik
lewat pembangunan fisik ataupun penyadaran serta peningkatan kemampuan dalam menghadapi
ancaman bencana. Risiko bencana yang dimaksud ini meliputi timbulnya korban jiwa, kerusakan
lingkungan, hilangnya dan kerugian harta benda (rumah, perabotan dan lain-lain) serta timbulnya
dampak psikologis. Dalam Bahasa Inggris, mitigasi bencana disebut disaster mitigation. Dilansir dari
Public Safety Canada, tindakan mitigasi bencana merupakan tindakan yang dilakukan untuk
menghilangkan atau mengurangi dampak serta risiko bahaya lewat tindakan proaktif yang diambil
sebelum bencana terjadi. Bisa dikatakan, tindakan mitigasi bencana dilakukan sebelum bencana yang
diprediksi akan terjadi. Untuk tindakan mitigasi dan prosedurnya disesuaikan dengan kebijakan
pemerintah di setiap negara.

1. Tujuan Mitigasi Bencana


Menurut Sigit Sapto Nugroho dan kawan-kawan, dalam buku Hukum Mitigasi Bencana di
Indonesia (2020), tujuan utama dari adanya mitigasi bencana adalah mengurangi risiko cedera dan
kematian masyarakat atau timbulnya korban jiwa. Sedangkan tujuan sekunder dari mitigasi
bencana ialah mengurangi kerusakan dan kerugian ekonomi, termasuk infrastruktur, yang
mungkin ditimbulkan. Tujuan lain dari mitigasi bencana, yakni meningkatkan pengetahuan
masyarakat dalam menghadapi dan mengurangi risiko bencana, supaya masyarakat bisa hidup
dengan aman dan nyaman. Mitigasi bencana juga ditujukan sebagai landasan perencanaan
pembangunan.
2. Jenis Mitigasi Bencana
Secara garis besar, mitigasi bencana dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Mitigasi struktural

Mitigasi struktural merupakan upaya menurunkan tingkat kerentanan terhadap suatu bencana
lewat bangunan tahan bencana. Mitigasi ini dilakukan dengan melaksanakan pembangunan
prasarana fisik yang menggunakan berbagai pendekatan teknologi tahan bencana. Bangunan
tahan bencana yang dimaksud ialah bangunan dengan struktur baik yang telah direncanakan,
agar bisa bertahan atau meminimalisasi risiko kerusakan dan timbulnya korban jiwa.
b. Mitigasi non struktural
Mitigasi non struktural merupakan upaya mitigasi yang dilakukan selain pembangunan
prasarana fisik. Artinya bentuk mitigasi ini bisa dilakukan lewat pembentukan peraturan oleh
pemerintah dan hal lainnya. Upaya mitigasi non struktural biasanya dilakukan di daerah rawan
bencana dan sekitarnya. Tujuan dari mitigasi ini supaya masyarakat bisa tetap beraktivitas
tanpa rasa takut berlebih dan merasa nyaman serta aman.

4. Mitigasi bencana
Pembentukan undang-undang atau peraturan pemerintah merupakan salah satu contoh mitigasi
bencana non struktural yang biasa dilakukan pemerintah di berbagai negara. Selain itu, masih
ada contoh mitigasi bencana lainnya, yakni:
a. Pemetaan daerah rawan bencana, seperti longsor atau banjir.
b. Pemetaan dampak bencana letusan gunung berapi. Misalnya daerah jangkauan awan panas,
hujan abu dan lainnya.
c. Pembangunan rumah, kantor, dan prasarana fisik tahan gempa di Jepang.
d. Melakukan reboisasi di hutan atau kawasan sekitarnya, sehingga saat hujan tiba tidak terjadi
banjir dan longsor.
e. Selalu memperhatikan informasi terkini tentang kebencanaan lewat pemberitaan atau
imbauan BMKG. Misalnya terkait perkiraan cuaca atau informasi kegempaan.
f. Memahami prosedur kebencanaan, misalnya saat terjadi gempa apa yang harus dilakukan.

5. Contoh Mitigasi bencana


a. Mitigasi Bencana Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan bencana alam yang kerap terjadi di Indonesia. Jika kamu tinggal di
daerah yang rawan gempa, pastikan untuk mencatat langkah mitigasi gempa bumi berikut ini
agar tetap aman.Saat terjadi gempa, reaksi pertama kita biasanya akan langsung panik dan
takut. Apalagi jika kalian mengalaminya saat tengah berada di lantai atas gedung bertingkat.
Pasalnya, semakin jauh posisi lantai dari tanah maka akan semakin kuat guncangan yang
terasa.Namun tahukah kalian, berlari karena panik ternyata sangat tidak disarankan dalam
kondisi ini.
Langkah-Langkah Mitigasi Gempa Bumi

1). Jangan Panik Saat Menyelamatkan Diri dari Bencana Gempa Bumi

Jika kalian merasakan tanda-tanda gempa bumi, cepatlah turun ke lantai dasar atau keluar
bangunan.

Namun, jangan panik selama proses menyelamatkan diri.

Terlebih jika kalian berada dalam kerumunan orang yang bergerak bersamaan.

Pastikan untuk tetap tenang dan hanya bergerak dengan cepat, bukan berlari di keramaian.

2). Jangan Gunakan Lift Saat Berusaha Keluar Gedung

Saat terjadi bencana gempa bumi dan kamu berada di lantai atas sebuah gedung, hindari
menggunakan lift.

Lift merupakan salah satu alat yang sangat tidak disarankan untuk digunakan saat terjadi
bencana alam.

Meski kalian berada di lantai teratas gedung pencakar langit pun, sebaiknya gunakan
tangga saat melarikan diri.

Pasalnya, ada kemungkinan aliran listrik mati, sehingga lift macet dan kamu terjebak di
dalamnya.

3). Cari Tanah Lapang Saat Terjadi Gempa Bumi

Langkah mitigasi gempa bumi berikutnya yakni mencari tanah kosong untuk berlindung.

Pastikan kalian berdiri di tempat yang jauh dari bangunan apapun sehingga risiko terkena
reruntuhan bangunan semakin kecil.

Pastikan juga untuk tidak merapat ke pohon atau tiang listrik selagi mencari lokasi aman.

Pasalnya, keduanya merupakan benda yang mudah roboh akibat gempa atau getaran.
4). Lindungi Kepala dalam Kondisi Apa pun

Hal terpenting yang harus kalian ingat dalam mitigasi gempa bumi adalah melindungi
kepala.

Terutama jika gempa cukup kuat dan kamu tidak bisa langsung keluar ruangan.

Carilah benda yang bisa melindungi kepala, apa pun itu, untuk menghindari risiko terluka
jika terjadi keruntuhan bangunan.

Jika getaran kuat terasa saat kalian di kamar tidur, tutupi kepala menggunakan bantal tidur.

5). Bersembunyi di Bawah Meja Jika Atap Mulai Runtuh


Saat melihat tanda keruntuhan atap, segera berlindung di bawah meja.
Lupakan hal lain dan cepatlah merangkak ke bawah meja untuk melindungi diri.

Dengan begitu, setidaknya jika reruntuhan semakin parah kepala dan badanmu tidak akan
langsung tertimpa bangunan.

6). Ingat Prinsip 20:20:20 Saat Gempa Bumi

Dalam langkah mitigasi gempa bumi, dikenal prinsip 20:20:20.

Ini terutamanya penting untuk warga yang tinggal di pesisir atau pinggir pantai.

Artinya, jika gempa terjadi selama 20 detik, kalian harus mengungsi dalam wakru 20 menit
pada ketinggian 20 meter.

Ini dilakukan untuk mnegantisipasi kemungkinan terjadinya tsunami.

7). Segera Berhenti Jika Tengah Berkendara

Pastikan untuk menjauhi persimpangan dan segera menyingkir ke kiri bahu jalan.

Pasalnya, kalian bisa kehilangan kontrol terhadap mobil jika getaran semakin keras.

Namun pastikan tidak menepi di dekat pohon besar.


Ciri-Ciri akan Terjadi Gempa Bumi

Selain langkah mitigasi, pastikan kalian memahami ciri-ciri akan terjadinya gempa bumi.

Tujuannya agar kamu bisa lebih sigap untuk menyelamatkan diri nantinya.

Berikut beberapa ciri-ciri gempa bumi yang dapat kalian cermati di sekitar:

1) Muncul awan gempa, bentuknya seperti puting beliung, pohon, atau batang dengan posisi
yang tegak
2) Gangguan pada alat elektronik, misalnya di suara televisi, lampu neon, hingga gangguan
sinyal handphone akibat gelombang elektromagnetis
3) Hewan berprilaku aneh, terlihat lebih gelisah atau bahkan menghilang dari wilayahmu

Selain itu, waspadai juga kemungkinan gempa bumi yang diiringi tsunami dengan mencermati:

1) Suara gemuruh ombak, apakah terdengar keras seperti pesawat jet


2) Getaran tanah yang sangat keras
3) Air laut tampak tiba-tiba surut dengan cepat

b. Mitigasi Bencana Banjir


Upaya memperkecil jumlah korban jiwa dan kerugian akibat banjir, tindakan yang perlu
dilakukan:
1) Kenali Penyebab Banjir
a) Curah hujan tinggi.
b) Permukaan tanah lebih rendah dibanding permukaan air laut.
c) Terletak disuatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan pengaliran air keluar
sempit.
d) Banyak permukiman yang dibangun di dataran sepanjang sungai.
e) Aliran sungai tidak lancar karena banyaknya sampah serta bangunan di pinggir sungai.
f) Kurangnya tutupan lahan di daerah hulu sungai.

2) Tindakan untuk Mengurangi Dampak Banjir


a) Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.
b) Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini di bagian sungai yang sering
menimbulkan banjir.
c) Tidak membangun rumah dan permukiman di bantaran sungai.
d) Tidak membuang sampah ke dalam sungai dan rutin mengadakan program pengerukan
sungai.
e) Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut.
f) Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan, dibarengi pengurangan
aktivitas di bagian sungai rawan banjir.

3) Yang Harus Dilakukan Sebelum Terjadi Banjir


a) Bersama aparat terkait dan pengurus RT/RW terdekat, membersihkan lingkungan
sekitar, terutama di saluran air atau selokan, dari timbunan sampah.
b) Tentukan lokasi posko banjir yang tepat untuk mengungsi, lengkap dengan fasilitas dapur
umum dan MCK, berikut pasokan air bersih melalui koordinasi dengan aparat terkait dan
pengurus RT/RW.
c) Bersama pengurus RT/RW, segera bentuk tim penanggulangan banjir di tingkat warga,
salah satunya mengangkat penanggung jawab posko banjir.
d) Koordinasikan melalui RT/RW, dewan kelurahan setempat, dan LSM untuk pengadaan
tali, tambang, perahu karet, dan pelampung guna evakuasi.
e) Pastikan pula peralatan komunikasi telah siap pakai, guna memudahkan mencari informasi,
meminta bantuan, atau melakukan konfirmasi.
f) Simak informasi terkini melalui TV, radio, atau peringatan tim warga tentang curah hujan
dan kondisi air.
g) Lengkapi diri dengan peralatan keselamatan, antara lain radio baterai, senter, korek gas,
dan lilin.
h) Siapkan bahan makanan mudah saji dan persediaan air bersih.
i) Siapkan obat-obatan darurat.
j) Amankan dokumen penting.

4) Yang Harus Dilakukan Saat Banjir


a) Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik
di wilayah yang terkena bencana.
b) Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air masih memungkinkan
untuk diseberangi.
c) Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir, serta segera
amankan barang-barang berharga ketempat yang lebih tinggi.
d) Jika air terus meninggi, hubungi instansi terkait.

5) Yang Harus Dilakukan Setelah Banjir


a) Secepatnya membersihkan rumah, terutama bagian lantai, lalu gunakan antiseptik untuk
membunuh kuman.
b) Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare yang sering
mewabah setelah kejadian banjir.
c) Waspadai kemungkinan binatang berbisa atau binatang penyebar penyakit.
d) Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir susulan.

2. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


PROJEK IPAS
Tujuan :
Menentukan besarnya percepatan gravitasi bumi
Perumusan Masalah :
1. Apakah yang mempengaruruhi periode ayunan sederhana ?
2. Apakah sudut simpangan mempengaruhi periode ayunan sederhana ?
3. Berapakah besarnya percepatan grafitasi yang dapat diukur dengan ayunan sederhana ?
Prosedur Percobaan :
1 Gantungkan bola ayunan dengan benang pada statif.
2 Ukurlah panjang tali sampai titik pusat bola.
3 Berilah simpangan sudut kecil pada benang kira-kira sebesar 100 – 150.
4 Lepaskan bola dan catat waktu untuk berayun 10 ayunan.
5 Ulangi percobaan sebanyak 8 kali dengan panjang tali yang dirubah (80-150 cm).
6 Catat hasil pengamatan yang ada.
7 Buatlah laporannya.
Skematika Laporan :
I. Identitas
II. Permasalahan
III. Tujuan
IV. Tempat dan Waktu
V. Kajian Teori
VI. Alat dan Bahan
VII. Prosedur Percobaan
VIII. Data Pengamatan
IX. Analisa Data
X. Pembahasan Masalah
XI. Kesimpulan
XII. Saran
XIII. Daftar Pustaka
XIV. Lampiran

3. GLOSARIUM
Medan gravitasi : sesuatu yang berperan sebagai agen (perantara) dalam gaya tarik menarik (gaya
gravitasi) antar dua benda.
Gaya : tarikan dan dorongan
Hukum gravitasi : setiap partikel di alam semesta tarik menarik dengan gaya yang sebanding
dengan massanya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya
Hukum I Kepler : lintasan planet selama bergerak mengelilingi matahari berbentuk elips dan
matahari berada pada salah satu titik fokusnya.
Hukum II Kepler : garis hubung antara planet dan matahari dalam waktu yang sama menyapu
luasan daerah yang sama pula.
Hukum III Kepler : memodelkan lintasan berbentuk lingkaran untuk menjelaskan gaya-gaya yang
bekerja pada planet saat bergerak mengelilingi matahari.
Kerak Bumi : lapisan terluar bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu kerak samudra
dan kerak benua.
Mantel bumi : Selubung bumi
Penyusun inti bumi : unsur besi dan nikel.
Lapisan atmosfer : lapisan udara yang membungkus planet Bumi.
Hidrosfer : lapisan air yang berada di permukaan Bumi.
Litosfer : lapisan kerak paling luar yang terdiri dari batuan.
Biosfer : sistem kehidupan yang paling besar karena terdiri atas gabungan ekosistem yang
ada di planet bumi.
Cuaca : kondisi atau keadaan udara yang terjadi di suatu daerah atau wilayah dalam
periode waktu tertentu.
Iklim : kondisi atau keadaan rata-rata cuaca pada suatu daerah yang luas. Iklim sendiri
ditentukan berdasarkan perhitungan waktu yang biasanya mencapai 11 tahun
hingga 30 tahun.
Suhu : derajat panas dari aktivitas molekul dalam atmosfer atau udara yang timbul
karena adanya radiasi panas matahari yang diterima bumi.
Angin : udara yang bergerak yang disebabkan adanya perbedaan suhu pada suatu
wilayah.
mitigasi : serangkaian upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko bencana, baik lewat
pembangunan fisik ataupun penyadaran serta peningkatan kemampuan dalam
menghadapi ancaman bencana.
4. DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A, & Reece, Jane B. 2008. Biologi Ed. 9. Jakarta: Erlangga.
Faidah Rahmawati, Nurul Urifah, Ari Wijayati. 2009. "Biologi untuk SMA/MA Kelas XI
Program MIPA. Jakarta .CV.Ricardo.
Irningtyas, 2018, Biologi SMA kelas X, Jakarta: Erlangga.
Nurhayati, Nunung dan Resti Wijayanti, 2017, Biologi SMA kelas X, Bandung:
YRama Yudha.
Pustaka Gama, Tim, Kamus Lengkap Biologi.
Diah Aryulina, dkk. 2007. Biologi 1 SMA. Jakarta: Esis.
Irnaningtyas. 2010. Buku teks Biologi SMA/MA kelas XI. Jakarta : Erlangga
Ririn Safitri, Bowo Siarto. 2013. Biologi X SMA. Surakarta: Mediatama.
Rumiyati. 2016. Biologi X semester 2. Klaten: Intan Pariwara
Ernawati dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam modul 3. Jakarta: Penerbit Erlangga

Anda mungkin juga menyukai