Anda di halaman 1dari 4

Pembuatan Miniatur Gedung (Maket) yang Menunjukkan Akulturasi Dua Budaya yang Berbeda

Tujuan:

a. Membuat desain dan maket gedung yang menerapkan akulturasi budaya.


b. Mendeskripsikan konsep akulturasi desain pada maket gedung.

Sifat Proyek : Kelompok :

1. Ajeng Puspita Jumiati


2. Avinda Dwi Rosalia
3. Laila Jannatin Husna
4. Latifun Nisa Irawan
5. Leni Agustina
6. Siti Solikha

Waktu : 1,5 Bulan

Pengantar :

Elemen akulturasi budaya yang mudah diamati secara fisik yaitu bangunan. Konsep akulturasi pada sebuah bangunan
seringkali menambah unik dan indah. Masyarakat menggunakan penggabungan konsep dalam pendirian bangunan
didasari pada rasa saling menghormati dua buah kebudayaan yang hidup bersama dalam satu wilayah. Pada pembelajaran
kali ini, kami akan mempraktikkan cara menggabungkan dua konsep budaya pada sebuah bangunan untuk menambah
keindahan bangunan tersebut melalui proyek mini.

Prosedur Kerja :

1. Pertanyaan mendasar (essential question)


a. Bagaimana desain desain dan maket gedung yang menerapkan akulturasi budaya?
b. Bagaimana konsep akulturasi gaya desain pada maket gedung?

2. Mendesain perencanaan proyek (project design)

a. Perencanaan alat dan bahan


1) Kertas Karton Coklat
2) Kertas HVS
3) Kertas Minyak
4) Kertas Manila putih
5) Gunting
6) Penggaris
7) Bulpoin
8) Double tape atau lem
9) Cutter
10) Lem Kertas
11) Lem lilin
12) Mika

b. Perencanaan pembagian tugas


No. Nama Anggota Tugas
1. Ajeng Puspita Jumiati Publikasi
2. Avinda Dwi Rosalia Pembuat PoAla
3. Laila Jannatin Husna Dokumentasi & Pembuat Pola
4. Latifun Nisa Irawan Pembuat Laporan & Mentoring
5. Leni Agustina Merangkai Pola
6. Siti Solikha Pemotong Pola

3. Menyusun Jadwal (create a schedule)

No Kegiatan Minggu ke-


I II III IV V VI
1. Pencarian alat dan bahan 
2. Pengerjaan proyek   
3. Pengamatan dan pengujian hasil 
4. Evaluasi pengalaman  
5. Pembuatan Laporan 
6. Presentasi proyek 
7. Konsultasi guru kesenian 
8. Konsultasi guru IPAS & Kejuruan 

4. Pengerjaan proyek dan monitoring kemajuan proyek (monitor the progress of project)

a. Membuat desain bangunan


Membuat desain bangunan yang akan dijadikan maket yang mengakomodasi dua budaya.
b. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat maket.
c. Gambar denah bangunan
Pembuatan gambar denah Masjid dari kertas karton dengan ukuran skala. Setiap detail ruangan bagian
bangunan dihitung secara teliti agar tidak terjadi kesalahan pengukuran. Memperhatikan pembagian
ruang, jarak antarbangunan, dan tinggi bangunan.
d. Pembuatan elemen tiga dimensi
Elemen tiga dimensi sebuah maket terdiri atas dinding, jendela, dan elemen sebuah bangunan yang
lainnya. Menggunakan kertas manila, karton, HVS, minyak untuk pembuatan elemen tiga dimensi
tersebut. Menyamakan ukuran dengan penggaris agar sesuai dengan denah yang dibuat sebelumnya.
e. Penempelan maket
Tahap selanjutnya adalah menempel elemen tiga dimensi pada gambar denah yang sudah dibuat. Kita
menempelkannya menggunakan double tape, lem kertas, dan lem lilin agar elemen tiga dimensi tersebut
dapat berdiri tegak pada alas kertas karton. Tahapan ini dilakukan hingga semua elemen arsitektur
bangunan tiga dimensi tersebut tersusun menjadi sebuah rancangan miniature yang indah.

5. Pengujian hasil (assess the outcome)

Instrumen Uji Coba Proyek


Nama : Maket gedung akulturasi
Kelompok Kerja :
No. Tindakan Hasil Keterangan
Sesuai Tidak Sesuai
Uji Dimensi
Apakah sesuai dengan rancangan yang dibuat?
1. Skala denah  Hasilnya cukup
memuaskan
mungkin ada
beberapa yang
kurang mirip.
2. Bentuk 3D bangunan 
Uji Kinerja

1. Miniatur bangunan menempel 


kokoh pada karton
2. Detail bangunan terlihat natural 
3. Tidak terdapat ceceran sisa-sisa lem 
4. Miniatur bangunan memungkinkan 
diwujudkan dalam bentuk nyata
Validasi Ahli
Penilaian dan saran perbaikan kepada beberapa guru.

1. Penilaian Guru Seni Budaya


terhadap estetika produk
2. Penilaian Guru Proyek IPAS
terhadap hal yang berkaitan dengan
konsep akulturasi budaya pada
desain bangunan
3. Penilaian Guru Kejuruan terhadap  Kemiripannya
a. Kemungkinan bangunan mirip masih kurang dan
dengan bentuk nyata yang kurang rapih.
berkaitan dengan kaidah Mungkin bisa
bangunan yang baik dan diwarnai dan
b. Penentuan kemiripan bangunan digambar
motifnya supaya
lebih mirip

6. Penghitungan harga produksi

No. Bahan Jumlah Harga


1. Kertas karton coklat Rp 3.000,00
2. Kertas HVS Rp 0 (gratis)
3. Kertas minyak Rp 0 (gratis)
4. Kartas manila Rp 0 (gratis)
5. Gunting Rp 0 (gratis)
6. Cutter Rp 3.000,00
7. Lem tembak Rp 0 (gratis)
8. Penggaris Rp 0 (gratis)
9. Bulpoin Rp 0 (gratis)
10. Double tape Rp 5.000,00
11. Lem kertas Rp 3.000,00
12. Mika Rp 1.000,00
13. Print Rp 5.000,00
Total Rp 20.000,00

Anda mungkin juga menyukai