Anda di halaman 1dari 35

lOMoARcPSD|28327237

lOMoARcPSD|28327237

A. INFORMASI UMUM
Nama Penyusun Putri Ermin Diningrum, S.Pd
Satuan Pendidikan SMK Farmasi Apipsu Medan
Program Keahlian Farmasi
Kelas / Fase X/E
Tahun Pelajaran 2023 / 2024
Jumlah Pertemuan / Alokasi 14 JP (14 x 40 menit)
Waktu
Elemen  Menjelaskan fenomena secara ilmiah
 Mendesain dan mengevaluasi penyelidikkan ilmiah
 Menerjemahkan data dan bukti secara ilmiah
Capaian Pembelajaran  Peserta didik dapat menjelaskan fenomena yang terjadi di
lingkungan sekitarnya dilihat dari berbagai aspek seperti mahluk
hidup dan lingkungannya, zat dan perubahannya, energi dan
perubahannya, bumi dan antariksa keruangan dan konektivitas
antar waktu, interaksi dan komunikasi, sosialisasi, dinamika
sosial, serta perilaku ekonomi dan kesejahteraan, peserta didik
juga mengaitkan fenomena tersebut dengan keterampilan teknis
pada bidang keahliannya.
 Peserta didik dapat menentukan dan mengikuti prosedur yang
tepat untuk melakukan penyelidikan ilmiah serta diharapkan
dapat mengidentifikasi kesalahan pada desain percobaan ilmiah.
 Peserta didik dapat menerjemahkan data dan bukti dari berbagai
sumber untuk membangun sebuah argument serta dapat
mengidentifikasi kesimpulan yang benardiambildari table hasil,
grafik dan sumber data lain, merencanakan dan melaksanakan
aksi sebagai tindak lanjut, mengkomunikasikan hasil
pembelajarannya, melakukan refleksi diri terhadap tahapan
kegiatan yang dilakukan.
 Kompetensi awal adalah pengetahuan dan atau keterampilan
Kompetensi Awal yang perlu dimiliki peserta didik sebelum mempelajari topik
Makhluk Hidup dan Lingkungannya. Kompetensi awal yang
harus dimiliki peserta didik adalah kompetensi yang telah dicapai
pada Fase D sebelumnya yang terkait dengan topik Makhluk
Hidup dan lingkungannya
 Peserta didik sudah memahami karakteristik wilayah darat dan
perairan, memahami akibat wilayah geografis Indonesia dan
memahami kerja sama antar negara.
 Beriman, Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan Berakhlak
Profil Pelajar Pancasila Mulia Siswa senantiasa ingat kepada Allah di setiap
kegiatan/tindakan dan menjaga akhlaknya agar senantiasa mulia
 Bergotong royong Siswa dalam melaksanakan praktik yang
bekerja dalam kelompok sehingga pekerjaan tersebut dilakukan
secara bergotong- royong
 Kreatif Siswa menuangkan ide atau gagasan ketika
merencanakan dan membuat prosedur dalam praktik
 Bernalar Kritis Siswa melakukan langkah-langkah praktik secara
lOMoARcPSD|28327237

benar dan mampu melakukan tindakan yang tepat dan cepat


apabila ada yang salah dalam proses pelaksanaan praktik
Sarana dan Prasarana  Ruang Kelas, Outdoor
 Laptop/ Gawai
 Jaringan Internet
 Alat Tulis dan Buku
 Proyektor dan LCD
Target Peserta Didik Semua peserta didik dalam kelas, tanpa perbedaan dan kemampuan
akademis dan tanpa perbedaan tipikal
Model Pembelajaran Project Based learning
Metode Diskusi, presentasi, eksperiman dan tanya jawab

B. KOMPETENSI INTI

Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan tentang kondisi sosial dan lingkungan alam


dalam konteks lokal dan regional, nasional, hingga global.
2. Mengidentifikasi kondisi sosial dan linkungan alam dalam
konteks lokal
3. Menjelaskan tentang kondisi geografis
4. Mendiskripsikan pengaruh kondisi geografis terhadap aktivitas
sosial, ekonomi, politik
5. Mendesain prosedur pembuatan peningkatan bersosial
sesama masyarakat dan mengarahkan peduli
lingkungan
6. Melakukan penyelidikan ilmiah tentang kondisi sosial dan
lingkungan alam dalam konteks lokal
7. Mengevaluasi hasil penyelidikan terhadap kondisi sosial dan
lingkungan alam dalam konteks lokal
Pemahaman Bermakna Aspek keruangan serta konektivitas antar ruang dan waktu
membahas tentang kondisi sosial dan lingkungan alam dalam
konteks lokal dan regional, nasional, hingga global. Selain itu juga
terkait dengan kondisi geografis Indonesia dan pengaruhnya
terhadap aktivitas sosial, ekonomi, dan politik. Sehingga
konektivitas dan interaksi tersebut untuk mengasah kemampuan
peserta didik berpikir kritis
Pertanyaan Pemantik 1. Apa yang kamu lakukan dalam mengetahui bagaimana kondisi
social dan lingkungan alam di sekitar tempat tinggalmu berada?
2. Apa yang kamu lakukan dalam mengetahui bagaimana kondisi
geografis di Indonesia serta pengaruhnya terhadap aktivitas
esosial, ekonomi, dan politik?
lOMoARcPSD|28327237

Persiapan Materi Ajar


Pembelajaran Materi Ajar pada Aspek Makhluk Hidup dan Lingkungannya membahas
tentang
 Materi 1: kondisi social dan lingkungan alam dalam konteks local
dan regional, nasional, hingga global
 Materi 2: Pengertian kondisi geografis (terlampir)
 Materi 3: Pengaruh kondisi geografis terhadap aktivitas social,
ekonomi, politik
Kontrak Pembelajaran
Membahas tentang hak dan tanggung jawab peserta didik selama
melakukan projek pada aspek Keruangan dan konektivitas antar ruang
dan waktu
Metode pembelajaran
Tanya jawab, Diskusi, Presentasi, Praktik/Eksperimen

C. Langkah - Langkah Pembelajaran


Pertemuan 1
• Elemen 1 : Menjelaskan fenomena secara ilmiah (8 jp)
• Asesmen Formatif (2 JP)

A Pendahuluan

1 Persiapan 1. Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa
sebelum memulai kegiatan
2. Guru melakukan presensi
3. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok

Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila


(1)Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia

2 Apersepsi 1. Peserta didik menyimak informasi terkait tujuan pembelajaran,


penugasan, dan penilaian
2. Guru memberikan apersepsi dengan mengaitkan masalah yang ada
di sekitar peserta didik dengan materi Kondisi sosial dan
lingkungan alam dalam konteks lokal, regional hingga global.
Permasalahan yang diangkat adalah kondisi sosial dan lingkungan
alam dalam konteks lokal

B Kegiatan Inti
1 1. Menggali pengetahuan awal peserta didik dengan memberikan
pertanyaan pemantik
2. Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik
lOMoARcPSD|28327237

2 Elemen 1: Menjelaskan fenomena secara ilmiah


1. Peserta didik melakukan studi literatur tentang keterkaitan antara
kondsi sosial dan lingkungan alam dalam konteks lokal, regional
hingga global
2. Peserta didik menjawab pertanyaan kondsi sosial dan lingkungan
alam dalam konteks lokal, regional hingga global
3. Peserta didik melakukan studi literatur terkait kondisi sosial dan
lingkungan alam dalam konteks lokal, regional hingga global
4. Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila : mandiri
3 Peserta didik berdiskusi tentang
1. Bagaimana kondisi sosial dan lingkungan di sekitar sekolah
2. Apa saja yang menjadi permasalahan sosial yang ada di lingkungan
sekolah
3. Apa saja permasalahan lingkungan alam yang ada di sekitar
sekolah
4. Bagaimana menyikapi kedua permasalahan tersebut
5. Peserta didik melakukan refleksi tentang elemen 1, yakni kondsi
sosial dan lingkungan alam dalam konteks lokal
6. Peserta didik mengerjakan soal formatif

C Kegiatan Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah


dilakukan
2. Peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan
3. Peserta didik menyimak intruksi guru bahwa untuk pertemuan
selanjutnya peserta didik diminta untuk membuat proyek sederhana
membuat kliping solusi permasalahan kondisi lingkungan alam
dalam konteks lokal.
4. Peserta didik diminta untuk mempelajari lebih banyak referensi
youtube maupun sumber lainnya
5. Doa Penutup
lOMoARcPSD|28327237

Elemen 2 : Mendesain dan mengevaluasi penyelidikan ilmiah


Pertemuan 2 : Mendesain prosedur kondisi sosial dan lingkungan alam di lingkungan sekolah
Pertemuan 3 - 4
Mendesain prosedur yang tepat untuk melakukan penyelidikan ilmiah tentang kondisi social dan
lingkungan alam dalam konteks lokal
A Pendahuluan
1 Persiapan 1. Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik untuk
berdoa(1) sebelum memulai kegiatan
2. Guru melakukan presensi
Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila
(1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia

2 Apersepsi 1. Menggali pengetahuan awal peserta didik tentang materi pada


pertemuan sebelumnya,
2. Peserta didik menyimak kaitan materi pertemuan laludengan
kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pertemuan ini
3. Peserta didik menyimak informasi terkait tujuan pembelajaran,
penugasan, dan penilaian

B Kegiatan Inti
3 1. Peserta didik menyimak video Kondisi sosial dan lingkungan alam
2. Peserta didik diminta secara berkelompok untuk mencari metode dalam
menghubungkan dengan kondisi geografis yang memiliki prngaruh
terhadap aktivitas sosial, ekonomi, politik

Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila : (bernalar kritis)


4 1. Peserta didik berdiskusi bersama kelompoknya untuk menyusun rencana
pembuatan proyek pembuatan solusi dari permasalahan kondisi lsosial
dan lingkungan alam di sekitar lingkungan tempat tinggal
2. Peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan proyek
(tahapan sampai dengan pengumpulan laporan)
3. Hasil diskusi dituangkan ke dalam LKPD
C Kegiatan Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan
2. Peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang
telah dilakukan
3. Peserta didik menyimak intruksi guru bahwa untuk pertemuan
selanjutnya
4. peserta didik diminta untuk membuat progress proyek yang
dilakukan.
5. Doa Penutup
lOMoARcPSD|28327237

Pertemuan 3-5
Melakukan prosedur kondisi sosial dan lingkungan alam dalam konteks lokal
A Pendahuluan
1 Persiapan 1. Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa
sebelum memulai kegiatan
2. Guru melakukan presensi

Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila


(1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia

2 Apersepsi 1. Menggali pengetahuan awal peserta didik tentang materi pada


pertemuan sebelumnya,
2. Peserta didik menyimak kaitan materi pertemuan laludengan
kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pertemuan ini
3. Peserta didik menyimak informasi terkait tujuan pembelajaran,
penugasan, dan penilaian

B Kegiatan Inti
3 1. Peserta didik melakukan pembuatan proyek sesuai dengan rencana
yang disusun sebelumnya.
2. Guru memantau perkembangan proyek peserta didik
dan membimbing jika mengalami kesulitan.
3. Peserta didik mencatat setiap tahapan
dan mendokumentasikannya
4. Peserta didik mendiskusikan kendala/masalah yang muncul

C Kegiatan Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah


dilakukan
2. Peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan
3. Peserta didik menyimak intruksi guru bahwa untuk pertemuan
selanjutnya peserta didik diminta untuk melakukan analisa dan
menyusun laporan
4. Doa Penutup
lOMoARcPSD|28327237

Pertemuan 6
Mengevaluasi prosedur kondisi sosial dan lingkungan alam dalam konteks lokal
A Pendahuluan

1 Persiapan 1. Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa
sebelum memulai kegiatan
2. Guru melakukan presensi

Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila


(1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia

2 Apersepsi 1. Menggali pengetahuan awal peserta didik tentang materi pada


pertemuan sebelumnya,
2. Peserta didik menyimak kaitan materi pertemuan lalu dengan
kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pertemuan ini
3. Peserta didik menyimak informasi terkait tujuan pembelajaran,
penugasan, dan penilaian

B Kegiatan Inti
3 1. Peserta didik melakukan menganalisis hasil penyelidikan kelompok
2. Peserta didik membuat laporan proyek semenarik mungkin dan
sekreatif mungkin
3. Peserta didik melakukan evaluasi prosedur kondisi sosial dan
lingkungan alam dalam konteks lokal
C Kegiatan Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan
2. Peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan
3. Peserta didik menyimak intruksi guru bahwa untuk pertemuan
selanjutnya peserta didik diminta untuk melakukan analisa dan
menyusun laporan
4. Doa Penutup
lOMoARcPSD|28327237

Pertemuan 7
Elemen 3 : Menerjemahkan data dan bukti-bukti secara ilmiah
A Pendahuluan

1 Persiapan 1. Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa
sebelum memulai kegiatan
3. Guru melakukan presensi
Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila
(1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia

2 Apersepsi 1. Menggali pengetahuan awal peserta didik tentang materi pada


pertemuan sebelumnya,
2. Peserta didik menyimak kaitan materi pertemuan lalu dengan
kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pertemuan ini
3. Peserta didik menyimak informasi terkait tujuan pembelajaran,
penugasan, dan penilaian

B Kegiatan Inti
3 1. Peserta didik mengintepretasikan data kedalam grafik, infografis,
atau bentuk lainnya

4 2. Peserta didik mengkomunikasikan hasil infografis yang telah dibuat


dan kelompok lain menanggapinya
3. Guru memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan
proyek
4. Peserta didik membahas kelayakan proyek yang dilakukan dan
membuat laporan produk beserta hasil perbandingannya dengan
kelompok lain
5. Peserta didik menyimpulkan hasil proyek

C Kegiatan Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah


dilakukan
2. Peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan
3. Peserta didik menyimak intruksi guru bahwa untuk pertemuan
selanjutnya akan diadakan evaluasi
4. Doa Penutup
lOMoARcPSD|28327237

Lampiran

I. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
1) Tes Tertulis
2) Uraian/esai
b. Penilaian Kompetensi Keterampilan
1) Proyek, pengamatan, wawancara’
2) Portofolio / unjuk kerja
3) Produk,
2. Instrumen Penilaian
Terlampir
3. PembelajaranRemedial dan Pengayaan
a. Remedial
 Remidial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM maupun kepada
peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial terdiri atas dua bagian : remedial
karena belum mencapai KKM dan remedial karena belum mencapai Kompetensi Dasar
 Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik yang belum
mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal).
b. Pengayaan
 Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi
pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai KKM
atau mencapai Kompetensi Dasar.
 Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta didik.
 Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan pengembangan
lebih luas

Bahan Bacaan
A. Definisi
Langkah pertama adalah mengetahui apa itu lingkungan hidup. Lingkungan hidup atau
environment yang berasal dari environner (Bahasa Perancis), yang artinya melingkari atau
mengelilingi, dapat didefinisikan sebagai kondisi di sekitar suatu organisme atau sekelompok
organisme; dan kondisi sosial budaya yang kompleks yang mempengaruhi individu maupun
masyarakat. Karena manusia hidup pada dunia alam dan sekaligus dunia sosial budaya, maka
keduanya menjadi bagian yang amat penting dari lingkungan hidup (Cunningham & Saigo, 1997).
Kita perlu meninjau pula apa definisi lingkungan hidup menurut UU No. 23/1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Lingkungan hidup didefinisikan sebagai “kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain”.
Definisi tersebut menunjukkan bahwa baik lingkungan alam maupun sosial berpengaruh terhadap
kehidupan secara keseluruhan, baik manusia maupun makhluk lainnya.
Sekarang, apa itu Ilmu Lingkungan atau environmental science? Ilmu Lingkungan adalah suatu
studi yang sistematis mengenai lingkungan hidup dan kedudukan manusia yang pantas di dalamnya.
Ilmu Lingkungan bersifat multidisiplin, artinya mencakup berbagai disiplin ilmu lainnya secara
lOMoARcPSD|28327237

terintegrasi, seperti ekologi, geologi, ekonomi, sosiologi, antropologi, dan ilmu politik, secara
holistik/menyeluruh dan berpandangan terbuka. Berbeda dengan ilmu dasar lain yang bebas nilai,
maka ilmu lingkungan berorientasi kepada misi tertentu. Misi tersebut adalah mencari pengetahuan
yang arif, tepat (valid), baru, dan menyeluruh tentang alam sekitar, dan dampak perlakuan manusia
terhadap alam. Pengetahuan tersebut menimbulkan tanggung jawab, untuk terlibat dan mencoba
melakukan sesuatu tentang permasalahan yang kita timbulkan terhadap alam. Jadi pengetahuan
tentang lingkungan hidup adalah untuk menimbulkan kesadaran, penghargaan, dan keberpihakan
(Cunningham & Saigo, 1997).
Masyarakat adalah suatu kumpulan dari banyak individu yang membentuk sebauh kelompok
dimana mereka mematuhi setiap peraturan yang telah ditetapkan di lingkungan yang mereka tempati.
Manfaat keberagaman budaya di Indonesia menjadikannya dibagi menjad 2 area yaitu masyarakat
pedesaan dan masyarakat perkotaan. Mereka mempunyai ciri khas dan kepribadian masing-masing
yang membedakan satu sama lain. Masyarakat desa dianggap sebagai orang-orang yang sangat
menjunjung tinggi adat istiadat, kebiasaan para leluhur serta sangat terkenal dengan kerama
tamahannya. Sedangkan, masyarakat di daerah perkotaan sangat indentik dengan individualisme yang
mereka junjung dan terkenal sebagai pribadi yang jarang bisa mengharagai seseorang. Lalu seperti
apa sebenarnya kondisi sosial masyarakat di pedesaan maupun di perkotaan? Mari kita simak
bersama-sama.

B. Masyarakat Pedesaan
Desa adalah suatu wilayah ditinggali oleh seseorang dengan memiliki keunikan geografi, sosial,
ekonomi, politik dan budaya dimana wilayah ini diatur oleh pemerintah desa dibawah naungan
Undang-Undang. Oleh pemerintah, mereka diberikan wewenang untuk mengelola dan mengatur
pemerintahannya sendiri. Masyarakat pedesaan sering berinteraksi langsung dengan lingkungan
alamnya yang masih asli sehingga hal ini memicu hampir seluruh lapisan masyarakat untuk bekerja
dengan bertani, berkebun, ataupun bisnis perikanan. Selain itu, mereka juga dikenal sangat
menjunjung tinggi adat istiadat. Antara desa yang dengan desa lainnya akan mempunyai karakteristik
aspek budaya dan adat istiadat yang berbeda.
Akan tetapi, tak sedikit masyarakat pedesaan khususnya contoh kondisi sosial masyarakat di
suatu wilayah masyarakat desa tertinggal di Indonesia masuk ke dalam masyarakat yang jauh dari
kemajuan teknologi. Lebih parahnya, mereka hampir tak pernah tersentuh dengan pembangunan
sehingga akses mereka jauh dari kata layak. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa masyarakat desa
yang tinggal dan mendiami suatu wilayah tertentu cenderung memiliki contoh nilai sosial yaitu
berupa ikatan yang kuat antar sesama sehingga ketika yang satu sedang tertimpa musibah, mereka
juga akan larut dalam kesedihan. Masyarakat pedesaan yang tertinggal dengan pembangunan adalah
masyarakat yang sulit untuk dijangkau, mereka jauh dari pusat kota serta minim akan pendidikan.
Tradisi dari nenek moyang yang mereka junjung tinggi juga dapat mempengaruhi pembaharuan
sehingga terkadang mereka lebih memilih patuh terhadap ketentuan nenek moyang mereka dan tak
sedikit yang menolak adanya pembaharuan.
Ciri-Ciri Masyarakat Pedesaan :
 Memiliki kelompok dominan
 Menjunjung tunggi kekeluargaan
 Bersifat homogen dalam segala aspek kehidupan
 Pengaruh mobilitas sosial rendah
 Proporsi anak lebih besar
 Memiliki jumpah penduduk yang kecil dan terbatas
 Dikuasai alam
 Sebagian besar adalah petani
lOMoARcPSD|28327237

C. Kondisi Sosial Masyarakat Pedesaan


Tak dapat dipungkiri, adanya kemajuan teknologi komunikasi yang semakin canggih dapat
berdampak langsung kepada beberapa contoh kondisi sosial masyarakat di suatu wilayah dari
perubahan sosial di masyarakat pedesaan. Ini memang baik, karena bagaimana pun juga peradaban
sosial masyarakat pedesaan juga harus disesuaikan dengan kemajuan teknologi pada masa kini.
Berikut adalah beberapa kondisi sosial masyarakat yang berhubungan erat dengan etika dan budaya
pedesaan :
1. Menjunjung tinggi kesederhanaa
2. Cenderung mudah curiga
3. Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku
4. Memiliki sifat kekeluargaan yang erat
5. Cenderung berbicara apa adanya
6. Sangat tertutup dengan hal yang menyangkit keuangan
7. Merasa tidak percaya diri dengan masyarakat kota
8. Sangat menghargai orang lain
9. Berjiwa demokratis
10. Menjunjung tinggi agama
11. Menjunjung tinggi sikap gotong royong
12. Bersikap sopan santun dan ramah tamah
13. Menjunjung tinggi adat isitiadat budaya leluhur
14. Selalu bermusyawarah

D. Masyarakat Perkotaan
Berbicara mengenai kota berati kita sedang berbicara tentang wilayah yang ramai, lalu
lintas padat, berderet toko-toko dan gedung-gedung pencakar langit serta jalanan penuh
kemacetan. Dari gambaran yang kita dapatkan sekilas, kita dapat menyimpulkan bahwa
kehidupan di kota adalah kehidupan yang heterogen dan kompleks. Dilihat dari faktor-faktor
yang mempengaruhi persebaran penduduk mereka didominasi dengan banyaknya kepadatan
penduduk namun dilengkapi dengan fasilitas yang begitu memadai.

Masyarakat perkotaan terbentuk dari berbagai contoh kondisi sosial masyarakat di suatu
wilayah dari aspek langsung maupun tak kangsung dengan memusatkan penduduk yang sangat
banyak dan padat sehinggan akan mudah mendapatkan dampak masalah sosial karena sering
dibumbui dengan kehidupan matrealistis. Di perkotaan pula, kita akan sangat jarang sekali
melihat lahan pertanian. Lahan itu telah diubah menjadi gedung-gedung dan perumhan elit,
sehingga kebanyakan masyarakat perkotaan berprofesi sebagai pegawai kantor, guru, sopir dan
berbagai profesi kota lainnya.
Ciri-ciri Masyarakat Perkotaan:
1. Menjunjung tunggi individualisme
2. Bersifat heterogen dalam segala aspek kehidupan
3. Pengaruh mobilitas sosial tinggi
4. Proporsi anak lebih sedikit karena biasanya sangat patuh terhadap program pemerintah
5. Memiliki jumpah penduduk yang besar dan padat
6. Dikuasai bangunan
7. Sebagian besar adalah pekerja kantor
lOMoARcPSD|28327237

E. Kondisi Sosial Masyarakat Perkotaan, sebagai berikut:


1. Cenderung bersikap individuisme dan egoism
Masyarakat perkotaan cenderung memiliki sifat ini sehingga mereka hanya sibuk dengan
urusan dan jiwa kepribadian mereka sendiri. Kehidupan yang lebih maju ketimbangn dengan
masyarakt pedesaan, akan membuat mereka sangat membatasi dalam ranah pergaulan. Mereka akan
berusaha mendapatkan yang mereka inginkan , walaupun tanpa adanya pertimbangan dengan
sekitarnya. Perkumpulan dan kebersamaan mereka telah tersapu oleh kepentingan-kepentingan
individual yang sangat egois.

2. Tingkah laku
Umumnya tingkah laku masyarakat perkotaan akan bersifat kreatif, radikal, dan lebih
dinamis. Penerimaan yang terbuka dengan hal-hal baru membuat mereka mempunyai kreatifitas yang
lebih luas ketimbang masyarakat pedesaan. Mereka akan lebih cepat dalam memutuskan sesuatu dan
lebih luas dalam menerima kebiasaan-kebiasaan baru.

3. Perwatakan
Perwatakan masyarakat perkotaan cenderung lebih mengarah pada sifat matrealistis.
Kehidupan mereka yang individualis, egois serta memiliki pandangan yang radikal telah membuat
mereka menjadi miskin akan agama. Hal ini akan memicu mereka untuk melakukan tindakan yang
negatif, moral yang tak baik serta tak menghiraukan tanggung jawab sosial. Mereka mempunyai
agama, namun mereka tak menghayatinya dengan serius.

Dan masih ada beberapa kondisi sosial masyarakat lainnya yang bisa anda ketahui sebagai
berikut:
1. Jalan pikiran rasional dan mementingkan kepentingan prbadi
2. Mudah mendapatkan pekerjaan
3. Cenderung sangat cepat dalam melakukan sesuatu sehingga mereka harus saling mengejar
4. Cenderung memikirkan dunia sehingga memiliki bekal agama yang kurang
5. Hanya sibuk dengan dirinya sendiri sehinggatak peduli dengan orang lain
6. Mempunyai batas-batas yang jelas dan pembagian kerja yang tegas
7. Sangat terbuka dengan perubahan
8. Memudahkan upaya pemerintah dalam mengatasi pengangguran karena lebih banyak peluang
untuk mengembangkan karir
9. Mudahnya mengakses pendidikan
10. Teknologi berkembang pesat

Demikian contoh dari kondisi sosial masyarakat di suatu wilayah yaitu wilayah perkotaan
dengan wilayah pedesaan. Keduanya memiliki kondisi sosial yang berbeda karena disebabkan oleh
pengaruh letak geografis serta latar belakang sosial, ekonomi dan pendidan yang berbeda. Semoga hal
ini dapat menambah wawasan pengetahuan kita khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan sosial dan
bermanfaat di kehidupan selanjutnya.

F. Pengaruh Kondisi Geografis Indonesia terhadap Kehidupan Ekonomi dan Sosial


Sebagai negara yang memiliki letak geografis sangat strategis, Indonesia dikenal dengan
sebutan negara maritim. Hal ini karena jumlah total wilayah Indonesia yakni sekitar 7,81 juta km2,
lOMoARcPSD|28327237

3,25 juta km2 di antaranya adalah lautan.


lOMoARcPSD|28327237

Kondisi fisik wilayah Indonesia dibagi menjadi dua yaitu letak astronomis dan letak geografis.
Letak astronomis memiliki nilai absolut yang ditentukan oleh derajat lintang dan bujur. Sementara
letak geografis adalah letak relatif yang dipengaruhi oleh kondisi dari alam.
Mengutip dalam buku IPS Terpadu Jilid II karya Dra.Umasih,dkk, berikut ini adalah letak
astronomis dan geografis dari Indonesia.
1. Secara astronomis, Indonesia terletak pada 6 Lintang Utara (LU) - 11 Lintang Selatan (LS) dan 95
Bujur Timur (BT) - 141 Bujur Timur (BT).
2. Wilayah Indonesia dikelilingi dua samudera, yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
3. Diapit oleh dua benua, yakni Benua Asia dan Australia.
4. Berada di daerah pertemuan dua rangkaian pegunungan muda, yaitu Pegunungan Mediterania
dan Pegunungan Pasifik.

Letak geografis Indonesia berkaitan dengan perubahan iklim serta pembagian wilayah waktu.
Menurut I Made Sandy dalam sumber rujukan yang sama, terdapat empat sifat dasar iklim yang
ditentukan oleh faktor letak dan sifat kepulauannya, antara lain:
1. Indonesia berada di garis khatulistiwa yang memberikan keuntungan berupa tidak ada perubahan
suhu yang ekstim.
2. Letak Indonesia yang diapit oleh dua benua, mengakibatkan berhembusnya angin musim
yang membawa musim hujan dan musim kemarau ke Indonesia.
3. Terbebas dari hembusan angin taifun karena terletak pada garis lintang di atas 10 LU dan di
bawah 10 LS.
4. Memiliki kelembaban udara yang tinggi karena memiliki lautan luas dan selat yang banyak.
Sementara itu, dari segi pembagian wilayah waktu, Indonesia membaginya menjadi tiga bagian
yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia Timur
(WIT). Setelah membahas letak geografisnya, lalu ada apa saja pengaruh kondisi geografis Indonesia
sebagai negara maritim terhadap kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat?

G. Pengaruh Kondisi Geografis Indonesia sebagai Negara Maritim terhadap Kehidupan


Ekonomi Masyarakat
Dilihat dari segi ekonomi, ada banyak keuntungan yang didapatkan dari negara Indonesia
yang berbentuk maritim. Laut Indonesia merupakan komponen yang sangat potensial, baik hayati
maupun non hayati.
lOMoARcPSD|28327237

Sumber daya laut Indonesia melimpah dengan adanya keanekaragaman ikan, terumbu karang,
dan biota laut yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Selain itu bahan mineral, sumber energi minyak
dan bumi, serta wisata bahari dapat ditonjolkan untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakatnya.
Tidak hanya dari sisi sumber daya alam yang melimpah, para warga di pesisir laut juga dapat memiliki
banyak jenis pekerjaan yang menunjang ekonominya. Contohnya adalah nelayan, pertambangan,
membuka sektor usaha wisata, pelayaran, dan berbagai macam kegiatan di pelabuhan.

H. Pengaruh Kondisi Geografis Indonesia sebagai Negara Maritim terhadap Kehidupan


Sosial Masyarakat
Jika dilihat dari segi sosial masyarakat, kondisi geografis sebagai negara maritim memiliki
pengaruh yang besar untuk k\menjalin komunikasi dengan negara lain, salah satunya adalah jalur
perdagangan dunia.
Banyak dari pedagang internasional singgah di Indonesia. Pedagang yang membawa asal
kebudayaannya lambat laun mulai berbaur, bercampur, hingga lebur dengan kebudayaan Indonesia.
Kondisi tersebut melahirkan kampung dari suatu etnis tertentu yang berdampak pada perubahan
perilaku masyarakatnya. Hal itu disebabkan oleh pengaruh pola dan nilai perilaku yang cenderung
terjadi dalam kehidupan sosial masyarakat.
lOMoARcPSD|28327237

II. Asesmen
1. Asesmen non Kognitif
Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin
ditanyakan
Kesejahteraan psikologis dan sosial Bagaimana perasaanmu mau belajar IPAS
emosi peserta didik hari ini?
Aktivitas peserta didik selama belajar di Apa aktivitasmu selain belajar IPAS ?
rumah
Kondisi keluarga peserta didik dan pergaulan Adakah yang mendampingmu belajar ?
peserta didik
Gaya belajar, karakter, serta minat Sudah siap belajar IPAS hari ini?
peserta didik Bagaimana gaya belajar anda (melihat,
mendengar, berbicara/mengungkapkan
kembali ) ?

Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang
dibutuhkan?
 Memberikan pertanyaan dalam google form untuk Google
kemudian diisi oleh peserta didik dan dianalisis untuk form
menentukan kesiapan peserta didik Internet
 Untuk peserta didik yang sudah siap: beri apresiasi agar HP
kesiapannya lebih mantab
 Untuk peserta didik yang belum siap: beri semangat dan
dorongan agar muncul semangat dan siapbelajar
Pelaksanaan
1. Berikan penguatan dan/atau pertanyaan lanjutan saat
peserta didik menjawab pertanyaan
2. Arahkan dan langsung menjawab jika peserta didik balik
bertanya
3. Beri waktu peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan.
Jika merasa kesulitan memahami pertanyaan, sederhanakan
pertanyaan dengan menggunakan bahasa yang lebih mudah
dipahami.
Tindak Lanjut
1. Jika peserta didik menyampaikan masalah, ajak
berdiskusi untuk menentukan penyelesaiannya atau
paling tidak mengurangi bebannya
2. Jika diperlukan komunikasikan permasalahan tersebut
dengan wali kelas
3. Lakukan asesmen diagnostik non kognitif secara berkala
sesuai kebutuhan
lOMoARcPSD|28327237

2. Asesmen Kognitif (Formatif dan Sumatif)


1. Instrumen dan Teknik Penilaian

Capaian Pembelajaran Teknik Penilaian Instrumen


Memahami kondisi sosial dan Tes Tertulis Rubrik penilaian, Soal, tes
lingkungan alam dalam konteks tertulis, Lembar penilaian
lokal, rigional hingga global

2. Analisis Penilaian Formatif

Capaian Tujuan Materi Indikator Soal No


pembelajaran Pembelajaran Soal
Memahami Menjelaskan Kondisi a. Disajikan sebuah pernyataan, 1
kondisi permasalahan sosial dan peserta didik mampu mnjelaskan
sosial dan sosial hingga lingkung kondisi sosial dan lingkungan alam
lingkungan lingkungan an alam b. Disajikan sebuah pernyataan, 2
alam dalam alam dalam dalam peserta didik dapat mencari
konteks konteks konteks permasalahan yang sering
lokal, regional lokal, regional lokal, terjadi di lingkungan
hingga global hingga global regional c. Disajikan contoh gejala alam, 3
hingga peserta didik dapat menentukan
Global contoh permasalahan kondisi sosial
dan lingkungan alam yang ada di
sekitar lingkungan berada

Menjelaskan a. Disajikan mengenai kondisi 4


kondisi geografis indonesia
geografis b. Disajikan mengenai kondisi
indonesia dan geografis, peserta didik dapat
pengaruhnya menjelaskan pengaruh nya 5
terhadap kegiatan sosial,
ekonomi, politik
lOMoARcPSD|28327237

3. Asesmen Sumatif

Soal Kunci Jawaban Skor


1. Jelaskan apa yang dimaksud Letak geografis adalah letak suatu wilayah dilihat 30
dengan letak geografis indonesia? dari kenyataannya di permukaan bumi. Berdasarkan
letak geografisnya, Indonesia terletak diantara dua
benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia, serta
di antara dua samudera yaitu Samudera
Hindia dan Samudera Pasifik.
2. Tuliskan dan jelaskan Indonesia memiliki beragam kebudayaan 15
pengaruh letak geografis Beragamnya kebudayaan, agama, bahasa, dan seni di
indonesia! Indonesia dipengaruhi oleh orang-orang asing dari
berbagai bangsa yang masuk ke Indonesia. Selain
berdagang dan berlayar, mereka juga menyebarkan
kebudayaan dan agama di Indonesia.

1. Indonesia memiliki dua musim


Letak geografis Indonesia yang diapit oleh dua
benua dan dua samudera serta dilintasi oleh garis
khatulistiwa menyebabkan Indonesia dilalui oleh
angin muson barat dan angin muson timur.
Angin muson barat bergerak dari Benua Asia
kemudian melewati Samudera Hindia menuju ke
Benua Australia. Angin muson barat ini membawa
uap air dalam jumlah besar sehingga menyebabkan
musim penghujan di Indonesia.
Angin muson timur bergerak dari Benua
Australia menuju ke Benua Asia. Angin muson timur
membawa udara kering dari gurun pasir di bagian
utara Benua Australia dan juga hanya melewati laut
yang sempit. Sehingga, angin muson timur
menyebabkan Indonesia mengalami musim kemarau.

2. Adanya fenomena Arlindo (Arus Lintas


Indonesia)
Letak geografis Indonesia menyebabkan
terjadinya fenomena Arlindo. Fenomena ini terjadi
karena perbedaan gradien tekanan yang memicu
aliran arus dari Samudera Pasifik ke Samudera
Hindia. Arlindo menjadi massa air utama arus lalu
lintas migrasi biota ikan dan biota laut

3.Tuliskan dan jelaskan 1. Proses ekspor impor mudah Proses ekspor impor 10
keuntungan letak geografis mudah dikarenakan Indonesia menjadi pusat
indonesia! pelayaran dan perdagangan internasional.
Indonesia menjadi titik persilangan
lOMoARcPSD|28327237

perekonomian negara maju dan berkembang


yang menyebabkan mudahnya pemasaran
produksi di Indonesia.

2. Membantu perekonomian masyarakat Banyak


orang berkebangsaan asing yang berlayar dan
lantas singgah di Indonesia. Keberadaan mereka
menambah penghasilan masyarakat sekitar yang
berdagang di sekitar pelabuhan dan menyediakan
persewaan tempat singgah.

3. Kemajuan di bidang sosial-budaya Bangsa asing


mempengaruhi sosial budaya di Indonesia
menjadi lebih maju lagi. Pengaruh bangsa asing
pada kemajuan Indonesia misalnya pada
penguasaan dan berkembangnya IPTEK. Selain
itu, akulturasi budaya membuat masyarakat
dinamis dengan pengetahuan mode pakaian
maupun gaya hidup yang sedang populer.
Demikian pula, penggunaan bahasa-bahasa asing
dalam komunikasi sehari-hari meningkatkan
wawasan ilmu pengetahuan masyarakat.

4. Jelaskan tentang kearifan Kearifan lokal adalah identitas atau kepribadian 15


lokal! budaya sebuah bangsa yang menyebabkan bangsa
tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah
kebudayaan yang berasal dari luar/bangsa lain
menjadi watak dan kemampuan sendiri. Kearifan
lokal juga merupakan ciri khas etika dan nilai
budaya dalam masyarakat lokal yang diturunkan dari
generasi ke generasi. Di Indonesia, Kesadaran akan
kearifan lokal mulai tumbuh subur pasca jatuhnya
rezim Presiden Soeharto pada tahun 1998. Lebih
lanjut kearifan lokal juga didefinisikan sebagai
kemampuan beradaptasi, menata, dan menumbuhkan
pengaruh alam serta budaya lain yang menjadi motor
penggerak transformasi dan penciptaan
keanekaragaman budaya Indonesia yang luar biasa.

5. Kerja sama apa saja yang Kerja saama di bidang sosial, ekonomi, politik 25
dilakukan negara indonesia sehingga negara indonesia dapat disebut sebagai
dengan negara asing dengan negara agraris
letak geografis indonesia salah
satu letak yang strategis?

SKOR TOTAL 100


lOMoARcPSD|28327237

GLOSARIUM

i. Persuasive : Perangkat

ii. Coersive : memaksa

iii. Compulsive : Sebuah kondisi psikologis yang ditandai dengan perilaku pengulangan
yang disebabkan oleh ketakutan atau pikiran yang tidak masuk akal.

iv. Pervasion : Pengendalian sosial yang dilakukan tanpa kekerasan misalnya melalui
cara mengajak, menasihati atau membimbing anggota masyarakat agar
bertindak sesuai dengan nilai dan norma masyarakat.
lOMoARcPSD|28327237
lOMoARcPSD|28327237
lOMoARcPSD|28327237
lOMoARcPSD|28327237
lOMoARcPSD|28327237
lOMoARcPSD|28327237
lOMoARcPSD|28327237
lOMoARcPSD|28327237
lOMoARcPSD|28327237
lOMoARcPSD|28327237
lOMoARcPSD|28327237
lOMoARcPSD|28327237
lOMoARcPSD|28327237
lOMoARcPSD|28327237

Anda mungkin juga menyukai