lOMoARcPSD|28327237
A. INFORMASI UMUM
Nama Penyusun Putri Ermin Diningrum, S.Pd
Satuan Pendidikan SMK Farmasi Apipsu Medan
Program Keahlian Farmasi
Kelas / Fase X/E
Tahun Pelajaran 2023 / 2024
Jumlah Pertemuan / Alokasi 14 JP (14 x 40 menit)
Waktu
Elemen Menjelaskan fenomena secara ilmiah
Mendesain dan mengevaluasi penyelidikkan ilmiah
Menerjemahkan data dan bukti secara ilmiah
Capaian Pembelajaran Peserta didik dapat menjelaskan fenomena yang terjadi di
lingkungan sekitarnya dilihat dari berbagai aspek seperti mahluk
hidup dan lingkungannya, zat dan perubahannya, energi dan
perubahannya, bumi dan antariksa keruangan dan konektivitas
antar waktu, interaksi dan komunikasi, sosialisasi, dinamika
sosial, serta perilaku ekonomi dan kesejahteraan, peserta didik
juga mengaitkan fenomena tersebut dengan keterampilan teknis
pada bidang keahliannya.
Peserta didik dapat menentukan dan mengikuti prosedur yang
tepat untuk melakukan penyelidikan ilmiah serta diharapkan
dapat mengidentifikasi kesalahan pada desain percobaan ilmiah.
Peserta didik dapat menerjemahkan data dan bukti dari berbagai
sumber untuk membangun sebuah argument serta dapat
mengidentifikasi kesimpulan yang benardiambildari table hasil,
grafik dan sumber data lain, merencanakan dan melaksanakan
aksi sebagai tindak lanjut, mengkomunikasikan hasil
pembelajarannya, melakukan refleksi diri terhadap tahapan
kegiatan yang dilakukan.
Kompetensi awal adalah pengetahuan dan atau keterampilan
Kompetensi Awal yang perlu dimiliki peserta didik sebelum mempelajari topik
Makhluk Hidup dan Lingkungannya. Kompetensi awal yang
harus dimiliki peserta didik adalah kompetensi yang telah dicapai
pada Fase D sebelumnya yang terkait dengan topik Makhluk
Hidup dan lingkungannya
Peserta didik sudah memahami karakteristik wilayah darat dan
perairan, memahami akibat wilayah geografis Indonesia dan
memahami kerja sama antar negara.
Beriman, Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan Berakhlak
Profil Pelajar Pancasila Mulia Siswa senantiasa ingat kepada Allah di setiap
kegiatan/tindakan dan menjaga akhlaknya agar senantiasa mulia
Bergotong royong Siswa dalam melaksanakan praktik yang
bekerja dalam kelompok sehingga pekerjaan tersebut dilakukan
secara bergotong- royong
Kreatif Siswa menuangkan ide atau gagasan ketika
merencanakan dan membuat prosedur dalam praktik
Bernalar Kritis Siswa melakukan langkah-langkah praktik secara
lOMoARcPSD|28327237
B. KOMPETENSI INTI
A Pendahuluan
1 Persiapan 1. Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa
sebelum memulai kegiatan
2. Guru melakukan presensi
3. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok
B Kegiatan Inti
1 1. Menggali pengetahuan awal peserta didik dengan memberikan
pertanyaan pemantik
2. Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik
lOMoARcPSD|28327237
B Kegiatan Inti
3 1. Peserta didik menyimak video Kondisi sosial dan lingkungan alam
2. Peserta didik diminta secara berkelompok untuk mencari metode dalam
menghubungkan dengan kondisi geografis yang memiliki prngaruh
terhadap aktivitas sosial, ekonomi, politik
Pertemuan 3-5
Melakukan prosedur kondisi sosial dan lingkungan alam dalam konteks lokal
A Pendahuluan
1 Persiapan 1. Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa
sebelum memulai kegiatan
2. Guru melakukan presensi
B Kegiatan Inti
3 1. Peserta didik melakukan pembuatan proyek sesuai dengan rencana
yang disusun sebelumnya.
2. Guru memantau perkembangan proyek peserta didik
dan membimbing jika mengalami kesulitan.
3. Peserta didik mencatat setiap tahapan
dan mendokumentasikannya
4. Peserta didik mendiskusikan kendala/masalah yang muncul
Pertemuan 6
Mengevaluasi prosedur kondisi sosial dan lingkungan alam dalam konteks lokal
A Pendahuluan
1 Persiapan 1. Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa
sebelum memulai kegiatan
2. Guru melakukan presensi
B Kegiatan Inti
3 1. Peserta didik melakukan menganalisis hasil penyelidikan kelompok
2. Peserta didik membuat laporan proyek semenarik mungkin dan
sekreatif mungkin
3. Peserta didik melakukan evaluasi prosedur kondisi sosial dan
lingkungan alam dalam konteks lokal
C Kegiatan Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan
2. Peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan
3. Peserta didik menyimak intruksi guru bahwa untuk pertemuan
selanjutnya peserta didik diminta untuk melakukan analisa dan
menyusun laporan
4. Doa Penutup
lOMoARcPSD|28327237
Pertemuan 7
Elemen 3 : Menerjemahkan data dan bukti-bukti secara ilmiah
A Pendahuluan
1 Persiapan 1. Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa
sebelum memulai kegiatan
3. Guru melakukan presensi
Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila
(1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
B Kegiatan Inti
3 1. Peserta didik mengintepretasikan data kedalam grafik, infografis,
atau bentuk lainnya
Lampiran
Bahan Bacaan
A. Definisi
Langkah pertama adalah mengetahui apa itu lingkungan hidup. Lingkungan hidup atau
environment yang berasal dari environner (Bahasa Perancis), yang artinya melingkari atau
mengelilingi, dapat didefinisikan sebagai kondisi di sekitar suatu organisme atau sekelompok
organisme; dan kondisi sosial budaya yang kompleks yang mempengaruhi individu maupun
masyarakat. Karena manusia hidup pada dunia alam dan sekaligus dunia sosial budaya, maka
keduanya menjadi bagian yang amat penting dari lingkungan hidup (Cunningham & Saigo, 1997).
Kita perlu meninjau pula apa definisi lingkungan hidup menurut UU No. 23/1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Lingkungan hidup didefinisikan sebagai “kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain”.
Definisi tersebut menunjukkan bahwa baik lingkungan alam maupun sosial berpengaruh terhadap
kehidupan secara keseluruhan, baik manusia maupun makhluk lainnya.
Sekarang, apa itu Ilmu Lingkungan atau environmental science? Ilmu Lingkungan adalah suatu
studi yang sistematis mengenai lingkungan hidup dan kedudukan manusia yang pantas di dalamnya.
Ilmu Lingkungan bersifat multidisiplin, artinya mencakup berbagai disiplin ilmu lainnya secara
lOMoARcPSD|28327237
terintegrasi, seperti ekologi, geologi, ekonomi, sosiologi, antropologi, dan ilmu politik, secara
holistik/menyeluruh dan berpandangan terbuka. Berbeda dengan ilmu dasar lain yang bebas nilai,
maka ilmu lingkungan berorientasi kepada misi tertentu. Misi tersebut adalah mencari pengetahuan
yang arif, tepat (valid), baru, dan menyeluruh tentang alam sekitar, dan dampak perlakuan manusia
terhadap alam. Pengetahuan tersebut menimbulkan tanggung jawab, untuk terlibat dan mencoba
melakukan sesuatu tentang permasalahan yang kita timbulkan terhadap alam. Jadi pengetahuan
tentang lingkungan hidup adalah untuk menimbulkan kesadaran, penghargaan, dan keberpihakan
(Cunningham & Saigo, 1997).
Masyarakat adalah suatu kumpulan dari banyak individu yang membentuk sebauh kelompok
dimana mereka mematuhi setiap peraturan yang telah ditetapkan di lingkungan yang mereka tempati.
Manfaat keberagaman budaya di Indonesia menjadikannya dibagi menjad 2 area yaitu masyarakat
pedesaan dan masyarakat perkotaan. Mereka mempunyai ciri khas dan kepribadian masing-masing
yang membedakan satu sama lain. Masyarakat desa dianggap sebagai orang-orang yang sangat
menjunjung tinggi adat istiadat, kebiasaan para leluhur serta sangat terkenal dengan kerama
tamahannya. Sedangkan, masyarakat di daerah perkotaan sangat indentik dengan individualisme yang
mereka junjung dan terkenal sebagai pribadi yang jarang bisa mengharagai seseorang. Lalu seperti
apa sebenarnya kondisi sosial masyarakat di pedesaan maupun di perkotaan? Mari kita simak
bersama-sama.
B. Masyarakat Pedesaan
Desa adalah suatu wilayah ditinggali oleh seseorang dengan memiliki keunikan geografi, sosial,
ekonomi, politik dan budaya dimana wilayah ini diatur oleh pemerintah desa dibawah naungan
Undang-Undang. Oleh pemerintah, mereka diberikan wewenang untuk mengelola dan mengatur
pemerintahannya sendiri. Masyarakat pedesaan sering berinteraksi langsung dengan lingkungan
alamnya yang masih asli sehingga hal ini memicu hampir seluruh lapisan masyarakat untuk bekerja
dengan bertani, berkebun, ataupun bisnis perikanan. Selain itu, mereka juga dikenal sangat
menjunjung tinggi adat istiadat. Antara desa yang dengan desa lainnya akan mempunyai karakteristik
aspek budaya dan adat istiadat yang berbeda.
Akan tetapi, tak sedikit masyarakat pedesaan khususnya contoh kondisi sosial masyarakat di
suatu wilayah masyarakat desa tertinggal di Indonesia masuk ke dalam masyarakat yang jauh dari
kemajuan teknologi. Lebih parahnya, mereka hampir tak pernah tersentuh dengan pembangunan
sehingga akses mereka jauh dari kata layak. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa masyarakat desa
yang tinggal dan mendiami suatu wilayah tertentu cenderung memiliki contoh nilai sosial yaitu
berupa ikatan yang kuat antar sesama sehingga ketika yang satu sedang tertimpa musibah, mereka
juga akan larut dalam kesedihan. Masyarakat pedesaan yang tertinggal dengan pembangunan adalah
masyarakat yang sulit untuk dijangkau, mereka jauh dari pusat kota serta minim akan pendidikan.
Tradisi dari nenek moyang yang mereka junjung tinggi juga dapat mempengaruhi pembaharuan
sehingga terkadang mereka lebih memilih patuh terhadap ketentuan nenek moyang mereka dan tak
sedikit yang menolak adanya pembaharuan.
Ciri-Ciri Masyarakat Pedesaan :
Memiliki kelompok dominan
Menjunjung tunggi kekeluargaan
Bersifat homogen dalam segala aspek kehidupan
Pengaruh mobilitas sosial rendah
Proporsi anak lebih besar
Memiliki jumpah penduduk yang kecil dan terbatas
Dikuasai alam
Sebagian besar adalah petani
lOMoARcPSD|28327237
D. Masyarakat Perkotaan
Berbicara mengenai kota berati kita sedang berbicara tentang wilayah yang ramai, lalu
lintas padat, berderet toko-toko dan gedung-gedung pencakar langit serta jalanan penuh
kemacetan. Dari gambaran yang kita dapatkan sekilas, kita dapat menyimpulkan bahwa
kehidupan di kota adalah kehidupan yang heterogen dan kompleks. Dilihat dari faktor-faktor
yang mempengaruhi persebaran penduduk mereka didominasi dengan banyaknya kepadatan
penduduk namun dilengkapi dengan fasilitas yang begitu memadai.
Masyarakat perkotaan terbentuk dari berbagai contoh kondisi sosial masyarakat di suatu
wilayah dari aspek langsung maupun tak kangsung dengan memusatkan penduduk yang sangat
banyak dan padat sehinggan akan mudah mendapatkan dampak masalah sosial karena sering
dibumbui dengan kehidupan matrealistis. Di perkotaan pula, kita akan sangat jarang sekali
melihat lahan pertanian. Lahan itu telah diubah menjadi gedung-gedung dan perumhan elit,
sehingga kebanyakan masyarakat perkotaan berprofesi sebagai pegawai kantor, guru, sopir dan
berbagai profesi kota lainnya.
Ciri-ciri Masyarakat Perkotaan:
1. Menjunjung tunggi individualisme
2. Bersifat heterogen dalam segala aspek kehidupan
3. Pengaruh mobilitas sosial tinggi
4. Proporsi anak lebih sedikit karena biasanya sangat patuh terhadap program pemerintah
5. Memiliki jumpah penduduk yang besar dan padat
6. Dikuasai bangunan
7. Sebagian besar adalah pekerja kantor
lOMoARcPSD|28327237
2. Tingkah laku
Umumnya tingkah laku masyarakat perkotaan akan bersifat kreatif, radikal, dan lebih
dinamis. Penerimaan yang terbuka dengan hal-hal baru membuat mereka mempunyai kreatifitas yang
lebih luas ketimbang masyarakat pedesaan. Mereka akan lebih cepat dalam memutuskan sesuatu dan
lebih luas dalam menerima kebiasaan-kebiasaan baru.
3. Perwatakan
Perwatakan masyarakat perkotaan cenderung lebih mengarah pada sifat matrealistis.
Kehidupan mereka yang individualis, egois serta memiliki pandangan yang radikal telah membuat
mereka menjadi miskin akan agama. Hal ini akan memicu mereka untuk melakukan tindakan yang
negatif, moral yang tak baik serta tak menghiraukan tanggung jawab sosial. Mereka mempunyai
agama, namun mereka tak menghayatinya dengan serius.
Dan masih ada beberapa kondisi sosial masyarakat lainnya yang bisa anda ketahui sebagai
berikut:
1. Jalan pikiran rasional dan mementingkan kepentingan prbadi
2. Mudah mendapatkan pekerjaan
3. Cenderung sangat cepat dalam melakukan sesuatu sehingga mereka harus saling mengejar
4. Cenderung memikirkan dunia sehingga memiliki bekal agama yang kurang
5. Hanya sibuk dengan dirinya sendiri sehinggatak peduli dengan orang lain
6. Mempunyai batas-batas yang jelas dan pembagian kerja yang tegas
7. Sangat terbuka dengan perubahan
8. Memudahkan upaya pemerintah dalam mengatasi pengangguran karena lebih banyak peluang
untuk mengembangkan karir
9. Mudahnya mengakses pendidikan
10. Teknologi berkembang pesat
Demikian contoh dari kondisi sosial masyarakat di suatu wilayah yaitu wilayah perkotaan
dengan wilayah pedesaan. Keduanya memiliki kondisi sosial yang berbeda karena disebabkan oleh
pengaruh letak geografis serta latar belakang sosial, ekonomi dan pendidan yang berbeda. Semoga hal
ini dapat menambah wawasan pengetahuan kita khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan sosial dan
bermanfaat di kehidupan selanjutnya.
Kondisi fisik wilayah Indonesia dibagi menjadi dua yaitu letak astronomis dan letak geografis.
Letak astronomis memiliki nilai absolut yang ditentukan oleh derajat lintang dan bujur. Sementara
letak geografis adalah letak relatif yang dipengaruhi oleh kondisi dari alam.
Mengutip dalam buku IPS Terpadu Jilid II karya Dra.Umasih,dkk, berikut ini adalah letak
astronomis dan geografis dari Indonesia.
1. Secara astronomis, Indonesia terletak pada 6 Lintang Utara (LU) - 11 Lintang Selatan (LS) dan 95
Bujur Timur (BT) - 141 Bujur Timur (BT).
2. Wilayah Indonesia dikelilingi dua samudera, yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
3. Diapit oleh dua benua, yakni Benua Asia dan Australia.
4. Berada di daerah pertemuan dua rangkaian pegunungan muda, yaitu Pegunungan Mediterania
dan Pegunungan Pasifik.
Letak geografis Indonesia berkaitan dengan perubahan iklim serta pembagian wilayah waktu.
Menurut I Made Sandy dalam sumber rujukan yang sama, terdapat empat sifat dasar iklim yang
ditentukan oleh faktor letak dan sifat kepulauannya, antara lain:
1. Indonesia berada di garis khatulistiwa yang memberikan keuntungan berupa tidak ada perubahan
suhu yang ekstim.
2. Letak Indonesia yang diapit oleh dua benua, mengakibatkan berhembusnya angin musim
yang membawa musim hujan dan musim kemarau ke Indonesia.
3. Terbebas dari hembusan angin taifun karena terletak pada garis lintang di atas 10 LU dan di
bawah 10 LS.
4. Memiliki kelembaban udara yang tinggi karena memiliki lautan luas dan selat yang banyak.
Sementara itu, dari segi pembagian wilayah waktu, Indonesia membaginya menjadi tiga bagian
yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia Timur
(WIT). Setelah membahas letak geografisnya, lalu ada apa saja pengaruh kondisi geografis Indonesia
sebagai negara maritim terhadap kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat?
Sumber daya laut Indonesia melimpah dengan adanya keanekaragaman ikan, terumbu karang,
dan biota laut yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Selain itu bahan mineral, sumber energi minyak
dan bumi, serta wisata bahari dapat ditonjolkan untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakatnya.
Tidak hanya dari sisi sumber daya alam yang melimpah, para warga di pesisir laut juga dapat memiliki
banyak jenis pekerjaan yang menunjang ekonominya. Contohnya adalah nelayan, pertambangan,
membuka sektor usaha wisata, pelayaran, dan berbagai macam kegiatan di pelabuhan.
II. Asesmen
1. Asesmen non Kognitif
Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin
ditanyakan
Kesejahteraan psikologis dan sosial Bagaimana perasaanmu mau belajar IPAS
emosi peserta didik hari ini?
Aktivitas peserta didik selama belajar di Apa aktivitasmu selain belajar IPAS ?
rumah
Kondisi keluarga peserta didik dan pergaulan Adakah yang mendampingmu belajar ?
peserta didik
Gaya belajar, karakter, serta minat Sudah siap belajar IPAS hari ini?
peserta didik Bagaimana gaya belajar anda (melihat,
mendengar, berbicara/mengungkapkan
kembali ) ?
Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang
dibutuhkan?
Memberikan pertanyaan dalam google form untuk Google
kemudian diisi oleh peserta didik dan dianalisis untuk form
menentukan kesiapan peserta didik Internet
Untuk peserta didik yang sudah siap: beri apresiasi agar HP
kesiapannya lebih mantab
Untuk peserta didik yang belum siap: beri semangat dan
dorongan agar muncul semangat dan siapbelajar
Pelaksanaan
1. Berikan penguatan dan/atau pertanyaan lanjutan saat
peserta didik menjawab pertanyaan
2. Arahkan dan langsung menjawab jika peserta didik balik
bertanya
3. Beri waktu peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan.
Jika merasa kesulitan memahami pertanyaan, sederhanakan
pertanyaan dengan menggunakan bahasa yang lebih mudah
dipahami.
Tindak Lanjut
1. Jika peserta didik menyampaikan masalah, ajak
berdiskusi untuk menentukan penyelesaiannya atau
paling tidak mengurangi bebannya
2. Jika diperlukan komunikasikan permasalahan tersebut
dengan wali kelas
3. Lakukan asesmen diagnostik non kognitif secara berkala
sesuai kebutuhan
lOMoARcPSD|28327237
3. Asesmen Sumatif
3.Tuliskan dan jelaskan 1. Proses ekspor impor mudah Proses ekspor impor 10
keuntungan letak geografis mudah dikarenakan Indonesia menjadi pusat
indonesia! pelayaran dan perdagangan internasional.
Indonesia menjadi titik persilangan
lOMoARcPSD|28327237
5. Kerja sama apa saja yang Kerja saama di bidang sosial, ekonomi, politik 25
dilakukan negara indonesia sehingga negara indonesia dapat disebut sebagai
dengan negara asing dengan negara agraris
letak geografis indonesia salah
satu letak yang strategis?
GLOSARIUM
i. Persuasive : Perangkat
iii. Compulsive : Sebuah kondisi psikologis yang ditandai dengan perilaku pengulangan
yang disebabkan oleh ketakutan atau pikiran yang tidak masuk akal.
iv. Pervasion : Pengendalian sosial yang dilakukan tanpa kekerasan misalnya melalui
cara mengajak, menasihati atau membimbing anggota masyarakat agar
bertindak sesuai dengan nilai dan norma masyarakat.
lOMoARcPSD|28327237
lOMoARcPSD|28327237
lOMoARcPSD|28327237
lOMoARcPSD|28327237
lOMoARcPSD|28327237
lOMoARcPSD|28327237
lOMoARcPSD|28327237
lOMoARcPSD|28327237
lOMoARcPSD|28327237
lOMoARcPSD|28327237
lOMoARcPSD|28327237
lOMoARcPSD|28327237
lOMoARcPSD|28327237
lOMoARcPSD|28327237