A. INFORMASI UMUM
1. Identitas Modul
Nama Penyusun : Rizqi Noviyanto, S.Pd.
Institusi : SMK Islam Tepadu Roudhotul Mubtadiin Ulujami
Tahun : 2022
Jenjang : SMK
Kelas/Semester : X/2
Alokasi Waktu : 30 x 45 menit (5 pertemuan)
2. Kompetensi Awal
Peserta didik dapat mendeskripsikan letak wilayah dan pengaruhnya bagi keadaan sosial dan
aktivitas ekonomi masyarakat Indonesia.
6. Model Pembelajaran
Project Base Learning dengan model blended learning
B. KOMPONEN ISI
1. Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik dapat menyimpulkan kondisi ekonomi suatu daerah berdasarkan survey studi
lapangan. (Pertemuan 1)
b. Peserta didik dapat memotret kondisi sosial pendidikan suatu daerah melalui observasi.
(Pertemuan 1)
c. Peserta didik dapat membuat solusi permasalahan kondisi sosial pendidikan melalui
analisis data observasi (Pertemuan 2)
d. Peserta didik dapat membuat peta kerawanan sosial berdasarkan kondisi keanekaragaman
suku, agama, ras antar gololongan (Pertemuan 3)
e. Peserta didik dapat mengidentifikasi permasalahan sosial akibat kemajuan teknologi
melalui observasi lapangan. (Pertemuan 4)
f. Peserta didik mampu membuat solusi atas permasalahan sosial akibat kemajuan teknologi
melalui analisis data. (Pertemuan 5)
2. Pemahaman Bermakna
Kondisi alam/geografis dan sosial masyarakat sangatlah beragam. Keduanya saling
mempengaruhi aspek kehidupan seperti aktivitas sosial, ekonomi, dan politik. Maka dari itu kita
harus bijak dalam menyikapi segala hal yang berkenaan dengan kondisi-kondisi tersebut
sehingga kehidupan dapat berjalan dengan seimbang dan saling bertoleransi.
3. Pertanyaan Pemantik
1. Apakah yang kamu ketahui mengenai ruang?
2. Bagaimana kondisi alam/geografis Indonesia?
3. Adakah pengaruh kondisi alam dan sosial Indonesia dengan aktivitas masyarakat?
4. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Pendahuluan (15 Menit)
a. Peserta didik dan guru berdoa bersama untuk memulai pembelajaran
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
c. Peserta didik membuat kesepakatan dengan guru terkait aktivitas pembelajaran yang akan
dilakukan.
d. Guru melakukan tes diagnostik untuk mengetahui kesiapan belajar peserta didik
Kondisi alam/geografis sangat berpengaruh pada kondisi ekonomi maupun sosial
pendidikan. Bagaimana kondisi ekonomi dan sosial pendidikan masyarakat Indonesia?
Pertemuan 2
Pendahuluan (15 Menit)
a. Peserta didik dan guru berdoa bersama untuk memulai pembelajaran
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
c. Peserta didik membuat kesepakatan dengan guru terkait aktivitas pembelajaran yang akan
dilakukan.
d. Guru melakukan tes diagnostik untuk mengetahui kesiapan belajar peserta didik
Permasalahan apa sajakah yang timbul dalam kondisi sosial pendidikan masyarakat
Indonesia?
Pertemuan 3
Pendahuluan (15 Menit)
a. Peserta didik dan guru berdoa bersama untuk memulai pembelajaran
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
c. Peserta didik membuat kesepakatan dengan guru terkait aktivitas pembelajaran yang akan
dilakukan.
d. Guru melakukan tes diagnostik untuk mengetahui kesiapan belajar peserta didik
Keanekaragaman suku, agama, ras antar golongan terkadang dapat menimbulkan berbagai
permasalahan kerawanan sosial masyarakat. Kerawanan sosial apa sajakah yang dapat
ditimbulkan ?
Pertemuan 4
Pendahuluan (15 Menit)
a. Peserta didik dan guru berdoa bersama untuk memulai pembelajaran
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
c. Peserta didik membuat kesepakatan dengan guru terkait aktivitas pembelajaran yang akan
dilakukan.
d. Guru melakukan tes diagnostik untuk mengetahui kesiapan belajar peserta didik :
Perkembangan teknologi sangatlah bermanfaat bagi masyarakat, tetapi juga dapat
menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat maupun lingkungan. Apa sajakah
permasalahan yang dapat ditimbulkan akibat kemajuan teknologi ?
Pertemuan 5
Pendahuluan (15 Menit)
a. Peserta didik dan guru berdoa bersama untuk memulai pembelajaran
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
c. Peserta didik membuat kesepakatan dengan guru terkait aktivitas pembelajaran yang akan
dilakukan.
d. Guru melakukan tes diagnostik untuk mengetahui kesiapan belajar peserta didik :
Permasalahan sosial akibat kemajuan teknologi harus diatasi agar tidak menimbulkan
ketimpangan dan permaslahan lain dalam masyarakat. Solusi apa sajakah yang dapat
diberikan dalam permasalahan sosial tersebut ?
5. Asesmen
a. Asesmen diagnostik
1) Assesmen diagnostik nonkognitif
a) Bagaimana kondisi ekonomi masyarakat di daerahmu?
b) Bagaimana kondisi sosial pendidikan di daerahmu?
c) Apa dampak yang muncul akibat kemajuan teknologi bagi dirimu?
2) Asesmen diagnostik kognitif
a) Bagaimana kondisi ekonomi dan sosial pendidikan masyarakat Indonesia?
b) Permasalahan apa sajakah yang timbul dalam kondisi sosial pendidikan masyarakat
Indonesia?
c) Kerawanan sosial apa sajakah yang dapat ditimbulkan dari keanekaragaman suku,
agama, ras antar golongan ?
d) Apa sajakah permasalahan yang dapat ditimbulkan akibat kemajuan teknologi ?
e) Solusi apa sajakah yang dapat diberikan dalam permasalahan sosial akibat kemajuan
teknologi ?
b. Asesmen formatif
a. Sikap dan keaktifan dalam diskusi
b. Tampilan Presentasi peserta didik
c. Asesmen sumatif
a. Laporan siswa
b. Tes uraian
KELOMPOK : 1............................................
2............................................
3............................................
4............................................
5............................................
6............................................
KELAS : ..............................................
TOPIK PERMASALAHAN : ..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
PENGUMPULAN DATA :
No. Data yang diambil Uraian Sumber data
KESIMPULAN : ...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
c. Lembar Pengamatan
Rubrik Asesmen
1) Indikator aktif dalam pengumpulan data
a) tidak menunjukkan rasa ingin tahu dalam pengamatan, sulit terlibat aktif dalam
kegiatan kelompok atau individu walaupun telah didorong untuk terlibat.
b) menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu teliti, dan baru terlibat aktif
dalam kegiatan kelompok ketika disuruh atau kurang teliti dalam menyelesaikan
masalah secara individu.
c) menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, teliti, jujur dan aktif dalam dalam
kegiatan baik kelompok maupun individu
1.
2.
3.
dst
Kriteria
A = Total Skor 8-9
B = Total Skor 6-7
C = Total Skor 4-5
D = Total Skor 3
3. Bahan Bacaan
Suatu peristiwa dapat dikaji berdasarkan aspek ruang, waktu, kebutuhan,
kemasyarakatan, maupun budayanya. Setiap ruang di permukaan bumi ini pasti memiliki ciri
khas atau karateristik tertentu. Ciri khas atau karakteristik lingkungan manusia dipengaruhi oleh
lokasi atau tempat kedudukan mereka. Karateristik inilah yang kemudian menciptakan interaksi
antarruang di permukaan bumi, termasuk komunikasi antar manusia yang tinggal didalamnya.
Manusia tidak dapat hidup sendiri. Mereka membutuhkan manusia dalam hidupnya. Oleh
karena itu, manusia melakukan interaksi sosial yang mendasari aktivitas manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Guna memenuhi kebutuhan hidupnya tersebut, manusia
menciptakan berbagai hal untuk membuat kehidupan mereka menjadi lebih baik.
Untuk memahami keadaan alam dan aktivitas penduduk, kita awali dengan memahami
konsep keterkaitan (konektivitas) antararuang dan antarwaktu. Ruang atau tempat biasanya
digunakan manusia sebagai tempat tinggal dan tempat melakukan interaksi dengan makhluk
hidup lain. Ruang dapat diartikan sebagai wadah dari seluruh aktivitas makhluk hidup yang ada
di permukaan bumi ini. Ruang juga tidak sebatas pada permukaan bumi saja namun juga
mencakup segala hal yang berada di bawah permukaan bumi, perairan dan udara yang
bersentuhan dengan permukaan bumi.
Perbedaan karakteristik ruang menimbulkan adanya interaksi antara ruang satu dengan
ruang lainnya, sebab untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia di suatu ruang tertentu akan
membutuhkan ruang lainnya. Dalam satu ruang tidak mungkin dapat menghasilkan seluruh
kebutuhan hidup manusia baik dari jenis maupun jumlahnya. Sebagai contoh, wilayah
pegunungan umumnya merupakan wilayah penghasil sayuran, sedangkan daerah pesisir
merupakan wilayah penghasil ikan laut. Penduduk daerah pesisir membutuhkan sayuran dari
daerah pegunungan untuk di konsumsi setiap hari dan sebaliknya penduduk dari daerah
pegunungan membutuhkan ikan yang berasal dari penduduk di daerah pesisir. Penduduk yang
tinggal di daerah berbeda hasil buminya akan berkunjung untuk mendapatkan barang yang
dibutuhkannya. Oleh karena itu, wilayah yang berbeda tersebut kemudian saling berinteraksi
melalui aktivitas perdagangan.
Dalam kondisi saling bergantung, diperlukan adanya interaksi keruangan, yaitu:
1. Saling Melengkapi (Complementarity/Regional Complementary)
Kondisi saling melengkapi ini terjadi apabila ada wilayah-wilayah yang memiliki hasil
komoditas yang berbeda. Misalnya, wilayah X merupakan penghasil sayuran, sedangkan
wilayah Y merupakan penghasil ikan. Wilayah X membutuhkan ikan, sedangkan wilayah Y
membutuhkan sayuran. Untuk memenuhi kebutuhannya tersebut maka wilayah X melakukan
interaksi dengan wilayah Y melalui aktivitas jual beli atau perdagangan.
2. Kesempatan Antara (Intervening Opportunity)
Kesempatan antara merupakan suatu lokasi yang menawarkan alternatif lebih baik sebagai
tempat asal maupun tempat tujuan. Apabila seseorang akan membeli suatu produk, maka ia
akan mempertimbangkan faktor biaya dan jarak untuk memperoleh produk yang
dikehendaki. Misalnya, wilayah A biasanya membeli sepatu ke wilayah B, kemudian
diperoleh informasi bahwa ada wilayah C juga sebagai wilayah sepatu. Dikarenakan wilayah
C jaraknya lebih dekat sehingga biaya transportasinya lebih murah, maka para pembeli sepatu
dari wilayah A akan beralih membeli sepatu ke wilayah C. Akibatnya adalah interaksi antara
wilayah A dengan B akan menjadi lemah atau menurun.
3. Kemudahan Transfer (Transfer Ability)
Kegiatan pengangkutan orang maupun barang pasti memerlukan biaya. Biaya untuk
terjadinya interaksi tersebut harus lebih rendah jika dibandingkan dengan keuntungan yang
akan diperoleh. Apabila biaya yang akan dikeluarkan tersebut lebih tinggi dibandingkan
dengan keuntungan yang akan diperoleh, maka interaksi antarruang tidak akan terjadi. Selain
biaya, kemudahan transfer juga bergantung pada ketersediaan infrastruktur (sarana dan
prasarana) yang menghubungkan daerah asal dengan daerah tujuan. Kondisi jalan yang rusak
atau sulit untuk dicapai akan mengurangi kemungkinan terjadinya interaksi dikarenakan
biaya untuk mencapainya akan lebih mahal. Sebagai contoh, seseorang akan menjual baju
dari wilayah X ke wilayah Y, namun kondisi jalan menuju wilayah Y mengalami kerusakan,
sehingga sulit dilalui. Akibatnya yang terjadi adalah orang tersebut tidak jadi menjual baju
ke wilayah Y.
4. Glosarium
Ruang : wadah dari seluruh aktivitas makhluk hidup yang ada di permukaan bumi ini.
Konektivitas : keterkaitan satu aspek dengan aspek yang lain dan saling terhubung
5. Daftar Pustaka
https://drive.google.com/drive/folders/1tq_B8nDKm6giORPusIlh8ASMfwmLvnrz
https:///E:/IHT%20KUR%20PK%2021-22/Buku%20Teks%20IPAS.pdf
https://bertema.com/sintaks-model-project-based-learning-dalam-pembelajaran