Anda di halaman 1dari 23

MODUL AJAR

SEJARAH KELAS X
SMK BINA PATRIA 2 SUKOHARJO
Tahun Pelajaran 2022/2022

A. Informasi Umum
Bidang Keahlian Teknologi Manufaktur dan Rekayasa
Program Keahlian Teknik otomotif
Konsentrasi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
Judul Elemen Pengantar Ilmu Sejarah
Diskripsi Pengantar Ilmu sejarah membahas tentang:
 pengertian sejarah dan ruang lingkup sejarah,
 konsep manusia manusia, ruang dan waktu dalam
sejarah
 konsep perubahan dan keberlanjutan
 Cara berfikir sejarah

Capaian Pemelajaran Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami konsep
dasar ilmu sejarah yang dapat digunakan untuk menjelaskan
peristiwa sejarah; Memahami konsep dasar ilmu sejarah
sebagai pisau analisa untuk mengkaji peristiwa sejarah;
Memahami manusia sebagai subjek dan objek sejarah;
Memahami peristiwa sejarah dalam ruang lingkup lokal,
nasional, dan global; Memahami sejarah dalam dimensi
masa lalu, masa kini, dan masa depan; Memahami sejarah
dari aspek perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan
keberulangan; Memahami peristiwa sejarah secara
diakronik (kronologi) maupun sinkronik.
Kompetensi Awal Pengetahuan dan/atau keterampilan yang perlu dimiliki
peserta didik sebelum mempelajari modul ini adalah:
a. peserta didik mampu memahami konsep dasar ilmu
sejarah yang dapat digunakan untuk menjelaskan
peristiwa sejarah
b. Peserta didik mampu memahami konsep dasar ilmu
sejarah sebagai pisau analisa untuk mengkaji peristiwa
sejarah
c. Peserta didk mampu memahami manusia sebagai subjek
dan objek sejarah
d. Peserta didik mampu memahami peristiwa sejarah
dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global;
e. Peserta didik mampu memahami peristiwa sejarah
dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan.
f. Peserta didik mampu memahami sejarah dari aspek
perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan
keberulangan
g. Peserta didik mampu memahami peristiwa sejarah
secara diakronik (kronologi) maupun sinkronik
Kelas X (sepuluh)
Alokasi Waktu ( 6x45’)
Jumlah Pertemuan 3 Kali Pertemuan
Fase Capaian E
Profil Pelajar Pancasila Beriman dan bertakwakepadaTuhanYangMahaEsadan
Bergotong royong, tanggung jawab,
Target Peserta Didik a. Peserta didik dengan kemampuan rata-rata: tidak ada
kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.
b. Peserta didik dengan kemampuan di bawah rata-rata:
memiliki kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi ajar (jika tidak sesuai dengan gaya belajarnya,
tidak dapat berkonsentrasi dalam waktu yang lama atau
sebab lain).
c. Peserta didik dengan kemampuan di atas rata-rata:
dapat mencerna dan memahami dengan cepat dan
mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi
(HOTS).
Model Pembelajaran DicoveryLearning
Mode Pembelajarn Daring/Kombinasi
Metode Pembelajaran Model pembelajaran yang digunakan adalah CTL
(Contectual Teaching Learning) dengan pendekatan
pembelajaran Blended Learning, dan Sintag (MERRDEKA
belajar) serta Discovery Learning (tatap muka)
Bentuk Penilaian NonKognitifdanKognitif
Sumber Pembelajaran BukuPaket,Modul,Lembar kerja siswa, Internet danLainnya
Bahan Alat dan Praktek Kertas HVS, Tinta printer, PC/Laptop atau Smartphone
Pembelajaran dengan aplikasi Ms. Office. Gambar komponen lingkungan
Media Pembelajaran PPT,video pembelajaran, Internet

B. KOMPETENSI INTI
1. TUJUAN PEMELAJARAN
a. Peserta didik mampu memahami konsep dasar ilmu sejarah yang dapat
digunakan untuk menjelaskan peristiwa sejarah
b. Peserta didik mampu memahami konsep dasar ilmu sejarah sebagai pisau analisa
untuk mengkaji peristiwa sejarah
c. Peserta didik mampu memahami manusia sebagai subjek dan objek sejarah
d. Peserta didik mampu memahami peristiwa sejarah dalam ruang lingkup lokal,
nasional, dan global
e. Peserta didik mampu memahami sejarah dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan
masa depa
f. Peserta didik mampu memahami sejarah dari aspek perkembangan, perubahan,
keberlanjutan, dan keberulangan
g. Peserta didik mampu memahami peristiwa sejarah secara diakronik (kronologi)
maupun sinkronik

2. PEMAHAMAN BERMAKNA
Manusia dan sejarah tidak dapat dipisahkan. Sejarah tanpa manusia adalah khayal.
Manusia dan sejarah merupakan kesatuan dengan manusia sebagai sebjek dan objek
sejarah. Bila manusia dipisahkan dari sejarah, maka ia bukan manusia lagi. Manusia
menjadi mahluk sejenis biasa seperti hewan. Disini ingatan manusia memegang
peranan penting. Iangatan itu digunakan manusia untuk menggali kembali
pengalaman yang pernah dialami nya. Mengingat berarti mengalami lagi,
mengetahui kembali sesuatu yang terjadi dimasa lalu, namun ingatan manusia
terbatas sehingga perlu alat bantu yaitu tulisan yang terbukti menyimpan ingatan
nya. Dengan tulisan, manusia mencacatat pengalaman nya. Pegalaman yang dialami
manusia dituturkan kembali dengan menggunakan bahasa.

3. PERTANYAAN PEMANTIK
a. Bagaimana komentarmu terhadap penyataan bahwa manusia dan sejarah tidak
dapat dipisahkan?
b. Jelaskan dengan menggunakan kata-katamu sendiri mengenai konsep manusia
hidup dalam ruang dan waktu?
c. Buatlah definisi dan beri penjelasan secukup nya tentang sejarah sebagai cerita,
kisah, dan seni?
d. Pernahkan kamu membandingkan antara mitos dan fakta sejarah
e. Permahkan kamu membaca buku-buku sejarah yang menunjukan adanya cara
berfikir diakronis, sinkronis, kronologis, kausalitas, dan periodesasi?

4. KEGIATAN PEMELAJARAN
Pertemuan 1

KEGIATAN Deskripsi Kegiatan Guru dan Peserta Didik Alokasi


Waktu
Pendahulua 1. Peserta didik dan Guru memulai dengan 10 Menit
n berdoa bersama
2. Peserta didik disapa dan melakukan
pemeriksaan kehadiran bersama dengan
guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru
membahas tentang kesepakatan yang akan
diterapkan dalam pembelajaran
4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui
pertanyaan pemantik:
a. Apakah yang kamu ketahui tentang arti
dari sejarah?
b. Menurut kalian, mengapa kita perlu
mempelajari sejarah?
Inti 1. Peserta didik mendapatkan pemaparan 70 Menit
secara umum tentang pengertian sejarah dan
ruang lingkupnya
2. Dengan metode tanya jawab guru
memberikan pertanyaan mengenai:
a. pengertian sejarah
b. ruang lingkup belajar sejarah
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk
melakukan studi pustaka (browsing dan/atau
mengunjungi perpustakaan) guna
mengeksplorasi arti dan definisi sejarah
(lembar praktik terlampir) serta Ruang
lingkup belajar sejarah
4. Peserta didik diminta melaporkan hasil
studinya dan kemudian bersama-sama
dengan dibimbing oleh guru mendiskusikan
hasil laporannya di depan kelas
5. Untuk analisis pengertian dan ruang lingkup
sejarah dapat dilakukan secara kolaboratif di
papan tulis. Peserta didik secara bergantian
mengungkapkan gagasannya. Guru
membimbing diskusi.
Penutup 1. Peserta didik dapat menanyakan hal yang 10 menit
tidak dipahami pada guru
2. Peserta didik mengomunikasikan kendala
yang dihadapi selama mengerjakan
3. Peserta didik menerima apresiasi dan
motivasi dari guru.

Pertemuan 2

KEGIATAN Deskripsi Kegiatan Guru dan Peserta Didik Alokasi


Waktu
Pendahulua 1. Peserta didik dan Guru memulai dengan 10 Menit
n berdoa bersama
2. Peserta didik disapa dan melakukan
pemeriksaan kehadiran bersama dengan
guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru
membahas tentang kesepakatan yang akan
diterapkan dalam pembelajaran
4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui
pertanyaan pemantik:
a. Apakah yang kamu ketahui tentang
subyek sejarah?
b. Menurut kalian, belajar sejarah itu
apakah ada kaitannya antara masa lalu,
masa sekarang dan masa yang akan
datang?
Inti 1. Peserta didik mendapatkan pemaparan 70 Menit
secara umum tentang pengertian subyek
dan obyek sejarah serta sejarah dalam
dimensi masa lalu, masa sekarang dan masa
yang akan datang
2. Dengan metode tanya jawab guru
memberikan pertanyaan mengenai:
a. pengertian subyek dan obyek sejarah
b. dimensi waktu dalam sejarah
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk
melakukan studi pustaka (browsing
dan/atau mengunjungi perpustakaan) guna
mengeksplorasi
a. Pengertian subyek dan obyek sejarah
(lembar praktik terlampir)
b. Pengertian dimensi waktu dalam
sejarah
4. Peserta didik diminta melaporkan hasil
studinya dan kemudian bersama-sama
dengan dibimbing oleh guru mendiskusikan
hasil laporannya di depan kelas
5. Untuk analisis pengertian dan ruang lingkup
sejarah dapat dilakukan secara kolaboratif di
papan tulis. Peserta didik secara bergantian
mengungkapkan gagasannya.
Penutup 1. Peserta didik dapat menanyakan yang tidak 10 menit
dipahami pada guru
2. Peserta didik mengomunikasikan kendala
yang dihadapi
3. Peserta didik menerima apresiasi dan
motivasi dari guru.

Pertemuan 3

KEGIATAN Deskripsi Kegiatan Guru dan Peserta Didik Alokasi


Waktu
Pendahulua 1. Peserta didik dan Guru memulai dengan 10 Menit
n berdoa bersama
2. Peserta didik disapa dan melakukan
pemeriksaan kehadiran bersama dengan
guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru
membahas tentang kesepakatan yang akan
diterapkan dalam pembelajaran
4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui
pertanyaan pemantik:
a. Apakah yang kamu ketahui tentang
konsep perubahan?
b. Apa yang kalian ketahui tentang
kronologi sejarah?
Inti 1. Peserta didik mendapatkan pemaparan 70 Menit
secara umum tentang pengertian konsep
perubahan dan keberlanjutan
2. Dengan metode tanya jawab guru memberi
pertanyaan mengenai:
a. pengertian konsep perubahan
b. pengertian konsep keberlanjutan
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk
melakukan studi pustaka (browsing
dan/atau mengunjungi perpustakaan) guna
mengeksplorasi
a. Pengertian konsep perubahan
b. Pengertian konsep keberlanjutan
c. Peserta didik diminta melaporkan hasil
studinya dan kemudian bersama-sama
dengan dibimbing oleh guru
mendiskusikan hasil laporannya di
depan kelas
Untuk analisis pengertian konsep perubahan
dan keberlanjtan sejarah dapat dilakukan
secara kolaboratif di papan tulis. Peserta didik
secara bergantian mengungkapkan
gagasannya. Guru membimbing diskusi.
Penutup 1. Peserta didik dapat menanyakan hal yang 10 menit
tidak dipahami pada guru
2. Peserta didik mengomunikasikan kendala
yang dihadapi selama mengerjakan
Peserta didik menerima apresiasi dan
motivasi dari guru.

5. ASESMEN
a. Penilaian Ketercapaian Tujuan Pembelajaran bisa dilakukan secara Individu
dan Kelompok
b. Observasi guru selam kegiatan belajar berlangsung 

c. Penilaian hasil presentasi hasil diskusi (terlampir)


d. Penilaian hasil lembar kerja siswa (terlampir)
e. Asesmen Tertulis (terlampir)
f. Asesmen dapat dilaksaknakan dengan beberapa penilaian :
1. Diagnostis
2. Formatif ( Ulangan Harian : lisan dan tertulis/PG dan ESSAY
3. Sumatif UAS dan UKK

Aspek Jumlah
Asesmen Jenis Tes Bentuk Tes Waktu
Penilaian Soal
Diagnostik Mengambil hasil asesmen sumatif fase sebelumnya
Presentasi Hasil
Formatif Keterampilan Non Tes - 10’
diskusi
Penilaian antar
Sikap Non Tes - 5’
teman
Tes
Sumatif Pengetahuan Essay 5 soal 60’
Tertulis

a. Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik yang dilakukan adalah asesmen diagnostik kognitif, yaitu
dengan menggunakan asesmen sumatif pada fase sebelum.
b. Asesmen Formatif
1) Penilaian Keterampilan
Penilaian Keterampilan menggunakan bentuk tes presentasi hasil diskusi.
Rubrik Asesmen Presentasi Hasil
Belum Cukup Sangat
Kompeten
Aspek Kompeten Kompeten Kompeten
(70-84)
(0-64) (65-69) (85-100)
Proses Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
Presentasi tidak mampu mampu mampu mampu
mempresent mempresent mempresent mempresent
asikan hasil asikan hasil asikan hasil asikan hasil
diskusi diskusi diskusi observasi
namun dengan sikap dengan sikap
dengan sikap yang baik yang baik dan
yang kurang namun tidak mampu
baik mampu berdiskusi
berdiskusi
Hasil Kerjasama Kerjasama Kerjasama Kerjasama
Diskusi dalam dalam dalam dalam
kelompok/ke kelompok/ke kelompok/ke kelompok/ke
aktifan, aktifan, aktifan, aktifan,
uraian yang uraian yang uraian yang uraian yang
disampaikan disampaikan disampaikan disampaikan
jelas dan jelas dan jelas dan jelas dan
tepat, tepat, tepat, tepat,
bertanya dan bertanya dan bertanya dan bertanya dan
menjawab, menjawab, menjawab, menjawab,
kelengkapan kelengkapan kelengkapan kelengkapan
jawaban (1 jawaban (2 jawaban (3 jawaban (4
hal hal hal hal tersebut
terpenuhi) terpenuhi) terpenuhi) terpenuhi)

2) Penilaian Sikap
Rubrik Penilaian antar Teman
Nama Teman yang dinilai : ………………
Nama siswa penilai : ………………
Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom 1, 2, 3 atau 4 sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya
No Pernyataan 1 2 3 4

1 Teman saya aktif berdiskusi


Teman saya menghargai semua anggota
2
kelompok
Teman saya berpartisipasi dalam
3
mengerjakan tugas kelompok
Teman saya punya ide untuk
4
memecahkan masalah
Jika ada kendala dalam mengerjakan
5 tugas, teman saya punya cara untuk
menyelesaikannya
Teman saya dapat menyelesaikan tugas
6
yang menjadi tanggung jawabnya
Jumlah Skor
Nilai= x 100
24
Keterangan:
1 : sangat jarang
2 : jarang
3 : sering
4 : selalu

c. Asesmen Sumatif
Penilaian, Pembelajaran Remidial dan Pengayaan
1. Teknik dan Bentuk Instrumen

Teknik BentukInstrumen
 Tes Sikap  Observasi
 Tes Pengetahuan  Tes Tertulis

 Penugasan
a. Terstuktur a. Tugas Individu dan Kelompok
b. Non Terstruktur b. Mencari materi “berfikir diakronis dan sinkronis
dalam memahami dan merekontruksi sejarah
yang dipelajari” dari berbagai sumber (internet)

Teknik Penilaian sikap : Observasi


Penilaian Sikap
Percaya diri Kerajinan Pedui Lingungan

NO Nama (pertemuan 1) (pertemuan 2) (pertemuan 3)

SB B KB SB B KB SB B KB

...

(>90) SB = sangat baik (75 - 89) B = baik (<75) KB = kurang baik

2. Lampiran Instrumen
LAMPIRAN 1
Instrumen Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Pedoman penilaian
PENUGASAN
TUGAS TERSTRUKTUR
A. Tugas Individu/ Mandiri
Peserta didik diberikan tugas rumah untuk merumuskan sikap dan tindakan
sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
kekayaan flora dan fauna di Indonesia. Tugas mengacu pada soal uji kompetensi di
buku teks pelajaran Sejarah Indonesia halaman 17

B. Tugas Kelompok
Kerjakan tugas berikut secara kelompok
Cari materi tentang “Pengertian diakronis dan sinkronis dalam sejarah”di buku paket
dan buku Sejarah Indonesia karangan dari Rita Hapsari. Presentasikan hasil diskusi
tersebut!

TUGAS NON TERSRTUKTUR

A. Tugas individu
Buat studi tentang “Corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara”
waktu 1 minggu.Tulis dalam kertas folio.
B. Tugas Kelompok
Bagilah kelas menjadi 4 kelompok, kemudian masing2 kelompok membuat paper
tentang “ peninggalan masa pra-aksara”. Tulislah dalam bentuk powerpoint.
Waktu 1 minggu.

1. Penilaian Keterampilan
Tugas terstruktur
PENILAIAN PENYELESAIAN TUGAS MANDIR
Sekolah : SMK BINA PATRIA 2SUKOHARJO
Kelas :X
Semester : Gasal
Kompetensidasar:Menyajikan hasil pemahaman tentang konsep dasar sejarah(berpikir
kronologis, diakronik, sinkronik, ruang dan waktu serta perubahan
dan keberlanjutan )
Tugas : Menuliskan kesimpulan hasil diskusi dari masing-masing
kelompok yang melakukan presentasi dan kemudian diberi tanggapan

Aspek yang dinilai


No Nama Skor
Kerapian Isi
LAMPIRAN 3
Instrumen Penilaian Kompetensi Ketrampilan
Rubrik Penilaian Keterampilan

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN/KELOMPOK


Nama Sekolah : SMK BINA PATRIA 2 SUKOHARJO
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
No. Aspek Penilaian Skor Catatan

A Observasi/Mengamati
1. Relevansi 5
2. Kelengkapan 5
3. Pembahasaan 5
B Diskusi
4 Keterampilan mengkomunikasikan 10
5 Keterampilan mendengarkan 10
6 Keterampilan berargumentasi 10
7 Keterampilan berkontribusi 10
C Presentasi
8 Keterampilan menjelaskan 10
9 Keterampilan memvisualisasikan 10
10 Keterampilan merespon 5
D Mencipta (Produk)
11 Peta 5
12 Powerpoint 15
Jumlah Skor 100
Keterangan :
Rentang Skor= 1 - 100 Skor 0–60 = Kurang
Skor minimal = 12 60 – 75= Cukup
Skor maksimal = 100 76 – 85= Baik
86 – 100= Sangat Baiik
Tes Pengetahuan
- Teknik : tes tertulis
- Bentuk : Essay
- Butir soal :4
1. Bandingkan pola berpikir Sinkronis dan Diakronis!
2. Untuk mngetahui kehidupan manusia praaksara diperlukan bukti peninggalan dari
kehidupan manusia praaksara. Fosil dan artefak merupakan sumber sejarah yang
didapat dari kehidupan masa praaksara. Jelaskan perbedaan antara fosil dan artefak !
3. Bandingkan perbedaan pengertian Prasejarah dan Praaksara!
4. Jelaskan pengertian kronologis dalam peristiwa sejarah!
Kunci Jawaban :
1. Diakronis : Kemampuan memahami peristiwa dengan melakukan penelusuran pada
masa lalu (Ciri berpikir Sejarah)
Sinkronis : memahami peristiwa dengan mengabaikan aspek perkembanganya dengan
mementingkan struktur yang terdapat di dalam setiap peristiwa (ciri berpikir ilmu social)
2. Fosil adalah sisa- siasa tulang belulang manusia , hewan, atau tumbuhan zaman purba
yang telah membatu dan tertimbun di bawah lapisan bumi. Artefak adalah perkakas
atau alat-alat yang dipergunakan oleh manusia praaksara.
3. Prasejarah : sebelum ada Sejarah: Masa sebelum ada aktivitas kehidupan manusia
Praaksara : sebelum ada Tulisan : masa sebelum kehidupan manusia mengenal tulisan
4. Kronologis berarti sesuai dengan urutan waktu. Peristiwa sejarah akan selalu
berlangsung sesuai dengan urutan waktu, sehingga tidak terjadi secara melompat-
lompat. Pemahaman sejarah yang tidak kronologis akan membuat pemahaman yang
keliru tentang sejarah

Pedoman Penskoran tes tertulis

No Soal 1 2 3 4 jumlah

Skor 25 25 25 25 100

6. PENGAYAAN DAN REMIDIAL


Pembelajaran Remidial dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian Remidial ( Bagi siswa yang nilainya dibawah KKM)
Kegiatan Remidial dilakukan dan diberikan kepada perserta didik yang belum menguasai
materi dan belum mencapai kompetensi .Bentuk yang dilakukan antara lain peserta
didik secara terencana untuk mempelajari teks pelajaran Sejarah Indonesia dan
kemudian dilakukan tes tertulis untuk penugasan.
Teknik : Tes tertulis
Bentuk : Essay
Butir soal :5
Kerjakan soal berikut ini dengan benar !
1. Jelaskan pengertian diakronis dan sinkronis
2. Jelaskan pengertian kronologis dalam peristiwa sejarah!
3. Apa yang maksud zaman praaksara dan bagaimana pembagiannya?
4. Mengapa praaksara dipandang lebih tepat dibandingkan prasejarah untuk
menggambarkan kehidupan manusia?
5. Bagaimana secara metodologis kita dapat mengetahui kehidupan manusia sebelum
mengenal tulisan ?

Kunci jawaban
1. Diakronis adalah memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang
Sinkronis adalah meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu.
2. Kronologis berarti sesuai dengan urutan waktu. Peristiwa sejarah akan selalu
berlangsung sesuai dengan urutan waktu, sehingga tidak terjadi secara melompat-
lompat. Pemahaman sejarah yang tidak kronologis akan membuat pemahaman yang
keliru tentang sejarah.
3. Praaksara berasal dari dua kata, yakni pra yang berarti sebelum dan aksara yang
berarti tulisan. Dengan demikian zaman praaksara adalah masa kehidupan manusia
sebelum mengenal tulisan.
4. Karena Pra berarti sebelum dan sejarah adalah sejarah sehingga prasejarah berarti
sebelum ada sejarah. Sebelum ada sejarah berarti sebelum ada aktivitas kehidupan
manusia. Dalam kenyataannya sekalipun belum mengenal tulisan, makhluk yang
dinamakan manusia sudah memiliki sejarah dan sudah menghasilkan kebudayaan.
Oleh karena itu, para ahli mempopulerkan istilah praaksara untuk menggantikan
istilah prasejarah.Pembagiannya:
i. Menurut geologi: zaman arkaikum, palaeozoikum, mesozoikum,
neozoikum
ii. Menurut hasil budayanya: zaman palaeolithikum, mesolithikum,
neolithikum, dan megalithikum
5. Secara metodologis kita dapat mengetahui kehidupan manusia sebelum mengenal
tulisan dengan menggunakan metode penelitian ilmu arkeologi dan sedikit banyak
juga pada ilmu alam seperti geologi dan biologi. Ilmu arkeologi adalah bidang ilmu
yang mengkaji bukti-bukti atau jejak tinggalan fisik, seperti lempeng artefak,
monumen, candi dan sebagainya. Berikutnya menggunakan ilmu geologi dan
percabangannya, terutama yang berkenaan dengan pengkajian usia lapisan bumi
dan biologi berkenaan dengan kajian tentang ragam hayati (biodiversitas) makhluk
hidup.
Pedoman penskoran
Konversi ke nilai= jumlah skor x 5, jumlah skor maksimal 20 x 5 = 10
Kerjakan soal berikut ini dengan benar !
1. Jelaskan pengertian diakronis dan sinkronis
2. Jelaskan pengertian kronologis dalam peristiwa sejarah!
3. Apa yang maksud zaman praaksara dan bagaimana pembagiannya?
4. Mengapa praaksara dipandang lebih tepat dibandingkan prasejarah untuk
menggambarkan kehidupan manusia?
5. Bagaimana secara metodologis kita dapat mengetahui kehidupan manusia sebelum
mengenal tulisan ?
Kunci jawaban:
1. Diakronis adalah memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang
Sinkronis adalah meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu.
2. Kronologis berarti sesuai dengan urutan waktu. Peristiwa sejarah akan selalu
berlangsung sesuai dengan urutan waktu, sehingga tidak terjadi secara melompat-
lompat. Pemahaman sejarah yang tidak kronologis akan membuat pemahaman yang
keliru tentang sejarah.
3. Praaksara berasal dari dua kata, yakni pra yang berarti sebelum dan aksara yang
berarti tulisan. Dengan demikian zaman praaksara adalah masa kehidupan manusia
sebelum mengenal tulisan.
4. Karena Pra berarti sebelum dan sejarah adalah sejarah sehingga prasejarah berarti
sebelum ada sejarah. Sebelum ada sejarah berarti sebelum ada aktivitas kehidupan
manusia. Dalam kenyataannya sekalipun belum mengenal tulisan, makhluk yang
dinamakan manusia sudah memiliki sejarah dan sudah menghasilkan kebudayaan.
Oleh karena itu, para ahli mempopulerkan istilah praaksara untuk menggantikan
istilah prasejarah.Pembagiannya:
i. Menurut geologi: zaman arkaikum, palaeozoikum, mesozoikum,
neozoikum
ii. Menurut hasil budayanya: zaman palaeolithikum, mesolithikum,
neolithikum, dan megalithikum
5. Secara metodologis kita dapat mengetahui kehidupan manusia sebelum mengenal
tulisan dengan menggunakan metode penelitian ilmu arkeologi dan sedikit banyak
juga pada ilmu alam seperti geologi dan biologi. Ilmu arkeologi adalah bidang ilmu
yang mengkaji bukti-bukti atau jejak tinggalan fisik, seperti lempeng artefak,
monumen, candi dan sebagainya. Berikutnya menggunakan ilmu geologi dan
percabangannya, terutama yang berkenaan dengan pengkajian usia lapisan bumi
dan biologi berkenaan dengan kajian tentang ragam hayati (biodiversitas) makhluk
hidup.

Kriteria Penilaian Pertanyaan Lisan


No. Nilai
Soal 10 8 5 0
1 Menjawab Menjawab Menjawab, Tidak
dengan benar kurang lengkap tapi tidak menjawab
benar sama sekali
2 Menjawab Menjawab Menjawab, Tidak
dengan benar kurang lengkap tapi tidak menjawab
benar sama sekali
3 Menjawab Menjawab Menjawab, Tidak
dengan benar kurang lengkap tapi tidak menjawab
benar sama sekali
4 Menjawab Menjawab Menjawab, Tidak
dengan benar kurang lengkap tapi tidak menjawab
benar sama sekali
5 Menjawab Menjawab Menjawab, Tidak
dengan benar kurang lengkap tapi tidak menjawab
benar sama sekali

1. Pengayaan dan Remidial


a. Remidial
1) Pembelajaran remidial dilaksanakan bagi peserta didik dengan pencapaian di
bawah 70.
2) Tahapan pembelajaran remidial dilakukan melalui pembelajaran remidial
secara tutor sebaya dan diakhiri dengan tes.
b. Pengayaan
Memberikan tugas pengayaan bagi peserta didik yang memiliki capaian lebih
dari 80 dengan menjadikannya tutor sebaya bagi peserta didik yang memiliki
kemampuan di bawah rata-rata.

7. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Refleksi Guru:
- Apakah dalam membuka pelajaran dan memberikan penjelasan teknis atau
intruksi yang disampaikan untuk pembelajaran yang akan dilakukan dapat
dipahami oleh siswa? 
- Pada rencana pembelajaran apa ada yang perlu diperbaiki? 
- Bagaimana tanggapan siswa terhadap materi atau bahan ajar, pengelolaan kelas,
latihan dan penilaian yang telah dilakukan dalam pembelajaran?
- Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan? 
- Apakah 100% siswa mencapai tujuan pembelajaran? Jika tidak, berapa persen (%)
yang belum tercapai ?  
- Apakah arahan dan penguatan materi yang telah dipelajari dapat dipahami oleh
siswa? 
- Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua siswa
- Guru menggunakan metode Tanya jawab, siswa bersama guru menyebutkan
kembali intisari materi pembelajaran hari ini. 
- Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan
berikutnya. 
- Untuk memberi penguatan materi yang telah di pelajari, guru memberikan
arahan untuk mencari referensi terkait materi yang telah dipelajari baik melalui
buku buku di perpustakaan
- Guru menutup pembelajaran dengan mengucupkan syukur dan berdoa bersama
semoga apa yang dipelajari hari ini dapat dipahami dengan baik.
Refleksi Siswa:
- Apa yang telah kamu pelajari hari ini?
- Apa yang paling kalian sukai dari pelajaran hari ini?
- Apa yang belum kalian pahami tentang pelajaran hari ini?
- Apakah kamu memahami intruksi yang dilakukan untuk pembelajaran?
- Apakah media pembelajaran, alat & bahan mempermudah kamu dalam
pembelajaran? 
- Materi apa yang kamu pelajari pada pembelajaran yang telah dilakukan?
- Apakah materi yang disampaikan, didiskusikan, dan dipresentasikan dapat
dipahami? 
- Manfaat apa yang kamu peroleh dari materi pembelajaran? 
- Sikap positif apa yang kamu peroleh selama mengikuti kegiatan pembelajaran?
- Kesulitan apa yang kamu alami dalam pembelajaran? 
- Apa saja yang kamu lakukan untuk belajar yang lebih baik? 

8. REFLEKSI
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan
baik?
5. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?

LAMPIRAN

1. Lembar Kerja Peserta Didik


Lembar kerja peserta didik melalui google classroom ataulink yang sudah diuploud
melalui groub whatsapp kelas
2. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
Bahan bacaan guru dan peserta didik melalui link dan media internet
3. Glosarium
Sinkronis cara berpikir sinkronik adalah cara berpikir yang mengutamakan
penggambaran ruang yang meluas, namun tidak terlalu memikirkan dimensi
waktunya. Melalui pendekatan sinkronis, kita bisa menganalisa sejarah tertentu
pada waktu tertentu. Misalnya penggambaran sosial dan politik Indonesia pada
tahun 1998
Diakronis diakronik itu artinya sesuatu yang melintas, melampaui, atau melalui
dalam batasan-batasan waktu. Cara berpikir diakronik sering dikaitkan dengan cara
berpikir kronologis
4. Daftar Pustaka
a. Ratna Hapsari, 2018. Sejarah Indonesia SMK/MAK KELAS X : Buku siswa.
Jakarta:Erlangga.
b. Badrika, I Wayan, 2004. Sejarah Nasional dan Umum I : Jakarta: Erlangga
c. Drs. Leo Agung S., M.Pd.dan Dra. Dwi Ari LISTIYANI, m.Pd., 2009. Mandiri Sejarah
SMA Kelas X : : Erlangga.
d. Kemendikbud, 2014. Sejatah Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X
semester 1: Jakarta: Balitbang.
e. I Made Ratih Rosanawati dan Dwi Prastya, 2013. Sejarah untuk SMA/MA Kelas X:
Jakarta: Masmedia Buana Pustaka.
f. Prof. Dr. M. Habib Mustopo dan Drs. Hermawan, 2013. Sejarah SMA Kelas X:
Jakarta: Yudhistira.

Sukoharjo, Juni 2022


Ka.G.MapelUmum/Ka.Kons.Keahlian Guru Mata Pelajaran

Setiya Ningsih, S.Si. Setiya Ningsih, S.Si.


NIP. - NIP. –

Mengetahui,
KepalaSekolah, WKS. Kurikulum

Drs.Suryanto Nur Hidayat, S.Sn.


NIP. - NIP. –
Materi Pertemuan 1

KONSEP DASAR ILMU SEJARAH

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SEJARAH  

Pengertian sejarah sekarang ini, yang setelah dilihat secara umum dari para ahli ialah 
memiliki makna sebagai cerita, atau kejadian yang benar-benar telah terjadi pada  masa
lalu. Kemudian, disusul oleh Depdiknas yang memberikan pengertian sejarah  sebagai
mata pelajaran yang menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai mengenai  proses
perubahan dan perkembangan masyarakat Indonesia dan dunia dari masa  lampau
hingga kini (Depdiknas,2003:1). Namun, yang jelas kata kuncinya bahwa  sejarah
merupakan suatu penggambaran ataupun rekonstruksi peristiwa, kisah,  maupun
cerita, yang benar-benar telah terjadi pada masa lalu. Pada umumnya, para  ahli
sepakat untuk membagi peranan dan kedudukan sejarah yang terbagi atas tiga  hal,
yakni sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai ilmu, sejarah sebagai cerita  (Ismaun,
1993:277). 

1. Sejarah Sebagai Peristiwa  

Adalah sesuatu yang terjadi pada masyarakat manusia di masa lampau. Para ahli pun 
mengelompokkan sejarah agar dapat memudahkan kita untuk memahaminya yaitu: 

a) Pembagian sejarah secara sistematis, yaitu pembagian sejarah atas  beberapa tema.

Contoh : sejarah social, politik, sejarah kebudayaan,  sejarah perekonomian, sejarah


agama, sejarah pendidikan, sejarah  kesehatan, sejarah intelektual, dan sebagainya.  
b) Pembagian sejarah berdasarkan periode waktu.
Contoh: sejarah Indonesia,  dimulai dari zaman prasejarah, zaman pengaruh Hindu-
Buddha, zaman  pengaruh Islam, zaman kekuasaan Belanda, zaman pergerakan
nasional,  zaman pendudukan Jepang, zaman kemerdekaan, zaman Revolusi Fisik, 
Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi. 
c) Pembagian sejarah berdasarkan unsur ruang. Dalam sejarah regional dapat 
menyangkut sejarah dunia, tetapi ruang lingkupnya lebih terbatas oleh 
persamaan karakteristik, baik fisik maupun social budayanya.
Contoh : Sejarah Eropa, sejarah Asia, Tenggrara, sejarah Afrika Utara,dan 
sebagainnya

2. Sejarah Sebagai Ilmu  

Sejarah dikategorikan sebagai ilmu karena dalam sejarah pun memiliki “batang tubuh 
keilmuan” (the body of knowledge), metodologi yang spesifik. Sejarah pun memiliki 
struktur keilmuan tersendiri, baik dalam fakta, konsep, maupun generalisasinya 
(Banks,1977:211-219;Sjamsuddin, 1996:7-19). Kedudukan sejarah di dalam ilmu 
pengetahuan digolongkan ke dalam beberapa kelompok.  

a) Ilmu Sosial, karena menjelaskan perilaku social. Fokus kajiannya  menyangkut


proses-proses social(pengaruh timbal balik antara kehidupan  aspek social yang
berkaitan satu sama lainnya) beserta perubahan-perubahan  social.  
b) Seni atau art. Sejarah digolongkan dalam sastra. Herodotus (484-425SM)  yang
digelari sebagai :Bapak Sejarah” beliaulah yang telah memulai sejarah  itu sebagai
cerita (story telling), dan sejak saat itu sejarah telah dimasukkan  ke dalam ilmu-
ilmu kemanusiaan atau humaniora (Sjamsuddin, 1996:189-190). Sejarah
dikategorikan sebagai ilmu humaniora, terutama karena dalam  sejarah memelihara
dan merekam warisan budaya serta menafsirkan makna  perkembangan umat
manusia. Itulah sebabnya dalam tahap historigrafi dan  eksplanasinya, sejarah
memerlukan sentuhan-sentuhan estetika atau  keindahan (Ismaun, 1993:282-
283).  

3. Sejarah Sebagai Cerita  

Dalam sejarah sebagai cerita merupakan sesuatu karya yang dipengaruhi oleh 
subjektivitas sejarawan. Artinya, memuat unsur-unsur dari subjek, si penulis /sejarawan
sebagai subjek turut serta mempengaruhi atau memberi “warna”, atau  “rasa” sesuai
dengan “kacamata” atau selera subjek (Kartodirdjo, 1992:62). Dilihat  dari ruang
lingkupnya, terutama pembagian sejarah secara tematik, Sjamsuddin  (1996: 203-221)
dan Burke (2000:444) mengelompokkannya dalam belasan jenis  sejarah, yaitu sejarah
ocial; sejarah ekonomi; sejarah kebudayaan; sejarah demografi;  sejarah politik; sejarah
kebudayaan rakyat; sejarah intelektual; sejarah keluarga;  sejarah etnis; sejarah psikologi
dan psikologi histori; sejarah pendidikan; sejarah  medis.  

Materi Pertemuan 2

Manusia, Ruang, dan Waktu dalam Sejarah

Pada bagian ini kalian akan belajar tentang berbagai aspek penting dalam  ilmu
sejarah yaitu manusia, ruang, dan waktu. Mengapa aspek ini penting  dan menjadi
kekhasan dalam belajar sejarah? Hal-hal tersebut akan kalian perdalam pada materi
berikut ini.  

a. Manusia sebagai penggerak, pelaku, dan saksi sejarah

Apakah kalian pernah membaca cerita tokoh penting dalam sejarah  Indonesia?
Mengapa mereka menjadi tokoh yang bersejarah? Hikmah dan  teladan apa yang
dapat kalian petik dari mereka? Bacalah biografi tokoh pendidikana Nasional yaitu
bapak Ki Hajar Dewantoro, kalian akan menemukan sosok pribadi yang luhur dalam
diri beliau.
Berkaca dari kisah Ki Hadjar Dewantara dan berbagai tokoh penting  atau para
pahlawan bangsa Indonesia, manusia dalam kajian ilmu sejarah  adalah subjek dan
objek, yaitu manusia dengan segenap gagasan dan  tindakannya adalah penggerak
sejarah yang membawa perubahan di  masyarakat. Di samping itu, dalam memahami
manusia dalam rentang  sejarah, Kartodirjo (2017) memaparkan bahwa ketika
biograi dan individu  menjadi unit sejarah, maka individu sebagai manusia harus
dipahami  secara utuh mengenai latar belakangnya, lingkungan sosial-budaya, 
watak, dan pandangan hidupnya. 

Ketika belajar tentang manusia sebagai penggerak, pelaku, saksi sejarah,  kalian
mengetahui manusia memiliki suasana kebatinan dan pemikiran.  Kalian dapat
belajar dari berbagai biograi termasuk biograi tentang  orang-orang biasa yang
berkontribusi bagi sejarah umat manusia. Selain itu  manusia juga dipahami dari
ruang atau tempat peristiwa di mana mereka  berada. Ruang atau tempat yang
dimaksud adalah kondisi lingkungan,  baik secara sosial, budaya, geograis, maupun
ekonomi. Manusia dalam  waktu adalah bagaimana sejarah manusia dipelajari baik
perkembangan,  perubahan, keberlanjutan, dan keberulangannya. 

b. Sejarah dalam Dimensi Ruang dan Waktu 

Ketika kalian belajar dari berbagai aktivitas dan materi sebelumnya, tentu  ada hal
yang kalian perhatikan, yaitu mengapa dalam sejarah akan dituliskan  tentang waktu
dan tempat? Perhatikanlah berbagai tulisan sejarah, hal apa  saja yang dikaji? 

Dalam ilmu sejarah, dimensi ruang atau spasial merujuk pada tempat  suatu
peristiwa terjadi. Dimensi ruang menjelaskan tentang kondisi dan  situasi suatu
peristiwa terjadi. Dimensi ruang sejarah dapat berdasarkan  skala lokal, nasional,
maupun global. Lokasi atau wilayah kalian tinggal,  selalu memiliki sejarah lokal.
Walaupun terjadi pada tingkat lokal, peristiwa  tersebut seringkali berkaitan dengan
berbagai kejadian di tingkat nasional  maupun global. Sebagai contoh, tumbuhnya
kesadaran nasionalisme  dalam pergerakan nasionalisme Indonesia pada masa 1908-
1945 di suatu  daerah dipengaruhi atau terinspirasi dari berbagai perjuangan
melawan  kolonialisme dan imperalisme di dunia.  

Dimensi waktu merujuk pada kapan suatu peristiwa terjadi. Dimensi  waktu dapat
berupa detik, jam, hari, minggu, bulan, tahun, bahkan abad  pada masa lampau yang
menunjukkan kapan suatu peristiwa terjadi. Waktu  juga ditandai oleh peristiwa lain
yang terjadi bersamaan dengan peristiwa  itu sendiri. Misalnya, ada orang menandai
waktu kelahirannya dengan  peristiwa lain yang bersamaan terjadinya seperti
peristiwa bencana,  misalnya gunung meletus. Ringkasnya, ilmu sejarah mengkaji
berbagai  peristiwa dan manusia berdasarkan aspek waktu. 

LATIHAN SOAL 1
MATERI: MANUSIA, RUANG DAN WAKTU DALAM SEJARAH

Agar kalian memahami tentang manusia sebagai pelaku sejarah dan saksi 
sejarah yang berada dalam dimensi ruang dan waktu, kerjakan aktivitas 
berikut ini! 
Bacalah kisah Mohammad Hatta berikut ini terlebih dahulu

Mohammad Hatta: “Setiap Perbuatan Adalah

Demi Negara Yang Dicintai, Janganlah Berkhianat.”

Sosok Mohammad Hatta dikenal sebagai seorang negarawan  besar


Indonesia. Selain menjadi ujung tombak dalam beberapa  perundingan
dengan pemerintah kolonial Belanda, Hatta adalah  ekonom jempolan dan
orang pertama yang menjabat wakil presiden  Republik Indonesia. Kisah
hidup Hatta penuh warna. Dia lahir di  Bukttinggi, 12 Agustus 1902, dalam
keluarga yang dipengaruhi dua  latar belakang yang berbeda. Ayahnya
berasal dari keluarga ulama, sementara ibunya berasal dari keluarga
pedagang. Namun, Hatta yang terlahir dengan nama Mohammad Athar tak 
lama menikmati belaian sang ayah. Saat Hatta berumur tujuh bulan,  sang
ayah meninggal dunia. Memulai pendidikan di Sekolah Rakyat Melayu Fort
De kock pada  1913, Hatta pindah ke Europeesche Lagere School (ELS) di
Padang  pada 1916.

Setelah lulus, ia meneruskan studi ke Meer Uitgebreid  Lager Onderwijs


(MULO) di kota yang sama. Sejak masuk MULO inilah Hatta mulai tertarik
pada pergerakan.  Ia lantas bergabung dengan Jong Sumatranen Bond. Di
sana, hingga  1921, Hatta menjabat bendahara. Sosoknya kian mengemuka
semasa menimba ilmu di Nederland  Handelshogeschool, Rotterdam pada
1921. Ia bergabung dengan  Indische Vereniging yang lantas berubah
menjadi Perhimpunan  Indonesia. Pada 1926, Hatta menjadi pemimpin
organisasi pergerakan nasional di Belanda tersebut. Karena pengaruhnya
yang besar, Hatta berkali-kali ditangkap dan diasingkan oleh pemerintah
kolonial. Namun, perjuangannya tak pernah berhenti hingga menjadi sosok
yang mendampingi Ir.  Soekarno memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia pada 1945.  Selain menjadi wakil presiden, Hatta juga sempat
menjabat menteri luar negeri dan perdana menteri. Hatta meninggal pada
14 Maret 1980 setelah dirawat di Rumah Sakit  Cipto Mangunkusumo,
Jakarta. Jenazahnya kemudian dikebumikan  di TPU Tanah Kusir
.
“Kembalikan Saja Uang Itu” 

Jujur, sederhana, dan teguh memegang prinsip. Begitulah  kepribadian


Mohammad Hatta. Mahar Mardjono, mantan Rektor  Universitas Indonesia
yang juga seorang dokter, menjadi saksi hal  tersebut ketika mendampingi
Bung Hatta berobat ke luar negeri  pada 1970-an. “Waktu singgah di
Bangkok dalam perjalanan pulang  ke Jakarta, Bung Hatta bertanya kepada
sekretarisnya, Pak Wangsa,  jumlah sisa uang yang diberikan pemerintah
untuk berobat. Ternyata  sebagian uang masih utuh karena ongkos
pengobatan tak sebesar  dari dugaan. Segera Hatta memerintahkan
mengembalikan uang sisa  itu kepada pemerintah via Kedubes RI di
Bangkok,” ungkap Mahar. 

Hal serupa juga dilakukan Bung Hatta sesaat setelah lengser dari posisinya
sebagai wakil presiden. Kala itu, Sekretaris Kabinet Maria Ulfah
menyodorkan uang Rp6 juta yang merupakan sisa dana  nonbujeter untuk
keperluan operasional dirinya selama menjabat wakil presiden. Namun,
dana itu ditolaknya. Bung Hatta mengembalikan  uang itu kepada negara.
Bung Hatta melakukan itu karena tak ingin  meracuni diri dan mengotori
jiwanya dengan rezeki yang bukan  haknya. Dia selalu teringat pepatah
Jerman, 'Der Mensch ist, war es  iszt', sikap manusia sepadan dengan
caranya mendapat makan. 

Sumber: Orange Juice For Integrity: Belajar Integritas kepada Tokoh 


Bangsa (2014). Hal. 44-47. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Materi Pertemuan: 3
Uraian Materi Perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah

PERUBAHAN

Perubahan adalah suatu konsep yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan
manusia. Secara pengaruh, perubahan dapat dikategorikan ke dalam perubahan kecil dan
perubahan besar. Kemudian jika di lihat dari faktor penyebab, terdapat 2 faktor penyebab
yaitu secara internal dan eksternal.

Faktor Internal Perubahan


1. Bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk;

2. Penemuan-penemuan baru seperti Invention adalah penemuan dari suatu unsur


kebudayaan baru yang sudah diakui, diterima, dan diterapkan oleh masyarakat.
Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa alat ataupun
gagasan;

3. Pertentangan dalam masyarakat Pertentangan dapat terjadi antar individu,


individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok.

4. Pemberontakan atau revolusi dalam masyarakat Contohnya adalah Revolusi


Prancis yang terjadi pada tahun 1789 mengubah sistem pemerintahan dari monarki
menjadi republik.

Faktor Eksternal Perubahan

1. Lingkungan fisik Contohnya adalah bencana tsunami Aceh yang terjadi pada 26
Desember 2004. Pasca peristiwa tersebut menyebabkan puluhan ribu orang
meninggal dunia, rusaknya infrastruktur, dan lumpuhnya aktivitas masyarakat Aceh.

2. Peperangan Contohnya, Jerman mengalami perubahan ideologi setelah Perang


Dunia II berakhir, yaitu terbaginya Jerman Barat yang berideologi liberal (Amerika
Serikat) dan Jerman Timur yang berideologi komunis (Uni Soviet).

3. Pengaruh kebudayaan asing Masuknya budaya baru (asing) ke dalam suatu


masyarakat akan mempertemukan dua kebudayaan yang saling mempengaruhi satu
sama lain. Pengaruh ini disebut dengan akulturasi yang berarti perpaduan antar dua
kebudayaan atau lebih yang berbeda serta berlangsung secara damai dan serasi, di
mana kebudayaan asli (lokal) tidak hilang.

Suatu perubahan bisa terjadi karena ada faktor yang mendorongnya untuk menjadi
kenyataan. Perubahan tidak bisa berjalan dengan sendirinya. Oleh karena itu, ada beberapa
faktor yang menjadi pendorong sebuah perubahan.

Terdapat faktor pendorong perubahan:

1. Orentasi ke masa depan,

2. Penduduk yang heterogen,

3. Sistem masyarakat yang terbuka, dan

4. Sistem Pendidikan formal yang maju


Jika ada faktor yang mendorong perubahan, tentunya ada juga faktor yang
menghambat terjadinya suatu perubahan. Proses menuju perubahan tidak melulu berjalan
mulus, ada beberapa yang harus segera dibenahi.

Beberapa faktor penghambat perubahan seperti yang ada di bawah ini, Antara lain:

1. Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat,

2. Anggapan masyarakat tradisional bahwa perubahan belum tentu baik, dan

3. Kurangnya hubungan antar masyarakat

KEBERLANJUTAN

Rangkaian peristiwa yang telah terjadi maupun yang akan terjadi merupakan
peristiwa yang berkelanjutan, sebab tidak ada peristiwa yang berdiri sendiri dan bisa
dipisahkan dengan peristiwa lainnya. Roeslan Abdul Gani menyatakan ilmu sejarah dapat
diibaratkan sebagai penglihatan terhadap tiga dimensi, yaitu penglihatan ke masa silam,
masa sekarang, dan masa depan. Hal ini sejalan dengan Arnold J. Toynbee yang mengatakan
bahwa mempelajari sejarah adalah mempelajari masa lampau, untuk membangun masa
depan (to study history is to study the past to build the future).

Selain membahas manusia atau masyarakat, sejarah juga melihat hal lain yaitu
waktu. Waktu menjadi konsep penting dalam ilmu sejarah. Sehubungan dengan konsep
waktu, dalam ilmu sejarah menurut Kuntowijoyo meliputi perkembangan, keberlanjutan/
kesinambungan, pengulangan dan perubahan.

Adapun konsep keberlanjutan, yaitu suatu keadaan yang telah berlangsung lama.
Keberlanjutan dalam sejarah merupakan rangkaian peristiwa di masa lalu, masa sekarang,
dan masa depan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Contohnya yang bisa kamu
lihat adalah kasus korupsi, kolusi, nepotisme (KKN) yang ada di Indonesia. KKN yang terjadi
pada era Reformasi merupakan keberlanjutan dari budaya KKN periode Orde Baru. KKN
pada masa Orde Baru merupakan keberlanjutan dari budaya KKN periode Orde Lama, dan
begitu seterusnya. Bisa kita simpulkan bahwa budaya korupsi telah menjadi budaya yang
diturunkan dari generasi satu ke generasi lainnya.

Sekarang kamu sudah paham kan makna dari perubahan dan keberlanjutan?
Beberapa penjelasan di atas bisa kamu jadikan landasan untuk memahami faktor-faktor
yang memengaruhi terjadi atau tidaknya perubahan. Kemudian tentang keberlanjutan,
suatu keadaan terjadi karena adanya hubungan dengan keadaan yg lainnya, baik keadaan
hari ini, keadaan masa lampau, dan keduanya berpengaruh pada masa yang akan datang

Anda mungkin juga menyukai