Anda di halaman 1dari 20

 

MODUL AJAR SEJARAH


FASE E KELAS X SMA/MA

KONSEP DASAR ILMU SEJARAH

Oleh:
Wahyu Setianingsih, M.Pd

PUSAT KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN


BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN
KEMENTERISAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
2022

1  
 
 
 

MODUL AJAR
Nama Penyusun : Wahyu Setianingsih, M.Pd
Instansi : SMA Negeri 101 Jakarta
Mata Pelajaran : Sejarah
Fase :E
Waktu : 18 X 45 menit (9 Pertemuan)
CP :
Pada akhir Fase E, peserta didik mampu memahami konsep-konsep dasar manusia, ruang,
waktu, diakronis (kronologi), sinkronis, guna sejarah, sejarah dan teori sosial, metode
penelitian sejarah, serta sejarah lokal. Melalui literasi, diskusi, kunjungan langsung ke tempat
bersejarah, dan penelitian berbasis proyek kolaboratif siswa mampu menganalisis serta
mengevaluasi berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di Indonesia meliputi konsep asal-usul
nenek moyang dan jalur rempah di Indonesia, kerajaan Hindu-Buddha, dan kerajaan Islam di
Indonesia.
Pada akhir Fase E, peserta didik mampu menggunakan sumber primer atau sekunder untuk
melakukan penelitian sejarah lokal yang memiliki benang merah dengan keindonesiaan baik
langsung ataupun tidak langsung, secara diakronis dan/atau sinkronis kemudian
mengomunikasikannya dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau media lain. Selain itu, mereka
juga mampu menggunakan berbagai keterampilan sejarah untuk menjelaskan peristiwa
sejarah serta memaknai nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Dimensi Profil Pelajar Pancasila:


Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, Berkebhinekaan
Global, Mandiri, Bergotong royong, Kreatif dan Inovatif.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahami konsep-konsep dasar manusia, ruang, waktu, diakronis (kronologi),
sinkronis, guna sejarah, sejarah dan teori sosial, metode penelitian sejarah, serta
sejarah lokal.

Pertemuan Kriteria Ketercapaian Tujuan Asesmen


Pembelajaran/Indikator/Eviden
1 Menjelaskan konsep manusia, ruang dan dalam proses pembelajaran
waktu dalam peristiwa sejarah
Menjelaskan konsep diakronis dan sinkronis dalam proses pembelajaran
dalam menjelaskan peristiwa sejarah (sejarah
lokal)
2 Menyimpulkan guna sejarah dalam proses pembelajaran
Mengidentifikasi peristiwa sejarah lokal
Mengaitkan peristiwa sejarah (sejarah lokal)
dengan teori sosial
3 Menjelaskan tahapan metode penelitian dalam proses pembelajaran
sejarah
4 Mempraktikkan cara menjelaskan peristiwa dalam proses pembelajaran
sejarah dengan pendekatan diakronis dan
sinkronis
5 Memaknai nilai-nilai peristiwa sejarah dalam proses pembelajaran
6 dan 7 Menganalisis peristiwa sejarah dengan dalam proses pembelajaran
menggunakan pendekatan teori sosial

2  
 
 
 

Pertemuan Kriteria Ketercapaian Tujuan Asesmen


Pembelajaran/Indikator/Eviden
8 dan 9 Menilai keberlanjutan sejarah lokal tersebut dalam proses pembelajaran
dalam konteks masa lalu, masa kini, dan
masa yang akan datang
Menilai kebermaknaan sejarah lokal tersebut dalam proses pembelajaran
dalam konteks masa lalu, masa kini dan masa
yang akan datang

B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Pertemuan Pertama (2 x 45 menit)


Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran/Indikator/Eviden
- Menjelaskan konsep manusia, ruang dan waktu dalam peristiwa sejarah
- Menjelaskan konsep diakronis dan sinkronis dalam menjelaskan peristiwa
sejarah (sejarah lokal).

Kegiatan Pembelajaran:
a. Bersama siswa, guru membuat kesepakatan aturan dalam kegiatan
pembelajaran pada hari ini.
b. Berdoa bersama
c. Guru mengajukan pertanyaan pemantik, antara lain:
• Momen baik atau buruk apa yang pernah kalian alami?
• Masih dirasakan atau tidak dampak dari momen itu sampai saat ini?
• Harapan ke depan apa yang akan kalian lakukan berdasarkan dampak
dari momen yang kalian alami?
d. Mengomunikasikan hasil jawaban pertanyaan pemantik dan diskusi ke dalam
aplikasi Padlet link yang diberikan guru.
e. Guru membimbing siswa untuk mengaitkan pertanyaan pemantik dengan alur
pembelajaran hari ini, yaitu konsep manusia, ruang, waktu dalam sejarah.
f. Guru melakukan asesmen awal:
1) Dalam peristiwa sejarah harus ada unsur manusia, ruang dan waktu. Apa
yang dimaksud dengan manusia, ruang dan waktu tersebut?
2) Dalam penulisan sejarah terdapat cara berfikir diakronis dan sinkronis.
Tahukah kalian maksud dari cara berfikir diakronis dan sinkronis?

Strategi Perbaikan Kegiatan Pembelajaran:


1. Untuk kelompok siswa yang belum memahami unsur sejarah manusia, ruang dan
waktu diberikan link video: https://www.youtube.com/watch?v=adJybPJtUxk.
Setelah itu, mereka bisa mengomunikasikan hasil literasi dalam bentuk
lisan/tulisan/digital/nondigital.
2. Untuk kelompok siswa yang sudah memiliki pemahaman yang baik tentang unsur
sejarah manusia, ruang dan waktu diberikan tugas literasi melalui internet
mencari salah satu contoh peristiwa sejarah, kemudian siswa mengidentifikasi
unsur manusia, ruang dan waktu dalam bentuk lisan/tulisan/digital (Canva, power
point, video, dll)/nondigital.
3. Guru membimbing siswa untuk memahami bahwa manusia merupakan bagian
dari subyek dan obyek sejarah, baik dalam lingkup lokal, nasional, maupun
global. Karena itulah, manusia harus bisa membuat sejarah baru dengan

3  
 
 
 

membangun harmoni dengan sesama, baik dalam lingkup lokal, nasional, maupun
global.
4. Dengan literasi buku teks dan media digital siswa dituntun untuk menemukan
pemahaman konsep diakronis (kronologis) dan sinkronis.
5. Mendiskusikan hasil literasi konsep diakronis (kronologis) dan sinkronis, dengan
memanfaatkan sumber dari situs, antara lain berikut ini.
https://tirto.id/cara-berpikir-diakronik-dan-sinkronik-dalam-mempelajari-sejarah-
gkGC
https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/18/110000569/konsep-berpikir-
diakronik-dan-sinkronik-dalam-belajar-sejarah?page=all.
6. Siswa mengomunikasikan hasil diskusi secara individu ke dalam link Google
Class Room link yang diberikan guru.
7. Guru menuntun siswa agar membangun karakter dalam mempelajari konsep
manusia, ruang dan waktu, cara berfikir sejarah diakronis dan sinkronis, yaitu:
● Selalu bersyukur kepada Tuhan YME, yaitu dengan cara semangat belajar
untuk memaksimalkan potensi diri
● Berkebhinekaan Global, yaitu dengan berharmonisasi antarsesama manusia
untuk bisa menciptakan sejarah yang baik ke depan
8. Guru melakukan konfirmasi dan penguatan terhadap konsep-konsep yang
dipelajari.
9. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran.

Refleksi
• Siswa diminta untuk menyampaikan hal-hal yang baik dan yang perlu diperbaiki
dalam kegiatan pembelajaran hari ini.
• Siswa diminta untuk menyampaikan apa yang akan dilakukannya sebagai anak
bangsa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran hari ini (menggunakan Padlet).

C. ASESMEN/PENILAIAN
Kriteria Kesesuaian Jawaban Konsep
Konsep Deskripsi
Manusia Pelaku sejarah
Ruang Tempat terjadinya peristiwa
Waktu Tanggal, bulan, tahun, dan jam
Rubrik penilaian:
No Nama Siswa Konsep Nilai
1. Manusia Ruang Waktu
2.
3.
dst
Keterangan Skor:
Nilai = jumlah skor X 100 %  
3 = Jawaban sesuai 9  
2 = kurang sesuai
1 = Tidak sesuai  

4  
 
 
 

Kriteria Kesesuaian Jawaban Konsep


Konsep Deskripsi
Diakronis Kronologis, memanjang dalam waktu
Sinkronis Meluas dalam ruang dan terbatas dalam
waktu

Rubrik penilaian:
No Nama Siswa Konsep Nilai
1. Diakronis Sinkronis
2.

dst

Keterangan Skor: Nilai = jumlah skor X 100 %  


3 = Jawaban sesuai 6  
2 = kurang sesuai
1 = Tidak sesuai  

2. Pertemuan Kedua (2 x 45 menit)


Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran/Indikator/Eviden
- Menyimpulkan manfaat sejarah.
- Mengidentifikasi peristiwa sejarah lokal.
- Mengaitkan peristiwa sejarah (sejarah lokal) dengan teori sosial.

Kegiatan Pembelajaran:
a. Bersama siswa, guru mengingatkan kembali kesepakatan aturan dalam kegiatan
pembelajaran pada hari ini.
b. Berdoa bersama
c. Guru mengajukan kalimat pemantik:
• Ceritakanlah salah satu momen keberhasilan/kegagalan dalam hidup kalian!
• Berdasarkan pada pengalaman tersebut, apa yang akan kalian lakukan ke
depannya dalam hidup? Apakah kalian akan mengulangi atau tidak
mengulangi momen tersebut?
d. Siswa mengomunikasikan hasil jawaban ke dalam aplikasi padlet link yang telah
diberikan guru.
e. Guru menuntun siswa untuk mengaitkan kalimat pemantik dengan alur
pembelajaran hari ini, yaitu konsep tentang guna sejarah.
f. Guru menuntun siswa untuk memahami bahwa setiap peristiwa yang kita alami di
masa lalu bisa menjadi pengalaman berharga dan menjadi manusia yang bijaksana.
Itulah manfaat kita mempelajari sejarah.
g. Guru melakukan asesmen di awal:
Apa saja manfaat sejarah dalam kehidupan kita?

5  
 
 
 

Strategi Perbaikan Kegiatan Pembelajaran:


1. Untuk kelompok siswa yang belum memahami apa saja guna sejarah bisa
didampingi oleh siswa yang sudah memiliki pemahaman baik (tutor sebaya).
Setelah itu, mereka bisa mengomunikasikan hasil pendampingan dalam bentuk
lisan/tulisan/digital/nondigital.
2. Untuk kelompok siswa yang belum memahami apa saja guna sejarah bisa
melakukan literasi dengan diberikan link:
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-
sejarah/#2_Bermanfaat_Untuk_Pengajaran
Hasil pemahaman literasi bisa dikomunikasikan dalam bentuk lisan/tulisan/digital
(Canva, power point, video, dll) /nondigital.
3. Untuk kelompok siswa yang sudah memiliki pemahaman baik tentang guna
Sejarah diberikan tugas literasi melalui internet mencari salah satu contoh peristiwa
sejarah, kemudian mengambil dalam bentuk lisan/tulisan/digital (Canva, power
point, video, dll)/nondigital.
4. Untuk kelompok siswa yang sudah memiliki pemahaman baik bisa mendampingi
kelompok siswa yang belum memiliki pemahaman baik untuk proses pembelajaran
tutor sebaya.
5. Dengan literasi buku teks dan media digital siswa dituntun untuk menemukan
konsep sejarah dan teori sosial dan sejarah lokal.
• Buku Teks Sejarah kelas X
• https://www.youtube.com/watch?v=vTaNDPRQ-10
• https://www.kompasiana.com/ist0ria.blogspot.com/54f5d22da33311484f8b46
4a/sejarah-lokal
6. Siswa mendiskusikan hasil literasi konsep sejarah dan teori sosial dan sejarah
lokal.
7. Mengomunikasikan hasil jawaban ke dalam aplikasi Google form yang diberikan
guru.
8. Guru menuntun siswa agar membangun karakter dalam mempelajari konsep
sejarah dan teori sosial dan sejarah lokal, yaitu:
● Selalu bersyukur kepada Tuhan YME, yaitu dengan cara semangat belajar
untuk memaksimalkan potensi diri.
● Bergotong Royong, yaitu dengan saling berkolaborasi dan menebalkan sikap
kepedulian dalam proses pembelajaran.
● Berkebhinekaan Global, yaitu dengan saling menghormati dan menghargai
keberagaman di lingkungan sekolah dalam proses pembelajaran.
9. Guru melakukan konfirmasi dan penguatan terhadap konsep-konsep yang
dipelajari dan mengajak siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini.

Refleksi
• Siswa diminta untuk menyampaikan hal-hal yang baik dan yang perlu diperbaiki
dalam kegiatan pembelajaran hari ini.
• Siswa diminta untuk menyampaikan apa yang akan dilakukannya sebagai anak
bangsa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran hari ini.
(Menggunakan aplikasi Padlet).

6  
 
 
 

ASESMEN/PENILAIAN
Kriteria Kesesuaian Jawaban
Konsep Deskripsi
Guna Sejarah 1. Sejarah sebagai ilmu
2. Sejarah sebagai edukatif
3. Sejarah sebagai rekreasi
4. Sejarah sebagai inspiratif

Rubrik penilaian:
No Nama Siswa Guna Sejarah Nilai
1.
2.
dst
Keterangan Skor:
4 = Jawaban 4 guna sejarah
Nilai = jumlah skor X 100 %  
3 = Jawaban 3 guna sejarah 4  
2 = jawaban 2 guna sejarah
1 = jawaban 1 guna sejarah  

Kriteria Kesesuaian Jawaban:


Konsep Deskripsi
Teori sosial adalah kerangka kerja analitis atau paradigma, yang
digunakan untuk mempelajari dan menafsirkan fenomena
sosial.
Sejarah lokal sebagai kisah masa lampau dari sebuah kelompok atau
masyarakat di mana terletak pada wilayah geografis yang
terbatas
Keterkaitan sejarah lokal teori sosial bisa dijadikan ilmu bantu untuk menganalisis
dengan teori sosial peristiwa sejarah (sejarah lokal)

Rubrik penilaian:
Konsep
Keterkaitan sejarah
No Nama Siwa Nilai
Teori Sosial Sejarah Lokal lokal dengan teori
sosial
1.
2.
dst
Keterangan Skor:
Nilai = jumlah skor X 100 %  
3= Jawaban sesuai 9  
2 = kurang sesuai
1 = Tidak sesuai  

7  
 
 
 

3. Pertemuan Ketiga (2 x 45 menit)


Kriteria Ketercapaian/Indikator/Eviden
- Menjelaskan tahapan metode penelitian sejarah

Kegiatan Pembelajaran:
a. Guru bersama siswa, guru mengingatkan kembali kesepakatan aturan dalam
kegiatan pembelajaran pada hari ini.
b. Berdoa bersama
c. Guru menyajikan video pembuatan kue
d. Guru mengajukan pertanyaan pemantik:
• Pernahkah kalian membuat kue?
• Langkah-langkah apa saja yang dilakukan pada pembuatan kue tersebut?
e. Guru menuntun siswa untuk mengaitkan pertanyaan pemantik dengan alur
pembelajaran hari ini, yaitu konsep metode penelitian sejarah.
f. Guru menuntun siswa untuk memahami bahwa setiap membuat produk atau
kegiatan apapun kita harus memiliki langkah-langkah kerja yang terstruktur. Inilah
hal yang harus dipahami para siswa mengapa dalam merekonstruksi peristiwa
sejarah harus melalui langkah-langkah terstruktur, yaitu metode penelitian sejarah
g. Guru melakukan asesmen di awal:
Dengan literasi buku teks dan media digital apa yang kalian pahami dari metode
penelitian sejarah?
• https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/26/132658269/metode-
penelitian-sejarah
• https://www.ruangguru.com/blog/bagaimana-melakukan-penelitian-sejarah
h. Siswa mengomunikasikan hasil jawaban ke dalam link Google Class Room yang
diberikan oleh guru.

Strategi Perbaikan Kegiatan Pembelajaran:


a. Bagi kelompok siswa belum memahami metode penelitian sejarah diberikan link:
https://www.youtube.com/watch?v=51SRX3ow0us
Kemudian siswa mengomunikasikan kembali pemahamannya dalam bentuk
lisan/tertulis/digital/nondigital
b. Bagi kelompok siswa yang sudah memiliki pemahaman baik bisa membuat alur
metode penelitian sebuah tema peristiwa sejarah dalam bentuk tulisan tangan atau
membuat alur pada aplikasi digital seperti canva, video, PPT, dll.
c. Guru menuntun siswa agar membangun karakter dalam melakukan metode
penelitian sejarah, yaitu:
• Jujur: merekonstruksi peristiwa sejarah berdasarkan fakta-fakta sejarah yang
ditemukan (bukan hoaks atau menjiplak tulisan orang lain).
• Integritas: selalu mencantumkan sumber dalam mengkutip hasil penelitian/
tulisan dan gambar orang lain.
• Membangun hubungan harmonis kepada semua pihak yang ikut membantu
atau berkontribusi dalam kegiatan penelitian sejarah.
• Mandiri: swadaya dengan uang pribadi (tabungan) dalam mendanai kegiatan
penelitian.
• Bergotong royong: berkolaborasi dengan sesama rekan dan pihak-pihak yang
dapat membantu penelitian.
• Kreatif: mencari cara kerja yang efisien dan dipahami semua team work

8  
 
 
 

• Inovatif: mengomunikasikan hasil penelitian dengan menggunakan aplikasi IT


(canva, padlet, youtube, dll).
d. Guru melakukan konfirmasi dan penguatan terhadap konsep-konsep yang
dipelajari.

Refleksi
• Siswa diminta untuk menyampaikan hal-hal yang baik dan yang perlu diperbaiki
dalam kegiatan pembelajaran hari ini.
• Siswa diminta untuk menyampaikan apa yang akan dilakukannya sebagai anak
bangsa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran hari ini.
(Menggunakan aplikasi Padlet)

Asesmen/Penilaian
Rubrik Penilaian Metode Penelitian Sejarah:
No Uraian Jawaban Skor
1. Heuristik 2
Mengumpulkan/mencari sumber sejarah
2. Verifikasi 4
Adalah proses melakukan uji keaslian dan kredibilitas sumber sejarah
melalui:
a. Kritik intern, menguji kredibilitas sumber
b. Kritik ekstern, menguji keaslian sumber
3. Interpretasi 2
Penafsiran sumber sejarah menjadi fakta sejarah
4. Historiografi 2
Penulisan sejarah secara utuh dan konprehensif dari rangkaian fakta
sejarah yang didapat.
TOTAL SKOR 10

Nilai = jumlah skor X 100 %  


10  

 
4. Pertemuan Keempat (2 x 45 menit)
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran/Indikator/Eviden
- Mempraktikkan cara menjelaskan peristiwa sejarah dengan pendekatan diakronis
dan sinkronis

Kegiatan Pembelajaran:
a. Guru bersama siswa, guru mengingatkan kembali kesepakatan aturan dalam
kegiatan pembelajaran pada hari ini.
b. Berdoa bersama.
c. Guru mengajukan kalimat pemantik sebagai berikut.
• Ceritakanlah apa yang sudah kalian lakukan sejak bangun tidur sampai masuk
kelas hari ini!
• Ceritakanlah hal yang menarik yang kalian alami setelah kalian bangun tidur
sampai masuk kelas hari ini!
d. Mengomunikasikan hasil jawaban kalimat pemantik ke dalam aplikasi padlet link
yang diberikan oleh guru.

9  
 
 
 

e. Guru menuntun siswa untuk mengaitkan kalimat pemantik dengan alur


pembelajaran hari ini, yaitu mempraktikan cara menjelaskan peristiwa sejarah
secara diakronis dan sinkronis. Dari jawaban siswa, mana saja peristiwa yang
diceritakan secara diakronis dan secara sinkronis.
f. Guru menuntun siswa untuk memahami bahwa ketika kita menceritakan kembali
suatu peristiwa, maka kita harus jujur dan menjelaskan dengan cara yang kreatif
sehingga orang lain merespon secara positif apa yang kita sampaikan.
g. Guru melakukan asesmen di awal:
Guru menyajikan peristiwa sejarah Sumpah Pemuda dengan 2 tulisan yang
berbeda, yaitu kronologis peristiwanya dan bagaimana respons pemerintah
Hindia Belanda terhadap kegiatan Kongres Pemuda yang melahirkan ikrar
Sumpah Pemuda. Kemudian guru menuntun siswa dengan pertanyaan berikut.
Setelah kalian memiliki pemahaman tentang cara berfikir diakronis dan sinkronis,
silahkan kalian membaca 2 contoh peristiwa sejarah berikut, kemudian identifikasi
mana yang termasuk cara berfikir diakronis dan sinkronis.
Apakah kalian bisa mengoperasikan salah satu aplikasi presentasi atau video?
Strategi Perbaikan Kegiatan Pembelajaran:
a. Siswa dibagi ke dalam 6 kelompok yang proporsional antara yang cukup
memahami, sangat memahami, dan mampu mengoperasikan aplikasi presentasi
atau video.
b. Siswa diberikan pilihan tugas, yaitu 3 kelompok diakronis dan 3 kelompok
sinkronis.
c. Setiap kelompok diberikan kebebasan untuk memilih peristiwa sejarah lokal,
nasional atau global. Kemudian mereka mempraktikkan konsep cara berfikir
diakronis dan sinkronis dengan menceritakan kembali peristiwa sejarah.
d. Siswa diberikan rambu-rambu penilaian tugas kelompok, di mana setiap kelompok
bisa mengomunikasikan tugas kelompoknya dengan memilih cara membuat tulisan
di kertas, membuat power point, membuat canva, atau membuat video.
e. Guru menuntun siswa agar membangun karakter dalam proses pembelajaran cara
berfikir diakronis dan sinkronis, yaitu:
● Selalu bersyukur kepada Tuhan YME, yaitu dengan cara semangat belajar
untuk memaksimalkan potensi diri.
● Jujur, yaitu dengan menceritakan suatu peristiwa sejarah sesuai dengan fakta.
● Kreatif, yaitu bisa mengomunikasikan peristiwa sejarah dengan berbagai
kreativitas sehingga bisa mudah dipahami dan diterima secara positif oleh
orang lain.
● Bergotong-royong, yaitu berkolaborasi dengan teman kelompok dan antar
kelompok dengan saling menghargai dan menghormati juga saling peduli.
● Mandiri, yaitu mengerjakan tugas secara mandiri dengan penuh tanggung
jawab dan tidak melakukan plagiat.
f. Guru melakukan konfirmasi dan penguatan terhadap hasil tugas yang harus
diperbaiki.
g. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran pada hari ini.

Refleksi
• Siswa diminta untuk menyampaikan hal-hal yang baik dan yang perlu diperbaiki
dalam kegiatan pembelajaran hari ini.

10  
 
 
 

• Siswa diminta untuk menyampaikan apa yang akan dilakukannya sebagai anak
bangsa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran hari ini.
(Menggunakan aplikasi Padlet)

5. Pertemuan Kelima (2 x 45 menit)


Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran/Indikator/Eviden
- Memaknai nilai-nilai peristiwa sejarah.

Kegiatan Pembelajaran:
a. Guru bersama siswa, guru mengingatkan kembali kesepakatan aturan dalam
kegiatan pembelajaran pada hari ini.
b. Berdoa bersama
c. Guru mengajukan kalimat pemantik:
“Hikmah yang baik untuk diteladani, hikmah yang buruk untuk dijauhi dan tidak
diulang”
Apa yang kalian bisa jelaskan dari kalimat tersebut?
d. Siswa mengomunikasikan hasil jawaban pertanyaan pemantik ke dalam aplikasi
padlet link yang diberikan guru.
e. Guru menuntun siswa untuk mengaitkan kalimat pemantik dengan alur
pembelajaran hari ini, yaitu memaknai nilai-nilai yang terkandung di dalam
peristiwa sejarah.
f. Guru menuntun siswa untuk memahami bahwa setiap peristiwa yang terjadi
terdapat hikmah atau makna nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Karena itu,
jadikanlah pengalaman sebagai guru yang berharga. Begitu juga sejarah, yang
harus bisa kita ambil makna nilai-nilainya.
g. Guru melakukan asesmen di awal:
Apakah dari kalian yang pada tugas pertemuan sebelumnya mendapat catatan
untuk memperbaiki sudah dilakukan?

Perbaikan Strategi Pembelajaran:


a. Bagi kelompok yang belum memperbaiki tugas kelompoknya dibimbing oleh guru
untuk bisa menyelesaikan tugasnya, kemudian diarahkan untuk menemukan makna
dan nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa sejarah yang sudah dipilih
sebelumnya dengan cara tertulis.
b. Bagi kelompok yang sudah memperbaiki tugas kelompoknya dan pemahamannya
baik diarahkan untuk menemukan makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam
peristiwa sejarah yang sudah dipilih sebelumnya di mana setiap kelompok bisa
mengomunikasikan tugas kelompoknya dengan memilih cara membuat tulisan di
kertas, membuat power poit, membuat canva, membuat video.
c. Guru menuntun siswa agar membangun karakter dalam proses pembelajaran:
● Selalu bersyukur kepada Tuhan YME, yaitu dengan cara semangat belajar
untuk memaksimalkan potensi diri.
● Jujur, yaitu dengan menceritakan suatu peristiwa sejarah sesuai dengan fakta.
● Kreatif, yaitu bisa mengomunikasikan peristiwa sejarah dengan berbagai
kreativitas sehingga bisa mudah dipahami dan diterima secara positif oleh
orang lain.
● Bergotong-royong, yaitu berkolaborasi dengan teman kelompok dan antar
kelompok dengan saling menghargai dan menghormati juga saling peduli.

11  
 
 
 

● Mandiri, yaitu mengerjakan tugas secara mandiri dengan penuh tanggung


jawab dan tidak melakukan plagiat.
● Bernalar kritis, yaitu dapat menemukan makna nilai-nilai baik yang
terkandung dalam peristiwa sejarah.
d. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap hasil tugas yang dikerjakan
siswa.
e. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran pada hari ini.

Refleksi
• Siswa diminta untuk menyampaikan hal-hal yang baik dan yang perlu diperbaiki
dalam kegiatan pembelajaran hari ini.
• siswa diminta untuk menyampaikan apa yang akan dilakukannya sebagai anak
bangsa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran hari ini.
(Menggunakan aplikasi Padlet).

Asesmen/Penilaian
Kelas dibagi menjadi 6 kelompok, terdiri atas 3 kelompok diakronis dan 3 kelompok
sinkronis. Kemudian secara bergotong royong dan mandiri setiap kelompok dituntun
untuk memilih salah satu tema peristiwa sejarah. Kemudian mereka menjelaskan
kembali peristiwa sejarah tersebut secara diakronis/sinkronis sesuai dengan
kelompoknya. Tugas disajikan secara tertulis dengan digital/nondigital.

Kriteria indikator penilaian kelompok:


Eviden/Indikator Penilaian Deskripsi
Kesesuaian tugas dengan pendekatan menyajikan peristiwa sejarah sesuai pendekatan
diakronis/sinkronis diakronis/sinkronis
Pemaknaan nilai-nilai peristiwa merefleksikan nilai-nilai bermakna peristiwa sejarah ke
sejarah dalam kehidupan masa kini dan masa yang akan datang
Gaya Bahasa komunikatif dan sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia
Teknik penulisan Font bebas dengan size 12, spasi 1,5, ukuran kertas A4
Kreativitas tidak plagiat (original), keterbaruan ide
Kekompakan kelompok kontribusi yang merata dan saling melengkapi
antaranggota kelompok

Rubrik Penilaian:
Kelompok …..
Kesesuaian
Pemaknaan
tugas dengan
Nama nilai-nilai Gaya Teknik Kekompakan
No pendekatan Kreativitas Nilai
Siswa peristiwa Bahasa penulisan kelompok
diakronis/
sejarah
sinkronis
1.
2.
dst

Keterangan: Nilai = jumlah skor X 100 %  


3 = Sangat Baik 18  
2 = Baik
1 = Cukup  

12  
 
 
 

6. Pertemuan Keenam (2 x 45 menit) dan Ketujuh (2 x 45 menit)


Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran/Indikator/Eviden
- Menganalisis peristiwa sejarah dengan menggunakan pendekatan teori sosial.

Kegiatan Pembelajaran:
a. Guru bersama siswa, guru mengingatkan kembali kesepakatan aturan dalam
kegiatan pembelajaran pada hari ini.
b. Berdoa bersama.
c. Guru mengajukan pertanyaan pemantik:
• Mengapa civilization (peradaban kuno dunia) ditemukan di sekitar aliran
sungai?
d. Siswa mengomunikasikan hasil jawaban pertanyaan pemantik dan diskusi ke dalam
aplikasi padlet link yang diberikan guru.
e. Guru menuntun siswa untuk mengaitkan pertanyaan pemantik dengan alur
pembelajaran hari ini, yaitu peristiwa sejarah dengan pendekatan teori sosial.
Pertanyaan pemantik dikaitkan dengan teori Arnold J. Toynbee (Challenge and
respon).
f. Guru menuntun siswa untuk memahami bahwa peristiwa sejarah dapat dianalisis
dengan menggunakan ilmu bantu yang lain, diantarnya teori-teori sosial.
g. Guru melakukan asesmen di awal:
1) Apakah kalian memahami apa yang dimaksud dengan teori sosial?
2) Teori sosial apa saja yang kalian ketahui?
3) Apa kaitannya teori sosial dengan peristiwa sejarah?

Strategi Perbaikan Pembelajaran:


a. Bagi kelompok siswa yang belum memiliki pemahaman baik akan diberikan link
video: https://www.youtube.com/watch?v=vTaNDPRQ-10
Kemudian siswa mengomunikasikan kembali pemahamannya ke dalam link
Google Form yang diberikan guru
b. Bagi kelompok siswa yang sudah memiliki pemahaman baik diarahkan untuk
memilih salah satu peristiwa sejarah, kemudian memilih teori-teori sosial yang
tepat untuk menganalisis peristiwa sejarah tersebut dan menemukan makna nilai-
nilai baik yang terkandung.
Disarankan membentuk kelompok maksimal 3 orang dan memilih pertanyaan berikut:
Mengapa terjadi pralaya (kehancuran) pada kerajaan Mataram Hindu?
Mengapa Belanda dan Inggris mau menukar Manhattan (wilayah bagian yang
sekarang New York) dengan Pulau Run di Kepulauan Banda Maluku (Perjanjian
Breda tahun 1667).
Mengapa terjadi peristiwa Geger Pacinan di Jakarta pada tahun 1740?
Mengapa terjadi peristiwa Perang Padri di Tanah Minang pada tahun 1803-1838?
Mengapa terjadi pemberontakan petani di Banten tahun 1888?
Tugas bisa dikomunikasikan dengan cara lisan/tulisan/digital/nondigital, kemudian
dipresentasikan di kelas.
c. Guru menuntun siswa agar membangun karakter dalam proses pembelajaran:
● Selalu bersyukur kepada Tuhan YME, yaitu dengan cara semangat belajar
untuk memaksimalkan potensi diri.
● Jujur, yaitu dengan menceritakan suatu peristiwa sejarah sesuai dengan fakta.

13  
 
 
 

● Kreatif, yaitu bisa mengomunikasikan peristiwa sejarah dengan berbagai


kreativitas sehingga bisa mudah dipahami dan diterima secara positif oleh
orang lain.
● Bergotong-royong, yaitu berkolaborasi dengan teman kelompok dan
antarkelompok dengan saling menghargai dan menghormati, serta juga saling
peduli.
● Mandiri, yaitu mengerjakan tugas secara mandiri dengan penuh tanggung
jawab dan tidak melakukan plagiat.
● Bernalar kritis, yaitu dapat menganalisis peristiwa sejarah dengan
menggunakan pendekatan teori sosial yang tepat dan menemukan makna nilai-
nilai baik yang terkandung dalam peristiwa sejarah.
h. Guru melakukan konfirmasi dan penguatan terhadap tugas kelompok.
i. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran.

Refleksi
• Siswa diminta untuk menyampaikan hal-hal yang baik dan yang perlu diperbaiki
dalam kegiatan pembelajaran hari ini.
• siswa diminta untuk menyampaikan apa yang akan dilakukannya sebagai anak
bangsa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran hari ini.
(Menggunakan aplikasi Padlet)

Asesmen/Penilaian
Kriteria indikator penilaian kelompok:
Indikator Penilaian Deskripsi
Kesesuaian tugas dengan menyajikan hasil analisis peristiwa sejarah sesuai
pendekatan teori sosial (bernalar pendekatan teori sosial
kritis)
Pemaknaan nilai-nilai peristiwa merefleksikan nilai-nilai bermakna peristiwa sejarah ke
sejarah dalam kehidupan masa kini dan masa yang akan datang
Gaya Bahasa komunikatif dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
Teknik penulisan Menggunakan EYD dan huruf baku dalam tata bahasa
Indonesia
Kreativitas Tidak plagiat (original), keterbaruan ide
Kolaborasi Setiap anggota kelompok memiliki kontribusi

Rubrik Penilaian:
No Nama Kesesuaian Memaknai Gaya Teknik Kreativitas Kolaborasi Nilai
Siswa tugas dengan nilai-nilai Bahasa penulisan
pendekatan peristiwa
teori-teori sejarah
sosial
(bernalar
kritis)
1.
2.
3.
dst
Keterangan: Nilai = jumlah skor X 100 %  
3 = Sangat Baik 2 = Baik 1= Cukup 18  

 
14  
 
 
 

8. Pertemuan Kedelapan (2 x 45 menit) dan Kesembilan (2 x 45 menit)


Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran/Indikator/Eviden
- Menilai keberlanjutan sejarah lokal tersebut dalam konteks masa lalu, masa kini
dan masa yang akan datang.
- Menilai kebermaknaan sejarah lokal tersebut dalam konteks masa lalu, masa kini
dan masa yang akan datang.  
Kegiatan Pembelajaran:
a. Guru bersama siswa, guru mengingatkan kembali kesepakatan aturan dalam
kegiatan pembelajaran pada hari ini.
b. Berdoa bersama
c. Pertanyaan pemantik:
• Peristiwa masa lalu apa saja yang kalian dengar secara turun temurun atau
kalian tahu dari literasi?
d. Siswa mengomunikasikan hasil jawaban pertanyaan pemantik dan diskusi ke dalam
aplikasi padlet link yang diberikan guru.
e. Guru menuntun siswa untuk mengaitkan pertanyaan pemantik dengan alur
pembelajaran hari ini, yaitu mengevaluasi contoh-contoh peristiwa sejarah lokal
yang ada di sekitar.
f. Guru menuntun siswa untuk menemukan contoh-contoh sejarah lokal yang ada di
sekitar tempat tinggal. Misal sejarah nama tempat, sejarah nama jalan, sejarah
berdirinya sekolah, dll.
Strategi Perbaikan Kegiatan Pembelajaran:
a. Siswa dibagi dalam 6 kelompok yang proporsional antara yang cukup memahami,
sangat memahami dan mampu mengoperasikan aplikasi presentasi atau video.
b. Setiap kelompok diberikan kebebasan untuk memilih peristiwa sejarah lokal.
c. Siswa diberikan rambu-rambu penilaian tugas kelompok, di mana setiap kelompok
bisa mengomunikasikan tugas kelompoknya dengan memilih cara membuat tulisan
di kertas, membuat power poit, membuat canva, membuat video.
d. Setiap kelompok mendapat tugas untuk mengevaluasi/menilai sejarah lokal yang
dipilihnya. Seperti:
• Menilai keberlanjutan sejarah lokal tersebut dalam konteks masa lalu, masa kini
dan masa yang akan datang.
• Menilai kebermaknaan sejarah lokal tersebut dalam konteks masa lalu, masa
kini dan masa yang akan datang.
Tugas dikerjakan secara kolaborasi dengan teman, anggota keluarga, komunitas
dan lembaga terkait. Kemudian hasil tugas dipresentasikan siswa di depan kelas.
h. Tugas dikomunikasikan secara tertulis/lisan, digital/nondigital.
i. Guru memberikan penguatan konsep yang dipelajari.
j. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran hari ini.

Refleksi
• Siswa diminta untuk menyampaikan hal-hal yang baik dan yang perlu diperbaiki
dalam kegiatan pembelajaran hari ini.
• Siswa diminta untuk menyampaikan apa yang akan dilakukannya sebagai anak
bangsa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran hari ini.
(Menggunakan aplikasi Padlet)

15  
 
 
 

Asesmen/Penilaian
Kriteria indikator penilaian kelompok:
Indikator Penilaian Deskripsi
Kesesuaian tugas dengan konsep menyajikan peristiwa yang merupakan sejarah lokal
sejarah lokal
Menilai keberlanjutan sejarah menggambarkan keberlanjutan dari peristiwa sejarah
lokal (ke arah lingkup nasional dan lingkup global)
Memaknai nilai-nilai peristiwa merefleksikan nilai-nilai bermakna peristiwa sejarah ke
sejarah dalam kehidupan masa kini dan masa yang akan datang
Gaya Bahasa komunikatif dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
Teknik penulisan Menggunakan EYD dan huruf baku dalam tata bahasa
Indonesia
Kreativitas tidak plagiat (original), keterbaruan ide
Kekompakan kelompok kontribusi yang merata dan saling melengkapi antar
anggota kelompok

Rubrik Penilaian:
Kelompok …..
Kesesuaian Memaknai
Menilai
Nama tugas dengan nilai-nilai Gaya Teknik Kekompakan
No keberlanjutan Kreativitas Nilai
Siswa konsep peristiwa Bahasa penulisan kelompok
sejarah
sejarah lokal sejarah
1.
2.
3.
dst

Keterangan: Nilai = jumlah skor X 100 %  


3 = Sangat Baik 21  
2 = Baik
1= Cukup  

ASESMEN
1. Formatif
Telah terlampir dalam kegiatan pembelajaran
2. Sumatif
Ulangan Harian

16  
 
 
 

Penilaian Sumatif:
Simaklah Informasi berikut!
Sejarah Pertempuran Lengkong

Pertempuran Lengkong pada 25 Januari 1945 menjadi rangkaian sejarah perang kemerdekaan
setelah proklamasi Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Lantas, apa penyebab
terjadinya insiden di Lengkong dan siapa saja tokoh yang menjadi pahlawan bangsa dalam
peristiwa ini? Operasi ke Desa Lengkong, Serpong (kini termasuk wilayah Tangerang
Selatan), semula bertujuan untuk melucuti senjata para serdadu Jepang yang masih tersisa di
Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan oleh para personel Tentara Republik Indonesia
(TRI) dengan jalan damai.
Tanggal 25 Januari 1945 itu, Resimen IV dari Akademi Milter Tangerang yang dipimpin
Mayor Daan Mogot menuju Lengkong. Turut serta pula dalam operasi itu, antara lain Mayor
Wibowo, Letnan Soetopo, Letnan Soebianto, Letkol Singgih, Kapten Enjon, dan puluhan
taruna dari Akademi Militer Tangerang. Akan tetapi, apa yang diharapkan damai nyatanya
tidak terjadi. Pertempuran justru meletus dan mengakibatkan sebanyak 36 taruna dan tiga
perwira, termasuk Mayor Daan Mogot, gugur sebagai kusuma bangsa dalam Pertempuran
Lengkong.
Kronologi Pertempuran Lengkong dikutip dari Akademi Militer Tangerang dan Peristiwa
Lengkong (2006), R.H.A. Saleh mencatat bahwa awalnya, strategi tersebut berjalan lancar.
Sebagian besar serdadu Jepang percaya bahwa pihak Indonesia yang diwakilkan oleh
Resimen IV Tangerang akan melakukan pelucutan senjata dengan izin dari Sekutu. Mayor
Daan Mogot menemui Kapten Abe yang mewakili para serdadu Jepang. Mereka masuk ke
sebuah kamp untuk membicarakan maksud kedatangan Resimen IV Tangerang. Sebagian
taruna lalu mengambil senjata milik Jepang dan mengangkutnya ke atas truk. Namun, Kapten
Abe ternyata belum sepenuhnya percaya kepada Mayor Daan Mogot dan meminta waktu
untuk menghubungi atasannya di Bandung. Saat Kapten Abe dan Mayor Daan Mogot sedang
berunding, tiba-tiba terdengar desing senapan yang entah dari mana berasal. Suara tembakan
itu memicu ketegangan di luar. Para serdadu Jepang yang sebelumnya tenang kini bersiap
dalam posisi menyerang dan segera menembaki para taruna Indonesia yang sedang berada di
lapangan terbuka. Mayor Daan Mogot langsung berlari keluar dan berteriak agar serangan
dihentikan. Namun, seperti diungkapkan Rahayu Permana melalui tulisan bertajuk "Mayor
Daan Mogot (1928-1946) Peran dan Perjuangannya" dalam Jurnal Estoria (2021), peringatan
tersebut tidak dihiraukan. Para serdadu Jepang terus menembaki taruna Indonesia yang belum
dalam kondisi siap. Bahkan, Mayor Daan Mogot turut gugur dalam insiden ini. Total, 37
orang dari pihak Indonesia berkorban nyawa. Selain Daan Mogot, perwira yang gugur adalah
Letnan Soebianto dan Letnan Soetopo.

17  
 
 
 

Akhir Pertempuran Lengkong bahwa sebagian tentara Indonesia berhasil melarikan diri, dan
sebagian lagi ditawan oleh pihak Jepang. Para taruna yang berhasil lolos juga segera
melaporkan peristiwa berdarah di Lengkong tersebut ke Resimen IV Tangerang.
Tanggal 26 Januari, Resimen IV menghubungi kantor penghubung di Jakarta. Keesokan
harinya disepakati bahwa Jepang akan membebaskan para tawanan dari pihak Indonesia.
Selain itu, para korban yang sudah dikubur seadanya akan kembali dimakamkan secara
terhormat. Semua korban yang gugur dalam Pertempuran Lengkong dikebumikan kembali
pada 29 Januari 1946 di kompleks markas Resimen IV (sekarang Taman Makam Pahlawan
Taruna di Tangerang Selatan). Pertempuran Lengkong menjadi satu dari rangkaian peristiwa
bersejarah yang terjadi di sepanjang Masa Revolusi Fisik dari tahun 1945 hingga 1949. Untuk
mengenang peristiwa serta para pahlawan yang gugur dalam Pertempuran Lengkong pada
1946 itu, setiap tanggal 25 Januari diperingati sebagai Hari Bakti Taruna Akademi Militer.

Sumber: https://tirto.id/sejarah-pertempuran-lengkong-penyebab-kronologi-tokoh-pahlawan-
giEJ

Pilihlah jawaban yang paling benar berdasarkan informasi peristiwa sejarah di atas!
1. Berdasarkan informasi di atas, yang termasuk unsur ruang adalah ….
A. Bakti
B. Taruna
C. Resimen
D. Lengkong
E. Daan Mogot

2. Peristiwa yang dihadirkan dalam wacana di atas terjadi pada masa Revolusi Fisik di
Indonesia, yaitu terjadi pada tahun ….
A. 1945-1947
B. 1945-1949
C. 1945-1950
D. 1945-1955
E. 1945-1965

3. Ketika kita mengetahui peristiwa sejarah, kita akan melihat bagaimana peristiwa tersebut
terjadi dan bagaimana dampaknya terhadap masa itu. Ketika waktu berlalu kita akan
berfikir untuk mengulangi atau tidak pola sejarah tersebut. Inilah guna kita belajar
sejarah karena ….
A. sejarah adalah masa lalu umat manusia yang akan selalu dikenang oleh generasi
berikutnya.
B. sejarah adalah memorial koletif bagi masyarakat pendukungnya yang akan terus
melanjutkan sejarah.
C. setiap sejarah memiliki keunikannya masing-masing dan disitulah sejarah bisa
dinikmati oleh generasi berikutnya.
D. setiap peristiwa pasti akan membawa hikmah tersendiri dan akan menjadi
pengalaman berharga bagi umat manusia.
E. manusia adalah subyek dan obyek dari sejarah itu sendiri yang harus membawa
keberlanjutan dan menciptakan sejarahnya sendiri.

18  
 
 
 

4. Jika melihat cara penyajian informasi Sejarah Pertempuran Lekong, penulis


menggunakan pendekatan ….
A. tematik
B. konflik
C. kultural
D. sinkronis
E. diakronis

5. Teori sosial yang dapat diterapkan dalam peristiwa sejarah Pertempuran Lengkong
adalah teori konflik. Hal ini dapat diidentifikasikan dari ….
A. aksi tembak menembak antara tentara Indonesia dan tentara Jepang yang
menewaskan Mayor Daan Mogot
B. adanya strategi tentara Jepang untuk mengusir tentara Indonesia yang akan
melakukan pelucutan senjata tentara Jepang
C. keinginan mayor Daan Mogot untuk melakukan negoisasi dengan tentara Jepang
agar mereka mau dilucuti senjatanya secara damai
D. Jepang yang belum percaya sepenuhnya dengan alasan Mayor Daan Mogot yang
hendak melucuti senjata tentara Jepang atas persetujuan Sekutu
E. tentara Sekutu yang tidak kunjung hadir melucuti tentara Jepang di Lengkong,
sehingga tentara Indonesia mengambil strategi melucuti terlebih dahulu

6. Pada nomor 6-7 adalah isian benar atau salah dari informasi di atas!

No Deskripsi Benar Salah


6. Dalam peristiwa Pertempuran Lengkong pada informasi di
atas, ada kalimat, “dikutip dari Akademi Militer Tangerang
dan Peristiwa Lengkong (2006), R.H.A. Saleh mencatat
bahwa awalnya, strategi tersebut berjalan lancar”. Hal ini
dapat kita simpulkan bahwa salah satu bentuk sumber yang
digunakan adalah dokumen.
7. Ketika sumber informasi di atas tentang sejarah
pertempuran Lengkong dijadikan sumber dalam penelitian
sejarah, maka sumber tersebut disebut sebagi sumber
sekunder.

7. Pada nomor 8--10 adalah soal menjodohkan!


8. proses mengumpulkan sumber-sumber sejarah a. interpretasi
9. proses mengungkapkan fakta dari sumber sejarah b. kritik ekstern
10. proses merangkaikan berbagai fakta sejarah c. heuristik
d. historiografi

19  
 
 
 

Rubrik Penilaian:
No Kunci Jawaban Skor
1. D 1
2. B 1
3. D 1
4. E 1
5. D 1
6. Benar 1
7. Salah 1
8. c. heuristik 1
9. a. interpretasi 1
10. d. historiografi 1

  Nilai = jumlah skor X 100 %  


10  
 
 
 

20  
 

Anda mungkin juga menyukai