Anda di halaman 1dari 125

MODUL AJAR

SEJARAH INDONESIA: MANUSIA, RUANG, DAN WAKTU

INFORMASI UMUM

I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Abdul Aziz Hidayatullah
Satuan Pendidikan : SMA/MA
Fase / Kelas : E - X (Sepuluh)
Mata Pelajaran : IPS (Sejarah Indonesia)
Prediksi Alokasi Waktu : 6 x 40 menit (3 Pertemuan)
Tahun Penyusunan : 2023

II. KOMPETENSI AWAL


Pada bagian ini, akan mempelajari ilmu sejarah, bagaimana cara mempelajari ilmu sejarah,
berpikir kesejarahan, memiliki kecakapan sejarah, dan mengerti manfaat belajar ilmu sejarah
termasuk kajian sejarah Indonesia. Sehingga, peserta didik mampu memahami konsep-
konsep dasar manusia, ruang, waktu, dikronis (kronologi), sinkronis, guna sejarah, sejarah
dan teori sosial, metode penelitian sejarah, serta sejarah lokal yang diberikan melalui konten
Pengantar Ilmu Sejarah.

III. PROFIL PELAJAR PANCASILA


• Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa : Melalui kegiatan berdoa sebelum
dan sesudah pembelajaran, mensyukuri segala ciptaan Tuhan Yang Maha Esa atas segala
hasil alam Indonesia melalui jalur rempahnya.
• Berkebhinekaan Global, dilakukan melalui sikap menghargai berbagai teori mengenai
asal-usul manusia Indonesia, teori masuknya Hindu Buddha serta teori masuknya Islam.
• Mandiri, melalui pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan saat melihat sebuah video
maupun membaca sumber, mengerjakan segala tugas individu yang diberikan dalam
upaya menyelesaikan kompetensinya.
• Integritas, dengan menyertakan sumber sejarah pada saat proses pembuatan laporan baik
tulis, audio, visual, maupun audio visual.
• Bernalar Kritis, melalui proses informasi dan gagasan serta melakukan evaluasi terhadap
prosedur yang dilakukan, mampu mengemukakan pendapat mengenai informasi maupun
gagasan yang muncul setelah mempelajari hubungan manusia dan sejarah.
• Kreatif, melalui hasil karya atau gagasan atau tindakan yang orisinal dalam pengerjaan
tugas-tugas yang diberikan baik dalam bentuk audio, visual, audio visual, maupun karya
tulis.
• Bergotong Royong, bekerja sama dan berkolaborasi dalam melaksanakan dan
mengerjakan tugas-tugas kelompok yang diberikan.

IV. SARANA DAN PRASARANA


• LCD proyektor,
• Komputer atau Laptop
• Tayangan slide PowerPoint (ppt) yang telah disiapkan, dan media lain
• Lembar Kerja

V. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi ajar.
VI. MODEL PEMBELAJARAN
Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).

KOMPONEN INTI

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
• Peserta didik mampu memahami konsep-konsep dasar manusia, ruang, waktu, diakronis
(kronologi), sinkronis, guna sejarah, sumber sejarah dan teori sosial, metode penelitian
sejarah, serta sejarah lokal.

II. PEMAHAMAN BERMAKNA


• Peserta didik mampu memahami konsep-konsepdasar ilmu sejarah, yaitu: manusia, ruang,
waktu, diakronik(kronologi), sinkronik, dan penelitian sejarah yang diberikanmelalui konten
Pengantar Ilmu Sejarah.
• Melalui literasidan diskusi, peserta didik mampu menganalisis berbagai fenomena sosial
menggunakan konsep-konsep dasar ilmu sejarah.
• Denagn menggunakan sumber-sumber dari buku teks untuk melakukanpenelitian sejarah
berbasis lingkungan terdekat, kemudianmengomunikasikannya dalam bentuk lisan, tulisan,
dan/ataumedia lain.
• Peserta didik mampu mengambil hikmah dariperistiwa sejarah serta menggunakan konsep-
konsep dasar ilmusejarah dalam kehidupan sehari-hari.

III. PERTANYAAN PEMANTIK


• Bagaimana peristiwa pada masa lalu relevan untukmenjelaskan berbagai peristiwa pada
masa kini?
• Bagaimana kehidupan manusia dan suatu masyarakatterekam dalam lintasan waktu?

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN


PERTEMUAN KE-1
Materi: Pengantar Ilmu Sejarah
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
• Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
• Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.

Kegiatan Inti (90Menit)


• Guru menjelaskan tentang sejarah dan perkembangan ilmu sejarah secara singkat
termasuk peristiwa bersejarah yang dipelajari dalam sejarah.
• Guru menanyakan ke siswa tentang konsep sejarah.
• Guru mendorong siswa menyampaikan konsep sejarah sesuai dengan bahasa peserta
didik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang konsep sejarah, ilmu
sejarah, peristiwa bersejarah, tokoh sejarah dan lain-lain (memahami pengetahuan awal/
prerequisiteknowledge).
• Guru memandu siswa menuliskan atau menyampaikan pendapat mereka tentang konsep
sejarah. Tahap ini penting untuk memahami miskonsepsi tentang pemahaman siswa akan
kajian ilmu sejarah.
• Guru memandu siswa bahwa belajar ilmu sejarah sangat dekat dan relevan dengan
kehidupan manusia, bahwa masa lalu selalu aktual.
• Guru menjelaskan tentang materi ilmu sejarah yang hendak dipelajari beberapa pertemuan
ke depan.
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pendapat atau
pertanyaan.

Kegiatan Penutup (10 MENIT)


• Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
• Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
• Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan
berikutnya.
• Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

PERTEMUAN KE-2
Materi: Pengantar Ilmu Sejarah
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
• Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
• Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran;
• Menjelaskan alur dan tujuan pembelajaran;
• Memberikan informasi dan menyepakati bersama tentang penugasan dan juga penilaian
pembelajaran;
• Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik;
• Peserta didik diberikan pemahaman awal mengenai konsep sinkronis, dikronis, dan
kronologi dalam sejarah;
• Mengenalkan konsep pembelajaran hari ini dengan sebuah diagram.

Diagram Sumber : https://edusejarah.blogspot.com/2016/05/materisejarah-konsep-berpikir.html

Kegiatan Inti (90Menit)


Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran serta melakukan evaluasi tentang
peristiwa masa lalu serta asal-usul peserta didik, aktivitas belajar selanjutnya adalah
mengenalkan pengertian sejarah serta konsep berpikir sejarah.

Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran yang akan diikuti oleh seluruh peserta didik:

1) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan, tentang pengertian sejarah dari sisi
etimologis dan pendapat ahli serta memperkenalkan konsep-konsep berpikir sejarah.
Materi 1 : Pengertian Sejarah secara etimologis dan pendapat ahli.
Materi 2 : Konsep berpikir sejarah, dikronis, sinkronis, kausalitas, periodisasi, kronologis,
perubahan, perkembangan dan keberlanjutan dalam sejarah.
2) Peserta didik menerima, mempelajari, dan mencoba menjawab penugasan pada lembar
tugas (LKS);
3) Peserta didik diminta untuk menyaksikan beberapa video;
4) Guru melakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung;
5) Menanyakan kepada peserta didik, simpulan yang dihasilkan dari menonton video;
6) Guru melakukan asesmen dan umpan balik selama proses pembelajaran berlangsung.

Beberapa ahli, kemudian membuat rumusan definisi tentang Sejarah, di antaranya:


1. Herodatus (The Father of History)
Satu kajian untuk menceritakan suatu perputaran jatuh bangunnya seseorang tokoh,
masyarakat dan peradaban. Herodotus juga menegaskan bahwa sejarah tidak berkembang ke
arah depan dengan tujuan yang pasti, melainkan bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi
rendahnya diakibatkan oleh keadaan manusia.
2. RG Collingwood
Sejarah sebagai penyelidikan tentang tindakan manusia yang dilakukan pada masa
lampau.
3. R. Mohammad Ali
Sejarah merupakan keseluruhan perubahan dan kejadian-kejadian yang benar-benar telah terjadi.
Sejarah adalah ilmu yang menyelidiki perubahan-perubahan yang benar-benar terjadi di masa
lampau.
4. Sartono Kartodirdjo
Sejarah merupakan bentuk penggambaran pengalaman kolektif di masa lalu dan untuk
mengungkapkannya dapat melalui aktualisasi dan penetasan pengalaman masa lalu.
5. Kuntowijoyo
Sejarah merupakan ilmu tentang manusia, waktu dan sesuatu yang memiliki makna sosial serta
ilmu yang juga mempelajari sesuatu tertentu yang terinci.
6. Muhamad Yamin
Sejarah adalah ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa
yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan.

Secara umum, sejarah dapat diartikan sebagai suatu peristiwa atau kejadian yang telah
terjadi di masa lalu dan dapat diketahui dengan mempelajari peninggalan-peninggalan pada
masa itu yang ditemukan pada masa sekarang.

1. Manusia, Ruang dan Waktu dalam Sejarah


Sejarah adalah sebuah pengalaman, ingatan, pengetahuan, dan hasil cipta manusia yang
diceritakan kembali. Manusia memiliki peran sentral dan utama dalam perkembangan sejarah.
Manusialah yang berperan penting untuk menciptakan, menentukan, dan membuat sebuah
peristiwa sejarah, hal ini dilakukan melalui kecakapan berpikir serta tutur kata yang baik.
Manusia adalah salah satu unsur penting sejarah selain ruang dan waktu.
2. Unsur Sejarah. Beberapa unsur penting dari sejarah adalah sebagai berikut:
• Manusia, unsur paling penting dalam sejarah, karena setiap peristiwa sejarah sangat
berkaitan dan melibatkan manusia. Manusialah yang menggerakan sejarah.
• Ruang, tempat dimana terjadinya suatu kejadian yang menjadi bukti dan tempat di mana
sebuah peristiwa sejarah terjadi.
• Waktu, saat terjadinya sebuah peristiwa sejarah dan dapat menjelaskan secara kronologis
lewat sebuah kajian sejarah.

3. Dimensi Waktu dalam Sejarah


Dalam sejarah terdapat tiga dimensi yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya,
yaitu:
• Dimensi masa lalu. Hal yang telah terjadi mengenai kehidupan dan kebudayaan manusia,
dapat digunakan sebagai pengalaman dan pelajaran untuk melalui kehidupan selanjutnya.
• Dimensi masa sekarang. Segala hal yang menyelimuti kehidupan sehari-hari di masa
sekarang, yang dapat menentukan masa yang akan datang.
• Dimensi masa akan datang. Suatu masa yang belum terjadi, dan segala sesuatu yang
dilakukan di masa sekarang akan memengaruhi masa depan. Belajar dari masa lalu dan
masa sekarang untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi masa yang akan datang.
Orang sukses dan berhasil tidak akan pernah melupakan sejarah.

Masa Lampau
Masa Kini
Peristiwa sejarah yang
merupakan fakta yang Generasi penerus Masa Datang
abadi dan tidak pernah memahami setiap
berubah dan terulang peristiwa sejarah agar Peristiwa sejarah dapat
kembali. peristiwa sejarah tidak dijadikan pelajaran hidup
terulang lagi untuk yang suatu bangsa agar lebih
kedua kalinya dalam berhati-hati dalam
peristiwa yang sama dan bertindak dan
dapat mengambil hikmah mengambil keputusan.
dari setiap peristiwa
sejarah yang terjadi

4. Berpikir Dikronis (Kronologis) dalam Sejarah


Kata dikronis berasal dari kata dia dan chronos,dia artinya melintas, melampau atau
melalui, sedangkan chronos artinya waktu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
dikronis atau diakronis yaitu berkenaan dengan pendekatan terhadap bahasa dengan melihat
perkembangan sepanjang waktu; bersifat historis. Diakronis artinya memanjang dalam waktu
tetapi terbatas dalam ruang. Berpikir dikronis adalah berpikir kronologis (urutan) dalam
menganalisis sesuatu. Selain itu, dikronis sangat membantu membandingkan kejadian sejarah
dalam waktu yang sama di tempat yang berbeda namun saling berkaitan. Konsep berpikir
dikronis memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
• Penjelasan bersifat vertikal dan runut, dari awal hingga akhir;
• Menekankan proses durasi;
• Cakupan kajian atau pembahasan lebih luas;
• Mengurai pembahasan pada satu peristiwa;
• Mengkaji kesinambungan antara satu peristiwa dengan yang lain;
• Terdapat konsep perbandingan.

Konsep berpikir dikronis bertujuan menuntun kita untuk melihat segala perubahan dan
perkembangan yang terjadi dari satu peristiwa sejarah secara berurutan mulai tahun kejadian
serta dapat mengelompokkan dan mencari kebenaran dari satu peristiwa sejarah. Oleh sebab
itu, untuk mempelajari cara berpikir dikronis ini, kita memerlukan konsep kronologi dan
periodisasi.
Contoh dikronis, diilustrasikan dengan bagan:
400 1500 1602 1816 1942 1945 sekarang
VVVO
C
Kutai Demak VOC Kolonial Jepang Revolusi …….
Keterangan:
Gambar berarti terus berjalan sepanjang
waktu tetapi dalam tema yang sama, yaitu tentang sejarah Indonesia dari masa ke masa.
5. Kronologi
Kronologis berasal dari bahasa Yunani, yaitu chronos yang berarti waktu dan logos yang
berarti ilmu atau uraian. Jadi, kronologi adalah ilmu tentang waktu yang membantu dalam
menyusun peristiwa-peristiwa sesuai dengan urutan waktu terjadinya. Kronologi berkenaan
dengan proses penyusunan suatu peristiwa sejarah berdasarkan urutan waktunya, dari waktu
lampau hingga kini. Konsep kronologis mengajarkan kepada kita untuk berpikir menyeluruh
serta kompleks, runtut dan berkesinambungan serta rinci.
Melalui konsep berpikir kronologis, kita juga dengan mudah dapat melakukan rekonstruksi
dari sebuah peristiwa sejarah.

6. Periodisasi
Secara etimologis, kata periode berasal dari bahasa Yunani. Berawal dari kata “periodos”
yang memiliki arti “sirkulasi”. Makna kata tersebut adalah menunjukkan pandangan pada
siklus-siklus sejarah. Sebagai pengganti, disebut dengan nama “struktur sejarah”.
Periodisasi adalah kata yang sering diartikan sebagai pembabakan atau pembagian waktu
dalam sejarah. Pembagian waktu sejarah tersebut adalah hal-hal yang berkaitan dengan
mengenai era, zaman atau periode waktu, dengan karakteristik yang umum. Inilah yang
membuat makna periodisasi berbeda dalam etimologis.
Secara terperinci ada beberapa tujuan yang diharapkan ketika kita mempelajari sejarah
dengan menggunakan konsep periodisasi ini. Salah satu tujuan tersebut adalah untuk
membantu mempermudah dalam memahami sejarah, membantu mengklasifikasikan
peristiwa-peristiwa sejarah, memudahkan dalam menganalisis perkembangan dan perubahan
yang terjadi di setiap periode, serta menyederhanakan rangkaian peristiwa sejarah.
Berikut ini adalah salah satu contoh periodisasi atau pembabakan yang dibuat Moh. Yamin
yang dikenal dengan “Panca Warsa”:
a. Prasejarah Indonesia (….0 M);
b. Protosejarah Indonesia (0-600 M);
c. Babakan Kebangsaan (Zaman Kolonial (600-1525 M);
d. Babakan antar Bangsa (Zaman International (1525-1900 M);
e. Abad Proklamasi (1900-1945 M).

Periodisasi yang diusulkan oleh Prof. Dr. Sartono di antaranya:


a. Prasejarah
b. Zaman Kuno
• Masa kerajaan-kerajaan tertua
• Masa Sriwijaya (dari abad VII-XIII atau XIV).
• Masa Majapahit (dari abad XIV-XV).
c. Zaman Baru
• Masa Aceh, Mataram, Makassar/Ternate/Tidore (sejak abad XVI).
• Masa perlawanan terhadap Imperialisme Barat (abad XIX).
• Masa pergerakan nasional (abad XX).
Refleksi:
Aktivitas pembelajaran dengan menjelaskan dan meminta seluruh peserta didik membuat kesimpulan
singkat dari apa yang mereka saksikan melalui video pembelajaran yang disaksikan bersama-sama.

Lembar Refleksi Diri (Sikap) Peserta Didik


1. Isikan identitas Anda!
2. Berikan tanda centang (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Kurang Setuju, (3) Setuju, (4) Sangat
Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap Anda!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!
Nama: ............................ Kelas: ........................

No. Pernyataan
1 2 3 4
1 Saya senang mengikuti pembelajaran sejarah hari ini.
2 Saya sangat menyukai setiap aktivitas yang diikuti selama mengikuti
pembelajaran sejarah
3 Saya paham dengan tujuan pembelajaran sejarah hari ini.
4 Saya berniat melakukan setiap aktivitas yang terdapat dalam tujuan
belajar sejarah.
5 Saya membuat tugas secara mandiri, apabila tugas tersebut harus
dilakukan secara individu.
6 Saya senang bekerja sama dengan semua teman baik dengan
kelompok sendiri atau dengan kelompok lain di kelas.
7 Saya siap serta saling membantu dan berkolaborasi melakukan
tugas kelompok.
8 Saya terbuka dan siap berbagi peran dalam mengerjakan tugas
kelompok.
9 Saya suka menyapa dan bersikap ramah jika bertemu orang yang
saya kenal.
10 Saya selalu disiplin dalam menjaga kebersihan baik di dalam atau di
luar kelas.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor 11 s.d 20 Jika mendapat
30 dari pernyataan di 21 s.d 30 dari dari pernyataan di atas. skor < 11
atas. pernyataan di atas. pernyataan di
atas.

Lembar Refleksi Diri (Pengetahuan dan Keterampilan) Peserta Didik


Cara Menceklis
1. Isikan identitas peserta didik!
2. Berikan tanda centang (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Ragu-ragu, (3) Setuju, (4) Sangat Setuju
jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap peserta didik!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!
Nama: ............................ Kelas: ........................

No. Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya dapat menyebutkan pengertian sejarah baik secara etimologis
atau terminologis.
2. Saya dapat menjelaskan manfaat dan gunanya belajar sejarah.
3. Saya dapat memberikan contoh salah satu peristiwa sejarah yang
terjadi di masa lampau.
4. Saya dapat menjelaskan konsep manusia, ruang dan waktu.
5. Saya dapat menjelaskan tentang berpikir sinkronis dan dikronis.
6. Saya mengerti dan paham tentang contoh-contoh berpikir sinkronis
dan dikronis.
7. Saya dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan konsep
perubahan, perkembangan dan keberlanjutan dalam sejarah.
8. Saya dapat menjelaskan tentang periodisasi dan kronologis.
9. Saya dapat memberikan contoh-contoh tentang perubahan,
perkembangan dan keberlanjutan dalam sejarah.
10. Saya dapat memberikan contoh-contoh tentang periodisasi dan
kronologis.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor 6 s.d 10 Jika mendapat skor
15 dari pernyataan di 11 s.d 15 dari dari pernyataan di atas. < 6 pernyataan di
atas. pernyataan di atas. atas.
Setelah mengikuti materi di atas, peserta didik mampu memahami konsep berpikir sejarah,
dikronis dan sinkronis serta mampu memberikan contoh-contoh dari konsep tersebut.

Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam melakukan
aktivitas pembelajaran maka dapat meminta minta remedial, baik remedial teaching atau
remedial test.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran di atas, maka dapat meminta pengayaan sesuai dengan
kesepakatan.

Kegiatan Penutup

• Peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai peristiwa masa lalu,


konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah;
• Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran yang
telah dilaksanakan hari ini;
• Evaluasi dilaksanakan secara tertulis;
• Refleksi.
Mengenang Bung Hatta dan Sepatu Bally, Sebuah Mimpi yang tak Kesampaian

Sumber: intisari online | Editor: Noverius Laoli

Proklamator Republik Indonesia Mohammad Hatta sangat dikenal dengan gaya hidupnya
yang amat sederhana. Sifat itu terus bertahan, baik sebelum, saat, maupun setelah dia menjabat
sebagai Wakil Presiden pertama Indonesia.
Salah satu cermin kesederhanaan Bung Hatta bisa dilihat dari cerita tentang sepatu Bally
yang begitu disukainya. Pada tahun 1950-an, Bally sudah menjadi sebuah merek sepatu
bermutu tinggi yang terkenal di Indonesia.
Harganya pun tidak murah. Bung Hatta ingin memilikinya. Tak sengaja, ia membaca iklan
sepatu itu di koran. Di dalamnya ada informasi tentang tempat penjualan sepatu tersebut.
Hatta yang kala itu belum mempunyai cukup uang, lalu menggunting dan menyimpan
potongan iklan tersebut. Mungkin, maksudnya agar jika sudah ada rezeki dia tak perlu repot-
repot mencari tempat di mana sepatu itu dijual. Sayangnya, uang tabungan Hatta tidak pernah
mencukupi. Selalu saja terambil untuk keperluan rumah tangga, atau untuk membantu kerabat
yang datang meminta pertolongan.
Dalam buku Untuk Republik: Kisah-Kisah Teladan Kesederhanaan Tokoh Bangsa karya
Faisal Basri dan Haris Munandar, salah satunya ditampilkan kisah kesederhanaan Bung Hatta.
Dalam buku itu diceritakan, bahwa hingga akhir hayatnya, Hatta tidak pernah memiliki sepatu
merek Bally yang diimpikannya.
Tak lama setelah wafat pada 14 Maret 1980, keluarga Bung Hatta menemukan lipatan
guntingan iklan lama dalam dompetnya. Iklan itu adalah iklan sepatu merek Bally yang dulu
disimpannya.
Sumber: intisari online | Editor: Noverius Laoli

Setelah kalian membaca artikel singkat tentang apa yang dilakukan Moh Hatta, informasi
•apa yang dapat kalian peroleh?
•Atas segala jasa, tindakan, maupun teladan yang dilakukan untuk masyarakat Indonesia, kita
•mengenal Moh. Hatta sebagai Bapak Proklamator Indonesia. Dalam perspektif ilmu sejarah,
beliau merupakan pelaku sejarah, saksi sejarah, sekaligus penggerak sejarah. Bagaimana
cara beliau menggerakkan sejarah?
Teladan apa yang diberikan beliau kepada kita semua ?
PERTEMUAN KE-3
Materi : Penelitian Sejarah
1. Persiapan Awal
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran:
a. Membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
b. Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan Pengantar Ilmu Sejarah.
c. Menyiapkan beberapa alat pembelajaran, diantaranya:
1) Lembar Kerja Siswa (LKS);
2) Laptop dan HP;
3) Menyiapkan Lembar Penilaian/Asesmen;
4) Menyiapkan materi pengayaan dan remedial.

2. Kegiatan Pengajaran
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran;
2) Menjelaskan Alur dan tujuan pembelajaran;
3) Memberikan informasi dan menyepakati bersama tentang penugasan dan juga
penilaian pembelajaran;
4) Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik;
5) Peserta didik diberikan pemahaman awal mengenai Penelitian Sejarah, tahapan
penelitian;
6) Sejarah dan Historiografi.
b. Kegiatan Inti

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran serta melakukan evaluasi


tentang pengertian sejarah secara etimologis dan terminologis, serta konsep berpikir
sejarah. Aktivitas belajar selanjutnya yang harus dilakukan peserta didik adalah
Mempelajari tentang penelitian sejarah serta tahapan dalam penelitian sejarah.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran yang akan diikuti oleh seluruh peserta didik:
1) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan, tentang pengertian penelitian sejarah
tahapan penelitian sejarah serta historiografi;
Materi 1: Pengertian Penelitian Sejarah
Materi 2: Tahapan Dalam Penelitian Sejarah
Materi 3: Historiografi.
2) Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran;
3) Menjelaskan Alur dan tujuan pembelajaran;
4) Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik;
5) Guru melakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung;
6) Guru melakukan asesmen dan umpan balik selama proses pembelajaran berlangsung.
EH CPenelitian Sejarah Proses sistematis dalam mencari data untuk menjawab
pertanyaan tentang fenomena dari masa lalu untuk mendapatkan pemahaman
yang lebih baik dari suatu institusi, praktik, tren, keyakinan dan isu-isu dalam
Pendidikan.arr
Donald Ary : Penelitian Sejarah adalah usaha untuk menetapkan fakta dan mencapai
simpulan mengenai hal-hal yang telah lalu yang dilakukan secara sistematis dan
objektif oleh ahli sejarah dalam mencari, mengevaluasi, dan menafsirkan bukti-bukti
Penelitian Sejarah untuk mempelajari masalah baru tersebut.
Louis Gottschalk : Penelitian Sejarah merupakan suatu proses menguji dan
menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lalu

Sartono Kartodirdjo : Penelitian sejarah adalah bagaimana orang


memperoleh pengetahuan (how to know), jadi, metode sejarah adalah
cara untuk mengetahui dan mempelajari sejarah.

Pemilihan Topik, sebelum melakukan penulisan kita harus memilih topik terlebih dahulu, ada 3
pertimbangan yang dapat dilakukan dalam pemilihan topik, yaitu:
- Kedekatan emosional
Kedekatan ini sangat berguna dalam memberi inspirasi dan motivasi dalam penelitian dan
nantinya dalam penulisan sejarah.
- Kedekatan Intelektual
Kedekatan ini diperoleh melalui berbagai referensi yang terkait dengan tema, topik, dan objek
penelitian yang dipilih.
- Rencana penelitian.
Setelah terbangun kedekatan-kedekatan tersebut, langkah selanjutnya adalah menyusun
rencana penelitian, hal ini penting dilakukan agar peneliti bekerja sesuai target dan cita-
citanya.

Heuristik, tahap mencari, menemukan, serta mengumpulkan sumber-sumber atau berbagai


bahan serta data yang relevan dangan topik penelitian. Tujuan dari langkah kedua ini adalah untuk
mengetahui segala bentuk peristiwa atau kejadian sejarah pada masa lalu.

Verifikasi, tahap peneliti akan mulai menyaring semua sumber sejarah yang berhasil didapatkan
dan dikumpulkan. Tujuannya adalah mendapatkan sumber sejarah paling valid.

Interpretasi tahap dimana peneliti melakukan proses untuk menganalisis dan menafsirkan sumber
sejarah yang sudah terverifikasi. Sumber sejarah ini perlu dipahami dan dibaca dengan saksama
agar punya gambaran jelas mengenai suatu peristiwa bersejarah. Dalam proses ini, peneliti perlu
memiliki pemikiran yang objektif dan rasional.

Historiografi, merupakan Langkah akhir dari penelitian sejarah yaitu penulisan, berdasarkan data-
data serta sumber-sumber yang ditemukan serta hasil verifikasi dan interpretasi.
Dalam melakukan penelitian sejarah, kita tidak terlepas dengan adanya sumber sejarah, baik
berupa data lisan dan tulisan, artefak, benda-benda hasil kebudayaan, adat istiadat, kebiasaan, dll.

Sumber sejarah menurut pendapat beberapa ahli, antara lain:


1) Moh. Ali
Sumber sejarah ialah sebagai segala sesuatu baik yang berwujud ataupun tidak berwujud yang
berguna bagi penelitian sejarah sejak zaman purba sampai sekarang.
2) Muh. Yamin
Sumber sejarah adalah sebagai kumpulan benda kebudayaan untuk membuktikan sejarah.
3) Encyclopedia
Sumber sejarah dapat didefinisikan semua materi yang secara langsung mencerminkan proses
sejarah dan memberikan kesempatan untuk mempelajari kehidupan manusia dan masyarakat
pada masa lalu.
Primer
Berdasarkan
Sekunder
Sifat
Sumber
Sejarah
Berdasarkan Tertulis
Bentuknya Lisan
Benda

Sumber Primer adalah sumber sejarah yang asli atau sumber sejarah yang didapatkan
langsung dari pihak atau saksi yang mengalami peristiwa sejarah. Bentuk sumber primer ini
bisa dalam bentuk dokumen tertulis atau hasil wawancara.
Menurut sejarawan Indonesia, Taufik Abdullah, sumber primer adalah sumber yang belum
diolah. Artinya, sumber tersebut masih dalam bentuk asli dan berasal dari zaman saat sumber
tersebut dibuat.
Sementara menurut Garraghan, seorang sejarawan Amerika Serikat, sumber primer terbagi
menjadi dua, yaitu sumber primer kuat (Strict primary sources) dan sumber primer kurang kuat
(less strict primary sources).
Sumber Sekunder, sumber sejarah masa lalu yang berbentuk tulisan, atau cerita dari orang
yang tidak mengalami langsung peristiwa tersebut, melainkan diceritakan oleh orang ketiga,
atau biasanya ditulis setelah suatu peristiwa terjadi atau selesai peristiwa terjadi. Sehingga
sumber sekunder ini umum sekali ditemukan dalam bentuk tulisan.
Sumber Tertulis, sumber sejarah yang didapatkan dari peninggalan-peninggalan peristiwa
pada masa lampau berupa tulisan dan catatan. Contohnya prasasti, dokumen, piagam,
naskah, surat kabar, dan laporan.
Sumber Lisan, sumber lisan merupakan keterangan langsung dari orang-orang yang
mengalami peristiwa sejarah tersebut atau saksi mata. dari orang-orang yang mengalami
langsung peristiwa tersebut, sumber lisan juga bisa diperoleh dari kerabat atau orang lain yang
mengetahui peristiwa tersebut secara rinci, misalnya didapat melalui wawancara.
Sumber Benda, sumber benda adalah sumber yang berasal dari peninggalan-peninggalan
sejarah berupa benda-benda kebudayaan atau artefak. Contohnya dapat berupa bangunan,
senjata, perkakas dari batu, patung, perhiasan, dan candi.

Refleksi:
Aktivitas hari ini membahas tentang penelitian sejarah, tahapannya serta penulisannya atau
historiografi. Penelitian Sejarah berkaitan erat juga dengan sumber Sejarah. Secara garis besar,
Historiografi termasuk Langkah terakhir dari metode penelitian sejarah. Langkah ini menjadi sarana
untuk mengomunikasikan hasil-hasil penelitian yang diungkap, diuji dan diinterpretasikan.
Lembar Refleksi Diri (Sikap) Peserta Didik
1. Isikan identitas Anda!
2. Berikan tanda centang (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Kurang Setuju, (3) Setuju, (4)!
3. Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap Anda!
4. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!
Nama: ............................ Kelas: ........................

No
Pernyataan
.
1 2 3 4
1 Saya senang mengikuti pembelajaran sejarah hari ini.
2 Saya sangat menyukai setiap aktivitas yang diikuti selama mengikuti
pembelajaran sejarah
3 Saya paham dengan tujuan pembelajaran sejarah hari ini.
4 Saya berniat melakukan setiap aktivitas yang terdapat dalam tujuan
belajar sejarah.
5 Saya membuat tugas secara mandiri, apabila tugas tersebut harus
dilakukan secara individu.
6 Saya senang bekerja sama dengan semua teman baik dengan kelompok
sendiri atau dengan kelompok lain di kelas.
7 Saya siap serta saling membantu dan berkolaborasi melakukan tugas
kelompok.
8 Saya terbuka dan siap berbagi peran dalam mengerjakan tugas
kelompok.
9 Saya suka menyapa dan bersikap ramah jika bertemu orang yang saya
kenal.
10 Saya selalu disiplin dalam menjaga kebersihan baik di dalam atau di
luar kelas.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > 30 Jika mendapat skor 21 s.d Jika mendapat skor 11 s.d 20 Jika mendapat skor <
dari pernyataan di atas. 30 dari pernyataan di atas. dari pernyataan di atas. 11 pernyataan di atas.

Lembar Refleksi Diri (Pengetahuan dan Keterampilan) Peserta Didik


1. Isikan identitas peserta didik!
2. Berikan tanda centang (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Ragu-ragu, (3) Setuju, (4)
Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap peserta didik!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!
Nama: ............................ Kelas: ........................

No. Pernyataan
1 2 3 4
1 Saya dapat menjelaskan pengertian dari penelitian sejarah.
2 Saya dapat menjelaskan tentang tujuan dari pemilihan topik dalam
penelitian sejarah.
3 Saya dapat menjelaskan 3 hal penting yang harus diperhatikan dalam
menentukan topik penelitian sejarah
4 Saya dapat menjelaskan tahapan dalam penelitian sejarah.
5 Saya dapat menjelaskan perbedaan Heuristik dan verifikasi.
6 Saya dapat memberikan sebuah contoh penelitian sejarah lokal di
lingkungan sekitar.
7 Saya dapat menjelaskan pentingnya historiografi.
8. Saya dapat mengidentifikasi jenis-jenis historiografi.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > 15 Jika mendapat skor 11 s.d Jika mendapat skor 6 s.d Jika mendapat skor < 6
dari pernyataan di atas. 15 dari pernyataan di atas. 10 dari pernyataan di atas. pernyataan di atas.
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam melakukan aktivitas
pembelajaran maka dapat meminta minta remedial, baik remedial teaching atau remedial test.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam melakukan aktivitas
pembelajaran di atas, maka dapat meminta pengayaan sesuai dengan kesepakatan.

Penugasan Kelompok
1. Berdasarkan materi tentang jenis historiografi, temukan dan jelaskan perbedaan dan
persamaan dari ketiga historiografi tersebut!
2. Tuliskan dan jelaskan pendapat dan alasan kalian, historiografi mana yang lebih baik?

Historiografi
Historiografi
Kolonial Historiografi Historiografi
Tradisional
Persamaan Modern Kolonial
Perbedaan

c. Kegiatan Penutup
1) Peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai peristiwa masa lalu, konsep
manusia, ruang, dan waktu dalam sejarah;
2) Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah
dilaksanakan hari ini;
3) Evaluasi dilaksanakan secara tertulis;
4) Refleksi.

V. ASESMEN/PENILAIAN
Penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian belajar peserta didikselama proses
pembelajaran. Selain itu, penilaian merupakan pengukuran ketercapaian kompetensi peserta
didik sesuai dengan CP.Aspek yang dinilai adalah aspek pengetahuan (konten), keterampilan
(inkuiri, penelitian, memecahkan masalah) dan sikap berdasarkan enam Profil Pelajar
Pancasila.
• Aspek pengetahuan yang dinilai misalnya pemahaman mengenai materidan kemampuan
mengasosiasikan materi dengan berbagai kasus.
• Aspek keterampilan yang dinilai misalnya keterampilan menerapkan langkah-langkah
inkuiri selama proses penbelajaran dan keterampilan melakukan penelitian secara
sederhana untuk menjelaskan berbagai fenomena sejarah.
• Aspek sikap yang dinilai misalnya, meliputi, kejujuran, daya juang (ketahanan, ketekunan),
integritas dan kerjasama selama proses pembelajaran.
Adapun contoh mengenai aspek yang hendak dinilai dan diwujudkan dalam lembar penilaian
dijelaskan dalam tabel berikut ini.
Aspek Keterangan Skor
Sikap Sejauh mana peserta didik telah melakukandan menunjukkan sikap- 0-10
sikap yangdiharapkan mulai dari tidak/belum menunjukkan,kurang
menunjukkan, cukupmenunjukkan, selalu menunjukkan, sering
menunjukkan.
Pengetahuan Sejauh mana peserta didik telah memahamitentang konsep yang 0-10
dipelajari.Intervalnya mulai kurang memahami,cukup memahami,
peserta didik memahami.Peserta didik sangat memahami/sangat
mampu menjelaskan.
Keterampilan Sejauh mana peserta didik telah menerapkanlangkah-langkah 0-10
keterampilaninkuiri selama proses pembelajaran.Mulai belum
menerapkan,kurangmenerapkan,cukupmenerapkan/mengaplikasikan
,dengan baik menerapkan,dengan amat baik dan selalu
menerapkan tahapan inkuiri.
Guru hendaknya mengembangkan interval yang menjadi pembeda/ gradasi dari berbagai
aspek yang hendak dinilai berdasarkan konteks keragaman peserta didik. Penilaian aspek
sikap dapat dipisahkan antara hal yang dilakukan dan ditunjukkan oleh peserta didik.
Penilaian aspek pengetahuan dapat dikembangkan menyesuaikan dengan kemampuan
berpikir tingkat tinggi. Penilaian dilakukan berdasarkan: pengamatan, dokumentasi, portofolio,
dan hasil evaluasi.

VI. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Pengayaan
Pengayaan adalah memberikan kesempatan bagi peserta didik yang membutuhkan untuk
menguatkan proses belajar baik dari aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap. Mengacu
dari Mukhtar dan Rusmini (2005) program pengayaan adalah kegiatan yang bertujuan untuk
memperdalam, memperluas, dan mendukung proses penguatan ketercapaian belajar peserta
didik. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru dalam kegiatan pengayaan yaitu:
• Guru memberikan waktu tambahan untuk menyampaikan materi yang dibutuhkan dari
materi yang dirasa sulit oleh peserta didik.
• Guru memberikan dukungan melalui akses terhadap buku, atau pun sumber belajar lain.
Guru dapat bekerja sama dengan multi pihak seperti orang tua/wali, pustakawan, dan
teman sebaya untuk melakukan pengayaan.
• Guru memotivasi peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan melalui berbagai
sumber dan media belajar.

Remedial
Prinsip dari remedial adalah memberikan kesempatan peserta didik memperbaiki proses
belajar yang belum tercapai. Mengacu dari Mukhtar dan Rusmini (2005) pembelajaran
remedial adalah proses pembelajaran dalam bentuk kegiatan perbaikan yang terencana,
sehingga diharapkan dapat membantu ketuntasan belajar peserta didik. Remedial terjadi
dikarenakan beberapa faktor yaitu; faktor peserta didik yang terkait dengan kompleksitas
masalah maupun kebutuhan peserta didik (terutama untuk peserta didik berkebutuhan
khusus), faktor penyampaian materi yang belum optimal maupun faktor daya dukung dari
sekolah dan orang tua. Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan guru dalam remedial
adalah:
• Adaptif: menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, misalnya guru menggunakan
berbagai media untuk menfasilitasi kebutuhan peserta didik.
• Interaktif: guru melibatkan teman sebaya, orang tua, konselor sekolah untuk mendukung
peserta didik agar mencapai ketercapaian belajar secara optimal.
• Fleksibel: guru meluangkan waktu secara fleksibel untuk mendukung ketercapaian peserta
didik.

VII. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Lembar Refleksi Guru
Aspek Refleksi Guru
Penguasaan Materi Apakah saya sudah memahami cukup baik materi dan aktifitas
pembelajaran ini?
Penyampaian Materi Apakah materi ini sudah tersampaikan dengan cukup baik kepada
peserta didik?
Umpan balik Apakah 100% peserta didik telah mencapai penguasaan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai?

Lembar Refleksi Peserta Didik

Aspek Refleksi Peserta Didik


Perasaan dalam Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran hari ini?
belajar
Makna Saya dapat menguasai materi pelajaran pada hari ini :
a. Baik b. Cukup c. kurang
Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dalam pembelajaran hari ini? Apakah
saya menyumbangkan ide dalam proses pembuatan nfografis?
Gotong Royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan teman 1 kelompok?

LAMPIRAN- LAMPIRAN

Lampiran 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Lembar Aktivitas 1
Petunjuk kerja:
• Tuliskan empat peristiwa atau kejadian penting yang terjadi di kehidupan kalian.
• Jelaskan secara teperinci apa peristiwanya? Di manakah peristiwa itu terjadi? Kapan peristiwa
itu terjadi? Siapa saja yang terlibat dalam peristiwa itu? Tuliskan sumber sejarah yang dapat
menjelaskan tentang berbagai peristiwa penting tersebut.
• Tuliskan temuan kalian.

Peristiwa/ Kejadian Tempat Waktu Pihak yang Sumber


Penting Kejadian Kejadian Terlibat Sejarah

• Setelah menuliskan temuan peristiwa penting dalam hidup kalian, urutkan peristiwa tersebut
berdasarkan waktunya, dari yang paling awal hingga yang paling akhir. Lalu buatlah
linimasa/garis waktu peristiwa penting dalam hidup kalian pada buku kalian seperti gambar
berikut ini.

• Setelah mengerjakan aktivitas tersebut, tuliskan refleksi kalian, hal apa sajakah yang telah
kalian pelajari?
Lembar Aktivitas 2
Petunjuk kerja :
• Kerjakan secara mandiri.
• Tulis atau ketik pendapat kalian.
• Gunakan berbagai sumber untuk mengerjakan tugas ini.
• Presentasikan pendapat kalian.

Tugas:
1. Menurut pendapat kalian, mengapa Bung Hatta dimasukkan sebagai salah satu penggerak
dalam sejarah Indonesia?
2. Mengapa kisah Bung Hatta dapat menjelaskan bahwa beliau sebagai pelaku dan saksi sejarah?
3. Analisislah bagaimana pandangan hidup Bung Hatta memengaruhi tindakannya?
4. Menurut pendapat kalian, dari sedikit kisah Bung Hatta dari artikel di atas, teladan apa yang
patut kalian contoh? Mengapa hal itu patut dicontoh hingga zaman sekarang?

Lembar Aktivitas 3
Petunjuk kerja:
• Tugas dikerjakan secara individual.
• Tulis argumen kalian di buku atau media lain.
• Kalian dapat mencari dari berbagai sumber lain yang terkait untuk mencari informasi lebih
lanjut.

Berdasarkan artikel tersebut, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini!


1. Jelaskan perkembangan trem pada masa pemerintah Belanda hingga masa sekarang!
2. Bagaimanakah kesinambungan trem sebagai moda transportasi pada masa dahulu hingga
sekarang?
3. Adakah peristiwa pengulangan yang terkait dengan berhentinya trem sebagai salah satu moda
transportasi umum apabila kalian hubungkan dengan kejadian pada masa kini terkait dengan
nasib dari moda transportasi umum? Jelaskan sesuai dengan kondisi penggunaan moda
transportasi umum di daerah kalian!

Lembar Aktivitas 4
Petunjuk kerja:
• Berdasarkan artikel di atas, buatlah kronologi tentang sejarah Bank Indonesia terutama pada
periode Pengakuan Kedaulatan RI sampai dengan Nasionalisasi DJB.
• Kronologi dapat berbentuk vertikal atau horisontal.
• Kerjakan tugas secara mandiri (individu).
• Demonstrasikan kronologi (dalam bentuk infografis) di kelas.
• Tulislah sumber artikel di kronologi yang telah kalian buat.

Pertanyaan reflektif:
1. Berdasarkan artikel tersebut, jelaskan perubahan dari pengaruh pengakuan kedaulatan RI
terhadap sistem moneter Indonesia, khususnya uang?
2. Hal apa sajakah yang telah kalian pelajari dari tugas ini? Sebutkan minimal dua hal.

Lembar Aktivitas 5
Petunjuk kerja:
• Kalian dapat mencari dari berbagai sumber lain dan artikel ini untuk mengerjakan tugas di
bawah ini.
• Tugas dikerjakan secara berkelompok.
• Presentasikan temuan kalian di kelas.

Tugas:
1. Analisislah Sumber Daya Alam (SDA) Kepulauan Banda pada abad ke 6 yang menjadi daya
tarik berbagai bangsa datang ke kepulauan itu? Jelaskan pula manfaatnya bagi kehidupan
sehari-hari kalian?
2. Kegiatan ekonomi apa yang menonjol di Kepulauan Banda? Jelaskan!
3. Jelaskan bagaimana reaksi rakyat Banda menyikapi berbagai bangsa Eropa yang datang ke
Kepulauan Banda?
4. Jelaskan hubungan antara Pulau Run (salah satu pulau di Kepulauan Banda) dan Manhattan,
New York, pada tahun 1667?

Pertanyaan reflektif:
Dari tugas ini, hal baru apa yang telah kalian ketahui dan ketrampilan baru apa yang telah kalian
dapatkan?

Lembar Aktivitas 6
Petunjuk kerja:
• Kerjakan secara mandiri dan salinlah format diagram venn ini di buku tulis kalian.
• Diskusikan temuan kalian di kelas
• Kalian dapat menggunakan sumber lain untuk mengerjakan tugas ini.

Tugas:
• Berdasarkan materi tentang jenis historiografi Indonesia, temukan perbedaan dan persamaan
dari ketiga historiografi tersebut!
• Tuliskan pendapat dan alasan kalian, historiografi mana yang lebih baik?

Lembar Aktivitas 7
Petunjuk Kerja
• Tugas mandiri secara individu.
• Kalian dapat menggunakan berbagai sumber untuk menjawab dan melakukan analisis dari
topik bacaan di atas.
• Kemukakan temuan kalian di kelas.

Pertanyaan reflektif:
• Jelaskan keterkaitan antara sejarah dan ilmu sosial dalam artikel di atas?
• Analisislah kondisi sinkronik (keadaan masyarakat Indonesia) pada masa itu terhadap
perempuan!

Rekomendasi Penelitian Sejarah


Petunjuk kerja:
• Dikerjakan berkelompok
• Pilihan bentuk laporan: historiografi, film/video sejarah, infografis dan lain-lain.
Tugas:
• Lakukan penelitian sejarah yang berkaitan dengan tempat kalian tinggal/berada. Misalnya
sejarah kota, kampung, desa; dan yang terkait dengan penduduknya, seperti migrasi,
kesehatan penduduk, pemukiman dan lain-lain; sejarah yang terkait tentang bencana, misalnya
gunung meletus, gempa bumi, tsunami, wabah penyakit dan lain-lain; sejarah yang terkait
tentang peran perempuan, peran pedagang dan lain-lain; sejarah yang terkait dengan
bangunan, misalnya masjid, gereja, pura, vihara, klenteng, candi dan lain-lain; sejarah tentang
makanan, kuliner, sejarah tentang musik, lagu, tarian; sejarah sekolah kalian dan masih banyak
topik yang dapat kalian teliti.
• Sumber sejarah yang dapat kalian gunakan adalah buku teks atau sumber sejarah lainnya.
• Gunakan langkah-langkah penelitian seperti yang sudah dijelaskan pada materi sebelumnya
yaitu tentang bagaimana melakukan penelitian sejarah.
• Terapkan etika penelitian ketika kalian ingin mendapatkan sumber sejarah untuk penelitian.

Lampiran 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
MATERI 10.1
KONSEP MANUSIA, RUANG, DAN WAKTU DALAM SEJARAH

A. Pengertian Sejarah
Sejarah berasal dari bahasa Arab, syajaratun yang berarti pohon. Pohon memiliki makna
pertumbuhan yang terjadi terus-menerus dari ranting, dahan, daun, bunga, dan hasil buahnya
seperti peristiwa sejarah. Pertumbuhan pada seluruh bagian pohon dapat diartikan sebagai
keturunan, asal-usul, dan silsilah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sejarah
memiliki 3 (tiga) pengertian yaitu asal-usul silsilah (keturunan), kejadian dan peristiwa yang
terjadi di masa lalu, dan pengetahuan (uraian) tentang peristiwa dan kejadian yang sudah
terjadi di masa lampau.
Kata sejarah dalam bahasa asing lainnya seperti bahasa Yunani dengan kata istoria yang
artinya keilmuan, ilmu, atau orang pandai. Kata sejarah menurut bahasa Inggris yaitu History
yang berarti dari kata istoria yang artinya belajar dengan cara bertanya. Dari kata istoria inilah
istilah sejarah kemudian berkembang menjadi sebuah kajian ilmu dan pembelajaran yang
sifatnya kronologis atau dikaji berdasarkan dengan tempo atau urutan waktu. Sejarah merujuk
bahasa Jerman dari kata Geschichte dan geschidenis atau historie dalam bahasa Belanda
yang artinya kejadian yang dibuat oleh manusia.

B. Konsep Manusia, Ruang, dan Waktu Dalam Sejarah


Sejarah mempunyai tiga unsur yang saling terkait yaitu manusia, waktu, dan ruang.
Penjelasan mengenai ketiga unsur dalam sejarah yaitu sebagai berikut :
1. Manusia
Manusia merupakan unsur penting dalam lahirnya sebuah peristiwa sejarah karena sangat
menentukan gerak sejarah. Manusia memiliki peran sentral dalam kemunculan sejarah
karena umumnya sejarah bercerita tentang tindakan atau tingkah laku manusia dalam
bidang apapun, bukan ditentukan oleh binatang ataupun alam. sejarah itu sendiri
merupakan tercipta dari manusia.
Manusia merupakan mahluk individu dan mahluk sosial. Dalam bahasa Latin, individu
berasal dari katas inividuum berasal dari kata in dan divied. Kata ini salah satu
mengandung pengertian tidak dan divied artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi
atau satu kesatuan. Tindakan manusia dan segala jalan yang ada pada manusia kemudian
menjadi penentu terbentuknya sejarah dalam ruang dan waktu tertentu. Hal ini sesuai
dengan pendapat Emst Berheim yang mengungkapkan bahwa manusia adalah objek
sejarah.
Sejarah akan bergantung pada manusia dan lingkungan yang mengitarinya untuk
menentukan sejarah itu berlangsung cepat atau lama. Manusia mempengaruhi sejarah
karena manusia yang menciptakan sejarah. Karena manusia mampu mengendalikan
sejarah berarti menegaskan kedinamisan terhadap dirinya sendiri. Manusia sebagai
pencipta sejarah, sebagai seorang diri sendiri seharusnya menjadi sejarawan. Oleh karena
itu, sejarawan bagi diri sendiri (every man is own historians). Dalam sudut pandang
manusia sebagai subjek sejarah. Objek berarti masuk dalam konteks yang telah terjadi.
Sedangkan, dalam sudut pandang manusia sebagai subjek sejarah, manusia penyedia
menu sejarah tersebut.
2. Waktu
Waktu atau periode menjadi unsur yang tidak kalah pentingnya karena konsep sejarah
mengulas tentang kegiatan manusia pada kurun waktu tertentu. Kurun waktu inilah yang
menjadi batasan sejarah itu dimulai atau diakhiri secara sistematis dan jelas. Unsur waktu
menunjukan bagaimana manusia menggunakan waktu untuk melakukan sesuatu sesuai
dengan apa yang mereka inginkan. Jadi waktu tidak bisa dipisahkan dari kesadaran
manusia sebagai makhluk hidup yang dinamis.
Waktu merupakan konsep dasar sejarah, karena peristiwa dapat dikatakan sebagai
fenomena dan fakta sejarah jika ditunjukkan dengan waktu terjadinya. Adapun konsep
waktu dalam sejarah meliputi waktu atau tempo (time) yaitu proses kelangsungan dan
waktu (duration) yaitu kesatuan dari kelangsungan waktu. Waktu memiliki tiga dimensi yang
menentukan kehidupan manusia, yakni masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan
datang.
Peristiwa yang dialami manusia ini kemudian disajikan dalam sejarah berdasarkan urutan
waktu. Hal ini yang menandakan bahwa sejarah memang bersifat kronologis yang lekat
dengan periodisasi atau keterlibatan waktu yang jelas di dalamnya. Setiap masyarakat di
dunia mempunyai pandangan yang berbeda mengenai waktu. Masyarakat Barat memiliki
pandangan waktu sebagai suatu garis lurus (linear) yang berjalan dari masa lalu, masa kini,
dan masa yang akan datang. Masyarakat Hindu melihat waktu sebagai sebuah siklus yang
berulang tanpa akhir. Sedangkan, dalam masyarakat Indonesia periode sejarah dimulai
sejak masa Hindu Buddha, masa perkembangan kerajaan Islam, masa penjajahan bangsa
Barat, Masa penjajahan Jepang, dan masa kemerdekaan Indonesia.
Konsep waktu dalam sejarah menurut Kuntowijoyo (2001: 14-15) meliputi perkembangan,
keberlanjutan atau kesinambungan, pengulangan dan perubahan. Perubahaan masyarakat
berhubungan selalu dengan perkembangan zaman. Perkembangan terjadi biasanya dari
bentuk yang sederhana ke bentuk yang kompleks. Sebagai contoh perkembangan
Indonesia sejak masa kemerdekaan pada 1945 kemudian masa orde baru hingga sekarang
masa reformasi. Konsep keberlanjutan atau berkesinambungan dalam sejarah merupakaan
konsep dimana menerapkan aturan lama. Pada masyarakat modern masyarakat
menyesuaikan aturan masa lalu dengan perkembangan saat ini. Sebagai contoh wabah flu
Spanyol yang terjadi di seluruh dunia pada 1918 diatasi dengan memberlakukan karantina
wilayah, mewajibkan pemakaian masker. Upaya mengatasi penyebaran pandemi tersebut
sama dengan upaya pemerintah berbagai saat ini dalam mengatasi pandemic covid 19
pada 2020.
Pengulangan dalam sejarah jika peristiwa di masa lampau terjadi lagi pada masa
berikutnya. Sebagai contoh peristiwa jatuhnya presiden Soekarno yang diawali dengan
peristiwa demonstrasi mahasiswa pada 1965. Begitu pula dengan kejatuhan pemerintahan
presiden Soeharto pada 1998 yang ditandai dengan peristiwa tragedi Trisakti yang
mengakibatkan beberapa mahasiswa tewas.
Peristiwa sejarah yang terjadi merupakan sebuah perubahan dalam kehidupan manusia.
Sejarah mempelajari aktivitas manusia dalam konteks waktu. Perubahan yang terjadi pada
masa lalu mempengaruhi kehidupan manusia pada masa sekarang. Perubahan dalam
kehidupan manusia dapat meliputi berbagai aspek seperti sosial, politik, ekonomi, dan
budaya. Perubahan yang terjadi dalam kehidupan manusia dapat terjadi dengan cepat dan
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Sebagai contoh virus covid 19 yang
terjadi di akhir Desember 2019 di Wuhan, Tiongkok. Kemudian virus ini menyebar ke
seluruh dunia dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia di semua negara.
3. Ruang
Ruang (dimensi spasial) sebagai unsur sejarah merujuk tempat yang dalam aspek aspek
letak geografis suatu kejadian yang dialami manusia. Aktivitas yang dilakukan manusia
pada waktu tertentu pasti berada pada ruang tertentu pula. Keterlibatan ruang yang jelas
inilah yang akan mempermudah pembaca generasi selanjutnya bisa memahami secara
utuh sebuah peristiwa sejarah yang real terjadi. Ruang merupakan tempat terjadinya
berbagai peristiwa alam maupun peristiwa sosial dan peristiwa sejarah dalam proses
perjalanan waktu. Konsep ruang dapat mempunyai arti sebagai konsep yang paling
melekat dengan waktu.
Ruang menurut KBBI adalah sela-sela antara dua (deret) tiang atau sela-sela antara empat
tiang (di bawah kolong rumah): rumah itu mempunyai empat buah; rongga yang berbatas
atau terlingkung oleh bidang;rongga yang tidak berbatas, tempat segala yang ada:sejak
dulu para ahli pikir kerap memperbincangkan soal dan waktu. Menurut teori Determinisme
Geografis, ruang, dan peristiwa memiliki hubungan yang erat karena faktor geografis
menjadi penentu jalannya sebuah peristiwa sejarah. Sejarah dapat dikategorikan sesuai
dengan tempat atau lokasi sebuah peristiwa sejarah berlangsung. Sebagai contoh sejarah
negara, daerah, benua, sampai sejarah dunia, sejarah kabupaten, dan sejarah desa.

PERTEMUAN KE-2
Materi: Pengantar Ilmu Sejarah
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
• Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
• Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran;
• Menjelaskan alur dan tujuan pembelajaran;
• Memberikan informasi dan menyepakati bersama tentang penugasan dan juga penilaian
pembelajaran;
• Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik;
• Peserta didik diberikan pemahaman awal mengenai konsep sinkronis, dikronis, dan
kronologi dalam sejarah;
• Mengenalkan konsep pembelajaran hari ini dengan sebuah diagram.

Diagram Sumber : https://edusejarah.blogspot.com/2016/05/materisejarah-konsep-


berpikir.html

Kegiatan Inti (90Menit)


Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran serta melakukan evaluasi tentang
peristiwa masa lalu serta asal-usul peserta didik, aktivitas belajar selanjutnya adalah
mengenalkan pengertian sejarah serta konsep berpikir sejarah.

Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran yang akan diikuti oleh seluruh peserta didik:

1) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan, tentang pengertian sejarah dari sisi
etimologis dan pendapat ahli serta memperkenalkan konsep-konsep berpikir sejarah.
Materi 1 : Pengertian Sejarah secara etimologis dan pendapat ahli.
Materi 2 : Konsep berpikir sejarah, dikronis, sinkronis, kausalitas, periodisasi, kronologis,
perubahan, perkembangan dan keberlanjutan dalam sejarah.
2) Peserta didik menerima, mempelajari, dan mencoba menjawab penugasan pada lembar
tugas (LKS);
3) Peserta didik diminta untuk menyaksikan beberapa video;
4) Guru melakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung;
5) Menanyakan kepada peserta didik, simpulan yang dihasilkan dari menonton video;
6) Guru melakukan asesmen dan umpan balik selama proses pembelajaran berlangsung.

Beberapa ahli, kemudian membuat rumusan definisi tentang Sejarah, di antaranya:


1. Herodatus (The Father of History)
Satu kajian untuk menceritakan suatu perputaran jatuh bangunnya seseorang tokoh,
masyarakat dan peradaban. Herodotus juga menegaskan bahwa sejarah tidak berkembang ke
arah depan dengan tujuan yang pasti, melainkan bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi
rendahnya diakibatkan oleh keadaan manusia.
2. RG Collingwood
Sejarah sebagai penyelidikan tentang tindakan manusia yang dilakukan pada masa
lampau.
3. R. Mohammad Ali
Sejarah merupakan keseluruhan perubahan dan kejadian-kejadian yang benar-benar telah terjadi.
Sejarah adalah ilmu yang menyelidiki perubahan-perubahan yang benar-benar terjadi di masa
lampau.
4. Sartono Kartodirdjo
Sejarah merupakan bentuk penggambaran pengalaman kolektif di masa lalu dan untuk
mengungkapkannya dapat melalui aktualisasi dan penetasan pengalaman masa lalu.
5. Kuntowijoyo
Sejarah merupakan ilmu tentang manusia, waktu dan sesuatu yang memiliki makna sosial serta
ilmu yang juga mempelajari sesuatu tertentu yang terinci.
6. Muhamad Yamin
Sejarah adalah ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa
yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan.

Secara umum, sejarah dapat diartikan sebagai suatu peristiwa atau kejadian yang telah terjadi di
masa lalu dan dapat diketahui dengan mempelajari peninggalan-peninggalan pada masa itu yang
ditemukan pada masa sekarang.
7. Manusia, Ruang dan Waktu dalam Sejarah
Sejarah adalah sebuah pengalaman, ingatan, pengetahuan, dan hasil cipta manusia yang
diceritakan kembali. Manusia memiliki peran sentral dan utama dalam perkembangan sejarah.
Manusialah yang berperan penting untuk menciptakan, menentukan, dan membuat sebuah
peristiwa sejarah, hal ini dilakukan melalui kecakapan berpikir serta tutur kata yang baik.
Manusia adalah salah satu unsur penting sejarah selain ruang dan waktu.
8. Unsur Sejarah. Beberapa unsur penting dari sejarah adalah sebagai berikut:
• Manusia, unsur paling penting dalam sejarah, karena setiap peristiwa sejarah sangat
berkaitan dan melibatkan manusia. Manusialah yang menggerakan sejarah.
• Ruang, tempat dimana terjadinya suatu kejadian yang menjadi bukti dan tempat di mana
sebuah peristiwa sejarah terjadi.
• Waktu, saat terjadinya sebuah peristiwa sejarah dan dapat menjelaskan secara kronologis
lewat sebuah kajian sejarah.
9. Dimensi Waktu dalam Sejarah
Dalam sejarah terdapat tiga dimensi yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya,
yaitu:
• Dimensi masa lalu. Hal yang telah terjadi mengenai kehidupan dan kebudayaan manusia,
dapat digunakan sebagai pengalaman dan pelajaran untuk melalui kehidupan selanjutnya.
• Dimensi masa sekarang. Segala hal yang menyelimuti kehidupan sehari-hari di masa
sekarang, yang dapat menentukan masa yang akan datang.
• Dimensi masa akan datang. Suatu masa yang belum terjadi, dan segala sesuatu yang
dilakukan di masa sekarang akan memengaruhi masa depan. Belajar dari masa lalu dan
masa sekarang untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi masa yang akan datang.
Orang sukses dan berhasil tidak akan pernah melupakan sejarah.

Masa Lampau
Masa Kini
Peristiwa sejarah yang
merupakan fakta yang Generasi penerus Masa Datang
abadi dan tidak pernah memahami setiap
berubah dan terulang peristiwa sejarah agar Peristiwa sejarah dapat
kembali. peristiwa sejarah tidak dijadikan pelajaran hidup
terulang lagi untuk yang suatu bangsa agar lebih
kedua kalinya dalam berhati-hati dalam
peristiwa yang sama dan bertindak dan mengambil
dapat mengambil hikmah keputusan.
dari setiap peristiwa
sejarah yang terjadi

10. Berpikir Dikronis (Kronologis) dalam Sejarah


Kata dikronis berasal dari kata dia dan chronos,dia artinya melintas, melampau atau
melalui, sedangkan chronos artinya waktu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
dikronis atau diakronis yaitu berkenaan dengan pendekatan terhadap bahasa dengan melihat
perkembangan sepanjang waktu; bersifat historis. Diakronis artinya memanjang dalam waktu
tetapi terbatas dalam ruang. Berpikir dikronis adalah berpikir kronologis (urutan) dalam
menganalisis sesuatu. Selain itu, dikronis sangat membantu membandingkan kejadian sejarah
dalam waktu yang sama di tempat yang berbeda namun saling berkaitan. Konsep berpikir
dikronis memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
• Penjelasan bersifat vertikal dan runut, dari awal hingga akhir;
• Menekankan proses durasi;
• Cakupan kajian atau pembahasan lebih luas;
• Mengurai pembahasan pada satu peristiwa;
• Mengkaji kesinambungan antara satu peristiwa dengan yang lain;
• Terdapat konsep perbandingan.

Konsep berpikir dikronis bertujuan menuntun kita untuk melihat segala perubahan dan
perkembangan yang terjadi dari satu peristiwa sejarah secara berurutan mulai tahun kejadian
serta dapat mengelompokkan dan mencari kebenaran dari satu peristiwa sejarah. Oleh sebab
itu, untuk mempelajari cara berpikir dikronis ini, kita memerlukan konsep kronologi dan
periodisasi.
Contoh dikronis, diilustrasikan dengan bagan:

400 1500 1602 1816 1942 1945 sekarang


VVVO
C
Kutai Demak VOC Kolonial Jepang Revolusi …….

Keterangan:
Gambar berarti terus berjalan sepanjang waktu tetapi dalam tema yang sama, yaitu tentang
sejarah Indonesia dari masa ke masa.
11. Kronologi
Kronologis berasal dari bahasa Yunani, yaitu chronos yang berarti waktu dan logos yang
berarti ilmu atau uraian. Jadi, kronologi adalah ilmu tentang waktu yang membantu dalam
menyusun peristiwa-peristiwa sesuai dengan urutan waktu terjadinya. Kronologi berkenaan
dengan proses penyusunan suatu peristiwa sejarah berdasarkan urutan waktunya, dari waktu
lampau hingga kini. Konsep kronologis mengajarkan kepada kita untuk berpikir menyeluruh
serta kompleks, runtut dan berkesinambungan serta rinci.
Melalui konsep berpikir kronologis, kita juga dengan mudah dapat melakukan rekonstruksi
dari sebuah peristiwa sejarah.

12. Periodisasi
Secara etimologis, kata periode berasal dari bahasa Yunani. Berawal dari kata “periodos”
yang memiliki arti “sirkulasi”. Makna kata tersebut adalah menunjukkan pandangan pada
siklus-siklus sejarah. Sebagai pengganti, disebut dengan nama “struktur sejarah”.
Periodisasi adalah kata yang sering diartikan sebagai pembabakan atau pembagian waktu
dalam sejarah. Pembagian waktu sejarah tersebut adalah hal-hal yang berkaitan dengan
mengenai era, zaman atau periode waktu, dengan karakteristik yang umum. Inilah yang
membuat makna periodisasi berbeda dalam etimologis.
Secara terperinci ada beberapa tujuan yang diharapkan ketika kita mempelajari sejarah
dengan menggunakan konsep periodisasi ini. Salah satu tujuan tersebut adalah untuk
membantu mempermudah dalam memahami sejarah, membantu mengklasifikasikan
peristiwa-peristiwa sejarah, memudahkan dalam menganalisis perkembangan dan perubahan
yang terjadi di setiap periode, serta menyederhanakan rangkaian peristiwa sejarah.
Berikut ini adalah salah satu contoh periodisasi atau pembabakan yang dibuat Moh. Yamin
yang dikenal dengan “Panca Warsa”:
f. Prasejarah Indonesia (….0 M);
g. Protosejarah Indonesia (0-600 M);
h. Babakan Kebangsaan (Zaman Kolonial (600-1525 M);
i. Babakan antar Bangsa (Zaman International (1525-1900 M);
j. Abad Proklamasi (1900-1945 M).

Periodisasi yang diusulkan oleh Prof. Dr. Sartono di antaranya:


d. Prasejarah
e. Zaman Kuno
• Masa kerajaan-kerajaan tertua
• Masa Sriwijaya (dari abad VII-XIII atau XIV).
• Masa Majapahit (dari abad XIV-XV).
f. Zaman Baru
• Masa Aceh, Mataram, Makassar/Ternate/Tidore (sejak abad XVI).
• Masa perlawanan terhadap Imperialisme Barat (abad XIX).
• Masa pergerakan nasional (abad XX).

Refleksi:
Aktivitas pembelajaran dengan menjelaskan dan meminta seluruh peserta didik
membuat kesimpulan singkat dari apa yang mereka saksikan melalui video pembelajaran
yang disaksikan bersama-sama.
Lembar Refleksi Diri (Sikap) Peserta Didik
3. Isikan identitas Anda!
4. Berikan tanda centang (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Kurang Setuju, (3) Setuju, (4) Sangat
Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap Anda!

3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No. Pernyataan
1 2 3 4
1 Saya senang mengikuti pembelajaran sejarah
hari ini.
2 Saya sangat menyukai setiap aktivitas yang
diikuti selama mengikuti pembelajaran sejarah
3 Saya paham dengan tujuan pembelajaran
sejarah hari ini.
4 Saya berniat melakukan setiap aktivitas yang
terdapat dalam tujuan belajar sejarah.
5 Saya membuat tugas secara mandiri, apabila
tugas tersebut harus dilakukan secara
individu.
6 Saya senang bekerja sama dengan semua
teman baik dengan kelompok sendiri atau
dengan kelompok lain di kelas.
7 Saya siap serta saling membantu dan
berkolaborasi melakukan tugas kelompok.
8 Saya terbuka dan siap berbagi peran dalam
mengerjakan tugas kelompok.
9 Saya suka menyapa dan bersikap ramah jika
bertemu orang yang saya kenal.
10 Saya selalu disiplin dalam menjaga
kebersihan baik di dalam atau di luar kelas.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor <
30 dari pernyataan di 21 s.d 30 dari 11 s.d 20 dari 11 pernyataan di
atas. pernyataan di atas. pernyataan di atas. atas.
Lembar Refleksi Diri (Pengetahuan dan Keterampilan) Peserta Didik
Cara Menceklis

4. Isikan identitas peserta didik!

5. Berikan tanda centang (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Ragu-ragu, (3) Setuju, (4) Sangat Setuju
jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap peserta didik!

6. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No. Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya dapat menyebutkan pengertian sejarah baik
secara etimologis atau terminologis.
2. Saya dapat menjelaskan manfaat dan gunanya
belajar sejarah.
3. Saya dapat memberikan contoh salah satu peristiwa
sejarah yang terjadi di masa lampau.
4. Saya dapat menjelaskan konsep manusia, ruang dan
waktu.
5. Saya dapat menjelaskan tentang berpikir sinkronis
dan dikronis.
6. Saya mengerti dan paham tentang contoh-contoh
berpikir sinkronis dan dikronis.
7. Saya dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan
konsep perubahan, perkembangan dan keberlanjutan
dalam sejarah.
8. Saya dapat menjelaskan tentang periodisasi dan
kronologis.
9. Saya dapat memberikan contoh-contoh tentang
perubahan, perkembangan dan keberlanjutan dalam
sejarah.
10. Saya dapat memberikan contoh-contoh tentang
periodisasi dan kronologis.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor <
15 dari pernyataan di 11 s.d 15 dari 6 s.d 10 dari 6 pernyataan di atas.
atas. pernyataan di atas. pernyataan di atas.

Setelah mengikuti materi di atas, peserta didik mampu memahami konsep berpikir sejarah,
dikronis dan sinkronis serta mampu memberikan contoh-contoh dari konsep tersebut.

Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam melakukan
aktivitas pembelajaran maka dapat meminta minta remedial, baik remedial teaching atau
remedial test.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas pembelajaran di atas, maka dapat meminta pengayaan sesuai dengan
kesepakatan.
Mengenang Bung Hatta dan Sepatu Bally, Sebuah Mimpi yang tak Kesampaian

Sumber: intisari online | Editor: Noverius Laoli

Proklamator Republik Indonesia Mohammad Hatta sangat dikenal dengan gaya


hidupnya yang amat sederhana. Sifat itu terus bertahan, baik sebelum, saat, maupun
setelah dia menjabat sebagai Wakil Presiden pertama Indonesia.
Salah satu cermin kesederhanaan Bung Hatta bisa dilihat dari cerita tentang sepatu
Bally yang begitu disukainya. Pada tahun 1950-an, Bally sudah menjadi sebuah merek
sepatu bermutu tinggi yang terkenal di Indonesia.
Harganya pun tidak murah. Bung Hatta ingin memilikinya. Tak sengaja, ia membaca
iklan sepatu itu di koran. Di dalamnya ada informasi tentang tempat penjualan sepatu
tersebut.
Hatta yang kala itu belum mempunyai cukup uang, lalu menggunting dan menyimpan
potongan iklan tersebut. Mungkin, maksudnya agar jika sudah ada rezeki dia tak perlu
repot-repot mencari tempat di mana sepatu itu dijual. Sayangnya, uang tabungan Hatta
tidak pernah mencukupi. Selalu saja terambil untuk keperluan rumah tangga, atau untuk
membantu kerabat yang datang meminta pertolongan.
Dalam buku Untuk Republik: Kisah-Kisah Teladan Kesederhanaan Tokoh Bangsa
karya Faisal Basri dan Haris Munandar, salah satunya ditampilkan kisah kesederhanaan
Bung Hatta. Dalam buku itu diceritakan, bahwa hingga akhir hayatnya, Hatta tidak
pernah memiliki sepatu merek Bally yang diimpikannya.
Tak lama setelah wafat pada 14 Maret 1980, keluarga Bung Hatta menemukan lipatan
guntingan iklan lama dalam dompetnya. Iklan itu adalah iklan sepatu merek Bally yang
dulu disimpannya.
Sumber: intisari online | Editor: Noverius Laoli

Setelah kalian membaca artikel singkat tentang apa yang dilakukan Moh Hatta,
•informasi apa yang dapat kalian peroleh?
•Atas segala jasa, tindakan, maupun teladan yang dilakukan untuk masyarakat
•Indonesia, kita mengenal Moh. Hatta sebagai Bapak Proklamator Indonesia. Dalam
•perspektif ilmu sejarah, beliau merupakan pelaku sejarah, saksi sejarah, sekaligus
•penggerak sejarah. Bagaimana cara beliau menggerakkan sejarah?
Teladan apa yang diberikan beliau kepada kita semua ?
Kegiatan Penutup

1) Peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai peristiwa masa lalu, konsep
manusia, ruang dan waktu dalam sejarah;

2) Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah
dilaksanakan hari ini;

3) Evaluasi dilaksanakan secara tertulis;

4) Refleksi.

Lampiran 3
GLOSARIUM
Manusia : Pelaku sejarah
Sejarah : Ilmu yang mempelajari peristiwa pada masa lalu
Ruang : lokasi atau tempat terjadinya suatu peristiwa sejarah.
Waktu : menjelaskan kapan peristiwa itu terjadi

Lampiran 4
Formatif Test
A. Pilihan Ganda

1. Dalam bahasa Arab sejarah adalah Syajaratun yang artinya pohon. Sementara menurut KKBI (Kamus Besar
Bahasa Indonesia) Sejarah adalah kejadian di masa lampau.
Berdasarkan keterangan di atas, ada 2 (dua) unsur dalam kata Sejarah, yaitu….
A. asal usul, silsilah dan kejadian yang benar-benar terjadi di masa lalu
B. kejadian masa lalu dan urutan kejadian sesuai periode
C. kejadian di masa lalu dan asal usul suatu tempat
D. kejadian yang berlangsung secara berurutan dan silsilah
E. urutan kejadian secara kronologis dan riwayat hidup seseorang

2. Jika Herodotus mengartikan Sejarah sebagai perputaran jatuh bangunnya seorang tokoh, Collingwood
mendefinisikan Sejarah sebagai ….
A. apa yang dilakukan manusia atau tokoh di masa lalu
B. Tindakan manusia yang dilakukan di masa lalu
C. kebijakan yang dilakukan seorang tokoh di masa lalu
D. kejadian penting dari kisah masa lalu manusia
E. apa yang dilakukan sebuah rezim di masa lalu

3. Peristiwa atau kejadian sejarah merupakan sebuah proses yang berkelanjutan dan berkesinambungan, hal
tersebut disebabkan sebuah peristiwa sejarah itu ….
A. terjadi silih berganti dari masa ke masa
B. mendorong terjadinya suatu perubahan dalam sebuah kemajuan
C. terjadi akibat tindakan yang diambil manusia
D. dapat memengaruhi dan mengendalikan manusia
E. terjadi membawa akibat yang saling terkait dalam kehidupan manusia di masa berikutnya

4. Perhatikan pernyataan di bawah ini!


Peristiwa lahirnya Budi Utomo, tidak dapat terlepas dari perjuangan kaum pemuda Indonesia untuk melepaskan
diri dari kolonialisme dan imperialisme Belanda. Sejarah mencatat bahwa perjuangan bersenjata yang selama ini
dilakukan bangsa Indonesia gagal mengusir penjajah dari tanah Indonesia. Bertempat di STOVIA para pemuda
yang dimotori oleh Dr Wahidin Soedirohusodo kemudian membentuk Budi Utomo pada 20 Mei 1908.
Bercermin dari peristiwa di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa manusia, ruang, dan waktu tidak dapat
dipisahkan.
Setiap peristiwa sejarah yang dialami manusia pada masa lampau berlangsung dalam ruang dan waktu tertentu.
Berbicara tentang ruang kiranya sudah jelas, tidak ada peristiwa sejarah yang berlangsung tanpa ruang. Segala
peristiwa terjadi di dunia pasti berhubungan dengan medium ruang/tempat/lokasi peristiwa sejarah tersebut
terjadi. Selain manusia dan ruang, waktu merupakan unsur penting lain dalam sejarah. Waktu menjadi unsur
serta konsep penting dalam sejarah, sebab ....
A. waktu menjadi penentu utama perjalanan hidup manusia
B. waktu menentukan jalannya akal budi dan kesadaran
C. sejarah manusia berlangsung dalam waktu tertentu
D. manusia membutuhkan waktu untuk menciptakan sejarah
E. hanya manusia yang memiliki unsur dan konsep waktu

5. Perhatikan pernyataan di bawah ini.


Berkaitan dengan perkembangan, Sejarah akan melihat dan mencatat peristiwa yang menunjukkan terjadinya
perubahan dalam masyarakat dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Biasanya dari bentuk yang sederhana ke
bentuk yang lebih kompleks.
Salah satu contoh bentuk perubahan yang terjadi di bawah ini berdasarkan urutannya yang
benar adalah ....
1. Berburu dan meramu
2. Berinteraksi.
3. Bercocok tanam
4. Beternak
5. Berdagang
6. Perundagian

A. 1-3-4-5-6
B. 2-1-3-4-5
C. 1-2-3-4-5
D. 2-3-4-5-6
E. 3-1-2-4-5

- Latar Belakang
- Kapan dan di mana terjadinya
- Faktor-faktor penyebabnya
- Bagaimana perkembangan selanjutnya

Revolusi Revolusi Revolusi Revolusi

Perancis 1789 Amerika 1776 Rusia 1917 Indonesia 1945

Topik-topik di atas dipelajari secara mendalam melalui pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kotak di
atas, mempelajari sebuah topik sejarah secara mendalam merupakan fenomena cara berpikir ... dalam sejarah.
A. sinkronis
B. kronologis
C. dikronis
D. kausalitas
E. sebab akibat.
6. Unsur-unsur yang terpenting dalam sejarah adalah manusia, ruang dan waktu. Jika konsep waktu dalam sejarah
berkait erat dengan kapan peristiwa itu terjadi, konsep ruang adalah konsep yang berkaitan dengan ....
A. di mana peristiwa itu terjadi
B. motivasi terhadap peristiwa
C. akibat dari peristiwa tersebut
D. mengapa peristiwa itu terjadi
E. dorongan dan pencetus peristiwa
7. Peristiwa sejarah berlangsung berkelanjutan dari waktu ke waktu. Penyusunan peristiwa-peristiwa sejarah
berdasarkan urutan waktu kejadiannya dari sejak awal sampai yang paling akhir terjadi, akan menjadi daftar
susunan peristiwa yang panjang.
Penyederhanaan penyusunan peristiwa-peristiwa yang dikelompokkan berdasarkan pertimbangan tertentu yang
dilakukan oleh seorang sejarawan merupakan pengertian dari ....
A. dikronis
B. sinkronis
C. kronik
D. kronologi
E. periodisasi

8. Jika dibandingkan dengan konsep dikronis dalam sejarah, konsep sinkronis dalam
sejarah memiliki kajian yang mendalam dan memiliki ciri, yaitu ....
A. adanya fenomena yang berulang
B. adanya kesinambungan antarperiode
C. adanya perkembangan manusia dari waktu ke waktu
D. mengkaji peristiwa sejarah yang terjadi pada masa tertentu
E. mengklasifikasikan peristiwa sejarah dalam tahap-tahap tertentu

9. Perhatikan data berikut!


1. Latar belakang pengetahuan para saksi.
2. Sudut pandang yang sama.
3. Pengamatan para saksi.
4. Para saksi tidak menyangka akan terjadinya peristiwa.
5. Para saksi terlalu berlebihan dalam mengungkapkan peristiwa.
Adanya perbedaan pemahaman terhadap suatu peristiwa sejarah dari para saksi
disebabkan oleh ….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

10. Peristiwa ataupun kejadian dari masa yang lalu selalu berlangsung dalam batasan ruang
atau tempat tertentu, unsur ruang yang menjadi tempat terjadinya peristiwa akan
memberikan gambaran jelas bagi kita bahwa peristiwa itu memang ada dan nyata.
Berikut ini adalah contoh sebuah peristiwa sejarah yang memang terjadi sesuai konsep
ruang dan waktu ....
A. Berhentinya Soeharto sebagai presiden RI
B. Kisah Nyi Roro Kidul
C. Tenggelamnya kapal Van der Wick
D. Keberadaan benua Atlantis
E. Kisah masyarakat Flores tentang Ebu Gogo.

11. Perhatikan beberapa peristiwa sejarah berikut ini untuk menjawab soal nomor 2!
1. Masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk antara tahun 1350-1389.
2. Perang Diponegoro antara tahun 1825-1830.
3. Belanda menyerah kepada Jepang di Kalijati Jawa Barat pada 8 Maret 1942.
4. Masa food gathering manusia pra aksara.
5. Berkembangnya kebudayaan gerabah di Indonesia.
Contoh keberlanjutan dan perubahan dalam sejarah ditunjukkan oleh nomor ....
A. 1,2,3
B. 1,3,5 D. 2,3,4
C. 1,4,5 E. 3,4,5
Pada awalnya di kompleks Istana Negara Jakarta ini hanya
terdapat satu bangunan, yaitu Istana Negara. Bangunan ini
semula adalah milik pengusaha Belanda J. A. Van Braam,
mulai dibangun pada 1796 (pada masa pemerintahan
Gubernur Jenderal Pieter Gerardus Van Overstraten) selesai
1804 (pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Johanes
Sieberg). Pada 1816 bangunan ini diambil alih oleh
Pemerintah Hindia Belanda dan selanjutnya digunakan
sebagai pusat kegiatan pemerintahan serta tempat tinggal
para Gubernur
Gambar Jenderal di
dan keterangan Belanda. Saat inigambaran
atas memberi pemerintah
danRIcontoh
menggunakannya sebagai kediaman resmi Presiden
kepada kita bahwa sejarah merupakan ....
Indonesia.
A. peristiwa masa lalu
B. periodisasi
C. keberlanjutan dari peristiwa masa lampau
D. peristiwa yang tidak bisa terulang
E. perubahan dari masa dari lalu

12. Jika pemikiran dikronis dalam sejarah bermakna sebuah peristiwa dapat saja melampaui atau melintasi sebuah
kejadian berdasarkan urutan waktu, sedangkan pemikiran sinkronis dalam sejarah bermakna ....
A. mempelajari sejarah sesuai urutan waktu
B. memahami sejarah sebagai sebuah kisah atau cerita berdasarkan waktu
C. kisah yang ditulis sesuai waktu terjadinya
D. melintasi ruang dan waktu
E. mengkaji dan mempelajari sejarah dari sebuah peristiwa di masa tertentu atau waktu tertentu

13. Perhatikan data-data berikut ini!


1. Pelaku langsung
2. Artefak
3. Saksi mata
4. Tulisan dan arsip
5. Mereka yang terlibat
Berdasarkan data-data di atas, manakah yang dapat digolongkan sebagai sumber primer dalam peristiwa sejarah
....
A. 1,2,3
B. 1,3,5
C. 2,3,4
D. 1,4,5
E. 3,4,5

14. Suatu peristiwa masa lampau, apakah termasuk kurun zaman sejarah atau zaman pra
sejarah, kita tentukan berdasarkan ….
A. waktu terjadinya
B. hasil kebudayaannya
C. pelaku peristiwanya
D. besar kecil peristiwanya
E. ada atau tidaknya peninggalan tertulis

15. Perhatikan teks berikut ini!


Ketika memasuki Museum Nasional di Jakarta, kita seolah-olah memasuki masa lampau. Kita merasakan
suasana yang berlainan dengan suasana sekarang. Penjelasan pemandu memperkuat suasana masa lalu tersebut.
Kita rasakan keindahan dan kejayaan masa lalu karena yang ditampilkan di museum adalah hasil kebudayaan
kuno Indonesia. Teks tersebut menunjukkan salah satu kegunaan dari sejarah, yaitu berfungsi sebagai sarana ….
A. edukatif
B. inspiratif
C. instruktif
D. rekreatif
E. imajinatif

16. Konsep kronologis sangat diperlukan dalam mempelajari ilmu sejarah. Konsep ini bertujuan untuk ....
A. menyeleksi berbagai peristiwa
B. mengklasifikasikan berbagai peristiwa
C. mengurutkan peristiwa berdasarkan tahun terjadinya.
D. mengungkapkan peristiwa
E. membuat pedoman peristiwa penting

17. Sejarah yang dimiliki oleh setiap manusia, baik positif maupun negatif akibatnya selalu menjadi kenangan yang
tidak pernah terlupakan dalam perjalanan hidup manusia.
Hal itu adalah bukti bahwa sejarah singkat disebut ....
A. luar biasa
B. estetika
C. abadi
D. pendidikan
E. memori
18. Kelompok makhluk hidup yang dapat dikatakan memiliki sejarah hanyalah manusia, dengan alasan ....
A. manusia adalah makhluk yang memiliki tingkatan mutu hidup tertinggi
B. sejarah diselidiki oleh para ahli dari ilmu humaniora
C. ilmu sejarah harus didasarkan atas penyelidikan secara objektif
D. untuk menunjukkan bahwa sejarah adalah ilmu sosial
E. yang membawa perubahan di bumi ini adalah manusia

19. Seorang peneliti harus mengetahui lokasi untuk mengumpulkan sumber-sumber yang relevan dengan kajian
penelitiannya. Sumber-sumber tertulis dapat ditemukan dan diperoleh di perpustakaan kantor arsip dan kantor-
kantor pemerintah. Selain itu, peneliti dapat menggunakan sumber berupa artefak yang biasanya ditemukan di
lokasi penelitian. Langkah-langkah penelitian yang mengandung unsur-unsur tersebut adalah ….
A. heuristik
B. verifikasi
C. interpretasi
D. historiografi
E. pemilihan topik

20. Untuk mengatasi perlawanan Diponegoro Gubernur Jenderal Van der Capellen menugasi Jenderal Marcus de
Kock untuk menjalankan strategi benteng stelsel, yaitu mendirikan benteng di setiap tempat yang
dikuasainya.Taktik benteng stelsel ini bertujuan untuk mempersempit ruang gerak pasukan Diponegoro.
Lemahnya kedudukan Diponegoro tersebut menyebabkan ia menerima tawaran berunding dengan Belanda di
Magelang tahun 1830. Perundingan tersebut gagal mencapai sepakat, dan akhirnya Belanda dapat menangkap
Pangeran Diponegoro.
Berdasarkan deskripsi peristiwa tersebut, dapat ditunjukkan bahwa ….
A. peristiwa masa lalu dibangun kembali berdasarkan ingatan atau penafsiran seseorang.
B. rekontruksi peristiwa masa lampau yang dialami seseorang dan disusun kembali secara ilmiah
C. aktualitas peristiwa penjajahan Belanda yang telah terjadi atau berlangsung di masa lalu
D. Belanda menangkap Pangeran Diponegoro pada tahun 1830 di daerah Magelang Jawa Tengah
E. Peristiwa Perang Dipnegoro melawan Belanda yang berpengaruh pada masa berikutnya

21. Peristiwa pada masa lalu tidak pernah terputus dari rangkaian kejadian masa kini dan masa yang akan datang.
Jadi, waktu dalam perjalanan sejarah selalu berkelanjutan. Contoh peristiwa sejarah berdasarkan konsep di atas
adalah ....
A. takhta raja-raja Kutai diwariskan secara turun-temurun
B. kolonialisme adalah kelanjutan dari patrimonialisme
C. indonesia masih menggunakan hukum kolonial Belanda walaupun sudah merdeka
D. perjuangan rakyat Indonesia menentang penjajah kolonial Belanda
E. tragedi mahasiswa tahun 1998 di Jakarta

22. Dalam melakukan penelitian sejarah seorang sejarawan harus mengikuti langkah-langkah penelitian sejarah. Di
antara langkah-langkah tersebut salah satunya heuristik. Heuristik adalah tahap mencari, menemukan, serta
mengumpulkan sumber-sumber atau berbagai data yang relevan dengan topik penelitian. Hal ini dilakukan guna
mengetahui segala bentuk peristiwa atau kejadian sejarah masa lampau. Jika seorang sejarawan ingin melakukan
penelitian tentang peran tokoh tertentu dalam reformasi di Indonesia, untuk mendapatkan sumber yang relevan
dapat dilakukan menggunakan metode ….
A. mengunjungi situs-situs bersejarah tentang reformasi
B. melakukan wawancara guna melengkapai data yang ada
C. studi pustaka untuk membandingkan penelitian lainnya
D. pengecekan terhadap berbagai sumber yang telah dihimpun
E. identifikasi terhadap sumber sejarah yang telah dikumpulkan

23. Pengkajian sebuah gejala sosial dengan menekankan kepada hukum kausalitas (sebab akibat) meliputi, latar-
belakang sebuah peristiwa, sebab-sebab, proses terjadi peristiwa sampai dengan akibat-akibat yang ditimbulkan
secara memanjang dan berdimensi waktu, merupakan bentuk pengkajian yang bersifat ....
A. dinamis
B. statis
C. struktural
D. sinkronis
E. diakronis
24. Perang Padri yang terjadi di Minangkabau, Sumatera Barat digerakkan oleh para pembaru Islam yang sedang
konflik dengan kaum Adat. Adanya pertentangan tersebut telah memberikan peluang intervensi pasukan
Belanda dalam kehidupan masyarakat Minangkabau. Hal ini menyebabkan beberapa kali perlawanan antara
kaum Padri dengan pasukan Belanda. Peristiwa tersebut yang merupakan konsep berpikir sinkronis dalam
sejarah karena ....
A. adanya pertentangan antara kaum Padri dan kaum Adat menyebabkan campur tangan Belanda dalam
mengatur beberapa nagari
B. intervensi dari pihak Belanda sangat dominan yaitu pada fase pertama dan kedua terjadinya perang Padri
C. kehidupan masyarakat Minangkabau didominasi oleh aturan adat tradisional yangdiwarnai unsur-unsur
Islam
D. pembaruan sistem pemerintahan oleh para kaum Padri meredam pertentangannya dengan kaum Adat
E. masyarakat Minangkabau yang masih kuat adat tradisionalnya mudah berakulturasi

25. Perhatikan jenis-jenis sumber sejarah berikut!


No. Sumber tertulis Sumber benda peninggalan
1 dokumen bangunan
2 arsip prasasti
3 surat senjata

Kekurangan sumber sejarah dari kebendaan berdasarkan tabel di atas adalah ….


A. sumber sejarah tersebut belum tentu seluruhnya dapat menginformasikan kebenaran secara pasti
B. sumber sejarah tersebut dapat dilihat dengan jelas karena wujudnya tampak, dapat dilihat dan juga dipegang
C. sumber sejarah kebendaan tidak perlu diadakan penelitian atau pengkajian yang lebih dalam oleh para ahli
D. Sulit dan tidak memungkinkan dilakukan penelitian, analisis, dan pengkajian oleh para ahli untuk sumber
kebendaan
E. sumber sejarah kebendaan sudah banyak yang hilang karena rusak dan kurangnya pemeliharaan
26. Perhatikan pernyataan berikut ini!
Mulai dikenalnya tulisan aksara Pallawa dan bahasa Sansekerta menandai perubahan dari masa praaksara ke
masa Hindu-Buddha. Selanjutnya, masa Hindu Buddha kemudian digantikan masa Islam. Berkembangnya
ajaran Islam hingga berdirinya kerajaan-kerajaan Islam menjadi penanda perubahan tersebut.
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa catatan-catan masa lalu dalam sejarah manusia
menunjukkan ....
A. perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah umat manusia
B. setiap peristiwa tidak berdiri sendiri
C. ada keterkaitan antara peristiwa yang satu dengan yang lain
D. manusia adalah aktor perubahan
E. sejarah manusia bergerak sesuai ruang dan waktu
27. Sejarah merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan maka untuk mencari kebenaran sejarah tersebut perlu
dilakukan suatu penelitian. Penelitian tersebut dilakukan untuk mencari suatu kebenaran. Kebenaran yang
dimaksud adalah kebenaran menurut ilmu pengetahuan. Ciri umum dari kebenaran ilmu pengetahuan bersifat
rasional, empiris, dan sementara. Sejarah sebagai ilmu memiliki metode atau langkah-langkah dalam
penelitiannya. Menetapkan topik merupakan langkah pertama dalam penelitian sejarah.
Syarat topik dalam penelitian sejarah adalah ….
A. meneliti aspek ekonomi, politik, sosial dan budaya
B. bukan merupakan duplikasi penelitian sebelumnya
C. permasalahannya didukung oleh sumber data mutakhir
D. penelitiannya tidak memerlukan dana yang besar
E. permasalahan yang diangkat dapat dipertanggungjawabkan
28. Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk yang berlangsung antara tahun 1350–1389 dengan Patih Kerajaan
Majapahit yang bernama Gajah Mada hampir berhasil menyatukan seluruh wilayah nusantara dengan semangat
sumpah Palapa. Seperti yang dijelaskan dalam kitab Negarakertagama bahwa pada masa Hayam Wuruk wilayah
Majapahit meliputi Jawa, Sumatera, Tanjungpura (Kalimantan), Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Papua dan
semenanjung Malaya.
Peristiwa tersebut menunjukkan adanya konsep berpikir dikronis dalam sejarah karena ....
A. adanya batasan waktu pada masa pemerintahan Hayam Wuruk yang berlangsung antara 1350–1389
B. besarnya kekuasaan patih Gajah Mada pada wilayah-wilayah bawahan kerajaan Majapahit
C. rentang tahun masa pemerintahan Hayam Wuruk yang membawa puncak perkembangan Majapahit
D. kerajaan Majapahit melakukan perluasan wilayah dengan cara menaklukan wilayah tersebut
E. kejayaan kerajaan Majapahit dalam forum internasional menunjukkan konsep berpikir sinkronis.
29. Perhatikan pernyataan berikut !
(1) Sifat masyarakat tradisional
(2) Kebudayaan
(3) Penemuan-penemuanj baru
(4) Perubahan lingkungan fisik
(5) Perubahan penduduk
Berdasarkan pernyataan di atas faktor intern yang menjadi penyebab perubahan dalam masyarakat adalah ….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (5)
E. (4) dan (5)

30. Pernyataan di bawah ini yang menjelaskan bahwa Sejarah memiliki guna edukatif adalah ....
A. dengan mempelajari sejarah maka kita akan dapat membayangkan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa
lalu
B. ketika mempelajari sejarah, kita akan mendapatkan penyegaran dari kejenuhanakibat rutinitas
C. ketika mempelajari sejarah, kita akan mendapatkan ilham untuk dapat meneruskan perjuangan tokoh-tokoh
pejuang dimasa dahulu
D. dengan mempelajari sejarah maka kita akan dapat memperbaiki kesalahan di masa lalu dan dapat
merancang masa depan yang lebih baik
E. dengan belajar dari sejarah maka kita akan dapat mengulangi hal-hal yang pernah dilakukan oleh nenek
moyang kita dahulu

31. Mempelajari Sejarah kita semua berharap mencapai tujuan dan sasaran yang maksimal. Untuk mencapai hasil
pengkajian yang maksimal serta hasil yang kita peroleh menjadi jelas dan lengkap, terutama kaitannya dengan
realitas masa lampau. Oleh sebab itu, kajian sejarah memerlukan pendekatan ....
A. interpretasi
B. deskripsi
C. monokausal
D. naratif
E. multidimensional

32. Para sejarawan menentukan periodisasi, berdasarkan ....


A. hasil kajian sejarawan sebelumnya
B. karakteristik dari sebuah kurun waktu
C. peristiwa-peristiwa sejarah yang mendahuluinya
D. hasil kesepakatan para sejarawan lainnya
E. seminar dan lokakarya nasional

33. Mengapa para sejarawan perlu melakukan periodisasi, apa manfaat dari kita membuat
periodisasi ....
A. mempermudah pemahaman para pembaca
B. membuat ringkasan sejarah dalam waktu yang panjang
C. meringkas kajian sejarah dalam ruang melebar
D. memudahkan kajian sejarah kontemporer
E. memudahkan mempelajari kajian sejarah yang mencakup kurun waktu yang panjang

34. Seorang sejarawan berniat melakukan penelitian sebuah peristiwa sosial di masa lalu, yaitu peristiwa pengambil
alihan lahan rakyat oleh seorang pengusaha. Penelitian tersebut dilakukan dengan meneliti seluruh dokumen-
dokumen, mulai dari badan pertanahan, dokumen pengadilan, liputan koran nasional yang diperoleh dari para
jurnalis.
Dokumen- dokumen yang digunakan tersebut termasuk dalam sumber ....
A. tertulis
B. benda
C. primer
D. sekunder
E. lisan
35. Seorang narasumber yang menceritakan peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta. Narasumber
tersebut memperoleh informasi tentang peristiwa tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang
peristiwa tersebut.
Keterangan narasumber tersebut, termasuk sumber ....
A. lisan
B. primer
C. sekunder
D. benda
E. tertulis

36. Berikut ini, tokoh yang tergolong sumber primer dalam peristiwa Reformasi 1998 adalah ....
A. B.J. Habibie, Soeharto, dan Syafrie Samsudin
B. Megawati, Amin Rais, dan Wiranto
C. Gus Dur, B.J. Habibie, dan Suharto
D. Megawati,Gus Dur, dan Suharto
E. Amin Rais, Suharto, dan Gus Dur

37. Banyak cara yang digunakan untuk mengumpulkan sumber lisan dalam penelitian sejarah,
salah satu cara yang dapat kita lakukan adalah ....
A. foto dari seseorang yang merupakan saksi sejarah
B. berita dari para saksi sejarah
C. sumber berita dari tempat kejadian
D. sumber dokumen dari para saksi sejarah
E. pengumpulan data dari sumber lisan lewat wawancara

38. Keterangan berikut ini yang termasuk dalam tahapan verifikasi dari penelitian sejarah ....
A. memilih dan memilah kembali data-data sejarah
B. menafsirkan beberapa data berdasarkan temuan yang diperoleh
C. mencari sumber sejarah
D. menghimpun dan mengumpulkan dokumen sejarah
E. pengumpulan data sumber lisan

39. Melakukan pemeriksaan tentang kebenaran suatu peristiwa sejarah, yang dilakukan sebagai bagian dari
penelitian sejarah, dikenal dengan ....
A. heuristik
B. historiografi
C. kritik intern
D. verifikasi
E. kritik ekstern

40. Penggolongan historiografi, yang terdiri dari tradisional,kolonial dan modern, membawa kemudahan bagi para
pembaca untuk memahami penulisan sejarah. Babad Tanah Jawi merupakan salah satu jenis historiografi ....
A. tradisional
B. kolonial
C. nasional
D. modern
E. daerah

41. Berikut ini, yang menjadi ciri khas dari historigrafi yang bersifat religius magis adalah ....
A. menceritakan kebudayaan daerah setempat
B. memiliki unsur kepercayaan masyarakat setempat
C. obyek yang ditulis merupakan tokoh yang sakti
D. menguraikan adat dan kebiasaan masyarakat setempat
E. menguraikan tata krama masyarakat setempat

42. Dalam penulisan Historiografi kolonial, yang menjadi subyek dalam penelitian dan penulisannya, terutama di
Indonesia adalah ....
A. Bangsa Indonesia
B. kolonial Belanda
C. bangsa Afrika
D. masyarakat India
E. Tiongkok

43. Sejarah banyak menggunakan teori-teori sosial dalam penelitian dan penulisannya, hal tersebut bertujuan agar
….
A. lebih menarik dan lengkap
B. membantu memecahkan masalah serta membuat analisis yang lebih tajam
C. karena sejarah termasuk dalam ilmu sosial
D. lebih memudahkan pembaca
E. pembahasannya menjadi lengkap

44. Berikut ini contoh permasalahan yang bersumber dari penulisan sejarah di masa lampau yang dapat dipecahkan
melalui teori-teori sosial….
A. Pemberontakan Petani Banten 1888
B. tren fashion masyarakat perkotaan
C. manfaat penggunaan kendaraan umum di Jakarta
D. bangunan-bangunan modern di Jakarta
E. perpindahan ibukota negara

B. Esai
1. Tuliskan pengertian sejarah berdasarkan definisi beberapa ahli!
2. Jelaskan 3 (tiga) unsur penting dalam sejarah!
3. Jelaskan 4 (empat) hal penting berkaitan dengan manfaat mempelajari sejarah!
4. Beri penjelasan lengkap terkait konsep ruang dan waktu dalam sejarah!
5. Jelaskan mengapa manusia memiliki peran penting dalam sejarah!
6. Jelaskan konsep perubahan dan perkembangan dalam sejarah!
7. Beri penjelasan singkat tentang 3 (tiga) konsep dimensi waktu dalam sejarah!
8. Mengapa kita perlu mempelajari konsep berpikir dikronis dan sinkronis dalam mengkaji sejarah? Beri
penjelasan!
9. Tuliskan ciri-ciri dari konsep berpikir dikronis!
10. Tuliskan ciri-ciri dari konsep berpikir sinkronis!
11. Jelaskan pengertian penelitian sejarah menurut Sartono Kartodirjo dan Donald Ary!
12. Apa yang harus dilakukan oleh seorang peneliti sejarah sebelum melakukan penelitian sejarah, menurut
Kuntowijoyo? Jelaskan!
13. Jelaskan sumber sejarah berdasarkan jenisnya!
14. Jelaskan sumber Sejarah berdasarkan bentuknya!
15. Tuliskan urutan langkah-langkah dalam penelitian sejarah!
16. Hal-hal positif apa saja yang harus dilakukan seorang peneliti dalam proses pengumpulan data!
17. Apa yang harus dipertimbangkan oleh seorang peneliti sejarah sebelum memilih topik penelitiannya?
18. Jelaskan tahap verifikasi dan interpretasi dalam penelitian sejarah!
19. Apa yang dimaksud dengan historiografi?
20. Tuliskan jenis-jenis historiografi!

Lampiran 5
DAFTAR PUSTAKA
Hapsari R. & Aidil M. (2014). IPS Sejarah untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta. Erlangga
Buku Guru Oktafiana, dkk., S. (2021). Ilmu Pengetahuan Sosial. Pusat Kurikulum dan
Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan,Riset, dan Teknologi.
http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/IPS_BS_Kelas_X_Rev.pdf

Buku Siswa Oktafiana S, (2021), Sejarah SMK Kelas X, Jakarta Pusat. Pusat Kurikulum dan
Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan,Riset, dan Teknologi.
https://www.datadikdasmen.com/2022/08/buku-kurikulum-merdeka-k10.html
MODUL AJAR
MATERI : ASAL USUL NENEK MOYANG DAN PEMBENTUKAN JALUR REMPAH

INFORMASI UMUM

I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Abdul Aziz Hidayatullah
Satuan Pendidikan : SMA/MA
Fase / Kelas : E - X (Sepuluh)
Mata Pelajaran : IPS (Sejarah Indonesia)
Prediksi Alokasi Waktu : 8 x 40 menit (4 Pertemuan)
Tahun Penyusunan : 2023

II. KOMPETENSI AWAL


Pada Peserta didik mampu memahami teori-teori asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia serta
mengidentifikasi manusia awal yang menghuni nusantara dan hasil-hasil budaya masa praaksara serta
aksara. Selain itu, melalui literasi dan diskusi, peserta didik mampu menjelaskan konsep dan keberadaan
jalur rempah serta peninggalannya mulai masa praaksara dan masa aksara.

III. PROFIL PELAJAR PANCASILA


• Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dilakukan melalui kegiatan berdoa sebelum
dan sesudah pembelajaran, mensyukuri segala ciptaan Tuhan Yang Maha Esa atas segala hasil alam
Indonesia melalui jalur rempahnya.
• Berkebhinekaan Global, dilakukan melalui sikap menghargai berbagai teori mengenai asal-usul
manusia Indonesia, teori masuknya Hindu Buddha serta teori masuknya Islam.
• Mandiri, melalui pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan saat melihat sebuah video maupun
membaca sumber, mengerjakan segala tugas individu yang diberikan dalam upaya menyelesaikan
kompetensinya.
• Integritas, dengan menyertakan sumber sejarah pada saat proses pembuatan laporan baik tulis,
audio, visual, maupun audio visual.
• Bernalar Kritis, melalui proses informasi dan gagasan serta melakukan evaluasi terhadap prosedur
yang dilakukan, mampu mengemukakan pendapat mengenai informasi maupun gagasan yang
muncul setelah mempelajari hubungan manusia dan sejarah.
• Kreatif, melalui hasil karya atau gagasan atau tindakan yang orisinal dalam pengerjaan tugas-tugas
yang diberikan baik dalam bentuk audio, visual, audio visual, atau karya tulis.
• Bergotong Royong, bekerja sama dan berkolaborasi dalam melaksanakan dan mengerjakan tugas-
tugas kelompok yang diberikan.

IV. SARANA DAN PRASARANA


• LCD proyektor,
• Komputer atau Laptop
• Tayangan slide PowerPoint (ppt) yang telah disiapkan, dan media lain
• Lembar Kerja

V. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler

VI. MODEL PEMBELAJARAN


Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning (PBL)
terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
• Peserta didik mampu memahami konsep-konsep dasar manusia, ruang, waktu, diakronis (kronologi),
sinkronis, guna sejarah, sumber sejarah dan teori sosial, metode penelitian sejarah, serta sejarah lokal
• Menjelaskan teori asal-usul manusia Indonesia (Yunan, Nusantara, out of Taiwan dan out of Afrika)
• Mengidentifikasi hasil-hasil budaya awal masyarakat Indonesia.
• Menjelaskan Masa Praaksara dan aksara masyarakat Indonesia.
• Menjelaskan tentang jalur rempah.
• Menjelaskan pembentukan jalur rempah dan Keberadaan masyarakat awal Indonesia.

II. PERTANYAAN PEMANTIK


• Mengapa peserta didik perlu mempelajari berbagai teori asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia
serta mengidentifikasi manusia awal yang menghuni nusantara dan hasil-hasil budaya masa
praaksara serta aksara. Selain itu, melalui literasi dan diskusi, peserta didik mampu menjelaskan
konsep dan keberadaan jalur rempah serta peninggalannya mulai masa praaksara dan masa aksara.
• Bagaimana terbentuknya jalur rempah serta keberadaan jalur rempah di masa lalu relevan atau terkait
dengan peristiwa di masa kini serta bagaimana sebuah peristiwa dan kehidupan manusia terekam
dalam lintasan waktu.

III. KEGIATAN PEMBELAJARAN


PERTEMUAN KE-1
Materi: Asal usul Nenek moyang bangsa Indonesia dan pembentukan Jalur Rempah.
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
1) Memeriksa kesiapan peserta didik pada awal pertemuan, meminta salah seorang peserta didik
memimpin doa kemudian berdoa bersama.
2) Menjelaskan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).
3) Menjelaskan tentang program Remedial dan KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran).
4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan
dengan mengajukan pertanyaan awal, siapa yang suka belajar sejarah dan siapa yang tidak suka
belajar sejarah.
b. Kegiatan Inti (70 menit)
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran inti sebagai berikut:
Siswa menyaksikan video berikut tentang Asal-usul Bangsa Indonesia, sebelum
melakukan aktivitas pembelajaran inti.
ASAL-USUL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA - YouTube Migrasi Deutro dan Proto
Melayu - YouTube
Sejarah asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia tidak terlepas dari munculnya beberapa
teori yang berkaitan dengan kedatangan serta asal kedatangan mereka ke nusantara. Hal penting
lainnya adalah bagaimana proses migrasi yang mereka lakukan hingga sampai ke nusantara.
Aktivitas pembelajaran terkait materi asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia:
a) Guru memberikan lembar kerja kerja yang berisikan tentang aktivitas siswa terkait teori
terbentuknya Indonesia serta teori asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia.
b) Lengkap dengan keadaan alam serta siapa yang mengemukakan teori-teori tersebut beserta
sumber sejarahnya.
c) Migrasi bangsa Indonesia.

Teori Asal-usul Nenek Moyang Indonesia


Ada empat teori utama yang perlu kalian ketahui tentang asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia seperti
berikut ini:
1. Teori Yunan

Teori ini mengungkapkan asal-usul nenek moyang Indonesia berasal dari wilayah Tiongkok, tepatnya
daerah Yunan, Tiongkok bagian selatan. Nenek moyang bangsa Indonesia dipercaya telah meninggalkan
wilayah Yunan di sekitar hulu sungai Salween dan Sungai Mekong dengan memiliki tanah yang subur.
Diperkirakan karena bencana alam dan serangan suku bangsa lain, mereka mulai bergerak untuk berpindah.
Nenek moyang bangsa Indonesia memiliki kebudayaan kelautan yang sangat baik, yakni sebagai penemu
model asli perahu bercadik yang menjadi ciri khas kapal-kapal bangsa Indonesia saat itu. Penduduk
Austronesia yang masih termasuk dalam wilayah kepulauan Nusantara ini kemudian menetap dan akhirnya
disebut bangsa Melayu Indonesia. Orang- orang inilah yang menjadi nenek moyang langsung dari bangsa
Indonesia sekarang.
Para Ahli yang sepakat dengan teori ini antara lain: J.R. Logon, R.H Geldern, J.H.C Kern, dan J.R.
Foster. Dasar utama teori Yunan adalah ditemukannya kapak tua di wilayah nusantara yang memiliki ciri
khas yang sama dengan kapak tua di wilayah Asia Tenggara.
Penemuan tersebut menandakan adanya proses migrasi manusia di wilayah Asia Tenggara ke kepulauan
di Nusantara. Adanya migrasi manusia tersebut disebabkan karena faktor terdesak oleh bangsa yang lebih
kuat. Berdasarkan peristiwa tersebut, teori Yunanan menendakan ada tiga glombang kedatangan tersebut,
antara lain Proto Melayu, Deutro Melayu, dan Melanosoid

2. Teori Nusantara

https://pahami.id/sejarah/asal-usul-nenek-moyang-indonesia-teori-nusantara-307
Teori asal-usul nenek moyang Indonesia berikutnya adalah teori Nusantara yang bisa dibilang sangat
berbeda dengan teori Yunan. Teori ini menyebutkan bahwa bangsa Indonesia berasal dari wilayah Indonesia
itu sendiri, yakni tidak melalui proses migrasi dari daerah manapun. Teori Nusantara ini didukung oleh para
ahli, antara lain: Gorys Keraf, J. Crawford, Sutan Takdir Alisjahbana, dan Muhammad Yamin.
Dasar utama teori Nusantara adalah berdasarkan pada bangsa Melayu yang merupakan bangsa dengan
peradaban yang sudah tinggi. Anggapan tersebut didasari pada hipotesis bahwa bangsa Melayu telah
melewati proses perkembangan budaya sebelumnya di wilayahnya. Jadi kesimpulannya, bangsa Melayu asli
di nusantara yang akhirnya tumbuh dan berkembang dengan sendirinya tanpa adanya perpindahan ke
wilayah tersebut.
Teori Nusantara juga didukung dengan penemuan adanya kesamaan bahasa Melayu dengan bahasa
Kamboja karena sebuah kebetulan. Kemudian penemuan Homo Soloensis dan Homo Wajakensis di Pulau
Jawa menjadi penanda bahwa keturunan bangsa Melayu memiliki kompetensi berasal dari Jawa.

3. Teori Out of Africa

https://motherlanders.wordpress.com/2020/09/08/out-of-africa-i-mundur-lagi/

Teori Out of Africa adalah teori asal-usul nenek moyang Indonesia yang lebih berbeda dari versi teori-
teori sebelumnya. Teori ini mengungkapkan bahwa asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari
Afrika. Anggapan ini berdasarkan pada kajian ilmu genetika lewat penelitian DNA mitokondria gen
perempuan dan gen laki-laki. Mereka kemudian bermigrasi dari Afrika hingga ke wilayah Australia yang
sudah mendekati wilayah Nusantara.
Teori ini kemudian mengungkapkan bahwa bangsa Afrika bermigrasi atau melakukan perpindahan
menuju Asia Barat sekitar 50.000-70.000 tahun yang lalu. Pada sekitar tahun itu bumi sedang memasuki
akhir dari zaman glasial, yakni ketika permukaan air laut menjadi lebih dangkal karena air masih berbentuk
gletser.
Pada masa itu memang memungkinkan manusia untuk menyebrangi lautan hanya dengan menggunakan
perahu sederhana. Perpindahan bangsa afrika ke Asia kemudian terpecah menjadi beberapa kelompok. Ada
kelompok yang tinggal sementara di bagian wilayah Timur Tengah atau Asia Barat Daya dan ada kelompok
lain yang bermigrasi dengan menyusuri Pantai Semenanjung Arab menuju India, Asia Timur, Australia,
termasuk Indonesia.
Fenomena tersebut diperkuat dengan penemuan fosil laki- kali di bagian wilayah Lake Mungo. Selain itu
ada dua jalur yang diperkirakan menjadi wilayah yang ditempuh oleh bangsa Afrika di masa itu, yakni jalur
untuk menuju Lembah Sunga Nil. Wilayah tersebut melintasi Semenanjung Sinai kemudian ke bagian utara
melewati Arab Levant dan jalur yang juga melewati Laut merah.
4. Teori Out of Taiwan
Teori asal-usul nenek moyang Indonesia
ini hampir serupa dengan teori
sebelumnya. Teori Out of Taiwan
mengungkapkan bahwa asal-usul bangsa
Indonesia adalah berasal dari kepulauan
Famosa atau wilayah Taiwan. Teori ini
rupanya didukung oleh ahli bernama Harry
Truman Simanjuntak yang mendasari atas argument pada teori ini. Dasar utama dari teori Out of
Taiwan yang pertama adalah tidak adanya pola genetika yang sama antara kromosom manusia
bangsa Indonesia dengan manusia dari bangsa Tiongkok.
Masih berdasarkan teori ini, bahasa yang digunakan dan berkembang di nusantara adalah bahasa yang
masuk dalam rumpun bahasa Austronesia. Bahasa rumpun Austronesia ini digunakan oleh para leluhur
bangsa Indonesia, terutama yang menetap di Pulau Formosa. Jadi, dari segi bahasa sudah jelas bahwa orang-
orang nusantara mengadopsi budaya Autranesia dan mengembangkannya hingga menjadi bangsa Indonesia
seperti saat ini.

Perhatikan catatan berikut ini!


Kepulauan Indonesia terbentuk berdasarkan teori tektonik lempeng, yang menggambarkan pergerakan
di kulit bumi hingga tercipta bentuk permukaan bumi yang sekarang kita tempati. Pulau Sumatra, Jawa, Bali,
Lombok hingga Nusa Tenggara terbentuk dari pemadatan lava yang membesar dan membentuk pulau. Para
ahli pun berpendapat bahwa wilayah kepulauan Indonesia secara tektonis merupakan wilayah yang sangat
aktif dan labil sehingga rawan gempa sepanjang waktu.
Sejarah terbentuknya kepulauan Indonesia terjadi di masa Mesozoikum atau 65 juta tahun yang lalu. Saat
itu kondisi geografis masih merupakan samudera yang luas. Namun terjadi pergerakan tektonis yang aktif
sehingga lempengan-lempengan Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik bergerak.
Akibat adanya pergerakan tersebut, benua Eurasia menjadi terpecah-pecah menjadi pulau yang terpisah
satu sama lainnya. Sebagian bergerak ke Selatan menjadi Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan dan Nusa
Tenggara Barat dan Pulau Banda. Hal yang sama juga terjadi pada benua Australia di mana bagian utaranya
bergerak membentuk Pulau Timor, Kepulauan Nusa Tenggara Timur, dan sebagian Maluku Tenggara.
Hal yang sama juga terjadi pada benua Australia di mana bagian utaranya bergerak membentuk Pulau
Timor, Kepulauan Nusa Tenggara Timur, dan sebagian Maluku Tenggara. Kalimantan dan Jawa dipisahkan
laut dangkal yang terjadi akibat proses kenaikan permukaan laut atau transgresi. Saat itu juga, Pulau
Sulawesi sudah mulai terbentuk, sementara Papua sudah mulai bergeser ke Utara.
Faktor terbentuknya kepulauan Indonesia adalah kegiatan tektonis dari dalam bumi. Hingga saat ini,
kepulauan Indonesia masih terus bergerak secara dinamis hal ini juga terlihat dari seringnya gempa vulkanis
dan tektonis yang sering terjadi.
.

Setelah membaca catatan di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!


a. Bagaimana terbentuknya kepulauan Indonesia?
b. Apa hubungannya antara pembentukan samudra dengan aktivitas tektonik?
c. Adakah hubungan antara gerak tektonis dengan terbentuknya gunung-gunung api di Indonesia?
Jelaskan!
d. Inikah salah satu factor yang membuat Indonesia subur Jelaskan!
e. Apakah pergerakan lempeng yang terjadi, menyebabkan wilayah Indonesia rawan gempa? Jelaskan!

1. Lengkapilah tabel berikut ini!


Tokoh yang
Teori Pendukung Isi Teori Bukti Sejarah
Mengemukakan
Teori Yunan
Teori Out of Taiwan
Teori Out of Afrika
Teori Nusantara
Kesimpulan yang dapat diambil setelah mempelajari 4 teori di atas, adalah
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………
2. Buatlah catatan singkat tentang ciri ciri fisik dari ras Negroid, Kaukasoid, Melanesoid, dan Mongoloid!

Kategori Perbedaan Negroid Mongoloid Melanesoid Kaukasoid


a. Warna Kulit
b. Warna dan Jenis Rambut
c. Bentuk hidung
d. Bentuk bibir
e. Postur tubuh
f. Asal dan ciri daerah tempat
asal mereka

3. Buatlah identifikasi bangsa Proto dan Deutro Melayu berdasarkan gelombang Kedatangannya ke
Indonesia!

Keterangan Waktu Kedatangannya Suku-Suku Bangsa yang Tergolong

Proto Melayu

Deutro Melayu

Refleksi:
• Berdasarkan penugasan yang dibuat masing-masing peserta didik, mereka dapat menyimpulkan
mengapa mereka perlu mempelajari asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia serta dapat
memahami perbedaan yang terjadi karena perbedaan asal-usul tersebut. Peserta didik diharapkan
mampu mengaitkan sejarah asal-usul bangsa Indonesia dengan kehidupan toleransi di masa lalu
serta relevansinya di masa kini.

Lembar Refleksi Diri (Sikap) Peserta Didik


1. Isikan identitas Anda!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Kurang Setuju, (3) Setuju, (4) Sangat Setuju
jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap Anda!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya senang mengikuti pembelajaran sejarah hari ini.
2. Saya sangat menyukai setiap aktivitas yang diikuti selama mengikuti
pembelajaran sejarah
3. Saya paham dengan tujuan pembelajaran sejarah hari ini.
4. Saya berniat melakukan setiap aktivitas yang terdapat dalam tujuan
belajar sejarah.
5. Saya membuat tugas secara mandiri, apabila tugas tersebut harus
dilakukan secara individu.
6. Saya senang bekerja sama dengan semua teman baik dengan kelompok
sendiri atau dengan kelompok lain di kelas.
7. Saya siap serta saling membantu dan berkolaborasi melakukan tugas
kelompok.
8. Saya terbuka dan siap berbagi peran dalam mengerjakan tugas
kelompok.
9. Saya suka menyapa dan bersikap ramah jika bertemu orang yang saya
kenal.
10. Saya selalu disiplin dalam menjaga kebersihan baik di dalam atau di luar
kelas.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > 30 Jika mendapat skor 21 Jika mendapat skor Jika mendapat skor < 11
dari pernyataan di atas. s.d 30 dari pernyataan 11 s.d 20 dari pernyataan di atas.
di atas. pernyataan di atas.

Lembar Refleksi Diri (Pengetahuan dan Keterampilan) Peserta Didik


Cara Menceklis
1. Isikan identitas peserta didik!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Ragu-ragu, (3) Setuju, (4) Sangat Setuju
jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap peserta didik!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya dapat memahami tentang teori terbentuknya kepulauan
Indonesia.
2. Saya dapat menjelaskan teori-teori asal-usul nenek moyang bangsa
Indonesia.
3. Saya dapat menjelaskan ciri-ciri fisik dari nenek moyang bangsa
Indonesia.
4. Saya dapat bercerita secara kronologis proses migrasi nenek moyang
bangsa Indonesia.
5. Saya dapat menjelaskan ciri fisik dan budaya ras yang ada di
Indonesia.
6. Saya dapat menunjukkan bukti sejarah tentang ras-ras yang
bermigrasi ke Indonesia.
7. Saya dapat memerinci kapan bangsa Proto dan Deutro Melayu datang
ke Indonesia.
8. Saya dapat menceritakan dengan jelas suku-suku bangsa di Indonesia
yang tergolong Proto dan Deutro Melayu.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > 15 Jika mendapat skor 11 s.d Jika mendapat skor 6 s.d 10 dari Jika mendapat skor < 6
dari pernyataan di atas. 15 dari pernyataan di atas. pernyataan di atas. pernyataan di atas.

Buatlah catatan singkat tentang materi pembelajaran hari ini, hikmah apa yang dapat kalian ambil dari
pembelajaran hari ini!
…………………………………………………………………………………………............................
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran di atas, mereka mampu memahami dan
menjelaskan tentang asal-usul nenek moyang mereka, serta mampu membuat rincian atau kronologis dari
setiap kejadian atau peristiwa yang terjadi di Indonesia di masa lalu. Peserta didik juga dapat mengambil
hikmah dari setiap materi pembelajaran hari ini terutama terkait dengan dari mana mereka berasal serta bukti
sejarah yang memperkuat pemahaman mereka pada materi hari ini.
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam melakukan aktivitas
pembelajaran di atas, maka peserta didik dapat meminta remedial.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam melakukan
aktivitas pembelajaran dengan skor yang bagus maka mereka dapat melanjutkan pembelajaran
pada materi yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.

c. Kegiatan Penutup

1) Peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai peristiwa masa lalu, konsep manusia, ruang
dan waktu dalam sejarah;
2) Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah
dilaksanakan hari ini;
3) Evaluasi dilaksanakan secara tertulis;
4) Refleksi.
Pertemuan 2
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)

1) Memeriksa kesiapan peserta didik pada awal pertemuan, meminta salah seorang peserta didik
memimpin doa kemudian berdoa bersama.
2) Menjelaskan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).
3) Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran.
4) Memberikan informasi dan menyepakati bersama tentang penugasan dan juga penilaian
pembelajaran.
5) Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik.
6) Peserta didik diberikan pemahaman awal mengenai manusia awal yang mendiami wilayah
Indonesia.
7) Mengenalkan konsep manusia purba Indonesia, beserta jenisnya serta hasil budayanya.

b. Kegiatan Inti

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran serta melakukan evaluasi tentang asal-usul
terjadinya kepulauan Indonesia serta asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia, aktivitas belajar selanjutnya
adalah menjelaskan manusia purba Indonesia serta mengidentifikasi unsur perbedaan dan kesamaan manusia
purba Indonesia dan dunia.

Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran yang akan diikuti oleh seluruh peserta didik:

1) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan, tentang manusia purba Indonesia.

Materi 1: Mengenal manusia purba Indonesia.

Materi 2: Perbedaan dan persamaan manusia purba Indonesia dan dunia.

2) Peserta didik menerima, mempelajari, dan mencoba menjawab penugasan pada lembar tugas (LKS).
3) Peserta didik diminta untuk menyaksikan beberapa video.
4) Guru melakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung.
5) Menanyakan kepada peserta didik, kesimpulan yang dihasilkan dari menonton video.
6) Guru melakukan asesmen dan umpan balik selama proses pembelajaran berlangsung.

Pengertian Manusia Purba.


Manusia purba atau Prehistoric Man (Manusia prasejarah) adalah manusia yang hidup pada zaman
prasejarah atau zaman sebelum mengenal tulisan atau praaksara.
Manusia_Purba.jpg (640×384) (gurupendidikan.co.id)

Manusia modern yang hidup di masa sekarang merupakan sebuah proses perubahan yang anjang dari
manusia yang masih berpikir sederhana dan bervolume otak rendah hingga manusia yang berpikir lebih maju
dan bervolume otak tinggi. Seiring dengan perkembangan yang makin maju, manusia semakin memiliki
kecerdasan tinggi, perubahan dalam mengolah makanan membuat volume otak manusia makin bertambah.

Penelitian yang dilakukan para ahli sejarah serta ahli paleoantropologi melalui pengamatan bentuk fisik
dari fosil yang ditemukan, menginisiasi mereka membuat klasifikasi fisik serta ciri kehidupan manusia
praaksara.

Berikut ini adalah 8 jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia.

1. Meganthropus Paleojavanicus

Meganthropus Paleojavanicus merupakan manusia purba paling tua, ditemukan di Sangiran antara
tahun 1936-1941 di Sangiran Jawa Tengah oleh GHR Von Koenigswald. Mereka hidup sekitar 2 juta
hingga 1 juta tahun yang lalu.

2. Pithecanthropus Mojokertensis
Fosil manusia selanjutnya yang ditemukan di Indonesia adalah Pithecanthropus Mojokertensis. Fosil
ini ditemukan di Indonesia, tepatnya di Perning, Mojokerto, Jawa Timur oleh Weidenreich dan G.H.R
von Koenigswald pada tahun 1936. Diketahui, Pithecanthropus hidup di masa Pleistosen awal, tengah,
dan akhir. Fosil mereka banyak ditemukan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Berikut ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Mojokertensis:
a. Berbadan tegap, tinggi badan 165-180 cm;
b. Alat pengunyah yang kuat;
c. Tulang kening tebal, menonjol, dan melebar sampai ke pelipis;
d. Isi tengkorak diperkirakan antara 750-1300 cc;
e. Belum memiliki tulang dagu;
f. Terdapat tulang yang menonjol di belakang kepala.

3. Pithecanthropus Erectus
Jenis Pithecanthropus Erectus ditemukan di Lembah Bengawan Solo, Desa Trinil, Jawa Tengah oleh
Eugene Dubois tahun 1891. Nama Pithecanthropus Erectus memiliki arti manusia kera yang berjalan
tegak lurus dan dipandang sebagai spesies awal manusia yang hidup sekarang.
Adapun ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Erectus di antaranya:
a. Bentuk tubuh lebih kecil dari Pithecanthropus Mojokertensis;
b. Tinggi badan sekitar 160-180 cm;
c. Volume otak berkisar 750-900 cc;
d. Rahangnya menonjol ke depan;
e. Terdapat tonjolan kening di dahi;
f. Tidak memiliki dagu;
g. Hidung lebar dan leher tegap.

4. Pithecanthropus Soloensis
Pithecanthropus Soloensis ditemukan oleh G.H.R von Koenigswald, Ter Haar, dan Oppenoorth di
Desa Ngandong, Jawa Tengah. Nama yang dipilih memiliki arti ‘Manusia kera dari Solo’.
Ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Soloensis:
a. Tengkorak lonjong, tebal, dan padat;
b. Memiliki rongga mata yang sangat Panjang.

5. Homo Wajakensis
Jenis ini ditemukan di desa Wajak, Tulungagung, Jawa Timur oleh Van Rietschoten pada tahun 1889.
Penemuan jenis ini menjadi yang pertama di Asia.
Ciri-ciri manusia purba Homo Wajakensis:
a. Memiliki volume otak sekitar 1630 cc;
b. Memiliki tulang tengkorak, rahang atas, dan rahang bawah, serta tulang paha dan tulang kening;
c. Mukanya datar dan lebar;
d. Rahangnya tergolong padat dan memiliki gigi yang besar;
e. Tinggi tubuhnya sekitar 173 cm.

6. Homo Floresiensis
Fosil ini ditemukan di pulau Flores, Nusa Tenggara. Penemuan fosil ini sempat menjadi perbincangan
karena para ahli menilai bahwa Homo Floresiensis merupakan nenek moyang bangsa Indonesia.
Adapun, ciri-ciri manusia purba Homo Floresiensis:
a. Tinggi badan bisa mencapai satu meter;
b. Bentuk dahi sempit dan tidak menonjol;
c. Tengkorak kepala kecil;
d. Tulang rahang yang menonjol.

7. Homo Soloensis
Homo Soloensis ditemukan oleh Ter Haar, Oppenoorth dan Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald
pada tahun 1931-1933 di Sangiran, Jawa Tengah. Manusia ini diketahui hidup sekitar 300 ribu hingga 900
ribu tahun yang lalu.
Adapun, ciri-ciri manusia purba Homo Soloensis:
a. Volume otak mulai 1.000 cc hingga 1.300 cc;
b. Tinggi badan bisa mencapai 210 cm;
c. Struktur tulang wajah tidak mirip dengan manusia kera.
8. Homo Sapiens
Jenis ini memiliki nama Homo Sapiens yang berarti manusia cerdas. Manusia purba ini diduga hidup
antara 25.000-40.000 tahun yang lalu. Adapun, ciri manusia Homo Sapiens adalah:
a. Memiliki volume otak yang lebih besar daripada Meganthropus dan Pithecanthropus, yakni sekitar
1350-1450 cc;
b. Tinggi badan antara 130-210 cm;
c. Berat badan antara 30-150 kg.

Setelah mempelajari jenis-jenis Manusia Purba serta ciri-ciri fisik mereka satu persatu, buatlah perbandingan
kehidupan manusia jenis Pithecanthropus dengan Homo, dengan melengkapi tabel berikut!
No Jenis Perbandingan Pithecanthropus Homo
1. Tokoh yang menemukan fosilnya
2. Volume otak
3. Tinggi Badan
4. Tempat Ditemukannya
5. Alat kehidupan yang biasa digunakan
6. Kepercayaan
7. Karakter fisik yang menonjol

Manusia Purba Dunia


Indonesia termasuk negara yang memiliki fosil manusia purba terbanyak di dunia. Berikut ini adalah
beberapa jenis manusia purba dunia yang memiliki kemiripan dengan manusia purba Indonesia.
1. Asia
Sinanthropus Pekinensis (Peking Man). Manusia purba jenis ini memiliki kesamaan ciri-ciri fisik
dengan Pithecanthropus Erectus, para ahli memperkirakan mereka hidup di zaman yang sama. Fosil
manusia purba ini ditemukan oleh Prof. Davidson Black di tahun 1927.
2. Afrika
Australopithecus Afarensis, manusia purba yang hidup sekitar 3,9 sampai 2,9 juta tahun yang lalu. Fosil
manusia purba jenis ini hanya ditemukan di Afrika, para ahli memperkirakan Australopithecus Afarensia
merupakan nenek moyang dari manusia modern Homo Sapiens.
Australopithecus Africanus, merupakan manusia purba Afrika paling tua. Para ahli memperkirakan
mereka hidup antar 3 sampai 2 juta tahun yang lalu di wilayah Afrika Selatan. Para ahli juga
memperkirakan mereka merupakan termasuk nenek moyang dari Homo Sapiens.
3. Eropa
Homo Heidelbergensis, merupakan keturunan dari Homo Egaster yang berasal dari Afrika, bertubuh
besar dan lebar. Homo Heidelbergensis merupakan manusia yang pertama kali membangun rumah dari
kayu dan batu,walaupun bentuknya masih sederhana.
Homo Neanderthalensis, ditemukan oleh Rudolf Virchow di sebuah gua di dekat kota Dusseldorf pada
tahun 1856. Jenis fosilnya menunjukkan bahwa jenis manusia purba ini sudah hampir sama dengan Homo
Sapiens.
Homo Cro-magnon, ditemukan di Perancis pada tahun 1868, hidup antara 40.000 sampai 10.000 tahun
lalu. Secara fisik tubuh mereka hampir sama dengan manusia modern, manusia purba jenis ini hidup
dengan berburu dan mengumpulkan makanan.

Lengkapilah tabel dibawah ini!


No Jenis Manusia Purba Ciri-Ciri Fisik Peralatan Hidup yang
Dihasilkan
1. Pithecanthropus Erectus
2. Homo Neanderthalensis
3. Homo Cro-magnon
4. Meganthropus Paleojavanicus
5. Homo Soloensis
Refleksi:
• Aktivitas pembelajaran dengan menjelaskan dan meminta seluruh peserta didik membuat
kesimpulan singkat dari apa yang mereka saksikan melalui video pembelajaran serta membuat
penugasan berdasarkan materi yang dipelajari.

Lembar Refleksi Diri (Sikap) Peserta Didik


1. Isikan identitas Anda.
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Kurang Setuju, (3) Setuju, (4)
Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap Anda.
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur.

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya senang mengikuti pembelajaran sejarah hari ini.
2. Saya sangat menyukai setiap aktivitas yang diikuti selama mengikuti
pembelajaran sejarah
3. Saya paham dengan tujuan pembelajaran sejarah hari ini.
4. Saya berniat melakukan setiap aktivitas yang terdapat dalam tujuan
belajar sejarah.
5. Saya membuat tugas secara mandiri, apabila tugas tersebut harus
dilakukan secara individu.
6. Saya senang bekerja sama dengan semua teman baik dengan
kelompok sendiri atau dengan kelompok lain di kelas.
7. Saya siap serta saling membantu dan berkolaborasi melakukan tugas
kelompok.
8. Saya terbuka dan siap berbagi peran dalam mengerjakan tugas
kelompok.
9. Saya suka menyapa dan bersikap ramah jika bertemu orang yang
saya kenal.
10. Saya selalu disiplin dalam menjaga kebersihan baik di dalam atau di
luar kelas.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > 30 Jika mendapat skor 21 Jika mendapat skor 11 s.d 20 Jika mendapat skor <
dari pernyataan di atas. s.d 30 dari pernyataan dari pernyataan di atas. 11 pernyataan di atas.
di atas.

Lembar Refleksi Diri (Pengetahuan dan Keterampilan) Peserta Didik


Cara Menceklis
1. Isikan identitas peserta didik!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Ragu-ragu, (3) Setuju, (4) Sangat Setuju
jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap peserta didik!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!
Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya dapat mengetahui kemunculan manusia Indonesia.

2. Saya dapat menjelaskan jenis-jenis manusia purba di Indonesia.


3. Saya dapat menjelaskan jenis-jenis manusia purba Asia.

4. Saya dapat menjelaskan jenis-jenis manusia purba di Afrika.

5. Saya dapat menjelaskan jenis-jenis manusia purba di Eropa.

6. Saya mengerti dan paham tentang keterkaitan antara manusia purba


Indonesia dan dunia dengan manusia modern saat ini dari sudut fisik
dan budaya.

Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan


Jika mendapat skor > 15 Jika mendapat skor 11 Jika mendapat skor 6 s.d 10 Jika mendapat skor < 6
dari pernyataan di atas. s.d 15 dari pernyataan dari pernyataan di atas. pernyataan di atas.
di atas.

Setelah mengikuti materi di atas, peserta didik mampu memahami konsep manusia purba Indonesia
dan dunia.
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam melakukan aktivitas
pembelajaran, dapat meminta minta remedial, baik remedial teaching atau remedial test.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam melakukan aktivitas
pembelajaran di atas, dapat meminta pengayaan sesuai dengan kesepakatan.

c. Kegiatan Penutup

1) Peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai peristiwa masa lalu, konsep manusia, ruang
dan waktu dalam sejarah;
2) Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah
dilaksanakan hari ini;
3) Evaluasi dilaksanakan secara tertulis;
4) Refleksi.

Pertemuan 3
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
1) Memeriksa kesiapan peserta didik pada awal pertemuan, meminta salah seorang peserta didik
memimpin doa kemudian berdoa bersama.
2) Menjelaskan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).
3) Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran.
4) Memberikan informasi dan menyepakati bersama tentang penugasan dan juga penilaian
pembelajaran.
5) Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik.
6) Peserta didik diberikan pemahaman awal mengenai masa praaksara dan masa aksara.

b. Kegiatan Inti
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran serta melakukan evaluasi tentang pengertian
tentang manusia purba serta pengenalan terhadap manusia purba Indonesia, peserta didik juga
dikenalkan pada jenis-jenis manusia purba di Asia, Afrika, dan Eropa. Pembelajaran kali ini akan
mempelajari tentang masa aksara dan praaksara serta hasil budaya masyarakat pada masa itu.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran yang akan diikuti oleh seluruh peserta didik:
1) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan, tentang masa praaksara dan masa aksara serta
hasil-hasil budaya.
Materi 1: Pengertian Masa Praaksara dan Aksara.
Materi 2: Hasil budaya dan corak kehidupan pada kedua masa tersebut.
Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran

2) Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik


3) Guru melakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung.
4) Guru melakukan asesmen dan umpan balik selama proses pembelajaran berlangsung.

Masa Praaksara
Praaksara berasal dari gabungan kata, yaitu pra dan aksara. Pra artinya sebelum dan aksara berarti
tulisan. Dengan demikian, yang dimaksud masa praaksara adalah masa sebelum manusia mengenal bentuk
tulisan. Masa praaksara juga sering disebut dengan istilah Nirleka (Nir: belum, Leka : tulisan).
Sebutan ‘masa praaksara’ untuk menggantikan ‘masa prasejarah’ yang dirasa kurang tepat karena
meskipun belum mengenal tulisan, manusia purba yang hidup pada masa tersebut sudah memiliki sejarah
serta telah menghasilkan kebudayaan. Corak kehidupan masyarakat praaksara dibagi dalam 3 (tiga) masa,
yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, dan masa perundagian.

Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan

Masa berburu dan mengumpulkan makanan (food gathering and hunting period) adalah salah satu
ciri-ciri zaman batu tua (paleolitikum) dimana manusia purba memenuhi kebutuhan akan pangan dengan cara
berburu hewan dan mengumpulkan makanan dari alam. Pada masa ini juga telah mengenal sistem
kepercayaan yang sederhana dan alat-alat pemenuh kebutuhan hidup yang sederhana. Hidup mereka
berkelompok dengan anggota yang tidak banyak, antara 20 sampai 50 orang. Hidup mereka masih nomaden
dan sangat bergantung pada ketersediaan alam.
Alat perlengkapan hidup/hasil budaya yang mereka hasilkan di antaranya
• Kapak perimbas, penetak dan genggam
• Alat serpih
• Peralatan dari batu dan tulang
• Gambar-gambar di dinding gua
Masa bercocok tanam

Kehidupan masyarakat pada masa bercocok tanam mengalami peningkatan cukup pesat. Masyarakat
praaksara pada saat itu telah memiliki tempat tinggal yang tetap. Mereka memilih tempat tinggal pada suatu
tempat tertentu.
Kehidupan sosial yang dilakukan oleh masyarakat pada masa bercocok tanam ini terlihat dengan jelas
melalui cara bekerja dengan bergotong royong. Setiap pekerjaan yang dilakukan oleh masyarakat
bersangkutan selalu dilakukan dengan cara bergotong royong, di antaranya pekerjaan bertani, merambah
hutan, berburu, membangun rumah dan lain-lain.
Cara hidup bergotong royong itu merupakan salah satu ciri kehidupan masyarakat yang bersifat agraris.
Kegiatan gotong royong hingga saat ini masih tetap dipertahankan terutama di daerah pedesaan.
Dalam kehidupan masyarakat, bukti bercocok tanam sudah di Indonesia adalah adanya ratu atau datu
(datuk), artinya orang terhormat dan yang patut dihormati karena kepemimpinan terlihat peran pemimpin
(primus interpares). Gelar primus interpares, kecakapan, kesetiaannya, dan lain-lain
Alat perlengkapan hidup/hasil budaya yang dihasilkan, antara lain:
• Kemampuan berlayar
• Ilmu astronomi
• Kepandaian bersawah
• Aktivitas perdagangan
• Mengatur masyarakat
• Batik dan wayang

Masa Perundagian

Masa perundagian merupakan akhir masa praaksara di Indonesia. Kata perundagian berasal dari
bahasa Bali: undagi, yang artinya adalah seseorang atau sekelompok orang atau segolongan orang yang
mempunyai kepandaian atau keterampilan jenis usaha tertentu, misalnya pembuatan gerabah, pembuatan
perhiasan, atau pembuatan sampan.
Alat perlengkapan hidup/hasil budaya yang dihasilkan, antara lain:
• Pertukangan
• Membuat perkakas logam
• Mahir dalam teknik bersawah
• Membuat perhiasan
• Kepercayaan animisme dan dinamisme

Setelah membaca materi di atas, perhatikan beberapa pertanyaan berikut!


a. Apa sajakah yang dapat kamu simpulkan dari materi di atas?
b. Buatlah kesimpulan dengan melengkapi kolom pada tabel berikut!

No Masa Ciri Khas Peralatan hidup Kesimpulan


Kehidupan yang dihasilkan
1. Berburu dan Mengumpul-
kan Makanan
2. Bercocok Tanam
3. Perundagian
Masa Aksara
Masa aksara adalah masa dalam sejarah dimana manusia sudah mengenal dan memahami tulisan.
Karena itu, peristiwa yang terjadi pada masa ini lebih mudah dipelajari sebab ada banyak peninggalan
tertulis yang bisa menjadi bukti peristiwa yang terjadi pada masa tersebut.
Pada masa ini, kebudayaan manusia sudah berkembang cukup pesat sehingga dapat ditemukan prasasti-
prasasti tertentu yang memiliki huruf atau tulisan tertentu yang dapat diterjemahkan. Berikut ini adalah
beberapa ciri-ciri pola kehidupan manusia pada masa aksara :
1) Sudah mengenal tulisan, 2) Sistem sosial yang beragam dan unik, 3) Sudah mulai mengenal
kepercayaan, 4) Hasil kebudayaan yang sudah beragam

Setelah mempelajari materi di atas, lengkapilah jawaban dari pertanyaan berikut!


a. Kapan manusia Indonesia mulai mengenal tulisan?
b. Bagaimana sistem sosial masyarakat Indonesia di masa aksara?
c. Apa kepercayaan masyarakat Indonesia di masa aksara?
d. Sebutkan hasil-hasil budaya yang menonjol pada masyarakat masa aksara Indonesia!
Lembar Refleksi Diri (Sikap) Peserta Didik
1. Isikan identitas Anda!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Kurang Setuju, (3) Setuju, (4)
Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap Anda!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!
Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya senang mengikuti pembelajaran sejarah hari ini.
2. Saya sangat menyukai setiap aktivitas yang diikuti selama mengikuti
pembelajaran sejarah
3. Saya paham dengan tujuan pembelajaran sejarah hari ini.
4. Saya berniat melakukan setiap aktivitas yang terdapat dalam tujuan belajar
sejarah.
5. Saya membuat tugas secara mandiri, apabila tugas tersebut harus dilakukan
secara individu.
6. Saya senang bekerja sama dengan semua teman baik dengan kelompok
sendiri atau dengan kelompok lain di kelas.
7. Saya siap serta saling membantu dan berkolaborasi melakukan tugas
kelompok.
8. Saya terbuka dan siap berbagi peran dalam mengerjakan tugas kelompok.
9. Saya suka menyapa dan bersikap ramah jika bertemu orang yang saya
kenal.
10. Saya selalu disiplin dalam menjaga kebersihan baik di dalam atau di luar
kelas.

Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan


Jika mendapat skor > 30 Jika mendapat skor 21 Jika mendapat skor 11 s.d Jika mendapat skor < 11
dari pernyataan di atas. s.d 30 dari pernyataan 20 dari pernyataan di atas. pernyataan di atas.
di atas.

Lembar Refleksi Diri (Pengetahuan dan Keterampilan) Peserta Didik


Cara Menceklis
1. Isikan identitas peserta didik!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Ragu-ragu, (3) Setuju, (4) Sangat Setuju
jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap peserta didik!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya dapat menjelaskan pengertian masa praaksara.
2. Saya dapat menjelaskan pengertian masa aksara.
3. Saya dapat menjelaskan peninggalan budaya masyarakat Indonesia di masa
praaksara.
4. Saya dapat menjelaskan peninggalan budaya masyarakat Indonesia masa
aksara.
5. Saya dapat memberikan contoh kehidupan beragama Indonesia masa
praaksara.
6. Saya dapat memberikan contoh kehidupan social masyarakat Indonesia
masa praaksara.
7. Saya dapat menjelaskan peninggalan budaya yang menonjol pada
masyarakat praaksara Indonesia.
8. Saya dapat menjelaskan peninggalan budaya yang menonjol pada
masyarakat aksara Indonesia.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > 15 Jika mendapat skor 11 Jika mendapat skor 6 s.d 10 Jika mendapat skor < 6
dari pernyataan di atas. s.d 15 dari pernyataan dari pernyataan di atas. pernyataan di atas.
di atas.

Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam melakukan aktivitas pembelajaran,
dapat meminta minta remedial, baik remedial teaching atau remedial test.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam melakukan aktivitas
pembelajaran di atas, dapat meminta pengayaan sesuai dengan kesepakatan.

Kegiatan Penutup

1) Peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai peristiwa masa lalu, konsep manusia, ruang dan
waktu dalam sejarah;
2) Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan
hari ini;
3) Evaluasi dilaksanakan secara tertulis;
4) Refleksi.

Pertemuan 4
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
1) Memeriksa kesiapan peserta didik pada awal pertemuan, meminta salah seorang peserta didik
memimpin doa kemudian berdoa bersama.
2) Menjelaskan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).
3) Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran.
4) Memberikan informasi dan menyepakati bersama tentang penugasan dan juga penilaian
pembelajaran.
5) Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik.
6) Peserta didik diberikan pemahaman awal mengenai keberadaan jalur rempah di masa praaksara dan
aksara beserta peninggalannya.

b. Kegiatan Inti (70 menit)


Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran serta melakukan evaluasi tentang
pembentukan jalur rempah di masa praaksara dan aksara beserta hasil peninggalan budaya.

Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran yang akan diikuti oleh seluruh peserta didik :
1) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan, tentang jalur rempah.
Materi 1: Pengertian Jalur rempah dan sejarah pembentukannya.
Materi 2: Jalur rempah di masa praaksara dan masa aksara.
2) Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran
3) Menjelaskan Alur dan tujuan pembelajaran
4) Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik
5) Menonton video yang berkaitan dengan jalur rempah, antara lain
Jalur Rempah : Pencarian Dunia Terhadap Cengkih - YouTube Titik Nol Jalur Rempah || Jelajah
Jalur Rempah Ternate - YouTube Misteri Kemiri Sang Manusia Gua.mp4 - Google Drive
6) Guru melakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung.
7) Guru melakukan asesmen dan umpan balik selama proses pembelajaran berlangsung.

Jalur Rempah

Jalur rempah adalah jalur komoditas rempah yang melintasi banyak area dan pelabuhan di dunia,
terutama dari wilayah nusantara barat melintasi Asia, Afrika, hingga Eropa. Rempah-rempah merupakan
sumber daya alam yang berharga sejak zaman dulu. Karena tidak semua wilayah dapat menghasilkan
rempah-rempah yang sesuai dengan kebutuhan mereka, sekelompok orang atau bahkan suatu negara yang
mempunyai kemampuan untuk menjelajah tempat yang jauh, sering kali melakukan perjalanan dengan
maksud untuk mendapatkan sumber daya alam yang mereka butuhkan.

Sejak 3500 SM, orang Mesir Kuno menggunakan berbagai rempah untuk membumbui makanan,
kosmetik, dan untuk membalsem orang mati. Penggunaan rempah-rempah menyebar melalui Timur Tengah
hingga Mediterania bagian timur dan Eropa. Rempah-rempah dari Cina, Indonesia, India, dan Ceylon
(sekarang Sri Lanka) pada awalnya diangkut melalui darat dengan karavan keledai atau unta.
Jalur rempah di nusantara telah terbentuk sejak 4500 tahun lalu. Indonesia sendiri merupakan penghasil
rempah-rempah terkenal dunia, mulai dari pala, cengkih, dan cendana yang dihasilkan di bagian timur
wilayah nusantara, sementara lada, kemenyan, dan kapur barus berasal dari kawasan barat nusantara.
Jalur rempah terbentuk diawali oleh terbentuknya jalur perdagangan, bahkan sejarawan A.G. Frank
(1998) menyatakan bahwa jalur sutra tidak lain merupakan jalur rempah, kerena segala jenis rempah-rempah
di bawa ke Eropa melalui jalur sutra.
Jalur Rempah di Masa Praaksara dan Aksara

Sejak masa praaksara kemampuan berlayar bangsa Indonesia sudah terkenal. Kemampuan berlayar
menyusuri wilayah-wilayah pedalaman inilah yang kemudian membentuk jalur-jalur perdagangan. Lambat
laun jalur perdagangan ini berkembang menjadi jalur rempah karena rempah-rempah merupakan komoditas
yang kemudian menjadi primadona perdagangan nusantara.
Bukti-bukti tertulis melalui catatan-catatan orang-orang asing yang berkunjung ke Indonesia semakin
memberikan bukti bahwa perdagangan rempah-rempah merupakan komoditi utama pada masa itu.
Sementara itu, orang-orang Eropa mendapatkan rempah-rempah melalui jalur perdagangan atau jalur sutra
yang dibawa pedagang dari Asia Tengah hingga Eropa.

Perhatikan beberapa hal di bawah ini!

Mengidentifikasi aneka rempah-rempah nusantara

a. Tuliskan beberapa rempah-rempah yang dihasilkan oleh wilayah nusantara di bagian barat!

………………………………………………………………………………………………………………

b. Tuliskan beberapa rempah-rempah yang dihasilkan oleh wilayah nusantara di bagian timur!

………………………………………………………………………………………………………………

c. Rempah-rempah apa saja yang dibawa para pedagang India, Cina, dan Arab dari Indonesia?

………………………………………………………………………………………………………………

d. Dari manakah orang-orang Eropa mendapatkan rempah-rempah Indonesia?

………………………………………………………………………………………………………………

e. Jelaskan tentang jalur rempah dan jalur sutra!


………………………………………………………………………………………………………………

Refleksi:
• Aktivitas pembelajaran dengan menjelaskan dan meminta seluruh peserta didik membuat kesimpulan
singkat dari apa yang mereka saksikan melalui video pembelajaran serta membuat penugasan berdasarkan
materi yang dipelajari.

Lembar Refleksi Diri (Sikap) Peserta Didik


1. Isikan identitas Anda!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Kurang Setuju, (3) Setuju, (4)
Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap Anda!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya senang mengikuti pembelajaran sejarah hari ini.

2. Saya sangat menyukai setiap aktivitas yang diikuti selama


mengikuti pembelajaran sejarah
3. Saya paham dengan tujuan pembelajaran sejarah hari ini.
4. Saya berniat melakukan setiap aktivitas yang terdapat dalam
tujuan belajar sejarah.
5. Saya membuat tugas secara mandiri, apabila tugas tersebut
harus dilakukan secara individu.
6. Saya senang bekerja sama dengan semua teman baik dengan
kelompok sendiri atau dengan kelompok lain di kelas.
7. Saya siap serta saling membantu dan berkolaborasi
melakukan tugas kelompok.
8. Saya terbuka dan siap berbagi peran dalam mengerjakan tugas
kelompok.
9. Saya suka menyapa dan bersikap ramah jika bertemu orang
yang saya kenal.
10. Saya selalu disiplin dalam menjaga kebersihan baik di dalam
atau di luar kelas.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > 30 Jika mendapat skor 21 Jika mendapat skor 11 s.d 20 Jika mendapat skor <
dari pernyataan di atas. s.d 30 dari pernyataan dari pernyataan di atas. 11 pernyataan di atas.
di atas.

Lembar Refleksi Diri (Pengetahuan dan Keterampilan) Peserta Didik


Cara Menceklis
1. Isikan identitas peserta didik!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Ragu-ragu, (3) Setuju, (4) Sangat Setuju
jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap peserta didik!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya dapat menjelaskan pengertian masa praaksara.
2. Saya dapat menjelaskan pengertian masa aksara.
3. Saya dapat menjelaskan peninggalan budaya masyarakat
Indonesia di masa praaksara.
4. Saya dapat menjelaskan peninggalan budaya masyarakat
Indonesia masa aksara.
5. Saya dapat memberikan contoh kehidupan beragama Indonesia
masa praaksara.
6. Saya dapat memberikan contoh kehidupan social masyarakat
Indonesia masa praaksara.
7. Saya dapat menjelaskan peninggalan budaya yang menonjol
pada masyarakat praaksara Indonesia.
8. Saya dapat menjelaskan peninggalan budaya yang menonjol
pada masyarakat aksara Indonesia.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor 6 s.d 10 Jika mendapat skor <
15 dari pernyataan di 11 s.d 15 dari dari pernyataan di atas. 6 pernyataan di atas.
atas. pernyataan di atas.

Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam melakukan aktivitas
pembelajaran, dapat meminta minta remedial, baik remedial teaching atau remedial test.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam melakukan
aktivitas pembelajaran di atas, dapat meminta pengayaan sesuai dengan kesepakatan.
V. ASESMEN/PENILAIAN
Penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian belajar peserta didikselama proses pembelajaran.
Selain itu, penilaian merupakan pengukuran ketercapaian kompetensi peserta didik sesuai dengan
CP.Aspek yang dinilai adalah aspek pengetahuan (konten), keterampilan (inkuiri, penelitian,
memecahkan masalah) dan sikap berdasarkan enam Profil Pelajar Pancasila.
• Aspek pengetahuan yang dinilai misalnya pemahaman mengenai materidan kemampuan
mengasosiasikan materi dengan berbagai kasus.
• Aspek keterampilan yang dinilai misalnya keterampilan menerapkan langkah-langkah inkuiri selama
proses penbelajaran dan keterampilan melakukan penelitian secara sederhana untuk menjelaskan
berbagai fenomena sejarah.
• Aspek sikap yang dinilai misalnya, meliputi, kejujuran, daya juang (ketahanan, ketekunan), integritas
dan kerjasama selama proses pembelajaran.
Adapun contoh mengenai aspek yang hendak dinilai dan diwujudkan dalam lembar penilaian dijelaskan
dalam tabel berikut ini.
Aspek Keterangan Skor
Sikap Sejauh mana peserta didik telah melakukandan menunjukkan sikap-sikap 0-10
yangdiharapkan mulai dari tidak/belum menunjukkan,kurang menunjukkan,
cukup menunjukkan, selalu menunjukkan, sering menunjukkan.
Pengetahuan Sejauh mana peserta didik telah memahamitentang konsep yang 0-10
dipelajari.Intervalnya mulai kurang memahami,cukup memahami, peserta
didik memahami.Peserta didik sangat memahami/sangat mampu
menjelaskan.
Keterampilan Sejauh mana peserta didik telah menerapkanlangkah-langkah 0-10
keterampilaninkuiri selama proses pembelajaran.Mulai belum
menerapkan,kurangmenerapkan,cukupmenerapkan/mengaplikasikan,denga
n baik menerapkan,dengan amat baik dan selalu menerapkan tahapan
inkuiri.
Guru hendaknya mengembangkan interval yang menjadi pembeda/ gradasi dari berbagai aspek yang
hendak dinilai berdasarkan konteks keragaman peserta didik. Penilaian aspek sikap dapat dipisahkan
antara hal yang dilakukan dan ditunjukkan oleh peserta didik. Penilaian aspek pengetahuan dapat
dikembangkan menyesuaikan dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Penilaian dilakukan
berdasarkan: pengamatan, dokumentasi, portofolio, dan hasil evaluasi.

VI. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Pengayaan
Pengayaan adalah memberikan kesempatan bagi peserta didik yang membutuhkan untuk menguatkan
proses belajar baik dari aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap. Mengacu dari Mukhtar dan
Rusmini (2005) program pengayaan adalah kegiatan yang bertujuan untuk memperdalam, memperluas,
dan mendukung proses penguatan ketercapaian belajar peserta didik. Beberapa hal yang dapat dilakukan
oleh guru dalam kegiatan pengayaan yaitu:
• Guru memberikan waktu tambahan untuk menyampaikan materi yang dibutuhkan dari materi yang
dirasa sulit oleh peserta didik.
• Guru memberikan dukungan melalui akses terhadap buku, atau pun sumber belajar lain. Guru dapat
bekerja sama dengan multi pihak seperti orang tua/wali, pustakawan, dan teman sebaya untuk
melakukan pengayaan.
• Guru memotivasi peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan melalui berbagai sumber dan
media belajar.

Remedial
Prinsip dari remedial adalah memberikan kesempatan peserta didik memperbaiki proses belajar yang
belum tercapai. Mengacu dari Mukhtar dan Rusmini (2005) pembelajaran remedial adalah proses
pembelajaran dalam bentuk kegiatan perbaikan yang terencana, sehingga diharapkan dapat membantu
ketuntasan belajar peserta didik. Remedial terjadi dikarenakan beberapa faktor yaitu; faktor peserta
didik yang terkait dengan kompleksitas masalah maupun kebutuhan peserta didik (terutama untuk
peserta didik berkebutuhan khusus), faktor penyampaian materi yang belum optimal maupun faktor
daya dukung dari sekolah dan orang tua. Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan guru dalam
remedial adalah:
• Adaptif: menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, misalnya guru menggunakan berbagai
media untuk menfasilitasi kebutuhan peserta didik.
• Interaktif: guru melibatkan teman sebaya, orang tua, konselor sekolah untuk mendukung peserta
didik agar mencapai ketercapaian belajar secara optimal.
• Fleksibel: guru meluangkan waktu secara fleksibel untuk mendukung ketercapaian peserta didik.
VII. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK
Lembar Refleksi Guru
Aspek Refleksi Guru
Penguasaan Materi Apakah saya sudah memahami cukup baik materi dan aktifitas
pembelajaran ini?
Penyampaian Materi Apakah materi ini sudah tersampaikan dengan cukup baik kepada peserta
didik?
Umpan balik Apakah 100% peserta didik telah mencapai penguasaan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai?

Lembar Refleksi Peserta Didik


Aspek Refleksi Peserta Didik
Perasaan dalam belajar Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran hari ini?

Makna Saya dapat menguasai materi pelajaran pada hari ini :


a. Baik b. Cukup c. kurang
Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dalam pembelajaran hari ini? Apakah saya
menyumbangkan ide dalam proses pembuatan nfografis?
Gotong Royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan teman 1 kelompok?

LAMPIRAN- LAMPIRAN

Lampiran 1
LEMBAR KERJA SISWA
Formatif Test

A. Pilihan Ganda
1. Untuk mempelajari perkembangan hidup manusia di muka bumi, sangat efektif bila dimulai dari kehidupan
manusia purba. Manusia purba adalah manusia yang ….
A. belum menemukan ilmu pengetahuan
B. belum mengenal hidup bermasyarakat
C. hidup dengan berburu dan meramu
D. hidup nomaden
E. hidup pada masa praaksara
2. Asal-usul serta perkembangan kehidupan awal Indonesia dapat dipahami dan dipelajari melalui ….
A. benda-benda masa lalu yang ada di museum
B. fosil dan artefak yang ditemukan
C. naskah kuno
D. peninggalan budaya
E. wawancara dengan saksi sejarah
3. Eugene Dubois mengawali penelitian manusia purba di Indonesia pada tahun ….
A. 1891
B. 1800
C. 1931
D. 1940
E. 1945
4. Manusia purba raksasa yang ditemukan oleh Von Koenigswald di daerah Sangiran pada tahun
1941 adalah ….
A. Homo Wajakensis
B. Homo Soloensis
C. Meganthropus Paleojavanicus
D. Pithecanthropus Erectus
E. Pithecanthropus Robustus
5. Manusia purba yang ditemukan pada tahun 1891 oleh Eugene Dubois di Trinil, serta
mendapat julukan “Java Man” adalah ….
A. Homo Soloensis
B. Pithecanthropus Mojokertensis.
C. Pithecanthropus Erectus
D. Homo Florensiesia
E. Homo Soloensis.
6. Perhatikan gambar manusia praaksara berikut ini!

Berdasarkan gambar tersebut manusia praaksara berusia ratusan tahun.


Para Arkeolog dapat mengetahui keadaan fisik serta tahun hidup para
manusia praaksara melalui .....
A. mengamati geraham fosil tersebut
B. menggunakan ilmu bantu lain
C. meneliti lapisan tanah tempat fosil ditemukan
D. mempelajari daur hidupnya
E. membandingkan dengan jenis fosil lain yang lebih dulu ditemukan
7. Perhatikan data-data berikut ini!
1. Hidup menetap
2. Sudah dapat mengolah makanan sendiri
3. Kehidupan berpindah-pindah (nomaden)
4. Tinggal di gua-gua tepi pantai
5. Bahan makanan tergantung pada alam (food gathering)
Berdasarkan data di atas, yang merupakan ciri kehidupan masyarakat di masa berburu ditunjukkan oleh nomor ....
A. 1,2,3 D. 2,3,5
B. 1,2,4 E. 3,4,5
C. 2,3,4
8. Sinanthropus Pekinensis adalah jenis manusia purba yang hidup di Peking (Tiongkok)
memiliki persamaan dengan manusia purba yang pernah hidup di Indonesia, yaitu ….
A. Pithecanthropus Robustus
B. Pithecanthropus Mojokertensis.
C. Pithecanthropus Erectus
D. Homo Floresiensis
E. Meganthropus Paleojavanicus
9. Berdasarkan temuan yang didapat sebagian besar sejarawan, pada masa berburu dan mengumpulkan makanan
sebagian besar masyarakat nusantara menggunakan peralatan yang terbuat dari ….
A. batu dan tulang D. lilin
B. besi dan perunggu E. logam
C. campuran batu
10. Perhatikan data berikut ini!
1. Gerabah
2. Candrasa
3. Nekara
4. Kapak persegi
5. Kapak Corong
Berdasarkan data di atas, hasil kebudayaan masyarakat perundagian ditunjukkan oleh
nomor ….
A. 1,2,3 B. 1,2,4 C. 2,3,4 D. 2,3,5 E. 3,4,5
11. Menurut teori ini bangsa Indonesia berasal dari wilayah Tiongkok bagian selatan yang merupakan keturunan
Mongol yang kala itu terdesak ke bagian selatan oleh bangsa- bangsa yang kuat. Teori ini di dukung oleh Moh
Ali dan J.H.C Kern, selain itu kapak tertua yang ditemukan di wilayah nusantara mirip dengan kapak yang
ditemukan di Asia Tengah, teori yang dimaksud adalah teori ….
A. Out of Taiwan D. Nusantara
B. Out of Afrika E. Eropa
C. Yunan
12. Teori ini menyatakan bahwa manusia modern yang hidup sekarang ini berasal dari Afrika, teori ini berdasarkan
pada ilmu genetika yang dilakukan melalui penelitian DNA gen perempuan dan gen laki-laki. Didukung Max
Ingman serta ahli genetika lainnya. Pernyataan di atas merupakan asal-usul bangsa Indonesia, berdasarkan
teori….
A. Out of Taiwan D. Nusantara
B. Out of Afrika E. Eropa
C. Yunan
13. Dasar utama teori ini adalah berdasarkan pada bangsa Melayu yang merupakan bangsa dengan peradaban yang
sudah tinggi. Anggapan tersebut didasari pada hipotesis bahwa bangsa Melayu telah melewati proses
perkembangan budaya sebelumnya di wilayahnya. Jadi kesimpulannya, bangsa Melayu asli di Nusantara yang
akhirnya tumbuh dan berkembang dengan sendirinya tanpa adanya perpindahan ke wilayah tersebut.
Pernyataan di atas merupakan asal-usul bangsa Indonesia berdasarkan teori ….
A. Out of Taiwan
B. Out of Afrika
C. Yunan
D. Nusantara
E. Eropa
14. Menurut Moh. Yamin, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari wilayah Indonesia sendiri, bukan dari daerah
lain, pendapat ini didukung dengan alasan ….
A. wilayah kepulauan Indonesia sulit dijangkau dari luar
B. tidak ada bukti peninggalan yang menunjukkan kedatangan bangsa asing
C. rumpun bahasa Indonesia berbeda dengan rumpun bahasa di daerah lain
D. bangsa Indonesia memiliki ciri khas sendiri terhadap benda peninggalan maupun fisiknya
E. penemuan fosil dan artefak lebih banyak dan lengkap di Indonesia jika dibanding daerah lain.
15. Salah satu ciri kehidupan masyarakat berburu dan mengumpulkan makanan adalah ….
A. beternak dan menangkap ikan
B. bergantung kepada alam
C. mengenal perdagangan
D. pandai mengolah logam
E. hidup dari bercocok tanam
16. Manusia purba hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, disebabkan oleh ….
A. manusia purba mencari tempat yang subur
B. sering terjadi bencana alam
C. memperluas lahan bercocok tanam
D. manusia purba sangat bergantung pada alam
E. sering terjadi peperangan antar kelompok
17. Masyarakat Indonesia pada masa perundagian telah mengenal aturan pembagian kerja. Hal tersebut disebabkan
oleh ….
A. mereka telah mengenal gaya hidup menetap
B. merupakan masyarakat dengan kehidupan food producing
C. teknologi perundagian memerlukan tenaga yang memiliki keterampilan khusus
D. budaya undagi diproduksi oleh masyarakat yang telah maju
E. hidup dalam kelompok-kelompok suku
18. Perhatikan ciri-ciri manusia praaksara berikut!
1. Berbadan tegap dan tengkuk besar dan kuat.
2. Rahang bawah dan tulang pipi sudah cukup kuat.
3. Memiliki kening dan tonjolan belakang yang tebal.
4. Makanan sudah mulai diolah dan pemakan daging.
Berdasarkan ciri di atas, manusia praaksara yang dimaksud adalah ….
A. Meganthropus Paleojavanicus
B. Pithecanthropus Erectus
C. Homo Neanderthalensis
D. Homo Soloensis
E. Homo Wajakensis
19. Manusia Praaksara yang dianggap sebagai manusia cerdas dan ditemukan oleh arkeolog Ter Haar dan W. F. F.
Oppenoorth di desa Ngandong, Jawa Tengah adalah ….
A. Homo Sapiens
B. Homo Soloensis
C. Homo Wajakensis
D. Pithecanthropus Erectus
E. Meganthropus Paleojavanicus
20. Kehidupan masyarakat pada masa bercocok tanam selain bertempat tinggal menetap, dalam melakukan
pemilihan pemimpin, mereka memilih pemimpin di antara mereka dengan musyawarah, konsep ini dikenal
dengan istilah ….
A. musyawarah mufakat
B. demokrasi
C. musyawarah dan damai
D. demokrasi sederhana
E. primus interpares.
21. Rempah-rempah merupakan sumber daya alam yang berharga sejak zaman dulu. Karena tidak semua wilayah
dapat menghasilkan rempah-rempah sesuai dengan kebutuhan mereka. Konsep inilah yang kemudian membuat
terciptanya jalur….
A. perdagangan rempah-rempah
B. rempah
C. perdagangan laut
D. pelayaran dan perdagangan
E. pelayaran
22. Jalur rempah di Nusantara telah terbentuk sejak 4500 tahun lalu, Indonesia sendiri merupakan penghasil rempah-
rempah terkenal di dunia. Wilayah bagian barat Indonesia merupakan penghasil rempah-rempah jenis ….
A. kayu manis dan pala
B. cengkih dan gaharu
C. lada dan kapur barus
D. kemenyan dan pala
E. pala dan gaharu
23. Sementara itu, wilayah bagian timur Indonesia merupakan penghasil rempah-rempah jenis….
A. pala, cengkih, dan cendana
B. cengkih dan gaharu
C. lada dan kapur barus
D. kemenyan dan pala
E. pala dan gahar
24. Menurut sejarawan A.G. Frank, jalur rempah terbentuknya diawali oleh terbentuknya jalur perdagangan,
menurutnya jalur rempah awalnya dikenal dengan istilah jalur ….
A. perdagangan rempah-rempah
B. sutra
C. perdagangan laut
D. pelayaran dan perdagangan
E. pelayaran
25. Rempah-rempah nusantara telah membawa bangsa Eropa datang dan melakukan monopoli perdagangan rempah
rempah di Indonesia. Di antara bangsa Eropa yang datang dan melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah
di Indonesia, adalah ….
A. Belanda, Amerika, dan Inggris
B. Portugis, Spanyol, dan Inggris
C. Portugis, Inggris, dan Perancis
D. Portugis, Spanyol, dan Belanda
E. Belanda, Inggris, dan Amerika.
B. Essay
1. Jelaskan terjadinya kepulauan Indonesia!
2. Beri penjelasan singkat tentang teori asal-usul bangsa Indonesia!
3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis manusia purba Indonesia!
4. Mengapa istilah praaksara lebih tepat digunakan dibandingkan dengan prasejarah?
5. Jelaskan periodisasi perkembangan kebudayaan masa praaksara!
6. Dari beberapa teori asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia, teori manakah yang kalian anggap paling
tepat? Sebutkan alasannya!
7. Jelaskan ciri-ciri kehidupan masyarakat praaksara di masa berburu dan mengumpulkan makanan!
8. Apa yang membuat para tenaga ahli asing datang ke Indonesia untuk meneliti manusia purba Indonesia ?
9. Mengapa fosil manusia purba banyak ditemukan di Indonesia terutama Pulau Jawa?
10. Apa yang dimaksud dengan jalur rempah?
11. Samakah jalur rempah dengan jalur sutra? Jelaskan!
12. Apa yang membuat bangsa Eropa tertarik untuk datang ke Indonesia? Jelaskan!
13. Apa manfaat dan akibatnya Indonesia memiliki jalur rempah?
14. Sebutkan para sejarawan yang melakukan penelitian terhadap jalur rempah!
15. Mengapa keberadaan jalur rempah begitu penting bagi Indonesia dan dunia? Jelaskan!

Lampiran 2
DAFTAR PUSTAKA
Hapsari R. & Aidil M. (2014). IPS Sejarah untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta. Erlangga
Buku Guru Oktafiana, dkk., S. (2021). Ilmu Pengetahuan Sosial. Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,Riset, dan Teknologi.
http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/IPS_BS_Kelas_X_Rev.pdf
Buku Siswa Oktafiana S, (2021), Sejarah SMK Kelas X, Jakarta Pusat. Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan
Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,Riset, dan Teknologi.
https://www.datadikdasmen.com/2022/08/buku-kurikulum-merdeka-k10.html
Fandy. (2021). 4 Teori Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia Terlengkap. Gramedia.com. diakses 20 juli 2023.
https://www.gramedia.com/literasi/teori-asal-usul-nenek-moyang-bangsa-
indonesia/#:~:text=4.%20Teori%20Out%20Of%20Taiwan,-
Teori%20asal%20usul&text=Teori%20Out%20Of%20Taiwan%20mengungkapkan,atas%20argument%20pad
a%20teori%20ini.
MODUL AJAR
MATERI : KERAJAAN HINDU BUDHA

INFORMASI UMUM

I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA/MA
Fase / Kelas : E - X (Sepuluh)
Mata Pelajaran : IPS (Sejarah Indonesia)
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (40 x2)
Tahun Penyusunan : 2023

II. KOMPETENSI AWAL


Peserta didik mampu memahami teori-teori masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia serta
mendeskripsikan bagaimana terbentuknya jaringan perdagangan dan budaya Indonesia,
mengidentifikasi kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha di Indonesia serta hasil-hasil budaya
kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha Indonesia. Selain itu, melalui literasi dan diskusi, peserta
didik mampu menjelaskan eksistensi jalur rempah bagi perdagangan dunia pada masa kerajaan-
kerajaan Hindu-Buddha.

III. PROFIL PELAJAR PANCASILA


• Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dilakukan melalui kegiatan berdoa sebelum dan
sesudah pembelajaran, mensyukuri segala ciptaan Tuhan Yang Maha Esa atas segala hasil alam
Indonesia melalui jalur rempahnya.
• Berkebhinekaan Global, dilakukan melalui sikap menghargai berbagai teori mengenai asal-usul
manusia Indonesia, teori masuknya Hindu-Buddha serta teori masuknya Islam.
• Mandiri, melalui pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan saat melihat sebuah video maupun
membaca sumber, mengerjakan segala tugas individu yang diberikan dalam upaya menyelesaikan
kompetensinya.
• Integritas, dengan menyertakan sumber sejarah pada saat proses pembuatan laporan baik tulis, audio,
visual, maupun audio visual.
• Bernalar Kritis, melalui proses informasi dan gagasan serta melakukan evaluasi terhadap prosedur
yang dilakukan, mampu mengemukakan pendapat mengenai informasi maupun gagasan yang muncul
setelah mempelajari hubungan manusia dan sejarah.
• Kreatif, melalui hasil karya atau gagasan atau tindakan yang orisinal dalam pengerjaan tugas-tugas
yang diberikan baik dalam bentuk audio, visual, audio visual, maupun karya tulis.
• Bergotong Royong, bekerja sama dan berkolaborasi dalam melaksanakan dan mengerjakan
tugas-tugas kelompok yang diberikan.

IV. SARANA DAN PRASARANA


• Komputer atau Laptop
• Jaringan Internet
• Lembar Kerja

V. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

VI. MODEL PEMBELAJARAN


Tatap muka
KOMPONEN INTI

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu:
• Menjelaskan Teori masuknya Hindu dan Buddha
• Menjelaskan terbentuknya jaringan perdagangan nusantara di masa Hindu-Buddha
• Mengidentifikasi kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha Indonesia.
• Menjelaskan perkembangan kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha
• Menjelaskan peninggalan kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha dan menghubungkannya dengan
kehidupan masa kini.
• Menjelaskan keberadaan Jalur Rempah di masa kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha Indonesia.

II. PEMAHAMAN BERMAKNA


• Peserta didik melalui literasi, diskusi, dan penelitian berbasis proyek kolaboratif mampu
menjelaskan berbagai teori tentang masuk dan berkembangnya kepercayaan dan
peninggalan budaya Hindu-Buddha Indonesia. Selain itu, melalui literasi dan diskusi, peserta
didik mampu menjelaskan konsep dan keberadaan jalur rempah pada masa kerajaan-kerajaan
maritim Hindu-Buddha.
III. PERTANYAAN PEMANTIK
• Mengapa peserta didik perlu mempelajari teori-teori masuknya Hindu-Buddha, keberadaan
dan perkembangan kerajaan maritim Hindu-Buddha serta peninggalan budayanya. Selain itu,
melalui literasi dan diskusi, peserta didik mampu menjelaskan tentang jalur perdagangan dan
keberadaan jalur rempah di masa Hindu-Buddha.
IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Materi : Kerajaan Hindu Budhdha

Pertemuan 1

a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)

1) Memeriksa kesiapan peserta didik pada awal pertemuan, meminta salah seorang peserta
didik memimpin doa kemudian berdoa bersama.
2) Menjelaskan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).
3) Menjelaskan tentang program Remedial dan KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran).
4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan
dengan mengajukan pertanyaan awal, siapa yang suka belajar sejarah dan siapa yang tidak
suka belajar sejarah.

b. Kegiatan Inti (70 menit)


Langkah-langkah kegiatan pembelajaran inti sebagai berikut:
Siswa menyaksikan video berikut tentang memproses masuk dan berkembangnya agama
Hindu dan Buddha di Indonesia.
Aktivitas perdagangan sebelum masuk dan berkembangnya agama Hindu-Buddha.
Keuntungan sebagai nusantara wilayah maritim, terbentuknya perdagangan internasional pada
masa kuno serta teori-teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha.
Teori Masuknya Hindu-Buddha ke Nusantara - YouTube
Teori Masuknya Agama Hindu-Buddha di Indonesia (Sejarah - SBMPTN, UN, SMA) - YouTube
Teori-teori Masuknya Hindu-Buddha ke Nusantara - YouTube
Sebelum kita mempelajari masuk dan berkembangnya Hindu-Buddha Indonesia, ada
baiknya kita mempelajari lebih dahulu keuntungan sebagai wilayah maritime, terbentuknya
perdagangan internasional pada masa kuno, serta teori-teori masuknya agama dan
kebudayaan Hindu dan Buddha.
Aktivitas pembelajaran terkait materi asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia:
a) Guru memberikan lembar kerja kerja yang berisikan tentang aktivitas siswa terkait proses
masuk dan berkembangnya agam Hindu-Buddha.
b) Pembentukan jalur perdagangan di masa Hindu-Buddha Indonesia.
c) Lengkap dengan keadaan alam serta siapa yang mengemukakan teori-teori tersebut
beserta sumber sejarahnya.

Jalur Perdagangan Masa Hindu-Buddha

Terbentuknya jaringan nusantara melalui perdagangan pada masa Hindu-Buddha yaitu melalui
penguasaan laut. Indonesia mempunyai jalur perdagangan yang memiliki peran penting, terutama
Selat Malaka yang merupakan jalur penting dalam perdagangan nusantara. Peran laut berfungsi
sebagai media transportasi utama perdagangan dunia pada masa Hindu-Buddha.
Indonesia mempunyai letak yang strategies sehingga di Selat Malaka semakin ramai dan
dikunjungi oleh pedagang asing terutama dari India dan Cina. Adapun syarat untuk menguasai laut,
yaitu:
a) Perhatian atau cara pandang terhadap pentingnya peranan laut;
b) kemampuan menguasai lautan.
Hal yang memengaruhi jalur perdagangan nusantara yakni ditentukan oleh kepentingan ekonomi
pada saat itu dan perkembangan rute perdagangan dalam setiap masa yang berbeda-beda.
Terdapat dua peradaban yang besar saat perkembangan masa Hindu-Buddha di Indonesia, yakni:
a) Tiongkok di utara; dan
b) India di bagian barat daya.

Negara Cina dan India pada masanya memberi pengaruh sangat luar biasa terhadap penduduk
di Kepulauan Indonesia. Selat Malaka menjadi jalan laut yang menghubungkan Arab dan India di
sebelah barat laut nusantara dan dengan Cina di sebelah timur laut nusantara. Selat malaka menjadi
pintu gerbang pelayaran JALUR SUTERA. Selat ini berguna bagi pedagang yang melintasi bandar-
bandar penting di sekitar Samudra Indonesia dan Teluk Persia.
Disebut dengan JALUR SUTERA semenjak abad ke-1 hingga ke-16 M dengan komoditas yang
dibawa ialah kain sutera yang dibawa dari Cina untuk diperdagangkan di wilayah lain. Ramainya
rute pelayaran ini mendorong timbulnya bandar-bandar penting di sekitar jalur, antara lain Samudra
Pasai, Malaka, dan Kota Cina (Sumatra Utara sekarang).
Kehidupan penduduk di sepanjang Selat Malaka menjadi lebih sejahtera oleh proses integrasi
perdagangan dunia yang melalui jalur laut tersebut. Mereka menjadi lebih terbuka secara sosial
ekonomi untuk menjalin hubungan niaga dengan pedagang-pedagang asing yang melewati jalur itu.
Di samping itu, masyarakat setempat juga semakin terbuka oleh pengaruh-pengaruh budaya luar.
Kebudayaan India dan Cina ketika itu jelas sangat berpengaruh terhadap masyarakat di sekitar Selat
Malaka. Bahkan sampai saat ini pengaruh budaya terutama India masih dapat kita jumpai pada
masyarakat sekitar Selat Malaka. Selat Malaka dengan perdagangan dunia internasional, jaringan
perdagangan antarbangsa dan penduduk di Kepulauan Indonesia juga berkembang pesat pada
masa masuknya Hindhu-Buddha.
Jaringan dagang dan jaringan budaya antarkepulauan di Indonesia dihubungkan melalui laut
Jawa sampai kepulauan Maluku. Jaringan ekonomi dunia pusatnya terletak di sekitar selat Malaka
dan sebagian di pantai barat Sumatra seperti Barus. Komoditas penting yakni kayu manis, cengkih,
dan pala.

Teori-Teori Masuknya Hindu-Buddha di Indonesia.


Berdasarkan sejarah yang ditulis oleh para sejarawan serta catatan-catatan para penjelajah yang
datang ke Kepulauan Indonesia, agama Hindu dan Buddha sudah mulai berkembang di Indonesia
sekitar abad ke-4 Masehi. Periode ini juga dikenal dengan masa aksara di Indonesia. Perkembangan
kebudayaan Hindu-Buddha Indonesia sering dikenal dengan istilah Indianisasi. Istilah ini
digunakan untuk menunjukkan pengaruh besar agama Hindu-Buddha yang tumbuh di wilayah Asia
Selatan. Pertanyaan terbesar bagi kita adalah siapa yang membawa pengaruh Hindu dan Buddha
masuk ke Indonesia?
Berikut ini adalah beberapa teori masuknya agama Hindu ke Indonesia:
• Teori Brahmana, didukung oleh Van Leur, Bosch dan Majumdar, hanya kaum Brahmanalah
yang dapat membaca dan menafsirkan kitab Weda, hal inilah yang melandasi teori Van Leur.
Jadi kaum Brahmanalah yang membawa ajaran Hindu ke Indonesia.
• Teori Ksatria, di dukung oleh Berg, Bosch, dan Moens. Berkembangnya karya sastra di masa
itu yang sebagian besar mengadopsi peran Ksatria yang berasal dari India yang diceritakan
dalam karya sastra menjadi dasar bagi Berg, Bosch, dan Moens mengemukakan teori ini.
Menurut mereka kaum Ksatria lah yang membawa ajaran Hindu ke Indonesia.
• Teori Waisya, di dukung oleh Kroom. Pedaganglah yang berperan besar menyebarkan
pengaruh Hindu di Indonesia. Faktor perkawinan dengan perempuan pribumilah yang menjadi
dasar bagi teori ini.
• Teori Arus Balik teori yang melibatkan peran serta rakyat Indonesia, di dukung oleh M. Yamin.
Adanya peran aktif bangsa Indonesia. Setelah hubungan dagang antara Indonesia dengan India
terjalin, banyak pedagang Indonesia yang pergi ke India. Mereka mendatangi tempat-tempat
penting di India dan pusat kebudayaannya. Setelah pulang, mereka menyebarkan Hinduisme di
Indonesia

1. Lengkapilah tabel berikut ini!

Tokoh yang
Teori Pendukung Isi Teori Bukti Sejarah
Mengemukakan
Teori Brahmana

Teori Waisya

Teori ksatria

Teori Sudra

Teori Arus Balik

2. Tuliskan kesimpulan yang dapat diambil setelah mempelajari 4 teori di atas!


3. Tuliskan sumbangan terbesar kebudayaan Hindu-Buddha bagi perkembangan kehidupan
bangsa Indonesia pada tabel berikut!
Kebudayaan Berbentuk
No Kebudayaan Berbentuk Lisan Tempat Ditemukan
Tulisan
1.
2.
3.
4
5.

4. Tuliskan peninggalan budaya masa Hindu-Buddha yang tetap relevan hingga masa kini!

Refleksi:
• Berdasarkan penugasan yang dibuat masing-masing peserta didik, mereka dapat menyimpulkan
mengapa mereka perlu mempelajari teori-teori masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan
Hindu-Buddha Indonesia serta kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha di Indonesia, beserta
peninggalan budayanya.
• Lewat diskusi serta literasi peserta didik juga mampu menjelaskan jalur perdagangan serta jalur
rempah di masa masuknya Hindu-Buddha serta masa kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha
Indonesia.

Lembar Refleksi Diri (Sikap) Peserta Didik

1. Isikan identitas Anda!


2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Kurang Setuju, (3) Setuju, (4) Sangat
Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap Anda!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!
Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya senang mengikuti pembelajaran sejarah hari ini.
2. Saya sangat menyukai setiap aktivitas yang diikuti selama
mengikuti pembelajaran sejarah
3. Saya paham dengan tujuan pembelajaran sejarah hari ini.
4. Saya berniat melakukan setiap aktivitas yang terdapat dalam
tujuan belajar sejarah.
5. Saya membuat tugas secara mandiri, apabila tugas tersebut
harus dilakukan secara individu.
6. Saya senang bekerja sama dengan semua teman baik
dengan kelompok sendiri atau dengan kelompok lain di kelas.
7. Saya siap serta saling membantu dan berkolaborasi
melakukan tugas kelompok.
8. Saya terbuka dan siap berbagi peran dalam mengerjakan
tugas kelompok.
9. Saya suka menyapa dan bersikap ramah jika bertemu orang
yang saya kenal.
10. Saya selalu disiplin dalam menjaga kebersihan baik di dalam
atau di luar kelas.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor 11 s.d Jika mendapat skor <
30 dari pernyataan di 21 s.d 30 dari 20 dari pernyataan di atas. 11 pernyataan di
atas. pernyataan di atas. atas.
Lembar Refleksi Diri (Pengetahuan dan Keterampilan) Peserta Didik
Cara Menceklis
1. Isikan identitas peserta didik.
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Ragu-ragu, (3) Setuju, (4) Sangat
Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap peserta didik.
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur.

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya dapat memahami terbentuknya jalur perdagangan di
masa masuk dan berkembangnya Hindu-Buddha di
Indonesia.
2. Saya dapat menjelaskan teori-teori masuknya Hindu-Buddha
di Indonesia.
3. Saya dapat menjelaskan kelemahan dari masing-masing teori
tersebut.
4. Saya dapat bercerita secara kronologis, proses masuk dan
berkembangnya Hindu-Buddha di Indonesia.
5. Saya dapat menjelaskan beberapa hasil dan peninggalan
budaya Hindu-Buddha yang ada di Indonesia.
6. Saya dapat menunjukkan bukti sejarah tentang
perkembangan Hindu-Buddha di Indonesia.
7. Saya dapat memerinci, kapan agama dan kepercayaan
Hindu-Buddha masuk ke Indonesia.
8. Saya dapat menceritakan dengan jelas tentang pengaruh
Hindu-Buddha bagi bangsa Indonesia.
9. Saya dapat memahami terbentuknya jalur perdagangan di
masa masuk dan berkembangnya Hindu-Buddha di
Indonesia.
10. Saya dapat menjelaskan teori-teori masuknya Hindu-Buddha
di Indonesia.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor 6 s.d 10 Jika mendapat skor <
15 dari pernyataan di 11 s.d 15 dari dari pernyataan di atas. 6 pernyataan di atas.
atas. pernyataan di atas.

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran di atas, mereka mampu memahami
dan menjelaskan tentang proses masuk dan berkembangnya Hindu-Buddha di Indonesia.
Peserta didik juga mampu mengidentifikasi teori-teori masuknya Hindu-Buddha di Indonesia.

Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam melakukan aktivitas
pembelajaran di atas, maka peserta didik dapat meminta remedial.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam melakukan
aktivitas pembelajaran dengan skor yang bagus maka mereka dapat melanjutkan pembelajaran
pada materi yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.

c. Kegiatan Penutup
1) Peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai peristiwa masa lalu, konsep
manusia, ruang dan waktu dalam sejarah;
2) Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah
dilaksanakan hari ini;
3) Evaluasi dilaksanakan secara tertulis;
4) Refleksi.
Pertemuan 2

a. Kegiatan pendahuluan

1) Memeriksa kesiapan peserta didik pada awal pertemuan, meminta salah seorang peserta
didik memimpin doa kemudian berdoa bersama.
2) Menjelaskan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).
3) Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran.
4) Memberikan informasi dan menyepakati bersama tentang penugasan dan juga penilaian
pembelajaran.
5) Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik.
6) Peserta didik diberikan pemahaman awal mengenai kerajaan-kerajaan maritim Hindu-
Buddha di Indonesia.
7) Mengenalkan tentang serta hasil budaya kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha
Indonesia.

b. Kegiatan Inti

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran serta melakukan evaluasi tentang proses
masuk dan berkembangnya Hindu-Buddha di Indonesia beserta teori-teori masuknya Hindu-Buddha
Indonesia, aktivitas belajar selanjutnya adalah mengenal kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha
Indonesia beserta hasil-hasil budayanya.

Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran yang akan diikuti oleh seluruh peserta didik:

1) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang kerajaan-kerajaan maritim Hindu-
Buddha Indonesia.
Materi 1: Kerajaan-kerajaan Maritim Hindu-Buddha Indonesia.
Materi 2: Peninggalan Budaya Kerajaan-kerajaan Maritim Hindu-Buddha.
2) Peserta didik menerima, mempelajari, dan mencoba menjawab penugasan pada lembar
tugas (LKS).
3) Peserta didik diminta untuk menyaksikan beberapa video, dengan link berikut ini
KERAJAAN HINDU-BUDDHA DI NUSANTARA - YouTube
Warisan Kerajaan-kerajaan Maritim Hindu-Buddha dalam kehidupan masa kini - YouTube
4) Guru melakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung.
5) Menanyakan kepada peserta didik, kesimpulan yang dihasilkan dari menonton video di atas.
6) Guru melakukan asesmen dan umpan balik selama proses pembelajaran berlangsung.

Kerajaan Maritim Hindu dan Buddha Indonesia


1. Kerajaan Kutai
(Didirikan pada abad ke-5 M. Merupakan kerajaan pertama di Indonesia yang bercorak Hindu.
Terletak di Kalimantan Timur, yaitu di daerah Muara Kaman di tepi Sungai Mahakam).
Sumber sejarah: tujuh buah prasasti yang ditulis dengan huruf Pallawa, dengan bahasa
Sanskerta. Semua prasastinya tertulis pada Yupa.
Kehidupan Politik dan Pemerintahan: Raja pertama Kutai bernama Kudungga, beliau
mempunyai putra Aswawarman (Vamsakarta: pembentuk dinasti). Aswawarman memiliki 3
orang putra, di antaranya yang terkenal adalah Mulawarman (raja yang terbesar di Kutai)
Kehidupan sosial-budaya: Sebagai negara kerajaan yang bercorak Hindu pertama,
masyarakat mengenal kasta. Keluarga Kudungga pernah melakukan upacara Vratyastoma,
yaitu upacara penyucian diri untuk masuk pada kasta Ksatria.
Kehidupan ekonomi: Disebutkan dalam prasasti bahwa raja pernah menghadiahkan 20.000
ekor lembu. Hal demikian memberikan informasi pada kita bahwa peternakan maju, begitu pun
dalam bidang pertanian. Karena Kutai terletak di tepi sungai, diperkirakan aktivitas pelayaran
dan perdagangan juga berkembang dalam masyarakat

2. Kerajaan Tarumanegara
(Terletak di Jawa Barat (di antara tiga daerah, Karawang-Jakarta-Bogor). Berdiri hampir
bersamaan dengan kerajaan Kutai, abad ke-4 & ke-5 M)
Sumber sejarah
• 7 buah prasasti (Prasasti Ciaruteun, Kebon Kopi, Jambu, Tugu, Lebak, Pasir Awi, Muara
Cianten
• Sumber berita Cina: musafir Fa-Hien, 414 M (adanya kerajaan bernama To-lo-mo =
Tarumanegara)
Kehidupan Politik dan Pemerintahan: Rajanya yang terkenal adalah Purnawarman
(penganut agama Hindu Vaisnawa). Memerintah lebih dari 22 tahun. Ia juga dikenal sebagai
raja yang dekat dengan kalangan Brahmana. Berdasarkan berita Fa-Hien, Tarumanegara
sudah menjalin hubungan dengan India dan Tiongkok. Dengan demikian agama Buddha pun
sudah dapat dipastikan berkembang di masyarakat.
Kehidupan Sosial-budaya: Kehidupan sosial berlangsung dinamis. Penggalian Bendungan
Gomati secara gotong royong (dalam Prasasti Tugu) menunjukkan bahwa kebersamaan sangat
mereka junjung tinggi. Kehidupan keagamaan sudah berjalan dengan baik. Masyarakat sudah
mengenal penanggalan. Raja sangat memperhatikan keberadaan kaum Brahmana karena
dianggap memiliki kedudukan terhormat dan penting.
Stratifikasi Sosial masyarakat Tarumanegara, dibagi dalam 3 kelompok masyarakat, yaitu:

• Masyarakat Pribumi
• Masyarakat Hindu
• Masyarakat Buddha
Kehidupan Ekonomi: Pertanian merupakan mata pencaharian utama masyarakat. Aktivitas
perdagangan pun juga telah berkembang (berdasarkan catatan Fa-Hien).

3. Kerajaan Sriwijaya
Berdiri pada abad VII M. Pusat kerajaan belum dapat dipastikan, tetapi sebagian besar para
ahli menerima Palembang sebagai pusat kerajaan Sriwijaya.
Sumber sejarah: Prasasti Kedukan Bukit, 605 C (683 M), Prasasti Talang Tuo, 606 C (684 M),
Prasasti Kota Kapur, 608 C (684 M), Prasasti Telaga Batu, Prasasti Ligor ,755 M, Prasasti
Karang Brahi, Prasasti Bukit Siguntang, Prasasti Palas Pasemah. Sumber berupa sumber berita
dari Cina, Arab dan India.
Kehidupan Politik dan Pemerintahan: Awal perkembangannya Sriwijaya dipimpin oleh
Dapunta Hyang yang ekspansionis. Bahkan hingga Malaka, Kedah, dan Tanah Genting Kra.
Tujuan utama adalah menguasai Pelabuhan Malaka yang sangat ramai yang merupakan kunci
perdagangan dan pelayaran internasional. Wilayah kekuasaan juga mencakup Jambi, Bangka,
dan Jawa Tengah. Raja yang terkenal adalah Balaputradewa. Pada masa pemerintahannya,
Sriwijaya mencapai jaman keemasan. Balaputradewa merupakan keturunan dari Dinasti
Syailendra. Sriwijaya sudah mengadakan hubungan dengan Cina. Sriwijaya juga sudah
mempunyai hubungan dengan India (dalam prasasti Nalanda, prasasti dari Raja Cola)
Kehidupan Sosial-budaya: Berita I Tsing mengatakan bahwa Sriwijaya maju dalam agama
Buddha, di samping itu juga berperan sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan
agama Buddha. Jumlah pemeluk Buddha sangat banyak, mereka menerapkan cara-cara yang
digunakan di India dalam mempelajari pengetahuan agama. Sriwijaya menjadi pusat Buddha
Mahayana di seluruh wilayah Asia Tenggara. Pendeta Buddha yang terkenal adalah Sakyakirti.
Mahasiswa dari luar negeri datang di Sriwijaya dulu sebelum belajar lebih lanjut ke India.
Peninggalan candi di Sriwijaya terletak di Muara Takus dekat Sungai Kampar di daerah Riau
Kehidupan Ekonomi: Kedudukan Sriwijaya sebagai pusat perdagangan, menjadikan Sriwijaya
sebagai negara yang makmur bagi rakyatnya. Pelabuhan Sriwijaya yang banyak dilewati kapal-
kapal dagang, menambah pemasukan kerajaan dari sektor pajak. Komoditas dagang utama
Sriwijaya yang banyak diminati para pedagang asing adalah gading, beras, rempah-rempah,
kayu manis, kemenyan, emas, dan sebagainya.

4. Kerajaan Mataram Hindu atau Mataram Kuno di Jawa Tengah


(Wilayah Kerajaan ini meliputi daerah Jawa Barat bagian Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta
sekarang. Ibu kota kerajaan secara tepat belum dapat dipastikan. Ada yang menyebut Medang
di Poh Pitu, Ri Medang Ri Bhumi Mataram. Daerah yang dimaksud belum jelas, kemungkinan
besar di daerah Kedu sampai sekitar Prambanan)
Sumber Sejarah: Prasasti Canggal, 654 C (732 M), Prasasti Kalasan, Prasasti Karang Tengah,
Prasasti Argopuro, Prasasti Kedu (907 M), Prasasti Mantyasih (907 M), Prasasti Wanua Tengah
III (903 M), Prasasti Ligor, Prasasti Ratu Boko, Prasasti Kelurak, & Cerita Parahyangan (tentang
sejarah berdirinya Mataram).
Kehidupan Politik dan Pemerintahan: Didirikan oleh Sanjaya abad ke-8 Masehi (717 M).
Dilihat dari sejarah raja-raja yang memerintah, secara garis besar dibedakan menjadi dua
dinasti atau wangsa besar, yaitu Dinasti atau Wangsa Sanjaya dan Dinasti atau Wangsa
Syailendra. Dinasti Sanjaya adalah raja-raja yang berasal dari keturunan Sanjaya yang
menganut agama Hindu. Sedangkan Dinasti Syailendra merupakan raja-raja yang memerintah
Mataram yang berasal dari keturunan Raja Syailendra yang berasal dari India Selatan atau
Kamboja yang menganut agama Buddha Mahayana. Antara kedua dinasti senantiasa terjadi
persaingan yang menyebabkan mereka secara bergantian memerintah Mataram
Urutan Raja-Raja Mataram Berdasarkan Isi Prasasti Mantyasih dan Prasasti Wanua
Tengah III
No Nama Naik Takhta Wafat

1. Rakai Mataram (Sanjaya) 717 M 746 M


2. Rakai Panangkaran 746 M 784 M
3. Rake Panaraban 784 M 803 M
4. Rake Warak Dyah Manara 803 M -
5. Dyah Gula 827 M 828 M
6. Rake Garung 828 M 847 M
7. Rake Pikatan Dyah Saladu 847 M 855 M
8. Rake Kayuwangi Dyah Lokapala 855 M 885 M
9. Dyah Tangwas 885 M 885 M
10 Rake Panumbangan Dyah Dewendra 885 M 887 M
11. Rake Gurunwangi Dyah Badra 887 M 887 M
12. Rake Wungkal Humalang Dyah Jbang 894 M 898 M
13. Sri Maharaja Rake Watukura Dyah Balitung 898 M 913 M

Setelah Balitung, pemerintahan Mataram Lama secara berturut-turut diperintah oleh Daksa
(919-924), Tulodong (919-924), dan Wawa (924-929). Pada tahun 929 pusat pemerintahan
Kerajaan Mataram dipindahkan dari Jawa Tengah ke Watugaluh, Jawa Timur oleh Mpu Sendok.
Pemindahan itu disebabkan adanya ancaman serangan dari Sriwijaya, wilayah Mataram sering
ditimpa bencana alam terutama letusan gunung berapi, dan terjadinya wabah penyakit
Dimensi sosial-budaya: Kehidupan religius masyarakat dalam semangat agama Hindu dan
Buddha sangat dinamis Sifat gotong royong sangat ditonjolkan. Hal itu dibuktikan dengan
dibangunnya candi-candi yang memiliki fungsi keagamaan yang mustahil terwujud tanpa
adanya kerja sama. Toleransi beragama juga dijunjung tiinggi. Perbedaan agama
antarmasyarakat bukan merupakan sumber perpecahan tetapi sebaliknya sebagai wahana
pemersatu. Hal itu terbukti dengan adanya perkawinan antara Raja Pikatan yang Hinduis
dengan Pramodawardhani yang seorang Budhis.
Kehidupan Ekonomi: Bersumber pada usaha pertanian (karena letaknya di daerah
pedalaman). Dengan pertanian tersebut, tampaknya kesejahteraan masyarakat Mataram Lama
sudah cukup baik. Di samping itu, Mataram Lama juga mengembangkan kehidupan maritim,
yaitu dengan memanfaatkan aliran Bengawan Solo.

5. Kerajaan Majapahit
Berdiri tahun 1293. Pusat pemerintahan di daerah Mojokerto, Jawa Timur dengan wilayahnya
(pada masa kejayaannya) mencakup hampir semua wilyah kepulauan di nusantara.
Sumber Sejarah: Prasasti Kudadu (1216 Saka atau 1294 M), Prasasti Sukamrta (1218 Saka
atau 1296 M), Kitab Negarakertagama, Kitab Pararaton, Buku-buku kidung (misalnya: Kidung
Ronggolawe, Kidung Sundayana), Berita-berita Cina (seperti kitab Ying Yai Sheng Lan
karangan Ma Huan, dan catatan-catatan dalam tambo dinasti Ming)
Kehidupan Politik dan Pemerintahan: Raden Wijaya adalah raja pertama Majapahit (bergelar
Kertarajasa Jaya Wardana, 1293-1309 M). Setelah meninggal, ia digantikan anaknya,
Jayanegara (Kala Gemet, 1309), beliau merupakan raja yang lemah, sehingga banyak terjadi
pemberontakan (Pemberontakan Ronggolawe, Pemberontakan Lembu Sora, Pemberontakan
Nambi, Pemberontakan Kuti). Jayanegara meninggal tahun 1328 karena dibunuh Tanca
(dokter istana). Pemerintahan dilanjutkan Tribuwanatunggadewi (1328-1350 M) yang bergelar
Tribuwanatunggadewi Jayawisnuwardani dengan patihnya Gajah Mada (terkenal dengan
Sumpah Palapa).
Hayam Wuruk, putra Tribuwana (1350-1389 M). Di bawah pemerintahan Hayam Wuruk ini,
Majapahit mencapai zaman keemasannya. Selama pemerintahan Hayam Wuruk terjadi tiga
peristiwa penting, yaitu: Perang Bubat tahun 1357, perjalanan suci Hayam Wuruk ke tempat
leluhurny,a serta upacara Crada yang diadakan untuk memperingati wafatnya Rajapadni tahun
1362. Sepeninggal Hayam Wuruk dan Gajah Mada, Majapahit mengalami kemunduran.
Pengganti Hayam Wuruk adalah puterinya yang bernama Kusumawardhani.
Raja-raja setelah Hayam Wuruk:
• Ratu Kusumawardhani (1389-1429 M). Terjadi perang saudara dengan Wirabhumi (disebut
perang Paregreg, berakhir dengan terbunuhnya Wirabhumi)
• Dewi Suhita (1429-1447 M)
• Bhre Tumapel (1447-1451 M)
• Bhre Kahuripan (1451-1453 M)
• Purwawisesa (1457-1467 M)
• Pandan Salas (1467-1478 M)

Sistem Politik dan Pemerintahan Kerajaan-Kerajaan Hindu-Buddha Indonesia.


Sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha ke Indonesia, sistem pemerintahan yang dianut di
indonesia adalah sistem pemerintahan desa yang di pimpin oleh seorang kepala suku dan dipilih
berdasarkan kelebihan dan kekuatannya (Primus Inter Pares). Dengan masuknya pengaruh Hindu,
muncul konsep dewa raja, pimpinan tertinggi dalam sebuah kelompok adalah seorang raja yang
diyakini sebagai titisan atau reinkarnasi dewa (Dewa Syiwa atau Dewa Wisnu). Konsep ini
melegitimasi (mengesahkan) pemusatan kekuasaan pada raja. Dari konsep ini pulalah Indonesia
mulai mengenal sistem pemerintahan kerajaan dengan raja sebagai pimpinan tertinggi dibantu
sejumlah pejabat yang bertugas sesuai fungsinya (misalnya: urusan ketatanegaraan, agama,
hukum, perpajakan, upeti, dan lain-lain). Sebagai penguasa, raja memiliki wewenang penuh
terhadap seluruh tanah di wilayah kerajaannya, sedangkan rakyat hanyalah penggarap. Rakyat juga
wajib memberikan kesetiaan yang penuh terhadap titah raja, termasuk dalam membangun istana
dan candi tanpa menuntut upah.
Sistem pemerintahan kerajaan pada masa kerajaan Hindu dan Buddha pada umumnya terbagi
dalam beberapa bidang, yaitu bidang pertahanan atau angkatan perang, perdagangan, keuangan,
urusan luar negeri, pajak, dan hukum. Jabatan-jabatan ini dapat dirangkap hanya oleh beberapa
orang tergantung keinginan raja dan luasnya kerajaan. Raja adalah pimpinan tertinggi. Lembaga-
lembaga pendidikan (utamanya pendidikan agama) telah ada di Indonesia sejak periode permulaan
masuknya Hindu-Buddha: Lee Kam Hing (berdasarkan sumber berita Marcopolo)

1. Lengkapilah tabel di bawah ini!


Pendiri/Raja Masa Sebab Bukti
No Kerajaan Berdiri
Pertama Kejayaan Keruntuhan Sejarah
1. Kutai
2. Tarumanegara
3. Mataram Kuno
4. Sriwijaya
5. Majapahit

2. Jelaskan Mengapa Mpu Sindok memindahkan Kerajaan Mataram Kuno ke Jawa Timur!
3. Tuliskan isi Sumpah Palapa yang di sampaikan oleh Gajah Mada!

Refleksi:
• Aktivitas pembelajaran dengan menjelaskan dan meminta seluruh peserta didik membuat
kesimpulan singkat dari apa yang mereka saksikan melalui video pembelajaran serta
membuat penugasan berdasarkan materi yang dipelajari.

Lembar Refleksi Diri (Sikap) Peserta Didik


1. Isikan identitas Anda!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Kurang Setuju, (3) Setuju, (4)
Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap Anda!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya senang mengikuti pembelajaran sejarah hari ini.
2. Saya sangat menyukai setiap aktivitas yang diikuti selama
mengikuti pembelajaran sejarah
3. Saya paham dengan tujuan pembelajaran sejarah hari ini.
4. Saya berniat melakukan setiap aktivitas yang terdapat dalam
tujuan belajar sejarah.
5. Saya membuat tugas secara mandiri, apabila tugas tersebut
harus dilakukan secara individu.
6. Saya senang bekerja sama dengan semua teman baik
dengan kelompok sendiri atau dengan kelompok lain di kelas.
7. Saya siap serta saling membantu dan berkolaborasi
melakukan tugas kelompok.
8. Saya terbuka dan siap berbagi peran dalam mengerjakan
tugas kelompok.
9. Saya suka menyapa dan bersikap ramah jika bertemu orang
yang saya kenal.
10. Saya selalu disiplin dalam menjaga kebersihan baik di dalam
atau di luar kelas.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor 11 s.d Jika mendapat skor <
30 dari pernyataan di 21 s.d 30 dari 20 dari pernyataan di atas. 11 pernyataan di
atas. pernyataan di atas. atas.

Lembar Refleksi Diri (Pengetahuan dan Keterampilan) Peserta Didik

1. Isikan identitas peserta didik!


2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Ragu-ragu, (3) Setuju, (4) Sangat
Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap peserta didik!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!
Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya dapat menjelaskan kerajaan-kerajaan maritim Hindu-
Buddha Indonesia.
2. Saya dapat menjelaskan kapan kerajaan-kerajaan maritim
Hindu-Buddha tersebut berdiri.
3. Saya dapat menjelaskan bukti-bukti sejarah yang
menunjukkan kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha
Indonesia.
4. Saya dapat menjelaskan masa kejayaan dari kerajaan-
kerajaan maritim Hindu-Buddha Indonesia.
5. Saya dapat menjelaskan sebab-sebab keruntuhan kerajaan-
kerajaan maritim Hindu-Buddha Indonesia.
6. Saya mengerti dan paham tentang keterkaitan antara
pengaruh dan peninggalan budaya Hindu-Buddha dengan
kehidupan masyarakat Indonesia saat ini.
7. Saya mengerti dan mampu menjelaskan peninggalan masa
Hindu-Buddha Indonesia yang masih digunakan masyarakat
Indonesia hingga saat ini.
8. Saya dapat menjelaskan kerajaan-kerajaan maritim Hindu-
Buddha Indonesia.
9. Saya dapat menjelaskan kapan kerajaan-kerajaan maritim
Hindu-Buddha tersebut berdiri.
10. Saya dapat menjelaskan bukti-bukti sejarah yang
menunjukkan kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha
Indonesia.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor 6 s.d 10 Jika mendapat skor <
15 dari pernyataan di 11 s.d 15 dari dari pernyataan di atas. 6 pernyataan di atas.
atas. pernyataan di atas.

Setelah mengikuti materi di atas, peserta didik mampu memahami konsep manusia purba
Indonesia dan dunia.

Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam melakukan aktivitas
pembelajaran, dapat meminta minta remedial, baik remedial teaching atau remedial test.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam melakukan
aktivitas pembelajaran di atas, dapat meminta pengayaan sesuai dengan kesepakatan.
c. Kegiatan Penutup

1) Peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai peristiwa masa lalu, konsep
manusia, ruang dan waktu dalam sejarah;
2) Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah
dilaksanakan hari ini;
3) Evaluasi dilaksanakan secara tertulis;
4) Refleksi.

Pertemuan 3
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)

1) Memeriksa kesiapan peserta didik pada awal pertemuan, meminta salah seorang peserta
didik memimpin doa kemudian berdoa bersama.
2) Menjelaskan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).
3) Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran.
4) Memberikan informasi dan menyepakati bersama tentang penugasan dan juga penilaian
pembelajaran.
5) Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik.
6) Peserta didik diberikan pemahaman awal mengenai Indonesia Masa Hindu-Buddha.
b. Kegiatan Inti
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran serta melakukan evaluasi tentang
pengertian kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha Indonesia, selanjutnya peserta didik akan
mempelajari peninggalan budaya kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha Indonesia.

Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran yang akan diikuti oleh seluruh peserta didik:

1) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan hasil-hasil budaya kerajaan-kerajaan


maritim Hindu-Buddha Indonesia.
Materi : Hasil-hasil Budaya kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha Indonesia.
2) Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran.
3) Menjelaskan alur dan tujuan pembelajaran
4) Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik.
5) Guru melakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung.
6) Guru melakukan asesmen dan umpan balik selama proses pembelajaran berlangsung.

Hasil-Hasil Kebudayaan pada Masa Kerajaan Maritim Hindu-Buddha di Indonesia

Hasil kebudayaan pada masyarakat Indonesia saat masa Hindu - Buddha sangatlah beragam
bentuknya, seperti prasasti, seni bangunan, seni sastra, seni pahat (arca) dinding batu (relief), serta
tradisi, dan kebiasaan.

a. Prasasti
Yupa/prasasti adalah tugu batu yang berfungsi sebagai tugu peringatan. Yupa/prasasti
menggunakan aksara Pallawa atau bahasa Sanskerta dan menjadi sumber utama bagi para ahli
dalam menginterpretasikan sejarah kerajaan-kerajaan pada masa Hindu-Buddha.

Contohnya:
• Tujuh buah Yupa (tugu batu bertulis untuk peringatan upacara korban) ditemukan di Sungai
Mahakam sebagai bukti berdirinya Kerajaan Kutai, ditulis dengan huruf Pallawa, dengan bahasa
Sanskerta.
• Prasasti Ciaruten, Jambu, Kebon Kopi, Tugu, dll. yang ditulis pada masa Kerajaan
Tarumanegara.
• Prasasti Talang Tuo, Telaga Batu, Kota Kapur, dll. merupakan prasasti dari Kerajaan Sriwijaya.
Gambar Candi - Bing images

b. Seni Bangunan
Seni bangunan di masa Hindu-Buddha sebagian besar adalah bangunan pemujaan atau candi.
Candi umumnya berbentuk bangunan yang tinggi dengan tiga bagian. Bagian bawah merupakan
lambang bhurloka (alam manusia), bagian tengah menggambarkan bhuvarloka (alam kematian),
dan bagian atap melambangkan swarloka (alam para dewa).
Candi-candi yang ada di Indonesia memiliki corak berbeda. Candi-candi yang ada di Jawa
Tengah bagian utara biasanya berbentuk melingkar, di mana candi-candi kecil melingkari candi
utama yang besar. Ini menggambarkan susunan masyarakat yang menempatkan raja sebagai pusat
kekuasaan. Ini dapat dipahami, mengingat kerajaan-kerajaan di Jawa Tengah bagian utara
umumnya merupakan kerajaan Hindu.
Candi-candi yang ada di Jawa Tengah bagian selatan umumnya memiliki ukuran yang sama
besar, tidak ada candi yang besar maupun tingginya melebihi yang lain. Ini menggambarkan
susunan masyarakat demokratis yang menempatkan raja dan masyarakat lainnya setara. Hal ini
merupakan karakter agama Buddha yang tidak menganut sistem kasta.
Candi-candi di Jawa Timur biasanya menempatkan candi utama yang besar di belakang candi-
candi yang lebih kecil. Hal ini menggambarkan kedudukan raja sebagai pemersatu masyarakat.
Candi tidak hanya terdapat di pulau Jawa namun juga terdapat di pulau-pulau lain. Misalnya, Candi
Muara Takus yang terdapat di Sumatra.
Contoh candi yang dibangun di masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha Indonesia:
• Candi Prambanan (Yogyakarta, Mataram Lama)
• Candi Dieng (Jawa Tengah, Mataram Lama)
• Candi Panataran (Blitar, Kediri)
• Candi Kidal (Malang, Singasari)
• Candi Borobudur (Magelang, Jawa Tengah)
• Candi Kalasan, Kalasan (Kabupaten Sleman, Provinsi Yogyakarta)
• Candi Muara Takus (Kabupaten Kampar, Riau)

Gambar Candi - Bing images


c. Seni Sastra
Masa Hindu dan Buddha meninggalkan beberapa kitab yang isinya beragam. Ada yang berisi
cerita, berita sejarah, atau dongeng-dongeng. Isi kitab umumnya berbentuk syair. Kitab-kitab
tersebut antara lain:

• Masa Kerajaan Kediri


1. Kitab Kakawin Bharatayudha, karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh
2. Kitab Kakawin Hariwangsa dan Gatotkacasraya karya Mpu Panuluh
3. Kitab Smaradhana, karya Mpu Darmaja
4. Kitab Lubdaka dan Kitab Wartasancaya karya Mpu Tanakung
5. Kitab Kresnayana karya Mpu Triguna
6. Kitab Arjunawiwaha karya Mpu Kanwa
• Masa Kerajaan Majapahit
1. Kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca
2. Kitab Sutasoma, karya Mpu Tantular
3. Kitab Pararaton, menceritakan raja-raja Singosari dan Majapahit
4. Kitab Sundayana, menceritakan Peristiwa Bubat
5. Kitab Ranggalawe, menceritakan Pemberontakan Ranggalawe
6. Kitab Sorandaka, menceritakan Pemberontakan Sora
7. Kitab Usana Jawa, menceritakan penaklukan Bali oleh Gajah Mada dan Arya Damar
d. Seni Pahat (Arca)
Arca merupakan batu yang dipahat hingga membentuk manusia atau binatang. Biasanya, dibuat
untuk menggambarkan orang-orang atau dewa-dewa tertentu. Beberapa arca hasil kebudayaan
Hindu-Buddha antara lain arca Syiwa, Brahma, Wisnu, Buddha, dan Dhyani Boddhisatwa.

10 Arca Peninggalan Kerajaan Majapahit Beserta Gambarnya (kelasips.com)

e. Relief
Relief merupakan pahatan tulisan atau gambar yang biasanya terdapat pada dinding candi.
Beberapa relief ada yang menceritakan pengalaman hidup raja dan para Dewa Hindu atau Buddha.

Seni Relief: Pengertian dan Contohnya (kompas.com)


f. Tradisi dan Kebiasaan
Berikut ini adalah tradisi dan kebiasaan yang berkembang di masa Hindu-Buddha dan tetap
dilakukan di masa kini.
• Ngaben, merupakan upacara pembakaran mayat pada masyarakat Hindu di Bali. Upacara
Ngaben dimaksudkan untuk mengembalikan manusia kepada asalnya.
• Nyepi merupakan upacara keagamaan masyarakat Hindu. Nyepi memiliki tujuan untuk
mengoreksi diri dan mawas diri terhadap perilaku yang telah diperbuat setahun yang lalu. Nyepi
dilakukan dengan berdiam diri di rumah tanpa melaksanakan kegiatan apapun sesuai dengan
aturan dalam upacara nyepi. Nyepi dilakukan untuk memperingati tahun baru Saka.
• Galungan merupakan hari raya umat Hindu Dharma yang dilakukan setiap 210 hari sekali, jatuh
pada hari Rabu Kliwon, dua kali dalam satu tahun.
• Kuningan merupakan hari raya umat Hindu Dharma yang dilakukan dua minggu setelah Hari
Raya Galungan.
• Sadranan dilakukan oleh masyarakat Hindu dengan membawa sesajian kuburan atau tempat-
tempat keramat.
• Kesodo merupakan upacara yang dilakukan oleh masyarakat Hindu di Tengger, Jawa Timur.
Kesodo merupakan upacara mempersembahkan sesaji ke kawah Gunung Bromo.

1. Lengkapilah tabel berikut ini!

No Jenis Hasil Budaya Fungsi Tempat Ditemukannya


1. Candi
2. Arca
3. Kitab Negara Kertagama
4. Relief
5. Upacara Ngaben
6. Prasasti

2. Tuliskan 2 perbedaan bagunan candi di Jawa Tengah dan Jawa Timur!


3. Tuliskan 2 fungsi bangunan candi di Indonesia!

Refleksi:
• Berdasarkan penugasan yang dibuat masing-masing peserta didik, mereka dapat menyimpulkan
mengapa mereka perlu mempelajari hasil-hasil budaya masyarakat Hindu-Buddha Indonesia serta
kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha di Indonesia.
• Lewat diskusi serta literasi peserta didik juga mampu menjelaskan jalur perdagangan serta jalur
rempah di masa kerajaan kerajaan maritim Hindu-Buddha Indonesia.

Lembar Refleksi Diri (Sikap) Peserta Didik


1. Isikan identitas Anda!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Kurang Setuju, (3) Setuju, (4)
Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap Anda!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya senang mengikuti pembelajaran sejarah hari ini.
2. Saya sangat menyukai setiap aktivitas yang diikuti selama
mengikuti pembelajaran sejarah
3. Saya paham dengan tujuan pembelajaran sejarah hari ini.
4. Saya berniat melakukan setiap aktivitas yang terdapat dalam
tujuan belajar sejarah.
5. Saya membuat tugas secara mandiri, apabila tugas tersebut
harus dilakukan secara individu.
6. Saya senang bekerja sama dengan semua teman baik
dengan kelompok sendiri atau dengan kelompok lain di kelas.
7. Saya siap serta saling membantu dan berkolaborasi
melakukan tugas kelompok.
8. Saya terbuka dan siap berbagi peran dalam mengerjakan
tugas kelompok.
9. Saya suka menyapa dan bersikap ramah jika bertemu orang
yang saya kenal.
10. Saya selalu disiplin dalam menjaga kebersihan baik di dalam
atau di luar kelas.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor 11 s.d Jika mendapat skor <
30 dari pernyataan di 21 s.d 30 dari 20 dari pernyataan di atas. 11 pernyataan di
atas. pernyataan di atas. atas.

Lembar Refleksi Diri (Pengetahuan dan Keterampilan) Peserta Didik


Cara Menceklis

1. Isikan identitas peserta didik!


2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Ragu-ragu, (3) Setuju, (4) Sangat
Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap peserta didik!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya dapat menjelaskan jenis-jenis peninggalan budaya
masyarakat Hindu-Buddha Indonesia.
2. Saya dapat menjelaskan fungsi bangunan candi bagi
masyarakat Indonesia.
3. Saya dapat menjelaskan fungsi Arca bagi masyarakat
Indonesia di masa Hindu-Buddha.
4. Saya dapat menjelaskan beberapa kitab sastra yang dibuat di
masa Hindu-Buddha.
5. Saya dapat memberikan contoh bangunan candi yang
dibangun di masa Hindu-Buddha.
6. Saya dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan relief.
7. Saya dapat memberikan contoh relief yang dibuat di masa
Hindu-Buddha.
8. Saya dapat memberikan jenis tradisi dan kebiasaan
peninggalan Hindu-Buddha.
9. Saya dapat menjelaskan jenis-jenis peninggalan budaya
masyarakat Hindu-Buddha Indonesia.
10. Saya dapat menjelaskan fungsi bangunan candi bagi
masyarakat Indonesia.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor 6 s.d 10 Jika mendapat skor <
15 dari pernyataan di 11 s.d 15 dari dari pernyataan di atas. 6 pernyataan di atas.
atas. pernyataan di atas.
Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam melakukan aktivitas
pembelajaran, dapat meminta minta remedial, baik remedial teaching atau remedial test.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam melakukan
aktivitas pembelajaran di atas, dapat meminta pengayaan sesuai dengan kesepakatan.

c. Kegiatan Penutup

1) Peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai peristiwa masa lalu, konsep manusia,
ruang dan waktu dalam sejarah;
2) Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah
dilaksanakan hari ini;
3) Evaluasi dilaksanakan secara tertulis;
4) Refleksi.

Pertemuan 4
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
1) Memeriksa kesiapan peserta didik pada awal pertemuan, meminta salah seorang peserta
didik memimpin doa kemudian berdoa bersama.
2) Menjelaskan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).
3) Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran.
4) Memberikan informasi dan menyepakati bersama tentang penugasan dan juga penilaian
pembelajaran.
5) Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik.
6) Peserta didik diberikan pemahaman awal mengenai masa kejayaan dan keruntuhan
kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha Indonesia.

b. Kegiatan Inti
Masa Kejayaan Kerajaan-kerajaan Maritim Hindu-Buddha Indonesia

1) Kutai
Kerajaan Kutai mencapai puncak keemasan pada masa Raja Mulawarman. Di bawah
pemerintahan Raja Mulawarman pula Kutai diperkirakan menjadi tempat singgah jalur
perdagangan internasional yang menghubungkan Selat Makassar, Filipina, dan China. Oleh
karena itu, sumber perekonomian Kerajaan Kutai berasal dari kegiatan perdagangan, yan
kemudian membawa pengaruh bagi masyarakatnya.
2) Sriwijaya
Sriwijaya berhasil menguasai perdagangan nasional dan internasional setelah menguasai Selat
Malaka yang merupakan urat nadi perdagangan di Asia Tenggara. Mencapai masa kejayaannya
di masa pemerintahan Balaputra Dewa.
3) Tarumanegara
Di bawah kekuasaan Raja Purnawarman, dilakukan pembangunan irigasi dengan cara menggali
saluran sungai sepanjang 11 kilometer, yang kemudian dikenal sebagai Sungai Gomati.
Kejayaan Kerajaan Tarumanegara di masa pemerintah Raja Purnawarman, kehidupan sebagai
kerajaan agraris yang membuat Tarumanegara menjelma sebagai kerajaan yang hebat dan
makmur.
4) Mataram
Meski letak Kerajaan Mataram Kuno berada di pedalaman antara Jawa Tengah dan Yogyakarta,
tetapi daerahnya juga dialiri banyak sungai, yakni Sungai Bogowonto, Sungai Progo, Sungai Elo,
dan Bengawan Solo. Keberadaan sungai-sungai tersebut membawa kesuburan dan kejayaan
kerajaan Mataram Kuno. Kejayaan kerajaan ini di masa pemerintahan Raja Sanjaya dan
Syailendra.
5) Majapahit
Kerajaan Majapahit adalah kerajaan agraris yang juga mengembangkan kemaritimannya.
Pada masa kejayaannya, aktivitas perdagangan dan pelayaran di Indonesia yang dikuasai
Majapahit bahkan disegani oleh kekuatan mancanegara. Kejayaan Majapahit di masa Hayam
Wuruk dan mahapatih Gajah Mada.

Kejayaan dari kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha sebagian besar di dukung karena pemimpin
yang hebat dan besar.

Masa Keruntuhan Kerajaan-Kerajaan Maritim Hindu-Buddha Indonesia

Kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu maupun Buddha di Indonesia mengalami masa kejayaan
antara abad ke-7 sampai 12 M. Setelah memasuki abad ke-10 sampai abad ke-12, kerajaan-
kerajaan yang bercorak Hindu maupun Buddha di Indonesia mulai mengalami kemunduran. Secara
umum, faktor-faktor penyebab runtuhnya kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha sebagai
berikut.

• Terdesaknya kerajaan-kerajaan kecil oleh kerajaan-kerajaan besar.


• Tidak ada pengaderan pemimpin sehingga tidak ada pemimpin pengganti yang setara dengan
pendahulunya.
• Munculnya perang saudara yang melemahkan kerajaan.
• Kemunduran ekonomi perdagangan negara.
• Tersiarnya agama Islam yang mendesak agama Hindu-Buddha.

1. Lengkapi tabel di bawah ini!

Raja yang Berkuasa di Hal yang Mendukung Penyebab


No Nama Kerajaan
Masa Kejayaan Kejayaannya Keruntuhan
1. Kutai

2. Tarumanegara

3. Mataram Kuno

4. Kutai

5. Majapahit

2. Jelaskan secara umum, apa yang membuat runtuhnya kerajaan-kerajaan maritim Hindu-
Buddha!
3. Faktor apa yang membuat Majapahit dan Sriwijaya menjadi kerajaan yang kuat dan berjaya?
Jelaskan!

Refleksi:
• Berdasarkan penugasan yang dibuat masing-masing peserta didik, mereka dapat menyimpulkan
mengapa mereka perlu mempelajari kejayaan dan keruntuhan kerajaan-kerajaan maritim Hindu-
Buddha Indonesia.
• Lewat diskusi serta literasi peserta didik juga mampu menjelaskan kejayaan dan keruntuhan
kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha Indonesia.
Lembar Refleksi Diri (Sikap) Peserta Didik
1. Isikan identitas Anda!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Kurang Setuju, (3) Setuju, (4)
Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap Anda!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya senang mengikuti pembelajaran sejarah hari ini.
2. Saya sangat menyukai setiap aktivitas yang diikuti selama
mengikuti pembelajaran sejarah
3. Saya paham dengan tujuan pembelajaran sejarah hari ini.
4. Saya berniat melakukan setiap aktivitas yang terdapat dalam
tujuan belajar sejarah.
5. Saya membuat tugas secara mandiri, apabila tugas tersebut
harus dilakukan secara individu.
6. Saya senang bekerja sama dengan semua teman baik
dengan kelompok sendiri atau dengan kelompok lain di kelas.
7. Saya siap serta saling membantu dan berkolaborasi
melakukan tugas kelompok.
8. Saya terbuka dan siap berbagi peran dalam mengerjakan
tugas kelompok.
9. Saya suka menyapa dan bersikap ramah jika bertemu orang
yang saya kenal.
10. Saya selalu disiplin dalam menjaga kebersihan baik di dalam
atau di luar kelas.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor 11 s.d Jika mendapat skor <
30 dari pernyataan di 21 s.d 30 dari 20 dari pernyataan di atas. 11 pernyataan di
atas. pernyataan di atas. atas.

Lembar Refleksi Diri (Pengetahuan dan Keterampilan) Peserta Didik


Cara Menceklis
1. Isikan identitas peserta didik!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Ragu-ragu, (3) Setuju, (4) Sangat
Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap peserta didik!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur.

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya dapat menjelaskan masa kejayaan kerajaan-kerajaan
maritim Hindu-Buddha Indonesia.
2. Saya dapat menjelaskan faktor apa yang menyebabkan
kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha Indonesia.
3. Saya dapat menjelaskan sebab umum keruntuhan kerajaan-
kerajaan maritim Hindu-Buddha Indonesia.
4. Saya dapat menjelaskan apa yang menyebabkan kerajaan
Tarumanegara menjadi kerajaan besar.
5. Saya dapat menyebutkan raja yang memerintah di
Tarumanegara di masa jayanya.
6. Saya dapat menyebutkan raja yang memerintah di Kutai di
masa jayanya.
7. Saya dapat menyebutkan raja yang memerintah di Majapahit
di masa jayanya.
8. Saya dapat menyebutkan raja yang memerintah di Mataram
Kuno di masa jayanya.
9. Saya dapat menjelaskan masa kejayaan kerajaan-kerajaan
maritim Hindu-Buddha Indonesia.
10. Saya dapat menjelaskan faktor apa yang menyebabkan
kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha Indonesia.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor 6 s.d 10 Jika mendapat skor <
15 dari pernyataan di 11 s.d 15 dari dari pernyataan di atas. 6 pernyataan di atas.
atas. pernyataan di atas.

Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam melakukan aktivitas
pembelajaran, dapat meminta minta remedial, baik remedial teaching atau remedial test.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam melakukan
aktivitas pembelajaran di atas, dapat meminta pengayaan sesuai dengan kesepakatan.

Pertemuan 5

Kegiatan pendahuluan (10 menit)

1) Memeriksa kesiapan peserta didik pada awal pertemuan, meminta salah seorang peserta didik
memimpin doa kemudian berdoa bersama.
2) Menjelaskan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).
3) Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran.
4) Memberikan informasi dan menyepakati bersama tentang penugasan dan juga penilaian
pembelajaran.
5) Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik.
6) Peserta didik diberikan pemahaman awal mengenai jalur rempah masa Hindu-Buddha beserta
peninggalannya.

a. Kegiatan Inti (70 menit)

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran serta melakukan evaluasi tentang
masa kejayaan dan keruntuhan kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha Indonesia.

Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran yang akan diikuti oleh seluruh peserta didik:

1) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan, tentang jalur rempah di masa Hindu-Buddha.
Materi : Pembentukan dan perkembangan perdagangan dan jalur rempah di masa Hindu-
Buddha.
2) Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran.
3) Menjelaskan alur dan tujuan pembelajaran.
4) Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik
5) Menonton video yang berkaitan dengan jalur perdagangan dan jalur jalur rempah, Masa
Hindu-Buddha.
Perjalanan Jalur Rempah Nusantara - YouTube Kelas X | Terbentuknya Jaringan Nusantara
Melalui Perdagangan | Sejarah Indonesia - YouTube
6) Guru melakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung.
7) Guru melakukan asesmen dan umpan balik selama proses pembelajaran berlangsung.

Terbentuknya Jaringan perdagangan Nusantara

Jaringan Nusantara terbentuk melalui jalur perdagangan. Sejak abad ke-5 Indonesia sudah
dilintasi jalur perdagangan laut antara India dan China. Jalur perniagaan dan pelayaran yang melalui
laut dimulai dari China menuju Kalkuta, India. Di mana jalur tersebut melalui Laut China Selatan
kemudian Selat Malaka. Setelah sampai India, kemudian berlanjut ke Teluk Persia melalui Suriah.
Posisi Indonesia cukup strategis dan memiliki sumber daya alam yang berlimpah. Oleh sebab itu,
Indonesia menjadi salah satu pusat perdagangan yang penting pada jalur perdagangan Timur
Tengah dan semenanjung Arab dengan Selat Malaka.
Selama masa Hindu-Buddha di samping kian terbukanya jalur niaga Selat Malaka dengan
perdagangan dunia internasional, jaringan perdagangan dan budaya antarbangsa dan penduduk di
Kepulauan Indonesia juga berkembang pesat terutama karena terhubung oleh jaringan Laut Jawa
hingga Kepulauan Maluku.
Selat Malaka merupakan jalur penting dalam pelayaran dan perdagangan bagi pedagang yang
melintasi bandar-bandar penting di sekitar Samudra Hindia dan Teluk Persia. Selat itu merupakan
jalur laut yang menghubungkan Arab dan India di sebelah barat laut nusantara dan dengan Tiongkok
di sebelah timur laut Nusantara. Jalur ini merupakan pintu gerbang pelayaran yang dikenal dengan
nama "Jalur Sutra". Dari India barang-barang dagang yang didapatkan dari Tiongkok akan
disalurkan lagi ke Eropa. Karena peralihan jalur perdagangan yang menggunakan perairan
membuat penduduk Nusantara mendapatkan berkah tersendiri. Nusantara yang dilewati kapal-kapal
pedagang harus diintegrasikan dalam jalur perdagangan internasional tersebut. Oleh karena itu,
Selat Malaka menjadi gerbang penting bagi perdagangan internasional.
Di dunia perdagangan, Sriwijaya menjadi pengendali jalur perdagangan antara India dan
Tiongkok, yakni dengan penguasaan atas Selat Malaka dan Selat Sunda. Orang Arab mencatat
bahwa Sriwijaya memiliki aneka komoditas, seperti kapur barus, kayu gaharu, cengkih, pala,
kapulaga, gading, emas, dan timah. Semua komoditas tersebut membuat Raja Sriwijaya sekaya
raja-raja di India. Kekayaan yang melimpah ini telah memungkinkan Sriwijaya membeli kesetiaan
dari vassal-vassalnya di seluruh Asia Tenggara.
Kemakmuran Majapahit diduga karena dua faktor berikut.
a. Faktor pertama, yaitu lembah Sungai Brantas dan Bengawan Solo di dataran rendah Jawa Timur
utara yang sangat cocok untuk pertanian padi. Pada masa kejayaannya, Majapahit membangun
berbagai infrastruktur irigasi yang sebagian dengan dukungan pemerintah.
b. Faktor kedua, pelabuhan-pelabuhan Majapahit di Pantai Utara Jawa berperan penting sebagai
pelabuhan pangkalan untuk mendapatkan komoditas rempah-rempah dari Maluku. Dari
perdagangan ini, Majapahit juga mendapatkan pajak.
Dari kedua contoh penguasaan perairan oleh Sriwijaya dan Majapahit lambat laun membentuk
jaringan antardaerah. Daerah-daerah yang tidak dikenal dari kerajaan-kerajaan kecil yang
sebenarnya menghasilkan komoditas perdagangan mulai mendapat perhatian. Di daerah-daerah
penghasil komoditas mulai dibangun pelabuhan-pelabuhan kecil. Komoditas dari daerah kemudian
dikirim ke pelabuhan-pelabuhan besar yang menjadi pusat perdagangan. Pedagang luar negeri
dapat mudah mendapatkan barang dagangan yang diinginkan di pelabuhan besar.
Akhirnya berkembang jaringan perdagangan dan pengawasan yang berada di nusantara.
Jaringan ini mengakomodasi perdagangan dan pemerintahan. Hubungan pemerintah terjadi berupa
hubungan saling menguntungkan. Keuntungan penguasa pusat mendapat pengakuan sebagai
penguasa, pajak atau upeti yang masuk ke kerajaan, dan suplai barang dagangan yang diperlukan
untuk meramaikan pelabuhan dalam perdagangan internasional.

Jalur Rempah di Masa Hindu-Buddha

Rempah-rempah, seperti kayu manis, cengkeh, dan pala menumbuhkan jaringan dagang
internasional dan antarpulau yang melahirkan kekuatan politik baru di nusantara. Sejarah mencatat,
rempah bukan sekadar komoditas, namun membawa nilai (value) dan gaya hidup (lifestyle) untuk
peradaban global. Begitu pentingnya rempah-rempah dalam kehidupan manusia sehingga ia
menjadi penghela perkembangan ekonomi, sosial budaya, dan politik dalam skala lokal dan global.
Para pedagang mempertaruhkan nyawa dan kekayaannya untuk memasarkannya; juru masak
meramunya untuk melezatkan hidangan; para tabib ahli kesehatan meraciknya untuk pengobatan;
para raja mengirim ekspedisi mengarungi samudra untuk mendapatkannya; diplomasi demi
diplomasi dirajut; hubungan antarmanusia menjadi global; dan sejarah peradaban manusia
dibangun.

Jauh sebelum bangsa Eropa datang ke nusantara, ribuan tahun lalu, jalur rempah adalah rute
nenek moyang kita menjalin hubungan antarpulau, suku, dan bangsa dengan membawa rempah
sebagai nilai untuk membangun persahabatan yang membentuk asimilasi budaya dan diplomasi di
setiap pesinggahan. Jalur inilah yang akhirnya menghubungkan nusantara dan dunia. Datangnya
penutur bahasa Austronesia ke nusantara sekitar 4.500 tahun lalu dengan perahu menjadi awal
pertukaran rempah dan komoditas lain antarpulau di Indonesia Timur. Budaya mereka inilah yang
menjadi cikal bakal lahirnya budaya bahari yang melayarkan rempah hingga ke Asia Selatan sampai
Afrika Timur.

Jejak kayu gaharu ditemukan di India. Cengkih dan kayu manis dari Indonesia timur sudah ada
di Mesir dan Laut Merah. Nenek moyang kita juga membawa rempah ke Asia Tenggara, hingga ke
Campa, Kamboja, sehingga terjadi persebaran budaya logam dari Dongson (Vietnam) hingga ke
Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua.

Sejak awal Masehi, Jalur Rempah telah menghubungkan India dan Tiongkok. Tercatat sudah ada
pelaut Jawa yang mendarat di Tiongkok pada abad ke-2 Masehi. Kapal-kapal nusantara digunakan
para biarawan dari Tiongkok untuk pergi belajar agama Buddha di Suvarnadvipa atau Sriwijaya dan
di India. Kerajaan besar Sriwijaya, Mataram Hindu, Singasari, dan Majapahit menjadikan
perdagangan rempah sebagai jalur interaksi utama yang menghubungkan nusantara dengan Asia
Tenggara, Tiongkok, Asia Selatan, Asia Barat, hingga ke Afrika Timur.

Karena itu tak dapat dipungkiri bahwa jauh sebelum bangsa Eropa melakukan aktivitas
perdagangan di Asia Tenggara, para pedagang nusantara telah turut aktif dalam jaringan
perdagangan dunia. Rempah nusantara dan Asia telah terkenal di Eropa jauh sebelum mereka
dikenal di kawasan nusantara dan Asia. Posisi strategis yang menghubungkan Samudra Hindia dan
Laut Tiongkok Selatan, menghubungkan Asia Timur dengan Asia Barat hingga Timur Tengah, Afrika
dan Eropa menjadikan Nusantara sebagai hub penghubung jaringan perdagangan dunia.

Jack Turner menulis dalam bukunya Spice, The History of a Temptation (2005): “Tidak ada
rempah-rempah yang menempuh perjalanan lebih jauh ataupun lebih eksotis daripada cengkih,
pala, dan bunga pala Maluku. Setelah panen di hutan pala di Banda atau di bawah bayangan gunung
vulkanik Ternate dan Tidore. Selanjutnya, kemungkinan besar rempah tersebut dimuat dalam salah
satu cadik yang masih melintasi pulau-pulau di Nusantara. Rempah bisa juga dibawa oleh pedagang
China yang diketahui telah mengunjungi Maluku dari sejak abad ke-13. Bergerak ke barat melewati
Sulawesi, Borneo, dan Jawa melalui Selat Malaka, rempah-rempah tersebut lalu dikapalkan menuju
India dan pasar rempah di Malabar. Selanjutnya komoditas itu dikirim dengan kapal Arab
menyeberangi Samudra Hindia menuju Teluk Persia atau Laut Merah. Di salah satu dari sekian
banyak pelabuhan tua, Basra, Jeddah, Muskat atau Aqaba, rempah lalu dialihkan ke dalam karavan
besar menyusuri gurun pasir menuju pasar-pasar jazirah Arab dan Alexandria dan Levant. Baru
setelah mencapai perairan Mediterania, rempah-rempah akhirnya tiba di tangan bangsa Eropa.”
https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/artikel/jalur-rempah-memuliakan-masa-lalu-untuk-
kesejahteraan-masa-depan

Refleksi:
• Aktivitas pembelajaran dengan menjelaskan dan meminta seluruh peserta didik membuat
kesimpulan singkat dari apa yang mereka saksikan melalui video pembelajaran serta membuat
penugasan berdasarkan materi yang dipelajari.

1. Terbentuknya jalur perdagangan Nusantara dimulai pada masa kerajaan apa? Jelaskan!
2. Jelaskan pengaruh Sriwijaya dan Majapahit terhadap berkembangnya perdagangan Nusantara!
3. Faktor apa yang membuat sebuah kerajaan dapat menjadi pusat perdagangan?
4. Sebutkan rempah-rempah yang menjadi komoditas di masa kerajaan maritim Hindu-Buddha
Indonesia?

Lembar Refleksi Diri (Sikap) Peserta Didik


1. Isikan identitas Anda!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Kurang Setuju, (3) Setuju, (4)
Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap Anda!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya senang mengikuti pembelajaran sejarah hari ini.
2. Saya sangat menyukai setiap aktivitas yang diikuti selama
mengikuti pembelajaran sejarah
3. Saya paham dengan tujuan pembelajaran sejarah hari ini.
4. Saya berniat melakukan setiap aktivitas yang terdapat dalam
tujuan belajar sejarah.
5. Saya membuat tugas secara mandiri, apabila tugas tersebut
harus dilakukan secara individu.
6. Saya senang bekerja sama dengan semua teman baik
dengan kelompok sendiri atau dengan kelompok lain di kelas.
7. Saya siap serta saling membantu dan berkolaborasi
melakukan tugas kelompok.
8. Saya terbuka dan siap berbagi peran dalam mengerjakan
tugas kelompok.
9. Saya suka menyapa dan bersikap ramah jika bertemu orang
yang saya kenal.
10. Saya selalu disiplin dalam menjaga kebersihan baik di dalam
atau di luar kelas.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor 11 s.d Jika mendapat skor <
30 dari pernyataan di 21 s.d 30 dari 20 dari pernyataan di atas. 11 pernyataan di
atas. pernyataan di atas. atas.

Lembar Refleksi Diri (Pengetahuan dan Keterampilan) Peserta Didik


Cara Menceklis
1. Isikan identitas peserta didik!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Ragu-ragu, (3) Setuju, (4) Sangat
Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap peserta didik!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya dapat menjelaskan aktivitas perdaganan di masa
kerajaan kerajaan maritim Hindu-Buddha.
2. Saya dapat menjelaskan komoditas perdagangan di masa
kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha Indonesia.
3. Saya dapat menjelaskan bagaimana terbentuknya jalur
perdagangan di masa kerajaan-kerajaan maritim Hindu-
Buddha Indonesia.
4. Saya dapat menjelaskan bagaimana Sriwijaya mengawali
aktivitas perdaganan nya.
5. Saya dapat menjelaskan bagaimana Majapahit mengawali
aktivitas perdaganan nya.
6. Saya dapat memberikan contoh bagaimana kerajaan Hindu-
Buddha yang agraris dapat melakukan perdagangan rempah
rempah dari wilayah pedalaman.
7. Saya dapat menunjukkan peta perdagangan di masa
kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha Indonesia.
8. Saya dapat menjelaskan kesimpulan dari terbentuknya jalur
perdagangan serta jalur rempah di masa kerajaan-kerajaan
maritim Hindu-Buddha Indonesia.
9. Saya dapat menjelaskan aktivitas perdaganan di masa
kerajaan kerajaan maritim Hindu-Buddha.
10. Saya dapat menjelaskan komoditas perdagangan di masa
kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha Indonesia.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor 6 s.d 10 Jika mendapat skor <
15 dari pernyataan di 11 s.d 15 dari dari pernyataan di atas. 6 pernyataan di atas.
atas. pernyataan di atas.

Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam melakukan aktivitas
pembelajaran, dapat meminta minta remedial, baik remedial teaching atau remedial test.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam melakukan
aktivitas pembelajaran di atas, dapat meminta pengayaan sesuai dengan kesepakatan.
LAMPIRAN- LAMPIRAN

Lampiran 1
LEMBAR KERJA SISWA
A. Pilihan Ganda
1. Proses Hinduisasi melahirkan aturan pembagian kasta. Aturan kasta tidak banyak
berpengaruh terhadap tata kehidupan pedesaan di Indonesia, karena ....
A. masyarakat di daerah pedesaan tetap hidup berdasarkan asas kekeluargaan dan
kegotongroyongan
B. masyarakat pedesaan sudah terbiasa hidup berdasarkan kasta
C. masyarakat di pedesaan hidup berdasarkan pola kepribadian bangsa
D. masyarakat di pedesaan tidak terpengaruh kebudayaan Hindu-Buddha
E. masyarakat di pedasaan tidak berperan dalam masuknya budaya India

2. Ada beberapa teori tentang masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia, salah satu teori yang
dikemukakan Van Leur. Menurut pendapat Van Leur, Hindu-Buddha masuk ke Indonesia
dibawa oleh kaum ....
A. sudra
B. ksatria
C. brahmana
D. pedagang India
E. pedagang Indonesia

3. Kerajaan Kutai, memiliki tujuh buah prasasti yang ditulis dengan huruf Pallawa, dengan
bahasa Sanskerta. Semua prasastinya tertulis pada ....
A. yupa
B. menhir
C. prasasti
D. batu besar
E. kulit kayu

4. Raja I Kudungga mempunyai putra Aswawarman (Vamsakarta: pembentuk dinasti).


Aswawarman memiliki tiga orang putra, di antaranya yang terkenal adalah ....
A. Mulawarman
B. Balaputra Dewa
C. Purnawarman
D. Shri Baduga Maharadja
E. Waprakeswara.

5. Sebagai negara kerajaan yang bercorak Hindu pertama, masyarakat mengenal kasta.
Keluarga Kudungga pernah melakukan upacara, yaitu upacara penyucian diri untuk masuk
pada kasta ksatria, yaitu upacara . . . .
A. waprakeswara.
B. Vratyastoma
C. Gomati
D. Yupa
E. Kaiber Pass

6. Kerajaan Kutai terletak di tepi sungai, maka diperkirakan aktivitas … berkembang dalam
masyarakat.
A. keagamaan
B. pertanian
C. perdagangan
D. pelayaran dan perdagangan
E. pertanian dan pelayaran
7. Kerajaan Tarumanegara, terletak di Jawa Barat (di antara tiga daerah, Karawang-Jakarta-
Bogor). Berdiri hampir bersamaan dengan kerajaan Kutai pada abad ke-4 & ke-5 M. Rajanya
yang terkenal adalah ....
A. Mulawarman
B. Aswawarman
C. Purnawarman
D. Kudungga
E. Balaputra Dewa

8. Masyarakat KerajaanTarumanegara terdiri dari 3 golongan, yaitu ....


A. masyarakat Hindu, masyarakat Buddha, dan masyarakat budaya asli
B. petani, pedagang, dan perajin
C. petani, pedagang, dan pelayar
D. masyarakat pribumi, keturunan asing, dan masyarakat Hindu
E. masyarakat Hindu, masyarakat Buddha, dan masyarakat petani

9. Masyarakat Tarumanegara terkenal memiliki kebudayaan yang tinggi, sebab ....


A. menguasai teknik penulisan huruf Pallawa dan menggunakan bahasa Sansekerta
B. memelihara perdagangan dan pelayaran
C. menguasai teknik pelayaran dan pertanian
D. mata pencaharian utama masyarakat dan aktivitas perdagangan
E. memiliki pelabuhan laut yang menjadi pusat perdagangan di Asia Tenggara

10. Awal perkembangannya Sriwijaya dipimpin oleh Dapunta Hyang yang ekspansionis.
Bahkan hingga Malaka, Kedah, dan Tanah Genting Kra. Tujuan utamanya adalah ....
A. menguasai Pelabuhan Malaka yang sangat ramai
B. menguasai pelayaran dan perdagangan
C. menjadi pusat agama Buddha di Asia Tenggara
D. kunci perdagangan dan pelayaran internasional
E. melakukan ekspansionis

11. Berikut ini salah satu sumber asing yang menjelaskan keberadaan Sriwijaya, yaitu ....
A. A. I-Tsing (Pendeta Buddha Asal Tiongkok), pada abad ke VII pelayaran ke negeri
Tiongkok didominasi kapal-kapal dari Sriwijaya.
B. Fa-Hien, Raja sangat memperhatikan keberadaan kaum Brahmana karena dianggap
memiliki kedudukan terhormat dan penting
C. Pertanian merupakan mata pencaharian utama masyarakat. Aktivitas perdagangan pun
juga telah berkembang (berdasarkan catatan Fa-Hien)
D. Ibnun Battuta: Masyarakat sudah mengenal penanggalan. Raja sangat memperhatikan
keberadaan kaum Brahmana
E. Marcopolo: kebersamaan sangat mereka junjung tinggi. Kehidupan keagamaan sudah
berjalan dengan baik

12. Perhatikan gambar berikut!

Gambar di samping menunjukkan peta jaringan perdagangan di


masa kerajaan ....
A. Majapahit
B. Singasari
C. Kediri
D. Sriwijaya
E. Mataram Kuno
13. Prasasti Canggal, 654 C (732 M), Prasasti Kalasan, Prasasti Karang Tengah, Prasasti
Argopuro, Prasasti Kedu (907 M), Prasasti Mantyasih (907 M), Prasasti Wanua Tengah III
(903 M), Prasasti Ligor, Prasasti Ratu Boko, Prasasti Kelurak, dan Cerita Parahyangan.
Sumber-sumber di atas merupakan bukti keberadaan kerajaan ....
A. Sriwijaya
B. Majapahit
C. Singhasari
D. Mataram Kuno
E. Mataram Islam

14. Sejarah raja-raja Mataram Kuno yang memerintah secara garis besar dibedakan menjadi
dua dinasti atau wangsa besar, yaitu ....
A. Isyana dan Girindrawangsa
B. Girindrawangsa dan Sanjaya
C. Isyana dan Syailendra
D. Sanjaya dan Syailendra
E. Isyana dan Sanjaya

15. Pusat pemerintahan kerajaan Mataram dipindahkan dari Jawa Tengah ke Watugaluh, Jawa
Timur oleh Mpu Sindok. Perpindahan itu disebabkan oleh ....
A. letusan gunung Merapi dan serangan kerajaan Sriwijaya
B. bencana kelaparan dan serangan Majapahit
C. bencana kelaparan dan meletusnya gunung Merbabu
D. serangan kerajaan Singasari dan meletusnya gunung Merapi
E. meletusnya gunung Merapi dan serangan raja Kediri

16. Raja pertama Singhasari adalah Ken Arok (Sri Rajasa Sang Amurwabhumi) dengan
dinastinya Girindrawangsa. Ken Arok menjadi Raja Singasari pertama setelah membunuh ...
A. Mpu Gandring
B. Anusapati
C. Tunggul Ametung
D. Tohjaya
E. Mpu Sindok

17. Ekonomi Singhasari bersumber dari pertanian & perdagangan (terletak di daerah pedalaman
dan dilalui 2 sungai besar: Bengawan Solo & Kali Brantas). Perdagangan mulai mendapat
perhatian semasa pemerintahan Kartanegara. Perhatian itu tampak dari keinginannya
menggeser kedudukan Sriwijaya sebagai pengendali perdagangan di Selat Malaka. Untuk
itu, Kartanegara mengirim ekspedisi ... ke Selat Malaka.
A. Pamalayu
B. Nusantara
C. Singhasari
D. melayu
E. otonomi melayu

18. Setelah meninggal, ia digantikan anakanya: Jayanegara (Kala Gemet, 1309), beliau
merupakan raja yang lemah sehingga banyak terjadi pemberontakan (Pemberontakan
Ronggolawe, Pemberontakan Lembu Sora, Pemberontakan Nambi, Pemberontakan Kuti).
Jayanegara meninggal tahun 1328 karena dibunuh Tanca (tabib istana).
Tulisan di atas menceritakan tentang kisah dari Raja Singhasari yang kemudian digantikan
oleh ....
A. Hayam Wuruk
B. Gajah Mada
C. Kertanegara
D. Raden Wijaya
E. Tribhuwana Tunggadewi
19. Kerajaan Majapahit membagi kelompok masyarakatnya menjadi 3 golongan, yaitu ….
A. masyarakat Hindu,masyarakat Buddha dan masyarakat budaya asli
B. petani, pedagang dan perajin
C. petani, pedagang dan pelayar
D. masyarakat pribumi, keturunan asing, dan masyarakat Hindu
E. masyarakat Hindu, masyarakat Buddha, dan masyarakat petani

20. Perhatikan pernyataan di bawah ini!


Prasasti Kedukan Bukit pertama kali dikenali sebagai sebuah prasasti oleh M. Batenburg
pada tanggal 29 November 1920 di kampung Kedukan Bukit, Palembang. Prasasti ini
merupakan prasasti tertua dari masa Kerajaan Sriwijaya, beraksara Pallawa dan berbahasa
Melayu Kuno.
Berikut ini isi dari Prasasti Kedukan Bukit yang menggambarkan kejayaan Kerajaan
Sriwijaya, yaitu ....
A. pembuatan taman bernama Sriksetra. Taman itu dibuat oleh Dapunta Hyang untuk
kemakmuran semua makhluk
B. kutukan bagi rakyat yang melakukan kejahatan dan tidak taat pada perintah raja
C. berdirinya Kerajaan Sriwijaya pada tahun 683 M. Pusat kerajaan terletak di dekat Kota
Palembang
D. Dapunta Hyang mengadakan perjalanan suci (sidhayarta) dengan perahu dan
membawa 20.000 orang. Dalam perjalanan tersebut, ia berhasil menaklukkan beberapa
daerah
E. ini adalah dua tapak kaki Raja Purnawarman raja dari negeri Taruma, raja yang gagah
berani

21. Perhatikan informasi berikut ini!


Majapahit adalah kerajaan yang bercorak Hindu. Sebagai kerajaan Hindu, eksistensi raja
dianggap sebagai penjelmaan dewa dan memegang kekuasaan tertinggi dalam masyarakat.
Dalam menjalankan pemerintahan, raja dibantu oleh dewan penasehat kerajaan atau
bhatara sapta prabu, terdiri dari para putra dan kerabat kerajaan. Bercorak ekonomi maritim
dan agraris (letak di darah pedalaman dan dekat aliran sungai). Corak maritim terlihat dari
besarnya angkatan laut yang dimilikinya yang mampu menaklukkan daerah-daerah lain di
nusantara. Pada masa keemasan, semua wilayah pantai Jawa dan Sumatra berada di
bawah kekuasaan Majapahit. Untuk membangkitkan semangat juang para prajuritnya, Gajah
Mada mengucapkan sebuah moto yang sangat terkenal dan hingga saat ini digunakan oleh
angkatan laut Indonesia. Semboyan tersebut berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya
“Di laut kita Jaya”. Semboyan tersebut adalah ... .
A. Kartika Chandra Kirana
B. Swabhuawana Paksa
C. Bhayangkara
D. Kartika Eka Paksi
E. Jalesveva Jayamahe

22. Perhatikan informasi berikut ini!


“Kerajaan Sriwijaya bukan lagi kerajaan senusa, melainkan negara antarnusa.”
Berdasarkan pernyataan di atas, Sriwijaya merupakan ....
A. negara yang berkuasa atas satu pulau
B. negara dengan luas hampir meliputi wilayah nusantara
C. negara yang berkuasa atas Tulang Bawang, Kedah, dan pulau Bangka
D. pusat pemerintahan dari kerajaan lain
E. kerajaan penghubung antarnusa

23. Simaklah narasi sejarah di bawah ini!


“Sesudah tunduk Nusantara, saya akan beristirahat; sesudah kalah Gurun Seran,
Tanjungpura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, Barulah saya akan
beristirahat”.
Demikian adalah isi dari sumpah amukti palapa. Salah satu fakta sejarah yang berhubungan
akibat adanya Sumpah Palapa tersebut adalah ….
A. Banyak lahirnya karya sastra dari para pujangga majapahit
B. Lahirnya golongan agama sinkretisme antara Syiwaisme dan Buddha
C. Terjadinya peristiwa Bubat sebagai salah satu upaya ekspansi politik Majapahit
D. Terbentuknya tiga badan pembantu raja dalam menjalankan kerajaan Majapahit
E. Pecahnya perang saudara antara para penerus Raja Hayam Wuruk dari garis keturunan
selirnya

24. Perhatikan data-data berikut ini!


1. Berubahnya Sriwijaya menjadi kerajaan agraris.
2. Sriwijaya memindahkan bandar transitonya ke wilayah Lampung.
3. Letak Kota Palembang semakin jauh dari laut.
4. Berkurangnya kapal dagang yang singgah.
5. Terjadinya serangan atas Sriwijaya dari kerajaan lain.
Berdasarkan data-data di atas, sebab-sebab runtuhnya kerajaan Sriwijaya ditunjukkan oleh
nomor ....
A. 1, 2, 3
B. 1, 3, 5
C. 2, 3, 4
D. 3, 4, 5
E. 1, 4, 5

25. Perhatikan data-data berikut ini!


1. Pusat kerajaan di tepi sungai besar, yaitu di tempat terpecahnya Sungai Brantas menjadi
Kali Porong dan Kali Mas, serta mudah dilayari sehingga hubungan dengan daerah luar
sangat mudah.
2. Kemajuan kegiatan perdagangan antara India dan Cina yang melintasi Selat Malaka
sehingga membawa keuntungan yang terbesar bagi Majapahit.
3. Munculnya tokoh negarawan yang cakap, contohnya Raden Wijaya.
4. Keruntuhan Kerajaan Funan di Vietnam Selatan akibat serangan Kerajaan Kamboja
memberikan kesempatan bagi perkembangan Majapahit sebagai negara maritim.
5. Letak Majapahit secara geografis sangat baik, yaitu di tengah-tengah jalur perdagangan
internasional antara Maluku dan Malaka sehingga lebih mudah berperan, khususnya
dalam bidang politik dan ekonomi.
Berdasarkan data-data di atas, yang merupakan penyebab kejayaan kerajaan Majapahit
ditunjukkan oleh nomor ....
A. 1, 2, 3
B. 1, 3, 5
C. 1, 4, 5
D. 2, 3, 4
E. 3, 4, 5

26. Adanya sekelompok orang yang melarikan diri dari India karena kalah dalam perebutan
kekuasaan di kerajaan dan kemudian mendirikan kerajaan di Indonesia adalah teori yang
menjelaskan masuknya agama Hindu yang dikenal sebagai teori ....
A. arus balik
B. waisya
C. asimilasi
D. brahmana
E. ksatria

27. Persentuhan antara India dengan wilayah nusantara didorong oleh berbagai faktor, salah
satu faktor yang paling penting adalah ....
A. banyak suku-suku bangsa di Nusantara yang memiliki tradisi bahan
B. suku-suku bangsa yang bermukim di pesisir sesungguhnya adalah perantau
C. adanya angin musim barat dan timur yang mendorong timbulnya pelayaran
D. timbulnya hubungan dagang antara Cina dengan India melalui jalur pelayaran
E. timbulnya gangguan keamanan pada rute darat jalur perdagangan antara Cina dengan
India

28. Jaringan nusantara terbentuk melalui jalur perdagangan. Sejak abad ke-5, Indonesia sudah
dilintasi jalur perdagangan laut antara India dan China. Jalur perniagaan dan pelayaran
yang melalui laut dimulai dari wilayah ….
A. Cina menuju Kalkuta India
B. India menuju Yunan
C. Asia Tengah menuju Eropa
D. Yunan menuju Eropa
E. Asia Tengah menuju Kalkuta India.

29. Sriwijaya menjadi pengendali jalur perdagangan antara India dan Tiongkok, yakni dengan
penguasaan atas Selat Malaka dan Selat Sunda. Orang Arab mencatat bahwa Sriwijaya
memiliki aneka komoditas, di antara komoditas tersebut adalah ….
A. kapur barus, gaharu, cengkih, dan pala
B. beras, pala, dan lada
C. gading, beras, dan gaharu
D. kapas, gaharu, dan beras
E. gading, beras, dan timah

30. Sejak awal Masehi, Jalur Rempah telah menghubungkan India dan Tiongkok. Tercatat sudah
ada pelaut Jawa yang mendarat di Tiongkok pada abad ke-2 Masehi. Kapal-kapal nusantara
digunakan para biarawan dari Tiongkok untuk pergi belajar agama Buddha di Suvarnadvipa
atau Sriwijaya dan di India. Kerajaan besar Sriwijaya, Mataram Hindu, Singasari, dan
Majapahit menjadikan perdagangan rempah sebagai jalur interaksi utama yang
menghubungkan nusantara dengan ….
A. Asia Tengah, India, dan Eropa
B. Asia Tenggara, Asia Tengah, dan Cina
C. Asia Tengah, Cina, dan Eropa
D. Asia Tenggara, Tiongkok, Asia Selatan, Asia Barat, hingga ke Afrika Timur
E. Asia Tengah, Cina, Eropa, hingga Afrika

B. Essay
1. Apa kelebihan dan kelemahan dari Teori Waisya? Jelaskan!
2. Jelaskan tentang teori Brahmana!
3. Saluran masuknya agama Hindu-Buddha adalah lewat perdagangan, beri penjelasan singkat
tentang hal ini!
4. Jelaskan mengapa keberadaan kaum Brahmana begitu penting di Kerajaan Kutai!
5. Apa yang membuat agama Hindu-Buddha begitu cepat menyebar di wilayah Indonesia?
6. Adakah bukti tertulis yang menjelaskan bahwa kerajaan Tarumanegara merupakan Kerajaan
agraris? Jelaskan!
7. Tuliskan prasasti-prasasti yang menjadi sumber sejarah Kerajaan Sriwijaya!
8. Tuliskan prasasti-prasasti yang menjadi sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara!
9. Sebutkan penyebab runtuhnya negara-negara Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia secara
umum!
10. Apa perbedaan fungsi candi bagi masyarakat India dan masyarakat Indonesia?
11. Tuliskan sumbangan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha bagi bangsa Indonesia!
12. Tuliskan persamaan dan perbedaan agama Hindu dan Buddha!
13. Tuliskan lima contoh akulturasi budaya Hindu-Buddha dengan budaya Indonesia!
14. Jelaskan keberadaan jalur rempah di masa Hindu-Buddha!
15. Jelaskan dampak positif dari keberadaan jalur rempah pada masa Hindu-Buddha!
Lampiran 2
DAFTAR PUSTAKA
MODUL AJAR
MATERI : KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA

INFORMASI UMUM

I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Abdul Aziz Hidayatullah
Satuan Pendidikan : SMA/MA
Fase / Kelas : E - X (Sepuluh)
Mata Pelajaran : IPS (Sejarah Indonesia)
Prediksi Alokasi Waktu : 4x Pertemuan
Tahun Penyusunan : 2023

II. KOMPETENSI AWAL


• Peserta didik mampu memahami teori-teori masuknya Islam ke Indonesia serta
mendeskripsikan bagaimana terbentuknya jaringan perdagangan dan budaya Indonesia,
mengidentifikasi kerajaan-kerajaan maritim Islam di Indonesia serta hasil-hasil budaya
kerajaan-kerajaan maritim Islam Indonesia. Selain itu, melalui literasi dan diskusi, peserta didik
mampu menjelaskan eksistensi jalur rempah bagi perdagangan dunia pada masa Islam.

III. PROFIL PELAJAR PANCASILA


• Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dilakukan melalui kegiatan berdoa
sebelum dan sesudah pembelajaran, mensyukuri segala ciptaan Tuhan Yang Maha Esa atas
segala hasil alam Indonesia melalui jalur rempahnya.
• Berkebhinekaan Global, dilakukan melalui sikap menghargai berbagai teori mengenai asal-
usul manusia Indonesia, teori masuknya Hindu-Buddha serta teori masuknya Islam.
• Mandiri, melalui pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan saat melihat sebuah video
maupun membaca sumber, mengerjakan segala tugas individu yang diberikan dalam upaya
menyelesaikan kompetensinya.
• Integritas, dengan menyertakan sumber sejarah pada saat proses pembuatan laporan baik
tulis, audio, visual, maupun audio visual.
• Bernalar Kritis, melalui proses informasi dan gagasan serta melakukan evaluasi terhadap
prosedur yang dilakukan, mampu mengemukakan pendapat mengenai informasi maupun
gagasan yang muncul setelah mempelajari hubungan manusia dan sejarah.
• Kreatif, melalui hasil karya atau gagasan atau tindakan yang orisinal dalam pengerjaan tugas-
tugas yang diberikan baik dalam bentuk audio, visual, audio visual, maupun karya tulis.
• Bergotong Royong, bekerja sama dan berkolaborasi dalam melaksanakan dan mengerjakan
tugas-tugas kelompok yang diberikan..

IV. SARANA DAN PRASARANA


• LCD proyektor,
• Komputer atau Laptop
• Jaringan Internet
• Lembar Kerja

V. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.
VI. MODEL PEMBELAJARAN
Tatap muka
KOMPONEN INTI

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu:
• Menjelaskan teori-teori masuknya Islam.
• Menjelaskan terbentuknya jalur perdagangan di masa kerajaan Islam Nusantara.
• Menganalisis perubahan, perkembangan, keberlanjutan kerajaan-kerajaan Islam Indonesia.
• Menganalisis secara sinkronik dan diakronik keberadaan kerajaan-kerajaan Islam Indonesia.
• Menjelaskan keberadaan Jalur Rempah di masa kerajaan-kerajaan Islam Indonesia.

II. PEMAHAMAN BERMAKNA


• Peserta didik melalui literasi, diskusi, dan penelitian berbasis proyek kolaboratif mampu
menjelaskan berbagai teori tentang masuk dan berkembangnya Islam dan peninggalan
budaya Islam Indonesia. Mengidentifikasi kerajaan-kerajaan maritim Islam nusantara. Selain
itu, melalui literasi dan diskusi, peserta didik mampu menjelaskan konsep dan keberadaan
jalur rempah pada masa kerajaan-kerajaan maritim Islam.

III. PERTANYAAN PEMANTIK


• Mengapa peserta didik perlu mempelajari teori-teori masuknya Islam, keberadaan dan
perkembangan kerajaan maritim Islam serta peninggalan budayanya. Selain itu, melalui
literasi dan diskusi, peserta didik mampu menjelaskan tentang jalur perdagangan dan
keberadaan jalur rempah di Islam.

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN


PERTEMUAN KE-1
Materi: Kerajaan Islam di Indonesia
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
1) Memeriksa kesiapan peserta didik pada awal pertemuan, meminta salah seorang peserta
didik memimpin doa kemudian berdoa bersama.
2) Menjelaskan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).
3) Menjelaskan tentang program Remedial dan KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran).
4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan
dengan mengajukan pertanyaan awal, siapa yang suka belajar sejarah dan siapa yang tidak
suka belajar sejarah.

b. Kegiatan Inti (60 menit)


Langkah-langkah kegiatan pembelajaran inti sebagai berikut:
Siswa menyaksikan video berikut tentang proses masuk dan berkembangnya agama Islam di
Indonesia. Mengapa Islam begitu cepat di terima oleh masyarakat Indonesia, serta aktivitas
perdagangan yang menjadi saluran awal masuknya Islam di Indonesia.
MASUKNYA AGAMA ISLAM KE INDONESIA - YouTube SALURAN SALURAN PENYEBARAN
ISLAM DI INDONESIA - YouTube 7 Alasan Islam mudah berkembang di Indonesia - YouTube
Sebelum kita mempelajari masuk dan berkembangnya Hindu-Buddha Indonesia, ada
baiknya kita mempelajari lebih dahulu Keuntungan sebagai wilayah maritim serta terbentuknya
perdagangan internasional pada masa kuno, teori-teori masuknya agama dan kebudayaan
Hindu dan Buddha.
Aktivitas pembelajaran terkait materi asal usul nenek moyang bangsa Indonesia:
a. Guru memberikan lembar kerja kerja yang berisikan tentang aktivitas siswa terkait proses
masuk dan berkembangnya agama Islam.
b. Teori-teori masuknya Islam ke Indonesia.
c. Bukti-bukti masuknya Islam ke Indonesia
peta penyebaran islam di indonesia - Bing images

Proses Masuk dan berkembangnya Agama Islam di Indonesia


Terdapat beberapa pendapat yang berbeda-beda tentang proses masuk dan berkembangnya
Islam ke Indonesia, di antaranya: Agama Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-7. Hal ini
didasarkan pada berita dari China zaman Dinasti Tang yang mengatakan bahwa orang-orang Arab
telah membuat koloni di Kanton dan Pantai Barat Sumatra pada abad ke-7.
Ada beberapa teori yang menjelaskan dari manakah Islam masuk dan berkembang di Indonesia,
berikut ini beberapa teori tersebut.

Beberapa Pendapat tentang Masuknya Islam ke Indonesia


a. Teori Gujarat (India): W. F. Stutterheim. Peninggalan nisan Sultan Malik al-Saleh yang reliefnya
menunjukkan kesamaan dengan nisan-nisan yang terdapat di Gujarat, India.
b. Teori Makkah (Arab): Hamka. (1) Dianutnya mazhab Syafi’i oleh sebagian besar masyarakat
Indonesia. Mazhab Syafi’i sendiri merupakan mazhab besar dan istimewa di Makkah; dan (2)
Adanya perkampungan orang-orang Arab di Pantai Barat Sumatra.
c. Teori Persia: Hoesein Djajadiningrat. Adanya kesamaan budaya. Antara lain dalam hal
peringatan 10 Muharam atau Syura sebagai peringatan kaum Syiah atas kematian Husain, putra
Ali.
d. Teori Bengali (Bangladesh): S.Q Fatimi. Teori ini mengemukakan Islam datang ke Indonesia
berasal dari Benggali. Dasar teori ini karena tokoh-tokoh Islam di Samudera Pasai merupakan
keturunan Benggali.
e. Teori Pantai Coromandel (India): Thomas W. Arnold dan Morisson. Menurut teori ini Islam
datang ke Indonesia melalui Coromandel dan Malabar (India). Dasar teori ini adalah Gujarat
belum menjadi pusat perdagangan yang menghubungkan wilayah Timur Tengah dan nusantara.

Proses Penyebaran Islam di Indonesia


Berlangsung secara damai (pacific penetration)
Pertama, penduduk Indonesia “berhubungan” dengan agama Islam dan kemudian menganut
ajarannya.
Kedua, orang-orang asing (Arab, India, Cina, dll.) yang telah memeluk Islam dan menetap di
Indonesia, kemudian melakukan perkawinan campuran dan mengikuti gaya hidup lokal.
Pengetahuan agama Islam dan aktivitas keagamaannya itu yang kemudian secara perlahan mulai
diikuti oleh masyarakat setempat.

Kondisi Politik di Beberapa Wilayah Nusantara Masa Kedatangan Pengaruh Islam


a. Sumatra
Pada abad ke-13, Kerajaan Sriwijaya mulai mengalami kemunduran.
b. Jawa
Surutnya pengaruh Majapahit akibat terjadinya konflik politik internal kerajaan, yaitu
perebutan kekuasaan di antara keturunan raja. Dampaknya, banyak daerah-daerah vassal
Majapahit yang kemudian melepaskan diri.
c. Kalimantan Selatan
Sebelum kedatangan Islam di daerah ini sudah berkembang kerajaan yang bercorak
Indonesia-Hindu dengan pusatnya berada di Negara Daha.
d. Kalimantan Timur: Sebelum kedatangan Islam, corak Indonesia-Hindu lebih dominan
dalam kehidupan kerajaan-kerjaan di Kalimantan Timur, seperti kerajaan Kutai yang
merupakan kerajaan Hindu tertua di nusantara.

Beberapa Bukti Masuknya Islam di Indonesia.


a. Makam Fatimah binti Maimun
Ditemukan di Leran, Gresik. Pada batu nisannya tertulis nama Fatimah binti Maimun dan angka
tahun 1082 (475 H). Artinya, bahwa pada akhir abad XI Islam telah masuk ke Indonesia.
b. Makam Sultan Malik Al-Saleh
Di Aceh, berangka tahun 1297. Mengingat Malik Al-Saleh adalah seorang sultan, maka dapat
diperkirakan bahwa Islam telah masuk ke daerah Aceh jauh sebelum Malik Al-Saleh mendirikan
Kesultanan Samudera Pasai.
c. Sumber Berita/Catatan Perjalanan
1. Sumber Berita Ma-Huan
Pada abad ke-13 Islam telah berkembang di Indonesia. Dibuktikan dengan penemuan
puluhan batu nisan muslim di Troloyo, Trowulan Gresik yang berasal dari abad ke-13.
2. Sumber Berita Marco Polo
(Musafir dari Venesia, Italia yang pernah singgah di Perlak dan beberapa tempat di Aceh
bagian utara dalam perjalanananya ke Cina). Bahwa pada abad XIII Islam telah
berkembang di Sumatra bagian Utara. Di Perlak, pada tahun 1292 telah banyak
masyarakatnya yang memeluk Islam
3. Ceritera Ibnu Battuta
(Pada tahun 1345, Ibn Battuta mengunjungi Samudera Pasai. Ia seorang pengembara yang
termashur dari Taugier (Marroko) yang hidup pada tahun 1304-1378). Tahun 1345 Islam
telah berkembang di Aceh. Sultan Samudera Pasai sangat baik terhadap ulama dan
rakyatnya. Samudera Pasai merupakan kesultanan dagang yang sangat maju.
4. Sumber Dinasti Tang
Islam masuk ke Nusantara sejak abad ke-7 dan 8 M. Hal itu dibuktikan dengan ramainya
Selat Malaka dari aktivitas pedagang-pedagang muslim.
5. Sumber berita Tome Pires
Dalam Suma Orienta, Pires menyebutkan bahwa daerah-daerah sekitar pesisir utara
Sumatra telah banyak masyarakat dan kerajaan Islam.

1. Lengkapilah tabel berikut ini!


Teori Pendukung Tokoh yang Mengemukakan Bukti/Dasar Teori
Teori Gujarat
Teori Benggali
Teori Persia
Teori Coromandel
Teori Arab

2. Tuliskan kesimpulan yang dapat diambil setelah mempelajari 5 teori di atas!


3. Bagaimana kondisi beberapa wilayah Indonesia sebelum kedatangan Islam? Lengkapilah tabel
berikut!
No Wilayah Nusantara Kondisi sebelum Masuknya Islam
1. Sumatra
2. Jawa
3. Kalimantan Selatan
4. Kalimantan Timur
4. Secara umum dapat diambil kesimpulan, sebelum masuknya Islam, bagaimana kondisi
nusantara?
5. Bukti-bukti masuknya Islam di Indonesia
Ditemukan/ Wilayah Tempat
Bukti Tertulis/Cerita/Kabar Bangunan/Makam
Cerita Kabar

Berdasarkan temuan, cerita, dan kabar yang beredar, kita dapat menyimpulkan kapankah Islam
masuk ke Indonesia? Jelaskan!

Refleksi:
• Berdasarkan penugasan yang dibuat masing-masing peserta didik, mereka dapat
menyimpulkan mengapa mereka perlu mempelajari teori-teori masuk dan berkembangnya
Islam di Indonesia serta bukti-bukti sejarah yang menunjukkan kapan Islam masuk ke
Indonesia.
• Melalui diskusi serta literasi peserta didik juga mampu menjelaskan jalur perdagangan serta
jalur rempah di masa masuknya Islam ke Indonesia.

Lembar Refleksi Diri (Sikap) Peserta Didik


1. Isikan identitas Anda!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Kurang Setuju, (3) Setuju, (4) Sangat
Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap Anda!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya senang mengikuti pembelajaran sejarah hari ini.
2. Saya sangat menyukai setiap aktivitas yang diikuti selama
mengikuti pembelajaran sejarah
3. Saya paham dengan tujuan pembelajaran sejarah hari ini.
4. Saya berniat melakukan setiap aktivitas yang terdapat dalam
tujuan belajar sejarah.
5. Saya membuat tugas secara mandiri, apabila tugas tersebut
harus dilakukan secara individu.
6. Saya senang bekerja sama dengan semua teman baik dengan
kelompok sendiri atau dengan kelompok lain di kelas.
7. Saya siap serta saling membantu dan berkolaborasi
melakukan tugas kelompok.
8. Saya terbuka dan siap berbagi peran dalam mengerjakan
tugas kelompok.
9. Saya suka menyapa dan bersikap ramah jika bertemu orang
yang saya kenal.
10. Saya selalu disiplin dalam menjaga kebersihan baik di dalam
atau di luar kelas.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor 11 s.d Jika mendapat skor <
30 dari pernyataan di 21 s.d 30 dari 20 dari pernyataan di atas. 11 pernyataan di
atas. pernyataan di atas. atas.
Lembar Refleksi Diri (Pengetahuan dan Keterampilan) Peserta Didik
Cara Menceklis
1. Isikan identitas peserta didik!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Ragu-ragu, (3) Setuju, (4) Sangat
Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap peserta didik!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya dapat memahami proses masuknya Islam ke Indonesia.
2. Saya dapat menjelaskan teori-teori masuknya Islam ke
Indonesia.
3. Saya dapat menjelaskan kelemahan dari masing-masing teori
tersebut.
4. Saya dapat bercerita secara kronologis, proses masuk dan
berkembangnya Islam di Indonesia.
5. Saya dapat menjelaskan bukti-bukti kapan Islam masuk ke
Indonesia.
6. Saya dapat menunjukkan bukti sejarah tentang perkembangan
Islam di Indonesia.
7. Saya dapat memerinci, kapan agama Islam masuk ke
Indonesia.
8. Saya dapat menceritakan dengan jelas tentang kondisi rakyat
Indonesia sebelum kedatangan Islam ke Indonesia.
9. Saya dapat memahami proses masuknya Islam ke Indonesia.
10. Saya dapat menjelaskan teori-teori masuknya Islam ke
Indonesia.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor 6 s.d 10 Jika mendapat skor <
15 dari pernyataan di 11 s.d 15 dari dari pernyataan di atas. 6 pernyataan di atas.
atas. pernyataan di atas.

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran di atas, mereka mampu memahami
dan menjelaskan tentang proses masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia. Peserta didik juga
mampu mengidentifikasi teori-teori masuknya Islam di Indonesia serta menjelaskan bukti-bukti
kapan Islam masuk ke Indonesia.

Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam melakukan aktivitas
pembelajaran di atas, peserta didik dapat meminta remedial.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam melakukan
aktivitas pembelajaran dengan skor yang bagus, mereka dapat melanjutjutkan pembelajaran pada
materi yang lebih komplek dalam bentuk pengayaan.
c. Kegiatan Penutup

a. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai peristiwa masa lalu, konsep
manusia, ruang dan waktu dalam sejarah;
b. Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah
dilaksanakan hari ini;
c. Evaluasi dilaksanakan secara tertulis;
d. Refleksi.
Pertemuan 2

a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)


1. Memeriksa kesiapan peserta didik pada awal pertemuan, meminta salah seorang peserta
didik memimpin doa kemudian berdoa bersama.
2. Menjelaskan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).
3. Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran.
4. Memberikan informasi dan menyepakati bersama tentang penugasan dan juga penilaian
pembelajaran.
5. Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik.
6. Peserta didik diberikan pemahaman awal mengenai aktivitas perdagangan sebagai salah satu
saluran masuknya Islam ke Indonesia.
7. Peserta didik dikenalkan dengan mereka yang telah membawa Islam ke Indonesia.
8. Mengenalkan tentang bagaimana mudahnya masyarakat Indonesia menerima Islam.

b. Kegiatan Inti
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran serta melakukan evaluasi tentang
proses masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia beserta teori-teori masuknya Islam di
Indonesia, aktivitas belajar selanjutnya adalah mengenal kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
beserta hasil-hasil budayanya.

Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran yang akan diikuti oleh seluruh peserta didik:

1) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan, tentang kerajaan-kerajaan Islam Indonesia.
Materi 1: Aktivitas perdagangan sebagai saluran masuknya Islam ke Indonesia.
Materi 2: Mudahnya masyarakat Indonesia menerima masuknya agama Islam.
Materi 3: Mereka yang berperan besar menyebarkan Islam di Indonesia.
2) Peserta didik menerima, mempelajari, dan mencoba menjawab penugasan pada lembar
tugas (LKS)
3) Peserta didik diminta untuk menyaksikan beberapa video, dengan link berikut ini
SALURAN SALURAN PENYEBARAN ISLAM DI INDONESIA - YouTube Saluran-saluran
Penyebaran Islam di Nusantara - YouTube PERJALANAN EKSTRIM WALISONGO DALAM
PENYEBARAN ISLAM DI NUSANTARA - YouTube
4) Guru melakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung.
5) Menanyakan kepada peserta didik, kesimpulan yang dihasilkan dari menonton video di atas.
6) Guru melakukan asesmen dan umpan balik selama proses pembelajaran berlangsung.

Persebaran Islam di Indonesia abad XIII-XVI M


Sumber: Indonesian Heritage: Religion and Ritual, 2002
Aktivitas perdagangan adalah usaha yang banyak di gemari oleh masyarakat Indonesia. Usaha
dagang juga banyak membuat manusia sukses di dunia, bahkan perdagangan adalah salah satu
sarana masuknya Islam ke Indonesia. Metode perdagangan yang digunakan oleh para mubalig dan
juru dakwah mereka sukses dalam memasukkan Islam ke Indonesia yang berdampak Islam menjadi
agama mayoritas di Indonesia.
Dalam sejarah, proses perjalanan para pedagang Arab yang hampir rata-rata adalah mubalig
yang menguasai ajaran islam, metode perdagangan menjadi sebuah sarana yang sangat efektif
dalam penyebaran Islam.
Saluran-saluran Penyebaran Islam di Indonesia
a. Perdagangan
Pasar merupakan salah satu pusat kegiatan manusia. Di tempat itu, setiap orang melakukan
interaksi dengan semua orang yang dijumpai tanpa membedakan asal dan agamanya. Bahkan,
setiap orang dapat memperoleh pengalaman dan pengetahuan baru, termasuk pengetahuan
tentang Islam.
b. Perkawinan
Orang-orang asing (Arab, India, Cina, dll.) yang telah memeluk Islam dan menetap di Indonesia,
kemudian melakukan perkawinan campuran dan mengikuti gaya hidup lokal. Pengetahuan
agama Islam dan aktivitas keagamaannya itu yang kemudian secara perlahan mulai diikuti oleh
masyarakat setempat.
c. Pendidikan
Pengenalan dan penyebaran ajaran serta nilai-nilai Islam melalui pendidikan dilakuka nsetelah
masyarakat muslim di nusantara terbentuk. Pendidikan agama Islam itu dilakukan oleh guru-
guru agama, kyai, dan ulama. Untuk terselenggaranya pendidikan, mereka mendirikan pondok-
pondok pesantren.
d. Politik
Proses penyebaran Islam secara politik dilakukan oleh para penguasa pribumi. Sebagai orang
yang memiliki pengaruh besar dalam masyarakat, apa yang dilakukan penguasa sering dijadikan
panutan. Itulah sebabnya tindakan penguasa yang masuk Islam segera diikuti oleh rakyatnya.
e. Tasawuf
Peran tasawuf dalam penyebaran Islam di tanah air menarik untuk dicermati. Eksesnya bukan
saja terkait dengan persoalan “tata krama” hubungannya dengan Tuhan, tapi juga persoalan
sosial-kemasyarakatan, bahkan masalah politik. Proses pembentukannya pun sedikit banyak
beradaptasi dengan kehidupan spiritual sekitar awal datangnya Islam, yakni tradisi Hindu dan
Buddha.
f. Kesenian dan Sastra
Melalui media seni tertentu. Di antaranya adalah seperti yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga
yang memanfaatkan media wayang yang merupakan kesenian asli Jawa sebagai media
penyebaran agama dan nilai-nilai Islam.

Personifikasi wayang Islam dengan nama-nama wali masa awal perkembangan Islam sebagai
metode penyebaran ajaran Islam.
Sumber: Indonesian Heritage: Agama dan Upacara, 2002
Mereka yang Berperan Besar dalam Proses Persebaran Islam di Nusantara

a. Peranan Kaum Sufi


Proses Islamisasi di Indonesia bersamaan waktunya dengan kurun waktu ketika paham Sufi
mulai mendominasi dunia Islam, yaitu setelah jatuhnya Baghdad ke tangan bangsa Mongol
(1258). Kaum Sufi dari berbagai babgsa banyak yang melakukan perjalanan ke Indonesia
dengan menggunakan kapal-kapal dagang.
b. Peranan Ulama dan Mubalig
Dato’ri Bandang, Dato Sulaeman yang menyebarkan agama Islam di daerah Sulawesi. Dato’ri
Bandang bersama Tuan Tunggang’ri Parangan yang melanjutkan penyebaran agama Islam ke
Kutai, Kalimantan Timur.
c. Peranan Wali
Contoh: “Wali Sanga” (Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat,
Sunan Giri, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, Sunan Kudus, dan Sunan Gunung Jati)
Wali Sanga
(dari kiri ke kanan):

Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan


Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Giri, Sunan
Drajat, Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan
Gunung Jati

d. Peranan para pemikir Islam


Melalui karya-karya tulisnya, para pemikir Islam
nusantara memberi pengetahuan tentang berbagai
hal yang berkaitan dengan ajaran agama Islam. Di
antara para pemikir Islam tersebut yang terkenal
adalah Hamzah Fansuri (pengembang ajaran
Tasawuf Qodariyah, menetap di Aceh); Nuruddin
ar-Raniri (menyusun kitab Bustanus Salatin,
tinggal di Aceh); dan Bukhari al-Jauhari (menyusun
kitab Tajus Salatin, tinggal di Aceh).
Faktor-faktor yang membuat Islam mudah diterima
di Indonesia di antaranya:
• Penyebaran agama dengan konsep akulturasi, damai dan tanpa kekerasan.
• Politik kedekatan dengan kekuasaan.
• Islam tidak kenal strata, kasta atau pelapisan sosial.
• Ritualnya sangat sederhana dan mudah.
• Masuk Islam cukup 2 kalimat syahadat.
• Agama yang bertumpu pada kedamaian.
• Aturan dalam Islam tidak memaksa dan fleksibel.

1. Lengkapilah tabel di bawah ini!

No Saluran Penyebaran Islam Keterangan/cara yang dilakukan

1. Perdagangan
2. Perkawinan
3. Tasawuf
4. Politik
5. Pendidikan
6. Kesenian/Karya Sastra
2. Tuliskan karya sastra yang terkenal di masa penyebaran Islam di Indonesia!
3. Jelaskan peran para Wali dalam penyebaran Islam di nusantara!
4. Penyebaran Islam di Indonesia tidak terlepas dari peran dari kaum Sufi, bagaimana peran
mereka dalam penyebaran Islam di Indonesia? Jelaskan!
5. Mengapa Islam begitu cepat diterima dan menyebar di Indonesia?

Refleksi:
• Aktivitas pembelajaran dengan menjelaskan dan meminta seluruh peserta didik membuat
kesimpulan singkat dari apa yang mereka saksikan melalui video pembelajaran serta membuat
penugasan berdasarkan materi yang dipelajari.

Lembar Refleksi Diri (Sikap) Peserta Didik


1. Isikan identitas Anda!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Kurang Setuju, (3) Setuju, (4)
Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap Anda!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya senang mengikuti pembelajaran sejarah hari ini.
2. Saya sangat menyukai setiap aktivitas yang diikuti selama
mengikuti pembelajaran sejarah
3. Saya paham dengan tujuan pembelajaran sejarah hari ini.
4. Saya berniat melakukan setiap aktivitas yang terdapat dalam
tujuan belajar sejarah.
5. Saya membuat tugas secara mandiri, apabila tugas tersebut
harus dilakukan secara individu.
6. Saya senang bekerja sama dengan semua teman baik dengan
kelompok sendiri atau dengan kelompok lain di kelas.
7. Saya siap serta saling membantu dan berkolaborasi
melakukan tugas kelompok.
8. Saya terbuka dan siap berbagi peran dalam mengerjakan
tugas kelompok.
9. Saya suka menyapa dan bersikap ramah jika bertemu orang
yang saya kenal.
10. Saya selalu disiplin dalam menjaga kebersihan baik di dalam
atau di luar kelas.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor 11 s.d Jika mendapat skor <
30 dari pernyataan di 21 s.d 30 dari 20 dari pernyataan di atas. 11 pernyataan di
atas. pernyataan di atas. atas.

Lembar Refleksi Diri (Pengetahuan dan Keterampilan) Peserta Didik


Cara Menceklis
1. Isikan identitas peserta didik!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Ragu-ragu, (3) Setuju, (4) Sangat
Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap peserta didik!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................


No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya dapat menjelaskan peran perdagangan dalam
penyebaran Islam di Indonesia.
2. Saya dapat menyebutkan saluran-saluran masuknya Islam ke
Indonesia.
3. Saya dapat menjelaskan satu persatu, saluran-saluran
masuknya Islam ke Indonesia.
4. Saya dapat menjelaskan Siapa yang berperan penting
menyebarkan Islam di Indonesia.
5. Saya dapat menjelaskan peran para mubalig dan kyai dalam
penyebaran Islam di Indoneisa.
6. Saya mengerti dan paham tentang peran 9 wali dalam
menyebarkan Islam di Tanah Jawa khususnya dan Indonesia
pada umumnya.
7. Saya mengerti dan mampu menjelaskan sarana yang
digunakan para wali dalam proses penyebaran Islam di
Indonesia.
8. Saya dapat menjelaskan dan memberikan contoh, mengapa
Islam cepat diterima oleh masyarakat Indonesia.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor 6 s.d 10 Jika mendapat skor <
15 dari pernyataan di 11 s.d 15 dari dari pernyataan di atas. 6 pernyataan di atas.
atas. pernyataan di atas.

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran di atas, mereka mampu memahami
dan menjelaskan tentang siapa yang berperan besar menyebarkan agama Islam di Indonesia,
serta sarana yang digunakan untuk menyebarkan Islam di Indonesia. Peserta didik juga mampu
mengidentifikasi mengapa Islam dengan cepat masuk dan menyebar ke Indonesia.

Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam melakukan aktivitas
pembelajaran maka dapat meminta minta remedial, baik remedial teaching atau remedial test.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam melakukan
aktivitas pembelajaran di atas, maka dapat meminta pengayaan sesuai dengan kesepakatan.

c. Kegiatan Penutup
1) Peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai peristiwa masa lalu, konsep
manusia, ruang dan waktu dalam sejarah;
2) Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah
dilaksanakan hari ini;
3) Evaluasi dilaksanakan secara tertulis;
4) Refleksi.

Pertemuan 3
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
1) Memeriksa kesiapan peserta didik pada awal pertemuan, meminta salah seorang peserta
didik memimpin doa kemudian berdoa bersama.
2) Menjelaskan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).
3) Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran.
4) Memberikan informasi dan menyepakati bersama tentang penugasan dan juga penilaian
pembelajaran.
5) Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik.
6) Peserta didik diberikan pemahaman awal mengenai kerajaan-kerajaan Islam Indonesia.
b. Kegiatan Inti
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran serta melakukan evaluasi tentang
siapa yang berperan besar menyebarkan agama Islam di Indonesia sserta sarana yang
digunakan untuk menyebarkan Islam di Indonesia. Peserta didik juga mampu mengidentifikasi
mengapa Islam dengan cepat masuk dan menyebar ke Indonesia.

Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran yang akan diikuti oleh seluruh peserta didik:

1) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan:


Materi : 1. Menjelaskan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.
Materi : 2. Menjelaskan perkembangan kehidupan kerajaan-kerajaan Islam Indonesia
2) Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran
3) Menjelaskan Alur dan tujuan pembelajaran
4) Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik
Kerajaan Islam di Indonesia - YouTube
5) Guru melakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung.
6) Guru melakukan asesmen dan umpan balik selama proses pembelajaran berlangsung.
Kerajaan-kerajaan Islam Indonesia

1. Kerajaan Perlak
(Berdasarkan bukti-bukti sejarah terbaru diketahui bahwa kerajaan Islam tertua di Indonesia
adalah Kerajaan Perlak).
Bukti sejarah: naskah-naskah tua berbahasa Melayu, seperti Idharatul Haq fi Mamlakatil
Ferlah Wal Fasi, Kitab Tazkirah Thabakat Jumu Sultan as Salathin, dan Silsilah Raja-raja Perlak
dan Pasai. Dalam naskah tersebut dijelaskan bahwa kerajaan Perlak didirikan pada 1
Muhharam 225 H (840 M). Pertama kali diperintah oleh Saiyid Abdul Aziz yang bergelar Sultan
Alaidin Saiyid Maulana Abdul Aziz Shah. Secara geografis, Perlak terletak di ujung Utara Pulau
Sumatra, yaitu daerah yang paling dekat dengan jalur perdagangan antara Arab, Persia, India,
dan Cina. Raja terakhir adalah Sultan Makhdum Alaidin Malik Abdul Aziz Syah Johan (662-692
H atau 1263-1292 M). Sejak 1292, Perlak menjadi bagian dari wilayah kerajaan Samudera Pasai
(Penyatuan itu sebagai akibat perkawinan antara Putri Ganggang Sari (dari Perlak) dengan
Sultan Muhammad Malikul Dhakir, putera Sultan Malikul Saleh dari Pasai).

2. Kerajaan Samudera Pasai


(Merupakan penggabungan 2 kerajaan kecil (kerajaan Samudera dan kerajaan Pasai).
Samudera dan Pasai terletak di pintu masuk Selat Malaka, yaitu jalur perdagangan utama antara
Arab, Persia, India, dan Cina). Kerajaan Samudera Pasai didirikan pada abad XIII. Terletak di
Aceh Utara, atau tepatnya di Kabupaten Loksumawe sekarang. Sultan Malik Al-Saleh
merupakan sultan yang paling terkenal (sebagai peletak dasar kekuasaan Islam). Ia berhasil
mengembangkan perdagangan sebagai pilar ekonomi kerajaan.

3. Kerajaan Malaka
Didirikan oleh Parameswara (keturunan bangsawan Majapahit)
yang bergelar Sultan Iskandar Syah (1296-1414). Malaka
berkembang menjadi pusat perdagangan dan penyebaran Islam di
Asia Tenggara. Tahun 1511, Malaka dikuasai oleh Portugis
(dipimpin oleh d’Albuquerque). Sejak itulah kekuasaan Malaka
berakhir. Berikut ini adalah wilayah kekuasaan Kerajaan Malaka.
4. Kerajaan Aceh
Sebelumnya merupakan bagian dari Kerajaan Pidie. Lepasnya Aceh dari Pidie adalah
berkat perjuangan yang dilakukan oleh Ali Mughayat Syah yang sekaligus kemudian menjadi
pendiri dan penguasa atau sultan pertama Kesultanan Aceh. Ia memerintah selama 14 tahun
(1514-1528). Pusat kerajaan pun dipindahkan ke Kutaraja.
Sultan yang memerintah Aceh: Ali Mughayat Syah (berhasil meluaskan daerah kekuasaan);
Husain, putra Sultan Ali Mughayat Syah (banyak daerah bawahan yang melepaskan diri); Sultan
Ali Riayat Syah (1586-1588); Sultan Iskandar Muda 1607-1636, (Aceh mencapai masa
kejayaanya); Sultan Iskandar Thani (1636-1641); Sultan Safiatuddin, 1641-1675, banyak daerah
yang melepaskan diri sebagai akibat praktik adu domba yang dilakukan VOC).

5. Kerajaan Demak
Sebelumnya merupakan vassal atau daerah yang berada di bawah kekuasaan kerajaan,
yaitu Majapahit. Seiring makin lemahnya Majapahit, Raden Patah atau Pangeran Jimbun atau
Rodim atau (bergelar) Sultan Alam Akbar al-Fatah (didukung alim ulama Jawa, seperti Tuban,
Gresik, Jepara, Kudus) melakukan pemberontakan terhadap Majapahit dan berhasil. Demak
menjadi kerajaan Islam pertama di Jawa.
Setelah Raden Patah meninggal ia digantikan oleh Pati Unus (1518-1521) yang menjadi
pemimpin ekpsedisi pamalayu dan penyerangan terhadap Portugis di Malaka. Ia mendapat
sebutan Pangeran Sabrang Lor.
Sultan Trenggono (adik Pati Unus) memerintah dari tahun 1521-1546. Pada masa
pemerintahanya, Demak mencapai masa kejayaannya. Sepeninggal Trenggono, terjadi
perebutan kekuasaan antara Sultan Prawoto (anak Trenggono) dengan Sultan Kalinyamat (adik
Trenggono). Sultan Kalinyamat kemudian terbunuh oleh utusan Prawoto di dekat jembatan
sungai (sehingga mendapat sebutan Pengeran Sekar Sedo ing Lepen). Atas pembunuhan
tersebut, Aryo Penangsang (anak Kalinyamat) merasa tidak terima atas kematian ayahnya.
Terjadilah kemudian pembunuhan atas diri Prawoto dan keluarganya.
Aryo Penangsang mengangkat dirinya sebagai penguasa baru Demak (1546-1568). Karena
menjalankan pemerintahan dengan kejam, banyak pihak yang tidak suka dengan
kepemimpinan Panangsang. Tindakan Aryo Panangsang itu menyulut kemarahan para adipati.
Di antaranya adalah Adipati Pajang, Adiwijaya atau Jaka Tingkir atau Mas Karebet (nantinya
menjadi pendiri sekaligus penguasa kerajaan Pajang). Peta kekuasaan Kerajaan Demak
tampak pada gambar berikut.

6. Kerajaan Pajang
Pendiri Kerajaan Pajang adalah Adiwijaya (1568-1582). Ia menduduki takhta Pajang dengan
memindahkan kebesaran kerajaan Demak ke Pajang. Ketika Adiwijaya wafat, yang seharusnya
menggantikan adalah Pangeran Benawa. Namun, ia berhasil disingkirkan oleh Arya Pangiri.
Arya Pangiri pun naik takhta menjadi Sultan Pajang pada 1582-1586. Sedangkan Pangeran
Benawa hanya dijadikan adipati di Jipang.
rya Pangiri tidak disukai rakyatnya. Dengan dibantu saudara angkatnya yang juga Adipati
Mataram (Sutawijaya), Pangeran Benawa berhasil menyerang Pajang (1586). Pangeran
Benawa yang lebih berhak atas takhta Pajang justru menyerahkan kekuasaannya kepada
Sutawijaya. Sutawijaya menerima tawaran tersebut dan sejak saat itu segala kebesaran Pajang
dipindahkan ke Mataram. Dengan demikian, kekuasaan Pajang berakhir.
7. Kerajaan Mataram Islam
Berdirinya Kerajaan Mataram Islam erat kaitannya dengan keberhasilan Sutawijaya dalam
mengalahkan Aria Penangsang dari Jipang. Atas jasanya tersebut, Sutawijaya dihadiahi Alas
Mentaok oleh Sultan Hadiwijaya. Pada awalnya, Alas Mentaok tersebut dipimpin oleh Ki Ageng
Pamanahan (ayahnya). Setelah Ki Ageng Pemanahan meninggal, alas Mentaok atau Mataram
diserahkan kepada Sutawijaya.
Setelah wafat tahun 1601, Sutawijaya digantikan putranya yang bernama Mas Jolang (1601-
1613). Ia bergelar Sultan Anyakrawati. Sultan Anyakrawati wafat dalam pertempuran di daerah
Krapyak sehingga lebih dikenal dengan sebutan Panembahan Seda Krapyak.

Pengganti Mas Jolang adalah Mas Rangsang yang bergelar Sultan Agung Senopati ing
Ngalaga Ngabdur Rahman (1613-1645). Pada masa pemerintahannya, Mataram mencapai
zaman keemasan. Wilayah kekuasaan Mataram meliputi semua Jawa kecuali Batavia (Sunda
Kelapa) yang dikuasai VOC. Tahun 1628 dan 1629, Sultan Agung menyerang Batavia, tetapi
mengalami kegagalan karena bala tentaranya kekurangan makanan sebagai akibat dari
persediaan makanan yang telah disediakan dibakar oleh Belanda.

8. Kerajaan Cirebon
Menurut sumber Portugis, pendiri Kesultanan Cirebon adalah Fatahillah atau Falatehan.
Dengan seizin Sultan Demak, ia pergi ke Banten untuk menyebarkan agama Islam di Banten
dan daerah sekitarnya. Setelah menetap di Banten, ia kemudian berhasil mendirikan Kesultanan
Cirebon pada tahun 1552. Fatahillah menikah dengan puteri Demak yang juga puteri Cirebon,
yaitu anak Sunan Gunung Jati.
Sementara itu, berdasar Ceritera Caruban (Cirebon), Kesultanan Cirebon didirikan oleh
Syarif Hidayatullah (cucu Raja Pakuan Padjajaran). Ia naik takhta pada tahun 1482. Sebagai
cucu raja, ia diberi hak untuk mengembangkan kekuasaan di Cirebon. Selain sebagai Sultan
Cirebon, Syarif Hidayatullah juga dikenal sebagai seorang wali. Ia mendapat persetujuan dari
para wali, terutama Sunan Ampel untuk menyebarkan agama Islam di daerah Jawa Barat. Oleh
karena itu, Syarif Hidayatullah kemudian lebih dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati.
Setelah wafat, Syarif Hidayatullah mengangkat putranya, Pangeran Pasarean. Sultan inilah
yang menurunkan raja-raja Cirebon selanjutnya. Tahun 1679 Cirebon terpaksa dibagi dua, yaitu
Kasepuhan dan Kanoman. Waktu itu VOC sudah berdiri kuat di Batavia. Dengan politik Devide
at Impera, Kesultanan Kanoman dibagi menjadi dua, yakni Kasultanan Kanoman dan
Kacirebonan. Dengan demikian kekuasaan Cirebon terbagi menjadi 3 (tiga), yakni Kasepuan,
Kanoman, dan Kacirebonan. Akhir abad ke-17 Cirebon berhasil dikuasai VOC.

9. Kerajaan Banten
Sebelum menjadi Kerajaan Islam, Banten merupakan daerah kekuasaan Kerajaan Sunda
(Padjajaran). Peletak dasar kerajaan Banten adalah Syarif Hidayatullah. Banten melepaskan diri
dari Demak dan berdiri sebagai kerajaan yang merdeka pada 1552. Banten tumbuh menjadi
pusat perdagangan dan pelayaran yang ramai, karena banyaknya pedagang muslim yang lebih
memilih berdagang di Banten ketimbang di Malaka yang telah dikuasai Portugis. Sultan
Hasanuddin (1552-1570) dianggap sebagai sultan Banten yang pertama. Tahun 1570, Sultan
Hasanuddin wafat dan digantikan puteranya, Pangeran Yusuf (1570-1580). Pangeran Yusuf
digantikan oleh Maulana Yusuf. Maulana Yusuf meninggal tahun 1595 ketika memimpin
ekspedisi ke Palembang. Banten pun mulai surut karena kalah bersaing dengan VOC.

10. Kerajaan Gowa dan Tallo


Kerajaan Gowa dan Tallo sering disebut sebagai Kerajaan Makassar. Kedua kerajaan ini
disatukan oleh Daeng Manrabia (Raja Gowa) dan Karaeng Mantoaya (Raja Tallo). Setelah
kedua kerajaan bergabung, Daeng Manrabia diangkat menjadi Raja Makassar dengan gelar
Sultan Alauddin (1591-1639). Sementara itu, Karaeng Mantoaya Diangkat menjadi patih dengan
gelar Sultan Abdullah. Sombaompu kemudian dipilih menjadi ibukota Kerajaan Makassar.
Setelah Sultan Alaudin meninggal, posisinya kemudian digantikan oleh Sultan Muhammad Said
(1639-1653). Puncak kejayaan kerajaan Gowa-Tallo terjadi pada masa pemerintahan Sultan
Hasanuddin (1653- 1669). Ia mendapat sebutan sebagai “Ayam Jantan dari Timur” Setelah
Hasanuddin meninggal, ia digantikan oleh putranya Mapasomba. Pada masa pemerintahan
Mapasomba kajayaan Gowa-Tallo semakin redup.
Faktor pendorong melemahnya kerajaan Gowa-Tallo:
• Intervensi VOC terhadap urusan dalam negeri Gowa-Tallo;
• Upaya VOC melakukan monopoli perdagangan di Makasar;
• Pemblokiran lalu lintas perdagangan oleh VOC terutama terhadap Pelabuhan Sombaopu;
• Persekutuan yang terjalin antara VOC dengan kerajaan-kerajaan yang berada di bawah
pengaruh Gowa-Tallo;
• Puncak kelemahan terjadi setelah Gowa-Tallo menandatangani Perjanjian Bongaya.

11. Kerajaan Ternate dan Tidore


Islam memasuki daerah Maluku diperkirakan antara tahun 1460-1465. Tanda-tanda awal
kedatangan Islam di daerah ini diketahui dari sumber-sumber naskah kuno, seperti Hikayat Hitu
dan Hikayat Bacan.
Raja Ternate yang pertama kali memeluk Islam adalah Gapi Buta atau Zainal Abidin atau
Sultan Marhum (1465-1486). Sementara raja Tidore yang pertama kali masuk Islam adalah
Cirililiyah atau Sultan Jamaluddin. Di bawah pemerintahan Sultan Ben Acorala (Ternate) dan
Sultan Almancor (Tidore), keduanya bersaing dalam memperebutkan hegemoni perdagangan di
Maluku.
Akibat persaingan tersebut terbentuk dua persekutuan besar di Maluku. Pertama, Uli Lima
(persekutuan 5 daerah) dan Uli Siwa (persekutuan 9 daerah). Uli Lima adalah persekutuan yang
dipimpin oleh Ternate dan beranggotakan Obi, Bacan, Seram, Ambon, dan Ternate sendiri.
Sementara Uli Siwa adalah persekutuan yang dipimpin oleh Tidore dan beranggotakan Tidore,
Makayan, Jailolo, Soe-Siu, dan daerah lain yang terletak di antara Halmahera dan wilayah
Papua bagian barat.
Pada masa pemerintahan Tabariji, Portugis dan Spanyol mulai masuk ke Maluku. Kehadiran
kedua bangsa itu makin memperuncing permusuhan antara Ternate dan Tidore. Ternate
mencari perlindungan kepada Portugis dan sebaliknya Tidore kepada Spanyol. Hingga akhirnya
terjadi peperangan antara kedua kerajaan tersebut yang dimenangkan Ternate.
Pengganti Sultan Tabariji adalah Sultan Khairun. Pada masa pemerintahannya, Islam
mengalami perkembangan yang pesat. Jika sebelumnya Ternate bersekutu dengan Portugis,
pada masa pemerintahan Sultan Khairun Ternate justru memusuhi Portugis. Hal ini disebabkan
adanya tindakan monopoli perdagangan yang dilakukan Portugis.
Pengganti Sultan Khairun adalah Sultan Baabullah. Sementara Tidore diperintah Sultan
Nuku. Pada masa pemerintahan kedua sultan itulah kedua kerajaan mencapai masa
keemasannya. Pada masa pemerintahan Baabullah, ia sendiri memimpin langsung perlawanan
terhadap Portugis. Pada tahun 1575 benteng Portugis di Ternate berhasil direbut, bahkan dua
tahun kemudian (1577) Portugis berhasil diusir dari Maluku.

1. Kerajaan-Kerajaan Islam Indonesia


No. Daerah/Wilayah Nama Kerajaan Berdiri
1. Sumatra 1.
2.
3. dst
2. Jawa 1.
2.
3. dst
3. Kalimantan 1.
2.
3. dst
4. Sulawesi 1.
2.
3.dst
5. Maluku 1.
2.
3.dst

2. Jelaskan mengapa wilayah Perlak kemudian menjadi bagian dari Samudra Pasai! Apa
sebabnya?
3. Apa yang menyebabkan berakhirnya kekuasaan Malaka?
4. Jelaskan penyebab pecahnya Kerajaan Demak!
5. Siapa pendiri Kerajaan Cirebon? Mengapa Sultan Demak mengizinkan pendirian Kesultanan
Cirebon?
6. Beri penjelasan Singkat tentang Uli Lima dan Uli Siwa!
7. Menurut kalian Aru Palaka itu seorang pengkhianat atau pahlawan ? Jelaskan!

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran di atas, mereka mampu memahami
dan menjelaskan tentang kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Peserta didik juga mampu
mengidentifikasi dan menjelaskan perkembangan kehidupan kerajaan-kerajaan Islam
Indonesia, serta mengapa Islam dengan cepat masuk dan menyebar ke Indonesia.

Refleksi:
• Berdasarkan penugasan yang dibuat masing-masing peserta didik, mereka dapat menjelaskan dan
menyimpulkan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.
• Lewat diskusi serta literasi peserta didik juga mampu menjelaskan aktivitas ekonomi, sosial dan
budaya dari kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.

Lembar Refleksi Diri (Sikap) Peserta Didik


1. Isikan identitas Anda!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Kurang Setuju, (3) Setuju, (4)
Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap Anda!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!
Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya senang mengikuti pembelajaran sejarah hari ini.
2. Saya sangat menyukai setiap aktivitas yang diikuti selama
mengikuti pembelajaran sejarah
3. Saya paham dengan tujuan pembelajaran sejarah hari ini.
4. Saya berniat melakukan setiap aktivitas yang terdapat dalam
tujuan belajar sejarah.
5. Saya membuat tugas secara mandiri, apabila tugas tersebut
harus dilakukan secara individu.
6. Saya senang bekerja sama dengan semua teman baik dengan
kelompok sendiri atau dengan kelompok lain di kelas.
7. Saya siap serta saling membantu dan berkolaborasi
melakukan tugas kelompok.
8. Saya terbuka dan siap berbagi peran dalam mengerjakan
tugas kelompok.
9. Saya suka menyapa dan bersikap ramah jika bertemu orang
yang saya kenal.
10. Saya selalu disiplin dalam menjaga kebersihan baik di dalam
atau di luar kelas.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor 11 s.d Jika mendapat skor <
30 dari pernyataan di 21 s.d 30 dari 20 dari pernyataan di atas. 11 pernyataan di
atas. pernyataan di atas. atas.

Lembar Refleksi Diri (Pengetahuan dan Keterampilan) Peserta Didik


Cara Menceklis
1. Isikan identitas peserta didik!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Ragu-ragu, (3) Setuju, (4) Sangat
Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap peserta didik!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya dapat menjelaskan kerajaan-kerajaan Islam Indonesia.
2. Saya dapat mengidentifikasi kerajaan-kerajaan Islam
Indonesia.
3. Saya dapat menjelaskan awal berdirinya kerajaan-kerajaan
Islam Indonesia di Pulau Jawa.
4. Saya dapat menjelaskan awal berdirinya kerajaan-kerajaan
Islam Indonesia di Pulau Sumatra.
5. Saya dapat menjelaskan awal berdirinya kerajaan-kerajaan
Islam Indonesia di Pulau Kalimantan.
6. Saya dapat menjelaskan awal berdirinya kerajaan-kerajaan
Islam Indonesia di Pulau Sulawesi.
7. Saya dapat menjelaskan awal berdirinya kerajaan-kerajaan
Islam Indonesia di Pulau Maluku.
8. Saya dapat menunjukkan dan memberikan contoh
perkembangan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia,
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor 6 s.d 10 Jika mendapat skor <
15 dari pernyataan di 11 s.d 15 dari dari pernyataan di atas. 6 pernyataan di atas.
atas. pernyataan di atas.

Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam melakukan aktivitas
pembelajaran maka dapat meminta minta remedial, baik remedial teaching atau remedial test.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam melakukan
aktivitas pembelajaran di atas, maka dapat meminta pengayaan sesuai dengan kesepakatan.
c. Kegiatan Penutup

1) Peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai peristiwa masa lalu, konsep manusia,
ruang dan waktu dalam sejarah;
2) Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah
dilaksanakan hari ini;
3) Evaluasi dilaksanakan secara tertulis;
4) Refleksi.

Pertemuan 4
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)

1) Memeriksa kesiapan peserta didik pada awal pertemuan, meminta salah seorang peserta
didik memimpin doa kemudian berdoa bersama.
2) Menjelaskan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).
3) Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran.
4) Memberikan informasi dan menyepakati bersama tentang penugasan dan juga penilaian
pembelajaran.
5) Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik.
6) Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik, melalui link video
berikut:
Peninggalan-Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia - YouTube
7) Peserta didik diberikan pemahaman awal mengenai peninggalan budaya dan tradisi dari
kerajaan-kerajaan Islam Indonesia.

b. Kegiatan Inti
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran serta melakukan evaluasi tentang
siapa yang berperan besar menyebarkan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Peserta didik
juga mampu mengidentifikasi kerajaan-kerajaan Islam mulai dari Sumatra sampai Maluku.

Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran yang akan diikuti oleh seluruh peserta didik:

1) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan:


Materi: (1) Menjelaskan peninggalan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia; (2) Menjelaskan
peninggalan budaya dan tradisi kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia; dan (3) Menjelaskan
apa yang membuat kerajaan-kerajaan Islam runtuh.
2) Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran.
3) Menjelaskan Alur dan tujuan pembelajaran
4) Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik
5) Guru melakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung.
6) Guru melakukan asesmen dan umpan balik selama proses pembelajaran berlangsung.

Sistem Pemerintahan, Sosial, dan Ekonomi Kerajaan-Kerajaan Maritim Islam Nusantara


Umumnya kerajaan-kerajaan maritim Islam melanjutkan tradisi kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha.
Raja di kerajaan Islam umumnya memakai gelar sultan dan biasanya dibantu sejumlah pejabat
kerajaan dan keluarga atau kerabat raja. Orang-orang dekat dengan raja diberi kedudukan tertentu.
Jabatan-jabatn tinggi kerajaan biasanya diberikan kepada keluarga (kerabat raja). Struktur birokrasi
tertinggi kerajaan berada ditangan sultan. Sultan Mataram kemudian mengangkat pejabat penting
pada pusat kerajaan.
Untuk menjalankan pemerintahan, sultan menata wilayah kerajaannya menjadi wilayah:
1) Pusat kekuasaan;
2) Wilayah-wilayah yang mengitari pusat kekuasaan; dan
3) Negeri-negeri bawahan atau taklukan.
Salah satu langkah membina hubungan baik di antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah
adalah dengan menjaga kewibawaan raja. Penguasa-penguasa daerah yang akan diangkat sultan
harus menempuh seleksi yang berkaitan dengan kesetiaan kepada pemerintah pusat. Dalam upaya
menghindari kemungkinan munculnya pertentangan dari penguasa daerah, pemerintah pusat
melakukan langkah strategi sebagai berikut:
1) Mengharuskan kepala daerah menghadiri acara-acara tertentu yang diselenggarakan oleh
pihak kerajaan;
2) Para penguasa daerah diwajibkan menyerahkan upeti sebagai tanda kesetiaan.
Secara sosial, hukum yang berlaku adalah hukum Islam, Tahun 1628, Nuruddin ar-Raniri menulis
Kitab Shirathal Mustaqim, yang merupakan kitab hukum Islam I yang disebarkan ke seluruh
nusantara untuk menjadi pegangan umat Islam. Oleh Syekh Arsyad Banjar, kitab itu diperluas dan
diperpanjang uraiannya dalam sebuah Kitab berjudul Sabilul Muhtadin dan dijadikan pegangan
dalam menyelesaikan sengketa di daerah Kesultanan Banjar.

Sistem dan Struktur Sosial Masyarakat Bercorak Islam di Indonesia


1) Golongan raja dan keluarganya;
2) Golongan elite atau kelompok terkemuka;
3) Golongan non-elite (rakyat kebanyakan atau wong cilik); dan
4) Golongan budak atau hamba sahaya.
Kehidupan ekonomi kerajaan-kerajaan maritim Islam nusantara banyak ditunjang oleh
perdagangan rempah-rempah serta pelayaran dan perdagangan. Karena sebagian besar kerajaan-
kerajaan tersebut berada di kawasan laut yang strategis.

Peninggalan Budaya dan Tradisi Kerajaan-kerajaan Maritim Islam Nusantara


• Tradisi
1. Tradisi Ziarah
Kebiasaan mengunjungi makam tokoh-tokoh
Islam yang telah meninggal, seperti makam para
wali, raja-raja kerajaan Islam, dll.

2. Tradisi Maulud
Merupakan tradisi perayaan keagamaan dalam
masyarakat Islam atau di negara-negara Islam
untuk memperingati hari kelahiran Nabi
Muhammad saw. yang jatuh pada tanggal 12
Rabiul Awal bulan Khomariah ketiga.

3. Tradisi Tajdid
Tajdid atau pembaharuan merupakan tradisi menyangkut upaya melakukan pemurnian
kepercayaan dan praktik keagamaan Islam dalam untuk mengarahkan kehidupan umat Islam
ke jalan yang didasarkan pada ajaran Al-Qur’an dan Sunah Rasul. Tradisi tajdid mengambil
bentuk gerakan modernisasi dan pembaharuan seperti Muhammadiyah, Persis, al-Irsyad,
Jamiat ul-Khair, dan SDI atau SI.

4. Tradisi Daur Kehidupan


Masa Kelahiran
Orang tua melakukan kurban hewan untuk setiap anak. Dalam istilah Arab-Indonesia disebut
dengan aqiqa. Jumlah hewan kurban untuk kelahiran anak laki-laki adalah dua ekor dan anak
perempuan satu ekor. Dalam tradisi umat Islam di Jawa, upacara dilakukan pada hari kelima
sejak kelahiran. Dalam upacara tersebut, beberapa helai rambut anak dipotong. Dimaksudkan
sebagai upaya membebaskan anak dari darah kotor.
Aqiqah dan upacara selamatan
Sunatan
Perkawinan
Upacara Kematian
Upacara kematian dalam Islam terkait dengan upacara pemakaman, yaitu kewajiban pada
yang ditinggal untuk memenuhi serangkaian kewajiban yang ada dalam kitab suci mulai dari
mamandikan mayat, mengkhafankan, mensalatkan, menguburkan, hingga berdoa memohon
kalapangan kubur bagi yang meninggal.

• Hasil Budaya
1. Seni Rupa
Kaligrafi, yaitu seni tulis indah dengan menggunakan huruf Arab; pembuatan nisan sebagai
tanda kubur.
2. Seni Bangunan
3. Seni Sastra Islam
Kesusastraan Islam yang berkembang di Indonesia antara lain berupa hikayat, syair
bernuansa Islam, dan suluk.
4. Sastra Islam Berbentuk Hikayat
Babad tanah Jawi , Babad Cirebon, Hikayat Pasai, Bustanus Salatin, Taj-us Salatin.

Masa Keruntuhan Kerajaan-Kerajaan Islam Indonesia

Kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu maupun Buddha di Indonesia mengalami masa


kejayaan antara abad ke-7 sampai 12 M. Setelah memasuki abad ke-10 sampai abad ke-12,
kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu maupun Buddha di Indonesia mulai mengalami
kemunduran. Secara umum, faktor-faktor penyebab runtuhnya kerajaan-kerajaan yang bercorak
Hindu-Buddha sebagai berikut.
1) Terdesaknya kerajaan-kerajaan kecil oleh kerajaan-kerajaan besar.
2) Tidak ada pengaderan pemimpin sehingga tidak ada pemimpin pengganti yang setara dengan
pendahulunya.
3) Munculnya perang saudara yang melemahkan kerajaan.
4) Kemunduran ekonomi perdagangan negara.
5) Tersiarnya agama Islam yang mendesak agama Hindu-Buddha.

1. Lengkapi tabel dibawah ini!


No Kerajaan Peninggalan Budaya Peninggalan Berupa Tradisi
1. Samudra Pasai
2. Banten
3. Mataram
4. Gowa dan Tallo
5. Ternate dan Tidore

2. Jelaskan secara umum apa yang membuat runtuhnya kerajaan-kerajaan Islam!


3. Faktor apa yang membuat Samudra Pasai dan Demak menjadi kerajaan yang kuat dan berjaya?
Jelaskan!

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran di atas, mereka mampu memahami dan
menjelaskan peninggalan budaya dan tradisi kerajaan-kerajaan Islam Indonesia. Peserta didik juga
mampu mengidentifikasi dan menjelaskan peninggalan budaya serta tradisi kerajaan-kerajaan
Islam. Melalui diskusi dan literasi, peserta didik juga mampu menunjukkan dan menjelaskan apa
yang membuat kerajaan-kerajaan Islam tersebut runtuh.

Refleksi:
• Berdasarkan penugasan yang dibuat masing-masing peserta didik, mereka dapat
menyimpulkan mengapa mereka perlu mempelajari peninggalan budaya dan tradisi
kerajaan-kerajaan Islam Indonesia.
• Lewat diskusi serta literasi peserta didik juga mampu menjelaskan kejayaan dan
keruntuhan kerajaan-kerajaan Islam Indonesia.
Lembar Refleksi Diri (Sikap) Peserta Didik
1. Isikan identitas Anda!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Kurang Setuju, (3) Setuju, (4)
Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap Anda!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya senang mengikuti pembelajaran sejarah hari ini.
2. Saya sangat menyukai setiap aktivitas yang diikuti selama
mengikuti pembelajaran sejarah
3. Saya paham dengan tujuan pembelajaran sejarah hari ini.
4. Saya berniat melakukan setiap aktivitas yang terdapat dalam
tujuan belajar sejarah.
5. Saya membuat tugas secara mandiri, apabila tugas tersebut
harus dilakukan secara individu.
6. Saya senang bekerja sama dengan semua teman baik dengan
kelompok sendiri atau dengan kelompok lain di kelas.
7. Saya siap serta saling membantu dan berkolaborasi
melakukan tugas kelompok.
8. Saya terbuka dan siap berbagi peran dalam mengerjakan
tugas kelompok.
9. Saya suka menyapa dan bersikap ramah jika bertemu orang
yang saya kenal.
10. Saya selalu disiplin dalam menjaga kebersihan baik di dalam
atau di luar kelas.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor 11 s.d Jika mendapat skor <
30 dari pernyataan di 21 s.d 30 dari 20 dari pernyataan di atas. 11 pernyataan di
atas. pernyataan di atas. atas.

Lembar Refleksi Diri (Pengetahuan dan Keterampilan) Peserta Didik


Cara Menceklis
1. Isikan identitas peserta didik!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Ragu-ragu, (3) Setuju, (4) Sangat
Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap peserta didik!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya dapat menjelaskan peninggalan budaya Kerajaan-
kerajaan Islam Indonesia.
2. Saya dapat menjelaskan faktor apa yang menyebabkan
munculnya berbagai tradisi pada masa kerajaan-kerajaan
Islam di Indonesia.
3. Saya dapat menjelaskan sebab makna dari tradisi yang
berkembang pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.
4. Saya dapat menjelaskan fungsi dari peninggalan benda
budaya yang dihasilkan kerajaan-kerajaan Islam Indonesia.
5. Saya dapat menyebutkan dan memberikan contoh
peninggalan-peninggalan budaya pada kerajaan-kerajaan
Islam Indonesia.
6. Saya dapat menjelaskan tradisi yang berkembang di masa
kerajaan-kerajaan Islam yang masih dilakukan hingga masa
kini.
7. Saya dapat menyebutkan raja yang memerintah di Samudra
Pasai di masa jayanya.
8. Saya dapat menjelaskan apa yang menyebabkan runtuhnya
kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor 6 s.d 10 Jika mendapat skor <
15 dari pernyataan di 11 s.d 15 dari dari pernyataan di atas. 6 pernyataan di atas.
atas. pernyataan di atas.

Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam melakukan aktivitas
pembelajaran maka dapat meminta minta remedial, baik remedial teaching atau remedial test.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam melakukan
aktivitas pembelajaran di atas, maka dapat meminta pengayaan sesuai dengan kesepakatan.

Pertemuan 5
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran serta melakukan evaluasi tentang
masa kejayaan dan keruntuhan kerajaan-kerajaan Islam Indonesia, serta peninggalan tradisi dan
budaya dari kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.

Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran yang akan diikuti oleh seluruh peserta didik:

1) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan, tentang jalur rempah di masa Hindu-
Buddha.
Materi : Pembentukan dan perkembangan perdagangan dan jalur rempah di masa Islam.
2) Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran.
3) Menjelaskan Alur dan tujuan pembelajaran.
4) Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik
5) Menonton video yang berkaitan dengan jalur perdagangan dan jalur rempah-rempah Islam.
ANIMASI SINGKAT SEJARAH JALUR REMPAH PERADABAN DUNIA - YouTube
Perjalanan Jalur Rempah Nusantara - YouTube
SEJARAH REMPAH-REMPAH NUSANTARA | AWAL MULA KONTAK DAN KONFLIK
BANGSA INDONESIA DENGAN BANGSA EROPA - YouTube
6) Guru melakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung.
7) Guru melakukan asesmen dan umpan balik selama proses pembelajaran berlangsung.

Terbentuknya Jaringan Perdagangan Nusantara pada Masa Islam

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan perairan laut yang luas. Kondisi perairan laut
tersebut tidak membatasi interaksi antarpulau, bahkan dimanfaatkan sebagai saluran perdagangan.
Aktivitas perdagangan yang terjalin antara pulau satu dengan yang lain menimbulkan terbentuknya
jaringan perdagangan nasional antarpulau di Indonesia.
Dalam penyebaran agama Islam, Islam dan jaringan perdagangan antarpulau sangat erat
kaitannya. Kontak dagang Islam dan jaringan perdagangan antarpulau ini sudah berlangsung sejak
abad ke-7 dan jalur perdagangan yang digunakan mengikuti jaringan perdagangan antara kerajaan-
kerajaan di nusantara dengan negeri-negeri di Asia Tenggara, India, dan Cina.
Jalur-jalur yang digunakan untuk proses perdagangan antarpulau adalah jalur laut. Jalur laut ini
mengikuti pelayaran dan jaringan perdagangan dengan kerajaan-kerajaan di Asia. Hal ini dapat
dilihat dari catatan-catatan sumber sejarah yang telah ditemukan yang mana membuktikan adanya
jaringan-jaringan perdagangan antarpulau.
Jalur Rempah di Masa Islam
Salah satu bukti sejarah tentang keberadaan Islam di Indonesia adalah berita Tome Pires
dalam Suma Oriental (1512-1515) yang memberikan gambaran mengenai keberadaan jalur
pelayaran jaringan perdagangan para pedagang Islam, baik regional maupun internasional. Ia
menceritakan tentang lalu lintas dan kehadiran para pedagang di Samudra Pasai yang berasal dari
Bengal, Turki, Arab, Persia, Gujarat, Kling, Malayu, Jawa, dan Siam.

Peta Jalur perdagangan di masa Islam seperti gambaran dalam Buku Summa Oriental (1512-
1515) karya Tome Pires

Rempah-rempah telah menjadi produk nusantara yang sangat penting. Bahkan sebelum zaman
colonial, rempah-rempah mengundang para pedagang dari berbagai negeri yang membangun jalur
dan jaringan perdagangan rempah di nsantara, termasuk pedagang muslim. Jaringan perdagangan
ini mengalami pertumbuhan pesat di abad ke-13 dan ke-14.

Jalur rempah sangat berpengaruh dan berhubungan dengan perkembangan Islam nusantara.
Perdagangan dengan bangsa asing mendorong terciptanya masyarakat yang terbuka dengan
beragam budaya. Munculnya Islam Nusantara tak lepas dari peranan jalur rempah. Wakil Rektor I
Universitas Indonesia--Abdul Haris—mengatakan ada tiga makna penting jalur rempah yang patut
disorot. Pertama, bukti kemampuan nusantara dalam menjelajah dan menjadi bagian masyarakat
dunia. Kedua, jalur rempah sebagai jalur kebudayaan yang mendorong interaksi antarbudaya.
Ketiga, membentuk jejaring spiritual dan intelektual nusantara dengan bangsa lain.

Para pedagang dari Arab, Persia, Tiongkok, dan India melakukan kontak langsung dengan
tempat-tempat penghasil rempah-rempah nusantara jauh sebelum orang-orang Eropa datang ke
nusantara. Para saudagar Islam yang tadinya bertransaksi secara sendiri-sendiri akhirnya mereka
berani melakukan kontak dagang dengan lebih intens karena dukungan kerajaan-kerajaan Islam
yang terletak di Pesisir, seperti Samudra Pasai dan Malaka.

Benteng Belgica di Pulau Banda Naira,


Kepulauan Banda, Maluku, dengan latar
belakang Pulau Gunung Api, Jumat (28/4).
Benteng ini menjadi saksi sejarah
kejayaan VOC di pulau penghasil pala
tersebut. Belgica dibangun VOC pada
tahun 1602 untuk memantau pergerakan
kapal-kapal asing yang melalui kawasan
Pulau Banda.(Kompas)
Beberapa kesultanan Islam yang memiliki peran penting terhadap keberadaan jalur rempah di
antaranya:

1) Kesultanan Demak
2) Kesultanan Banten
3) Kesultanan Makassar
4) Kesultanan Ternate Tidore

Meskipun bukan daerah penghasil rempah-rempah, namun posisi Pelabuhan Demak cukup
penting. Para pedagang singgah ke Demak dalam perjalanan mereka menuju Maluku untuk mencari
rempah-rempah atau kembali ke Malaka. Di Demak mereka singgah untuk membeli beras dan
kebutuhan pokok lain. Jadilah Pelabuhan Demak menjadi bagian dari jalur rempah yang diramaikan
para pedagang muslim.
Banten adalah wilayah penghasil lada yang cukup terkenal (Lampung yang merupakan
penghasil lada adalah bagian dari kesultanan Banten) pada masa itu, tidak heran jika banyak kapal-
kapal pedagang muslim yang singgah. Bahkan Belanda nantinya pun mendarat di Pelabuhan
Banten dalam upayanya mencari rempah-rempah ke Maluku.
Kesultanan Makassar bukanlah wilayah penghasil rempah-rempah, tetapi wilayahnya berada
di jalur perdagangan rempah-rempah dan pelabuhannya menjadi pelabuhan yang sering menjadi
titik sentral dari pengangkutan rempah-rempah yang dibawa dari Maluku. Bahkan penguasa
Makassar menyambut baik para saudagar rempah-rempah tersebut dan menyediakan pelabuhan
sebagai tempat persinggahan para pedagang tersebut.
Sementara itu, Kesultanan Ternate dan Tidore merupakan penghasil cengkih dan pala terbesar
di Kawasan Maluku Utara. Kesultanan lainnya adalah Bacan dan Jailoo yang pelabuhannya
merupakan lokasi paling strategis dan penguasanya memiliki hubungan harmonis dengan para
penguasa di Jawa. Jika Banten, Demak, dan Makassar merupakan titik simpul dari jalur rempah,
Kesultanan Ternate dan Tidore merupakan titik awal dari jalur rempah.

Keuntungan dari keberadaan Jalur Rempah bagi Indonesia.

Perdagangan rempah di nusantara meninggalkan jejak peradaban yang signifikan berupa


peninggalan situs sejarah, ritus budaya, hingga melahirkan beragam produk budaya yang
terinspirasi dari alam nusantara yang kaya. Wakil Rektor I Universitas Indonesia (UI), Prof Abdul
Haris, mengatakan terdapat tiga makna penting sejarah jalur rempah di nusantara yang benar-
benar harus digarisbawahi. Pertama, jalur rempah merupakan bukti bagaimana bangsa nusantara
memiliki kemampuan menjelajah dunia dan menjadi bagian dari masyarakat dunia. Kedua, jalur
rempah tidak hanya berbicara tentang jalur ekonomi dan perdagangan. Akan tetapi, sudah
memasuki jalur kebudayaan karena melalui jalur rempah terjadi interaksi dan dialog antarbudaya
sehingga tercipta proses saling mengisi dan saling membentuk budaya antar bangsa. Ketiga, jalur
rempah menjadi jalan terbentuknya jejaring spiritual dan intelektual nusantara dengan bangsa
lainnya. Jalur ini memungkinkan adanya diskursus keilmuan dan keyakinan antara penduduk
nusantara dengan peradaban lain sehingga ilmu pengetahuan di nusantara terus tumbuh dan
berkembang.

Begitu pentingnya keberadaan jalur rempah bagi sebuah peradaban dan perkembangan
perdagangan serta masyarakat. Jalur rempah bukan saja merupakan sebuah dinamika yang di
masa lampau dikaitkan dengan politik, tetapi dapat menjadi sebuah dinamika yang bergerak menuju
masa depan.
1. Lengkapi tabel berikut ini!

Kesultanan yang Termasuk dalam


No. Alasan Menjadi Jalur Rempah
Jalur Rempah
1. Banten
2. Demak
3. Makassar
4. Ternate Tidore
5. Samudra Pasai

2. Bagaimana Tome Pires melalui bukunya Suma Oriental menjelaskan tentang keberadaan
jalur rempah? Jelaskan!
3. Mengapa keberadaan jalur rempah berpengaruh besar terhadap penyebaran Islam di
Indonesia? Jelaskan !
4. Apa keuntungan bagi Indonesia menjadi bagian dari jalur rempah dunia? Jelaskan!

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran di atas, mereka mampu memahami dan
menjelaskan terbentuknya jaringan perdagangan di masa Islam serta mampu mengidentifikasi dan
menjelaskan keberadaan jalur rempah di masa kerajaan-kerajaan Islam. Melalui diskusi dan
literasi, peserta didik juga mampu menunjukkan dan menjelaskan apa keuntungan dari keberadaan
jalur rempah bagi Indonesia.

Refleksi:
• Aktivitas pembelajaran dengan menjelaskan dan meminta seluruh peserta didik membuat
kesimpulan singkat dari apa yang mereka saksikan melalui video pembelajaran serta membuat
penugasan berdasarkan materi yang dipelajari.

Lembar Refleksi Diri (Sikap) Peserta Didik


1. Isikan identitas Anda!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Kurang Setuju, (3) Setuju, (4)
Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap Anda!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya senang mengikuti pembelajaran sejarah hari ini.
2. Saya sangat menyukai setiap aktivitas yang diikuti selama
mengikuti pembelajaran sejarah
3. Saya paham dengan tujuan pembelajaran sejarah hari ini.
4. Saya berniat melakukan setiap aktivitas yang terdapat dalam
tujuan belajar sejarah.
5. Saya membuat tugas secara mandiri, apabila tugas tersebut
harus dilakukan secara individu.
6. Saya senang bekerja sama dengan semua teman baik dengan
kelompok sendiri atau dengan kelompok lain di kelas.
7. Saya siap serta saling membantu dan berkolaborasi
melakukan tugas kelompok.
8. Saya terbuka dan siap berbagi peran dalam mengerjakan
tugas kelompok.
9. Saya suka menyapa dan bersikap ramah jika bertemu orang
yang saya kenal.
10. Saya selalu disiplin dalam menjaga kebersihan baik di dalam
atau di luar kelas.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor 11 s.d Jika mendapat skor <
30 dari pernyataan di 21 s.d 30 dari 20 dari pernyataan di atas. 11 pernyataan di
atas. pernyataan di atas. atas.

Lembar Refleksi Diri (Pengetahuan dan Keterampilan) Peserta Didik


Cara Menceklis
1. Isikan identitas peserta didik!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Ragu-ragu, (3) Setuju, (4) Sangat
Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap peserta didik!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya dapat menjelaskan perdagangan rempah-rempah
di masa kerajaan Islam.
2. Saya dapat menjelaskan komoditi rempah-rempah di
masa kerajaan-kerajaan Islam Indonesia.
3. Saya dapat menjelaskan bagaimana terbentuknya jalur
perdagangan di masa kerajaan-kerajaan Islam
Indonesia.
4. Saya dapat menjelaskan bagaimana Demak berada
dalam simpul jalur rempah meskipun wilayahnya tdk
menghasilkan rempah-rempah.
5. Saya dapat menjelaskan bagaimana Makassar berada
dalam simpul jalur rempah meskipun wilayahnya tdk
menghasilkan rempah-rempah.
6. Saya dapat menjelaskan bagaimana Ternate dan Tidore
merupakan titik nol dari jalur rempah, karena keduanya
merupakan penghasil cengkih dan pala.
7. Saya dapat menunjukkan peta perdagangan rempah-
rempah nusantara di masa kerajaan Islam Indonesia.
8. Saya dapat membuat kesimpulan dari terbentuknya jalur
perdagangan serta jalur rempah di masa kerajaan-
kerajaan Islam Indonesia.
9. Saya suka menyapa dan bersikap ramah jika bertemu orang
yang saya kenal.
10. Saya selalu disiplin dalam menjaga kebersihan baik di dalam
atau di luar kelas.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor 6 s.d 10 Jika mendapat skor <
15 dari pernyataan di 11 s.d 15 dari dari pernyataan di atas. 6 pernyataan di atas.
atas. pernyataan di atas.

Catatan:
• Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam melakukan aktivitas
pembelajaran, dapat meminta minta remedial, baik remedial teaching atau remedial test.
• Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam melakukan
aktivitas pembelajaran di atas, dapat meminta pengayaan sesuai dengan kesepakatan.
LAMPIRAN- LAMPIRAN

Lampiran 1
LEMBAR KERJA SISWA
Pilihan Ganda
1. Sumber berita asing yang menyebutkan banyak penduduk Perlak yang beragama Islam ada
tahun 1292 dan pedagang dari India turut berperan dalam penyebaran agama Islam adalah
berita ….
A. Ma Huan
B. Marcopolo
C. Ibnu Batuttah
D. Dinasti Tang
E. Arab
2. Salah satu teori yang mendukung teori bahwa bangsa Arab (Timur Tengah) yang menyebarkan
Islam di nusantara, adalah ….
A. batu nisan Malik Al-Shaleh
B. berita Marcopolo yang menyatakan bahwa penduduk Peurela memeluk Islam dari para
pedagang Arab
C. kesamaan mazhab antara Islam di nusantara dengan Islam di Arab
D. adanya penganut Syiah di nusantara
E. peringatan Tabuit seperti halnya Persia
3. Salah satu bukti yang memperkuat teori, bahwa Islam di Nusantara berasal dari Gujarat adalah
….
A. adanya tradisi upacara Tabuik di Sumatra Barat
B. penggunaan gelar al-Malik oleh raja-raja Islam Indonesia, seperti yang lazim dipakai di
Gujarat
C. persamaan mazhab, yaitu mazhab Hanafi
D. corak nisan pada makam Malik Al-Saleh
E. ditemukannya aliran Syiah di Indonesia
4. Makam yang ditemukan di Pulau Jawa sebagai bukti bahwa Islam berkembang di Jawa
Sebelum abad 12 adalah makam milik ….
A. raja-raja Mataram di Imogiri
B. Sunan Muria
C. Islam di Trojoyo
D. Sultan Malik Al-Shaleh.
E. Fatimah Binti Maimun
5. Perhatikan nama-nama Wali Sanga berikut ini!
1. Sunan Ampel
2. Sunan Giri
3. Sunan Bonang
4. Sunan Kudus
5. Sunan Kalijaga
Kesenian yang digunakan Wali Sanga sebagai media dalam berdakwah ditunjukkan oleh nomor
….
A. 1, 2, 3
B. 1, 2, 4
C. 1, 3, 4
D. 2, 3, 5
E. 3, 4, 5
6. Islam menggunakan saluran kesenian dalam menyebarluaskan ajarannya, salah satu bentuk
penggunaan kesenian dalam menyebarluaskan agama Islam, adalah ….
A. munculnya bangunan candi yang bercorak Islam
B. Islam memperkenalkan tarian bercorak islami
C. pertunjukkan wayang dijadikan sarana berdakwah
D. Islam memperkenalkan upacara-upacara tradisional
E. pengenalan musik Timur Tengah sebagai sarana dakwah
7. Salah seorang Wali Sanga yang melarang pengurbanan sapi dan menggantikannya dengan
kerbau sebagai bentuk toleransi terhadap umat Hindu adalah Sunan ….
A. Bonang D. Muria
B. Kudus E. Giri
C. Ampel
8. Salah satu cabang kesenian yang tidak berkembang pada masa perkembangan agama dan
kebudayaan Islam adalah seni ….
A. Sastra D. musik
B. Arsitektur E. patung
C. wayang
9. Adanya batu nisan Malik Al-Shaleh merupakan salah satu bukti pendukung teori ….
A. Arab D. Gujarat
B. Yunan E. Arus Balik
C. Persia
10. Berikut ini yang bukan merupakan faktor Islam mudah berkembang dan diterima oleh
masyarakat Indonesia adalah ….
A. perdagangan
B. dakwah
C. mengajarkan tasawuf
D. para mubalig
E. mendatangkan ulama dari Timur Tengah
11. Pada masa kerajaan Islam nusantara, selain berperan sebagai kepala pemerintahan, peran
penting sultan lainnya adalah ....
A. pemimpin ulama.
B. penerus Nabi
C. wakil Tuhan di dunia
D. utusan Allah di dunia
E. penguasa alam semesta
12. Kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah ….
A. Samudra Pasai D. Perlak
B. Demak E. Aceh
C. Pajang
13. Para pedagang Islam datang di Indonesia pertama kali pada zaman kerajaan ....
A. Majapahit D. Demak
B. Samudera Pasai E. Aceh
C. Sriwijaya
14. Kerajaan Aceh Darussalam menjadi pusat perdagangan di sekitar Selat Malaka karena ....
A. menjadi pusat penghasil rempah-rempah
B. banyak disinggahi pedagang Asia dan Eropa
C. memiliki hubungan baik dengan kerajaan di Arab
D. memiliki armada laut yang tangguh dan cakap
E. jatuhnya kerajaan Malaka ke tangan Portugis
15. Sebagian besar kekayaan raja-raja Islam di pesisir pada periode perkembangan Islam, diperoleh
dengan cara ....
A. merampas hasil perdagangan dari para syahbandar
B. mengembangkan sektor agraris di wilayahnya
C. menyita kapal dagang yang melintas di wilayah kekuasaannya
D. memungut pajak dan bea cukai di wilayah kekuasaannya
E. mewajibkan seluruh rakyatnya untuk berdagang dan melakukan pelayaran
16. Pada awal pertumbuhan Islam, para mubalig menggunakan ritual selamatan sebagai sarana
Islamisasi. Pada umumnya, upacara selamatan bertujuan untuk ....
A. mendoakan arwah orang yang telah meninggal
B. menambah pahala orang yang telah meninggal
C. memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad
D. mempererat tali silaturahmi antar umat Islam
E. mendekatkan diri kepada Tuhan
17. Menurut penelitian sebagian besar sejarawah, Kerajaan Perlak merupakan Kerajaan Islam
tertua di Indonesia.
Pernyataan tersebut didukung oleh beberapa bukti, salah satunya adalah ....
A. penemuan nisan makam Sultan Malik as Saleh yang berasal dari abad XIII Masehi
B. penjelasan dalam hikayat raja-raja Pasai bahwa Perlak merupakan kerajaan tertua
C. catatan Fa Hien yang pernah singgah di Perlak pada abad XV Masehi
D. berita Marcopolo, musafir yang pernah singgah di Perlak pada abad XIII Masehi
E. silsilah raja yang terdapat dalam kitab Idharul Haq Fi Malakati Peurlak
18. Salah satu bukti bahwa budaya masyarakat Samudera Pasai telah mendapat pengaruh Islam
ditunjukkan melalui adanya ....
A. keberadaan Masjid Baiturrahman
B. penemuan mata uang yang menggunakan tulisan Arab
C. penggunaan bahasa Arab dalam percakapan sehari-hari
D. penemuan makam Raja Samudera Pasai berhiaskan syair Islam
E. kemiripan fisik penduduk Samudera Pasai dengan orang Arab
19. Pengaruh seorang Raja/Sultan dalam proses Islamisasi terlihat jelas pada pernyataan berikut ini
....
A. raja dapat mengusir rakyat yang tidak bersedia memeluk Islam
B. raja/sultan dapat memaksa semua rakyatnya memeluk agama Islam
C. rakyat akan mengikuti rajanya yang telah memeluk Islam
D. raja melarang agama selain Islam berkembang di wilayah kekuasaannya
E. rakyat yang memeluk Islam akan terbebas dari pajak yang dikenakan oleh raja
20. Pada masa perkembangan Islam, kota Demak dan Banten dapat disebut sebagai kota pusat
kerajaan bercorak Maritim. Penyebutan tersebut didasari atas ....
A. kondisi geografis Kota Demak dan Banten terletak di pesisir
B. nenek moyang raja-raja Demak dan Banten terdiri atas para pelaut
C. sebagian besar wilayah Demak dan Banten terdiri atas sungai
D. wilayah Demak dan Banten merupakan pemukiman para pedagang yang transit
E. mayoritas mata pencaharian masyarakat Demak dan Banten adalah nelayan
21. Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Abu Fatah
Abdulfatah atau yang lebih dikenal dengan nama ....
A. Sultan Hasanuddin
B. Sultan Ageng Tirtayasa
C. Panembahan Yusuf
D. Maulana Muhammad
E. Sunan Gunung Jati
22. Berdirinya Kerajaan Banten atas inisiatif Sunan Gunung Jati pada tahun 1524. Banten semula
adalah bagian dari wilayah Kerajaan Padjajaran Hindu. Setelah Demak berhasil menghalau
Portugis di Batavia, kedudukan Banten menjadi ....
A. kerajaan sendiri yang merdeka dan berdaulat
B. bagian dari kerajaan Padjajaran
C. jatuh ke tangan Portugis di Batavia
D. secara tidak langsung berada di bawah kekuasaan Demak
E. bergabung dengan Cirebon karena Sunan Gunung Jati sebelumnya mengislamkan
Cirebon
23. Bangsa Barat pertama yang datang pada tahun 1596 di Kerajaan Banten pada masa
pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa adalah ....
A. Inggris D. Spanyol
B. Belanda E. Perancis
C. Portugis
24. Adipati Unus memerintah Demak tidak begitu lama karena wafat pada usia muda. Meskipun
demikian, namanya cukup dikenal dalam sejarah karena ....
A. berhasil mengislamkan daerah-daerah di Jawa Timur
B. menggagalkan hubungan Portugis dan Kerajaan Padjajaran
C. pernah memimpin pasukan Demak menyerang Portugis di Malaka
D. berhasil menguasai Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon
E. mengganti Sunda Kelapa menjadi Jayakarta
25. Berikut ini yang bukan termasuk faktor yang menyebabkan VOC dapat masuk dan menguasai
Kerajaan Mataram adalah ....
A. wafatnya Sultan Agung D. lihainya strategi Belanda
B. pemberontakan orang Cina E. kurang solidnya petinggi Mataram
C. lemahnya keturunan Sultan Agung
26. Perhatikan nama-nama tokoh berikut ini!
1) Hamengkubuwono I
2) Mangkunegoro I
3) Pakubuwono I
4) Paku Alam II
Tokoh sejarah yang memimpin dua kerajaan pecahan dari Mataram selepas perjanjian Giyanti
pada tahun 1755 adalah ....
A. 1) dan 2) D. 2) dan 4)
B. 1) dan 3) E. 3) dan 4)
C. 2) dan 3)
27. Di bawah ini yang bukan merupakan faktor yang menjadi penyebab Kerajaan Mataram
menjadi besar dan kuat adalah ....
A. didukung basis perekonomian yang kuat
B. diperintah oleh pemimpin yang cakap
C. kehidupan rakyatnya sejahtera
D. tidak ada kerajaan pesaing
E. dibantu oleh armada Belanda
28. Salah satu cara Sultan Agung dari kerajaan Mataram memperluas wilayah kekuasaannya tanpa
peperangan adalah dengan ....
A. menjalankan diplomasi dengan mengirim surat
B. membujuk kerajaan lain agar menyerah
C. memanfaatkan pengaruh Belanda
D. menjalankan politik perkawinan
E. mendukung kolonialisasi Belanda
29. VOC mengadu domba kerajaan Mataram dan berhasil memecah kerajaan Mataram melalui
Perjanjian Giyanti pada tahun 1755. Kekuasaan Mataram yang nyaris meliputi seluruh Pulau
Jawa akhirnya terpecah menjadi dua, yaitu ....
A. Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta
B. Mangkunegaran dan Pakualaman
C. Kasunanan Surakarta dan Pakualaman
D. Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran
E. Kesultanan Yogyakarta dan Pakualaman
30. Belanda menaklukkan Makassar dengan beragam cara, misalnya melaksanakan politik Devide
et Impera dengan cara ....
A. menghadang armada laut Makassar
B. mempersempit wilayah dagang Makassar
C. memanfaatkan Aru Palaka dari Bone
D. mendatangkan pasukan dari Batavia
E. membangun benteng di Ujung Pandang
31. Berikut ini yang bukan merupakan faktor utama Belanda ingin menaklukkan perlawanan Sultan
Hasanuddin adalah ....
A. wilayah kerajaan Makassar luas dan subur
B. Makassar mengusai jalur perdagangan rempah-rempah
C. Sultan Hasanuddin sangat antidominasi asing
D. perairan nusantara bagian timur dikendalikan Makassar
E. Sultan Hasanuddin memonopoli perdagangan
32. Faktor yang mendorong berkembangnya Islam di Maluku, adalah ...
A. adanya ekspansi Demak ke Maluku
B. banyaknya pemuda Maluku belajar Islam di Gresik
C. banyaknya pedagang Maluku yang berlayar hingga Aceh
D. adanya pedagang Arab yang singgah di bandar dagang Maluku
E. adanya Islamisasi oleh Wali Sanga
33. Keberhasilan Sultan Baabullah merebut benteng yang dibangun Portugis di Ternate
mengakibatkan ....
A. Portugis meninggalkan Maluku
B. terjadinya perjanjian Saragosa antara Portugis dan Ternate
C. Portugis memindahkan markasnya ke Tidore
D. wilayah Ternate dibagi menjadi dua
E. Spanyol menjadi satu-satunya penguasa di Maluku
34. Tokoh ini berhasil memperluas daerah kekuasaannya ke Maluku. Daerah kekuasaannya
terbentang antara Sulawesi dan Irian, ke arah timur sampai Irian, barat sampai pulau Buton,
utara sampai Mindanao Selatan (Filipina), dan selatan sampai dengan Pulau Bima (Nusa
Tenggara). Oleh karena itu, ia mendapat julukan “Tuan dari Tujuh Pulau Dua Pulau” tokoh yang
dimaksud adalah ....
A. Sultan Hairun D. Saidi
B. Kakiali E. Sulan Baabullah
C. Telukabesi
35. Bangsa Barat yang pertama kali datang di Maluku adalah Portugis (1512) yang kemudian
bersekutu dengan Kerajaan Ternate. Jejak ini diikuti oleh bangsa Spanyol yang berhasil
mendarat di Maluku pada tahun 1521 dan mengadakan persekutuan dengan Kerajaan Tidore.
Dua kekuatan telah berhadapan, tetapi belum terjadi perang. Untuk menyelesaikan persaingan
antara Portugis dan Spanyol, pada tahun 1529 diadakan Perjanjian Saragosa yang isinya
adalah ....
A. bangsa Spanyol harus meninggalkan Maluku dan memusatkan kekuasaannya di Filipina,
sementara bangsa Portugis tetap tinggal di Maluku
B. bangsa Portugis harus meninggalkan Maluku dan memusatkan kekuasaannya di Filipina,
sementara bangsa Spanyol tetap tinggal di Maluku
C. bangsa Portugis dan Spanyol sama-sama harus keluar dari Maluku
D. wilayah Maluku dibagi dua, Ternate di bawah kekuasaan Portugis dan Tidore di bawah
kekuasaan Spanyol
E. Ternate dan Tidore berada di bawah kekuasaan Spanyol dan Portugis menguasai Makassar

1. Essay
1. Dalam proses penyebaran agama Islam terdapat beberapa teori yang menjelaskan
bagaimana Islam masuk ke Indonesia, sebutkan dan jelaskan 3 teori di antaranya!
2. Apa yang membuat Islam mudah diterima dan berkembang pesat di Indonesia? Jelaskan
3. Sebutkan aktor yang berperan besar dalam penyebaran Islam di Indonesia!
4. Sebutkan nama-nama anggota Wali Sanga dan dari mana mereka berasal!
5. Siapakah yang menyebarkan Islam di Kalimantan dan Sulawesi ?
6. Ada beberapa saluran yang menjadi sarana penyebaran Islam di Indonesia, sebutkan dan
jelaskan!
7. Perdagangan dan perkawinan menjadi sarana paling efektif dalam penyebaran Islam di
Indonesia, mengapa demikian? Jelaskan!
8. Mengapa seni patung tidak berkembang di masa Islam? Jelaskan!
9. Bagaimana konsep raja sebelum dan setelah kedatangan Islam di Indonesia?
10. Tuliskan dua bentuk akulturasi budaya antara Hindu-Buddha dan Islam yang saat ini kalian
temukan dalam kedidupan sehari-hari!
11. Apa yang membuat Samudera Pasai menjadi kerajaan besar dan berpengaruh?
12. Mengapa VOC memanfaatkan Aru Palaka untuk menaklukkan Sultan Hasanuddin?
13. Tuliskan 4 isi Perjanjian Bongaya!
14. Sebutkan tiga tindakan Sultan Agung sebagai Raja Mataram untuk mempersatukan Jawa!
15. Apakah akibat penerapan politik adu domba Belanda terhadap Sultan Ageng Tirtayasa dan
Sultan Haji ?

Anda mungkin juga menyukai