Anda di halaman 1dari 3

Dosen Pengampu:

Ari Mukti Wardoyo Adi,S.S., M.A

Dibuat oleh:

Haryanto Armadha Saputra

I1C118053

Kelas Ganjil Arkeologi-001

Pengantar Teori Arkeologi

Program Studi Arkeologi

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Jambi

2018
Bagaimana teori-teori yang berkembang di zaman modern sangat memempengaruhi dalam
pemebentukan logika ilmu arkeologi ?, dan bagaimana teori tersebut berkembang ?

Akibat dari perkembangan teori-teori yang berkembang di zaman modern mempengaruhi cara
berpikir manusia, dan menciptakan bidang-bidang ilmu pengetahuan baru. Salah satu bidang ilmu
pengetahuan tersebut adalah arkeologi. Arkeologi adalah ilmu mempelajari kehidupan manusia di masa
lamapau melalui sisa-sisa tinggalannya yang bersifat fisik.

Semua ilmu pengerahuan Humaniora dan ilmu-ilmu budaya berawal adari asumsi bahwa bidang
objek yang dikaji dan peristiwa yang dikaji itu terstruktur. Strukturalisme adalah prinsip-prinsip dan
metode dari bidang-bidang yang paling empiris tidak bisa diamati secara langsung. Strukturalisme
pertama kali muncul di era modern adalah teori dari Karl Marx tentang nilai-nilai komoditas.
Strukturalisme Marx berfungsi sebagai inspirasi model dari satu strukturalisme yang nyaris murni dari
ilmu-ilmu sosial. Marx mengaitkan komoditas yang merupkan unit terkecil dalam perekonomian dengan
tersturktur terpentingnya dalah pasar.

Perkembangan strukturalisme selanjutnya, yaitu pada kisaran 1960-1970 yang disebut


pascastrukturalisme yang berusaha memecahkan masalah-masalah yang tak terpecahkan oleh
sturukturalisme yang bersifat formal dan deterministiknya. Sturkturalisme juga dianggap cenderung
membesar-besarkan bukti dan membesar-besarkan kemampuan sturktur-sturktur yang mengatur
peristiwa dan objek.

Strukturalisme dan pascasturukturalisme memiliki persamaan dalam aspek kritik terhadap


manusia sebagai subjek. Namun perbedaanya terletak pada pascasturkturalisme, yaitu tidak
menggunakan lingustik structural dalam kajian-kajianya, sehingga manusia bukan sebagai subjek.
Sturkturalisme dan pascasturkturalisme juga mengkritik histrosime. Keduanya antipasti pada
pemahaman yang mengatakan bahwa sejarah memeliki pola umum

Secara epistemology, para arkeolog merumsukan tujuan penelitiannya dala tiga pokok, yaitu
rekonsturksi kehidupan di masa lampau, rekonsturksi serjarah kebudayaan, dan merekonstruksi prose-
proses perubahan kebudayaan. Akibat dari tujaun tersebut maka dalam perkembangannya arkeologi
muncul dua paradigma utama, yaitu sejarah budaya yang didukung oleh arkeologi tradisonal dan proses
perubahan budaya yang dianut arkeologi baru. Arkeologi tradisonal menggunakan pandangan normative
dan arkeologi baru menggunakan pandangan sistematik. Cara pengoperasian pandangan sistematik
menutut suatu strategi penelitian lapangan yang tepat dengan melalui pendekatan kongjungtif yang tidak
hanya menganalisis setiap benda arkeologi, tetapi menyertakan ekofak (benda alam; biotic-abiotik).

Dalam perkembangannya muncul aliran baru sebagai reaksi atas pandangan-pandangan


sebelumnya yang kemudian yang digolongkan ke dalam arkeologi pasca prosesual (Fagan 1991).
Diantara arkeologi padsca prosesual terdapat arkeologi structural, yang menganggap bahwa tinggalan
arkeologi dapat mencerminkan struktur gagasan yang terdapat dalam pemikran manusia; strukturalisme
melihat kebenaran berada dalam teks, sedangkan pascasturktralisme menekankan interaksi pembaca dan
teks sebagai produktivitas.
Pengetahuan diperoleh melalui cara yang sama dengan bahasa, pengetahuan tentang dunia tidak
dipilih. Dengan kata lain menurut Michel Foucoult, melalui wacana yang mendominasi suatu waktu
dalam sejarah dan suatu tempat di dunia sehingga manusia memeliki kerangaka pikir atau pandangan
tertentu. Oleh karena itu jika anda ingin memahami perilaku manusia pada tempat dan waktu tertentu,
temukanlah wacana-wacana yang mendominasi di situ. Kemudian jika anda ingin mengetahui mengapa
wacana tertentu begitu berkuasa, jadilah seorang arkeolog sosial; menelusuri asal-usul cara
mengetahuinya dengan melakukan dekonstruksi dan meneliti landasan yang memiliki kekuasaan.

Anda mungkin juga menyukai