3
Teori Nusantara ini juga didukung oleh beberapa pakar yaitu,
Mohhammad Yamin, J. Crawford, K. Himply, dan Sutan Takdir
Sjabana. Berikut beberapa asumsi Teori Nusantara, :
4
Teori Nusantara ini juga didukung oleh Teori
lain yaitu, Multiregioal Evolution Model, yang
menyatakan bahwa manusia modern tidak hanya
muncul berasal dari satu daerah tertentu. Melainkan
muncul diberbagai Wilayah sebagai hasil evolusi dari
populasiyang sudah ada sebelumnya. Sehingga masing-
masing populasi mempunyai ciri khas morfologi sendiri-
sendiri. Walaupun ciri morfologi juga mucul di daerah
lain, biasanya hanya muncul dalam frekuensi yang
sedikit.
Tetapi tidak bisa
dipungkiri juga banyak para ahli
“
yang menyatakan bahwa nenek
moyang orang nusantara adalah
pendatang dari luar wilayah
nusantara. Hal ini bisa terlihat dari
dua ras yang ada di indonesia
pada permulaan kala holosen,
yaitu Austromelanesid dan
Monggoloid. Menurut pakar
sejarah, setelah kepunahan
manusia jenis Meganthropus,
Pithecantropus, dan Homo.
Kepulauan Indonesia dihuni oleh
manusia dari ras
Austromelanosoid. Belum dapat
dipastikan apakah ras
6
Sementara itu ras Monggoloid
merupakan masyarakat penutur
bahasa Austronesia yang datang ke
nusantara sekitar 4.000 tahun yang
lalu. Ras ini datang melalui dua
periodesasi, yaitu :
7
Tetapi hal ini tidak serta merta membuat bangsa Indonesia bisa di katakan
berasal dari luar nusantra. Terjadinya interaksi anatar pendatang denagan
populasi setempat membentuk sebuah inovasi dan evolusi antar budaya. Dan
berdasarkan variasi teori multiregional EvolutionModel adalah Assimilation
Model (AM) yang dikembangkan oleh Smith, Simek dan Harrill (Smith et al.,
1989). AM menyatakan bahwa manusia modern berasal pertama kali dari Afrika
tetapi di sisi lain, model ini juga menekankan pentingnya peran gene flow antar
populasi, percampuran, dan tekanan seleksi yang mengarah pada perubahan
morfologi. Kontribusi genetik dari populasi pramodern terhadap gene pool
manusia modern melalui hibridisasi merupakan pola dari kontinuitas perwilayah.
Berdasarkan penjelasan tersebut, hal ini menujukan bahwa terjadinya kontinuitas
dari gen populasi manusia di nusantara dengan manusia-manusia pendatang dari
luar.
8
9