Di Kabupaten Kampar terdapat dua buah sungai besar, yaitu Sungai Kampar
yang membujur dari barat ke timur, panjangnya ± 413,5 km dengan kedalaman
ratarata 7,7 M lebar rata-rata 143 M. Sungai Kampar membujur dari barat ke
timur melewati beberapa kecamatan yaitu Kecamatan XIII Koto Kampar,
Bangkinang, Bangkinang Barat, Bangkinang Seberang, Kampar, Kampar Timur,
Rumbio Jaya, Kampar Utara, Siak Hulu dan Kampar Kiri. Selain itu terdapat pula
Sungai Siak yang membujur dari barat ke timur, panjangnya ± 90 KM dengan
kedalaman rata-rata 8 –12 M yang melintasi Kecamatan Tapung dan bermuara ke
Selat Bengkalis Kabupaten Bengkalis. Sungai-sungai tersebut diatas memiliki fungsi
yang strategis dalam kehidupan ekonomi masyarakat, berfungsi sebagai
prasarana perhubungan, sebagai sumber air bersih, budi daya ikan, tempat
mencari mata pencarian petani nelayan maupun sebagai sumber energi listrik
(PLTA Koto Panjang).
Luas wilayah Kabupaten Kampar ± 10.983,46 km2 atau ± 11,62 % dari luas
wilayah Provinsi Riau (94.561,60 km2). Kabupaten Kampar terdiri dari 21 kecamatan
dengan rincian kecamatan dan luasnya pada tabel berikut.
Luas Wilayah
No. Kecamatan Ibukota
Ha (%)
1 Kampar Kiri Lipat Kain 915,33 8,11
2 Kampar Kiri Hulu Gema 1.301,25 11,53
3 Kampar Kiri Hilir Sungai Pagar 759,74 6,73
4 Kampar Kiri Tengah Simalinyang 330,59 2,93
5 Gunung Sahilan Gunung Sahilan 597,97 5,30
6 XIII Koto Kampar Batu Bersurat 732,40 6,49
7 Koto Kampar Hulu Tanjung 674,00 5,97
8 Bangkinang Barat Kuok 151,41 1,34
9 Salo Salo 207,83 1,84
10 Tapung Patapahan 1.365,97 12,10
11 Tapung Hulu Senama Nenek 1.169,15 10,36
12 Tapung Hilir Kota Garo 1.013,56 8,98
13 Bangkinang Bangkinang 177,18 1,57
14 Bangkinang Seberang Muara Uwai 253,50 2,25
15 Kampar Air Tiris 136,28 1,21
16 Kampar Timur Kampar 173,08 1,53
17 Rumbio Jaya Teratak 76,92 0,68
18 Kampar Utara Sawah 79,84 0,71
19 Tambang Tambang 371,94 3,29
20 Siak Hulu Pangkalan Baru 689,80 6,11
21 Perhentian Raja Perhentian Raja 111,54 0,99
Jumlah 11.289,28 100,00
Sumber : Kampar Dalam Angka, 2014
Jenis
Kecamatan
Pertambangan
Bangkinang Barat
Kampar Kiri Hulu
Bangkinang Barat
Tapung Hulu
BATUAN
Tapung
Kampar Kiri Hulu
XIII Koto Kampar
Bangkinang Barat, Bangkinang Seberang, Salo
XIII Koto Kampar
Kampar Kiri Hulu
BATUBARA
Kampar Kiri
Kampar Kiri Hulu
Kampar Kiri Hulu
Kampar Kiri
MINERAL LOGAM XIII Koto Kampar
Bangkinang Barat, XIII Koto Kampar
Salo, Kampar Kiri
Sumber: Dinas Pertambangan Kabupaten Kampar, 2016
2.2.2. Pariwisata
Candi Muara Takus, PLTA Koto Panjang, Pacu Sampan, Buluh Cina, Tesso Nilo
adalah sebagian dari puluhan objek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan dalam
dan luar negeri. Di Kabupaten Kampar terdapat hampir semua jenis wisata, mulai
dari wisata alam, buatan, budaya, smpai wisata religi. Lebih lengkapnya di bawah ini
dipaparkan berbagai jenis wisata utama yang terdapat di Kabupaten Kampar.
para pakar purbakala belum dapat menentukan secara pasti kapan candi ini
didirikan. Ada yang mengatakan abad kesebelas, ada yang mengatakan abad
keempat, abad ketujuh, abad kesembilan dan sebagainya. Tapi jelas kompleks
candi ini merupakan peninggalan sejarah masa silam.
tanpa ada yang memindahkannya. Oleh masyarakat setempat mesjid ini dianggap
keramat dan kini banyak mendapat kunjungan wisatawan nusantara maupun
mancanegara, terutama dari Singapura dan Malaysia untuk membayar nazar dan
mandi di sumurnya. Kunjungan yang terbanyak sesudah Bulan Puasa atau pada
hari raya Puasa Enam.
❖ Kawasan Kuala
Merupakan objek wisata alam yang memiliki Keindahan alam yang sangat
menarik dan menabjubkan yang terletak 40 menit dari desa Air Tiris Kecamatan
Kampar. Daya tarik kawasan ini adalah keindahan alamnya yang ditunjang oleh
lansekap yang masih alami dan atraktif.
Adapun secara lebih rinci objek dan daerah tujuan wisata di Kabupaten Kampar
adalah sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini.
Kepadatan
Laki – Laki Perempuan Jumlah
Kecamatan Penduduk
(jiwa) (jiwa) (jiwa)
(jiwa/km2)
Kampar Kiri 14.804 13.886 28.690 31
Kampar Kiri Hulu 5.850 5.698 11.547 9
Kampar Kiri Hilir 5.769 5.282 11.051 15
Kampar Kiri Tengah 13.485 12.353 25.839 78
Gunung Sahilan 9.862 8.916 18.780 32
XIII Koto Kampar 11.844 11.350 23.194 32
Koto Kampar Hulu 9.355 8.867 18.222 27
Kuok 12.185 12.054 24.238 160
Salo 12.679 12.269 24.947 120
Kepadatan
Laki – Laki Perempuan Jumlah
Kecamatan Penduduk
(jiwa) (jiwa) (jiwa)
(jiwa/km2)
Tapung 47.035 43.052 90.091 66
Tapung Hulu 39.719 36.374 76.097 65
Tapung Hilir 29.697 27.393 57.092 56
Bangkinang 19.114 18.669 37.781 213
Bangkinang Seberang 16.067 15.796 31.860 126
Kampar 24.399 24.399 48.793 358
Kampar Timur 11.794 11.541 23.334 135
Rumbio Jaya 8.400 8.224 16.623 216
Kampar Utara 8.235 8.369 16.602 208
Tambang 29.588 28.065 57.652 155
Siak Hulu 48.426 45.643 94.069 136
Perhentian Raja 8.791 8.081 16.873 151
Jumlah 387.096 366.280 753.376 114
Sumber : BPS Kabupaten Kampar, 2014
Jumlah Penduduk
No Tahun
Miskin
1 2003 81.200
2 2004 79.300
Bab II –Profil Kabupaten Kampar II - 13
RPIJM Kabupaten Kampar
3 2005 71.800
4 2006 64.900
5 2007 64.180
6 2008 71.571
7 2009 65.576
8 2010 72.300
9 2011 61.204
10 2012 62.343
Sumber : BPS Riau, 2013
Kepadatan Penduduk
Kecamatan Jumlah (jiwa) Persentase (%)
(jiwa/km2)
Kepadatan Penduduk
Kecamatan Jumlah (jiwa) Persentase (%)
(jiwa/km2)
PDRB perkapita atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga
konstan mengalami peningkatan. Dari tabel dapat diketahui bahwa nilai
PDRB perkapita atas harga berlaku tahun 2011 yang dicapai Kabupaten
Kampar adalah sebesar Rp. 26.265.083,56,- sedangkan atas dasar harga
konstan 2000 sebesar Rp. 6.996.661,04,-. Salah satu indikator yang banyak
digunakahn untuk melihat tingkat keberhasilan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat adalah PDRB perkapita.
2.4.2. Topografi
Secara topografis, Kabupaten Kampar merupakan daerah bergelombang
dan dataran rendah, rawa-rawa, dataran tinggi atau perbukitan dan
sedikit bergunung, dengan ketinggian antara 0 – 1000 Meter dari
permukaan air laut. Di Kabupaten Kampar terdapat 5 (lima) jenis klasifikasi
tanah yaitu organosol, glei humus dengan bahan aluvial, podsolik merah
kuning dengan bahan induk batuan endapan dan batuan beku, podsolik
merah kuning latosol, dan litosol dengan bahan induk batuan beku. Tekstur
tanah yang ada di Kabupaten Kampar pada umumnya liat berpasir dan
lempung pasir.
2.4.3. Hidrologi
Kabupaten Kampar memiliki 2 Daerah Aliran Sungai (DAS) yang besar
dan beberapa sungai kecil yaitu Sungai Kampar yang panjangnya ±413,5
km dengan kedalaman rata-rata 7,7 m dengan lebar rata-rata 143 meter.
Seluruh bagian sungai ini termasuk dalam Kabupaten Kampar yang meliputi
Kecamatan XIII Koto Kampar, Bangkinang, Bangkinang Barat, Kampar, Siak
Hulu dan Kampar Kiri. Sungai Siak bagian hulu yakni panjangnya ±90 km
2.4.4. Geologi
Kabupaten Kampar sebagaimana sebagian wilayah Indonesia terletak
ditengah-tengah Pulau Sumatra. Dimana keadan alam sangat dipengaruhi
dengan curah hujan yang cukup tinggi. Kondisi geologis tersebut
menyebabkan Kabupaten Kampar kaya akan hasil tanah dan pertanian
sekaligus rawan terhadap bencana alam.
2.4.5. Klimatologi
Kabupaten Kampar beriklim tropis yang dipengaruhi oleh dua musim
yakni musim hujan dan kemarau. Kabupaten Kampar pada umumnya beriklim
tropis. Temperatur minimum terjadi pada bulan November Dan Desember
yaitu sebesar 210C. Temperatur maksimum terjadi pada Juli dengan
temperatur 350C. Jumlah hari hujan dalam Tahun 2009, yang terbanyak
adalah disekitar Bangkinang Seberang dan Kampar Kiri Pada Tahun 2009,
jumlah hari hujan setahun rata-rata 256 hari. Kondisi klimatologis demikian
amat cocok dalam pengembangan berbagai komoditi pertanian, peternakan,
perikanan dan beberapa jenis komoditi perkebunan. Dalam 5 (lima) Tahun
belakangan ini belum menggambarkan terjadinya kondisi ekstrim pada
musim hujan dan musim kemarau.
Luas Km 11.289,28
Kecamatan Kecamatan 21
Kelurahan Kelurahan 8
Sumber: Susenas 2012
Curah hujan tertinggi selama tahun 2012 terjadi di Kecamatan Salo pada
bulan November ketinggian curah hujan mencapai 925 mm. jumlah hari hujan
dalam tahun 2012, yang terbanyak adalah di Kecamatan Gunung Sahilan
yang menunjukkan peningkatan dari bulan juni sampai Desember.
Potensi bencana lain, adalah potensi kebakaran hutan. Hal ini sering
terjadi pada saat musim kemarau, baik yang disebabkan karena gesekan
antara vegetasi kering dan diduga mungkin juga terjadi akibat ulah manusia.
Apapun penyebabnya tentu potensi kebakaran ini perlu ditangani dalam
konteks penataan ruang. Pada tahun 2008 terdapat puluhan titik kebakaran
api yang tersebar di wilayah utara, selatan dan barat Kabupaten Kampar.
2.4.5. Klimatologi.....................................................................................................21