Anda di halaman 1dari 16

PENILAIAN KINERJA DAN PENYUSUNAN AKNOP EMBUNG DI KALIMANTAN BARAT

BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI

2.1 Gambaran Umum Porvinsi Kalimantan Barat


a. Letak Wilayah
Provinsi Kalimantan Barat terletak di bagian barat pulau Kalimantan atau di antara
garis 2008’ LU serta 3002’ LS serta di antara 108030’ BT dan 114010’ BT pada peta bumi.
Berdasarkan letak geografis yang spesifik ini maka, daerah Kalimantan Barat tepat dilalui
oleh garis Khatulistiwa (garis lintang 00) tepatnya di atas Kota Pontianak. Karena pengaruh
letak ini pula, maka Kalimantan Barat adalah salah satu daerah tropik dengan suhu udara
cukup tinggi serta diiringi kelembaban yang tinggi. Ciri-ciri spesifik lainnya adalah bahwa
wilayah Kalimantan Barat termasuk salah satu Provinsi di Indonesia yang berbatasan
langsung dengan negara asing, yaitu dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia Timur.
Bahkan dengan posisi ini, maka daerah Kalimantan Barat kini merupakan satu-satunya
Provinsi di Indonesia yang secara resmi telah mempunyai akses jalan darat untuk masuk
dan keluar dari negara asing. Hal ini dapat terjadi karena antara Kalimantan Barat dan
Sarawak telah terbuka jalan darat antar negara dari Pontianak – Entikong – Kuching
(Sarawak, Malaysia) sepanjang sekitar 400 km dan dapat ditempuh sekitar enam sampai
delapan jam perjalanan. Batas-batas wilayah selengkapnya bagi daerah Provinsi Kalimantan
Barat adalah :
• Utara : Sarawak (Malaysia)
• Selatan : Laut Jawa dan Kalimantan Tengah
• Barat : Laut Natuna dan Selat Karimata
• Timur : Kalimantan Timur
Sebelah utara Kalimantan Barat terdapat lima kabupaten yang langsung
berhadapan dengan negara jiran yaitu : Kabupaten Sambas, Bengkayang, Sanggau,
Sintang dan Kapuas Hulu, yang membujur sepanjang Pegunungan Kalingkang – Kapuas
Hulu.

b. Luas Wilayah
Sebagian besar wilayah Kalimantan Barat adalah merupakan daratan
berdataran rendah dengan luas sekitar 146.807 km2 atau 7,53 persen dari luas Indonesia

II-1
PENILAIAN KINERJA DAN PENYUSUNAN AKNOP EMBUNG DI KALIMANTAN BARAT

atau 1,13 kali luas pulau Jawa. Wilayah ini membentang lurus dari Utara ke Selatan
sepanjang lebih dari 600 km dan sekitar 850 km dari Barat ke Timur.
Dilihat dari besarnya wilayah, maka Kalimantan Barat termasuk provinsi terbesar
keempat di Indonesia. Pertama adalah Provinsi Papua (319.036 km2), kedua adalah
Provinsi Kalimantan Timur (204.534 km2) dan ketiga adalah Provinsi Kalimantan Tengah
(153.564 km2). Dilihat dari luas menurut kabupaten/kota, maka yang terbesar adalah
Kabupaten Ketapang (31.240,74 km2 atau 21,28 persen) kemudian diikuti Kabupaten
Kapuas Hulu (29.842 km2 atau 20,33 persen), dan Kabupaten Sintang (21.635 km2 atau
14,74 persen), sedangkan sisanya tersebar pada 11 (sebelas) kabupaten/kota lainnya.

c. Topografi
Secara umum, daratan Kalimantan Barat merupakan dataran rendah dan
mempunyai ratusan sungai yang aman bila dilayari, sedikit berbukit yang menghampar dari
Barat ke Timur sepanjang “Lembah Kapuas” serta Laut Natuna/Selat Karimata.
Sebagian daerah daratan ini berawarawa bercampur gambut dan hutan mangrove.
Wilayah daratan ini diapit oleh dua jajaran pegunungan yaitu, Pegunungan
Kalingkang/Kapuas Hulu di bagian Utara dan Pegunungan Schwaner di Selatan sepanjang
perbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah. Dilihat dari tekstur tanahnya maka,
sebagian besar daerah Kalimantan Barat terdiri dari jenis tanah PMK (podsolet merah
kuning), yang meliputi areal sekitar 9,2 juta hektar atau 64,83 persen dari luas daerah yang
14,7 juta hektar. Berikutnya, tanah Podsol dan tanah Aluvial sekitar 3,59 juta hektar atau
24,42 persen yang terhampar di seluruh kabupaten/kota, namun sebagian besar terdapat di
kabupaten daerah pantai.

d. Penduduk
Jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Barat tahun 2020 berdasarkan hasil
Proyeksi Penduduk berjumlah sekitar 4,932 juta jiwa, dimana sekitar 2,51 juta jiwa berjenis
kelamin laki-laki dan 2,42 juta jiwa adalah perempuan. Luas wilayah Provinsi Kalimantan
Barat sebesar 146.807 Km2 atau lebih besar dari Pulau Jawa, maka kepadatan penduduk
Kalimantan Barat baru sekitar 30 Jiwa per kilometer persegi. Kondisi ini tentunya kurang
menguntungkan dalam rangka percepatan pembangunan wilayah khususnya menyangkut
pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dengan segala potensi dan keragamannya.
Persebaran penduduk Kalimantan Barat tidak merata antar wilayah
kabupaten/kota,kecamatan, desa/kelurahan, maupun antar wilayah kawasan pantai bukan
pantai atau perkotaan dan pedesaan. Misalnya daerah pesisir yang mencakup Kab.
Sambas, Kab. Bengkayang, Kab. Pontianak, Kabupaten Ketapang, Kabupaten Kayong
Utara, Kabupaten Kubu Raya dan Kota Singkawang yang dihuni oleh hampir 50 persen dari

II-2
PENILAIAN KINERJA DAN PENYUSUNAN AKNOP EMBUNG DI KALIMANTAN BARAT

total penduduk Kalimantan Barat dengan kepadatan mencapai 42 jiwa lebih. Sebaliknya
tujuh kabupaten lain (bukan pantai) selain Kota Pontianak secara ratarata tingkat
kepadatan penduduknya relatif lebih jarang. Kabupaten Kapuas Hulu dengan luas wilayah
29.842 km2 atau sekitar 20,33 persen dari luas wilayah Kalimantan Barat hanya dihuni rata-
rata 9 (sembilan) jiwa per kilometer persegi.

2.2 Lokasi Kegiatan Penilaian Kinerja dan AKNOP Embung 2021


Lokasi kegiatan Penilaian Kinerja dan AKNOP Embung 2021 terdapat di beberapa
Kota/Kabupaten di Kalimantan Barat, yaitu :

Gambar 2.1. Lokasi Embung di Kalimantan Barat


Lokasi kegiatan Penilaian Kinerja dan AKNOP Embung 2021 terdapat di beberapa
Kota/Kabupaten di Kalimantan Barat, yaitu :
a. Embung Pajintan f. Embung Bayur Raya
b. Embung Air Puith g. Embung Babolit
c. Embung Parong h. Embung Buluh
d. Embung Padu Ampat i. Embung Pancur Aji
e. Embung Pangkaran

a. Embung Pajintan
Embung Pajintan ini terletak di Kecamatan Singkawang Timur Kota Singkawang,
tepatnya di 0°54'2.95"LU dan 109° 2'33.14"BT. Lokasi Embung ini dapat di tempuh melalui
jalur darat dengan mengakses Jalan Raya Pajintan. Lokasi embung ini berjarak sekita 7 km
dari pusat Kota. Luas Area Embung Pajintan ± 30.000 m 2 dengan volume tampungan air

II-3
PENILAIAN KINERJA DAN PENYUSUNAN AKNOP EMBUNG DI KALIMANTAN BARAT

sebesar 81.000 m3. Pada lokasi Embung Pajintan ini terdapat beberapa sarana dan
prasarana yang telah terbangun sampai saat ini, adapun sarana dan prasarana tersebut
adalaah :
1. Embung sebanyak 2 buah
2. Rumah Jaga
3. Intake Pengambilan Air
4. Pipa Transmisi dari intake ke badan embung ( 2 buah Pipa)
5. Lampu Penerangan Solar Cell di Embung (3 buah)

Saat ini embung pajintan dipergunakan sebagai cadangan air baku di Kota Singkawang dan
lokasi pariwisata. Berikut peta lokasi Embung Pajintan :

Gambar 2.2. Lokasi Embung Pajintan

II-4
PENILAIAN KINERJA DAN PENYUSUNAN AKNOP EMBUNG DI KALIMANTAN BARAT

Gambar 2.3. Kondisi Embung Pajintan

b. Embung Air Putih


Embung Air Puith terletak di Desa Sei. Ambawang Kecamatan Kubu Kabupaten
Kubu Raya. Lokasi Embung Air Putih ini berada di posisi 0°23'51.86"LS dan
109°18'35.68"BT. Embung ini dibangun pada tahun 2016 dengan luas area sebesar ±
10.500 m2 dan volume tampungannya sebesar ± 31.500 m3. Untuk menuju ke lokasi
Embung Air putih harus melalui Sungai Kapuas dari pelabuhan di Rasau Jaya dengan
perjalanan selama 1 jam. Pada lokasi Embung Air Putih ini terdapat beberapa sarana dan
prasarana yang telah terbangun sampai saat ini, adapun sarana dan prasarana tersebut
adalaah :
1. Embung
2. Intake berjenis bronckaptering
3. Rumah Jaga
4. Lampu Solar Cell ( 6 unit)
Saat ini Embung Air Puith menjadi cadangan bagi masyarakat pada saat menghadapi
musim kemarau dan sebagai lokasi pariwisata. Berikut lokasi Embung Air Putih :

II-5
PENILAIAN KINERJA DAN PENYUSUNAN AKNOP EMBUNG DI KALIMANTAN BARAT

Gambar 2.4. Lokasi Embung Air Putih

Gambar 2.5. Kondisi Embung Air Putih

II-6
PENILAIAN KINERJA DAN PENYUSUNAN AKNOP EMBUNG DI KALIMANTAN BARAT

c. Embung Parong
Embung Parong ini merupakan embung yang dibangun oleh BWSK I pada tahun
2016. Embung ini terletak di Desa Memban Kec. Kubu Kabupaten Kubu Raya, tepatnya
berada di posisi 0°23'5.25"LS dan 109°17'56.08"BT. Lokasi Embung Parong ini berjarak ±
30 km dari pusat Kota dan harus di tempuh melalui sungai Kapuas. Luas area Embung
Parong ini ± 25.000 m2 dengan volume tampungan air sebesar ± 100.000 m 3. Pada lokasi
Embung Parong ini terdapat beberapa sarana dan prasarana yang telah terbangun sampai
saat ini, adapun sarana dan prasarana tersebut adalaah :
1. Embung
2. Rumah Jaga
3. Lampu Solar Cell
4. Saluran pipa distribusi ke masyarakat
Saat ini embung Parong digunakan sebagai air baku untuk masyarakat sekitar dan
menjadi tempat wisata yang sering dikunjungi oleh para wisatawan. Berikut lokasi embung
Parong :

Gambar 2.6. Lokasi Embung Parong

II-7
PENILAIAN KINERJA DAN PENYUSUNAN AKNOP EMBUNG DI KALIMANTAN BARAT

Gambar 2.7. Kondisi Embung Parong

d. Embung Padu Ampat


Embung Padu Ampat terletak di Desa Batu Ampar Kecmatan Batu Ampar
Kabupaten Kubu Raya. Lokasi embung ini berada di posisi 0°52'42.40"LS dan
109°40'33.24"BT. Untuk menuju lokasi embung ini harus ditempuh melalui jalur sungai
dengan waktu perjalanan selama 2-3 jam menggunakan speed dari Kota Pontianak. Pada
lokasi Embung Padu Empat ini terdapat beberapa sarana dan prasarana yang telah
terbangun sampai saat ini, adapun sarana dan prasarana tersebut adalaah :
1. Embung (terdapat 2 Embung)
2. Rumah Jaga
3. Pipa distribusi dan bak Penampung Air
4. Lampu Solar Cell (2 unit)
Embung Padu Ampat ini digunakan sebagai air baku untuk penduduk di Desa Batu
Ampar. Berikut Lokasi embung Padu Ampat :

II-8
PENILAIAN KINERJA DAN PENYUSUNAN AKNOP EMBUNG DI KALIMANTAN BARAT

Gambar 2.8. Lokasi Embung Padu Ampat

Gambar 2.9. Kondisi Embung Padu Ampat

II-9
PENILAIAN KINERJA DAN PENYUSUNAN AKNOP EMBUNG DI KALIMANTAN BARAT

e. Embung Pangkaran
Embung Pangkaran ini merupakan embung yang berada di Desa Tanjung Lasa,
Kecamatan Putussibau Utara Kabupaten Kapuas Hulu, tepatnya berada di 1°2'24.02" LU
dan 112°58'37.70" BT. Embung ini dibangun pada tahun 2017 dan saat ini digunakan
sebagai sumber air baku bagi masyarakat sekitar. Luas Area embung Pangkaran ini sebesar
± 77.500 m2 dengan volume tampungnya sebesar ± 232.500 m3. Lokasi Embung Pangkaran
ini berjarak 26 km dari pusat Kota Putussibau yang dapat ditempuh melalui jalur darat. Pada
lokasi Embung Pangkaran ini terdapat beberapa sarana dan prasarana yang telah
terbangun sampai saat ini, adapun sarana dan prasarana tersebut adalaah :
1. Embung
2. Rumah Jaga
Saat ini Embung Pangkaran di gunakan sebagai cadangan air baku untuk
masyarakat Desa Tanjung Lasa dan dijadikan tempat wisata. Berikut lokasi embung
Pangkaran :

Gambar 2.10. Lokasi Embung Pangkaran

Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak II-10


PENILAIAN KINERJA DAN PENYUSUNAN AKNOP EMBUNG DI KALIMANTAN BARAT

Gambar 2.11. Kondisi Embung Pangkaran

f. Embung Bayur Raya Dan Embung Babolit


Embung Bayur Raya dan embung Babolit merupakan embung yang berlokasi di
Kecamatan Pinoh Selatan Kabupaten Melawi. Ke dua embung ini dibangunan pda tahun
2015 oleh BWSK I. Lokasi Embung Bayur Raya Berada di 0°29'30.04"LS dan
111°47'40.56"BT sedangkan Embung Babolit berada di 0°30'7.38"LS dan 111°48'50.08"BT.
Embung Bayur dan embung Babolit berjarak ± 20 km dari ibu Kota Kabupaten yaitu Nanga
Pinoh. Embung Bayur Raya memiliki volume tampungan air sebesar 115.000 m 3 dan
embung Babolit sebesar 129.000 m3. Pada lokasi Embung Bayur Raya dan Embung Babolit
ini terdapat beberapa sarana dan prasarana yang telah terbangun sampai saat ini, adapun
sarana dan prasarana tersebut adalaah :
1. Embung Bayur Raya :
- Embung
- Rumah Jaga
- Lampu Solar Cell
- Pipa Distribusi ke masyarakat
2. Embung Babolit :
- Embung
- Rumah Jaga
- Lampu Solar Cell
- Pipa Distribusi ke masyarakat
Ke dua embung bermanfaat sebagai sumber air baku untuk masyarakat sekitar
dengan menggunakan sistem gravitasi. Berikut lokasi dan kondisi embung Bayur Raya dan
embung Babolit :

Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak II-11


PENILAIAN KINERJA DAN PENYUSUNAN AKNOP EMBUNG DI KALIMANTAN BARAT

Gambar 2.12. Lokasi Embung Bayur Raya dan Embung Babolit

Gambar 2.13. Kondisi Embung Bayur Raya

Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak II-12


PENILAIAN KINERJA DAN PENYUSUNAN AKNOP EMBUNG DI KALIMANTAN BARAT

Gambar 2.14. Kondisi Embung Babolit

g. Embung Sungai Buluh


Embung Sungai Buluh ini berlokasi di Desa Lubuk Antu Kecamatan Hulu Gurung
Kabupaten Kapuas Hulu, tepatnya berada di 0°20'42.32"LU dan 112°16'13.21"BT. Luas
area embung Sungai Buluh ini sebesar 6.000 m2 dengan volume tampungan airnya sebesar
36.000 m3. Pada lokasi Embung Padu Empat ini terdapat beberapa sarana dan prasarana
yang telah terbangun sampai saat ini, adapun sarana dan prasarana tersebut adalaah :
1. Embung
2. Rumah Jaga
3. Lampu Solar Cell (3 Unit)
Embung ini digunakan sebagai air baku untuk daerah irigasi dengan pengaliran
airnya menggunakan sistem gravitasi. Selain itu masyarakat sekitar memanfaatkan
keindahan embung Sungai Buluh ini sebagai tempat pariwisata. Berikut lokasi embung
Sungai Buluh :

Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak II-13


PENILAIAN KINERJA DAN PENYUSUNAN AKNOP EMBUNG DI KALIMANTAN BARAT

Gambar 2.15. Lokasi Embung Sungai Buluh

Gambar 2.16. Kondisi Embung Sungai Buluh

Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak II-14


PENILAIAN KINERJA DAN PENYUSUNAN AKNOP EMBUNG DI KALIMANTAN BARAT

h. Embung Pancur Aji


Embung Pancur Aji ini berlokasi di Kec. Kapuas Kab. Sanggau, tepatnya berada di
0°6'13.34" LU dan 110°34'8.23" BT. Luas area embung Pancur Aji ini sebesar 10.250 m2
dengan volume tampungan airnya sebesar 30.750 m3. Pada lokasi Embung Padu Empat ini
terdapat beberapa sarana dan prasarana yang telah terbangun sampai saat ini, adapun
sarana dan prasarana tersebut adalaah :
1. Embung
2. Rumah Jaga
3. Lampu Solar Cell (3 Unit)
Embung ini digunakan sebagai air baku bagi masyarakat di Kota Sanggau. Selain
itu masyarakat sekitar memfaatan keindahan embung Pancur Aji ini sebagai tempat
pariwisata. Berikut lokasi embung Pancur Aji :

Gambar. 2.17 Lokasi Embungg Pancur Aji

Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak II-15


PENILAIAN KINERJA DAN PENYUSUNAN AKNOP EMBUNG DI KALIMANTAN BARAT

Gambar 2.18 Kondisi Embung Pancur Aji

Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak II-16

Anda mungkin juga menyukai