Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN TUGAS

PETA PERENCANAAN TATA RUANG WILAYAH


KABUPATEN KEBUMEN
TAHUN 2011-2031
Mata Pelajaran Geografi kelas XII Tahun 2023

Disusun Oleh:
1. Amara Wahyu Amelia (XII MIPA 2) (05)
2. Khoiri Aminatun Janah (XII MIPA 2) (19)
3. Marlina Magaly Ananetar (XII MIPA 2) (21)
4. Noviana Nurul Aini (XII MIPA 2) (24)

SMA NEGERI 1 SUKODONO


TAHUN PELAJARAN 2023 - 2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu. Kami menyadari
bahwa dalam upaya penyelesaian tugas laporan ini banyak mengalami berbagai kesulitan
sehingga tidaklah mengherankan apabila dalam laporan ini masih ditemukan beberapa kesalahan.
Namun berkat petunjuk dan bimbingan dari Bapak Daryono, S.Pd. sebagai guru
pembimbing, sehingga tugas ini terselesaikan dengan baik walaupun ada beberapa kekurangan
yang tidak disengaja. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Daryono, S.Pd.
yang telah memberikan bimbingan kepada kami atas selesainya laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu sumbang
saran dan kritik dari berbagai pihak yang sifatnya membangun, sangat kami harapkan dan
ucapkan terima kasih. Semoga laporan ini bermanfaat adanya.

2
DAFTAR ISI

Cover 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
A. PENDAHULUAN 4
1. Kondisi Wilayah 4
B. ISI 5
1. Data Induk 5
2. Peta Administrasi Kabupaten Kebumen 7
3. Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kebumen 2011-2031 8
C. PENUTUP 9
1. Kesimpulan 9
D. LAMPIRAN 10
1. Foto 10
2. Sumber Data 10

3
A. PENDAHULUAN
1. Kondisi Wilayah
Kebumen adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibu kotanya adalah Kota
Kebumen. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara di utara, Kabupaten
Wonosobo dan Kabupaten Purworejo di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten
Cilacap dan Kabupaten Banyumas di sebelah barat.
Seperti halnya Daerah-daerah di Indonesia yang mempunyai latar belakang kultur
budaya dan sejarah yang berbeda-beda. Kabupetan Kabumen memiliki sejarah tersendiri
yaitu berdiri Kabupaten Kebumen dimana maksud yang dikandung untuk memberikan rasa
bangga dan memiliki bagi warga masyarakat Kabupaten Kebumen yang selanjutnya dapat
menumbuh kembangkan potensi-potensi yang ada sehingga dapat memajukan pembangunan
di segala bidang.
Secara geografis, Kabupaten Kebumen terletak pada 7°27’ – 7°50’ Lintang Selatan
dan 109°22’ – 109°50’ Bujur Timur. Bagian selatan Kabupaten Kebumen merupakan dataran
rendah, sedangkan pada bagian utara berupa pegunungan dan perbukitan yang merupakan
bagian dari rangkaian Pegunungan Serayu Selatan. Sementara itu di barat wilayah Gombong,
terdapat Kawasan Karet Gombong Selatan sebuah rangkaian pegunungan kapur yang
membujur hingga pantai selatan berarah utara-selatan. Daerah ini memiliki lebih dari seratus
gua berstalaktit dan stalagmit. Sementara itu panjang pantai sekira 53 Km yang sebagian
besar merupakan pantai dengan fenomena gumuk pasir.
Sungai terbesar di Kabupaten Kebumen adalah Sungai Luk Ulo, Sungai Jatinegara,
Sungai Karanganyar, Sungai Kretek, Sungai Kedungbener, Sungai Kemit, Sungai Gombong,
Sungai Ijo, Sungai Kejawang, dan Kali Medono.Kabupaten Kebumen mempunyai luas
wilayah sebesar 158.111, 50 ha atau 1.581, 11 km² dengan kondisi beberapa wilayah
merupakan daerah pantai dan pegunungan, namun sebagian besar merupakan dataran rendah.
Dari luas wilayah Kabupaten Kebumen, tercatat 49.768, 00 hektare atau sekitar 31,
04% sebagai lahan sawah dan 108, 343.50 hektare atau 68.96% sebagai lahan kering.
Menurut penggunaannya, sebagian besar lahan sawah beririgasi teknis dan hampir
seluruhnya (46, 18%) dapat ditanami dua kali dalam setahun, sebagian lagi berupa sawah
tadah hujan (37, 82%) yang di beberapa tempat dapat ditanami dua kali dalam setahun, serta
11, 25% lahan sawah beririgasi setengah teknis dan sederhana.
Lahan kering digunakan untuk bangunan seluas 40.985, 00 hektare (37, 73%),
tegalan/kebun seluas 33.777, 00 hektare (33, 57%) serta hutan negara seluas 22.861, 00
hektare (21, 08%) dan sisanya digunakan untuk padang penggembalaan, tambak, kolam,
tanaman kayu-kayuan, serta lahan yang sementara tidak diusahakan dan tanah lainnya.

4
B. ISI
1. Data induk
a. Jalur kereta api dengan simbol
Jalur kereta api dalam pembangunan di kabupaten kebumen ini adalah jalur Solo-
Yogyakarta-Kutoarjo-Kroya yang melalui Kecamatan Prembun, Kutowinangun,
Kebumen, Pejagoan, Sruweng, Karanganyar, Gombong dan Rowokele.
b. Kawasan hutan lindung dengan simbol 
Kawasan hutan lindung mempunyai fungsi pokok yaitu sebagai perlindungan
sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan
erosi, dan memelihara kesuburan tanah. Berikut kawasan hutan lindung yang berada di
wilayah kebumen :
1) Kecamatan Karangsambung;
2) Kecamatan Karanggayam;
3) Kecamatan Sempor;
4) Kecamatan Rowokele;
5) Kecamatan Pejagoan;
6) Kecamatan Sruweng;
7) Kecamatan Buayan; dan
8) Kecamatan Ayah.
c. Kawasan resapan air dengan simbol 
Kawasan resapan air memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan siklus
hidrologi sebuah wilayah. Kondisi hidrologi yang seimbang harapannya agar tidak
mengganggu dan menimbulkan dampak buruk (bencana) bagi kehidupan masyarakat.
Berikut kawasan resapan air yang berada di wilayah kebumen :
1) Kecamatan Sadang;
2) Kecamatan Rowokele;
3) Kecamatan Sempor;
4) Kecamatan Karangsambung;
5) Kecamatan Padureso;
6) Kecamatan Rowokele;
7) Kecamatan Buayan;
8) Kecamatan Ayah; dan
9) Kecamatan Poncowarno.
d. Kawasan cagar budaya dengan simbol 
Kawasan cagar budaya yang ada di Kebumen antara lain:
1) Benteng Van Der Wijck di Kelurahan Gombong Kecamatan Gombong;
2) Benteng Jepang di Desa Argopeni Kecamatan Ayah;
3) Masjid Soko Tunggal di Desa Sedayu Kecamatan Sempor;
4) Candi Lingga dan Yoni di Desa Sumberadi Kecamatan Kebumen;
5) Goa Menganti di Desa Karangduwur Kecamatan Ayah;
6) Situs Makam Mbah Lancing di Desa Tlogodepok Kecamatan Mirit;
7) Situs Makam Mbah Somalangu di Desa Sumberadi Kecamatan Kebumen.
5
e. Kawasan cagar alam geologi dengan simbol 
Kawasan Cagar Alam Geologi yang ada di Kebumen meliputi :
1) Kecamatan Karangsambung;
2) Kecamatan Karanggayam;
3) Kecamatan Sadang;
4) Kecamatan Pejagoan; dan
5) Kecamatan Alian.
f. Kawasan Bentang Alam Karst dengan simbol 
Karst adalah bentang alam yang terbentuk akibat pelarutan air pada batu gamping.
Di Kabumen, bentang alam karst meliputi: wilayah Kecamatan Ayah, Rowokele dan
Buayan seluas kurang lebih 4.894 ha (empat ribu delapan ratus sembilan puluh empat
hektar).

6
2. Peta Administrasi Kabupaten Kebumen

7
3. Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kebumen 2011-2031

8
C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari peta rencana tata ruang wilayah kabupaten Kebumen 2011-2031 diatas dapat
disimpulkan bahwa:
a. Pengembangan jalur kereta api dalam pembangunan di kabupaten Kebumen ini
adalah jalur Solo-Yogyakarta-Kutoarjo-Kroya yang melalui kecamatan Prembun,
kecamatan Kutowinangun, kecamatan Kebumen, kecamatan Pejagoan, kecamatan
Sruweng, kecamatan Karanganyar, kecamatan Gombong, dan kecamatan Rowokele.
b. Pengembangan kawasan hutan lindung terletak di kecamatan Karangsambung,
kecamatan Karanggayam, kecamatan Pejagoan, kecamatan Sruweng, kecamatan
Sempor, kecamatan Rowokele, kecamatan Buayan, kecamatan Ayah.
c. Pengembangan kawasan resapan air terletak di kecamatan Sadang, kecamatan
Karangsambung , kecamatan Padureso, kecamatan Poncowarno, kecamatan Sempor,
kecamatan Buayan, kecamatan Rowokele terdapat di 2 tempat, dan kecamatan Ayah.
d. Pengembangan kawasan cagar budaya terletak di kecamatan kecamatan Mirit,
kabupaten Kebumen terdapat di 2 tempat, kecamatan Sempor, kecamatan Gombong,
kecamatan Ayah terdapat di 2 tempat.
e. Pengembangan kawasan cagar alam geologi terletak di kecamatan Sadang,
kecamatan Karangsambung, kecamatan Alian, kecamatan Pejagoan, kecamatan
Karanggayam.
f. Pengembangan kawasan bentang alam karst terletak di kecamatan Rowokele,
kecamatan Buayan, dan kecamatan Ayah.

9
D. LAMPIRAN
1. Foto

2. Sumber Data
Pasal 13
(1) Rencana jaringan perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf b,
meliputi :
a. Jalur Solo-Bandung/Jakarta; dan
b. Jalur Solo-Yogyakarta-Kutoarjo-Kroya yang melalui Kecamatan Prembun,
Kutowinangun, Kebumen, Pejagoan, Sruweng, Karanganyar, Gombong dan
Rowokele.

10
(2) Rencana pengembangan jaringan perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam Pasal
11 huruf b, kegiatannya meliputi :
a. Rencana pengembangan jalur perkeretaapian; dan
b. Rencana pengembangan stasiun.
(3) Rencana pengembangan jalur perkeretaapian sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf a, meliputi :
a. Jalur ganda dari arah Yogyakarta-Kutoarjo-Kroya-Cirebon berada di Prembun-
Gombong;
b. Peningkatan keamanan jalur perlintasan kereta api di perlintasan kereta api yang
berada di jalan utama Prembun sampai Gombong; dan
c. Pengembangan jalan layang di perlintasan rel Karanganyar dan Kutowinangun.
(4) Rencana pengembangan stasiun sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b,
meliputi :
a. Penataan lahan parkir;
b. Peningkatan infrastruktur pendukung dan pelayanan terpadu meliputi jaringan
drainase, listrik, telepon dan air bersih; dan
c. Peningkatan kualitas bangunan lima stasiun di kabupaten yaitu stasiun prembun,
kutowinangun, kebumen, sruweng dan gombong

Paragraf 1
Kawasan Hutan Lindung

Pasal 22
Kawasan hutan lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf a memiliki luas
kurang lebih 3.843 ha (tiga ribu delapan ratus empat puluh tiga hektar), yang berada di
wilayah:
a. Kecamatan Karangsambung;
b. Kecamatan Karanggayam;
c. Kecamatan Sempor;
d. Kecamatan Rowokele;
e. Kecamatan Pejagoan;
f. Kecamatan Sruweng;
g. Kecamatan Buayan; dan
h. Kecamatan Ayah.
Paragraf 2
Kawasan yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya

Pasal 23
(1) Kawasan yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf b terdiri atas:
a. kawasan resapan air; dan

11
b. kawasan lindung di luar kawasan hutan lindung yang mempunyai kriteria
fisiografi seperti hutan lindung.
(2) Kawasan resapan air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a berada di wilayah:
a. Kecamatan Sadang;
b. Kecamatan Rowokele;
c. Kecamatan Sempor;
d. Kecamatan Karangsambung;
e. Kecamatan Padureso;
f. Kecamatan Rowokele;
g. Kecamatan Buayan;
h. Kecamatan Ayah; dan
i. Kecamatan Poncowarno.

Paragraf 4
Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya

Pasal 25
(1) Kawasan suaka alam dan cagar budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf
d, terdiri atas:
a. Kawasan pantai berhutan bakau; dan
b. Kawasan cagar budaya.
(2) Kawasan pantai berhutan bakau sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a berada
di sebagian kawasan pesisir Kecamatan Ayah dan direncanakan pengembangannya di
muara Sungai Wawar di Kecamatan Mirit dan muara Sungai Luk Ulo di Kecamatan
Klirong.
(3) Kawasan cagar budaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b yang harus
dilindungi, meliputi:
a. Benteng Van Der Wijck di Kelurahan Gombong Kecamatan Gombong;
b. Benteng Jepang di Desa Argopeni Kecamatan Ayah;
c. Masjid Soko Tunggal di Desa Sedayu Kecamatan Sempor;
d. Candi Lingga dan Yoni di Desa Sumberadi Kecamatan Kebumen;
e. Goa Menganti di Desa Karangduwur Kecamatan Ayah;
f. Situs Makam Mbah Lancing di Desa Tlogodepok Kecamatan Mirit;
g. Situs Makam Mbah Somalangu di Desa Sumberadi Kecamatan Kebumen;

Paragraf 5
Kawasan Lindung Geologi

Pasal 26
(1) Kawasan lindung geologi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf e, meliputi:

12
a. Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung;
b. Kawasan Bentang Alam Karst; dan
c. Kawasan imbuhan air tanah.
(2) Kawasan Cagar Alam Geologi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a seluas
kurang lebih 18.340 ha (delapan belas ribu tiga ratus empat puluh hektar), meliputi:
a. Kecamatan Karangsambung;
b. Kecamatan Karanggayam;
c. Kecamatan Sadang;
d. Kecamatan Pejagoan; dan
e. Kecamatan Alian.
(3) Kawasan Bentang Alam Karst sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi
wilayah Kecamatan Ayah, Rowokele dan Buayan seluas kurang lebih 4.894 ha (empat
ribu delapan ratus sembilan puluh empat hektar).
(4) Kawasan Imbuhan air tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c meliputi
Cekungan Air Tanah Kebumen-Purworejo dengan luas kurang lebih 1.127 km² (seribu
seratus dua puluh tujuh kilometer persegi), Cekungan Air Tanah Banyumudal dan
Cekungan Air Tanah Kroya.

13

Anda mungkin juga menyukai