GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN KSN PERKOTAAN KEDUNG SEPUR
2.3.1. Cakupan Wilayah Provinsi Jawa Tengah memiliki salah satu Kawasan Strategis Perkotaan Metropolitan, yaitu Kedungsepur (Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kota Semarang, dan Kabupaten Gorbogan/Purwodadi). Batas administrasi kawasan Kedungsepur, yaitu: Sebelah Utara : Laut Jawa, Kabupaten Jepara Sebalah Selatan : Kapbupaten Temanggung, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Sragen Sebelah Timur : Kabipaten Kudus, Kabupaten Pati Sebelah Barat : Kabupaten Batang Luas Wilayah Kedungsepur adalah sekitar 429.841 Hektar. Wilayah administrasi Kawasan Perkotaan Kedungsepur ditetapkan pada beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten/Kota sebagai berikut: 1. Kota Semarang Kecamatan Wijen, Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Bangumanik, Kecamatan Gajah Mungkur, Kecamatan Semarang Selatan, Kecamatan Candisari, Kecamatan Tembalang, Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Genuk, Kecamatan Gayamsari, Kecamatan Semarang Timur, Kecamatan Semarang Utara, Kecamatan Semarang Tengah, Semarang Barat, Kecamatan Tugu, dan Kecamatan Ngaliyan. 2. Kota Salatiga Kecamatan Argomulyo, Kecamatan Tingkir, Kecamatan Sidomukti, dan Kecamatan Sidorejo. 3. Kabupaten Kedal Kecamatan Plantungan, Kecamatan Sukorejo, Kecamatan Pageruyung, Kecamatan Patean, Kecamatan Singorojo, Kecamatan Limbangan, Kecamatan Boja, Kecamatan Kaliwungu, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kecamatan Brangsong, Kecamatan Pegandon, Kecamatan Ngampel, Kecamatan Gemuh, Kecamatan Ringinarum, Kecamatan Weleri, Kecamatan Rowosari, Kecamatan Kangkung, Kecamatan Cepiring, Kecamatan Patebon, dan Kota Kendal. 4. Kabupaten Demak Kecamatan Mranggen, Kecamatan Karangawen, Kecamatan Guntur, Kecamatan Sayung, Kecamatan Karangtengah, Kecamatan Bonang, Kecamatan Demak, Kecamatan Wonosalam, Kecamatan Dempet, Kecamatan Gajah, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Mijen, Kecamatan Wedung, dan Kecamatan Kebonagung. 5. Kabupaten Semarang Kecamatan Getasan, Kecamatan Tengaran, Kecamatan Susukan, Kecamatan Kaliwungu, Kecamatan Suruh, Kecamatan Pabelan, Kecamatan Tuntang, Kecamatan Banyubiru, Kecamatan Jambu, Kecamatan Sumowono, Kecamatan Ambarawa, Kecamatan Bandungan, Kecamatan Bawen, Kecamatan Bringin, Kecamatan Bancak, Kecamatan Pringapus, Kecamatan Bergas, Kecamatan Ungaran Barat, dan Kecamatan Ungaran Timur. 6. Kabupaten Purwodadi Kecamatan Kedungjati, Kecamatan Penawangan, Kecamatan Purwodadi, Kecamatan Godong, Kecamatan Gubug, Kecamatan Tegonawu, Kecamatan Tanggungharjo, Kecamatan Toroh, Kecamatan Karangrayung, Kecamatan Brati, Kecamatan Klambu, dan Kecamatan Grobogan.
Gambar 2.15 Peta Cakupan Wilayah Kedung Sepur
2.3.2. Kondisi Fisik Kawasan Kedung Sepur 2.3.1.1. Topografi Secara tropografi, kawasan Kedungsepur berupa dataran tinggi dan dataran rendah dengan ketinggian antara 0-25 m di bagian utara yang merupakan daerah dataran rendah, dan ketinggian 0-2.579 m di bagian selatan yang merupakan daerah tanah pegunungan. Kondisi topografi yang beragam tersebut menghasilkan klafikasi kelerengan, sebagai berikut: 1. Bagian pesisir utara, membantang dari Kendal, Kota Semarang dan Demak. Kawasan ini merupakan kawasan pantai yang dibudidayakan sebagai kawasan tambak dan menjadi daerah hili/muara bagi beberapa sungai besar di Sub Regional Kedung Sepur. 2. Bagian Timur dan Tenggara terdapat daerah yang rawan dengan banjir, yaitu di daerah Kabupaten Demak. 3. Bagian Selatan, merupakan daerah pegunungan dan dataran tinggi yang cukup subur, banyak mata air, hulu sungai serta tambang mineral. Pada daerah ini terdapat sebuah gunung bernama Gunung Ungaran yang sudah tidak aktif lagi.
2.3.1.2. Hidologi Kondisi hidrologi di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur teridentifikasi adanya 10 wilayah Sekungan Air Tanah (CAT), antara lain: 1. CAT Karanganyar-Boyolali, yang terdapat di Kabupaten Semarang meliputi sebagian Kecamatan Susukan dan seluruh Kecamatan Kaliwungu; 2. CAT Kendal, yang terdapat di Kabupaten Kendal meliputi seluruh wilayah Kecamatan Brangsang, Cepiring, Kangkung, Kota Kendal, Patebon, Pegandon, Rowosari, Weleri dan sebagian wilayah Kecamatan Gemuh, Kaliwungu, Kaliwungu Selatan, Pageruyung, Ringinarum; 3. CAT Kudus, yang terdapat di Kabupaten Demak meliputi seluruh wilayah Kecamatan Mijen dan Karanganyar serta sebagian wilayah Kecamatan Gajah dan Wedung; 4. CAT Rawapening, yang terdapat di Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga. Pada Kabupaten Semarang meliputi seluruh wilayah Kecamatan Ambarawa, Banyubiru, Jambu dan sebagian wilayah Kecamatan Bandungan, Bawen, Getasan, Tuntang. Pada Kota Salatiga meliputi sebagian wilayah Kecamatan Sidomulyo dan Sidorejo; 5. CAT Salatiga, yang terdapat di Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang. Pada Kota Salatiga meliputi seluruh wilayah Kecamatan Tingkir serta sebagian wilayah Kecamatan Argomulyo, Sidorejo dan Sidomulyo. Pada Kabupaten Semarang meliputi seluruh wilayah Kecamatan Pabelan, Suruh dan Tengaran serta sebagian wilayah Kecamatan Bancak, Bringin, Getasan, Susukan, Tengaran, dan Tuntang; 6. CAT Sidomulyo yang terdapat di Kabupaten Semarang dan meliputi seluruh wilayah Kecamatan Sumowono; 7. CAT Sumowono yang terdapat di Kabupaten Kendal dan meliputi sebagian wilayah Kecamatan Limbangan; 8. CAT Surah yang terdapat di Kabupaten Kendal, meliputi seluruh wilayah Kecamatan Plantungan dan Sukorejo serta sebagian wilayah Kecamatan Pageruyung dan Patean; 9. CAT Ungaran yang terdapat di Kota Semarang, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang. Pada Kabupaten Kendal meliputi sebagian dari wilayah Kecamatan Boja, Limbangan dan Singorojo. Pada Kota Semarang meliputi sebagian wilayah Kecamatan Banyumanik, Mijen dan Gunungpati. Sementara pada Kabupaten Semarang meliputi sebagian wilayah Kecamatan Bandungan, Bawen, Bergas, Pringapus, Ungaran Barat, dan Ungaran Timur; 10. CAT Semarang-Demak yang terdapat di Kota Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak dan Kabupaten Grobogan. Timur, Semarang Tengah, Semarang Utara, Semarang Selatan, Tembalang, dan Tugu serta sebagian wilayah Kecamatan Mijen, Gunungpati dan Banyumanik. a. Pada Kabupaten Kendal meliputi sebagian wilayah Kecamatan Boja, Kaliwungu, dan Kaliwungu Selatan. b. Pada Kabupaten Demak meliputi seluruh wilayah Kecamatan Bonang, Demak, Dempet, Sayung, Karangtengah, Kebonagung, Guntur, dan Wonosalam serta sebagian wilayah Kecamatan Mranggen, Karangawen, Gajah dan Wedung. c. Pada Kabupaten Grobogan meliputi seluruh wilayah Kecamatan Godong, Penawangan dan Purwodadi serta sebagian wilayah Kecamatan Brati, Grobonan, Gubug, Karangayung, Kedungjati, Klambu, Tanggungharjo dan Toroh.
2.3.3. Penduduk Berdasarkan dengan dengan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah didapatkan data jumlah penduduk yang ada di Kawasan Kedung Sepur, sebagai berikut: TABEL II.2 JUMLAH PENDUDUK KAWASAN KEDUNG SEPUR TAHUN 2008-2012
No Kabupaten/Kota Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 1 Kab. Kendal 952.011 965.808 900.313 908.553 926.325 2 Kab. Semarang 911.223 921.865 930.727 944.877 968.383 3 Kab. Demak 1.034.286 1.042.932 1.055.579 1.067.993 1.091.379 4 Kab. Grobogan 1.336.322 1.345.879 1.308.696 1.316.693 1.339.127 5 Kota Semarang 1.511.236 1.533.686 1.555.984 1.585.417 1.629.924 6 Kota Salatiga 178.451 182.226 170.332 173.056 177.480 Jumlah 5.923.529 5.992.396 5.921.631 5.996.589 6.132.618
Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka 2009 2013
GAMBAR 2.16 GRAFIK JUMLAH PENDUDUK KAWASAN KEDUNG SEPUR TAHUN 2008-2012
Berdasarkan grafik jumlah penduduk diatas, dapat dilihat bahwa adanya penurunan jumlah penduduk sebanyak 1% pada tahun 2009 dan 2010. Akan tetapi pada tahun 2010 hingga 2012 mengalami pertumbuhan penduduk yang pesat.
5,800,000 5,850,000 5,900,000 5,950,000 6,000,000 6,050,000 6,100,000 6,150,000 2008 2009 2010 2011 2012 2.3.4. Penggunaan Lahan Kawasan Perkotaan Kedung Sepur terdiri dari beberapa kawasa, antara lain:
2.3.4.1. Kawasan Budidaya Kawasan Budidaya ditentukan untuk pengembangan permukiman di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur. Dengan demikian perlu adanya suatau penetapan lahan-lahan pembatas yang berkaitan dengan kebijakan dan peraturan perundangannya yang meliputi: 1. Kawasan yang Dilindungi bagi Konservasi dan Budidaya Hutan Menurut UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, melalui Keputusan Menteri Kehutanan, kawasan hutan terbagi menjadi kawasan lindung dan kawasan budidaya kehutanan. Keberadaan kawasan ini perlu dipertahankan terkait dengan fungsi lindungnya maupun fungsi ekologis yang diemban dari kawasan hutan yaitu sebagai daerah resapan serta sumber oksigen. 2. Kawasan Pelestarian untuk Kegiatan Pertanian/Perkebunan Menurut UU 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan adalah salah satu kawasan lahan abadi pertanian pangan di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur adalah sawah irigasi teknis yang dominan berada pada: a. Seluruh kecamatan di Kabupaten Demak b. Kabupaten Kendal, seperti Rowosari, Weleri, Kangkung, Cepiring, Patebon, Kota Kendal, Brangsong, Gemuh, Pageruyung, Plantungan, Sukorejo, Platean, Limbangan, dan. Boja c. Seluruh Kecamatan di Kabupaten Grobogan. Untuk lebih jalasnya, berikut adalah tabel yang menyajikan data luas area pertanian di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur: Tabel Luas Area Sawah di Kawasan Kedung Sepur Berdasarkan Jenisnya Tahun 2010 (Ha)
No Kabupaten/Kota Jenis Sawah Jumlah Luas Sawah Tiap Kabupaten/Kota Irigasi Tadah Hujan Pasang Surut Lainnya 1 Kab. Kendal 25257 961 0 0 26218 2 Kab. Semarang 17744 6666 0 0 24410 3 Kab. Demak 33168 17725 0 0 50893 4 Kab. Grobogan 30662 34118 0 10 64790 No Kabupaten/Kota Jenis Sawah Jumlah Luas Sawah Tiap Kabupaten/Kota Irigasi Tadah Hujan Pasang Surut Lainnya 5 Kota Semarang 1857 2087 21 0 3965 6 Kota Salatiga 663 102 0 0 765 Jumlah 109351 61659 21 10 171041
Sumber: Data BPS, Jawa Tengah dalam Angka 2013 Gambar Perbandingan Luas Area Sawah Kawasan Kedung Sepur Tiap Kabupaten
3. Kawasan Pelestarian untuk Kawasan Hijau Tutupan lahan dalam bentuk hutan rawa, dan hutan mangrove diarahkan untuk dilestarikan sebagai kawasan hijau di samping kawasan yang telah diatur dalam perundangan untuk kepentingan perlindungan lingkungan. Berdasarkan lahan pembatas pengembangan dan lahan terbangun eksisting, maka dapat diperoleh lahan potensial pengembangan sebagaimana yang tersaji di tabel berikut.
A. Ketersediaan Lahan Pemukiman Total luas penggunaan lahan Kawasan Budidaya yang digunakan sebagai Lahan Permukiman di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur adalah 60% dari keseluruhan luas kawasan Budidaya di Kawasan Kedung Sepur. Kabupaten yang memiliki luas lahan permukiman terbesar dari seluruh jumlah Luas Kawasan Pemukiman di Kedung Sepur adalah Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Kendal.
Kab. Kendal 15% Kab. Semarang 14% Kab. Demak 30% Kab. Grobogan 38% Kota Semarang 2% Kota Salatiga 1% Tabel II.4 Jumlah Rumah Berdasarkan Tipe Rumah di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur Tahun 2012
No Kabupaten/Kota Tipe Rumah Jumlah Rumah per Kabupaten Tipe A Tipe B Tipe C 1 Kab. Kendal 47970 65798 79193 192961 2 Kab. Semarang 792103 114750 76190 983043 3 Kab. Demak 81845 88623 12452 182920 4 Kab. Grobogan 35019 106134 233533 374686 5 Kota Semarang 236573 74255 32054 342882 6 Kota Salatiga 34097 3136 1325 38558 Jumlah 2115050
Sumber: Data BPS, Jawa Tengah dalam Angka 2013 Gambar ... Presentase Jumlah Rumah di Kawasan Kedung Sepur Tahun 2012
Berdasarkan data BPS diatas, dapat dilihat jumlah rumah yang ada di Kawasan Kedung Sepur adalah Kabupaten Semarang dengan presentase sebanyak 46% dari keseluruhan jumlah rumah yang ada di Kawasan Kedung Sepur.
2.3.4.2. Kawasan Lindung Kawasan lindung di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur dibagi menjadi beberapa kawasan, yaitu: 1. Kawasan Hutan Lindung Kawasan yang memiliki suatu sifat khas yang mampu memberikan perlindungan pada kawasan sekitar seperti pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi, serta Kab. Kendal 9% Kab. Semarang 46% Kab. Demak 9% Kab. Grobogan 18% Kota Semarang 16% Kota Salatiga 2% memelihara kesuburan tanah. Lokasi kawasan kehutanan di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur dapat dilihat dari tabel dibawah ini: Tabel II.5 Lokasi Kawasan Kehutanan di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur
No Kab/Kota Kawasan Kehutanan (Kecamatan) Cagar Alam Hutan Lindung Hutan Produksi Hutan Produksi Terbatas Taman Nasional 1 Kab Demak - - Karangawen Mranggen Karangawen - 2 Kab. Grobogan - - Brati Grobogan Gubug Karangrayung Kedungjati Klambu Penawangan Tanggungharjo Brati Grobogan Gubug Karangrayung Kedungjati - 3 Kab. Kendal Kaliwungu Selatan Boja Limbangan Plantungan Sukorejo Boja Bangsong Gemuh Kaliwungu Kaliwungu Selatan Limbangan Ngampel Pageruyung Patean Pegandon Plantungan Ringinarum Singorojo Sukorejo Weleri Limbangan Plantungan Singorojo Sukorejo - 4 Kab. Semarang Banyubiru Bergas Bandungan Banyubiru Bergas Getasan Ungaran Barat Bancak Banyubiru Bergas Bringin Pringapus Sumowono Ungaran Barat Ungaran Timur Bandungan Banyubiru Bergas Getasan Jambu Pringapus Sumowono Ungaran Barat Ungaran Timur Getasan 5 Kota Salatiga - - - - - 6 Kota Semarang - - Banyumanik Mijen Ngaliyan Banyumanikl - Sumber : SK Menhut Nomor 359/Menhut-II/2004
2. Kawasan Resapan Air Kawasan ini diperuntukan sebagai kawasan yang pemanfaatan lahannya dapat menjaga ketersedin air bagi daerah yang berada di bawahnya. Lokasi sebagai peruntukan kawasan resapan air di Kawasan Kedung Sepur, yaitu: a. Kabupaten Semarang meliputi daerah tubuh Gunung Ungaran, Gunung Merbabu, dan Gunung Telomoyo terutama pada daerah-daerah dengan kelerengan di atas 25%. b. Kabupaten Kendal meliputi wilayah Kabupaten Kendal bagian tengah yang mempunyai sumber air tanah yang sedikit dengan air dalam, dan bagian selatan yang merupakan daerah irigasi teknis. c. Kabupaten Demak meliputi Kecamatan Mranggen dan Karangawen. d. Kabupaten Grobogan yaitu kawasan resapan air yang terletak di wilayah Kecamatan Brati, Wirosari, Tawangharjo dan Kecamatan Gabus. 3. Kawasan Sekitar Rawa/Danau/Waduk Kawasan yang berfungsi untuk menjaga fungsi kawasan sebagai perlindungan terhadap bahaya banjir dan menghindari penggunaan kawasan ini untuk aktivitas budidaya sehingga terhindar dari bahaya banjir. Penetapan lokasi sebagai kawasan sekitar rawa/danau/waduk adalah kawasan sekitar Rawa Pening yang dimanfaatkan sebagai kawasan lindung yaitu kecamatan Ambarawa, Tuntang, Bawen, dan Banyubiru dengan luas 24,37 Ha. 4. Taman Wisata Alam Kawasan yang digunakan sebagai lokasi pariwisata dan rekreasi. Penetapan lokasi sebagai kawasan taman wisata yaitu: a. Wisata alam Bandungan dan wisata alam Rawa Pening yang keduanya berada di Kecamatan Ambarawa di Kabupaten Semarang; b. Wisata alam Kopeng di Kota Salatiga. Curug Sewu dan Pantai Sendang Sekucing di Kabupaten Kendal; dan c. Api Abadi di Kabupaten Grobogan. 5. Kawasan Rawan Bencana a. Rawan Letusan Gunung Berapi, berada di sekitar puncak Gunung Ungaran sampai ke Sumowono, Bandungan, Munding dan Gunung Tungku. Sedangkan untuk di daerah Gunung Merbabu yaitu Getasan, Sumowono dan bagian selatan Kota Salatiga. b. Rawan Gerakan Tanah/Longsor, yaitu berada di: 1) Wilayah kab. Kendal: Kecamatan Sukorejo, Pageruyung, Patean, Singorojo, Limbangan, dan Boja; 2) Wilayah Kab. Semarang:Kecamatan Ungaran dan Sumowono; 3) Wilayah Kota Semarang: Kecamatan Gunungpati, Mijen dan Banyumanik; dan 4) Wilayah Kota Purwodadi: Kec. Purwodadi, Kradenan, Wirosari, Tanggungharjo, Pulokulon dan Tawangharjo. c. Rawan Banjir, yaitu berada di: 1) Wilayah Kabupaten Semarang kawasan perlindungan bahaya banjir terdapat pada wilayah dataran bagian timur wilayah kabupaten, tepatnya sekitar pada daerah aliran Sungai Bancak. 2) Kota Semarang: Kecamatan Tugu, Semarang Barat, Semarang Tengah, Semarang. 3) Kabupaten Purwodadi: kecamatan Tegowanu, Klambu, Gubug, Ngaringan, Brati. 4) Kabupaten Demak: wilayah di sepanjang sungai khususnya Desa Ploso, Kecamatan Karangtenga, wilayah di sepanjang Kali Serang (kali Wulan) yang menggenangi Kec. Wedung, wilayah sepanjang Kali Buyaran maupun kenaikan muka air laut adalah Kec. Wedung, Kec. Bonang, Kec. Mijen, Kec. Sayung, Kec. Karangtengah serta sebagian daerah di Kec. Mranggen dan Kec. Guntur. 5) Kabupaten Kendal: sebagian Kecamatan Kendal, sebagian Kecamatan Patebon, sebagian Kecamatan Ngampel, sebagian Kecamatan Kaliwungu, sebaian Kecamatan Brangsong, sebagian Kecamatan Cepiring, sebagian Kecamatan Kangkung, sebagian Kecamatan Rowosari, sebagian Kecamatan Pageruyung, sebagian Kecamatan Pegandon, dan sebagian Kecamatan Singorojo. d. Rawan Gelombang Pasang berada di sekitar garis pantai, seperti Kota Semarang, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Demak.
6. Kawasan Lindung Geologi a. Kawasan Karst, penetapan lokasinya berada di Kabupaten Grobogan yang memiliki kawasan Karst Sukolilo yang terdiri dari wilayah Kec. Brati, Grobogan, Tawangharjo, Winosari dan Ngaringan. b. Kawasan Sekitar Mata Air, berada di: 1) Wilayah Kota Semarang: kawasan di sekitar mata air pada wilayah Kecamatan Mijen dan Kecamatan Gunungpati; 2) Wilayah Kabupaten Semarang di Kecamatan Tengaran, Tuntang, dan Banyubiru; 3) Wilayah Sidorejo di Salatiga; dan 4) Wilayah di Kab. Grobogan kawasan sekitar mata air di Kecamatan Kedungjati, Gabus, Ngaringan, Wirosari, Tawangharjo, Grobogan, Brati, Klambu, dan Tanggungharjo dan Godong. c. Kawasan Imbuhan Air Tanah, berada di: 1) Wilayah Kota Semarang meliputi: Seluruh wilayah Kecamatan Gayamsari, Genuk, Semarang Tengah, Semarang Timur, Semarang Utara, dan Tugu; dan Sebagian wilayah Kecamatan Banyumanik, Boja, Candisari, Gajah Mungkur Gunungpati, Mijen, Ngaliyan, Pedurungan,Semarang Barat, Semarang Selatan dan Tembalang. 2) Wilayah Kabupaten Semarang meliputi: Seluruh wilayah KecamatanSumowono; dan Sebagian wilayah Kecamatan Ambarawa, Bancak, Bandungan, Banyubiru Bawen, Bringin, Jambu, Pabelan, Singorojo, Suruh, dan Tuntang. 3) Wilayah Kota Salatiga di sebagian Kecamatan Sidomukti, Kecamatan Tingkir dan Kecamatan Sidorejo; 4) Wilayah Kabupaten Kendal meliputi: Seluruh wilayah Kecamatan Cepiring, Kangkung, Kota Kendal, Patebon dan Rowosari; dan Sebagian wilayah Kecamatan Brangsang, Gemuh, Kaliwungu, Kaliwungu Selatan, Ngampel, Pageruyung, Pegandon, Ringinarum, dan Weleri. 5) Wilayah Kabupaten Demak meliputi: Seluruh wilayah Kecamatan Bonang, Demak, Dempet, Gajah, Guntur, Karanganyar, Karangawen, Karangtengah, Kebonagung, Mijen, Sayung, Wedung dan Wonosalam; dan Sebagian wilayah Kecamatan Karangawen, Limbangan, dan Mranggen. 6) Wilayah Kabupaten Grobogan di meliputi: Seluruh wilayah Kecamatan Brati, Godong, Grobogan, Klambu, Penawangan, Purwodadi, Tegowanu, dan Toroh; dan Sebagian wilayah Kecamatan Gubug, Karangrayung, Kedungjati, dan Tanggungharjo . 7. Kawasan Perlindungan Setempat a. Kawasan Sempadan Sungai yang daerah perlindungannya sepanjang kanan- kiri sungai minimal 100 meter dari tepi sungai, yaitu berada di: 1) Sungai Garang di Kota Semarang; 2) Sungai Bodri di Kabupaten Kendal; 3) Sungai Babon/Penggaron di Kota Semarang; 4) Sungai Jragung di Kabupaten Semarang; 5) Sungai Tuntang di Kabupaten Demak; 6) Sungai Serang di Kabupaten Semarang; dan 7) Kali Bulawan di Kabupaten Kendal. b. Kawasan Sempadan Pantai yang terletak di sepanjang pantai pesisir utara minimal 100 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat yang meliputi Kabupaten Kendal, Kecamatan Tugu, Kecamatan Sayung dan Karangtengah di Kabupaten Kendal. Bedasarkan dengan data yang terdapat di Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, didapatkan data luas penggunaan lahan di kabupaten/kota Kawasan Kedung Sepur, sebagai berikut:
Sumber: BPS Jawa Tengah Dalam Angka 2013
GAMBAR 2.18 PENGGUNAAN LAHAN DI KABUPATEN/KOTA KAWASAN KEDUNG SEPUR TAHUN 2012
Grafik penggunaan lahan diatas menggambarkan tentang penggunaan lahan yang ada di beberapa kabupaten/kota pada Kawasan Kedung Sepur di tahun 2012. Penggunaan lahan di Kawasan Kedung Sepur di dominasi oleh penggunaan lahan bukan sawah yang sebanyak 67% dari keseluruhan total luas penggunaan lahan di Kawasan Kedung Sepur. Telah digambarkan diatas, bahwa penggunaan lahan bukan sawah yaitu lahan yang digunakan sebagai bangunan, tegala, ladang, dan sebagainya. Penggunaan lahan yang paling menonjol adalah lahan hutan yang berada di Kabupaten Grobogan. 0 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 80000 Kab. Kendal Kab. Semarang Kab. Demak Kab. Grobogan Kota Semarang Kota Salatiga
Sumber:Data BPS Jawa Tengah Dalam Angka 2013
GAMBAR.19 PERSENTASE PENGGUNAAN LAHAN DI KAWASAN KEDUNG SEPUR TAHUN 2012
2.3.5. Perekonomian Kawasan Strategis Nasional (KSN) Perkotaan di Kedung Sepur lebih berfokus pada sudut kepentingan ekonomi, karena terdapat beberapa sektor unggulan seperti pertanian, industri, pariwisata, perikanan. Beberap sektor unggulan tersebut yang mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional. Dilihat dari aspek perekonomian di Kedung Sepur terdapat beberapa sektor yang mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional, seperti pertanian, indstri, pariwisata, pdan perikanan. Akan tetapi aspek perekonomian yang ada di Kedung Sepur didominasi oleh sektor pertanian, manufaktur dan perdagangan. Struktur ekonomi di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur dapat dilihat dari seberapa besar sumbangan sektor terhadap PDRB menurut harga konstan atau harga berlaku. Berikut adalah gambaran mengenai pertumbuhan ekonomi di Kawasan Kedung Sepur pada tahun 2010-2012. Tabel Perkembangan PDRB Kawasan Perkotaan Kedung Sepur Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (dalam Juta Rupiah) Tahun 2010-2012
No Lapangan Usaha Tahun (Jutaan Rupiah) 2010 2011 2012 Kabupaten Kendal 1 Pertanian 1.258.430,83 1.397.854,03 1.445.051,16 2 Pertambangan dan Galian 54.524,43 55293,07 56.440,51 3 Industri Pengolahan 2.153.337,08 2.228.765,65 2.383.481,40 4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 59.332,91 60.072,44 62.775,63 33% 15% 18% 0% 0% 21% 3% 7% 1% 2% 0% Sawah Bangunan Tegalan Ladang Lahan Kosong Hutan Perkebunan Lain-Lain No Lapangan Usaha Tahun (Jutaan Rupiah) 2010 2011 2012 5 Bangunan 159.796,42 168.061,99 181.053,74 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 981.409,38 1.031.584,88 1.086.383,06 7 Pengangkutan dan Komunikasi 146.336,38 155.623,15 161.465,17 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 146.035,65 155.116,76 163.758,15 9 Jasa-Jasa 434.876,22 464.714,85 493,223,21 Jumlah 5.394.079,30 5.717.086,82 6.033.632,04 Kabupaten Demak 1 Pertanian 1.259.938,42 1.303.641,70 1.348.332,86 2 Pertambangan dan Galian 6.497,17 6.658,43 6.843,68 3 Industri Pengolahan 315.760,21 336.269,62 360.319,95 4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 20.285,63 20.999,89 21.789,29 5 Bangunan 193.354,62 202.029,00 211.437,44 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 610.499,60 639.837,43 671.721,08 7 Pengangkutan dan Komunikasi 131.198,45 137.675,90 144.627,67 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 123.487,76 129.161,37 135.423,75 9 Jasa-Jasa 359.799,19 379.852,89 402.114,46 Jumlah 3.020.821,05 3.156.126,23 3.302.610,18 Kabupaten Semarang 1 Pertanian 709.057 738.896 800.063 2 Pertambangan dan Galian 6.816 6.852 6.474 3 Industri Pengolahan 2.585.787 2.728.165 2.844.007 4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 50.347 54.862 57.586 5 Bangunan 206.231 225.432 241.672 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.210.039 1.268.147 1.355.165 7 Pengangkutan dan Komunikasi 119.697 128.240 133.432 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 198.498 207.481 218.813 9 Jasa-Jasa 474.080 511.874 565.976 Jumlah 5.560.552 5.869.949 6.223.188 Kabupaten Grobogan 1 Pertanian 1.337.687,16 1.347.492,62 1.415.220,85 2 Pertambangan dan Galian 48.173,67 51.519,06 58.638,99 3 Industri Pengolahan 108.826,28 114.916,31 121.375,89 4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 46.595,07 48.743,10 51.679,20 No Lapangan Usaha Tahun (Jutaan Rupiah) 2010 2011 2012 5 Bangunan 152.515,66 160.231,19 171.783,86 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 591.809,07 616.880,74 660.165,83 7 Pengangkutan dan Komunikasi 105.911,23 113.047,74 122.174,96 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 302.685,71 321.041,81 342.809,94 9 Jasa-Jasa 559.194,71 596.471,13 643.213,27 Jumlah 3.253.398,56 3.370.343,70 3.587.062,79 Kota Semarang 1 Pertanian 234.610,76 241.130,09 245.321,84 2 Pertambangan dan Galian 31.501,23 32.383,81 33.150,07 3 Industri Pengolahan 5.732.672,01 6.047.907,66 6.432.298,02 4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 271.147,95 284.108,72 294.782,96 5 Bangunan 3.302.077,24 3.534.478,44 3.747.765,85 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 6.586.258,08 7.025.525,39 7.522.659,90 7 Pengangkutan dan Komunikasi 2.066.575,67 2.191.791,44 2.314.801,61 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 583.193,11 615.605,88 661.403,13 9 Jasa-Jasa 25.550.368,84 2.758.246,72 2.942.317,15 Jumlah 44.358.404,89 22.731.178,15 24.194.500,53 Kota Salatiga 1 Pertanian 52.168,09 52.565,95 53.303,65 2 Pertambangan dan Galian 526,92 527,69 512,15 3 Industri Pengolahan 180.162,84 188.224,62 196.967,38 4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 49.084,80 49.882,67 52.890,16 5 Bangunan 57.687,89 61.411,16 65.659,36 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 179.167,66 187.607,13 199.370,45 7 Pengangkutan dan Komunikasi 139.783,67 148.326,29 158.330,17 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 90.590,18 96.811,17 102.837,67 9 Jasa-Jasa 163.847,99 175.667,94 186.182,16 Jumlah 913.020,04 961.024,62 1.016.053,15 Jumlah PDRB Kawasan Perkotaan Kedung Sepur 62.500.275,84 41.805.708,52 44.357.046,69 Sumber: Data BPS Dalam Angka Masing-Masing Kebupaten dan Kota, 2013
2.3.6. Prasarana dan Sarana di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur Perkembangan Kota Semarang yang sudah mengarah pada bentuk kawasan metropolitan ini yang menimbulkan tidak seimbangnya antara pemenuhan kebutuhan dengan penyediaannya pelayanan. Pelayanan jaringan infrastruktuk dan fasilitas di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur dapat menunjang kegiatan perekonomian di Kawasan Strategis Nasional tersebut. Berikut adalah jenis prasaran dan sarana yang ada di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur:
2.3.6.1. Jaringan Transportasi Darat A. Jaringan Jalan Jaringan jalan yang ada di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur menurut fungsinynya terdiri dari tiga jenis, yaitu: 1. Jalan Arteri, yaitu ruas jalan yang menghubungkan: a. Kabupaten Kendal Kabupaten Batang b. Kabupaten Kendal Kota Semarang Kabupaten Semarang; c. Kota Semarang Kabupaten Semarang Kota Salatiga d. Kabupaten Semarang Kabupaten Magelang dan Kabupaten Boyolali 2. Jalan Kolektor Primer, meliputi: a. Ruas jalan yang menghubungkan semua kecamatan yang ada di Kota Semarang. b. Ruas jalan yang menghubungkan Kecamatan Pageruyung, Kecamatan Plantungan, Kecamatan Sukorejo, Kecamatan Patean, Kecamatan Singosorojo, Kecamatan Boja, dan Kecamatan Limbangan di Kabupaten Kendal. c. Ruas jalan yang menghubungkan Kecamatan Sumowono, Kecamatan Bandungan, Kecamatan Bergas, Kecamatan Ambarawa, Kecamatan Bawen, Kecamatan Bringin, Kecamatan Getasan, Kecamatan Tengaran, Kecamatan Suruh, dan Kecamatan Susukan di Kabupaten Semarang. d. Ruas jalan yang menghubungkan Kecamatan Sayung, Kecamatan Karang Tengah, Kecamatan Demak, Kecamatan Wijen, Kecamatan Wonosalam, Kecamatan Dempet, dan Kecamatan Kebonagung di Kabupaten Demak e. Ruas jalan yang menghubungkan Kecamatan Kedungjati, Kecamatan Tanggungharjo, Kecamatan Tegowanu, Kecamatan Gubug, Kecamatan Godong, Kecamatan Klambu, Kecamatan Brati, Kecamatan Grobogan, dan Kecamatan Purwodadi di Kabupaten Grobogan. f. Ruas jalan yang menghubungkan Kecamatan Sidomukti, Kecamatan Tingkir, Kecamatan Siderejo, dan Kecamatan Argomulyo di Kota Salatiga. 3. Jalan Bebas Hambatan, yaitu Jalan Kota Semarang Kabupaten Semarang. Apabila menurut status jalannya, jaringan jalan dibedakan menjadi jalan nasional, provinsi, dan jalan kabupaten/kota. Berikut data tentang panjang jalan nasional, provinsi dan kabupaten/kota yang ada di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur. Tabel .... Panjang Jalan berdasarkan Status Jalan di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur Tahun 2012
No Kabupaten/Kota Jenis Kelas Jalan Jumlah Luas Jalan Jalan Nasional Jalan Provinsi Jalan Kabupaten/Kota 1 Kab. Kendal 47,53 71,4 776,12 895,05 2 Kab. Semarang 132,35 79,26 730,67 942,28 3 Kab. Demak 37,8 43,11 426,51 507,42 4 Kab. Grobogan 0 212,34 896,17 1108,51 5 Kota Semarang 59,76 28,89 638,52 727,17 6 Kota Salatiga 6,18 5,21 133,4 144,79 Jumlah 4325,22 Sumber: BPS, Jawa Tengah dalam Angka 2013
Sebagian besar kondisi jalan yang ada di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur memiliki kondisi baik. Baiknya kondisi jalan ini dapat menjadi suatu potensi untuk memperlancar mobilitas warga yang berada di kawasan Kedung Sepur. Selin itu juga dapat membantu pergerakan perekonomian Kedung Sepur. Berikut adalah data kondisi jalan yang ada di Kawasan Kedung Sepur. Tabel .... Panjang Jalan berdasarkan Status Jalan di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur Tahun 2012
No Kabupaten/Kota Kondisi Jalan Jumlah Baik Sedang Rusak Rusak Berat 1 Kab. Kendal 246,78 158,54 137,54 228,14 771 2 Kab. Semarang 362,23 262,85 75,88 32,66 733,62 3 Kab. Demak 290,44 45,35 76,72 18,09 430,6 4 Kab. Grobogan 269,9 69,82 220,59 329,71 890,02 5 Kota Semarang 1336 853 501 0 2690 No Kabupaten/Kota Kondisi Jalan Jumlah Baik Sedang Rusak Rusak Berat 6 Kota Salatiga 344,1 162,77 90,18 57,17 654,22 Jumlah Luas Jalan 2849,45 1552,33 1101,91 665,77 6169,46
Sumber: BPS, Jawa Tengah dalam Angka 2013
GAMBAR .... PERSENTASI KONDISI JALAN DI KAWASAN PERKOTAAN KEDUNG SEPUR TAHUN 2012
B. Jaringan Angkutan Kawasan Kedung Sepur terdapa beberapa simpul pergerakan darat yang berupa terminal. Terminal penumpang terdapat dua macam tipe, yaitu Tipe A dan Tipe B yang melayani angkutan antarkota, antarprovinsi atau lintas negara, angkutan antarkota dalam provinsi, angkutan kota, dan angkutan pedesaan. Berikut adalah data terminal penumpang yang ada di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur. Tabel .... Daftar Terminal di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur Tahun 2012
No Kabupaten/Kota Nama Terminal Tipe 1 Kabupaten Kendal Bahurekso B 2 Kabupaten Semarang Bawen A Ungaran B Ambarawa B 3 Kabupaten Demak Demak A 4 Kabupaten Grobogan Purwodadi A 5 Kota Semarang Mangkang A Terboyo B Penggaron B 6 Kota Salatiga Tingkir A
Baik 46% Sedang 25% Rusak 18% Rusak Berat 11% 2.3.6.2. Jaringan Jalur Kereta Api Jaringan kereta api yang ada di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur meliputi: 1. Jaringan jalur kereta api antarkota, terdiri atas: a. Jalur utara menghubungkan Semarang Jakarta, Semarang Surabaya, Semarang Bandung; b. Jalur Utara Selatan menghubungkan Semarang Solo; dan c. Jalur Tengah menghubungkan Semarang Solo. 2. Jaringan jalur kereta api perkotaan berbentuk kereta api komuter, terdiri atas: a. Jalur kereta api Semarang Kendal; b. Jalur kereta api Semarang Demak; c. Jalur kereta api Kedungjati Tuntang Ambarawa Jambu; dan d. Brumbung Gubug Ngrombo. Keberadaan stasiun menjadi salah satu fasilitas atau tempat untuk memberikan pelayanan bagi para penggunan transportasi kereta api. Berikut adalah nama-nama kereta api yang berada di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur: 1. Kabupaten Kendal terdapat Stasiun Weleri, Stasiun Kalibodri, Stasiun Kaliwungu, dan Stasiun Kendal. 2. Kabupaten Demak terdapat Stasiun Sayung, Stasiun Buyaran, dan Stasiun Demak. 3. Kabupaten Semarang terdapat Stasiun Ambarawa dan Stasiun Jambu. 4. Kota Semarang terdapat Stasiun Mangkang, Stasiun Jerakah, Stasiun Semarang Poncol, dan Stasiun Semarang Tawang, Stasiun Semarang Gudang, Stasiun Alastuwa, dan Stasiun Genuk. 5. Kabupaten Grobogan terdapat Stasiun Godong, Stasiun Brumbung, Stasiun Karangawen, Stasiun Gubug, Stasiun Karangjati, Stasiun Ngrombo, Stasiun Gambringan, Stasiun Tanggung, Stasiun Kedungjati, Stasiun Kradenan, dan Stasiun Purwodadi.
2.3.6.3. Jaringan Transportasi Laut Kawasan Perkotaan Kedung Sepur bagian utara berada di daerah pesisir pantai, sehingga terdapat beberapa pelabuhan. Pelabuhan memiliki fungsi melayani pergerakan keluar masuk arus penumpang dan kendaraan antara Kawasan Perkotaan Kedung Sepur dengan Pulau Kalimantan serta Negara Malaysia. Beberapa pelabuhan yang ada di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur, yaitu: 1. Pelabuhan Tanjung Emas di Kota Semarang; dan 2. Pelabuhan yang ada di Kabupaten Kendal.
2.3.6.4. Jaringan Transportasi Udara Transportasi udara di Kawasan Kedung Sepur dilayani oleh Bandar Udara Internasional Ahmad Yani yang berada di Kota Semarang. Akses menuju bandara internasional ini sangat mudah, karena dekat dengan Pusat Kota Semarang. Akan tetapi keberadaannya memiliki sedikit permasalahan karena masuk pada kawasan rawan bencana rob. Dengan demikian, perlu adanya relokasi bandara ke wilayah lain Kawasan Perkotaan Kedung Sepur yang lokasinya memiliki karakteristik yang sesuai dengan persyaratan untuk dijadikan sebagau bandar udara.
2.3.6.5. Sarana Pendidikan Sarana pendidikan di Kawasan Kedung Sepur sudah dapat memadahi dengan jumlah TK sebanyak 2.687, SD sebanyak 3.147, SLTP sebanyak 595 dan SLTA sebanyak 491. Akan tetapi sarana pedidikan di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur dominannya tersebar di Kota Semarang, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Sedangkan daerah yang memiliki persebaran sarana pendidikan terendah adalah Kabupaten Grobogan. Berikut adalah data yang menunjukkan jumlah persebaran sarana pendidikan di Kawasan Kedung Sepur. Tabel Jumlah Sarana Pendidikan di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur Tahun 2012
No Kabupaten/Kota Sarana Pendidikan TK SD SLTP SLTA 1 Kab. Kendal 473 569 97 67 2 Kab. Semarang 357 531 92 61 3 Kab. Demak 403 561 85 81 4 Kab. Grobogan 734 853 126 63 5 Kota Semarang 625 525 173 162 6 Kota Salatiga 95 108 22 57 Jumlah 2687 3147 595 491 Sumber: Data BPS, Jawa Tengah dalam Angka, 2013
2.3.6.6. Sarana Kesehatan Pada saat ini, sarana kesehatan yang berada pada Kawasan Perkotaan Kedung Sepur telah tersebar hampir di seluruh masing-masing Kabupaten/Kota. Berikut adalah data jumlah sarana kesehatan yang terdapat di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur. Tabel ... Jumlah Sarana Kesehatan di Kawasan Kedung Sepur Tahun 2012
No Kabupaten/Kota Sarana Kesehatan Rumah Sakit Puskesmas Puskesmas Pembantu Puskesmas Keliling 1 Kab. Kendal 3 41 51 27 2 Kab. Semarang 4 37 63 34 3 Kab. Demak 3 39 54 12 4 Kab. Grobogan 6 42 70 30 5 Kota Semarang 24 50 33 37 6 Kota Salatiga 7 7 15 6 Jumlah 47 216 286 146 Sumber: Data BPS, Jawa Tengah dalam Angka, 2013
2.3.7. Jaringan Telekomunikasi Jaringan telekomunikasi yang ada di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur terdapat beberapa pusat sambungan telepon di masing-masing kabupaten/kota. Beberapa lokasi STO yang terdapat di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur, yaitu: 1. Kabupaten Kendal, meliputi STO Kendal, STO Boja, STO Weleri, dan STO Sukorejo; 2. Kabupaten Demak, meliputi STO Demak; 3. Kabupaten Semarang, meliputi STO Ungaran, STO Pringapus, STO Bawen, STO Ambarawa, dan STO Bandungan; 4. Kota Salatiga, meliputi STO Salatiga; 5. Kota Semarang, meliputi STO Majapahit, STO Simpang Lima, STO Genuk, STO Johar, STO Candi, STO Banyumanik, STO Tugu, dan STO Mangkang; dan 6. Kabupaten Grobogan meliputi STO Toroh di Purwodadi.
2.3.8. Jaringan Energi 2.3.8.1. Jaringan Tenaga Listrik Kebutuhan tenaga listrik di Kawasan Kedung Sepur sudah merata hingga ke pelosok desa dari masing-masing daerah. Jumlah energi listri yang dihasilkan untuk melayani seluruh Kawasan Perkotaan Kedung Sepur adalah sebesar 4.685.530.031 KWH pada tahun 2012. Berikut adalah data tentang penjualan listrik di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur. Tabel Penjualan Tenaga Listrik di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur Tahun 2011
No Kabupaten/Kota Pelanggan Daya Tersambung (VA) Energi Jual (KWH) 1 Kab. Kendal 494.639 399.780.945 699.922.975 2 Kab. Semarang 146.731 261.695.983 649.903.740 3 Kab. Demak 79.267 57.612.852 94.001.528 4 Kab. Grobogan 155.300 264.396.258 676.952.307 5 Kota Semarang 396.652 1.107.856.320 2.208.991.119 6 Kota Salatiga 134.535 156.371.567 356.758.362 Jumlah 1.407.124 2.247.713.925 4.686.530.031 Sumber: Data BPS, jawa Tengah dalam Angka 2013
Kawasan Kedung Sepur dilayani oleh beberapa pembangkit yang melayani tenaga listrik di masing-masing Kabupaten/Kota. Berikut adalah lokasi pembangkit listrik yang di Kawasan Kedung Sepur: 1. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jelok di Kabupaten Semarang; 2. Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tambak Lorok Kota Semarang; 3. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) di Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang; dan 4. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Ngawen, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak. Jaringan transmisi tenaga listrik yang terdapat di Kawasan Kedung Sepur terdiri atas: 1. Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) berkapasitas 500kV yang melewati jalur utara dan selatan yang menghubungkan aliran listrik dari masing- masing Kabupaten/Kota di Kawasan Kedung Sepur. 2. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) berkapasitas 150kVAyang membentang antar kabupaten di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur. 3. Gardu Induk (GI) yang tersebar pada beberapa Kawasan Perkotaan Kedung Sepur, seperti: a. Gardu Induk berkapasitas 500/1500 kV di Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. b. Gardu Induk berkapasitas 150 kV yang tersebar pada beberapa kecamatan di Kota Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, Kabupaten Demak dan Kabupaten Grobogan.
2.3.8.2. Jaringan Pipa Minyak dan Gas Berdasarkan Keputusan Menteri Energi Dan Sumberdaya Mineral Nomor: 0225K/ll/MEM/2010 Tentang Rencana Induk Jaringan Transmisi Dan Distribusi Gas Bumi Nasional Tahun 2010 2025, nomenklatur Kawasan Perkotaan Kedung Sepur termasuk dalam Kategori 5 (Gas Kota) yaitu sebagai Wilayah Jaringan Distribusi yang ditetapkan dengan mempertimbangkan pasokan Gas Bumi dan kebutuhan konsumen rumah tangga dan pelanggan kecil berdasarkan rencana pembangunan Pemerintah dalam rangka diversifikasi dan/atau konservasi energi.
2.3.9. Jaringan Sumber Daya Air Berdasarkan Peraturan Menteri PU No. 11 A/PRT/M/2007 tentang wilayah sungai, terdapat dua Wilayah Sungai di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur, yaitu 1. Wilayah Sungai Jratunseluna Terdapat beberapa sungai-sungai utama sebagai potensi pokok di Wilayah Sungai Jraunseluna, yaitu Banjir Kanal Barat, Banjir Kanal Timur, Kli Tuntang, Kali Lusi, dan Kali Juana. Daerah Alirasn Sungai yang masuk dalam wilayah administrasi dari Wilayah Sungai Jraunseluna, adalah: Tabel Daerah Aliran Sungai pada Wilayah Sungai Jraunseluna di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur
No Nama DAS CA (Km 2 ) Wilayah Administrasi 1 Mangkang Kulon 12 Satu Kota Semarang 2 Mangkang 9 Satu Kota Semarang 3 Mangkang Wetan 7 Satu Kota Semarang 4 Beringin 32 Satu Kota Semarang 5 Randu Garut 8 Satu Kota Semarang 6 Boom Karang Anyar 9 Satu Kota Semarang 7 Tapak 5 Satu Kota Semarang 8 Tugurejo 9 Satu Kota Semarang 9 Jumbleng 10 Satu Kota Semarang 10 Silandak/Tambakharjo 8,67 Satu Kota Semarang 11 Siangker 5 Satu Kota Semarang 12 Tawang/Karangayu 12 Satu Kota Semarang 13 Kali Garang/Banjir Kanal 190 Lintas Kota Semarang dan No Nama DAS CA (Km 2 ) Wilayah Administrasi Barat Kabupaten Semarang, Kendal 14 Semarang/Asin 69,9 Satu Kota Semarang 15 Baru 185 Satu Kota Semarang 16 Banjir Kanal Timur 90 Lintas Kota Semarang dan Kabupaten Semarang 17 Tenggang 16 Satu Kota Semarang 18 Sringin 9,5 Satu Kota Semarang 19 Dolok 35 Lintas Kabupaten Demak dan Kabupaten Semarang 20 Babon 77 Lintas Kota Semarang dan Kabupaten Semarang, Demak 21 Setu 66 Lintas Kabupaten Demak dan Kota Semarang 22 Jragung di Bd Borangan 101 Lintas Kabupaten Demak, Grobogan dan Kota Semarang 23 Tuntang di Bd Glapan 776 Lintas Kabupaten Demak, Grobogan, Kota Semarang, dan Kota Salatiga 24 Jajar 64 Lintas Kabupaten Demak, dan Grobogan 25 Branjangan 35 Satu Kabupaten Demak 26 Kumpulan 54 Satu Kabupaten Demak 27 Serang Welahan Drain (SWD) 1.256 Lintas Kabupaten Kudus, Jepara dan Demak Sumber: Pola PSDA Jratunseluna 2010
2. Wilayah Sungai Bodri Kuto Daerah Alirasn Sungai yang masuk dalam wilayah administrasi dari Wilayah Sungai Bodri Kuto, adalah: Tabel Daerah Aliran Sungai pada Wilayah Sungai Bodri Kuto di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur
No Nama DAS CA (Km 2 ) Wilayah Administrasi 1 Kuto 321 Lintas Kabupaten Kendal dan Batang 2 Damar 50,69 Satu Kabupaten Kendal 3 Pening Bulanan 14 Satu Kabupaten Kendal 4 Blukar 62,2 Satu Kabupaten Kendal 5 Bodri 552,3 Lintas Kabupaten Kendal, Semarang dan Temanggung 6 Buntu 16 Satu Kabupaten Kendal 7 Kendal 24,76 Satu Kabupaten Kendal 8 Blorong 158 Lintas Kota Semarang dan Kabupaten Kendal 9 Waridin 20,50 Satu Kabupaten Kendal 10 Aji 28,92 Lintas Kota Semarang dan Kabupaten Kendal 11 Plumbon 38,68 Lintas Kota Semarang dan Kabupaten Kendal Sumber: Pola PSDA Jratunseluna 2010
2.3.10. Jaringan Prasarana Perkotaan 2.3.10.1. Jaringan Air Bersih Jaringan air bersih di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur dapat dilihat melalui pelayanan PDAM yang mampu memenuhui kebutuhan air bersih para warga di sekitar Kawasan Kedung Sepur sekitar 175.729.808 m 3 pada tahun 2012. Berikut adalah data kapasitas air yang dihadilkan oleh masing-maing Kabupaten/Kota yang berada di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur. Tabel Jumlah PDAM dan Kapasitas Air yang Diproduksi Tahun 2012
No Kabupaten/Kota Jumlah PDAM Kapasitas Produksi Maksimum (m 3 ) 1 Kab. Kendal 1 14.961.024 2 Kab. Semarang 1 14.922.128 3 Kab. Demak 1 13.374.720 4 Kab. Grobogan 1 8.242.560 5 Kota Semarang 1 114.182.784 6 Kota Salatiga 1 10.046.592 Jumlah 175.729.808 Sumber: Data BPS, jawa Tengah dalam Angka 2013
Air bersih yang disalurkan oleh instansi PDAM di Kawasan Perkotaan Kedung disalurkan ke rumah tangga, perdagangan dan jasa, serta perindustrian sebesar 113.261.785m 3 . Akan tetapi terjadi kebocoran saat penyalurannya sebanyak 40% dari jumlah keseluruhan air yang disalurkan. Kota Semarang adalah salah satu daerah di Kawasan Kedung Sepur yang memiliki kebocoran penyaluran terbesar, yaitu sebanyak 34% dari jumlah keseluruhan air yang disalurkan PDAM. Berikut adalah data besaran air yang di salurkan ke beberapa kegiatan di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur.
Tabel Besar Saluran Air Minum yang Disalurkan di Kedung Sepur Tahun 2012
No Kabupaten/Kota Sosial (m 3 ) Tempet Tinggal (m 3 ) Instansi Pemerintah (m 3 ) Niaga (m 3 ) Industri (m 3 ) Khusus (m 3 ) Bocor di Penyaluran (m 3 ) 1 Kab. Kendal 51852 7842747 92980 186177 0 287891 3251532 2 Kab. Semarang 326417 5490225 157003 886363 15292 158201 3558764 3 Kab. Demak 3107 514528 8236 7368 296 21412 27 4 Kab. Grobogan 95857 3293408 92957 251549 2574 235975 0 5 Kota Semarang 1560069 34763327 1552300 2933171 243909 1006377 38133861 6 Kota Salatiga 402545 5230078 135794 370915 74954 1622 20125 No Kabupaten/Kota Sosial (m 3 ) Tempet Tinggal (m 3 ) Instansi Pemerintah (m 3 ) Niaga (m 3 ) Industri (m 3 ) Khusus (m 3 ) Bocor di Penyaluran (m 3 ) Jumlah 2439847 57134313 2039270 4635543 337025 1711478 44964309
2.3.10.2. Jaringan Persampahan Sistem pengolahan sampah di Kawasan Kedung Sepur masih dikelola oleh masing- masing kabupaten/kota, sementara sistem pengelolaan sampah regional masih tebatasi oleh kajian studi pemilihan lokasi yang belum menetapkan lokasi yang sesuai untuk TPA regionalnya. Beberapa TPA yang ada di Kawasan Kedung Sepur, meliputi: 1. Kabupaten Kendal, terdiri atas: a. TPA Darupono di Desa Darupono, Kecamatan Kaliwungu Selatan; b. TPA Jatirejo di Desa Jatirejo, Kecamatan Ngampel; c. TPA Pager Gunung di Desa Pager Gunung, Kecamatan Pageruyung; dan d. TPA Pageruyung di Desa Pageruyung, Kecamatan Pageruyung. 2. Kabupaten Semarang, terdiri atas: a. TPA Kaligondang di Desa Kalikondang, Kecamatan Demak; dan b. TPA Candisari di Desa Candisari, Kecamatan Mranggen. 3. Kabupaten Semarang, terdiri atas: a. TPA Bawen di Desa Blondo, Kecamatan Bawen b. TPA Gunung Kalirejo di Desa Gunung Kalirejo, Kecamatan Ungaran; dan c. TPA Kalongan 4. Kota Salatiga yaitu TPA Ngronggo di Desa Kumpulrejo, Kecamatan Argomulyo. 5. Kota Semarang yaitu TPA Jati Barang di Kelurahan Kedungpane, Kecamatan Mijen. 6. Kabupaten Grobogan a. TPA Ngembak Purwodadi di Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi; b. TPA Godong di Desa Godong, Kecamatan Godong; c. TPA Gubug, di Desa Gubug, Kecamatan Gubug; d. TPA Mojorebo Wirosari di Desa Mojorebo, Kecamatan Wirosari Pada tahun 2012, jumlah sampah yang terangkut di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur sebanyak 77% dari jumlah keseluruhan sampah. Banyaknya jumlah sampah yang terangkut pada kawasan ini didukung oleh adanya saran pengangkutan dan pengumpulan sampah yang sukup memadai di Kawasan Kedung Sepur. Diharapkan kinerja dari masing- masing saran tersebut dapat maksimal, sehingga mampu mengangkut seluruh sampah yang dihasilkan di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur. Berikut adalah data jumlah sampah dan jumlah sarana pengangkut dan pengumpul sampah di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur. Tabel Jumlah Sampah di Kawasan Perkotaan Kedung Sepur Tahun 2012
No Kabupaten/Kota Volume (m 3 ) Terangkut (m 3 ) Presentase 1 Kab. Kendal 269 225,96 84% 2 Kab. Semarang 312,83 312,83 100% 3 Kab. Demak 165 127 77% 4 Kab. Grobogan 176,23 105,73 60% 5 Kota Semarang 4209,01 3156,68 75% 6 Kota Salatiga 409 326 80% Jumlah Sampah 5541,07 4254,2 77% Sumber: Data BPS, jawa Tengah dalam Angka 2013 Tabel Jumlah Sarana Pengumpulan Sampah dan Limbah di Kawasan Kedung Sepur Tahun 2012