Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
KETERPADUAN
BAB STRATEGI
PENGEMBANGAN
V KABUPATEN KENDAL
Arahan RTRW Kabupaten Kendal
Arahan RPJMD Kabupaten Kendal
Arahan RP3KP Kabupaten Kendal
Arahan SSK Kabupaten Kendal
Arahan RISPAM Kabupaten Kendal
Laporan Akhir
V-1
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Laporan Akhir
V-2
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
tengah Kabupaten Kendal. PPK Pegandon ini memiliki wilayah pelayanan, melliputi: Kecamatan
Gemuh, Kecamatan Ringinarum, dan Kecamatan Ngampel.
4. PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan), yaitu wilayah – wilayah yang belum tercakup di dalam poin
1 sampai 4 diatas. PPL merupakan pengembangan fasilitas perkotaan berupa perdagangan
dan jasa, pendidikan, kesehatan, olah raga, dan peribadatan. PPL ini meliputi wilayah
Kecamatan Cepiring, Patebon, Gemuh, Rowosari, Kangkung, Pageruyung, Patean, Singorojo,
Limbangan, Kaliwungu Selatan, Brangsong, Plantungan, Ringinarum, dan Ngampel.
Laporan Akhir
V-3
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Jalanlokal primer di wilayah Kabupaten Kendal diarahkan pada jalan yang menghubungkan
kawasan perkotaan dengan PPK, PPL, dan kawasan fungsional seperti kawasan perdagangan,
industri, pariwisata, dan perkantoran. Pengembangan jaringan jalan lokal primer ini meliputi:
1. Ketapang – Sukodono, Karangsari – Bandengan, Banyutowo – Ganyayom,
2. Sijeruk – Jotang, Kendal – Ketapang, Candiroto – Sudipayung,
3. Kumpulrejo – Sukolilan
4. Kendal – Kebondalem,
5. Kebondalem – Dampal,
6. Balok – Wonosari, Kebonharjo ,
7. Wonosari, Bugangin – Purwokerto,
8. Bugangin – Jetis, Jetis – Bojonggede,
9. Tunggulrejo – Trompo, Jalan Habiproyo,
10. Kendal - TPI Bandengan,
11. Kendal - Bandengan (Jl. Laut),
12. Ketapang – Kebonharjo,
13. Jalan Waluyo, Jalan Notomudigdo,
14. Jalan Pahlawan II (Barat),
15. Jalan Lingkungan Pasar Kendal,
16. Jalur Lambat Barat Kendal,
17. Lanngenharjo - Sijeruk
18. Pekauman – Balok, Kalibuntu – Sijeruk, Sebatang – Kebondalem,
19. Jalan Taat, Jalan Pekauman, Jalan Griya Praja Mukti
20. Dampal – Magangan
21. Cepiring – Gemuh
22. Patebon – Pegandon
23. Pegandon - Magangan
Jaringan Rel Kereta Api. Saat ini Kabupaten Kendal dilewati jaringan rel kereta api yang
beroperasi di sepanjang Jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) yang menghubungkan Jakarta –
Semarang – Surabaya. Stasiun pengawasan terdapat di Kaliwungu, Pegandon, dan Weleri.
Fungsi stasiun pengawasan adalah mengawasi perjalanan kereta api, sedangkan stasiun distrik
terdapat di Pegandon dan Weleri dengan fungsi mengawasan peralatan perkeretaapian.
Rencana pengembangan sistem jaringan rel kereta api, meliputi:
1. Pengembangan jalur Semarang – Jakarta
2. Pengembangan Rel ganda, meliputi jalur Semarang – Pekalongan – Tegal – Cirebon
Laporan Akhir
V-4
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Laporan Akhir
V-5
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
merupakan kawasan KTP2D maupun kawasan agropolitan, serta kawasan permukiman pada
daerah rawan bencana. Selain itu, pengembangan kawasan permukiman juga membutuhkan
dokumen perencanaan yang menyeluruh dan terpadu sebagai suatu grand desain strategi
pengembangan permukiman khususnya permukiman perkotaan. Dokumen perencanaan
tersebut berupa Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan
Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP).
b. Infrastruktur yang mendukung penataan bangunan dan lingkungan
Infrastruktur yang mendukung penataan bangunan dan lingkungan di wilayah Kabupaten
Kendal meliputi: PSD ruang terbuka hijau, PSD penanggulangan kebakaran, PSD revitalisasi
kawasan, dan PSD kawasan permukiman tradisional/bersejarah. Wujud fisik dari prasarana
sarana dasar (PSD) tersebut adalah bangunan, pedestrian, taman, dan jaringan jalan dan
drainase lingkungan. Selain itu, penataan bangunan dan lingkungan juga membutuhkan
dokumen perencanaan yang menyeluruh dan terpadu sebagai suatu grand desain strategi
peningkatan kualitas lingkungan perkotaan. Dokumen perencanaan tersebut berupa Rencana
Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) dan Rencana Tindak Penataan Kawasan.
c. Infrastruktur yang mendukung penyehatan lingkungan permukiman
Infrastruktur yang mendukung penyehatan lingkungan permukiman meliputi: jaringan drainase
primer, infrastruktur air limbah sistem terpusat, infrastruktur air limbah sistem komunal,
infrastruktur TPA Sampah, dan infrastruktur tempat pengolahan sampah terpadu/3R. Wujud
fisik dari infrastruktur tersebut adalah bangunan pengolah sampah, jaringan drainase, dan
bangunan pengolah air limbah. Selain itu, penyehatan lingkungan permukiman juga
membutuhkan dokumen perencanaan yang menyeluruh dan terpadu sebagai suatu grand
desain strategi penyehatan lingkungan permukiman khususnya permukiman perkotaan.
Dokumen perencanaan tersebut berupa Strategi Sanitasi Kota (SSK) dan Buku Putih Sanitasi.
d. Infrastruktur yang mendukung pengembangan air minum
Infrastruktur yang mendukung pengembangan air minum meliputi: jaringan sistem penyediaan
air minum di kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan. Wujud fisik dari jaringan tersebut
adalah bangunan pengolah air, jaringan perpipaan transmisi, dan jaringan perpipaan distribusi.
Kawasan yang membutuhkan infrastruktur air minum meliputi kawasan ibukota kecamatan,
kawasan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) baik yang berada di RUSUNAWA
maupun kawasan kumuh, kawasan desa rawan air, dan kawasan pelabuhan perikanan. Selain
itu, pengembangan air minum kawasan permukiman juga membutuhkan dokumen
perencanaan yang menyeluruh dan terpadu sebagai suatu grand desain strategi
pengembangan air minum. Dokumen perencanaan tersebut berupa Rencana Induk Sistem
Laporan Akhir
V-7
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Penyediaan Air Minum (RI-SPAM) dan Detail Enginering Desain (DED) jaringan air minum
perpipaan.
Laporan Akhir
V-8
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
2. Sistem Terpusat (Off-site Sanitation), pengolahan dilakukan pada Instalasi Pengolahan Air
Limbah. Diterapkan untuk :
Rumah-rumah yang sudah dilayani oleh PDAM
Kepadatan penduduk > 200 jiwa/ha
Tingkat pendapatan masayarakat sedang hingga tinggi
Kedalaman muka air tanah antara 2 – 5 meter dari permukaan tanah
Daya serap tanah (permeabilitas tanah) antara 60 – 120 L/m2/hari
Jenis sarana air limbah yang diperlukan ditentukan berdasarkan kepadatan penduduk,
sumber air yang digunakan penduduk, daya resap tanah, kedalaman muka air tanah,
kemiringan tanah, ketersediaan lahan dan tingkat kemampuan ekonomi masyarakat
pemakai.
3. Pembangunan instalasi pengolahan limbah B3, terutama pada kawasan industri;
4. Penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas aparat pengelola air limbah;
5. Pengembangan alternatif pembiayaan.
dilakukan pada saluran-saluran tepi jalan utama dan beberapa saluran tepi jalan yang
dialirkan menuju ke saluran primer, sedangkan untuk saluran tersier dikembangkan pada
saluran-saluran dari rumah tangga menuju ke saluran tepi jalan.
Rencana perbaikan saluran drainase di Kabupaten Kendal perlu dikembangkan melalui
perkerasan, terutama pada saluran tepi jalan. Pola terasering pada penyusunan dan
pembangunan saluran drainase diperlukan mengingat Kabupaten Kendal memiliki kondisi
topografi berbukit-bukit dengan pola aliran air dan koefisien run off cukup tinggi.
2. Sistem Ekodrainase
Konsep pengembangan sistem ekodrainase dapat disebut sebagai konsep
pengembangan drainase ramah lingkungan yang didefinisikan sebagai upaya mengelola
air kelebihan dengan cara sebesar-besarnya diresapkan ke dalam tanah secara alamiah
atau mengalirkan ke sungai dengan tanpa melampaui kapasitas sungai sebelumnya.
Konsep drainase ramah lingkungan dilakukan agar air kelebihan pada musim hujan harus
dikelola sedemikian sehingga tidak mengalir secepatnya ke sungai, namun diusahakan
meresap ke dalam tanah, guna meningkatkan kandungan air tanah untuk cadangan pada
musim kemarau.
Tujuan dari penerapan sistem ekodrainase di Kabupaten Kendal dilakukan, sebagai upaya
untuk menanggulangi proses pembuangan air genangan secara cepat dari saluran tersier
ke saluran sekunder dan menuju ke saluran primer pada sistem drainase konvensional.
Pengaliran air secara cepat menuju ke saluran-saluran primer akan menyebabkan
penurunan kesempatan air untuk meresap ke dalam tanah. Hal ini akan berdampak pada
pengurangan cadangan air tanah, kekeringan pada musim kemarau, tanah longsor dan
penumpukan beban air pada daerah hilir (saluran primer) yang meyebabkan terjadinya
banjir terutama pada musim penghujan.
Rencana pengembangan drainase melalui konsep sistem ekodrainase di Kabupaten
Kendal dilakukan melalui pembuatan kolam konservasi, metode sumur resapan, metode
river side polder, dan metode pengembangan areal perlindungan air tanah (ground water
protection area).
3. Metode Kolam Konservasi
Metode kolam konservasi dilakukan dengan membuat kolam-kolam air, baik di daerah
perkotaan, permukiman, pertanian, atau perkebunan di Kabupaten Kendal. Kolam
konservasi dibuat untuk menampung air hujan terlebih dahulu, diresapkan dan sisanya
dapat dialirkan ke sungai secara perlahan-lahan. Kolam konservasi dapat dibuat dengan
memanfaatkan daerah bertopografi rendah, daerah bekas galian pasir atau galian material
Laporan Akhir
V-11
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
lainnya, atau secara ekstra dibuat dengan menggali suatu areal tertentu. Kolam konservasi
dapat berupa rawa, danau kecil, telaga, kolam dan sebagainya.
Rencana jaringan drainase dengan metode kolam konservasi dilakukan melalui proses
pemeliharaan dan pengalokasian kolam konservasi pada beberapa tempat tertentu.
Pengembangan konsep ekodrainase untuk areal pertanian dan perkebunan di Kabupaten
Kendal tentunya perlu direncanakan melalui pembuatan parit-parit (kolam) konservasi air
hujan. Parit ini sangat penting untuk cadangan air musim kemarau sekaligus meningkatkan
konservasi air hujan di daerah hulu, serta meningkatkan daya dukung ekologi daerah
setempat. Konstruksi parit cukup sederhana, berupa galian tanah memanjang atau
membujur di beberapa tempat tanpa pasangan. Pada parit tersebut sekaligus bisa
dijadikan tempat budidaya ikan dan lain-lain.
4. Metode Sumur Resapan
Pengembangan metode sumur resapan merupakan rencana praktis dengan cara membuat
sumur-sumur untuk mengalirkan air hujan yang jatuh pada atap perumahan atau kawasan
di Kabupaten Kendal. Sumur resapan dapat dikembangkan pada areal olahraga dan
wisata, sedangkan konstruksi dan kedalaman sumur resapan disesuaikan dengan kondisi
lapisan tanah setempat. Sumur resapan hanya dikhususkan untuk air hujan, sehingga
tidak diizinkan memasukkan air limbah rumah tangga ke dalam sumur resapan.
5. Metode River Side Polder
Rencana penerapan metode river side polder di Kabupaten Kendal dilakukan untuk
menahan aliran air dengan mengelola/menahan air kelebihan (hujan) di sepanjang
bantaran sungai. Pembuatan polder pinggir sungai-sungai di Kabupaten Kendal dilakukan
dengan memperlebar bantaran sungai di berbagai tempat secara selektif di sepanjang
sungai.
Lokasi polder perlu dicari, sejauh mungkin polder yang dikembangkan mendekati kondisi
alamiah, dalam arti bukan polder dengan pintu-pintu hidraulik teknis dan tanggul-tanggul
lingkar hidraulis yang mahal. Pada saat muka air naik (banjir), sebagian air akan mengalir
ke polder dan akan keluar jika banjir reda, sehingga banjir di bagian hilir dapat dikurangi
dan konservasi air terjaga.
6. Metode Areal Perlindungan Air Tanah
Metode areal perlindungan air tanah dilakukan dengan cara menetapkan kawasan lindung
untuk air tanah, dimana pada kawasan tersebut dikhususkan untuk meresapkan air hujan
ke dalam tanah. Di Kabupaten Kendal perlu sesegara mungkin dicari lokasi-lokasi yang
cocok secara geologi dan ekologi sebagai areal untuk recharge dan perlindungan air tanah
Laporan Akhir
V-12
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
sekaligus sebagai bagian penting dari komponen drainase kawasan. Pengadaan tanaman
yang membantu penyerapan pada kawasan resapan air sangat diperlukan
keberadaannya. Pengembangan areal perlindungan air tanah dapat dilakukan dengan
memperhatikan rencana pengembangan dan kondisi eksisting kawasan lindung di
Kabupaten Kendal, khususnya kawasan lindung untuk resapan air dan kawasan sekitar
mata air.
Namun pengembangan konsep tersebut diatas memerlukan studi lebih lanjut mengenai
penentuan dan kelayakan lokasi, pemilihan metode yang relevan dengan kondisi eksisting,
dampak positif maupun negatif dari penerapan konsep tersebut, konstruksi, desain,
kebutuhan dana, persepsi dan preferensi masyarakat serta sistem manajemen dan
pengelolaan maupun operasional.
Perencanaan sistem drainase untuk Kabupaten Kendal adalah meliputi:
a. Pengembangan sistem pematusan pada jalan arteri dan kolektor primer yang terdapat
pada desa-desa pusat perkotaan dan pada pusat permukiman;
b. Perbaikan teknis prasarana drainase dengan cara normalisasi saluran, rehabilitasi
saluran, penambahan saluran baru, dan pembangunan bangunan-bangunan dan
bangunan penunjang prasarana drainase; dan
c. Peningkatan koordinasi pengelolaan saluran drainase pada saluran drainase permanen
di kawasan perkotaan, baik yang terbuka maupun yang tertutup.
d. Peningkatan pelibatan stakeholder dalam pengananan saluran drainase;
e. Pengembangan alternatif pembiayaan.
d. Sistem Persampahan
Jumlah TPA yang terdapat di Kabupaten Kendal berjumlah 4 buah, yaitu TPA Darupono
memiliki luas 0,90 Ha terletak di Desa Darupono Kecamatan Kaliwungu Selatan dengan
kapasitas 52.000 liter/hari yang saat ini sudah penuh, TPA Jatirejo memiliki luas 1,30 Ha
terletak di Desa Jatirejo Kecamatan Ngampel dengan kapasitas 54.000 liter/hari yang saat ini
juga sudah penuh, TPA Pager Gunung memiliki luas 1,80 Ha terletak Desa Pager Gunung
dengan kapasitas 34.000 liter/hari yang saat ini kondisi terisi sedang, dan TPA Pageruyung di
Desa Pageruyung Kecamatan Pageruyung. Ketiga TPA di Kabupaten Kendal dalam kondisi
sudah penuh. Penanganan sampah di lokasi TPA direncanakan ditingkatkan dengan
menggunakan metode sanitary landfill.
Proyeksi timbulan sampah hingga akhir tahun perencanaan (2030) sebanyak 2.182 m3 yang
berasal dari sampah domestik, non domestik, maupun sampah fasilitas sosial. Dilihat dari
Laporan Akhir
V-13
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
timbulan sampah hingga akhir tahun perencanaan memang masih mencukupi untuk ditampung
di 4 (empat) TPA di Kabupaten Kendal. Namun perlu diantisipasi sistem pengelolaan TPA yang
harus ditingkatkan dari open dumping menjadi sanitary landfill. Selain itu juga perlu pengelolaan
sampah berbasis masyarakat dengan memanfaatkan sampah organik maupun non organik
menjadi barang yang lebih bernilai ekonomis bagi masyarakat.
Laporan Akhir
V-14
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Laporan Akhir
V-15
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
9. Kawasan Lindung Geologi, kawasan lindung geologi yang ada di Kabupaten Kendal adalah
kawasan imbuhan air. Kawasan imbuhan air seluas 17.876 Ha meliputi: sebagian Kecamatan
Limbangan, sebagian Kecamatan Singorojo dan sebagian Kecamatan Boja.
10. Kawasan Rawan Bencana, meliputi:
Bencana Tanah Longsor, Kawasan rawan longsor terjadi di 10 (sepuluh) kecamatan di
Kabupaten Kendal, yaitu: sebagian kecil Kecamatan Pageruyung (Desa Kebon
Gembong, Surokonto Wetan, dan Parakan Sebaran), sebagian kecil Kecamatan
Plantungan (Desa Mojoagung dan Tlogopayung), sebagian kecil Kecamatan Weleri
(Desa Sidomukti dan Nawangsari), sebagian Kecamatan Gemuh (Desa Gemuh Blanten,
Sedayu, Galih, Sojomerto, dan Triharjo), sebagian kecil Kecamatan Kangkung (Desa
Tanjungmojo dan Lebosari), sebagian kecil Kecamatan Sukorejo (Desa Tamanrejo dan
Gentinggunung), sebagian Kecamatan Kaliwungu (Desa Nolokerto, Limbangan,
Pagertoyo, Ngesrebalong, Gondang, Pagerwojo, Jawisari, Tabet, Peron, Tambahsari,
Pakis, dan Gonoharjo), sebagian kecil Kecamatan Kaliwungu Selatan (Desa
Kedungboto) sebagian kecil Kecamatan Cepiring (Desa Korowelangkulon), sebagian
kecil Kecamatan Patebon (Desa Lanji), sebagian kecil Kecamatan Singorojo (Desa
Cening, Sukodadi, Kaliputih, Getas), sebagian Kecamatan Limbangan, sebagian
Kecamatan Patean, dan sebagian Kecamatan Sukorejo. Kawasan rawan longsor ini
memiliki luas kurang lebih 26.620 Ha
Bencana Banjir, kawasan rawan banjir di Kabupaten Kendal terdapat di 11 (sebelas)
kecamatan, yaitu: sebagian Kecamatan Kendal (Kelurahan Pegulon, Langenharjo,
Pekauman, Ngilir, Kalibuntun Wetan, Ketapang, Bugangin, Balok, Sukodono,
Patukangan, Candiroto, Karangsari, Kebondalem, Bandengan, dan Trompo), sebagian
Kecamatan Patebon (Desa Lanji, Purwosari, Pidodowetan, Margosari, Donosari,
Sukolilan, Bangunrejo, Kumpulrejo, Purwokerto, Tambakrejo, Bulugede, dan
Kebonharjo), sebagian Kecamatan Ngampel (Desa Banyu Urip, Ngampel Kulon,
Dempelrejo, dan Rejosari), sebagian Kecamatan Kaliwungu (Desa Sumberejo,
Nolokerto, Sarirejo, Karang Tengah, Kumpulrejo, Mororejo, Wonorejo, Krajan Kulon, dan
Kutoharjo), sebaian Kecamatan Brangsong (Desa Kebonadem, Brangson, Rejosari,
Purwokerto, dan Turunrejo), sebagian Kecamatan Cepiring (Desa Sidomulyo, Botomulyo,
Juwiring, Podosari, Kaliayu, dan Karandugede), sebagian Kecamatan Kangkung (Desa
Kangkung, Lebosari, Tanjungmojo, Kaliyoso, Sendang Dawuhan, Sendang Kulon, dan
Jungsemi), sebagian Kecamatan Rowosari (Desa Pojoksari, Randusari, Karangsari,
Sendang Dawung, Bulak, dan Sendang Sekucing), sebagian Kecamatan Pageruyung
Laporan Akhir
V-16
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Selatan, Gemuh, dan Pegandon dengan luas kurang lebih 5.723 Ha. Lokasi kawasan
perkebunan berada di sebagian Kecamatan Limbangan, Boja, Singorojo, Patean, Pagerruyung,
Plantungan, Sukorejo, dan Ngampel dengan luas kurang lebih 20.135 Ha. Lokasi kawasan
peternakan meliputi:
Sapi, kerbau dan kuda meliputi Kecamatan Sukorejo, Pageruyung, Plantungan, Patean,
Singorojo, Limbangan, Boja, Kaliwungu Selatan, Gemuh, Pegandon, dan Patebon.
Kambing, domba dan ayam buras tersebar di seluruh kecamatan.
Kelinci meliputi Kecamatan Cepiring, Plantungan, Limbangan, Gemuh, Boja,
Pageruyung, Kaliwungu Selatan dan Patean.
Ayam ras meliputi Kecamatan Pageruyung, Plantungan, Sukorejo, Patean, Singorojo,
Kaliwungu Selatan, Limbangan, Boja, dan Pegandon.
Itik meliputi Kecamatan Rowosari, Kangkung, Cepiring, Patebon, Brangsong, Kaliwungu,
Kendal dan Boja
Kawasan perikanan tangkap berada di sepanjang pantai, terutama daerah pantai yang
memiliki potensi kandungan ikan yang cukup banyak, yaitu: Kecamatan Rowosari, Kangkung,
Cepiring, Patebon, Kendal, Brangsong, dan Kaliwungu dengan luas kurang lebih 1.582 Ha dan
jarak kurang lebih 4 mil laut. Sedangkan kawasan perikanan budidaya tambak berada di
Kecamatan Rowosari, Kecamatan Kangkung, Kecamatan Cepiring, Kecamatan Patebon,
Kecamatan Kendal, Kecamatan Brangsong, dan Kecamatan Kaliwungu dengan luas kurang
lebih 3.531,542 Ha
4. Kawasan Pertambangan, Kawasan pertambangan mineral terdapat kawasan Pantai Muara
Kencan Desa Pidodo Kulon Kecamatan Patebon dan dikawasan Pantai Ngeboom desa
Mororejo Kecamatan Kaliwungu. Minyak bumi dengan skala kecil yang dimanfaatkan
masyarakat di Dusun Klantung Desa Sojomerto Kecamatan Gemuh, Desa Kalices Kecamatan
Patean, dan Desa Plantungan Kecamatan Plantungan. Panas bumi terletak di Kecamatan
Limbangan dan Kecamatan Kaliwungu. Sumur tua/ Marjinal di Desa Sojomerto Kecamatan
Gemuh sebanyak 19 buah, Desa Kalices Kecamatan Patean sebanyak 10 buah dan Desa
Plantungan Kecamatan Plantungan sebanyak 4 buah.
5. Kawasan Peruntukan Industri, Kawasan Industri direncanakan di Kecamatan Kaliwungu dengan
luas 2.260 Ha.
6. Kawasan Pariwisata, Peruntukan pariwisata budaya dan religi terdapat di Kecamatan
Kaliwungu Selatan (Makam Pangeran Jumirah dan Makam Sunan Katong), Kecamatan Boja
(Makam Nyai Dapu dan Makam Sunan Bromo), Kecamatan Limbangan (Situs Batu Seloarjuno
dan Kampung Jawa Sekatul), dan Kecamatan Weleri (Goa Maria). Peruntukan pariwisata alam
Laporan Akhir
V-18
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Untuk tahun perencanaan (2033) kebutuhan lahan perumahan dan permukiman di Kabupaten
Kendal masih dapat memaksimalkan lahan di kawasan perkotaan. Dimana berdasarkan analisis
proyeksi kebutuhan rumah pada tahun 2033 maksimal luas lahan permukimannya adalah 2735,68 Ha.
Dengan jumlah ini, masih bisa memaksimalkan lahan dalam wilayah pedesaannya. Kondisi ini juga
didukung dengan luas lahan Kabupaten Kendal yang sesuai dengan lahan terbangun, yaitu seluas
18.352,40 Ha, sehingga untuk tahun prediksi 2033 Kabupaten Kendal masih mencukupi kebutuhan
lahan untuk perumahan dan permukiman.
Laporan Akhir
V-20
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Laporan Akhir
V-21
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Wilayah perdesaan, sebaiknya tidak semuanya dapat dibangun untuk perumahan dan
permukiman.Pengembangan ini harus dilakukan dengan memperhatikan fungsi lahan tersebut.Lokasi
untuk pembangunan baru diprioritaskan untuk desa yang memiliki tegalan.Hal ini disebabkan karena
salah satu syarat dari lahan yang dapat digunakan sebagai lahan yang difungsikan sebagai kawasan
perumahan dan permukiman adalah lahan tegalan. Selain merupakan lahan tegalan, syarat lain yang
harus dipenuhi adalah bukanlah merupakan daerah rawan bencana, memiliki kelerengan 0%-15%,
telah memiliki kelengkapan sarana dan prasarana dasar yang dibutuhkan dalam pengembangan
kawasan perumahan dan permukiman seperti jaringan jalan, listrik dan memiliki sumber air yang dapat
mencukupi aktivitas penduduk yang akan menempati wilayah tersebut serta lokasi tersebut memiliki
kesesuaian fungsi seperti dengan apa yang telah ditetapkan oleh RTRW Kabupaten Kendal.
Pendekatan pembangunan permukiman tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan pendekatan
Kasiba/ Lisiba.Selain itu juga perlu memperhatikan kawasan konservasi atau kawasan lindung.Hal
tersebut dimaksudkan supaya fungsi lindung dari konservasi tersebut tidak terganggu akibat aktivitas
permukiman yang ada. Pembangunan Kasiba/ Lisiba merupakan pembangunan suatu kawasan
permukiman skala besar dengan maksud untuk mengarahkan pertumbuhan kota dan membentuk
struktur lingkungan kota yang efektif dan efisien serta untuk mengendalikan harga lahan. Tujuan
pembangunan Kasiba/ Lisiba ini antara lain:
Merencanakan satu Kawasan Siap Bangun (Kasiba) yang terdiri dari beberapa Lingkungan Siap
Bangun (Lisiba) yang telah dilengkapi dengan jaringan prasarana lingkungan, baik primer maupun
sekunder, sarana lingkungan dan utilitas umum untuk pembangunan perumahan dan permukiman
sesuai dengan tata ruang wilayah.
Merencanakan kapling tanah matang dengan pola hunian yang berimbang, terencana dan
Laporan Akhir
V-23
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Laporan Akhir
V-24
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
jaringan pelayanan air bersih serta jaringan sanitasi dan pematusan berskala kota.
10. Terletak pada hamparan dengan luasan yang cukup, yang memungkinkan terselenggarakannya
pola hunian yang berimbang.
11. Tidak terganggu oleh kebisingan.
12. Memiliki pola permukiman yang kompak.
13. Memiliki kemudahan mencapai fasilitas umum.
Selain pertimbangan diatas, kriteria lain dalam hal penentuan lokasi perumahan yang dibutuhkan
oleh masyarakat berpenghasilan rendah, yaitu sebagai berikut:
1. Lokasi tidak terlalu jauh dari tempat-tempat yang dapat memberikan pekerjaan bagi buruh-buruh
kasar atau tenaga tidak terampil.
2. Status kepemilikan lahan dan rumah jelas, sehingga tidak ada rasa ketakutan penghuni untuk
digusur.
3. Bentuk dan kualitas bangunan tidak perlu terlalu baik, tetapi cukup memenuhi fungsi dasar yang
diperlukan penghuninya.
4. Harga atau biaya pembangunan rumah harus sesuai dengan tingkat pendapatan mereka.
Lokasi potensial pembangunan perumahan dan permukiman baru di wilayah Kabupaten Kendal
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel V-1
Lokasi Potensial Untuk Pembangunan Perumahan Baru (Developer)
diKabupaten Kendal
Laporan Akhir
V-25
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
daerah rawan bencana. Selain itu, permasalahan lain adalah adanya permukiman yang tidak memiliki
sarana dan prasarana dasar permukiman yang memadai khususnya sarana dan prasarana lingkungan
khususnya drainase, sanitasi dan persampahan. Selain itu kondisi fisik bangunan yang meliputi bahan
bangunan dan tingkat permanensi bangunan juga mengindikasikan suatu rumah dikatakan kumuh atau
tidak. Perumahan dan permukiman tersebut memerlukan penanganan-penanganan dalam upaya
meningkatkan keamanan, kenyamanan dan keindahan dalam kawasan tersebut.
Laporan Akhir
V-26
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
kecil dengan kedalaman < 3 m garis sempadan bangunan minimal 3 m dari batas tanggul dan sungai
dengan kedalaman > 3 m garis sempadan bangunan minimal 5 m dari batas tanggul.Selain dari
strategi-strategi tersebut, untuk kawasan sempadan sungai tersebut yang belum terbangun, dilakukan
pencegahan dan pengendalian pembangunan bangunan baru termasuk dalam hal ini adalah rumah.
Selanjutnya, untuk bentuk-bentuk penanganan yang dapat dilakukan antara lain adalah dengan
program restrukturisasi yang terdiri atas:
Redevelopment - Relokasi, yaitu di lokasi yang membahayakan keselamatan penduduk dan terjadi
kenaikan volume air secara mendadak (banjir). Bentuk penanganan yang dapat dilakukan pada
kegiatan ini antara lain adalah perubahan struktural peruntukan lahan serta ketentuan-ketentuan
pembangunan lainnya yang mengatur pembangunan baru (KDB, KLB, GSB, dll) yang biasanya
terjadi; pembuatan peraturan daerah tentang larangan pembuatan bangunan diatas bantaran
sungai; serta sempadan dapat diwujudkan dalam bentuk jalan inspeksi.
Renewal (Peremajaan), yaitu pada kawasan tepi sungai yang tidak bertentangan dengan RUTR,
RDTR, RTRK dan bukan diperuntukan jalur hijau. Renewal ini merupakan bentuk kegiatan bersifat
mendasar dan menyeluruh, dengan melakukan pembongkaran sebagian atau seluruh komponen
perumahan dan permukiman dan kemudian melakukan perubahan secara struktural dengan
membangun kembali diatas lahan yang sama.
Tujuan dari kegiatan ini adalah mendapat kembali nilai pemanfaatan lahan secara optimal sesuai
dengan potensi lahannya.Bentuk teknis penanganan dapat berupa konsolidasi lahan, land
readjusment dan land sharing (pengkombinasian pemanfaatan lahan pemukiman dengan
komersial).
Selain itu juga dibuat peraturan daerah tentang larangan pembuatan bangunan di atas bantaran
sungai serta pembuatan sempadan dengan bentuk jalan inspeksi. Di Kabupaten Kendal terdapat
beberapa perumahan dan permukiman yang berada di sepanjang (sempadan) sungai dengan jarak
yang sangat dekat atau tidak sesuai dengan standar-standar yang ada, seperti yang dapat ditemui :
- Kecamatan Weleri (Penaruban, Karangdowo, Penyangkringan, dan Bumiayu)
- Kecamatan Kaliwungu
- Kecamatan Plantungan (Tlogopayung)
- Kecamatan Pegandon
- Kecamatan Kendal Kota
- Kecamatan Gemuh
Laporan Akhir
V-28
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Laporan Akhir
V-29
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Tabel V-4
Rencana Lokasi Kegiatan Penanganan
Perumahan dan Permukiman di Kawasan Mata Air
1 Pembuatan peraturan untuk tidak diijinkan pembangunan baru di kawasan sebagian Kecamatan Limbangan,
lokasi tersebut. Boja, Singorojo, Patean,
Sosialisai kepada masyarakat tentang pembangunan disekitar mata air. Sukorejo, Plantungan, dan
Pageruyung
Sumber :RP3KP, Tahun 2013
Laporan Akhir
V-30
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Tabel V-5
Lokasi Permukiman Kumuh di Kabupaten Kendal
1 Pembuatan peraturan untuk tidak diijinkan pembangunan baru - Kecamatan Weleri kira-kira 40 unit
di kawasan lokasi tersebut. - Kecamatan Pegandon kira-kira 100 unit
- Kecamatan Ngampel
Laporan Akhir
V-31
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Laporan Akhir
V-32
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
C. Misi Drainase
a. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Hal Penanganan Drainase;
b. Meningkatkan Kerjasama antara Pemerintah dengan Pihak Swasta dalam Pengelolaan
Drainase;
c. Meningkatkan Kelembagaan dalam Pengelolaan Drainase di Kabupaten Kendal
Laporan Akhir
V-33
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
D. Misi PHBS :
a. Menciptakan Kondisi Masyarakat yang Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat;
b. Meningkatkan PHBS di tatanan rumah tangga dan sekolah melalui program jamban sehat
Tabel V-7
Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Air Limbah Domestik
Sasaran
Tujuan Strategi
Pernyataan sasaran Indikator sasaran
Meningkatkan pengelolaan Tersusunnya rencana Tersedianya dokumen Menggalang anggaran APBN,
air limbah rumah tangga pengelolaan air limbah Master Plan air limbah APBD Prov, APBD
yang lebih terarah dan rumah tangga yang Kabupaten Kendal pada Kabupaten untuk penyusunan
terpadu terarah dan terpadu pada tahun 2015. master plan air limbah.
tahun 2015.
Mengurangi tingkat Berkurangnya praktek Terbangunnya septick Optimalisasi peran serta
pencemaran air tanah akibat Buang Air Besar tank yang memenuhi masyarakat dalam
limbah tinja. Sembarangan (BABS) syarat pada tahun 2017 pengelolaan sarana dan
dari 33.3% (2012) menjadi prasarana air limbah
0% pada tahun 2017
Tersedianya armada Meningkatnya pelayanan Jumlah rumah tangga Optimalisasi anggaran APBN,
pengangkut lumpur tinja. sedot tinja terhadap4 meningkat dalam APBD PROV, APBD
20% Rumah tangga pelayanan sedot tinja Kabupaten dan lembaga
tahun 2017 Donor dalam pembangunan
sarana limbah.
Terbangunnya Instalasi Terkelolanya lumpur tinja Terbangunnya sarana Menggalang anggaran APBN,
Pengolahan Lumpur Tinja baik dari septik tank IPLT dengan kapasitas APBD Prov, APBD
(IPLT) rumah tangga maupun 50 M3/hari pada tahun Kabupaten untuk
sarana sanitasi komunal 2017. pembangunan IPLT.
terhadap 20% tahun 2017
Pemanfaatan Endapan dari Meningkatkan Taman perkotaan Mengoptimalkan peran SKPD
lumpur tinja. penghijauan kota dari menjadi lebih hijau pada terkait dalam pengelolaan
12% (2012) menjadi 35% tahun 2017 limbah
(2017)
Memberikan pemahaman Meningkatnya Sarana sanitasi yang Bimbingan teknis secara
terhadap masyarakat pengetahuan masyarakat ada dapat berfungsi intensif terhadap masyarakat
tentang pentingnya dalam pemanfaatan dan sesuai dengan SPM dan SKPD dalam
pengelolaan sanitasi yang pemeliharaan sarana (standar pelayanan perencanaanpembangunan
memenuhi syarat. sanitasi melalui sosialisasi minimal) air limbah pada dan pelestarian sarana
yang mencakup 20 tahun 2017 dibidang air limbah.
Kecamatan (2017)
Monitoring dan evaluasi
terhadap sarana air limbah
yang terbangun secara
Laporan Akhir
V-34
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Sasaran
Tujuan Strategi
Pernyataan sasaran Indikator sasaran
berkala.
Memberikan bantuan Meningkatkan layanan 1% masyarakat MBR Sosialisasi intensif kepada
stimulasi jamban kepada sanitasi pada masyarakat mendapatkan akses masyarakat di Kabupaten
masyarakat untuk berpenghasilan rendah sanitasi yang layak pada Kendal tentang pembuangan
pengelolaan limbah tinja. (MBR) dari 0,1% (2012) tahun 2017 limbah tinja yang harus
memenuhi persyaratan
kesehatan
Meningkatkan pengelolaan Terpadunya pengelolaan Terbentuknya lembaga/ Advokasi pengelolaan air
air limbah rumah tangga di air limbah rumah tangga institusi pengelola air limbah rumah tangga kepada
Kabupaten Kendal limbah rumah tangga semua pemangku
pada tahun 2017 kepentingan, khususnya
melibatkan dinas terkait untuk
pengelolaan IPLT dan
pembinaan sarana sanitasi
komunal berbasis
masyarakat.
Melestarikan sarana Mengoptimalkan fungsi Terbentuk asosiasi Memberikan penguatan
pengolahan air limbah baik dan manfaat dari sarana lembaga pengelola air kapasitas terhadap pengelola
yang dikelola oleh pengolahan air limbah limbah berbasis sarana air limbah berbasis
masyarakat. berbasis masyarakat dari masyarakat di masyarakat.
6,2% (pada tahun 2012) Kabupaten Kendal pada
menjadi 7% (pada tahun tahun 2014
2017).
Meningkatkan penanganan Meningkatkan jumlah Terbangunnya sarana Optimalisasi anggaran APBN,
dan pengelolaan air limbah sarana pengolahan air pengolahan air limbah APBD Prov, APBD
rumah tangga limbah komunal dari 12 komunal pada lokasi Kabupaten dan lembaga
unit (pada tahun 2012) yang memungkinkan di donor dalam pembangunan
menjadi 95 unit (pada wilayah Kabupaten sarana limbah.
tahun 2017) Kendal
Advokasi pengelolaan air
limbah rumah tangga kepada
semua pemangku
kepentingan.
Laporan Akhir
V-35
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Tabel V-8
Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Persampahan
Sasaran
Tujuan Strategi
Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran
Menciptakan sistem Tersusunnya master plan Tersedianya dokumen Optimalisasi dana dari APBN,
pengelolaan sampah sistem pengelolaan sampah master plan persampahan APBD Prov, APBD
terpadu yang ramah terpadu yang ramah pada tahun 2014 Kabupaten untuk memenuhi
lingkungan lingkungan pada tahun 2014 kebutuhan sarpras
persampahan
Meningkatkan dan Meningkatnya sarana dan Tersedianya sarana: Percepatan upaya advokasi
mewujudkan pengelolaan prasarana pengelolaan Dump truck/ arm roll ke eksekutif dan legislatif
sampah yang sesuai sampah. truck: 15 unit untuk memenuhi amanat
dengan mutu dan standar Saat ini sarana yang ada: Alat berat: 4 unit UU.No.18 Tahun 2008 serta
yang berlaku. Dump truck: 7 unit Excavator & Bulldozer: Perda no.13/2012 tentang
Arm roll truck: 4 unit masing-masing 2 unit pengelolaan sampah
Whell loader: 1 unit Untuk melayani 12 Kabupaten Kendal.
Buldozer: 1 unit kecamatan.
Alat-alat tersebut dalam TPS permanen (bak
kondisi yang sudah tidak sampah): 250 unit
layak. Tong sampah: 3000 unit
TPS dengan kontainer: 9 Transfer depo: 8 unit
unit TPA: 3 unit, masing-
Transfer depo: 2 unit masing 3 Ha.
TPA: 2 unit Sarana dan prasarana
tersebut diharapkan akan
tersedia pada tahun 2017.
Tercapainya peningkatan Penambahan cakupan Kerjasama pengelolaan
cakupan dan kualitas wilayah pelayanan dari persampahan dengan
pelayanan persampahan. 14,04% tahun 2012 menjadi kalangan swasta
30% (dari jumlah penduduk
dalam wilayah layanan di 13
Kecamatan) tahun 2017
Peningkatan layanan Peningkatan layanan Pemeliharaan dan
pengangkutan sampah dari 2 pengangkutan sampah dari penambahan sarana
kali sehari tahun 2012 85% tahun 2012 menjadi prasarana pengangkutan
menjadi 3 kali sehari secara 100% (pada 13 Kecamatan) sampah.
kontinyu tahun 2017 tahun 2017.
Meningkatkan pengelolaan Peningkatan unit Advokasi pengelolaan
sampah dengan 3R (reduce, pengelolaan sampah 3Rdari sampah melalui 3R kepada
reuse, recycle) 403 unit tahun 2012 menjadi semua kalangan di
720 unit tahun 2017 Kabupaten Kendal.
Sasaran
Tujuan Strategi
Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran
kesejahteraan masyarakat 2012 menjadi 348 unit tahun teknologi tepat guna
melalui pengelolaan sampah 2017 dan 12 unit pencacah pengelolaan sampah
sampah tahun 2012 menjadi
37 unit pada tahun 2017
Memberikan Meningkatnya pengetahuan Meningkatnya jumlah Bimbingan teknis secara
pemahaman terhadap masyarakat dalam masyarakat terlatih tentang intensif terhadap masyarakat
masyarakat tentang pemanfaatan dan pengelolaan sampah dari 0 dan SKPD dalam
pentingnya kebersihan pemeliharaan sarana orang pada tahun 2012 perencanaanpembangunan
dan pengelolaan kebersihan dan pengelolaan menjadi 1000 orang pada dan pelestarian sarana
sampah yang sampah melalui sosialisasi tahun 2017 dibidang kebersihan dan
memenuhi syarat. dan pelatihan yang mencakup pengelolaan sampah.
12 Kecamatan (pada tahun
2012) dan 13 Kecamatan
(pada tahun 2017)
Sumber :SSK, Tahun 2012
Tabel V-9
Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Drainase
5.3.2.4 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan PHBS dan Promosi Higiene
Di dalam sub sektor PHBS dan promosi higiene, terdapat beberapa tujuan dan sasaran serta
strategi yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel V-10
Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengelolaan Sanitasi Rumah Tangga
Laporan Akhir
V-38
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Tabel V-11
Pembagian Zona Pelayanan SPAM Kabupaten Kendal
Laporan Akhir
V-39
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
1. Korwil Kendal
Korwil Kendal melayani wilayah Cabang Kendal Barat, Cabang Kendal Timur dan Cabang
Patebon. Pelayanan SPAM Korwil Kendal sudah cukup tinggi, tingkat pelayanan Kota Kendal
sudah mencapai 89.55% sedangkan pelayanan Patebon sebesar 22.24%. Zona pelayanan
Korwil Kendal dikembangkan pada wilayah perkotaan yang termasuk dalam wilayah Kota
Kendal dan Kecamatan Patebon.
2. Korwil Kaliwungu
Korwil Kaliwungu melayani daerah Kecamatan Kaliwungu, Kecamatan Kaliwungu Selatan,
Kawasan Perumahan GPI dan Kecamatan Brangsong. Pengembangan zona pelayanan
meliputi peningkatan cakupan pelayanan wilayah pelayanan eksisting PDAM dan wilayah
perkotaan yang belum terlayani.
3. Korwil Weleri
Korwil Weleri melayani daerah Kecamatan Kaliwungu, Kecamatan Kaliwungu Selatan,
Kawasan Perumahan GPI dan Kecamatan Brangsong. Pengembangan zona pelayanan Korwil
Weleri direncanakan dengan penambahan wilayah pelayanan ke wilayah Kecamatan Kangkung
dan Ringginarum.
4. Korwil Sukorejo
Korwil Sukorejo melayani daerah Kecamatan Kaliwungu, Kecamatan Kaliwungu Selatan,
Kawasan Perumahan GPI dan Kecamatan Brangsong. Zona pelayanan Korwil Sukorejo
direncanakan akan dikembangkan ke wilayah Kecamatan Singorojo dan Limbangan.
Prosentase pelayanan air bersih sesuai target Millenium Development Goals (MDGs)
direncanakan pada tahun 2015 dapat ditingkatkan sebesar setengah dari tingkat pelayanan yang belum
terlayani. Sedangkan pada akhir tahun perencanaan wilayah perkotaan direncanakan dapat mencapai
80% sistem perpipaan dan 20% sistem non perpipaan. Berdasarkan dasar perencanaan tersebut,
prosentase pelayanan direncanakan selama 15 tahun kedepan, dengan target pelaksanaan bertahap
dengan jangka 5 tahunan. Berikut hasil perhitungan tingkat pelayanan SPAM Kabupaten Kendal 5
tahunan.
Laporan Akhir
V-40
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Tabel V-12
Tingkat Pelayanan SPAM Per Kecamatan
Laporan Akhir
V-41
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Laporan Akhir
V-42
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
2. Minat pelanggan
Arah pengembangan SPAM perkotaan lebih memprioritaskan wilayah dengan tingkat kesiapan
pelanggan yang lebih tinggi, yaitu berdasarkan daftar tunggu dalm data PDAM.Untuk
perhitungan skoring, kategori minat pelanggan terdiri dari minat pelanggan tinggi (2 poin), minat
pelanggan rendah (1 poin) dan tidak ada minat pelanggan (0 poin).
3. Prioritas kawasan berdasarkan RTRW
Penentuan wilayah pengembangan SPAM tidak lepas dari perencanaan tata ruang yang telah
dijabarkan dalam RTRW.Sasaran pengembangan SPAM PDAM adalah menuju wilayah
kategori perkotaan. Dalam RTRW Kabupaten Kendal, pusat wilayah pengembangan tata kota
berdasarkan pada tingkat kekotaan dan kondisi topografi wilayah. Penentuan prioritas kawasan
pelayanan SPAM didasarkan pada hasil skoring dengan bobot penilaian wilayah pusat
pertumbuhan dan berkembang (2 poin), wilayah kurang berkembang (1 poin) dan bukan
wilayah berkembang (0 poin).
4. Prosentase pelayanan
Wilayah pengembangan pelayanan PDAM diarahkan pada wilayah dengan tingkat pelayanan
SPAM paling rendah. Prosentase pelayanan yang digunakan sebagai acuan dalam
penyusunan prioritas pelayanan disusun tingkat kecamatan.Kategori prosentase pelayanan
yang digunakan adalah dengan mengacu pada presentase pelayanan.Rentang poin yang
diberikan adalah 0 – 2, yaitu poin 2 untuk wilayah yang belum mendapatkan pelayanan
PDAM.Perhitungan selanjutnya dengan persentase pelayanan masing – masing Kecamatan.
5. Daerah rawan air
Sebagian wilayah Kabupaten Kendal termasuk dalam kategori rawan air, yaitu disebagian
wilayah dataran rendah. Daerah rawan air ini menjadi salah satu pertimbangan dalam prioritas
pengembangan SPAM. Dalam penentuan skoring, kategori daerah rawan air hanya 2 yaitu
wilayah rawan air (1 poin), wilayah tidak rawan air (0 poin).
Penilaian setiap kategori diatas berlaku untuk setiap kecamatan calon wilayah pengembangan SPAM
Kabupaten Kendal. Sistem skoring ini akan disajikan dalam bentuk matriks. Urutan prioritas wilayah
pengembangan SPAM berdasarkan nilai skor paling tinggi, dan akan disusun dengan sistem rangking.
Berikut ini hasil prioritas wilayah pelayanan PDAM Kendal hasil skoring.
Laporan Akhir
V-43
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Tabel V-13
Prioritas Wilayah Pengembangan SPAM
Kategori Pembobotan
No Kecamatan Prioritas Persentase Total Skor Rangking
Ketersediaan Kategori
Sumber RTRW Pelayanan rawan air
1 Kaliwungu 2 2 1.19 1 6.19 1
2 Patean 1 1 1.73 1 4.73 2
3 Plantungan 2 1 1.63 0 4.63 3
4 Kaliwungu Selatan 0 2 1.22 1 4.22 4
5 Brangsong 1 2 1.22 0 4.22 5
6 Limbangan 2 0 2.00 0 4.00 6
7 Ngampel 1 0 1.94 1 3.94 7
8 Gemuh 1 1 1.75 0 3.75 8
9 Boja 0 2 1.58 0 3.58 9
10 Pegandon 1 0 1.50 1 3.50 10
11 Cepiring 1 1 1.47 0 3.47 11
12 Weleri 1 1 1.41 0 3.41 12
13 Singorojo 0 1 2.00 0 3.00 13
14 Ringginarum 1 0 1.96 0 2.96 14
15 Rowosari 1 0 1.94 0 2.94 15
16 Kangkung 1 0 1.87 0 2.87 16
17 Pageruyung 1 0 1.65 0 2.65 17
18 Patebon 1 0 1.56 0 2.56 18
19 Kota Kendal 1 1 0.23 0 2.23 19
20 Sukorejo 1 0 1.02 0 2.02 20
Sumber : RISPAM Kabupaten Kendal,2010
Laporan Akhir
V-44
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Tabel V-14
Rencana Jangka Pendek Pengembangan SPAM
sebagian besar wilayah pelayanan berada pada bagian utara dan tengah.Jarak antara sumber dengan
wilayah pelayanan menjadi lebih panjang, sehingga membutuhkan biaya investasi yang besar.Oleh
karena itu, untuk jangka pendek ini, PDAM masih mengoptimalkan pemanfaatan sumur dalam yang
saat ini masih dianggap lebih efisien dari segi pembiayaan dan pendistribusian.
Seperti tertera pada tebel 6.10, pada jangka pendek pelayanan SPAM masih memanfaatkan
kapasitas iddle yaitu 97.26 liter/detik.Pemanfaatan kapasitas iddle dan sumur dalam direncanakan
tahun 2011-2013 yaitu dengan jumlah sumur keseluruhan sebanyak 24 unit dengan asumsi masing –
masing sumur memiliki kapasitas 10 liter/detik. Pada tahun 2014 sampai dengan akhir tahun
perencanaan 2025, SPAM Kabupaten Kendal memanfaatkan sumber mata air Wilodo, Dlimas dan
Kencen. Total air baku yang diambil dari mata air Wilodo, Dlimas dan Kencen adalah 310 liter/detik, 210
liter/detik diambil dari MA Wilodo dan 100 liter/det dari MA Dlimas dan Kencen. Pada tahap jangka
pendek, debit mata air yang digunakan adalah sebesar 63.00 liter/detik. Sumber air baku dari mata air
dimanfaatkan untuk wilayah pelayanan Plantungan, Sukorejo, Pageruyung, Kaliwungu, Kaliwungu
Selatan, Brangsong, Pegandon, Ngampel, Gemuh, Ringginarum, Weleri, Rowosari, Kangkung,
Cepiring, Patebon, dan Kota Kendal. Untuk wilayah kecamatan Boja, Patean, Singorejo, dan
Limbangan memanfaatkan sumber air baku sumur dalam.
Laporan Akhir
V-46
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Tabel V-15
Kebutuhan Kapasitas Reservoir
Selain reservoir distribusi tersebut diatas, pada jaringan perpipaan Wilodo, Dlimas dan Kencen
juga terdapat reservoir utama dengan volume 5.000 m³. Dari reservoir utama ini, air akan dialirkan
menuju reservoir distribusi yang terdapat pada setiap kecamatan.
Jaringan pipa dikembangkan untuk pelayanan sambungan baru, yaitu terdiri dari jaringan
transmisi, jaringan distribusi utama (JDU) dan jaringan distribusi bagi/layanan (JDB/JDL). Untuk jangka
pendek ini, jaringan transmisi dan distribusi yang direncanakan meliputi jaringan dari sumber sumur
dalam dan jaringan dari sumber mata air Wilodo dan Dlimas. Jaringan yang memanfaatkan sumber air
baku sumur dalam dialokasikan untuk kebutuhan tahun 2011-2013. Berikut ini rencana jaringan
transmisi dan kebutuhan jaringan distribusi utama (JDU) dari sumber sumur dalam untuk rencana
pelayanan jangka pendek.
Laporan Akhir
V-47
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Tabel V-16
Kebutuhan Jaringan Transmisi dan Distribusi Utama Jangka Pendek dari Sumur Dalam
Pada tahun 2014, pelayanan SPAM memanfaatkan mata air Wilodo, Dlimas, dan Kencen.
Rencana pemanfaatan mata air tersebut ditujukan untuk melayani 16 Kecamatan. Sistem transmisi dan
distribusi utama (JDU) sistem Wilodo, Dlimas dan Kencen meliputi :
a. Jaringan Transmisi
- Pipa transmisi dari MA Wilodo – Bak pengumpul 500 m3 Ø 400 mm sepanjang 6.000 m.
- Pipa transmisi dari MA Dlimas dan Kencen Ø 300 mm sepanjang 10.000 m.
- Pipa transmisi dari Bak pengumpul 500 m3 – Reservoir utama 5.000 m3 sepanjang 13.000
m
b. Jaringan Distribusi Utama
- Pipa distribusi wilayah pelayanan Plantungan Ø 100 mm sepanjang 6.700 m
- Pipa distribusi wilayah pelayanan Sukorejo Ø 100 mm sepanjang 7.200 m
- Pipa distribusi wilayah pelayanan Pageruyung Ø 150 mm sepanjang 6.600 m
Laporan Akhir
V-48
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Tabel V-17
Kebutuhan Jaringan Distribusi Bagi/Layanan Rencana Pengembangan Jangka Pendek
Laporan Akhir
V-49
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Laporan Akhir
V-50
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Tabel V-18
Rencana Jangka Menengah Pengembangan SPAM
pelayanan Limbangan dan Singorejo direncanakan untuk dapat mengoptimalkan sumur dalam yang
dibangun pada tahap jangka menengah. Sedangkan jumlah air baku dari sumber mata air Wilodo,
Dlimas dan Kencen untuk pelayanan jangka menegah adalah sebanyak 114.01 liter/detik.
Tabel V-19
Kebutuhan Jaringan Distribusi Bagi/Layanan Rencana Pengembangan Jangka Menengah
Laporan Akhir
V-52
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Pada tahapan pengembangan SPAM jangka menengah, pipa distribusi yang dibutuhkan terdiri
dari 20.805 m pipa diameter 150 mm, 34.917 pipa diameter 100 mm, 34.917 m pipa diameter 75 mm
dan 69.835 m pipa diameter 50 mm. Kebutuhan pipa distribusi tersebut direncanakan dapat
menyalurkan air untuk 17.459 SR.
Laporan Akhir
V-53
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Tabel V-20
Rencana Jangka Panjang Pengembangan SPAM
Laporan Akhir
V-54
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Sumber air baku dari embung tersebut akan dimanfaatkan untuk wilayah pelayanan Boja dan
Patean, yaitu untuk wilayah yang memiliki potensi air tanah yang kecil dan tidak mendapatkan
pelayanan dari sistem mata air Wilodo, Dlimas dan Kencen. Pipa JDU yang direncanakan untuk IPA
adalah sekitar 3000 m dengan dimensi pipa 250 mm. Untuk jaringan distribusi direncanakan dalam satu
jaringan dengan JDU yang direncanakan pada jangka pendek. Tabel dibawah ini menunjukkan data
kebutuhan pipa distribusi SPAM jangka panjang.
Tabel V-21
Kebutuhan Jaringan Distribusi Bagi/Layanan Rencana Pengembangan Jangka Panjang
Pengembangan pelayanan SPAM PDAM Kabupaten Kendal pada tahap jangka panjang ini
direncanakan untuk 19.210 SR. Sistem distribusi yang digunakan terdiri dari pipa Ø 100 mm sepanjang
38.421 m, pipa Ø 75 mm sepanjang 38.421 m, dan pipa Ø 50 mm sepanjang 76.842 m.
Laporan Akhir
V-55
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Laporan Akhir
V-56
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
b. Kedua, sebagai perusahaan, PDAM selaku pengelola tidak akan pernah mencapai tingkat
kinerja (performance) yang memuaskan, karena kehilangan air merupakan suatu keadaan yang
tidak efisien yang dilakukan suatu institusi usaha.
c. Ketiga, pelaksanaan penanggulangan kehilangan air tidak akan mencapai hasil yang optimal
tanpa adanya dukungan sumber daya manusia yang memadai dengan struktur organisasi yang
terlepas dari kegiatan rutin
Tinjauan terhadap beberapa hal yang berpengaruh terhadap tingginya tingkat kehilangan air,
antara lain :
a. Aspek Teknis meliputi : kondisi jaringan, kondisi pipa, tekanan air, kinerja meter induk dan
meter pelanggan, administrasi teknis, penggiliran pelayanan, dan pemakaian air untuk fasilitas
jaringan.
b. Aspek Organisasi dan personalia meliputi : rasio jumlah pegawai PDAM dengan jumlah
pelanggan, petugas yang menangani kebocoran, dan rasio jumlah pembaca meter dengan
jumlah pelanggan
c. Aspek Administratif, kebocoran administrative bukanlah kebocoran sebenarnya (atau sering
disebut non teknis). Hal ini terjadi akibat kesalahan pembacaan meter, penaksiran penggunaan
air untuk keperluan lainnya yang tidak tepat, sambungan gelap dan sebagainya.
d. Aspek perilaku, hal ini terjadi pada perusakan meter, penggunaan pompa penyedot,
sambungan by pas (tanpa melalui meter) dan penggunaan air yang tidak semestinya
(menyiram tanaman, digunakan kolam renang pribadi, pemborosan air dan lain-lain)
Laporan Akhir
V-57
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Untuk mengatasi permasalahan kebocoran tersebut, dalam rencana induk SPAM Kabupaten
Kendal ini penurunan kebocoran sampai tahun 2025 ditargetkan sebesar 6%.Berikut ini ditampilkan
grafik rencana penurunan tingkat kebocoran.
Gambar 5.2
Grafik Rencana Penurunan Kebocoran
Seperti yang terlihat pada gambar 5.2, pada tahun 2010 tingkat kebocoran air mencapai 31%
dan ditargetkan dapat diturunkan menjadi 25% pada akhir tahun perencanaan 2025. Rencana
penurunan kebocoran dilakukan secara bertahap yaitu dengan rata – rata penurunan 0,4% per tahun.
Total penurunan kebocoran air sampai dengan tahun 2025 direncanakan sebesar 42.40 liter/detik.
Berikut ini disajikan tabel rencana penurunan kebocoran secara lengkap.
Penurunan kebocoran dapat dilakukan dengan penggantian sarana air bersih maupun
peningkatan operasional dan pemeliharaan. Rencana penurunan kebocoran air perpipaan Kabupaten
Kendal dapat dilakukan dengan cara berikut :
a. Analisis hidrolika jaringan perpipaan
b. Rehabilitasi atau perbaikan jaringan pipa distribusi
c. Melakukan pemeliharaan jaringan pipa distribusi sesuai dengan SOP
d. Melakukan sweeping sambungan gelap secaraberkala
e. Melakukan rotasi pembaca meter air setiap tahun
f. Melakukan kalibrasi meter air secara berkala
g. Pendeteksian kebocoran fisik dan melakukan pemeliharaan pipa / instalasi
Laporan Akhir
V-58
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Tabel V-22
Rekapitulasi Rencana Kebutuhan Biaya Pengembangan SPAM Kabupaten Kendal
2011 41,578,688,000.00
2012 36,353,247,200.00
2013 183,558,243,880.00
2014 70,018,209,327.00
2015 68,076,233,099.60
2016 12,314,847,018.00
2017 13,060,911,238.78
2018 31,317,552,713.71
2019 19,058,666,100.51
2020 16,446,830,953.90
2021 21,120,593,271.16
2022 13,318,345,151.15
2023 34,510,962,893.66
2024 16,494,584,755.72
2025 19,774,824,186.98
Jumlah 597,002,739,790.17
Sumber : RISPAM Kabupaten Kendal,2010
Kebutuhan total pembiayaan pengembangan SPAM perkotaan mencapai yaitu sebesar Rp.
597,002,739,790.17. Kebutuhan biaya pengembangan SPAM paling besar adalah pada tahap jangka
pendek yaitu mencapai Rp. 399,434,621,506.60. Besarnya kebutuhan biaya jangka pendek ini karena
Laporan Akhir
V-59
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
pada tahap ini peningkatan pelayanan direncanakan dapat mencapai target MDG’s. Kebutuhan biaya
paling besar adalah pada pembangunan sistem pemanfaatan mata air Wilodo, Dlimas dan Kencen yaitu
pada tahun 2013 yang mencapai Rp. 183,558,243,880.00,-.
Laporan Akhir
V-60
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Pada kawasan-kawasan prioritas yang akan didorong pengembangannya tersebut, perlu didukung oleh
penyediaan PSD bidang cipta karya yang baik. Walaupun demikian, tidak semua PSD bidang cipta
karya harus dikembangkan pada kawasan prioritas tersebut. Arahan pengembangan infrastruktur
bidang cipta karya di tiap kawasan prioritas didasarkan pada kondisi penyediaan saat ini, dan
kebutuhan pengembangan di masa mendatang. Arahan pengembangan infrastruktur di kawasan
prioritas Kabupaten Kendal adalah sebagai berikut:
Laporan Akhir
V-62
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KA BUPATEN KENDAL
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal 2016-2020
Laporan Akhir
V-63