Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

METODE ANALISIS PERENCANAAN

“Analisis Sarana, Prasarana dan Utilitas Menggunakan Metode Skalogram dan


Analisis Swot yang Terdapat di Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu”

Disusun Oleh :

Laviola Israwati F231 17 003


Fahrul Pratama F231 17 013
Stenly Tatengkeng F231 17 024
Aulia Ramadhani F231 17 051
Muyassar F231 17 066
Elvana Puumbatu F231 17 103

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan
hidayah nya, sehingga kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah yang
berjudul “Analisis Sarana, Prasarana dan Utilitas Menggunakan Metode Skalogram dan
Analisis Swot yang Terdapat di Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu” ini tepat pada
waktunya. Makalah ini merupakan tugas mata kuliah Metode Analisis Peta. Makalah ini
merupakan inovasi pembelajaran untuk memahami penelitian secara mendalam, semoga
makalah ini dapat berguna untuk mahasiswa pada umumnya. Tujuan dalam penulisan
makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan bermanfaat bagi kita
semua, adapun isi yang terkandung dalam makalah ini adalah uraian tentang penjelasan
mengenai identifikasi sarana dan prasarana yang ada di Kecamatan Palu Selatan dengan
menggunakan metode skalogram dan anaslisis swot.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Andi Chairul Achsan, S.P., M.Si,
selaku dosen mata kuliah metode analisis peta, atas bimbingan dan pengarahannya
selama penyusunan makalah ini. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman dan pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan pada intinya
untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dimasa yang akan datang. Semoga makalah
ini dapat menjadi sebuah karya ilmiah yang bermanfaat bagi kita semua.

Palu, 15 Desember 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ---------------------------------------------------------------------------------------------- ii


DAFTAR ISI --------------------------------------------------------------------------------------------------------- iii
BAB I PENDAHULUAN ------------------------------------------------------------------------------------------ 1
1.1. Latar Belakang ----------------------------------------------------------------------------------------------- 1
1.2. Rumusan Masalah ------------------------------------------------------------------------------------------- 2
1.3. Tujuan Pengamatan ----------------------------------------------------------------------------------------- 2
1.4. Manfaat pengamatan---------------------------------------------------------------------------------------- 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ---------------------------------------------------------------------------------- 3
2.1. Pengertai Sarana dan Prasarana -------------------------------------------------------------------------- 3
2.2. Fungsi dan Peran Sarana dan Prasarana ---------------------------------------------------------------- 3
2.3. Analisis Skalogram ----------------------------------------------------------------------------------------- 4
2.3.1. Tahapan Penyusunan Analisis Skalogram -------------------------------------------------------- 5
2.4. Analisis SWOT ---------------------------------------------------------------------------------------------- 5
2.4.1. Faktor-Faktor Analisis SWOT ---------------------------------------------------------------------- 6
2.4.2. Tahapan Pembuatan Matriks SWOT -------------------------------------------------------------- 7
2.4.3. Langkah-Langkah Analisis SWOT ---------------------------------------------------------------- 8
BAB III METODOLOGI ------------------------------------------------------------------------------------------ 10
3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian----------------------------------------------------------------------------- 10
3.2. Alat dan Bahan Penelitian -------------------------------------------------------------------------------- 10
3.3. Metode Penelitian ------------------------------------------------------------------------------------------ 10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ----------------------------------------------------------------------- 11
4.1. Demografi Wilayah ---------------------------------------------------------------------------------------- 11
4.2. Distribusi Ketersediaan Sarana dan Prasarana di Kecamatan Palu Selatan --------------------- 13
4.3. Analisis Skalogram ---------------------------------------------------------------------------------------- 14
4.3.1. Manfaat Analisis Skalogram Pada Sarana dan Prasarana di Kecamatan Palu Selatan -- 14
4.3.2. Analis Skalogram Ketersediaan Sarana dan Prasarana di Kecamatan Palu Selatan ----- 15
4.4. Analisis SWOT --------------------------------------------------------------------------------------------- 18
4.4.1. Analisis Ketersediaan Fasilitas di Kecamatan Palu Selatan---------------------------------- 18
4.4.2. Analisis Ketersediaan Prasarana dan Utilitas di Kecamatan Palu Selatan ---------------- 21
BAB IV PENUTUP ------------------------------------------------------------------------------------------------ 25
5.1. Kesimpulan -------------------------------------------------------------------------------------------------- 25
5.2. Saran ---------------------------------------------------------------------------------------------------------- 26
DAFTAR PUSTAKA ---------------------------------------------------------------------------------------------- 27
LAMPIRAN---------------------------------------------------------------------------------------------------------- 28

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sarana dan prasarana suatu wilayah merupakan salah satu aspek penting dalam
kehidupan manusia. Dengan adanya sarana dan prasarana suatu wilayah, manusia dapat
menjalankan aktifitas sehari-hari nya dengan lancar. Begitu juga bagi pemerintah, Sarana
dan Prasarana merupakan hal terpenting untuk menjalankan roda ekonomi dan
pemerintahan. Jika kondisi Sarana dan prasarana suatu wilayah baik, maka aktifitas
perekonomian dan transportasi juga akan menjadi lancar. Oleh karena itu, pemerintah perlu
mendata sarana dan prasarana yang ada diwilayah pemerintahannya. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui kondisi sarana dan prasarana beserta data atribut yang berhubungan
dengan sarana dan prasarana tersebut.

Setiap wilayah memiliki berbagai upaya perencanaan terhadap wilayah tersebut


dalam memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Wilayah tersebut memberikan pelayanan
kepada masyarakatnya dengan menyediakan berbagai fasilitas sebagai penunjang dari
kegiatan yang dilakukan oleh masyarakatnya. Fungsi dari masing-masing sarana atau
fasilitas tersebut tentunya memiliki hierarki atau orde atau tingkatan dalam suatu wilayah.
Penentuan hierarki dari suatu pelayanan dalam wilayah dapat ditentukan dengan berbagai
metode yakni seperti analisis skalogram Guttman. Dengan mengetahui hierarki atau orde
dari suatu pelayanan, selanjutnya akan lebih mudah dalam pendistribusian dari tiap-tiap
sarana tersebut di dalam suatu wilayah, tentu dengan persebaran yang merata.

Selain mengetahui hirarki serta orde dan tingkatan dari sarana dan prasarana yang
ada perlu pula mengetahui bagaimana kualitas dari pendistribusian sarana dan prasarana
yang ada agar kedepannya tidak muncul kesalahan yang tidak di inginkan. Untuk itu dapat
digunakan analisis SWOT yang analisis yang terdiri dari strenght (kekuatan), Weakness
(kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman). Untuk itu makalah ini
membahas mengenai pendistribusian suatu sarana dan prasarana dengan menggunakan
kedua analisis yakni analisis skalogram dan analisis swot tersebut untuk digunakan dalam
mendata sarana dan prasarana yang ada di Kota Palu terkhusus pada Kecamatan Palu
Selatan.

1
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat kami angkat
yaitu :

1. Apa yang dimaksud dengan sarana dan prasarana kota serta peran dan fungsinya ?.
2. Apa yang dimaksud dengan analisis skalogram serta pemanfaatan analisis
skalogram bagi ketersediaan sarana dan prasarana di Kecamatan Palu Selatan ?.
3. Bagaimana analisis skalogram pada ketersediaan sarana dan prasarana di
Kecamatan Palu Selatan ?.
4. Apa yang dimaksud dengan analisis SWOT serta tahapan dalam pembuatan matriks
SWOT ?.
5. Bagaimana analisis SWOT yang ditinjau dari ketersediaannya sarana dan prasarana
di Kecamatan Palu Selatan ?.

1.3.Tujuan Pengamatan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari makalah ini yakni :

1. Untuk mengetahui pengertian, peran serta fungsi dari sarana dan prasarana kota.
2. Untuk mengetahui pengertian analisis skalogram serta pemanfaatan analisis
skalogram bagi ketersediaan sarana dan prasarana di Kecamatan Palu Selatan.
3. Untuk menjelaskan cara menganalisis ketersediaan sarana dan prasarana
menggunakan analisis skalogram di Kecamatan Palu Selatan.
4. Untuk mengetahui pengertian dengan analisis SWOT serta tahapan dalam
pembuatan matriks SWOT.
5. Untuk menjelaskan cara menganalisis ketersediaan sarana dan prasarana
menggunakan analisis SWOT di Kecamatan Palu Selatan.

1.4. Manfaat pengamatan


Manfaat dari penelitian yang kami lakukan adalah untuk memberi pengetahuan
yang lebih kepada masyarakat menenai penjelasan tentang pengertian, peran serta fungsi
dari tersedianya sarana dan prasarana yang ada, penjelasan analisis skalogram serta
tahapan pembuatan matriks skalogram dan analisis SWOT. Selain itu juga untuk
menginformasikan mengenai penganalisisan yang dilakukan dalam menganalisis
ketersediaan sarana dan prasarana menggunakan analisis skalogram dan analisis SWOT
pada Kecamatan Palu Selatan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertai Sarana dan Prasarana


Pengertian sarana prasarana menurut ketentuan umum Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2007 bahwa sarana adalah segala sesuatu yang dapat
dipakai sebagai alat dan bahan untuk mencapai maksud dan tujuan dari suatu proses
produksi. Sedangkan prasarana ialah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dan
bahan untuk mencapai maksud dan tujuan dari suatu proses produksi. Dengan kata lain
prasarana ditujukan untuk benda-benda yang tidak bergerak seperti gedung, jaringan
drainase, jaringan listrik, dan jaringan telepon. Serta maksud dari sarana yaitu fasilitas
untuk mencapai suatu tujuan yaitu kesejahteraan seperti sekolah, perkantoran, kesehatan
maupun sarana pendukung aktifitas manusia yang lainya.

Adapun pengertian sarana dan prasarana menurut kelompok kami yaitu, sarana
adalah alat yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan berupa fasilitas-fasilitas utama
seperti fasilitas kesehatan, pendidikan, peribadatan, ruang terbuka dan lain-lain.
Sedangkan, prasarana adalah alat penunjang atau pendukung dari sarana itu sendiri berupa
jaringan drainase, listrik, telepon, jalan, air bersih dan lain-lain. (Yunanto, 2014)

2.2. Fungsi dan Peran Sarana dan Prasarana


Setiap sarana dan prasarana memiliki fungsi yang berbeda-beda, sesuai dengan
lingkup dan penggunaannya. Meskipun berbeda, sarana dan prasarana mempunyai tujuan
yang sama, yakni mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana. Dibawah ini
adalah fungsi utama sarana dan prasarana, yaitu sebagai berikut :

 Mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan sehingga mampu menghemat waktu.


 Meningkatkan produktivitas baik barang maupun jasa.
 Hasil kerja lebih berkualitas serta terjamin.
 Lebih sederhana atau memudahkan dalam gerak para pengguna atau pelaku.
 Ketetapan susunan stabilitas pekerja lebih terjamin.
 Menimbulkan rasa kenyamanan bagi orang-orang yang berkepentingan.
 Menimbulkan rasa puas pada orang-orang yang berkepentingan yang
mempergunakannya. (Anonim 1, 2012)

3
2.3. Analisis Skalogram
Analisis Skalogram pertama kali diperkenalkan oleh Louis Guttman pada tahun
1950 salah satu skala satu dimensi menggambarkan respon subyek terhadap obyek tertentu
menurut tingkatan yang sempurna. Analisis skalogram merupakan salah satu alat untuk
mengidentifikasi pusat pertumbuhan wilayah berdasarkan fasilitas yang dimilikinya,
dengan demikian dapat ditentukan hirarki pusat-pusat pertumbuhan dan
aktivitas pelayanan suatu wilayah. Wilayah dengan fasilitas yang lebih lengkap
merupakan pusat pelayanan, sedangkan wilayah dengan fasilitas yang kurang akan
menjadi daerah belakang (hinterland).

Skalogram pada umumnya digunakan untuk menganalisis pusat-pusat permukiman,


khususnya hirarki atau orde pusat-pusat permukiman. Subjek dalam analisis ini merupakan
pusat permukiman (settlement), sedangkan obyek diganti dengan fungsi atau kegiatan,
Tabel skalogram menjadi indikasi awal analisis jangkauan pelayanan setiap fungsi dan
pusat permukiman yang dihasilkan. Alat analisis skalogram membahas mengenai fasilitas
perkotaan yang dimiliki suatu daerah sebagai indikator difungsikannya daerah tersebut
sebagai salah satu pusat pertumbuhan. Tujuan digunakannya analisis ini adalah untuk
mengidentifikasi kota-kota yang dapat dikelompokkan menjadi pusat-pusat pertumbuhan
berdasarkan pada fasilitas kota yang tersedia.

Analisis skalogram mengelompokkan klasifikasi kota berdasarkan tiga komponen


fasilitas dasar yang dimilikinya yaitu :

1. Differentiation

Fasilitas yang berkaitan dengan aktifitas ekonomi. Fasilitas ini menunjukkan bahwa
adanya struktur kegiatan ekonomi lingkungan yang kompleks, jumlah dan tipe fasilitas
komersial akan menunjukkan derajat ekonomi kawasan/kota dan kemungkinan akan
menarik sebagai tempat tinggal dan bekerja.

2. Solidarity

Fasilitas yang berkaitan dengan aktifitas social. Fasilitas ini menunjukkan tingkat
kegiatan social dari kawasan/kota. Fasilitas tersebut dimungkinkan tidak seratus persen
merupakan kegiatan social namun pengelompokkan tersebut masih dimungkinkan jika
fungsi sosialnya relative lebih besar dibandingkan sebagai kegiatan usaha yang berorientasi
pada keuntungan (benefit oriented).

4
3. Centrality

Fasilitas yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi-politik atau pemerintahan.


Fasilitas ini menunjukkan bagaimana hubungan dari masyarakat dalam sistem
kota/komunitas. Sentralitas ini diukur melalui perkembangan hierarki dari insitusi sipil,
misalnya kantor pos, sekolahan, kantor pemerintahan dan sejenisnya. (Prasetyo, 2011)

2.3.1. Tahapan Penyusunan Analisis Skalogram


Hirarki kota akan berfungsi sebagai pusat-pusat pelayanan baik skala regional
maupun lokal. Tahapan penyusunan analisis skalogram adalah sebagai berikut :

1. Membuat urutan kota berdasarkan jumlah penduduk pada sebelah kiri tabel.
2. Membuat urutan fasilitas yang ditentukan berdasarkan frekuensi pada bagian atas.
3. Menggambar garis kolom dan baris sehingga lembar kerja tersebut membentuk
matriks yang menampilkan fasilitas yang ada pada masing-masing wilayah kota.
4. Menggunakan tanda (1) pada sel yang menyatakan keberadaan suatu fasilitas pada
suatu wilayah dan tanda (0) pada sel yang tidak memiliki fasilitas.
5. Menyusun ulang baris dan kolom berdasarkan frekuensi keberadaan fasilitas,
semakin banyak fasilitas yang ada pada suatu wilayah kota, maka wilayah tersebut
berada di urutan atas, semakin banyak wilayah yang memiliki fasilitas tersebut,
maka jenis fasilitas tersebut berada pada kolom sebelah kiri.
6. Mengalikan kolom-kolom yang telah disusun dengan nilai indeks sentralitas
masing-masing kemudian disusun ulang seperti langkah 5.
7. Langkah terakhir mengidentifikasi peringkat atau hirarki kota yang dapat
diinterpretasikan berdasarkan nilai keberadaan fasilitas pada suatu wilayah.
Semakin tinggi nilainya maka hirarki kota tersebut semakin tinggi.

(Praseyto, 2011)

2.4. Analisis SWOT


Analisis SWOT yang terdiri dari 4 karater alphabet yang sebenarnya adalah sebuah
singkatan dari kalimat berbahasa Inggris yaitu Strengths yang berarti kekuatan,
Weakness berarti kelemahan, Opportunities bermakna kesempatan dan Threats yaitu
ancaman. Jadi pengertian analisis SWOT secara umum adalah sebuah teknik strategi dalam
mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang hal ini dapat diterapkan
untuk kegiatan meliputi bisnis dan usaha, pendidikan, proyek atau bahkan pada diri sendiri.

5
Secara umum, analisis SWOT dipakai untuk :

1. Menganalisis kondisi diri dan lingkungan pribadi


2. Menganalisis kondisi internal lembaga dan lingkungan eksternal lembaga
3. Menganalisis kondisi internal perusahaan dan lingkungan eksternal Perusahaan
4. Mengetahui sejauh mana diri kita di dalam lingkungan kita
5. Mengetahui posisi sebuah lembaga diantara lembaga-lembaga lain
6. Mengetahui kemampuan sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya
dihadapkan dengan para pesaingnya. (Izna, 2017)

2.4.1. Faktor-Faktor Analisis SWOT


Adapun tujuan dan manfaat analisis SWOT adalah untuk memadukan empat faktor
atau komposisi secara tepat. Ketika teknik ini dapat dijalankan secara tepat dengan
menggabungan ke empat elemen tersebut maka kesempurnaan dalam meraih visi dan misi
program yang direncanakan tentunya akan berjalan lebih baik dengan hasil yang optimal.
Keempat factor tersebut antara lain :

1. Strengths (kekuatan) yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan yang dimiliki


oleh perusahaan termasuk satuan-satuan bisnis di dalamnya adalah antara lain
kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat pada kemilikan
keunggulan komparatif. Dikatakan demikian karena memiliki sumber, ketrampilan,
produk andalan dan sebagainya yang membuatnya lebih kuat dari para pesaing
dalam memuaskan kebutuhan yang sudah direncanakan akan dilayani oleh satuan
usaha yang bersangkutan.
2. Weaknesses (kelemahan) jika orang berbicara tentang kelemahan yang kekurangan
dalam hal sunber, ketrampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius
bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan. Dalam praktek, berbagai
keterbatasan dan kekurangan kemampuan tersebut bisa terlihat pada sarana dan
prasarana yang dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah,
ketrampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang tidak
atau kurang diminati oleh para pengguna atau calon pengguna dan tingkat
perolehan keuntungan yang kurang memadai.
3. Oportunities (peluang) definisi sederhana tentang peluang ialah bebagai situasi
lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnis.

6
4. Threats (ancaman) pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman adalah faktor-faktor lingkungan
yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis. Jika tidak diatasi, ancaman akan
menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik untuk masa sekarang
maupun di masa depan. (Anonim 2, 2016)

Terdapat 2 faktor pokok yang akan mempengaruhi keempat dari komponen dasar
yang ada pada analisis SWOT yaitu :

1. Faktor Internal (Strength dan Weakness)

Untuk faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam terdiri dari dua poin yaitu
kekuatan dan kelemahan. Yang mana keduanya akanberdampak lebih baik dalam sebuah
penelitian ketika kekuatan lebih besar dibandingkan kelemahan. Dengan demikian
kekuatan internal yang maksimum jelas akan memberikan hasil penelitian yang jauh lebih
baik. Adapun bagian bagian dari faktor internal itu sendiri ialah Sumber daya yang
dimiliki, keuangan atau Finansial, kelebihan atau kelemahan internal organisasi,
pengalaman-pengalaman organisasi sebelumnya (baik yang berhasil maupun yang gagal)

2. Faktor Eksternal (Opportunities dan Threats)

Faktor eksternal merupakan faktor dari luar entitas yang notabene tidak secara
langsung terlibat pada apa yang sedang di teliti dan terdiri dari 2 poin yaitu ancaman dan
peluang. Adanya peluang serta ancaman ini tentu saja akan memberikan data yang harus
dimasukkan dalam jurnal penelitian sehingga akan menghasilkan strategi untuk
menghadapinya. Beberapa poin yang termasuk pada faktor eksternal ialah tren, budaya,
sosial politik, ideologi, perekonomian, umber-sumber permodalan, peraturan Pemerintah,
perkembangan teknologi, peristiwa-peristiwa yang terjadi dan lingkungan. (Izna, 2017)

2.4.2. Tahapan Pembuatan Matriks SWOT


Matriks SWOT pada intinya adalah mengkombinasikan peluang, ancaman,
kekuatan, dan kelemahan dalam sebuah matriks. Dengan demikian, matriks tersebut terdiri
atas empat kuadran, dimana tiap-tiap kuadran memuat masing-masing strategi. Matriks
SWOT merupakan pendekatan yang paling sederhana dan cenderung bersifat subyektif-
kualitatif.

Matriks ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal
yang dihadapi organisasi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang

7
dimilikinya. Keseluruhan faktor internal dan eksternal yang telah diidentifikasi dalam
matriks EFAS dan IFAS dikelompokkan dalam matriks SWOT yang kemudian secara
kualitatif dikombinasikan untuk menghasilkan klasifikasi strategi yang meliputi empat set
kemungkinan alternatif strategi, yaitu:

1. Strategi S-O (Strengths – Opportunities)


Kategori ini mengandung berbagai alternatif strategi yangbersifat memanfaatkan
peluang dengan mendayagunakankekuatan/kelebihan yang dimiliki. Strategi ini
dipilih bila skor EFAS lebih besar daripada 2 dan skor IFAS lebih besar daripada 2.
2. Strategi W-O (Weaknesses – Opportunities)
Kategori yang bersifat memanfaatkan peluang eksternal untuk mengatasi
kelemahan. Strategi ini dipilih bila skor EFAS lebih besar daripada 2 dan skor
IFAS lebih kecil atau sama dengan 2.
3. Strategi S-T (Strengths –Threats)
Kategori alternatif strategi yang memanfaatkan atau mendayagunakan kekuatan
untuk mengatasi ancaman. Strategi ini dipilih bila skor EFAS lebih kecil atau sama
dengan 2 dan skor IFAS lebih besar daripada 2.
4. Strategi W-T (Weaknesses –Threats)
Kategori alternatif strategi sebagai solusi dari penilaian atas kelemahan dan
ancaman yang dihadapi, atau usaha menghindari ancaman untuk mengatasi
kelemahan. Strategi ini dipilih bila skor EFAS lebih kecil atau sama dengan 2 dan
skor IFAS lebih kecil atau sama dengan 2.

Dalam kaitan dengan proses penyusunan rencana kerja pemerintah daerah, model
analisis SWOT ini menampilkan matriks enam kotak, dua yang paling diatas adalah kotak
faktor eksternal, yaitu faktor peluang dan ancaman atau tantangan. Sedangkan dua kotak
yang terdapat di sebelah kiri adalah kotak faktor internal, yaitu kekuatan-kekuatan dan
kelemahan. (Yimmy, 2011)

2.4.3. Langkah-Langkah Analisis SWOT


Langkah penelitian ini akan menerangkan bagaimana analisis dilakukan, mulai dari
data mentah yang ada sampai pada hasil penelitian yang dicapai. Dalam penelitian ini,
langkah-langkah analisis data dilakuka sebagai berikut :

8
1. Melakukan pengklasifikasian data, faktor apa saja yang menjadi kekuatan dan
kelemahan sebagai faktor internal organisasi, peluang dan ancaman sebagai faktor
eksternal organisasi. Pengklasifikasian ini akan menghasilkan tabel informasi SWOT.
2. Melakukan analisis SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal Peluang
(Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan faktor internal organisasi Kekuatan
(Strengths) dan Kelemahan (Weakness).
3. Dari hasil analisis kemudian diinterpretasikan dan dikembangkan menjadi keputusan
pemilihan strategi yang memungkinkan untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih
biasanya hasil yang paling memungkinkan (paling positif) dengan resiko dan ancaman
yang paling kecil.

9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian


a. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan dengan metode pengamatan lokasi pada hari minggu, tanggal
16 November 2018.

b. Lokasi Penelitian
Pengamatan lokasi penelitian dilakukan pada Kecamatan Palu Selatan, Kota
Palu, Sulawesi Tengah.

3.2. Alat dan Bahan Penelitian


a. Alat
1. Buku dan alat tulis
2. Laptop dan handphone
b. Bahan
1. Google Maps
2. Data dari BPS Kota Palu
3. Referensi dari internet
4. Aplikasi Ms. Excell 2018

3.3. Metode Penelitian


a. Teknik Observasi
Teknik yang dilakukan dengan cara mengamati secara langsung keadaan serta
kondisi lokasi dengan turun langsung ke lokasi yang akan diamati yaitu di Kecamatan Palu
Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

b. Teknik Wawancara
Teknik yang di lakukan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan secara
langsung kepada narasumber. Teknik wawancara sendiri dapat dilakukan secara langsung
kepada narasumber yang ada. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan terhadap
beberapa narasumber seperti masyarakat yang tinggal di sekitaran sarana dan prasarana
tersebut maupun masyarakat yang menggunakannya.

10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Demografi Wilayah
Secara astronomis, Kota Palu terletak antara 00,36” - 00,56” Lintang Selatan dan
1190,45” - 1210,1” Bujur Timur tepat berada di bawah garis Khatulistiwa dengan
ketinggian 0 - 700 meter dari permukaan laut. Berdasarkan posisi geografisnya, Kota Palu
memiliki batas-batas antara lain sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Donggala,
sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Sigi, sebelah barat berbatasan dengan
Kabupaten Donggala dan Sigi, dan sebelah timur berbatasan dengan Parigi Moutong dan
Donggala.

Gambar 4.1. Batas administrasi Kota Palu


Sumber : Kota Palu Dalam Angka 2018

Berdasarkan posisi geografisnya, Palu Selatan memiliki batas-batas : Sebelah Utara


berbatasan dengan Kecamatan Palu Timur, Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan
Mantikulore, Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sigi biromaru Kabupaten
Sigi,Seberah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tatanga.

Kecamatan Palu Selatan merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kota Palu
dan terketak di wilayah selatan Kota Palu.Kecamatan Palu Selatan terletak memanjang dari
barat ke timur, terdiri dari 5 Kelurahan yang seluruhnya dapat dilalui dengan kendaraan
11
roda dua dan roda empat. Sedangkan jarak terjauh dari kecamatan ini ke kelurahan yaitu
kelurahan Petobo 3,5 km sedangkan terdekat adalah Kelurahan Birobuli Utara sepanjang
0,2 km.

Gambar 4.2. Batas wilayah Kecamatan Palu Selatan


Sumber : Google Map tahun 2018

Gambar 4.3. Letak geografis pembagian Kelurahan pada Kecamatan Palu Selatan
Sumber : Kecamatan Palu Selatan Dalam Angka 2018

Kecamatan Palu Selatan terdiri dari 5 kelurahan yaitu :

1. Kelurahan Birobuli Selatan dengan luas wilayah sebesar 3,75 km² dan jumlah
penduduk sebanyak 10.852 jiwa.
2. Kelurahan Petobo dengan luas wilayah sebesar 10,40 km² dan jumlah penduduk
sebanyak 7.094 jiwa.

12
3. Kelurahan Birobuli Utara dengan luas wilayah sebesar 7,09 km² dan jumlah
penduduk sebanyak 18.254 jiwa.
4. Kelurahan Tatura Utara dengan luas wilayah sebesar 3,28 km² dan jumlah
penduduk sebanyak 22.493 jiwa.
5. Kelurahan Tatura Selatan dengan luas wilayah sebesar 2.86 km² dan jumlah
penduduk sebanyak 11.878 jiwa.

4.2. Distribusi Ketersediaan Sarana dan Prasarana di Kecamatan Palu Selatan


Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kecamatan Palu Barat, jumlah sarana
dan prasarana yang ada di Kecamatan Palu Selatan antara lain :

1. Fasilitas Pendidikan

Tabel 4.1. Banyaknya Sekolah Menurut Tingkat Pendidikan di


Kecamatan Palu Selatan Tahun 2017

No. Kelurahan TK SD SLTP SLTA Universitas


1 Birobuli Selatan 4 3 2 2 2
2 Petobo 4 5 3 1 -
3 Birobuli Utara 5 6 1 1 -
4 Tatura Utara 8 4 1 1 1
5 Tatura Selatan 3 4 3 4 1
Jumlah 24 22 10 9 4
Sumber : Buku Kecamatan Palu Selatan dalam Angka 2018

2. Fasilitas Kesehatan

Tabel 4.2. Banyaknya Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Palu Selatan Tahun 2017

Puskesmas Rumah
No. Kelurahan Puskesmas Pos KB Poskesdes
Pembantu Sakit
1 Birobuli Selatan 1 2 2 1 -
2 Petobo 1 1 1 1 -
3 Birobuli Utara 1 1 1 1 1
4 Tatura Utara - - 1 2 -
5 Tatura Selatan 1 - 1 1 -
Jumlah 4 4 6 6 1
Sumber : Buku Kecamatan Palu Selatan dalam Angka 2018

13
3. Fasilitas Peribadatan

Tabel 4.3. Banyaknya Fasilitas Peribadatan di Kecamatan Palu Selatan Tahun 2017

No. Kelurahan Majid Mushola Gereja Pura Wihara


Birobuli
1 14 3 7 - -
Selatan
2 Petobo 14 1 - - -
3 Birobuli Utara 16 2 1 - 1
4 Tatura Utara 15 5 11 - -
5 Tatura Selatan 11 4 9 - -
Jumlah 70 15 28 - 1
Sumber : Buku Kecamatan Palu Selatan dalam Angka 2018

4. Fasilitas Perdagangan

Tabel 4.4. Banyaknya Toko, Kios dan Warung di Kecamatan Palu Selatan Tahun 2017

No. Kelurahan Toko Kios + Warung Jumlah


Birobuli
1 125 270 396
Selatan
2 Petobo 187 230 417
3 Birobuli Utara 75 149 224
4 Tatura Utara 476 512 988
5 Tatura Selatan 202 206 408
Jumlah 1.605 1.367 2.428
Sumber : Buku Kecamatan Palu Selatan dalam Angka 2018

4.3. Analisis Skalogram

4.3.1. Manfaat Analisis Skalogram Pada Sarana dan Prasarana di Kecamatan Palu
Selatan
Adapun manfaat dilakukannya analisis skalogram pada ketrsediaan sarana dan
prasarana di Kecamatan Palu Selatan adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi pusat
pertumbuhan wilayah berdasarkan fasilitas yang dimilikinya. Selain itu juga untuk
menentukan hirarki yang menjadi pusat permukiman pada Kecamatan Palu Selatan karena
memiliki fasilitas yang lengkap dibandingkan fasilitas lainnya. Sedangkan untuk hirarki
yang terendah akan menjadi daerah belakang karena wilayahnya tidak dilengkapi dengan
fasilitas yang lengkap. Selain itu, manfaat lainnya dengan menggunakan analisis skalogram
untuk mendata sarana, prasarana dan utilitas yang ada kita dapat mengetahui bagaimana
fasilitas yang ada apakah sudah merata maupun tidak.

14
4.3.2. Analis Skalogram Ketersediaan Sarana dan Prasarana di Kecamatan Palu Selatan

Tabel 4.5. Distribusi Ketersediaan Fasilitas di Kecamatan Palu Selatan

JENIS FASILITAS
KELURAHAN Puskesmas Pos Rumah Kios Jumlah
TK SD SMP SMA Universitas Puskesmas Poskesdes Masjid Musholla Gereja Wihara Toko
Pembantu KB Sakit Warung
Birobuli Selatan 4 3 2 2 2 1 2 2 1 0 14 3 7 0 125 270 438

Petobo 4 5 3 1 0 1 1 1 1 0 14 1 0 0 187 230 449

Birobuli Utara 5 6 1 1 0 1 1 1 1 1 16 2 1 1 75 149 262

Tatura Utara 8 4 1 1 1 0 0 1 2 0 15 5 11 0 476 512 1037

Tatura Selatan 3 4 3 4 1 1 0 1 1 0 11 4 9 0 202 206 450

Jumlah 24 22 10 9 4 4 4 6 6 1 70 15 28 1 1065 1367

Tabel 4.6. Distribusi Ketersediaan Fasilitas di Kecamatan Palu Selatan

JENIS FASILITAS
KELURAHAN Kios Pos Puskesmas Rumah Jumlah
Toko Masjid Gereja TK SD Musholla SMP SMA Poskesdes Universitas Puskesmas Wihara
Warung KB Pembantu Sakit

Tatura Utara 512 476 15 11 8 4 5 1 1 1 2 1 0 0 0 0 1037

Tatura Selatan 206 202 11 9 3 4 4 3 4 1 1 1 1 0 0 0 450

Petobo 230 187 14 0 4 5 1 3 1 1 1 0 1 1 0 0 449

Birobuli Selatan 270 125 14 7 4 3 3 2 2 2 1 2 1 2 0 0 438

Birobuli Utara 149 75 16 1 5 6 2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 262


Jumlah 1367 1065 70 28 24 22 15 10 9 6 6 4 4 4 1 1

15
Tabel 4.7. Distribusi Ketersediaan Adanya Kesalahan pada Fasilitas di Kecamatan Palu Selatan

JENIS FASILITAS
KELURAHAN Kios Pos Puskesmas Rumah Kesalahan
Toko Masjid Gereja TK SD Musholla SMP SMA Poskesdes Universitas Puskesmas Wihara
Warung KB Pembantu Sakit

Tatura Utara 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0

Tatura Selatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1

Petobo 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 4
Birobuli
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 2
Selatan

Birobuli Utara 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 5

Perhitungan range, ordo dan Interval Kelas


1. Range = Jumlah Terbesar– Jumlah Terkecil
= 1.037-262
= 775
2. Orde = 1+ 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 5
= 3.3
Range
3. Interval Kelas =
Ordo
775
=
3.3
= 235

16
Jadi persebaran fasilitas di Kecamatan Palu Selatan di bagi atas 4 herarki yaitu :
Herarki I 802 - 1.037
Herarki II 566 - 801
Herarki III 330 - 565
Herarki IV 94 - 329

Tabel 4.8. Total fasilitas dan pusat permukiman (herarki) di Kecamatan Palu Selatan

Kelurahan Jumlah Herarki

Tatura Utara 1037 I


Tatura Selatan 450 III
Petobo 449 III
Birobuli Selatan 438 III
Birobuli Utara 262 IV

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan analisis skalogram untuk


mendapatkan hirarki (pusat permukiman) maka dapat di tarik kesimpulan bahwa
Kelurahan yang terdapat di Kecamatan Palu Selatan dapat dibagi ke dalam 4 orde
sesuai dengan ketersediaan fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas
peribadatan dan fasilitas perdagangan dan jasa.

Setelah di data dan hitung berdasarkan analisis skalogram maka dapat


diketahui bahwa herarki yang tertinggi yaitu herarki I yang berarti Kelurahan Tatura
Utara menjadi pusat permukiman yang ada di Kecamatan Palu Selatan. Maksudnya,
kelurahan Tatura Utara memiliki ketersediaan sarana yang sangat lengkap dengan
jumlah yang banyak dibandingkan 4 kelurahan lainnya. Sementara orde terendah
yaitu orde VI berarti Kelurahan Birobuli Utara memliki ketersediaan sarana yang
sangat kurang dengan jumlah yang minim. Adapun dengan menggunakan Analisis
skalogram, maka dapat dilihat bahwa sebaran fasilitas di Kecamatan Palu Selatan
sudah cukup merata.

17
4.4. Analisis SWOT
Analisis SWOT secara umum adalah sebuah teknik strategi dalam mengevaluasi
kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang hal ini dapat diterapkan untuk kegiatan
meliputi bisnis dan usaha, pendidikan, proyek atau bahkan pada diri sendiri. Berikut hasil
Analisis SWOT yang diterapkan pada Sarana dan Prasarana Kecamtan Palu Selatan :

4.4.1. Analisis Ketersediaan Fasilitas di Kecamatan Palu Selatan


1) Fasilitas Pendidikan

Gambar 4.4. Salah satu fasilitas pendidikan di Kecamatan Palu Selatan


Sumber Data Primer Hasil Turun Lapangan, 2018
Berdasarkan hasil turun lapangan dan melakukan analisis SWOT pada fasilitas pendidikan
di Kecamatan Palu Selatan maka di dapatkan hasil berupa :

1. Strenght (Kekuatan) : Fasilitas pendidikan sudah tersedia dalam jumlah yang


banyak dan para pelajar dapat menjangkau sarana pendidikan dengan mudah.
2. Weakness (Kelemahan) : Masih kurangnya penyediaan peralatan dan perlengkapan
media untuk pembelajaran.
3. Opportunity (Peluang) : Semakin terpenuhinya keperluan mengenai pendidikan
serta besarnya lapangan pekerjaan di bagian sarana pendidikan, dengan akses yang
mudah akan mempermudah dalam urusan belajar mengajar.
4. Threat (Tantangan) : Lokasi dan perawatan fasilitas pendidikan, berdekatan dengan
daerah rawan bencana sehingga harus diperhitungkan kembali dalam hal
mendirikan bangunan.

18
2) Fasilitas Peribadatan

Gambar 4.5. Salah satu fasilitas peribadatan di Kecamatan Palu Selatan


Sumber Data Primer Hasil Turun Lapangan, 2018
Berdasarkan hasil turun lapangan dan melakukan analisis SWOT pada fasilitas peribadatan
di Kecamatan Palu Selatan maka di dapatkan hasil berupa :

1. trenght (kekuatan) : Lengkapnya fasilitas peribadatan, serta ruangan yang nyaman.


2. Weaknees (kelemahan) : Penyebaran fasilitas peribadatan di setiap kelurahan
belum merata.
3. Opportunity (peluang) : Memudahkan urusan masyarakat dalam beribadah,
mempererat hubungan antar masyarakat, dan terpenuhinya kebutuhan rohani
masyarakat.
4. Threat (tantangan) : Perawatan sarana peribadatan dan kerjasama antar masyarakat
dalam urusan beragama.
3) Fasilitas Kesehatan

Gambar 4.6. Salah satu fasilitas kesehatan di Kecamatan Palu Selatan


Sumber Data Primer Hasil Turun Lapangan, 2018

19
Berdasarkan hasil turun lapangan dan melakukan analisis SWOT pada fasilitas kesehatan
di Kecamatan Palu Selatan maka di dapatkan hasil berupa :

1. Strenght (kekuatan) : Penempatannya strategis, tersedia disetiap kelurahan sehingga


memudahkan masyarakat dalam menjangkaunya, dan fasilitas yang cukup
memadai.
2. Weeknees (kelemahan) : Tidak semua fasilitas kesehatan dikecamatan Palu Selatan
menyediakan BPJS.
3. Opportunity (peluang) : Memungkinkan menampung jumlah pasien yang lebih
banyak
4. Treath (tantangan) : Pemerataan fasilitas kesehatan yang menyediakan BPJS
disetiap fasilitas kesehatan.
4) Fasilitas Perdagangan

Gambar 4.7. Salah satu fasilitas perdagangan di Kecamatan Palu Selatan


Sumber Data Primer Hasil Turun Lapangan, 2018
Berdasarkan hasil turun lapangan dan melakukan analisis SWOT pada fasilitas peribadatan
di Kecamatan Palu Selatan maka di dapatkan hasil berupa :

1. Strengths (kekuatan) : Lokasinya yang strategis dekat dengan rumah warga dan
jalan raya, sehingga memberikan kemudahan kepada warga untuk menjangkaunya.
2. Weaknesses (kelemahan) : Harga barang yang meningkat dan area didalamnya
kurang tertata.
3. Opportunitie (peluang) : Memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk
memenuhi kebutuhannya.
4. Threat (acaman) : Tingkat persaingan yang tinggi dikarenakan banyaknya fasilitas
Perdagangan dikecamatan Palu Selatan.

20
5) Fasilitas Rekreasi dan Ruang Terbuka Hijau

Gambar 4.8. Salah satu fasilitas RTH di Kecamatan Palu Selatan


Sumber : Data primer hasil turun lapangan, 2018
Berdasarkan hasil turun lapangan dan melakukan analisis SWOT pada fasilitas ruang
terbuka hijau di Kecamatan Palu Selatan maka di dapatkan hasil berupa :

1. Strenght (kekuatan) : Lingkungan yang ada di sekitaran tersebut menjadi lebih asri
dan sejuk karena di tanam beberapa pepohonan pada lingkungan tersebut
2. Weakness (kelemahan) : Masih kurang banyak prasarana persampahan berupa
tempat sampah sehingga masyarakat yang mengunjungi fasilitas tersebut
membuang sampah sembarangan, lahan pada fasilitas tersebut kurang luas
3. Opportunity (peluang) : Prasarana pendukung fasilitas tersebut agar dapat
dilengkapi dan tanaman yang di tanam dapat di buat agar lebih menarik perhatian
pengguna
4. Threat (ancaman) : Pepohonan yang ditanam pada fasilitas tersebut ketika tidak di
rawat dengan baik maka akan berakibat fatal karena tanaman tersebut akan rusak
dan layu

4.4.2. Analisis Ketersediaan Prasarana dan Utilitas di Kecamatan Palu Selatan


1) Jaringan Jalan

Gambar 4.9. Salah satu jaringan jalan di Kecamatan Palu Selatan


Sumber : Data primer hasil turun lapangan, 2018

21
Berdasarkan hasil turun lapangan dan melakukan analisis SWOT pada jaringan jalan di
Kecamatan Palu Selatan maka di dapatkan hasil berupa :

1. Strenght (kekuatan) : Tersedia secara merata, jaringan jalan yang menghubungkan


berbagai sarana.
2. Weaknees (kelemahan) : Ukuran jalan yang sempit dan belum teraspal secara
menyeluruh.
3. Opportunity (peluang) : Memudahkan masyarakat untuk memngakses sampai ke
tempat tujun
4. Threat (ancaman) : Pengaspalan secara merata disetiap kelurahan dan perawatan
jaringan jalannya
2) Jaringan Listrik

Gambar 4.10. Salah satu jaringan listrik di Kecamatan Palu Selatan


Sumber : Data Primer Hasil Turun Lapangan, 2018
Berdasarkan hasil turun lapangan dan melakukan analisis SWOT pada jaringan listrik di
Kecamatan Palu Selatan maka di dapatkan hasil berupa :

1. Strenght (kekuatan) : Kemudahan masyarakat dalam mengurus pengadaan listrik


dan penggunaan listrik.
2. Weakness (kelemahan) : Kurangnya penataan kabel di setiap gardu listrik dan
besarnya biaya pembayaran listrik.
3. Opportunity (peluang) : Masyarakat lebih mudah beraktivitas pada malam hari dan
kemudahan masyarakat jika memiliki pekerjaan yang membutuhkan aliran listrik.
4. Threat (ancaman) : Berbahaya bagi penduduk jika penataan kabelnya tidak baik
dan menjadi keluhan bagi masyarakat jika tarif listrik yang tinggi.

22
3) Jaringan Drainase

Gambar 4.11. Salah satu jaringan drainase di Kecamatan Palu Selatan


Sumber Data Primer Hasil Turun Lapangan, 2018
Berdasarkan hasil turun lapangan dan melakukan analisis SWOT pada jaringan drainase di
Kecamatan Palu Selatan maka di dapatkan hasil berupa :

1. Strenght (kelebihan) : Adanya sarana dan prasaran drainase.


2. Weakness (kekurangan) : Belum terkoordinasi dengan baik pengelolaan drainase
lingkunganyang dilakukan oleh PEMDA dan yang berbasis masyarakat.
3. Opportunity (peluang) : Adanya peran masyarakat dalam pemeliharaan saluran
drainase dilingkungan masing-masing.
4. Threat (ancaman) : Belum ada lembaga kemasyarakatan yang berpartisipasi dalam
pengelolaan drainase, banyak drainase yang tersumbat, kurangnya partisaipasi
masyarakat dalam pemeliharaan drainase.
4) Jaringan Persampahan

Gambar 4.12. Salah satu jaringan persampahan di Kecamatan Palu Selatan


Sumber : Data Primer Hasil Turun Lapangan, 2018

23
Berdasarkan hasil turun lapangan dan melakukan analisis SWOT pada jaringan
persampahan di Kecamatan Palu Selatan maka di dapatkan hasil berupa :

1. Strenght (kekuatan) : Lokasi tempat pembuangan yang memudahkan masyarakat


untuk menjangkaunya dan ketersediaan truk sampah.
2. Weaknees (kelemahan) : Penyediaan Lahan yang sempit, bentuk dari wadah/tong
sampah.
3. Opportunity (peluang) : Adanya kebersihan lingkungan dan kenyamanan
masyarakat
4. Threat (ancaman) : Penentuan tata letak, sosialisasi pada masyarakat mengenai
pentingnya pembuangan sampah, dan penyediaan truk sampah.

24
BAB IV
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari pembahasan diatas serta survei lapangan yang kami
lakukan, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dan bahan untuk
mencapai maksud dan tujuan dari suatu proses produksi. Sedangkan prasarana ialah
segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dan bahan untuk mencapai maksud dan
tujuan dari suatu proses produksi.
2. Analisis skalogram merupakan salah satu alat untuk mengidentifikasi pusat
pertumbuhan wilayah berdasarkan fasilitas yang dimilikinya, dengan demikian dapat
ditentukan hirarki pusat-pusat pertumbuhan dan aktivitas pelayanan suatu wilayah.
Wilayah dengan fasilitas yang lebih lengkap merupakan pusat pelayanan, sedangkan
wilayah dengan fasilitas yang kurang akan menjadi daerah belakang.
3. Berdasarkan analisis skalogram untuk ketersediaan sarana dan prasarana yang ada di
Kecamatan Palu Selatan di dapat bahwa di dapatkan hirarki I yakni kelurahan Tatura
Utara yang menjadi pusat permukiman yang ada di Kecamatan Palu Selatan karena
memiliki ketersediaan sarana yang sangat lengkap dengan jumlah yang banyak
dibandingkan 4 kelurahan lainnya.
4. Analisis SWOT adalah sebuah teknik strategi dalam mengevaluasi kekuatan,
kelemahan, peluang serta ancaman yang hal ini dapat diterapkan untuk kegiatan
meliputi bisnis dan usaha, pendidikan, proyek atau bahkan pada diri sendiri.
5. Adapun maanfaat dan peran dari dilakukannya analsisi SWOT bagi ketersediaan sarana
dan prasarana di Kecamatan Palu Selatan yakni sangat penting dalam meningkatkan
mutu sarana dan prasarananya karena analisis dan gambaran yang diberikan merupakan
tolok ukur dalam mengembangkan sarana dan prasarana di Kecamatan Palu Selatan
untuk kedepannya.

25
5.2.Saran
Saran kami untuk pembaca yaitu bahwa kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun dan pada intinya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dimasa
yang akan datang. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan menambahkan informasi
yang lebih akurat terkait dengan hasil skoringan berupa peta persebaran sarana dan
prasarananya serta peta skoring hasil analisis skalogram serta kekurangan-kekurangan
dalam mencari data sarana dan prasarana di Kecamatan Palu Selatan.

Adapun saran kami untuk pemerintah agar dapat menggunakan analisis skalogram
dan analisis swot untuk memudahkan dalam mendata pendistribusian persebaran sarana,
prasarana dan utilitas serta untuk memudahkan mengetahui dan meningkatkan kualitas
sarana dan prasarana yang tersedia untuk di kembangkan kedepannya. Selain itu saran
kami bagi asyarakat agar sama-sama membantu menjaga fasilitas sarana, prasarana dan
utilitas yang telah tersedia.

26
DAFTAR PUSTAKA

Abusungut, Sutrisno S. 2017. Buku Kota Palu dalam Angka 2018. Badan Pusat Statistik
Kota Palu. Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Abusungut, Sutrisno S. 2017. Buku Kecamatan Palu Selatan dalam Angka 2018. Badan
Pusat Statistik Kota Palu. Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Adi, Prasetyo. 2011. Orde Guttman dan Mashal “Skalogram dan Indeks Sentralitas”.
http://putraabiyoso.blogspot.com/2011/11/langkah-penyusunan-orde-kota-
guttman.html. (diakses pada tanggal 15 Desember 2018, pukul 20:35).

Anonim 1. 2012. Pengertian, Manfaat dan Tujuan Manajemen Sarana Prasarana.


http://kekelengenkudanange.blogspot.com/2012/10/pengertian-manfaat-dan-tujuan-
manajemen.html. (diakses pada tanggal 15 Desember 2018, pukul 20:12).

Anonim 2. 2016. Pengertian dan Langkah-Langkah Analisis Swot.


https://www.wawasanpendidikan.com/2016/09/pengertian-dan-langkah-langkah-
analisis-SWOT.html. (diakses pada tanggal 15 Desember, pukul 21:02)

Faruz, Izna. 2017. Membuat Analisis SWOT: Pengertian, Manfaat dan Contoh
Penerapannya. https://centrausaha.com/analisis-swot/. (diakses pada tanggal 15
Desember, pukul 20:54)

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2007.

Kurniawan, Yimmy. 2011. Teknik Analisi Swot.


https://yimmykurniawan.wordpress.com/2011/10/19/teknik-analisis-swot/. (diakses
pada tanggal 15 Desember, pukul 20:48)

Yunanto, Muhammad Akhid. 2014. Sarana dan Prasarana.


https://lamongan.weebly.com/kondisi-eksisting/sarana-dan-prasarana. (diakses
pada tanggal 15 Desember 2018, pukul 20:20 wita)

27
LAMPIRAN

Peta Persebaran Fasilitas Perdagangan di Kecamatan Palu Selatan

Peta Persebaran Fasilitas Peribadatan di Kecamatan Palu Selatan

28
Peta Persebaran Fasilitas Perkantoran di Kecamatan Palu Selatan

Peta Persebaran Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Palu Selatan

29

Anda mungkin juga menyukai